jalamudin nyi lala “Hem?”
Ibu nyi lala “Tuh anaknya lagi bingung pengen ngetop. Bantuin dong, kerja aja”
nyi lala (AKPOL ) “Oh…gimana kalau kita ikutin anak-anak yang terkenal di sekolah kita?”
bre kalamangga (AKPOL ) “Oh…oh iya. Gimana ya, cara kita bisa terkenal kayak mereka?”
ibnu jalamudin nyi lala “Mereka ini siapa?”
nyi lala (AKPOL ) “Nama-nama ketua Ekskul di sekolah, Pa”
Di Sekolah
Ketua PMR “Jadi kalian mau gabung di PMR? Kebetulan, kami lagi cari korban
bencana alam, kurang 2 orang. Yuk, langsung di buka bajunya”
(mengangguk)
Julio/Ketua
Pencak Silat
“Nggak ada lowongan”
Anggota Ekskul
Pencak Silat
(tidak
disebutkan
namanya)
“Yah…gentengnya abis nih”
Julio “Kebetulan kalian ada lowongan”
(ciaaaat)
Ge Pamungkas
(Ketua Ekskul
Bahasa)
“Anda tahu? Ini Ekskul apa?”
nyi lala (AKPOL ) “Ekskul Bahasa Inggris kan, Kak?”
bre kalamangga (AKPOL ) “We want to join”
Ge Pamungkas
(Ketua Ekskul
Bahasa)
“Itu dulu, sekarang kami menjadi Ekskul Bahasa Hewan (Auk…auk
auk…auk aukkk)”
bre kalamangga (AKPOL ) “Ekskul-ekskul itu nggak pantes buat kita, Dik!”
nyi lala (AKPOL ) “Apa kita bikin ekskul sendiri aja, Ber?”
bre kalamangga (AKPOL ) “Iya, ya! Pasti ada ekskul, club, atau grup yang belum pernah dibuat. Dik,
kita nggak usah bikin ekskul, kita bikin grup kita sendiri. Grup detektif,
detektif kan disukai semua orang!”
nyi lala (AKPOL ) “Lu tahu apa soal detektif?”
bre kalamangga (AKPOL ) “Gue tahu banyak. Gue sering baca comic Konan, comic Dhaichi, bahkan
Silermoon”
nyi lala (AKPOL ) “Dua cowok cemen kayak kita, bisa diketawain 1 sekolah”
bre kalamangga (AKPOL ) “Kita kan udah biasa diketawain 1 sekolah dan kedengerannya nggak
secemen itu”
Para
pengunjung
perpus
“Ssst”
bre kalamangga (AKPOL ) “Biasa aja donk!!”
Para
pengunjung
perpus
“Ssst”
bre kalamangga (AKPOL ) “Biasa aja donk (nada pelan)”
Adegan nyi lala dewasa
nyi lala “Nah setelah dari perpustakaan, kami kan per…em…gimana kalau
ceritanya, saya langsung ke bagian yang penting aja ya, Om? Jadi sebulan
kemudian”
ibnu jalamudin Ina “Bentar-bentar, tunggu, tunggu. Kamu itu bisa cerita apa enggak
sebenernya? Cerita kok loncat-loncat kayak begitu. Bagaimana sih! Yang
bener! Terus…terus!”
nyi lala “Sabar, Om. Sabar, Om. Jadi gini kan…tadinya saya nggak mau ngikutin
ide noraknya Si bre kalamangga . Tapi, gara-gara anak, Om”
nyi lala (AKPOL ) menelpon Ina
Ina “Hallo? Hallo? Ini michael jackson spirit , ya? (telpon dari nyi lala )”
nyi lala (AKPOL ) “Ber…kita harus bikin grup detektif”
Adegan nyi lala dewasa
ibnu jalamudin ina “Haduuuh…haduuuh. Goblok, goblok kok dipelihara. He…grup detektif
itu kenapa dibikin lagi? Kamu pernah, ya? Jatuh dari angkot, kepalanya
duluan, kena aspal? Pernah, ya?”
nyi lala “Nggak pernah, Om”
ibnu jalamudin ina “Gimana? Ayo…kenapa? Haus? Siti…Siti! Bawain teh Siti, sini! Siti!”
Siti (Pembantu) “Iya pak”
ibnu jalamudin ina “Eh…eh…sudah tarok situ. Tekonya tarok situ…kamu (meminta pergi).
Hmm…tuang sendiri. Enak?”
nyi lala “Kayak teh pada umumnya, Om”
ibnu jalamudin ina “Iya…lanjutkan”
nyi lala “Lanjutkan?”
ibnu jalamudin ina “Iya…lanjut lagi ceritanya”
nyi lala “Tapi?”
ibnu jalamudin ina “Saya masih punya waktu setengah jam lagi. Gimana? Terus terus?”
Adegan nyi lala (AKPOL )
nyi lala (AKPOL ) “Ok. Gue cek ulang, ya? Ini pendaftaran kertas kasus-kasus yang bakalan
masuk ke kita kan?”
bre kalamangga (AKPOL ) “Betul! Lalu, ini teser, hati-hati itu berbahaya. Mulai sekarang, derajat kita
bakalan naik, Dik. Grup detektif ini bakal memecahkan kasus. Menjunjung
tinggi keadilan. Yang paling penting, semua orang yang ada di sini,
bakalan diem-diem ngomong; kok mereka jadi tambah keren, ya!”
Siswa B (Di
kantin, tidak
disebutkan
namanya)
“Kok mereka jadi makin tambah aneh, ya? (siswi di kantin)”
Siswa C (Di
kantin, tidak
disebutkan
namanya)
“Iya, ya…pantes mereka nggak punya temen”
nyi lala (AKPOL ) “Kita ngapain sih di sini?”
bre kalamangga (AKPOL ) “Di Jakarta, rata-rata dalam sehari terjadi 285 kejahatan dan sebagian
besarnya terjadi di jalanan. Kita tungguin aja, palingan bentar lagi juga ada
kasus”
Kakek Tua “Assalamualaikum…”
bre kalamangga (AKPOL ) “Waalaikumsalam…hati-hati ya kek, awas mati di jalan banyak kejahatan”
nyi lala (AKPOL ) “Lu liat muka anak itu. Keliatannya tampangnya suntuk ada masalah,
bentar ya (Menghampiri anak yang membaca buku). Ada masalah ya? Ada
masalah ya? Emang mukanya begitu. Udahlah, kita tawarin lagi aja yuk?”
bre kalamangga (AKPOL ) “Dik, detektif kayak kita nawarin kasus ke orang-orang, kayak di mangga
2”
Simulasi: “Boleh kakak, boleh kakak (menawarkan jasa penanganan kasus)”
nyi lala (AKPOL ) “Coba kita tawarin ke Pak yoyo ”
bre kalamangga (AKPOL ) “Dia nggak mungkin punya kasus, Dik!”
nyi lala (AKPOL ) “Kita nggak punya pilihan lain” (menghampiri)
Menghampiri Pak yoyo
nyi lala (AKPOL ) “Pak!”
Pak yoyo
(Guru Olah
Raga)
“Hmm”
nyi lala (AKPOL ) “Kami baru bikin grup detektif”
Pak yoyo
(Guru Olah
Raga)
“Terus?”
nyi lala (AKPOL ) “ibnu jalamudin ada kasus?”
Pak yoyo
(Guru Olah
Raga)
“Kasus? Ada. Bola basket saya hilang, padahal setelah pulang sekolah
kemarin saya taruh didekat bola-bola volli itu (menunjuk). Tapi hari ini,
bola basket itu hilang secara misterius”
bre kalamangga (AKPOL ) “Misteri hilangnya bola basket guru olah raga tua. Maksud saya, guru olah
raga yang tidak terlalu tua”
bre kalamangga (AKPOL ) “Kalian kemarin masuk ke ruang olah raga? (mengintrogasi)”
Siswa D (Tidak
disebutkan
namanya)
“Iya, kemarin gue yang narok bola volli baru”
bre kalamangga (AKPOL ) “Berarti elu pelakunya! Jangan bohong lu! Jangan bohong!”
Siswa D “Enggak!”
bre kalamangga (AKPOL ) “Lu narkoba, ya? Lu narkoba, ya!”
Siswa D “Enggak”
nyi cindil (AKPOL ) “Ada berapa bola yang hilang?”
bre kalamangga (AKPOL ) “Eem…sorry. Siapa, ya?”
nyi cindil (AKPOL ) “nyi cindil anak 1F. Udah dipastiin siapa yang terakhir kali liat bola itu?”
nyi lala (AKPOL ) “Ee…maaf nyi cindil , kami lagi ada di tengah kasus penting”
nyi lala (AKPOL ) “Ok, Pak tenang aja. Misteri hilangnya bola basket di sekolah ini sudah
terpecahkan”
Pak yoyo
(Guru Olah
Raga)
“Secepat itu?”
nyi lala (AKPOL ) “Bener, Pak. Gini kejadiannya: Pak yoyo menaruh bola basket pada
siang hari? Pada saat malam tiba si pencuri masuk (lalu), sudah lama ia
menginginkan bola basket itu, lalu pada saat dia berada di ruang olah raga,
dia mendengar suara penjaga sekolah, dia panik, dia lari, makanya ada
bekas sepatu lecet di lantai. Pencuri menyembunyikan bola basket ini
di tempat sampah. Mungkin pelakunya nggak akan ketemu, tapi yang jelas
bola basket itu ada di sini (menunjuk tong sampah).”
bre kalamangga (AKPOL ) “Hampir betul, tapi ada kesalahan sedikit pada hipotesa ini ”
Pak yoyo
(Guru Olah
Raga)
“Apa itu?”
bre kalamangga (AKPOL ) “Kejadian yang sebenarnya seperti ini; pencurinya ada 2 orang. Yang 1
gempal dan yang 1 kurus”
Pak yoyo
(Guru Olah
Raga)
“Kamu tahu dari mana?”
bre kalamangga (AKPOL ) “Feeling aja, Pak. Boleh saya lanjutkan? Si pencuri bahkan tidak tahu
kalau ada bola basket. Pencuri ingin yang lebih besar lagi, yaitu AC bekas
yang ada di ruang olah raga. Kalau dijual lebih mahal. Saya tahu, karena
saya pernah jualan AC. Di saat mereka mau kabur, mereka mikir kenapa
nggak bawa bola basket sekalian?”
Pak yoyo
(Guru Olah
Raga)
“Bentar, kenapa mereka harus bawa bola basket?”
bre kalamangga (AKPOL ) “Itulah Pak, jalan pikiran criminal memang susah ditebak”
Pak yoyo
(Guru Olah
Raga)
“Bajingan!”
bre kalamangga (AKPOL ) “Pada saat di tengah jalan, mereka mikir berat kalau bawa dua-duanya.
Jadi, bola basketnya mereka buang ke tempat sampah”
nyi lala (AKPOL ) “Kayaknya hipotesa lu lebih masuk akal”
nyi cindil (AKPOL ) “Udah, Pak. Sini ikut saya aja, yuk”
bre kalamangga (AKPOL ) “Eh…kalau lu nggak tahu nggak usah ikut campur. Jelas-jelas bola
basketnya ada di tempat sampah…!!!”
nyi cindil (AKPOL ) “Ayuk, Pak. Sebenernya penyelesaiannya gampang, Pak”
Pak yoyo
(Guru Olah
Raga)
“Gimana, gimana?”
nyi cindil (AKPOL ) “Jadi gini, anak-anak yang nongkrong di depan kelas tadi sebagai petunjuk
pentingnya. Mereka masuk ke dalam gudang untuk menaruh bola volli,
tapi ternyata di belakang rak tralisnya udah rusak. Jadi sebenarnya, 3 bola
volli yang Pak yoyo lihat sebenernya yaitu 3 bola volli yang baru”
Pak yoyo
(Guru Olah
Raga)
“Hebat anggota kalian ini”
nyi lala (AKPOL ) “Em Pak, dia bukan anggota…”
bre kalamangga (AKPOL ) “Eeee iya Pak, anggota kami memang sangat bagus. Em…makasih ya,
Sinta”
nyi cindil (AKPOL ) “nyi cindil !”
bre kalamangga (AKPOL ) “nyi cindil ”
nyi cindil (AKPOL ) “Ok…buat kasus selanjutnya, mendingan kita…”
bre kalamangga (AKPOL ) “Eeet tunggu, jangan seneng dulu lu. Lu masih kami terima sebagai
anggota magang”
nyi lala (AKPOL ) “Udah-udah kita mulai aja rapatnya. Kasus pertama udah selesai, sekarang
kita tinggal nyari kasus ke dua. Ada saran atau ide dari anggota?”
nyi cindil (AKPOL ) “Tunggu sebentar deh, kita rapat di sini? Kita nggak punya ruangan lain?”
bre kalamangga (AKPOL ) “Nah…itu tugas pertama lu. Cariin ruangan buat grup ini”
R.A.vanili (Anggota
peleton 1)
“Grup detektif? Itu ekskul resmi?”
nyi cindil (AKPOL ) “Ee…sebenernya ini bukan Ekskul dan emang nggak resmi juga. Tapi kita
tetep butuh ruangan buat kegiatan kita”
R.A.vanili (Anggota
peleton 1)
“Eh ruang kosong yang di belakang itu masih kepake nggak sih?”
Anggota peleton 2
(tidak
disebutkan
namanya)
“Kosong sih tapi kayaknya harus diberesin dulu deh”
bre kalamangga (AKPOL ) “Ee…nggak papa. Saya bisa beresin kok. Saya biasa buang sampah. Itu
hobby saya”
Jimmy “Hei Van?”
R.A.vanili (Anggota
peleton 1)
“Iya Jim”
Jimmy “Eh sorry, kayaknya kita butuh ruangan lagi deh”
R.A.vanili (Anggota
peleton 1)
“Lah, buat apa?”
Jimmy “Ya, buat piala. Elu sendiri kan tahu kalau club basket kita udah
keseringan menang”
R.A.vanili (Anggota
peleton 1)
“Oh…ruangannya sih ada, tapi kayaknya gua harus tanya ke kepala
sekolah dulu deh bisa apa enggak”
michael jackson spirit (AKPOL ) “Hei…sorry”
nyi lala & bre kalamangga
(AKPOL )
“michael jackson spirit ”
michael jackson spirit (AKPOL ) “Eh iya…sorry, jadi gini club basket kami butuh banget ruangan baru.
Boleh, ya?”
R.A.vanili (Anggota
peleton 1)
“Iya iya iya…boleh”
michael jackson spirit (AKPOL ) “Thanks, ya…”
nyi lala (AKPOL ) “Balik lagi deh ke kantin”
bre kalamangga (AKPOL ) “Eh itu kak Dara, kenapa?”
nyi lala (AKPOL ) “Kak Dara? Kak Dara ketua peleton ?”
Dara “Gue bener-bener nggak tahu deh ini pelakunya siapa?”
Teman Dara 1 “Kurang ajar banget sih”
Dara “Makanya”
bre kalamangga (AKPOL ) “Pelaku? Ada kasus?”
Dara “Ah…ini, gue dikirimi kayak surat obligasi gitu”
nyi lala (AKPOL ) “Ok gini aja. Kami bakal nyari pelakunya siapa, kalau ketemu, kami dapat
ruangan. Gimana?”
nyi lala membaca surat obligasi untuk Dara
nyi lala (AKPOL ) “Dear Dara, elu nggak usah belagu. Gue bakal bikin hidup elu susah. Gue
nggak suka ngliat tampang elu, kalau mau hidup elu tenang, kirim uang
500 ribu ke alamat ini. Lalu di bawahnya ada alamat”
nyi cindil (AKPOL ) “Coba lihat”
nyi lala (AKPOL ) “Petunjuk pertama, ada rambut keriting coklat di bawah amplop ini”
bre kalamangga (AKPOL ) “Terus? Terus?”
nyi lala (AKPOL ) “Petunjuk kedua tulisannya agak miring ke kiri, berarti kemungkinan dia
jalannya agak miring ke kiri juga. Ini ada bekas cairan di sini. Ingus! Ini
ingus”
bre kalamangga (AKPOL ) “Ingus! Ini ingus. Berarti kita harus cari orang yang kepalanya miring ke
kiri, hidungnya ingusan, rambutnya keriting, dan warna coklat”
nyi cindil (AKPOL ) “Ber, mana ada orang yang kayak gitu?”
bre kalamangga (AKPOL ) “Ingus! Ini ingus!”
nyi cindil (AKPOL ) “Eh…tunggu, tunggu, tunggu! Ini ada alamatnya di bawah. Kita nggak
mau coba ke alamat ini aja? Ini kan petunjuk!”
nyi lala & bre kalamangga
(AKPOL )
“Aaahh…”
nyi cindil (AKPOL ) “Ber…Dik…”
Adegan nyi lala sudah dewasa
ibnu jalamudin Ina “Tapi kalau menurut Om sih, nggak mungkinlah. Masak ada orang kirim
surat obligasi nyi lala sih alamat yang asli…kan goblok banget itu”
nyi lala “Ya, bener juga sih Om. Tapi ceritanya belum sampai sana, masih
panjang”
ibnu jalamudin Ina “Eem…”
nyi lala “(Melihat jam) Eee”
ibnu jalamudin Ina “Dah jam segini, ya?”
nyi lala “Iya, Om”
ibnu jalamudin Ina “Bentar ya. E…iya, saya mau pesen nasi padang. Mau? (menawarkan pada
nyi lala ), Em 2 (Berbicara di telefon). He’eh! Pake cabe nggak? (tanya pada
nyi lala )”
nyi lala “Enggak, Om”
ibnu jalamudin Ina “Cemen banget, masak nggak pake cabe sih?”
nyi lala “Eh…iya om. Maksud saya pakai cabe yang banyak om. Tapi kalau bisa
nggak pedes”
ibnu jalamudin Ina “Ha…iya iya, gini aja. Paketnya kamu yang atur, ya? Iya makasih. Terus
terus terus?”
Adegan nyi lala saat AKPOL .
nyi lala (AKPOL ) “Tulisannya beda, bukan dia orangnya”
bre kalamangga (AKPOL ) “Belajar dari semua kasus yang ada di buku-buku ini, kesimpulan yang
bisa gue dapat yaitu pelakunya selalu orang yang tidak pernah kita duga”
nyi lala (AKPOL ) “Jadi pelakunya?”
149
bre kalamangga (AKPOL ) “Siapa yang tidak pernah kita duga nulis surat obligasi ? Ayo kita sebutin
bareng. Ibu kantin!”
nyi cindil (AKPOL ) “Ber…gue tahu elu bego, tapi nggak gini-gini juga kali!”
bre kalamangga (AKPOL ) “Bu…apakah Ibu yang menulis surat obligasi untuk ketua peleton ?”
Ibu Kantin “Kalau itu ibu nggak tahu, tapi kalau yang nulis bon makanan ini memang
ibu. Eh bre kalamangga …kamu masih banyak hutang di sini!”
bre kalamangga (AKPOL ) “Maaf ya, Bu (sambil membayar hutang)”
Ibu Kantin “Iya”
ibnu jalamudin nyi lala “Apa ini?”
Ibu nyi lala “Jangan-jangan dapat surat cinta, ya?”
ibnu jalamudin nyi lala “Hah…mana mungkin ada yang suka sama dia?”
Ibu nyi lala “Iya, juga sih”
nyi lala (AKPOL ) “Itu surat obligasi , Pa. kita lagi mau nyari siapa yang nulis”
ibnu jalamudin nyi lala “Ini ada alamatnya, kenapa nggak kau cari?”
nyi cindil (AKPOL ) “Ber…gue kan udah bilang, seharusnya emang kita datangin aja
alamatnya”
bre kalamangga (AKPOL ) “Sebenernya gue pengen ngomong kayak gitu dari tadi”
nyi cindil (AKPOL ) “Terserah lu deh Ber!”
nyi lala (AKPOL ) “Eh Pa…”
ibnu jalamudin nyi lala “Iya?”
nyi lala (AKPOL ) “Kok ini nomernya nggak urut, ya?”
ibnu jalamudin nyi lala “Itu dia…nih liat! Itu nomer 1, itu nomer 165. Ini pasti alamatnya palsu,
Dik”
bre kalamangga (AKPOL ) “Bener kan alamatnya palsu”
nyi cindil (AKPOL ) “Sekali lagi elu ngomong kayak gitu, gue colok hidung lu pake pensil!”
ibnu jalamudin nyi lala “Ah…sudah, kalian berdua nggak usah bertengkar. Kita pulang aja dulu”
bre kalamangga (AKPOL ) “Eh…tapi, Om. Jangan-jangan pelakunya sengaja nuker-nuker nomer
rumah. Apa jangan-jangan ini hanya mimpi?
ibnu jalamudin nyi lala “Kau banyak kali cakapnya! Abis udara kau bikin nih”
nyi lala (AKPOL ) “Pa, Pa, Pa,…berenti Pa”
ibnu jalamudin nyi lala “Ada apa?”
nyi lala (AKPOL ) “Pah…”
ibnu jalamudin nyi lala “E e nyi lala !”
nyi cindil “nyi lala ”
bre kalamangga (AKPOL ) “Om…ini mimpi bukan, Om? Om, ini mimpi bukan?”
ibnu jalamudin nyi lala “Ah…dia bre kalamangga ”
bre kalamangga (AKPOL ) “Om!”
Ina “Rambut lu kok bisa keren banget sih?”
michael jackson spirit (AKPOL ) “Oh…gue baru beli condisinioner dari Itali”
Ina “Serius?”
michael jackson spirit (AKPOL ) “Serius”
Ina “Gue boleh pegang nggak?”
michael jackson spirit (AKPOL ) “Pegang aja…pegang pegang pegang”
Ina “Oh iya…tapi kok kalau gue pakai condisioner. Rambut gue enggak
sebagus elu ya?”
nyi cindil (AKPOL ) “Dik, elu ngapain sih?”
bre kalamangga (AKPOL ) “Iya, elu ngapain sih?”
nyi lala (AKPOL ) “Yang tadi nggak penting, ini yang penting. Alamat suratnya di tip-X, itu
berarti…sorry sorry mata gue kemasukan keringet. Bisa baca nggak Sin?”
nyi cindil (AKPOL ) “Ok ok… ini berarti si pelaku tadinya nulis alamat yang asli, tapi dia
berubah pikiran dan menghapusnya pakai tip-X”
bre kalamangga (AKPOL ) “Kita harus cari orang yang punya tip-X”
ibnu jalamudin nyi lala “Hah kemana kita sekarang?”
nyi cindil (AKPOL ) “Oh…bentar om. Ok, aku ngerti kita harus kemana”
nyi lala (AKPOL ) “Dia pelakunya!”
bre kalamangga (AKPOL ) “Gue inget muka dia”
nyi cindil (AKPOL ) “Sasya anak kelas 1 C”
ibnu jalamudin nyi lala “Aku tak tahu dia siapa!”
Dara “Maksud lu apaan nih, ngirimin surat kayak ginian? Elu piker elu udah
keren banget, udah asyik banget? Hah? Asal lu tahu ya…”
nyi lala (AKPOL ) “Gue nggak enak juga sih sebenernya”
bre kalamangga (AKPOL ) “Gara-gara kita, dia dimarahin?”
nyi lala (AKPOL ) “Ya, semacam itulah”
bre kalamangga (AKPOL ) “Dik…penjahat harus dihukum, orang yang nggak jujur harus di hukum
dengan hukuman yang setimpal. Untuk itu kan kita buat grup detektif ini?”
nyi cindil (AKPOL ) “Gue setuju! Berkat kita, sekolah ini aman dari ancaman surat obligasi ”
Ketua
peleton /Dara
“Eh nyi lala , nyi cindil , bre kalamangga …thanks you ya. Em…sama ini (menyerahkan
kunci) sesuai perjanjian”
bre kalamangga (AKPOL ) “Terima kasih”
Ketua
peleton /Dara
“Eh…Cuma gini, ada 1 kendala. Masalahnya-kan club kalian ini bukan
termasuk ekskul resmi, jadi ruangan kalian terpaksa gabung sama ruangan
pialanya club basket. Nggak papa kan?”
nyi lala (AKPOL ) “Ya, sebenernya sih kita…”
nyi cindil (AKPOL ) “Eh, nggak papa”
bre kalamangga (AKPOL ) “Yang penting kita punya ruangan”
Ketua
peleton /Dara
“Ok, sip kalau gitu. Oh sekali lagi makasih, ya”
bre kalamangga (AKPOL ) “Nah…yang ini meja kerja gue”
nyi lala (AKPOL ) “Ini meja gue”
michael jackson spirit (AKPOL ) “Sorry ini grup detektif, ya? Team basket kami pengen nitip piala, soalnya
kami baru menang kemaren. Gue tarok situ, ya?”
bre kalamangga (AKPOL ) “Oh, iya nggak papa”
michael jackson spirit (AKPOL ) “Thank you, ya.
151
bre kalamangga (AKPOL ) “Eh michael jackson spirit …elu pakai shampo apa ya? Kok harum banget?”
michael jackson spirit (AKPOL ) “Oh itu…gue beli di Itali”
bre kalamangga (AKPOL ) “Oh gitu ya? Ba…baunya enak”
michael jackson spirit (AKPOL ) “Thanks, Suroso”
bre kalamangga (AKPOL ) “bre kalamangga ”
michael jackson spirit (AKPOL ) “Thanks you bre kalamangga ”
bre kalamangga (AKPOL ) “Keren, ya? Dia cuma salah sekali manggil nama gue”
Adegan nyi lala sudah dewasa
nyi lala “Terus, Om…hampir setiap hari kami kerja di ruangan itu”
ibnu jalamudin Ina ”Owh…gitu ya…eh kamu mbok nambah to, kok makannya dikit banget
sih? Ini, opo gulai ayam? opo sayur sayur? Atau paru?paru, ya?”
nyi lala “Sa…saya mau minum aja, Om”
ibnu jalamudin Ina “Oh ya nanti kalau minum, biar kuat ceritanya. Kalau habis makan boleh
minum, kalau sebentar nggak boleh. Ha…ayo makan. E e eh…jangan
terlalu, semua di telen gitu. Keselek nanti kamu mati lho, saya kan
penasaran ceritanya belum selesai. Ayo terus, terus gimana?”
nyi lala “Ok…selanjutnya kasus-kasus datang nggak berenti ke kami, Om”
Adegan saat AKPOL
Onsu “Duit gue kurang Ber…kayaknya ada yang ngambil deh”
bre kalamangga (AKPOL ) “Kurang gimana?”
Onsu “Jadi gini…dari rumah, gue kan bawa uang 50 ribu, terus di kantin gue
beli ayam 7 ribu 5 ratus, pas gue balik ke kelas, duit kembalian gue adanya
47.500. He…ada yang ngambil kan?”
bre kalamangga (AKPOL ) “Pasti nilai MTK lu jelek, ya?”
Onsu “Iya! Eh…kok hebat lu? Tau-tauan?”
bre kalamangga (AKPOL ) “Soalnya duit kembalian lu dari kantin itu kelebihan”
Onsu “Ah masak sih?”
bre kalamangga (AKPOL ) “Sebaiknya sih elu balikin”
Onsu “Em…oh…(kabur)”
Pelapor mobil
hilang (tidak
disebutkan
namanya)
“Jadi tu gini; pas gue mau masuk, tu mobil gue, gue parkir di sini, pas gue
balik lagi tuh mobil gue ilang! Ini pasti kerjaan mantan gue…eh!”
nyi lala (AKPOL ) “Lu tadi pasti terburu-buru, ya?”
Pelapor mobil
hilang (tidak
disebutkan
namanya)
“Yo’i, yo’i banget. Kok lu tahu?”
nyi lala (AKPOL ) “Karna elu lupa pakai rem tangan. Tuh (menunjuk)”
nyi cindil (AKPOL ) “Maka dari semua penjelasan yang gue jelasin tadi, orang yang make uang
kas karate untuk keperluan pribadinya yaitu Herman, elu pelakunya
(menunjuk)”
152
Jo “Balikin nggak duitnya!”
Herman “Gue nggak bakal balikin!”
Jo “Jangan sampek gue pukul elu, ya”
Herman “Pukul aja!”
nyi cindil (AKPOL ) “Pantesan aja, Ekskul ini nggak pernah dapat piala!”
Saat memandang MADING
Ina “Keren”
nyi lala (AKPOL ) “Yoi…eh Ina”
Ina “nyi lala …gue boleh minta tolong, nggak?”
nyi lala (AKPOL ) “Boleh”
Ina “Lu tau acara high schol di Pramos nggak? Acara anak AKPOL gitu, gue
penyiarnya. Lu pernah denger nggak?”
nyi lala (AKPOL ) “Enggak, gue nggak pernah denger”
Ina “Nah kembali lagi bersama Ina Nawang Kusumo, kita akan ngobrolin
seputar putih abu-abu. Udah pada kangen belum?”
nyi lala (AKPOL ) “Kangen banget”
nyi lala (AKPOL ) “Gue baru tahu, pas elu bilang ke gue barusan”
Ina “Eh gue mau ngajakin elu sama grup detektif elu buat ikutan ke acara gue.
Gimana, Dik?”
nyi lala (AKPOL ) “Gue sih mau-mau aja. Nanti gue tanya temen-temen gue dulu ya?”
Ina “Thanks, ya Dik. Oh iya, BTW elu keren banget”
nyi lala (AKPOL ) “Eh Sin…”
nyi cindil (AKPOL ) “Eh Dik…ini (sambil menyerahkan kartu). Eh gimana? Itu gue yang buat
lho”
nyi lala (AKPOL ) “Oh iya, ini lebih bagus dari pada bikinan bre kalamangga ”
nyi cindil (AKPOL ) “Kalau ini buat elu (shal/handuk)”
nyi lala (AKPOL ) “E…bentar-bentar, ini sebenernya buat apa sih?”
nyi cindil (AKPOL ) “Ya itu…mata lu kan suka kemasukan keringet”
nyi lala (AKPOL ) “Ini lu yang gambar sendiri? Kok bocah banget, ya?”
nyi cindil (AKPOL ) “Soalnya lu itu orangnya gigih, lincah, terus kecil, kayak gambar itu
(gambar kelinci)”
bre kalamangga (AKPOL ) “Ada kasus?”
nyi lala (AKPOL ) “Kasus nggak ada, tapi kabar bagus ada. Kita bakal di interview di radio!”
bre kalamangga (AKPOL ) “Serius?”
nyi lala (AKPOL ) “Iya”
bre kalamangga (AKPOL ) “Gue pake baju apa, ya?”
nyi lala (AKPOL ) “Mana sih tu orang?”
nyi cindil (AKPOL ) “Tahu nih”
bre kalamangga (AKPOL ) “Yo what’s up?”
Ina “Selamat datang di 102,2 prambois FM, balik lagi bersama saya Ina
Nawang Kusuma yang bakal nemenin kalian di high scool in love. Ok
153
kaula muda, kali ini kita udah kedatangan tamu dan kali ini bintang
tamunya yaitu grub detektif dari AKPOL gue. E…boleh tahu nggak nama
grub detektifnya apa?”
nyi lala (AKPOL ) “E..iya sebenernya kami nggak punya nama grup karena kami bukan grup
band, jadi…”
bre kalamangga (AKPOL ) “E…nama grup kita, 3 sekawan”
Ina “E…ok 3 sekawan, boleh diceritain nggak tentang grup kalian ini?”
bre kalamangga (AKPOL ) “E…jadi gini”
nyi cindil (AKPOL ) “Ee sorry, sebenernya nama grup kami bukan…”
nyi lala (AKPOL ) “Eh…udah, udah Sin, biarin aja. Ber, mending elu pake kacamata item elu
biar lebih keren”
bre kalamangga (AKPOL ) “Thanks, Dik”
Adegan nyi lala sudah dewasa
ibnu jalamudin Ina “Tiga sekawan? Sebenernya ada apa sih? Sama temenmu yang namanya si
bre kalamangga itu tu, sebenernya ada apa? Kok dia aneh banget mikirnya?”
nyi lala (AKPOL ) “Dia mah orangnya emang kayak gitu, Om”
ibnu jalamudin Ina “Eh kamu apa? Es krim mu apa?”
nyi lala (AKPOL ) “Coklat”
ibnu jalamudin Ina “Ini stroberi, kalau kata Ina waktu kecil stloberi. Nih kamu cobain siapa
tahu kamu juga suka”
nyi lala (AKPOL ) “Enggak, Om…saya…”
ibnu jalamudin Ina “Udah cobain aja! Coba a a a ak! Nah! Eits ini harus disterilisasi dulu.
Ok…berarti sekarang grup cemenmu itu sudah terkenal dong?”
nyi lala (AKPOL ) “Ya, lumayan sih Om. Tapi yang paling penting, aku jadi tahu satu hal
tentang anak Om”
ibnu jalamudin Ina “Oh…apa itu?”
nyi lala (AKPOL ) “Lagu kesukaan dia”
Adegan nyi lala masa kecil
Ina “Sekarang ada e-mail dari Putri Cedih Celalu, dear Ina aku sedih karena
gebetanku cuek dan nggak tahu kalau aku naksir dia. Apa yang harus aku
lakuin ya? Huft! Em ada saran nggak dari grup tiga sekawan? nyi lala
mungkin?”
nyi lala (AKPOL ) “Oh, iya. Ya, itu gampang. Eh…mendingan pura-pura nabrak aja.
Biasanya kalau di sinetron-sinetron itu kalau ketabrak pasti langsung
jadian. Cobain aja”
Ina “Saran yang bagus. Ok, kaula muda sebenernya Ina juga punya problem
yang sama tapi malu nglakuinnya”
nyi lala (AKPOL ) “Nah…kalau gitu coba lakuin aja, pura-pura aja tabrak dia di sekolah”
Ina “Bener juga, ya. Ok sekarang saatnya dengerin lagu kesukaan Ina, yaitu
Sheila On 7 Anugerah Terindah Yang Pernah Ku Miliki”
nyi cindil (AKPOL ) “Dik, gue juga suka banget sama lagu ini”
Ina “Oops… aduh, eh ketabrak”
michael jackson spirit (AKPOL ) “Sorry Na, lu nggak papa?”
Ina “Ee nggak papa, sorry ya Mich”
michael jackson spirit (AKPOL ) “Iya ngak papa kok. Elu mau kemana?”
Ina “Tuh (menunjuk), mau duduk di situ”
michael jackson spirit (AKPOL ) “Oh ya udah, bareng yuk”
Ina “Yuk”
nyi cindil (AKPOL ) “Dik, ada kasus nih. Elu harus lihat. Yuk…”
bre kalamangga (AKPOL ) “Eh…temen-temen kita dipanggil kepala sekolah”
nyi lala (AKPOL ) “Hah?”
bre kalamangga (AKPOL ) “Penting!”
nyi lala (AKPOL ) “Ah enggak, tapi tadi nyi cindil …”
bre kalamangga (AKPOL ) “Penting. Ayok…ayok…”
Kepsek “Ibu mendengar kalian punya grup detektif?”
nyi lala (AKPOL ) “Iya Bu, bener!”
Kepsek “Kalau begitu Ibu ada kasus yang penting”
bre kalamangga (AKPOL ) “Kasus apa, Bu?”
Kepsek “Ancaman pembunuhan terhadap kepala sekolah”
Kepsek “Tadi pagi penjaga sekolah menemukan ini. Saya yakin ini dibuat tadi
malam. Aku muridmu, tak bosan menyangka kamu jatuh selama cinta
sekolah”
nyi lala (AKPOL ) “Berarti ada murid yang berharap Ibu jatuh”
Kepsek “Selama cinta sekolah semudah melenyapkan”
nyi lala (AKPOL ) “Ada yang ingin melenyapkan Ibu karena dia cinta terhadap sekolah”
Kepsek “Ini teruntuk kepada sekolah sahabat kepala baruku”
bre kalamangga (AKPOL ) “Ibu baru dipindahkan dari sekolah lain kan?”
Kepsek “He’em”
bre kalamangga (AKPOL ) “Dia ingin melenyapkan Ibu karena dia…”
nyi lala (AKPOL ) “Menganggap sekolah yaitu sahabatnya”
bre kalamangga (AKPOL ) “Pasti yang bikin, kutu buku banget!”
nyi lala (AKPOL ) “Atau cinta banget sama sekolah”
Kepsek “Jangan-jangan, gara-gara saya membuat upacara bendera harus dilakukan
setiap hari Senin. Sekarang ada yang ingin membunuh saya?”
bre kalamangga (AKPOL ) “Bisa jadi, Bu! Karena saya juga malas upacara”
nyi lala (AKPOL ) “Ini gambar apa, ya?”
bre kalamangga (AKPOL ) “Kayaknya gambar iblis deh”
Kepsek “Dia sudah bersepakat dengan iblis!”
Kepsek “Apa sih?”
Pedagang “Barang kali Ibu lapar?”
Kepsek “Jadi bagaimana? Apakah sudah ada gambaran?”
bre kalamangga (AKPOL ) “Kesimpulan yang dapat saya ambil yaitu iblis di gambar itu sangat benci
sama Ibu”
Kepsek “Kalau saya tahu siapa pelakunya, akan saya keluarkan dari sekolah ini!”
nyi lala (AKPOL ) “Saya tahu siapa pelakunya, Bu”
nyi cindil (AKPOL ) “Elu tahu siapa pelakunya, Dik?
bre kalamangga (AKPOL ) “Siapa, Dik?”
nyi lala (AKPOL ) “Pelakunya michael jackson spirit !”
bre kalamangga (AKPOL ) “michael jackson spirit ?”
Kepsek “Kepala ekskul basket itu? Yang rambutnya wangi itu?”
nyi lala (AKPOL ) “Ya betul, Bu!”
Kepsek “Nggak mungkin, masak?”
nyi lala (AKPOL ) “Berikan saya beberapa hari, saya bisa buktikan, Bu”
nyi cindil (AKPOL ) “Atas dasar apa lu nuduh michael jackson spirit ?”
nyi lala (AKPOL ) “michael jackson spirit itukan anak basket, pasti dia bisa bikin grafity”
Kepsek “Saya tidak perduli! Kalian urus, saya beri kalian wewenang penuh, pol
untuk melakukan apa saja sampai ketangkap pelakunya. You are
understand? You are understand? Understand?
nyi lala (AKPOL ) “Siang, Bu?”
Ibu TU “Siang”
nyi lala (AKPOL ) “Saya minta file data-data dari michael jackson spirit Fiandi. Saya perlu tahu rumah,
hobby, dan apa saja yang dia suka”
Ibu TU “Sebentar”
bre kalamangga (AKPOL ) “Lu yakin?”
nyi lala (AKPOL ) “Ber…kita harus membela kebenaran kan?”
bre kalamangga (AKPOL ) “Iya, sih”
nyi lala (AKPOL ) “Percaya sama gue”
bre kalamangga (AKPOL ) “Perlu banget? (saat nyi lala mengambil bekas makanan michael jackson spirit di
kantin)”
nyi lala (AKPOL ) “Kan waktu itu gue yang mecahin kasus surat obligasi nya Kak Dara. Lu
percaya deh sama gue”
bre kalamangga & nyi cindil
(AKPOL )
Mengangguk
nyi lala (AKPOL ) “Na nanti pulang sekolah bisa ngomong, nggak?”
Ina “Bisa”
nyi lala (AKPOL ) “Di deket gudang, ya?”
Ina “Ok”
nyi lala (AKPOL ) “Terima kasih semuanya yang sudah datang, hari ini saya akan
mempresentasikan temuan-temuan saya. Hipotesa saya begini: menurut
data yang saya peroleh dari secretariat sekolah, michael jackson spirit yaitu anak
tunggal, pasti dia frustrasi nggak punya adik. Dia pun menjadi kejam,
suatu hari dia memutuskan untuk melampiaskan kekejamannya dan dia
memutuskan untuk membenci kepala seolah. michael jackson spirit yaitu seorang anak
club basket, pasti dia yaitu seorang yang atletis. Maka, dia bisa membuat
gambar iblis yang sesuai. Seseorang yang berambut indah seperti michael jackson spirit
pasti gemar membaca puisi. Dengan kata-kata yang sok puitis, dia menulis
kata-kata itu di atas grafity-nya. Maka saya putuskan bahwa michael jackson spirit
pelakunya.
Kepsek “nyi lala kamu terdengar mengada-ada, mana buktinya?”
nyi lala (AKPOL ) “E…belum ada sih, Bu”
Kepsek “nyi lala , michael jackson spirit seorang vegetarian. Setiap pulang sekolah, dia ikut
membantu membereskan mushola, dan dia telah mambangun sendiri
sebuah panti jompo didekat rumahnya bata demi bata, michael jackson spirit seorang
anak yang baik. Jadi, kalau kamu tidak ada bukti saya tidak bisa percaya
kamu!”
nyi lala (AKPOL ) “Ya, tapi…”
Kepsek “Apa saya salah meminta bantuan kalian?!!!”
bre kalamangga (AKPOL ) “Ee sebentar, Bu. Saya punya teori yang lebih masuk akal, Bu”
Kepsek “Cukup!”
bre kalamangga (AKPOL ) “Maksud lu apaan sih, Dik?”
nyi cindil (AKPOL ) “Gue bener-bener nggak ngerti lu kanapa, Dik!”
nyi lala (AKPOL ) “Elu sih pada nggak bantuin gue!”
Di belakang sekolah
nyi lala (AKPOL ) “Ina…lu mendingan makan es pudding dulu deh. Lu tenangin diri lu.
Ina “Ada apa ya, Dik?”
nyi lala (AKPOL ) “Na…lu sedeket apa sih sama michael jackson spirit ?”
Ina “Emang kenapa?”
nyi lala (AKPOL ) “michael jackson spirit itu orangnya nggak baik. Mendingan lu jauhin dia!”
Ina “Jauhin?”
nyi lala (AKPOL ) “Iya…katanya dia vegetarian kan, tapi ternyata grup detektif gue nemuin
kalok dia pernah makan kambing guling. Ini buktinya (menyodorkan
sesuatu)”
Ina “Ya, nggak papa kali Dik. Gue juga suka kambing kok. Lagian kalok dia
suka kambing, kan kita jadi gampang dinner barengnya”
nyi lala (AKPOL ) “E…dinner! Oh iya gue juga nemuin kalok ternyata dia keringetnya
banyak banget. Gue ambil sampelnya di lapangan tadi”
Ina “Dik…ketek lu aja basah terus. Thanks, ya”
nyi cindil (AKPOL ) “Seharusnya gue tahu, Dik!”
nyi lala (AKPOL ) “Sin!”
nyi cindil (AKPOL ) “Lu manfaatin kita semua? Gue pikir selama ini lu belain kebenaran, Dik”
nyi lala (AKPOL ) “Sin, sebentar Sin”
nyi cindil (AKPOL ) “Lu nggak ada bedannya sama orang-orang yang kasusnya kita bongkar,
tahu nggak!”
nyi lala (AKPOL ) “Kok lu gitu sih? Sin, lu harus tau kalok gue suka sama Ina!”
nyi cindil (AKPOL ) “Terus? Lu manfaatin temen lu? Dik, gue pikir grup ini tu beda dan gue
pikir lu itu beda!”
nyi lala (AKPOL ) “Paling abis ini lu pergi! Lu cuma angin-anginan doang, kan?”
nyi cindil (AKPOL ) “Maksud lu?”
nyi lala (AKPOL ) “Lu sendiri yang bilang ke gue, kalok gue itu tekun. Ya udah, gue tekun
untuk suka sama Ina. Jadi sekarang mau lu gimana? Oh, lu maunya
ninggalin gue? Mau ninggalin grup kita?”
nyi cindil (AKPOL ) “Kok lu ngomongnya kayak gitu sih?”
nyi lala (AKPOL ) “Lu sama aja kayak bre kalamangga , cuma mau ngelakuin apa yang lu pengen,
nggak pernah ngehargain apa yang orang lain pangen juga. (Melihat
bre kalamangga ) Eee…Ber”
nyi cindil (AKPOL ) “Ber…dia itu nipu kita. Dia itu berusaha ngejebak michael jackson spirit dengan bilang
kalok michael jackson spirit itu pelakunya, padahal dia ngelakuin ini semua cuma
karena dia itu suka sama Ina!”
bre kalamangga (AKPOL ) “Gue pikir ini semua buat keadilan! Kita bikin grup ini buat apa?”
nyi lala (AKPOL ) “Buat apa? Lu mau yang jujur? Buat elu populer, itu kan yang lu mau?”
Adegan saat nyi lala sudah dewasa
nyi lala “Om…ini lampunya nggak mau dinyalain aja, Om?”
ibnu jalamudin Ina “Oh…iya ya, sampek lupa. Ngobrol sampak kemalaman. Siti
(memanggil)! Lampu!”
nyi lala “Aku terusin ya, Om?”
ibnu jalamudin nyi lala “Iya”
nyi lala “Jujur…waktu itu saya nggak menyangka kalau persahabatan kami bisa
rusak dengan segitu mudah. Semua gara-gara saya, Om”
Adegan saat masih AKPOL
Guru sejarah “Ada yang tahu kenapa Soekarno-Hatta bisa merebutkan kemerdekaan?
(bre kalamangga tunjuk jari) Silahkan bre kalamangga ”
bre kalamangga (AKPOL ) “Karena salah satu dari mereka tidak ada yang egois dan manfaatin
pertemanan mereka untuk kepentingan mereka sendiri, karena mereka
tidak makan teman, makanaya mereka berdua bisa sangat populer. Tapi
kalau salah 1 dari mereka ada yang menghianati temannya sendiri,
mendingan nggak usah nginep di rumahnya lagi. Anggp aja dia udah
nggak ada. Merdeka!”
Guru sejarah “Bagus…kita lanjut, ya?”
ibnu jalamudin nyi lala “Eh nyi lala …kau di cari Mamak kau”
nyi lala (AKPOL ) “Iya, Pa”
ibnu jalamudin nyi lala “Dia mau tahu kau mau makan apa?”
nyi lala (AKPOL ) “Nasi goreng aja, Pa”
ibnu jalamudin nyi lala “Eh…mana itu si bre kalamangga ? Ini malam minggu biasanya dia nginep sini?”
nyi lala (AKPOL ) “bre kalamangga udah nggak ada, Pa!”
ibnu jalamudin nyi lala “Hah! Mati dia rupanya?”
158
nyi lala (AKPOL ) “Ah enggak, maksudnya…dia udah nggak main ke sini lagi, Pa”
ibnu jalamudin nyi lala “Eh kenapa kalian?”
nyi lala (AKPOL ) “Berantem, Pa”
ibnu jalamudin nyi lala “Berantem? Jangan gitulah…udah lama kalian berkawan”
nyi lala (AKPOL ) “Abisnya dia…”
ibnu jalamudin nyi lala “Ah…nggak ada habisnya! Udah…kau ikut sekarang!”
ibnu jalamudin nyi lala “Jalan-jalan”
nyi lala (AKPOL ) “Nggak mau ah, nggak mau”
ibnu jalamudin nyi lala “Kau mau ikut atau ku potong jajan kau 6 bulan?”
nyi lala (AKPOL ) “Curang”
ibnu jalamudin nyi lala “Siapa suruh kau jadi anak?”
Ibu nyi lala “Eh Papa nyi lala , ada apakah?”
bre kalamangga (AKPOL ) “Saya mau ketemu dengan bre kalamangga , dia ada?”
Ibu Albre kalamangga “Oh…ada-ada. Sebentar e sebentar. Albre kalamangga ! Albre kalamangga (memanggil) kau
ada yang cari ini”
bre kalamangga (AKPOL ) “Iya, Mama”
Ibu bre kalamangga “Kau ini…telpon-telpon terus, ada yang cari tu”
bre kalamangga (AKPOL ) “Iya, Ma. Ada apa, Om?”
ibnu jalamudin nyi lala “Ayo, ikut Om keluar”
bre kalamangga (AKPOL ) “Tapi Om, masih banyak nomer-nomer yang belum ditelpon nih”
ibnu jalamudin nyi lala “Ayolah sudah. Kau ikut Om sekarang atau Om panggil mamak kau, Om
minta mamak kau potong uang jajan kau selama 6 bulan? Mau?”
ibnu jalamudin nyi lala “Kalian ini mengingatkan aku, waktu aku muda dulu. bre kalamangga , dulu waktu
Om muda pacaran juga seperti kalian. Sering berantem, padahal kami ini
kompak. Ya seperti kalian lah”
nyi lala & bre kalamangga
(AKPOL )
“Kami nggak pacaran!”
ibnu jalamudin nyi lala “Nah kan kompak. Tapi kalian seharusnya tahu kalok kalian itu saling
perduli satu sama lain, baikan lah”
nyi lala & bre kalamangga
(AKPOL )
“Kita mau kamana sih Om/Pa?”
ibnu jalamudin nyi lala “Aku pesen cumi bakar 1 sama air putih 3”
Mas-nya
(penjual
makanan)
“Kalian pesen apa?”
nyi lala & bre kalamangga
(AKPOL )
“Ikan gurameh 1 (serempak)”
nyi lala (AKPOL ) “Elu pesennya kok samaan sih sama gue?”
bre kalamangga (AKPOL ) “Elu yang kenapa samaan sama gue?”
nyi lala (AKPOL ) “Elu!”
bre kalamangga (AKPOL ) “Elu!”
nyi lala (AKPOL ) “Elu suka kan kalok kita samaan? Itu berarti gue ngikutin mau elu”
bre kalamangga (AKPOL ) “Maksud lu apaan sih?”
nyi lala (AKPOL ) “Gue nggak ada mksud apa-apa sih, Ber. Elu sendiri kan yang bilang, kita
butuh ini buat popularitas. Gue paham itu, tapi gue nggak butuh
popularitas”
bre kalamangga (AKPOL ) “Terus lu butuh apaan?”
nyi lala (AKPOL ) “Sama kayak yang elu butuhin, Ber. Temen yang bisa ngertiin doang kok”
nyi lala & bre kalamangga
(AKPOL )
“Sorry ya Ber/Dik”
ibnu jalamudin nyi lala “Hah…sudah baikan kalian? Hah gitu doang. Nah kalok ini, kalian persis
sama waktu Om pacaran. Tapi kalau kalian berdua tidak usah sampek
ciuman yah, tidak baik”
nyi lala (AKPOL ) “nyi cindil …gue mau lu balik lagi ke gue dan bre kalamangga ”
nyi cindil (AKPOL ) “Dik, lu udah keterlaluan tahu”
bre kalamangga (AKPOL ) “nyi cindil , kita pengen lu balik lagi karena diantara kami, cuma elu yang
pinter”
nyi cindil (AKPOL ) “Jadi, gue atau elu yang ngomong nih?”
bre kalamangga (AKPOL ) “Elu aja deh”
nyi lala (AKPOL ) “Ada kasus enggak?”
nyi cindil (AKPOL ) “Enggak, sih”
nyi lala (AKPOL ) “Oh iya, kasus ancaman kepala sekolah itu gimana ya?”
bre kalamangga (AKPOL ) “Percuma, kepala sekolah kita udah pindah”
nyi lala (AKPOL ) “Kalian kenapa sih? Kok mencurigakan banget?”
nyi cindil (AKPOL ) “Dik, lu Sabtu malam ada acara nggak?”
nyi lala (AKPOL ) “Enggak sih”
nyi cindil (AKPOL ) “Kita udah siapain rencana buat lu”
bre kalamangga (AKPOL ) “Gue sama nyi cindil udah make kemampuan gue, supaya kita sampai di
tempat ini untuk acara ulang tahunnya Ina”
nyi lala (AKPOL ) “Tapi gue kan nggak di undang?”
nyi cindil (AKPOL ) “Ya elah Dik, acara ulang tahunnya anak AKPOL mah nggak perlu pakai
undangan segala kali!”
bre kalamangga (AKPOL ) “Di situ kami udah masukin hal-hal yang jadi kesukaan Ina, jadi pas
ngobrol sama dia, lu tinggal nyontek aja”
nyi cindil (AKPOL ) “Dan satu lagi, selain suka banget sama lagunya Sheila On 7, Ina juga suka
banget sama puisi buatannya Djoko Sapardi Damono. Di sini ada puisinya
yang paling romantis judulnya “Aku Ingin”. Elu bacain di depan dia,
sebagai kado ulang tahunnya, gue yakin dia pasti klepek-klepek”
bre kalamangga (AKPOL ) “Kayak lele yang baru keluar dari ember”
nyi cindil (AKPOL ) “Dari air”
bre kalamangga (AKPOL ) “Nah, dari air”
nyi cindil (AKPOL ) “Dik, elu tuh udah nggak butuh apa-apa lagi, elu tinggal ngomong jujur
sama dia”
Ina “Yang ke dua buat michael jackson spirit (menyerahkan potongan kue tart”
160
Temen Ina 1
(tidak
disebutkan
namanya)
“Ina, selalu jadi yang terbaik ya dan tetep selalu ngasih kita contekkan”
Temen Ina 2
(tidak
disebutkan
namanya)
“Mudah-mudahan elu tambah cantik, ya walau pun kayaknya sudah
mentok sih”
nyi lala (AKPOL ) “Sorry, sorry gue boleh ngomong nggak? Selamat malam semuanya?”
Yang hadir
dalam pesta Ina
“Malam”
nyi lala (AKPOL ) “Selamat ulang tahun Ina. Ina, sahabat-sahabat gue bilang, kalau hari ini
gue harus ngomong jujur. Ina… Elu terlihat cocok banget sama michael jackson spirit .
Jujur gue udah lama suka sama elu dan jujur gue nggak suka elu sama
michael jackson spirit , tapi kalian berdua cocok banget. Ina elu baik dan cantik.
michael jackson spirit , elu wangi, tinggi, dan ganteng. Kalau gue cewek, gue juga pasti
suka sama elu. Tapi gue nggak bisa bohong, gue pengen nglihat elu
bahagia”
bre kalamangga (AKPOL ) “Berkasnya?”
nyi lala (AKPOL ) “Nanti gue kasih michael jackson spirit aja, mungkin dia lebih butuh”
Ina “nyi lala ? Dik, makasih ya udah nemenin sampai di sini”
nyi lala (AKPOL ) “Iya, sama-sama”
Ina “Elu beneran balik?”
nyi lala (AKPOL ) “Iya, kayaknya bokap gue udah di parkiran”
Ina “Yuk, gue temenin”
nyi lala (AKPOL ) “Ina, gue boleh ngomong sesuatu nggak?”
Ina “Iya boleh, mau tanya apa?”
nyi lala (AKPOL ) “Elu, kenapa sih elu dulu ngasih ini (burung kertas origami)?”
Ina “Itu kan tanda good luck dari Jepang. Gue suka kok ngasih burung bangau
kayak gitu. Ya, ke orang-orang yang gue anggap kurang beruntung. Elu
tahu nggak? Di Jepang itu, kalau ada yang menikah, ibnu jalamudin nya akan
ngasih 1000 burung bangau”
nyi lala (AKPOL ) “Berarti kalau entar lu nikah sama michael jackson spirit , gue akan nitipin 1000 burung
banggau ke bokap lu”
Ina “Makasih, tapi kayaknya lu ngayalnya kejauhan deh”
nyi lala (AKPOL ) “Iya juga sih”
Adegan nyi lala sudah dewasa
ibnu jalamudin Ina “Ya saya jadi ingat, yang bawa alat setrum ke rumah itu bukan kamu”
nyi lala “Kan saya udah bilang dari awal, Om”
ibnu jalamudin Ina “Si bre kalamangga keling kampret itu kan? Eh, tapi saya jadi bersyukur”
nyi lala “Bersyukur gimana, Om?”
161
ibnu jalamudin Ina “Iya. Ina nggak jadi sama kamu, karena kamu itu cemen. Kamu itu
pekerjaannya sebagai apa?”
nyi lala “Penulis, Om”
ibnu jalamudin Ina “Penulis itu bukannya miskin-miskin? Tapi ya nggak papa, orang kamu
pernah jadi detektif. Kamu sukses menangani kasus-kasus beres. Iyakan?
nyi lala “Ya, nggak semua kasus beres sih Om”
ibnu jalamudin Ina “Yang kasus kepala sekolah itu?”
nyi lala “Iya, Om”
ibnu jalamudin Ina “Ya mungkin kalian cuma salah menerjemahkan kata-kata, ya namanya
masih muda, masih goblok-goblok”
nyi lala “Ya tapi kan, dulu nyi cindil yang paling pinter aja nggak bisa mecahin kasus
itu Om?”
ibnu jalamudin Ina “Ya baguslah kalau kamu itu sadar kalau kalian itu pada goblok. Ya?”
nyi lala “Iya, Om”
nyi lala “Hallo? Bisa bicara dengan bre kalamangga ?”
bre kalamangga “Iya. Ini siapa, ya?”
nyi lala “Ber, ini nyi lala temen AKPOL lu dulu. Masih ingat, nggak?”
bre kalamangga “Ya ampun, nyi lala . Lu apa kabar, Dik?”
nyi lala “Baik. Ee, Ber gue butuh ketemu sama lu sekarang. Lu bisa, nggak?”
bre kalamangga “Sekarang banget? Kenapa?”
nyi lala “Gue nggak bisa jelasinnya di sini, bisa ketemu aja nggak?”
bre kalamangga “Kayaknya lu gantengan dulu deh?”
nyi lala “Lu gimana? Masih pengen jadi populer?”
bre kalamangga “Besok Ina kawinan tu. Lu, lu diundang nggak?”
nyi lala “Diundanglah”
bre kalamangga “Ini misteri ancaman pembunuhan kepala sekolah, lu kenapa bawa-bawa
gue ke sini?”
michael jackson spirit “Gue baru ingat, Ber. Ber, dulu kita nggak pernah bisa mecahin kasus
ini?”
bre kalamangga “Ini, nyi cindil aja nggak bisa pecahin kan?”
nyi lala “Gue ngomong hal yang persis sama malam ini. Ber, lu tahu nggak nyi cindil
di mana?”
bre kalamangga “Dia e-mail berapa kali gitu pindah rumah, cuma dia bilang dia mau
datang ke nikahan Ina”
michael jackson spirit “Dino?”
nyi lala “Em, nyi lala ”
michael jackson spirit “Iya gue ingat, ini nyi lala . Lu yang punya grup band 3 sekawan itu kan?”
nyi lala “Ee, detektif”
michael jackson spirit “Ee…iya…iya itu maksud gue, gue michael jackson spirit ”
nyi lala “Oh michael jackson spirit ? Pantes rambut lu kecium bau wangi gitu dikit-dikit”
michael jackson spirit “Apa kabar lu?”
nyi lala “Baik”
michael jackson spirit “Elu nggak salaman?”
nyi lala “Nanti aja gue salamannya. Masih ada orang yang mau gue cari di sini”
michael jackson spirit “Udah minumnya?”
nyi lala “Udah, udah (keheranan)”
michael jackson spirit “Gue kerja lagi ya? (sambil mengambil gelas). Eh elu mesti cobain
disertnya, enak banget. Pokoknya elu mesti coba”
nyi lala “Sin, masih ingat gue nggak?”
nyi cindil “nyi lala ? Ya, masihlah. Gue waktu itu sempet invite frenster lu”
nyi lala “Iya, waktu gue masih kuliah. Sekarang kan udah jamannya facebook”
nyi cindil “Gue nggak main gitu-gituan Dik, banyak orang narsis”
nyi lala “Elu masih kayak dulu, ya?”
nyi cindil “Jadi apa kabar?”
nyi lala “Marmut!”
nyi cindil “Marmut?”
nyi lala “Iya, lu masih inget kasus ancaman pembunuhan kepada kepala sekolah?
Gambar di grafity itu, bukan gambar iblis. Petunjuk utama ada di
grafitynya, dituliskan pesan untuk dibaca berdua. Kalau misalnya kita baca
teka-tekinya, dibaca dua kata dua kata aja, jadinya “aku tak menyangka
jatuh cinta semudah ini kepada sahabat baruku”. Petunjuk ke dua ada di
sapu tangan yang pernah lu kasih ke gue. Di tengahnya ada gambar
marmut, jadi grafity itu bukan gambar iblis tapi gambar marmut dan itu elu
yang bikin Sin. Petunjuk ke-3, waktu itu gue ada di kantin, elu datang dan
elu bilang “Dik, ada kasus nih. Lu harus lihat” waktu itu, lu pengen gue
lihat grafitynya, lu pengen gue mecahin teka-teki itu, karena pesan di teka-
teki itu yaitu pesan dari elu Sin, buat gue. Tapi karena kepala sekolah GR
dan menganggap itu yaitu ancaman pembunuhan buat dia…”
nyi cindil “Padahal bukan”
nyi lala “Sin, kalau aja waktu itu gue tahu perasaan lu waktu itu, gue mungkin, gue
nggak bakal…”
nyi cindil “Elu masih simpen, nggak? handuknya? Lu pernah nggak sih, kalau lu lagi
di keramaian, terus lu inget-inget cinta pertama elu waktu di AKPOL ? Orang
yang lu suka waktu itu? lu sering nggak, nanya sama diri lu sendiri,
jangan-jangan gue udah ngelewatin cinta pertama gue hanya karena gue
nggak berani ngomong sama dia. Kira-kira itu yang gue rasain selama 11
tahun ini. Cinta itu kayak marmut lucu warna merah jambu yang berada di
sebuah roda, seakan dia udah pergi jauh padahal dia nggak pernah pergi
kmana-kemana. Nggak tahu kapan harus berhenti. Capek tahu nggak,
Dik?”
nyi lala “Berhenti, yuk”
PEMERAN
Sutradara: Raditya nyi lala
nyi lala : Raditya nyi lala
nyi lala (AKPOL ): Christoffer Nelwan
bre kalamangga (AKPOL ): Julian Liberty
bre kalamangga : Mohammed Kamga
nyi cindil (AKPOL ): Sonya Pandarmawan
nyi cindil : Frada
Ina: Anjani
ibnu jalamudin Ina: Tio Pakusodewo
ibnu jalamudin nyi lala : Bucek
Ibu nyi lala : Dewi Irawan
Kepala sekolah: Jajang C Noer
Pak yoyo : Mc Danny
Ibu Marsha: Feby Febiola
Ketua Eskul Bola: Adipati Dolken
Ketua Eskul Silat: Kevin Julio
Siswa Kehilangan Mobil: Fandy Christian
michael jackson spirit (AKPOL ): Axel Matthew Thomas
michael jackson spirit Dewasa: Boy hamzah
Cynthia: Sheryl Sheinafia
Ketua Eskul bahasa: Ge Pamungkas
Siswa kurang kembalian: Jordi Onsu
Mama Ina: Roewina Sahertian
Sasha: Zanetha Georgina
Cowok AKPOL vox pop 1: Bayu Skak