Tampilkan postingan dengan label film marmut merah jambu 2. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label film marmut merah jambu 2. Tampilkan semua postingan

Rabu, 29 Januari 2025

film marmut merah jambu 2

 



banget? (saat  nyi lala   mengambil bekas 

makanan michael jackson spirit  di kantin)”

nyi lala   (AKPOL ) : “Kan waktu itu gue yang mecahin kasus surat 

obligasi nya Kak Dara. Lu percaya deh sama 

gue”

(Konteks percakapan nyi lala   pernah memecahkan kasus penting. 

nyi lala   menuduh michael jackson spirit  sebagai pelaku ancaman pembunuhan 

terhadap kepala sekolah dan bre kalamangga  meragukan tuduhan 

ini )

7) nyi cindil  : “Elu masih simpen nggak? Handuknya? Lu pernah 

nggak sih, kalau elu lagi di keramaian, terus elu 

inget-inget cinta pertama elu waktu di AKPOL ? 

Orang yang lu suka waktu itu? Lu sering nggak

nanya sama diri lu sendiri, jangan-jangan gue udah 

ngelewatin cinta pertama gue hanya karena gue 

nggak berani ngomong sama dia. Kira-kira itu yang 

gue rasain selama 11 tahun ini. Cinta itu kayak 

marmut lucu warna merah jambu yang berada di 

sebuah roda, seakan dia udah pergi jauh padahal 

dia nggak pernah pergi kemana-kemana. Nggak


47

tahu kapan harus berhenti. Capek tahu nggak, 

Dik?”

nyi lala   : “Berhenti yuk”

(Konteks percakapan nyi cindil  dan nyi lala   yang sudah 11 tahun 

tidak betemu. nyi cindil  menyukai nyi lala   begitu pula sebaliknya)

Implikatur percakapan data 5) mengandung implikatur 

percakapan khusus, hal ini  dapat dilihat dari tuturan nyi lala  

“Siomay itu biar gue yang bayar”. Tuturan ini  implikaturnya 

nyi lala   ingin berbaikkan dengan bre kalamangga . Implikatur ini  

mewakili permintaan maaf kepada bre kalamangga  sekaligus tanda bahwa ia 

setuju mengikuti ide bre kalamangga  untuk menjadi terkenal. Mitra tutur 

dapat menginterpretasikan maksud lain atas tuturan dan sikap nyi lala  

dengan melihat konteks percakapan yang terjadi. 

Implikatur percakapan data 6) dapat dilihat melalui tuturan 

nyi lala   “Kan waktu itu gue yang mecahin kasus surat obligasi nya Kak 

Dara. Lu percaya deh sama gue” implikasinya meyakinkan bre kalamangga 

agar percaya dengan tindakannya. bre kalamangga  menuturkan “Perlu 

banget? (saat  nyi lala   mengambil bekas makanan michael jackson spirit  di 

kantin)” karena ia ragu apakah tindakan yang mereka lakukan 

memang diperlukan dalam penelitian  kasus ancaman 

pembunuhan terhadap kepala sekolah. nyi lala   sudah pernah berhasil 

memecahkan kasus sebelumnya sehingga bre kalamangga  percaya saja 

dengan tindakan yang dilakukan nyi lala  . Selain itu, bre kalamangga  juga 

mengenal nyi lala   sebagai sahabat yang pantas dipercayai, maka 


peneliri menyimpulkan bahwa data 6) mengandung implikatur 

percakapan khusus permintaan.

Data percakapan 7) mengandung implikatur percakapan khusus 

(IPK). Hal ini  dibuktikan melalui tuturan nyi lala   “Berhenti yuk” 

yang implikasinya meminta nyi cindil  menjadi pacarnya. Implikatur 

ini  mudah diinterpretasikan maksudnya dengan melihat 

konteks percakapan yang terjadi.

d. Implikatur Percakapan Penolakan

Penolakan berasal dari kata dasar tolak. Penolakan artinya 

proses, cara, perbuatan menolak (KBBI. 2005: 1204). Tim peneliti  

menyimpulkan bahwa implikatur percakapan khusus penolakan 

yaitu  suatu percakapan yang mengandung implikatur percakapan 

khusus dan dituturkan dalam tuturan penolakan. Perhatikan contoh 

implikatur percakapan khusus penolakan berikut.

8) nyi lala   : “Iya…elu mau jadi pacar gue, nggak?”

Siswa B : “Nomer yang anda tuju sedang tidak aktif, mohon 

hubungi beberapa saat lagi”

(Konteks percakapan nyi lala   yaitu  siswa aneh. Siswa B dengan 

sadar dan sengaja berpura-pura menjadi customer service

karena malas menjawab telepon nyi lala  )

9) bre kalamangga  (AKPOL ) : “Eem…sorry siapa ya?”

nyi cindil  (AKPOL ) : “nyi cindil  anak 1F. Udah dipastiin siapa yang 

terakhir kali liat bola itu?”

nyi lala   (AKPOL ) : “Ee…maaf nyi cindil , kami lagi ada di tengah 

kasus penting”

(Konteks percakapan nyi lala   dan bre kalamangga  tidak mengenal nyi cindil . 

Mereka tidak ingin nyi cindil  ikut campur urusan penelitian  yang 

mereka lakukan)


10) Kepsek : “Apa saya salah meminta bantuan kalian?!!!”

bre kalamangga  (AKPOL ) : “Ee sebentar, Bu. Saya punya teori yang lebih 

masuk akal Bu”

Kepsek : “Cukup!”

(Konteks percakapan, nyi lala   menuduh michael jackson spirit  sebagai pelaku 

ancaman pembunuhan terhadap kepala sekolah dan tidak 

dapat membuktikan tuduhan ini )

Implikatur percakapan data 8) dapat dilihat melalui tuturan 

Siswa B “Nomer yang anda tuju sedang tidak aktif, mohon 

hubungi beberapa saat lagi” yang implikasinya menolak 

permintaan nyi lala  . Siswa B berpura-pura menjadi customer service

karena tidak ingin berbicara dengan nyi lala   yang artinya sama saja 

dia menolak menjadi pacar nyi lala  . Implikasi dalam tuturan Siswa B 

dapat dimengerti dan diinterpretasikan sebagai bentuk penolakan 

dengan melihat konteks percakapannya. Siswa B mengetahui latar 

belakang nyi lala   yang sering melakukan hal sama kepada siswa 

perempuan lain di sekolahnya.

Implikatur percakapan data 9) dapat dilihat melalui tuturan 

nyi lala   “Ee…maaf nyi cindil , kami lagi ada di tengah kasus penting” 

yang mengimplikasikan bahwa mereka (bre kalamangga  dan nyi lala  ) tidak 

ingin nyi cindil  terlibat dalam penelitian  kasus hilangnya bola volli. 

Mereka merasa terganggu dengan kehadiran nyi cindil . Konteks 

percakapan data 9) terjadi saat  bre kalamangga  dan nyi lala   sedang 

melakukan penelitian  kasus pertama yang mereka terima 

sebagai sebuah grup detektif. nyi cindil  tiba-tiba berbaur saat 

penelitian  kasus tanpa diinginkan. nyi cindil  dapat 


menginterpretasikan maksud tuturan nyi lala   sebagai bentuk 

penolakan akan kehadirannya karena ia mengetahui konteks 

percakapan yang terjadi. Tanpa mengetahui konteks percakapan, 

bisa saja orang salah dalam menginterpretasikan tuturan nyi lala  , 

maka Tim peneliti  menyimpulkan bahwa data 9) termasuk implikatur

percakapan khusus penolakan.

Implikatur percakapan data 10) dapat dilihat melalui tuturan 

kepala sekolah “Apa saya salah meminta bantuan kalian?!!” yang 

implikasinya berupa kekecewaan dan ketidakpuasan terhadap grup 

detektif. Tuturan ini  semakin dikuatkan dengan tuturan 

berikutnya “Cukup!” yang memberikan ketegasan bahwa kepala 

sekolah menolak penjelasan yang diberikan oleh gurp detektif. Ia 

tidak ingin memberikan kesempatan lagi kepada grup detektif 

untuk membuktikan tuduhan mereka terhadap michael jackson spirit . Data 10) 

termasuk implikatur percakapan khusus penolakan.

e. Implikatur Percakapan Khusus Tuduhan

Tuduhan berasal dari kata dasar tuduh. Tuduhan artinya hasil 

menuduh; hal yang dituduhkan; dakwaan (KBBI, 2005: 1215). 

Tim peneliti  menyimpulkan bahwa implikatur percakapan khusus 

tuduhan yaitu  suatu percakapan yang mengandung implikatur

percakapan khusus dan dituturkan dalam tuturan menuduh pihak 

lain. Perhatikan contoh implikatur percakapan khusus tuduhan 

berikut. 


11) nyi lala   (AKPOL ) : “Jadi pelakunya?”

bre kalamangga  (AKPOL ) : “Siapa yang tidak pernah kita duga nulis 

surat obligasi ? Ayo kita sebutin bareng. 

Ibu kantin!”

nyi cindil  (AKPOL ) : “Ber…gue tahu elu bego, tapi nggak gini-

gini juga kali!”

(Konteks percakapan bre kalamangga , nyi lala  , dan nyi cindil  sedang mencari 

tahu pelaku pengiriman surat obligasi  kepada ketua peleton . 

bre kalamangga  siswa aneh, jelek, dan bodoh menuduh Ibu Kantin tanpa 

bukti. nyi cindil  anggota grub detektif yang paling pintar)

Implikatur percakapan data 11) dapat dilihat melalui tuturan 

nyi cindil  (AKPOL ) “Ber…gue tahu elu bego, tapi nggak gini-gini juga 

kali!” yang implikasinya kesal terhadap bre kalamangga  yang menuduh Ibu 

Kantin. Implikatur dalam tuturan ini  dapat diinterpretasikan 

maknanya dengan melihat konteks percakapan yang terjadi. bre kalamangga  

menuduh Ibu Kantin sebagai pelaku pengiriman surat obligasi  

kepada ketua peleton  padahal ia tidak memiliki bukti apapun. bre kalamangga  

memang ia sering bertindak sembarangan seperti itu sebelumnya. 

Implikatur percakapan khusus yang terkandung pada data 11) 

yaitu  tuduhan bre kalamangga  terhadap Ibu Kantin merupakan hal yang 

salah. 

f. Implikatur Percakapan Khusus Kesepakatan

Kesepakatan artinya setuju; perihal sepakat (KBBI, 2005: 

1042). Tim peneliti  menyimpulkan bahwa implikatur percakapan 

khusus kesepakatan yaitu  suatu percakapan yang didalamnya 

mengandung implikatur percakapan khusus dan dituturkan 

sehingga terjadi suatu kesepakatan antara penutur dan mitra tutur.


Perhatikan contoh implikatur percakapan khusus kesepakatan 

berikut.

12) Ina : “Oops… aduh, eh ketabrak”

michael jackson spirit  (AKPOL )  : “Sorry Na, lu nggak papa?”

Ina : “Ee nggak papa, sorry ya Mich”

michael jackson spirit  (AKPOL ) : “Iya ngak papa kok. Elu mau kemana?”

Ina : “Tuh (menunjuk), mau duduk di situ” 

michael jackson spirit  (AKPOL ) : “Oh, ya udah. Bareng yuk?”

(Konteks percakapan Ina menyukai michael jackson spirit  tetapi michael jackson spirit  

tidak mengetahuinya. Ina dengan sengaja menabrakkan 

dirinya ke michael jackson spirit )

Implikatur percakapan data 12) dapat dilihat melalui tuturan 

Ina “Oops… aduh, eh ketabrak” implikasinya agar michael jackson spirit  

merespons tindakannya. Ina berharap michael jackson spirit  mengajaknya duduk 

bersama. Implikatur percakapan pada data 12) ini  dapat 

dipahami dengan melihat konteks percakapan yang terjadi. 

Percakapan yang terjadi menghasilkan sebuah kesepakatan antara 

Ina dan michael jackson spirit  yang saling memaafkan dan akhirnya duduk 

bersama. Apa yang menjadi implikasi dalam tuturan Ina akhirnya 

tercapai. Implikatur percakapan data 12) termasuk implikatur 

percakapan khusus kesepakatan.

berdasar fakta  pemaparan-pemaparan di atas, Tim peneliti  menyimpulkan 

bahwa terdapat enam jenis implikatur percakapan khusus (IPK) pada 

percakapan antartokoh dalam film Marmut Merah Jambu karya 

Raditya nyi lala  . Enam jenis implikatur percakapan khusus (IPK), yaitu 

IPK hiperbolis, IPK ejekan, IPK permintaan, IPK penolakan, IPK 

tuduhan, dan IPK kesepakatan. Pemaparan pada masing-masing jenis 



implikatur percakapan khusus (IPK) di atas memudahkan pembaca 

memahami implikatur percakapan khusus (IPK) secara lebih spesifik.

Melalui pengklasifikasian jenis implikatur percakapan khusus 

(IPK) seperti di atas, diketahui bahwa implikatur percakapan khusus 

(IPK) selalu membutuhkan konteks untuk menginterpretasikan maksud 

tuturan, pendengar mengasumsikan informasi secara lokal (artinya 

sebatas lingkup percakapan), penutur yang terlibat dalam percakapan 

memiliki latar belakang pengetahuan khusus (budaya, asal, perilaku, 

dan/atau kebiasaan) yang sama, dan penutur yang telibat dalam 

percakapan harus memiliki dasar pengetahuan umum yang sama 

sehingga tidak menimbulkan salah paham.

Tim peneliti  juga menemukan ciri penanda lain dalam implikatur 

percakapan khusus (IPK) selain yang sudah dipaparkan sebelumnya. 

Implikatur percakapan khusus (IPK) selalu melanggar maksim, 

khususnya maksim hubungan. George Yule (2006: 78) menyatakan 

bahwa implikatur percakapan didasarkan pada prinsip kerja sama atau 

maksim-maksim. Cummings (2007: 18) juga menyatakan bahwa 

sejumlah implikatur percakapan yang dihasilkan dengan sengaja 

melanggar maksim telah memperoleh nama-nama khusus dan sejauh 

ini telah dibahas dalam lingkaran sastra seperti yang ada dalam 

berbagai lingkaran linguistik. 

Implikatur percakapan khusus (IPK) pada percakapan antartokoh 

dalam film Marmut Merah Jambu karya Raditya nyi lala   terbukti 


54

melanggar maksim, khususnya maksim tindakan. Perhatikan contoh 

berikut.

a. IPK Hiperbolis

1) bre kalamangga  (AKPOL ) : “Hallo? Lu mau nggak jadi pacar gue?”

Siswa A : “Mendingan gue mati!!!”

(Konteks percakapan melalui telepon, bre kalamangga  menembak Siswa 

A. bre kalamangga  jelek dan Siswa A tidak menyukainya)

b. IPK Ejekan

3) nyi lala   (AKPOL ) : “Ber emangnya kenapa sih, populer dan urusan 

cewek sekarang jadi penting banget buat elu?”

bre kalamangga  (AKPOL ) : “Dik…gini gini, lu tahu kan? Di AKPOL  itu kita 

bisa ketemu sama jodoh kita, semakin lama 

kita ketemu sama jodoh kita, semakin lama 

kita nikah”

nyi lala   (AKPOL ) : “Ber…lu aja sunat nggak berani-berani, udah 

ngomongin nikah!”

(Konteks percakapan bre kalamangga  dan nyi lala   siswa aneh dan tidak 

terkenal sehingga mereka sulit mendapatkan pacar di sekolah)

c. IPK Permintaan

5) bre kalamangga  (AKPOL ) : “Kenapa lu?!”

nyi lala   (AKPOL ) : “Siomay itu biar gue yang bayar. Ber gue 

lupa bawa duit. E…gue bayarin siomay elu, 

tapi gue pinjem duit elu dulu, nanti gue 

bayar ke elu lagi”

bre kalamangga  (AKPOL ) : “Ok…ok”

(Konteks percakapan nyi lala   dan bre kalamangga  sedang marahan. nyi lala   

merasa bre kalamangga  benar dengan idenya sehingga ia ingin 

berbaikan dengan bre kalamangga )

d. IPK Penolakan

9) bre kalamangga  (AKPOL ) : “Eem…sorry siapa ya?”

nyi cindil  (AKPOL ) : “nyi cindil  anak 1F. Udah dipastiin siapa yang 

terakhir kali liat bola itu?”

nyi lala   (AKPOL ) : “Ee…maaf nyi cindil , kami lagi ada di tengah 

kasus penting”

(Konteks percakapan nyi lala   dan bre kalamangga  tidak mengenal nyi cindil . 

Mereka tidak ingin nyi cindil  ikut campur urusan penelitian  yang 

mereka lakukan)

e. IPK Tuduhan

11) nyi lala   (AKPOL ) : “Jadi pelakunya?”




bre kalamangga  (AKPOL ) : “Siapa yang tidak pernah kita duga nulis 

surat obligasi ? Ayo kita sebutin bareng. 

Ibu kantin!”

nyi cindil  (AKPOL ) : “Ber…gue tahu elu bego, tapi nggak gini-

gini juga kali!”

(Konteks percakapan bre kalamangga , nyi lala  , dan nyi cindil  sedang mencari 

tahu pelaku pengiriman surat obligasi  kepada ketua peleton . 

bre kalamangga  siswa aneh, jelek, dan bodoh menuduh Ibu Kantin tanpa 

bukti. nyi cindil  anggota grub detektif yang paling pintar)

f. IPK Kesepakatan

12) Ina : “Oops… aduh, eh ketabrak”

michael jackson spirit  (AKPOL )  : “Sorry Na, lu nggak papa?”

Ina : “Ee nggak papa, sorry ya Mich”

michael jackson spirit  (AKPOL ) : “Iya ngak papa kok. Elu mau kemana?”

Ina : “Tuh (menunjuk), mau duduk di situ” 

michael jackson spirit  (AKPOL ) : “Oh, ya udah. Bareng yuk?”

(Konteks percakapan Ina menyukai michael jackson spirit  tetapi michael jackson spirit  

tidak mengetahuinya. Ina dengan sengaja menabrakkan 

dirinya ke michael jackson spirit )

Berikut ini merupakan pemaparan yang membuktikan bahwa 

implikatur percakapan khusus (IPK) melanggar maksim, khususnya 

maksim hubungan.

Implikatur percakapan khusus hiperbolis pada data percakapan 1) 

melanggar maksim hubungan. Hal ini  dibuktikan dari tuturan

Siswa A “Mendingan gue mati!!!” yang implikasinya menolak menjadi 

pacar bre kalamangga . Siswa A menggunakan tuturan ini  untuk menjawab 

pertanyaan bre kalamangga  “Hallo? Lu mau nggak jadi pacar gue?”. bre kalamangga  

menanyakan apakah Siswa A mau menjadi pacaranya, namun jawaban 

Siswa A justru tidak ada hubungannya dengan pertanyaan yang 

diajukan. Selaras dengan maksim hubungan, Siswa A seharusnya 

menjawab “Iya, mau” untuk menerima atau “Saya tidak mau” untuk 

menolak. Meskipun terlihat tidak memiliki hubungan, implikatur 


percakapan dalam tuturan Siswa A sesungguhnya mewakili jawaban 

bahwa ia menolak menjadi pacar bre kalamangga .

Implikatur percakapan khusus ejekan pada data percakapan 3) 

melanggar maksim hubungan. Hal ini  dibuktikan dari tuturan 

nyi lala   “Ber…lu aja sunat nggak berani-berani, udah ngomongin 

nikah!” saat menanggapi tuturan bre kalamangga  “Dik…gini gini, lu tahu kan? 

Di AKPOL  itu kita…”. Tanggapan nyi lala   ini  tidak relevan untuk 

menanggapi tuturan bre kalamangga . bre kalamangga  membicarakan mengenai urusan 

“jodoh” dan “pernikahan” tetapi nyi lala   justru menanggapi dengan 

membahas masalah “sunat”. Keterkaitan percakapan keduannya 

terdapat pada implikatur yang terkandung di dalamnya, yaitu bahwa 

belum sepantasnya bre kalamangga  berpikir ataupun membicarakan pernikahan.

Implikatur percakapan khusus permintaan pada data percakapan 5) 

melanggar maksim hubungan. Hal ini  dibuktikan dari tuturan 

nyi lala   “Siomay itu biar gue yang bayar…” saat menjawab pertanyaan 

bre kalamangga  “Kenapa lu?!”, jawaban nyi lala   tidak relevan dengan pertanyaan 

yang diajukan bre kalamangga . Selaras dengan maksim hubungan, nyi lala   

seharusnya memberikan jawaban “Nggak papa” untuk menerangkan 

keadaannya. Pemaparan ini  membuktikan implikatur percakapan 

data 5) melanggar maksim hubungan.

Implikatur percakapan khusus penolakan pada data percakapan 9) 

melanggar maksim hubungan. Hal ini  dibuktikan dari tuturan 

nyi lala   “Ee…maaf nyi cindil , kami lagi ada di tengah kasus penting” saat  


menjawab pertanyaan nyi cindil  “…Udah dipastiin siapa yang terakhir 

kali liat bola itu?”, jawaban yang diberikan tidak relevan dengan 

pertanyaan yang diajukan. Tampak tidak ada hubungan antara tuturan 

nyi lala   dengan nyi cindil . Keduanya saling mengetahui implikatur 

percakapan yang terkandung dalam percakapan mereka sehingga 

mereka tidak gagal dalam berkomunikasi.

Implikatur percakapan khusus tuduhan pada data percakapan 11) 

melanggar maksim hubungan. Hal ini  dibuktikan dari tuturan 

nyi cindil  “Ber…gue tahu elu bego, tapi nggak gini-gini juga kali!” yang 

tidak relevan dalam menanggapi tuturan bre kalamangga . bre kalamangga  memberikan 

tuduhan tidak masuk akal kepada Ibu Kantin yang diduganya 

mengirim surat obligasi  untuk ketua peleton . Selaras dengan maksim 

hubungan seharusnya tanggapan yang diberikan nyi cindil  “Apa alasannya 

lu nuduh Ibu Kantin?” atau “Kenapa Ibu Kantin?” agar percakapan 

mereka terlihat relevan.

Implikatur percakapan khusus kesepakatan pada data percakapan 

12) melanggar maksim hubungan. Hal ini dibuktikan dari tuturan Ina 

“Oops…aduh eh ketabrak” yang menjadi tidak relevan jika 

mengetahui konteks sesungguhnya tuturan itu terjadi. Ina menabrakkan 

diri dengan sengaja ke michael jackson spirit , tetapi michael jackson spirit  justru menuturkan 

“Sorry Na, lu nggak papa?”. Selaras dengan maksim hubungan, 

seharusnya yang menuturkan “sorry” atau “maaf” yaitu  Ina karena ia 

yang bertindak salah.

Pemaparan di atas membuktikan bahwa implikatur percakapan 

khusus (IPK) melanggar maksim hubungan. Kendati percakapan yang 

terjadi tampak tidak relevan, komunikasi antarpenutur tetap berjalan 

lancar. Hal ini  karena penutur dan mitra tutur dapat 

menginterpretasikan implikatur yang terkandung di dalam percakapan 

yang terjadi. 

1.2 Implikatur Percakapan Umum (IPU)

Yule (2006: 74) mengungkapkan bahwa implikatur umum 

merupakan implikatur yang tidak memperhitungkan makna tambahan. 

Dengan kata lain, orang yang berperan pada proses tuturan 

mengasumsikan makna percakapan hanya dengan mengamati struktur 

kata yang dipakai. Implikatur percakapan umum (IPU) muncul karena 

kata-kata tertentu dalam ujaran yang membawa implikatur tertentu.

Tim peneliti  menemukan beberapa data percakapan antartokoh dalam 

film Marmut Merah Jambu karya Raditya nyi lala   yang mengandung 

implikatur percakapan umum (IPU). Data-data percakapan ini  

diklasifikasi menjadi beberapa jenis sesuai ciri penanda dan wujud 

percakapannya. Perhatikan implikatur percakapan umum (IPU) 

berikut.

a. Implikatur Percakapan Umum Permintaan

Permintaan berasal dari kata dasar minta, artinya berkata-kata 

supaya diberi atau mendapat sesuatu; mohon (KBBI, 2005: 745). 

Tim peneliti  menyimpulkan bahwa implikatur percakapan umum 

permintaan artinya suatu percakapan yang wujudnya berupa 

percakapan permintaan dan di dalamnya mengandung implikatur 

percakapan umum. Perhatikan contoh implikatur percakapan 

umum permintaan berikut.

13) michael jackson spirit  (AKPOL ) : “Temen-temen sorry, ya. Kita pengen

nongkrong di sini”

bre kalamangga  (AKPOL ) : “Oh…ow, iya. Nggak papa, silahkan. Tadi 

agak kotor sedikit. Dik bangun Dik, 

bangun bangun. Nggak papa, ini agak 

kotor (sambil mengelap bangku bekas 

mereka duduk)”

(Konteks percakapan terjadi saat  michael jackson spirit  bersama teman-

temannya ingin duduk di bangku yang sedang diduduki oleh 

nyi lala   dan bre kalamangga . michael jackson spirit  yaitu  siswa terkenal di sekolah)

14) nyi lala   : “Nah setelah dari perpustakaan, kami kan 

per…em…gimana kalau ceritanya, saya 

langsung ke bagian yang penting aja? Ya, Om? 

Jadi sebulan kemudian…”

ibnu  jalamudin  Ina : “Bentar-bentar, tunggu, tunggu. Kamu itu bisa 

cerita apa enggak sebenernya? Cerita kok 

loncat-loncat kayak begitu. Bagaimana sih?! 

Yang bener! Terus…terus!”

(Konteks percakapan, ibnu  jalamudin  Ina sangat galak. nyi lala   diberi 

waktu terbatas untuk bercerita sehingga ia ingin 

mempersingkat ceritanya)

15) nyi lala   : “Om…ini lampunya nggak mau dinyalain aja, 

Om?”

ibnu  jalamudin  Ina : “Oh…iya ya, sampek lupa. Ngobrol sampek 

kemalaman. Siti! (memanggil pembantunya) 

Lampu!”

(Konteks percakapan ibnu  jalamudin  Ina tidak sadar bahwa kondisi 

ruang gelap karena lampu belum dinyalakan. nyi lala   takut 

dengan ibnu  jalamudin  Ina)

Implikatur perckapan data 13) dapat dilihat melalui tuturan 

michael jackson spirit  “Temen-temen sorry, ya. Kita pengen nongkrong di sini” 

implikasinya mengusir nyi lala   dan bre kalamangga . michael jackson spirit  dan teman-



temannya ingin duduk di bangku yang sudah diduduki nyi lala   dan 

bre kalamangga  terlebih dahulu. Secara tidak langsung michael jackson spirit  meminta 

agar nyi lala   dan bre kalamangga  pergi dari tempat ini . bre kalamangga  dan nyi lala   

dapat menginterpretasikan tuturan michael jackson spirit  meskipun mereka 

mengabaikan konteks percakapan. Melalui struktur kata 

“Nongkrong di sini” mengasumsikan sebuah informasi bahwa yang 

dimaksud yaitu  di tempat duduk yang tadinya ditempati oleh 

nyi lala   dan bre kalamangga . Melalui pemaparan ini , dapat disimpulkan 

bahwa data 13) merupakan implikatur percakapan umum 

permintaan.

Implikatur percakapan data 14) dapat dilihat melalui tuturan 

ibnu  jalamudin  Ina “…Kamu itu bisa cerita apa enggak sebenernya? Cerita 

kok loncat-loncat kayak begitu. Bagaimana sih?! Yang bener! 

Terus…terus!” implikasinya ia ingin nyi lala   menceritakan masa 

AKPOL -nya secara runtut dan jelas. Implikatur dalam tuturan 

menunjukkan ibnu  jalamudin  Ina meminta nyi lala   melakukan yang ia 

inginkan. nyi lala   diberi waktu terbatas oleh ibnu  jalamudin  Ina untuk 

menjelaskan maksud kedatangannya dengan menceritakan 

kronologisnya dimulai dari ia AKPOL . Sebagaimana diketahui bahwa 

implikatur percakapan umum (IPU) muncul karena kata-kata 

tertentu yang membawa implikatur tertentu, maka mitra tutur 

dalam percakapan data 14) dapat menginterpretasikan makna 

tuturan penutur hanya dengan melihat kata-katanya. “…Cerita kok 

loncat-loncat kayak begitu. Bagaimana sih?! Yang bener!” artinya 

hal yang benar menurut ibnu  jalamudin  Ina yaitu  bahwa nyi lala   seharusnya 

bercerita dengan tidak “loncat-loncat” atau “runtut”. Melalui 

pemaparan ini  dapat disimpulkan bahwa data 14) termasuk 

implikatur percakapan umum permintaan.

Implikatur percakapan data 15) dapat dilihat melalui tuturan 

nyi lala   “Om…ini lampunya nggak mau dinyalain aja, Om?” 

implikasinya menyampaikan informasi bahwa lampu belum 

dinyalakan dan situasi gelap. Secara tidak langsung nyi lala   meminta 

agar lampu dinyalakan. Meskipun tidak melihat dan mengetahui 

konteks percakapan secara khusus, pilihan kata “lampunya” 

membuat mitra tutur mampu menginterpretasikan implikatur 

tuturan nyi lala  .

b. Implikatur Percakapan Umum Tuduhan

Tuduhan berasal dari kata dasar tuduh. Tuduhan artinya hasil 

menuduh; hal yang dituduhkan; dakwaan (KBBI, 2005: 1215). 

Tim peneliti  menyimpulkan bahwa implikatur percakapan umum 

tuduhan artinya suatu percakapan yang wujudnya tuduhan dan 

mengandung suatu implikatur percakapan umum. Perhatikan 

contoh implikatur percakapan umum tuduhan berikut.

16) nyi lala   (AKPOL ) : “Tuh…lihatkan, kita jadi kayak gini!”

bre kalamangga  (AKPOL ) : “Dik…apa salah sih, gue nyoba ngebuat kita 

popular?”

(Konteks percakapan nyi lala   dan bre kalamangga  dibawa ke UKS karena 

luka cubitan dari teman-temanya. Mereka dicubit setelah 

mengikuti ide bre kalamangga  untuk menjadi terkenal)


17) bre kalamangga  (AKPOL )  : “Bu…apakah Ibu yang menulis surat obligasi  

untuk ketua peleton ?”

Ibu kantin : “Kalau itu Ibu nggak tahu, tapi kalau yang 

nulis bon makanan ini memang Ibu. Eh 

bre kalamangga …kamu masih banyak hutang di 

sini!” 

bre kalamangga  (AKPOL ) : “Maaf, ya Bu (sambil membayar hutang)”

(Konteks percakapan bre kalamangga  belum membayar hutangnya 

kepada Ibu Kantin)

Implikatur percakapan data 16) dapat dilihat melalui tuturan 

nyi lala   “Tuh…lihatkan, kita jadi kayak gini!” implikasinya 

menyalahkan bre kalamangga  sebagai penyebab atas apa yang menimpa

mereka. Mereka mencoba terkenal dengan cara yang disarankan 

bre kalamangga  tetapi justru membuat beberapa teman sekolahnya merasa 

terganggu dan akhirnya melukai mereka. Struktur kalimat “kayak 

gini!” memberikan petunjuk akan dampak yang diakibatkan oleh 

tindakan bre kalamangga . bre kalamangga  sepenuhnya dapat menginterpretasikan 

maksud tuturan nyi lala   ini  dengan melihat struktur kata yang 

digunakan.

Sepintas percakapan data 17) berwujud tuduhan karena bre kalamangga  

menanyakan suatu hal yang innyi lala  sinya menuduh Ibu Kantin 

sebagai pelaku pengiriman surat obligasi  kepada ketua peleton . 

Implikatur percakapan data 17) dapat dilihat melalui tuturan Ibu 

Kantin “Kalau itu Ibu nggak tahu, tapi kalau yang nulis bon 

makanan ini memang Ibu. Eh bre kalamangga …kamu masih banyak hutang 

di sini!”. Implikatur dalam tuturan itu yaitu  Ibu Kantin meminta 

bre kalamangga  membayar hutangnya atau dengan kata lain menagih hutang 


bre kalamangga . bre kalamangga  sebagai mitra tutur dapat menginterpretasikan 

implikatur tuturan ini  dengan melihat struktur kata yang 

digunakan.

c. Implikatur Percakapan Umum Laporan (Memberitahu)

Laporan artinya memberitahukan; segala sesuatu yang 

dilaporkan (KBBI, 2005: 540). Tim peneliti  menyimpulkan bahwa 

implikatur percakapan umum laporan yaitu  suatu percakapan 

yang wujudnya berupa pemberitahuan dan mengandung implikatur 

percakapan umum di dalamnya. Perhatikan contoh implikatur 

percakapan umum laporan (memberitahu) berikut.

18) ibnu  jalamudin  Ina : “Ya, mungkin kalian cuma salah menerjemahkan 

kata-kata. Ya, namanya masih muda, masih 

goblok-goblok”

nyi lala   : “Ya tapi kan, dulu nyi cindil  yang paling pinter aja 

nggak bisa mecahin kasus itu Om!”

ibnu  jalamudin  Ina : “Ya, baguslah kalau kamu itu sadar. Kalau kalian 

itu pada goblok. Ya?”

(Konteks percakapan nyi lala   tidak dapat memecahkan kasus 

ancaman pembunuhan kepala sekolah saat  AKPOL . ibnu  jalamudin  Ina 

tahu penyebab tidak terpecahkannya kasus itu)

19) nyi lala   (AKPOL ) : “E…dinner! Oh iya gue juga nemuin kalok 

ternyata dia keringetnya banyak banget. Gue 

ambil sampelnya di lapangan tadi”

Ina : “Dik…ketek lu aja basah terus. Thanks, ya”

(Konteks percakapan terjadi saat  nyi lala   menghasut Ina agar 

menjauhi michael jackson spirit . nyi lala   menyukai Ina)

Implikatur percakapan data 18) dapat dilihat melalui tuturan 

nyi lala   “Ya tapi kan, dulu nyi cindil  yang paling pinter aja nggak bisa 

mecahin kasus itu Om!” implikasinya memberi penegasan berupa 

informasi bahwa kasus yang ditanganinya memang sulit sehingga 

orang sepintar nyi cindil  pun tidak dapat memecahkan kasus ini . 

Secara tidak langsung nyi lala   juga menyampaikan bahwa 

kemampuan nyi cindil  lebih baik dari nyi lala   dan bre kalamangga . Mitra tutur 

dapat menginterpretasikan maksud dalam tuturan nyi lala   dengan 

melihat struktur kata yang digunakan. Tuturan “paling pintar” 

dalam tuturan nyi lala   telah mewakili sebuah informasi bahwa 

kemampuan/kepintaran nyi lala   dan bre kalamangga  masih di bawah nyi cindil .

Implikatur percakapan data 19) dapat dilihat melalui tuturan 

Ina “Dik…ketek lu aja basah terus. Thanks, ya”. Tuturan ini  

mengimplikasikan penegasan bahwa menurut Ina normal jika ketek 

seseorang terutama michael jackson spirit  basah sebab nyi lala   pun demikian.

Tuturan Ina ini  sekaligus memberitahukan kepada nyi lala   

bahwa Ina tidak merasa bermasalah dengan keringat michael jackson spirit . 

Implikatur dalam tuturan Ina dapat diinterpretasikan maknanya 

dengan melihat konteks percakapan yang terjadi.

d. Implikatur Percakapan Umum Penyangkalan

Penyangkalan berasal dari kata dasar sangkal yang artinya 

bantah; tidak membenarkan. Penyangkalan yaitu proses, cara, 

perbuatan menyangkal (KBBI, 2005: 995). Tim peneliti  menimpulkan 

bahwa implikatur percakapan umum penyangkalan yaitu 

percakapan penyangkalan yang mengandung implikatur 

percakapan umum. Perhatikan contoh implikatur percakapan 

umum penyangkalan berikut. 

20) nyi cindil  (AKPOL ) : “Ber…gue kan udah bilang, seharusnya 

emang kita   datangin aja alamatnya”

bre kalamangga  (AKPOL ) : “Sebenernya gue pengen ngomong kayak

gitu dari tadi”

nyi cindil  (AKPOL ) : “Terserah lu deh Ber!”

(Konteks percakapan bre kalamangga  tidak mengindahkan saran nyi cindil  

untuk mendatangi alamat dalam surat obligasi  padahal 

sarannya ini  benar)

Implikatur percakapan data 20) dapat dilihat dalam tuturan 

nyi cindil  “Ber…gue kan udah bilang, seharusnya emang kita   

datangin aja alamatnya” implikasinya berupa pernyataan bahwa 

nyi cindil  sebelumnya telah menyarankan hal yang benar namun bre kalamangga  

tidak mempercayainya. Implikasi dalam tuturan ini  dapat 

diinterpretasikan oleh bre kalamangga  meskipun tidak melihat konteks 

percakapan yang terjadi. Oleh karena itu bre kalamangga  menyangkal apa 

yang dituturkan nyi cindil . bre kalamangga  menyangkal bahwa tadinya ia tidak 

mempercayai saran nyi cindil . Melalui pemaparan ini  Tim peneliti  

menyimpulkan bahwa implikatur percakapan data 20) merupakan 

implikatur percakapan umum penyangkalan.

e. Implikatur Percakapan Umum Ejekan

Ejekan memiliki arti perbuatan mengejek; olok-olok; nyi cindil ran 

(KBBI, 2005: 286). Tim peneliti  menyimpulkan bahwa implikatur 

percakapan umum ejekan yaitu  suatu percakapan yang wujudnya 

berupa percakapan mengejek dan mengandung implikatur 

percakapan umum di dalamnya. Perhatikan contoh implikatur 

percakapan umum ejekan berikut.

21) ibnu  jalamudin  Ina : “Bentar ya. Ee…iya, saya mau pesen nasi 

padang. Mau? (menawarkan kepada nyi lala  ), Em 

2 (Berbicara di telepon). He’eh! Pakai cabe 

nggak? (tanya kepada nyi lala  )”

nyi lala   : “Enggak Om”

ibnu  jalamudin  Ina : “Cemen banget, masak nggak pakai cabe sih?”

nyi lala   : “Eh…iya Om. Maksud saya pakai cabe yang 

banyak Om. Tapi kalau bisa nggak pedes”

(Konteks percakapan ibnu  jalamudin  Ina memesan makanan padang 

yang pedas, nyi lala   tidak menyukai makanan pedas namun takut 

mengatakannya karena ibnu  jalamudin  Ina galak)

Wujud percakapan data 21) yaitu  percakapan ejekan, ibnu  jalamudin  

Ina mengejek nyi lala   dengan istilah “cemen”. Implikatur percakapan 

data 21) dapat dilihat melalui tuturan nyi lala   “Eh…iya Om. Maksud 

saya pakai cabe yang banyak Om. Tapi kalau bisa nggak pedes”

yang implikaturnya ia tidak suka dan tidak mau makan pedas. 

Mitra tutur dapat menginterpretasikan maksud tuturan ini 

dengan melihat struktur kata yang dipakai dalam tuturannya. 

“…pakai cabe yang banyak, Om. Tapi kalau bisa nggak pedes” 

intinya bahwa yang diinginkan nyi lala   yaitu  makanan yang tidak 

pedas. Melalui pemaparan ini  dapat disimpulkan bahwa data 

21) mengandung implikatur percakapan umum ejekan.

berdasar fakta  pemaparan-pemaparan di atas, Tim peneliti  menyimpulkan 

bahwa terdapat lima jenis implikatur percakapan umum (IPU) pada 

percakapan antartokoh dalam film Marmut Merah Jambu karya 

Raditya nyi lala  . Lima jenis implikatur percakapan umum (IPU), yaitu 


67

IPU permintaan, IPU tuduhan, IPU laporan (memberitahu), IPU 

penyangkalan, dan IPU ejekan. Pemaparan pada masing-masing jenis 

implikatur percakapan umum (IPU) di atas memudahkan pembaca 

memahami implikatur percakapan umum (IPU) secara lebih spesifik.

Melalui pengklasifikasian jenis implikatur percakapan umum (IPU) 

seperti di atas, diketahui bahwa implikatur percakapan umum (IPU) 

memiliki beberapa ciri penanda. Ciri penanda ini , yaitu 

implikatur percakapan umum (IPU) tidak memerlukan konteks tuturan 

untuk menginterpretasikan maksud yang terkandung di dalamnya dan 

penginterpretasian makna dapat dilakukan hanya dengan mengamati 

struktur kata yang dipakai penutur.

Selain ciri penanda yang dipaparkan di atas, implikatur pecakapan 

umum (IPU) memiliki ciri melanggar maksim seperti yang telah 

dikemukakan dalam implikatur percakapan khusus (IPK) sebelumnya. 

Implikatur percakapan umum (IPU) pada percakapan antartokoh dalam 

film Marmut Merah Jambu karya Raditya nyi lala   terbukti melanggar 

maksim, khususnya maksim tindakan dan maksim kualitas.

Perhatikan contoh jenis implikatur percakapan umum (IPU) yang 

terbukti melanggar maksim tindakan berikut.

a. Implikatur Percakapan Umum Permintaan

15) nyi lala   : “Om…ini lampunya nggak mau dinyalain aja, 

Om?”

ibnu  jalamudin  Ina : “Oh…iya ya, sampek lupa. Ngobrol sampek 

kemalaman. Siti! (memanggil pembantunya) 

Lampu!”


(Konteks percakapan ibnu  jalamudin  Ina tidak sadar bahwa kondisi 

ruang gelap karena lampu belum dinyalakan. nyi lala   takut 

dengan ibnu  jalamudin  Ina)

c. Implikatur percakapan Umum Laporan

19) nyi lala   (AKPOL ) : “E…dinner! Oh iya gue juga nemuin kalok 

ternyata dia keringetnya banyak banget. Gue 

ambil sampelnya di lapangan tadi”

Ina : “Dik…ketek lu aja basah terus. Thanks, ya”

(Konteks percakapan terjadi saat  nyi lala   menghasut Ina agar 

menjauhi michael jackson spirit . nyi lala   menyukai Ina)

e. Implikatur Percakapan Umum Ejekan

21) ibnu  jalamudin  Ina : “Bentar ya. Ee…iya, saya mau pesen nasi 

padang. Mau? (menawarkan kepada nyi lala  ), Em 

2 (Berbicara di telepon). He’eh! Pake cabe 

nggak? (tanya kepada nyi lala  )”

nyi lala   : “Enggak Om”

ibnu  jalamudin  Ina : “Cemen banget, masak nggak pake cabe sih?”

nyi lala   : “Eh…iya Om. Maksud saya pakai cabe yang 

banyak, Om. Tapi kalau bisa nggak pedas”

(Konteks percakapan ibnu  jalamudin  Ina memesan makanan padang 

yang pedas, nyi lala   tidak menyukai makanan pedas namun takut 

mengatakannya karena ibnu  jalamudin  Ina galak)

Implikatur percakapan umum permintaan pada data percakapan 15) 

melanggar maksim tindakan. Hal ini dapat dibuktikan melalui tuturan 

“Om…ini lampunya nggak mau dinyalain aja, Om?” implikasinya 

menyampaikan informasi bahwa lampu belum dinyalakan dan situasi 

gelap. Secara tidak langsung nyi lala   meminta agar lampu dinyalakan. 

Tuturan ini  menimbulkan ketaksaan. Kalimat nyi lala   merupakan 

kalimat pertanyaan tetapi maksudnya berupa pernyataan. Selaras 

dengan maksim tindakan, akan lebih baik jika nyi lala   menuturkan “Om, 

lampunya belum dinyalakan” yang merupakan kalimat pernyataan.


69

Implikatur percakapan umum laporan pada data 19) melanggar 

maksim tindakan. Hal ini dibuktikan melalui tuturan “E…dinner! Oh 

iya gue juga nemuin kalok ternyata dia keringetnya banyak banget. 

Gue ambil sampelnya di lapangan tadi”. Ditegaskan bahwa di dalam 

maksim tindakan hendaklah cerdik membuat ungkapan atau 

percakapan. Sebagaimana diketahui bahwa tuturan nyi lala   merupakan 

bentuk ungkapan yang tidak jelas maksudnya. Ia menemukan sampel 

keringat michael jackson spirit  di lapangan, hal itu tentu wajar karena saat sesorang 

beraktivitas di lapangan tentu ia akan berkeringat. Ia membuat 

ungkapan tidak jelas yang akhirnya melanggar maksim tindakan.

Implikatur percakapan umum ejekan pada data percakapan 21) 

melanggar maksim tindakan. Hal ini dapat dibuktikan melalui tuturan

nyi lala   “Eh…iya Om. Maksud saya pakai cabe yang banyak, Om. Tapi 

kalau bisa nggak pedas” yang implikasinya ia tidak ingin makan 

pedas. Tuturan ini  tentu melanggar maksim tindakan karena 

terkesan panjang lebar yang tidak perlu. nyi lala   menuturkan “Pakai cabe 

yang banyak, Om” tetapi kemudian ia menuturkan lagi “Tapi kalau 

bisa nggak pedas”, kedua tuturan ini  mengandung makna 

berlainan sehingga jika dituturkan bersama akan menimbulkan 

ketidakjelasan. Pemaparan ini  membuktikan bahwa implikatur 

percakapan umum ejekan pada data percakapan 21) melanggar maksim 

tindakan.


70

Perhatikan contoh jenis implikatur percakapan umum (IPU) yang 

terbukti melanggar maksim kualitas berikut.

b. Implikatur Percakapan Umum Tuduhan

17) bre kalamangga  (AKPOL )  : “Bu…apakah Ibu yang menulis surat obligasi  

untuk ketua peleton ?”

Ibu kantin : “Kalau itu Ibu nggak tahu, tapi kalau yang 

nulis bon makanan ini memang Ibu. Eh 

bre kalamangga …kamu masih banyak hutang di sini!” 

bre kalamangga  (AKPOL ) : “Maaf, ya Bu (sambil membayar hutang)”

(Konteks percakapan bre kalamangga  belum membayar hutangnya 

kepada Ibu Kantin)

d. Implikatur Percakapan Umum Penyangkalan

20) nyi cindil  (AKPOL ) : “Ber…gue kan udah bilang, seharusnya 

emang kita   datangin aja alamatnya”

bre kalamangga  (AKPOL ) : “Sebenernya gue pengen ngomong kayak 

gitu dari tadi”

nyi cindil  (AKPOL ) : “Terserah lu deh Ber!”

(Konteks percakapan bre kalamangga  tidak mengindahkan saran nyi cindil  

untuk mendatangi alamat dalam surat obligasi  padahal 

sarannya ini  benar)

Implikatur percakapan umum tuduhan pada percakapan data 17) 

melanggar maksim kualitas. Hal ini dapat dibuktikan melalui tuturan 

bre kalamangga  “Bu…apakah Ibu yang menulis surat obligasi  untuk ketua 

peleton ?” yang implikasinya menuduh Ibu Kantin sebagai pelaku 

pengirim surat obligasi . bre kalamangga  menuturkan sebuah tuduhan kepada Ibu 

Kantin tanpa memiliki bukti. Hal ini  jelas melanggar maksim 

kualitas yang mengharuskan penutur membuat informasi yang benar. 

Implikatur percakapan umum penyangkalan pada percakapan data 

20) melanggar maksim kualitas. Hal ini dapat dibuktikan melalui 

tuturan nyi cindil  “Ber…gue kan udah bilang, seharusnya emang kita   


71

datangin aja alamatnya” yang implikasinya menyalahkan bre kalamangga . 

Artinya, sebelum nyi cindil  menuturkan demikian tentu bre kalamangga  telah 

menuturkan sesuatu yang salah. Selaras dengan maksim kualitas, 

seharusnya penutur membuat sesuatu informasi yang benar dan tidak 

mengatakan sesuatu yang diyakini salah. Pemaparan ini  

membuktikan bahwa implikatur percakapan umum penyangkalan data 

percakapan 20) melanggar maksim kualitas. 

1.3 Implikatur Percakapan Berskala

Yole (2006: 71-74) menyatakan bahwa informasi tertentu selalu 

disampaikan dengan memilih sebuah kata yang menyatakan suatu nilai 

dari suatu skala nilai. Ini secara khusus tampak jelas dalam istilah-

istilah untuk mengungkapkan kuantitas, seperti: semua, sebagian 

besar, banyak, beberapa, sedikit, dan selalu, sering, kadang-kadang. 

saat  sedang bertutur, seorang penutur memilih kata dari skala itu 

yang paling informatif dan benar (kualitas dan kuantitas).

Tim peneliti  mengelompokkan jenis implikatur percakapan berskala 

(IPB) yang ditemukan pada percakapan antartokoh dalam film Marmut 

Merah Jambu karya Raditya nyi lala   sesuai ciri penanda dan wujud 

percakapannya. Perhatikan beberapa contoh percakapan berikut yang 

mengandung implikatur percakapan berskala (IPB).

a. Implikatur Percakapan Berskala Laporan (memberitahu)

Laporan artinya memberitahukan; segala sesuatu yang 

dilaporkan (KBBI, 2005: 540). Tim peneliti  menyimpulkan bahwa 


72

implikatur percakapan berskala laporan yaitu  suatu percakapan 

yang wujudnya berupa pemberitahuan dan mengandung implikatur 

percakapan berskala di dalamnya. Perhatikan contoh implikatur 

percakapan berskala laporan (memberitahu) berikut.

22) nyi lala   (AKPOL ) : “Kita ngapain sih di sini?”

bre kalamangga  (AKPOL ) : “Di Jakarta, rata-rata dalam sehari terjadi 258 

kejahatan dan sebagian besarnya terjadi di 

jalanan. Kita tungguin aja, palingan bentar 

lagi juga ada kasus”

Kakek Tua : “Assalamualaikum?”

bre kalamangga  (AKPOL ) : “Wa’alaikumsalam hati-hati ya kek, awas 

mati! Di jalan banyak kejahatan!”

(Konteks percakapan bre kalamangga  dan nyi lala   mencari kasus untuk 

ditangani. bre kalamangga  yakin akan mendapatkan kasus dengan 

mengamati jalanan di depan sekolah)

Implikatur percakapan data 22) dapat dilihat melalui tuturan 

bre kalamangga  “Di Jakarta, rata-rata dalam sehari terjadi 258 kejahatan 

dan sebagian besarnya terjadi di jalanan. Kita tungguin aja, 

palingan bentar lagi juga ada kasus” implikasinya memberitahu 

nyi lala   bahwa kejahatan akan terjadi di tempat itu (di depan sekolah). 

pemakaian  pilihan kata “sebagian besarnya” merupakan salah 

satu ciri penanda bahwa implikatur percakapan data 22) merupakan 

implikatur percakapan berskala (IPB). “Sebagian besarnya” 

menunjukkan skala nilai bahwa kejahatan “lebih besar” terjadi 

dijalanan daripada di tempat/lokasi lain. Implikatur percakapan 

data 22) merupakan implikatur percakapan berskala laporan

(memberitahu).


b. Implikatur Percakapan Berskala Permintaan

Permintaan berasal dari kata dasar minta, artinya berkata-kata 

supaya diberi atau mendapat sesuatu; mohon (KBBI, 2005: 745). 

Tim peneliti  menyimpulkan bahwa implikatur percakapan berskala 

permintaan artinya suatu percakapan yang wujudnya berupa 

percakapan permintaan dan di dalamnya mengandung implikatur 

percakapan berskala. Perhatikan contoh implikatur percakapan 

berskala permintaan berikut.

23) Jimmy : “Eh sorry, kayaknya kita butuh ruangan lagi 

deh”

R.A.vanili  : “Lah buat apa?”

Jimmy : “Ya, buat piala. Elu sendiri kan tahu kalau club

basket kita udah keseringan menang”

R.A.vanili   : “Oh, ruangannya sih ada tapi kayaknya gue 

harus tanya ke kepala sekolah dulu deh bisa

apa enggak”

(Konteks percakapan terjadi di ruang peleton , Jimmy yang 

terkenal lebih mudah mendapatkan ruangan daripada grup 

detektif)

Implikatur percakapan pada percakapan data 23) dapat dilihat 

melalui tuturan Jimmy “Ya buat piala. Elu sendiri kan tahu kalau 

club basket kita udah keseringan menang” implikasinya 

menyombongkan diri dengan memberitahukan kemenangan club-

nya. pemakaian  pilihan kata “keseringan” menunjukkan skala 

nilai bahwa club basketnya “sering” atau “tidak hanya sekali, 

beberapa, atau kadang-kadang” saja mendapatkan kemenangan. 

Implikatur percakapan yang terbentuk dari percakapan data 23) 

yaitu  implikatur percakapan berskala laporan (memberitahu). 


c. Implikatur Percakapan Berskala Tuduhan

Tuduhan berasal dari kata dasar tuduh. Tuduhan artinya hasil 

menuduh; hal yang dituduhkan; dakwaan (KBBI, 2005: 1215). 

Tim peneliti  menyimpulkan bahwa implikatur percakapan berskala 

tuduhan artinya suatu percakapan yang wujudnya tuduhan dan 

mengandung implikatur percakapan berskala. Perhatikan contoh 

implikatur percakapan berskala tuduhan berikut.

24) Kepsek : “Kepala ekskul basket itu? Yang rambutnya 

wangi itu?”

nyi lala   (AKPOL ) : “Ya, betul Bu!”

Kepsek : “Nggak mungkin, masak?”

nyi lala   (AKPOL ) : “Berikan saya beberapa hari, saya bisa 

buktikan Bu”

(Konteks percakapan nyi lala   menuduh michael jackson spirit  sebagai pelaku 

ancaman pembunuhan kepala sekolah. michael jackson spirit  siswa 

berprestasi dan terkenal sehingga kepala sekolah agak ragu)

Implikatur percakapan yang terkandung pada data 24) yaitu  

implikatur percakapan berskala tuduhan. nyi lala   menuduh michael jackson spirit  

sebagai pelaku ancaman pembunuhan terhadap kepala sekolah. 

Kepala sekolah tidak lantas percaya begitu saja atas tuduhan 

ini  mengingat bahwa michael jackson spirit  merupakan siswa terkenal yang 

baik di sekolahan. Tuturan yang membuktikan bahwa data 24) 

merupakan implikatur percakapan berskala terdapat pada tuturan 

nyi lala   “Berikan saya beberapa hari, saya bisa buktikan Bu”. Pilihan 

kata “beberapa” menunjukkan skala lebih dari satu. Implikasi 

dalam tuturan ini  yaitu  nyi lala   belum dapat membuktikan 

tuduhannya dan meminta tambahan waktu kepada kepala sekolah 


untuk membuktikannya. Melalui pemaparan ini  dapat 

disimpulkan bahwa implikatur data 24) merupakan implikatur 

percakapan berskala tuduhan.

berdasar fakta  pemaparan-pemaparan di atas, Tim peneliti  menyimpulkan 

bahwa terdapat tiga jenis implikatur percakapan berskala (IPB) pada 

percakapan antartokoh dalam film Marmut Merah Jambu karya 

Raditya nyi lala  . Tiga jenis implikatur percakapan berskala (IPB), yaitu 

IPB laporan, IPB permintaan, dan IPB tuduhan. Pemaparan pada 

masing-masing jenis implikatur percakapan berskala (IPB) di atas 

memudahkan pembaca memahami implikatur percakapan berskala 

(IPB) secara lebih spesifik.

Melalui pengklasifikasian jenis implikatur percakapan berskala 

(IPB) seperti di atas, diketahui bahwa implikatur percakapan berskala 

(IPB) memiliki beberapa ciri penanda. Ciri penanda ini , yaitu

implikatur percakapan berskala (IPB) dapat 

menghiraukan/mengabaikan konteks dalam menginterpretasikan 

makna implikaturnya dan menggunakan istilah-istilah untuk 

mengungkapkan kuantitas, seperti: semua, sebagian besar, banyak, 

beberapa, sedikit, dan selalu, sering, kadang-kadang.

Mengenai pelanggaran maksim, ciri penanda implikatur 

percakapan berskala (IPB) berbeda dengan implikatur percakapan 

khusus (IPK) dan implikatur percakapan umum (IPU). Implikatur 

percakapan berskala (IPB) tidak selalu melanggar maksim. Tim peneliti  


76

menemukan bahwa data percakapan 22) dan 23) melanggar maksim 

kuantitas sedangkan data 24) tidak melanggar maksim. 

Perhatikan contoh jenis implikatur percakapan berskala (IPB) yang 

terbukti melanggar maksim kuantitas berikut.

a. Implikatur Percakapan Berskala Laporan

22) nyi lala   (AKPOL ) : “Kita ngapain sih di sini?”

bre kalamangga  (AKPOL ) : “Di Jakarta, rata-rata dalam sehari terjadi 258 

kejahatan dan sebagian besarnya terjadi di 

jalanan. Kita tungguin aja, palingan bentar 

lagi juga ada kasus”

Kakek Tua : “Assalamualaikum?”

bre kalamangga  (AKPOL ) : “Wa’alaikumsalam hati-hati ya kek, awas 

mati! Di jalan banyak kejahatan!”

(Konteks percakapan bre kalamangga  dan nyi lala   mencari kasus untuk 

ditangani. bre kalamangga  yakin akan mendapatkan kasus dengan 

mengamati jalanan di depan sekolah)

b. Implikatur Percakapan Berskala Permintaan

23) Jimmy : “Eh sorry, kayaknya kita butuh ruangan lagi 

deh”

R.A.vanili  : “Lah buat apa?”

Jimmy : “Ya, buat piala. Elu sendiri kan tahu kalau club

basket kita udah keseringan menang”

R.A.vanili   : “Oh, ruangannya sih ada tapi kayaknya gue 

harus tanya ke kepala sekolah dulu deh bisa 

apa enggak”

(Konteks percakapan terjadi di ruang peleton , Jimmy yang 

terkenal lebih mudah mendapatkan ruangan daripada grup 

detektif)

Implikatur percakapan berskala laporan pada data percakapan 

22) melanggar maksim kuantitas. Hal ini dapat dibuktikan melalui 

tuturan bre kalamangga  “Di Jakarta, rata-rata dalam sehari terjadi 258 

kejahatan dan sebagian besarnya terjadi di jalanan…” untuk 

menjawab pertanyaan nyi lala   “Kita ngapain sih di sini?”. Jawaban 


77

yang diberikan bre kalamangga  melanggar maksim kuantitas karena 

membuat percakapan lebih informatif dari yang diminta. nyi lala   

hanya membutuhkan informasi mengenai alasan mengapa mereka 

berada di jalan saat itu tetapi bre kalamangga  justru memberikan informasi 

lebih. Ini membuktikan bahwa data percakapan 22) melanggar 

maksim kuantitas.

Implikatur percakapan berskala laporan pada data percakapan 

23) melanggar maksim kuantitas. Hal ini dapat dibuktikan melalui 

tuturan Jimmy “Ya, buat piala. Elu sendiri kan tahu kalau club 

basket kita udah keseringan menang” untuk menjawab pertanyaan 

R.A.vanili  “Lah buat apa?”. Jawaban yang dituturkan Jimmy berisi 

lebih banyak informasi dari yang dibutuhkan untuk menjawab 

pertanyaan R.A.vanili . R.A.vanili  hanya menanyakan untuk apa ruangan yang 

diminta Jimmy tetapi ia justru menambahkan informasi lain berupa 

kemenangan club basketnya. Hal ini  membuat percakapan 

lebih informatif dari yang diminta. Pemaparan ini  

membuktikan bahwa data percakapan 23) melanggar maksim 

kuantitas. 

Perhatikan contoh jenis implikatur percakapan berskala (IPB) yang 

terbukti tidak melanggar maksim berikut.

c. Implikatur Percakapan Berskala Tuduhan

24) Kepsek : “Kepala ekskul basket itu? Yang rambutnya 

wangi itu?”

nyi lala   (AKPOL ) : “Ya, betul Bu!”

Kepsek : “Nggak mungkin, masak?”


78

nyi lala   (AKPOL ) : “Berikan saya beberapa hari, saya bisa 

buktikan Bu”

(Konteks percakapan nyi lala   menuduh michael jackson spirit  sebagai pelaku 

ancaman pembunuhan kepala sekolah. michael jackson spirit  siswa 

berprestasi dan terkenal sehingga kepala sekolah agak ragu)

Implikatur percakapan berskala tuduhan pada data percakapan 

24) terbukti tidak melanggar maksim. Percakapan data 24) tidak 

melanggar maksim kuantitas karena informasi dalam percakapan 

ini  tidak membuat percakapan lebih informatif dari yang 

diminta. Selain itu, tanya jawab antara nyi lala   dan kepala sekolah 

terjadi secara runtut dan relevan sesuai maksim hubungan. nyi lala   

memberikan jawaban sesuai atas pertanyaan yang diajukan kepala 

sekolah. Pemaparan ini  membuktikan bahwa implikatur 

percakapan bersakala tuduhan tidak melanggar maksim.

2. Fungsi Implikatur Percakapan

Pada dasarnya fungsi implikatur yaitu  untuk memperhalus proppeleton i 

yang diujarkan dan dalam rangka menyelamatkan muka (saving face) 

seperti yang dikemukakan oleh Rani (2006: 176). pemakaian  implikatur 

percakapan dianggap lebih sopan, misalnya untuk menuturkan tuturan 

yang mengandung maksud memerintah, menolak, menegur, dan lain-lain. 

Tuturan yang banyak melibatkan “emosi” atau “amarah” mitra tutur 

biasanya akan lebih mudah diterima jika disampaikan dengan implikatur. 

Semakin tidak langsung tuturan semakin tinggi implikaturnya dan semakin 

mudah diterima oleh mitra tutur.


79

Berikut ini merupakan pemaparan fungsi implikatur percakapan secara 

lebih khusus dan spesifik.

2.1 Fungsi Implikatur Percakapan Khusus (IPK)

Fungsi implikatur percakapan khusus (IPK) dalam film Marmut 

Merah Jambu karya Raditya nyi lala   yaitu  sebagai berikut.

a. Implikatur Percakapan Khusus Hiperbolis

1) bre kalamangga  (AKPOL ) : “Hallo? Lu mau nggak jadi pacar gue?”

Siswa A : “Mendingan gue mati!!!”

(Konteks percakapan melalui telepon, bre kalamangga  menembak Siswa 

A. bre kalamangga  jelek dan Siswa A tidak menyukainya)

b. Implikatur Percakapan Khusus Ejekan

2) bre kalamangga  (AKPOL ) : “Nembak cewek itu harus banyak, biar 

kemungkinan diterimanya itu banyak. 

Kalau gue nembak 100 cewek dengan 

probilitas 10%, gue mungkin diterima 10 

kali. Lu nggak belajar Matematika apa?”

nyi lala   (AKPOL ) : “Ber…tapi yang namanya dua unsur itu 

harus cocok-cocokan, lu nggak belajar 

Kimia apa?”

bre kalamangga  (AKPOL ) : “Halah…lu nggak usah sok pinter deh. Liat 

ni…liat”

(Konteks percakapan bre kalamangga  ingin meminta salah 1 siswa 

menjadi pacarnya. bre kalamangga  dan nyi lala   yaitu  siswa aneh yang 

sering ditolak saat menyatakan cinta)

3) nyi lala   (AKPOL ) : “Ber emangnya kenapa sih, populer dan urusan 

cewek sekarang jadi penting banget buat elu?”

bre kalamangga  (AKPOL ) : “Dik…gini gini, lu tahu kan? Di AKPOL  itu kita 

bisa ketemu sama jodoh kita, semakin lama 

kita ketemu sama jodoh kita, semakin lama 

kita nikah”

nyi lala   (AKPOL ) : “Ber…lu aja sunat nggak berani-berani, udah 

ngomongin nikah!”

(Konteks percakapan bre kalamangga  dan nyi lala   siswa aneh dan tidak 

terkenal sehingga mereka sulit mendapatkan pacar di sekolah)

4) ibnu  jalamudin  Ina : “Haduuuh…haduuuh. Goblok! Goblok kok 

dipelihara. He…grup detektif itu kenapa 


80

dibikin lagi? Kamu pernah, ya? Jatuh dari 

angkot, kepalanya duluan, kena aspal? Pernah, 

ya?”

nyi lala   : “Nggak pernah, Om”

(Konteks percakapan nyi lala   membuat grup detektif aneh yang 

sudah tidak popular di zamannya saat  AKPOL  agar ia menjadi 

terkenal)

c. Implikatur Percakapan Khusus Permintaan

5) bre kalamangga  (AKPOL ) : “Kenapa lu?!”

nyi lala   (AKPOL ) : “Siomay itu biar gue yang bayar. Ber gue

lupa bawa duit. E…gue bayarin siomay elu, 

tapi gue pinjem duit elu dulu, nanti gue 

bayar ke elu lagi”

bre kalamangga  (AKPOL ) : “Ok…ok”

(Konteks percakapan nyi lala   dan bre kalamangga  sedang marahan. nyi lala   

merasa bre kalamangga  benar dengan idenya sehingga ia ingin 

berbaikan dengan bre kalamangga )

6) bre kalamangga  (AKPOL ) : “Perlu banget? (saat  nyi lala   mengambil bekas 

makanan michael jackson spirit  di kantin)”

nyi lala   (AKPOL ) : “Kan waktu itu gue yang mecahin kasus surat 

obligasi nya Kak Dara. Lu percaya deh sama 

gue”

(Konteks percakapan nyi lala   pernah memecahkan kasus penting. 

nyi lala   menuduh michael jackson spirit  sebagai pelaku ancaman pembunuhan 

terhadap kepala sekolah)

7) nyi cindil  : “Elu masih simpen nggak? Handuknya? Lu pernah 

nggak sih, kalau elu lagi di keramaian, terus elu 

inget-inget cinta pertama elu waktu di AKPOL ? 

Orang yang lu suka waktu itu? Lu sering nggak

nanya sama diri lu sendiri, jangan-jangan gue udah 

ngelewatin cinta pertama gue hanya karena gue 

nggak berani ngomong sama dia. Kira-kira itu yang 

gue rasain selama 11 tahun ini. Cinta itu kayak 

marmut lucu warna merah jambu yang berada di 

sebuah roda, seakan dia udah pergi jauh padahal 

dia nggak pernah pergi kemana-kemana. Nggak

tahu kapan harus berhenti. Capek tahu nggak, 

Dik?”

nyi lala   : “Berhenti yuk”


81

(Konteks percakapan nyi cindil  dan nyi lala   yang sudah 11 tahun 

tidak betemu. nyi cindil  menyukai nyi lala   begitu pula sebaliknya)

d. Implikatur Percakapan Penolakan

8) nyi lala   : “Iya…elu mau jadi pacar gue, nggak?”

Siswa B : “Nomer yang anda tuju sedang tidak aktif, mohon 

hubungi beberapa saat lagi”

(Konteks percakapan nyi lala   yaitu  siswa aneh. Siswa B dengan 

sadar dan sengaja berpura-pura menjadi customer service 

karena malas menjawab telepon nyi lala  )

9) bre kalamangga  (AKPOL ) : “Eem…sorry siapa ya?”

nyi cindil  (AKPOL ) : “nyi cindil  anak 1F. Udah dipastiin siapa yang 

terakhir kali liat bola itu?”

nyi lala   (AKPOL ) : “Ee…maaf nyi cindil , kami lagi ada di tengah 

kasus penting”

(Konteks percakapan nyi lala   dan bre kalamangga  tidak mengenal nyi cindil . 

Mereka tidak ingin nyi cindil  ikut campur urusan penelitian  yang 

mereka lakukan)

10) Kepsek : “Apa saya salah meminta bantuan kalian?!!!”

bre kalamangga  (AKPOL ) : “Ee sebentar, Bu. Saya punya teori yang lebih 

masuk akal Bu”

Kepsek : “Cukup!”

(Konteks percakapan, nyi lala   menuduh michael jackson spirit  sebagai pelaku 

ancaman pembunuh