Tampilkan postingan dengan label ilmuwan muslim 5. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ilmuwan muslim 5. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 04 Januari 2025

ilmuwan muslim 5


 altrran kencing. Dalam bukunya " At-Stnshrif," dia

menasehatkan kepada para ahli bedah agar melakukan

bedah dengan cara yar.g sesuai untuk mengeluarkan

tumpukan zat kapur yar.g telah menjadi batu, dan

dipecahkan dengan kempa (apitan), lalu dikeluarkan

sepotong demi sepotong.

= Dia menemukan cara mengeluarkan tumpukan zat

kapur yang telah menjadi batu melaltri alat kelamin pada

PeremPuan.

Dalam Bedah Rongga Pernafasan

= Az-Zahrawi berhasil mengembangkan bedah

rongga pernafasan (trncheotomy). Cata bedah seperti ini

sebenarnya telah ditemukan oleh warga  Mesir kuno

untuk mengobati orang yang sakit dan tercekik

tenggorokannya. Cara ini lalu  ditiru oleh bangsa

Yunani dan dimasukkan'ke dalam buku-bttku karangan

mereka. Namun mereka tidak melakukan cara ini, karena

sangat berbahaya dan banyaknya kematian yang

disebabkan oleh cara bedah ini yang dilakttkan oleh

mereka. Bahkan mereka lalu  mengharamkan untuk

melakukan bedah dengan cara ini. Dalam bukunya "Af￾T ashr if " Az'Zahr awi menj elaskan tentan g tercekiknya

tenggorokan dan bagaimana cara membedahnya

berdasarkan pengembangan yang dia lakukan' Dia

mengatakan bahwa dia melakukannya pada kambing,

lalu  memantau perkembangannya, sehingga untuk

pertama kalinya dia mampu menggabungkan tttlang￾tulang rawan pada batang tabung udara secara tepat

sesudah  melakukan bedah dan sembuh total.

Sekalipun cara bedah seperti ini sekarang telah

banyak mengalami perkembangan, namun semuanya

tetap berjalan berdasarkan kaedah-kaedah yang telah

dibtrat oleh Abu Al-Qasim Az-Zahtawi. Barangkali yang

lebih banyak menerangkan tentang kettnggulan ilmuwan

Arab ini dalam bidang operasi yaitu  bahwa Presiden

Amerika pertama, George Washington terserang penyakit"tercekik tenggorokan" pada tahun 1799, atau dua tahun

sesudah  pensiun dari jabatannya sebagai presiden. Baru

satu hari terserang penyakit inl dia langsung mati, karena

dokter yang menanganinya memang benar-benar bodoh

dan tidak tahu cara melakukan beda pada batang

tenggorokan yang pernah dilakukan oleh Az-Zahrawi

delapan abad sebelttmnya. Dia juga tidak mengetahui

batang tabung udara yang ditemukan oleh Ibnu Sina

untuk mengobati warga  yang sesak nafas karena

tercekik tenggorokannya hsphy xia).

= Az-Zaluawi berhasil memotong tumor daging yang

tumbuh di hidung.

= Dia juga berhasil memotong amandel dari

pangkalnya dengan cara operasi.

Dalam Bedah Alat Pencernaan

= Dalam bukunya, "At-Tashrif," dia menielaskan

tentang keadaan pasien yang harus menjalani operasi

usus besar. Menurutnya, pasien yang akan dioperasi

hendaknya ditidurkan di atas kasur dalamkeadaan kepala

di bawah jika  yang dibedah di bagian bawah usus,

dan sebaliknya kepala pasien berada di atas jika  yang

dibedah di bagian atas usus. Tujuannya yaitu  untuk

mengurangi darah yang keluar saat sedang dilakukan

operasi dan memudahkan bagi pembedah untuk

menjalankan tugasnya. Karena itu, Az-Zahrawi yaitu 

orang yang pertama kali melakukan bedah dengan cara

posisi terbalik yang oleh orang Barat disebut trendelenburgposition. Padahal, Az'Zahrawi lebih awal menemukan

cara ini dibandingkan dengan Trendelenburg'

= Az-Zahrawi yaitu  aorang yang pertama kali

membelah bagian luar hati (lever) dan mengobatinya

dengan cara Pemanasan.

Dalam Mengobati Penyakit Wanita dan Ibu

Melahirkan

= Dalam bukunya, " At-Tashrif ," Az-Zahrawi

menjelaskan beberapa metode unturk menolong kelahiran

yang samPai sekarang ini masih dipakai' Dia melakukan

operasi untuk mengeluarkan ianin dengan alat-alat

khusus.

= Az-Zahrawi merupakan orang pertama yang

menerangkan kondisi-kondisi letak janin yang tidak

normal diperut ibunYa.

Dalam Mengobati Tulang

= Az-Zahrawi unggul dalam mengobati tempurung

kepala yang pecah. Dia tidak hanya mendiagnosa sakit

pada tempurung kepala yang pecah dari luar saja dan

melihat keadaan orang yang sakit, melainkan iuga

menentukan dengan teliti cara Pemeriksaan luka'

Semuanya itu dia jelaskan dalambukunya, "At-Tashrif"'

Dia berkata, "Kita harus mengenali semua jenis luka

dengan memeriksa dan menyelidikinya, lalu 

membuang daging yang rusak dari atasnya' Sedangkan

luka yang masih pada batas akar rambut dapat diketahui6dengan memeriksa tulang kepala, mengusapnya, dan

mengolesinya dengan tinta, maka bagian yang pecah akan

tampak hitam."

Dalam buku itu juga, dia menentukan langkah￾langkah kerja yang teliti bagi dokter yang sedang belajar.

Dia juga menentukan macam-macam peralatan yang

diperlukan untuk melakukan bedah dan menambahkan

gambar-gambar pada penjelasan itu. Inilah perkataannya

yang sangat jelas itu, "jika  pecah di kepala telah

sampai pada lapisan otak dan luka, maka harus dipotong

bagian yang luka seperti apa yang akan saya jelaskan, yaitu

harus memangkas rambut pasien. jika  kamu

memeriksa tulang kepala pasien tiba-tiba keluar darah

atau sangat bengkak, maka hadapil3h dengan yang

semestinya, yaitu kamu letakkan di tempat yang bengkak

itu kain lap yang telah diberi salep dan ulangi berkali-kali

hingga yangbengkakhilang dan dijamin tidak akankeluar

darah. lalu  kamu membuat keputusan apa yang

akan dilakukan pada tulang kepala ihr. Adakalanya kamu

memotong hrlang ihr dengan pemotong yang lembut dan

dengan lubang yang sedikit. jika  tulang itu keras,

maka kamu harus melubangi sekitarnya sebelum kamu

memakai  pemotong. "

= Az-Zahrawi berhasil melakukan operasi pada

tulang punggung yang patah.

= Az-Zahrawi yaitu  orang yang pertama kali

membuat lubang "jendela" dalam mengikat gipsttm pada

luka yang terbukaDalam Bedah Gusi dan Sakit Gigi

= Az-Zahrawi berhasil mengobati gangguan pada

gusi dan memperbaiki gigi dengan alat-alat operasi yang

ditemukannya sendiri.

= Az-Zahrawi yaitu  orang yang pertama kali

memakai  sambungan gigi yang terbuat dari emas

dan perak dan alat penekan mulut.

Penemuannya di Bidang Operasi Lainnya:

= Dalam menghadapi tumor kanker, Az-Zahtawi

adakalanya memotongnya hingga habis atau membiarkan

semuanya. Suatu keptttusan yang hingga saat ini masih

diakui kebenarannya oleh kedokteran modern. Karena

memotong sebagian hlmor atau membiarkan sebagiannya

dapat menyebabkan semakin parah dan kematian si

penderita.

= Az-Zahrawi yaitu  ahli bedah pertama yang

mempergunakan cara memotong anat (ttrat darahhalus)

dalam mengobati sakit pada betis, yaitu dengan dengan

membelah kulit dan menutupnya, lalu  mengangkat

anat dan memotongnya dengan banttran silet. Cara ini

telah dipergunakan oleh Az-Zahrawi sekitar 1'000 tahun

yang silam dan tidak dipergunakan oleh kedokteran

modern kecuali sesudah  melaltti beberapa penambahan.

= Az-Zahrawi yaitu  orang yang pertama kali

mengikat pembuluh darah dalam keadaan terjadi

pembesaran pembuluh darah atatt kanker pembuluhdarah (aneursm). namun yang sangat disayangkan,

ahli bedah bernama |ohn Hinto (728'1793) mengklaim

bahwa dirinya yang menemukan cara ini.

Dalam Bidang Kedokteran Lainnya

= Az-Zahrawi menemukan sebagian peralatan medis

penting seperti peralatan yang terbuat dari logam dan

lainnya.

= Az-Zahrawi yaitu  orang yang pertama kali

menjelaskan secara detil hubungan antara kesiapan

sebagian anggota badan yang memerlukan tranfusi darah

dengan faktor keturttnan. Pada kenyatannya, ini

menunjukkan pada keadaan hemofilia atau kecen￾derungan faktor heriditas pada transufi darah.

= Az-Zahrawi berhasil mengobati orang yang sakit

TBC yang juga terserang Penyakit keropos pada tulang

belakang. namun yang sangat disayangkan bahwa

hasil penemuan Az-Zahrawi ini diakui secara zalim

sebagai penemuan ahlibedah hrggris, Presval Boot.

= Az-Zahrawi membedakan antara berbagai jenis

penyakit kejang dan juga membedakannya dengan apa

yang disebut "penyakit berkepanjangan." Penyakit

berkepanjangan inilah yang saat sekarang dikenal dengan

istilah tetanus. Dia menjelaskan ganggttan yang

disebabkan oleh penyakit ini dan tanda-tandanya

sebagaimana yang dikenal oleh kedokteran modern.

= Az-Zahrawi mamptt mendiagnosa orang yang

terserang penyakit kelttmpuhan yang disebabkan oleh

terputus sebagian syaraf, dan menyebut nama

pengobatannya dengan istilah "relaksasi."

= Dalam bukttnya, " At-Tashrif," Az-Zahrawi

mengemukan penielasannya secara panjang lebar tentang

penyakit lepra. Dalam penielasan ini, kita akan

menjumpai karakter pertama yang diderita oleh orang

yang berpenyakit kulit ini, yaitu suka marah.

Dalam Bidang Farmasi

= Az-Zahrawi dikenal memiliki keistimewaan dan

pengalaman yang banyak dalam mencamPur dan

memakai  obat-obatan, hingga kita dapatkan dalam

bukunya, " At-Tashrif ," bahwa pembahasan terbanyak

dari tiga puluh artikel yang ada di dalamnya membahas

masalah ini. Dalam hal ini,Ibnu Abu Ushaibi'ah dalam

bukunya, "Llyun Al-Anba'," mengatakan, "Dia yaitu 

seorang dokter terkemuka dan berpengalaman dalam

mengolah obat-obatan baik ya g tunggal mauPun yang

dicampur, dan pengobatannya sangat baik.

= Az-Zahrawi yaitu  orang yang pertama kali

memakai  cetakan khusus dalam membuat tablet

obat-obatan.

- Keunggtlan Az-Zahrawi secara ilmiah meliputi

dalambidang farmasi, sebagaimana dikatakan oleh Ibnu

Al-Awam Al-Isybili di dalam bukunya, "Kitnb Al￾Fallahah," bahwa cara Az'Zahrawi dalam menyuling air

bunga mawar lebih baik dari semua cara y.rng ada- Selainitu Ibnu Al-Baithar memakai nama Abu Al-Qasim Az￾Zahrawi sebagai kosa kata dalampenyulingan minyak.

Karya Az-Zahrawi

= Kitab "At-Tnshrif liman 'Ajiz1 'an At-Ta'lif"

merupakan ensiklopedia kedokteran yang lengkap dan

ditulis oleh Az-Zahrawi meliputi semua cabang

kedokteran, sehingga orang yang telah membaca buku ini

tidak perlu untuk membaca buku yang lain. Buku ini

terdiri dari 30 artikel, dan setiap artikel meliputibeberapa

pasal pembahasan. Berikut sebagian judul artikel yang ada

dalambuku tersebut:

Artikel (1)' Berisi tentang masalah-masalah

kedokteran secara Lrmum, seperti; hasil penelitian, contoh￾contoh, pengetahuan tentang anatomi dan komposisi

obat-obatan.

Artikel (2): Berisi tentang macam-macam penyakit,

gangguan dan cara pengobatannya.

Artikel (19): Berisi tentang kedokteran dan kecantikan.

Artikel (23): Berisi tentang pakaian khusus yang harus

dipakai oleh orang yang menderita sakit di sekujtu badan.

Artikel (26): Berisi tentang makanan yang

menyehatkan bagi orang yang sakit, dan Az-Zahrawi

telah menyusunnya sesuai dengan berbagai jenis penyakit

itu sendiri.Artikel (27): ltga berisi tentang makanan pada

sebagian aspeknya saja.

Artikel (29): Berisi tentang nama-nama obat dengan

berbagai bahasa, fungsi dan manfaatnya dan ukuran atau

timbangannya.

Artikel (30): Berisi tentang operasi (bedah), cara

membalut tulang, dan apa yang dilakukan pada tangan,

seperti; pemanasan, pembelahan, pengikatannya dan cara

melepaskannya.

Sedangkan sisa artikel lainnya, demikian juga dengan

kebanyakan dari isi artikel (27) berisi tentang obat-obatan,

baik yang diminum sendirian mauPun sesudah  dicamptrr,

serta cara penggunaan dan PencamPurannya. Adapun

artikel ke-30 merttpakan tulisan pertama yang meliptrti

semua ilmu bedah. Dalam buku ini, Az-Zahrawi iuga

menambah gambar-gambar yang menjelaskan berbagai

macam peralatanbedah. Pada artikel ini juga dibicarakan

beberapa bab secara khusus tentang anatomi, penyakit

wanita dan kelahiran, cara mengajarkan kepada dukun

beranak (bidan), bagaimana mengeluarkan janin yang

mati di dalam rahim, operasi kedua mata, operasi kedua

telinga, operasi kantong sLlara, operasi gigi, dan cara

mengobati patah tulang atau tulang terlepas.

Buku ini mendapat perhatian sangat besar di Eropa,

sehingga banyak warga  Eropa yang memPelajarinya

dan menerjemahkannya. Di antaranya seperti yang

diterjemahkan oleh seorang penerjemah Itali, Gerardo deCremona di Thulaithttlah (Toledo) pada akhir abad ketiga

belas Masehi. Buku ini diteriemah ke dalambahasa Latin

dengan judul "Chirugin" (Ilmu Bedah). Sebagian yang lain

ada yang menerjemahkanbab demibab ke dalambahasa

Latin sejak tahun1423 Masehi. Diantara penerjemah itu

yaitu  Petro Arjilona. Mengingat pengaruh buku "Af￾Tashrif" ini sangat besar di Eropa bagi para ahli bedah

secara umLlm dan bagi para ahli bedah Itali dan Prancis

secara khusus, maka mereka menempatkan Az-Zahrawi

sejajar dengan Gelenus. Bahkan kita menjumpai seorang

ahlibedah Prancis, Guy De Chauliac, pada abad keempat

belas Masehi memberikan pengakuan lebih dari seratus

kali terhadap buktt " At-Tnshrif" dalam bukunya "A/-

larahah Al-Kabirnh. " Terjemahan buku " At-Tashrif" ke

dalam bahasa Latin telah dicetak perjilid secara terpisah

dan diterbitkan pada tahun 1.471.hingga tahun 1'566,

tanpa dicetak secara sempurna dalam satu waktu.

Penyuntingan pertama yang dilakukan pada buku

" At-Tashrif" di Barat diterbitkan di Oxford Inggris pada

tahun 1.778 M. Adapun penyuntingnya yaitu  fohn

Chaning. Buku yang telah diterjemah ke dalam bahasa

Latin ini tidak detil dan kurang teliti karena penyunting

sendiri tidak berpengalaman di bidang kedokteran, dan

hanya bersandar pada sattt buku saja, yaitu buku "Af￾Tnshrif," sehingga sangat menyulitkan kerja penyunting.

Pada tahun 186'J.,, buku "At-Tashrf" diterbitkan

dalambahasa Prancis oleh Loison Luckler. Namun semua

penerjemahan itu tidak membuat perhatian kepada buku

"At-Tashrif' terputus begiht saja. Karena belakangan juga

telah diterbitkan terjemah buku " At-Tashrif" dengan

judul "Al-larahnh" yangdisusun oleh seorang orientals

G.L. Lewis, bekerjasama dengan dokter M'S. Spink. Buku

ini juga terdiri dari teks Arab dan terjemahannya dengan

bahasa Inggris. Dalam menyunting buku ini, kedua

ilmuwan ini merujuk kepada tujuh manuskrip, dua di

antaranya tersimpan di Perpustakaan Bodlian Oxford

University, emPat manuskrip lainnya tersimpan di

beberapa perpustakan Turki, dan manuskrip ketujuh

tersimpan di kota Patna di wilayah Pyar India. Buku ini

terbit sebanyak 850 halaman ukuranbesar dan terdiri dari

pengantar Az-Zahr awi d an b uku ny a " At -T ashrif . "

Barangkali yang memotivasi kedua ilmuwan dan ahli

bedah ini untuk mengembangkan ilmu kedokteran yaitu 

perkataan Az-Zahrawi yang disampaikan dalam artikel

ke-30, yang mana dia mengatakan kepada murid￾muridnya,

"Wahai murid-mttridku, saat saya menulis buku ini

yang merupakan bagian dari ilmu kedokteran secara

sempuma dan saya menjelaskannya sejelas-jelasnya, saya

melihat penting bagi saya untuk menulisnya dengan

tangan saya. Karena ttrlisan tangan lebih dihargai di

negeri kita dan di masa kita, sehingga ilmunya dapat

dipelajari walaupun pengaruhnya telah terputus, dan

tersisa Boresan-goresan ringan sebagaimana dalam buku￾buku orang terdahulu. Buku-buku itu ditulis tangan,

sehingga sedikit kemungkinan salahnya dan dapat

dipelajari dengan baik. Dari saya belajar maknanya dan

mengambil manfaatnya. Karena itu, saya menulis artikel￾artikel ini dengan cara memberikan penjelasan sekalipun

singkat. Saya menjelaskan tentang bentuk baru

pemanasan dan berbagai peralatan lainnya yang

difungsikan dengan tangan, karena itu akan memperjelas

dan sesuai dengan apa yang diperlukan.

Di samping itu, karena pada masa kita tidak ada

industri canggih, dan pembuatan alat kedokteran

memerlttkan waktu yang lama. lalu  untuk

mengetahui manfaat anggota badan, pergerakanya,

tingkatannya, terputus dan terpisahnya, kita hendaknya

mempelajari ilmu anatomi yang ditemukan oleh Gelenus.

Demikian juga untuk mengetahui tulang, syaraf., urat dan

jumlahnya. Yang Mulia Abu Qarrath mengatakan,

"Sesungguhnya orang yang menyandang gelar dokter itu

banyak, namun dokter sebenarnya sedikit, apalagi

dokter yang juga aktif menulis."

Kami perlu menyebutkan hal ini dalam pengantar

buku ini, karena jika  seorang dokter tidak menguasai

ilmu anatomi, maka ia akan melakukan kesalahan.

Sebagaimana saya menyaksikan banyak orang mengaku

berilmu padahal sebenarnya tidak berilmu. Karena itu,

ketahuilah bahwa tulisan tangan itu ada dua macam;

yang dijamin benar dan tidak salah pada keba￾nyakannya."

= "Kitab Al-Maqnlah fi Amal Al-Yad Ala Fnnni Al￾larahnh."

= "Kitab A'mnr Al-Aqaqir" yang di dalamnya ada 

pembahasan khusus bagi setiap jenis obat termasuk sebab

penamaannya, catapembuatannya dan manfaatnya' Di

dalamnya juga disebutkan nama-nama tumbuhan herbal

dalambahasa Strryani, Yunani, Persia dan Barbar'

Komentar Tentang Az-Zahrawi

* Seorang orientalis Barat, ]ack Risler mengatakan

dalam bukunya " Al-Hadhnrah Al-Gharbiyyah,"

"seorang ahlibedah terkemuka, yaittt Abu Al-Qasim

Az-Zahrawi, dokter pribadi Khalifah Abdurrahman III,32

menielaskan tentang ilmu bedah. Dia telah menemukan

cara-cara baru dalam bidang bedah. Keberhasilannya

dalam hal itu telah melampaui batas negerinya, Spanyol

Islam. Semua orang dari dunia Kristen pergi ke Qordova

unfuk belajar cara membedah. Abu Al-Qasirn Az-Zahrawi

mempraktikkan dua cara; membuat benang buatan untuk

menahan keluarnya darah, dan membedah mata,

lalu  mengeluarkan cairan berwarna biru

(glaukoma) dari mata, enam abad sebelum dilakukan oleh

Amperoz Barry. Dia mengetahui dengan pasti penyakit

yang disebut dengan PengeroPosan tulang belakangDalam hal ini, seorang ahli bedah Prancis, Emil Frong,

mengatakan, "Dia memiliki keistimewaan dalam

mengatasi semLra permasalahan bedah pada masanya,

dan bukunya " At-Tashrif liman Aiizn Anit Ta'lif" yar'g

diterbitkan sebanyak 200 eksemplar merupakan buku

pertama yang ditulis dalam ilmu bedah."

* Seorang ilmuwan wanita berkebangsaanJerman, Dr.

Zigrid Hunke mengatakan,

" Az-Zahrawi yaitu  orang yang pertama kali

menemukan cara ttnhlk menghentikan darah yang keluar

dari pembuluh nadi. namun yang sangat disa￾yangkan, saat anda bertanya kepada seorang

mahasiswa kedokteran tentang orang yang pertama kali

menemukan cara menghentikan dari pada pembuluh

nadi, dia akan menjawab seorang ahli bedah Prancis

bernama Amperoz Barry."

* Seorang ilmuwan fisiologi, Heller mengatakan,

"Buku Abu At-Qasim merupakansumber rujukan

runum bagi semua ahli bedah sesudah  abad keempat belas

Masehi."

* Guru besar di bidang bedah dan anatomi di

Universitas Yado, Italia, Fabricus Ab Aquapendente

mengatakan,33

"sayaberhutang iasa dalam belajar ilmu kedokteran

kepada para dokter, seperti; Salisos yang berasal dari

Romawi, Pattlis dari Yunani, dan Abu AI-Qasim Az￾Zahrawidari Arab."

* Sejarawan, George Sarton mengatakan:

" Az-Zahrawi merupakan ahli bedah terbesar dalam

Islam."

* Dr. Najib Mahfudz, seorang gurt besar pada fakultas

kedokteran di Mesir mengatakan,

" Az-Zahrawi yaitu  ahli bedah kebanggaan Arab'"

* Dr. Musthofa Syahatah, mengatakan dalam

makalahnya " Al-Khaniarah wa Amradhuhn fi Ath-Thibbil

lslflnt,"

"saat kedokteran Islam telah maju, maka ilmu

bedah yang dipelopori oleh Abu Al-Qasim Az-Zahtawidi

Andaluis pada abad kesepuluh Masehi iuga maju' Pada

saat itu, Eropa tidak sedikit pun tahu tentang ilmu bedah'

Adaptrn dikesampingkannya ilmu bedah di sekolah

kedokteran Monbili Prancis, karena praktik bedah

dilarang oleh gereja pada abad ketuiuhbelas. Maka ketika

dokter Prancis, La Frank membaca buku Az-Zahrawi, dia

merasa kagum dan menyadari kebdohan para dokter

Prancis, lalu dia mengungkapkan dengan tulisannya

tentang kebodohan dan keterbelakangan para dokter

Prancis. Dia mengatakan, tidak ada satupun di Prancis

ahlibedah yang ilmuwan dan memiliki suatu penemuan"'

* Dr. Amin Khairullah mengatakan dalam bukunya

" Ath-Thibb Al: Arabi" tentang buku " Ath-Tashrif ,"

"Orang yang membaca buku Az-Zahrawi akan yakin

bahwa penjelasannya yang detil tentang berbagai

pengobatan medis bukan hanya sekedar uraian teoritis

belaka."



ABU AL.WAFA' AL-BUZANI

AotAl-Wafa' Al-Buziani yaitu  salah seorang

ilmuwan mttslim terkemuka dalam matematika,

sebagaimana dia juga memiliki kontribusi besar bagi

perkembangan astronomi.

Nasab dan Nama PanggilannYa

Dia bernama Muhammad bin Muhammad bin Yahya

bin Ismail. )ulukannya yaitu  Abu Al-Wafa'Al-Buzjani

Al-Hasib.

Al-Buzjani yaitu  namanya yang diambil dari nama

tempat kelahirannya, yaitu Al-Buzjan, yaittt sebuah desa

kecil yang terletak di daerah Khurasan di Iran, atau

antara Nishapur dan Harrah.3a Adapun Al-Hasib yaitu 

gelar umum yang diberikan kepada orang yang menekuni

ilmumatematika.

Dalam literatttr Arab, namanya biasa disebut dengan

nama-namaberikuU Abu Al-Wafa', Abu Al-Wafa'bin Al￾Abbas, Al-Buzjani, Abu AI-Wafa' Al-Buzjani.Tempat, Tanggal Lahir dan Riwayat Hidupnya

Abu Al-Wafa'dilahirkan di sebuah desa bernama

Buzjan pada tahun 328 H (940 M). Tidak banyak literatur

yang menyebutkan secara detil tentang jenjang pen￾didikannya. Namun yang jelas, dia pernah pergi ke

Baghdad pada tahun 348 H (959 M) pada saat itu dia

masih muda belia. Di sana dia belajar ilmu matematika

dan ilmu astronomi. Dia lalu  mengajar dan menulis

dalam bidang ini, di samping mengadakan penelitian

astronomi di teropong bintang milik pemerintah.

Penemuan llmiah dan Matematika Al-Buzjani

Dalam ilmu hihrng trigonometri

= Al-Buzjani yaitu  orang yang pertama kali

membuat relasi identitas trigonometri yang dikenal

dengan sebutan "tangen" (persesuaian/ berdekatan), dan

digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah

matematika. Dia juga menghitung tabel matematikanya

dan memuatnya dalam buku-buku yang dikarangnya.

= Dia memasukkan cara kerja dengan memakai 

garis potong (secant) (ganjil/ berdekatan), dan garis

potong penuh (Cosecant) (persesuaian/ berdekatan).

= Dia memasukkan tabel sinus-sinus sudut dengan

cara yang ditemukannya seiak dini dan dengan nilai yang

benar pada delapan angka desimal.

= Dia menyimpttlkan sebagian hubungan yang

mengatur relasi identitas trigonometri pada beberaPa sudut. Dengan demikian, Al-Buziani telah memberikan

banyak kontribusi bagi pengembangan dan kebangkitan

ilmu hitung trigonometri. Dia telah menyemPttrnakan

penemuan Al-Battani sebelumnya, seperti memisahkan

ilmu hitung trigonometri dari ilmu astronomi.

Dalam Bidang Geometri

Al-Buzjani merupakan pakar di bidang geometri. Dia

telah memberikan tambahan-tambahan penting dan baru

bagi berbagai penemuan Al-Khuwatizrni sehingga

menjadi dasar hubungan antara ilmu geometri dan

aljabar. Hubungan ini pada gilirannya telah menjadi alat

ilmiah penting yang digunakan untttk berbagai

kepentingan ilmiah dalam beberapa disiplin ilmu.

Dalam Bidang Analitikal Geometri

Al-Buzjani telah mempelopori pengembangan ilmu

analitikal geometri sebagai salah satu ilmu matematika

yang penting.

Dalam Bidang Gambar Geometri

Al-Buzjani banyak memberikan kontribusi yang besar

dalam mengembangkan seni gambar geometri. Dia juga

membuat kaedah-kaedah dan membuat referensi dasar

yang menjadi petunjuk penting bagi warga  Eropa

dalam hal ini.

Dalam Bidang Kalculus (Calculus)

Al-Buzjani termasuk salah seorang ilmuwan muslim

yang mengembangkan penelitiannya unhrk pertumbuhan

ilmu hihlng kalculus. Karena ittt, dia banyak memberikan

kontribusi bagi kebangkitan ilmiah dan industri yang ada

pada masa kita sekarang. Sebab gambar geometri dan

kalculus dianggap sebagai tumptlan dasar bagi

pengembangan industri dan tekhnologi, dan sebagai cara

untuk menguktrr berbagaibentuk dan ukuran yang sulit.

Karya Al-Buzjani:

Karyanya di Bidang Matematika

= "Kitab Al-Madkhal ila Al-Aritsmntiqi," dan aritmatika

yaitu  bagian dari ilmu matematika.

= "Kitab Fi Mn Ynnbazoi An Yunhadz Qabla Kitab Al￾Aritsnutiqi."

= "Kitnb Istikhraji Dlml'il Muka'nb Bimn MalaWn Ma

Tarattnba Minha." Yaitu kitab penting yang menjelaskan

tentang kemampuannya dalam menyelesaikan soal-soal

aljabar yang sulit.

= "Kitab Mn Yahtaju llaihi Amal Wa Al-Kitab Min

Shitts'ati Al-Hisnb." Secara singkat buku ini dikenal

dengan nama " Al-Mannzil Fit Hisab'; atau "Kitnb Al￾Manazil." Buku ini ditulis oleh Al-Bttzjani untuk

digunakan oleh pegawai negeri. Dalambuku itu juga, dia

menerangkan tentang kaedah ilmu hitung India, seperti

goresan pada pasir dan bagaimana menghapusnya. Pada

kenyataannya, ilmu hitung ini didasarkan pada cara

hitung yang disebut "hitungan Romawi dan Arab"

menurut cara Penyelesaian penghitungannya' Kadang￾kadang juga hanya dilakukan di dalambenak seseorang/

dan dalam keadaan tertentu ada langkah penyelesaian

dengan cara menghitung jari' Inilah yang saat dikenal

dengan nama "hitungan tattgarr," "hitungan akad"' dan

"hitungan udara." lalu  untuk berinteraksi dengan

bilangan pecahan, hitungan tangan mengSunakan

ukuranenampuluhanataupecahanitudirubahmenjadi

mata uang atau satuan ukuran' "Kitab Al'Manazil" telah

menjadi dasar dalam menghitung yang pada masa A1-

Buzjani.Penamaanbuku"Al-Manazil"didasatkanpada

keadaan aslinya, yaitu bahwa buku ini terbagi menjadi

tuiuh manzilah (tingkatan), dan masing-masing manzilah

terbagi menjadi tuiuh bab.

= "Kitab Fi Amal Al-Mistharah Wa Al-Barkar Wa Al￾Kunaya." Buku ini berisi gambar-gambar geometri dan

alat-alat yang dipergunakan untuk menggambar' Buku ini

terdiri dari L3 bab dan terdiri dari beberaPa cara

menggambar geometri yang sebagiannya diambil dari

India, dan sebagiannya lagi berasal dari hasil

penemuannya. Buku ini telah diterjemahkan ke dalam

beberapa bahasa Eropa. Para sejarawan di Eropa

mengakuibahwaAl.Buzjanimemilikikontribusidalam

memajukan seni menggambar geometri di Eropa'

= " Kitab T afsir Al-Buzjani F i Al-l abar W a Al-Muqabalah"

='Kitab Tafsir Diyufinthus3s Fi Al-labar"

= "Kitab Al-Barahin Ala Al-Qadhaya Allati lsta'malaha

Diyufinthus fi Kitabihi, Wa Ala IvIa lsta' malahu fi At-Tafsir.

= "Kitab FimaYahtaju Ilaihi Ash-Shanna' Min A'maalil

Handasah." Yaitu sebuah buku sederhana yang dikarang

oleh Al-Buzjani sebagai jawaban atas permintaan Sultan

Al-Bahawi (Baha' Ad-Daulah) bin Adhdud Daulah,

untuk keperluan para pekerja dan industri dalam

pekerjaan mereka. Buku ini tidak untuk mengatasi

masalah-masalah dalam ilmu matematika.

= " Kitab lstikhraji Al-Authar. " Menurut Dr. Karim

Ghanim, buku ini yaitu  buku untuk hitungan

trigonometri.

= " Kitab Al- Amal Bi Al-l adwal As- Sittini."

Karyanya di Bidang Astronomi

= "Kitab Al-Kamil," yaitu buku tentang benda-benda

langit dan terdiri dari tiga artikel.

= 'Kitab Ma'rifatid Da'irah Minal Falak"

= "Kitab Al-Majisthi"

= "Risalat lqamat Al-Barahin Ala Ad-Da'ir Min Al-Falak

Min Qausin N alwr W a lrt ifa' i N ishfin N ahar W a lrtifa' Al￾Waqti"

Barat Merampas Warisan llmiah Al-Buzjani

Keunggulan Al-Buzjani dalam ilmu astronomi dan

matematika telah membuat para astronom dan ahli

matematika Barat merasa kagum sekaligus iri. Bahkan

karena didorong oleh perasaan iri, salah seorang dari

mereka mengaku aPa yang ditemukan oleh Al-Buzjani

sebagai penemuannya sendiri. Misa1nya, astronom asal

Denmark, Tycho Brahe (L546-1'601). Dia menulis tentang

ketidaksempurnaan ketiga pada gerakanbulan, dan dia

mengaku bahwa itu yaitu  pendapatnya sendiri.

Sebagian sejarawan memang ada yang mengatakan

bahwa ini yaitu  Penemuan Brahe. namun sebagian

yang lain ada yang juga membantah hal itu. Masalah ini

sempat menjadi perdebatan yang panjang, hingga dapat

diyakinkan pada masa sekarang bahwa Penemu

ketidaksempurnaan ketiga pada pergerakan bulan yaitu 

Abu Al-Wafa' Al-Buziani, sekalipun Tycho Brahe

mengaku-ngaku dan pengakuan ini didukung oleh orang

Barat lainnya, karena kezaliman mereka.

Barat Menghormati AI-Buzjani

Seraya memohon maaf, Para ilmuwan Barat

mengembalikan penemuan hak Al-Buzjani kepadanya,

dan sebagai penghormatan kepadanya, mereka

meletakkan nama Al-Buzjani sebagai nama lubang pada

gunung yang ada di permukaan bulan. Dengan demikian,

penemuannya akan dikenang sepanjang zaman.Komentar tentang Abu A!-Wafa' Al-Buzjani

* Kaguri mengatakan dalam bukunya "Tarikh Ar￾Riyadhiyyat,"

"Abu Al-Wafa' telah banyak menambah penelitian￾penelitian yang dilakukan oleh Al-Khuwarizmi.

Tambahan ini sangat penting terutama yang ber￾hubungan dengan geometri dan aljabar. Dia juga

menyelesaikan berbagai masalah penting yang ada pada

aljabar sehingga membuka jalan bagi ilmu hitung kalkulus

dan analitikal geometri."

* Karel Pour mengatakan dalambukunya "Tarikh Ar￾Riyadhiyyat,"

"Abu Al-Wafa' termasuk orang yang pertama kali

memisahkan ilmu hitung trigonometri dengan ilmu

astronomi. Dia juga mamPu memasukkan ilmu aljabar

kepadanya yang secara teoritis tidakberpengaruh kepada

ilmu astronomi. Bahkan dia memotivasi para ilmuwan

unfuk memakai  cara penilaian dalam menyelesaikan

masalah-masalah pemikiran. "

* Sejarawan Abu Al-Fadhl Al-Baihaqi mengatakan,

"Abu Al-Wafa' telah mencapai kedudukan yang

paling tinggi dalam ilmu matematika. Dia memiliki

peninggalan yang sangat terpuji. Adapun buktinya, dia

menulis buku "Kitab Ma Yahtaiu llahi Al-Ummal Wa Al￾Kuttab Min Shina'ati Al-HisAb," dantdia dikenal qana'ah

pada masalah dunia.* Dr. |amaluddin Al-Fandi, gurubesar ilmu astronomi

mengatakan,

"Al-Buzjani telah melakukan penelitian dalam ilmu

hitung trigonometri, sebagaimana yang diakui olehpara

oreintalis dan memasukkan hitungan dengan menS￾gunakan garis potong (secant). Dia memakai 

prosentase trigonometri dengan simbol (U) untuk

menyelesaikan soal-soal matematika. Berbagai macam

penambahan yang dilakukannya pada ilmu matematika

telahbanyak membantu para ilmuwan pada awal masa

kebangkitan Eropa, seperti; Decart, Newton, La Plas, dan

lainnya."

Tentang karya Al-Buzjani, dia mengatakan,

"Karya-karya karangan Al-Buzjani memiliki

keistimewaan, dan karena itu dapat digunakan oleh

semua kalangan. Di antaranya berupa tesis dan buku￾buku yang membahas tentang ilmu matematika dan

astronomi. Buku-buku ini berisi uraian detil yang tidak

mungkin dilakukan kecuali oleh para spesialis dalam

bidangnya. Sebagaimana buku-buku dianggap penting

oleh selain ilmuwan matematika, seperti oleh para buruh

dan pelaku industri serta para bisnisman."


IBNU YUNUS AL-MISHRI

%

flI bnu Yunus Al-Mishri yaitu  salah seorang

ilmuwan astronomi terkemuka dalam sejarah peradaban

Arab dan Islam. Dia termasuk yang paling teliti dalam

melakukan penelitian di bidang astronomi yang dia

lakukan di teropong bintang Gunung Al-Muqaththam di

Mesir.

ilasab dan ltlama Panggilannya

Dia bernama Abu Al-Hasan Ali bin Abu Sa'id

Abdurrahmanbin Ahmad bin Yunus bin Abdul A'la Ash￾Shadafi Al-Mishri. Dia biasa dipanggil dengannama Ash￾Shadafi, sebagaimana yang dikatakan oleh Dr. Al-Fandi.

Barangkali dia dipanggil dengan nama ini karena dia

berasal dari desa Shadaf di daerah pedalaman Mesir.

namun menurut Ibnu Atsir, kata ash-shadafiberasal

dari kata "shadah" lalu  menjadi "Ash-Shadafi"

yang menunjukkan bahwa dia berasal dari kabilah diYaman yang telah pindah ke Mesir. Ayahnya yaitu 

seorang ahli hadis dan seiarah. Dia bernama Yunus bin

Abdul A'la yang terrnasuk diantara sekianbanyak ulama

terkemuka dan penganut Mazhab Imam Syafi'i. Dia iuga

menonj ol dalam ilmu perbintangan.

Tempat, Tangga! Lahir, dan Riwayat Hidupnya

Ibnu Yunus hidup di Mesir pada abad keempat

Hijriyah (abad kesepuluh Masehi). Tanggal dan tempat

kelahirannya tidak diketahui secara pasti, sekalipun

sebagian sumber ada yang mengatakan bahwa dia

dilahirkan pada tahun 341 H (952 M).

Ibnu Yunus mengabdikan dirinya kepada khalifah

dari Dinasti Fatimiyyah bernama Al'Aziz Billah' Dia

mengetahui potensi ilmiah Ibnu Yunus dan untuk itu dia

selalu memotivasinya, memberinya jabatan dan

membangunkan untuknya teropong bintang di gunung

Al-Muqaththam. sesudah  w af a tnya Al' Aziz Billah, Ibnu

Yunus melaniutkan pengabdiannya kepada anaknya, Al￾Hakim Biamrillah yang disebutkan di dalambuku-buku

seiarah bahwa dia mencintai ilmu dan memperhatikan

ilmu astronomi. Dia iuga memberikaniabatan yang sesuai

kepada para ilmuwan. Kita ketahui dalam buku "Sirah"

karangan Ibnu Hisyam, bagaimana Al-Hakim Biamrillah

memperhatikan artikel Ibnu Yunus tentang Nil dan

memangtilnya untuk merealisasikan proyeknya dan dia

sendiri yang mengawasinya. Al-Hakim Biamrillah iuga

telah membangun "Darul Hikmah" di Kairo sebagaitempat bertemunya para ulama' dan sebagai tandingan

"Baitul Hikmah" yang dibangun oleh Khalifah Al￾Ma'mun di Baghdad. Al-Hakim membekali Darul Hikmah

dengan perpustakaan besar yang disebut perpustakaan

Darul IImi, dan melengkapi peralatan teropong bintang

yang ada di Gunung Al-Muqaththam. Ibnu Yunus

menghadap ke haribaan Tuhan-nya pada tahun 399 H

(100e M).

Penemuan llmiah lbnu Yunus

Dalam bidang astronomi:

= Dari teropong bintang di Gunung Al-Muqaththam,

Ibnu Yunus meneropong dua kali gerhana matahari, yaitu

pada tahun977 dan tahun 978M. Pada tahun yang sama

dia juga meneropong gerhana bulan dan mencatat semua

peristiwa yang terjadi di dalam tabel astronominya.

= Ibnu Yunus menghitung kecondongan daerah

gugusan bintang-bintang dengan tingkat ketelitian yang

sangat mengagumkan.

= Karena hasil peneropongan Ibnu Yunus yang tepat,

maka para astronom Barat pada masa sekarang

mengambilnya dan menjadikannya sebagai rujukan

untuk menghitung gravitasi bulan.Ibnu Yunus menemukan bandul jam mendahului

seorang ilmuwan Itali, Galileo, enam ratus tahun

sebelumnya. Mereka mempergunakannya untuk

mengukur waktu saat sedang melakukan peneropongan

bintang karena lebih akurat dari pada jam mesin yang

telah banyak digunakan pada masa itu.

Dalam bidang matematika:

= Ibnu Yunus mampu menyelesaikan sebagian

permasalahan yang ada dalam hitungan trigonometri

berbentuk bola (spherical trigonometri) dengan bantuan

garis vertikal bola langit pada masing-masing level, baik

yang bersifat horisontal maupun vertikal.

= Ibnu Yunus menemukan kaedah-kaedah dan

hubungan matematis yang mungkin dapat dijadikan alat

untuk merubah proses perkalian menjadi proses

tambahan. Penemuan ini telah banyak memudahkan

proses penghitungan. Dan, tidak diragukan bahwa

penemuan ini telah memacu lahirnya ilmu hitung

logaritma yang ada pada matematika modernKarya lbnu Yunus

= " Az-Zaij Al-Hakimi," atart " Az-Zaij Al-Kabir Al￾Hakimi." Ibnu Yunus memberi nama buku ini sebagai

penghormatan kepada khalifahnya, Al-Hakim Biamrillah'

Menurut Ibnu Khalkan, buku ini merupakanbuku yang

paling tebal pada bidangnya. Karena, pengantarnya saja

sangat panjang ditambah dengan delapan puluh satu

pasal. Buku ini terdiri dari tabel-tabel astronomi yang berisi

hasil penelitian astronomi Ibnu Yunus dan hasil penelitian

astronomi para astronom sebelumnya sesudah  dikoreksi

dan mengalami perbaikan. Nilai penelitian astronomi yang

ada pada buku ini dijamin kebenarannya hingga tujuh

angka desimal, dan tingkat akurasi seperti ini tentu sangat

mengagumkan sekali. Di antara isi buku ini juga yaitu 

berupa penjelasan Ibnu Yunus mengenai cara yang

digunakan oleh para astronom pada masa Khalifah Al￾Ma'mun dalam mengukur lingkaran bola bumi' Perlu

diberitahukan bahwa buku "Az-Zaii Al-Hakimi"

merupakan buku rujukan terpercaya bagi para ulama'

Mesir dalam menetapkan kalender dan masalah-masalah

yang berhubungan dengan perbintangan' Akan tetapi

yang disayangkan, buku ini tidak sepenuhnya sampai

kepada kita, karena sebagian bab-babnya masih

berserakan di berbagai perpustakaan di beberapa negara'

Beberapa bab dari buku ini telah diterjemahkan ke

dalam bahasa Prancis oleh seorang orientalis Prancis,

Kausan, pada tahun 1804 M. Berkomentar tentang Ibnu

Yunus, seorang filsuf dan sosiolog Prancis, Gustav Le Bon

mengatakan, "Ibnu Yunus menulis buku " Az-Zaij Al￾Hakimi" di Mesir dan buku itu lebih akurat dari pada

semua buku pada bidang yang sama."

- "Az-Zaij Ash-Slughi,,." Buku ini juga dikenal dengan

nama "ZaijlbnuYunus." Secara khusus buku ini memuat

tabel-tabel astronomi dan hasil penelitiannya di Mesir.

Salah satu dari kopi salinan buku ini ada  di

perpustakaan Darul Kutub Mesir.

= "Kitab Bulugh Al-Umniyyah Fima Yata'allaq Bithulu'i

Asy - Sy a' ri Al -Y amaniyy ah. "

= "Kitab Fiihi As-Sumtu."


AL-HASAN BlN AL-HAITSAM

Ar-rurun bin Al-Haitsam yaitu  salah seorang

ilmuwan muslim terkemuka dan memiliki prestasi yang

menonjol di antara para ilmuwan di bidang ilmu

pengetahuan alam. namun yang sangat disayangkan

yaitu  dia tidak mendapatkan haknya/ namanya

terkubur, dan tidak mendapatkan kedudukan yang

semestinya. Padahal dia memiliki keunggulan dan prestasi

besar yang tidak dipahami oleh para ahli sejarah

peradaban Islam dan penulis buku-buku sejarah' Karena

itu, dia dua kali dizalimi; dizalimi oleh generasi muslim

sendiri, dan yang lebih parah , dia dizaLimi oleh ilmuwan

dan sejarawan Barat yang telah meramPas kekayaan

intelektualnya, karena namanya diganti dengan nama

mereka. Dengan demikian, dia telah diletakkan pada

tempat yang tidak semestinya di antara para ilmuwan

sepaniang sejarah. Mari kita baca perkataan berikut yang

ditulis oleh Profesor Qadri Thauqan dalam bukunya

Turnts Al-Arab Al-llmifi Ar-Riyadhiyyat Wa Al-Falak,"

"Saya sakit hati, kalau dikatakan bahwa Ibnul

Haitsam yaitu  keturunan bangsa Eropa. Kalau itu benar

niscaya saya melihat bagaimana besarnya penghormatan

yang diberikan kepadanya, namanya disanjung dan

biografinya disebarkan di mana-mana. Bahkan juga akan

masuk ke dalam kurikulum pendidikan agar ilmunya

dapat dipelajari oleh para generasi berikutnya dan

menjadi teladan bagi mereka."

"Tidakkah ketidaktahuan kita tentang masa muda

Ibnul Haitsam merupakan aib yang besar? Dan tidakkah

termasuk kelalaian kita jika  kita mengenal Ptolemaeus,

Kepler, dan Bacon melebihi dari apa yang kita ketahui

tentang Ibnul Haitsam? Tidakkah ini menunjukkan

kelemahan pada sistem pendidikan kita?"

Untuk mengetahui secara pasti tentang siapa Ibnul

Haitsam, apa penemuan dan pemikiran ilmiahnya, dan

mengapa banyak orang yangbertanya-tanya tentang

dirinya? Mari kita pelajari lebih jauh tentang Ibnul Haitsam.

Tempat, Tangga! lahir, dan Riwayat Hidupnya

Nama lengkapnya yaitu  Abu Al-Hasan bin Al-Hasan

bin Al-Haitsam. Dia lebih dikenal dengan panggilan Al￾Bashri. Dia dilahirkan pada tahun 354 H (96,5 M) di kota

Bashrah, Iraq. Dia wafat pada tahun 430 H (1039 M) di

Cairo. Dia pertama kalibelajar ilmu di Bashrah, lalu 

pergi ke Baghdad. Di sana dia melanjutkan belajamya danmendalami itmu-ilmu Arab dan agama. Selain itu, dia juga

mendalami ilmu matematika, astronomi, kedokteran, dan

filsafat. Pada usianya yang ketiga Puluh tahun, dia pergi ke

Mesir atas undangan dari Khalifah Dinasti Fatimiyyah, Al￾Hakim Biamrillah. Dia menghabiskan sebagian besar

waktunya di Cairo. Di sana dia melanjutkan penelitiannya

dan menulis banyak buku. Dia hidup di Cairo dalam

keadaan sederhana dan tawadhu', yang mana dia hanya

tinggal di sebuah kamar di dekat pintu gerbang Masiid Al￾Azhar. Dia terpaksa menyibukkan diri dengan

menggandakan buku-buku Euklides dan Ptolemaeus serta

lairurya dan menjuaLrya di depan masjid Al-Azhar untuk

dapat menyambung hidupnya.

Para llmuwan yang Hidup Semasa Dengannya

Ibnul Haitsam hidup pada masa tiga ilmuwanbesar,

yaitu; Al-Karkhi, Al-Biruni, dan Ibnu Sina.Ini memang

suatu peristiwa yang aneh, di mana pada satu masa ada

empat orang ilmuwan muslim terkemuka. namun ini

merupakan bukti bahwa kejeniusan memiliki waktu dan

tempat tersendiri.

Kisahnya bersama Al-Hakim Biamrillah

Al-Hakim Biamrillah Al-Fathimil memang dikenal

sebagai orang aneh yang suka menyatukan antaraberbagai hal yang bertentangan. Dia sombong dan suka

menumpahkan darah. namun pada saat yang

bersamaan dia mencintai ilmu dan dekat dengan para

ulama. Sebagaimana diketahui dia telah membangun

perpustakaan Darul Hikmah di Cairo dan membangun

teropong bintang di gunung Al-Muqaththam. Perkataan

Ibnul Haitsam terdengar ke telinga Al-Hakim. Dia

mengatakan, "Kalau saya di Mesir niscaya saya dapat

melakukan suatu pekerjaan yang dapat melestarikan

sungai Nil dan sangatbermanfaat dalam keadaan sungai

itu pasang atau pun surut. Saya mendengar bahwa sungai

itu bergemuruh dari tempat yang tinggi, dan itu berada di

ujung daerah Mesir."

Al-Hakim lalu  tertarik untuk mengetahui dan

memanfaatkan kecerdasan ilmuwan ini. Maka dia

mengirim utusan dan mengundangnya untuk datang ke

Mesir. Dia berangkat sendiri ke luar kota Cairo untuk

menyambut kedatangan Ibnul Haitsam, lalu 

mengajaknya untuk mempelajari aliran sungai Nil dari

Cairo ke Aswan. Ibnul Haitsam telah melihat aliran sungai

itu hingga sampai di daerah Al-]anadil di Selatan Aswan.

Dia memeriksa aliran sungai itu di dua bendungan yangternyata tidak sesuai dengan gambarannya dan juga tidak

cocok untuk proyeknya. Dia lalu  kembali ke Cairo

dan memohon maaf kepada Al-Hakim Biamrillah dengan

perasaan malu, karena tidak dapat memenuhi janjinya.

Tentang kondisi proyek itu, dia menyinggung pada

artikelnya yang telah lalu bahwa proyek itu berupa

tanggul atau tempat penampungan air. Sekalipun

sebagian penulis mengatakan bahwa Ibnul Haitsam

menemukan teori pemberdayaan air untuk menciptakan

sumber energi. Mereka berkeyakinan bahwa Ibnul

Haitsam sebenarnya mau mempraktikkan teorinya pada

sungai Nil, namun keadaannya di luar yang

dibayangkan. Barangkali dia berkhayal bahwa Al-Janadil

itu seperti air terjun. namun temyata sekedar padang

sahara yang membentang luas dan dialiri sungai Nil,

sehingga mustahil untuk dibangun proyek di atasnya.

Bidang Spesialisasi yang Paling Menonjol Pada lbnul

Haitsam

Secara khusus, Ibnul Haitsam menonjol pada

beberapa bidang berikut:

* Ilmu matematik a;ytrLgmeliputi iLnu hitung, aljabar,

geometri dan hitungan trigonometri.

* Ilmu pengetahuan alam; terutama ilmu optik yang

oleh Ibnul Haitsam disebut "ilmu al-manazhir."2Ilmu falak; atau ilmu astronomi sebagaimana yang

dikatakan oleh para ilmuwan Islam.

Penelitian Al-Hasan bin Al-Haitsam dan Penemuan

llmiahnya

Pertama: dalam ilmu oPtik

l, - Ibnul Haitsam membongkar teori lama yang

diwariskan oleh ilmu filsafat Yunani, yang berbunyi

bahwa penglihatan terjadi karena akibat keluarnya

seberkas cahaya dari mata orang yang melihat ke objek

benda yang dilihat sehingga terjadilah penglihatan. Ibnul

Haitsam justru menemukan teori sebaliknya, bahwa

penglihatan terjadi akibat adanya seberkas cahaya pada

objek benda yang dilihat ke mata sehingga berpengaruh

padanya. Pemikiran yang tampaknya sederhana ini sangat

logis menurut pengetahuan ilmiah kita sekarang dan

wajar kalau teori ini menjadi "pembuka yang nyata" bagi

ilmu pengetahuan dan sebagai "langkah yang besar" dati

langkah peradaban manusia. Ibnul Haitsam membantah

para penduku.g teori lama dengan logika yang sederhana

dan argumentasi yang kuat saat mereka mengatakan

bahwa mata mengeluarkan cahaya untuk dapat melihat

benda. Berikut bantahan Ibnul Haitsam tersebut:

"Adakalanya cahaya itu dianggap benda atau tidak.

jika  dianggap benda, maka jika  kita melihat ke

langit dan kita melihat bintang-bintang berarti dari mata

itu telah keluarbenda yang memenuhi antara langit dan

bumi, tanpa mengurangi apa yang ada pada mata sedikitpun. namun sangat mustahil aar, iiaat masuk akal.

jika  bukan berupa benda, maka ia tidak merasakan

dengan apayang dilihat. Dan, perasaan tidak ada kecuali

pada benda yang hidup."

Demi Allah, alangkah cemerlangnya penjelasan dari

ilmuwan Arab terkemuka ini, dan alangkah cemerlang

logikanya. Tidak diragukan bahwa banyak di antara

orang yang menyandang gelar profesor kehormatan pada

masa sekarang tidak memiliki satu ukuran dari logika

ilmiah ini, dan kemampuan seperti ini dapat dipraktikkan.

2 - Dia mempelajari studi keterbalikan dengan

memakai  cermin datar dan cermin cekung dan

berhasil membuat kaedah khusus untuk itu. Dia

menentukan posisi dan pengaruh pertemuan cahaya dan

bagaimana cara memperbesar gambar. Dalam hal itu, dia

dibantu dengan ilmu geometri yang pada saat itu banyak

digunakan pada penelitian ilmu optik berdasarkan logika

ilmiah yangbenar.

3 - Dia menunjukkan adanya perbedaan ketebalan

cahaya pada berbagai macam media (seperti kaca, air,

udara, dan benda lainnya) serta menjelaskan bahwa

tingkat pembiasan cahaya berbeda-beda antara satu

media dengan lainnya.

4 - Hasil penelitian Ibnul Haitsam pada lensa (kaca

pembesar dalam istilah Ibnul Haitsam) dan potensi

pembesarannya telah membuka jalan bagi penggunaan

lensa untuk memperbaiki cacat penglihatan, atau bagiditemukannya kaca mata. Penemuan ini telah memberi

inspirasi yang besar bagi para ilmuwan, budayawan,

sastrawan, dan pelaku industri. Dengan hasil penelitian

ini saja, Ibnut Haitsam seolah-olah telah memberikan

kontribusi yang besarbagi penemuan ilmiah berikutnya

dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan.

5 - Dia menetapkan melalui hasil eksperimennya

bahwa cahaya memeliki waktu dan kecepatan tertentu'

5 - Dia mempelajari anatomi mata, menielaskan

susunannya dengan gambar-gambar, dan membuat

nama-nama pada bagian-bagiannya sebagaimana yang

kita kenal sekarang.

7 - Al-Hasan bin Al-Haitsam menemukan suatu

pemikiran tentang "ruang gelapi' lalu melakukan

eksperimen pencahayaan padanya. lalu  mengingat

pentingnya penemuan ini yang merupakan dasar

pembuatan kamera dan berbagai penemuan seruPa

lainnya, seperti lampu sorot hingga berbagai peralatan

televisi dan video, maka ini semua akan kami paparkan

pada pembahasan berikut.

Al-Hasan bin Al-Haitsam dan Kamera

Sebagian literatur Arab menyebutkan bahwa Ibnul

Haitsam yaitu  Penemu kamera. Perkataan ini pada

kenyataannya terlalu dilebih-lebihkan dan menyalahi

amanah ilmiah serta akan dibantah oleh Ibnul Haitsam

andaikan dia masih hidup. Yang benar yaitu  bahwailmuwan kita ini yaitu  penemu ide dan yang melakukan

eksperimen sehingga akhirnya ditemukan cara pembuatan

kamera. Dia tidak pernah membuat kamera itu sendiri

dan tidak pernah mencetak gambar dari jenis apa pun.

Untuk lebih jelasnya, kami akan berusaha menerangkan

ide pembuatan kamera ini, yang secara sederhana terdiri

dari dua bagian berikut:

A - Ruang gelap: Ruang gelap ini dalam eksperimen

yang dilakukan oleh Ibnul Haitsam-dan dalam

eksperimen pengajaran modem-berupa kotak yang tidak

tembus cahaya. lalu  di tengahnya ada  satu

lubang kecil. Sisi yang berlawanan dengan lubang berbeda

dengan sisi kotak lainnya, yaitu berupa papan kaca yang

berkilau atau tirai dari kain yang tertutup setengah

transparan atau lainnya. saat lubang itu diarahkan ke

suatu objek pandang mana pun, seperti lilin atau

semacarrnya, maka cahaya itu akan melewati lubang itu

dan tetap pada bentuknya semula, sehingga terbentuklah

gambar dari objek yang dilihat pada tirai itu, dan ini dapat

dilihat oleh orang yang berdiri di belakang kotak.

B. Papan sensitif: Papan ini merupakan papan yang

tertutup dengan bahan kimia dan mudah terpengaruh

oleh cahaya dan pengaruhnya bersifat tetap sehingga

dapat menyimpan gambar untuk dicetak. Dalam kamera

yang ada saat ini, papan sensitif itu disebut film yang

mudah terpengaruh oleh cahaya, pehingga dapat

menyimpan gambar negatif yang dapat dicetak dan sesuaidengan aslinya.

Al-Hasan bin Al-Haitsam menemukan ruang gelap'

tanpa memakai  papan sensitif. Barangkali dia akan

mampu menemukan kamera secara sempurna dan

mempergunakannya, kalau dia membuka bab-bab

tentang Penggunaan bahan-bahan kimia dan menambah

berbagai pengetahuannya. Akan tetapi, ini semua

merupakan kehendak Allah agar Ibnul Haitsam

menemukan ilmu cahaya sampai di sini dan membiarkan

kamera ditemukan oleh warga  Eropa agar mereka

dapat menyemPurnakan Penemuannya' Perlu diberi￾tahukan bahwa Ibnul Haitsam banyak membuat

eksperimen pada ruang getap itu dan membuat berbagai

contoh yang dari berbagai jarak untuk mendapatkan

ukuran yang bermacam-macam-atau antara ruang gelap

dengan objek benda tersebut-sehing ga terj adi kesesuaian

gambar pada tirai tersebut. Dalam hal ini, dia

mengatakan,

"Disyaratkan agar lubang itu tidak terlalu lebar

sehingga gambar menjadi buram, dan juga tidak terlalu

kecil sehingga kehilangan daya sensitivitasnya karena

cahayanya yang lemah."

Karyanya di Bidang Ilmu OPtik

Karya Ibnul Haitsam yang terkenal dalam ilmu optik

ada dua belas buku. Di antara buku itu yang paling

penting yaitu  "Kitab Al-Manazhir" yangberisi berbagaipenemuannyaymLg terpenting dalam ilmu optik. Buku ini

telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin pada tahun

'1,572,dan diterbitkan di Basel, Switzerland, dengan judul

"Thesaurus Opticus" (Rujukan lengkap dalam ilmu optik).

Buku ini sangat besar pengaruhnya bagi pengembangan

ilmu optik di Eropa. Di antara karya-karyanya yang lain

dalam ilmu optik yaitu  sebagaiberikut:

- "RisalahFi Al-AinWa Al-Abshar"

- "Risalah Fi Al-Maraya Al-Muhriqah Bi Ad-Dawa'ir"

- "Risalah Ei ln'ithaf Adh-Dhau'"

- " Ris al ah F i Al - Mar ay a Al - Muhr iq ah B i Al - Quthu"'

- "Kitab Ei Al-HalahWa Qaus Qazah"

Perlu diketahui bahwa buku-buku Al-Hasanbin Al￾Haitsam masih tetap dijadikan rujukan utama di Eropa

dalam ilmu optik hingga abad ketujuh belas. Seorang

ilmuwan Inggris dalam bidang matematika dan teologi,

dan guru besar di Universitas Cambridge, Ishac Barrow

(1630-1,677) memberikan kuliah tentang masalah-masalah

yangberhubungan dengan Ibnul Haitsam. Sedangkan di

antara mahasiswa pada saat itu ada  Ishac Newton

yang pada suatu saat akan menjadi ilmuwan terbesar di

Barat hingga munculnya Einstein.

Karya di Bidang Astronomi

Ibnul Haitsam berhasil memanfaatkan penemuannya

dalam ilmu cahaya dan kemampuannya dalam ilmu

matematika untuk mengadakan penelitian dalam ilmuastronomi, sehinSSa dia berhasil menemukan beberapa

penemuan berikut:

- Dia berkesimpulan bahwa bulan bukanlah benda

yang memancarkan sinar, melainkan mendapatkan sinar

dari matahari dan memantulkannya ke bumi'

- Dia membuat tabel-tabel yang akurat tentang

berbagai permasalah dalam ilmu astronomi'

- Dia mencoba menentukan ketidaktebalan lapisan

atmosfer bumi dengan memakai  hasil penelitiannya

terhadap pembiasan cahaya antara lapisan-lapisan udara

yang berbeda-beda dan ukuran-ukuran cahaya yang

dicatatnya saat matahari terbit dan tenggelam' Dan, ini

tentu merupakan keberanian ilmiah yang sangat

diperhitungkan.

- Dia menjelaskan fenomena munculnya bulan sabit'

Demikian juga dengan fenomena f.aiat, sinar, lingkaran

cahaya, pelangi, gerhana matahari, dan gerhana bu