Tampilkan postingan dengan label film sejuta mimpi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label film sejuta mimpi. Tampilkan semua postingan

Rabu, 29 Januari 2025

film sejuta mimpi

 





Film yaitu  media komunikasi yang bersifat audio visual untuk menyampaikan 

suatu pesan kepada sekelompok orang yang berkumpul di suatu tempat 

tertentu.Merry Riana : Mimpi Sejuta Dolar, film yang bercerita tentang kisah 

perjuangan hidupnya yang diangkat dari kisah nyata.Tujuan dari penelitian ini 

yaitu  untuk mengetahui bagaimana persepsi anggota Kremov Picture banten 

tentang film Merry Riana : Mimpi Sejuta Dolar.Teori dalam penelitian ini yaitu  

Teori SOR.Teori ini menelaah efek media massa terhadap sikap dan perilaku 

masyarakat dapat berlangsung secara positif atau negatif.Metode yang 

digunakan dalam penelitian ini yaitu  Kuantitatif dengan pendekatan 

deskriptif.Populasi dalam penelitian ini yaitu  jumlah Anggota Kremov Picture 

Banten, yaitu 224 orang. Penentuan ukuran sampel dalam penelitian ini 

menggunakan rumus Yamane, berdasar  pada tingkat kesalahan 10%, 

sehingga sampel responden dalam penelitian ini yaitu  sebesar 69 sampel 

responden.Sementara teknik sampling yang digunakan yaitu  Proportionate 

Stratified Random Sampling.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Persepsi Film 

Merry Riana ; Mimpi Sejuta Dolar menghasilkan persentasi sebesar 78,52%. 

Dari hasil uji analisis korelasi dapat dijelaskan bahwa semua item Q1-Q15 

yaitu  sebesar 0,237. Hal ini menunjukkan bahwa data valid. Dengan hasil yang 

dijabarkan dalam penelitian signifikansi (Asymp Sig) yaitu  0,299. Karena 

signifikansi > 0,05, maka Ha diterima. Jadi, dapat disimpulkan bahwa distribusi 

populasi tinggi badan normal.Angka tersebut menunjukkan bahwa Ho ditolak 

dan Ha diterima. 

Pada dasarnya Komunikasi massa yaitu  komunikasi melalui media massa 

(media cetak dan media elektronik). Sebab, awal perkembangan saja, komunikasi 

massa berasal dari pengembangan kata media of mass communication (media 

komunikasi massa). Media massa yaitu  yang dihasilkan oleh tekhnologi modern. 

Menurut Rakhmat, komunikasi massa yaitu  jenis komunikasi yang 

ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim 

melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima 

secara serentak dan sesaat.1 

Media yang dimaksud dalam proses komunikasi massa yaitu media massa 

yang memiliki cirri khas, mempunyai kemampuan untuk memikat perhatian 

khalayak secara serempak dan serentak. Media massa yaitu  alat yang biasanya 

digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak (penerima) 

dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio 

dan televisi (Cangara, 2003:134). Hingga detik ini media massa masih menjadi 

penentu atau pencetus sebuah opini publik yang ada di masyarakat. Media mampu 

menjangkau masyarakat luas (khalayak) untuk menikmati sajian pesan / berita 

atau program yang di tampilkan.  

  Perkembangan teknologi komunikasi massa dalam bentuk media massa 

salah satunya yaitu  film, Film yaitu  media komunikasi yang bersifat audio 

                                                             

visual untuk menyampaikan suatu pesan kepada sekelompok orang yang 

berkumpul di suatu tempat tertentu. (Effendy, 1986: 134). 

Pesan film pada komunikasi massa dapat berbentuk apa saja tergantung 

dari misi film tersebut. Akan tetapi, umumnya sebuah film dapat mencakup 

berbagai pesan, baik itu pesan pendidikan, hiburan dan informasi. Pesan dalam 

film yaitu  menggunakan mekanisme lambang – lambang yang ada pada pikiran 

manusia berupa isi pesan, suara, perkataan, percakapan dan sebagainya. Film juga 

dianggap sebagai media komunikasi yang ampuh terhadap massa yang menjadi 

sasarannya, karena sifatnya yang audio visual, yaitu gambar dan suara yang hidup.  

Film dinyatakan sebagai bentuk dominan komunikasi massa di belahan 

dunia, karena lebih dari ratusan juta orang menonton film di bioskop, film di 

televisi atau lewat Digital Video Disc (DVD). 

Dewasa ini terdapat berbagai ragam film, meskipun cara pendekatannya 

berbeda-beda, semua film dapat dikatakan mempunyai satu sasaran, yaitu menarik 

perhatian orang terhadap muatan-muatan masalah yang dikandung. Selain itu, 

film dapat dirancang untuk melayani keperluan publik terbatas maupun publik 

yang seluas-luasnya. 

Film dikelompokkan pada jenis film cerita, film berita, film documenter 

dan film kartun. 

1. Film Cerita 

Film cerita (story film) yaitu  jenis film yang mengandung suatu cerita 

yang lazim dipertunjukan di gedung-gedung bioskop dengan bintang 

                                                             

film tenar dan didistribusikan sebagai barang dagangan. Cerita yang 

diangkat menjadi topik film bisa berupa cerita fiktif atau berdasar  

kisah nyata yang dimodifikasi, sehingga ada unsur menarik. 

2. Film Berita 

Film Berita yaitu  film mengenai fakta, peristiwa yang benar-benar 

terjaadi. Karena sifatnya berita maka film yang disajikan kepada public 

harus mengandung nilai berita. kriteria berita itu yaitu  penting dan 

menarik. 

3. Film Dokumenter 

Film Dokumenter didefinisikan oleh Robert Flaherty sebagai karya 

ciptaan mengenai kenyataan (creative treatment of actuality) berbeda 

dengan film berita yang merupakan rekaman kenyataan, maka film 

documenter yaitu  hasil interpretasi pribadi (pembuatnya mengenai 

kenyataan tersebut). 

4. Film Kartu 

Film Kartu dibuat untuk konsumsi anak-anak, dan dapat dipastikan 

kita semua menegnal tokoh Donald bebek, Putri Salju, Miki Tikus. 

Yang diciptakan oleh seniman Amerika.3 

Film Merry Riana, mimpi sejuta dollar yaitu  salah satu film di tahun 2014 

yang memiliki cukup banyak penggemar. 

Sehingga dapat menyedot penonton hingga 715.571 penonoton. Film Merry 

Riana : Mimpi Sejuta Dolar menempati posisi ke-3 setelah film Comic 8 dengan 

total penonton 1.624.067 dan yang menempati posisi ke-2 yaitu  Film The Raid 

2:Berandal, dengan total penonton 1.434.2724. Film ini bercerita tentang seorang 

gadis yang bernama Merry Riana, kisah perjuangan hidupnya ini diangakat dari 

kisah nyata yang sebelumnya telah ditulis menjadi sebuah buku dengan judul 

yang sama. Merry Riana yang diperankan oleh (Chelsea Islan) yang baru saja 

lulus SMA terpaksa mengungsi ke Singapura, karena kondisi Indonesia yang 

sedang tidak stabil pada tahun 1998. Dalam perjalanan ke bandara ia dan 

orangtuanya dihadang dengan kawana penjarah dan mereka terpaksa melepaskan 

harta benda demi keselamatan mereka. Di bandara orangtua Merry Riana yang 

diperankan oleh Cyntia lamusu dan Ferry Salim, menjual semua benda yang 

melekat di tubuh mereka, pada akhirnya mereka hanya bisa membeli satu tiket 

saja.  

Saat tiba di Singapura, Merry sendirian, dengan bekal uang seadanya yang 

hanya cukup untuk mekan lima kali saja. Dari sinilah kisah perjuangan hidup 

Merry dimulai, dari bantuan social media akhirnya ia menemukan sahabatnya 

Irenne ( Kimberly Rider) yang kebetulan akan kuliah di Singapur juga. Dengan 

bantuan Irene, Merry mencari celah diantara aturan Singapur yang begitu ketat 

dan bukan hanya diperbolehkan tinggal di asrama kampus, ia lolos seleksi masuk 

ke perguruan tinggi terbaik di Singapura. Tetapi dia harus membayar uang sebesar 

$40.000. salah satu harapan Merry yaitu  dengan mencari orang yang mau 

menjadi penjamin, karena tidak ada kerabat dan Irene pun tidak bisa 

                                                             

meminjamkan uang tersebut, merry harus mencari mahasiswa senior yang mau 

menajdi panjaminnya. 

Maka Merry bertemu dengan seniornya yang tampan yaitu Alva (Dion 

Wiyoko), yang Merry pikir Alva akan menolongnya, namun ternyata Alva cuek 

dan sangat perhitungan. Alva memberikan beberapa syarat sebelum akhirnya 

meminjamkan uang tersebut, yaitu menyuruh Merry untuk mencari kerja 

sambilan. 

Merry pun berfikir ia harus kuliah dengan benar dan sukses, karena dia tidak 

mau menyusahkan orangtuanya dan ingin membanggakan sekaligus 

membahagiakan mereka. Merry puun berfikir dengan keras bagaimana ia bisa 

melipat gandakan uang yang ia miliki, mulai dari bekerja menyebar brosur,bisnis 

online, bekerja di restoran dan bermain saham dengan resiko yang sangat tinggi. 

Kondisi ekonomi Merry yang naik turun, mulai dari makan roti setiap hari, 

bisa makan enak, dan harus kemabali makan roti, banyak sekalin problem yang ia 

lewati tetapi ia tidak gampang menyerah dan putus asa.5 

Sama halnya dengan Merry Riana, remaja di Indonesia saat ini tidak 

berdeda jauh dengan Merry Riana, mereka mereka menuangkan pikiran-pikiran 

mereka kedalam berwirausaha, membuat web, menulis buku, membuat blog dan 

sekarang ada istilah “youtubers” yakni dimana kegiatan mereka yaitu  membuat 

video lucu, unik dan menarik.  

Sekarang banyak bermunculan komunitas-komunitas film dikalangan 

remaja baik mahasiswa maupun sma. Perkembangannya di Indonesia sendiri 

                                                             

 

dimulai pada tahun 1950 dengan berdirinya klub bernama Liga Film Mahasiswa 

Universitas Indonesia (LFM-UI) di kampus UI Salemba. Tahun 1960 berdiri Liga 

Film Mahasiswa ITB (LFM-ITB). Tahun 1969 lahir Klub Dewan Kesenian 

Jakarta yang kemudian dikenal sebagai Kine Klub Jakarta (KKJ).  

Di Banten sendiri sudah ada beberapa komunitas film diantaranya: Kremov 

Picture, Banten Art Broadcast, Rolling Action, KPI Film IAIN, Kovi Kita Untirta, 

Untirta TV, Light Cinema Cilegon, B’Production, Wong Kene Art, FK-Movers 

Tanggerang, Arangemil Tanggerang, Kebun Film Tanggerang, Forum Lenteng, 

Saidjah Forum, Lebak Inoise, Banten Star dan masih ada beberapa komunitas 

yang belum terdaftar dalam FKFB (Forum Komunitas Film Banten).salah 

satunya, ada komunitas film yang diberi nama KREMOV PICTURE.  KREMOV 

PICTURES yaitu  komunitas film yang kini telah memulai menjadi production 

house. Berdiri pada 15 Juni 2007 bermulai dari semangat pelajar dan mahasiswa 

gabungan dari seluruh daerah provinsi Banten yang hobi dalam bidang perfilman. 

Kremov Pictures memiliki jaringan yang kuat dengan beragam anggota dan 

pengurusnya se-Banten yakni Kota Serang, Kota Cilegon, Kabupaten Pandeglang, 

Kabupaten Lebak dan Kota Tangerang, hingga terpercaya menjadi EO, Mitra 

Kerja Lokal & Nasional. Sejak tahun 2007-2011 Kremov memiliki nama 

"Kreative Movie" kemudian awal tahun 2012-2014 Kremov memiliki nama 

Kaleidoscope Creative Movie Pictures, kemudian berubah kembali di penghujung 

tahun 2014 menyambut tahun 2015 Kremov Pictures mulai meringkas nama 

tersebut menjadi Kremov Pictures dengan berlambang icon film dan menara 

Banten. 6 

Peneliti memilih kremov Picture karena, berdasar  data yang ada pada 

Forum Komunitas Film Banten (FKFB), bahwa Kremov Picture yaitu  komunitas 

terbaik. Kremov Picture Komunitas Film Banten yang mewakili Banten dalam 

ajang Festifal Film Indonesia (FFI) pada tahun 2015. 

berdasar  pemaparan diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian 

dengan judul “Persepsi Anggota Kremov Picture Banten Terhadap Film 

“Merry Riana: Mimpi Sejuta Dolar” 

1.2   Rumusan Masalah 

Dari uraian latar belakang masalah dia atas, maka dapat dirumuskan 

masalah sebagai berikut “Bagaimana Persepsi Anggota Kremov Picture 

Terhadap Film “Merry Riana: Mimpi Sejuta Dolar”)?” 

1.3  Identifikasi masalah 

berdasar  uraian latar belakang penelitian diatas, maka penulis dapat 

mengidentifikasi masalah, yaitu: 

1. Bagaimana perhatian anggota Kremov tentang film “Merry Riana : Mimpi 

Sejuta dollar” bagi anggota  kremov picture Banten? 

2. Bagaimana penafsiran film “Merry Riana : Mimpi Sejuta Dolar” bagi 

anggota kremov picture Banten? 

3. Bagaimana pengetahuan film “Merry Riana : Mimpi Sejuta Dolar” bagi 

anggota kremov picture Banten? 

 


Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan terhadap 

teori-teori yang digunakan setelah diadakan penelitian pada anggota 

Kremov. Penelitian ini juga diharapkan menjadi referensi bagi Mahasiswa 

Ilmu Komunikasi, khususnya Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa sedang dan untuk peneliti lain yang 

ingin mengkaji lebih dalam mengenai Persepsi film Merry Riana : Mimpi 

Sejuta Dolar. 


Adapun manfaat praktis dari penelitian ini bagi penulis diharapkan 

bisa bermanfaat bagi pengembangan implementasi penggunaan media 

massa sesuai kebutuhannya. Dan bagi pelaksana atau produsen media 

massa diharapkan dapat bermanfaat menjadi bahan referensi pembuatan 

program acara yang bermutu sesuai dengan kebutuhan khalayak. 

Penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan sebagai informasi atau 

referensi tambahan bagi pembaca pada penelitian selanjutnya. 

 

Komunikasi merupakan kebutuhan mendasar manusia sebagai 

makhluk sosial yang harus berinteraksi dengan lingkungannya. Pada 

dasarnya manusia yaitu  makhluk yang kompleks, dan permasalahan 

komunikasi dimana manusia sebagai objeknya pun menjadi sesuatu yang 

tidak pernah habis untuk dibahas. Menurut Everett M. Rogers seperti yang 

dikutip oleh Deddy Mulyana dalam bukunya Ilmu Komunikasi Suatu 

Pengantar, Komunikasi yaitu , “suatu proses dimana suatu ide dialihkan 

dari sumber kepada suatu penerima dengan maksud utnuk mengunbah 

tingkah laku mereka. 

 2.1.1.1   Pengertian Komunikasi 

 Menurut Rakhmat dalam bukunya Psikologi Komunikasi, 

komunikasi massa dapat diartikan “sebagai jenis komunikasi yang 

ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan 

anonym melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan  yang 

sama dapat diterima serentak dan sesaat.7 

Sementara menurut Harold Lasswell, cara yang baik 

menjelaskan komunikasi ialah menjawab pertanyaan sebagai 

                                                             

 

berikut: “Who Says What In Which Channel To Whom With What 

Effect?”. Paradigma Laswell di atas menunjukkan bahwa 

komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan 

diajukan itu, yakni: 

1. Komunikator (source, sender) 

Nama lain dari sumber yaitu  sender, communicator,  speaker, 

encoder atau originator. Merupakan pihak yang berinisiatif atau 

mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi. Sumber bisa saja 

berupa individu,  kelompok,  organisasi,  perusahan bahkan negara. 

2. Pesan (message) 

Merupakan  seperangkat  simbol  verbal  atau  non  verbal  

yang  mewakili perasaan,  nilai,  gagasan  atau maksud  dari  

sumber (source). Menurut  Rudolph F. Verderber, pesan terdiri dari 

3 komponen yaitu makna, simbol yang digunakan untuk 

menyampaikan makna dan bentuk atau organisasi pesan. 

3. Media (channel, media) 

Merupakan  alat  atau  wahana  yang  digunakan  sumber 

(source) untuk menyampaikan pesannya kepada penerima. Saluran 

pun  merujuk pada bentuk pesan dan cara penyajian pesan.   

4. Komunikan (receiver, recipient, communicate) 

Nama lain dari penerima yaitu  destination, communicate, 

decoder, audience, listener  daninterpreter dimana  penerima 

merupakan  orang  yang menerima  pesan dari sumber. 

 

 

 

5. Efek (effect, impact, influence) 

Merupakan apa yang terjadi pada penerima setelah ia  

menerima  pesan tersebut.Jika kita berbicara mengenai definisi 

komunikasi, diantara banyaknya definisi komunikasi tidak ada 

yang benar ataupun yang salah. Dari masing-masing definisi 

mempunyai prespektif masing–masing yang tujuannya sama yaitu 

bagaimana konteks yang dibicarakan mengenai apa yang 

dikomunikasikan, dan adanya si pengirim dan si penerima untuk 

mencapai suatu bentuk pemahaman dari pesan-pesan tertentu.8 


 

Komunikasi terbagi dua yaitu verbal dan non verbal. 

Komunikasi verbal yaitu suatu proses komunikasi dengan 

menggunakan simbol atau lambang-lambang. Simbol-simbol yang 

digunakan selain sudah ada yang diterima menurut konvensi 

internasional seperti simbol lalu-lintas, alfabet latin, simbol 

matematika, juga .terdapat simbol-simbol lokal yang hanya bisa 

dimengerti oleh kelompok-kelompok masyarakat tertentu. 

Sedangkan komunikasi non verbal yaitu  proses komunikasi 

dengan menggunakan kode non verbal. 


Proses komunikasi pada hakikatnya yaitu  proses 

penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) 

kepada orang lain    (komunikan). Pikiran bisa merupakan gagasan, 

informasi, opini, dan lain – lain yang muncul dari benaknya. 

Perasaan bisa berupa keyakinan, kepastian, keragu – raguan, 

kekhawatiran, kemarahan, keberanian, kegairahan, dan sebagainya 

yang timbul dari lubuk hati. 

Menurut Effendy dalam bukunya Ilmu, Teori dan Filsafat 

Komunikasi ada 2 Proses Komunikasi yaitu: 

1. Proses komunikasi secara primer  

Proses komunikasi secara primer (primary process) yaitu  proses 

menyampaikan pikiran oleh komunikator kepada komunikan 

dengan menggunakan suatu lambang (symbol) sebagai media atau 


saluran. Lambang itu umunmnya bahasa, tetapi dalam situasi-

situasi komunikasi tertentu lambang-lambang yang dipergunakan 

dapat berupa kial (gesture), yakni gerak tubuh, gambar, warna, dan 

lain sebagainya.  

2.  Proses komunikasi secara sekunder 

Proses komunikasi secara sekunder yaitu  proses penyampaian 

pesan oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan 

alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang 

sebagai media pertama 9 


Menurut  pandangan Effendy  yang  menjelaskan  

bahwasannya terdapat 4 fungsi dari komunikasi. Fungsi-funsi 

tersebut ialah :    

1.  To Inform  

Maksudnya  yaitu   memberikan  informasi  kepada  masyarakat  

dan memberitahukan kepada masyarakat mengenai peristiwa yang 

terjadi, ide atau pikiran dan tingkah laku orang lain serta segala 

sesuatu yang disampaikan oleh orang lain. 

2.  To Educate  

Maksudnya  yaitu   sebagai  sarana  pendidikan.  Bahwasannya  

dengan komunikasi  manusia  dapat  menyampaikan  ide  dan  

                                                             

pikirannya  kepada  orang  lain sehingga orang lain mendapatkan 

informasi dan pengetahuan.  

3. To Entertain  

Maksudnya yaitu  komunikasi berfungsi untuk menyampaikan 

hiburan atau menghibur orang lain.   

4. To Influence  

Maksudnya  yaitu   fungsi  mempengaruhi  setiap  individu  yang 

berkomunikasi dengan cara saling mempengaruhi  jalan pikiran 

komunikan dan  lebih jauh lagi berusaha mengubah sikap dan  

tingkah  laku komunikan sesuai dengan yang diharapkan.  

Menurut Onong Uchjana Effendy tujuan dari komunikasi 

terdiri dari point, point-point tersebut mencakup :  

1. Perubahan sikap ( Attitude change )  

2.  Perubahan pendapat ( Opinion Change )  

3. Perubahan perilaku ( Behavior Change )  

4. Perubahan sosial ( Sosial Change ) ( Effendy, 2004 : 8)  

2.1.2    Komunikasi Massa 

 Menurut Effendy, Komunikasi massa yaitu  komunikasi dengan 

menggunakan media massa modern, yang meliputi surat kabar yang mempunyai 

sirkulasi yang luas, radio, dan televisi yang siarannya ditujukan kepada umum, 

dan film yang dipertunjukkan di gedung-gedung bioskop.10 

Menurut Ahmad Sihabudin dan Rahmi Winangsih dalam buku 

Komunikasi antar Manusia, Komunikasi massa yaitu  komunikasi melalui media 

massa modern, meliputi surat kabar mempunyai sirkulasi luas, siaran radio dan 

televisi ditujukan kepada umum dan film dipertunjukan di gedung-gedung 

bioskop.11 

Menurut Gerbner dalam Rakhmat, (2009 : 188) komunikasi massa yaitu  

produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan 

yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri. 

Sedangkan menurut Rakhmat (Rakhmat, 2009 : 189) komunikasi massa yaitu  

jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, 

heterogen, dan anonim melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang 

sama dapat diterima secara serentak dan sesaat. 

 Komunikasi Massa menurut para ahli yaitu  komunikasi melalui media 

massa. Sedangkan komunikasi Joseph A. Devito dalam bukunya, Communicology 

: An Introduction to the study of communication. Menyatakan bahwa komunikasi 

massa : 

First, mass communication is communication addressed to the masses, to 

an extremiley large audience. This does not mean that the audience 

includes all people or that is large and generally rather poorly difined. 

 

                                                             

 

Second, mass communication is communication is perhaps most easily and 

most logically defined by it form : Televison, radio, news, paper, 

magazine, film, books and tapes. 

 

Pertama, komunikasi massa yaitu  komunikasi yang ditujukan 

pada massa, kepada khalayak yang luar biasa banyaknya. Ini tidak berarti 

khalayak meliput seluruh penduduk atau semua orang yang membaca atau 

semua orang yang menonton televisi, agaknya ini berarti bahwa khalayak 

itu besar pada umumnya agar sukar di definisikan. 

 

Kedua, komunikasi massa yaitu  komunikasi yang disalurkan oleh 

pemancar-pemancar yang audio atau visual komunikasi. Barangkali akan 

lebih mudah dan lebih logis bila di definisikan menurut bentuknya : 

televise, radio, majalah, film, buku dan pita.  


Wright dalam Ardianto, (2007: 4) komunikasi dapat dibedakan dari 

corak-corak yang lama karena memiliki karakteristik utama yaitu: 

1. Diarahkan kepada khalayak yang relatif besar, heterogen dan anonym 

2. Pesan disampaikan secara terbuka 

3. Pesan diterima secara serentak pada waktu yang sama dan bersifat 

sekilas (khusus untuk media elektronik) 

4. Komunikator cenderung berada atau bergerak dalam organisasi yang 

kompleks yang melibatkan biaya besar. 

Komunikasi massa mempunyai ciri-ciri khusus yang disebabkan oleh 

sifat-sifat komponen yaitu sebagai berikut :  

a.  Komunikasi massa berlangsung satu arah (one-way communication) 

Berbeda dengan komunikasi antarpribadi yang berlangsung secara 

dua arah, dalam komunikasi massa komunikasi berlangsung secara 

satu arah. Artinya, tidak ada arus balik dari komunikan kepada 

komunikator. Sama halnya pada iklan televisi Frestea, pengiklan 

sebagai komunikator tidak mengetahui tanggapan dari khalayak 

sasarannya. 

b. Komunikator pada komunikasi massa melembaga 

Media massa sebagai saluran komunikasi massa merupakan 

lembaga, yakni suatu perusahaan, institusi atau organisasi. 

Komunikator pada komunikasi massa, misalnya pengiklan. Karena 

media yang digunakannya yaitu  suatu lembaga dalam 

menyebarluaskan pesan komunikasi bertindak atas nama lembaga. 

Sebagai konsekuensi dari sifat komunikator yang melembaga itu, 

peranannya dalam proses komunikasi ditunjang oleh orang lain. Ide, 

model iklan, suara, bahasa suatu iklan Frestea tidak mungkin dapat 

dilihat dan didengar jika ditunjang oleh pekerjaan penggagas iklan, 

jurukamera, jurusuara, dan sebagainya. 

Oleh karena itu, komunikator pada komunikasi massa dinamakan 

juga komunikator kolektif (collective communicator) karena 

tersebarnya pesan komunikasi massa merupakan hasil kerja sama 

sejumlah kerabat kerja.  

c. Pesan pada komunikasi massa bersifat umum 

Pesan yang disebarkan melalui media massa bersifat umum 

(public) karena ditujukan kepada umum dan mengenai kepentingan 

umum. Media massa tidak akan menyiarkan suatu pesan yang tidak 

menyangkut kepentingan umum. Media massa dalam hal ini misalnya 

televisi, akan menyiarkan iklan mengenai suatu produk atau jasa 

bukan hanya untuk kalangan anak-anak atau dewasa saja. Kebanyakan 

pengiklan suatu produk membuat iklan untuk di promosikan kepada 

sejumlah khalayak umum. 

d. Media komunikasi massa menimbulkan keserempakan 

Ini yaitu  ciri paling hakiki dibandingkan dengan media 

komunikasi lainnya seperti poster atau papan reklame, yaitu 

kemampuannya untuk menimbulkan keserempakan pada pihak 

khalayak dalam menerima pesan-pesan yang disebarkan. Contoh 

media komunikasi massa disini seperti, film, radio dan televisi. 

e. Komunikan komunikasi massa bersifat heterogen. 

Artinya dalam keberadaannya komunikan ini terpencar-pencar, di 

mana satu sama lainnya tidak saling mengenal dan tidak memiliki 

kontak pribadi, masing-masing berbeda dalam berbagai hal: jenis 

kelamin, usia, agama, ideologi, pekerjaan, pendidikan, pengalaman, 

kebudayaan, pandangan hidup, keinginan, cita-cita dan sebagainya.12 


Fungsi Komunikasi massa dikemukakan oleh Effendi dalam 

Ardianto (2007 : 18) , secara umum yaitu: 

1.  Fungsi Informasi 

Fungsi memberikan informasikan ini diartikan bahwa 

media massa yaitu  penyebar informasi bagi pembaca, 

pendengar, atau pemirsa. Berbagi informasi dibutuhkan oleh 

                                                             


 

khalayak media massa yang bersangkutan sesuai dengan 

kepentingannya. 

2.    Fungsi Pendidikan 

  Media massa banyak menyajikan hal-hal yang sifatnya 

mendidik seperti melalui pengajaran nilai, etika, serta aturan-

aturan yang berlaku kepada pemirsa, pendengar, atau pembaca. 

3.   Fungsi Memengaruhi 

Media massa dapat memengaruhi khalayaknya baik yang 

bersifat pengetahuan (cognitive), perasaan (affective), maupun 

tingkah laku (conative). 


   Menurut Cangara, media yaitu  alat atau sarana yang 

digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada 

khalayak, sedangkan pengertian media massa sendiri yaitu  alat 

yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada 

khalayak dengan menggunakan alat-alat komunikasi seperti surat 

kabar, film, radio, dan televisi.13 

   Media massa secara pasti memengaruhi pemikiran dan 

tindakan khalayak. Budaya, social dan politik dipengaruhi oleh 

media. Media massa dikatakan sebagai kebudayaan yang bercerita. 

Media membentuk opini publik untuk membawanya pada 

perubahan yang signifikan. 

                                                             

   Media massa pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua 

kategori yaitu media massa cetak dan media massa elektronik. 

Yang termasuk media massa cetak yaitu buku, surat kabar, dan 

majalah. Sedangkan yang termasuk media massa elektronik. 

   

 Film dalam kamus lengakap Bahasa Indonesia berarti 

gambar hidup. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian 

film secara fisik berarti selaput tipis yang terbuat dari seluloid 

untuk gambar negative (yang akan dibuat potret) atau untuk tempat 

gambar positif (yang dimaikan di bioskop).14  

Menurut Oey Hong Lee,” Film sebagai alat komunikasi 

massa yang kedua muncul di dunia, mempunyai massa 

pertumbuhannya pada akhir abad ke-19, dengan perkataan 

lain pada waktu unsur-unsur yang merintangi perkembangan 

surat kabar sudah dibikin lenyap. Ini berarti bahwa dari 

permulaan sejarahnya film dengan lebih mudah dapat 

menjadi alat komunikasi yang sejati, karena ia tidak 

mengalami unsur-unsur teknik, politik, ekonomi, social dan 

demografi yang merintangi kemajuan surat kabar pada masa 

pertumbuhannya abad ke-18 dan permulaan abad ke-19. Dan 

mencapai puncaknya diantara Perang Dunia I dan Perang 

dunia II, namun kemudian merosot tajam setelah tahun 1945, 

seiring dengan munculnya medium televise”. 

 

 

Alex Sobur Menyebutkan, Dari banyak penelitian tentang 

dampak film terhadap masyarakat, hubungan antar film dan 

masyarakat selalu dipahami secara linear. Artinya, film selalu 

mempengaruhi dan  buat, Film membentuk masyarakat berdasar  

                                                             

muatan pesan (message) di baliknya, tanpa berlaku sebaliknya. 

Kritik yang muncul terhadap perspektif ini didasarkan atas 

argument (Irwanto, 1994:13), bahwa film yaitu  potret dari 

masyarakat dimana film itu dibuat. Film selalu merekam realitas 

dan tumbuh berkembang dalam masyarakat, dan kemudian 

memproyeksikannya ke atas layar.16 

Seperti dikemukakan oleh Van Zoest, bahwa film dibangun 

dengan tanda semata-mata. Tanda-tanda itu termasuk sebagai 

system tanda yang bekerja sama dengan baik untuk mencapai efek 

yang diharapkan. Berbeda dengan fotografi statis, rangkaian 

gambar dalam film menciptakan imaji dan system penandaan. 

Karena itu, bersamaan dengan tanda-tanda ikonis, yakin tanda-

tanda yang menggambarkan sesuatu. 17 

Menurut Cultural Norm Theory, Media tidak berpengaruh 

langsung terhadap individu-individu melainkan juga 

mempengaruhi kebudayaan, pengetahuan, norma-norma dan nilai-

nilai suatu masyarakat. Semuanya ini membentuk citra, ide-ide, 

evaluasi dimana audiens menentukan tingkah lakunya sendiri 

 

Persepsi yaitu  sebuah proses saat individu mengatur dan 

menginterpretasikan kesan-kesan sensoris mereka guna memberikan 

arti bagi lingkungan mereka. Perilaku individu seringkali didasarkan 

pada persepsi mereka tentang kenyataan, bukan pada kenyataan itu 

sendiri. 

Faktor yang mempengaruhi persepsi antara lain harapan 

pengalaman masa lalu, dan keadaan psikologis yang mana menciptakan 

kumpulan konseptual. Selain hal tersebut masih  ada beberapa hal yang 

mempengaruhi persepsi, yaitu : 

1) Yang paling pengaruh terhadap persepsi yaitu  perhatian, kaerena 

perhatian yaitu  proses mental ketika stimulusatau rangkaian 

stimulus menjadi menonjol dalam kesadaran, pada stimulus lainnya 

melemah.  

2) Stimuli yang berupa obyek maupun peristiwa tertentu. Stimuli yang 

dimaksud mungkin berupa objek, orang, benda atau peristiwa. Sifat-

sifat sasaran itu biasanya berpengaruh terhadap persepsi orang yang 

melihat. 

3) Faktor situasi dimana pembentukan persepsi itu terjadi baik tempat, 

waktu, suasana dan lain-lain. 

Kesadaran mengenai betapa pentingnya persepsi dalam diri 

manusia ini kemudian menuntut para ahli untuk mendalami cara 

dalam merubah paksa persepsi seseorang. Salah satu diantaranya 


yaitu  seni hipnotis, yakni seni penerapan sugesti untuk membentuk 

pandangan baru terhadap sesuatu yang bahkan dapat secara ajaib 

menentang realitas. Dalam konteks persepsi, posisi benar dan salah itu 

akan terasa hambar dan membingungkan, karena berkaitan dengan 

kemampuan masing-masing orang dalam memandang dan 

menyimpulkan, sehingga tentu sangatlah diperlukan cara bagi kita 

untuk memaksakan persepsi. Dari sinilah kemudian sangat terasa 

pentingnya pendidikan, pergaulan, pengajian dan pengkajian terhadap 

suatu bidang pemahaman. 

Pemuka agama akan memaksakan persepsi tentang agama 

yang dianutnya bagi para penganutnya. Pendidik akan memaksakan 

persepsi tentang suatu pemahaman terhadap muridnya. Ahli kriminal 

akan memaksakan persepsi terhadap anak buahnya. Seorang atasan 

akan memaksakan persepsi terhadap bawahannya. Orang tua akan 

memaksakan persepsi terhadap anaknya. Dan begitu seterusnya. 

Tentu saja, “memaksakan” persepsi disini dimaksudkan untuk 

menghindari perbedaan ekstrim (karena hakikatnya tidak bisa 

disamakan) antar personal dalam suatu lingkungan. Disini tampak 

sekali pentingnya pemaksaan dalam persepsi, dengan terlepas dari 

persoalan baik dan buruknya persepsi yang ditanamkan. 

Persepsi yang timbul dari sebuah tayangan terlebih dahulu akan 

melalui berbagai macam indikator. Sedangkan persepsi itu sendiri 

didefinisikan sebagai proses internal yang kita lakukan untuk 


memilih, mengevaluasikan dan mengasumsikan rangsangan dari 

lingkungan eksternal. 

Peristiwa atau hubungan yang diperoleh dengan 

menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan yang kemudian 

dikenal dengan persepsi. Persepsi kita sering tidak cermat, salah satu 

penyebabnya yaitu  asumsi atau pengharapan kita. Kita 

mempersepsikan sesuatu atau seseorang sesuai dengan pengharapan 

kita.19 

Proses pemahaman terhadap rangsangan atau stimulus yang di 

peroleh indera menyebabkan persepsi terbagi menjadi beberapa 

jenis20 : 

1) Persepsi visual  

Persepsi visual didapatkan dari inera penglihatan. Persepsi ini 

yaitu  persepsi yang paling awal berkembang pada bayi, dan 

mempengaruhi bayi dan balita untuk memahami dunianya. 

Persepsi visual merupakan topik utama dari bahasan persepsi 

secara umum, sekaligus persepsi yang biasanya paling sering 

dibicarakan dalam konteks sehari-hari. 

2) Persepsi auditori 

Persepsi auditori di dapatkan dari indera pendengaran yaitu 

telinga. 

                                                             

 

3) Persepsi perabaan  

Persepsi pengerabaan didapatkan dari indera takti yaitu kulit. 

4) Persepsi penciuman  

Persepsi penciuman atau olfaktori didapatkan dari indera penciuman 

yaitu hidung. 

5) Persepsi pengecapan 

Persepsi pengecapan atau rasa didapatkan dari indera pengecapan 

yaitu lidah. 


Menurut mulyana (2004:167), proses persepsi terjadi dua 

tahap yaitu Tahap Atensi dan tahap Interpretasi:Tahap Atensi 

yaitu  tahap dimana kita memperhatikan stimuli (tahap 

pencarian  perhatian) yang didahului oleh ter-ekposnya 

seseorang pada rangsangan tertentu. Oleh karena itu proses 

terjadi dalam alam sadar, maka sebelumnya ia harus menyadari 

adanya rangsangan itu melalui mekanisme panca indera. 

Atensi atau perhatian berarti sebelum manusia merespon 

atau menafsirkan objek atau rangsangan apapun, manusia atau 

kita terlebih dahulu memperhatikan kejadian atau rangsangan 

tersebut. 

Jadi persepsi mensyaratkan kehadiran suatu subjek untuk 

dipersepsi, termasuk orang lain atau diri sendiri. Dalam banyak 

kasus, rangsangan yang menaarik perhatian, cenderung 

dianggap lebih penting daripada yang tidak menarik perhatian. 

Rangsangan seperti ini biasanya menjadi penyebab kejadian-

kejadian berikutnya. Itulah sebab orang yang paling  kita 

perhatikan cenderung dianggap orang yang paling berpengaruh. 

Dengan perkataan lain, kita akan memperhatikan apa yang kita 

anggap bermakna bagi kita dan tidak akan memperhatikan apa 

yang tidak bermakna bagi kita. 

Menurut Rakhmat (2004:51), persepsi ditentukan oleh 

beberapa fakor yang bersal dari stimulus, yaitu21: 

1) Perhatian 

Proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli 

menjadi menonjol dalam kesaadaran pada stimuli lainnya 

melemah. Sedangkan atensi yang dipengaruhi oleh factor 

eksternal, yakni atribut atribut objek yang dipersepsikan 

seperti gerakan, kontras kebaruan, perulangan objek yang 

dipersepsi. 

2) Penafsiran  

Penafsiran merupakan proses dimana penerima 

member arti terhadap pesan pesan yang diterimanya, 

mengorganisasikan stimuli dengan konteksnya, dan 

mengisinya dengan interpretasi yang konsisten dengan 

rangkaian stimuli yang dipersepsi. 

                                                             

 

3) Pengetahuan  

Pengetahuan terjadi bila ada perubahan pada apa 

yang diketahui, dipahami, atau dipersepsikan khalayak. 

Kognitif terjadi pada diri komunikan yang sifatnya 

informative bagi dirinya. 

 Persepsi social atau persepsi orang terhadap orang 

lain yaitu  proses menangkap arti objek objek social dan 

kejadian kejadian yang kita alami dalam lingkungan kita. 

Oleh karena manusia mempunyai aspek emosi, maka 

persepsi atau penilaian kita terhadap orang maka 

mengancung resiko. Persepsi saya terhadap anda 

mempengaruhi persepsi anda terhadap saya, dan pada 

gilirannya persepsi anda terhadap saya juga akan 

mempengaruhoi persepsi saya terhadap anda, begitu 

seterunya 

Menurut Mulyana dan Rakhmat (2004:180), setiap 

orang memiliki gambaran yang berbeda mengenai realitas 

disekelilingnya. Karena setiap orang mempunyai persepsi 

yang berbeda terhadap lingkungan sosialnya. Kegiatan atau 

upaya komunikasi dilakukan pihak sumber tentunya juga 

diharapkan menimbulkan suatu akibat atau hasil pada diri 

penerima yang sesuai dengan keinginan pihak sumber. 

Persepsi yang timbul setelah menonton suatu tayangan 


dipengaruhi oleh berbagai macam indicator. Terhadap 

banyak indicator yang menjelaskan tentang hal-hal yang 

dapat dijadikan sebagai indicator dari akibat atau hasil yang 

terjadi pada pihak penerima.    

2.2  Teori S-O-R 

Perkembangan teori-teori efek media massa bermula pada pandangan bahwa 

media massa berpengaruh kuat terhadap perubahan sikap dan perilaku 

masyarakat. 

Teori S-O-R berawal dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Paul 

Lazarsfeld dan kawan-kawannya mengenai efek media massa dalam suatu 

kampanye pemilihan Presiden Amerika pada tahun 1940,studi tersebut dilakukan 

dengan asumsi bahwa proses stimulus respon bekerja dalam menghasilkan efek 

media massa. Pada tahun 1970, Melvin DeFleur memodifikasi terhadap stimulus 

respons dengan teori yang dikenal sebagai perbedaan individu dalam komunikasi 

massa. 

 Teori S-O-R singkatan dari Stimulus Respon-Organisasi-Response. Objek 

material dari psikologi dan ilmu komunikasi yaitu  sama yaitu manusia yang 

jiwanya meliputi komponen-komponen : sikap, opini, kognisi efeksi dan konasi. 

Prinsip Stimulus-Respon dasar dari Teori Jarum hipodermik, teori klasik 

mengenai proses terjadinya efek media massa yang sangat berpengaruh, dan 

memandang bahwa sebuah pemberitaan media massa merupakan obat yang di 

suntikan ke dalam pembuluh darah audience, kemudian audience  bereaksi 

harapan.  

Prinsip S-R mengasumsikan bahwa pesan informasi disiapkan oleh media dan 

didistribusikan secara sistematis dalam sekala luas. Dengan demikian, secara 

serempak pesan tersebut dapat diterima sejumlah besar individu, bukan di tujukan 

kepada orang per orang. Kemudian sejumlah besar individu itu akan merespons 

informasi tersebut.  

Asumsi dasar dari model ini yaitu  media massa menimbulkan efek yang 

terarah, tidak akan terjadi secara langsung dan segera terhadap komunikan. 

Stimulus Response Theory atau S-R theory. Model ini menunjukkan bahwa 

komunikasi merupakan proses aksi-reaksi. Artinya model ini mengasumsikan 

bahwa kata-kata verbal, isyarat non verbal, simbol-simbol tertentu akan 

merangsang orang lain memberikan respon dengan cara tertentu. Pola S-O-R ini 

dapat berlangsung secara positif atau negatif.22 

Menurut stimulus response ini, efek yang di timbulkan yaitu  reaksi khusus 

terhadap stimulus khusus sehingga seseorang dapat mengharapkan dan 

memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Jadi unsur-unsur 

dalam model ini yaitu  : 

1) Pesan (stimulus, S) 

2) Komunikan (organism, O) 

3) Efek (response, R) 

 

 

Dalam penelitian ini menggunakan teori SOR karena ini melihat 

bagaimana persepi media massa tentang film yang dapat mempengerahi atau 

mengubah sikap dan perilaku masyarakat atau khalayak. 

berdasar  teori S-O-R di jelaskan bahwa pesan yang disampaikan oleh 

komunikan ke komunikator akan menimbulkan suatu efef yang kehadirannya 

terkadang tanpa di sadari oleh komunikan. Begitu juga dengan penelitian ini 

dimana pesan yang di sampaikan oleh aktor-aktor dalam film Merry Riana : 

Mimpi Sejuta Dollar dalam tayangan film juga menimbulkan efek bagi 

audiens sasarannya. Dalam penelitian ini stimulus atau pesan disampaikan 

oleh aktor-aktor dalam film Merry Riana : Mimpi Sejuta Dollar, sedangkan 

yang menjadi organism yaitu Anggota KREMOV Banten. Sedangkan 

response merupakan efek yang di timbulkan dari pesan yang disampaikan 

aktor-aktor film Merry Riana : Mimpi Sejuta Dollar tentang pesan yang di 

sampaikan ke komunikan. 

Stimulus  

Film Merry Riana: 

Mimpi Sejuta Dolar 

 

Organism 

 

Kremov Picture 

Respons 

 

Persepsi Khalayak : 

 Perhatian 

 Penafsiran 

 Pengetahuan 

 

  

 Teori Stimulus Response Theory atau S-R theory. Model ini 

menunjukkan bahwa komunikasi merupakan proses aksi-reaksi. Artinya 

model ini mengasumsikan bahwa kata-kata verbal, isyarat non verbal, simbol-

simbol tertentu akan merangsang orang lain memberikan respon dengan cara 

tertentu. Pola S-O-R ini dapat berlangsung secara positif atau negatif. 

Penelitian ini menggunakan teori SOR karena ini melihat bagaimana 

persepi media massa tentang film yang dapat mempengerahi atau mengubah 

sikap dan perilaku masyarakat atau khalayak. 

berdasar  teori S-O-R di jelaskan bahwa pesan yang disampaikan 

oleh komunikan ke komunikator akan menimbulkan suatu efek yang 

kehadirannya terkadang tanpa di sadari oleh komunikan (Effendy, 2003, p. 

255). Begitu juga dengan penelitian ini dimana pesan yang di sampaikan oleh 

aktor-aktor film Merry Riana : Mimpi Sejuta Dollar dalam tayangan film juga 

menimbulkan efek bagi audiens sasarannya. 

Dalam penelitian ini stimulus atau pesan disampaikan oleh aktor-aktor 

dalam film Merry Riana : Mimpi Sejuta Dollar, sedangkan yang menjadi 

organism yaitu anggota Kremov Banten. Sedangkan response merupakan 

efek yang di timbulkan dari pesan yang disampaikan aktor-aktor film Merry 

Riana : Mimpi Sejuta Dollar tentang pesan yang di sampaikan ke komunikan.  

Secara sederhana, kerangka berfikir penelitian ini di gambarkan sebagai 

berikut: 

 


Stimulus 

Film Merry Riana : Mimpi 

Sejuta Dollar 

Organism 

Anggota Kremov 

Picture  

Banten 

Respons 

Persepsi Khalayak : 

 Perhatian 

 Penafsiran 

 Pengetahuan 

 


 4.1.1  Sejarah Film Merry Riana : Mimpi Sejuta Dolar 

Film yang diangkat dari sebuah  novel,  karya Alberthiene Endah 

ini, mengulas tentang kisah hidup Merry Riana. Pada bulan September 

2011. Pada tahun 2014 novel ini difilmkan, yang disutradarai oleh Hestu 

Saputra dan diproduksi oleh MD Picture. Film Merry Riana:Mimpi Sejuta 

Dolar menembus angka 1,4 juta penonton.banyak sekali yang telah 

menonton film ini. Berikut beberapa testimony dari kalangan artis sampai 

mantan Presiden RI ke 3, Bapak BJ Habibi. 


 

“Saya bangga, good job dan congratulation untuk Merry Riana dan 

semua pemain filmnya. Buat saya film ini merupakan film yang sangat 

berkualitas. Menurut saya film berkualitas ada dua, Merry Riana dan 

Habibie Ainun. Ini film yang sangat inspiratif, apalagi dikatakan uang itu 

penting tapi bukan segala-galanya. Saya katakan anak remaja, nontonlah 

 

 

 

film ini, dengan film akan banyak sekali yang dipetik untuk diilhami.”- BJ 

Habibie Presiden ke-3 RI. 

“Film ini memberikan inspirasi mengenai keuletan, kerja keras. 

Memberikan pesan bahwa meskipun hidup itu tidak mudah terutama untuk 

mencapai kesuksesan, tetapi kalau diiringi dengan tekad, semangat yang 

kuat dan selalu persistence dalam mengejar target, seharusnya semua 

tujuan yang berat itu bisa tercapai.”-Bambang Brodjonegoro Menteri 

Keuangan RI.  

“Bagus filmnya. Membuat penasaran, perasaan kita terbawa.”-Arief 

Yahya Menteri Kepariwisataan RI. 

“Setelah menonton film ini, perasaan saya yang pertama, film ini sangat 

bagus dan inspiratif.”- Hanif Dhakiri Menteri Ketenagakerjaan RI 

“Luar biasa sekali. Ini inspiring bagi saya. Ternyata untuk meraih sukses 

itu butuh kerja keras yang dilandasi dengan keyakinan yang kuat.”- Imam 

Nahrowi Menteri Pemuda & Olahraga RI.47 

 4.1.2  Sinopsis Film Merry Riana : Mimpi Sejuta Dolar 

Film Merry Riana Mimpi Sejuta Dolar diangkat dari kisah nyata 

seorang miliarder muda yaitu Merry Riana. Film Merry Riana, mimpi 

sejuta dollar yaitu  salah satu film di tahun 2014 yang memiliki cukup 

banyak penggemar, yakni 715.671 penonoto. Yang menempati posisi ke-

3 penonton terbanyak tahun 201448. Film yang di produksi oleh MD 

Picture ini bercerita tentang seorang gadis yang bernama Merry Riana, 

                                                             


 

kisah perjuangan hidupnya ini diangakat dari kisah nyata yang sebelumnya 

telah ditulis menjadi sebuah buku dengan judul yang sama. Merry Riana 

yang diperankan oleh (Chelsea Islan) yang baru saja lulus SMA terpaksa 

mengungsi ke Singapura, karena kondisi Indonesia yang sedang tidak 

stabil pada tahun 1998. Dalam perjalanan ke bandara ia dan orangtuanya 

dihadang dengan kawana penjarah dan mereka terpaksa melepaskan harta 

benda demi keselamatan mereka. Di bandara orangtua Merry Riana yang 

diperankan oleh Cyntia lamusu dan Ferry Salim, menjual semua benda 

yang melekat di tubuh mereka, pada akhirnya mereka hanya bisa membeli 

satu tiket saja.  

Saat tiba di Singapura, Merry sendirian, dengan bekal uang 

seadanya yang hanya cukup untuk mekan lima kali saja. Dari sinilah kisah 

perjuangan hidup Merry dimulai, dari bantuan social media akhirnya ia 

menemukan sahabatnya Irenne ( Kimberly Rider) yang kebetulan akan 

kuliah di Singapur juga. Dengan bantuan Irene, Merry mencari celah 

diantara aturan Singapur yang begitu ketat dan bukan hanya diperbolehkan 

tinggal di asrama kampus, ia lolos seleksi masuk ke perguruan tinggi 

terbaik di Singapura. Tetapi dia harus membayar uang sebesar $40.000. 

salah satu harapan Merry yaitu  dengan mencari orang yang mau menjadi 

penjamin, karena tidak ada kerabat dan Irene pun tidak bisa meminjamkan 

uang tersebut, merry harus mencari mahasiswa senior yang mau menajdi 

panjaminnya. 

 

 

 

Maka Merry bertemu dengan seniornya yang tampan yaitu Alva 

(Dion Wiyoko), yang Merry pikir Alva akan menolongnya, namun 

ternyata Alva cuek dan sangat perhitungan. Alva memberikan beberapa 

syarat sebelum akhirnya meminjamkan uang tersebut, yaitu menyuruh 

Merry untuk mencari kerja sambilan. 

Merry pun berfikir ia harus kuliah dengan benar dan sukses, karena 

dia tidak mau menyusahkan orangtuanya dan ingin membanggakan 

sekaligus membahagiakan mereka. Merry puun berfikir dengan keras 

bagaimana ia bisa melipat gandakan uang yang ia miliki, mulai dari 

bekerja menyebar brosur,bisnis online, bekerja di restoran dan bermain 

saham dengan resiko yang sangat tinggi. 

Kondisi ekonomi Merry yang naik turun, mulai dari makan roti 

setiap hari, bisa makan enak, dan harus kemabali makan roti, banyak 

sekalin problem yang ia lewati tetapi ia tidak gampang menyerah dan 

putus asa.

Akhirnya pada tahun 2007, 4 tahun sejak kelulusannya, Merry 

Riana telah mencapai pendapatan lebih dari 1 juta dolar melalui bisnisnya. 

Yaitu dengan menulis buku pada tahun 2006 yang berjudul A Gift From 

Friends, dan berhasil masuk dalam daftar buku best-seller di toko-toko 

buku ternama di Singapura dan Indonesia. Merry Pun dikenal sebagai 

motivator wanita no.1 di Indonesia dan di Asia. Terakhir ia mendirikan 

organisasinya, MRO (Merry Riana Organization). 

                                                             

 

MD Picture yaitu  salah satu Rumah Produksi terbesar di 

Indonesia saat ini. Didirikan pada tahun 2007 dalam situasi serba penuh 

tantangan, oleh sekelompok anak muda berbakat yang penuh antusiasme, 

kreativitas, dan berdedikasi tinggi, di bawah pimpinan Manoj Punjabi 

selaku Produser dan Presiden Direktur. 

MD Pictures juga membuahkan film film fenomenal yang berhasil 

meraup jumlah penonton terbanyak di Indonesia, seperti : Ayat Ayat 

Cinta, Di Bawah Lindungan Ka’bah, Habibie & Ainun, dan masih banyak 

lagi. Karya terakhir, Habibie & Ainun bahkan berhasil meraih 

penghargaan tertinggi Indonesian Movie Awards 2013 dan Yahoo OMG 

Awards 2013 sebagai Film Terbaik, dengan meraup sampai 4.700.000 

penonton. Angka yang spektakuler untuk negeri ini, dimana menonton 

film bukanlah budaya bagi masyarakatnya. Angka ini juga merupakan 

jumlah penonton tertinggi sepanjang sejarah perfilman di Indonesia dan 

mengisi 2 tempat di top 3 film terlaris di Box Office Indonesia. 

59 

 

 

 

MD Pictures senantiasa terus berusaha memproduksi film yang 

menampilkan kisah-kisah menarik dan penuh makna. Harapannya agar 

dapat membuat penonton tertawa ataupun terharu, ikut merasakan kisah 

yang ada di dalam setiap peran dan karakter yang disuguhkan. Tayangan 

MD tidak semata-mata diproduksi untuk kepentingan bisnis dan hiburan 

saja, tapi juga untuk mencerdaskan serta memberikan pesan moral bagi 

penontonnya.50 

 

4.1.4  Sejarah KREMOV Picture 

KREMOV merupakan komunitas film & rumah produksi yang 

berdomisili di Cilegon-Banten yang memproduksi film pendek, film 

daerah, company profil, music dan lain sebaginya dengan 2 kelompok 

yakni team kreatif dan Manajemen Artis. Kremov pada awalnya didirikan 

karena melihat perfilman di Banten sangat kurang, sehingga tercetuslah ide 

dari pemuda-pemudi kreatif untuk menggagas komunitas film pada 15 Juni 

2007. Digeluti oleh Pelajar, mahasiswa, dan seniman gabungan dari 

seluruh daerah provinsi Banten seperti kota Serang, Cilegon, Anyer, 

Pandeglang, Lebak sampai Tangerang. Hingga kini Kremov telah 

menghasilkan karya 18 Film baik berdurasi panjang dengan versi film 

daerah ataupun berdurasi singkat seperti film pendek. Film yang 

diproduksi oleh Kremov Pictures yaitu  film yang mengangkat nilai-nilai 

kearifan lokal, nilai budaya serta menunjukan tempat wisata yang terdapat 

                                                             

50 http://www.mdpictures.co/beranda/tentangkami , pada tanggal 1 oktober 2015, pukul 13.22 wib. 

60 

 

 

 

di Provinsi Banten, yang kemudian film hasil produksi ini ditayangkan 

melalui Bioskop 21 Cilegon, Bioskop Keliling (Layar tancap), serta 

ditujukan untuk Festival film pendek nasional dan Internasional. Kremov 

Pictures menggarap project secara professional, berkualitas dan berkelas.   

Visi&Misi KREMOV : 

Visi: Membangun generasi muda Banten dengan seni dan bakat khususnya 

dibidang perfilman atau media entertainment lain dengan menggunakan 

daya kreatifitas yang berkarakter khas budaya maupun pariwisata.  

Misi :  

1. Menciptakan film, music atau photography berkualitas dan bermanfaat 

untuk semua kalangan,  

2. Mengembangkan karya didasari imajinasi, inovasi, beserta edukasi riset 

dan pengembangan,  

3. Menjadikan karya produksi Kremov Pictures sebagai aset penting 

pariwisata Banten diiringi tema-tema karya dari unsur budaya yang 

dikemas secara unik & menarik,  

4. Siap mengikuti festival baik antar daerah atau nasional bahkan skala 

Internasional demi terwujudnya cita-cita memasuki layar lebar dan 

Industri besar lainnya,  

5. Membuktikan kepada dunia dengan hadirnya muda-mudi kreatif 

nusantara bahwa Banten & Indonesia bisa !  

Motto KREMOV :  

61 

 

 

 

BERBUM : Berkatakter, Berkualitas, Unik dan Menarik.51 

4.2 Deskripsi Data 

4.2.1   Karakteristik Responden  

  Survey ini mengambil data dari 69 responden yang berasal dari 

anggota KREMOV Picture Banten. Dengan menggunakan teknik Stratified 

proposional random sampling agar jawaban yang didapat benar-benar 

mewakili pernyataan-pernyataan mengenai variabel penelitian ini. 

Karakteristik responden ini dapat dilihat dari segi komposisi Usia 

Responden, Pekerjaan Responden, jenis kelamin,  Perhatian 

MenontonFilm Merry Riana Mimpi Sejuta Dolar, Durasi menonton 

film merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar dan Sumber Informasi Film. 

Semua ditampilkan untuk mendeskripsikan karakteristik responden dalam 

bentuk tabel dan diagram. 

Tabel 4.1 

Tabel karakteristik Responden 

Statistics 

 JenisKelam

in Umur 

Pekerjaa

Pertanyaan

_1 

Pertanyaan

_2 

Pertanyaan

_3 

N Valid 69 69 69 69 69 69 

Missing 0 0 0 0 0 0 

Mean 1.74 2.00 1.36 1.83 3.70 2.22 

Std. 

Deviation 

.442 .000 .484 .593 .464 1.402 

 

 

                                                             

51 Kremov Picture Banten  

62 

 

 

 

4.2.1.1 Jenis Kelamin 

Tabel 4.2 

Jenis Kelamin 

 

Frequency Percent Valid Percent 

Cumulative 

Percent 

Valid Perempuan 18 26.1 26.1 26.1 

Laki-Laki 51 73.9 73.9 100.0 

Total 69 100.0 100.0  

 

  berdasar  Tabel 4.2 diatas maka dapat diketahui bahwa jumlah 

presentase jenis kelamin terbanyak yaitu  laki-laki dengan jumlah 51 orang atau 

presentase sebesar 73,9% dan perempuan dengan jumlah 18 orang atau 

presentase sebesar 26,1%. 

Jika jenis kelamin tersebut dilihat melalui diagram maka akan terlihat pada 

diagram 4.1 berikut: 

Diagram 4.1 

 

 


 

 

 

4.2.1.2 Usia Responden 

Tabel 4.3 

Usia 

 

Frequency Percent Valid Percent 

Cumulative 

Percent 

Valid 17-27 tahun 69 100.0 100.0 100.0 

 

 berdasar  Tabel 4.3 diatas maka dapat diketahui jumlah persentase usia 

responden terbanyak yaitu  17-27 tahun. Jika karakteristik usia responden 

tersebut dilihat melalui diagram maka akan terlihat pada diagram 4.2 berikut: 

 

Diagram 4.2 

 

 

 

 

 

64 

 

 

 

4.2.1.3 Pekerjaan Responden 

 

Tabel 4.4 

Pekerjaan 

 

Frequency Percent Valid Percent 

Cumulative 

Percent 

Valid Pelajar 44 63.8 63.8 63.8 

Pegawai swasta 25 36.2 36.2 100.0 

Total 69 100.0 100.0  

 

 berdasar  table 4.4 diatas maka dapat diketahui jumlah presentase jenis 

pekerjaan terbanyak yaitu  Pelajar yang berjumalh 44 orang atau dengan 

presentase 63,8% dan pegawai swasta 25 orang atau dengan presentase 36,2% 

Jika perekjaan responden dilihat melalui diagram maka akan terlihat pada 

diagram 4.3 berikut : 

Diagram 4.3 

 

 

65 

 

 

 

4.2.1.4 Perhatian Dalam Menonton Film “Merry Riana:Mimpi sejuta 

Dolar” 

Tabel 4.5 

Perhatian dalam menonton film “Merry Riana: Mimpi Sejuta Dolar”? 

 

Frequency Percent Valid Percent 

Cumulative 

Percent 

Valid Sangat memperhatikan 

(75-100%) 

19 27.5 27.5 27.5 

Cukup memperhatikan 

(50-75%) 

43 62.3 62.3 89.9 

Kurang memperhatikan 

(20-50%) 

7 10.1 10.1 100.0 

Total 69 100.0 100.0  

  

berdasar  table 4.5 diatas maka dapat diketahui jumlah presentase 

perhatian dalam menonton film “Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar” , sangat 

memperhatikan yaitu 27,5%, cukup memperhatikan yaitu 62,4% dan kurang 

 memperhatikan yaitu 10,1%. 

 Jika Karakteristik perhatian dalam menonton film Merry Riana:Mimpi 

Sejuta Dolar tersebut dilihat melalui diagram, maka akan terlihat pada diagram 

4.4 tersebut: 

 

 

 

 

 

 

66 

 

 

 

Diagram 4.4 

 

4.2.1.5 Seberapa Lama menonton Film “Merry Riana:Mimpi Sejuta 

Dolar” 

Tabel 4.6 

Seberapa lama anda menonton film “Merry Riana: Mimpi Sejuta Dolar”? 

 

Frequency Percent Valid Percent 

Cumulative 

Percent 

Valid 1 jam - 1 jam 30 menit 21 30.4 30.4 30.4 

Menonton secara 

keseluruhan 

48 69.6 69.6 100.0 

Total 69 100.0 100.0  

 

 berdasar  table 4.6 diatas maka dapat diketahui jumlah presentase 

seberapa lama responden menonton film Merry Riana:Mimpi Dolar yaitu lebih 

banyak menonton secara keseluruhan dengan presentase 69,6% dan menonton 

1jam-1jam 30 menit dengan presentase 30,4%. 

67 

 

 

 

 Jika karakteristik seberapa lama menonton film Merry Riana:Mimpi Sejuta 

Dolar pada Diagram 4.5 yaitu  sebagai berikut: 

 

Diagram 4.5 

 

 

4.3.1.6 Dari Mana Mengetahui Film “Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar?” 

Tabel 4.7 

Darimana saudara mengetahui film “Merry Riana: Mimpi Sejuta Dollar”? 

 

Frequency Percent Valid Percent 

Cumulative 

Percent 

Valid Media online 37 53.6 53.6 53.6 

Media cetak 4 5.8 5.8 59.4 

Media elektronik 4 5.8 5.8 65.2 

Teman-teman 24 34.8 34.8 100.0 

Total 69 100.0 100.0  

 

 berdasar  table 4.7 diatas maka dapat diketahui jumlah 

pesentase darimana mengetahui film Merry Riana:mimpi Sejuta dolar. 

68 

 

 

 

Responden paling banyak mengetahui film ini dari Media online sebanyak 

37 orang atau dengan presentase 53%, selanjutnya dari teman sebanyak 24 

orang atau dengan presentase 34,8%, media cetak 4 orang atau dengan 

presentase 5,8% dan media elektronik sebanyak 4 orang atau dengan 

presentase 5,8%. 

 Jika dilihat melalui diagram maka akan terlihat pada diagram 4.6 

berikut: 

Diagram 4.6 

 

 

4.4   Deskripsi Hasil Penelitian 

 Pada sub-bab ini akan dijelaskan mengenai deskripsi data hasil penelitian 

yang diperoleh, data tersebut kemudian dianalsis berdasar  perhitungan 

frekuensi dan persentase yang disajikan dalam bentuk tabel oleh penulis. Penulis 

melakukan pembahasan berdasar  indikator pada operasional variabel. 

69 

 

 

 

 Setiap butir distribusi pernyataan terdapat jawaban yang bernilai positif 

dan jawaban yang bernilai negatif. Jawaban bernilai positif terdiri dari jawaban 

Setuju dan Sangat Setuju, sementara jawaban bernilai negatif terdiri dari jawaban 

Tidak Setuju dan Sangat Tidak Setuju. 

4.4.1   Tanggapan Responden Terhadap Pertanyaan berdasar  Alat Ukur 

Perhatian selektif 1 

 Alat ukur Perhatian Selektif 1 (Selective Attention)  memiliki distribusi 

pernyataan “Film Merry Riana memperlihatkan sosok yang gigih”. Maka 

tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi dibawah ini: 

Tabel 4.8 

Pernyataan 1 

 

 

 

 

Frequency Percent Valid Percent 

Cumulative 

Percent 

Valid Sangat tidak setuju 7 10,1 10,1 10,1 

Tidak setuju 3 4,3 4,3 14,5 

Setuju 24 34,8 34,8 49,3 

Sangat setuju 35 50,7 50,7 100,0 

Total 69 100,0 100,0  

  

 berdasar  Tabel 4.8 diatas, persepsi anggota kremov  menyatakan 

bahwa “Film Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar memperlihatkan sosok yang gigih” 

tanggapan responden dengan hasil terbanyak yaitu   jawaban positif dengan total 

59 orang (85,5%) dengan rincian jawaban Setuju yaitu sebanyak 24 orang 

(34,8%) dan jawaban Sangat Setuju sebanyak 35 orang (50,7%). Sementara 

70 

 

 

 

jawaban negatif  diwakili pilihan oleh jawaban Tidak Setuju sebanyak 3 orang 

(4,3%) dan  jawaban Sangat Tidak Setuju sebanyak 7 orang(10,1%). 

Hal ini menunjukan bahwa mayoritas responden setuju bahwa film Merry 

Riana:Mimpi Sejuta Dolar memperlihatkan sosok yang gigih. Sesuai dengan 

aspek perhatian selektif, penerima informasi mengharapkan sebuah sumber 

tertentu menyediakan informasi, memilih stimulus yang paling memberikan efek 

atau terlihat dibanding yang lain, dan memilih sumber informasi yang paling 

penting.52 Dalam hal ini perhatian selektif muncul yaitu  karena ketika responden 

menonton film Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar, responden setuju bahwafilm ini 

memperlihatkan sosok yang gigih. 

Jika dilihat melalui diagram, maka hasil distribusi jawaban pernyataan 1 

akan terlihat seperti pada diagram 4.7 berikut: 

Diagram 4.7 

 

 

 

4.4.2   Tanggapan Responden Terhadap Pertanyaan berdasar  Alat Ukur 

Perhatian selektif 2 

 Alat ukur Perhatian Selektif 2 (Selective Attention)  memiliki distribusi 

pernyataan “Film Merry Riana memperlihatkan sosok yang penuh kebaikan”. 

Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi dibawah 

ini: 

Tabel 4.9 

Pernyataan 2 

 

Frequency Percent Valid Percent 

Cumulative 

Percent 

Valid Tidak setuju 5 7,2 7,2 7,2 

Setuju 20 29,0 29,0 36,2 

Sangat setuju 44 63,8 63,8 100,0 

Total 69 100,0 100,0  

 

 berdasar  Tabel 4.9 diatas, persepsi anggota Kremov menyatakan 

bahwa “Film Merry Riana memperlihatkan sosok yang penuh kebaikan” 

tanggapan responden dengan hasil terbanyak yaitu   jawaban positif dengan total 

62 orang (92,8%) dengan rincian jawaban Setuju yaitu sebanyak 20 orang 

(29,0%) dan jawaban Sangat Setuju  sebanyak 344 orang (63,8%). Sementara 

jawaban negatif  diwakili pilihan oleh jawaban Tidak Setuju sebanyak 1 orang 

(7,2%) dan tidak terdapat jawaban Sangat Tidak Setuju. 

 Hal ini menunjukan bahwa mayoritas responden setuju bahwa film Merry 

Meriana:Mimpi sejuta Dolar  memperlihatkan sosok yang penuh kebaikan. Dalam 

hal ini perhatian selektif muncul yaitu  karena ketika responden menonton film 

 

 

 

Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar, responden setuju bahwa film Merry 

Riana:MImpi Sejuta Dolar yaitu  sosok yang penuh dengan kebaikan. 

Jika dilihat melalui diagram, maka hasil distribusi jawaban pernyataan 

perhatian selektif 2 akan terlihat seperti pada diagram 4.8 berikut: 

Diagram 4.8 

 

 

4.4.3   Tanggapan Responden Terhadap Pertanyaan berdasar  Alat Ukur 

Perhatian selektif 3 

 Alat ukur Perhatian Selektif 3 (Selective Attention)  memiliki distribusi 

pernyataan “Film Merry Riana memperlihatkan sosok yang penuh kebaikan”. 

Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi dibawah 

ini: 

 


 

 berdasar  Tabel 4.10 diatas persepsi anggota Kremov menyatakan 

bahwa “Film Merry Riana memperlihatkan perilaku sederhana ketika menjalani 

kehidupannya” diperoleh tanggapan responden dengan hasil terbanyak yaitu  

jawaban positif dengan total 53 orang (%) dengan rincian jawaban Setuju yaitu 

sebanyak 14 orang (20,3%) dan jawaban Sangat Setuju sebanyak 39 orang 

(56,5%). Sementara jawaban negatif  diwakili pilihan oleh jawaban Tidak Setuju 

sebanyak 14 orang (20,3%) dan jawaban Sangat Tidak Setuju sebanyak 2 orang 

(2,9%). 

 Hal ini menunjukan bahwa mayoritas responden setuju film Merry 

Riana:Mimpi Sejuta Dolar memperlihatkan perilaku sederhana ketika menjalani 

kehidupannya. Sesuai dengan aspek perhatian selektif, penerima informasi 

mengharapkan sebuah sumber tertentu menyediakan informasi, memilih stimulus 

yang paling memberikan efek atau terlihat dibanding yang lain, dan memilih 

74 

 

 

 

sumber informasi yang paling penting.53 Dalam hal ini perhatian selektif muncul 

yaitu  karena ketika responden menonton  film Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar, 

responden setuju bahwa film Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar memperlihatkan 

perilaku sederhana ketika menjalani kehidupanny. 

 Jika dilihat melalui diagram, maka hasil distribusi jawaban pernyataan 

perhatian selektif 3 akan terlihat seperti pada diagram 4.9 berikut: 

Diagram 4.9 

 

4.4.4   Tanggapan Responden Terhadap Pertanyaan berdasar  Alat Ukur  

Perhatian terfokus  

 Alat ukur Perhatian terfokus memiliki distribusi pernyataan “Saudara 

menonton film Merry Riana dengan serius”. Maka tanggapan responden dapat 

dilihat pada tabel distribusi frekuensi dibawah ini: 

 

 

                                                             

 berdasar  Tabel 4.11 diatas persepsi anggota Kremov menyatakan 

bahwa responden menonton film Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar dengan serius 

diperoleh tanggapan responden dengan hasil terbanyak yaitu  jawaban positif 

dengan total 50 orang (%) dengan rincian jawaban Setuju yaitu sebanyak 14 orang 

(20,3%) dan jawaban Sangat Setuju sebanyak 36 orang (52,2%). Sementara 

jawaban negatif  diwakili pilihan oleh jawaban Tidak Setuju sebanyak 14 orang 

(20,3%) dan jawaban Sangat Tidak Setuju sebanyak 5 orang (7,2%). 

 Hal ini menunjukan bahwa mayoritas responden serius ketika menonton 

film Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar. Sesuai dengan aspek perhatian terfokus 1, 

penerima informasi mengharapkan sebuah sumber tertentu menyediakan 

informasi, memilih stimulus yang paling memberikan efek atau terlihat dibanding 

yang lain, dan memilih sumber informasi yang paling penting.54 Dalam hal ini 

perhatian selektif muncul yaitu  karena ketika responden menonton  film Merry 

                                                             

54Bjorklund. D.F. 2000. Children's thinking: Developmental function and individual differences. 

3rd ed.Bellmont. Pukul: 21.45  


 

Riana:Mimpi Sejuta Dolar, responden serius ketika menonton film Merry 

Riana:Mimpi sejuta Dolar. 

 Jika dilihat melalui diagram, maka hasil distribusi jawaban pernyataan 

perhatian terfokus 1 akan terlihat seperti pada diagram 4.10 berikut: 

Diagram 4.10 

 

   Tanggapan Responden Terhadap Pertanyaan berdasar  Alat Ukur 

Perhatian terbagi  

 Alat ukur Perhatian Terbagi memiliki distribusi pernyataan “Ketika 

menonton film Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar, saudara sempat mencari 

penjelasan isi film ke berbagai sumber informasi.”. Maka tanggapan responden 

dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi dibawah ini: 


 berdasar  Tabel  diatas persepsi anggota Kremov menyatakan 

bahwa “Ketika menonton film Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar, saudara sempat 

mencari penjelasan isi film ke berbagai sumber informasi” diperoleh tanggapan 

responden dengan hasil terbanyak yaitu  jawaban positif dengan total 48 orang 

(%) dengan rincian jawaban Setuju yaitu sebanyak 19 orang (27,5%) dan jawaban 

Sangat Setuju sebanyak 29 orang (42,0%). Sementara jawaban negatif  diwakili 

pilihan oleh jawaban Tidak Setuju sebanyak 14 orang (20,3%) dan jawaban 

Sangat Tidak Setuju sebanyak 7 orang (10,1%). 

 Hal ini menunjukan bahwa mayoritas responden Ketika menonton film 

Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar, responden sempat mencari penjelasan isi film 

ke berbagai sumber informasi. Sesuai dengan aspek perhatian terbagi 1, penerima 

informasi mengharapkan sebuah sumber tertentu menyediakan informasi, memilih 

stimulus yang paling memberikan efek atau terlihat dibanding yang lain, dan 


memilih sumber informasi yang paling penting.55 Dalam hal ini perhatian selektif 

muncul yaitu  karena ketika responden menonton  film Merry Riana:Mimpi 

Sejuta Dolar, responden  mencari penjelasan saat menonton film Merry 

Riana:Mimpi sejuta Dolar ke berbagai sumber lain . 

 Jika dilihat melalui diagram, maka hasil distribusi jawaban pernyataan 

perhatian terbagi 1 akan terlihat seperti pada diagram 4.11 berikut: 

Diagram 4.11 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  Tanggapan Responden Terhadap Pertanyaan berdasar  Alat Ukur  

Perhatian Terus Menerus 1 

 Alat ukur Perhatian Terus Menerus 1 memiliki distribusi pernyataan “Film 

Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar memberikan pesan yang memotivasi ditiap 

scene nya”. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi 


 

 berdasar  Tabel  diatas persepsi anggota Kremov menyatakan 

bahwa “Ketika menonton film Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar, saudara sempat 

mencari penjelasan isi film ke berbagai sumber informasi” diperoleh tanggapan 

responden dengan hasil terbanyak yaitu  jawaban positif dengan total 54 orang 

78,3(%) dengan rincian jawaban Setuju yaitu sebanyak 28 orang (40,6%) dan 

jawaban Sangat Setuju sebanyak 26 orang (37,7%). Sementara jawaban negatif  

diwakili pilihan oleh jawaban Tidak Setuju sebanyak 8 orang (11,6%) dan 

jawaban Sangat Tidak Setuju sebanyak 7 orang (10,1%). 

 Hal ini menunjukan bahwa mayoritas responden Ketika menonton film 

Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar, responden menonton film dengan serius. 

Sesuai dengan aspek perhatian terus meneru, perhatian terus menerus dilakukan 

penerima informasi yang harus melihat sinyal atau sumber pada jangjka waktu 

tertentu yang cukup lama. Dalam hal ini perhatian terus menerus muncul yaitu  

karena ketika responden menonton film Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar, 

responden  menonton film ini dengan serius. 


 Jika dilihat melalui diagram, maka hasil distribusi jawaban pernyataan 

perhatian terus menerus akan terlihat seperti pada diagram 4.12 berikut: 


 

Tanggapan Responden Terhadap Pertanyaan berdasar  Alat Ukur 

Perhatian Terus menerus 2 

  Alat ukur Perhatian Terus menerus 2 memiliki distribusi pernyataan “Film 

Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar  menampilkan adegan yang menarik ditiap 

scene nya”. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel  

distribusi frekuensi dibawah ini: 


 

 berdasar  Tabel 4.14 diatas persepsi anggota Kremov menyatakan 

bahwa “Film Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar menampilkan adegan yang 

menarik ditiap scene nya” diperoleh tanggapan responden dengan hasil terbanyak 

yaitu  jawaban positif dengan total 47 orang (68,1%) dengan rincian jawaban 

Setuju yaitu sebanyak 24 orang (34,8%) dan jawaban Sangat Setuju sebanyak 23 

orang (33,3%). Sementara jawaban negatif  diwakili pilihan oleh jawaban Tidak 

Setuju sebanyak 16 orang (23,2%) dan jawaban Sangat Tidak Setuju sebanyak 6 

orang (8,7%). 

 Hal ini menunjukan bahwa mayoritas responden setuju bahwa film Merry 

Riana:Mimpi Sejuta Dolar menampilkan adegan yang menarik ditiap scene nya. 

Sesuai dengan aspek perhatian terus menerus, Sesuai dengan aspek perhatian terus 

meneru, perhatian terus menerus dilakukan penerima informasi yang harus 

melihat sinyal atau sumber pada jangjka waktu tertentu yang cukup lama. Dalam 

hal ini perhatian terus menerus muncul yaitu  karena film Merry Riana:Mimpi 

Sejuta Dolar, menampilkan adegan yang menarik ditiap scene nya. 

 Jika dilihat melalui diagram, maka hasil distribusi jawaban pernyataan 

perhatian selektif 7 akan terlihat seperti pada diagram 4.13 berikut: 

 


 

Tanggapan Responden Terhadap Pertanyaan berdasar  Alat Ukur 

PerhatianTerus Menerus 3 

  Alat ukur Perhatian Terus Menerus 3 memiliki distribusi pernyataan 

“Film Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar menampilkan scene wirausaha yang 

dapat menjadi inspirasi bagi penonton”. Maka tanggapan responden dapat dilihat 

pada table distribusi frekuensi dibawah ini: 


 

 berdasar  Tabel 4.15 diatas persepsi anggota Kremov menyatakan 

bahwa “Film Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar menampilkan scene wirausaha 

yang dapat menjadi inspirasi bagi penonton” diperoleh tanggapan responden 

dengan hasil terbanyak yaitu  jawaban positif dengan total  46 orang (71%) 

dengan rincian jawaban Setuju yaitu sebanyak 33 orang (47,8%) dan jawaban 

Sangat Setuju sebanyak 16 orang (23,2%). Sementara jawaban negatif  diwakili 

pilihan oleh jawaban Tidak Setuju sebanyak 12  orang (17,4%) dan jawaban 

Sangat Tidak Setuju sebanyak 8 orang (11,6%). 

 Hal ini menunjukan bahwa mayoritas responden setuju bahwa film Merry 

Riana:Mimpi Sejuta Dolar menampilkan scene wirausaha yang dapat menjadi 

inspirasi bagi penonton . Sesuai dengan aspek perhatian terus menerus Sesuai 

dengan aspek perhatian terus meneru, perhatian terus menerus dilakukan penerima 

informasi yang harus melihat sinyal atau sumber pada jangjka waktu tertentu yang 

cukup lama. Dalam hal ini perhatian terus menerus muncul yaitu  karena ketika 

responden menonton film Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar. Dalam hal ini 

perhatian terus menerus muncul karena film Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar, 

menampilkans scene wirausaha yang dapat menjadi inspirasi bagi penonton. 

 Jika dilihat melalui diagram, maka hasil distribusi jawaban pernyataan 

perhatian terus menerus 3 akan terlihat seperti pada diagram 4.14 berikut: 

 

 

 

 


   Tanggapan Responden Terhadap Pertanyaan berdasar  Alat Ukur  

Kurang Perhatian  

  Alat ukur Kurang Perhatian memiliki distribusi pernyataan “Film Merry 

Riana:Mimpi Sejuta Dolar memiliki beberapa scene yang  kurang  menarik dan 

membosankan”. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada table distribusi 


 

 

 berdasar  Tabel 4.16 diatas persepsi anggota Kremov menyatakan 

bahwa “Film Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar memiliki beberapa scene yang 

kurang menarik dan membosankan” diperoleh tanggapan responden dengan hasil 

terbanyak yaitu  jawaban positif dengan total  55 orang (79,7%) dengan rincian 

jawaban Setuju yaitu sebanyak 27 orang (39,2%) dan jawaban Sangat Setuju 

sebanyak 28 orang (40,6%). Sementara jawaban negatif  diwakili pilihan oleh 

jawaban Tidak Setuju sebanyak 9 orang (13,0%) dan jawaban Sangat Tidak 

Setuju sebanyak 5 orang (7,2%). 

 Hal ini menunjukan bahwa mayoritas responden setuju bahwa film Merry 

Riana:Mimpi Sejuta Dolar memiliki beberapa scene yang kurang menarik dan 

membosankan. Sesuai dengan aspek perhatian – kurang perhatian, penerima 

informasi tidak berkonsentrasi terhadap informasi yang diberikan.  Dalam  hal ini 

responden menilai film Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar memiliki beberapa 

scene yang kurang menarik dan membosankan . 

 Jika dilihat melalui diagram, maka hasil distribusi jawaban pernyataan 

perhatian selektif 9 akan terlihat seperti pada diagram 4.15 berikut: 

Diagram 4.15 

 


   Tanggapan Responden Terhadap Pertanyaan berdasar  Alat Ukur 

Pengalaman Masa lalu  

  Alat ukur Pengalaman Masa lalu memiliki distribusi pernyataan “Film 

Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar membawa dampak positif bagi saudara, karena 

ceritanya membuat penonton belajar memahami arti perjuangan”. Maka 

tanggapan responden dapat dilihat pada table distribusi frekuensi dibawah ini: 


 

 berdasar  Tabel 4.17 diatas persepsi anggota Kremov menyatakan 

bahwa “Film Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar membawa dampak positif bagi 

saudara, karena ceritanya membuat penonton belajar memahami arti perjuangan ” 

diperoleh tanggapan responden dengan hasil terbanyak yaitu  jawaban positif 

dengan total  55 orang (79,7%) dengan  rincian jawaban Setuju yaitu sebanyak 24 

orang (34,8%) dan jawaban Sangat  Setuju  sebanyak 31 orang (44,9%). 

Sementara jawaban negatif  diwakili pilihan oleh jawaban Tidak Setuju sebanyak 

14 orang (20,3%) dan tidak ada jawaban Sangat Tidak Setuju. 

 Hal ini menunjukan bahwa mayoritas responden setuju bahwa film Merry 

Riana:Mimpi Sejuta Dolar membawa dampak positif , karena ceritanya membuat 


penonton belajar memahami arti perjuangan . Sesuai dengan aspek pengalaman 

masa lalu, dapat diartikan suatu pengalaman langsung antara individu dengan 

objek yang dipersepsi individu, baik yang positif maupun negatif. Dalam  hal ini 

responden menilai film Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar membawa dampak 

positif , karena ceritanya membuat penonton belajar memahami arti perjuangan. 

 Jika dilihat melalui diagram, maka hasil distribusi jawaban pernyataan 

perhatian selektif 10 akan terlihat seperti pada diagram 4.16 berikut: 

Diagram 4.16 

 

 

Tanggapan Responden Terhadap Pertanyaan berdasar  Alat Ukur  

Sistem Nilai 1 

  Alat ukur Sistem Nilai 1 memiliki distribusi pernyataan “Aktor utama 

dalam film Merry Riana dapat memainkan perannya sesuai dengan karakter 

masing-masing”. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada table distribusi 

frekuensi dibawah ini: 

 


 

 berdasar  Tabel 4.18 diatas persepsi anggota Kremov menyatakan 

bahwa aktor utama dalam film Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar dapat 

memainkan perannya sesuai dengan karakter masing-masing, diperoleh tanggapan 

responden dengan hasil terbanyak yaitu  jawaban positif dengan total 47 orang 

(68,1%) dengan  rincian jawaban Setuju yaitu sebanyak 17 orang (24,6%) dan 

jawaban Sangat  Setuju  sebanyak 30 orang (43,5%). Sementara jawaban negatif  

diwakili pilihan oleh jawaban Tidak Setuju sebanyak 16 orang (23,2%) dan  

jawaban Sangat Tidak Setuju sebanyak 6 orang (8,7%). 

Hal ini menunjukan bahwa mayoritas responden setuju bahwa aktor utama 

dalam film Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar dapat memainkan perannya sesuai 

dengan karakter masing-masing. Sesuai dengan aspek Sistem Nilai, penilaian 

individu dalam mempresepsi suatu objek yang dipresepsi, apakah stimulus 

tersebut akan diterima atau ditolak. Apabila stimulus tersebut menarik atau ada 

penyesuaian maka akan dipresepsi positif dan demikian sebaliknya. Dalam  hal ini 


responden menilai aktor utama dalam film Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar 

dapat memainkan perannya sesuai dengan karakter masing-masing. 

Jika dilihat melalui diagram, maka hasil distribusi jawaban pernyataan 

perhatian selektif 11 akan terlihat seperti pada diagram  4.17 berikut: 

Diagram 4.17 

 

 

4.4.12   Tanggapan Responden Terhadap Pertanyaan berdasar  Alat Ukur 

Sistem Nilai 2 

  Alat ukur Sistem Nilai 2 memiliki distribusi pernyataan “Setting tempat 

dalam film Merry Riana sudah sesuai dengan setting tahun yang ditayangkan”. 

Maka tanggapan responden dapat dilihat pada table distribusi frekuensi dibawah 

ini: 

 

 

 


 

 berdasar  Tabel 4.19 diatas persepsi anggota Kremov menyatakan 

bahwa Setting tempat dalam film Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar  sudah sesuai 

dengan setting tahun yang ditayangkan, diperoleh tanggapan responden dengan 

hasil terbanyak yaitu  jawaban positif dengan total 50 orang (72,5%) dengan  

rincian jawaban Setuju yaitu sebanyak 18 orang (26,1%) dan jawaban Sangat  

Setuju  sebanyak 32 orang (46,4%). Sementara jawaban negatif  diwakili pilihan 

oleh jawaban Tidak Setuju sebanyak 12 orang (17,4%) dan  jawaban Sangat Tidak 

Setuju sebanyak 7 orang (10,1%). 

 Hal ini menunjukan bahwa mayoritas responden setuju Setting tempat 

dalam film Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar  sudah sesuai dengan setting tahun 

yang ditayangkan, Sesuai dengan aspek penilaian individu dalam mempresepsi 

suatu objek yang dipresepsi, apakah stimulus tersebut akan diterima atau ditolak. 

Apabila stimulus tersebut menarik atau ada penyesuaian maka akan dipresepsi 

positif dan demikian sebaliknya. Dalam  hal ini responden  menilai Setting tempat 

 

 

 

dalam film Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar  sudah sesuai dengan setting tahun 

yang ditayangkan. 

 Jika dilihat melalui diagram, maka hasil distribusi jawaban pernyataan 

perhatian selektif 12 akan terlihat seperti pada diagram  4.18 berikut: 

Diagram 4.18 

 

 

Tanggapan Responden Terhadap Pertanyaan berdasar  Alat Ukur 

Tahu 

  Alat ukur Tahu memiliki distribusi pernyataan “Dalam menonton film ini 

saudara dapat mengetahui gigihnya berbisnis”. Maka tanggapan responden dapat 

dilihat pada table distribusi frekuensi dibawah ini: 

 

 

 

 


 

 berdasar  Tabel 4.20 diatas persepsi anggota Kremov menyatakan 

bahwa dalam  menonton film ini mereka dapat mengetahui gigihnya berbisnis, 

diperoleh tanggapan responden dengan hasil terbanyak yaitu  jawaban positif 

dengan total 50 orang  (72,4%) dengan  rincian jawaban  Setuju yaitu sebanyak 23 

orang (33,3%) dan jawaban Sangat  Setuju  sebanyak 27 orang (39,1%). 

Sementara jawaban negatif  diwakili pilihan oleh jawaban Tidak Setuju sebanyak 

17 orang (24,6%) dan  jawaban Sangat Tidak Setuju sebanyak 2 orang (2,9%). 

 Hal ini menunjukan bahwa mayoritas responden setuju bahwa dalam  

menonton film Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar  ini mereka dapat mengetahui 

gigihnya berbisnis. Sesuai dengan aspek Pengetahuan-Tahu, diartikan sebagai 

mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Pengetahuan tingkat ini 

yaitu  mengingat kembali terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang 

dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, ini merupakan 

tingkat pengetahuan yang paling rendah. Dalam  hal ini responden menilai bahwa 

film Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar memberikan tayangan yang menampilkan 

 

 

 

adegan tentang berbisnis sehingga responden jadi tahu cara bagaimana gigihnya 

berbisnis. 

 Jika dilihat melalui diagram, maka hasil distribusi jawaban pernyataan 

perhatian selektif 13 akan terlihat seperti pada diagram  4.19 berikut: 

Diagram 4.19 

 

 

4.4.14   Tanggapan Responden Terhadap Pertanyaan berdasar  Alat Ukur 

Memahami 

  Alat ukur Memahami memiliki distribusi pernyataan “Dengan adanya 

adegan yang ditampilkan dalam film Merry Riana memudahkan saudara untuk 

memahami cara menggapai cita-cita”. Maka tanggapan responden 

 

 berdasar  Tabel 4.21 diatas persepsi anggota Kremov menyatakan 

bahwa dengan adanya adegan yang ditampilkan dalam film Merry Riana:Mimpi 

Sejuta Dolar  memudahkan  untuk memahami cara menggapai cita-cita, diperoleh 

tanggapan responden dengan hasil terbanyak yaitu  jawaban positif dengan total 

53 orang  (76,8%) dengan  rincian jawaban  Setuju yaitu sebanyak 29 orang 

(42,0%) dan jawaban Sangat  Setuju  sebanyak 24 orang (34,8%). Sementara 

jawaban negatif  diwakili pilihan oleh jawaban Tidak Setuju sebanyak 11 orang 

(15,9%) dan  jawaban Sangat Tidak Setuju sebanyak 5 orang (7,2%). 

 Hal ini menunjukan bahwa mayoritas responden setuju bahwa dengan 

adanya adegan yang ditampilkan dalam film Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar  

memudahkan  untuk memahami cara menggapai cita-cita. Sesuai dengan aspek 

memahami, diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar, 

orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, 

menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya terhadap objek 

 

 

 

yang dipelajariDalam  hal ini responden menilai bahwa film Merry Riana:Mimpi 

Sejuta Dolar memudahkan  untuk memahami cara menggapai cita-cita. 

 Jika dilihat melalui diagram, maka hasil distribusi jawaban pernyataan 

Memahami akan terlihat seperti pada diagram  4.20 berikut: 

Diagram 4.20 

 

4.4.15   Tanggapan Responden Terhadap Pertanyaan berdasar  Alat Ukur 

Aplikasi 

  Alat ukur Aplikasi memiliki distribusi pernyataan “Lewat film Merry 

Riana:Mimpi Sejuta Dolar saudara dapat menjalin hubungan baik dengan orang 

lain”. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi 

dibawah ini: 

 

 


 

 berdasar  Tabel 4.22 diatas persepsi anggota Kremov menyatakan 

bahwa lewat film Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar dapat menjalin hubungan baik 

dengan orang lain , diperoleh tanggapan responden dengan hasil terbanyak yaitu  

jawaban positif dengan total 49 orang  (71%) dengan  rincian jawaban  Setuju 

yaitu sebanyak 17 orang (24,7%) dan jawaban Sangat  Setuju  sebanyak 32  orang 

(46,4%). Sementara jawaban negatif  diwakili pilihan oleh jawaban Tidak Setuju 

sebanyak 16 orang (23,2%) dan  jawaban Sangat Tidak Setuju sebanyak 4 orang 

(5,8%). 

 Hal ini menunjukan bahwa mayoritas responden setuju bahwa lewat film 

Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar responden dapat mengaplikasikan bagaimana 

menjalin hubungan baik dengan orang lain. Sesuai dengan aspek Aplikasi, 

diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari 

pada situasi atau kondisi sebenarnya. Dalam  hal ini responden menilai bahwa 

lewat film Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar ini menjadikan responden dapat 


mengaplikasikandalam kehidupan sehari-hari bagaimana cara menjalin hubungan 

baik dengan orang lain. 

 Jika dilihat melalui diagram, maka hasil distribusi jawaban pernyataan 

perhatian selektif 15 akan terlihat seperti pada diagram  4.21 berikut: 

Diagram 4.21 

 

  

 Setelah mendeskripsikan masing-masing butir pertanyaan disetiap 

variabel, maka peneliti mengukur berapa besar presentase dari keseluruhan 

variable X yaitu variabel persepsi film Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar  bagi 

anngota KREMOV sebagai berikut:  

 


 

 

 

4.5.1  Analisis deskriptif variabel (X) Persepsi film Merry Riana:Mimpi sejuta 

Dolar yaitu: 

% =      x 100% 

% =  3251  x 100%  

                     4140 

% =  78,52%  

Perhitungan diatas menunjukan bahwa variabel (X) persepsi penonton 

tayangan Merry Riana menghasilkan persentase sebesar 78,52%, nilai tersebut 

masuk dalam kriteria Baik berdasar  pada tabel 3.3 tentang kriteria analisis 

deskriptif presentase. 

4.5.2   Analisis deskriptif variabel (X) Perhatian Khalayak yaitu: 

% =      x 100% 

% =  1967  x 100%  

        2484 

% =  79,18%  

Perhitungan diatas menunjukan bahwa variabel (X) perhatian khalayak 

menghasilkan persentase sebesar 79,18%, nilai tersebut masuk dalam kriteria 

Baik berdasar  pada tabel 3.3 tentang kriteria analisis deskriptif presentase. 

4.5.3 Analisis deskriptif variabel (X) Penafsiran Khalayak yaitu: 

    % =      x 100% 

    % =  646  x 100%  

             828 

  % =  78,01%  

 

 

 

 Perhitungan diatas menunjukan bahwa variabel (X) pernafsiran khalayak 

menghasilkan persentase sebesar 78,01%, nilai tersebut masuk dalam kriteria 

Baik berdasar  pada tabel 3.3 tentang kriteria analisis deskriptif presentase. 

4.5.4 Analisis deskriptif variabel (X) pengetahuan khalayak yaitu: 

% =      x 100% 

% =  638   x 100%  

         828 

% =  77,05%  

 Perhitungan diatas menunjukan bahwa variabel (X) pengetahuan khalayak 

menghasilkan persentase sebesar 77,05%, nilai tersebut masuk dalam kriteria 

Baik berdasar  pada tabel 3.3 tentang kriteria analisis deskriptif presentase. 

4.6   Pembahasan Hasil Penelitian 

 Setelah menyebarkan kuesioner kepada 69 responden, lalu mengkaji, dan 

menganalis data yang didapat. Penulis mendapatkan hasil bahwa responden 

menganggap film Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar menarik untuk ditonton. 

Variabel Persepsi Penonton film Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar diukur 

dengan tiga dimensi pembentuk persepsi yaitu Perhatian Khalayak, Penafsiran 

Khalayak, dan Pengetahuan Khalayak. Perhitungan menunjukkan bahwa persepsi 

Film Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar menghasilkan presentasi sebesar 78,52% 

hal ini menunjukkan bahwa film ini menarik untuk ditonton, karena film ini 

memberikan motivasi tentang sebuah cita-cita dan perjuangan hidup. Dan film 

Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar ini tidak hanyak menampilkan cuplikan-

cuplikan tentang perjuangan hidup, sang sutradara pun menampilkan kisah cinta 

Merry dengan suaminya. Selain itu para aktor dalam film ini pun yaitu  aktor dan 

aktris muda, tampan cantik dan berbakat sehingga menarik para penonton untuk 

menontonnya. 

Perhatian selektif terdiri dari perhatian khalayak, perhatian terfokus, 

perhatian terbagi, perhatian terus-menerus, dan kurang pehatian.56 Responden 

melakukan perhatian pada film Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar yang didasari 

oleh perhatian selektif dimana responden memperhatikan setiap tayangan yang 

mempengaruhi perhatian mereka. Dalam perhatian selektif terdapat 3 pernyataan, 

yang jika dihitung dan dijumlahkan hasil presentasinya yaitu  sebagai berikut: 

Perhatian Selektif 

  (     )    (     )   (     )       = 57% 

Jadi, nilai rata-rata dari perhatian selektif yaitu  57 %. 

Perhatian terfokus responden terhadap stimulus juga mempengaruhi 

seberapa besar perhatian yang akan diberikannya. Hasil perhitungan menjelaskan 

bahwa sebagian besar responden terfokus pada film Merry Riana:Mimpi Sejuta 

Dolar. Responden menonton film dengan serius dengan presentase 52,5%. 

Perhatian terbagi menjadiakan salah satu perhatian terhadap perhatian hal 

lainnya. Hasil perhitungan menjelaskan bahwa sebagian besar responden mencari 

penjelasan isi film ke berbagai sumber informasi ketika menonton film Merry 

Riana:Mimpi Sejuta Dolar dengan presentase sebesar 42,0%. 

Perhatian terus-menerus menjadikan responden untuk memperhatikan film 

ini secara terus menerus karena stimulus yang diberikan sangat bermanfaat untuk 

                                                             

 

memotivasi kehidupan lebih baik. Hasil perhitungan menjelaskan bahwa sebagian 

besar responden menyetujui tayangan ini terdapat pesan yang memotivasi 

sehingga penonton tertarik untuk menonton secara terus-menerus. Dalam 

Perhatian terus menerus terdapat 3 pernyataan yang jika jumlah dan didata-

datakan yaitu  sebagai berikut: 

                         (     )    (     )    (     )           

 Kurang perhatian menjadikan salah satu perhatian terhadap tayangan ini 

karena, dalam film Merry Riana:Mimpi Seuta Dolar menampilkan beberapa scene 

atau adegan yang kurang menarik. Presentasinya sebesar 40,6%. 

Perhitungan diatas menunjukan bahwa didalam Indikator Perhatian 

khalayak yang paling tinggi jumlah pesentasinya yaitu  Perhatian Selektif yaitu 

sebesar 57%, dikarenakan film ini menampilkan adegan yang memperlihatkan 

sosok yang gigih, sosok yang penuh kebaikan dan memperlihatkan perilaku yang 

sederhana ketika menjalani kehidupannya.  

 Penafsiran merupakan proses dimana penerima arti terhadap pesan-pesan 

yang diterimanya, mengorganisasikan stimuli dengan konteksnya, dan mengisinya 

dengan penafsiran yang konsisten dengan rangkaian stimuli yang dipersepsi.57 

Penafsiran terdiri dari dua indikator yaitu pengalaman masalalu dan sistem nilai. 

 Responden tentunya mempunyai masalalu, baik itu positif maupun 

negative tentang hidup. berdasar  hasil perhitungan berdasar  pengalaman 

masalalu terhadap film ini membawa dampak positif, karena film ini, penonton 

                                                             

belajar memahami artinya hidup. Dalam alat ukur pengalama masalalu terdapat 1 

pernyataan dengan presentasi sebesar 44,9%. 

Sistem nilai dalam tayangan ini dengan hasil perhitungan menunjukkan 

bahwa aktor utama dalam film Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar dapat 

memainkan perannya sesuai dengan karakter masing-masing. Hal yang sama 

menunjukan bahwa setting yang terdapat didalam film ini sudah sesuai dengan 

settingan tahun yang ditayangkan. Dalam alat ukur system nilai terdapat 2 

pernyataan  yang jika dihitung jumlahnya yaitu  berikut: 

Sistem Nilai =   (     )   (    )                

 Perhitungan diatas menunjukan bahwa didalam dimensi Penafsiran yang 

paling tinggi jumlah presentasinya yaitu  rata.karena masing-masing alat ukur 

mempunyai jumlah presentasi yang sama yaitu 44,9%. Bagaimana jumalh 

presentasi kedua alat ukur itu bisa sama rata berikut penjelasannya: 

 Alat ukur Masa Lalu : Film ini menceritakan tentang perjuangan hidup 

merry Riana yang mana dapat membawa dampak positif untuk responden 

sehingga mereka dapat memahami bagaimana arti perjuangan. 

 Sistem Nilai : Film Merry Riana Mimpi Sejuta Dolar diperankan oleh 

aktor dan aktris yang sudah tidak asing dalam dunia film, seperti Chelsea 

Islan, Dion Wiyoko, kimberly Ryder dan masih banyak lagi. Sehingga 

peran dapat dikuasai dan cerita dalam film dapat dipahami. 

Setting tempatnya pun cukup menggambarkan suasana pada tahun itu. 

Wlaupun tidak sedikit responden menyatakan tidak sesuai. Namun tetap saja 

presentasi responden dalam pernyataan ini menyatakan sangat setuju dengan hasil 

presentasi sebesar 46,6%. Setting tahun ini dimainkan dengan beberapa kesan 

klasik yang ditempatkan pada busana dan media-media yang digunakan dalam 

film seperti gedung. 

Pengetahuan terjadi bila ada perubahan pada apa yang diketahui, 

dipahami, atau dipersepsikan khalayak. Kognitif terjadi pada diri komunikan yang 

sifatnya informatif bagi dirinya. Tingkat pengetahuan meliputi tahu, memahami, 

aplikasi, analisis, sintesa, evaluasi. 

Hasil responden menunjukkan bahwa responden menjadi tahu karena 

dengan menonton film ini responden mendapatkan pengetahuan tentang motivasi 

tentang bagaimana gigihnya berbisnis.58 

Selanjutnya dengan adanya adegan-adegan yang ditampilkan dalam film 

Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar memudahkan penonton utnuk mengetahui cara 

menggapai cita-cita.  

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang 

telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenamya.59 Maka dengan menonton 

film ini menyatakan bahwa repsonden dapat mengaplikasikan cara menjalin 

hubungan baik dengan orang lain. 

Alat ukur diatas masing-masing hanya mempunyai 1 pernyataan, berikut 

presentasi nya : 

 Tahu  : 39,1% 

 Memahami : 42,0% 

 Aplikasi : 46,4% 

                                                             

Presentasi diatas menunjukan bahwa nilai yang paling tinggi terdapat 

dalam alat ukur Aplikasi yaitu sebesar 46,4%. Alat ukur Aplikasi menjadi 

presentasi paling besar karena lewat film ini penonton jadi tahu dan 

memahami bagaimana cara menjalin hubungan baik dengan orang lain. 

Keseluruhan rangkaian pembentukan persepsi diatas sesuai dengan teori 

yang digunakan dan relevan dalam penelitian ini yaitu S-O-R. Menurut teori ini 

efek yang ditimbulkan yaitu  reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga 

dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara perasaan dan reaksi 

komunikan. Menurut model ini, organisme perilaku tertentu jika ada stimulus 

tertentu juga.60 

Dapat dijelaskan bahwa stimulus khusus yang diharapkan oleh responden 

akan lebih mendapatkan perhatian. Sebab responden mempunyai penafsiran 

sehingga mereka ingin mendapatkan  pengetahuan. Stimulus tersebut  

memberikan respon tersendiri berupa persepsi yang timbul setelah  proses 

perhatian, penafsiran, serta pengetahuan. 

berdasar  hasil penelitian dan analisis data yang telah dikemukakan 

penulis pada bab-bab sebelumnya mengenai “Persepsi Film Merry Riana:Mimpi 

Sejuta Dolar (studi kasus Anggota KREMOV)” Maka penulis dapat menarik 

kesimpulan sebagai berikut: 

1. Dari aspek perhatian khalayak, dilihat dari hasil tabel kuisioner 

menunjukan bahwa perhatian khalayak tentang film Merry Riana : Mimpi 

Sejuta Dolar dinilai baik dengan presentase mencapai 78,18%. Dalam 

Perhatian terdapat 5 alat ukur. Perhatian selektif, perhatian terfokus, 

perhatian terbagi, perhatian terus menerus dan kurang perhatian. Dari 5 

alat ukur tersebut presentase tertinggi yaitu  Perhatian selektif dengan 

presentase 63,8%.  

2. Dari aspek penafsiran khalayak, dilihat dari hasil tabel kuisioner 

menunjukan bahwa penafsiran khalayak tentang film Merry riana:Mimpi 

Sejuta Dolar dinilai baik dengan presentase mencapai 78,01%. Dalam 

Penafsiran terdapat 2 alat ukur yaitu pengalaman masalalu dan system 

nilai. Dari 2 alat ukur ini yang menunjukan presentase terbesar yaitu  rata 

yaitu 44,9% .Hal ini ditunjukan bahwa mayoritas responden menyatakan 

film Merry riana Bagus karena aktor utama di film tersebut dapat 

memainkan perannya sesuai dengan karakter masing-masing dan setting 

dalam film imi sudah sesuai dengan setting tahun yang ditayangkan.  

3. Dari aspek pengetahuan khalayak, dilihat dari hasil tabel kuisioner 

menunjukan bahwa penafsiran khalayak tentang film Merry Riana:Mimpi 

Sejuta Dolar tayangan dinilai  baik dengan presentase mencapai 77,05%. 

Presentase terbesar dari aspek pengetahuan khalayak terdapat dalam hal 

aplikasi, yaitu sebesar 46,4%.Hal ini ditunjukan bahwa mayoritas 

responden menyatakan lewat film ini responden dapat menjalin hubungan 

baik dengan orang lain. 


Adapun saran-saran yang penulis berikan setelah meneliti masalah dalam 

penelitian ini antara lain: 

1. Merujuk dari hasil perhitungan yang ada, perhatian khalayak tentang film 

Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar dinilai baik karena dalam film ini 

terdapat banyak adegan-adegan yang dapat menginspirasi para responden 

sehingga para responden tertarik untuk menontonnya. Namun demikian 

diharapkan bagi pihak MD Picture agar kedepannya dapat membuat film-

film yang dapat memotivasi dan menginspirasi para penonton yang lebih 

baik, guna untuk mempertahankan eksistensinya. 

2. Dilihat dari hasil perhitungan penafsiran khalayak tentang film Merry 

Riana:Mimpi Sejuta Dolar yang diberikan dinilai sangat baik karena para 

actor dalam film Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar dapat memainkan 

perannya sesuai dengan karakternya masing-masing dan latar belakang 

film ini sudah sesuai dengan tahun yang yang ditayangkan. Diharapkan 

kedepannya untuk MD Picture serta Para Aktor/Aktris Untuk selalu 

totalitas dalam menjiwai perannya sehingga penonton dapat dengan mudah 

masuk dalam alur cerita. 

3. Hasil penelitian ini menunjukan besarnya pengetahuan khalayak dalam 

menonton film Merry Riana:Mimpi Sejuta Dolar. Hal ini membuktikan 

secara fakta dan teoritis dilihat dari nilai perhitungan yang ada bahwa film 

ini memberikan pengetahuan tentang cara bagaimana berbisnis dengan 

gigih, memudahkan penonton memahami cara menggapai cita-cita, dan 

dapat menjalin hubungan baik dengan orang lain sehinga responden dapat 

mengaplikasikannya kedalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu MD 

Picture diharapkan membuat film yang bisa memotivasi lebih banyak dan 

bagus lagi agar mendapatkan perhatian yang beasr dari khalayak.