Tampilkan postingan dengan label ilmuwan muslim 7. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ilmuwan muslim 7. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 04 Januari 2025

ilmuwan muslim 7


 ajri W a Asy - Sy afqi F i J ihati

Asy -syarqi W a Al-Gharbi Min Al-Ufuq.

- Masihbanyak lagi kitab karyanya yang lain.

(5) Bidang Geografi

At-Biruni menjelaskan bahwa planet-planet yang kita

kenal beredar di sekitar matahari, dan bahwa perbedaan

antara malam dan siang disebabkan oleh perputaranbumi

pada dirinya dan bukan karena perputaran matahari. Ini

merupakan suatu penemuan wawasan yang baru

mendahului para astronom Barat seperti Copernicus dan

Galelio dengan selesih jarah sekitar Lima abad. Itupun

kalau pemikiran keduanya bukanberasal dari pemikiran

Al-Biruni yang didapatkan dari buku-bukunya yang

diterjemahkan ke dalam bahasa Latin. Buku Al-Biruni

yangberjudul " Shifatul Ma' murah" dianggap sebagai

sumber rujukan penting bagi itmu pengetahun geografi,

terutama karena dia banyak mengkritisi buku-buku

geografi yang ada pada masanya.Secara khusus, Al-Biruni unggul dalam geografi

matematika, terutama yang berhubungan dengan

penentuan garis lintang dan bujur serta jarak antara

negara yang satu dengan lainnya, dan ilmu topografi

flhnu pergerakan bumi).

Al-Biruni juga mengukur lingkaran bumi dengan

memakai  matematika geografi. Cara ini di Barat

dikenal dengan sebutan "teori Al-Biruni." Menurut

seorang orientalis, Nallino, "Pengukuran yang dilakukan

oteh Al-Biruni pada lingkaranbumi merupakan salah satu

efek dari peradaban Islam." Al-Biruni juga menguasai

studi tentang pemerataan bola bumi-memindahkan

gambar bumi yang berbentuk bola ke atas kertas-dengan

membuatnya secara rata dan lurus, tanpa menghilangkan

keserasian bagian-bagiannya.

Dalam sebagian bukunya, A1-Biruni mengkritisi

pendapat para ilmuwan Yunani dan India tentang

pembagian bola bumi dan penyebaran pemukiman di atas

bumi. Hasilnya, dia menolak pemikiran warga 

Yunani dan India yang mengatakan bahwa separuh

bagian daribumi di sebelah Barat tidak dapat ditempati.

Sebagai bukti dari kelirunya pendapat warga  India

ini, ternyata Kolombus menemukan dunia baru di belahan

Baratbumi.

Berikut sebagian karya Al-Biruni dalam bidang

Kitab Fi Tahdzib Al-Aqwal Fi Tashhih At-Ardh Wa At￾Athwal"

- "Kitab Ei Tahdid An-Nihayat Al-Amakin Li Tashhih

Masafat Al-Masakin"

- " Ma q alah F i T a' y in Al -B il a d Min Al - Ar dh W ath Thul W a

Kilahuma"

- "Maqalah Fi Istikhraj Al-Qadr Al-Ardhi Bi Rashdi

lnhithath Al-Ufuq An Qalal Al-labal"

- "Kitab ldhah Al-Adillah Ala Kaifiyyati Samt Al-Qiblah"

- "Kitab Tashthish Ash-Shuwar Wa Tabthih Al-Kuwar"

- "Kitab Tahdid Al-Ma'murah Wa Tashhihuha Fi Ash￾Shurah"

- "Kitab Takmili Shina'at At-Tashthih"

(5) Bidang Biologi

Dalam buku-bukunya, Al-Biruni memaparkan

tentang prilaku menyimpang pada tumbuh-tumbuhan

dan hewan (seperti fenomena kembar siam), dan

menerangkan fenomena perkawinan pada beberapa jenis

daunbunga.

(7) Bidang Farmakologi

Dalam bidang farmakologi, Al-Biruni menulis buku

berjudul "Kitab Ash-Shaidalah Fith Thib" yang disusun

berdasarkan huruf abjad dan berisi tentang berbagai

macam obat-obatan serta pendapat warga 

terdahulu tentang obat-obatan tersebut.geografi matematika:


(8) Bidang Humaniora dan Sastra

Al-Biruni memiliki karya yang sangat legendaris

dalam bidang humaniora dan termasuk yang diper￾hitungkan dalam peradaban Arab Islam. Berikut yaitu 

penjelasannya:

* Dalam bidang sejarah:

Dia menulis buku "Tahqiq Ma Li Al-Hindi Min Maqulah

Maqbulah Fi Al-Aqli Au Mardzautilah," atau yang lebih

dikenal dengan nama "Thariq Al-Hindi." Buku ini berisi

pengetahuan yang benar dan akurat yang dia kumpulkan

dari India selama empat puluh tahun. Buku ini mengupas

permasalahan yang tidak pemah terpikirkan sebelumnya

di India, seperti sastra, kehidupan beragama, f.ilsaf.at,

adat, dan tradisi warga  setempat. Buku ini menjadi

rujukan dunia tentang India dan seluk beluk kondisi

negaranya, serta diterjemahkan oleh seorang orientalis

]erman, Schau, ke dalambahasa Inggris dan diterbitkan di

London pada tahun 1887 M.

Al-Biruni juga menulis buku yang berjudul"Al-Atsar

Al-Baqiyah Min Al-Qurun Al-Khaliyah" pada masa

mudanya saat dia masihberada di Istana Jurjan. Buku

ini menjadi dasar penentuan berbagai kalender dari

semua suku bangsa di dunia, hari raya, dan musim￾musimnya. Dia melakukan studi banding antara kondisi

sebelumnya dengan keadaan pada masanya. Dia

menjelaskan tentang bagaimana sejarah yang bermacam￾macam bisa bertemu. Di samping itu, dia juga membuattabel-tabel khusus tentang nama-nama bulan Persia,

Turki, India, Iberia dan Romawi. Penulisan buku ini

sebenarnya tidak terlepas dari penelitiannya dalam ilmu

astronomi, matematika, dan fisika.

* Dalam bidang filsafat:

Al-Biruni memiliki beberapa karya dalam bidang

filsafat, karena saat menetap di India dia belajar ilmu

filsafat India dan mengajarkan filsafat Yunani kepada

warga  India. Selain itu, Al-Biruni juga melakukan

korespondensi dengan Ibnu Sina yang membahas tentang

perbandingan antara berbagai aliran filsafat dan sufi di

kalangan warga  India, umat kristiani, dan

warga  muslim.

* Dalam bidang sastra:

Al-Biruni banyak mendapatkan pengalaman di

bidang kebudayaan dan sastra, dan menulis buku tentang

hal itu, seperti " Syarhu Syi'ri Abi Tamam," dan " Mukhtar

Al- Asy' ar W a Al- Ats ar. "

Pemikiran !lmiah Al-Biruni

Al-Biruni mengkritik metodologi India karena tidak

ilmiah dan ilmu mereka tidak jauh dari sekedar mengira￾ngira. Dia berpendapat bahwa ilmu yang diyakini

kebenarannya yaitu  yang diperoleh dari perasaan

antara akal dan logika.

Dalam pengantar bukunya yang berjudul "Al-Atsar

Al-Baqiyah Min Al-Qurun Al-Khaliyah," dia menjelaskanbahwa metodologi ilmiah itu terdiri dari beberapa hal

berikut:

Seorang ilmuwan tidak menemukan ilmu dengan tiba￾tiba, melainkan dari aPayangdia pelajari sebelumnya dari

buku-buku orang terdahulu.

Karena itu dalam mempelajari buku-buku orang

terdahulu harus diikuti dengan kritik yang bertuiuan

memperbaiki kesalahannya berdasarkan dalil-dalil akal'

Agar kita dapat meyakini kebenaran dalil akal

tersebut, maka kita harus mempraktikkannya secara fisik

dalam bidang ilmiah yang bermacam-macam'

Dalam melakukan penelitian ilmiah, terutama yang

berhubungan dengan mikanik dan statistik, Al-Biruni

melakukan percobaan dan menjadikannya sebagai hasil

penelitiannya. Dia secara tegas menolak adanya

pemikiran khurafat (tahayyul), sehingga dia banyak

menolak berbagai pemikiran-sekalipun pemikiran para

ilmuwan-seperti pemikiran tentang berubahnya logam

yang tidak berharga menjadi emas dan perak' Bahkan

dalam hal ini ada yang lucu, karena dia juga menolak

pemikiran bahwa mata ular bisa mencucurkan air mata

saat melihat zamrud. Sebelum menolak pemikiran ini,

dia mengadakan percobaan dengan menunjukkan kalung

zamrud dan menggerak-gerakkannya di depan mata ular,

temyata ular itu tidak mencucurkan air mata seperti yang

dikatakan oleh warga . Dia lalu berkata, "Kalung

zamrud itu justru menghiasi matanya, dan tidak

berpengaruh sedikit pun, atau bahkan membuat

penglihatannya semakin tajarn."

Karya-karyanya

Karya-karya Al-Biruni yang telah kami sebutkan di

halaman sebelumnya sebenarnya hanya merupakan

contoh terpenting dari sekian banyak karyanya. yang

jelas, Al-Biruni tidak mempelajari dan menguasai suatu

ilmu dalambidang apa pun kecuali dia akanmenulisbuku

tentang hal itu. Dalam buku "Yaqut Al-Hamawi,,

dikatakan bahwa karya-karyartya digotong oleh unta.

Sedangkan sebagian ahli sejarah mengatakan bahwa dia

menulis sebanyak 180 buku dalam bidang matematika,

astronomi, ilmu pengetahuan alam, geologi dan

pertambangan, farmasi, kedokteran, fenomena cuaca,

peralatan-peralatan ilmiah, geografi, kalender, filsafat,

agama, sosial, dan sastra.

Sebagian buku-bukunya telah diterjemahkan ke

dalam bahasa Latin, Inggris, Prancis, Rusia, Urdu, dan

Jerman.

Tentang Kepribadian Al-Biruni

Banyaknya produk pemikiran Al-Biruni dan

penguasaannya pada berbagai cabang ilmu yang

ditekuninya tidak selamanya hanya dilihat dari nilainya,

melainkan juga karena pembahasannya sangat

mendalam dan tingkat akurasinya sangat tinggi. Inilah

yang membedakan antara Al-Biruni dengan lainnya. Disamping memang jenius, Al-Biruni juga memiliki akhlak

yang baik dan berlapang untuk menerima kebudayaan

dan ilmu pengetahuan daribangsa lain serta menulis dari

sumber asli bukan dari terjemahannya. Karya-karyanya

sangat menjaga amanah ilmiah, sehingga dia tidak pemah

menghapuskan atau menafikan pendapat orang lain,

atau mengklaim Penemuan orang lain sebagai pene￾muannya, sekalipun dia banyak memberikan Pe￾nambahan pada berbagai Penemuan tersebut. Misalnya

seperti yang dinyatakan dalam bukwya " Maqalid llmi Al￾Hai'ah Wa Ma Yahduts Fi Basith Al-Kurrah," bahwa

kesimpulan tentang bentuk bayangan ditemukan oleh Abu

Al-Wafa' Al-Buzjani.

Sikap tawadhu' merupakan sifat yang sangat

dominan pada Al-Biruni. Dia berpendapat bahwa

seorang ilmuwan hendaknya melepaskan dari ke￾cenderungan hawa nafsu dan keinginan pribadi, lalu dia

melakukan penelitian dengan objektif, karena itulah

memang tugas hakiki dari seorang ilmuwan, danbukan

untuk membanggakan diri dengan Penemuannya. Sikap

tawadhu' inilah yang membuatnya tidak ingi. populer di

kalangan umum dan mendapatkan pujian dari mereka,

sekalipun dia memiliki hubungan dekat dengan raia-raia

dan jabatan yang tingp. Bahkan pemah pada suatu ketika

dia menghadiahkanbukunya kepada Sultan Mas'ud Al￾Ghaznawi, yaitu buku yang berjudul " Al-Qanun Al￾Mas'udi," lalu Sang Sultan memberinya uang mas yangbanyak, namun Al-Biruni menolaknya dan

mengembalikannya ke Baitulmal karena dia merasa tidak

memerlukannya.

Al-Biruni dikenal giat belajar dan hampir tidak

pernah lalai serta hampir tidak pernah tangannya lepas

dari pena. Hal ini sebagaimana yang dikatakan oleh Dr.

Jamal Mursi Badar bahwa seorang hakim berkunjung

kepada Al-Biruni dan dia berbicara tentang masalahnya.

Al-Biruni lalu  bertanya kepadanya tentang masalah

itu. namun Hakim itu merasa kasihan mem￾beritahukan masalah ini kepadanya dalam keadaan dia

seperti ini. Namun Al-Biruni tetap mendesaknya karena

ingin tahu ilmunya, sehingga dia berkata, "Aku berikan

harta kepadamu untuk mengetahui masalah ini lebihbaik

bagiku dari pada aku tidak mengetahuinya." Selang

berapa waktu lalu  sang hakim kembali ke rumah

Al-Biruni untuk mengembalikan harta pemberiannya.

namun keluarganya memberitahukan kepadanya

bahwa Al-Biruni telah wafat sesudah  ia merasa puas

belajar dari buaian hingga ke liang lahat.

Bahasa Persia merupakan bahasa kebudayaan bangsa

Al-Biruni di Asia Tengah, sekalipun dia juga menguasai

berbagai bahasa lainnya, namun dia lebih mencintai

bahasa Al-Qur'an dan dapat menyampaikan pembicaara

berbahasa Arab dengan baik. Dalam hal itu, dia

mengatakan, "Saya telah menerjemahkan berbagai

macam ilmu dari seluruh penjuru dunia ke dalam bahasaArab. Bahasa Arab telahbersarang di lubuk hati saya, dan

berjalan di semua aliran darah, termasuk di denyutnadi.

Cacian dengan bahasa Arab lebih saya sukai dari pada

pujian dengan bahasa Persia. Kebenaran perkataan saya

ini akan diketahui dari buku-buku karangan saya yang

telah diterjemahkan ke dalam bahasa Persia. Alangkah

tercorengnya wajah mereka, karena bahasa ini tidak lebih

dari sekedar bahasa Pengantar di istana dan dongeng￾dongeng tengah malam.

Kedudukan Al-Biruni Sepanjang Zaman

Al-Biruni menempati kedudukan yang tinggi di antara

para ilmuwan yang hidup pada masanya. Kemam￾puannya banyak diketahui kalangan tertentu yang berada

di seluruh negara Islam. namun dia tidak populer di

kalangan umum karena sebab-sebab yang telah kami

sebutkan tadi. sesudah  wafatnya, Al-Biruni dikenal di

Eropa. Sedangkan di dunia Islam, kedudukannya semakin

meredup secara bertahap hingga terlupakan sama sekali

bersamaan dengan datang masa kemunduran umat Islam.

Pada masa sekarang, nama Al-Biruni kembali bersinar

dari Barat. Hal itu, karena umat Islam saat menyadari

pada abad ketujuh belas bahwa peradaban Barat telah

maju dan mereka berbondong-bondong belajar ke Barat,

ternyata mereka baru menyadari kedudukan Al-Biruni

yang sangat tinggi di mata mereka dan dikenal sebagai

ilmuwan terkemuka sepanjang masa.Sekarang, semua bangsa berlomba menghorrrtati Abu

Ar-Raihan Al-Biruni. Kita juga mendapatkan bangsa

Arab, Persia, Turki,India, dan kaum muslimin di Asia

Tengah berebut status bahwa Al-Biruni berasal dari

kalangan mereka. Selain itu, kita mendapatkan patung A1-

Biruni disejajarkan dengan patung-patdng para ilmuwan

lainnya di musium geologi di Universitas Moskow. Kita

juga membaca dan mendengar berita tentang peringatan

lahimya ilmuwan yang telah memberikan kontribusi besar

bagi peradaban manusia ini di beberapa media cetak,

sebagai penghormatan baginya. Diantaranya yaitu :

* Pada tahun 1950 M, dalam rangka memperingati

seribu tahun lahirnya Al-Biruni, Akademi Ilmu Uni Soviet

menerbitkan majalah kenangan bagi Al-Binrni yang berisi

makalah dan tulisan Al-Biruni setebal l39 halaman.

* Pada tahun 'I..95'1., dalam rangka peringatan yang

sama, di India diterbitkan beberapa jilid buku berisi

biografi Al-Biruni dan penemuan ilmiahnya, serta dimuat

dalam empatbahasa.

* Pada tahun 1973, dalam rangka memperingati hari

lahirnya Al-Biruni yang keseribu tahun Hijriyah, di

Pakistan dilaksanakan muktamar internasional tentang

karya dan penemuan Al-Biruni serta pengaruhnya bagi

ilmu modem.

* Pada tahun 1974, UNESCO menerbitkan majalah

edisi khusus tentang Al-Biruni, yang berisi tentang biografi

dan penemuan ilmiahnya.

Komentar Tentang A!-Biruni

* Dalam rangka membicarakan para ilmuwan

muslim, seorang orientalis Inggris, Bernard Louis

mengatakan pada bab kedelapan dari bukunya " Al-Arab

Fi At-Tarikh,"

"Ilmuwan terkemuka di antara semua ilmuwan itu

yaitu  Al-Biruni (973-1048). Dia yaitu  seorang ilmuwan

dalam bidang fisika, astronomi, matematika, psikologi,

kimia, geografi, dan sejarah. Dia yaitu  ilmuwan yang

sangat dalam ilmunya dan cendikiawan ulung yang

merupakan salah satu ilmuwan terkemuka pada masa

Islam pertengahan."

* Smith mengatakan dalam bukunya "Tarikh Ar￾Riyadhiyyat," " Al-Biruni merupakan ilmuwan paling

tenar pada masanya dalam bidang matematika, dan

warga  Barat berhutang budi kepadanya dengan

mereka mengetahui India dan pengaruhnya bagi ilmu￾itnu yang lain."

* Sarton mengatakan, "Al-Biruni yaitu  seorang

peneliti, ahli filsafat, matematika, geografi, dan termasuk

ilmuwan yang memiliki wawasan luas. Bahkan dia

termasuk ilmuwan terkemuka Islam dan di dunia."

* Schau, seorang penerjemah dan penyunting buku

Al-Biruni, mengatakan, "IJntuk memberikan PenS￾hormatan kepada Al-Biruni dan mengakui keung￾gulannya memang memerlukan kerja kerasbagi generasi

peneliti sehingga dapat mempelajari warisan inte￾lektualitasnya secara detil, mendalam, dan menyeluruh."

Dia juga mengatakan dalam makalah yang sangat populer

itu, "Al-Biruni merupakan ilmuwan terkemuka sepanjang

sejarah."

* Mayer Hope mengatakan, "Nama Al-Biruni

merupakan nama yang paling mengemuka di kalangan

ilmuwan besar dan memiliki wawasan yang luas dan

istimewa pada masa keemasan Islam."

* Tentang metode Al-Biruni dan akhlaknya, seorang

ilmuwan ]erman bernama Schacht mengatakan,

"Keberanian pemikiran Al-Biruni, kecintaannya kepada

ilmu, jauhnya dari praduga, kespkaannya pada

kebenarannya, toleransi dan keikhlasannya, semuanya

tidak ada yang menyainginya pada abad pertengahan.

Pada kenyataannya, Al-Biruni yaitu  seorang yang jenius,

banyak menemukan penemuan ilmiah dan memiliki

kesadaran yang menyuluruh."

Perlu kami beritahukan bahwa Schacht yaitu 

penyunting pengantar buku "Ash-Shaidanah" karangan

Al-Biruni.

* ]ack Risler mengatakan dalam bukunya, "A1-

Hadharah Al-Arabiyy ah i'

"selama seribu tahun kegelapan yang pekat

menyelimuti sejarah abad pertengahanls, muncullahnama ilmuwan muslim bernama Abu Ar-Raihan

Muhammad bin Ahmad Al-Biruni yang memiliki

popularitas sangat luas. Dalam berbagai macam ilmu,

seperti; filsafat, sejarah, geogtaf.i, matematika, fisika,

bahasa dan sastra, Al-Bfuuni telah meninggalkanberbagai

karya-karyanya yang sangatpenting, sehingga dia diberi

gelar'Leonardo Da Vinci' dunia Islam."

Dia juga mengatakarr, "Dia yaitu  seorang Pener￾jemah istimewa, dan ahli bahasa pada masanya. Kita

berhutang budi kepadanya dengan diterjemahkannya

karya-karya berbahasa Sansekerta ke dalam bahasa Arab.

Sebagaimana dia juga telah menerjemahkan "Teori dasar

Euklides," dan "Almagest Ptolemaeus" ke dalam bahasa

Sansekerta.

Dia juga mengatakan, "Dalam ilmu astronomi, AI￾Biruni menerima pernyataan bahwa bumi berbentuk

bulat bola. Dia mengamati gravitasi semua benda yang

jatrh kebumi dan menjelaskanbahwa berbagai fenomena

alam dapat diinterpretasikan demikian dengan persepsi

bahwa bumi berputar pada Porosnya setiap hari dan

setiap tahun berputar mengelilingi matahari."

Jack Risler mengakui bahwa Al-Biruni mengusulkan

pendapat bahwa bumi berputar mengelilingi matahari.

Dengan demikian jelas bahwa secara implisit inimerupakan pengakuan bahwa Copernicus (1 B-1543 M)

bukan orang yang pertama kali menemukan teori ini.

* Seorang orientalis Amerika, Arter Ebham Bob,

mengatakan, "Dalam daftar nama ilmuwan dunia

manapun/ nama Al-Biruni pasti berada di posisi yang

tinggi. Sebab, tidak mungkin sempurna sejarah ilmu

matematika, astronomi, geografi, humaniora, dan

perbandingan agama tanpa kontribusinya yang besar

dalam ilmu-ilmu tersebut."

Dia juga mengatakan, "Ada kemungkinan terjadi

banyak penyaduran dari buku-buku karangan Al-Biruni

sejak seribu tahun silam yang merupakan metode dan

hasilpemikiran lama, namun sekarang ini diklaim sebagai

pemikiran baru yang modern."re

* Al-Biruni dalam Ensiklopedia Britanica:

Dinyatakan dalam Ensiklopedia Britanica, "Al-Biruni

merupakan salah satu orang yang paling banyak ilmunya

pada masanya dan di antara salah satu tokoh kebudayaan

yar.g menonjol. Dia memiliki akal yang cerdas dan

menemukan banyak penemuan ilmiah yang ditulis dalambuku-bukunya."

Dalam Ensiklopedia itu juga dinyatakan, "Dalam

salah satu kegiatannya di bidang astronomi yaitu 

bahwa Al-Biruni telah mendiskusikan ide berputar bumi

pada porosnya dan menyetujui pendapat itu. Dia juga

melakukan penghitungan yang akurat (accurate

calculation) terhadapa garis bujur dan garis lintang bumi.

Dia juga menjelaskan sumber-sumber ilmu pengetahuan

alam sesuai dengan rumus-rumus hidrostatistik dan

menetapkan timbangan secara akuratbagi 18 macambatu

mulia dan barang tambang. Dia juga berani mengusulkan

bahwa lembah sungai As-Sanad, konon pada suatu ketika

yaitu  dasar laut."

Artikel Pilihan dari Tulisan Al-Biruni

Al-Biruni menyukai bahasa Turkiman, yaitu sejenis

bahasa Persia, di samping iuga menyukai bahasa Arab.

Dia menulis buku-bukunya dengan dua bahasa tersebut.

Berikut petikan dari beberapa artikel pilihan dari buku￾buku yang dikarangnya:

* Tentang Bumi yang Berbentuk Bulat Bola: "Dalam

menetapkan bentuk bumi yang bulat, hendaknya perlu

diketahui bahwa bumi membentang dari bujur Timur ke

bujur Barat dan membentang dari lintang Selatan ke

lintang Utara. Dalam mengukur panjangnya, Ptolemaeus

berpedoman pada perbedaan waktu terjadinya gerhana

matahari dan gerhana bulan secara secara khusus. Akantetapi kita tidak yakin dengan kaedah-kaedah ini selama

dia tidak memberikan argumentasi sehingga faktor

matahari dan bulan sangat penting dalam menentukan

luas bumi. Pertama, berkenaan dengan teriadinya

gerhana matahari, kita tidak yakinhingga dia mengetahui

sebab dia mengatakan hal itu dan sebab pengaruh bulan

kepada bttmi. Kita katakan bahwa jika  bulan

memantulkan cahaya dari dirinya sendiri, maka ini tidak

dapat diterima, karena sebagian dataranbulan ada yang

gelap dan sebagiannya terang. Orang yang mere￾nungkannya dengan baik, dia akan mendapatkan bulan

berada di balik matahari. Sepanjang malam selama

sebulan, bulan iauh dari matahari, dan bulan jika 

terhalang oleh bintang nyasar, bintang yang tetap pada

tempatnya, atau awan, ia akan tidak timpak oleh mata

kita, dan barangkali akan muncul satu atau dua jam

lalu . Adapun sebab terjadinya gerhana matahari

yaitu  karena bulan berada pada garis yang sama dengan

bulan, sehingga bulan menutupinya dari pandangan kita' "

* Tentang terjadinya gerhana bulan: "Gerhana bulan

terjadi saat bumiberada di tengah-tengah antara bulan

dan matahari sehingga bumi menutupi Pancaran sinar

matahari ke bulan."

* Tentang hubungan Arabisme dengan Islam: Dalam

pengantar buku "Ash-shaidanah" Al-Biruni menegaskan

tentang hubungan Arabisme dengan Islam' Dia

mengungkapkan rasa bangganya kepada Islam danArabisme, " Agama kita dan bangsa kita laksana dua

orang yang kembar. Pada keduanya datang kekuatan

Tuhan. Karena sebelumnya Islam semua kelompok

bertikai dan saling dengki. Sekalipun mereka memakai

pakaian yang sama, namun mereka tidak saling

merindukan. namun selama adzanberkumandang di

telinga mereka sebanyak lima kali dalam sehari dan

didirikan shalat dengan membaca Al-Qur'an dibelakang

imam dengan berbaris, maka ada kedamaian di antara

sesama mereka. Mereka salingbergandengan tangan dan

mengucapkan satu bahasa. Ikatan Islam tidak akan

pernah lepas dan bentengnya tidak akan pernah retak."


IBNU SINA


llinusina yaitu  ilmuwan terbesar kedua dibidang

kedokteran, sesudah  Ar-Razi. Dia juga dikenal sebagai

filsuf terbesar muslim yang pemikirannya paling banyak

berpengaruh di Barat. Pada lembaran berikut, kami akan

mengupas secara singkat tentang Penemuan Ibnu Sina

dalambidang kedokteran dan kedudukannya dalam ilmu

kedokteran.

Nasab dan Nama Panggilannya

Dia bemama Abu Ali Al-Husin bin Abdullah bin Sina.

Dia dikenal dengan gelar "Asy-Syaikh Ar'Ra'is" karena

kemampuan ilmunya dan ketokohannya yang sangat

menonjol di kalangan para ilmuwan yang hidup pada

masanya. Sedangkan warga  Eropa merubah

namanya menjadi Avicenna. Dengan nama Eropa inilah

dia dikenal dalambahasa Latin dan semuabahasa Eropa.

Sebagian buku ada yang menyebut gelar Ibnu SinaAmirul Athibb a"' (Pemimpin p ara dokter). Seba gaimana

ada juga yang memberinya gelar "Al-Mu'allim Ats-Tsalits"

(Guru Ketiga), karena yang dianggap sebagai guru

pertama yaitu  filsuf Yunani, Aristoteles, dan guru kedua

yaitu  filsuf muslim, Abu An-Nashr Al-Farabi.

Tempat, Tanggal Lahir dan Riwayat Hidupnya

Ibnu Sina dilahirkan di desa Avasna, di dekat propinsi

Bukhara-sekarang Uzbekistan, Persia pada tahun 370}{

(980 M), dari seorang ayah yang asli Balkan. Di wafat di

Hamdzan-sekarang Iran, Persia pada tahun 428 H

(1037 M) dalam usianya yang ke-58 tahun. Dia wafat

karena terserang penyakit usus besar.

Pendidikannya

Ibnu Sina telah hafal Al-Qur'an pada usianya yang

kesepuluh tahun. Dia belajar fikih dan ilmu-ilmu syariat

Islam. Dia lalu berguru kepada Abu Abdullah An￾Naqili dan belaja r "Kitab lsaghuj{'dalam ilmu logika dan

berbagai kegiatan Euklides dalam bidang matematika.

sesudah  itu, dia belajar secara autodidak dan menekuni

matematika hingga dia berhasil menguasai buku

" Almagest" karangan Ptolemaeus serta mengusai ilmu

pengetahuan alam dan teologi. Dia lalu mulai mempelajari

ilmu kedokteran kepada gurunya, Abu Manshur Al￾Qamari, penulis "Kitab Al-Hayat Wa Al-Mauf," dan Abu

Sahal Isa bin Yahya Al-]urjani, penulis ensiklopedia

kedokteran yang dikenal dengan nama 'Al-Kitab Al-M{ahFi Shina'atith Thib." Ibnu Sina mendapatkan kemajuan

dalam ilmu pengetahuan yang dipelajarinya saat dia

diundang oleh Pangeran Nuh Ats-Tsani As-Sammani'

Ibnu Sina pergi ke Khurasan untuk mengobati

penyakit. saat dia berhasil menjalankan tugasnya

dengan baik dan sang pasien sembuh di tangannya￾pada saat itu dia masih berusia delapan belas tahun￾maka Manshur Ats-Tsani memberinya penghargaan yang

sangat berarti baginya dan mengizinkannya untuk selalu

datang ke perpustakaannya yang berisi ribuan buku' Di

perpustakaan inilah Ibnu Sina membaca buku-buku

ini dalam keadaan dia sangat haus ilmu2o, hingga

akhirnya dia menguasai semua ilmu yang ada pada

masanya, sekalipun dia lebih menonjol dalam bidang

filsafat dan kedokteran.

lbnu Sina dan bahasa Arab

Pada suatu hari Ibnu Sina berbicara dalam sidang

salah satu pangeran di Istana, dan dia terkendala dengan

bahasa. Sedangkan diantara yang hadir ada  Abu

Manshur Al-Jabban yang mengkritik Ibnu Sina seraya

berkata, "Anda yaitu  seorang filsuf dan ahli hikmah,

namun bahasa Arab anda tidak sesuai dengan ilmuAnda." Ibnu Sina merasa sakit dengan perkataan ini.

namun dia segera menyadari bahwa Abu Manshur

memang benar. Maka dia pun segera mempelajari bahasa

Arab selama tiga tahun hingga dia benar-benar

menguasainya. Dia lalu menulis tiga puisi dan menulis tiga

buku dalam bahasa Arab. Ibnu Sina lalu  ingin

memperlihatkanbuku ini kepada Abu Manshur Al-Jabban

sebagai bukti bahwa dia telah menguasainya.

Abu Manshur membuka buku ini tanpa

menyadari siapa penulis buku itu. Dari sinilah Ibnu Sina

berkata kepadanya bahwa apa yang tidak diketahui dari

buku-buku ini disebutkan dalam halaman sekian dan

sekian dalam buku fikih. Abu Manshur baru mengetahui

bahwa yang menulis buku ini yaitu  Ibnu Sina. Dia pun

segera meminta maaf atas penghinaanya di masa lalu.

Munculnya Bintang lbnu Sina

sesudah  berusia dua puluh tahun, Ibnu Sina men￾fokuskan dirinya belajar filsafat dan kedokteran. Dia juga

menulis buku-buku dalam kedua bidang tersebut. Ketika

berusia dua puluh dua tahun, dia telah menjadi dokter

terkemuka pada masanya. Lrilah yang membuat Syamsu-Ad

Daulah Al-Buhaini, penguasa Hamdan dan Karmansyah,

untuk mengangkatnya menjadi perdana menteri di

kerajaannya.

Sifat dan Tabiatnya

Ibnu Sina dikenal jenius dan memiliki daya berpikiryang kuat. Keadaan inilah yang membuatnya mamPu

mengusai berbagai macam ilmu dan pengetahuan yang

tidak dikuasai oleh para ilmuwan lainnya. Sejarah tidak

memastikan dia belajar kepada siapa, namun yang jelas

dia tidak pernah berhenti membaca serta tidak pernah

bosan menulis buku-sekalipun menurut sebagian orang

terlalu banyak menulis itu sia-sia. Dia memang dikenal

kuat memikul tanggung jawab ilmiah dan tidak tidur

malam hanya karena membaca dan menulis. Selain itu,

Ibnu Sina tidak mengambil upah dalam mengobati orang

yang sakit. Bahkan dia banyak bersedekah kepada para

fakir miskin sampai akhir hayatnya.

Penemuan lbnu Sina di Bidang Kedokteran

Ibnu Sina memiliki Peranan yang menonjol dalam

bidang kedokteran dan berbagai cabangnya. Dia telah

melakukan penelitian yang besar dan mendapatkan

penemuan penting yang diabadikan oleh sejarah

kedokteran. Berikut ini sebagian dari penemuan tersebut:

* Dalam cara pengobatan:

Ibnu Sina yaitu  orang yang pertama kali mene￾mukan cara pengobatan bagi orang sakit dengan cara

menyuntikkan obat ke bawah kulit.

* Dalam mengobati orang yang tercekik kerong￾kongannya:

Ibnu Sina membuat penemuan dari pipa udara yang

terbuat dari emas dan perak, lalu  dimasukkan kedalam mulut dan diteruskan ke kerongkongan untuk

mengobati orang yang tercekik dan sulit bernafas. Cara

seperti ini masih tetap dipakai hingga sekarang untuk

mengobati pasien dengan penyakit yang sama. lalu 

alat ini juga dipergunakan oleh para dokter anaesthesia

sekarang untuk memasukkan gas bius dan oksigen ke dada

pasien, namun alatnya dibuat dari karet atau plastik.

Dr. Musthofa Sahatah menegaskan bahwa cara

pengobatan Ibnu Sina pada kerongkongan telah unggul

sebelumnya dengan tingkat akurasi dan kesembuhan yang

tinggi, sebagaimana dia membuat gambar anatomi yang

tidak jauh berbeda dari apa yang kita ketahui sekarang.

Dia juga menjelaskan bagian-bagian dari anatomi itu dan

fungsinya, baik saat berbicara, bernafas, mengunyah

dan lainnya yang dikenal pada masa kita sekarang ini

dengan sebutan ilmu fungsi anatomi. Dr. Sahatah

menjelaskan secara rinci tentang berbagai macam

penemuan Ibnu Sina dalam hal ini seraya mengatakan,

"Dia telah mengkhususkan bab ketiga dari "Kitab Al￾Qanun" untuk menjelaskan tentang berbagai macam

penyakit yang menyerang anggota badan, di antaranya

yaitu  tentang penyakit pada tenggorokan. Dia telah

berhasil menemukan penemuan ilmiah yang besar, yakni

untuk pertama kali dalam sejarah dia memaparkan

tentang penyakit tenggorokan dan sebab-sebabnya. Dia

juga menjelaskan tentang gangguan pada tenggorokan,

tanda-tandanya, dan cara pengobatannya. Dia juga

berbicara tentang penyakit batuk, macam-macamnya, dansebab-sebabnya. Pengetahuan tentang ini semua masih

dipergunakan di bidang kedokteran hingga sekarang."

* Dalam mengobati penyakitpada kepala:

Ibnu Sina mengetahui hakekat ilmiah penting bahwa

tulang tempurung kepala jika  pecah tidak dapat

melekat kembali seperti tulang Iainnya pada badan,

melainkan ia akan tetap terpisah dan hanya terikat

dengan selaput yang kuat. Dia mengatakan tentang hal

itu, "Ketahuilah bahwa tulang kepala berbeda dengan

tulang lain jika  pecah. Ia tidak dapat menyatu kembali

dengan kuat, karena hanya diikat oleh selaput

sebagaimana selaput lainnya yang mengikat semua

tulang, namun ini tidak kuat."

Ibnu Sina membagi pecahnya tempurung kepala

kepada dua macam berdasarkan ada atau tidak adanya

luka pada kepala:

(L) Pecah tertutup: Pecah pada tempurung kepala

seperti ini biasanya tidak disertai luka, namun ini

sangat berbahaya karena ia bisa berubah menjadi tumor

dan menyebabkan tertahannya darah dan nanah. Dalam

hal ini Ibnu Sina mengatakan, "Kebanyakan tumor terjadi

pada kepala yang pecah tetapi kulitnya tidak terkelupas'

jika  dilakukan pengobatan pada tumor dan tidak

dibelah barangkali ia akan merusak tulang dari bawah,

sehingga si penderita akan kehilangan akal dan geiala

lainnya, sehingga perlu untuk dibelah."

(2) Pecah terbuka: Pecah pada tempurung kepala

seperti ini biasanya disertai luka. Parah atau tidaknya

tergantung kepada besarnya luka dan kerasnya benturan

pada tulang tempurung kepala yang menyebabkannya

pecah. Berkenaan dengan masalah ini, Ibnu Sina

mengatakan, "Karena itu, kita perlu memperhatikan

kondisi pecahnya dan sejauh mana kekuatan yang

memecahkannya/ apakah hanya sebatas di kulit kepala

atau sampai pada tulang. Dengan demikian dapat

diketahui bagaimana seharusnya menangani pecah

tempurung kepala seperti ini. Demikian juga gangguan

yang dirasakannya menunjukkan pada parah atau

tidaknya, seperti diam, mata terbelalak, ngelantur dalam

berbicara, tidak keluar suara, dan lain sebagainya.

Terkelupasnya kulit kepala-baik sedikit maupun

banyak-dan diamnya pada satu keadaan juga kadang￾kadang menunjukkan pada pecahnya tempurung

kepala."

Ibnu Sina mengategorikan pecah tempurung kepala

pada beberapa nama dan tingkatan, di antaranya; "sya'ru

al-azhmi," "ash-shad'u," dar. "al-kasr al-gha'ir." Dia tidak

hanya sebatas memperhatikan jenis penyakit pecah

tempurung kepala dan gangguannya, melainkan juga

menguasai cara pengobatannya. Dia menganjurkan agar

membuat lubang pada tulang yang cekung, sehingga

dokter dapat memperbaiki tulang ini melalui

pembungkus otak dan menghindarkan si penderita dari

hal-hal yang membuatnya semakin parah. Berikut

pernyataan Ibnu Sina dalam hal itu,

"jika  tulang itu tidak kuat kar'bna faktor alami,

atau karena benturan yang menyebabkannya pecah,

maka dokter hendaknya mencabutnya dengan cara

memotong sebagiannya, dan dia memulainya dari yang

paling bermasalah, lalu  menggantinya dengan

potongan tulang yang tipis, lalu berpindah ke bagian kulit

yang ditumbuhi rambut. Adapun perlu digunakan yang

tipis agar tidak terasa sakit di kepala."

Sedangkan yang berhubungan dengan gangguan

pada kepala yang disertai dengan hilangnya kesadaran,

Ibnu Sina menyarankan agar dokter hendaknya

membelah anat (urat darah halus) untuk mengurangi

kandungan air pada badan sehingga dapat meringankan

sakit di kepala dan membuat baik keadaan orang yang

sakit. Untuk mewujudkan tujuan ini, Ibnu Sina

menasihatkan agar si pendetia diberi makanan sedikit dan

diberi minum obat mencret selama tidak ada yang

menghalangi hal itu.

Demikianlah Ibnu Sina membuat kaedah pengobatan

pada luka di kepala dan hingga kini cara Pengobatan

ini masih dipergunakan, yaitu bahwa untuk

mengobati goncangan pada otak diperlukan Pengurangan

cairan di dalam tubuh untuk meringankan tekanan di

dalam tempurung kepala. Adapun perbedaannya antara

teori Ibnu Sina dengan teori kedokteran modern yaitu bahwa obat untuk memperbanyak kencing (deuretics)

sekarang telah banyak dan ini digunakan sebagai ganti

dari obat mencret untuk mengurangi cairan di dalam

tubuh dengan tingkat efektivitas yang lebih besar.

* Dalam mengobati penyakit dalam:

Ibnu Sina dapat membedakan antara mulas pada

ginjal dan mulas pada lambung. Dia juga mamPu

membedakan antara peradangan paru-paru dengan

peradangan pada lapisan otak. Dia yaitu  orang yang

pertama kali mendiagnosa secara akurat antara

peradangan pada paru-paru dan pembengkakan pada

hati. Dia secara mendalam meneliti tentang bisul atau

borok pada perut, dan dialah orang yang pertama kali

berhasil mengobati kram pada perut yang disebabkan oleh

faktor psikologis.

* Dalam penyakit yang menjadibenalu (parasitic):

Ibnu Sina yaitu  orang yang pertama kali mene￾mukan cacing Ancylostoma yang juga disebut cacing

lingkar. Ini berarti bahwa Ibnu Sina telah mendahului

dokter Itali dalam menemukan jenis cacing ini, karena dia

baru menemukannya pada tahun L838 M, atau sesudah 

sembilan abad dari masa Ibnu Sina. Ibnu Sina iuga

mendeteksi adanya penyakit gajah (elephantiasis) yang

disebabkan oleh cacing filaria dan menjelaskan

bagaimana penyebarannya di tubuh. Dia juga men￾jelaskan macam-macam penyakit yang menjadi benalu

dalam tubuh manusia.Dalam kedokteran makanan dan penyakit perut:

Ibnu Sina menjelaskan tentang penyakit menular antrak

(malignant anthrax) yang dalambahasa Arab disebut "al￾huma al-farisiyyah," dan cara Pengobatannya. Dia juga

menjelaskan tentang tuberkulosa Paru-Paru dan

penularannya melalui air dan tanah. Sebagaimana dia

juga banyak menjelaskan tentang berbagai macam

penyakit kulit dan alat reproduksi.

* Dalam penyakit ginjal dan saluran kencing: Ibnu

Sina menjelaskan tentang gangguan akibat penumpukan

zat kapur pada saluran kencing dan dia mamPu

membedakan antara batu pada saluran kencing ini

denganbatu ginjal.

* Dalam penyakit khusus wanita: Ibnu Sina juga

membicarakan tentang masalah kemandulan, men￾jelaskan tentang demam yang diakibatkan oleh nifas,

aborsi (pengguguran kehamilan), kanker yang berserabut,

dan tertutupnya saluran pada alat kelamin wanita. Ibnu

Sina telah mengetahui hal itu sejak dulu, sebelum manusia

mengenal mikroskop. Dia juga menjelaskan bahwa ayah

dan bukan ibu yang bertanggung jawab menentukan jenis

kelamin janin.

* Dalam penyakit saraf: Ibnu Sina menjelaskan tentang

sebagian keadaan yang teriadi pada orang yang mengidap

penyakit saraf. Dia membedakan antara kelumpuhan

saraf wajah yang disebabkan oleh pengaruh otak dan

yang disebabkan oleh pengaruh anggota badan tersebut.Dia juga menjelaskan tentang tidak berfungsinya otak

akibat penumpukan darah di dalamnya.

* Dalam penyakit kejiwaan: Ibnu Sina memiliki cara

pengobatan yang baik dan efektif dalam menangani

benturan kejiwaan yang diakibatkan oleh putus cinta.

Sebagian meriwayatkan dari Ibnu Sina, bahwa ada

peristiwa lucu yang dilakukan oleh Ibnu Sina kepada

seorangpemuda dari suku Buwaih. Pemuda ini mengidap

gangguan akal, alias gila. Dia menganggap dirinya sebagai

sapi, dan karena itu dia berjalan dengan empat kaki (atau

menjadikannya sebagai kaki). Dia bersuara layaknya

seekor sapi dan dia meminta kepada pemiliknya agar

menyembelihnya dan memakan dagingnya. Mendengar

peristiwa ini, Ibnu Sina mengutus muridnya agar

memberitahukan kepadanya bahwa tukang begal akan

datang kepadanya. Ibnu Sina lalu  datang

membawa pisaubesar danberteriak, "Mana sapi ifu, saya

akan menyembelihnya!" Pemuda itu disuruhberbaring di

tanah dalam keadaan diikat tangan dan kakinya. Ibnu

Sina lalu meletakkan pisau ke tenggorokannya dan

berpura-pura untuk menyembelih pemuda gila tersebut.

Tiba-tiba pemuda itu bangun dan berkata, "Tunggu,

sapinya masih terlalu kurus dan tidak baik untuk

disembelih hingga gemuk." Cara yang dilakukan Ibnu

Sina ini bisa jadi terapi. Sebab, pemuda itu hilang akal

karena tidak mau makan, sehingga badannya kurus dan

pikirannya kacau balau. Maka saat dia kembali maumakan, dia kembali sehat dan sadar.

Ibnu Sina juga memberikan nasihat agar melakukan

pengobatan dengan cara-cara psikologis untuk mengobati

semua jenis penyakit secara umum, "Kita hendaknya

mengetahui bahwa cara pengobatan terbaik dan paling

mujarab yaitu  pengobatan yang didasarkan pada

memotivasi orang yang sakit secara kejiwaan dan rohani,

membuat indah suasananya, dan me.mperdengarkan

baginya alunan musik yang menyentuh hatinya serta

mempertemukan dengan orang-oran g yangdicintainya."

* Dalam kedokteran mata: Ensiklopedia Islam

menyatakan bahwa buku " Al-Qanun" karangan Ibnu Sina

merupakan buku pertama yang menjelaskan tentang

anatomi susunan urat yang menggerakkan mata dan

kelenjar air mata. Ibnu Sina telah mempelopori

pengobatan pada gangguan saluran air mata dengan

memasukkan alat yang telah diberi antiseptik (penahan

infeks|.

* Dalam mengobati tumor: Ibnu Sina berhasil

melakukan diagnosa pada tumor kanker, dan dia yaitu 

orang yang pertama kali mengatakan adanya tumor otak.

* Dalam pembiusan: Ibnu Sina yaitu  orang yang

pertama kali memakai  obat bius dalam melakukan

pembedahan (operasi), dengan memanfaatkan obat￾obatan herbal. Ibnu Sina telah mempelajari berbagai

macam penyakit dan membagi kategorinya dalam

bukunya, "Al-Qanun," hingga L5 tingkatan.Dalam mengukur denyut nadi dan analisa

kedokteran: Ibnu Sina sangat memperhatikan denyut nadi

dan menjadikanya sebagai ukuran untuk mendiagnosa

berbagai penyakit. Perhatiannya yang sangat besar ini

membuahkan ditulisnya L9 pasal dalam bukunya, "AI￾Qtnun," tentang denyut nadi dan peranannya dalam

melakukan diagnosa. Dalam buku ini, kita juga dapatkan

dia membedakan antara berbagai macam denyut nadi,

baik dalam keadaan sehat maupun sakit. Dia juga

menjelaskan denyut nadi pada laki-laki dan perempuan.

Sebagaimana dia juga mengemukakan adanya denyut

pada gigi, dan perubahan pada denyut nadi sesudah 

melakukan kegiatan olahraga, mandi, atau sesudah 

kehamilan. Selain dari itu, dia juga menjelaskan tentang

denyut pada yang merasakan kerinduan, mengalami

pembengkakan dan pada sebagian keadaan psikologis

seseorang. Dia juga memakai  kencing (urine) dan

kotoran manusia (feces) sebagai media untuk men￾diagnosa berbagai macam penyakit. Dia membuat syarat￾syarat dan kaedah tertentu agar seorang dokter dapat

melakukan diagnosa penyakit dengan benar.

* Dalambidang farmasi: Ibnu Sina menemukan dan

menulis sebanyak 750 jenis obat-obatan. Dia meng￾anjurkan agar obat-obatan dikemas dalam bungkusan

terlebih dahulu sebelum diberikan kepada orang yang

sakit.

* Dalam alat-alat kecantikan: Pada bab ketujuh daribuku "Al-Qanun" Ibnu Sina memaparkan tentang secara

detil tentang alat-alat kecantikan, sehingga men￾jadikannya sebagai pelopor kedokteran dalam bidang

kecantikan.

Karya lbnu Sina

Dr. Abdul Halim Muntashir menyebutkan bahwa

jumlah karya Ibnu Sina mencapai 2T6buah,baikberupa

surat-surat, buku, maupun ensiklopedia yang dia tulis

selama masa hidupnya yang tidak terlalu lama.Ilmuwan

kita ini memang tidak pernah berhenti menulis dan

mendiktekan penulisan bukunya dalam keadaan aPaPun,

bahkan saat sedang bepergian. Berikut yaitu  diantara

sebagian buku-bukuny a y trrg penting:

* Kitab Al-Qanun Fith Thib (Canon of Med,icine)

Buku ini merupakan ensiklopedia dalam bidang

kedokteran dan telah diteriemahkan ke dalam bahasa

Latin. Bahkanbuku ini menjadi rujukan terpenting untuk

mengajarkan ilmu kedokteran di Eropa hingga sesudah 

masa kebangkitan. Pengetahuan kedokteran yang dimuat

dalam buku ini mendapat respek yang besar dari semua

dokter Eropa dan tidak sedikit pun diragukan. Barangkali

yang menambah kekaguman warga  Eropa kepada

buku ini yaitu  karena susunannya yangbersifat tematis,

pengetahuannya yang luas, dan logika PenyamPaiannya

yang menarik. Ini tentu wajar, karena penulis yaitu  guru

logika dan sebagai sumber rujukan dalambidang filsafat,terutama karena dia telah mengumpulkan warisan

berbagai peradaban dalam bidang kedokteran dan

cabang-cabangnya secara sempurna, di samping juga

pengetahuan kedokteran pada masanya, bahkan dia juga

menambah dari penemuan dan pemikirannya sendiri

yang akurat dan dapat diterima oleh akal. Buku ini terdiri

darilimabagian, yaitu:

Bagian pertama; secara khusus membahas tentang

masalah-masalah kedokteran secara umum, seperti

batasan-batasan kedokteran dan objeknya, juga tentang

anggota badan, tulang dan urat, berbagai macam jenis

penyakit dan sebab-sebabnya secara umum dan cara

pengobatannya, serta hal-hal lainnya.

Bagian kedua; secara khusus memuat kosa kata dalam

bidang kedokteran, atau obat-obatan, dan efek

pengobatannya.

Bagian ketiga; membahas tentang berbagai macam

penyakit pada semua anggota badan dari kepala hingga ke

kaki. Dia menjelaskan geiala-gejalanya dan cara

mendiagnosanya.

Bagian keempat; secara khusus memuat macam￾macam penyakit komplikasi yang menyerang lebih dari

satu anggota badan, seperti penyakit yang diakibatkan

oleh demam. Dia juga membicarakan tentang borok dan

fumor, patang tulang danpenanganannya, serta penyakit

l"pru.Bagian kelima; secara khusus membahas tentang jenis

obat-obatan buatan dan camPuran.

* Kitab Arjuzah lbnu Sina Ath-Thibbiyah

Yaitu buku sajak yang terdiri daril329 bait. Buku ini

merupakan ringkasan dari kitab "Al-Qanun" sehingga

dapat dijadikan buku harian dokter yang mudah dihafal

dan dengan mudah dapat mengobati orang yang sakit,

saat kondisi berbeda dan tidak perlu merujuk kepada

" Al-Qanun " Buku ini juga diterjemahkan ke dalam

bahasa Latin.

* Mausu'ah Asy-Syifa'

Buku ini merupakan ensiklopedia,berbagai macam

ilmu pengetahuan, seperti; filsafat, logika, dan ilmu

pengetahuan alam. Dalambuku ini,Ibnu Sina membahas

tentang fenomena alam yang penting seperti ter￾bentuknya gunung, sebab-sebab terjadinya gemPa bumi,

terbentuknya awan dan kabut, jatuhnya air hujan, salju

dan dingin, terbentuknya sungai es (gletser), terjadinya

pengembunan, jatuhnya meteor, munculnya pelangi, dan

berbagai fenomena alam dan perbintangan lainnya.

Dalam buku ini juga, Ibnu Sina membicarakan tentang

kecepatan suara dan kecepatan cahaya. Dia menyebutkan

bahwa untuk mendengarkan memerlukan waktu yang

mana suara berpindah bersama dengan udara.

Sedangkan penglihatan tidak memerlukan waktu.

Pernyataan Ibnu Sina ini salah, namun telah

diperbaiki oleh Al-Hasan bin Al-Haitsam.Pada kenyataannya, kecepatan suara sangat tinggi

karena ia bisa mencapai jarak yang jauh dalam waktu

yang singkat. Inilah yang membuatnya berkesimpulan

bahwa suara tidak memerlukan waktu. Karena itu, kita

meminta maaf kepada Ibnu Sina atas kesalahan ini.

Sekalipun demikian, kesalahan ini tidak akan berpengaruh

kepadanya sebagai seorang ilmuwan terkemuka.

Dalam pembahasan yang secara khusus berhubungan

dengan biologi, Ibnu Sina memaparkan berbagai macam

hewan air, darat, dan udara. Dia juga melakukan

perbandingan antara anatomi berbagai jenis hewan.

Selain itu dia juga membahas tentang berbagai macam

tanaman dan sifat  lingkungan. Dia melakukan

perbandingan antara sebagian sifat  tumbuhan

dengan sebagian sifat  hewan. lalu  dalam

pembahasan yang secara berhubungan dengan per￾tambangan, dia membahas tentang berbagai jenis barang

tambang dan kegunaannya, serta membicarakan masalah

perubahan atau pengolahan barang tambang yang murah

menjadi barang tambang yang mahal dan berharga.

" Kitab Asbab Huduts Al-Huruf

Ini merupakan kitab yang lucu dan telah terlebih

dahulu ada pada masanya. Dalam buku ini, Ibnu Sina

membahas tentang apa yang saat ini dikenal dengan ilmu

fonetis (suara). Dia memadukan antara studi fonetis pada

dua bahasa, yaitu bahasa Arab dan bahasa Persia. Kita

dapat mengetahui pentingnya buku ini dan sejauh manakedalaman pembahasannya, jika  kita mengetahui

bahwa buku ini terdiri dari beberapa bab berikut:

Bab pertama, tentang sebab-sebab terjadinya suara.

Bab kedua, tentang sebab-sebab terjadinya huruf.

Bab ketiga, tentang anatomi tenggorokan.

Bab keempat, tentang sebab parsial terbentuknya

huruf Arab.

Bab kelima, tentang huruf yang serupa dengan huruf￾huruf ini dan bukan dalam bahasa Arab.

Bab keenam, tentang huruf-huruf ini, yfrBmana yang

tidak dapat diucapkan tetapi kadang-kadang dapat

terdengar (dalam arti bahwa huruf-huruf ini keluar secara

otomatis dan bukan dilakukan oleh manusia).

Karya-karya lbnu Sina yang Lain

Ibnu Sina yaitu  seorang ilmuwan.dan ensiklopedis

besar, sekalipun secara khusus dia menonjol dalambidang

filsafat dan kedokteran. Dia telah banyak memberikan

kontribusibagi itmu-ilmu lainnya. Karena itu, diabanyak

menulis buku-buku dalam bidang pengetahuan alam,

matematika, astronomi, geometri, musik, bahasa, teologi

dan psikologi. Banyak di antara buku-buku ini yang telah

diterjemahkan ke dalam bahasa Eropa dan selama

berabad-abad lamanya menjadi sumber ilmu dan

pengetahun bagi warga  Eropa

Tulisan-tulisan lbnu Sina

Popularitas Ibnu Sina dan penghormatan yang

diperolehnya selama berabad-abad karena kejeniusannya

dalam belajar, menyimpulkan, memikirkan, dan me￾lakukan eksperimen. Selain dari itu, popularitas Ibnu

Sina-tanpa ada yang meragukan-juga karena

tulisannya yang sangat istimewa, dikenal sangat mudah

untuk dipahami, serta berisi pengetahuan-Pengetahuan

penting yang disusun secara praktis dan logis sehingga

memuaskan pembaca dan mudah dicerna otak. Ke￾banyakan Ibnu Sina menulis buku-bukunya dalambahasa

Arab, dan sedikit sekali dia menulis dalam bahasa Persia

yang merupakan bahasa aslinya. Berikut kami kutip

pengakuan Cumston dalam bukunya "Tarikh Ath-Thib

Min 'Ahdil Eara'inah llal Qarnits Tsani 'AsyAr," tentang

tulisan-tulisan Ibnu Sina2l :

"jika  seseorang membaca tulisan Gelenus,

lalu  pindah ke tulisan Ibnu Sina niscaya dia akan

melihat perbedaan antara keduanya. Karena tulisan

Galenus jlimet, sedangkan tulisan Ibnu Sina sangat jelas.

Keserasian dan metode penulisan yang teratur ada 

pada tulisan Ibnu Sina. Barangkali, sebelum dan

sesudahnya tidak ada yang dapat menandingi Ibnu Sina

dalam hal ini. Kemudahan dalam memahami tulisan dan

kenikmatan dalam membacanya dibarengi dengan

luasnya cakrawala pengetahuan yang dimilikinya."

Komentar Tentang lbnu Sina

* Cendikiawan dan mantan Menteri Inggris, Antony

Nutting, mengatakatt, "Dia yaitu  seorang ilmuwan

terkemuka dan filsuf paling cemerlang pada masa

keemasan dinasti Abbasiyyah. Dia bernama Abu Alibin

Al-Husin bin Sinas, berkebangsaan Persia dan berasal dari

keluarga Bukhara. Dia memperoleh gelar "Syaikhul

Muta' allimin" kar erra b anyaknya ilmu yang dikuasainya.

Dia memulai napak tilas kehidupannya pada akhir abad

kesepuluh, saat dia berhasil menyembuhkan Sultan

Bukhara, sehingga sang sultan memberikan kehormatan

baginya untuk memanfaatkan perpustakannya yang

penuh dengan buku-buku. Ibnu Sina telah siap untuk

membaca semua buku itu saat dia masih berusia dua

puluh satu tahun. sesudah  itu, dia menyibukkan diri

menulis dalam berbagai bidang pengetahuan. Sebelum

wafatnya di usia sekitar lima puluh tahun,Ibnu Sina telah

mengarang hampir seratus buku, termasuk beberapa

ensiklopedia dalam berbagai disiplin ilmrr, seperti; filsafat,

seni, sajak, geometri, astronomi, musik, dan ilmu-ilmu

agama. Dalam hal itu semua, dia terpengaruh oleh Plato

dan Aristoteles. Dia juga mendalami pemikiran dan hasil

penelitian kedokteran Yunani dan Arab, lalu me￾ngembangkan teori-teori baru untuk mengobati berbagai

macam penyakit. Dia juga banyak memberi penambahan

pada tulisan Jabir dan Ar-Razi. Buku-bukunya telahditerjemahkan ke dalam bahasa Latin, dan hingga abad

ketujuh belas masih menjadi rujukan utama bagi para ahli

kedokteran di Barat."

* Seorang dokter Yugoslavia, DR. Sirsar mengatakan,

"Ibnu Sina merupakan salah satu dari dokter terbesar

sepanjang masa. Dia berada dalam satu barisan dengan

Ar-Razi dan Ibnu Zth.r yang merupakan PenyanSSa

piramida kedokteran Islam. "z

* Seorang orientalis Belanda, De Bour, mengatakan,

"Ilmu kedokteran sebelumnya tidak ada, lalu 

ditemukan oleh Ptolemaeus,lalu ia mati dan dihidupkan

oleh Gelenus. sesudah  itu berserakan dan dikumpulkan

oleh Ar-Razi, namun masih kurang sehingga

disempurnakan oleh Ibnu Sina."

* Penulis Inggris, Bernard laf.f.e, mengatakan dalam

bukunya "Michaelson Wa Sur'atush Shaut," "Sekitar

sembilan ratus tahun silam seorang ilmuwan muslim

bernama Ibnu Sina menyimpulkan adanya kecepatan

cahaya, sekalipun sangat besar sekali, namun ini harus

memiliki nilai tersendiri. Pemikiran yang sama juga

ditemukan oleh ilmuwan yang hidup pada masanya,

yaitu seorang fisikawan Arab bernama Al-Hasan bin Al￾Haitsam yang juga merupakan orang pertama yang

menginterpretasikan fenomena cahaya.

Abdul Halim Muntashir, seorang profesor dalam

ilmu tumbuh-tumbuhan dan peneliti terkenal dalam

bidang peradaban Islam dan banyak menulis tentang

biografi para ilmuwan, mengatakan, "sesudah  saya

membaca buku-buku Ibnu Sina, saya mengetahui

kejeniusanny ayangjarang ada tandingannya, hingga saya

membenarkan apa yang dikatan oleh Sarton, bahwa Ibnu

Sina seorang ilmuwan yang sulit tertandingi kecer￾dasannya dan produktivitas ilmiahnya. Namun saya

menyayangkan warga  yang Percaya kepada Ibnu

Sina secara mutlak, bahwa saat mereka mendapatkan

kenyataan yang tidak sesuai dengan aPa yang dikatakan

oleh Ibnu Sina di dalam bukunya, mereka mengatakan

bahwa kesalahan itu pada percetakannya atau karena

usianya yang lama sehingga terjadi perubahan."

* Grand Syaikh, Abdul Halim Mahmud, mengatakan

dalam bukunya " At-Tafkir Al-Falsafi Fil