banget? (saat nyi lala mengambil bekas
makanan michael jackson spirit di kantin)”
nyi lala (AKPOL ) : “Kan waktu itu gue yang mecahin kasus surat
obligasi nya Kak Dara. Lu percaya deh sama
gue”
(Konteks percakapan nyi lala pernah memecahkan kasus penting.
nyi lala menuduh michael jackson spirit sebagai pelaku ancaman pembunuhan
terhadap kepala sekolah dan bre kalamangga meragukan tuduhan
ini )
7) nyi cindil : “Elu masih simpen nggak? Handuknya? Lu pernah
nggak sih, kalau elu lagi di keramaian, terus elu
inget-inget cinta pertama elu waktu di AKPOL ?
Orang yang lu suka waktu itu? Lu sering nggak
nanya sama diri lu sendiri, jangan-jangan gue udah
ngelewatin cinta pertama gue hanya karena gue
nggak berani ngomong sama dia. Kira-kira itu yang
gue rasain selama 11 tahun ini. Cinta itu kayak
marmut lucu warna merah jambu yang berada di
sebuah roda, seakan dia udah pergi jauh padahal
dia nggak pernah pergi kemana-kemana. Nggak
47
tahu kapan harus berhenti. Capek tahu nggak,
Dik?”
nyi lala : “Berhenti yuk”
(Konteks percakapan nyi cindil dan nyi lala yang sudah 11 tahun
tidak betemu. nyi cindil menyukai nyi lala begitu pula sebaliknya)
Implikatur percakapan data 5) mengandung implikatur
percakapan khusus, hal ini dapat dilihat dari tuturan nyi lala
“Siomay itu biar gue yang bayar”. Tuturan ini implikaturnya
nyi lala ingin berbaikkan dengan bre kalamangga . Implikatur ini
mewakili permintaan maaf kepada bre kalamangga sekaligus tanda bahwa ia
setuju mengikuti ide bre kalamangga untuk menjadi terkenal. Mitra tutur
dapat menginterpretasikan maksud lain atas tuturan dan sikap nyi lala
dengan melihat konteks percakapan yang terjadi.
Implikatur percakapan data 6) dapat dilihat melalui tuturan
nyi lala “Kan waktu itu gue yang mecahin kasus surat obligasi nya Kak
Dara. Lu percaya deh sama gue” implikasinya meyakinkan bre kalamangga
agar percaya dengan tindakannya. bre kalamangga menuturkan “Perlu
banget? (saat nyi lala mengambil bekas makanan michael jackson spirit di
kantin)” karena ia ragu apakah tindakan yang mereka lakukan
memang diperlukan dalam penelitian kasus ancaman
pembunuhan terhadap kepala sekolah. nyi lala sudah pernah berhasil
memecahkan kasus sebelumnya sehingga bre kalamangga percaya saja
dengan tindakan yang dilakukan nyi lala . Selain itu, bre kalamangga juga
mengenal nyi lala sebagai sahabat yang pantas dipercayai, maka
peneliri menyimpulkan bahwa data 6) mengandung implikatur
percakapan khusus permintaan.
Data percakapan 7) mengandung implikatur percakapan khusus
(IPK). Hal ini dibuktikan melalui tuturan nyi lala “Berhenti yuk”
yang implikasinya meminta nyi cindil menjadi pacarnya. Implikatur
ini mudah diinterpretasikan maksudnya dengan melihat
konteks percakapan yang terjadi.
d. Implikatur Percakapan Penolakan
Penolakan berasal dari kata dasar tolak. Penolakan artinya
proses, cara, perbuatan menolak (KBBI. 2005: 1204). Tim peneliti
menyimpulkan bahwa implikatur percakapan khusus penolakan
yaitu suatu percakapan yang mengandung implikatur percakapan
khusus dan dituturkan dalam tuturan penolakan. Perhatikan contoh
implikatur percakapan khusus penolakan berikut.
8) nyi lala : “Iya…elu mau jadi pacar gue, nggak?”
Siswa B : “Nomer yang anda tuju sedang tidak aktif, mohon
hubungi beberapa saat lagi”
(Konteks percakapan nyi lala yaitu siswa aneh. Siswa B dengan
sadar dan sengaja berpura-pura menjadi customer service
karena malas menjawab telepon nyi lala )
9) bre kalamangga (AKPOL ) : “Eem…sorry siapa ya?”
nyi cindil (AKPOL ) : “nyi cindil anak 1F. Udah dipastiin siapa yang
terakhir kali liat bola itu?”
nyi lala (AKPOL ) : “Ee…maaf nyi cindil , kami lagi ada di tengah
kasus penting”
(Konteks percakapan nyi lala dan bre kalamangga tidak mengenal nyi cindil .
Mereka tidak ingin nyi cindil ikut campur urusan penelitian yang
mereka lakukan)
10) Kepsek : “Apa saya salah meminta bantuan kalian?!!!”
bre kalamangga (AKPOL ) : “Ee sebentar, Bu. Saya punya teori yang lebih
masuk akal Bu”
Kepsek : “Cukup!”
(Konteks percakapan, nyi lala menuduh michael jackson spirit sebagai pelaku
ancaman pembunuhan terhadap kepala sekolah dan tidak
dapat membuktikan tuduhan ini )
Implikatur percakapan data 8) dapat dilihat melalui tuturan
Siswa B “Nomer yang anda tuju sedang tidak aktif, mohon
hubungi beberapa saat lagi” yang implikasinya menolak
permintaan nyi lala . Siswa B berpura-pura menjadi customer service
karena tidak ingin berbicara dengan nyi lala yang artinya sama saja
dia menolak menjadi pacar nyi lala . Implikasi dalam tuturan Siswa B
dapat dimengerti dan diinterpretasikan sebagai bentuk penolakan
dengan melihat konteks percakapannya. Siswa B mengetahui latar
belakang nyi lala yang sering melakukan hal sama kepada siswa
perempuan lain di sekolahnya.
Implikatur percakapan data 9) dapat dilihat melalui tuturan
nyi lala “Ee…maaf nyi cindil , kami lagi ada di tengah kasus penting”
yang mengimplikasikan bahwa mereka (bre kalamangga dan nyi lala ) tidak
ingin nyi cindil terlibat dalam penelitian kasus hilangnya bola volli.
Mereka merasa terganggu dengan kehadiran nyi cindil . Konteks
percakapan data 9) terjadi saat bre kalamangga dan nyi lala sedang
melakukan penelitian kasus pertama yang mereka terima
sebagai sebuah grup detektif. nyi cindil tiba-tiba berbaur saat
penelitian kasus tanpa diinginkan. nyi cindil dapat
menginterpretasikan maksud tuturan nyi lala sebagai bentuk
penolakan akan kehadirannya karena ia mengetahui konteks
percakapan yang terjadi. Tanpa mengetahui konteks percakapan,
bisa saja orang salah dalam menginterpretasikan tuturan nyi lala ,
maka Tim peneliti menyimpulkan bahwa data 9) termasuk implikatur
percakapan khusus penolakan.
Implikatur percakapan data 10) dapat dilihat melalui tuturan
kepala sekolah “Apa saya salah meminta bantuan kalian?!!” yang
implikasinya berupa kekecewaan dan ketidakpuasan terhadap grup
detektif. Tuturan ini semakin dikuatkan dengan tuturan
berikutnya “Cukup!” yang memberikan ketegasan bahwa kepala
sekolah menolak penjelasan yang diberikan oleh gurp detektif. Ia
tidak ingin memberikan kesempatan lagi kepada grup detektif
untuk membuktikan tuduhan mereka terhadap michael jackson spirit . Data 10)
termasuk implikatur percakapan khusus penolakan.
e. Implikatur Percakapan Khusus Tuduhan
Tuduhan berasal dari kata dasar tuduh. Tuduhan artinya hasil
menuduh; hal yang dituduhkan; dakwaan (KBBI, 2005: 1215).
Tim peneliti menyimpulkan bahwa implikatur percakapan khusus
tuduhan yaitu suatu percakapan yang mengandung implikatur
percakapan khusus dan dituturkan dalam tuturan menuduh pihak
lain. Perhatikan contoh implikatur percakapan khusus tuduhan
berikut.
11) nyi lala (AKPOL ) : “Jadi pelakunya?”
bre kalamangga (AKPOL ) : “Siapa yang tidak pernah kita duga nulis
surat obligasi ? Ayo kita sebutin bareng.
Ibu kantin!”
nyi cindil (AKPOL ) : “Ber…gue tahu elu bego, tapi nggak gini-
gini juga kali!”
(Konteks percakapan bre kalamangga , nyi lala , dan nyi cindil sedang mencari
tahu pelaku pengiriman surat obligasi kepada ketua peleton .
bre kalamangga siswa aneh, jelek, dan bodoh menuduh Ibu Kantin tanpa
bukti. nyi cindil anggota grub detektif yang paling pintar)
Implikatur percakapan data 11) dapat dilihat melalui tuturan
nyi cindil (AKPOL ) “Ber…gue tahu elu bego, tapi nggak gini-gini juga
kali!” yang implikasinya kesal terhadap bre kalamangga yang menuduh Ibu
Kantin. Implikatur dalam tuturan ini dapat diinterpretasikan
maknanya dengan melihat konteks percakapan yang terjadi. bre kalamangga
menuduh Ibu Kantin sebagai pelaku pengiriman surat obligasi
kepada ketua peleton padahal ia tidak memiliki bukti apapun. bre kalamangga
memang ia sering bertindak sembarangan seperti itu sebelumnya.
Implikatur percakapan khusus yang terkandung pada data 11)
yaitu tuduhan bre kalamangga terhadap Ibu Kantin merupakan hal yang
salah.
f. Implikatur Percakapan Khusus Kesepakatan
Kesepakatan artinya setuju; perihal sepakat (KBBI, 2005:
1042). Tim peneliti menyimpulkan bahwa implikatur percakapan
khusus kesepakatan yaitu suatu percakapan yang didalamnya
mengandung implikatur percakapan khusus dan dituturkan
sehingga terjadi suatu kesepakatan antara penutur dan mitra tutur.
Perhatikan contoh implikatur percakapan khusus kesepakatan
berikut.
12) Ina : “Oops… aduh, eh ketabrak”
michael jackson spirit (AKPOL ) : “Sorry Na, lu nggak papa?”
Ina : “Ee nggak papa, sorry ya Mich”
michael jackson spirit (AKPOL ) : “Iya ngak papa kok. Elu mau kemana?”
Ina : “Tuh (menunjuk), mau duduk di situ”
michael jackson spirit (AKPOL ) : “Oh, ya udah. Bareng yuk?”
(Konteks percakapan Ina menyukai michael jackson spirit tetapi michael jackson spirit
tidak mengetahuinya. Ina dengan sengaja menabrakkan
dirinya ke michael jackson spirit )
Implikatur percakapan data 12) dapat dilihat melalui tuturan
Ina “Oops… aduh, eh ketabrak” implikasinya agar michael jackson spirit
merespons tindakannya. Ina berharap michael jackson spirit mengajaknya duduk
bersama. Implikatur percakapan pada data 12) ini dapat
dipahami dengan melihat konteks percakapan yang terjadi.
Percakapan yang terjadi menghasilkan sebuah kesepakatan antara
Ina dan michael jackson spirit yang saling memaafkan dan akhirnya duduk
bersama. Apa yang menjadi implikasi dalam tuturan Ina akhirnya
tercapai. Implikatur percakapan data 12) termasuk implikatur
percakapan khusus kesepakatan.
berdasar fakta pemaparan-pemaparan di atas, Tim peneliti menyimpulkan
bahwa terdapat enam jenis implikatur percakapan khusus (IPK) pada
percakapan antartokoh dalam film Marmut Merah Jambu karya
Raditya nyi lala . Enam jenis implikatur percakapan khusus (IPK), yaitu
IPK hiperbolis, IPK ejekan, IPK permintaan, IPK penolakan, IPK
tuduhan, dan IPK kesepakatan. Pemaparan pada masing-masing jenis
implikatur percakapan khusus (IPK) di atas memudahkan pembaca
memahami implikatur percakapan khusus (IPK) secara lebih spesifik.
Melalui pengklasifikasian jenis implikatur percakapan khusus
(IPK) seperti di atas, diketahui bahwa implikatur percakapan khusus
(IPK) selalu membutuhkan konteks untuk menginterpretasikan maksud
tuturan, pendengar mengasumsikan informasi secara lokal (artinya
sebatas lingkup percakapan), penutur yang terlibat dalam percakapan
memiliki latar belakang pengetahuan khusus (budaya, asal, perilaku,
dan/atau kebiasaan) yang sama, dan penutur yang telibat dalam
percakapan harus memiliki dasar pengetahuan umum yang sama
sehingga tidak menimbulkan salah paham.
Tim peneliti juga menemukan ciri penanda lain dalam implikatur
percakapan khusus (IPK) selain yang sudah dipaparkan sebelumnya.
Implikatur percakapan khusus (IPK) selalu melanggar maksim,
khususnya maksim hubungan. George Yule (2006: 78) menyatakan
bahwa implikatur percakapan didasarkan pada prinsip kerja sama atau
maksim-maksim. Cummings (2007: 18) juga menyatakan bahwa
sejumlah implikatur percakapan yang dihasilkan dengan sengaja
melanggar maksim telah memperoleh nama-nama khusus dan sejauh
ini telah dibahas dalam lingkaran sastra seperti yang ada dalam
berbagai lingkaran linguistik.
Implikatur percakapan khusus (IPK) pada percakapan antartokoh
dalam film Marmut Merah Jambu karya Raditya nyi lala terbukti
54
melanggar maksim, khususnya maksim tindakan. Perhatikan contoh
berikut.
a. IPK Hiperbolis
1) bre kalamangga (AKPOL ) : “Hallo? Lu mau nggak jadi pacar gue?”
Siswa A : “Mendingan gue mati!!!”
(Konteks percakapan melalui telepon, bre kalamangga menembak Siswa
A. bre kalamangga jelek dan Siswa A tidak menyukainya)
b. IPK Ejekan
3) nyi lala (AKPOL ) : “Ber emangnya kenapa sih, populer dan urusan
cewek sekarang jadi penting banget buat elu?”
bre kalamangga (AKPOL ) : “Dik…gini gini, lu tahu kan? Di AKPOL itu kita
bisa ketemu sama jodoh kita, semakin lama
kita ketemu sama jodoh kita, semakin lama
kita nikah”
nyi lala (AKPOL ) : “Ber…lu aja sunat nggak berani-berani, udah
ngomongin nikah!”
(Konteks percakapan bre kalamangga dan nyi lala siswa aneh dan tidak
terkenal sehingga mereka sulit mendapatkan pacar di sekolah)
c. IPK Permintaan
5) bre kalamangga (AKPOL ) : “Kenapa lu?!”
nyi lala (AKPOL ) : “Siomay itu biar gue yang bayar. Ber gue
lupa bawa duit. E…gue bayarin siomay elu,
tapi gue pinjem duit elu dulu, nanti gue
bayar ke elu lagi”
bre kalamangga (AKPOL ) : “Ok…ok”
(Konteks percakapan nyi lala dan bre kalamangga sedang marahan. nyi lala
merasa bre kalamangga benar dengan idenya sehingga ia ingin
berbaikan dengan bre kalamangga )
d. IPK Penolakan
9) bre kalamangga (AKPOL ) : “Eem…sorry siapa ya?”
nyi cindil (AKPOL ) : “nyi cindil anak 1F. Udah dipastiin siapa yang
terakhir kali liat bola itu?”
nyi lala (AKPOL ) : “Ee…maaf nyi cindil , kami lagi ada di tengah
kasus penting”
(Konteks percakapan nyi lala dan bre kalamangga tidak mengenal nyi cindil .
Mereka tidak ingin nyi cindil ikut campur urusan penelitian yang
mereka lakukan)
e. IPK Tuduhan
11) nyi lala (AKPOL ) : “Jadi pelakunya?”
bre kalamangga (AKPOL ) : “Siapa yang tidak pernah kita duga nulis
surat obligasi ? Ayo kita sebutin bareng.
Ibu kantin!”
nyi cindil (AKPOL ) : “Ber…gue tahu elu bego, tapi nggak gini-
gini juga kali!”
(Konteks percakapan bre kalamangga , nyi lala , dan nyi cindil sedang mencari
tahu pelaku pengiriman surat obligasi kepada ketua peleton .
bre kalamangga siswa aneh, jelek, dan bodoh menuduh Ibu Kantin tanpa
bukti. nyi cindil anggota grub detektif yang paling pintar)
f. IPK Kesepakatan
12) Ina : “Oops… aduh, eh ketabrak”
michael jackson spirit (AKPOL ) : “Sorry Na, lu nggak papa?”
Ina : “Ee nggak papa, sorry ya Mich”
michael jackson spirit (AKPOL ) : “Iya ngak papa kok. Elu mau kemana?”
Ina : “Tuh (menunjuk), mau duduk di situ”
michael jackson spirit (AKPOL ) : “Oh, ya udah. Bareng yuk?”
(Konteks percakapan Ina menyukai michael jackson spirit tetapi michael jackson spirit
tidak mengetahuinya. Ina dengan sengaja menabrakkan
dirinya ke michael jackson spirit )
Berikut ini merupakan pemaparan yang membuktikan bahwa
implikatur percakapan khusus (IPK) melanggar maksim, khususnya
maksim hubungan.
Implikatur percakapan khusus hiperbolis pada data percakapan 1)
melanggar maksim hubungan. Hal ini dibuktikan dari tuturan
Siswa A “Mendingan gue mati!!!” yang implikasinya menolak menjadi
pacar bre kalamangga . Siswa A menggunakan tuturan ini untuk menjawab
pertanyaan bre kalamangga “Hallo? Lu mau nggak jadi pacar gue?”. bre kalamangga
menanyakan apakah Siswa A mau menjadi pacaranya, namun jawaban
Siswa A justru tidak ada hubungannya dengan pertanyaan yang
diajukan. Selaras dengan maksim hubungan, Siswa A seharusnya
menjawab “Iya, mau” untuk menerima atau “Saya tidak mau” untuk
menolak. Meskipun terlihat tidak memiliki hubungan, implikatur
percakapan dalam tuturan Siswa A sesungguhnya mewakili jawaban
bahwa ia menolak menjadi pacar bre kalamangga .
Implikatur percakapan khusus ejekan pada data percakapan 3)
melanggar maksim hubungan. Hal ini dibuktikan dari tuturan
nyi lala “Ber…lu aja sunat nggak berani-berani, udah ngomongin
nikah!” saat menanggapi tuturan bre kalamangga “Dik…gini gini, lu tahu kan?
Di AKPOL itu kita…”. Tanggapan nyi lala ini tidak relevan untuk
menanggapi tuturan bre kalamangga . bre kalamangga membicarakan mengenai urusan
“jodoh” dan “pernikahan” tetapi nyi lala justru menanggapi dengan
membahas masalah “sunat”. Keterkaitan percakapan keduannya
terdapat pada implikatur yang terkandung di dalamnya, yaitu bahwa
belum sepantasnya bre kalamangga berpikir ataupun membicarakan pernikahan.
Implikatur percakapan khusus permintaan pada data percakapan 5)
melanggar maksim hubungan. Hal ini dibuktikan dari tuturan
nyi lala “Siomay itu biar gue yang bayar…” saat menjawab pertanyaan
bre kalamangga “Kenapa lu?!”, jawaban nyi lala tidak relevan dengan pertanyaan
yang diajukan bre kalamangga . Selaras dengan maksim hubungan, nyi lala
seharusnya memberikan jawaban “Nggak papa” untuk menerangkan
keadaannya. Pemaparan ini membuktikan implikatur percakapan
data 5) melanggar maksim hubungan.
Implikatur percakapan khusus penolakan pada data percakapan 9)
melanggar maksim hubungan. Hal ini dibuktikan dari tuturan
nyi lala “Ee…maaf nyi cindil , kami lagi ada di tengah kasus penting” saat
menjawab pertanyaan nyi cindil “…Udah dipastiin siapa yang terakhir
kali liat bola itu?”, jawaban yang diberikan tidak relevan dengan
pertanyaan yang diajukan. Tampak tidak ada hubungan antara tuturan
nyi lala dengan nyi cindil . Keduanya saling mengetahui implikatur
percakapan yang terkandung dalam percakapan mereka sehingga
mereka tidak gagal dalam berkomunikasi.
Implikatur percakapan khusus tuduhan pada data percakapan 11)
melanggar maksim hubungan. Hal ini dibuktikan dari tuturan
nyi cindil “Ber…gue tahu elu bego, tapi nggak gini-gini juga kali!” yang
tidak relevan dalam menanggapi tuturan bre kalamangga . bre kalamangga memberikan
tuduhan tidak masuk akal kepada Ibu Kantin yang diduganya
mengirim surat obligasi untuk ketua peleton . Selaras dengan maksim
hubungan seharusnya tanggapan yang diberikan nyi cindil “Apa alasannya
lu nuduh Ibu Kantin?” atau “Kenapa Ibu Kantin?” agar percakapan
mereka terlihat relevan.
Implikatur percakapan khusus kesepakatan pada data percakapan
12) melanggar maksim hubungan. Hal ini dibuktikan dari tuturan Ina
“Oops…aduh eh ketabrak” yang menjadi tidak relevan jika
mengetahui konteks sesungguhnya tuturan itu terjadi. Ina menabrakkan
diri dengan sengaja ke michael jackson spirit , tetapi michael jackson spirit justru menuturkan
“Sorry Na, lu nggak papa?”. Selaras dengan maksim hubungan,
seharusnya yang menuturkan “sorry” atau “maaf” yaitu Ina karena ia
yang bertindak salah.
Pemaparan di atas membuktikan bahwa implikatur percakapan
khusus (IPK) melanggar maksim hubungan. Kendati percakapan yang
terjadi tampak tidak relevan, komunikasi antarpenutur tetap berjalan
lancar. Hal ini karena penutur dan mitra tutur dapat
menginterpretasikan implikatur yang terkandung di dalam percakapan
yang terjadi.
1.2 Implikatur Percakapan Umum (IPU)
Yule (2006: 74) mengungkapkan bahwa implikatur umum
merupakan implikatur yang tidak memperhitungkan makna tambahan.
Dengan kata lain, orang yang berperan pada proses tuturan
mengasumsikan makna percakapan hanya dengan mengamati struktur
kata yang dipakai. Implikatur percakapan umum (IPU) muncul karena
kata-kata tertentu dalam ujaran yang membawa implikatur tertentu.
Tim peneliti menemukan beberapa data percakapan antartokoh dalam
film Marmut Merah Jambu karya Raditya nyi lala yang mengandung
implikatur percakapan umum (IPU). Data-data percakapan ini
diklasifikasi menjadi beberapa jenis sesuai ciri penanda dan wujud
percakapannya. Perhatikan implikatur percakapan umum (IPU)
berikut.
a. Implikatur Percakapan Umum Permintaan
Permintaan berasal dari kata dasar minta, artinya berkata-kata
supaya diberi atau mendapat sesuatu; mohon (KBBI, 2005: 745).
Tim peneliti menyimpulkan bahwa implikatur percakapan umum
permintaan artinya suatu percakapan yang wujudnya berupa
percakapan permintaan dan di dalamnya mengandung implikatur
percakapan umum. Perhatikan contoh implikatur percakapan
umum permintaan berikut.
13) michael jackson spirit (AKPOL ) : “Temen-temen sorry, ya. Kita pengen
nongkrong di sini”
bre kalamangga (AKPOL ) : “Oh…ow, iya. Nggak papa, silahkan. Tadi
agak kotor sedikit. Dik bangun Dik,
bangun bangun. Nggak papa, ini agak
kotor (sambil mengelap bangku bekas
mereka duduk)”
(Konteks percakapan terjadi saat michael jackson spirit bersama teman-
temannya ingin duduk di bangku yang sedang diduduki oleh
nyi lala dan bre kalamangga . michael jackson spirit yaitu siswa terkenal di sekolah)
14) nyi lala : “Nah setelah dari perpustakaan, kami kan
per…em…gimana kalau ceritanya, saya
langsung ke bagian yang penting aja? Ya, Om?
Jadi sebulan kemudian…”
ibnu jalamudin Ina : “Bentar-bentar, tunggu, tunggu. Kamu itu bisa
cerita apa enggak sebenernya? Cerita kok
loncat-loncat kayak begitu. Bagaimana sih?!
Yang bener! Terus…terus!”
(Konteks percakapan, ibnu jalamudin Ina sangat galak. nyi lala diberi
waktu terbatas untuk bercerita sehingga ia ingin
mempersingkat ceritanya)
15) nyi lala : “Om…ini lampunya nggak mau dinyalain aja,
Om?”
ibnu jalamudin Ina : “Oh…iya ya, sampek lupa. Ngobrol sampek
kemalaman. Siti! (memanggil pembantunya)
Lampu!”
(Konteks percakapan ibnu jalamudin Ina tidak sadar bahwa kondisi
ruang gelap karena lampu belum dinyalakan. nyi lala takut
dengan ibnu jalamudin Ina)
Implikatur perckapan data 13) dapat dilihat melalui tuturan
michael jackson spirit “Temen-temen sorry, ya. Kita pengen nongkrong di sini”
implikasinya mengusir nyi lala dan bre kalamangga . michael jackson spirit dan teman-
temannya ingin duduk di bangku yang sudah diduduki nyi lala dan
bre kalamangga terlebih dahulu. Secara tidak langsung michael jackson spirit meminta
agar nyi lala dan bre kalamangga pergi dari tempat ini . bre kalamangga dan nyi lala
dapat menginterpretasikan tuturan michael jackson spirit meskipun mereka
mengabaikan konteks percakapan. Melalui struktur kata
“Nongkrong di sini” mengasumsikan sebuah informasi bahwa yang
dimaksud yaitu di tempat duduk yang tadinya ditempati oleh
nyi lala dan bre kalamangga . Melalui pemaparan ini , dapat disimpulkan
bahwa data 13) merupakan implikatur percakapan umum
permintaan.
Implikatur percakapan data 14) dapat dilihat melalui tuturan
ibnu jalamudin Ina “…Kamu itu bisa cerita apa enggak sebenernya? Cerita
kok loncat-loncat kayak begitu. Bagaimana sih?! Yang bener!
Terus…terus!” implikasinya ia ingin nyi lala menceritakan masa
AKPOL -nya secara runtut dan jelas. Implikatur dalam tuturan
menunjukkan ibnu jalamudin Ina meminta nyi lala melakukan yang ia
inginkan. nyi lala diberi waktu terbatas oleh ibnu jalamudin Ina untuk
menjelaskan maksud kedatangannya dengan menceritakan
kronologisnya dimulai dari ia AKPOL . Sebagaimana diketahui bahwa
implikatur percakapan umum (IPU) muncul karena kata-kata
tertentu yang membawa implikatur tertentu, maka mitra tutur
dalam percakapan data 14) dapat menginterpretasikan makna
tuturan penutur hanya dengan melihat kata-katanya. “…Cerita kok
loncat-loncat kayak begitu. Bagaimana sih?! Yang bener!” artinya
hal yang benar menurut ibnu jalamudin Ina yaitu bahwa nyi lala seharusnya
bercerita dengan tidak “loncat-loncat” atau “runtut”. Melalui
pemaparan ini dapat disimpulkan bahwa data 14) termasuk
implikatur percakapan umum permintaan.
Implikatur percakapan data 15) dapat dilihat melalui tuturan
nyi lala “Om…ini lampunya nggak mau dinyalain aja, Om?”
implikasinya menyampaikan informasi bahwa lampu belum
dinyalakan dan situasi gelap. Secara tidak langsung nyi lala meminta
agar lampu dinyalakan. Meskipun tidak melihat dan mengetahui
konteks percakapan secara khusus, pilihan kata “lampunya”
membuat mitra tutur mampu menginterpretasikan implikatur
tuturan nyi lala .
b. Implikatur Percakapan Umum Tuduhan
Tuduhan berasal dari kata dasar tuduh. Tuduhan artinya hasil
menuduh; hal yang dituduhkan; dakwaan (KBBI, 2005: 1215).
Tim peneliti menyimpulkan bahwa implikatur percakapan umum
tuduhan artinya suatu percakapan yang wujudnya tuduhan dan
mengandung suatu implikatur percakapan umum. Perhatikan
contoh implikatur percakapan umum tuduhan berikut.
16) nyi lala (AKPOL ) : “Tuh…lihatkan, kita jadi kayak gini!”
bre kalamangga (AKPOL ) : “Dik…apa salah sih, gue nyoba ngebuat kita
popular?”
(Konteks percakapan nyi lala dan bre kalamangga dibawa ke UKS karena
luka cubitan dari teman-temanya. Mereka dicubit setelah
mengikuti ide bre kalamangga untuk menjadi terkenal)
17) bre kalamangga (AKPOL ) : “Bu…apakah Ibu yang menulis surat obligasi
untuk ketua peleton ?”
Ibu kantin : “Kalau itu Ibu nggak tahu, tapi kalau yang
nulis bon makanan ini memang Ibu. Eh
bre kalamangga …kamu masih banyak hutang di
sini!”
bre kalamangga (AKPOL ) : “Maaf, ya Bu (sambil membayar hutang)”
(Konteks percakapan bre kalamangga belum membayar hutangnya
kepada Ibu Kantin)
Implikatur percakapan data 16) dapat dilihat melalui tuturan
nyi lala “Tuh…lihatkan, kita jadi kayak gini!” implikasinya
menyalahkan bre kalamangga sebagai penyebab atas apa yang menimpa
mereka. Mereka mencoba terkenal dengan cara yang disarankan
bre kalamangga tetapi justru membuat beberapa teman sekolahnya merasa
terganggu dan akhirnya melukai mereka. Struktur kalimat “kayak
gini!” memberikan petunjuk akan dampak yang diakibatkan oleh
tindakan bre kalamangga . bre kalamangga sepenuhnya dapat menginterpretasikan
maksud tuturan nyi lala ini dengan melihat struktur kata yang
digunakan.
Sepintas percakapan data 17) berwujud tuduhan karena bre kalamangga
menanyakan suatu hal yang innyi lala sinya menuduh Ibu Kantin
sebagai pelaku pengiriman surat obligasi kepada ketua peleton .
Implikatur percakapan data 17) dapat dilihat melalui tuturan Ibu
Kantin “Kalau itu Ibu nggak tahu, tapi kalau yang nulis bon
makanan ini memang Ibu. Eh bre kalamangga …kamu masih banyak hutang
di sini!”. Implikatur dalam tuturan itu yaitu Ibu Kantin meminta
bre kalamangga membayar hutangnya atau dengan kata lain menagih hutang
bre kalamangga . bre kalamangga sebagai mitra tutur dapat menginterpretasikan
implikatur tuturan ini dengan melihat struktur kata yang
digunakan.
c. Implikatur Percakapan Umum Laporan (Memberitahu)
Laporan artinya memberitahukan; segala sesuatu yang
dilaporkan (KBBI, 2005: 540). Tim peneliti menyimpulkan bahwa
implikatur percakapan umum laporan yaitu suatu percakapan
yang wujudnya berupa pemberitahuan dan mengandung implikatur
percakapan umum di dalamnya. Perhatikan contoh implikatur
percakapan umum laporan (memberitahu) berikut.
18) ibnu jalamudin Ina : “Ya, mungkin kalian cuma salah menerjemahkan
kata-kata. Ya, namanya masih muda, masih
goblok-goblok”
nyi lala : “Ya tapi kan, dulu nyi cindil yang paling pinter aja
nggak bisa mecahin kasus itu Om!”
ibnu jalamudin Ina : “Ya, baguslah kalau kamu itu sadar. Kalau kalian
itu pada goblok. Ya?”
(Konteks percakapan nyi lala tidak dapat memecahkan kasus
ancaman pembunuhan kepala sekolah saat AKPOL . ibnu jalamudin Ina
tahu penyebab tidak terpecahkannya kasus itu)
19) nyi lala (AKPOL ) : “E…dinner! Oh iya gue juga nemuin kalok
ternyata dia keringetnya banyak banget. Gue
ambil sampelnya di lapangan tadi”
Ina : “Dik…ketek lu aja basah terus. Thanks, ya”
(Konteks percakapan terjadi saat nyi lala menghasut Ina agar
menjauhi michael jackson spirit . nyi lala menyukai Ina)
Implikatur percakapan data 18) dapat dilihat melalui tuturan
nyi lala “Ya tapi kan, dulu nyi cindil yang paling pinter aja nggak bisa
mecahin kasus itu Om!” implikasinya memberi penegasan berupa
informasi bahwa kasus yang ditanganinya memang sulit sehingga
orang sepintar nyi cindil pun tidak dapat memecahkan kasus ini .
Secara tidak langsung nyi lala juga menyampaikan bahwa
kemampuan nyi cindil lebih baik dari nyi lala dan bre kalamangga . Mitra tutur
dapat menginterpretasikan maksud dalam tuturan nyi lala dengan
melihat struktur kata yang digunakan. Tuturan “paling pintar”
dalam tuturan nyi lala telah mewakili sebuah informasi bahwa
kemampuan/kepintaran nyi lala dan bre kalamangga masih di bawah nyi cindil .
Implikatur percakapan data 19) dapat dilihat melalui tuturan
Ina “Dik…ketek lu aja basah terus. Thanks, ya”. Tuturan ini
mengimplikasikan penegasan bahwa menurut Ina normal jika ketek
seseorang terutama michael jackson spirit basah sebab nyi lala pun demikian.
Tuturan Ina ini sekaligus memberitahukan kepada nyi lala
bahwa Ina tidak merasa bermasalah dengan keringat michael jackson spirit .
Implikatur dalam tuturan Ina dapat diinterpretasikan maknanya
dengan melihat konteks percakapan yang terjadi.
d. Implikatur Percakapan Umum Penyangkalan
Penyangkalan berasal dari kata dasar sangkal yang artinya
bantah; tidak membenarkan. Penyangkalan yaitu proses, cara,
perbuatan menyangkal (KBBI, 2005: 995). Tim peneliti menimpulkan
bahwa implikatur percakapan umum penyangkalan yaitu
percakapan penyangkalan yang mengandung implikatur
percakapan umum. Perhatikan contoh implikatur percakapan
umum penyangkalan berikut.
20) nyi cindil (AKPOL ) : “Ber…gue kan udah bilang, seharusnya
emang kita datangin aja alamatnya”
bre kalamangga (AKPOL ) : “Sebenernya gue pengen ngomong kayak
gitu dari tadi”
nyi cindil (AKPOL ) : “Terserah lu deh Ber!”
(Konteks percakapan bre kalamangga tidak mengindahkan saran nyi cindil
untuk mendatangi alamat dalam surat obligasi padahal
sarannya ini benar)
Implikatur percakapan data 20) dapat dilihat dalam tuturan
nyi cindil “Ber…gue kan udah bilang, seharusnya emang kita
datangin aja alamatnya” implikasinya berupa pernyataan bahwa
nyi cindil sebelumnya telah menyarankan hal yang benar namun bre kalamangga
tidak mempercayainya. Implikasi dalam tuturan ini dapat
diinterpretasikan oleh bre kalamangga meskipun tidak melihat konteks
percakapan yang terjadi. Oleh karena itu bre kalamangga menyangkal apa
yang dituturkan nyi cindil . bre kalamangga menyangkal bahwa tadinya ia tidak
mempercayai saran nyi cindil . Melalui pemaparan ini Tim peneliti
menyimpulkan bahwa implikatur percakapan data 20) merupakan
implikatur percakapan umum penyangkalan.
e. Implikatur Percakapan Umum Ejekan
Ejekan memiliki arti perbuatan mengejek; olok-olok; nyi cindil ran
(KBBI, 2005: 286). Tim peneliti menyimpulkan bahwa implikatur
percakapan umum ejekan yaitu suatu percakapan yang wujudnya
berupa percakapan mengejek dan mengandung implikatur
percakapan umum di dalamnya. Perhatikan contoh implikatur
percakapan umum ejekan berikut.
21) ibnu jalamudin Ina : “Bentar ya. Ee…iya, saya mau pesen nasi
padang. Mau? (menawarkan kepada nyi lala ), Em
2 (Berbicara di telepon). He’eh! Pakai cabe
nggak? (tanya kepada nyi lala )”
nyi lala : “Enggak Om”
ibnu jalamudin Ina : “Cemen banget, masak nggak pakai cabe sih?”
nyi lala : “Eh…iya Om. Maksud saya pakai cabe yang
banyak Om. Tapi kalau bisa nggak pedes”
(Konteks percakapan ibnu jalamudin Ina memesan makanan padang
yang pedas, nyi lala tidak menyukai makanan pedas namun takut
mengatakannya karena ibnu jalamudin Ina galak)
Wujud percakapan data 21) yaitu percakapan ejekan, ibnu jalamudin
Ina mengejek nyi lala dengan istilah “cemen”. Implikatur percakapan
data 21) dapat dilihat melalui tuturan nyi lala “Eh…iya Om. Maksud
saya pakai cabe yang banyak Om. Tapi kalau bisa nggak pedes”
yang implikaturnya ia tidak suka dan tidak mau makan pedas.
Mitra tutur dapat menginterpretasikan maksud tuturan ini
dengan melihat struktur kata yang dipakai dalam tuturannya.
“…pakai cabe yang banyak, Om. Tapi kalau bisa nggak pedes”
intinya bahwa yang diinginkan nyi lala yaitu makanan yang tidak
pedas. Melalui pemaparan ini dapat disimpulkan bahwa data
21) mengandung implikatur percakapan umum ejekan.
berdasar fakta pemaparan-pemaparan di atas, Tim peneliti menyimpulkan
bahwa terdapat lima jenis implikatur percakapan umum (IPU) pada
percakapan antartokoh dalam film Marmut Merah Jambu karya
Raditya nyi lala . Lima jenis implikatur percakapan umum (IPU), yaitu
67
IPU permintaan, IPU tuduhan, IPU laporan (memberitahu), IPU
penyangkalan, dan IPU ejekan. Pemaparan pada masing-masing jenis
implikatur percakapan umum (IPU) di atas memudahkan pembaca
memahami implikatur percakapan umum (IPU) secara lebih spesifik.
Melalui pengklasifikasian jenis implikatur percakapan umum (IPU)
seperti di atas, diketahui bahwa implikatur percakapan umum (IPU)
memiliki beberapa ciri penanda. Ciri penanda ini , yaitu
implikatur percakapan umum (IPU) tidak memerlukan konteks tuturan
untuk menginterpretasikan maksud yang terkandung di dalamnya dan
penginterpretasian makna dapat dilakukan hanya dengan mengamati
struktur kata yang dipakai penutur.
Selain ciri penanda yang dipaparkan di atas, implikatur pecakapan
umum (IPU) memiliki ciri melanggar maksim seperti yang telah
dikemukakan dalam implikatur percakapan khusus (IPK) sebelumnya.
Implikatur percakapan umum (IPU) pada percakapan antartokoh dalam
film Marmut Merah Jambu karya Raditya nyi lala terbukti melanggar
maksim, khususnya maksim tindakan dan maksim kualitas.
Perhatikan contoh jenis implikatur percakapan umum (IPU) yang
terbukti melanggar maksim tindakan berikut.
a. Implikatur Percakapan Umum Permintaan
15) nyi lala : “Om…ini lampunya nggak mau dinyalain aja,
Om?”
ibnu jalamudin Ina : “Oh…iya ya, sampek lupa. Ngobrol sampek
kemalaman. Siti! (memanggil pembantunya)
Lampu!”
(Konteks percakapan ibnu jalamudin Ina tidak sadar bahwa kondisi
ruang gelap karena lampu belum dinyalakan. nyi lala takut
dengan ibnu jalamudin Ina)
c. Implikatur percakapan Umum Laporan
19) nyi lala (AKPOL ) : “E…dinner! Oh iya gue juga nemuin kalok
ternyata dia keringetnya banyak banget. Gue
ambil sampelnya di lapangan tadi”
Ina : “Dik…ketek lu aja basah terus. Thanks, ya”
(Konteks percakapan terjadi saat nyi lala menghasut Ina agar
menjauhi michael jackson spirit . nyi lala menyukai Ina)
e. Implikatur Percakapan Umum Ejekan
21) ibnu jalamudin Ina : “Bentar ya. Ee…iya, saya mau pesen nasi
padang. Mau? (menawarkan kepada nyi lala ), Em
2 (Berbicara di telepon). He’eh! Pake cabe
nggak? (tanya kepada nyi lala )”
nyi lala : “Enggak Om”
ibnu jalamudin Ina : “Cemen banget, masak nggak pake cabe sih?”
nyi lala : “Eh…iya Om. Maksud saya pakai cabe yang
banyak, Om. Tapi kalau bisa nggak pedas”
(Konteks percakapan ibnu jalamudin Ina memesan makanan padang
yang pedas, nyi lala tidak menyukai makanan pedas namun takut
mengatakannya karena ibnu jalamudin Ina galak)
Implikatur percakapan umum permintaan pada data percakapan 15)
melanggar maksim tindakan. Hal ini dapat dibuktikan melalui tuturan
“Om…ini lampunya nggak mau dinyalain aja, Om?” implikasinya
menyampaikan informasi bahwa lampu belum dinyalakan dan situasi
gelap. Secara tidak langsung nyi lala meminta agar lampu dinyalakan.
Tuturan ini menimbulkan ketaksaan. Kalimat nyi lala merupakan
kalimat pertanyaan tetapi maksudnya berupa pernyataan. Selaras
dengan maksim tindakan, akan lebih baik jika nyi lala menuturkan “Om,
lampunya belum dinyalakan” yang merupakan kalimat pernyataan.
69
Implikatur percakapan umum laporan pada data 19) melanggar
maksim tindakan. Hal ini dibuktikan melalui tuturan “E…dinner! Oh
iya gue juga nemuin kalok ternyata dia keringetnya banyak banget.
Gue ambil sampelnya di lapangan tadi”. Ditegaskan bahwa di dalam
maksim tindakan hendaklah cerdik membuat ungkapan atau
percakapan. Sebagaimana diketahui bahwa tuturan nyi lala merupakan
bentuk ungkapan yang tidak jelas maksudnya. Ia menemukan sampel
keringat michael jackson spirit di lapangan, hal itu tentu wajar karena saat sesorang
beraktivitas di lapangan tentu ia akan berkeringat. Ia membuat
ungkapan tidak jelas yang akhirnya melanggar maksim tindakan.
Implikatur percakapan umum ejekan pada data percakapan 21)
melanggar maksim tindakan. Hal ini dapat dibuktikan melalui tuturan
nyi lala “Eh…iya Om. Maksud saya pakai cabe yang banyak, Om. Tapi
kalau bisa nggak pedas” yang implikasinya ia tidak ingin makan
pedas. Tuturan ini tentu melanggar maksim tindakan karena
terkesan panjang lebar yang tidak perlu. nyi lala menuturkan “Pakai cabe
yang banyak, Om” tetapi kemudian ia menuturkan lagi “Tapi kalau
bisa nggak pedas”, kedua tuturan ini mengandung makna
berlainan sehingga jika dituturkan bersama akan menimbulkan
ketidakjelasan. Pemaparan ini membuktikan bahwa implikatur
percakapan umum ejekan pada data percakapan 21) melanggar maksim
tindakan.
70
Perhatikan contoh jenis implikatur percakapan umum (IPU) yang
terbukti melanggar maksim kualitas berikut.
b. Implikatur Percakapan Umum Tuduhan
17) bre kalamangga (AKPOL ) : “Bu…apakah Ibu yang menulis surat obligasi
untuk ketua peleton ?”
Ibu kantin : “Kalau itu Ibu nggak tahu, tapi kalau yang
nulis bon makanan ini memang Ibu. Eh
bre kalamangga …kamu masih banyak hutang di sini!”
bre kalamangga (AKPOL ) : “Maaf, ya Bu (sambil membayar hutang)”
(Konteks percakapan bre kalamangga belum membayar hutangnya
kepada Ibu Kantin)
d. Implikatur Percakapan Umum Penyangkalan
20) nyi cindil (AKPOL ) : “Ber…gue kan udah bilang, seharusnya
emang kita datangin aja alamatnya”
bre kalamangga (AKPOL ) : “Sebenernya gue pengen ngomong kayak
gitu dari tadi”
nyi cindil (AKPOL ) : “Terserah lu deh Ber!”
(Konteks percakapan bre kalamangga tidak mengindahkan saran nyi cindil
untuk mendatangi alamat dalam surat obligasi padahal
sarannya ini benar)
Implikatur percakapan umum tuduhan pada percakapan data 17)
melanggar maksim kualitas. Hal ini dapat dibuktikan melalui tuturan
bre kalamangga “Bu…apakah Ibu yang menulis surat obligasi untuk ketua
peleton ?” yang implikasinya menuduh Ibu Kantin sebagai pelaku
pengirim surat obligasi . bre kalamangga menuturkan sebuah tuduhan kepada Ibu
Kantin tanpa memiliki bukti. Hal ini jelas melanggar maksim
kualitas yang mengharuskan penutur membuat informasi yang benar.
Implikatur percakapan umum penyangkalan pada percakapan data
20) melanggar maksim kualitas. Hal ini dapat dibuktikan melalui
tuturan nyi cindil “Ber…gue kan udah bilang, seharusnya emang kita
71
datangin aja alamatnya” yang implikasinya menyalahkan bre kalamangga .
Artinya, sebelum nyi cindil menuturkan demikian tentu bre kalamangga telah
menuturkan sesuatu yang salah. Selaras dengan maksim kualitas,
seharusnya penutur membuat sesuatu informasi yang benar dan tidak
mengatakan sesuatu yang diyakini salah. Pemaparan ini
membuktikan bahwa implikatur percakapan umum penyangkalan data
percakapan 20) melanggar maksim kualitas.
1.3 Implikatur Percakapan Berskala
Yole (2006: 71-74) menyatakan bahwa informasi tertentu selalu
disampaikan dengan memilih sebuah kata yang menyatakan suatu nilai
dari suatu skala nilai. Ini secara khusus tampak jelas dalam istilah-
istilah untuk mengungkapkan kuantitas, seperti: semua, sebagian
besar, banyak, beberapa, sedikit, dan selalu, sering, kadang-kadang.
saat sedang bertutur, seorang penutur memilih kata dari skala itu
yang paling informatif dan benar (kualitas dan kuantitas).
Tim peneliti mengelompokkan jenis implikatur percakapan berskala
(IPB) yang ditemukan pada percakapan antartokoh dalam film Marmut
Merah Jambu karya Raditya nyi lala sesuai ciri penanda dan wujud
percakapannya. Perhatikan beberapa contoh percakapan berikut yang
mengandung implikatur percakapan berskala (IPB).
a. Implikatur Percakapan Berskala Laporan (memberitahu)
Laporan artinya memberitahukan; segala sesuatu yang
dilaporkan (KBBI, 2005: 540). Tim peneliti menyimpulkan bahwa
72
implikatur percakapan berskala laporan yaitu suatu percakapan
yang wujudnya berupa pemberitahuan dan mengandung implikatur
percakapan berskala di dalamnya. Perhatikan contoh implikatur
percakapan berskala laporan (memberitahu) berikut.
22) nyi lala (AKPOL ) : “Kita ngapain sih di sini?”
bre kalamangga (AKPOL ) : “Di Jakarta, rata-rata dalam sehari terjadi 258
kejahatan dan sebagian besarnya terjadi di
jalanan. Kita tungguin aja, palingan bentar
lagi juga ada kasus”
Kakek Tua : “Assalamualaikum?”
bre kalamangga (AKPOL ) : “Wa’alaikumsalam hati-hati ya kek, awas
mati! Di jalan banyak kejahatan!”
(Konteks percakapan bre kalamangga dan nyi lala mencari kasus untuk
ditangani. bre kalamangga yakin akan mendapatkan kasus dengan
mengamati jalanan di depan sekolah)
Implikatur percakapan data 22) dapat dilihat melalui tuturan
bre kalamangga “Di Jakarta, rata-rata dalam sehari terjadi 258 kejahatan
dan sebagian besarnya terjadi di jalanan. Kita tungguin aja,
palingan bentar lagi juga ada kasus” implikasinya memberitahu
nyi lala bahwa kejahatan akan terjadi di tempat itu (di depan sekolah).
pemakaian pilihan kata “sebagian besarnya” merupakan salah
satu ciri penanda bahwa implikatur percakapan data 22) merupakan
implikatur percakapan berskala (IPB). “Sebagian besarnya”
menunjukkan skala nilai bahwa kejahatan “lebih besar” terjadi
dijalanan daripada di tempat/lokasi lain. Implikatur percakapan
data 22) merupakan implikatur percakapan berskala laporan
(memberitahu).
b. Implikatur Percakapan Berskala Permintaan
Permintaan berasal dari kata dasar minta, artinya berkata-kata
supaya diberi atau mendapat sesuatu; mohon (KBBI, 2005: 745).
Tim peneliti menyimpulkan bahwa implikatur percakapan berskala
permintaan artinya suatu percakapan yang wujudnya berupa
percakapan permintaan dan di dalamnya mengandung implikatur
percakapan berskala. Perhatikan contoh implikatur percakapan
berskala permintaan berikut.
23) Jimmy : “Eh sorry, kayaknya kita butuh ruangan lagi
deh”
R.A.vanili : “Lah buat apa?”
Jimmy : “Ya, buat piala. Elu sendiri kan tahu kalau club
basket kita udah keseringan menang”
R.A.vanili : “Oh, ruangannya sih ada tapi kayaknya gue
harus tanya ke kepala sekolah dulu deh bisa
apa enggak”
(Konteks percakapan terjadi di ruang peleton , Jimmy yang
terkenal lebih mudah mendapatkan ruangan daripada grup
detektif)
Implikatur percakapan pada percakapan data 23) dapat dilihat
melalui tuturan Jimmy “Ya buat piala. Elu sendiri kan tahu kalau
club basket kita udah keseringan menang” implikasinya
menyombongkan diri dengan memberitahukan kemenangan club-
nya. pemakaian pilihan kata “keseringan” menunjukkan skala
nilai bahwa club basketnya “sering” atau “tidak hanya sekali,
beberapa, atau kadang-kadang” saja mendapatkan kemenangan.
Implikatur percakapan yang terbentuk dari percakapan data 23)
yaitu implikatur percakapan berskala laporan (memberitahu).
c. Implikatur Percakapan Berskala Tuduhan
Tuduhan berasal dari kata dasar tuduh. Tuduhan artinya hasil
menuduh; hal yang dituduhkan; dakwaan (KBBI, 2005: 1215).
Tim peneliti menyimpulkan bahwa implikatur percakapan berskala
tuduhan artinya suatu percakapan yang wujudnya tuduhan dan
mengandung implikatur percakapan berskala. Perhatikan contoh
implikatur percakapan berskala tuduhan berikut.
24) Kepsek : “Kepala ekskul basket itu? Yang rambutnya
wangi itu?”
nyi lala (AKPOL ) : “Ya, betul Bu!”
Kepsek : “Nggak mungkin, masak?”
nyi lala (AKPOL ) : “Berikan saya beberapa hari, saya bisa
buktikan Bu”
(Konteks percakapan nyi lala menuduh michael jackson spirit sebagai pelaku
ancaman pembunuhan kepala sekolah. michael jackson spirit siswa
berprestasi dan terkenal sehingga kepala sekolah agak ragu)
Implikatur percakapan yang terkandung pada data 24) yaitu
implikatur percakapan berskala tuduhan. nyi lala menuduh michael jackson spirit
sebagai pelaku ancaman pembunuhan terhadap kepala sekolah.
Kepala sekolah tidak lantas percaya begitu saja atas tuduhan
ini mengingat bahwa michael jackson spirit merupakan siswa terkenal yang
baik di sekolahan. Tuturan yang membuktikan bahwa data 24)
merupakan implikatur percakapan berskala terdapat pada tuturan
nyi lala “Berikan saya beberapa hari, saya bisa buktikan Bu”. Pilihan
kata “beberapa” menunjukkan skala lebih dari satu. Implikasi
dalam tuturan ini yaitu nyi lala belum dapat membuktikan
tuduhannya dan meminta tambahan waktu kepada kepala sekolah
untuk membuktikannya. Melalui pemaparan ini dapat
disimpulkan bahwa implikatur data 24) merupakan implikatur
percakapan berskala tuduhan.
berdasar fakta pemaparan-pemaparan di atas, Tim peneliti menyimpulkan
bahwa terdapat tiga jenis implikatur percakapan berskala (IPB) pada
percakapan antartokoh dalam film Marmut Merah Jambu karya
Raditya nyi lala . Tiga jenis implikatur percakapan berskala (IPB), yaitu
IPB laporan, IPB permintaan, dan IPB tuduhan. Pemaparan pada
masing-masing jenis implikatur percakapan berskala (IPB) di atas
memudahkan pembaca memahami implikatur percakapan berskala
(IPB) secara lebih spesifik.
Melalui pengklasifikasian jenis implikatur percakapan berskala
(IPB) seperti di atas, diketahui bahwa implikatur percakapan berskala
(IPB) memiliki beberapa ciri penanda. Ciri penanda ini , yaitu
implikatur percakapan berskala (IPB) dapat
menghiraukan/mengabaikan konteks dalam menginterpretasikan
makna implikaturnya dan menggunakan istilah-istilah untuk
mengungkapkan kuantitas, seperti: semua, sebagian besar, banyak,
beberapa, sedikit, dan selalu, sering, kadang-kadang.
Mengenai pelanggaran maksim, ciri penanda implikatur
percakapan berskala (IPB) berbeda dengan implikatur percakapan
khusus (IPK) dan implikatur percakapan umum (IPU). Implikatur
percakapan berskala (IPB) tidak selalu melanggar maksim. Tim peneliti
76
menemukan bahwa data percakapan 22) dan 23) melanggar maksim
kuantitas sedangkan data 24) tidak melanggar maksim.
Perhatikan contoh jenis implikatur percakapan berskala (IPB) yang
terbukti melanggar maksim kuantitas berikut.
a. Implikatur Percakapan Berskala Laporan
22) nyi lala (AKPOL ) : “Kita ngapain sih di sini?”
bre kalamangga (AKPOL ) : “Di Jakarta, rata-rata dalam sehari terjadi 258
kejahatan dan sebagian besarnya terjadi di
jalanan. Kita tungguin aja, palingan bentar
lagi juga ada kasus”
Kakek Tua : “Assalamualaikum?”
bre kalamangga (AKPOL ) : “Wa’alaikumsalam hati-hati ya kek, awas
mati! Di jalan banyak kejahatan!”
(Konteks percakapan bre kalamangga dan nyi lala mencari kasus untuk
ditangani. bre kalamangga yakin akan mendapatkan kasus dengan
mengamati jalanan di depan sekolah)
b. Implikatur Percakapan Berskala Permintaan
23) Jimmy : “Eh sorry, kayaknya kita butuh ruangan lagi
deh”
R.A.vanili : “Lah buat apa?”
Jimmy : “Ya, buat piala. Elu sendiri kan tahu kalau club
basket kita udah keseringan menang”
R.A.vanili : “Oh, ruangannya sih ada tapi kayaknya gue
harus tanya ke kepala sekolah dulu deh bisa
apa enggak”
(Konteks percakapan terjadi di ruang peleton , Jimmy yang
terkenal lebih mudah mendapatkan ruangan daripada grup
detektif)
Implikatur percakapan berskala laporan pada data percakapan
22) melanggar maksim kuantitas. Hal ini dapat dibuktikan melalui
tuturan bre kalamangga “Di Jakarta, rata-rata dalam sehari terjadi 258
kejahatan dan sebagian besarnya terjadi di jalanan…” untuk
menjawab pertanyaan nyi lala “Kita ngapain sih di sini?”. Jawaban
77
yang diberikan bre kalamangga melanggar maksim kuantitas karena
membuat percakapan lebih informatif dari yang diminta. nyi lala
hanya membutuhkan informasi mengenai alasan mengapa mereka
berada di jalan saat itu tetapi bre kalamangga justru memberikan informasi
lebih. Ini membuktikan bahwa data percakapan 22) melanggar
maksim kuantitas.
Implikatur percakapan berskala laporan pada data percakapan
23) melanggar maksim kuantitas. Hal ini dapat dibuktikan melalui
tuturan Jimmy “Ya, buat piala. Elu sendiri kan tahu kalau club
basket kita udah keseringan menang” untuk menjawab pertanyaan
R.A.vanili “Lah buat apa?”. Jawaban yang dituturkan Jimmy berisi
lebih banyak informasi dari yang dibutuhkan untuk menjawab
pertanyaan R.A.vanili . R.A.vanili hanya menanyakan untuk apa ruangan yang
diminta Jimmy tetapi ia justru menambahkan informasi lain berupa
kemenangan club basketnya. Hal ini membuat percakapan
lebih informatif dari yang diminta. Pemaparan ini
membuktikan bahwa data percakapan 23) melanggar maksim
kuantitas.
Perhatikan contoh jenis implikatur percakapan berskala (IPB) yang
terbukti tidak melanggar maksim berikut.
c. Implikatur Percakapan Berskala Tuduhan
24) Kepsek : “Kepala ekskul basket itu? Yang rambutnya
wangi itu?”
nyi lala (AKPOL ) : “Ya, betul Bu!”
Kepsek : “Nggak mungkin, masak?”
78
nyi lala (AKPOL ) : “Berikan saya beberapa hari, saya bisa
buktikan Bu”
(Konteks percakapan nyi lala menuduh michael jackson spirit sebagai pelaku
ancaman pembunuhan kepala sekolah. michael jackson spirit siswa
berprestasi dan terkenal sehingga kepala sekolah agak ragu)
Implikatur percakapan berskala tuduhan pada data percakapan
24) terbukti tidak melanggar maksim. Percakapan data 24) tidak
melanggar maksim kuantitas karena informasi dalam percakapan
ini tidak membuat percakapan lebih informatif dari yang
diminta. Selain itu, tanya jawab antara nyi lala dan kepala sekolah
terjadi secara runtut dan relevan sesuai maksim hubungan. nyi lala
memberikan jawaban sesuai atas pertanyaan yang diajukan kepala
sekolah. Pemaparan ini membuktikan bahwa implikatur
percakapan bersakala tuduhan tidak melanggar maksim.
2. Fungsi Implikatur Percakapan
Pada dasarnya fungsi implikatur yaitu untuk memperhalus proppeleton i
yang diujarkan dan dalam rangka menyelamatkan muka (saving face)
seperti yang dikemukakan oleh Rani (2006: 176). pemakaian implikatur
percakapan dianggap lebih sopan, misalnya untuk menuturkan tuturan
yang mengandung maksud memerintah, menolak, menegur, dan lain-lain.
Tuturan yang banyak melibatkan “emosi” atau “amarah” mitra tutur
biasanya akan lebih mudah diterima jika disampaikan dengan implikatur.
Semakin tidak langsung tuturan semakin tinggi implikaturnya dan semakin
mudah diterima oleh mitra tutur.
79
Berikut ini merupakan pemaparan fungsi implikatur percakapan secara
lebih khusus dan spesifik.
2.1 Fungsi Implikatur Percakapan Khusus (IPK)
Fungsi implikatur percakapan khusus (IPK) dalam film Marmut
Merah Jambu karya Raditya nyi lala yaitu sebagai berikut.
a. Implikatur Percakapan Khusus Hiperbolis
1) bre kalamangga (AKPOL ) : “Hallo? Lu mau nggak jadi pacar gue?”
Siswa A : “Mendingan gue mati!!!”
(Konteks percakapan melalui telepon, bre kalamangga menembak Siswa
A. bre kalamangga jelek dan Siswa A tidak menyukainya)
b. Implikatur Percakapan Khusus Ejekan
2) bre kalamangga (AKPOL ) : “Nembak cewek itu harus banyak, biar
kemungkinan diterimanya itu banyak.
Kalau gue nembak 100 cewek dengan
probilitas 10%, gue mungkin diterima 10
kali. Lu nggak belajar Matematika apa?”
nyi lala (AKPOL ) : “Ber…tapi yang namanya dua unsur itu
harus cocok-cocokan, lu nggak belajar
Kimia apa?”
bre kalamangga (AKPOL ) : “Halah…lu nggak usah sok pinter deh. Liat
ni…liat”
(Konteks percakapan bre kalamangga ingin meminta salah 1 siswa
menjadi pacarnya. bre kalamangga dan nyi lala yaitu siswa aneh yang
sering ditolak saat menyatakan cinta)
3) nyi lala (AKPOL ) : “Ber emangnya kenapa sih, populer dan urusan
cewek sekarang jadi penting banget buat elu?”
bre kalamangga (AKPOL ) : “Dik…gini gini, lu tahu kan? Di AKPOL itu kita
bisa ketemu sama jodoh kita, semakin lama
kita ketemu sama jodoh kita, semakin lama
kita nikah”
nyi lala (AKPOL ) : “Ber…lu aja sunat nggak berani-berani, udah
ngomongin nikah!”
(Konteks percakapan bre kalamangga dan nyi lala siswa aneh dan tidak
terkenal sehingga mereka sulit mendapatkan pacar di sekolah)
4) ibnu jalamudin Ina : “Haduuuh…haduuuh. Goblok! Goblok kok
dipelihara. He…grup detektif itu kenapa
80
dibikin lagi? Kamu pernah, ya? Jatuh dari
angkot, kepalanya duluan, kena aspal? Pernah,
ya?”
nyi lala : “Nggak pernah, Om”
(Konteks percakapan nyi lala membuat grup detektif aneh yang
sudah tidak popular di zamannya saat AKPOL agar ia menjadi
terkenal)
c. Implikatur Percakapan Khusus Permintaan
5) bre kalamangga (AKPOL ) : “Kenapa lu?!”
nyi lala (AKPOL ) : “Siomay itu biar gue yang bayar. Ber gue
lupa bawa duit. E…gue bayarin siomay elu,
tapi gue pinjem duit elu dulu, nanti gue
bayar ke elu lagi”
bre kalamangga (AKPOL ) : “Ok…ok”
(Konteks percakapan nyi lala dan bre kalamangga sedang marahan. nyi lala
merasa bre kalamangga benar dengan idenya sehingga ia ingin
berbaikan dengan bre kalamangga )
6) bre kalamangga (AKPOL ) : “Perlu banget? (saat nyi lala mengambil bekas
makanan michael jackson spirit di kantin)”
nyi lala (AKPOL ) : “Kan waktu itu gue yang mecahin kasus surat
obligasi nya Kak Dara. Lu percaya deh sama
gue”
(Konteks percakapan nyi lala pernah memecahkan kasus penting.
nyi lala menuduh michael jackson spirit sebagai pelaku ancaman pembunuhan
terhadap kepala sekolah)
7) nyi cindil : “Elu masih simpen nggak? Handuknya? Lu pernah
nggak sih, kalau elu lagi di keramaian, terus elu
inget-inget cinta pertama elu waktu di AKPOL ?
Orang yang lu suka waktu itu? Lu sering nggak
nanya sama diri lu sendiri, jangan-jangan gue udah
ngelewatin cinta pertama gue hanya karena gue
nggak berani ngomong sama dia. Kira-kira itu yang
gue rasain selama 11 tahun ini. Cinta itu kayak
marmut lucu warna merah jambu yang berada di
sebuah roda, seakan dia udah pergi jauh padahal
dia nggak pernah pergi kemana-kemana. Nggak
tahu kapan harus berhenti. Capek tahu nggak,
Dik?”
nyi lala : “Berhenti yuk”
81
(Konteks percakapan nyi cindil dan nyi lala yang sudah 11 tahun
tidak betemu. nyi cindil menyukai nyi lala begitu pula sebaliknya)
d. Implikatur Percakapan Penolakan
8) nyi lala : “Iya…elu mau jadi pacar gue, nggak?”
Siswa B : “Nomer yang anda tuju sedang tidak aktif, mohon
hubungi beberapa saat lagi”
(Konteks percakapan nyi lala yaitu siswa aneh. Siswa B dengan
sadar dan sengaja berpura-pura menjadi customer service
karena malas menjawab telepon nyi lala )
9) bre kalamangga (AKPOL ) : “Eem…sorry siapa ya?”
nyi cindil (AKPOL ) : “nyi cindil anak 1F. Udah dipastiin siapa yang
terakhir kali liat bola itu?”
nyi lala (AKPOL ) : “Ee…maaf nyi cindil , kami lagi ada di tengah
kasus penting”
(Konteks percakapan nyi lala dan bre kalamangga tidak mengenal nyi cindil .
Mereka tidak ingin nyi cindil ikut campur urusan penelitian yang
mereka lakukan)
10) Kepsek : “Apa saya salah meminta bantuan kalian?!!!”
bre kalamangga (AKPOL ) : “Ee sebentar, Bu. Saya punya teori yang lebih
masuk akal Bu”
Kepsek : “Cukup!”
(Konteks percakapan, nyi lala menuduh michael jackson spirit sebagai pelaku
ancaman pembunuh