Film yaitu media komunikasi yang bersifat audio visual untuk menyampaikan
suatu pesan kepada sekelompok orang yang berkumpul di suatu tempat
tertentu.Merry Riana : Mimpi Sejuta Dolar, film yang bercerita tentang kisah
perjuangan hidupnya yang diangkat dari kisah nyata.Tujuan dari penelitian ini
yaitu untuk mengetahui bagaimana persepsi anggota Kremov Picture banten
tentang film Merry Riana : Mimpi Sejuta Dolar.Teori dalam penelitian ini yaitu
Teori SOR.Teori ini menelaah efek media massa terhadap sikap dan perilaku
masyarakat dapat berlangsung secara positif atau negatif.Metode yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu Kuantitatif dengan pendekatan
deskriptif.Populasi dalam penelitian ini yaitu jumlah Anggota Kremov Picture
Banten, yaitu 224 orang. Penentuan ukuran sampel dalam penelitian ini
menggunakan rumus Yamane, berdasar pada tingkat kesalahan 10%,
sehingga sampel responden dalam penelitian ini yaitu sebesar 69 sampel
responden.Sementara teknik sampling yang digunakan yaitu Proportionate
Stratified Random Sampling.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Persepsi Film
Merry Riana ; Mimpi Sejuta Dolar menghasilkan persentasi sebesar 78,52%.
Dari hasil uji analisis korelasi dapat dijelaskan bahwa semua item Q1-Q15
yaitu sebesar 0,237. Hal ini menunjukkan bahwa data valid. Dengan hasil yang
dijabarkan dalam penelitian signifikansi (Asymp Sig) yaitu 0,299. Karena
signifikansi > 0,05, maka Ha diterima. Jadi, dapat disimpulkan bahwa distribusi
populasi tinggi badan normal.Angka tersebut menunjukkan bahwa Ho ditolak
dan Ha diterima.
Pada dasarnya Komunikasi massa yaitu komunikasi melalui media massa
(media cetak dan media elektronik). Sebab, awal perkembangan saja, komunikasi
massa berasal dari pengembangan kata media of mass communication (media
komunikasi massa). Media massa yaitu yang dihasilkan oleh tekhnologi modern.
Menurut Rakhmat, komunikasi massa yaitu jenis komunikasi yang
ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim
melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima
secara serentak dan sesaat.1
Media yang dimaksud dalam proses komunikasi massa yaitu media massa
yang memiliki cirri khas, mempunyai kemampuan untuk memikat perhatian
khalayak secara serempak dan serentak. Media massa yaitu alat yang biasanya
digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak (penerima)
dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio
dan televisi (Cangara, 2003:134). Hingga detik ini media massa masih menjadi
penentu atau pencetus sebuah opini publik yang ada di masyarakat. Media mampu
menjangkau masyarakat luas (khalayak) untuk menikmati sajian pesan / berita
atau program yang di tampilkan.
Perkembangan teknologi komunikasi massa dalam bentuk media massa
salah satunya yaitu film, Film yaitu media komunikasi yang bersifat audio
visual untuk menyampaikan suatu pesan kepada sekelompok orang yang
berkumpul di suatu tempat tertentu. (Effendy, 1986: 134).
Pesan film pada komunikasi massa dapat berbentuk apa saja tergantung
dari misi film tersebut. Akan tetapi, umumnya sebuah film dapat mencakup
berbagai pesan, baik itu pesan pendidikan, hiburan dan informasi. Pesan dalam
film yaitu menggunakan mekanisme lambang – lambang yang ada pada pikiran
manusia berupa isi pesan, suara, perkataan, percakapan dan sebagainya. Film juga
dianggap sebagai media komunikasi yang ampuh terhadap massa yang menjadi
sasarannya, karena sifatnya yang audio visual, yaitu gambar dan suara yang hidup.
Film dinyatakan sebagai bentuk dominan komunikasi massa di belahan
dunia, karena lebih dari ratusan juta orang menonton film di bioskop, film di
televisi atau lewat Digital Video Disc (DVD).
Dewasa ini terdapat berbagai ragam film, meskipun cara pendekatannya
berbeda-beda, semua film dapat dikatakan mempunyai satu sasaran, yaitu menarik
perhatian orang terhadap muatan-muatan masalah yang dikandung. Selain itu,
film dapat dirancang untuk melayani keperluan publik terbatas maupun publik
yang seluas-luasnya.
Film dikelompokkan pada jenis film cerita, film berita, film documenter
dan film kartun.
1. Film Cerita
Film cerita (story film) yaitu jenis film yang mengandung suatu cerita
yang lazim dipertunjukan di gedung-gedung bioskop dengan bintang
film tenar dan didistribusikan sebagai barang dagangan. Cerita yang
diangkat menjadi topik film bisa berupa cerita fiktif atau berdasar
kisah nyata yang dimodifikasi, sehingga ada unsur menarik.
2. Film Berita
Film Berita yaitu film mengenai fakta, peristiwa yang benar-benar
terjaadi. Karena sifatnya berita maka film yang disajikan kepada public
harus mengandung nilai berita. kriteria berita itu yaitu penting dan
menarik.
3. Film Dokumenter
Film Dokumenter didefinisikan oleh Robert Flaherty sebagai karya
ciptaan mengenai kenyataan (creative treatment of actuality) berbeda
dengan film berita yang merupakan rekaman kenyataan, maka film
documenter yaitu hasil interpretasi pribadi (pembuatnya mengenai
kenyataan tersebut).
4. Film Kartu
Film Kartu dibuat untuk konsumsi anak-anak, dan dapat dipastikan
kita semua menegnal tokoh Donald bebek, Putri Salju, Miki Tikus.
Yang diciptakan oleh seniman Amerika.3
Film Merry Riana, mimpi sejuta dollar yaitu salah satu film di tahun 2014
yang memiliki cukup banyak penggemar.
Sehingga dapat menyedot penonton hingga 715.571 penonoton. Film Merry
Riana : Mimpi Sejuta Dolar menempati posisi ke-3 setelah film Comic 8 dengan
total penonton 1.624.067 dan yang menempati posisi ke-2 yaitu Film The Raid
2:Berandal, dengan total penonton 1.434.2724. Film ini bercerita tentang seorang
gadis yang bernama Merry Riana, kisah perjuangan hidupnya ini diangakat dari
kisah nyata yang sebelumnya telah ditulis menjadi sebuah buku dengan judul
yang sama. Merry Riana yang diperankan oleh (Chelsea Islan) yang baru saja
lulus SMA terpaksa mengungsi ke Singapura, karena kondisi Indonesia yang
sedang tidak stabil pada tahun 1998. Dalam perjalanan ke bandara ia dan
orangtuanya dihadang dengan kawana penjarah dan mereka terpaksa melepaskan
harta benda demi keselamatan mereka. Di bandara orangtua Merry Riana yang
diperankan oleh Cyntia lamusu dan Ferry Salim, menjual semua benda yang
melekat di tubuh mereka, pada akhirnya mereka hanya bisa membeli satu tiket
saja.
Saat tiba di Singapura, Merry sendirian, dengan bekal uang seadanya yang
hanya cukup untuk mekan lima kali saja. Dari sinilah kisah perjuangan hidup
Merry dimulai, dari bantuan social media akhirnya ia menemukan sahabatnya
Irenne ( Kimberly Rider) yang kebetulan akan kuliah di Singapur juga. Dengan
bantuan Irene, Merry mencari celah diantara aturan Singapur yang begitu ketat
dan bukan hanya diperbolehkan tinggal di asrama kampus, ia lolos seleksi masuk
ke perguruan tinggi terbaik di Singapura. Tetapi dia harus membayar uang sebesar
$40.000. salah satu harapan Merry yaitu dengan mencari orang yang mau
menjadi penjamin, karena tidak ada kerabat dan Irene pun tidak bisa
meminjamkan uang tersebut, merry harus mencari mahasiswa senior yang mau
menajdi panjaminnya.
Maka Merry bertemu dengan seniornya yang tampan yaitu Alva (Dion
Wiyoko), yang Merry pikir Alva akan menolongnya, namun ternyata Alva cuek
dan sangat perhitungan. Alva memberikan beberapa syarat sebelum akhirnya
meminjamkan uang tersebut, yaitu menyuruh Merry untuk mencari kerja
sambilan.
Merry pun berfikir ia harus kuliah dengan benar dan sukses, karena dia tidak
mau menyusahkan orangtuanya dan ingin membanggakan sekaligus
membahagiakan mereka. Merry puun berfikir dengan keras bagaimana ia bisa
melipat gandakan uang yang ia miliki, mulai dari bekerja menyebar brosur,bisnis
online, bekerja di restoran dan bermain saham dengan resiko yang sangat tinggi.
Kondisi ekonomi Merry yang naik turun, mulai dari makan roti setiap hari,
bisa makan enak, dan harus kemabali makan roti, banyak sekalin problem yang ia
lewati tetapi ia tidak gampang menyerah dan putus asa.5
Sama halnya dengan Merry Riana, remaja di Indonesia saat ini tidak
berdeda jauh dengan Merry Riana, mereka mereka menuangkan pikiran-pikiran
mereka kedalam berwirausaha, membuat web, menulis buku, membuat blog dan
sekarang ada istilah “youtubers” yakni dimana kegiatan mereka yaitu membuat
video lucu, unik dan menarik.
Sekarang banyak bermunculan komunitas-komunitas film dikalangan
remaja baik mahasiswa maupun sma. Perkembangannya di Indonesia sendiri
dimulai pada tahun 1950 dengan berdirinya klub bernama Liga Film Mahasiswa
Universitas Indonesia (LFM-UI) di kampus UI Salemba. Tahun 1960 berdiri Liga
Film Mahasiswa ITB (LFM-ITB). Tahun 1969 lahir Klub Dewan Kesenian
Jakarta yang kemudian dikenal sebagai Kine Klub Jakarta (KKJ).
Di Banten sendiri sudah ada beberapa komunitas film diantaranya: Kremov
Picture, Banten Art Broadcast, Rolling Action, KPI Film IAIN, Kovi Kita Untirta,
Untirta TV, Light Cinema Cilegon, B’Production, Wong Kene Art, FK-Movers
Tanggerang, Arangemil Tanggerang, Kebun Film Tanggerang, Forum Lenteng,
Saidjah Forum, Lebak Inoise, Banten Star dan masih ada beberapa komunitas
yang belum terdaftar dalam FKFB (Forum Komunitas Film Banten).salah
satunya, ada komunitas film yang diberi nama KREMOV PICTURE. KREMOV
PICTURES yaitu komunitas film yang kini telah memulai menjadi production
house. Berdiri pada 15 Juni 2007 bermulai dari semangat pelajar dan mahasiswa
gabungan dari seluruh daerah provinsi Banten yang hobi dalam bidang perfilman.
Kremov Pictures memiliki jaringan yang kuat dengan beragam anggota dan
pengurusnya se-Banten yakni Kota Serang, Kota Cilegon, Kabupaten Pandeglang,
Kabupaten Lebak dan Kota Tangerang, hingga terpercaya menjadi EO, Mitra
Kerja Lokal & Nasional. Sejak tahun 2007-2011 Kremov memiliki nama
"Kreative Movie" kemudian awal tahun 2012-2014 Kremov memiliki nama
Kaleidoscope Creative Movie Pictures, kemudian berubah kembali di penghujung
tahun 2014 menyambut tahun 2015 Kremov Pictures mulai meringkas nama
tersebut menjadi Kremov Pictures dengan berlambang icon film dan menara
Banten. 6
Peneliti memilih kremov Picture karena, berdasar data yang ada pada
Forum Komunitas Film Banten (FKFB), bahwa Kremov Picture yaitu komunitas
terbaik. Kremov Picture Komunitas Film Banten yang mewakili Banten dalam
ajang Festifal Film Indonesia (FFI) pada tahun 2015.
berdasar pemaparan diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Persepsi Anggota Kremov Picture Banten Terhadap Film
“Merry Riana: Mimpi Sejuta Dolar”
1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang masalah dia atas, maka dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut “Bagaimana Persepsi Anggota Kremov Picture
Terhadap Film “Merry Riana: Mimpi Sejuta Dolar”)?”
1.3 Identifikasi masalah
berdasar uraian latar belakang penelitian diatas, maka penulis dapat
mengidentifikasi masalah, yaitu:
1. Bagaimana perhatian anggota Kremov tentang film “Merry Riana : Mimpi
Sejuta dollar” bagi anggota kremov picture Banten?
2. Bagaimana penafsiran film “Merry Riana : Mimpi Sejuta Dolar” bagi
anggota kremov picture Banten?
3. Bagaimana pengetahuan film “Merry Riana : Mimpi Sejuta Dolar” bagi
anggota kremov picture Banten?
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan terhadap
teori-teori yang digunakan setelah diadakan penelitian pada anggota
Kremov. Penelitian ini juga diharapkan menjadi referensi bagi Mahasiswa
Ilmu Komunikasi, khususnya Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa sedang dan untuk peneliti lain yang
ingin mengkaji lebih dalam mengenai Persepsi film Merry Riana : Mimpi
Sejuta Dolar.
Adapun manfaat praktis dari penelitian ini bagi penulis diharapkan
bisa bermanfaat bagi pengembangan implementasi penggunaan media
massa sesuai kebutuhannya. Dan bagi pelaksana atau produsen media
massa diharapkan dapat bermanfaat menjadi bahan referensi pembuatan
program acara yang bermutu sesuai dengan kebutuhan khalayak.
Penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan sebagai informasi atau
referensi tambahan bagi pembaca pada penelitian selanjutnya.
Komunikasi merupakan kebutuhan mendasar manusia sebagai
makhluk sosial yang harus berinteraksi dengan lingkungannya. Pada
dasarnya manusia yaitu makhluk yang kompleks, dan permasalahan
komunikasi dimana manusia sebagai objeknya pun menjadi sesuatu yang
tidak pernah habis untuk dibahas. Menurut Everett M. Rogers seperti yang
dikutip oleh Deddy Mulyana dalam bukunya Ilmu Komunikasi Suatu
Pengantar, Komunikasi yaitu , “suatu proses dimana suatu ide dialihkan
dari sumber kepada suatu penerima dengan maksud utnuk mengunbah
tingkah laku mereka.
2.1.1.1 Pengertian Komunikasi
Menurut Rakhmat dalam bukunya Psikologi Komunikasi,
komunikasi massa dapat diartikan “sebagai jenis komunikasi yang
ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan
anonym melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang
sama dapat diterima serentak dan sesaat.7
Sementara menurut Harold Lasswell, cara yang baik
menjelaskan komunikasi ialah menjawab pertanyaan sebagai
berikut: “Who Says What In Which Channel To Whom With What
Effect?”. Paradigma Laswell di atas menunjukkan bahwa
komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan
diajukan itu, yakni:
1. Komunikator (source, sender)
Nama lain dari sumber yaitu sender, communicator, speaker,
encoder atau originator. Merupakan pihak yang berinisiatif atau
mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi. Sumber bisa saja
berupa individu, kelompok, organisasi, perusahan bahkan negara.
2. Pesan (message)
Merupakan seperangkat simbol verbal atau non verbal
yang mewakili perasaan, nilai, gagasan atau maksud dari
sumber (source). Menurut Rudolph F. Verderber, pesan terdiri dari
3 komponen yaitu makna, simbol yang digunakan untuk
menyampaikan makna dan bentuk atau organisasi pesan.
3. Media (channel, media)
Merupakan alat atau wahana yang digunakan sumber
(source) untuk menyampaikan pesannya kepada penerima. Saluran
pun merujuk pada bentuk pesan dan cara penyajian pesan.
4. Komunikan (receiver, recipient, communicate)
Nama lain dari penerima yaitu destination, communicate,
decoder, audience, listener daninterpreter dimana penerima
merupakan orang yang menerima pesan dari sumber.
5. Efek (effect, impact, influence)
Merupakan apa yang terjadi pada penerima setelah ia
menerima pesan tersebut.Jika kita berbicara mengenai definisi
komunikasi, diantara banyaknya definisi komunikasi tidak ada
yang benar ataupun yang salah. Dari masing-masing definisi
mempunyai prespektif masing–masing yang tujuannya sama yaitu
bagaimana konteks yang dibicarakan mengenai apa yang
dikomunikasikan, dan adanya si pengirim dan si penerima untuk
mencapai suatu bentuk pemahaman dari pesan-pesan tertentu.8
Komunikasi terbagi dua yaitu verbal dan non verbal.
Komunikasi verbal yaitu suatu proses komunikasi dengan
menggunakan simbol atau lambang-lambang. Simbol-simbol yang
digunakan selain sudah ada yang diterima menurut konvensi
internasional seperti simbol lalu-lintas, alfabet latin, simbol
matematika, juga .terdapat simbol-simbol lokal yang hanya bisa
dimengerti oleh kelompok-kelompok masyarakat tertentu.
Sedangkan komunikasi non verbal yaitu proses komunikasi
dengan menggunakan kode non verbal.
Proses komunikasi pada hakikatnya yaitu proses
penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator)
kepada orang lain (komunikan). Pikiran bisa merupakan gagasan,
informasi, opini, dan lain – lain yang muncul dari benaknya.
Perasaan bisa berupa keyakinan, kepastian, keragu – raguan,
kekhawatiran, kemarahan, keberanian, kegairahan, dan sebagainya
yang timbul dari lubuk hati.
Menurut Effendy dalam bukunya Ilmu, Teori dan Filsafat
Komunikasi ada 2 Proses Komunikasi yaitu:
1. Proses komunikasi secara primer
Proses komunikasi secara primer (primary process) yaitu proses
menyampaikan pikiran oleh komunikator kepada komunikan
dengan menggunakan suatu lambang (symbol) sebagai media atau
saluran. Lambang itu umunmnya bahasa, tetapi dalam situasi-
situasi komunikasi tertentu lambang-lambang yang dipergunakan
dapat berupa kial (gesture), yakni gerak tubuh, gambar, warna, dan
lain sebagainya.
2. Proses komunikasi secara sekunder
Proses komunikasi secara sekunder yaitu proses penyampaian
pesan oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan
alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang
sebagai media pertama 9
Menurut pandangan Effendy yang menjelaskan
bahwasannya terdapat 4 fungsi dari komunikasi. Fungsi-funsi
tersebut ialah :
1. To Inform
Maksudnya yaitu memberikan informasi kepada masyarakat
dan memberitahukan kepada masyarakat mengenai peristiwa yang
terjadi, ide atau pikiran dan tingkah laku orang lain serta segala
sesuatu yang disampaikan oleh orang lain.
2. To Educate
Maksudnya yaitu sebagai sarana pendidikan. Bahwasannya
dengan komunikasi manusia dapat menyampaikan ide dan
pikirannya kepada orang lain sehingga orang lain mendapatkan
informasi dan pengetahuan.
3. To Entertain
Maksudnya yaitu komunikasi berfungsi untuk menyampaikan
hiburan atau menghibur orang lain.
4. To Influence
Maksudnya yaitu fungsi mempengaruhi setiap individu yang
berkomunikasi dengan cara saling mempengaruhi jalan pikiran
komunikan dan lebih jauh lagi berusaha mengubah sikap dan
tingkah laku komunikan sesuai dengan yang diharapkan.
Menurut Onong Uchjana Effendy tujuan dari komunikasi
terdiri dari point, point-point tersebut mencakup :
1. Perubahan sikap ( Attitude change )
2. Perubahan pendapat ( Opinion Change )
3. Perubahan perilaku ( Behavior Change )
4. Perubahan sosial ( Sosial Change ) ( Effendy, 2004 : 8)
2.1.2 Komunikasi Massa
Menurut Effendy, Komunikasi massa yaitu komunikasi dengan
menggunakan media massa modern, yang meliputi surat kabar yang mempunyai
sirkulasi yang luas, radio, dan televisi yang siarannya ditujukan kepada umum,
dan film yang dipertunjukkan di gedung-gedung bioskop.10
Menurut Ahmad Sihabudin dan Rahmi Winangsih dalam buku
Komunikasi antar Manusia, Komunikasi massa yaitu komunikasi melalui media
massa modern, meliputi surat kabar mempunyai sirkulasi luas, siaran radio dan
televisi ditujukan kepada umum dan film dipertunjukan di gedung-gedung
bioskop.11
Menurut Gerbner dalam Rakhmat, (2009 : 188) komunikasi massa yaitu
produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan
yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri.
Sedangkan menurut Rakhmat (Rakhmat, 2009 : 189) komunikasi massa yaitu
jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar,
heterogen, dan anonim melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang
sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.
Komunikasi Massa menurut para ahli yaitu komunikasi melalui media
massa. Sedangkan komunikasi Joseph A. Devito dalam bukunya, Communicology
: An Introduction to the study of communication. Menyatakan bahwa komunikasi
massa :
First, mass communication is communication addressed to the masses, to
an extremiley large audience. This does not mean that the audience
includes all people or that is large and generally rather poorly difined.
Second, mass communication is communication is perhaps most easily and
most logically defined by it form : Televison, radio, news, paper,
magazine, film, books and tapes.
Pertama, komunikasi massa yaitu komunikasi yang ditujukan
pada massa, kepada khalayak yang luar biasa banyaknya. Ini tidak berarti
khalayak meliput seluruh penduduk atau semua orang yang membaca atau
semua orang yang menonton televisi, agaknya ini berarti bahwa khalayak
itu besar pada umumnya agar sukar di definisikan.
Kedua, komunikasi massa yaitu komunikasi yang disalurkan oleh
pemancar-pemancar yang audio atau visual komunikasi. Barangkali akan
lebih mudah dan lebih logis bila di definisikan menurut bentuknya :
televise, radio, majalah, film, buku dan pita.
Wright dalam Ardianto, (2007: 4) komunikasi dapat dibedakan dari
corak-corak yang lama karena memiliki karakteristik utama yaitu:
1. Diarahkan kepada khalayak yang relatif besar, heterogen dan anonym
2. Pesan disampaikan secara terbuka
3. Pesan diterima secara serentak pada waktu yang sama dan bersifat
sekilas (khusus untuk media elektronik)
4. Komunikator cenderung berada atau bergerak dalam organisasi yang
kompleks yang melibatkan biaya besar.
Komunikasi massa mempunyai ciri-ciri khusus yang disebabkan oleh
sifat-sifat komponen yaitu sebagai berikut :
a. Komunikasi massa berlangsung satu arah (one-way communication)
Berbeda dengan komunikasi antarpribadi yang berlangsung secara
dua arah, dalam komunikasi massa komunikasi berlangsung secara
satu arah. Artinya, tidak ada arus balik dari komunikan kepada
komunikator. Sama halnya pada iklan televisi Frestea, pengiklan
sebagai komunikator tidak mengetahui tanggapan dari khalayak
sasarannya.
b. Komunikator pada komunikasi massa melembaga
Media massa sebagai saluran komunikasi massa merupakan
lembaga, yakni suatu perusahaan, institusi atau organisasi.
Komunikator pada komunikasi massa, misalnya pengiklan. Karena
media yang digunakannya yaitu suatu lembaga dalam
menyebarluaskan pesan komunikasi bertindak atas nama lembaga.
Sebagai konsekuensi dari sifat komunikator yang melembaga itu,
peranannya dalam proses komunikasi ditunjang oleh orang lain. Ide,
model iklan, suara, bahasa suatu iklan Frestea tidak mungkin dapat
dilihat dan didengar jika ditunjang oleh pekerjaan penggagas iklan,
jurukamera, jurusuara, dan sebagainya.
Oleh karena itu, komunikator pada komunikasi massa dinamakan
juga komunikator kolektif (collective communicator) karena
tersebarnya pesan komunikasi massa merupakan hasil kerja sama
sejumlah kerabat kerja.
c. Pesan pada komunikasi massa bersifat umum
Pesan yang disebarkan melalui media massa bersifat umum
(public) karena ditujukan kepada umum dan mengenai kepentingan
umum. Media massa tidak akan menyiarkan suatu pesan yang tidak
menyangkut kepentingan umum. Media massa dalam hal ini misalnya
televisi, akan menyiarkan iklan mengenai suatu produk atau jasa
bukan hanya untuk kalangan anak-anak atau dewasa saja. Kebanyakan
pengiklan suatu produk membuat iklan untuk di promosikan kepada
sejumlah khalayak umum.
d. Media komunikasi massa menimbulkan keserempakan
Ini yaitu ciri paling hakiki dibandingkan dengan media
komunikasi lainnya seperti poster atau papan reklame, yaitu
kemampuannya untuk menimbulkan keserempakan pada pihak
khalayak dalam menerima pesan-pesan yang disebarkan. Contoh
media komunikasi massa disini seperti, film, radio dan televisi.
e. Komunikan komunikasi massa bersifat heterogen.
Artinya dalam keberadaannya komunikan ini terpencar-pencar, di
mana satu sama lainnya tidak saling mengenal dan tidak memiliki
kontak pribadi, masing-masing berbeda dalam berbagai hal: jenis
kelamin, usia, agama, ideologi, pekerjaan, pendidikan, pengalaman,
kebudayaan, pandangan hidup, keinginan, cita-cita dan sebagainya.12
Fungsi Komunikasi massa dikemukakan oleh Effendi dalam
Ardianto (2007 : 18) , secara umum yaitu:
1. Fungsi Informasi
Fungsi memberikan informasikan ini diartikan bahwa
media massa yaitu penyebar informasi bagi pembaca,
pendengar, atau pemirsa. Berbagi informasi dibutuhkan oleh
khalayak media massa yang bersangkutan sesuai dengan
kepentingannya.
2. Fungsi Pendidikan
Media massa banyak menyajikan hal-hal yang sifatnya
mendidik seperti melalui pengajaran nilai, etika, serta aturan-
aturan yang berlaku kepada pemirsa, pendengar, atau pembaca.
3. Fungsi Memengaruhi
Media massa dapat memengaruhi khalayaknya baik yang
bersifat pengetahuan (cognitive), perasaan (affective), maupun
tingkah laku (conative).
Menurut Cangara, media yaitu alat atau sarana yang
digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada
khalayak, sedangkan pengertian media massa sendiri yaitu alat
yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada
khalayak dengan menggunakan alat-alat komunikasi seperti surat
kabar, film, radio, dan televisi.13
Media massa secara pasti memengaruhi pemikiran dan
tindakan khalayak. Budaya, social dan politik dipengaruhi oleh
media. Media massa dikatakan sebagai kebudayaan yang bercerita.
Media membentuk opini publik untuk membawanya pada
perubahan yang signifikan.
Media massa pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua
kategori yaitu media massa cetak dan media massa elektronik.
Yang termasuk media massa cetak yaitu buku, surat kabar, dan
majalah. Sedangkan yang termasuk media massa elektronik.
Film dalam kamus lengakap Bahasa Indonesia berarti
gambar hidup. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian
film secara fisik berarti selaput tipis yang terbuat dari seluloid
untuk gambar negative (yang akan dibuat potret) atau untuk tempat
gambar positif (yang dimaikan di bioskop).14
Menurut Oey Hong Lee,” Film sebagai alat komunikasi
massa yang kedua muncul di dunia, mempunyai massa
pertumbuhannya pada akhir abad ke-19, dengan perkataan
lain pada waktu unsur-unsur yang merintangi perkembangan
surat kabar sudah dibikin lenyap. Ini berarti bahwa dari
permulaan sejarahnya film dengan lebih mudah dapat
menjadi alat komunikasi yang sejati, karena ia tidak
mengalami unsur-unsur teknik, politik, ekonomi, social dan
demografi yang merintangi kemajuan surat kabar pada masa
pertumbuhannya abad ke-18 dan permulaan abad ke-19. Dan
mencapai puncaknya diantara Perang Dunia I dan Perang
dunia II, namun kemudian merosot tajam setelah tahun 1945,
seiring dengan munculnya medium televise”.
Alex Sobur Menyebutkan, Dari banyak penelitian tentang
dampak film terhadap masyarakat, hubungan antar film dan
masyarakat selalu dipahami secara linear. Artinya, film selalu
mempengaruhi dan buat, Film membentuk masyarakat berdasar
muatan pesan (message) di baliknya, tanpa berlaku sebaliknya.
Kritik yang muncul terhadap perspektif ini didasarkan atas
argument (Irwanto, 1994:13), bahwa film yaitu potret dari
masyarakat dimana film itu dibuat. Film selalu merekam realitas
dan tumbuh berkembang dalam masyarakat, dan kemudian
memproyeksikannya ke atas layar.16
Seperti dikemukakan oleh Van Zoest, bahwa film dibangun
dengan tanda semata-mata. Tanda-tanda itu termasuk sebagai
system tanda yang bekerja sama dengan baik untuk mencapai efek
yang diharapkan. Berbeda dengan fotografi statis, rangkaian
gambar dalam film menciptakan imaji dan system penandaan.
Karena itu, bersamaan dengan tanda-tanda ikonis, yakin tanda-
tanda yang menggambarkan sesuatu. 17
Menurut Cultural Norm Theory, Media tidak berpengaruh
langsung terhadap individu-individu melainkan juga
mempengaruhi kebudayaan, pengetahuan, norma-norma dan nilai-
nilai suatu masyarakat. Semuanya ini membentuk citra, ide-ide,
evaluasi dimana audiens menentukan tingkah lakunya sendiri
Persepsi yaitu sebuah proses saat individu mengatur dan
menginterpretasikan kesan-kesan sensoris mereka guna memberikan
arti bagi lingkungan mereka. Perilaku individu seringkali didasarkan
pada persepsi mereka tentang kenyataan, bukan pada kenyataan itu
sendiri.
Faktor yang mempengaruhi persepsi antara lain harapan
pengalaman masa lalu, dan keadaan psikologis yang mana menciptakan
kumpulan konseptual. Selain hal tersebut masih ada beberapa hal yang
mempengaruhi persepsi, yaitu :
1) Yang paling pengaruh terhadap persepsi yaitu perhatian, kaerena
perhatian yaitu proses mental ketika stimulusatau rangkaian
stimulus menjadi menonjol dalam kesadaran, pada stimulus lainnya
melemah.
2) Stimuli yang berupa obyek maupun peristiwa tertentu. Stimuli yang
dimaksud mungkin berupa objek, orang, benda atau peristiwa. Sifat-
sifat sasaran itu biasanya berpengaruh terhadap persepsi orang yang
melihat.
3) Faktor situasi dimana pembentukan persepsi itu terjadi baik tempat,
waktu, suasana dan lain-lain.
Kesadaran mengenai betapa pentingnya persepsi dalam diri
manusia ini kemudian menuntut para ahli untuk mendalami cara
dalam merubah paksa persepsi seseorang. Salah satu diantaranya
yaitu seni hipnotis, yakni seni penerapan sugesti untuk membentuk
pandangan baru terhadap sesuatu yang bahkan dapat secara ajaib
menentang realitas. Dalam konteks persepsi, posisi benar dan salah itu
akan terasa hambar dan membingungkan, karena berkaitan dengan
kemampuan masing-masing orang dalam memandang dan
menyimpulkan, sehingga tentu sangatlah diperlukan cara bagi kita
untuk memaksakan persepsi. Dari sinilah kemudian sangat terasa
pentingnya pendidikan, pergaulan, pengajian dan pengkajian terhadap
suatu bidang pemahaman.
Pemuka agama akan memaksakan persepsi tentang agama
yang dianutnya bagi para penganutnya. Pendidik akan memaksakan
persepsi tentang suatu pemahaman terhadap muridnya. Ahli kriminal
akan memaksakan persepsi terhadap anak buahnya. Seorang atasan
akan memaksakan persepsi terhadap bawahannya. Orang tua akan
memaksakan persepsi terhadap anaknya. Dan begitu seterusnya.
Tentu saja, “memaksakan” persepsi disini dimaksudkan untuk
menghindari perbedaan ekstrim (karena hakikatnya tidak bisa
disamakan) antar personal dalam suatu lingkungan. Disini tampak
sekali pentingnya pemaksaan dalam persepsi, dengan terlepas dari
persoalan baik dan buruknya persepsi yang ditanamkan.
Persepsi yang timbul dari sebuah tayangan terlebih dahulu akan
melalui berbagai macam indikator. Sedangkan persepsi itu sendiri
didefinisikan sebagai proses internal yang kita lakukan untuk
memilih, mengevaluasikan dan mengasumsikan rangsangan dari
lingkungan eksternal.
Peristiwa atau hubungan yang diperoleh dengan
menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan yang kemudian
dikenal dengan persepsi. Persepsi kita sering tidak cermat, salah satu
penyebabnya yaitu asumsi atau pengharapan kita. Kita
mempersepsikan sesuatu atau seseorang sesuai dengan pengharapan
kita.19
Proses pemahaman terhadap rangsangan atau stimulus yang di
peroleh indera menyebabkan persepsi terbagi menjadi beberapa
jenis20 :
1) Persepsi visual
Persepsi visual didapatkan dari inera penglihatan. Persepsi ini
yaitu persepsi yang paling awal berkembang pada bayi, dan
mempengaruhi bayi dan balita untuk memahami dunianya.
Persepsi visual merupakan topik utama dari bahasan persepsi
secara umum, sekaligus persepsi yang biasanya paling sering
dibicarakan dalam konteks sehari-hari.
2) Persepsi auditori
Persepsi auditori di dapatkan dari indera pendengaran yaitu
telinga.
3) Persepsi perabaan
Persepsi pengerabaan didapatkan dari indera takti yaitu kulit.
4) Persepsi penciuman
Persepsi penciuman atau olfaktori didapatkan dari indera penciuman
yaitu hidung.
5) Persepsi pengecapan
Persepsi pengecapan atau rasa didapatkan dari indera pengecapan
yaitu lidah.
Menurut mulyana (2004:167), proses persepsi terjadi dua
tahap yaitu Tahap Atensi dan tahap Interpretasi:Tahap Atensi
yaitu tahap dimana kita memperhatikan stimuli (tahap
pencarian perhatian) yang didahului oleh ter-ekposnya
seseorang pada rangsangan tertentu. Oleh karena itu proses
terjadi dalam alam sadar, maka sebelumnya ia harus menyadari
adanya rangsangan itu melalui mekanisme panca indera.
Atensi atau perhatian berarti sebelum manusia merespon
atau menafsirkan objek atau rangsangan apapun, manusia atau
kita terlebih dahulu memperhatikan kejadian atau rangsangan
tersebut.
Jadi persepsi mensyaratkan kehadiran suatu subjek untuk
dipersepsi, termasuk orang lain atau diri sendiri. Dalam banyak
kasus, rangsangan yang menaarik perhatian, cenderung
dianggap lebih penting daripada yang tidak menarik perhatian.
Rangsangan seperti ini biasanya menjadi penyebab kejadian-
kejadian berikutnya. Itulah sebab orang yang paling kita
perhatikan cenderung dianggap orang yang paling berpengaruh.
Dengan perkataan lain, kita akan memperhatikan apa yang kita
anggap bermakna bagi kita dan tidak akan memperhatikan apa
yang tidak bermakna bagi kita.
Menurut Rakhmat (2004:51), persepsi ditentukan oleh
beberapa fakor yang bersal dari stimulus, yaitu21:
1) Perhatian
Proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli
menjadi menonjol dalam kesaadaran pada stimuli lainnya
melemah. Sedangkan atensi yang dipengaruhi oleh factor
eksternal, yakni atribut atribut objek yang dipersepsikan
seperti gerakan, kontras kebaruan, perulangan objek yang
dipersepsi.
2) Penafsiran
Penafsiran merupakan proses dimana penerima
member arti terhadap pesan pesan yang diterimanya,
mengorganisasikan stimuli dengan konteksnya, dan
mengisinya dengan interpretasi yang konsisten dengan
rangkaian stimuli yang dipersepsi.
3) Pengetahuan
Pengetahuan terjadi bila ada perubahan pada apa
yang diketahui, dipahami, atau dipersepsikan khalayak.
Kognitif terjadi pada diri komunikan yang sifatnya
informative bagi dirinya.
Persepsi social atau persepsi orang terhadap orang
lain yaitu proses menangkap arti objek objek social dan
kejadian kejadian yang kita alami dalam lingkungan kita.
Oleh karena manusia mempunyai aspek emosi, maka
persepsi atau penilaian kita terhadap orang maka
mengancung resiko. Persepsi saya terhadap anda
mempengaruhi persepsi anda terhadap saya, dan pada
gilirannya persepsi anda terhadap saya juga akan
mempengaruhoi persepsi saya terhadap anda, begitu
seterunya
Menurut Mulyana dan Rakhmat (2004:180), setiap
orang memiliki gambaran yang berbeda mengenai realitas
disekelilingnya. Karena setiap orang mempunyai persepsi
yang berbeda terhadap lingkungan sosialnya. Kegiatan atau
upaya komunikasi dilakukan pihak sumber tentunya juga
diharapkan menimbulkan suatu akibat atau hasil pada diri
penerima yang sesuai dengan keinginan pihak sumber.
Persepsi yang timbul setelah menonton suatu tayangan
dipengaruhi oleh berbagai macam indicator. Terhadap
banyak indicator yang menjelaskan tentang hal-hal yang
dapat dijadikan sebagai indicator dari akibat atau hasil yang
terjadi pada pihak penerima.
2.2 Teori S-O-R
Perkembangan teori-teori efek media massa bermula pada pandangan bahwa
media massa berpengaruh kuat terhadap perubahan sikap dan perilaku
masyarakat.
Teori S-O-R berawal dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Paul
Lazarsfeld dan kawan-kawannya mengenai efek media massa dalam suatu
kampanye pemilihan Presiden Amerika pada tahun 1940,studi tersebut dilakukan
dengan asumsi bahwa proses stimulus respon bekerja dalam menghasilkan efek
media massa. Pada tahun 1970, Melvin DeFleur memodifikasi terhadap stimulus
respons dengan teori yang dikenal sebagai perbedaan individu dalam komunikasi
massa.
Teori S-O-R singkatan dari Stimulus Respon-Organisasi-Response. Objek
material dari psikologi dan ilmu komunikasi yaitu sama yaitu manusia yang
jiwanya meliputi komponen-komponen : sikap, opini, kognisi efeksi dan konasi.
Prinsip Stimulus-Respon dasar dari Teori Jarum hipodermik, teori klasik
mengenai proses terjadinya efek media massa yang sangat berpengaruh, dan
memandang bahwa sebuah pemberitaan media massa merupakan obat yang di
suntikan ke dalam pembuluh darah audience, kemudian audience bereaksi
harapan.
Prinsip S-R mengasumsikan bahwa pesan informasi disiapkan oleh media dan
didistribusikan secara sistematis dalam sekala luas. Dengan demikian, secara
serempak pesan tersebut dapat diterima sejumlah besar individu, bukan di tujukan
kepada orang per orang. Kemudian sejumlah besar individu itu akan merespons
informasi tersebut.
Asumsi dasar dari model ini yaitu media massa menimbulkan efek yang
terarah, tidak akan terjadi secara langsung dan segera terhadap komunikan.
Stimulus Response Theory atau S-R theory. Model ini menunjukkan bahwa
komunikasi merupakan proses aksi-reaksi. Artinya model ini mengasumsikan
bahwa kata-kata verbal, isyarat non verbal, simbol-simbol tertentu akan
merangsang orang lain memberikan respon dengan cara tertentu. Pola S-O-R ini
dapat berlangsung secara positif atau negatif.22
Menurut stimulus response ini, efek yang di timbulkan yaitu reaksi khusus
terhadap stimulus khusus sehingga seseorang dapat mengharapkan dan
memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Jadi unsur-unsur
dalam model ini yaitu :
1) Pesan (stimulus, S)
2) Komunikan (organism, O)
3) Efek (response, R)
Dalam penelitian ini menggunakan teori SOR karena ini melihat
bagaimana persepi media massa tentang film yang dapat mempengerahi atau
mengubah sikap dan perilaku masyarakat atau khalayak.
berdasar teori S-O-R di jelaskan bahwa pesan yang disampaikan oleh
komunikan ke komunikator akan menimbulkan suatu efef yang kehadirannya
terkadang tanpa di sadari oleh komunikan. Begitu juga dengan penelitian ini
dimana pesan yang di sampaikan oleh aktor-aktor dalam film Merry Riana :
Mimpi Sejuta Dollar dalam tayangan film juga menimbulkan efek bagi
audiens sasarannya. Dalam penelitian ini stimulus atau pesan disampaikan
oleh aktor-aktor dalam film Merry Riana : Mimpi Sejuta Dollar, sedangkan
yang menjadi organism yaitu Anggota KREMOV Banten. Sedangkan
response merupakan efek yang di timbulkan dari pesan yang disampaikan
aktor-aktor film Merry Riana : Mimpi Sejuta Dollar tentang pesan yang di
sampaikan ke komunikan.
Stimulus
Film Merry Riana:
Mimpi Sejuta Dolar
Organism
Kremov Picture
Respons
Persepsi Khalayak :
Perhatian
Penafsiran
Pengetahuan
Teori Stimulus Response Theory atau S-R theory. Model ini
menunjukkan bahwa komunikasi merupakan proses aksi-reaksi. Artinya
model ini mengasumsikan bahwa kata-kata verbal, isyarat non verbal, simbol-
simbol tertentu akan merangsang orang lain memberikan respon dengan cara
tertentu. Pola S-O-R ini dapat berlangsung secara positif atau negatif.
Penelitian ini menggunakan teori SOR karena ini melihat bagaimana
persepi media massa tentang film yang dapat mempengerahi atau mengubah
sikap dan perilaku masyarakat atau khalayak.
berdasar teori S-O-R di jelaskan bahwa pesan yang disampaikan
oleh komunikan ke komunikator akan menimbulkan suatu efek yang
kehadirannya terkadang tanpa di sadari oleh komunikan (Effendy, 2003, p.
255). Begitu juga dengan penelitian ini dimana pesan yang di sampaikan oleh
aktor-aktor film Merry Riana : Mimpi Sejuta Dollar dalam tayangan film juga
menimbulkan efek bagi audiens sasarannya.
Dalam penelitian ini stimulus atau pesan disampaikan oleh aktor-aktor
dalam film Merry Riana : Mimpi Sejuta Dollar, sedangkan yang menjadi
organism yaitu anggota Kremov Banten. Sedangkan response merupakan
efek yang di timbulkan dari pesan yang disampaikan aktor-aktor film Merry
Riana : Mimpi Sejuta Dollar tentang pesan yang di sampaikan ke komunikan.
Secara sederhana, kerangka berfikir penelitian ini di gambarkan sebagai
berikut:
Stimulus
Film Merry Riana : Mimpi
Sejuta Dollar
Organism
Anggota Kremov
Picture
Banten
Respons
Persepsi Khalayak :
Perhatian
Penafsiran
Pengetahuan
4.1.1 Sejarah Film Merry Riana : Mimpi Sejuta Dolar
Film yang diangkat dari sebuah novel, karya Alberthiene Endah
ini, mengulas tentang kisah hidup Merry Riana. Pada bulan September
2011. Pada tahun 2014 novel ini difilmkan, yang disutradarai oleh Hestu
Saputra dan diproduksi oleh MD Picture. Film Merry Riana:Mimpi Sejuta
Dolar menembus angka 1,4 juta penonton.banyak sekali yang telah
menonton film ini. Berikut beberapa testimony dari kalangan artis sampai
mantan Presiden RI ke 3, Bapak BJ Habibi.
“Saya bangga, good job dan congratulation untuk Merry Riana dan
semua pemain filmnya. Buat saya film ini merupakan film yang sangat
berkualitas. Menurut saya film berkualitas ada dua, Merry Riana dan
Habibie Ainun. Ini film yang sangat inspiratif, apalagi dikatakan uang itu
penting tapi bukan segala-galanya. Saya katakan anak remaja, nontonlah
film ini, dengan film akan banyak sekali yang dipetik untuk diilhami.”- BJ
Habibie Presiden ke-3 RI.
“Film ini memberikan inspirasi mengenai keuletan, kerja keras.
Memberikan pesan bahwa meskipun hidup itu tidak mudah terutama untuk
mencapai kesuksesan, tetapi kalau diiringi dengan tekad, semangat yang
kuat dan selalu persistence dalam mengejar target, seharusnya semua
tujuan yang berat itu bisa tercapai.”-Bambang Brodjonegoro Menteri
Keuangan RI.
“Bagus filmnya. Membuat penasaran, perasaan kita terbawa.”-Arief
Yahya Menteri Kepariwisataan RI.
“Setelah menonton film ini, perasaan saya yang pertama, film ini sangat
bagus dan inspiratif.”- Hanif Dhakiri Menteri Ketenagakerjaan RI
“Luar biasa sekali. Ini inspiring bagi saya. Ternyata untuk meraih sukses
itu butuh kerja keras yang dilandasi dengan keyakinan yang kuat.”- Imam
Nahrowi Menteri Pemuda & Olahraga RI.47
4.1.2 Sinopsis Film Merry Riana : Mimpi Sejuta Dolar
Film Merry Riana Mimpi Sejuta Dolar diangkat dari kisah nyata
seorang miliarder muda yaitu Merry Riana. Film Merry Riana, mimpi
sejuta dollar yaitu salah satu film di tahun 2014 yang memiliki cukup
banyak penggemar, yakni 715.671 penonoto. Yang menempati posisi ke-
3 penonton terbanyak tahun 201448. Film yang di produksi oleh MD
Picture ini bercerita tentang seorang gadis yang bernama Merry Riana,
kisah perjuangan hidupnya ini diangakat dari kisah nyata yang sebelumnya
telah ditulis menjadi sebuah buku dengan judul yang sama. Merry Riana
yang diperankan oleh (Chelsea Islan) yang baru saja lulus SMA terpaksa
mengungsi ke Singapura, karena kondisi Indonesia yang sedang tidak
stabil pada tahun 1998. Dalam perjalanan ke bandara ia dan orangtuanya
dihadang dengan kawana penjarah dan mereka terpaksa melepaskan harta
benda demi keselamatan mereka. Di bandara orangtua Merry Riana yang
diperankan oleh Cyntia lamusu dan Ferry Salim, menjual semua benda
yang melekat di tubuh mereka, pada akhirnya mereka hanya bisa membeli
satu tiket saja.
Saat tiba di Singapura, Merry sendirian, dengan bekal uang
seadanya yang hanya cukup untuk mekan lima kali saja. Dari sinilah kisah
perjuangan hidup Merry dimulai, dari bantuan social media akhirnya ia
menemukan sahabatnya Irenne ( Kimberly Rider) yang kebetulan akan
kuliah di Singapur juga. Dengan bantuan Irene, Merry mencari celah
diantara aturan Singapur yang begitu ketat dan bukan hanya diperbolehkan
tinggal di asrama kampus, ia lolos seleksi masuk ke perguruan tinggi
terbaik di Singapura. Tetapi dia harus membayar uang sebesar $40.000.
salah satu harapan Merry yaitu dengan mencari orang yang mau menjadi
penjamin, karena tidak ada kerabat dan Irene pun tidak bisa meminjamkan
uang tersebut, merry harus mencari mahasiswa senior yang mau menajdi
panjaminnya.
Maka Merry bertemu dengan seniornya yang tampan yaitu Alva
(Dion Wiyoko), yang Merry pikir Alva akan menolongnya, namun
ternyata Alva cuek dan sangat perhitungan. Alva memberikan beberapa
syarat sebelum akhirnya meminjamkan uang tersebut, yaitu menyuruh
Merry untuk mencari kerja sambilan.
Merry pun berfikir ia harus kuliah dengan benar dan sukses, karena
dia tidak mau menyusahkan orangtuanya dan ingin membanggakan
sekaligus membahagiakan mereka. Merry puun berfikir dengan keras
bagaimana ia bisa melipat gandakan uang yang ia miliki, mulai dari
bekerja menyebar brosur,bisnis online, bekerja di restoran dan bermain
saham dengan resiko yang sangat tinggi.
Kondisi ekonomi Merry yang naik turun, mulai dari makan roti
setiap hari, bisa makan enak, dan harus kemabali makan roti, banyak
sekalin problem yang ia lewati tetapi ia tidak gampang menyerah dan
putus asa.
Akhirnya pada tahun 2007, 4 tahun sejak kelulusannya, Merry
Riana telah mencapai pendapatan lebih dari 1 juta dolar melalui bisnisnya.
Yaitu dengan menulis buku pada tahun 2006 yang berjudul A Gift From
Friends, dan berhasil masuk dalam daftar buku best-seller di toko-toko
buku ternama di Singapura dan Indonesia. Merry Pun dikenal sebagai
motivator wanita no.1 di Indonesia dan di Asia. Terakhir ia mendirikan
organisasinya, MRO (Merry Riana Organization).
MD Picture yaitu salah satu Rumah Produksi terbesar di
Indonesia saat ini. Didirikan pada tahun 2007 dalam situasi serba penuh
tantangan, oleh sekelompok anak muda berbakat yang penuh antusiasme,
kreativitas, dan berdedikasi tinggi, di bawah pimpinan Manoj Punjabi
selaku Produser dan Presiden Direktur.
MD Pictures juga membuahkan film film fenomenal yang berhasil
meraup jumlah penonton terbanyak di Indonesia, seperti : Ayat Ayat
Cinta, Di Bawah Lindungan Ka’bah, Habibie & Ainun, dan masih banyak
lagi. Karya terakhir, Habibie & Ainun bahkan berhasil meraih
penghargaan tertinggi Indonesian Movie Awards 2013 dan Yahoo OMG
Awards 2013 sebagai Film Terbaik, dengan meraup sampai 4.700.000
penonton. Angka yang spektakuler untuk negeri ini, dimana menonton
film bukanlah budaya bagi masyarakatnya. Angka ini juga merupakan
jumlah penonton tertinggi sepanjang sejarah perfilman di Indonesia dan
mengisi 2 tempat di top 3 film terlaris di Box Office Indonesia.
59
MD Pictures senantiasa terus berusaha memproduksi film yang
menampilkan kisah-kisah menarik dan penuh makna. Harapannya agar
dapat membuat penonton tertawa ataupun terharu, ikut merasakan kisah
yang ada di dalam setiap peran dan karakter yang disuguhkan. Tayangan
MD tidak semata-mata diproduksi untuk kepentingan bisnis dan hiburan
saja, tapi juga untuk mencerdaskan serta memberikan pesan moral bagi
penontonnya.50
4.1.4 Sejarah KREMOV Picture
KREMOV merupakan komunitas film & rumah produksi yang
berdomisili di Cilegon-Banten yang memproduksi film pendek, film
daerah, company profil, music dan lain sebaginya dengan 2 kelompok
yakni team kreatif dan Manajemen Artis. Kremov pada awalnya didirikan
karena melihat perfilman di Banten sangat kurang, sehingga tercetuslah ide
dari pemuda-pemudi kreatif untuk menggagas komunitas film pada 15 Juni
2007. Digeluti oleh Pelajar, mahasiswa, dan seniman gabungan dari
seluruh daerah provinsi Banten seperti kota Serang, Cilegon, Anyer,
Pandeglang, Lebak sampai Tangerang. Hingga kini Kremov telah
menghasilkan karya 18 Film baik berdurasi panjang dengan versi film
daerah ataupun berdurasi singkat seperti film pendek. Film yang
diproduksi oleh Kremov Pictures yaitu film yang mengangkat nilai-nilai
kearifan lokal, nilai budaya serta menunjukan tempat wisata yang terdapat
50 http://www.mdpictures.co/beranda/tentangkami , pada tanggal 1 oktober 2015, pukul 13.22 wib.
60
di Provinsi Banten, yang kemudian film hasil produksi ini ditayangkan
melalui Bioskop 21 Cilegon, Bioskop Keliling (Layar tancap), serta
ditujukan untuk Festival film pendek nasional dan Internasional. Kremov
Pictures menggarap project secara professional, berkualitas dan berkelas.
Visi&Misi KREMOV :
Visi: Membangun generasi muda Banten dengan seni dan bakat khususnya
dibidang perfilman atau media entertainment lain dengan menggunakan
daya kreatifitas yang berkarakter khas budaya maupun pariwisata.
Misi :
1. Menciptakan film, music atau photography berkualitas dan bermanfaat
untuk semua kalangan,
2. Mengembangkan karya didasari imajinasi, inovasi, beserta edukasi riset
dan pengembangan,
3. Menjadikan karya produksi Kremov Pictures sebagai aset penting
pariwisata Banten diiringi tema-tema karya dari unsur budaya yang
dikemas secara unik & menarik,
4. Siap mengikuti festival baik antar daerah atau nasional bahkan skala
Internasional demi terwujudnya cita-cita memasuki layar lebar dan
Industri besar lainnya,
5. Membuktikan kepada dunia dengan hadirnya muda-mudi kreatif
nusantara bahwa Banten & Indonesia bisa !
Motto KREMOV :
61
BERBUM : Berkatakter, Berkualitas, Unik dan Menarik.51
4.2 Deskripsi Data
4.2.1 Karakteristik Responden
Survey ini mengambil data dari 69 responden yang berasal dari
anggota KREMOV Picture Banten. Dengan menggunakan teknik Stratified
proposional random sampling agar jawaban yang didapat benar-benar
mewakili pernyataan-pernyataan mengenai variabel penelitian ini.
Karakteristik responden ini dapat dilihat dari segi komposisi Usia
Responden, Pekerjaan Responden, jenis kelamin, Perhatian
MenontonFilm Merry Riana Mimpi Sejuta Dolar, Durasi menonton
film merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar dan Sumber Informasi Film.
Semua ditampilkan untuk mendeskripsikan karakteristik responden dalam
bentuk tabel dan diagram.
Tabel 4.1
Tabel karakteristik Responden
Statistics
JenisKelam
in Umur
Pekerjaa
n
Pertanyaan
_1
Pertanyaan
_2
Pertanyaan
_3
N Valid 69 69 69 69 69 69
Missing 0 0 0 0 0 0
Mean 1.74 2.00 1.36 1.83 3.70 2.22
Std.
Deviation
.442 .000 .484 .593 .464 1.402
51 Kremov Picture Banten
62
4.2.1.1 Jenis Kelamin
Tabel 4.2
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Perempuan 18 26.1 26.1 26.1
Laki-Laki 51 73.9 73.9 100.0
Total 69 100.0 100.0
berdasar Tabel 4.2 diatas maka dapat diketahui bahwa jumlah
presentase jenis kelamin terbanyak yaitu laki-laki dengan jumlah 51 orang atau
presentase sebesar 73,9% dan perempuan dengan jumlah 18 orang atau
presentase sebesar 26,1%.
Jika jenis kelamin tersebut dilihat melalui diagram maka akan terlihat pada
diagram 4.1 berikut:
Diagram 4.1
4.2.1.2 Usia Responden
Tabel 4.3
Usia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 17-27 tahun 69 100.0 100.0 100.0
berdasar Tabel 4.3 diatas maka dapat diketahui jumlah persentase usia
responden terbanyak yaitu 17-27 tahun. Jika karakteristik usia responden
tersebut dilihat melalui diagram maka akan terlihat pada diagram 4.2 berikut:
Diagram 4.2
64
4.2.1.3 Pekerjaan Responden
Tabel 4.4
Pekerjaan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Pelajar 44 63.8 63.8 63.8
Pegawai swasta 25 36.2 36.2 100.0
Total 69 100.0 100.0
berdasar table 4.4 diatas maka dapat diketahui jumlah presentase jenis
pekerjaan terbanyak yaitu Pelajar yang berjumalh 44 orang atau dengan
presentase 63,8% dan pegawai swasta 25 orang atau dengan presentase 36,2%
Jika perekjaan responden dilihat melalui diagram maka akan terlihat pada
diagram 4.3 berikut :
Diagram 4.3
65
4.2.1.4 Perhatian Dalam Menonton Film “Merry Riana:Mimpi sejuta
Dolar”
Tabel 4.5
Perhatian dalam menonton film “Merry Riana: Mimpi Sejuta Dolar”?
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat memperhatikan
(75-100%)
19 27.5 27.5 27.5
Cukup memperhatikan
(50-75%)
43 62.3 62.3 89.9
Kurang memperhatikan
(20-50%)
7 10.1 10.1 100.0
Total 69 100.0 100.0
berdasar table 4.5 diatas maka dapat diketahui jumlah presentase
perhatian dalam menonton film “Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar” , sangat
memperhatikan yaitu 27,5%, cukup memperhatikan yaitu 62,4% dan kurang
memperhatikan yaitu 10,1%.
Jika Karakteristik perhatian dalam menonton film Merry Riana:Mimpi
Sejuta Dolar tersebut dilihat melalui diagram, maka akan terlihat pada diagram
4.4 tersebut:
66
Diagram 4.4
4.2.1.5 Seberapa Lama menonton Film “Merry Riana:Mimpi Sejuta
Dolar”
Tabel 4.6
Seberapa lama anda menonton film “Merry Riana: Mimpi Sejuta Dolar”?
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 jam - 1 jam 30 menit 21 30.4 30.4 30.4
Menonton secara
keseluruhan
48 69.6 69.6 100.0
Total 69 100.0 100.0
berdasar table 4.6 diatas maka dapat diketahui jumlah presentase
seberapa lama responden menonton film Merry Riana:Mimpi Dolar yaitu lebih
banyak menonton secara keseluruhan dengan presentase 69,6% dan menonton
1jam-1jam 30 menit dengan presentase 30,4%.
67
Jika karakteristik seberapa lama menonton film Merry Riana:Mimpi Sejuta
Dolar pada Diagram 4.5 yaitu sebagai berikut:
Diagram 4.5
4.3.1.6 Dari Mana Mengetahui Film “Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar?”
Tabel 4.7
Darimana saudara mengetahui film “Merry Riana: Mimpi Sejuta Dollar”?
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Media online 37 53.6 53.6 53.6
Media cetak 4 5.8 5.8 59.4
Media elektronik 4 5.8 5.8 65.2
Teman-teman 24 34.8 34.8 100.0
Total 69 100.0 100.0
berdasar table 4.7 diatas maka dapat diketahui jumlah
pesentase darimana mengetahui film Merry Riana:mimpi Sejuta dolar.
68
Responden paling banyak mengetahui film ini dari Media online sebanyak
37 orang atau dengan presentase 53%, selanjutnya dari teman sebanyak 24
orang atau dengan presentase 34,8%, media cetak 4 orang atau dengan
presentase 5,8% dan media elektronik sebanyak 4 orang atau dengan
presentase 5,8%.
Jika dilihat melalui diagram maka akan terlihat pada diagram 4.6
berikut:
Diagram 4.6
4.4 Deskripsi Hasil Penelitian
Pada sub-bab ini akan dijelaskan mengenai deskripsi data hasil penelitian
yang diperoleh, data tersebut kemudian dianalsis berdasar perhitungan
frekuensi dan persentase yang disajikan dalam bentuk tabel oleh penulis. Penulis
melakukan pembahasan berdasar indikator pada operasional variabel.
69
Setiap butir distribusi pernyataan terdapat jawaban yang bernilai positif
dan jawaban yang bernilai negatif. Jawaban bernilai positif terdiri dari jawaban
Setuju dan Sangat Setuju, sementara jawaban bernilai negatif terdiri dari jawaban
Tidak Setuju dan Sangat Tidak Setuju.
4.4.1 Tanggapan Responden Terhadap Pertanyaan berdasar Alat Ukur
Perhatian selektif 1
Alat ukur Perhatian Selektif 1 (Selective Attention) memiliki distribusi
pernyataan “Film Merry Riana memperlihatkan sosok yang gigih”. Maka
tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi dibawah ini:
Tabel 4.8
Pernyataan 1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat tidak setuju 7 10,1 10,1 10,1
Tidak setuju 3 4,3 4,3 14,5
Setuju 24 34,8 34,8 49,3
Sangat setuju 35 50,7 50,7 100,0
Total 69 100,0 100,0
berdasar Tabel 4.8 diatas, persepsi anggota kremov menyatakan
bahwa “Film Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar memperlihatkan sosok yang gigih”
tanggapan responden dengan hasil terbanyak yaitu jawaban positif dengan total
59 orang (85,5%) dengan rincian jawaban Setuju yaitu sebanyak 24 orang
(34,8%) dan jawaban Sangat Setuju sebanyak 35 orang (50,7%). Sementara
70
jawaban negatif diwakili pilihan oleh jawaban Tidak Setuju sebanyak 3 orang
(4,3%) dan jawaban Sangat Tidak Setuju sebanyak 7 orang(10,1%).
Hal ini menunjukan bahwa mayoritas responden setuju bahwa film Merry
Riana:Mimpi Sejuta Dolar memperlihatkan sosok yang gigih. Sesuai dengan
aspek perhatian selektif, penerima informasi mengharapkan sebuah sumber
tertentu menyediakan informasi, memilih stimulus yang paling memberikan efek
atau terlihat dibanding yang lain, dan memilih sumber informasi yang paling
penting.52 Dalam hal ini perhatian selektif muncul yaitu karena ketika responden
menonton film Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar, responden setuju bahwafilm ini
memperlihatkan sosok yang gigih.
Jika dilihat melalui diagram, maka hasil distribusi jawaban pernyataan 1
akan terlihat seperti pada diagram 4.7 berikut:
Diagram 4.7
4.4.2 Tanggapan Responden Terhadap Pertanyaan berdasar Alat Ukur
Perhatian selektif 2
Alat ukur Perhatian Selektif 2 (Selective Attention) memiliki distribusi
pernyataan “Film Merry Riana memperlihatkan sosok yang penuh kebaikan”.
Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi dibawah
ini:
Tabel 4.9
Pernyataan 2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak setuju 5 7,2 7,2 7,2
Setuju 20 29,0 29,0 36,2
Sangat setuju 44 63,8 63,8 100,0
Total 69 100,0 100,0
berdasar Tabel 4.9 diatas, persepsi anggota Kremov menyatakan
bahwa “Film Merry Riana memperlihatkan sosok yang penuh kebaikan”
tanggapan responden dengan hasil terbanyak yaitu jawaban positif dengan total
62 orang (92,8%) dengan rincian jawaban Setuju yaitu sebanyak 20 orang
(29,0%) dan jawaban Sangat Setuju sebanyak 344 orang (63,8%). Sementara
jawaban negatif diwakili pilihan oleh jawaban Tidak Setuju sebanyak 1 orang
(7,2%) dan tidak terdapat jawaban Sangat Tidak Setuju.
Hal ini menunjukan bahwa mayoritas responden setuju bahwa film Merry
Meriana:Mimpi sejuta Dolar memperlihatkan sosok yang penuh kebaikan. Dalam
hal ini perhatian selektif muncul yaitu karena ketika responden menonton film
Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar, responden setuju bahwa film Merry
Riana:MImpi Sejuta Dolar yaitu sosok yang penuh dengan kebaikan.
Jika dilihat melalui diagram, maka hasil distribusi jawaban pernyataan
perhatian selektif 2 akan terlihat seperti pada diagram 4.8 berikut:
Diagram 4.8
4.4.3 Tanggapan Responden Terhadap Pertanyaan berdasar Alat Ukur
Perhatian selektif 3
Alat ukur Perhatian Selektif 3 (Selective Attention) memiliki distribusi
pernyataan “Film Merry Riana memperlihatkan sosok yang penuh kebaikan”.
Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi dibawah
ini:
berdasar Tabel 4.10 diatas persepsi anggota Kremov menyatakan
bahwa “Film Merry Riana memperlihatkan perilaku sederhana ketika menjalani
kehidupannya” diperoleh tanggapan responden dengan hasil terbanyak yaitu
jawaban positif dengan total 53 orang (%) dengan rincian jawaban Setuju yaitu
sebanyak 14 orang (20,3%) dan jawaban Sangat Setuju sebanyak 39 orang
(56,5%). Sementara jawaban negatif diwakili pilihan oleh jawaban Tidak Setuju
sebanyak 14 orang (20,3%) dan jawaban Sangat Tidak Setuju sebanyak 2 orang
(2,9%).
Hal ini menunjukan bahwa mayoritas responden setuju film Merry
Riana:Mimpi Sejuta Dolar memperlihatkan perilaku sederhana ketika menjalani
kehidupannya. Sesuai dengan aspek perhatian selektif, penerima informasi
mengharapkan sebuah sumber tertentu menyediakan informasi, memilih stimulus
yang paling memberikan efek atau terlihat dibanding yang lain, dan memilih
74
sumber informasi yang paling penting.53 Dalam hal ini perhatian selektif muncul
yaitu karena ketika responden menonton film Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar,
responden setuju bahwa film Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar memperlihatkan
perilaku sederhana ketika menjalani kehidupanny.
Jika dilihat melalui diagram, maka hasil distribusi jawaban pernyataan
perhatian selektif 3 akan terlihat seperti pada diagram 4.9 berikut:
Diagram 4.9
4.4.4 Tanggapan Responden Terhadap Pertanyaan berdasar Alat Ukur
Perhatian terfokus
Alat ukur Perhatian terfokus memiliki distribusi pernyataan “Saudara
menonton film Merry Riana dengan serius”. Maka tanggapan responden dapat
dilihat pada tabel distribusi frekuensi dibawah ini:
berdasar Tabel 4.11 diatas persepsi anggota Kremov menyatakan
bahwa responden menonton film Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar dengan serius
diperoleh tanggapan responden dengan hasil terbanyak yaitu jawaban positif
dengan total 50 orang (%) dengan rincian jawaban Setuju yaitu sebanyak 14 orang
(20,3%) dan jawaban Sangat Setuju sebanyak 36 orang (52,2%). Sementara
jawaban negatif diwakili pilihan oleh jawaban Tidak Setuju sebanyak 14 orang
(20,3%) dan jawaban Sangat Tidak Setuju sebanyak 5 orang (7,2%).
Hal ini menunjukan bahwa mayoritas responden serius ketika menonton
film Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar. Sesuai dengan aspek perhatian terfokus 1,
penerima informasi mengharapkan sebuah sumber tertentu menyediakan
informasi, memilih stimulus yang paling memberikan efek atau terlihat dibanding
yang lain, dan memilih sumber informasi yang paling penting.54 Dalam hal ini
perhatian selektif muncul yaitu karena ketika responden menonton film Merry
54Bjorklund. D.F. 2000. Children's thinking: Developmental function and individual differences.
3rd ed.Bellmont. Pukul: 21.45
Riana:Mimpi Sejuta Dolar, responden serius ketika menonton film Merry
Riana:Mimpi sejuta Dolar.
Jika dilihat melalui diagram, maka hasil distribusi jawaban pernyataan
perhatian terfokus 1 akan terlihat seperti pada diagram 4.10 berikut:
Diagram 4.10
Tanggapan Responden Terhadap Pertanyaan berdasar Alat Ukur
Perhatian terbagi
Alat ukur Perhatian Terbagi memiliki distribusi pernyataan “Ketika
menonton film Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar, saudara sempat mencari
penjelasan isi film ke berbagai sumber informasi.”. Maka tanggapan responden
dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi dibawah ini:
berdasar Tabel diatas persepsi anggota Kremov menyatakan
bahwa “Ketika menonton film Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar, saudara sempat
mencari penjelasan isi film ke berbagai sumber informasi” diperoleh tanggapan
responden dengan hasil terbanyak yaitu jawaban positif dengan total 48 orang
(%) dengan rincian jawaban Setuju yaitu sebanyak 19 orang (27,5%) dan jawaban
Sangat Setuju sebanyak 29 orang (42,0%). Sementara jawaban negatif diwakili
pilihan oleh jawaban Tidak Setuju sebanyak 14 orang (20,3%) dan jawaban
Sangat Tidak Setuju sebanyak 7 orang (10,1%).
Hal ini menunjukan bahwa mayoritas responden Ketika menonton film
Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar, responden sempat mencari penjelasan isi film
ke berbagai sumber informasi. Sesuai dengan aspek perhatian terbagi 1, penerima
informasi mengharapkan sebuah sumber tertentu menyediakan informasi, memilih
stimulus yang paling memberikan efek atau terlihat dibanding yang lain, dan
memilih sumber informasi yang paling penting.55 Dalam hal ini perhatian selektif
muncul yaitu karena ketika responden menonton film Merry Riana:Mimpi
Sejuta Dolar, responden mencari penjelasan saat menonton film Merry
Riana:Mimpi sejuta Dolar ke berbagai sumber lain .
Jika dilihat melalui diagram, maka hasil distribusi jawaban pernyataan
perhatian terbagi 1 akan terlihat seperti pada diagram 4.11 berikut:
Diagram 4.11
Tanggapan Responden Terhadap Pertanyaan berdasar Alat Ukur
Perhatian Terus Menerus 1
Alat ukur Perhatian Terus Menerus 1 memiliki distribusi pernyataan “Film
Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar memberikan pesan yang memotivasi ditiap
scene nya”. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi
berdasar Tabel diatas persepsi anggota Kremov menyatakan
bahwa “Ketika menonton film Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar, saudara sempat
mencari penjelasan isi film ke berbagai sumber informasi” diperoleh tanggapan
responden dengan hasil terbanyak yaitu jawaban positif dengan total 54 orang
78,3(%) dengan rincian jawaban Setuju yaitu sebanyak 28 orang (40,6%) dan
jawaban Sangat Setuju sebanyak 26 orang (37,7%). Sementara jawaban negatif
diwakili pilihan oleh jawaban Tidak Setuju sebanyak 8 orang (11,6%) dan
jawaban Sangat Tidak Setuju sebanyak 7 orang (10,1%).
Hal ini menunjukan bahwa mayoritas responden Ketika menonton film
Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar, responden menonton film dengan serius.
Sesuai dengan aspek perhatian terus meneru, perhatian terus menerus dilakukan
penerima informasi yang harus melihat sinyal atau sumber pada jangjka waktu
tertentu yang cukup lama. Dalam hal ini perhatian terus menerus muncul yaitu
karena ketika responden menonton film Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar,
responden menonton film ini dengan serius.
Jika dilihat melalui diagram, maka hasil distribusi jawaban pernyataan
perhatian terus menerus akan terlihat seperti pada diagram 4.12 berikut:
Tanggapan Responden Terhadap Pertanyaan berdasar Alat Ukur
Perhatian Terus menerus 2
Alat ukur Perhatian Terus menerus 2 memiliki distribusi pernyataan “Film
Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar menampilkan adegan yang menarik ditiap
scene nya”. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel
distribusi frekuensi dibawah ini:
berdasar Tabel 4.14 diatas persepsi anggota Kremov menyatakan
bahwa “Film Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar menampilkan adegan yang
menarik ditiap scene nya” diperoleh tanggapan responden dengan hasil terbanyak
yaitu jawaban positif dengan total 47 orang (68,1%) dengan rincian jawaban
Setuju yaitu sebanyak 24 orang (34,8%) dan jawaban Sangat Setuju sebanyak 23
orang (33,3%). Sementara jawaban negatif diwakili pilihan oleh jawaban Tidak
Setuju sebanyak 16 orang (23,2%) dan jawaban Sangat Tidak Setuju sebanyak 6
orang (8,7%).
Hal ini menunjukan bahwa mayoritas responden setuju bahwa film Merry
Riana:Mimpi Sejuta Dolar menampilkan adegan yang menarik ditiap scene nya.
Sesuai dengan aspek perhatian terus menerus, Sesuai dengan aspek perhatian terus
meneru, perhatian terus menerus dilakukan penerima informasi yang harus
melihat sinyal atau sumber pada jangjka waktu tertentu yang cukup lama. Dalam
hal ini perhatian terus menerus muncul yaitu karena film Merry Riana:Mimpi
Sejuta Dolar, menampilkan adegan yang menarik ditiap scene nya.
Jika dilihat melalui diagram, maka hasil distribusi jawaban pernyataan
perhatian selektif 7 akan terlihat seperti pada diagram 4.13 berikut:
Tanggapan Responden Terhadap Pertanyaan berdasar Alat Ukur
PerhatianTerus Menerus 3
Alat ukur Perhatian Terus Menerus 3 memiliki distribusi pernyataan
“Film Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar menampilkan scene wirausaha yang
dapat menjadi inspirasi bagi penonton”. Maka tanggapan responden dapat dilihat
pada table distribusi frekuensi dibawah ini:
berdasar Tabel 4.15 diatas persepsi anggota Kremov menyatakan
bahwa “Film Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar menampilkan scene wirausaha
yang dapat menjadi inspirasi bagi penonton” diperoleh tanggapan responden
dengan hasil terbanyak yaitu jawaban positif dengan total 46 orang (71%)
dengan rincian jawaban Setuju yaitu sebanyak 33 orang (47,8%) dan jawaban
Sangat Setuju sebanyak 16 orang (23,2%). Sementara jawaban negatif diwakili
pilihan oleh jawaban Tidak Setuju sebanyak 12 orang (17,4%) dan jawaban
Sangat Tidak Setuju sebanyak 8 orang (11,6%).
Hal ini menunjukan bahwa mayoritas responden setuju bahwa film Merry
Riana:Mimpi Sejuta Dolar menampilkan scene wirausaha yang dapat menjadi
inspirasi bagi penonton . Sesuai dengan aspek perhatian terus menerus Sesuai
dengan aspek perhatian terus meneru, perhatian terus menerus dilakukan penerima
informasi yang harus melihat sinyal atau sumber pada jangjka waktu tertentu yang
cukup lama. Dalam hal ini perhatian terus menerus muncul yaitu karena ketika
responden menonton film Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar. Dalam hal ini
perhatian terus menerus muncul karena film Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar,
menampilkans scene wirausaha yang dapat menjadi inspirasi bagi penonton.
Jika dilihat melalui diagram, maka hasil distribusi jawaban pernyataan
perhatian terus menerus 3 akan terlihat seperti pada diagram 4.14 berikut:
Tanggapan Responden Terhadap Pertanyaan berdasar Alat Ukur
Kurang Perhatian
Alat ukur Kurang Perhatian memiliki distribusi pernyataan “Film Merry
Riana:Mimpi Sejuta Dolar memiliki beberapa scene yang kurang menarik dan
membosankan”. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada table distribusi
berdasar Tabel 4.16 diatas persepsi anggota Kremov menyatakan
bahwa “Film Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar memiliki beberapa scene yang
kurang menarik dan membosankan” diperoleh tanggapan responden dengan hasil
terbanyak yaitu jawaban positif dengan total 55 orang (79,7%) dengan rincian
jawaban Setuju yaitu sebanyak 27 orang (39,2%) dan jawaban Sangat Setuju
sebanyak 28 orang (40,6%). Sementara jawaban negatif diwakili pilihan oleh
jawaban Tidak Setuju sebanyak 9 orang (13,0%) dan jawaban Sangat Tidak
Setuju sebanyak 5 orang (7,2%).
Hal ini menunjukan bahwa mayoritas responden setuju bahwa film Merry
Riana:Mimpi Sejuta Dolar memiliki beberapa scene yang kurang menarik dan
membosankan. Sesuai dengan aspek perhatian – kurang perhatian, penerima
informasi tidak berkonsentrasi terhadap informasi yang diberikan. Dalam hal ini
responden menilai film Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar memiliki beberapa
scene yang kurang menarik dan membosankan .
Jika dilihat melalui diagram, maka hasil distribusi jawaban pernyataan
perhatian selektif 9 akan terlihat seperti pada diagram 4.15 berikut:
Diagram 4.15
Tanggapan Responden Terhadap Pertanyaan berdasar Alat Ukur
Pengalaman Masa lalu
Alat ukur Pengalaman Masa lalu memiliki distribusi pernyataan “Film
Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar membawa dampak positif bagi saudara, karena
ceritanya membuat penonton belajar memahami arti perjuangan”. Maka
tanggapan responden dapat dilihat pada table distribusi frekuensi dibawah ini:
berdasar Tabel 4.17 diatas persepsi anggota Kremov menyatakan
bahwa “Film Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar membawa dampak positif bagi
saudara, karena ceritanya membuat penonton belajar memahami arti perjuangan ”
diperoleh tanggapan responden dengan hasil terbanyak yaitu jawaban positif
dengan total 55 orang (79,7%) dengan rincian jawaban Setuju yaitu sebanyak 24
orang (34,8%) dan jawaban Sangat Setuju sebanyak 31 orang (44,9%).
Sementara jawaban negatif diwakili pilihan oleh jawaban Tidak Setuju sebanyak
14 orang (20,3%) dan tidak ada jawaban Sangat Tidak Setuju.
Hal ini menunjukan bahwa mayoritas responden setuju bahwa film Merry
Riana:Mimpi Sejuta Dolar membawa dampak positif , karena ceritanya membuat
penonton belajar memahami arti perjuangan . Sesuai dengan aspek pengalaman
masa lalu, dapat diartikan suatu pengalaman langsung antara individu dengan
objek yang dipersepsi individu, baik yang positif maupun negatif. Dalam hal ini
responden menilai film Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar membawa dampak
positif , karena ceritanya membuat penonton belajar memahami arti perjuangan.
Jika dilihat melalui diagram, maka hasil distribusi jawaban pernyataan
perhatian selektif 10 akan terlihat seperti pada diagram 4.16 berikut:
Diagram 4.16
Tanggapan Responden Terhadap Pertanyaan berdasar Alat Ukur
Sistem Nilai 1
Alat ukur Sistem Nilai 1 memiliki distribusi pernyataan “Aktor utama
dalam film Merry Riana dapat memainkan perannya sesuai dengan karakter
masing-masing”. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada table distribusi
frekuensi dibawah ini:
berdasar Tabel 4.18 diatas persepsi anggota Kremov menyatakan
bahwa aktor utama dalam film Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar dapat
memainkan perannya sesuai dengan karakter masing-masing, diperoleh tanggapan
responden dengan hasil terbanyak yaitu jawaban positif dengan total 47 orang
(68,1%) dengan rincian jawaban Setuju yaitu sebanyak 17 orang (24,6%) dan
jawaban Sangat Setuju sebanyak 30 orang (43,5%). Sementara jawaban negatif
diwakili pilihan oleh jawaban Tidak Setuju sebanyak 16 orang (23,2%) dan
jawaban Sangat Tidak Setuju sebanyak 6 orang (8,7%).
Hal ini menunjukan bahwa mayoritas responden setuju bahwa aktor utama
dalam film Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar dapat memainkan perannya sesuai
dengan karakter masing-masing. Sesuai dengan aspek Sistem Nilai, penilaian
individu dalam mempresepsi suatu objek yang dipresepsi, apakah stimulus
tersebut akan diterima atau ditolak. Apabila stimulus tersebut menarik atau ada
penyesuaian maka akan dipresepsi positif dan demikian sebaliknya. Dalam hal ini
responden menilai aktor utama dalam film Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar
dapat memainkan perannya sesuai dengan karakter masing-masing.
Jika dilihat melalui diagram, maka hasil distribusi jawaban pernyataan
perhatian selektif 11 akan terlihat seperti pada diagram 4.17 berikut:
Diagram 4.17
4.4.12 Tanggapan Responden Terhadap Pertanyaan berdasar Alat Ukur
Sistem Nilai 2
Alat ukur Sistem Nilai 2 memiliki distribusi pernyataan “Setting tempat
dalam film Merry Riana sudah sesuai dengan setting tahun yang ditayangkan”.
Maka tanggapan responden dapat dilihat pada table distribusi frekuensi dibawah
ini:
berdasar Tabel 4.19 diatas persepsi anggota Kremov menyatakan
bahwa Setting tempat dalam film Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar sudah sesuai
dengan setting tahun yang ditayangkan, diperoleh tanggapan responden dengan
hasil terbanyak yaitu jawaban positif dengan total 50 orang (72,5%) dengan
rincian jawaban Setuju yaitu sebanyak 18 orang (26,1%) dan jawaban Sangat
Setuju sebanyak 32 orang (46,4%). Sementara jawaban negatif diwakili pilihan
oleh jawaban Tidak Setuju sebanyak 12 orang (17,4%) dan jawaban Sangat Tidak
Setuju sebanyak 7 orang (10,1%).
Hal ini menunjukan bahwa mayoritas responden setuju Setting tempat
dalam film Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar sudah sesuai dengan setting tahun
yang ditayangkan, Sesuai dengan aspek penilaian individu dalam mempresepsi
suatu objek yang dipresepsi, apakah stimulus tersebut akan diterima atau ditolak.
Apabila stimulus tersebut menarik atau ada penyesuaian maka akan dipresepsi
positif dan demikian sebaliknya. Dalam hal ini responden menilai Setting tempat
dalam film Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar sudah sesuai dengan setting tahun
yang ditayangkan.
Jika dilihat melalui diagram, maka hasil distribusi jawaban pernyataan
perhatian selektif 12 akan terlihat seperti pada diagram 4.18 berikut:
Diagram 4.18
Tanggapan Responden Terhadap Pertanyaan berdasar Alat Ukur
Tahu
Alat ukur Tahu memiliki distribusi pernyataan “Dalam menonton film ini
saudara dapat mengetahui gigihnya berbisnis”. Maka tanggapan responden dapat
dilihat pada table distribusi frekuensi dibawah ini:
berdasar Tabel 4.20 diatas persepsi anggota Kremov menyatakan
bahwa dalam menonton film ini mereka dapat mengetahui gigihnya berbisnis,
diperoleh tanggapan responden dengan hasil terbanyak yaitu jawaban positif
dengan total 50 orang (72,4%) dengan rincian jawaban Setuju yaitu sebanyak 23
orang (33,3%) dan jawaban Sangat Setuju sebanyak 27 orang (39,1%).
Sementara jawaban negatif diwakili pilihan oleh jawaban Tidak Setuju sebanyak
17 orang (24,6%) dan jawaban Sangat Tidak Setuju sebanyak 2 orang (2,9%).
Hal ini menunjukan bahwa mayoritas responden setuju bahwa dalam
menonton film Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar ini mereka dapat mengetahui
gigihnya berbisnis. Sesuai dengan aspek Pengetahuan-Tahu, diartikan sebagai
mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Pengetahuan tingkat ini
yaitu mengingat kembali terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang
dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, ini merupakan
tingkat pengetahuan yang paling rendah. Dalam hal ini responden menilai bahwa
film Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar memberikan tayangan yang menampilkan
adegan tentang berbisnis sehingga responden jadi tahu cara bagaimana gigihnya
berbisnis.
Jika dilihat melalui diagram, maka hasil distribusi jawaban pernyataan
perhatian selektif 13 akan terlihat seperti pada diagram 4.19 berikut:
Diagram 4.19
4.4.14 Tanggapan Responden Terhadap Pertanyaan berdasar Alat Ukur
Memahami
Alat ukur Memahami memiliki distribusi pernyataan “Dengan adanya
adegan yang ditampilkan dalam film Merry Riana memudahkan saudara untuk
memahami cara menggapai cita-cita”. Maka tanggapan responden
berdasar Tabel 4.21 diatas persepsi anggota Kremov menyatakan
bahwa dengan adanya adegan yang ditampilkan dalam film Merry Riana:Mimpi
Sejuta Dolar memudahkan untuk memahami cara menggapai cita-cita, diperoleh
tanggapan responden dengan hasil terbanyak yaitu jawaban positif dengan total
53 orang (76,8%) dengan rincian jawaban Setuju yaitu sebanyak 29 orang
(42,0%) dan jawaban Sangat Setuju sebanyak 24 orang (34,8%). Sementara
jawaban negatif diwakili pilihan oleh jawaban Tidak Setuju sebanyak 11 orang
(15,9%) dan jawaban Sangat Tidak Setuju sebanyak 5 orang (7,2%).
Hal ini menunjukan bahwa mayoritas responden setuju bahwa dengan
adanya adegan yang ditampilkan dalam film Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar
memudahkan untuk memahami cara menggapai cita-cita. Sesuai dengan aspek
memahami, diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar,
orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan,
menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya terhadap objek
yang dipelajariDalam hal ini responden menilai bahwa film Merry Riana:Mimpi
Sejuta Dolar memudahkan untuk memahami cara menggapai cita-cita.
Jika dilihat melalui diagram, maka hasil distribusi jawaban pernyataan
Memahami akan terlihat seperti pada diagram 4.20 berikut:
Diagram 4.20
4.4.15 Tanggapan Responden Terhadap Pertanyaan berdasar Alat Ukur
Aplikasi
Alat ukur Aplikasi memiliki distribusi pernyataan “Lewat film Merry
Riana:Mimpi Sejuta Dolar saudara dapat menjalin hubungan baik dengan orang
lain”. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi
dibawah ini:
berdasar Tabel 4.22 diatas persepsi anggota Kremov menyatakan
bahwa lewat film Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar dapat menjalin hubungan baik
dengan orang lain , diperoleh tanggapan responden dengan hasil terbanyak yaitu
jawaban positif dengan total 49 orang (71%) dengan rincian jawaban Setuju
yaitu sebanyak 17 orang (24,7%) dan jawaban Sangat Setuju sebanyak 32 orang
(46,4%). Sementara jawaban negatif diwakili pilihan oleh jawaban Tidak Setuju
sebanyak 16 orang (23,2%) dan jawaban Sangat Tidak Setuju sebanyak 4 orang
(5,8%).
Hal ini menunjukan bahwa mayoritas responden setuju bahwa lewat film
Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar responden dapat mengaplikasikan bagaimana
menjalin hubungan baik dengan orang lain. Sesuai dengan aspek Aplikasi,
diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari
pada situasi atau kondisi sebenarnya. Dalam hal ini responden menilai bahwa
lewat film Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar ini menjadikan responden dapat
mengaplikasikandalam kehidupan sehari-hari bagaimana cara menjalin hubungan
baik dengan orang lain.
Jika dilihat melalui diagram, maka hasil distribusi jawaban pernyataan
perhatian selektif 15 akan terlihat seperti pada diagram 4.21 berikut:
Diagram 4.21
Setelah mendeskripsikan masing-masing butir pertanyaan disetiap
variabel, maka peneliti mengukur berapa besar presentase dari keseluruhan
variable X yaitu variabel persepsi film Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar bagi
anngota KREMOV sebagai berikut:
4.5.1 Analisis deskriptif variabel (X) Persepsi film Merry Riana:Mimpi sejuta
Dolar yaitu:
% = x 100%
% = 3251 x 100%
4140
% = 78,52%
Perhitungan diatas menunjukan bahwa variabel (X) persepsi penonton
tayangan Merry Riana menghasilkan persentase sebesar 78,52%, nilai tersebut
masuk dalam kriteria Baik berdasar pada tabel 3.3 tentang kriteria analisis
deskriptif presentase.
4.5.2 Analisis deskriptif variabel (X) Perhatian Khalayak yaitu:
% = x 100%
% = 1967 x 100%
2484
% = 79,18%
Perhitungan diatas menunjukan bahwa variabel (X) perhatian khalayak
menghasilkan persentase sebesar 79,18%, nilai tersebut masuk dalam kriteria
Baik berdasar pada tabel 3.3 tentang kriteria analisis deskriptif presentase.
4.5.3 Analisis deskriptif variabel (X) Penafsiran Khalayak yaitu:
% = x 100%
% = 646 x 100%
828
% = 78,01%
Perhitungan diatas menunjukan bahwa variabel (X) pernafsiran khalayak
menghasilkan persentase sebesar 78,01%, nilai tersebut masuk dalam kriteria
Baik berdasar pada tabel 3.3 tentang kriteria analisis deskriptif presentase.
4.5.4 Analisis deskriptif variabel (X) pengetahuan khalayak yaitu:
% = x 100%
% = 638 x 100%
828
% = 77,05%
Perhitungan diatas menunjukan bahwa variabel (X) pengetahuan khalayak
menghasilkan persentase sebesar 77,05%, nilai tersebut masuk dalam kriteria
Baik berdasar pada tabel 3.3 tentang kriteria analisis deskriptif presentase.
4.6 Pembahasan Hasil Penelitian
Setelah menyebarkan kuesioner kepada 69 responden, lalu mengkaji, dan
menganalis data yang didapat. Penulis mendapatkan hasil bahwa responden
menganggap film Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar menarik untuk ditonton.
Variabel Persepsi Penonton film Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar diukur
dengan tiga dimensi pembentuk persepsi yaitu Perhatian Khalayak, Penafsiran
Khalayak, dan Pengetahuan Khalayak. Perhitungan menunjukkan bahwa persepsi
Film Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar menghasilkan presentasi sebesar 78,52%
hal ini menunjukkan bahwa film ini menarik untuk ditonton, karena film ini
memberikan motivasi tentang sebuah cita-cita dan perjuangan hidup. Dan film
Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar ini tidak hanyak menampilkan cuplikan-
cuplikan tentang perjuangan hidup, sang sutradara pun menampilkan kisah cinta
Merry dengan suaminya. Selain itu para aktor dalam film ini pun yaitu aktor dan
aktris muda, tampan cantik dan berbakat sehingga menarik para penonton untuk
menontonnya.
Perhatian selektif terdiri dari perhatian khalayak, perhatian terfokus,
perhatian terbagi, perhatian terus-menerus, dan kurang pehatian.56 Responden
melakukan perhatian pada film Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar yang didasari
oleh perhatian selektif dimana responden memperhatikan setiap tayangan yang
mempengaruhi perhatian mereka. Dalam perhatian selektif terdapat 3 pernyataan,
yang jika dihitung dan dijumlahkan hasil presentasinya yaitu sebagai berikut:
Perhatian Selektif
( ) ( ) ( ) = 57%
Jadi, nilai rata-rata dari perhatian selektif yaitu 57 %.
Perhatian terfokus responden terhadap stimulus juga mempengaruhi
seberapa besar perhatian yang akan diberikannya. Hasil perhitungan menjelaskan
bahwa sebagian besar responden terfokus pada film Merry Riana:Mimpi Sejuta
Dolar. Responden menonton film dengan serius dengan presentase 52,5%.
Perhatian terbagi menjadiakan salah satu perhatian terhadap perhatian hal
lainnya. Hasil perhitungan menjelaskan bahwa sebagian besar responden mencari
penjelasan isi film ke berbagai sumber informasi ketika menonton film Merry
Riana:Mimpi Sejuta Dolar dengan presentase sebesar 42,0%.
Perhatian terus-menerus menjadikan responden untuk memperhatikan film
ini secara terus menerus karena stimulus yang diberikan sangat bermanfaat untuk
memotivasi kehidupan lebih baik. Hasil perhitungan menjelaskan bahwa sebagian
besar responden menyetujui tayangan ini terdapat pesan yang memotivasi
sehingga penonton tertarik untuk menonton secara terus-menerus. Dalam
Perhatian terus menerus terdapat 3 pernyataan yang jika jumlah dan didata-
datakan yaitu sebagai berikut:
( ) ( ) ( )
Kurang perhatian menjadikan salah satu perhatian terhadap tayangan ini
karena, dalam film Merry Riana:Mimpi Seuta Dolar menampilkan beberapa scene
atau adegan yang kurang menarik. Presentasinya sebesar 40,6%.
Perhitungan diatas menunjukan bahwa didalam Indikator Perhatian
khalayak yang paling tinggi jumlah pesentasinya yaitu Perhatian Selektif yaitu
sebesar 57%, dikarenakan film ini menampilkan adegan yang memperlihatkan
sosok yang gigih, sosok yang penuh kebaikan dan memperlihatkan perilaku yang
sederhana ketika menjalani kehidupannya.
Penafsiran merupakan proses dimana penerima arti terhadap pesan-pesan
yang diterimanya, mengorganisasikan stimuli dengan konteksnya, dan mengisinya
dengan penafsiran yang konsisten dengan rangkaian stimuli yang dipersepsi.57
Penafsiran terdiri dari dua indikator yaitu pengalaman masalalu dan sistem nilai.
Responden tentunya mempunyai masalalu, baik itu positif maupun
negative tentang hidup. berdasar hasil perhitungan berdasar pengalaman
masalalu terhadap film ini membawa dampak positif, karena film ini, penonton
belajar memahami artinya hidup. Dalam alat ukur pengalama masalalu terdapat 1
pernyataan dengan presentasi sebesar 44,9%.
Sistem nilai dalam tayangan ini dengan hasil perhitungan menunjukkan
bahwa aktor utama dalam film Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar dapat
memainkan perannya sesuai dengan karakter masing-masing. Hal yang sama
menunjukan bahwa setting yang terdapat didalam film ini sudah sesuai dengan
settingan tahun yang ditayangkan. Dalam alat ukur system nilai terdapat 2
pernyataan yang jika dihitung jumlahnya yaitu berikut:
Sistem Nilai = ( ) ( )
Perhitungan diatas menunjukan bahwa didalam dimensi Penafsiran yang
paling tinggi jumlah presentasinya yaitu rata.karena masing-masing alat ukur
mempunyai jumlah presentasi yang sama yaitu 44,9%. Bagaimana jumalh
presentasi kedua alat ukur itu bisa sama rata berikut penjelasannya:
Alat ukur Masa Lalu : Film ini menceritakan tentang perjuangan hidup
merry Riana yang mana dapat membawa dampak positif untuk responden
sehingga mereka dapat memahami bagaimana arti perjuangan.
Sistem Nilai : Film Merry Riana Mimpi Sejuta Dolar diperankan oleh
aktor dan aktris yang sudah tidak asing dalam dunia film, seperti Chelsea
Islan, Dion Wiyoko, kimberly Ryder dan masih banyak lagi. Sehingga
peran dapat dikuasai dan cerita dalam film dapat dipahami.
Setting tempatnya pun cukup menggambarkan suasana pada tahun itu.
Wlaupun tidak sedikit responden menyatakan tidak sesuai. Namun tetap saja
presentasi responden dalam pernyataan ini menyatakan sangat setuju dengan hasil
presentasi sebesar 46,6%. Setting tahun ini dimainkan dengan beberapa kesan
klasik yang ditempatkan pada busana dan media-media yang digunakan dalam
film seperti gedung.
Pengetahuan terjadi bila ada perubahan pada apa yang diketahui,
dipahami, atau dipersepsikan khalayak. Kognitif terjadi pada diri komunikan yang
sifatnya informatif bagi dirinya. Tingkat pengetahuan meliputi tahu, memahami,
aplikasi, analisis, sintesa, evaluasi.
Hasil responden menunjukkan bahwa responden menjadi tahu karena
dengan menonton film ini responden mendapatkan pengetahuan tentang motivasi
tentang bagaimana gigihnya berbisnis.58
Selanjutnya dengan adanya adegan-adegan yang ditampilkan dalam film
Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar memudahkan penonton utnuk mengetahui cara
menggapai cita-cita.
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang
telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenamya.59 Maka dengan menonton
film ini menyatakan bahwa repsonden dapat mengaplikasikan cara menjalin
hubungan baik dengan orang lain.
Alat ukur diatas masing-masing hanya mempunyai 1 pernyataan, berikut
presentasi nya :
Tahu : 39,1%
Memahami : 42,0%
Aplikasi : 46,4%
Presentasi diatas menunjukan bahwa nilai yang paling tinggi terdapat
dalam alat ukur Aplikasi yaitu sebesar 46,4%. Alat ukur Aplikasi menjadi
presentasi paling besar karena lewat film ini penonton jadi tahu dan
memahami bagaimana cara menjalin hubungan baik dengan orang lain.
Keseluruhan rangkaian pembentukan persepsi diatas sesuai dengan teori
yang digunakan dan relevan dalam penelitian ini yaitu S-O-R. Menurut teori ini
efek yang ditimbulkan yaitu reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga
dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara perasaan dan reaksi
komunikan. Menurut model ini, organisme perilaku tertentu jika ada stimulus
tertentu juga.60
Dapat dijelaskan bahwa stimulus khusus yang diharapkan oleh responden
akan lebih mendapatkan perhatian. Sebab responden mempunyai penafsiran
sehingga mereka ingin mendapatkan pengetahuan. Stimulus tersebut
memberikan respon tersendiri berupa persepsi yang timbul setelah proses
perhatian, penafsiran, serta pengetahuan.
berdasar hasil penelitian dan analisis data yang telah dikemukakan
penulis pada bab-bab sebelumnya mengenai “Persepsi Film Merry Riana:Mimpi
Sejuta Dolar (studi kasus Anggota KREMOV)” Maka penulis dapat menarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Dari aspek perhatian khalayak, dilihat dari hasil tabel kuisioner
menunjukan bahwa perhatian khalayak tentang film Merry Riana : Mimpi
Sejuta Dolar dinilai baik dengan presentase mencapai 78,18%. Dalam
Perhatian terdapat 5 alat ukur. Perhatian selektif, perhatian terfokus,
perhatian terbagi, perhatian terus menerus dan kurang perhatian. Dari 5
alat ukur tersebut presentase tertinggi yaitu Perhatian selektif dengan
presentase 63,8%.
2. Dari aspek penafsiran khalayak, dilihat dari hasil tabel kuisioner
menunjukan bahwa penafsiran khalayak tentang film Merry riana:Mimpi
Sejuta Dolar dinilai baik dengan presentase mencapai 78,01%. Dalam
Penafsiran terdapat 2 alat ukur yaitu pengalaman masalalu dan system
nilai. Dari 2 alat ukur ini yang menunjukan presentase terbesar yaitu rata
yaitu 44,9% .Hal ini ditunjukan bahwa mayoritas responden menyatakan
film Merry riana Bagus karena aktor utama di film tersebut dapat
memainkan perannya sesuai dengan karakter masing-masing dan setting
dalam film imi sudah sesuai dengan setting tahun yang ditayangkan.
3. Dari aspek pengetahuan khalayak, dilihat dari hasil tabel kuisioner
menunjukan bahwa penafsiran khalayak tentang film Merry Riana:Mimpi
Sejuta Dolar tayangan dinilai baik dengan presentase mencapai 77,05%.
Presentase terbesar dari aspek pengetahuan khalayak terdapat dalam hal
aplikasi, yaitu sebesar 46,4%.Hal ini ditunjukan bahwa mayoritas
responden menyatakan lewat film ini responden dapat menjalin hubungan
baik dengan orang lain.
Adapun saran-saran yang penulis berikan setelah meneliti masalah dalam
penelitian ini antara lain:
1. Merujuk dari hasil perhitungan yang ada, perhatian khalayak tentang film
Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar dinilai baik karena dalam film ini
terdapat banyak adegan-adegan yang dapat menginspirasi para responden
sehingga para responden tertarik untuk menontonnya. Namun demikian
diharapkan bagi pihak MD Picture agar kedepannya dapat membuat film-
film yang dapat memotivasi dan menginspirasi para penonton yang lebih
baik, guna untuk mempertahankan eksistensinya.
2. Dilihat dari hasil perhitungan penafsiran khalayak tentang film Merry
Riana:Mimpi Sejuta Dolar yang diberikan dinilai sangat baik karena para
actor dalam film Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar dapat memainkan
perannya sesuai dengan karakternya masing-masing dan latar belakang
film ini sudah sesuai dengan tahun yang yang ditayangkan. Diharapkan
kedepannya untuk MD Picture serta Para Aktor/Aktris Untuk selalu
totalitas dalam menjiwai perannya sehingga penonton dapat dengan mudah
masuk dalam alur cerita.
3. Hasil penelitian ini menunjukan besarnya pengetahuan khalayak dalam
menonton film Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar. Hal ini membuktikan
secara fakta dan teoritis dilihat dari nilai perhitungan yang ada bahwa film
ini memberikan pengetahuan tentang cara bagaimana berbisnis dengan
gigih, memudahkan penonton memahami cara menggapai cita-cita, dan
dapat menjalin hubungan baik dengan orang lain sehinga responden dapat
mengaplikasikannya kedalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu MD
Picture diharapkan membuat film yang bisa memotivasi lebih banyak dan
bagus lagi agar mendapatkan perhatian yang beasr dari khalayak.