Sabtu, 04 Januari 2025

ilmuwan muslim 10

 


ang

datar.

= Ath-Thusi berhasil menafsirkan tentang fenomena

pelangi.

* Dalam pemikiran ilmiah:

= Ath-Thusi yaitu  orang yang pertama kali

mengajak untuk mengadakan seminar ilmiah sepanjang

sejarah hidup manusia. Seminar ini dilaksanakan di

Laboratorium Maraghah, dan diikuti oleh para ahli

astronomi terkemuka yang hidup pada masa Ath-Thusi.

Laboratorium Maraghah

Nashiruddin berhasil meyakinkan Hulaku untuk

membangun gedung astronomi yangbesar dan tidak ada

bandingannya di kota Maraghah, yaitu suatu kota yang

terletak di Selatan Azarbaijan, Iran pada saat itu.

Pembangunan gedung ini dibiayai oleh harta wakafAzarbaijan yang pengurusannya diserahkan kepada Ath￾Thusi oleh Hulaku. saat gedung itu menghabiskanbiaya

yang sangat besar sekali, Ath-Thusi kembali meyakinkan

Hulaku bahwa hasil pemantauan udara mengisyaratkan

bahwa sesuatu akan terjadibagi Hulaku, dan laboratorium

astronomi ini kemungkinan akan berhasil mengatasinya.

Atau bahwa Ath-Thusi yang membangun laboratorium

astromi untuk tujuan ilmiah ini telah membohongi Hulaku

dan memahamkannya dengan tujuan-tujuan mistik dan

ramalan.

Pembangunan gedung ini dimulai pada tahun 657 H

(1259 M) di bawah pimpinan langsung Ath-Thusi dan

diawasi oleh para ilmuwan besar lainnya, seperti; Al￾Mu'ayyid Al-Aradhi Ad-Damasyqi, Al-Fakhrul Maraghi

Al-Mushili, Al-Fakhrul Khallathi At-Taflisi, dan

Najmuddin Al-Qazwaini. Bangunan ini selesai secara

sempurna sesudah  memakan waktu tiga puluh tahun dan

menjadi laboratorium astronomi terbesar. Di atas

laboratorium ini dibangun kubah yang di atasnya

ada  lubang yang memungkinkan sinar matahari

masuk ke dalamnya berdasarkan ukuran pergerakan

matahari yang lambat dengan derajat dan ukuran waktu

dalam menit selama memantau bayangan yang jatuh.

Lubang ini juga memungkinkan diketahuinya batasan

sudut ketinggian matahari pada waktu siang dan di

waktu-waktu pergantian musim dalam setahun.

Laboratorium astronomi ini dilengkapi dengan peralatan

yang tergolong langka untuk memantau atmosfer bumi

dan benda-benda luar angkasa. Selain itu, laboratorium ini

juga dengan dilengkapi dengan peta iklim bumi dan

perpustakaan yang berisi 400.000 ribu jilid buku. Air

dinaikkan ke laboratorium ini dengan alat yang khusus.

Di laboratorium ini dilakukan berbagai macam penelitian

oleh para ahli astronomi, matematika, dan para insinyur.

Peranannya tidak hanya sebatas untuk melakukan

pemantauan astronomi, namun juga sebagai sekolah

dan tempat belajar bagi sebanyak 100 orang dari murid

Ath-Thusi. Mereka belajar dasar-dasar ilmu astronomi

dan berbagai macam ilmu pengetahuan alam lainnya.

Karya-karya Ath-Thusi

Ath-Thusi telah mengarang lebih dari 145 buku dalam

disiplin ilmu matematika, astronomi, geografi dan fisika.

Di antara sebagian buku itu ada  hasil terjemahan dari

buku-buku Yunani dan penjelasannya. Sebagaimana dia

juga mempelajaribuku-buku Ibnul Haitsam yang sangat

dikagumi oleh Ath-Thusi. Buku-buku itu dia tambah

dengan penjelasan-penjelasan dan komentar. Berikut

yaitu  sebagian karya-karyanya:

* Dalam bidang matematika:

= "Kitab Syakl Al-QithA'." Buku ini merupakan buku

penting yang telah memberikan kontribusi dalam

pengembangan ilmu hitung trigonometri dan telah

diterjemahkan ke dalam bahasa Latin, Prancis, dan

Inggris. Selama berabad-abad buku ini telah dijadikan

sebagai rujukan utama oleh para ilmuwan Eropa. Bahkanseorang ahli astronomi dan matematika ]erman,

Regiomontanus yang memasukkan ilmu aljabar dan ilmu

hitung trigonometri ke Jerman telah menjadikan buku ini

sebagai pedoman utama dan menyadur sebagian isinya.

= "Risalah Fi Al-Mutsallatsat Al-Mustawiyah"

= "Kitab Al-Jabar Wa Al-Muqabalah"

= "Maqalah An Qiyas Ad-Dawa-ir Al-Uzhma"

= "Ar-Risalah Asy-Syafiyah An Asy-Syakki Fi Al￾Khuthuth Al - Mut aw azinah "

= "Risalah Fi Mutsallatsat Al-Kurawiyyah"

= "Maqalah Fi Al-Qitha' Al-Kurawi"

* Dalam ilmu astronomi:

- " Az-Zaij Al-llkhani. " Buku ini merupakan buku

penting berisi hasil pemantauan luar angkasa yang

dilakukan oleh Ath-Thusi di laboratorium astronomi

Maraghah. Buku ini terdiri dari empat bagian; Pertama,

tentang sejarah-sejarah. Kedua, tentang pergerakan

planet dan letaknya. Ketiga, waktu-waktu melakukan

pemantauan bintang-bintang. Keempat, tentang judul￾judul lain yang berhubungan dengan bintang. Buku ini

telah diterjemahkan ke dalam bahasa Persia.

- "Zaij Az-Zahi"

= "Kitab Tahrir Al-Majsiti"

= "Maqalah An Sair Al-Kawakib Wa Mawadhi'uha

Thulan Wa Ardhan"

Kitab Zhahirat Al-Ealak"

= "MaqalahFi A'mal An-Nujum"

* Dalambidang fisika:

= "Kitab Tahrir Al-Manazhir Fi Al-Bashariyyat"

Komentar Tentang Ath-Thusi

* Sejarawan, George Sarton, mengatakan, "Ath-Thusi

telah menampakkan keunggulannya yar.g luar biasa

dalam mengatasi masalah-masalah paralel dalam ilmu

geometri, dan dia membuktikan dengan dalil-dalil yang

menunjukkan kecerdasannya.

* Ilmuwan Fidman, mengatakan, "Nashiruddin Ath￾Thusi berusaha untuk membuktikan pendapat Euklides

yang kelima dalambukunya "Ar-Risalah Asy-Syafiyah An

Asy - Sy akki E i Al - Khuthuth Al - Mut aw aziy ah. " LJsahanya

berhasil, karena dia membuka dialog dan tidak menerima

begitu saja buku Euklides dan semacamnya dari para

ilmuwan geometri Yunani. "

* Ilmuwan Irkubil mengatakan, "Buku Nashiruddin

Ath-Thusi tentang ilmu hitung trigonometri memiliki

pengaruh yang besar bagi ilmuwan matematika di Timur

dan di Barat, karena di dalamnya ada  penemuan￾penemuan yang membantunya mengembangkan bidang

ini dari berbagai bidang dalam ilmu matematika.




IBNU AN-NAFIS

llilru An-Nafis yaitu  salah seorang dokter

terkemuka Arab yang mempunyai banyak penemuan,

yang dengan peranannya sejarah kedokteran Arab dan

peradaban Islam secara umrun menjadi terangkat.

ilasab dan lrlama Panggilannya

Dia bernama 'Alauddin Abu Hasan Ali bin Abu Al￾Hazm bin An-Nafis Al-Qurasyi Ad-Dimasyqi. Dia biasa

dipanggil dengan Ad-Dimasyqi, karena ia dilahirkan di

Syam dan awal masa mudanya ia habiskan di kota

Damaskus, sebagaimana dia juga dipanggil dengan Al

Mishri, karena ia telah mengabiskan sebagian besar

usianya di kota Cairo dan memiliki ikatan yang kuat

dengan Mesir dan penduduknya.

Tempat, Tanggal Lahir, dan Riwayat Hidupnya

Ibnu An-Nafis dilahirkan di Syria pada tahun 607 H

(1210 M). Pada tahun 633 H (1,236 M), dia berangkatmenuiu kota Cairo atas undangan Sultan Al-Ayyubi Al￾Kamil Muhammad bin Ahmad. Pada saat itu usianya

belum genap dua puluh enam tahun. Dia tinggal dan

menetap di Mesir hingga ajal menjemputnya. Sebagian

sumber referensi berbeda pendapat tentang tahun

wafatnya. Sebagaian ahli sejarah mengatakan bahwa dia

wafat pada tahun 678 H (1288 M) dan ada juga yang

mengatakan, dia wafat pada tahun 696 H (1297 M).

Pendidikannya

Ibnu An-Nafisbelajar ilmubahasa, fikih, danhadits di

kota Homs, Syria. saat usianya enam belas tahun, dia

berangkat ke kota Damaskus. Sesampainya di sana dia

mendaftarkan diri di sebuah rumah sakit pendidikan yang

bernama Al-Bimarstan An-Nuri3s. Di rumah sakit inilah

dia belajar kedokteran kepada Muhadzibuddin

Abdurrahim, seorang dokter mata pada masanya dan

dikenal dengan nama Ad-Dakhwar. Pada saat itu Ad￾Dakhwar yaitu  seorang dokter senior di rumah sakit Al￾Bimarstan An-Nuri dan menjabat sebagai kepala ikatan

dokter di Mesir dan di Syam. Di antara teman Ibnu An￾Nafis di rumah sakit A1-Bimaristan An-Nuri yaitu 

seorang pelajar muda yang bernama Ahmad bin Al-Qasim

bin Khaifah bin Yunus, yang belakangan dikenal sebagai

dokter dan sejarawan. Dia lebih dikenal dengan nama

Ibnu Abi Ushaibi'ah. Dia yaitu  penulis buku yangterkenal " Lly un Al- Anb a' E i Thab aqat Al- Athibb a'. Akan

tetapi anehnya, Ibnu Abi Ushaibi'ah tidak mencantumkan

nama Ibnu An-Nafis di dalambukunya tersebut.

Ibnu An-Nafis tidak puas hanya dengan belajar

kepada para guru yang mengajar di A1-Bimaristan An￾Nuri. Karena itu, dia lalu  menyemPatkan diri untuk

membaca dan mempelajari buku-buku karya ilmuwan

terkenal lainnya, seperti buku karangan Ibnu Sina,

Abqarath, Galenus dan Descorades. Konon ada yang

mengatakanbahwa Ibnu An-Nafis menghafal luar kepala

buku " Al-Qanun" karya Ibnu Sina.

Ibnu An-Nafis juga mempelajari filsafat, mantiq, dan

ilmu bayan. Selain itu, dia juga mendalami ilmu fikih dan

ilmu-ilmu keagaaman hingga akhirnya dia menjadi guru

besar dalam bidang fikih beraliran madzhab Syafi'i di

sekolah Al-Masruriah di kota Cairo.

Sifat-sifatnya

Ibnu An-Nafis merupakan seorang ilmuwanyang taat

beribadah, wara' , dan gemar menimba ilmu hingga dia

tidak sempat untuk menikah. Sifat keberanian ilmiahnya

telah mengantarkannya untuk mengemukakan pendapat￾pendapatnya tentang kedokteraru sekalipun pendapat itu

berbeda dengan pendapat dua ilmuwanbesar, yaitu Ibnu

Sina dan Galenus. Padahal pada saat itu berbeda

pendapat dengan keduanya yaitu  suatu kesalahan yang

tidakbisa dimaafkan.Karena kepasrahannya kepada Tuhan dan aga￾manya, dia menolak untuk diobati dengan meminum

arak-padahal saat itu dia sedang berbaring di ranjang

kematian. Dia tidak mau menemui Tuhannya dalam

keadaan mulutnya berbauk arak, yaitu minuman yang

telah diharamkan oleh Allah Subhanahu W a T a' ala.

Penemuannya di Bidang Kedokteran

* Penemuan terpenting Ibnu An-Nafis yaitu 

keberhasilannya menemukan sirkulasi darah kecil

(Pulmonary Circulation), yang berfungsi sebagai tempat

mengalirnya darah dari hati ke dua paru-paru untuk

membuang karbondioksida dan menggantikannya dengan

oksigen. Sedangkan hemoglobin berfungsi membawa

darah ke aliran darah dan menambah sel-sel tubuh sesuai

dengan kebutuhannya. Darah lalu  kembali

mengalir kehati untukmenyalurkannya ke seluruh organ

tubuh melalui peredaran darah umum bagi tubuh. Ibnu

An-Nafis telah menulis penemuannya ini dalam

sebuah buku yang berjudul " Syarhu Tasyrih lbnu Sina."

namun penemuannya belum dikenal sebelum seorang

dokter berkewarganegaraan Mesir, Muhyiddn At￾Tathawi, yang diutus ke |erman menemukan manuskrip

buku ini di salah satu perpustakaan )erman. Di

dalam buku ini ditegaskan secara pasti bahwa Ibnu An￾Nafis telah berhasil menemukan sirkulasi darah kecil

(Pulmonary Circulation). Selanjutnya dokter Mesir ini

mempelajari manuskrip karya Ibnu An-Nafis danmembandingkannya dengan riset-riset kedokteran

modern. Hasil kajiannya dia tuangkan ke dalam sebuah

buku yang diberi judul " Ad-Daurah Ad-DamawiyahTab'an

Li Al-Qurasyi."36

Pada tahun 1924 Masehi, Muhyiddin At-Tathawi

mengajukan buku yang dia tulis ke Universitas Freiburg

]erman untuk meraih gelar doktor. Anehnya, para dosen

At-Tathawi di universitas itu merasa terkejut dan

meragukan apa yar.g dia tulis, karena menurut

sepengetahuan mereka bahwa penemu Pulmonary

Circulation yaitu  seorang dokter Inggris, yaitu William

Harvey (1.578-1.657 M). Di dalambukunya, Harvey telah

menyebutkan sirkulasi darah secara umum termasuk

diantaranya sirkulasi darah kecil tanpa mencantumkan

referensi Arab. Harvey belajar kedokteran di Padua

University yang terkenal di kota Venicia,Italia. Di antara

dokter yang pemahbelajar di universitas itu, selain Harvey

yaitu  seorang dokter Spanyol yang telah mempelajari

kedokteran Arab Andalusia dan menetap di Spanyol

hingga sesudah  kaum muslimin diusir dari negeri itu.

Dokter Spanyol itu bernama Miguel Serveto3T. Dia telah

menempatkan bukunya di Padua University.

Di dalam buku itu, dia membahas tentang sirkulasi

darah kecil dan hal-hal lain sebagaimana yang telahdibahas oleh Ibnu An-Nafis di dalam bukunya. Tidak

diragukan lagi bahwa Harvey telah mempelajari buku

Serweto, daribuku itu dia mengetahuipenemuan Ibnu An￾Nafis tentang sirkulasi darah kecil yang lalu  dia

pakai untuk menemukan sirkulasi darah umum. Para

dosen yang membimbing penulisan desertasi At-Tathawi

merasa harus merujuk kembali karya-karya dokter Arab

agar mereka mengetahui kebenaran yang diper￾sembahkannya. Lalu mereka memilih seorang ilmuwan

]erman yar.g berprofesi sebagai dokter dan orientalis,

Mairhov. sesudah  mempelajari manuskrip Ibnu An-Nafis,

dia menyimpulkan pendapat yang memperkuat

kebenaran pendapat Dr. At-Tathawi, yaitu Ibnu An-Nafis

yaitu  penemu sirkulasi darah kecil yang pertama.

Demikianlah Ibnu An-Nafis mendapatkan pengakuan

secara resmi sesudah  sekian lama dia tidak diakui.

* Ibnu An-Nafis juga mempelajari ilmu anatomi,

sekalipun dia telah menafikannya di dalam beberapa

bukunya. Buktibahwa dia telah menggeluti ilmu anatomi

banyak ditemukan di dalam buku-bukunya. Di dalam

bukunya dia telah membuatbeberapa kesimpulan hasil

eksperimennya. Dr. Amir An Najjar telah menyim￾pulkannya kepada kita di dalam bukunya "Ei Tarikh At

Thib Fi AdDaulah Al lslamiyah" beberapa halberikut:

= Ibnu Nafis menyebutkan bahwa peradaran darah ke

hati dilakukan melalui urat darah halus yang tersebar di

seluruh bagian hati dan bukan di jantung sebelah kanansaja. Ini merupakan bukti bahwa Ibnu Nafis menemukan

sirkulasi darah di pembuluh darah jantung (coronary ar￾teries). Ibnu Nafis berani mengungkapkan penemuannya

ini sekalipun bertentangan dengan pendapat Ibnu Sina.

= Ibnu An-Nafis menegaskanbahwa darah mengalir

dari hati ke paru-paru untuk mendapatkan udara dan

bukan untuk memberi makan paru-paru, sebagaimana

kesimpulan itu diyakini secara umum di kalangan semua

dokter pada masanya.

= Ibnu An-Nafis menyebutkan adanya hubungan

antara urat darah halus dan pembuluh darah di paru￾paru yar.g berfungi mengalirkan darah, akan tetapi

penemuan ini diklaim oleh seorang dokter Italia, Matteo

Colombo (1516 - 1559 M), sebagai penemuarrnya.

= Ibnu An-Nafis berkesimpulan bahwa pembuluh

darah pada kedua paru-paru hanya berisi darah saja, dan

dia menafikan adanya udara di dalamnya atau endapan

sebagaimana yang diyakini oleh Gelenus.

= Ibnu An-Nafis menyebutkan bahwa dinding urat

darah halus pada kedua paru-paru lebih tebal dari pada

dinding dinding pembuluh darah, karena ia terdiri dari

dua lapisan. Namun yang sangat disayangkan, sejarawan

Eropa mengatakan bahwa ini ditemukan oleh Serveto.

Kita masih meragukan ini, karena bisa jadi dia

mengutipnya dari Ibnu An-Nafis atau dari salah seorang

yang mengutip darinya tanpa menyebutkan sumbernya.

= Ibnu An-Nafis menafikan adanya lubang apa punpada dinding pemisah antara kedua bagian hati.

Kesimpulan ini sesuai dengan kedokteran modern'

= Ibnu An-Nafis yaitu  orang yang pertama kali

menemukan jalannya darah pada pembuluh rambut

(capillaries), yaitu sebuah tempat PenamPungan darah

yang sangat tinggi dan dindingnya sangat lembut.

= Ibnu An-Nafis memperhatikan dasar-dasar ilmu

kedokteran secara umum, atau dengan memPelajari

berbagai fenomena dan faktor-faktor yang berpengaruh

kepada badan, serta mempelajari sebab-sebab orang sakit,

melebihi perhatiannya kepada terapi secara medis.

= Ibnu An-Nafis selalu menghindari penggunaan

obat-obatan untuk mengobati orang sakit, selama

memungkinkan untuk disembuhkan dengan makanan

yang sesuai baginya. jika  terpaksa memakai 

obat-obatan, dia menghindari obat-obatan yang terdiri

dari berbagai bahan campuran, selama masih me￾mungkinkan mengobati dengan satu macam obat saja.

= Ibnu An-Nafis meninggalkan gedung kedokteran

yang besar, Al-Bimarstan Al-Manshuri, bagi bangsa

Mesir. Gedung ini juga berfungsi sebagai rumah sakit

yang dibangun oleh Sultan Mesir pada saat itu, A1-

Manshur Al-Qalawun. Di rumah sakit ini, Ibnu An-Nafis

menjabat sebagai kepala dokter selama bertahun-tahun.

Perlu diketahui bahwa Al-Bimarstan Al-Manshuri

dibangun untuk menyaingi Al-Bimarstan An-Nuri, tempat

dia belajar ilmu kedokteran di Damaskus.Karya-karya lbnu An-Nafis

Ibnu An-Nafis telah menulis karya-karyanya dalam

berbagai disiplin ilmu. Di antaranya tentang sejarah, ilmu

hadits, ushul fikih, nahwu, filsafat dan logika. Karya

tulisnya dibidang kedokteran berjumlah empat belas judul

buku. Namun yang paling populer yaitu  sebagai berikut:

: " Syarh Tasyrih Al-Qanun." Sebuah buku yang berisi

kumpulan dari buku pertama dan ketiga dari buku "Al￾Qlnun" karya Ibnu Sina yang membahas tentang anatomi.

Dalam buku " Syarh Tasyrih Al-Qanun" ini, Ibnu An-Nafis

menguraikan apa yang ditulis oleh Ibnu Sina di dalam

buku " Al-Qanun" serta menyebutkan beberapa kesalahan

Ibnu Sina. Buku ini telah menguatkan penemuan Ibnu An￾Nafis tentang sirkulasi darah kecil sebagaimana yang kita

paparkan sebelumnya.

: "Al-Mujaz Fi Ath-Thib." Buku ini merupakan

ringkasan dari buku " Al-Qanun" karya Ibnu Sina. Ibnu

An-Nafis membagi buku ini kepada empat bagian;

Pertama, kaidah-kaidah kedokteran (teori dan praktek).

Kedua, makanan dan obat-obatan. Ketiga, penyakit organ

tubuh. Keempat, penyakit yang pada umumnya

menjangkiti semua organ tubuh.

: "Syarh Mufradat Al-Qanun"

*- "Al-Multdzib Fi Al-Kuhl"

: "Tnfsir Al'llalWa Asbab Al-Amradh"

: "Al-Mukhtar Min Al-Aghdziah"

: "Mausu'ah Asy-Syamil Fi Ath-Thib." saat hendak

menulis buku ini, Ibnu An-Nafis berniat untuk men￾jadikannya sebagai buku referensi besar yang mencakup

delapan ratus juz. Namun belum lagi buku tersebut

rampung dan hanya tinggal delapan puluh juzlagi, dia

telah menemui ajalnya. Meskipun demikian, apa yang

ditulisnya menujukkan kedalaman ilmu dan kece￾merlangan pemikirannya.

:




IBNU ASY.SYATHIR

nlbnu Asy-Syathir yaitu  salah seorang ilmuwan

Damaskus dalam bidang astronomi dan salah seorang

ilmuwan astronomi baru yang menggiring manusia

menuju gambaran baru tentang alam. Dia juga telah

berhasil membukakan jalan bagi peradaban era luar

angkasa seperti yang kita ketahui sekarang.

Nasab dan Nama Panggilannya

Dia bernama Alauddin Ali bin Ibrahim bin

Muhammad bin Hassan A1-Anshari Al-Muaqqit Al-Falaki

Ad-Dsimasyqi. Dia dikenal dengan nama Ibnu Asy￾Syathir. Selain, itu dia juga dikenal dengan nama A1

Muththa'am Al Falaki, karena di masa mudanya di

berprofesi melubangi kayu dengan gading. Barangkali

inilah yang membuatnya trampil dalam membuat alat￾alat astronomi.Tempat, Tanggal Lahir, dan Riwayat Hidupnya

Ibnu Asy-Syathir dilahirkan pada tahun704 H (1304

M). Dia wafat pada tahun 777 H (1275 M) dalam usianya

yang ketujuh puluh tiga tahun. Pada masa hidupnya dia

pernah menjadi muadzdzin di Masjid Umawi yang

terletak di Damaskus, lalu  menjadi muaqqit

(penentu waktu shalat) dan mengepalai para muadzdzin.

Pendidikannya

Ibnu Asy-Syathir belajar ilmu astronomi dan

matematika kepada seorang ahli Astronomi Damaskus,

Abu Hasanbin Huseinbin Ibrahimbin Yusuf Asy-Syathir.

Abu Hasan yaitu  sepupu dari ayah Ibnu Asy-Syathir. Dia

melakukan perjalanan ke beberapa negara lain untuk

tujuan menuntut ilmu, seperti ke Syam dan Mesir. Dia

mempelajari karya-karya ahli astronomi pendahulunya

seperti Ath-Thusi, Umar A1-Khayyam, Hasan bin Al￾Haitam, dan Quthubuddin Asy-Syairazi.

Penemuan llmiah lbnu Asy-Syathir

* Penemuan dalam bidang astronomi

Ibnu Asy-Syathir belajar dari prestasi yang pernah

diraih oleh sebuah sekolah dalam bidang astronomi yang

dipimpin oleh ahli astronomi senior, Nashiruddin Ath￾Thusi, yang sempat aktif dan jaya pada abad ketujuh dan

kedelapan Hijriyah atau abad ketiga belas dan keempat

belas Masehi. Ibnu Asy-Syathir berhasil menentukantempat beredarnya bintang Mercury dan bulan yang

selama ini telah membingungkan para ilmuwan. Dua

contoh pergerakan dari keduanya merupakan Penemuan

pertama yang memberi jalan bagi terwujudnya ilmu

astronomi modern. Hingga saat ini, banyak ilmuwan

Barat yang mengakui penemuan Ibnu Asy-Syathir.

Seorang ahli astronomi Polandia, Copernicus, telah

mengambil dua contoh pergerakan bintang Mercury dan

bulan yang dibuat oleh Ibnu Asy-Syathir, dua abad

setengah sesudah  wafatnya. Belakangafl penemuan Ibnu

Asy-Syathit ini dikenal dengan nama "Copernican

system."

* Penemuan alat-alat astronomi dan alat ukur

Ibnu Asy-Syathir berhasil menciptakan banyak alat

yang dipergunakan untuk memantau bintang dan yang

dipakai dalam pengukuran dan penghitungan. Di

antaranya ada yang berupa jam matahari dan tembaga,

perempatan tinggi dan perempatan penuh yang dipakai

untuk menyelesaikan permasalahan ilmu perbintangan

yang dapat mengantarkan kita kepada hasil yang

diinginkan, dan astrolabe.

Karya-karyanya

Ibnu Asy-Syathir mempunyai beberapa karya tulis

dalam bidang astronomi, di antaranya karya-karya tulis

yang menerangkan alat-alat yang dipakai untuk

meneropong bintang dan cara pemakaiannya. Dia juga

mempunyai karya tulis dalam biang matematika. Di

antaranya yaitu  sebagai berikut:

= "Zttij lbnu Asy-Syathir." Buku ini telah diringkas oleh

Syamsuddin Al-Halabi dengan judul "Ad-Dur Al-Fakhir."

lalu  direvisi oleh Syihabuddin Ahmad bin

Ghulamullah bin Ahmad dengan judul "Nuzhatun Nazhir

Fi Fashhih Ushul lbnu Asy-Syathir," lalu  diringkasan

lagi dengan judul " Al-Lam'ah Ei Hilli Al-Kawakib As￾Sab'ah." Buku ini juga telah diringkas oleh Ibnu Zuraiq A1-

]izi dengan judul " Ar-Raudh Al-'Athir Fi Talkhish Zaij lbn

Asy - Sy athir. " Dalam muqaddimah bukunya, Ibnu Zw aiq

mengatakan, "Ibnu Asy-Syathir telah menulis sebuah

buku yar.g berharga dan telah berhasil menentukan

tempat beberapa bintang dan pered aran'rtya."

= " Risalah F i Al-Hai' ah Al-l adidah"

= "Risalah Fi Al-Amal Bidaqaiq tkhtilaf Al-Afaq Al￾Mar'iah"

= "Risalah Fi lstikhraj At-Tarikh"

= "An-Naf'u Al-Am Fi Al-Amal Bi Ar-Rub'i At-Tam

Limawaqit Al-lslam"

= " Risalah F i Ushul llmi Al- Asthurlab "

= "Tuhfat As-Sami' Fi Al-Amal Bi Ar-Rub'i Al-lami"'

= "An-Nuium As-Sahirah Ei Al-Amal Bi Ar-Rub'i Al￾Mujib Bila MaryiWala Dairah"

= "Al-labar Wa Al-Muqabalah"

Komentar Tentang lbnu Asy-Syathir

Tentang keberhasilan Ibnu Asy-Syathir menciptakan

contoh peredaran bintang Mercury dan bulan,

Ensyclopedia of lslam mengatakan, "Penemuan yang telah

diraih oleh Ibnu Asy-syathir ini banyak memiliki

persamaan dengan contoh yang ditemukan oleh

Copernicus sesudah  berlalu dua abad lamanya. Apalagi

contoh yang dikemukakan oleh Copernicus, terutama

tentang bulan dan bintang Mercury sangat mirip sekali.

Keduanya telah mempergunakan teori Ath-Thusi.

Keduanya juga telah menentukan pusat pergerakan yang

teratur dengan cara yang sama. Oleh karena itu, ada

sedikit keraguan bahwa Copernicus telah mengetahui

penemuan dan karya Ibnu Asy-Syathir, namun meskipun

demikian pengutipannya secara terperinci masih rumit

untuk diketahui."

Kesaksian ini mempertegas bahwa Copernicus

telah menyadur sebagian dari ide-ide Ibnu Asy-Syathir.

Pernyatan pada kesaksian di atas yang mengatakan,

"Meskipun demikian, pengutiPannya secara terperinci

masih rumit untuk diketahui." Perlu kita komentari

bahwa, "Pada kenyataannya ungkaPan ini yaitu 

ungkapan yang sudah ada sejak dahulu dan tidak

menyentuhberita-berita yang ada belum lama ini tentang

ditemukannya beberapa manuskrip karya Ibnu Asy￾Syathir di tempat kelahiran Copernicus. Dengan

demikian permasalahannya sudah jelas, bahwa

Copernicus telah menyadur ide-ide Ibnu Asy￾Syathir dan meniadikannya sebagai idenya sendiri.




KAMALUDDIN AD-DAMIRI

fK^u*ddin Ad-Damiri yaitu  seorang sastrawan

dan ahli fikih beraliran madzhab Syaf i di Mesir. Dia juga

seorang pemerhati hewan sehingga dia mengumpulkan

informasi-informasi tentang berbagai hewan yang ada

pada masanya. Dia telah berhasil menulis sebuah buku

yang be4u dul " Hay at Al-Hayawan."

Nasab dan Nama Panggilannya

Dia yaitu  Abu Al-Baqa'Kamaluddin Muhammad

bin Musa bin Isa bin AU. Dia biasa dipanggil dengan nama

Ad-Damiri, karena keluarganya berasal dari desa

Damirah, salah satu pedesaan di Mesir.

Tempat, Tanggal Lahir, dan Riwayat Hidupnya

Kamaluddin Ad-Damiri dilahirkan di kota Kairo pada

tahun 742IH^ (1,341. M). Pada awalnya dia berprofesi

sebagai tukang jahit, namun karena kegemarannya

terhadap ilmu dan bersabar dalam menuntutnya dia

menjadi seorang ulama yang berhak mengeluarkan fatwa

dan mengajar di kota Cairo. Dia lalu  pindah dari

kota Cairo ke kota Makkahuntukmengajar disana, hingga

akhirnya dia kembali lagi ke Cairo.

Pendidikannya

Ad-Damiri belajar ilmu bahasa, fikih, hadits, dan

sastra di Universitas Al-Azhar. Dia belajar kepada dosen￾dosen senior yang ada  di universitas tersebut, di

antaranya Syaikh Bahauddin As-Subki, Syaikh

]amaluddin Al-Isnawi, Al-Kamal Abu Al-Fadhl An￾Nuwairi, Ibnu Al-Mulqin, Al-Bulqini, Burhan Al-Qairathi,

Al-Baha Aqil, dan lainnya. saat dia sudah berhasil

meraih gelar ustadz (profesor) dan guru-gurunya

mengakui keilmuannya, dia diizinkan untuk mengajar di

Universitas Al-Azhar. Dia memberikan pengajian kepada

murid-muridnya pada hari Sabtu. Dia juga mengajarkan

ilmu hadits di Qubah Al-Baibarsiyah. Sedangkan di

Madrasah Ibnu Al-Baqari yang berada di Bab An-Nashr,

dia mengajar pada hari ]umat. sesudah  selesai shalat

Jumat, dia menyampaikan pengajian di Masjid Azh￾Zrahir yang berada di daerah Husein, Mesir.

Murid-Muridnya

Di antara orang yang pernah belajar kepada

Kamaluddin Ad-Damiri yaitu  Al-Allamah Taqiuddin Al￾Farisi, seorang ahli hadits dan sejarawan, serta SyaikhSyihabuddin Abu Abbas Al-Aqfahasi, seorang ahli fikih

beraliran madzhab Syafi'i.

Seorang sejarawan, Taqiyuddin AI-Maqrizi, me￾nyebutkan bahwa dia telah berteman dengan Ad-Damiri

beberapa tahun lamanya. Karena kekagumannya kepada

Ad-Damiri dia selalu menghadiri pengajiannya. Di antara

murid Ad-Damiri yaitu  putrinya yang bernama Ummu

Habibah, yang mendapat pengakuan dari beberapa

syaikh pada saat itu.

Sifat-sifatnya

Ad-Damiri yaitu  seorang yang taat beribadah dan

berakhlak mulia. Pada dirinya telah menyatu keindahan

postur tubuh dan kebaikan prilakunya. Dia pandai

bergaul serta santun dalamberbicara. Dia dikenal sebagai

seorang khatib yang pandai menyampaikan pesan

dengan santun dan mudah dipahami.

Karya-karyanya

Ad-Damiri telah menulis buku tentang hadits dan

fikih. Bukunya yang paling terkenal yaitu  "Hayat Al￾Hayawan." Sebuah buku yang merupakan referensi

terlengkap tentang ilmu hewan.

Mengingat buku ini telah mendapatkan perhatian

yang luas dan merupakan karya yang tersohor dalam

kajian tentang hewan, maka kita akan membicarakan

buku ini secara panjang lebar.Buku "Hayat Al-Hayawan" mulai ditulis oleh Ad￾Damiri pada tahun 773 H (1271, M). Pada saat itu, dia

masih berumur tidak lebih dari 3L tahun. Ini tentunya

merupakan usia yar.g masih terbilang muda untuk

menulis ensiklopedi besar yang dapat mengumpulkan

berbagai informasi dari beberapa disiplin ilmu. Ad-Damiri

menyebutkan bahwa dia telah mengumpulkan bahan

tulisannya dari 560 buku disamping peninjauannya

kepada 199 kumpulan syair. Dengan demikian, buku ini

merupakan referensibesar yang masih jarang ditulis oleh

para ilmuwan dalam bidangnya.

Untuk menulis bahasa dan nama-nama hewan, dia

merujuk kepada buku karya Al-]auhari dan Ibnu

Sayyidih. lalu  untuk menulis tentang tabiat hewan

dan bentuknya serta keistimewan organ tubuhnya yang

berhubungan dengan kedokteran atau lainnya, dia

merujuk kepada buku karangan Al-|ahizfu Qazmini, Pli^y

the Elder, Ibnu Sina, Aristoteles, Hunain bin Ishak, Ibnu

Balhtisyu',Ibnu Rusyd, dan Abdul Lathif Al-Baghdadi.

Dalammenulis buku fikih, dia merujuk kepada buku￾buku yang dikarang oleh empat imam madzhab yang

Empat. Sedangkan dalam menulis buku hadits, dia

merujuk kepada karya Imam Bukhari, Muslim, Abu

Dawud, An-Nasai dan At-Tirmidzi. Adapun untuk

membuat perumpamaan dalam bukunya, dia merujuk

kepada buku "Majma'ul Amtsal" karya Al Maidani.

lalu  untuk menulis tafsir mimpi, dia merujuk

kepada buku "Muntakhubul Kalam Ei Tafsir Al-Ahlam,"

karya Ibnu Sirin Al Anshari dan kepada karya

Arthomedurs.

Buku "Hayat Al-Hayawan" terdiridari dua juz. Dalam

buku ini, Ad-Damiri berbicara tentang setiap hewan

secara rinci satu persatu. Nama-nama hewan disusun

berdasarkan abjad agar Para pembaca merasa mudah

mendapatkan informasi yang dicarinya.

Buku ini terdiri dari 1069 materi, namun jumlah

hewan yang disebutkannya kurang dari jumlah ini, karena

banyak di antara hewan yang memt'unyai beberapa

nama. Oleh karena itu, satu jenis hewan di dalambuku ini

dibicarakan sesuai dengan namanya yang berbeda-beda.

Biasanya saat kita ingin mengetahui lebih banyak

tentang hewan ini, kita akan disarankan untuk melihat

kembali di salah satu dari nama hewan itu. Seorang

orientalis bernama Steinfield menyebutkan bahwa buku

"Hayat Al-Hayawan" membicarakan sebanyak 73L macam

hewan.

Ad-Damiri membahas tentang setiap hewan dengan

memulai menyebutkan nama-namanya dari segi bahasa,

pengucapan, makna, bentuk jamaknya, dan lain

sebagainya. sesudah  itu, dia menjelaskan tentang jenis

hewan itu, ekosistemnya, karakternya, dan anatomi

tubuhnya. Adakalanya dia menyebutkan ini semua secara

bersamaan, atau cukup dengan menyebutkan seba￾giannya saja sesuai dengan jenis hewannya dan referensiyang ada. Adakalanya dia juga menyebutkannya secara

berurutan sebagaimana yang kami sebutkan dan

adakalanya tidak berurutan sesuai dengan keadaannya.

Selain dari itu, Ad-Damiri juga memberikan tambahan

pengetahuan biologi tentang hewan itu yang berasal dari

buku-buku besar, seperti; buku-buku syair, sastra, cerita,

dan kisah lucu dengan tetap menyatukan manfaatnya

secara ilmiah dan sastra sehingga enak didbngar dan

dapat menghibur pembaca.

Kalau kita perhatikan, Ad-Damiri juga menyebutkan

di dalam bukunya tentang hukum setiap hewan

berdasarkan syariat Is1am, apakah halal atau haram

dimakan, terutama yang berhubungan dengan daging,

susu, telur, dan penggunaan sebagian anggota badannya,

seperti; bulu, rambut, dan kulitnya. Contohnya yaitu 

sebagaiberikut:

* Hukum memakan daging kura-kura darat yang

ada  dalam materi "kura-kura darat." Menurut Al￾Baghawi, ulama berbeda pendapat, f aitu; Ar-Rafi'i

mengharamkannya karena hewan itu menjijikkan, dan

kebanyakan makanannya yaitu  ular. Sedangkan Ibnu

Hazmberpendapatbahwa kura-kura yang hidup di darat

maupun dilaut halal dimakan dagingnya. Demikian juga

dengan telurnya. Sebab Allah Subhanahu Wa n Ta'ala

berfirman,

Makanlah yang halal lagi baik dari apa yang tetdapat di

bumi. " (Al-Baqarah: 168). Allah Subhanahu W a Ta' ala iuga

berfirman,

(\ \1 :rr,,j!r)@6$ i? e €,fu SSi

" P a dah al s e s ung g uhny a All ah t el ah tn en i el askan kep a d a

kamu apayang diharamkan-Nya AtASmu," (Al-An'am: 119)'

Menurut ayat ini jelas bahwa Allah tidak menyebutkan

diharamkannya kura-kura sehingga hukumnya halal

untuk dimakan.

* Hukum meminum susu kuda yang ada  dalam

materi "k1f,da." Yaitu kuda yang disetubuhi oleh keledai,

lalu dia hamil. Susu pada kuda betina sejenis ini

hukumnya halal diminum dan bersih' Keledai yang

menyetubuhinya tidak memPengaruhi susunya, karena

susu kuda berasal dari makanannya dan hukumnya

seperti dagingnya. Jadi air sperma keledai tidak

berpengaruh kecuali kepada anak yang dilahirkan oleh

kuda betina itu, yang berasal dari perpaduan dari

keduanya, sehingga anaknya haram untuk dimakan'

Sedangkan susu tidak terbentuk dari hasil hubungan

seksualnya, melainkan dari makana4nya, sehingga ia

tidak haram untuk diminum.

Kita irgu memperhatikan Ad-Damiri sangat

memperhatikan tafsir mimpi yang berhubungan dengan

berbagai jenis hewan danmenjadibahan diskusisetiap kali

memungkinkan untuk didiskusikan. Misalnya, tentang

tafsir mimpi yang ada di dalam bukunya, yaitu sebagai

berikut:

Tafsir mimpi yang ada pada materi "Semut." Semut

yang terlihat dalam mimpi menunjukkan warga 

lemah yang tekun. Semut juga menunjukkan tentara,

keluarga, dan kehidupan. jika  ada orang yang

bermimpi melihat semut masuk ke suatu desa atau kota,

berarti ada tentara yang datang. Orang yang bermimpi

mendengar perkataan semut, ia akan mendapatkan rezki

dan kebaikan. Orang yang bermimpi melihat semut di

tempat tidurnya, dia akan banyak anaknya. Orang yang

bermimpi melihat semut keluar dari rumahnya berarti

akan ada salah satu dari keluarganya yang berkurang.

Orang yang melihat semut terbang dari suatu tempat yang

di dalamnya ada  orang sakit, pertanda orang yang

sakit akan mati, atau pergi jauh dan dia mendapat

bencana. Semut menunjukkan pada kesuburan dan rezki,

karena ia tidak berada di suatu tempat kecuali jelas

rezkinya. jika  orang yang sakitbermimpi seakan-akan

ada semut yang merayap di badannya, maka dia akan

mati, karena semut yaitu  hewan tanah yang dingin.

Gamasab mengatakarr, "Orartg yang melihat semut

keluar dari tempatnya, pertanda dia akan mendapatkan

kesusahan . W allahu a' lam. Perkataan " wall ahu a' ltm" ini

menunjukkan bahwa ada kemungkinan lain yang terjadi

selain yang telah disebutkan.

* Tafsir yang dinyatakan dalam materi "musang."

Musang dalam mimpi menunjukkan pada seseorang yang

suka mengingkari janji dan pendusta. Orang suka

memeras orang lain, dia juga akan diperas.

Dalam buku itu iuga Ad-Damiri bercerita tentang

karakter hewan dan menyusunnya denganbaik sehingga

dapat dinikmati oleh para pembaca. Salah satu contohnya

yaitu  dua kisah menarik berikut ini tentang karakter

anjing:

Kisah pertama; Al-Harits bin Sha'sha'ah memiliki

banyak kawan yang tidak pernah berpisah dengan

mereka. Dia sangat menyayangi mereka. Pada suatu hari

dia pergi piknik bersama teman-temannya. Temyata salah

satu dari mereka tertinggal. Dia datang kepada istrinya,

makan, minum, danberbaring. Tiba-tiba ada anjing yang

menerkam keduanya sehingga keduanya mati. saat Al￾Harits pulang ke rumahnya, diamendapatkan keduanya

telah mati. Dia mengetahui hal ini dan berkata:

"Dia masih menjaga janjiku dan'memperhatikan

kedudukanku, namun kawan itu berkhianat."

"Anehnya kawan itu merusak kehormatanku, dan

anehnya anjing itu yang melindunginya!'

* Kisah kedua; Ad-Damiri mengatakan:

"Dinyatakan dalam buku "An-Nisywan" dari Abu

Utsman Al-Madini, dia berka ta, "Di Baghdad ada seorang

laki-laki yang bermain dengan anjing. Pada suatu hari, dia

keluar untuk suatu keperluan dan anjingnya mengi￾kutinya. Dia tidak ingin anjing itu ikut bersamanya'

Karena itu, dia menyuruh anjing itu pulang ke rumah,

namun aniing itu tidak pulang. Dia pun mem￾biarkannya. Dia terus berialan hingga akhirnya tiba disuatu tempat di mana musuhnya berada. Tanpa membuat

perhitungan, mereka (para musuhnya) langsung

menangkapnya. Sedangkan anjing itu melihat mereka.

Mereka memaksa laki-laki itu masuk ke sebuah rumah dan

si anjing pun ikut masuk ke dalamnya. Mereka lalu

membunuh laki-laki itu dan melemparkannya ke dalam

sumur. Sementara anjing itu mereka pukul dan mereka

usir, hingga dia kembali pulang ke rumah pemiliknya.

Anjing itu menyalak namun mereka tidak menS￾hiraukannya.

Ibu laki-laki itu barulah merasa kehilangan anaknya.

Dia sudah mulai gelisah dan mengusir anjing itu keluar

dari pintu, namun ia tetap tidak mau keluar. Pada

suatu hari, pembunuh itu datang dan berdiam di depan

pintu rumah tuannya. saat melihatnya, ia langsung

melompat dan menerkam lengannya, menariknya, dan

bergelantungan padanya. warga  berusaha

menolongnya dari gigitan anjing itu. Namun usaha

mereka sia-sia. Si anjing tetap saja menyalak dan

menggigit. Tiba-tiba datang seorang satpam dan ia

berkata, "Tidak mungkin aniing ini meronta-ronta kepada

orang ini, kecuali memang memiliki suatu peristiwa.

Barangkali dia telah melukai tuannya."

Ibu laki-laki yang terbunuh itu datang mendengar

percakapan ini. saat dia melihat si anjing meronta

kepada laki-laki itu, dia berpikir dan mengingat-ngingat,

ternyata laki-laki itu memang salah seorang dari musuhanaknya. Dia lalu berprasangkan bahwa laki-laki itulah

yang membunuh anaknya, sehingga anjing itu meronta￾ronta padanya. Laki-laki dan anjing itu lalu  dibawa

ke hadapan Amirul Mukminin Ar-Radhi Billah dengan

tuduhan telah membunuh anaknya. Sang Khalifah lalu

memerintahkan untuk memenjarakan laki-laki itu,

sementara si anjing berdiam di depan pintu penjara.

Beberapa hari lalu , Sang Khalifah meme￾rintahkan untuk melepaskan laki-laki itu. Begitu dia

keluar, anjing langsung meronta-ronta lagi seperti

sebelumnya. warga  kaget dan berusaha meno￾longnya. Mereka hampir saja tidak mampu, kecuali sesudah 

berusaha mati-matian. Sang Khalifah lalu 

memerintahkan pengawalnya untuk melepaskan laki-laki

itu pulang dan membiarkan si anjing mengikutinya. Ketika

laki-laki itu masuk rumahnya, anjing itu pun ikut masuk

ke rumahnya. Pengawal kembali ke istana dan mem￾beritahukan kepada Sang Khalifah apa yang telah terjadi.

Dia lalu mengutus beberapa orang penyidik. Ketika

laki-laki itu masuk ke dalam rumahnya, penyidik beserta

anjing itu pun ikut masuk. Mereka memeriksa rumah,

namun tidak mendapatkan tanda-tanda yang

mencurigakan. Sedangkan si anjing tetap saja menyalak

dan menunjukkan letak sumur itu berada karena korban

telah dibunuh dan dilempar ke dalamnya,Parapenyidik

itu merasa kaget. Dia memberitahukan kepada Sang

Khalifah apa yang telah dilakukan anjing itu. Diamemerintahkan untuk menggali slunur. Ternyata mereka

mendapatkan mayat laki-laki yang dibunuh itu. Hukum

qishash pun ditegakkan kepada si pembunuh. Sementara

tersangka lain, kabur karena ketakukan."

Banyak kita jumpai Ad-Damiri secara spontan

menyajikan kepada kita kisah atau pengetahuan yang

keluar dari konteks dan ditulis dengan judul "catatan."

Seolah-olah kita telah terbawa dengan kisah itu, sehingga

dia perlu menjelaskannya di dalambukunya, sekalipun

memang tampak aneh dan keluar dari konteks dan judul

buku itu. Misalnya, seperti yang dia tulis dalam materi

" ayamhutan." Dia mengatakan sebagai berikut:

"Catatan: Dinyatakan dalam buku. " An-N isyw an " dan

" T arikh lbn An-N aj j ar," dari Abu Anshar Muhammad bin

Marwan Al-Ja'di, bahwa dia makan bersama sebagian

pemuka suku Kurdi di atas sebuah piring besar yang di

dalamnya ada  dua ayam hutan yang dipanggang'

Orang suku Kurdi itu mengambil satu ayam dengan

tangannya,lalu dia tertawa. Ibnu Marwan lalu 

bertanya tentang hal itu. Dia menjaw ab, " Saya merampok

pedagang di masa muda saya. saat saya ingin

membunuhnya, diamerendahkan diri kepada saya, akan

tetapi saya tidak menerimanya dan tidak mem￾perdulikannya. saat dia melihat saya serius mau

membunuhnya, saya menoleh kepada dua ayam hutan

yang terjerat tali. Dia berkata, 'Bersaksilah kepadaku

bahwa dia telah membunuhku secara zhalim.' Maka sayapun membunuhnya. saat saya melihat dua ekor ayam

hutan ini, saya teringat kebodohannya saat dia minta

supaya dua ekor ayam itu menjadi saksi. saat Ibnu

Marwan mendengar hal itu, dia berka,ta, "Kedua ayam

hutan itu telah menjadi saksi, demi Allah kamu harus

diqishash karena membunuh orang itu." Dia lalu

memerintahkan untuk memukul tengkuknya.

Ini merupakan peristiwa yang benar-benar lucu,

karena di dalamnya ada  nasihat sesuai dengan

firman Allah Subhanahu WaTa'ala,

*')a,l|s'c;t

" Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mengawasL" (Al'

Fajr: 1.4).

]adi, di sini Ad-Damiri telah menulis sesuatu yang

tidak ada hubungannya dengan hewan sebagai objek

pembahasan. Karena itu, dia menulis dengan sub judul

"catatan asing" sebagai tanda bahwa itu keluar dariiudul.

Kadang-kadang catatan asing ini hanya. sebatas beberapa

baris kalimat saja, namun kadang-kadang ditulis

sangat panjang, sebagaimana catatan asing yang ditulis

pada materi "angsa." Penulisan yang panjang ini

dimaksudkan oleh Ad-Damiri sebagai bukti atas

kebenaran apa yang dikatakan oleh sejarawan bahwa

"setiap orang keenam yang mengurus urusan umat, dia

akan digulingkan." Maka dia pun memaparkan tentang

sejarah negara Islam sejak didirikan oleh RasulullahSallahu AlaihiWa Sallam, hingga kendali pemerintahan

dipegang oleh Bani Utsman. Pemaparan ini memakan

sebanyak 85 halaman dari buku yang dicetak oleh "Kitab

Al-lumhuriyyah."

Secara otomatis, buku yang dikenal sebagai

ensiklopedia seperti buku "Hayat Al-Hayawan" ini iuga

berisi tentang ilmu, sastra, dan kisah-kisah serta ditulis

pada abad keempatHijriyah, tentu masih memuatbanyak

kisah-kisah yang berbau khurafat (tahayyul). Pada

kenyataannya inibukan suatu aib yangbesar, jika  kita

memperhatikan menyebar luasnya tahayyul dalam

banyak karangan yang sePerti ini. Demikian iuga di semua

peradaban yang dikenal seperti Eropa pada masa sebelum

kebangkitan. Bahkan saat telah memasuki masa

kebangkitan sekalipun, buku-buku yang memuat kisah

tahaySrl itu masih banyak beredar. Di antara kisah-kisah

tahayprl dalam buku ini yaitu  sebagai berikut:

* Ad-Damiri mengatakan dalam materi "kelit:.ci,"

"jika  wanita meminum bekas air minum kelinci

iantan, dia akan melahirkan anak laki-laki. jika  dia

meminumbekas air kelincibetina, dia akan melahirkan

anak perempuan. jika  kotorannya diletakkan kepada

wanita, dia tidak akan hamil selama masih lengket

padanya."

* Dia juga mengatakan dalam materi "ierapah"

tentang asal hewan ini, "Dia dilahirkan dari tiga jenis

hewan, yaitu; unta liar, sapi liar, dan srigala liar. Srigalajantan menyetubuhi unta betina dan ia melahirkan anak

antara srigala dan unta. jika  anaknya laki-laki dan ia

menyetubuhi sapi betina, maka akan lahir jerapah. Dan

hewan ini asalnya dari negeri Ethiopia, dan karena itu

diberi nama Jerapah, yang berarti hasil bersama. Dan,

saat ia dilahirkan dari sekelompok hewan, maka ia

dinamai seperti itu. Orang selain Arab menyebutnya

"esterkawilnik",karena ester artinya unta, ka artinya sapi

betina, danwilnik artinya srigala jantan."

Kita perhatikan bahwa Ad-Damiri memakai 

bahasa sebagai dalil untuk memperkuat pendapatnya

secara ilmiah, sekalipun kenyataannya itu tidak benar.

Karena ]erapah yaitu  satu jenis hewan yang ada sendiri.

Ia juga terdiri dari jantan dan betina, dan dilahirkan dari

hasil perkawinan antara keduanya. Adapun namanya

yang ilmiah, jerapah seperti ini disebut "Giraffa

Camelopardalis."

* Dia juga mengatakan dalam materi "kvtlJ,"

"jika  Anda ingin mengetahui apakah wanita ini

mengandung anak laki-laki atau perempuan, maka

ambillah kutu dari rambuhrya, lalu perahlah susu wanita

itu dan diletakkan di telapak tangan seseorang. jika 

kutu itu keluar dari susu, maka ia mengandung anak

perempuan. Sedangkan jika  kutu itu tidak keluar dari

susu, maka ia mengand,mg anak laki-laki."

Buku "Hayat Al-Hayawan" tanpa diragukan lagi,

memilikibeberapa keistimewaan yang jelas. Secara globalkeistimewaan itu yaitu  sebagai berikut:

* Buku ini terdiri dari hasil pemantauan yang akurat

mengenai karakterberbagai jenis hewan, pola hidupnya,

danprilakunya dalamberbagai suasana. Dalam aspek ini,

dia berpedoman kepada buku-buku lain yang membahas

tentang hewan, seperti buku " Al-Hay aw an" kar angan Al￾lahizh, dan buku "Aja'ib Al-Makhluqat" karangan A1-

Qazwaini. Sedangkan sebagiannya lagi tampak berasal

dari pengalaman pribadi Ad-Darimi sendiri, seperti

catatanberikut ini tentang perkawinan yang kami kutip

dari materi "Burung Merak."

"Burung merak betina dapat bertelur sesudah  berusia

tiga tahun. Pada saat itu jraga, bulu pada burung merak

jantan menjadi sempurna dan lengkaP warnanya. Burung

merak betina bertelur satu kali dalam setahun, dengan

jumlah telur kurang lebih dua belas butir. Burung merak

tidak terus-terusan bertelur. jika  datang musim semi,

telur bisa rusak. Dia merontokkan bulu-bulunya pada

musim gutur, sebagaimana pohon merontokkan daun￾daunnya. Bulu-bulu ini akan tumbuh kembali seiring

dengan tumbuhnya daun-daun di pohon.

Burung merak jantan banyak menyia-nyiakan burung

merak betina ap abila sedang mengerami. Kadang-kadang

ia maumerusak telur-telur itu. Untuk itulalu jika  ingi.

selamat, telur-telurnya dieramkan ke ayam. Akan tetapi

ayam tidak dapat mengerami lebih dari dua telur burung

merak. Perlu diperhatikan, bahwa pada saat mengerami,keperluan ayam harus selalu terpenuhi, seperti makan

dan minumnya, sehingga dia tidak bangkit dari

pengeramannya dan berakibat pada rusaknya telur itu

karena terkena udara. Anak burung yang menetas dierami

oleh ayam, biasanya kurang bagus, prilakunya sedikit

berbeda dan bentuk badannya juga tidak ideal. Masa

pengeramannya memakan waktu selama tiga puluhhari.

Ia akan menetas dari telurnya, sePerti jenis unggas

lainnya, tidak berbulu dan langsung mendapatkan makan

dari induk yang mengeraminya."

Demikian juga dengan pernyataannya yang

menunjukkan pada jauhnya pandangan Ad-Damiri

dapat kita temukan pada materi "\trrta." Dia mengatakan,

"Llnta merupakan hewan yang langka, sekalipun

kelangkaannya tidak terlalu diperhatikan oleh manusia

karena terlalu sering dilihat." Pendapat Ad-Damiri ini

memang benar. Unta dikenal sebagai kendaraan padang

pasir dan termasuk di antara mukjizat *A.Ilah yang ada di

alam ini. Unta mampu mengendalikan beban dalam

keadaan apapun, baik dalam keadaan cuaca buruk, lapar,

maupun haus, yang tidak mampu dikendalikan oleh

hewan lainnya.

* Sekalipun Ad-Damiri banyak menulis tentang

berbagai tahayyul, namun ia juga banyak menepis

tahayyul-tahayyul yang banyak beredar di kalangan

warga . Hal ini sebagaimana kita ketahui dari

perkataannya dalam materi " kadal."

Dinyatakan dalam buku "Rafu At-Tamutih Fima

Yuraddu Alat At-Tanbiih" yang kesimpulannya bahwa

kadal yaitu  anak buaya. Dia mengatakan, "Buaya

bertelur di darat. jika  anaknya telah menetas,

sebagiannya ada yang turun ke sungai dan sebagian tetap

bertahan di darat. Anaknya yang turun ke sungai menjadi

buaya dan yang menetap di darat menjadi kadal. Dia

menambahkan, "Karena itu hukum halal dan haram ada

dua pendapat seperti halnya buaya. Perkataan ini tidak

saya yakini kebenarannya.Karena kadal tidak memiliki

karakter seperti buaya, karena kulitnya juga berbeda

dengan kulit buaya, yaitu tidak berlemak. Di samping itu,

kalau kadal berasal dari buaya niscaya saat besar ia akan

sepertibuaya besamya. Sedangkan kadal ukurannya tidak

lebih dari sejengkal atau setengah depa. Sedangkanbuaya

besarnya mencapai hingga sepuluh depa atau lebih."

Sama seperti perkataannya tentang kelinci, " Ada

yang mengatakan bahwa jika  kelinci melihat laut, ia

akan mati. Karena itu, kelinci tidak tinggal di tepi pantai.

Menurut saya, perkataan ini tidak benar."

* Buku iniberisi kumpulan dan nama-nama berbagai

jenis hewan. Buku ini dapat dijadikan sebagai bekal yang

besar bagi para spesialis untuk menulis tentang ilmu

hewan (taxonomi). Demikian juga bagi para penerjemah.

Nama-nama ini diurut dari nama-nama yang umum ke

nama-nama khusus yang diberikan kepada hewan ketika

masih kecil, jantan, dan betina. Hal ini dapat kita lihat

pada contoh berikut ini:Ar-Rihdaun

As-Samaithar

panjang.

Al-Laja' : Sejenis kura-kura darat dan laut.

Adz-Dzar : Semut merah yang kecil. Dzarrah

yaitu  kata tunggabrya.

As-Sulfan : Anak ayam hutan (unggas), dan

salaf yaitu  kata tunggabrya.

Ar-Ra'lu : Anakbinatang ternak. Untukyang

betina disebut ra'latun. ]amaknya ri'al danri'lan.

Al-lanbar : Anak sotong.

Al-Hasal : Anak buaya. ]amaknya yaitu 

ahsaal, hasuul, haslaan, dan haslah.

Unggas.

Burung air yang lehernya sangat

Burung hantu jantan.

Sotong jantan.

Srigala jantan.

Srigala betina.

Burung heriangbetina.

Rubahbetina.

Al-Fayyad

Al-Habraj

A1-Bukhaq

As-Sandawah

Al-Laqwah

Ats-Tsarmilah

Ad-Darniri menyusun bukunya " Hay at Al-Haw ay an"

dan menerbitkan dalam dua versi cetakan. Yaitubesar dan

kecil. Buku "Hayat Al-Hawayan" ya gbesar lebihbanyak

dicetak dan diterbitkan. Sedangkan versi cetakan yang

kecil, Ad-Damiri membuang pemaparan tentang sejarah

negara Islam dalam materi " angsa." sesudah  wafatnya Ad-

Damiri, buku ini banyak diringkas oleh beberapa ulama.

Misalnya ringkasan yang disusun oleh Ad-Damamini,

Umar bin Yusuf Al-Hanafi, Taqiyuddin Al-Fasi, Al-Qari,

dan As-Suyuthi. Di samping iuga dijadikan lampiran

dalam buku yang ditulis oleh |amaluddin Al-Makki.

Untuk menyajikan isibuku ini secara lengkap kepada

pembaca, kami lanjutkan pada materi berikutnya dan kami

memilih materi " Gagak."

Gagak tak ubahnya seperti rubah. Dia bersuara yang

hampir mirip dengan namanya "kak..kak..," yaitu burung

yang besarnya seperti burung merpati. Akan tetapi

bentuknya miripburung elang. Sayapnya lebih lebar dari

pada saya burung merpati. Dia memiliki dua warna pada

bulunya; putih dan hitam, dan ekornya panjang.

Dia hampir tidak pernahberteduh dibawah atap atau

bertengker di atasnya, melainkan selalu menantang angin

di tempat terbuka. Karakternya suka memperkosa dan

berkhianat. Dia memiliki prilaku suka mencuri dan

merampas. Orang Arab banyak yang menjadikan gagak

sebagai suatu perumpamaan.

jika  ada burung yang bertelur, ia menyem￾bunyikan telurnya karena takut diganggu oleh burung

gagak. Sebab jika  ia mendekati telur, ia pasti akan

merusaknya.

Az-Zamakhsyari dan lainnya men gisahkan tentang

tafsir firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala,

Dan berapa banyak binatang yang tidak (dapat)

membaToa (mengurus) rezkinya sendiri. Allah-lah yang

memb er i r ezki kep a d any a. " (Al- Ankabut 50). Diriwaya tkan

dari Suyfanbin Uyainah, dia berkata, Tidak termasuk dari

golongan hewan jika  menyembunyikan makanannya,

kecuali manusia, semut, tikus, dan gagak. Mereka juga

mengatakan, "Saya melihat burung gelatik mengejek

gagak." Ada yang mengatakan bahwa burung gagak

memiliki tempat persembunyian, namun ia sering

melupakannya. Di antara karakter burung gagak juga

yaitu  suka menteror. Alangkah banyak barang berharga

yang dirampasnya dari kanan dan kiri, hingga seorang

penyair berkata:

" Allah memberikan berkah kepada burung, tetapi tidak

kepada burung gagak.

Paruhnya pendek dan sayapnya panjang. jika  melihat

kelengahan, ia langsung mencuri.

Dia mempermainkan matanya di kepalanya, seolah-olah

keduanya tetesan air raksa."

Catatan: Banyak orang yang berbeda pendapat

mengapa burung ini diberi nama gagak ('Aq'aq). Al￾Jahizh mengatakan, "Karena ia selalu durhaka kepada

anakanya dan membiarkannya tanpa diberi makan. Dari

sini dapat diketahui bahwa dia sejenis dengan burung

elang, karena semua melakukan ifu."

Hukumnya: Tentang halal dan tidaknya, ada dua

pendapat. Pertama, halal dimakan seperti burung elang

yang hidup di ladang. Kedua, haram dimakan. Pendapat

kedua inilah yang benar dalam buku "Ar-Rau