Tak ada yang tau ide
apa lagi yang akan muncul di benaknya.”
Setela ia bertemu dengan Bill, kepala Jack Ma penu dengan
inspirasi dan ideide, dan ia segera menemukan tujuan baru untuk
perjalanannya. Suatu ari saat mereka sedang mengobrol, Bill ber-
cerita pada Jack Ma tentang sesuatu yang baru dan misterius ber-
nama ‘internet’. Kemunculan dan penggunaan internet berpotensi
memperkecil ukuran planet tempat inggal kini ingga menjadi se-
peri sebua desa.
Misalnya, dengan internet, seseorang bisa mengobrol secara
tatap muka tentang pengalaman-pengalaman dan membagikan
pengetauan mereka dengan orang lain yang ada di seberang Sa-
mudra Pasiik. Internet akan membawa era baru. Era seperi apa?
Bill menyeka mulutnya. Ia sedikit ragu saat ia menjawab mungkin
itu adala “era informasi”.
Emosi yang meluap membuat Jack Ma idak bisa duduk diam
di kursinya. Ia berjalan bolakbalik dalam ruangan itu dengan satu
tangan memegang anggur sementara tangan lainnya bergoyang-
goyang di udara, bicara tanpa eni tentang masa depan internet;
ia seperi memiliki irasat tentang era informasi yang akan segera
iba.
Meskipun ia sendiri belum perna meliat internet yang miste-
rius itu sendiri, ia tau bawa internet akan menguba dunia dan
idup manusia. Ia membayangkan perpindaan informasi yang su-
per cepat, pesanpesan dikirim dalam mili deik. al itu akan mem-
bawa perubaan besar. Dampaknya pada umat manusia idak bisa
diperkirakan.
Perenian berikut dalam pencariannya mulai terliat. Itu ada-
la internet. Meskipun gambaran yang ia bayangkan sebelumnya
masi samar, gambaran ini benar dan nyata. Seiap kali ke-
sempatan besar seperi ini datang, ia akan segera mengubanya
menjadi kenyataan. Setela Bill pulang, ia idak bisa idur untuk
waktu yang lama. Ia membaas al misterius ini bersama Zang
Ying. Mereka membayangkan seperi apa jadinya jika mereka bisa
membawa internet ini ke angzou, dalam keidupan seariari
penduduk di sana.
Dengan internet, mendapatkan informasi terbaru akan lebi
cepat. Internet akan membuat komunikasi jau lebi sederana
dan akan lebi muda untuk berbagi bua-bua peradaban manu-
sia. Internet akan meningkatkan laju kemajuan dan integrasi sosial.
Inila yang Jack Ma percayai.
Zang Yin menyandarkan badannya ke Jack Ma, mendengarkan
detak jantungnya. Ia tau pria yang ia cintai punya ide lain. Ying su-
da meliat dari sorot matanya bawa ia suda menentukan tuju-
an baru. Di mata Ying, Jack Ma adala sebua kapal. Ying memba-
ngun ruma mereka bagaikan pelabuan, di mana kapal Jack akan
berlabu untuk memasok air minum dan barang-barang sebelum
akirnya berangkat untuk perjalanan berikutnya.
Tanpa ragu Zang Ying merasa bawa tak diragukan lagi tujuan
Jack Ma berikutnya adala internet yang Bill sebutkan. Tapi dari
mana peluang itu datang? Internet adala konsep yang masi sa-
ngat idak umum bagi penduduk Tiongkok. Namun nasib berpiak
padanya dan tak lama sebua peluang muncul.
Dalam masa membuka diri, Tiongkok masi merabaraba jalannya
melewai kegelapan. Dengan pintu depan terbuka lebar, arus asing
datang membanjiri. Dalam derasnya arus seperi itu, sulit untuk
menyaring yang baik dari yang buruk. angzou akan memba-
ngun jalan tol menuju Fuyang di Provinsi Anui, bagian barat laut
Zejiang. Dibangunnya jalan ini akan berdampak besar pada
transportasi di Zejiang, mempercepat logisik dan mendorong
pembangunan ekonomi.
Jalan tol ini adala sala satu asil dari pembukaan diri
Tiongkok, sebab dibuat dari investasi asing. Pembuatan jalan terse-
but adala proyek modal bersama. Keuntungannya akan dibagikan
pada pemegang saam. Seorang pelaku bisnis dari Amerika menye-
diakan modal untuk proyek ini dan saat ia iba di angzou, ia di-
sambut dengan angat ole Departemen Komunikasi Zejiang.
Sejak zaman daulu Zejiang adala daera yang subur. Seba-
gian besar pajak negara berasal dari Zejiang, sebab daera terse-
but dikaruniai ekosistem alam yang kaya dan Delta Sungai Yangtze
menyediakan jalur transportasi yang nyaman. Dibangunnya jalan
tol akan meningkatkan kondisi alam Zejiang dan mensimulasi
perekonomiannya lebi lagi.
Kontrak ini dengan segera ditandatangani dan setela
laan didapat dan beberapa ribu pekerja diorganisasi, pekerjaan
pembangunan jalan tol dimulai.
Namun, dalam proses kontruksi, pembayaran yang dijanjikan
investor tak kunjung datang, dan tak mungkin pembuatan jalan
ini dilanjutkan. Siapa yang akan membayar gaji beberapa
ribu pekerja?
Jika para pejabat arus berkomunikasi dengan si investor,
percakapan arus dilakukan dalam baasa Inggris. Ia berkata ia
sama sekali idak mengeri baasa Mandarin, yang berari masa-
la ini idak bisa dipecakan melalui sambungan telepon
internasional saja. Merasa idak berdaya, Departemen Komunikasi
Zejiang mencari Jack Ma.
“Kawan Ma, kami arap kau bisa berkomunikasi dengan inves-
tor asing ini atas nama kami. Yang ingin kami lakukan adala
mengingatkannya akan persyaratan yang ada di kontrak dan men-
dapatkan dana yang dijanjikan tepat waktu.” Pejabat ini me-
nyerakan dokumendokumen terkait ke tangan Jack Ma.
Namun, investor ini akirnya membatalkan kesepakat-
an ini . Ia setuju untuk pergi bersama Jack Ma ke ong Kong
untuk bertemu dengan dewan direksinya, yang pasinya terlibat
dalam pengambilan keputusan untuk pengeluaran dana sebesar
itu. “Ma,” katanya, “Kau pasi bisa membujuk dewan direksi kami.
Dengan kefasianmu berbicara semua orang pasi bisa diyakinkan.
Aku percaya padamu. anya kamu yang bisa melakukan ini.”
Pujian selalu menjadi senjata yang efekif. Di satu sisi, Jack
Ma merasa idak berdaya, namun di sisi lain ia percaya diri akan
kemampuannya berbicara. Bayangkan bagaimana rasa percaya diri
yang akan ia dapatkan jika ia berasil meyakinkan dewan direksi
di ong Kong untuk berinvestasi dalam pembangunan jalan tol
angzou—Fuyang?
sebab itu, Jack Ma terbang ke ong Kong, atas persetujuan De-
partemen Komunikasi. Di taun 1995 bendera Inggris masi berki-
bar di Teluk Victoria, ong Kong. Muiara dari Timur ini masi
memendam rasa dan mengingat kejadiankejadian buruk masa lalu
dengan Tiongkok. Saat Jack Ma melewai bea cukai, dia menengada
dan menyaksikan kemacetan di pulau Kowloon, di ariari terakir
kejayaan kolonial. Para penjaja Inggris disibukkan dengan proses
perpindaan dari kantong administrasi di luar negeri yang perna
memberikan keuntungan besar bagi mereka.
Sang investor mengajak Jack Ma ke otel tempatnya berma-
lam. Setela itu, yang terjadi adala kesibukan tak menentu. En-
ta sala seorang anggota dewan idak adir, atau rapatnya idak
bisa dilakukan di tempat mereka. Saat itu adala masa yang sangat
idak biasa, di mana banyak orang berusaa meninggalkan ong
Kong. Mereka idak memiliki waktu untuk memperaikan pem-
bangunan jalan tol yang ada jau di angzou.
Dalam situasi ini berari, Jack Ma sama sekali idak berdaya
walaupun dengan kemampuan berbicaranya yang ebat. Itu ka-
rena idak ada seorang pun yang akan mendengarkannya. Datang
ke ong Kong ternyata buangbuang waktu saja. sebab itula,
Jack Ma menyarankan mereka kembali ke uangzou. Di sana,
kondisinya semakin memburuk. Akir taun ampir iba. Puluan
ribu pekerja belum dibayar. Jalan tol ini terancam dibiar-
kan setenga selesai. Para pejabat Departemen Komunikasi yang
tertekan seperinya suda menemui jalan buntu dengan investor
asing ini . Namun mereka masi bisa membujuk para pejabat
agar Jack Ma dan si investor pergi ke Amerika untuk bicara dengan
dewan direksi di sana.
Bagi Jack Ma, Amerika terasa ribuan mil jaunya. Ia tau bawa
arapan ribuan pekerja ada di pundaknya dan Departemen Komu-
nikasi tela menanamkan kepercayaan mereka padanya.
Seiap bagian perjalanan mereka suda diatur, mulai dari trans-
portasi ingga makan malam sambutan. Jack Ma bakan suda di-
sediakan vila pribadi untuk menginap.
Jack Ma idur dengan lelap di vila yang luas dan terang itu. Esok
arinya, diam-diam ia mempersiapkan skrip untuk pertemuan
dengan dewan direksi. Ia ingin memenangkan mereka seingga
jalan tol angzou – Fuyang pun bisa menjadi proyek yang sukses.
Pemerinta provinsi Zejiang tentunya akan memenui janji me-
reka dan memasikan bawa si investor dan dewan mendapatkan
persentase keuntungan dengan ate sebaik mungkin seperi yang
disetujui dalam kontrak.
Selama di Amerika, Jack Ma dibiarkan sendiri. Ia melewatkan
waktuwaktu makannya sendirian dan mulai merasa gelisa. Ia
meragukan legiimasi si investor dan memutuskan ia arus pergi.
Tapi ia anya punya uang 25 sen di sakunya, dan sulit untuk mela-
kukan apa pun tanpa uang di negara kapitalis seperi itu. Dengan
tak adanya pilian lain, Jack Ma melangka masuk ke sebua kasi-
no. Di sini, lampu neon menyala sepanjang malam. iburan idak
perna bereni. Lalu lintas terus berjalan, dan lampulampu o-
tel, restoran, dan klub yang menyala terang membentuk pola-pola
geometris pada bangunanbangunan lain. Air mancurair mancur
inda menyemburkan percikanpercikan air yang tak teritung
jumlanya ke udara di mana buiranbuiran air ini beruba
menjadi rangkaian muiara yang tersebar ole warnawarni lam-
pu. Tidak ada kegelapan di sini, kecuali bayangbayang manusia.
Di sini, orang-orang yang memiliki uang bersenang-senang sepuas
ai mereka, membuangbuang uang dengan sembrono. Yang me-
reka lakukan anyala mengejar kepuasan tanpa eni.
Banyak orang-orang kaya datang ke sana untuk bersenang-
senang. Mereka menyandarkan diri pada sofa mewa dan me-
nonton berbagai pertunjukkan menarik. Mereka bisa menikmai
anggur terbaik dari belaan bumi mana pun. Di bawa lampu yang
berputar-putar, mereka membuat permintaan yang berlebian
dan tak ada eninya. Namun untuk menikmai semua ini, Anda
arus punya uang. Jack Ma anya punya 25 sen.
Yang Jack Ma bisa lakukan anya berdoa meminta nasib baik.
Dengan langka pasi, ia berjalan menuju sebua mesin slot.
Mesin itu membuka mulutnya lebar-lebar dan menelan uangnya
tanpa ampun. Mesin itu idak tersenyum ataupun menangis. Me-
sin itu idak berterima kasi ataupun tersentu. Ini adala conto
teknik modern. Semuanya berada di bawa suatu bentuk peng-
aturan yang bisa diliat. Satu demi satu, Jack Ma memasukkan sisa
20 sen yang ia miliki ke mulut mesin slot itu. Koin demi koin, mesin
itu tetap idak bergerak. Koin yang ia telan tetap berada di dalam
perutnya. Matanya berkedip pun idak.
Seorang anak yang ada di sampingnya tertawa. Lampulampu
di atasnya berkedip. Mungkin, saat itu, Jack Ma teringat akan kam-
pung alamannya, akan aibo, perusaaannya. Ia mengembus-
kan nafas panjang. Perasaan tertekannya seperinya mulai mene-
mukan kelegaan. Ia mengocok koinkoin di tangannya. Uang sen
itu terasa keras dan dingin di telapak tangannya. Ia terus mema-
sukkannya ke dalam mesin. Mungkin mesin itu idak ada dasarnya,
sebab tak mengeluarkan suara saat koinkoin itu jatu.
Ia mengeluarkan koin ke23. Tinggal dua koin tersisa. Ia kembali
meliat mesin slot itu. Mulutnya yang rakus masi menganga lebar.
Jelas mesin itu memiliki nafsu makan yang besar. Ia tela menelan
begitu banyak koin tanpa perasaan.
Jack Ma memasukkan sala satu koin terakirnya dengan gusar.
Tibaiba, mesin itu mulai bersuara. Lampulampu menyala. Anak
di sampingnya berteriak: “Kau menang! Kau menang!”
Tentunya, Jack Ma paam betul apa yang diucapkan anak itu.
Matanya membelalak dengan gembira. Mesin itu bergetar. Mung-
kin mesin itu kasian padanya. Setela beberapa kali mengeluar-
kan suara mendenguk, mesin itu memuntakan 600 dolar!
Itu benarbenar keajaiban. Jack Ma mendapat 600 dolar anya
dengan 25 sen. Rasanya seperi bangkit dari kemaian. Ia keluar
dari kasino ini tanpa menole kembali.
Jack Ma idak raguragu keluar dari sana. Ia suda meliat ipu
daya si investor dan satusatunya yang ingin ia lakukan adala me-
larikan diri secepatnya. Tanpa menunggu, ia pergi dan membeli
iket ke Seatle dengan 600 dolar di sakunya.
Saat menaiki pesawat, ia memasang sabuk pengaman dan
mengembuskan nafas lega. Jack Ma akirnya merai kembali
kebebasannya setela berjuang selama satu bulan. Saat terbang
menuju langit biru, ia meminum kopi di dalam pesawat dan me-
nyadari betapa berarganya kebebasan. Ia bebas terbang, atau
mendarat–bebas menelepon teman lamanya Bill di Seatle. Jack
Ma berasil keluar dari situasi sulit sebab panjang akal dan sedikit
nasib baik.
Bill menerima teleponnya dengan rama seperi biasa dan gembi-
ra mendengar Jack Ma iba dengan selamat di Seatle. Ia sedang
berada di luar kota saat itu, tapi segera mengirimkan anak menan-
tunya untuk menjemputnya di bandara.
Jack Ma merasa tersentu. Memang benar: Suatu kelompok
manusia di mana pun memiliki individu dengan karakter yang ber-
beda-beda. Tak semua orang Tiongkok sama, begitu pula orang
Amerika.
Di Seatle, menantu Bill menyambutnya dengan angat seperi
Bill sendiri. Ia menyiapkan tempat untuknya menginap agar ia bisa
berisiraat.
Setela berisiraat, Jack Ma merasa energinya suda puli dan
kembali normal. Sebua pertanyaan mulai berputarputar dalam
benaknya. Suatu al yang terus mengganggunya sejak lama: in-
ternet. Enta baik ataupun jaat, seperinya semua orang tertarik
dengan internet. Jika memang seperi itu, apa sebenarnya internet
ini? Jack Ma berpikir, sebab dia sedang berada di Amerika, ia idak
akan pergi sampai menemukan jawaban atas pertanyaannya itu.
Mungkin intuisinya kembali sedang bekerja.
Ia meminta bantuan pada menantu Bill, yang lalu terta-
wa. “Baikla, ayo ikut aku.” Menantu Bill mendukung ide Jack Ma.
Ia membawanya ke sebua perusaaan internet dan menunjukkan
barisan komputer padanya, dan berkata, “Ayo, Jack Ma, cobala.
Internet itu luar biasa. Kau bisa menggunakannya untuk menemu-
kan apa pun yang kau cari.”
Jack Ma terkejut dan gelisa. Ia berpikir: “Aku takut menyentu
keyboad ini. Enta berapa arga barang ini! Aku idak akan mam-
pu mengganinya jika aku merusaknya.” Itu adala kali pertama
Jack Ma memiliki kontak dengan internet dalam idupnya.
Tak ada buki apaka ia orang pertama di Tiongkok yang me-
lakukan kontak dengan Internet, tapi jelas anya segelinir orang
memiliki akses internet di masa itu. Setela kejadian yang mirip
dengan saat Alibaba beradapan dengan 40 orang penyamun, ia
akirnya menemukan internet yang siang malam tela ia nanikan.
Yang ia miliki untuk membimbingnya saat itu anyala sebua
perasaan yang idak jelas. Ia idak perna mengira bawa saat
Alibaba menjadi perusaaan internet terkenal bertauntaun
berikutnya, orangorang yakin perasaan ini bukan senimen
semata, melainkan ramalan seorang pengusaa sejai.
‘B ir’. Dengan bantuan menantu Bill, Jack Ma dengan aiai mengeik kata ‘Bir’ pada keyboad. lalu ia tekan
‘Searc’ menggunakan seac engine. Tak lama, nama lima perusa-
aan muncul di monitor. Di datar ini terdapat namanama
perusaaan Amerika dan Jerman, tapi idak ada perusaaan Tiong-
kok. Jack Ma merasa itu agak ane. Bukanka bir Qingdao dan
Yangjin dari Tiongkok terkenal? Kenapa idak ada muncul di sini?
lalu ia berpikir sejenak sebelum mengeik ‘bir Tiongkok’.
Tidak ada yang muncul. lalu ia mengeik ‘sejara Tiong-
kok’. Kali ini sebua penjelasan yang sangat singkat dan sederana
tentang topik ini muncul di Yaoo. Ini membangkitkan minat
Jack Ma. Teman menantu Bill, yang tela membuat website itu
sendiri, dengan sabar menjelaskan pada Jack ma bawa saat ini
idak ada website buatan Tiongkok. Juga idak ada yang membuat
web page di Tiongkok. “Kau arus membuat web page dan me-
masukkan informasi perusaaan dan tempat kerjamu di web page
ini . lalu kau perlu menambakannya ke seac engine.
Dengan ini web page ini akan muncul saat seseorang menge-
ikkan katakata yang berkaitan.” Temannya ini lalu mena-
warkan untuk mengungga informasi perusaaannya dan meliat
apa yang terjadi jika ia mencoba mencari informasi ini .
Jack Ma terpikat. Ia memercayakan teman ini untuk
membuatkan web page untuk biro penerjemaannya, aibo. Ten-
tunya, website yang dibuat dengan terburu-buru bukan menarik
dan bakan idak memiliki gambargambar. Website ini a-
nya terdiri dari teks pendauluan, namanama staf aibo, dan de-
tail tentang layanan yang ditawarkan aibo. Seperi iklan berbasis
teks.
Teman barunya ini mengungganya ke internet. Dengan
itu, lairla website Tiongkok pertama, yang bernama aibo.
Jika ada rekor Guiness untuk al ini, maka website Jack Ma untuk
aibo-la yang akan mendapatkannya, sebab aibo adala web-
site Tiongkok pertama yang terdatar secara online.
Jack Ma idak terlalu memikirkan soal website ini terlalu banyak
saat itu. Ini seperi pukulan ringan saat berlai Tai Ci. Namun ka-
rena pembuatan website inila Jack Ma lalu menerima tele-
pon dari teman barunya di siang ari, anya iga jam setela web-
site itu diungga: “Cepat datang dan liat! Suda ada lima email!”
Jack Ma sedang pergi berbelanja saat itu, tapi segera setela ia
mendengar kabar itu ia cepatcepat kembali dan meliat bawa
benarbenar tela ada lima email. Email ini datang dari Ame-
rika, Jepang, dan Eropa. Sebagian dari perusaaan dan sebagian
dari pelajar internasional. Sala satu email ini berkata: “Anda
adala website Tiongkok pertama yang perna aku liat. Di mana
kantor Anda? Kami ingin bicara bisnis dengan Anda.”
Jack Ma merasa seola ia baru terantam ombak besar. Ia bisa
merasakan jantungnya berdebardebar. Meskipun seperinya ia
tela mengambil langka ini dengan tanpa berpikir panjang,
gagasan tentang internet suda berputarputar seperi elang da-
lam benaknya sejak ia mendiskusikannya dengan Bill. Sekarang,
setela beradapan sendiri dengan internet yang sebenarnya dan
mengambil indakan, elang itu bertengger di pundak Jack Ma. Ia
bisa meliat bulunya yang berkilau dan matanya yang tajam. Ia bisa
mendengarnya berkata padanya: “Ayo Jack Ma, aku akan memba-
wamu ke langit, melayang inggi di atas samudra dan bumi.”
Toko bela diri yang paling dikagumi Jack Ma adala Feng Qing-
yang. Sama seperi Feng Qingyang, Jack Ma suka membuat gerak-
angerakan yang idak terbaca namun merai asil yang nyata.
Mungkin gerakan tak terduganya ari itu sebenarnya merupakan
asil dari jeri paya bertauntaun, kondensasi dari pemikiran
pemikirannya, atau sebua lompatan dalam pengeriannya. Apa
pun itu, ia segera merasakan bawa kejadian sederana ini meme-
gang peluang yang tak terkira jumlanya.
Ia bisa mengumpulkan informasi tentang semua bisnis domes-
ik Tiongkok dan mengungganya ke sebua website profesional
di mana bisnis ini akan bisa diliat semua orang. Dengan
mengambil biaya perantara, ia bisa mendapatkan keuntungan.
Jack Ma segera mengambil indakan. Ia berkata pada teman baru
Amerikanya: “Mari berbisnis bersama. Kau bertanggungjawab soal
teknologinya. Aku pulang ke Tiongkok untuk mendirikan perusaa-
annya.” Teman Amerikanya itu menjawab dengan antusias, “OK!”
Saat itu, rencana awal untuk model e-commece B2B pertama
di dunia lair. Jack Ma melakukan apa yang menjadi tugasnya. Ia
menggunakan sisa Dolar yang dimilikinya untuk membeli sebua
komputer 386. lalu ia terbang melintasi samudra dan kem-
bali ke angzou. Saat ia iba, ia tak membuangbuang waktu un-
tuk mengadakan sebua meeing.
Sebenarnya, pertemuan itu mungkin idak bisa dibilang meeing.
Selain istrinya Zang Ying, yang adir adala temanteman dan mu-
ridmuridnya. Secara total, ada 24 orang yang adir. Mereka adala
temanteman yang tela Jack Ma kumpulkan selama bertaun
taun. Seseorang perna berkata bawa persaabatan itu seperi
menabung: sama seperi menabung di bank, persaabatan mem-
berikan kepuasan dan keangatan, seperi sinar mataari.
Dikelilingi ole 24 temannya di rumanya sendiri, Jack Ma
merasa keangatan muncul dalam dadanya. Ia bersyukur atas apa
yang ia miliki dan percaya diri akan masa depan. Dengan semangat,
ia mulai menjelaskan apa itu internet. Sekali lagi, ia menunjukkan
kemampuannya berbicara. Kedua pulu empat temannya ibaiba
menjadi muridmuridnya. Ia menjelaskan pada mereka sebua
konsep baru yang memiliki potensi menguba dunia. Ia berarap
mereka akan terpikat padanya sama seperi daulu. Ia berarap ia
bisa membujuk mereka untuk bergabung dengannya dan terlibat
dalam ide yang sepenunya asing namun sangat menjanjikan, dan
mendirikan perusaaan internet Tiongkok pertama.
Jack Ma sunggu berapiapi, ekspresinya penu semangat meng-
gelora. Mungkin inila cerama paling penu semangat yang perna
ia berikan dalam enam taun idupnya sebagai dosen sekola inggi
teknik elektronika. Seidaknya, itula yang ada di dalam benaknya.
Saat mulutnya terasa kering, ia mengambil segelas air yang
Zang Ying berikan padanya dan mengambil peluang itu untuk
menyurvei para pendengarnya. Apa yang ia liat membuatnya ter-
kejut. Ia tak perna meliat waja tanpa ekspresi dan begitu idak
fokus setela ia bicara. Bakan beberapa orang menatap keluar
jendela dengan pikiran kosong. Bagaimana mungkin Profesor Ma
mempunyai ide seperi ini? Akirnya ia bertanya langsung kepada
mereka: “Bagaimana menurut kalian?”
Semua orang, termasuk Zang Ying, saling memandang cemas.
Setela keeningan yang terasa sangat lama, seseorang bertanya:
“Jack Ma, semua yang kau katakan keliatannya bagus, tapi apa
idak terlalu dini? Bakan pemerinta belum terlibat dalam al ini.
Ini terlalu berisiko.”
“Benar!” Yang lain berkata. “Tak seorang pun di Tiongkok me-
miliki benda ini. Apa yang akan kau lakukan?”
Seperinya tak ada yang menerima apa yang menurutnya me-
rupakan cerama terbaiknya. Tak ada yang menyadari betapa luar
biasanya internet. Tapi Jack Ma idak bisa dipengarui. Ia mengam-
bil langka terakir: pemungutan suara. Dari 24 orang yang adir,
23 orang menolak idenya. anya satu orang yang berkata, “Kita
bisa mencobanya. Jika idak berasil, kita bisa menyera.”
Temanteman Jack menolak presentasinya tentang internet
dan proposalnya untuk membuat website Tiongkok. Dengan peno-
lakan ini , meeing itu berakir. Satu demi satu mereka pergi.
anya satu orang yang inggal, satusatunya orang yang idak me-
nolak idenya ini . Ia adala e Yibing.
Jack Ma idak bisa idur malam itu. Zang Ying idak mengucap-
kan sepata kata pun. Meskipun ia sala satu orang yang idak se-
tuju dengan Jack Ma, ia idak mau mengganggu pikiran suaminya.
Esok arinya, sebelum mataari terbit di imur seperi biasa,
Jack Ma suda kembali dari olaraga paginya. Zang Ying meliat
ia riang dan bersemangat. Ia tau Jack Ma suda mengambil kepu-
tusan mengenai al ini .
al pertama yang Jack Ma lakukan adala mengajukan surat
pengunduran diri kepada kepala sekola tempatnya bekerja. Tak
seorang pun di insitut ini mengira Jack Ma akan melakukan
sesuatu seperi itu. Mereka idak siap menerima pengunduran
dirinya, apalagi mereka tela merencanakan jabatan baru baginya
sebagai kepala departemen ubungan internasional.
Di bulan September 1995, Jack Ma mundur dari pekerjaannya.
Usianya baru saja berali 30 taun. Selama bertauntaun, ia me-
ngumpulkan pengetauan tentang bisnis dan kontak-kontak yang
ia perlukan. Tela iba waktunya baginya untuk berani melompat.
Ia berlayar mengarungi samudra biru nan luas dengan bendera Ma
berkibar inggi. Jack Ma meninggalkan menara gadingnya tanpa
sekalipun menole ke belakang. Dunia bisnis yang idak terduga
dan kejam menaninya, tapi ia melompat dan menyelam dan mu-
lai berenang melawan arus. Ia mengeluarkan segala yang ia miliki.
Ia beremat dan menyimpan 6.000 yuan, meminjam beberapa
pulu ribu dari keluarga dan temantemannya, menjual beberapa
peralatan dari Biro Penerjemaan aibo dan saam dari dua pe-
megang saam. Secara keseluruan, ia berasil mengumpulkan
100.000 yuan. Ia membuat website komersial pertama Tiongkok,
Cina Yellow Pages. Nama perusaaan ini adala Perusaa-
an Terbatas Teknologi aibo Zejiang.
Awalnya perusaaan ini memiliki iga karyawan: Jack Ma
sebagai manajer, e Yibing sebagai asisten manajer, dan Zang
Ying sebagai staf. Tugas kedua manajer, Jack Ma dan e Yibing,
adala berbisnis dan mencari klien, sementara Zang Ying inggal
dan mengurus kantor.
Jack Ma dan istrinya menginvestasikan 80.000 yuan untuk sa-
am perusaaan, sementara e Yibing dan seorang pemegang sa-
am lainnya, Song Weixing, masingmasing memberi 10.000 yuan.
Perusaaan internet pertama Tiongkok berdiri di kota angzou
yang inda, diresmikan dengan bunyi letupan dan asap kembang
api. Satusatunya peralatan yang dimiliki perusaaan ini ada-
la komputer 386 yang Jack Ma bawa pulang dari Amerika Serikat.
Kondisi perusaaan belum baik, namun di masa itu komputer se-
peri itu adala sesuatu yang sangat jarang didapat. Jack Ma dengan
cepat mengajarkan Zang Ying cara mengoperasikan komputer ter-
sebut. Tugas utama Ying adala mengirim email. Jack Ma pergi ke
luar bersama e Yibing ke tempattempat dagang, memublikasikan
internet markeing dan mempromosikan e-commece.
Seperi kapal kecil terombangambing dalam angin dan ujan,
perusaaan e-commerce markeing yang belum dikenal ini, yang
belum dipaami siapa pun, atau bakan diketaui seorang pun,
berlayar menuju lautan luas tanpa batas dengan Jack Ma berada di
kemudinya.
Saat meliat kembali masamasa ini, Jack Ma lebi kagum akan
keberaniannya daripada insing bisnisnya. Ia berkata, “Aku suda
meliat al yang sangat ingin aku iru ini. Banyak orang muda me-
mimpikan berbagai jalan idup yang luar biasa sebelum mereka i-
dur, tapi saat mereka bangun mereka masi melanjutkan berjalan
di jalan yang sama. al terpening saat mendirikan bisnis baru di
Tiongkok bukanla soal Anda memiliki ide, idealisme, atau mimpi
yang sangat ebat. Yang terpening adala apaka Anda bersedia
membayar arga yang arus dibayar dan apaka Anda bersedia
mengerakan segala yang Anda miliki untuk membukikan Anda
benar.
“Yang benarbenar membuatku bertekad bukanla keyakin-
anku pada internet, tapi sebab aku percaya bawa seiap peng-
alaman adala sebua kesuksesan tersendiri. Anda arus menco-
banya. Jika gagal, Anda bisa selalu mengambil jalan lain. Tapi jika
Anda idak perna mencoba, Anda anya akan menjadi sala satu
dari mereka yang mengambil jalan yang sama seiap pagi dan tak
perna merealisasikan jalan yang mereka bayangkan dalam pikiran
mereka sebelum idur.”
Di taun 1995, Jack Ma bukan satusatunya orang yang perna
berubungan dengan internet. Bakan di Tiongkok, banyak orang
yang tau apa itu internet dan perna menggunakannya. Namun,
Jack Ma mungkin satusatunya orang di antara mereka yang ber-
indak saat meliat internet. sebab itu, Cina Yellow Pages me-
megang reputasi sebagai plaform e-commerce online pertama
Tiongkok.
Perusaaan ini tela didatarkan dan website-nya suda
rampung dan berjalan. Namun angzou tetap idak memiliki
koneksi internet sampai bulan keempat Cina Yellow Pages ber-
jalan. Bagaimana sebua website tetap berfungsi jika idak bisa
terubung ke internet?
Pertama, mereka menerjemakan dokumen yang berisikan
informasi tentang perusaaanperusaaan Tiongkok (termasuk
fotofoto dengan keteranganketerangannya) dalam baasa Inggris.
lalu mereka mengirimkannya ke Seatle. Temanteman me-
reka di Amerika membantu mereka dengan mengubanya menjadi
web page dan mengungganya. lalu , mereka mencetak web
page itu menjadi alaman berwarna dan mengirimkannya kembali
ke angzou. Cina Yellow Pages membawa alaman yang suda
dicetak ini ke perusaaan yang bersangkutan untuk dicek dan
memberitaukan mereka bawa perusaaan mereka suda terdaf-
tar di internet. Jika klien mereka merasa skepis, maka alamat web
ome page perusaaan mereka serta nomor telepon di Seatle akan
diberikan pada mereka agar mereka bisa mengajukan pertanyaan.
Cina Yellow Pages Jack Ma membebankan tarif standar 20.000
ingga 30.000 yuan untuk proses rumit ini. Pengerjaannya meng-
abiskan waktu, uang, dan banyak tenaga. Dalam al waktu, butu
waktu sekitar dua minggu bagi mereka untuk mengerjakan satu
pekerjaan. Dalam al uang, arga pengiriman barang internasional
cukup maal. Dan yang paling krusial adala idak adanya internet
di angzou saat itu. Tak seorang pun tau tentang internet. Tak
ada yang percaya pada internet atau membayangkan bawa Anda
bisa berbisnis dengan sesuatu yang begitu idak nyata. Dan meski-
pun Jack Ma yang mengerakan banyak usaa mengumpulkan
klien, piak Amerikala yang mendapatkan 60% dari pendapatan,
sementara perusaaan Ma anya mendapat 40%.
Tidak masuk akal untuk menukar porsi persentase keuntungan
ini . Orangorang Amerika suda mengenal internet. Mereka
suda terbiasa membuat website untuk memberikan informasi
tentang produk. Ini berari ada basis klien yang besar di Amerika.
Mereka memiliki apa yang diperlukan untuk bertaan dan berkem-
bang bakan jika mereka memberikan sebagian dari keuntungan
mereka. Sementara Tiongkok, masi melakukan bisnis dengan cara
tradisional. Dan lagi, masyarakatnya idak suka menguba kebiasa-
an lama.
Bakan industri periklanan muncul barubaru ini saja. Seidak-
nya dengan iklan di koran atau televisi Anda bisa meliat dengan
mata kepala sendiri bawa produk ini nyata, bagaimana pun
juga kualitasnya; konsumen merasa yakin. Sebaliknya internet,
seperinya idak nyata. Jika yang bisa mereka liat anyala asil
cetak berwarna dari iklan yang memperkenalkan perusaaan
mereka, banyak pemilik bisnis akan dengan tegas menggelengkan
kepala dan menolak. Seperinya belum waktunya untuk menggu-
nakan internet. Meskipun internet adala sesuatu yang luar biasa,
orang-orang belum siap menerimanya.
Tapi Jack Ma idak bisa dialangi. Ia memutuskan untuk mem-
biarkan daulu tugas yang paling sulit untuk dikerjakan nani. Per-
tamatama, ia mencari perusaaanperusaaan yang perna be-
kerja sama dengannya sebelumnya dan ia kenal baik. Ia berusaa
membuka pasar dengan kontak pribadi, keluarga, dan teman-te-
mannya. Ia mulai membuat website untuk perusaaan-perusaa-
an yang sebelumnya perna berbisnis dengan Biro Penerjemaan
aibo. Jika perusaaan-perusaaan ini punya uang untuk
membayarnya, maka ia menerimanya; tapi jika idak, ia memberi-
kan jasanya secara cumacuma.
Perusaaan-perusaaan online pertama di antaranya adala
angzou Lakeview Guestouse, angzou Second Television
Factory, dan sebua irma ukum yang perna bekerja sama de-
ngan aibo sebelumnya. Tak lama, perusaaan-perusaaan ini
mulai menerima telepon dan fax dari luar negeri, membukikan
bawa website-website yang dibuat ole Jack Ma dan temante-
mannya di Amerika memang efekif. Gagasan bagi Cina Yellow Pa-
ges untuk menempatkan bisnis Tiongkok di panggung dunia akir-
nya menjadi nyata. Namun para direktur perusaaan masi idak
memercayai gagasan ini sebab mereka idak bisa meliat
web page mereka secara langsung. Sayang disayangkan saat itu,
angzou idak memiliki akses Internet.
Jack Ma merasa ariari berlalu bagaikan tauntaun berlalu.
Kapan internet akan ada di angzou? Ia tau pada akirnya ari
itu akan datang, sebab orangorang takkan bisa mengelak bawa
mereka membutukan internet.
Di bulan Juli 1995, Sangai memiliki jaringan online. Jack Ma
adala sala satu orang pertama yang mengetaui al itu. Ia sangat
gembira dan segera membeli komputer 486, yang relaif canggi
saat itu. Ia menggunakan sambungan telepon jarak jau untuk ter-
ubung dengan jaringan internet di Sangai. Setela terubung
online, Jack Ma segera mencari ome page website angzou Lake-
ouse Guestouse yang dibuat ole temannya di Amerika. Koneksi
internet saat itu sangat lambat ingga membutukan waktu iga
jam baginya untuk melakukan itu. Perlaan, ome page Lakeview
Guestouse muncul di adapannya.
Jack Ma berdiri dan menunjuk ke komputer: “Liat, liat!”
Tak lama lalu masyarakat mulai menyadari dan meneri-
ma internet. Mereka sadar apa yang dapat dilakukan ole internet,
dan mulai menerima pemikiran Jack Ma. Cina Yellow Pages akir-
nya menerima pendapatan.
Namun, Jack Ma anya mengambil 8.000 dari 20.000 yuan yang
mereka dapatkan dari penjualan pertama mereka, sebab piak
Amerika masi mendapatkan 60% laba sesuai dengan kesepakat-
an. Tapi Jack Ma dan rekanrekannya kini bisa meliat iik terang.
Mereka berupaya dua kali lebi keras untuk memublikasikan inter-
net, tak anya di angzou, tapi di 27 kota di negeri Tiongkok.
Jack Ma mengingatkan dirinya sendiri bawa, “Internet akan
memengarui idup orang banyak di tauntaun mendatang. Un-
tuk mengikui maraton evolusi internet, kau arus berlari secepat
kelinci namun memiliki kesabaran seperi si kurakura.”
Jack Ma idak dipercaya di kotakota yang idak memiliki jaring-
an internet. Tak ada yang memperaikannya. Sebagian orang ba-
kan mengindarinya. Namun Jack Ma idak akan menyera. Seper-
i orang kesurupan, ia terus bicara pada mereka tentang internet
dan e-commece. Ia berasil memengarui para pemilik bisnis dan
jurnalis.
Sala satu pemilik bisnis di angzou bersikeras bawa e-com-
mece adala trik yang dibuat untuk menipu, bakan setela Jack
Ma meneleponnya lima kali.
sebab itu, Jack Ma memutuskan untuk mengirimkannya kum-
pulan dokumendokumen yang berisikan informasi tentang e-com-
mece. Dengan sabar ia menjelaskan pada si pemilik bisnis bawa
e-commece adala jenis model bisnis baru. Internet bisa menca-
kup seluru dunia. Internet mengubungkan seiap ruma yang
ada di bumi ini. sebab itu, jau lebi efekif beriklan di internet
dibandingkan media lain.
Meskipun Jack Ma agak bangga dengan kemampuannya mem-
bujuk orang lain dan ia menyebutkan banyak conto, si pemilik bis-
nis ini masi skepis. Orang lain pasi suda menyera dan pulang,
mengakirinya di situ. Namun Jack Ma berbeda dengan orang lain.
Ia idak bersedia menyera pada pemilik yang keras kepala ini yang
bisa memberinya bisnis tambaan jika ia berasil memengarui-
nya. sebab itu, ia memutuskan untuk mengumpulkan beberapa
ile tentang perusaaan itu. Beberapa ari berikutnya, ia datang
dengan membawa laptop.
Jack Ma membuka seac engine di adapan si pemilik bisnis.
Tak lama setela itu, informasi mengenai perusaaan ini
perlaanlaan muncul di layar. Jack Ma berkata padanya bawa
komputer mana pun di lokasi mana pun bisa meliat informasi
yang sama dengan yang mereka liat sekarang. Informasi itu akan
sama efekifnya di mana pun orang yang mengaksesnya berada,
enta di Amerika, Cina, atau bagian dunia lainnya. Inila internet.
Inila e-commece yang ajaib yang selama ini ia bicarakan.
Ada peribaasa di Tiongkok yang cukup sesuai dalam kasus ini,
yang maknanya serupa dengan peribaasa baasa Inggris “Seeing
is believing” (Anda meliat maka Anda percaya). Akirnya, usaa
Jack Ma mulai membuakan asil dalam era di mana internet baru
saja mulai menapakkan kakinya. Pemilik bisnis ini akirnya
membayar tarifnya pada Cina Yellow Pages.
Upaya Jack Ma yang tak kenal menyera, semangat dan kegi-
giannya dalam mencari konsumen baru patut dipuji. sebab usa-
anya ini reputasi Cina Yellow Pages semakin menguat. Le-
bi banyak orang tau tentang internet setela mendengar kisa
itu.
Dari Lakeview Guestouse ingga angzou Second Television
Factory, dari para pengacara Qianjiang ingga Wuxi Litle Swan
(sebua merek peralatan ruma tangga) dan Guoan Football Club
di Beijing, Cina Yellow Pages mulai melebarkan sayapnya dari
angzou ingga ke seluru negeri.
Cina Central Television masi menyimpan dalam arsipnya
program kusus tentang Jack Ma dan internet yang berjudul Jack
Ma te Bookwom (Jack Ma Si Kutu Buku), yang diilmkan ole se
orang reporter yang berasal dari angzou bernama Fan Xinman.
Pertama, mari kita telaa isila ‘kutu buku.’ Ada dua pepata
Tiongkok yang berbunyi “Kutu buku tak ada gunanya dalam dunia
nyata” dan “Cendekiawan idak bisa merai apa pun bakan jika
mereka akirnya memberontak iga taun tanpa eni.” Dalam bu-
daya Tiongkok, ‘kutu buku’ dan ‘cendekiawan’ memiliki ari yang
serupa. Peribaasa itu berari orang yang gemar belajar cenderung
idak mungkin merai alal yang pening. Jika Anda terlalu ba-
nyak membaca, Anda akan terputus dengan realita, dan membuat
Anda bersikuku mengejar perkaraperkara bodo.
Orang yang kutu buku banyak ditemukan di sekola dan biasa
nya enta itu murid atau guru. Mereka enta bicara tentang pe-
ngetauan atau mempelajarinya. Umumnya, orang yang kutu buku
cenderung keras kepala, agak menyendiri, dan memisakan diri
dari perkaraperkara yang terjadi dunia. Terliat jelas sejak kamera
mulai merekam Jack Ma bicara dengan cepat dan penu semangat
tentang bagaimana ia akan membuat perpustakaan informasi terbe-
sar Tiongkok agar perusaaan-perusaaan Tiongkok bisa memasuki
panggung internasional. Ekspresi wajanya tajam, sementara orang
orang yang menontonnya tampak idak berekspresi. Mereka sama
sekali idak percaya atau antusias dengan apa yang Jack Ma katakan
dan bakan idak mengajukan pertanyaan apa pun. Seola dalam
acara ini kumpulan penonton mendengarkan alien yang se-
dang bicara tentang planet lain. Inila penerimaan yang Jack Ma
dapatkan di Beijing taun itu. Penerimaan yang serupa dengan yang
didapat ole internet pertama kalinya masuk ke Tiongkok.
Taun 1995 adala taun yang pening: di taun itula internet da-
tang ke Tiongkok. Sama seperi alal lainnya yang memiliki daya
yang kuat, internet melesat seperi angin puyu segera setela
ia iba di Tiongkok, melanda seluru negeri. Orangorang seperi
Carles Zang, Wang Zidong, Cen Tianqiao, yang lalu
menjadi tokotoko besar dalam dunia internet, suda mulai ber-
bisnis. Internet Tecnologies Cina (ITC), yang lalu disebut
Sou, didirikan ole Carles Zang, dan Cinese Star, yang didiri-
kan ole Wang Zidong, menjadi terkenal di seluru Tiongkok saat
internet menyebar.
Cen Tianqiao suda bergabung dengan Lujiazui Group yang
suda memiliki pengalaman dengan internet. Memang benar
bawa informasi idakla eksklusif. Tidak bisa diraasiakan. Siapa
pun yang paam dan cerdik dengan sedikit insing bisnis akan lang-
sung memaaminya. Banyak orang yang memiliki pengetauan
dan pengalaman yang sama dengan Jack Ma.
sebab itu Cina Yellow Pages terancam. Perusaaan ini
baru saja mulai mendapatkan keuntungan. Cina Yellow Pages
masi seperi beni muda. Jika ia idak berjuang mengembangkan
diri, maka akan sulit bagi Cina Yellow Pages untuk tetap bertaan
begitu perusaaanperusaaan internet lain tumbu menjadi
poonpoon inggi. Ancaman yang datang dari perusaaanper-
usaaan lain ini membuat Jack Ma tersadar akan masala
lain: angzou terlalu kecil, bukan dalam segi kotanya, namun da-
lam kekuatannya untuk memengarui.
Setela beberapa diskusi, Jack Ma dan pemegang saam lain-
nya memutuskan untuk maju ke Beijing, pusat poliik, ekonomi,
dan budaya Tiongkok. Mereka arus pinda ke sana. Dari sana,
mereka punya kekuatan untuk mendaki inggi dan menjangkau
seluru negeri. Beijing akan memberikan kondisi yang diperlukan
Cina Yellow Pages untuk dengan cepat tumbu menjadi poon
yang inggi.
sebab itu, Jack Ma dan rekanrekannya pinda ke utara ke ibu
kota. Mereka akan berada di samping kota kerajaan dan bertum-
pu di Beijing. Dengan dukungan ole seluru negeri, mereka bisa
melangka menuju panggung internasional. Inila mimpi, strategi
baru Jack Ma. Begitu mereka datang, ia langsung mendapatkan
perasaan posiif tentang strategi ini.
Beijing kota yang sangat besar. Begitu banyak jalur lingkar luar
dibangun dari pusat kota, yang merupakan pusat dari segala jenis
kementerian, komisi, kantor, kedutaan, dan konsulat. Dalam seke-
jap Anda bisa tau ini adala kota internasional.
Awalnya, Jack Ma bermimpi menjadi sala satu orang pertama
di Tiongkok yang mendirikan perusaaan global nomor satu dan
membangun sala satu dari sepulu website terbaik di dunia. Saat
pinda ke Beijing, perasaan ini kembali mengampirinya.
Ada ruang untuk berkembang di sini. Ia mulai bekerja sangat giat,
menyebarkan jasanya seluas mungkin. Ini adala periode di mana
program Jack Ma te Bookwom diilmkan.
Saat itu Jack Ma masi idak menyadari adanya perdebatan se-
ngit tentang internet di level masyarakat yang lebi inggi dan ba-
wa ada dua pendapat yang berbeda perial isu ini . Satu piak
berpendapat bawa Tiongkok idak searusnya membebaskan arus
informasi, sebab jika mereka melakukannya, mereka akan jatu
ke tangan negara-negara Barat. Namun piak lainnya berpendapat
bawa Tiongkok arus mengembangkan infrastruktur internetnya
atau akan teringgal dari era informasi dengan jurang digital.
Apaka upaya Jack Ma akan memiliki efek sementara semua
debat ini masi berlangsung? Media idak mau membuat laporan
mengenai internet selama pemerinta belum menyatakan penda-
pat mereka mengenai al ini. Jack Ma memutuskan untuk men-
jalankan suatu metode yang idak biasa. Ia mencari kepala per-
usaaan media ini dan memberikan beberapa ile mengenai
Cina Yellow Pages, sebua arikel yang suda jadi, dan 500 yuan
dalam bentuk tunai. 500 yuan adala jumla yang besar saat itu.
Jack Ma berkata, “Tak jadi soal melalui media apa. Setela arikel
ini terbit, itu menjadi milikmu.”
Kepala perusaaan media itu juga melakukan al yang idak
biasa. Ia menerbitkan arikel ini secara berturutturut di lima
media yang berbeda, termasuk Cina Trade News, di mana arikel
ini tampil di alaman muka. Jack Ma ternyata punya teman di
sana. Keduanya menyesalkan mereka idak bertemu sebelumnya,
dan lalu membaas persoalan ini selama dua ari berturut-
turut. Meliat ke belakang, Jack Ma ingat: “Seperi aku, ia belum
paam tentang internet saat itu, tapi ia sunggu yakin bawa in-
ternet memiliki potensi. Ia berkata, ‘Jack Ma, aku mendukungmu.’”
Kepala redaksi ini mengajak Jack Ma menemui orang
yang menangani Pusat Informasi Negara, tapi antusiasme mereka
idak didengar. Mata si direktur bergerak keliling ruangan saat
mereka bicara, dan ia memberikan beberapa petunjuk tentang
apa pendapatnya mengenai al ini . Jack Ma mendengarnya
dengan tegas dan jelas: bagaimana mungkin insitusi besar seperi
Pusat Informasi Negara bekerja sama dengan perusaaan swasta?
Jack Ma ditolak.
Namun begitu, Jack Ma idak kecil ai; menyera bukanla
sifatnya. Dengan bantuan para simpaisan dan pendukungnya, ia
berulang kali mendatangi banyak kementerian dan departemen,
termasuk Kementrian Kebudayaan dan Komisi Budaya dan Ola-
raga Negara. Namun, di taun 1995, bisnis yang dikelola secara
pribadi idak memiliki banyak pengaru.
Terlebi lagi, Cina Yellow Pages milik Jack Ma anya sebua
website kecil yang berlokasi jau di Delta Sungai Yangtze. Laba ko-
tornya anya satu juta yuan, yang dianggap sangat kecil di Beijing,
apalagi di mata para pejabat yang bekerja di kementerian peme-
rinta pusat. Gagasan untuk bekerja sama dengan Jack Ma adala
ide yang konyol. Jack Ma te Bookworm mencatat periode ini, di
mana Jack Ma menemui jalan buntu.
Menurut Fan Xinman, yang membuat rekaman ilm ini :
“Ia terliat seperi lakon musu di kamera. Meskipun ia selalu
bicara, di wajanya selalu tersirat kecerdikan. Ia selalu bicara ten-
tang apa yang ia rencanakan, tentang bagaimana ia akan membuat
perpustakaan informasi terbesar di Tiongkok. Namun, jika Anda
meliat ekspresi para pendengarnya, Anda bisa meliat bawa tak
ada yang mengeri apa yang ia bicarakan.”
Meskipun begitu, omongan Jack yang tak ada eninya terse-
but berasil memengarui beberapa orang-orang berpendidikan,
termasuk Ms Fan Xinman. Film ini muncul di Oriental ori-
zon, program utama di Cina Central Television.
Media cetak, terutama media utama negara, memiliki penga-
ru besar di Tiongkok.
Berkat Jack Ma dan beberapa orang berpendidikan yang ber-
asil ia pengarui, keadaan mulai membaik. Keika departemen
informasi koran People’s Daily mendengar tentang Jack Ma, mere-
ka mengundangnya untuk memberi cerama. Tentu ia menerima-
nya: ia tak perna menolak kesempatan untuk berbicara. Diadap-
kan dengan pendapatpendapat saluran media yang berwenang
dan para cendekia dari beberapa insitusi teknik, Jack Ma agak ke-
sal dan berkata, “Tiongkok berada di urutan terakir dibandingkan
negaranegara berkembang lainnya. Negara kita tela melewatkan
kesempatan langka yang mungkin idak akan datang lagi. Kita ber-
ada di posisi yang idak menguntungkan, jadi peluang terbaik yang
kita miliki untuk membela diri adala melakukan serangan.”
Jack Ma bicara tajam dan dengan penu semangat, tapi juga
sangat rasional. Beberapa cendekia menganggap internet idak
cocok dengan kondisi negara Tiongkok. Jack Ma mengkriik para
‘ali’ bebal ini tanpa ampun. Ia berkata bawa internet akan men-
ciptakan sebua revolusi dalam sejara manusia. Internet adala
penemuan yang pening. Jika mereka menutup negara dan meng-
indari kontak dengan dunia luar, maka mereka akan kembali kei-
langan kesempatan untuk memajukan Tiongkok. Staf dari saluran
media, yang memiliki perspekif dan pengalaman yang lebi luas,
menyambut perkataan Jack Ma dengan tepuk tangan. Jack Ma
tau betapa berarinya sambutan mereka. Dengan air mata meng-
genang di matanya, ia membuat lirikan yang menunjukkan rasa
terima kasinya pada mereka.
Fan Jingyi, yang saat itu menjadi kepala editor People’s Daily,
membuat komentar yang dalam tentang ucapan Jack Ma. Ia ada-
la seorang akademisi yang tegas dan serius. Ia menyadari bawa
internet akan dengan cepat meledak dan menelan dunia masa
depan. Esok arinya, ia mengirimkan laporan pada otoritas pusat
meminta izin agar People’s Daily terdatar secara online.
Ada cerita lain di balik ini. Editor Cina Trade News mengada-
kan sebua konferensi berita untuk Jack Ma di Ledger Dining all
dari Cang An Club. Tujuan dari konferensi ini adala men-
cari rekan bisnis bagi Cina Yellow Pages di Beijing. Lebi dari 30
kepala perusaaan media dan investorinvestor eal estate besar
adir. Jack Ma dan staf teknisnya mengabiskan banyak waktu
mempersiapkan diri untuk event ini, namun beberapa ari sebe-
lum tanggal yang ditentukan, mereka diberi tau bawa dokumen
dari penguasa inggi tela disebarkan dan bawa mereka idak bo-
le mempromosikan internet. Jack Ma dan stafnya bermuram ai.
Seperinya keberuntungan mereka tela abis. Mereka mengambil
beberapa dokumen yang kemungkinan masi berguna.
Konferensi ini masi diadakan sesuai rencana. Jack Ma dan
staf teknisnya memasang sebua komputer dan sambungan tele-
pon. Mereka menunjukkan ome page Cina Yellow Pages secara
langsung. lalu Jack Ma naik ke panggung dan memberikan ce-
rama yang penu semangat namun jelas dan logis. Ia bicara sekitar
satu jam tentang topiktopik mulai dari kegunaan internet ingga
masa depannya. Namun para adirin dan reporter yang mengadiri
pertemuan ini seperinya anya mengeri setenga dari yang
ia bicarakan dan tampak tereraneran.
Setela makan malam, tuan ruma mencari dua eksekuif eal
estate dan endak mengenalkan mereka pada Jack Ma. Ia masi
berarap Jack Ma akan mendapat dua dukungan dari toko yang
berpengaru. anya dengan dukungan seperi itu Jack Ma bisa
merealisasikan mimpinya.
Jack Ma memompa keberaniannya dan menjelaskan ideide-
nya pada mereka sekali lagi. Ia bicara sekitar satu jam tanpa eni.
Kedua eksekuif ini seperinya memaami ide Jack Ma, na-
mun mereka memiliki satu pertanyaan: “Apaka pemerinta akan
mengizinkan perusaaan swasta terlibat dalam al seperi ini?”
Jack Ma terdiam. Saat itu pemerinta masi belum menyatakan
peraturan yang jelas perial internet.
Tak lama setela itu, permoonan yang diajukan People’s Daily
untuk terdatar secara online disetujui. Ini adala informasi yang
mencengangkan, mengingat status koran yang dipegang ini .
Jika People’s Daily akan online, maka itu membukikan bawa idak
dapat dielakkan, internet akan berkembang di Tiongkok.
Saat itu, semua alangan seola akan ilang dalam sekejap. In-
ternet akan populer di Beijing dan di seluru Tiongkok. Mungkin ini
waktunya bagi Cina Yellow Pages untuk maju dan berkembang.
Jack Ma tetap tenang. Ia suda mengetaui bawa banyak per-
usaaan asing dengan modal yang besar dan dukungan teknologi
akan datang ke Tiongkok jika internet bisa menembus pengalang
yang membatasinya. Tapi Cina Yellow Pages idak memiliki modal
maupun pendukung yang kuat. Ada terlalu banyak pesaing bagi
Jack Ma untuk menegakkan diri sendiri, untuk tetap bertaan dan
berkembang dalam kondisi yang berkembang cepat ini.
Bisaka ia mengalakan para pesaingnya? Jack Ma memikir-
kannya malam itu sambil membuat kalkulasi. Berapa dana yang ia
perlukan untuk menyewa ruang etail di Beijing? Proses apa yang
arus ia jalani untuk mendapatkan lisensi? Koneksi dan pekerja se-
peri apa yang bisa ia andalkan? Saat memikirkan jawaban atas se-
mua pertanyaannya itu, Jack Ma semakin merasa tenang. Percaya
pada peritungannya sendiri, ia menyimpulkan tak ada peluang
baginya untuk lebi berkembang di Beijing.
Dalam alam bawa sadarnya Jack Ma mungkin menyadari saat
itu bawa ia arus mengandalkan perusaaanperusaaan kecil
dan menenga di tempat asalnya, Provinsi Zejiang. Tentunya,
ia tak sepenunya menyadari al ini . Namun ia tau Cina
Yellow Pages idak bisa pinda secara permanen ke Beijing, sebab
akan tergencet ole banyak pesaing kuat di sana. sebab itu, ia me-
mutuskan untuk kembali ke angzou.
Namun, bisnis internet di angzou suda banyak beruba sela-
ma mereka di Beijing. Setela internet disetujui, perusaaan inter-
net dan website mulai muncul di manamana. Tak ada siapa pun di
dunia ini yang lebi pandai meniru dibandingkan orang Tiongkok.
Bisnis internet di angzou suda mulai menimbulkan konlik.
Pertama ada east.net dan AsiaInfo.com, lalu ada West Lake
Network. Seperi periode Revolusi Budaya, seperinya segerom-
bolan pasukan muncul dalam semalam, semuanya dengan pejuang
ebat yang berlomba merai kemenangan.
Besarnya pasar sendiri belum beruba; bagaimana pasar bisa
dibagikan ke begitu banyak perusaaan? Tentunya, yang kuatla
yang menang. Yang menang terus bertaan, yang lema tak lama
akan ilang.
Orang bilang dunia bisnis itu serupa dengan medan perang. Ke-
nyataannya, memang seperi itula dunia bisnis. Dalam pertarung-
an tangan lawan tangan, pejuang yang terkuat dan paling beranila
yang bisa menang.
Cina Yellow Pages milik Jack Ma idak kekurangan keberanian,
sumber daya, ataupun kerja sama im. Cina Yellow Pages jelas idak
kekurangan tekad ataupun ketekunan. Namun, perusaaan ini
idak memiliki dukungan ataupun modal yang besar. Dalam perang,
kekuatan itu pening, dan dalam perang ini se