Tampilkan postingan dengan label yahudi menggenggam dunia 3. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label yahudi menggenggam dunia 3. Tampilkan semua postingan

Rabu, 29 Januari 2025

yahudi menggenggam dunia 3

 



erhadap para penentangnya, setelah gagalnya 

pemberontakan Duke of Mouth Moot. Disamping itu, kepribadian James sendiri 

juga telah ikut andil sebagai penyebab keruntuhannya. 

 

1689 : William of Orange dan putri Mary sang permaisuri mengukuhkan diri 

sebagai Raja dan Ratu Inggris. Berhubung mantan Raja James II itu beragama 

Katolik, maka rakyat Inggris yang beragama Katolik berusaha mengembalikan 

James menjadi raja mereka. Dan kekuatan Konspirasi memunculkan William of 

Orange sebagai pahlawan Protestan. Dan benar, Raja James kembali ke 

Irlandia, sebuah negara bagian Inggris raya yang beragama Katolik pada bulan 

Maret tahun itu. Pertempuran sengit pun tidak bisa terhindarkan antara mantan 

raja dengan pasukan William of Orange pada 12 Juli 1689. Dengan kata lain, 

pasukan Katolik perang melawan pasukan Protestan. Sampai sekarang, orang 

Inggris tetap memperingati peristiwa perang tersebut tanpa menyadari, bahwa 

sebenarnya yang terlibat dalam perang itu merupakan mainan yang dibuat olah 

para pemilik modal Yahudi Internasional yang bertujuan menguasai ekonomi dan 

politik Inggris sejak tahun 1640 hingga 1689. 

 


Inggris merupakan super power dan merupakan titik temu kekuatan ekonomi 

Eropa. Maka untuk melangkah pada tahap yang paling menentukan bagi 

rencana Konspirasi Internasional yaitu  mendirikan lembaga keuangan Inggris, 

dan menanam modal mereka pada ekonomi nasional Inggris, yang sedang 

memikul beban pinjaman besar akibat perang yang dirancang oleh mereka 

sendiri. 

 

Dari berbagai peristiwa historis yang telah berlalu dibuktikan, bahwa negara dan 

bangsa, baik yang memulai dengan agresi militernya, atau mengumandangkan 

terompet pemberontakan dan kekuasaan, pada akhirnya tidak pernah bisa 

secara obyektif mendapat hasil yang diidamkan, atau bisa memecahkan 

masalah yang mereka hadapi, baik secara politik, ekonomi maupun budaya. 

Sedang pihak yang beruntung dan terus beruntung tidak lain yaitu  kekuatan 

Konspirasi Yahudi Internasional itu sebagai pemilik modal internasional dan 

pialang perang, yang memainkan peran dari balik layar. Maka tidak aneh kalau 

panglima perang Belanda William of Orange yang berhasil menaiki singgasana 

kerajaan Inggris itu telah membawa negara ke lembah hutang sebesar 

£1.250.000 dari para pemilik modal Yahudi Internasional. Setiap anak sekolah di 

Inggris bisa membaca peristiwa tragis tersebut dalam buku sejarah nasional 

Inggris. Akan tetapi, pembicaraan mengenai hutang yang dilakukan oleh John 

Hoblan dan William Peterson yang mewakili pemerintah Inggris tidak 

menyebutkan sama sekali, siapa nama para pemilik modal yang memberikan 

hutang dalam jumlah sebesar itu, dan sampai sekarang identitas mereka 

merupakan teka-teki dalam sejarah. Menurut para sejarawan yang mencatat 

peristiwa pembicaraan mengenai hutang-hutang itu dinyatakan, bahwa 

pembicaraan dilakukan dalam sebuah gereja yang tertutup untuk menjaga 

kerahasiaannya. Syarat yang diajukan oleh para pemilik modal Yahudi untuk 

memberikan pinjaman dalam jumlah tersebut di atas, dan disetujui oleh Raja 

William of Orange beserta para utusannya yaitu  : 

 

Nama dan identitas pemberi pinjaman harus dirahasiakan. Pemerintah harus 

memberikan rekomendasi istimewa bagi berdirinya Bank Inggris. Pemerintah 

Inggris harus menjamin keamanan direktur Bank tersebut. Mereka akan memberi 

pinjaman sebesar £ 1.250.000 dengan jaminan, bahwa : 

 

1) setiap £ 10 dari uang pinjaman berarti memberi wewenang kepada 

mereka untuk mencetak £ 1 mata uang emas, dan didepositokan khusus 

bagi mereka di Bank tersebut. 

 

2) mereka diberi wewenang untuk menentukan angka hutang nasional 

Inggris, dan sekaligus diberi kepastian mengenai pembayarannya 

kembali, baik pinjaman pokok maupun jumlah bunganya, dengan 

mengenakan pajak langsung kepada rakyat Inggris. 

 

Demikianlah bunyi syarat itu. Jelaslah kiranya, bahwa raja boneka Konspirasi 

Yahudi William of Orange telah menjual kerajaan Inggris dan rakyatnya kepada 


pemilik modal Yahudi Internasional seharga £ 1.250.000. Ini berarti, impian 

mereka untuk menguasai Inggris secara ekonomis dan politik telah menjadi 

kenyataan lewat Bank Inggris, yang telah berhasil dikuasai itu. 

 

Demikian juga ini berarti, mereka telah mempunyai hak untuk mengeluarkan 

mata uang Inggris secara resmi. Oleh karena itu, kekuatan hukum tidak lagi 

mampu menyentuh atau menghalangi mereka, setelah kendali kekuasaan 

berada dalam genggaman tangan mereka. Pemerintah Inggris telah 

ditenggelamkan dalam lumpur hutang besar-besaran. Dengan kapasitas yang 

diberikan pemerintah kepada Bank Inggris untuk mengeluarkan setiap pinjaman 

£ 10.000 untuk setiap £ 100 emas yang disimpan dalam nomor account khusus 

mereka sebagai jaminan, berarti mereka mendapat bunga dari keseluruhan 

jumlah, yaitu £ 1.000, bukan hanya sepersepuluh dari jumlah nilai itu. Setiap 

nasabah yang mau pinjam, baik individu maupun lembaga, harus menyediakan 

jaminan berupa tanah, saham atau harta milik apa raja, dan harganya dinilai jauh 

di bawah harga umum. Kalau pihak peminjam terlambat membayar pinjaman itu 

atau bunganya, pihak Bank segera menahan barang jaminan tersebut. Dengan 

demikian para pemilik saham Bank itu akan mendapat laba berlipat ganda. 

Bukan hanya itu, tapi tujuan utamanya yaitu  membuat bangsa Inggris tidak 

berdaya mengembalikan hutang itu, yang kemudian membuat negara itu berada 

dalam kondisi baru dan terperangkap ke dalam jerat-jerat yang telah dipasang 

oleh garis Yahudi Internasional. 

 

Dalam waktu 4 tahun, hutang nasional Inggris, yaitu sejak tahun 1694-1698, 

melonjak dari £ 1.250.000 menjadi £ 16 juta. Ini disebabkan keterlibatan Inggris 

dalam berbagai peperangan di Eropa. Kemudian kekuatan Konspirasi 

Internasional menggelar jeratnya lebih jauh lagi, dengan menyalakan api 

peperangan yang dalam sejarah Eropa dikenal dengan Peperangan Spanyol 

Berkepanjangan. Tahun 1701 Duke of Malbour terpilih sebagai panglima 

angkatan bersenjata Belanda. Dalam Encyclopedia Yahudi (Jewish 

Encyclopedia) diakui, diakui bahwa Duke of Malbour saat  itu mendapat komisi 

sebesar £ 60.000 setiap tahunnya dari pemilik modal Yahudi Belanda bernama 

Solomon Medina. 

 

Kronologi peristiwa sejarah menunjukkan kepada kita sampai pada saat 

meletusnya Revolusi Perancis tahun 1789, bagaimana Inggris bisa terjerembab 

dalam lilitan hutang hingga mencapai £ 885 juta pada tahun 1815. Adapun tahun 

1945 hutang tersebut telah mencapai angka mengerikan, yaitu £ 22.503. 532. 

372. Sedang jumlah bunga yang harus dibayar pada tahun 1945-1946 mencapai 

angka £ 445.447.841. 

 


 

III. RAHASIA DI BALIK REVOLUSI PERANCIS 

 

Telah kita soroti berbagai peristiwa, bagaimana sekelompok kecil pemilik modal 

asing bisa menguasai perekonomian Inggris lewat kaki tangan mereka, sehingga 

mereka bisa menguasai kerajaan itu hanya dengan modal £ 1.250.000 saja. 

Mereka tetap mampu bertahan sebagai kelompok terselubung. Selanjutnya kita 

akan menyoroti masalah keterlibatan mereka secara langsung dalam Revolusi 

Perancis yang menggemparkan dunia pada tahun 1781, dengan taktik dan 

strategi sama seperti pada Revolusi Inggris sebelumnya. Kita juga akan 

mengungkap keterlibatan mereka dalam revolusi internasional, peperangan dan 

pergolakan, yang dirasakan oleh ummat manusia sejak tahun 1789, dan 

mengungkap hakikat kekuatan terselubung yang memasang perangkap dari 

balik layar. 

 

A. Rothschild dan Konglomerat Yahudi 

 

The Jewish Encyclopedia memuat sejarah keluarga Rothschild sebagai jutawan 

semenjak keluarga ini muncul, dan memainkan peran penting dalam sejarah 

dunia terselubung modern. Pendiri keluarga ini yaitu  Amschel Moshe Pour, 

seorang pemilik modal Yahudi kenamaan. Ia pada mulanya hidup mondarmandir 

antar-kota besar di Eropa Timur dalam urusan bisnis. Kemudian ia menetap di 

Frankfurt Jerman. Nama Rothschild berasal dari bahasa Jerman. Roth artinya 

red (merah) dalam bahasa Inggris. Schild artinya shield (tameng) dalam bahasa 

Inggris. Jadi Rothschild artinya 'tameng merah', atau dalam bahasa Inggris Red-

shield. saat  Amschel pertama kali membuka usahanya di jalan Bonden Strous 

Frankfurt, ia memasang semacam lambang berupa tameng berwarna merah di 

tokonya, sehingga nama Rothschild sejak itu diambil sebagai nama keluarga 

berketurunan. 

 

Sepeninggal Amschel, putra bungsunya bernama Mayer Amschel meneruskan 

usaha ayahnya. Sebelumnya sang ayah telah bercita-cita, agar anaknya ini kelak 

meneruskan usaha ayahnya dalam dunia bisnis, meskipun sang anak bercitacita 

menjadi pendeta Yahudi. Mayer rupanya berganti haluan sepeninggal ayahnya. 

Ia bekerja pada Bank Oppenheimer, milik seorang Yahudi. Tidak lama kemudian 

ia banyak memahami seluk-beluk perbankan, sehingga pemilik Bank akhirnya 

berminat untuk menjadikannya sebagai mitra usahanya. Setelah beberapa lama, 

kemudian ia kembali ke Frankfurt untuk meneruskan usaha mendiang ayahnya. 

Simbol Rothschild makin terkenal, dan nama Mayer pun mulai dikenal sebagai 

Rothschild I. 

 

Mayer hidup tahun 1743-1812. Kelima anaknya dididik dengan keras untuk 

menjadi pengusaha atau bankir yang tangguh, agar suatu saat kelak muncul 

sebagai konglomerat. Di antara anaknya yang paling berbakat yaitu  anak 

bungsunya Nathan, sehingga keluarga Rothschild mengirimnya ke Inggris sejak 

masih belia, agar kelak bisa menjadi salah seorang pemeran penting dalam bank 


Inggris. Sedang tujuannya lebih jauh yaitu  untuk mendirikan lembaga 

keuangan raksasa bersama dengan ayah dan keempat saudaranya yang 

tersebar di seluruh Eropa. 

 

Sejak Nathan berada di Inggris sebagai kader konglomerat Yahudi, kelompok 

pemilik modal internasional melangkah ke babak baru. Mayer yang pada tahun 

1773 berusia 30 tahun mengundang tokoh pemilik modal Yahudi ke Frankfurt 

untuk membicarakan masalah Monopoli Internasional. Dalam pertemuan itu 

Mayer yang bergelar Rothschild I mengemukakan tentang peran yang dimainkan 

oleh para pemilik modal Yahudi Internasional dalam Revolusi Inggris. Ia 

mengemukakan beberapa kesalahan yang telah dilakukan oleh mereka sebagai 

berikut : 

 

1) Mereka lamban dalam melaksanakan program yang telah ditetapkan. 

Akibatnya tidak bisa menghasilkan apa yang telah ditargetkan, yaitu 

menguasai Inggris secara menyeluruh. 

 

2) Masih ada beberapa golongan berpengaruh di Inggris yang masih mampu 

bertahan menghadapi Konspirasi Internasional. Rothschild mengajukan 

pandangannya tentang langkah-langkah yang masih belum terlaksana, 

yaitu : 

 

a) Mempercepat pelaksanaan program yang belum terlaksana, dan 

menyingkirkan golongan oposisi dengan segala cara yang bisa ditempuh. 

 

b) Menguasai sepenuhnya segenap lapisan masyarakat Inggris, dan 

menentukan nasib mereka lewat jalan kekerasan dan teror mental dan 

fisik. 

 

Meskipun ada kesalahan yang diamati oleh Mayer, namun itu tidak berarti tujuan 

Konspirasi Internasional secara umum telah gagal. Tujuan mereka menguasai 

perekonomian Inggris telah tercapai, dan mereka berhasil pula menarik Inggris 

ke dalam ketidakstabilan dan kancah peperangan yang berkepanjangan, agar 

jeratan yang mencekik leher menjadi makin kuat. Rothschild membeberkan 

kepada para pemilik modal Yahudi Internasional itu, bahwa keberhasilan mereka 

atas Inggris bukanlah sesuatu yang besar, dibanding dengan arti Revolusi 

Perancis yang segera akan berkobar. Para peserta pertemuan merasa puas 

dengan uraian Rothschild yang realistis itu, sehingga mereka sepakat 

memperkokoh suatu tujuan dalam merancang Revolusi Perancis dengan 

rencana matang. Sejak itu mereka sepakat mengumpulkan dana besar-besaran 

sebagai persiapan untuk membiayai rencana tersebut. Dengan modal keuangan 

besar-besaran, mereka berharap bisa menciptakan situasi perekonomian Eropa 

yang menggoncangkan. Khususnya di Perancis, pengangguran melonjak 

dahsyat, dan bencana kelaparan mendekati ambang pintu. Sementara itu, 

terompet slogan muluk-muluk ditiupkan dari balik layar oleh kekuatan Konspirasi 

Yahudi Internasional, sehingga raja Perancis beserta para pejabat dan pihak 


gereja menjadi sasaran kebencian rakyat yang makin memuncak dari hari ke 

hari, dengan melontarkan tuduhan keji tanpa landasan rasional terhadap 

kalangan penguasa. Kehancuran dan kerusuhan pun makin menjadi-jadi. 

 

Setelah Rothschild membeberkan pikirannya secara umum, ia mengeluarkan 

dokumen tertulis dari beberapa tokoh Yahudi dan membacakannya. Isinya 

sesuai dengan yang ditemukan oleh penulis buku ini, yaitu : 

 

1) Rothschild menyatakan, suatu kenyataan yang riil yaitu , bahwa manusia 

itu lebih banyak cenderung kepada kejahatan daripada kepada kebaikan. 

Konsekuensi logisnya, Konspirasi harus bisa mewujudkan cita-citanya, 

apabila sistem pemerintahan suatu negara berdasarkan pada kekerasan, 

teror dan petualangan serta pelanggaran hak asasi manusia. Kalau suatu 

pemerintahan berdasarkan pada sistem musyawarah, hukum, peraturan, 

dan undang-undang, maka akan merupakan penghalang bagi cita-cita 

kekuatan Konspirasi dalam mewujudkannya. Manusia pada zaman dulu 

tunduk kepada penguasa, tanpa adanya kritik atau membantah. 

Kemudian kekuasaan itu berkembang secara bertahap, sampai pada 

tahap yang disebut undangundang. Dengan kata lain, undang-undang 

menurut Rothschild merupakan kekuatan pemuas belaka.Maka dengan 

demikian, untuk berfilsafat, bahwa undang-undang alam mengajarkan 

kebenaran yaitu  kekuatan, atau standar kebenaran hanya bisa diukur 

dengan kekuatan. 

 

2) Rothschild mengemukakan, yang disebut kebebasan politik (political 

freedom) pada hakikatnya hanyalah idealisme atau angan-angan yang 

tidak akan pernah terwujud dalam alam nyata. Setiap langkah kekuasaan 

politik, jalan yang terbaik yaitu  memperalat seseorang atau pergerakan, 

yang secara diam-diam setia kepada Konspirasi untuk 

mempropagandakan kebebasan politik di tengah-tengah masyarakat 

umum. Kalau idealisme ini telah termakan oleh publik, mereka akan 

mudah melepaskan hak-hak dan fasilitas yang diberikan oleh pemerintah 

yang sah kepada mereka, demi memperjuangkan idealisme itu. Pada saat 

itulah pihak Konspirasi bisa segera merebut hak dan fasilitas itu. Tidak 

ada pengaruh idealisme mengenai kebebasan politik itu bagi Konspirasi 

selain hal itu hanya merupakan idealisme tanpa kenyataan. 

 

3) Rothschild menandaskan, kekuatan uang selalu bisa mengalahkan 

kekuatan pemerintah merdeka. Agama merupakan faktor yang bisa 

menguasai masyarakat pada masa tertentu. Kemudian ikatan agama 

pada masa-masa berikutnya mulai digulung di berbagai wilayah bumi ini, 

karena alasan kebebasan. Akan tetapi, orang tidak mengerti bagaimana 

mereka harus berbuat dengan idealisme kebebasan itu. Yang demikian itu 

yaitu  fakta logis bagi kekuatan Konspirasi untuk memperalat idealisme 

kebebasan, agar menimbulkan perpecahan dalam suatu masyarakat. Bagi 

kekuatan tidak penting, apakah yang menumbangkan sebuah pemerintah 


yang sah itu kekuatan dari dalam sendiri atau pun dari luar. Bagaimana 

pun proses penumbangan itu, yang dibutuhkan yaitu  uang. 

 

4) Rothschild menambahkan, demi tujuan, segala cara boleh dilakukan. 

Kalau penguasa memerintah dengan undang-undang dan nilai moral, 

berarti ia bukanlah seorang politikus cerdik dalam bermanuver, karena ia 

merasa terikat oleh norma dan tidak akan bisa mengelabui rakyat, dan 

tidak bisa sembarangan menindak musuh-musuhnya, kecuali kalau 

mereka berbuat jahat. Siapa pun yang berminat untuk berkuasa, ia harus 

bisa yakin meraih kekuasaan itu dengan tipu daya licik, pemerasan dan 

pemutarbalikan fakta. Sebab, keluhuran budi dalam etika pergaulan 

masyarakat, seperti jujur, teguh pendirian, komitmen terhadap nilai-nilai 

moral merupakan kejahatan atau keburukan dalam dunia politik. 

 

5) Rothschild berfilsafat lebih lanjut, bahwa kebenaran baginya yaitu  

kekuatan Konspirasi. Kata "kebenaran" baginya yaitu  ungkapan yang 

bersifat fiktif belaka, tanpa memiliki makna sedikit pun. Ia telah 

menemukan arti kebenaran yang sebenarnya, yaitu bahwa kebenaran itu 

yaitu  menyerang dengan kekuatan senjata untuk merobek-robek konsep 

keadilan dan hukum hingga berkeping-keping. Kemudian orang harus 

meletakkan lembaga hukum dan norma-norma susila menurut 

kehendaknya. Maka, orang akan segera menjadi penguasa atas segenap 

lapisan masyarakat, yang mereka sendiri akan memberikan hak 

kekuasaan kepada penguasa itu. Hal semacam inilah yang perlu 

dilakukan di Perancis dengan slogan kebebasan palsu. 

 

6) Rothschild memperingatkan segenap peserta pertemuan, "Suatu 

keharusan bagi kekuatan kita yang bertujuan menguasai dunia secara 

ekonomis, harus tetap terjaga kerahasiaannya dari dunia luar. Pada suatu 

saat kekuatan kita akan sampai pada tingkat, yang tidak ada suatu 

kekuatan pun yang berani mencoba menghancurkannya". Rothschild 

selanjutnya memperingatkan lagi, agar para peserta tetap konsisten 

dengan program Konspirasi. Setiap penyelewengan atau pembocoran dari 

garis program yang disusun oleh putra-putra Yahudi berabad-abad 

lamanya akan berakhir fatal, dan bisa membinasakan orang Yahudi 

sendiri. 

 

 

7) Rothschild menandaskan keharusan bagi Konspirasi untuk mengambil 

simpati khalayak umum, agar mereka bisa dimanfaatkan untuk 

kepentingan Konspirasi. Masyarakat umum yaitu  kalangan buta dan 

tidak berpikir panjang, dan mudah terpengaruh. Mereka senantiasa bisa 

digerakkan atau digiring atau dituntun oleh pihak lain. Kemudian 

Rothschild berkata, "Seorang penguasa tidak bisa menguasai massa, 

atau menggiring mereka menurut kemauannya. Kecuali penguasa itu 

memerintah sebagai diktator yang sifatnya mutlak. Inilah satu-satunya 


jalan yang terbuka untuk membangun kebudayaan yang diinginkannya. 

Kalau massa diberikan kebebasan mendapat peluang, maka peluang itu 

akan segera disalahgunakan untuk menimbulkan kerusuhan." 

 

8) Rothschild menyinggung masalah sarana, bahwa mencapai tujuan harus 

mengandalkan beberapa hal berikut : 

 

a) Minuman keras. 

b) Obat-obat terlarang, kebejatan moral dan seks. 

c) Suap dan mencampakkan hati nurani kemanusiaan. 

 

Hal-hal itu dalam segala bentuknya harus dikaji secara serius untuk 

menghancurkan norma-norma susila masyarakat yang telah dimasuki 

oleh perkumpulan Konspirasi. Setiap gerakan Konspirasi mengharuskan 

adanya program training khusus bagi muda-mudi, untuk dicetak menjadi 

tenaga akademik, pelayan, pendidik dan profesi lainnya untuk 

kepentingan Konspirasi. Juga diperlukan wanita-wanita untuk dijadikan 

pelayan istimewa di tempat-tempat maksiat, pusat hiburan bagi kalangan 

non-Yahudi (Gentiles). Mereka ini yaitu  wanita-wanita yang bersedia 

melacurkan diri dengan bekerja sama dengan wanita lain. Konsep yang 

harus dipakai tidak terbatas hanya pada suap-menyuap, pengkhianatan 

dan bentuk skandal tertentu, demi kepentingan tujuan terakhir. 

 

9) Pada tahap prinsip politik, Rothschild mengatakan, "Konspirasi punya hak 

untuk merampas kekayaan siapa saja, kalau hal itu akan berarti 

memperkokoh kekuasaan atau pun cengkeraman atas orang yang 

dimaksud. Konspirasi akan menyelusup untuk menyalakan api 

peperangan yang terselubung. Taktik ini akan membawa hasil lebih besar, 

lebih aman dan lebih efisien, sehingga rakyat umum akan berada dalam 

kecemasan, yang akhirnya akan dikuasai oleh kekuasaan Konspirasi 

secara mutlak". 

 

10) Pembicaraan Rothschild berakhir pada masalah slogan yang harus 

digemborkan, dengan mengatakan, "Di dunia ini tidak ada tempat bagi 

yang namanya kebebasan, persamaan dan persaudaraan. Slogan-slogan 

itu tidak lebih dari ucapan kosong, yang diperkenalkan oleh kita sendiri, 

lalu kita letakkan di bibir masyarakat umum agar mereka menggunakan 

berulang-ulang, persis burung beo. Sesungguhnya sistem pemerintahan 

yang sekarang di Perancis yaitu  berdasarkan aristokrasi keturunan. Kita 

akan menghancurkan semua itu dengan slogan kosong tersebut di atas. 

Setelah itu baru kita bangun sebuah pemerintahan di atas puing-puing 

pemerintahan lama, dengan prinsip aristokrasi baru. Semua di tangan 

kita." 

 

11) Rothschild mengalihkan pembicaraan tentang pandangannya mengenai 

perang. Yang pertama harus dilakukan yaitu  konsep menyulut api 


peperangan tertentu, setelah lebih dulu mengadakan studi khusus secara 

konsepsional. Kemudian mengatur bagaimana jalan perundingan damai 

yang bakal dilakukan. Adapun perang itu sendiri harus menyeret negara 

tetangga, sehingga bisa ikut terperangkap ke dalam krisis hutang, yang 

pada akhirnya Konspirasi akan merupakan pihak yang paling beruntung. 

 

12) Rothschild tidak lupa berbicara tentang pemerintahan suatu negara. Ia 

menjelaskan mengenai keharusan menguasai pemilihan umum dan 

aturan permainan kementerian, dan jalan yang menuju ke sana dengan 

menggunakan jaringan para kaki tangan Konspirasi, dan slogan-slogan 

besar tentang idealisme kebebasan untuk menimbulkan kekacauan dan 

pembangkangan atas dukungan dana dari Konspirasi Internasional. Lebih 

lanjut Rothschild menerangkan peran yang bakal dimainkan oleh tokoh-

tokoh yang berhasil menduduki posisi penting atas dukungan Konspirasi. 

Ia mengatakan, "Mereka akan mengabdi untuk kepentingan kita dan 

menuruti instruksi kita. Dengan kata lain, mereka akan selalu siap 

berperan sebagai pion-pion di kotak catur. Sedang tangan penggeraknya 

yaitu  kita". 

 

13) Rothschild bersama forum membicarakan propaganda, setelah ia lebih 

dulu berhasil mengemukakan pandangannya mengenai hal ini, dan 

memperingatkan adanya keharusan untuk menguasai media massa, agar 

mereka bisa mengelabui khalayak umum, di samping sebagai sarana 

efektif untuk menimbulkan gejolak massa. Rothschild berkata, "Kita akan 

menggunakan senjata emas untuk menguasai media massa. Kalau kita 

mengandalkan selain senjata uang, tidak jarang kita harus menyeberangi 

lautan darah dan air mata para mangsa untuk menuju cita-cita. Perlu 

diingat, bahwa satu orang Yahudi yang menjadi mangsa sama dengan 

1000 gentiles sebagai balasannya." 

 

14) Rothschild melanjutkan pembicaraannya lagi, dan kali ini mengenai 

organisasi yang berada di bawah Konspirasi. Organisasi itu perlu 

ditampilkan secara terbuka, setelah kondisi rakyat hancur sampai tingkat 

terendah, yaitu saat  kecemasan, ketakutan dan kekacauan menguasai 

fenomena kehidupan mereka. Setelah tiba saatnya untuk mengembalikan 

sebuah regim yang bisa meyakinkan rakyat, bahwa pihak yang 

bertanggungjawab atas malapetaka yang menimpa mereka yaitu  

sekelompok penjahat dan pengacau yang tidak bertanggungjawab. 

Kemudian dimulai langkah baru bagi regim itu untuk menindak apa yang 

disebut kaum pengacau dan pengkhianat tadi, untuk lebih meyakinkan 

rakyat, bahwa regim baru itu bertindak sebagai pelindung undang-undang 

atau pahlawan di mata rakyat. Padahal, yang kita tuju sebenarnya yaitu  

kekuasaan mutlak, lewat para pahlawan sulapan tersebut untuk 

membalas dendam kepada gentiles. 

 


15) Pembicaraan Rothschild beralih pada masalah lainnya dengan 

mengatakan, "Krisis ekonomi dan masalah kecemasan umum, yang 

diakibatkan oleh rancangan Konspirasi akan melahirkan hak baru, yaitu 

hak pemilik modal dalam kekuasaan, dan kekuasaan itu akan menjadi 

warisan berketurunan." Seterusnya Rothschild menerangkan, bagaimana 

kekuatan Konspirasi menguasai dan menggerakan massa, yang pada 

akhirnya mampu mengatasi pihak yang berani menghalangi kekuatan 

Konspirasi yang tersembunyi di balik mereka sendiri mendongkel mangsa 

yang telah diincarnya. 

 

16) Konspirasi melakukan penyusupan ke dalam jantung Free Masonry yang 

ada di Eropa, agar bisa memantau sejauh mana efektivitas organisasi 

tersebut dalam perannya sebagai pengabdi kekuatan Konspirasi. 

Rothschild menyinggung perlunya Konspirasi mendirikan organisasi 

sejenis Free Masonry lain The Grand Eastern Lodges yang dikelola 

langsung oleh Konspirasi, yang kemudian diberi nama The Blue Masonry. 

Rothschild selanjutnya menyinggung anggota yang tergabung dalam The 

Blue Masonry akan ditatar dan dididik secara khusus, agar mereka bisa 

berperan sebagai propagandis atheis materialistis di tengahtengah 

masyarakat Gentiles. 

 

17) Rothschild makin bersemangat untuk terus berbicara, mengungkapkan 

pikiran-pikirannya. Ia mengetengahkan masalah penting dari rancangan 

Konspirasi, yaitu tentang kegagalan rakyat Gentiles terus-menerus. Hal ini 

memerlukan ungkapan halus dan slogan yang menggiurkan untuk 

mengelabui massa. Kemudian dilanjutkan dengan kata-katanya, "Kita 

memiliki kepastian untuk mengingkari janji dan slogan yang indah itu, 

sehingga berubah menjadi sekedar kata-kata indah yang tak berarti. Kita 

akan membakar semangat publik umum hingga tingkat histeris, dengan 

menggunakan janji-janji kosong dan taktik pemutarbalikan fakta . Saat itu 

kita akan menggiring publik Gentiles itu agar berbuat nekad 

menghancurkan segala sesuatu, sampai pun aturan hukum dan agama. 

Dengan demikian, kita mudah menghapus nama Tuhan dan tata susila 

dari kehidupan." 

 

18) Ditandaskan oleh Rothschild tentang rancangan pembangkangan 

bersenjata, dan pentingnya perang jalanan. Ia menekankan perlunya 

tindak kekerasan yang akan menimbulkan kepanikan publik, sehingga 

terbuka jalan bagi Konspirasi untuk mengail ikan di air keruh. 

 

19) Dalam bidang diplomasi Rothschild mengemukakan, bahwa setelah 

perang usai dibutuhkan kegiatan diplomatik diam-diam. Sebab, kegiatan 

ini merupakan peluang emas bagi agen-agen Konspirasi untuk menguak 

informasi penting mengenai politik, ekonomi dan keuangan, dengan kedok 

sebagai penasehat yang tampak pada arena nasional maupun 

internasional, sehingga memungkinkan Konspirasi menancapkan kuku 


kekuasaannya dari balik tabir, tanpa ada ancaman yang membahayakan 

dari pandangan umum. 

 

20) Untuk bisa menundukkan dunia, lebih dulu diperlukan adanya monopoli 

kegiatan ekonomi raksasa dengan seluruh modal yang dimiliki oleh 

Konspirasi, sampai tidak ada kekuatan nasional Gentiles mana pun yang 

menandinginya. Kalau monopoli Konspirasi itu digunakan untuk memukul 

suatu pemerintahan, pasti akan timbul krisis ekonomi dan politik , dan kas 

nasional negara itu akan tergulung ke dalam lipatan monopoli Konspirasi. 

Rothschild lebih lanjut berkata, "Kita semua yaitu  pakar ekonomi dan 

keuangan. Maka kita akan tahu hasil apa yang akan kita capai, kalau 

konsep itu kita laksanakan." 

 

21) Strategi perang yang dirancang untuk menguasai kekayaan alam 

Gentiles telah disepakati oleh forum. Mereka merumuskan strategi lewat 

pengenaan pajak tinggi melalui organisasi atau regim yang berkuasa. 

Maka akan lahirlah kondisi yang menimbulkan persaingan ketat dalam 

bidang ekonomi nasional. Akibatnya kehidupan ekonomi Gentiles akan 

mengalami kepincangan, dan perkembangan ekonomi serta investasi 

nasional akan menurun drastis. Adapun dalam arena internasional, 

Konspirasi akan mencekik leher negara-negara yang diincar sedikit demi 

sedikit, sehingga akhirnya akan terkucil dari pasaran internasional. 

Kemudian Konspirasi akan menguasai kebutuhan pokok rakyatnya untuk 

menuju jalan terbukanya kekacauan di kalangan pekerja dan rakyat kelas 

bawah. 

 

22) Forum selanjutnya menyepakati gagasan tentang keharusan menyalakan 

api peperangan antar-bangsa Gentiles, dengan menggunakan senjata 

paling mematikan yang bisa diproduksi, sehingga bagi bangsa-bangsa itu 

yang tertinggal hanya kaum fakir miskin yang tidak berdaya menghadapi 

kekuatan Konspirasi. 

 

23) Suatu pemerintahan terselubung akan muncul, setelah Konspirasi 

berhasil melaksanakan program yang telah ditetapkan. 

 

24) Untuk menguasai unsur pemuda, Konspirasi harus menyelusup ke dalam 

setiap lapisan masyarakat, termasuk kalangan pemerintah. Konspirasi 

harus tetap memegang program dan rancangan yang telah digariskan 

untuk memperdaya kaum muda di berbagai tempat, dan merusak mereka 

secara sistematis dengan menyebarluaskan dekadensi moral dan faham 

yang menyesatkan, serta memerangi ajaran agama. 

 

25) Dan terakhir mengenai undang-undang. Dalam hal ini Konspirasi tidak 

akan mengganggu undang-undang yang ada di suatu negara, tapi 

berusaha untuk menyalahgunakan, sehingga pada akhirnya akan 

menghancurkan kebudayaan kaum Gentiles itu sendiri. 


Sampai pada butir 25 itu, dokumen yang ada pada penulis secara umum 

menjelaskan tentang program asli bagi Konspirasi Internasional. Dokumen 

tersebut juga menjelaskan tempat dilakukannya pertemuan, yaitu jalan Bonden 

Strous, Frankfurt Jerman. Dokumen-dokumen penting serupa itu pernah jatuh ke 

tangan profesor Niloss dari Rusia tahun 1901, yang kemudian dibukukan dan 

diterbitkan pada tahun 1905 dengan judul Bahaya Yahudi. Setelah diadakan 

perbandingan antara dokumen yang ada di tangan penulis dan dokumen yang 

ada di tangan profesor Niloss itu, ternyata keduanya sama. Bedanya hanya 

sedikit, yaitu bahwa dokumen yang ada di tangan Niloss punya lampiran tentang 

informasi tambahan mengenai penyusupan Konspirasi lewat faham atau teori 

baru, seperti teori Darwinisme (Biological Evolution), dan ideologi atheis 

materialisme, seperti Marxisme. Tambahan ini memang wajar, selaras dengan 

perkembangan zaman. 

 

Program terpenting yang terkandung dalam dokumen yang ada pada profesor 

Niloss yaitu  sebuah informasi yang membuka kedok dan senjata baru bagi 

Konspirasi modern, yang disebut ZIONISME. Zionisme ini relatif masih berusia 

muda, dan belum sampai pada tingkatan matang, karena Zionisme baru lahir 

pada tahun 1897. 

 

Peringatan profesor Niloss tentang bahaya Yahudi pada mulanya tidak banyak 

menarik perhatian, kecuali setelah beberapa tahun kemudian, yaitu saat  

terbongkarnya skandal rahasia di Inggris, yang mengakibatkan raja Inggris 

Edward terpaksa turun tahta. Buku Bahaya Yahudi telah diterjemahkan ke dalam 

bahasa Inggris oleh Victor Marsedan pada tahun 1921 dengan judul Protocols of 

Learned Elderly of Zion. Dan arti kata Protocol sendiri yaitu  keputusan atau 

prinsip atau berarti landasan. Demikian populernya, buku itu kemudian 

diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa di dunia. 

 

Baik dokumen yang ada pada penulis buku ini, ataupun yang ada pada profesor 

Niloss, dan ada pada buku Protocols of Zion menunjukkan adanya kesamaan 

secara umum. Perbedaannya hanya terletak pada masalah informasi tambahan, 

seperti telah kita sebut terdahulu. Hal itu terjadi karena adanya perkembangan 

yang terjadi pada masa-masa berikutnya. Perbedaan kedua terletak pada judul 

yang diberikan oleh Victor Marsedan. Istilah 'Protocols' sebenarnya sudah 

muncul saat  Rothschild mengadakan pertemuan rahasia, yang menghasilkan 

rancangan program Konspirasi, seperti telah kita beberkan 

di muka. 

 

B. Persiapan Revolusi Perancis 

 

Rangkaian peristiwa yang mengantar meletusnya Revolusi Perancis yaitu  

persis seperti telah dirancang dalam Protocol Konspirasi, yang prinsipnya 

tersimpul sebagai berikut : 

 


1) Langkah pertama yaitu  menciptakan timbulnya semangat 

pembangkangan di kalangan masyarakat luas terhadap penguasa 

kerajaan di Perancis. Semangat benci harus memasuki perasaan dan 

pikiran rakyat luas. Cara yang praktis ialah, agar rakyat melakukan 

langkah-langkah brutal, seperti telah dirancang oleh pihak Konspirasi. 

 

2) Para tokoh Konspirasi menyelusup ke dalam perkumpulan Free Masonry 

yang ada di Perancis, terutama Free Masonry yang baru didirikan, 

sehingga mereka bisa memasang jaringan-jaringan maut, sebagai 

perangkap untuk menyebarluaskan semangat pembangkangan, faham 

materialistis dan atheisme. Rothschild mengakhiri pesan-pesannya seperti 

tersebut dalam dokumen dengan sebuah peringatan, agar semua peserta 

bersikap berhati-hati dalam melaksanakan program besar itu. Dengan 

demikian, keterlibatan Konspirasi dalam Revolusi Perancis tetap 

merupakan rahasia selamanya. 

 

Mungkin dari kita akan timbul pertanyaan, misalnya, Apakah ada bukti yang 

menguatkan tentang pertemuan Rothschild dengan undangan yang telah kita 

sebutkan? Bagaimana kita bisa tahu tentang apa yang dibicarakan? Sejauh 

mana kebenaran dokumen yang telah kita sebutkan? Dan pertanyaan seperti itu 

bisa terus berkelanjutan. Untuk menjawab pertanyaan seperti itu sebenarnya 

tidak sulit. Misalnya, kita telah menyaksikan seorang penunggang kuda yang 

tewas disambar petir dalam perjalanannya antara Frankfurt dan Paris. Setelah 

diselidiki identitasnya, ternyata ia yaitu  seorang utusan pembawa dokumen 

yang ada hubungannya dengan Konspirasi Internasional. Di dalamnya ada 

pesan yang ada hubungannya dengan masalah Jerman dengan pemimpin The 

Grand Eastern Lodge di Perancis, yaitu Duke Durlian yang terkenal itu. Pada 

saat itu Free Masonry yang ada di Perancis telah lama sepenuhnya berada di 

tangan sesepuh Yahudi, sesuai dengan rencana dalam dokumen itu. Duke 

Durlian telah mengubah Free Masonry tersebut sebagai pusat jaringan dan 

organisasi rahasia untuk mengatur jalannya ledakan revolusi, yaitu setelah tahap 

permulaan selesai, saat  ia mengadakan hubungan dengan para tokoh Yahudi 

Jerman lewat tokoh lainnya Comte De Mirabeau. Peristiwa terbunuhnya utusan 

itu di daerah Datesbon, termasuk wilayah kerajaan Bavaria, menyebabkan 

dokumen itu jatuh ke pihak pemerintah Bavaria, seperti telah kita bicarakan pada 

bab sebelumnya. 

 

C. Tahap Pelaksanaan Sebuah Rancangan Terselubung 

 

Kaum Yahudi yakin, bahwa hanya para sesepuh Yahudi yang punya otoritas 

untuk menginterpretasi apa yang tersebut dalam kitab-kitab suci. Rahasia 

maknanya tidak akan terungkap, kecuali lewat sesepuh yang mendapat ilham 

dari Tuhan. Klaim mereka ini memang tidak ada artinya. Tapi kalau mereka 

membentuk perkumpulan di bawah kekuasaan para sesepuh Yahudi itu, 

masalahnya menjadi lain. Sebab, orientasi dan langkah mereka 

mengatasnamakan Wahyu Tuhan. Apa yang kita rasakan dalam sejarah lampau 


hingga kini, perkumpulan yang diprakarsai dan dikuasai oleh mereka masih tetap 

bekerja keras dalam sarang-sarang perkumpulan, yang disebut perkumpulan 

kaum Nurani atau nama lainnya. Dalam mitos Yahudi, kata "Nurani" berarti 

'cahaya'. Sedang ungkapan yang lebih tepat berarti "Lucifer", yang dalam Kitab 

Injil berarti 'Lurah Setan' pembawa cahaya api. 

 

Secara ringkas, Nurani menurut orang Yahudi yaitu  orang yang mendapat 

ilham atau wahyu, atau orang yang mendapat ilham di luar hukum alam. Tugas 

kaum Nurani atau sesepuh Yahudi yaitu  melaksanakan tugas kegerejaan 

Yahudi tertinggi. Tugas itu dianggap sebagai wasiat suci yang dipikul oleh 13 

anggota Majelis Tertinggi Yahudi yang disebut "Majelis 13". Pengambilan 13 

anggota sebagai jumlah atau angka keramat bukanlah merupakan tindakan 

tanpa maksud, tapi punya sejarah dan tujuan tersendiri. Majelis Yahudi tersebut 

punya tujuan menghancurkan agama Kristen, yaitu agama Nabi Isa dan kaum 

Khawarie (muridnya) yang berjumlah 12 (13 dengan Nabi Isa). Kecuali itu ada 

sebab lain, yaitu bahwa jumlah puak Bani Israel yang 13 itu mungkin merupakan 

lambang sebagai wakil dari perkumpulan Nurani. Kaum Nurani punya aturan 

tersendiri, yang bisa menjadi kerahasiaannya, dan menindak setiap pengkhianat 

untuk menghindari terjadinya pengkhianatan, seperti dilakukan oleh Yahuda 

terhadap Nabi Isa. Aturan ini menjamin setiap anggota Majelis untuk tunduk 

secara mutlak kepada pimpinan 'Majelis 33'. Aturan ini menimbulkan dugaan 

kuat, dan membuat tanda tanya besar dalam benak kita, mengapa para 

penganut komunisme di setiap penjuru bumi tidak pernah merasa terikat oleh 

rakyatnya sendiri, tapi selalu komitmen kepada komunisme tertinggi sebagai 

panutannya. 

 

Kaum Nurani memusatkan kegiatan The Great Eastern Lodge dari kota Angold 

Stadt Jerman, untuk kemudian menyebarkan anggotanya ke dalam perkumpulan 

Free Masonry yang tersebar di seluruh Eropa. Kegiatannya dipusatkan di 

Perancis dengan memakai kedok sebagai kegiatan kemanusiaan, atau lainnya 

yang bisa memberi kesan positif. Setelah itu, kaum Nurani melangkah kepada 

rancangan berikutnya yang bertujuan bisa mengadakan hubungan dengan para 

tokoh Gentiles yang berpengaruh dalam pemerintahan atau dalam lingkungan 

gereja. Selanjutnya para tokoh itu ditundukkan ke dalam pelukan Nurani, baik 

dengan jalan memberi uang atau pemerasan lewat skandal, atau cara lain yang 

bisa ditempuh. Dan langkah berikutnya ialah menjatuhkan pilihan pada Comte 

De Mirabeau sebagai sosok pemimpin yang paling tepat untuk 

melaksanakannya. Hal ini mengingat pengaruh dan kelebihan yang dimiliki oleh 

Mirabeau di tengah-tengah masyarakat Perancis. Mirabeau yaitu  tokoh 

berdarah bangsawan yang sangat berpengaruh di istana kerajaan. Dan lagi, dia 

yaitu  kawan dekat Duke Durlian, seorang tokoh terbesar Free Mason. Alasan 

utama mengapa pimpinan gereja tertinggi Yahudi memilih Mirabeau sebagai 

tokoh yang kelak akan memimpin Revolusi Perancis yaitu , karena ia seorang 

berdarah dingin dan tidak mengenal nilai-nilai susila, dan ia punya kelebihan 

sebagai orator berbakat yang bisa mempengaruhi publik umum. Banyak 

pengagum yang terpikat oleh gaya pidatonya. 


 

Sementara itu, gaya hidup Mirabeau yang mewah telah mengantar dia ke dalam 

jeratan hutang dalam jumlah yang besar. Situasi itu menyebabkan ia mudah 

menerima uluran bantuan keuangan dari pihak Nurani, meskipun bantuan itu 

pada hakikatnya yaitu  hutang yang berbunga tinggi. Di lain kesempatan 

seorang jutawan Yahudi bernama Moshe Mondelhen menemui Mirabeau dengan 

menawarkan uang dalam jumlah besar. Bahkan Mirabeau diperkenalkan dengan 

seorang wanita rupawan Yahudi bernama Madam Horse, yang dikenal sebagai 

wanita Permissive dan jet-set kota Paris kala itu. Tidak lama kemudian, wanita 

itu telah jatuh bersama Mirabeau dalam dunia asmara. 

 

Posisi Mirabeau kini telah berada dalam cengkeraman keuangan Yahudi, yaitu 

Moshe Mondelhen dari satu sisi, dan di sisi lain dicengkeram asmara wanita 

Yahudi. Dengan demikian, jerat-jerat kaum Nurani Yahudi telah berhasil 

menangkap mangsanya, dan bisa memasukkan kehendaknya. Kemudian 

Mirabeau ditarik memasuki dunia terselubung, dan memperkenalkan lika-liku 

dunia itu, setelah terlebih dulu disumpah dengan nyawa sebagai taruhannya. 

Sejak itu Mirabeau berubah sikap dengan menjauhkan diri dari lingkungan kelas 

elite Perancis, karena jeratan yang melilit lehernya terasa makin kuat. Akibatnya, 

kalangan istana menjadi berang kepadanya. Mirabeau pun makin benci kepada 

istana, sehingga ia menjadi makin gigih untuk meletuskan Revolusi Perancis itu. 

Mirabeau melangkah lebih jauh dengan membujuk Duke Durlian, anak paman 

Raja Perancis yang telah lama punya hubungan erat dengan kaum Nurani, untuk 

mengatur dan memberi perlindungan kepada kaum revolusioner Perancis. 

Mirabeau dan Duke Durlian hanya diberitahu oleh pihak kaum Nurani, bahwa 

tujuan Revolusi yaitu  menggulingkan Raja Louis XVI, kemudian Durlian akan 

menduduki singgasana kerajaan setelah itu, sebagai raja yang dipilih secara 

demokratis. Demikianlah dua orang yang ditokohkan itu tidak mengetahui secara 

pasti tujuan dan maksud penggerak dan perancang revolusi yang sebenarnya, 

yaitu menyingkirkan raja dan golongan aristokrat yang berkuasa di Perancis, 

untuk kemudian digantikan oleh golongan aristokrat yang berdasarkan uang dan 

emas. Di samping Durlian yaitu  anak paman raja, ada sebab lain mengapa ia 

dipilih oleh gereja Nurani, karena Durlian yaitu  tokoh besar dalam gerakan 

Free Masonry Perancis. 

 

Sebelumnya, Perkumpulan Nurani Tertinggi telah menyerahkan kepada Adam 

Weiz Howight untuk menyusun aturan permainan dan simbol-simbol gereja 

Nurani, agar ada keserasian dengan aturan yang ada di The Grand Eastern 

Lodge. Maka, Mirabeau pergi ke Frankfurt, tempat Adam Weiz Howight 

melakukan kegiatan disertai oleh Duke Durlian dan seorang pemuda yang kelak 

akan menjadi tokoh penting dalam sejarah Perancis, bernama Talleyrand. 

Kemudian Mirabeau mempertemukan mereka berdua dengan Adam Weiz 

Howight. Sejak 1773, Duke Durlian mulai memasukkan aturan baru dalam Free 

Masonry Perancis, dan mengubah aturan yang lama. Hingga tahun 1788, 

jumlah Free Masonry telah mencapai lebih dari 100.000 orang pria dan wanita. 

 


Demikianlah, kaum Nurani Yahudi telah berhasil menancapkan kuku 

pengaruhnya lewat Moshe Mondelhen ke dalam Free Masonry Eropa, sesuai 

dengan aturan dan garis rancangan yang telah diletakkan oleh Weiz Howight. 

Kemudian datang tahap berikutnya, yaitu pembentukan komite rahasia dalam 

Free Masonry untuk meletakkan revolusi, dengan menyebarkan penggerak 

revolusi dan tokoh-tokohnya ke seluruh wilayah Perancis. 

 

D. Mirabeau dan Duke Durlian 

 

Mirabeau telah berhasil membawa Duke Durlian ke dalam Free Masonry 

Nasional Perancis yang dikenal dengan sebutan The Blue Masonry. Kurang lebih 

empat tahun kemudian, Duke Durlian terkuras kekayaannya, dan dia sendiri 

memikul beban hutang dalam jumlah besar. Tidak ada jalan lain baginya untuk 

membayar hutang-hutangnya kembali, kecuali harus menempuh jalan hidup 

yang bisa melepaskan bebannya. Kemudian dia mengambil jalan pintas dengan 

melakukan kegiatan penyelundupan dan perdagangan barang-barang terlarang, 

dengan maksud untuk bisa membayar hutang-hutangnya. Akan tetapi, 

petualangan bisnisnya justru membuat Durlian lebih dalam terjerumus dalam 

lembah hutang. Pada tahun 1780 hutangnya telah mencapai 800.000 Franc. 

Angka itu merupakan jumlah yang sangat besar menurut ukuran masa itu. 

Setelah itu, para sesepuh Yahudi melihat saatnya telah tiba untuk menjerat 

mangsanya lebih kuat, berkat kecerdasan Mirabeau. 

 

Para pemilik modal Yahudi mendekati Durlian dengan bujuk rayu menggiurkan, 

sehingga Durlian terperdaya menggadaikan harta miliknya, tanahnya, bahkan 

istananya 'Palais Royal' yaitu istana kerajaan khusus untuknya atas pemberian 

raja. Istana itu dijadikan jaminan hutang-hutangnya kepada para pemilik modal 

Yahudi itu. Durlian tidak menyadari, bahwa tindakannya itu akan menjerumuskan 

dia ke dalam perangkap setan. Kekuatan yang terselubung telah mengutus 

seorang Yahudi asal Spanyol untuk menjalankan aksi mengawasi harta 

kekayaan Durlian, berikut Palais Royalnya. Utusan itu yaitu  Coderlos De Lalco, 

yang dikenal sebagai penulis buku cerita 'Hubungan Berbahaya' dan karya 

percintaan lainnya yang bernafas cinta dan seks. Ia juga dikenal sebagai penulis 

karya permissivisme moral dan kebebasan seks. Antara karya-karya itu dan 

pembahasan ini tidak ada kaitannya apa-apa. Akan tetapi, karena karya itu telah 

menjadikan istana Palais Royal sebagai tempat mesum paling populer, maka 

hasil karyanya sering disebut-sebut orang. 

 

Demikianlah sebuah istana kerajaan telah dijadikan sarang kemaksiatan. Para 

pengunjungnya yang rata-rata kelas elit bisa menyaksikan berbagai jenis 

pertunjukan seks dan gambar-gambar porno, yang sulit diungkapkan dalam 

bentuk kata-kata. Bukan hanya itu. Fasilitas lengkap tersedia juga untuk 

mempermudah setiap pengunjung melakukan keinginannya, tanpa ada kesulitan 

apa pun. Dalam menjalankan tugasnya, Coderlos tidak hanya sendirian. Ia 

berkawan dengan orang bernama Callistro, seorang Yahudi asal Italia yang 

nama aslinya Joseph Palsemo. Dialah yang menjadikan villa-villa Durlian tidak 


terkena hukum Perancis, sebagai pusat penerbitan selebaranselebaran untuk 

memanaskan suasana revolusi, di samping menyebar hasutan tajam dan terus 

menerus. Selain itu, Callistro juga mengatur pertemuanpertemuan akbar, 

berbagai pertunjukan, ceramah umum dan diskusi, dengan tujuan untuk 

menggalakkan gejolak dan semangat publik. Jaringan mata-mata juga dipasang 

di mana-mana untuk mengetahui perkembangan dan skandal yang dilakukan 

oleh tokoh-tokoh yang diincar oleh Kekuatan terselubung. 

 

Setelah itu dilakukan operasi gosip terencana, agar mangsanya jatuh di mata 

umum. Oleh sebab itu, banyak pria dan wanita terpandang menjadi gelisah, 

khawatir menjadi tumbal mafia yang dipimpin oleh De Lalco dan Palsemo itu. 

Tidak sedikit diantara mereka terpaksa tunduk kepada kehendak mafia itu. 

Dengan demikian harta kekayaan Duke Durlian telah berubah menjadi pusat 

latihan aktivis revolusi, yang menyelusup ke berbagai kegiatan sosial budaya, 

bahkan sampai masuk ke dalam perkumpulan olah raga. Dengan aneka ragam 

kedok inilah mereka bisa memasukkan kegiatan yang merusak, mulai dari seks, 

minuman keras dan berbagai macam kemaksiatan lainnya, hingga fenomena 

seperti ini meluas dan menjamur ke seluruh negeri. Kaki tangan Konspirasi 

menarik tokoh-tokoh revolusi ke dalam dunia gelap itu dengan bujuk rayu yang 

menggiurkan, sehingga mereka jatuh ke dalam pelukan setan. Kegiatan ini diatur 

dan diarahkan dari markas Mirabeau dan Durlian, dan dari istana Palais Royal. 

Sejarawan Inggris Scoder dalam bukunya Prince of Blood mengatakan tentang 

Palais Royal ini, bahwa masalah Palais Royal saja membuat polisi lebih sibuk 

daripada menangani masalah Paris secara keseluruhan. 

 

Rakyat Perancis pada umumnya tidak tahu apa yang berjalan dalam istana 

Palais Royal, karena mereka mengira itu yaitu  kediaman resmi Duke Durlian, 

putra paman raja Perancis. Hanya sebagian kecil tertentu saja yang tahu, bahwa 

Palais Royal telah jatuh ke tangan para pemilik modal Yahudi untuk dijadikan 

sarang persekongkolan, yang akan melampiaskan dendam kesumat Yahudi 

terhadap kaum Gentiles. 

 

Sebenarnya penguasa kerajaan Perancis bukannya tidak tahu apa yang sedang 

terjadi. Sebelumnya mereka sudah mendapat peringatan yang cukup, bahwa 

pemerintah Bavaria menemukan dokumen-dokumen rahasia Konspirasi setelah 

kematian utusan yang membawa dokumen itu, dan bagaimana pasukan 

keamanan Bavaria menyerbu pusat sarang Konspirasi yang ada di negerinya, 

sehingga ditemukannya dokumen yang lain. Maka raja Bavaria merasa perlu 

menyampaikan peringatan adanya bahaya yang mengancam para penguasa di 

seluruh Eropa, termasuk Pemerintah Perancis, Inggris, Polandia, Jerman, 

Austria dan Rusia. Akan tetapi, peringatan itu tidak ditanggapi dengan 

sepenuhnya, karena pengaruh kekuatan Konspirasi di negara-negara itu telah 

sedemikian besarnya, sehingga peringatan seperti itu tidak cukup membuat 

mereka tergugah untuk mengambil tindakan yang pasti. 

 


Pada uraian berikutnya akan kita ketengahkan gambaran yang jelas mengenai 

peristiwa revolusi Perancis, dan bagaimana berbagai peringatan itu tidak 

mendapat tanggapan, untuk membangkitkan hati khalayak umum dari 

kelengahan atas bahaya Konspirasi Internasional itu. 

 

E. Revolusi Perancis dan Marie Antoinette 

 

Negara-negara yang diberi peringatan tentang adanya ancaman bahaya 

Konspirasi ternyata tidak menanggapi sepenuhnya, dan tidak mengambil 

langkah apa-apa untuk menanggulangi. Maka pemerintah Bavaria beberapa kali 

menulis surat kepada ratu Perancis, Marie Antoinette, yang isinya mengingatkan 

ratu tentang adanya bahaya Konspirasi yang telah membuat rancangan khusus 

untuk menguasai Perancis lewat Perkumpulan Free Masonry Perancis. Akan 

tetapi, ratu Marie Antoinette, putri Raja Francois I dari kerajaan Austria itu tidak 

bisa mempercayai peringatan itu. Karena peringatan itu terus datang bertubi-tubi, 

maka ratu Marie Antoinette kemudian membalas surat-surat yang datang dari 

pemerintah Bavaria itu. Dengan panjang lebar ratu membantah peringatan itu, 

yang diantaranya ia mengatakan, "Tentang masalah yang berhubungan dengan 

Perancis, keprihatinan Anda terlalu dibesarbesarkan mengenai kegiatan Free 

Masonry itu. Aku percaya, gerakan itu di Perancis merupakan gerakan yang 

terkecil diantara yang ada di seluruh Eropa." 

 

Dalam lembaran sejarah terdapat bukti-bukti yang menunjukkan kesalahan besar 

yang telah dilakukan oleh ratu Marie Antoinette. Kesalahan ini mengakibatkan ia 

sendiri dan suaminya Raja Louis XVI mengakhiri riwayatnya di atas tiang maut 

Guilotin, dan mayoritas sejarawan sepakat menyatakan, bahwa Marie Antoinette 

yaitu  seorang ratu yang bergaya hidup mewah dan boros, serta mempengaruhi 

gaya hidup seluruh kerabat sentana istana kerajaan Perancis. Selain itu, Marie 

Antoinette juga dicatat dalam sejarah sebagai playgirl kelas elit, yang 

mengkhianati suaminya bersama teman-teman karibnya ..... dan seterusnya. 

 

Padahal deskripsi busuk seperti itu tidak lain yaitu  hasil gosip Palsemo dan 

para Propagandis revolusi dalam rangka mengangkat tuduhan palsu ke atas 

permukaan publik, sehingga mereka akan bertambah benci kepada ratu. Dengan 

demikian, tangan-tangan tersembunyi akan mudah menuntut keluarga kerajaan 

di depan pengadilan. 

 

Beberapa sejarawan menulis betapa tabah ratu Marie Antoinette dan suaminya 

menghadapi maut di atas pisau alat pembunuh sadis Guilotin. Isu gosip populer 

yang pernah tercatat dalam sejarah ratu Marie Antoinette yaitu  tentang skandal 

'Kalung Permata Ratu', yang dijadikan alat untuk mencoreng wajah sang ratu. 

Adam Weiz Howight dan Mondelhen pernah merancang suatu sketsa gagasan 

seperti berikut : 

 

"Masalah isu krisis ekonomi telah menjadi buah bibir masyarakat luas. Pada saat 

kas kerajaan Perancis kosong, dan pemerintah terpaksa pinjam dari para pemilik 


modal Yahudi Internasional, maka terbukalah kesempatan untuk membuat gosip 

yang menggemparkan Tangan Terselubung. pihak Konspirasi membuat surat 

palsu atas nama ratu, untuk memerintahkan seorang perajin membuat kalung 

dari batu mulia kelas wahid, mirip permata dalam dongeng. Batu permata itu 

seharga seperempat juta Franc, suatu harga yang amat tinggi saat itu." 

 

Setelah perajin permata itu selesai mengerjakan instruksi palsu itu, ia 

membawanya ke istana kerajaan. Alangkah terkejutnya baginda ratu dan 

menolak mentah-mentah surat palsu atas nama ratu itu. Di luar kepalsuan itu, 

berita tentang kalung permata tersebut telah menjadi berita populer di seluruh 

Perancis, karena Palsemo telah menyebarluaskan secara besar-besaran. Tidak 

pelak lagi, Marie Antoinette telah menjadi tumbal gosip, dan nama sang ratu 

jatuh sedemikian parahnya akibat tuduhan pemborosan, kebejatan dan tuduhan 

busuk lain yang ditujukan kepadanya. saat  ketegangan gosip telah mencapai 

titik runcing, Palsemo bermaksud membuat pukulan yang mematikan terhadap 

Marie Antoinette. Palsemo mencetak selebaran dalam jumlah yang besar, yang 

isinya menghasut dan memperuncing kebencian terhadap sang ratu. Dikatakan, 

bahwa sang ratu telah diberi hadiah berupa kalung itu dari seorang pacar 

gelapnya, sebagai tanda mata setelah keduanya dengan diam-diam terlibat 

dalam skandal seks. Bukan hanya itu. Nama baik Marie Antoinette dilucuti habis-

habisan di mata umum, de