Berbicara tentang bangsa Yahudi artinya kita bersoal tentang asal-usul, sejarah,
taktik dan permainan yang mereka lakukan, sehingga bangsa Yahudi itu berhasil
mendirikan sebuah negara Yahudi di bumi Palestina yang bersifat temporer. Hal
ini akan kita bahas lebih lanjut.
Bangsa Yahudi yang ada sekarang ini bisa dibagi menjadi dua golongan, yaitu
Yahudi Semitik dan Yahudi Ezkinaz. Yang terakhir ini juga sering disebut Yahudi
non-Semitik. Adapun asal-usul Yahudi Semitik sendiri masih dipersengketakan
oleh para sejarawan. Sebagian berpendapat, mereka yaitu keturunan Nabi
Ibrahim. Beliau ini berhijrah dari kota Aur di sebelah Selatan Mesopotamia,
menuju ke Khurran di Syiria. Di sinilah ayah Nabi Ibrahim meninggal dunia.
Kemudian Nabi Ibrahim berpindah lagi menuju bumi Kananiah sekitar tahun
2000 SM. Di antara keturunan beliau yaitu Nabi Ya'kub, yang diberi gelar
Israel, sehingga anak cucunya kelak dipanggil dengan Bani Israel. Di antara
keturunan Ya'kub (Israel) yaitu Nabi Yusuf yang pernah menjabat semacam
Menteri Pertanian Mesir, sehingga anak cucu Ya'kub (Bani Israel) berdiam di
Mesir hingga masa Nabi Musa as. Beliau inilah yang mengajak Bani Israel keluar
dari Mesir, untuk menyelamatkan diri dari penindasan Fir'aun. Versi ini banyak
dipegang oleh para sejarawan dan para tokoh Yahudi sendiri.
Sebagian sejarawan lagi berpendapat, bahwa bangsa Yahudi pada hakikatnya
yaitu bangsa campuran antara berbagai unsur (mixed race) yang dipersatukan
oleh satu nasib dan watak. Mereka hidup mengembara seperti kaum gypsy pada
masa Jahiliyah, atau seperti kaum pengembara Syatharien, dan Iyarien
(Vagabonds) pada masa Dinasti Abbasiah. Dalam pengembaraannya dari satu
ke lain daerah itu, bangsa Yahudi pernah menyerbu ke kota-kota bumi Kananiah,
kemudian merampok dan merampas harta penduduknya. Mereka membentuk
komunitas yang memiliki karakteristik tersendiri dan bahasa campuran antara
bahasa klasik seperti bahasa Syiriak, Akadian dan bahasa Phinisian.
Kalau kebenaran sejarah Yahudi Semitik telah mengalami kesimpangsiuran, dan
asal-usul mereka dimasalahkan, maka ajaran agama Yahudi yang murni dari
sudut mana pun diragukan keasliannya, setelah tertimbun dalam berbagai
pemalsuan. Dasar yang melandasi pola pikir dan tingkah-laku Yahudi tidak lain
yaitu ajaran Talmud, yaitu pedoman rahasia yang tidak diketahui dengan pasti,
kecuali oleh mereka sendiri8. Dengan demikian, kedudukan ajaran agama
Yahudi sebagai agama samawi telah cenderung berubah menjadi 'Organisasi
Rahasia'. Dengan meneliti sejarah Yahudi dalam kisah Nabi Musa menurut Kitab
Suci, kita akan mengetahui, bahwa Nabi Musa hidup di Mesir bersama kaumnya,
Bani Israel di bawah naungan Pemerintah Mesir itu. Kemudian mereka
meninggalkan negeri itu untuk menyelamatkan diri dari kejaran raja Fir'aun dan
bala-tentaranya menuju Palestina. saat Nabi Musa wafat, mereka belum bisa
memasuki pintu wilayah Palestina. Pada masa Nabi Daud, mereka bisa
memasuki tanah Palestina dari Sinai, dan menguasai Yerusalem kira-kira pada
tahun 2000 SM. Namun mereka juga belum bisa menguasai seluruh wilayah
Palestina. Pada masa pemerintahan Nabi Sulaiman putra Daud, kerajaan
mereka terbagi menjadi kerajaan kecil-kecil. Dan kerajaan purba inilah yang
sekarang dijadikan alasan historis untuk mengklaim sahnya negara Yahudi di
Palestina sekarang. Padahal, kerajaan Yahudi dalam sejarah Nabi Daud dan
Nabi Sulaiman tidak lebih dari sebuah kota dan desa-desa sekelilingnya9. Hanya
karena kebiasaan saja, bangsa Yahudi memanggil pemimpinnya dengan
sebutan 'Raja'.
Di antara kerajaan tersebut yang terkenal yaitu kerajaan Sumeria dan kerajaan
Yahuda. Raja Sargeus dari Yunani pernah menyerbu negeri Sumeria pada tahun
576 SM. Sedang raja Nebuchadnezzar II dari Babilonia menyerbu kerajaan Israel
yang ibu kotanya Yerusalem, kemudian menghancurkan Kuil Sulaiman. Orang-
orang Yahudi ditawan dan digiring ke Babilonia. Di sinilah para tokoh Yahudi
membesarkan hati kaumnya dengan konsep janji Tuhan dan Bumi Nenek
Moyang. Sejak itu, dalam perjalanannya mereka selalu berusaha untuk bisa
kembali ke Palestina dengan berbagai cara dan upaya. Namun mereka selalu
menemui kegagalan, meskipun telah mencoba berkali-kali.
Bahkan akibatnya justru membuat mereka bertambah ketat di bawah
pengawasan penguasa. Tidak jarang kekejaman penguasa menjadi penderitaan
rutin yang mereka alami, dan mengakibatkan kegiatan-kegiatan eksodus dan
diaspora orang-orang Yahudi makin meluas ke seluruh penjuru bumi untuk
menyelamatkan diri. Dari tanah Babilonia lah para pemuka Yahudi menemukan
ide dan konsep Bumi Yang Dijanjikan dan konsep Bangsa Pilihan Tuhan, dengan
harapan ide semacam itu akan bisa melestarikan persatuan dan kemurnian Ras
Yahudi, dan untuk mengembalikan kepercayaan diri bangsa Yahudi.
Dari kilasan fakta di atas kita bisa melihat, bagaimana bangsa Yahudi sepanjang
sejarah mengendalikan perkumpulan rahasia, yang dikembangkan dengan getol
untuk mewujudkan cita-cita mereka. Makin lama perkumpulan rahasia itu
berkembang mirip dengan pemerintahan terselubung, yang dikendalikan oleh
tokoh-tokoh Yahudi Internasional, yang berdiam di berbagai penjuru dunia.
Bangsa Yahudi punya keyakinan, bahwa bangsa lain yaitu 'Goya', atau dalam
bahasa Ibraninya 'Goyim', yang juga sering disebut 'Gentiles', atau 'Umamy'
dalam bahasa Arabnya, yang berarti bangsa lain itu diciptakan Tuhan untuk
kepentingan Yahudi belaka, sebagai bangsa pilihan Tuhan.
Kemudian, pada tahun 160 M Palestina dan wilayah Syam lainnya dikuasai oleh
kerajaan Romawi. Rajanya, yaitu raja Herod Agung (40-4 SM) membangun
istana dan juga membangun Kuil Sulaiman (Salomon Temple) kembali, di
samping memberikan kebebasan kepada penduduk Yahudi. Namun pada tahun
77 M raja Titus bertindak keras terhadap orang Yahudi, karena mereka
mengadakan pemberontakan dan kekacauan di negeri itu, sehingga kota
Yerusalem hancur. Kemudian raja mengeluarkan peraturan yang melarang
orang Yahudi berdiam di Yerusalem atau berziarah ke Kuil Sulaiman10. Sampai
beberapa abad kemudian bangsa Romawi itu tetap bercokol hingga ditaklukkan
oleh kaum Muslimin. Kemudian penduduk asli setempat masuk agama Islam.
Mereka yaitu bangsa Arab yang merupakan mayoritas penduduk bumi
Palestina, sampai awal abad ke 20 ini. Setelah kedatangan orang-orang Yahudi
secara besar-besaran dari seluruh penjuru dunia, jumlah penduduk Arab
sekarang berbalik menjadi minoritas. Hal ini terjadi karena kebijakan deportasi
Pemerintah Israel terhadap penduduk Arab, dengan dukungan penuh dari
gerakan Zionisme Internasional.
Demikianlah latar belakang bangsa Yahudi Semitik. Adapun kaum Zionis
sekarang yang jumlahnya 82% dari seluruh penduduk yaitu orang Yahudi jenis
Ezkinaz (non-Semitik), sesuai dengan sumber Zionisme sendiri11. Pada abad
pertama Masehi, sejumlah orang berdarah Turki Mongolia meninggalkan negeri
mereka, keluar berjalan menuju arah Barat dari Asia, melintasi daerah yang
terletak di sebelah Utara Laut Kizwin dan Laut Mati. Mereka ini mendirikan
kerajaan besar yang disebut 'Kerajaan Kojar'. Oleh sebab itu, Laut Kizwin juga
disebut Laut Kojar. Orang Kojar berdarah Turki Mongolia itu menganut
kepercayaan Animisme. Dalam perjalanan sejarah, ternyata mereka lebih
cenderung untuk memeluk agama Yahudi Baru, yang telah mengalami
perubahan oleh tangan tokoh-tokoh Yahudi pada masa penindasan raja
Nebuchadnezzar II dan penguasa Babilonia sesudahnya, dan juga pada masa-
masa lain yang berbeda. Tentang bagaimana agama Yahudi sampai kepada
Kojar itu, tidak banyak ditulis dalam sejarah. Dan bagi sebagian bangsa Yahudi,
bangsa Kojar tidak dianggap sebagai golongan mereka, yang di sini tidak perlu
disebut secara rinci12. Kerajaan Kojar berlangsung cukup lama dengan wilayah
kekuasaan yang cukup luas, dan mencapai masa kejayaannya pada abad ke 9
M.
Kemudian pada tahun 965 M kerajaan Kojar dikalahkan dan dikuasai oleh
bangsa Slavia, setelah terjadi pertempuran sengit bertahun-tahun antara kedua
belah pihak. Penindasan penguasa Slavia terhadap orang-orang Yahudi Kojar
kemudian menimbulkan arus pelarian ke luar negeri. Sebagian mereka melarikan
diri dan hidup di bawah Pemerintahan Rusia. Para pelari ini membentuk
kelompok masyarakat bawah tanah, yang kemudian tidak jarang mendalangi
timbulnya kekacauan atau tindak pembunuhan politik di Rusia. Sebagian besar
lainnya melarikan diri ke Eropa Timur. Dari sini mereka menyebar ke seluruh
dunia, terutama ke Amerika Serikat. Dan anak cucu Yahudi Kojar itulah yang
kemudian membanjiri Palestina sekarang, dan mengklaim adanya hak sejarah
yang sah bagi bangsa Yahudi di Palestina dalam artian yang sebenarnya.
Seperti telah kita singgung terdahulu, kerajaan Yahudi berlangsung tidak lama,
yaitu periode kekuasaan Nabi Daud dan Nabi Sulaiman. Sedang kekuasaan
Yahudi lainnya tidaklah lebih dari kekuasaan atas satu kota beserta desa
sekitarnya, mirip kehidupan suku-suku yang bermukim.
Mereka belum pernah membentuk komunitas di seluruh Palestina, karena
mereka bukanlah penduduk asli. Sama dengan keadaan Yahudi di Israel
sekarang, mereka datang dari berbagai penjuru dunia sebagai imigran, yang
tidak ada hubungannya dengan darah Yahudi Semitik. Sebagai akibat wajar dari
keyakinan bangsa Yahudi dan perasaan hidup dalam ketidakpastian selama
sejarah mereka, ditambah lagi dengan adanya keyakinan, bahwa bangsa Yahudi
yaitu 'Bangsa Pilihan Tuhan', maka mereka selalu mengandalkan taktik
subversif, dan menciptakan suasana kacau di negeri-negeri di mana mereka
berdiam. Dalam sejarah, mereka dikenal sebagai golongan yang terorganisasi
rapi dan rahasia, sehingga banyak peristiwa sejarah yang didalangi oleh orang-
orang Yahudi itu. Kita bisa memperhatikan sifat mereka yang membenci bangsa
lain (Gentiles), di samping membenci setiap pemerintahan kuat yang lahir dalam
sejarah.
Sementara itu, Islam muncul sebagai kekuatan yang besar, yang tidak
dikehendaki oleh Yahudi. Kaum Yahudi menyebar ke seluruh wilayah kaum
Muslimin untuk menyulut benih-benih perselisihan, pemberontakan dan
perpecahan. Mereka berhasil mendirikan beberapa sekte sesat di tengah
masyarakat Muslim dan beberapa gerakan sesat bawah tanah, yang bertujuan
melemahkan kekuatan ummat Islam. Setelah kaum Muslimin melemah, dan
superioritas dunia berada di tangan dunia Kristen Eropa, orang Yahudi
memindahkan kegiatan mereka ke negeri-negeri itu, terutama Inggris dan
Perancis. Dan awal abad ini kekuatan dunia berbalik ke tangan Amerika dan
Rusia. Maka, kegiatan Yahudi pun berpindah ke sana.
Akan tetapi, meskipun keadaan kaum Muslimin sangat lemah pada masa
pemerintahan Sultan Abdul Hamid, orang Yahudi tidak berhasil membeli bumi
Palestina dengan kekayaan yang mereka miliki. Bahkan Sultan Abdul Hamid,
seorang penguasa kerajaan Turki Utsmani yang dikambinghitamkan oleh para
sejarawan, telah menunjukkan sikapnya yang tegas terhadap Theodore Herzl,
pemimpin gerakan Zionisme Internasional kala itu, yaitu pada akhir abad ke 19.
Sultan Abdul Hamid menunjukkan pendiriannya yang tegas dengan menolak
kehadiran Herzl untuk memberikan suap kepada Sultan, agar beliau
mengizinkan orang Yahudi hijrah ke Palestina. Kemudian Sultan Hamid
mengirim catatan khusus kepada Herzl lewat kawannya Neolinsky.
Sebagaimana ditulis sendiri oleh Herzl dalam buku hariannya halaman 35, yang
dimuat dalam media Pusat Studi PLO. Sultan pesan kepada Neolinsky sebagai
berikut :
"Jika Herzl benar-benar kawanmu, sebagaimana Anda yaitu kawanku juga,
maka tolong beritahukan agar Herzl jangan sekali-kali meneruskan langkahnya,
karena aku tidak akan menjual sejengkal pun wilayah kerajaanku. Kerajaanku
bukanlah milik pribadiku, melainkan milik seluruh kaum Muslimin. Dan untuk
memperoleh itu, mereka telah mengorbankan harta benda dan hidupnya. Oleh
karena itu, kami akan mempertahankan bumi itu dengan darah kami pula, dari
setiap usaha yang dilakukan oleh pihak luar untuk merebutnya. Pasukan kami
telah terjun dalam medan perang di Syiria dan Palestina. Mereka rela gugur satu
demi satu, karena tidak ada seorang pun dari prajurit kami yang mau menyerah
kepada musuh. Mereka lebih senang mati membela kehormatan Islam daripada
hidup dalam kenistaan. Kerajaan Turki bukanlah milik pribadiku, melainkan milik
bangsa Turki. Tanah sejengkal pun tidak boleh dijarah orang. Orang Yahudi
supaya menyimpan saja jutaan uang miliknya itu. Seandainya kerajaan ini bisa
dihancur-luluhkan orang Yahudi boleh mengambil tanah Palestina dengan cuma-
cuma. Akan tetapi harus diingat, bahwa kerajaan kami tidak pernah akan mundur
dari tekad, yang telah kami pegang selama ini. Orang Yahudi tidak akan bisa
menghancurkan kami, sebelum mereka bisa melangkahi mayat-mayat kami lebih
dulu."
Apa yang terjadi setelah orang Yahudi mengetahui ketegaran sikap Sultan Abdul
Hamid? Ternyata mereka tidak kehilangan akal. Dengan menggunakan orang
Yahudi warga Turki sendiri yang bergerak di bawah tanah, yaitu wilayah Turki
yang sekarang menjadi bagian dari wilayah Yunani, mereka berhasil
menumbangkan kekuasaan Sultan Abdul Hamid. Sultan sendiri akhirnya
mengetahui sebab-sebab pokok yang membuatnya terguling. Hal ini bisa dilihat
dari sepucuk surat Sultan kepada Syeikh Mahmud Abu Syamat di Damaskus.
Dikatakan dalam surat itu, bahwa Sultan mendapat tawaran dari para tokoh
Yahudi berupa sejumlah uang emas, dengan imbalan beliau mengizinkan orang-
orang Yahudi hijrah ke Palestina, yang akhirnya mereka akan mendirikan sebuah
negara di sana.
Prof. Sa'id Al-Afgani mengupas selukbeluk dokumen itu dalam majalah Al-Araby
edisi 169 Desember 1972 sebagai berikut :
"Syeikh Mahmud Abu Syamat yaitu sesepuh kelompok Tharikat Sadzaly
Yashrithy. Dia yaitu penerus pertama yang menggantikan pimpinan Tharikat itu
setelah pendirinya Syeikh Ali Al Yashrithy meninggal dunia. Raghib Ridha, yaitu
kepala urusan istana Sultan yaitu murid Syeikh Syamat. Setiap kali berkunjung
ke Istanbul, Syeikh Syamat selalu menginap di rumah muridnya itu. Sultan
menanyakan, siapa yang menjadi tamu dan menginap di kediaman kepala
urusan istananya itu. Setelah Raghib Ridha menjelaskan siapa Syeikh Syamat
itu, Sultan merasa tertarik dan bermaksud mengundangnya ke istana. Kemudian
Sultan akhirnya memutuskan untuk menjadi muridnya, diikuti oleh para pemuka
masyarakat Istanbul, para pejabat pemerintah kerajaan Turki dan para
prajuritnya. saat Sultan digulingkan dan diasingkan dalam sebuah istana yang
terletak di daerah Salonika, ternyata salah satu penjaga di istana pengasingan
itu yaitu seorang murid Syeikh Syamat juga. Dengan surat melalui orang
tersebut, Sultan diam-diam mengadakan hubungan korespondensi dengan
Syeikh Abu Syamat. Surat itu tetap disimpan oleh Syeikh Abu Syamat dan anak-
anaknya. Baru pertama kali inilah surat dokumenter penting tersebut dimuat
dalam sebuah buku. Berikut ini yaitu lembaran surat tersebut :
Itulah lembaran pertama surat Sultan Abdul Hamid kepada Syeikh Abu Syamat,
yang ditulis dalam bahasa Turki.
Tulisan di atas yaitu lembaran kedua. Berikut ini yaitu salinan surat Sultan
Abdul Hamid dalam bahasa Arab, yang diterjemahkan ke dalam bahasa
Indonesia dengan bebas.
YA HUWA13
Bismillâhirrahmânirrahîm
Segala puji bagi Allah, dan salam sejahtera kami panjatkan kepada junjungan
kita Nabi Muhammad saw, segenap keluarganya, dan para sahabat sekalian
hingga Hari Pengadilan.
Saya tulis surat ini kepada yang mulia Syeikh Tharikat abad ini Ali Sadzaly,
cahaya Ruh dan kehidupan 'Syeikh Mahmud Effendy Abu Syamat'. Kami akan
menyambut uluran kedua tangan beliau yang mulia, dengan mengharapkan do’a
restu beliau.
Setelah menghaturkan rasa hormat perlu saya sampaikan, bahwa surat Anda
tanggal 22 Mei tahun ini telah saya terima dengan selamat. Alhamdulillah saya
ucapkan, bahwa Anda dalam keadaan sehat walafiat. Tuanku yang mulia,
dengan Taufik dan Hidayah Allah ta'ala, saya bisa melakukan amalan wirid
Tharikat Sadzaly siang dan malam. Saya perlu menyampaikan bahwa hingga
saat ini saya terus membutuhkan panggilan batin anda. Selain itu, ada masalah
yang perlu saya sampaikan kepada Anda dan orang yang bisa diajak berpikir
seperti Anda, berkenaan dengan masalah yang sangat penting berikut ini,
sebagai amanat perjalanan sejarah.
Saya meninggalkan kekhalifahan bukan karena suatu sebab tertentu, melainkan
karena adanya tipu daya dengan berbagai ancaman dari tokoh-tokoh Organisasi
Persatuan yang dikenal dengan sebutan Cun Turk, sehingga terpaksa saya
meninggalkan kekhalifahan itu14. Sebelumnya, Organisasi ini telah mendesak
saya berulang-ulang, agar saya menyetujui dibentuknya sebuah negeri nasional
bagi bangsa Yahudi di Palestina. Saya tetap tidak menyetujui permohonan
berulang-ulang yang memalukan itu. Akhirnya mereka menjanjikan uang sebesar
150 juta poundsterling emas. Saya tetap dengan tegas menolak tawaran itu.
Saya menjawab dengan kata-kata, 'Seandainya kalian membayar dengan
seluruh isi bumi ini, aku tidak akan menerima tawaran itu. Tiga puluh tahun lebih
aku hidup mengabdi kepada kaum Muslimin dan kepada Islam itu sendiri. Aku
tidak akan mencoreng lembaran sejarah Islam yang telah lama dirintis oleh
nenek-moyangku, para Sultan dan khalifah kerajaan Turki Utsmani. Sekali lagi,
aku tidak akan menerima tawaran kalian.'
Setelah mendengar dan mengetahui sikap dan jawaban saya itu, mereka dengan
kekuatan rahasia yang mereka miliki memaksa saya menanggalkan
kekhalifahan, dan mengancam akan mengasingkan saya di Salonika. Maka
terpaksa saya menerima keputusan itu daripada menyetujui permintaan mereka.
Saya masih bersyukur kepada Allah, karena saya menolak untuk mencoreng
kerajaan Islam Turki, dan dunia Islam pada umumnya dengan noda abadi yang
diakibatkan oleh berdirinya negeri Yahudi di tanah Palestina.
Biarlah semua berlalu. Saya tidak bosan mengulang-ulang rasa syukur kepada
Allah ta'ala, yang telah menyelamatkan kita dari aib besar itu. Saya rasa cukup di
sini apa yang perlu saya sampaikan dan sudilah Anda dan segenap ikhwan
menerima salam hormat saya. Guruku yang mulia, mungkin sudah terlalu banyak
yang saya sampaikan. Harapan saya, Anda beserta jamaah yang Anda bina bisa
memaklumi semua itu."
YAHUDI DAN DUNIA KRISTEN
Orang-orang Yahudi bisa bertahan hidup sambil mengisolasi diri dari
masyarakatnya, dengan mempertahankan bahasa dan kepercayaan mereka.
Mereka tetap bisa menjalin kerja-sama antar mereka meskipun mereka hidup di
berbagai negeri yang berjauhan. Namun anehnya, mereka tidak bisa hidup
antar-bersama dalam komunitas besar. Landasan umum yang mereka pakai
sebagai dasar untuk menguasai dunia dan menghancurkan dunia Kristen jarang
keluar dari garis yang telah ditentukan, seperti tertera dalam isi surat yang
disiarkan oleh majalah riset Yahudi Perancis tahun 1880 berikut ini :
Pada tanggal 13 Januari 1489, Shamur seorang pendeta Yahudi di kota Orles
menulis surat kepada masyarakat Yahudi Istanbul, minta pandangan berkenaan
dengan situasi gawat yang dialami oleh masyarakat Yahudi di Perancis.
Dijelaskan, bahwa orang-orang Perancis di kota Aix, Arles dan Marseilles
mengancam keberadaan tempat-tempat ibadah (Synagogues).
Shamur bertanya apa yang harus dilakukan. Surat itu dijawab :
"Saudara-saudara, dengan rasa sedih pengaduan kalian kami pelajari. Derita
nasib buruk yang kalian alami membuat kami ikut bersedih. Kalian mengadukan,
bahwa raja Perancis telah memaksa kalian memeluk agama Nasrani. Kalian sulit
menentang perintah paksaan itu. Maka masuklah ke agama Nasrani. Tetapi
harus diingat, bahwa ajaran Musa harus tetap kalian pegang erat-erat dalam hati
sanubari. Ummat Kristen memerintahkan supaya kalian menyerahkan harta
benda kalian. Laksanakanlah. Selanjutnya didiklah putra-putri kalian menjadi
pedagang dan pengusaha yang tangguh, agar pelan-pelan bisa merebut kembali
harta benda itu dari tangan mereka. Kalian juga melaporkan, bahwa mereka
mengancam keselamatan hidup kalian. Maka, binalah putra-putri kalian untuk
menjadi dokter, agar bisa membunuh orang-orang Kristen secara rahasia.
Mereka menghancurkan tempat peribadatan kalian. Maka, didiklah putra-putri
kalian untuk menjadi pendeta, agar bisa menghancurkan gereja mereka dari
dalam. Mereka menindas dengan melanggar hak dan nilai kemanusiaan. Maka,
didiklah putra-putri kalian sebagai agen-agen propaganda dan penulis, agar bisa
menyelusup ke dalam jajaran pemerintahan. Dengan demikian, kalian akan bisa
menundukkan orang Kristen dengan cengkeraman kuku-kuku kekuasaan
internasional yang kalian kendalikan dari balik layar. Ini berarti pelampiasan
dendam kesumat kalian terhadap mereka."
24 July 1489
ttd
Pemimpin Tertinggi Yahudi Konstantinopel
Para pemimpin Yahudi sering mengadakan pertemuan rahasia, untuk
meletakkan dasar kerja-sama antara mereka, dan merumuskan program kerja
dalam upayanya mewujudkan cita-cita. Barangkali, konferensi Basel di Swiss
tahun 1894 yaitu salah satu pertemuan yang penting yang mereka adakan.
Rahasia protokol sesepuh Zion sempat bocor dan tersiar luas. Dalam Protokol I
terdapat ungkapan yang membicarakan orang Kristen sebagai berikut :
"Orang dalam masyarakat Kristen sering kehilangan akal akibat pengaruh
alkohol. Kaum mudanya menjadi lumpuh tak berdaya karena tenggelam dalam
kemaksiatan dini, akibat usaha kegiatan para aktivis kita yang terdiri dari para
tenaga akademik, para pelayan wanita yang bekerja di tempat-tempat maksiat,
dan para wanita yang kita sebarluaskan dengan sengaja di tengah-tengah
masyarakat untuk tujuan perusakan moral."
"Kita yaitu orang pertama yang menyerukan di tengah masyarakat lampau
semboyan Liberte (Kemerdekaan), Egalite (Kebersamaan) dan Fraternite
(Persaudaraan), sehingga bangsa-bangsa dungu di dunia mengulang-ulang
semboyan tersebut, tanpa menyadari makna di balik itu. Bahkan, karena sikap
mereka yang berlebih-lebih terhadap semboyan kosong itu telah menjauhkan
dunia dari persaudaraan, kebersamaan dan kebebasan pribadi yang
sebenarnya."
Orang Yahudi selalu memindahkan pusat kepemimpinan rahasianya dan pusat
kegiatannya dari satu negeri yang kuat ke negeri yang lain yang lebih kuat, yaitu
dari Perancis ke Inggris, dan sekarang berpindah ke Amerika, sesuai dengan
perkembangan kekuatan negeri-negeri tersebut dan pengaruhnya terhadap
berbagai peristiwa internasional. Bangsa Amerika sebenarnya tidak mau
menerima kehadiran imigran Yahudi itu15. Namun kenyataan yang terjadi yaitu
sebaliknya. Imigran Yahudi jenis terburuk dari Mongolia telah membanjiri
Amerika siang dan malam. Banyak agen Yahudi memalsukan paspor, dan
identitas mereka. Para imigran yang datang ke New York mayoritas yaitu
orang Yahudi yang menyamar sebagai imigran dari Polandia atau Rusia atau
dari Irlandia. Para pemimpin Amerika bukan tidak tahu adanya bahaya yang
ditimbulkan oleh membanjirnya imigran Yahudi itu.
Seorang tokoh kemerdekaan Amerika Benyamin Franklin, saat membuat
rancangan Undang-Undang Amerika Serikat tahun 1789, menulis pernyataan
sebagai berikut :
The Jewish Race
A Prophecy of Benjamin Franklin (Excerpt from 'The Journal of Charles Pinskey
of South Carolina on The Proceeding of the Continental Convention of 1789'
regarding the statement of Benjamin Franklin of Jewish Immigration).
15 Plain English, August 1921
"There is a grave danger for the USA. This great danger is the Jews, for in every
land the Jews have settled they have depressed the moral level and lowered the
degree of commercial honesty.
They have remained un-assimilated, oppressed, the attempt to strangle the
nations financially as in the case of Portugal and Spain .
For more than 1700 years, they have lamented their sorrowful fate namely that
they have been driven out of their mother land. But gentlemen, if the civilized
world today gave them back Palestine, they would immediately find pressing
reason for not returning there. Why? Because they are vampires, and vampires
can not live on other vampires.
They can not live among themselves as they must live on Christians or other
people who do not belong to their race.
If they are not excluded from the USA , by the constitution within a hundred
years, they will stream into this country in such numbers, they will rule and
destroy us by changing our form of government, for which we Americans shed
our blood, and sacrifice our lives, our properties, and personal freedom. If the
Jews are not excluded within 200 years our children will be working in the fields
to feed them, while they remain in the counting houses gleefully rubbing their
hands.
I warn you, gentlemen. If you do not exclude the Jews forever, your children and
your children's children will curse you in your graves. Their ideals are not those of
Americans, the leopard can not change his spots. They will emperil our
institutions, they should be excluded by the constitutions."
(Original of this copy can be seen in the Franklin Institute of Philadelphia,
Pennsylvania).
Bahasa Indonesianya :
Bangsa Yahudi
Ramalan Benyamin Franklin (Kutipan dari 'Jurnal Charles Pinsky, South Carolina
berkenaan dengan 'Rencana Undang-Undang 1789' mengenai pernyataan
Benyamin Franklin tentang imigrasi Yahudi).
"Di sana ada bahaya besar yang mengancam Amerika. Bahaya itu yaitu orang-
orang Yahudi. Di bumi mana pun Yahudi itu berdiam, mereka selalu menurunkan
tingkat moral kejujuran dalam dunia komersial.
Mereka hidup mengisolasi diri, dan berusaha mencekik leher keuangan
penduduk pribumi, seperti yang terjadi di Portugal dan Spanyol.
Sejak lebih dari 1700 tahun, orang Yahudi mengeluhkan nasib yang mereka
alami, karena mereka telah diusir dari bumi pertiwi. Perlu diketahui wahai
saudara sekalian, seandainya dunia berbudaya sekarang memberi mereka tanah
Palestina, mereka akan segera mencari berbagai alasan untuk tidak kembali ke
sana. Mengapa? Mereka tidak lain yaitu binatang vampir (hantu yang
menghisap darah manusia).
Dan seekor vampir tidak akan bisa hidup dengan vampir lain. Orang Yahudi itu
tidak bisa hidup bersama mereka sendiri. Mereka harus hidup bersama orang
Kristen atau bangsa-bangsa yang bukan golongan mereka.
Jika orang Yahudi tidak disingkirkan dari Amerika dengan kekuatan Undang-
Undang, maka dalam masa 100 tahun mendatang mereka akan menguasai dan
menghancurkan kita dengan mengganti bentuk pemerintahan yang telah kita
perjuangkan dengan pengorbanan darah, nyawa, harta, dan kemerdekaan
pribadi kita. Seandainya orang Yahudi itu tidak diusir dari Amerika dalam waktu
200 tahun mendatang, anak cucu kita nanti akan bekerja di ladang-ladang untuk
memberi makan kepada orang-orang Yahudi itu. Sementara itu, orang Yahudi
akan menghitung-hitung uang dengan tangan mereka di berbagai perusahaan
keuangan.
Aku ingatkan Anda sekalian. Kalau Anda tidak menyingkirkan orang Yahudi dari
Amerika untuk selamanya, maka anak cucu dan cicit kalian akan memanggil-
manggil nama kalian dari atas liang kubur kalian kelak. Pikiran yang ada di
benak orang Yahudi tidak seperti yang ada pada orang Amerika. Meskipun
mereka hidup bersama kita selama beberapa generasi, mereka tidak akan
berubah sebagaimana macan tutul tidak bisa mengubah warna tutul kulitnya.
Mereka akan menghapus institusi kita. Oleh karena itu, mereka harus
disingkirkan dengan kekuatan konstitusi."
(Teks yang asli bisa dilihat di Franklin Institute Philadelphia, Pennsylvania).
Meskipun sudah sering diusahakan oleh tokoh Amerika untuk menentang
bahaya keberadaan Yahudi di negeri itu, tapi orang Yahudi dengan berbagai
cara akhirnya bisa menguasai Amerika, dan bahkan bisa mempengaruhi
Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Apa yang kita saksikan
sekarang, setiap calon Presiden Amerika harus lebih dulu berlomba mengatakan
dukungan terhadap bangsa Yahudi, sebelum ia memenangkan pemilihan
presiden. Maka tidaklah berlebih-lebihan kalau kita mengatakan, bahwa Amerika
yaitu anak Israel, bukan sebaliknya. Perdana Menteri Israel lah yang
menentukan kemenangan bagi seorang calon Presiden Amerika. Oleh karena
itu, setiap calon Presiden Amerika harus tekun mengikuti perkembangan yang
terjadi di Israel, dan perkembangan yang ditulis oleh para penasihat Yahudi.
Padahal, mayoritas warga Amerika lebih membenci Yahudi daripada membenci
warga kulit hitam. Yahudi di Amerika yaitu golongan yang menentukan publik
opini. Merekalah yang menguasai media massa, dan dengan itu mereka terus
berusaha memasyarakatkan berbagai jenis kebejatan moral dan
penyalahgunaan obat bius, agar cengkeraman Yahudi terhadap rakyat Amerika
terus bertambah kuat.
Komunisme yaitu super power kedua di dunia ini, yang diciptakan oleh seorang
Yahudi bernama Karl Marx. Maka, tidaklah mengherankan kalau Komite Sentral
Partai Komunis Uni Sovyet dikuasai oleh orang-orang Yahudi16. Dan perlu
dicatat, bahwa negara kedua yang mengakui berdirinya negara Yahudi Israel di
Palestina yaitu Uni Sovyet. Bahkan negara itu menyatakan kesediaannya
untuk melakukan intervensi militer demi melindungi Israel bila perlu. Meskipun
perkembangan terakhir dalam sikap politik Rusia terhadap Israel nampak ada
perubahan, namun kenyataannya Rusia tetap melindungi hidup Israel. Rusia
selalu menentang gagasan pembicaraan tentang Israel, dengan memainkan
peranan apa yang disebut Politik Keseimbangan Kekuatan di wilayah itu. Perlu
dicatat, seorang Yahudi bisa berbaju kapitalis atau komunis, atau sebagai warga
Amerika atau Yugoslavia, namun ia tetap orang Yahudi, yang hidup karena
Talmud, sedang hidup Talmud karena Yahudi17
16 Hari-hari akhir Romanov, oleh Robert Wilton seorang wartawan London Times di Rusia, hal.
137 & 138
17 Talmud, sejarah dan ajarannya, oleh Esrael Abraham
ISRAEL
'Nasib bangsa Yahudi akan menjadi salah
satu perhatian ummat manusia pada abad
ke 20 mendatang.'
Nietzsche
Sekarang Zionisme Internasional telah meraih sukses besar dalam mewujudkan
cita-citanya. Kelahiran Israel yaitu hasil persekongkolan internasional terhadap
hak bangsa Arab. Namun impian 'Bangsa Pilihan Tuhan' tetap merupakan tujuan
yang lebih besar daripada negeri Israel di Palestina itu. Dr. Nahem Golman18
mengatakan :
"Bangsa Yahudi telah memilih Palestina bukan karena tambang yang dihasilkan
dari Laut Mati bernilai 3 milyar dolar, bukan pula karena cadangan minyak yang
ada di Palestina diperkirakan melebihi yang ada di Amerika Utara dan Selatan,
tetapi pertama karena mereka berpegang pada ajaran Taurat, dan kedua karena
Palestina yaitu titik pusat yang paling vital bagi kekuatan dunia, dan
merupakan pusat strategis kemiliteran yang bisa dijadikan tonggak untuk
menguasai dunia."
Kita telah memperpanjang pembicaraan tentang impian Yahudi dan keyakinan
mereka. Ringkasnya, mereka berkeyakinan, bahwa Yahudi yaitu bangsa
superior (unggulan) pilihan Tuhan, dan bangsa lain yaitu bangsa inferior
(Gentiles) yang sengaja dicipta Tuhan untuk mengabdi kepada bangsa Yahudi.
Di antara ajaran yang mereka pegang yaitu menghalalkan segala cara, yang
senantiasa berlawanan dengan moral agama mana pun, demi upaya
mewujudkan cita-cita mereka. Kalau kita simak sepanjang sejarah bangsa
Yahudi, kegagalan dan kehinaan justru selalu mereka alami, sejak peristiwa
penawanan mereka oleh Nebuchadnezzar II, kemudian digiring ke Babilonia.
Nasib buruk selalu menimpanya, karena semua itu disebabkan oleh watak asli
dan perilaku mereka yang sebenarnya. Itulah sebabnya, keramahan
bangsabangsa di dunia berubah menjadi kebencian terhadap mereka.
Sebagaimana telah disinggung di muka, negara Israel dilahirkan dalam kondisi
istimewa. Negara superpower yang tidak sepakat dalam satu masalah,
menyepakati juga berdirinya negara Israel, karena negara itu punya kepentingan
dengan Zionisme Internasional. Maka, para penguasa negara itu dikuasai oleh
sikap pemikiran balas budi (moral obligation) dan belas kasihan, misalnya karena
kekejaman Nazi Hitler kepada Yahudi. Itulah sebabnya, bantuan Jerman kepada
Israel masih tetap mengalir sebagai pembayaran ganti rugi atas kekejaman
pasukan Nazi terhadap mereka.
18 Dalam ceramahnya yang disampaikan di Montreal , Canada tahun 1947, dan dimuat dalam
harian The National Unity edisi 12 tahun 1953
Meskipun Israel mempunyai kekuatan fisik, namun sampai sekarang masih hidup
dengan bantuan luar negeri, terutama dari negara yang dikendalikan oleh
Pemerintah di balik layar. Seandainya bantuan itu dihentikan, maka Israel akan
segera gulung tikar dalam waktu singkat. Itikad dan naluri ekspansionismenya
merupakan sebab kehancuran bagi dirinya sendiri. Kita tentu masih ingat
peristiwa penyanderaan sejumlah atlet Israel oleh sekelompok gerilyawan
Palestina pada Olimpiade Munich (München) tahun 1972. Para gerilyawan
Palestina menuntut, agar pemerintah Israel membebaskan para tawanan
Palestina dari penjara. Namun pasukan Israel justru membantai para atletnya
sendiri yang disandera bersama dengan para penyandera mereka. Hal ini
dilakukan oleh Israel sebagai alasan untuk melegitimasi kekejaman pasukannya
pada hari Sabtu, sebelum 'Hari Ampunan'19, dengan menyerbu Libanon dan
membantai ratusan penduduk sipil. Padahal, Sabtu yaitu hari suci orang
Yahudi. Namun membunuh orang non-Yahudi pada hari itu dianggapnya sebagai
persembahan kurban kepada Tuhan. Menurut kepercayaannya, perbuatan itu
lebih besar pahalanya daripada memperingati hari besar mereka.
Sebenarnya kepercayaan Yahudi kepada Talmud tidak ada legitimasi Israel di
Palestina. Bangsa Yahudi tidaklah banyak, meskipun mereka berkumpul menjadi
satu. Eksistensi negara Israel menggantungkan hidupnya dari bantuan dan belas
kasihan negara lain. Kedua unsur itu merupakan indikator kuat bagi kerapuhan
negara Zionis itu. Namun perlu dicatat, bahwa kehancuran akibat kerapuhan itu
tidak akan terjadi begitu saja, mengingat adanya dukungan materi dan non-
materi dari negara super power kepada Israel. Seandainya ia bisa memenuhi
hidup tanpa bantuan pihak lain, Yahudi akan bisa bertahan lama.
MUSTHALAH MAUFUR MA.
19 Ialah hari besar bagi Yahudi pada tanggal 10 Tisyrin (bulan Yahudi) dengan berpuasa dan
bersembahyang terus menerus, dan mengakui dosa dan kesalahan yang pernah dilakukan
kepada orang lain pada siang hari (dikutip dari Rafael Batay, kepada bagian riset Institut
Theodore Herzl, dan penulis Encyclopedia Zionisme dan Israel)
I. ZIONISME SEBUAH PERSEKONGKOLAN
TERHADAP KEMANUSIAAN
Buku ini akan berusaha mengungkap tabir rahasia sejarah dunia, dengan
berbagai fakta yang selama ini belum banyak diketahui orang. Kita akan
menerobos kabut tebal, yang selama ini merupakan tameng bagi kekuatan gelap
yang bersifat rahasia, dan mampu menentukan garis perjalanan sejarah dunia.
Dunia ini sering diliputi oleh pertikaian antar-manusia. Fenomena dan faktor yang
mendukung sering berbeda. Akan tetapi, semua pertikaian hanya berporos pada
satu sumber, yaitu pertikaian antara kebenaran dan kejahatan. Kebenaran
diwakili oleh agama-agama samawi, sedang yang lain diwakili oleh kekuatan
jahat berupa ide-ide yang sering membinasakan.
Banyak sudah pakar yang meneliti hakikat yang melatarbelakangi berbagai
peristiwa sejarah. Dari mereka ada kelompok yang membentuk studi khusus,
dengan tujuan untuk mengetahui secara pasti tentang rahasia yang ada di balik
peperangan antar manusia. Sebagian mereka ada yang menghabiskan waktu
lebih dari 40 tahun, untuk mengetahui rahasia sejarah, seperti banyak
disebutkan dalam Kitab-Kitab suci. Salah satu kisah yang terkenal yaitu kisah
terusirnya Adam dan istrinya dari Firdaus karena terpengaruh oleh godaan
setan. Sejak peristiwa ini, kekuatan jahat tetap menghembuskan racunnya ke
tengah-tengah umat manusia sampai sekarang. Sejarah itu menyadarkan kita,
bahwa setiap peperangan, pergolakan atau kekacauan, yang sering
menumbalkan kehidupan manusia dan materi yaitu akibat dari persekongkolan
kekuatan jahat terhadap kebenaran.
Berbagai data telah bisa dikumpulkan oleh para pengamat sejarah. Pada
prinsipnya, pertikaian yang timbul sepanjang sejarah ternyata bukan melawan
musuh berupa manusia, melainkan kekuatan setan di balik kegelapan yang
diderita oleh manusia, di seputar orang-orang yang menduduki jabatan penting di
dunia. Mereka inilah yang menutup mata bangsa-bangsa dengan kaca mata
setan, sehingga tidak bisa melihat ajaran Allah yang benar.
Kita sendiri sering melupakan peringatan Kitab suci, bahwa setan itu yaitu
lambang kecerdikan, kesesatan dan kelicikan, sekaligus merupakan kekuatan
untuk menghancurkan aturan Syariat Tuhan, yang diturunkan untuk mengatur
kehidupan manusia dengan tenteram, damai, kasih sayang dan saling
menghormati. Pada saat yang sama kita melihat ideologi setan yang mengklaim
filsafat sebagai kebenaran, yang dalam istilah politik modern berfungsi sebagai
regim thaghut dan diktator. Ideologi setan itu menciptakan sistem sosial yang
membuka peluang lebar bagi timbulnya kebenaran, kebobrokan dan
pemberangusan kebebasan sejati, yang pada akhirnya mencabik-cabik ikatan
keluarga dan masyarakat. Kitab Talmud atau Taurat orang Yahudi (bukan Taurat
Nabi Musa) yaitu kisah perjanjian lama, yang dijadikan pegangan bagi
kekuatan setan untuk menguasai dunia, sehingga bumi ini penuh dengan
kejahatan, kedzaliman dan penindasan. Demikianlah gereja setan yang berdiri di
muka bumi, sejak lahirnya berusaha keras mengadakan persekongkolan untuk
memerangi ajaran Allah.
saat Nabi Musa diutus menyampaikan Risalah Tuhan, persekongkolan setan
telah sampai pada puncaknya. Dunia yang dikenal pada masa itu telah
sepenuhnya dikuasai oleh mereka. Mereka telah menguasai rakyat dan
menduduki pos-pos penting dalam berbagai bidang kehidupan. Nabi Musa
setelah mengetahui ketimpangan itu segera memerangi mereka, dan menjuluki
mereka sebagai anak-anak setan (Lucifer). Bahkan Nabi Musa mengungkapkan
di muka umum, bahwa mereka itulah orang-orang yang menamakan dirinya
Yahudi, dan sekaligus merusak syariat Nabi Musa. Mereka oleh Nabi Musa juga
dicap sebagai pendusta yang tidak menganut ajaran agama apa pun, disamping
juga 'dikukuhkan' sebagai rentenir Yahudi. Dengan demikian, Nabi Musa sebagai
utusan Allah telah membeberkan hakikat keburukan setan bertubuh manusia.
yaitu bagian dari misinya untuk menyelamatkan manusia dari kejahatan setan
yang dari masa ke masa terus menyesatkan manusia. Tindakan Musa itu
mengilhami generasi bangsa-bangsa berikutnya untuk mengetahui
persekongkolan setan itu, agar selanjutnya bisa menghindar. Semoga salam
sejahtera dilimpahkan Allah kepada Nabi Musa, dan semoga pula kita bisa
mengambil i'tibar dari beliau dalam memerangi kejahatan setan.
A. Konspirasi dalam Perjalanan Sejarah
Karena kehendak Allah semata persekongkolan modern (Konspirasi modern)
terpukul dan terungkap olah khalayak umum pada tahun 1784. Akibat pukulan
itu, bukti dan dokumen rahasia banyak yang jatuh ke tangan pemerintah Bavaria.
Peristiwa itu terjadi setelah Adam Weiz Howight, salah seorang tokoh pendeta
Kristen terkemuka dan profesor Theologi pada Universitas Angold Stadt di
Jerman murtad dari agamanya. Ia kemudian mengikuti faham Atheisme. Pada
tahun 1770 tokoh-tokoh Yahudi Jerman menemukan Adam Weiz Howight
sebagai seorang cendekiawan yang paling tepat untuk dimanfaatkan, demi
kepentingan Yahudi. Mereka segera menghubungi Howight untuk selanjutnya
memberi tugas penting, agar Howight bersedia meninjau Kitab Protokol tokoh-
tokoh Zion klasik, kemudian menyusunnya kembali berdasarkan prinsip modern
sebagai langkah untuk menguasai dunia, yaitu dengan meletakkan faham
Atheisme dan menghancurkan seluruh ummat manusia. Lebih jelasnya, untuk
menghancurkan bangsa lain selain Yahudi (Gentiles), yaitu dengan menyalakan
api peperangan dan pembunuhan massal (genocide), pemberontakan dan
membentuk organisasi teroris berdarah dingin, di samping menghancurkan
pemerintah yang berlandaskan prinsip kemanusiaan.
Tahun 1776 Howight telah menyelesaikan tugasnya dengan cemerlang, dengan
meletakkan dasar-dasar sebagai landasan program berdarah sebagai berikut :
1) Menghancurkan pemerintah yang sah, dan mendongkel ajaran agama
dari pemeluknya.
2) Memecah-belah bangsa non-Yahudi (Gentiles) menjadi berbagai blok
militer yang saling bermusuhan terus-menerus, dengan menciptakan
berbagai masalah antara blok-blok itu, mulai dari masalah ekonomi,
sosial, politik, budaya, ras dan seterusnya.
3) Mempersenjatai blok-blok agar saling menghancurkan.
4) Menanamkan benih perpecahan dalam suatu negeri, kemudian
memecah-belah lagi menjadi berbagai kelompok, yang saling membenci.
Dengan begitu, sendi-sendi agama dan moralitas serta materi yang
mereka miliki akan terkuras habis.
5) Mewujudkan seluruh cita-cita yang telah disusun secara bertahap, yaitu
menghancurkan pemerintah sah serta norma-norma susila, termasuk
ajaran agama dan moralitas yang menjadi pegangan masyarakat. Ini
merupakan langkah pertama untuk menabur benih pergolakan, kebejatan
dan kekejaman.
Peran Howight bukan hanya meletakkan prinsip dasar dalam Konspirasi
Internasional itu, melainkan juga menyusun kembali organisasi Free Masonry. Ia
diberi kepercayaan untuk mengepalai organisasi rahasia tersebut, dan
melaksanakan rencana yang telah disusun dengan nama samaran Perkumpulan
Cendekiawan Zion, yang oleh para tokoh Yahudi juga disebut sebagai
Perkumpulan Nurani Yahudi. Sebutan ini lebih tepat jika dinisbatkan kepada asal
kata 'An-Naar' yang berarti 'api', dari pada kepada kata 'An-Nuur' yang berarti
'cahaya'. Sebab, cendekiawan yang dimaksud yaitu anak-anak setan yang
bertubuh manusia. Sedang setan itu menurut Al-Qur’an diciptakan dari api. Dan
lagi Howight dalam gerakannya yang dipimpinnya menggunakan tipu daya licik,
agar hakikat busuk dari rencana kegiatan tetap merupakan rahasia.
Organisasi bertujuan menciptakan satu pemerintahan dunia, yang tersendiri dari
tokoh-tokoh yang memiliki tingkat intelejensia tinggi. Dengan perkumpulan inilah
Howight mampu merekrut sejumlah lebih dari 2000 tokoh kaliber dunia, dengan
latar belakang yang berbeda untuk menjadi anggota kelompok Nurani, mulai dari
ilmuwan, psikolog, ahli ekonomi, politisi, pengusaha dan guru-guru besar
berbagai Universitas terkemuka. Tidak lama kemudian, Howight berhasil
mendirikan Free Masonry Induk yang biasa disebut The Grand Eastern Lodge,
yang dijadikan sebagai pusat dan panutan bagi lain-lain perkumpulan Free
Masonry yang tersebar di kota-kota besar dunia.
B. Taktik Konspirasi
Weiz Howight belum merasa puas dengan prestasi yang telah diraih. Ia
melangkah lebih jauh dan membuka hubungan dengan berbagai kalangan tinggi
kaum Yahudi untuk meletakkan rencana yang lebih matang, dan sekaligus
pelaksanaannya. Di sini kita bisa mengukur, sejauh mana rencana gila yang
diletakkan oleh anak-anak setan sebagai perangkap terhadap kaum Gentiles. Ini
kita ketahui dari dokumen rahasia mereka yang pernah bocor, sehingga rencana
rahasia yang telah mereka susun rapi bisa terungkap. Adapun rencana umum
dalam Konspirasi yang terus dipegang oleh para tokoh Free Masonry sepanjang
sejarah yaitu 20
1) Menggunakan taktik suap dengan uang, di samping memakai sarana
kebebasan seks, dalam upaya menggaet tokoh yang punya kedudukan
penting dalam bidang akademik, ekonomi, sosial dan lain-lain, yang bisa
dijadikan sasaran Konspirasi. Apabila umpan yang diincar berhasil
dijaring masuk perangkap, maka dengan diam-diam para tokoh Free
Mason mulai melilitkan tali-tali perangkap pembiusan lewat arena politik,
ekonomi, sosial, atau menjadikan mangsanya sebagai umpan skandal
yang menggemparkan. Tidak jarang para penderita itu mengalami nasib
penculikan, penyanderaan, atau bahkan pembunuhan, termasuk pula istri
dan anak-anak mereka.
2) Para tokoh Free Mason yang bekerja sebagai pendidik di berbagai
lembaga pendidikan ditugaskan untuk memperhatikan anak-anak didik
yang berbakat, dan membinanya sebagai sosok manusia yang
berpandangan anti nilai-nilai moral, sehingga kelak mudah dimanfaatkan
oleh gerakan Free Masonry.
3) Menyiapkan program kerja yang menyangkut para pemimpin Free Mason,
untuk memperluas jaringan kerja dengan memusatkan kegiatan pada
bidang mass media, meliputi surat kabar, majalah, radio dan TV. Jaringan
kerja ini harus ditempatkan di bawah pengawasan Perkumpulan Yahudi
Internasional.
4) Menguasai alat komunikasi dan mass media untuk dimanfaatkan sebagai
senjata dalam membuat berita yang membingungkan, atau memalsukan
kenyataan, atau memutar-balik fakta. Maka, kekacauan dunia bisa disetir
oleh mereka.
Perancis dan Inggris pada masa itu yaitu dua negara adikuasa dunia. Maka
Howight menjadikan dua negara itu sebagai target utama untuk dihancurkan dari
dalam oleh persekongkolan Yahudi, untuk kemudian dikuasai. Demikianlah
Howight bekerjasama dengan tokoh-tokoh Yahudi dalam proyek rahasia yang
punya dua ujung tombak sasaran, yaitu satu sisi menjerumuskan Inggris ke
dalam kancah peperangan yang berkepanjangan di berbagai negeri jajahannya,
sehingga nyaris mengalami kelumpuhan yang parah. Sisi lain yaitu
menyalakan api revolusi besar di Perancis yang mampu menggoncangkan
masyarakat Perancis tahun 1789.
20 Baca lebih jelas dalam buku Rahasia Gerakan Free Masonry dan Rotary Club, Muhammad
Fatir
Amin, Pustaka Al-Kautsar, 1991, red
Setelah selesai merumuskan program di atas, kaum Nurani Yahudi menugaskan
seorang tokoh anggota Free Mason asal Jerman bernama Tasfaac pada tahun
1784, untuk menyusun dokumentasi program Weiz Howight dalam bentuk buku
yang diberi nama Program Asli yang Unik. Sejak itu buku tersebut menjadi
pegangan dan rujukan bagi persekongkolan internasional.
Perkumpulan Free Masonry mengirim satu eksemplar buku penting itu kepada
beberapa tokoh Yahudi di ibu kota Perancis, untuk mengatur jalannya gejolak
revolusi. Namun berkat Rahmat Allah semata, utusan tersebut disambar petir
saat ia sampai di sebuah kota kecil antara Frankfurt dan Paris, dan meninggal
dunia saat itu juga. saat pasukan keamanan menyelidiki untuk mengetahui
sebab kematiannya, dokumen penting yang ada dalam saku mantelnya sangat
mengejutkan mereka. Dokumen tersebut segera disampaikan kepada yang
berwajib di kerajaan Bavaria.
Penguasa Bavaria mempelajari dokumen tersebut dengan penuh perhatian.
Setelah itu, pemerintah segera mengeluarkan instruksi kepada pasukan
keamanan untuk menduduki sarang Free Masonry The Grand Eastern Lodge,
yang dipimpin oleh Weiz Howight itu. Demikian pula kediaman nama-nama tokoh
kaum Nurani Yahudi yang terdapat dalam dokumen tersebut tidak luput dari
penggerebekan pasukan keamanan. Di kediaman mereka itu pula ditemukan
dokumen penting lainnya mengenai program Yahudi. Pemerintah Bavaria
menyadari kejahatan program Perkumpulan Gereja Tertinggi Yahudi yang
bersekongkol dengan sejumlah konglomerat internasional dalam sebuah
organisasi rapi dan mengerikan, sampai tingkat yang sukar dijangkau oleh
khayalan manusia. Pemerintah Bavaria menyadari sepenuhnya adanya bahaya
program setan tersebut terhadap dunia secara keseluruhan. Maka pemerintah
memandang perlu menyebarluaskan dokumen itu kepada raja-raja di Eropa dan
para tokoh gereja. Akan tetapi ternyata para tokoh Yahudi dan para pemilik
modal internasional telah lama menyelusup ke dalam jaringan pemerintah
negara-negara Eropa. Mereka masih tetap mampu dengan mudah
membungkam mulut para raja dan para tokoh gereja itu.
Peristiwa kebocoran rahasia di atas dijadikan pelajaran berharga oleh
Perkumpulan Konspirasi Yahudi. Para tokohnya bersikap lebih berhati-hati dan
lebih waspada pada kondisi apa pun. Sejak itu pergerakan mereka nyaris
menghilang dari permukaan, meskipun kegiatan mereka sebenarnya masih
berjalan seperti biasa. Hanya saja, kegiatan mereka selanjutnya banyak
dialihkan masuk ke dalam perkumpulan Free Masonry yang lain, yang disebut
The Blue Masonry dengan tujuan untuk mendirikan sebuah organisasi Masonry
di dalam Masonry itu sendiri. Mereka sepakat memperluas jaringan kerja yang
anggotanya terdiri dari beberapa tokoh Yahudi nomor wahid, agar program
rahasia mereka tidak mudah bocor ke luar. Pemilihan anggota inti dilakukan
lewat pemantauan dan pertimbangan mendalam, diambil dari anggota
perkumpulan rahasia itu, terutama dari mereka yang menganut faham atheisme,
dan tidak berpegang pada prinsip moral. Faktor yang amat dipentingkan ialah
mereka harus berdedikasi tinggi kepada Free Masonry. Perkumpulan rahasia itu
tidak jarang menggunakan kegiatan bakti sosial, sebagai kedok untuk menutupi
rencana jahat yang disembunyikan di balik layar, seperti kasus yang menimpa
John Robinson, seorang guru besar filsafat pada Universitas Skotlandia. Ia tidak
menyadari telah terperangkap dalam jaringan program Yahudi Internasional itu.
Ia mengadakan perjalanan ke berbagai negara Eropa, untuk mempelajari
program kerja yang telah disusun oleh Weiz Howight, dengan tujuan membentuk
pemerintahan diktator yang ideal, yang menguasai dunia. Pada mulanya John
Robinson meragukan program Yahudi itu. Namun keraguannya segera berubah
menjadi yakin, setelah ia mengetahui peran Perkumpulan Yahudi pada Revolusi
Perancis tahun 1789, dan pengaruh mereka terhadap tokoh-tokoh gereja dan
pemerintah Perancis. Maka ia segera menyadari bahaya yang mengancam
negaranya Inggris, dan segera pula menulis surat tentang bahaya
persekongkolan Yahudi yang diberi judul Keterangan. Namun peringatan itu tidak
mampu me