Jumat, 16 Desember 2022
Home »
marketing 1
» marketing 1
marketing 1
Desember 16, 2022
marketing 1
zaman prasejarah dan Romawi sudah mempraktikan ilmu dagang dan secara aktif berkomunikasi persuasif kepada konsumennya. Begitu pula di peradaban lain yang maju perdagangannya. namun , teori pemasaran modern yang dikenal saat ini baru muncul dan berkembang saat Revolusi Industri yang terjadi pada abad ke-18 dan ke-19. Periode ini ditandai dengan munculnya perubahan sosial yang didorong oleh perkembangan teknologi dan inovasi ilmu pengetahuan. Salah satu perubahan ini yaitu munculnya manufaktur yang menghasilkan barang konsumsi secara massa. Hal ini didukung pula oleh perkembangan modal transportasi dan munculnya media massa yang
mengharuskan produsen menemukan cara mengelola distribusi barang dan jasa. saat Revolusi Industri, barang konsumsi masih tergolong langka dan produsen bisa menjual hampir semua barang yang mereka produksi selama konsumen mampu membelinya. maka , mereka fokus ke arah pengembangan produksi dan distribusi dengan berusaha menekan biaya sekecil-kecilnya. Ini juga berpengaruh terhadap
perkembangan ilmu pemasaran kala itu, yang terkonsentrasi pada efisiensi biaya distribusi
dan pembukaan pasar baru. Sejak awal abad ke-20 hingga beberapa tahun sesudah Perang Dunia II, persaingan bisnis semakin meningkat dan fokus ilmu pemasaran mulai pindah dari fokus produksi ke fokus penjualan. Ilmu komunikasi, periklanan, dan merek mulai menjadi penting saat manufaktur
berusaha menjual sebanyak-banyaknya barang di pasar yang sudah semakin ramai
Penting untuk terlebih dahulu menetapkan apa definisi pemasaran yang dikemukakan
ahli pemasaran biasanya sebab tujuan dalam artikel ini yaitu untuk
membahas dua definisi formal yang paling banyak dibahas , yaitu :
Menurut American Marketing Association (AMA)
Pemasaran yaitu suatu fungsi organisasi dan rangkaian proses untuk menciptakan,
menginformasikan , menyampaikan nilai kepada konsumen dan untuk mengelola hubungan dengan konsumen dengan cara yang menguntungkan organisasi dan para produsen . kelangsungan hidup usahanya, untuk memperoleh laba dan untuk berkembang. Hal ini di sebab kan sebab pemasaran merupakan salah satu kegiatan manufaktur , dimana secara langsung berhubungan dengan konsumen. Maka kegiatan pemasaran diartikan sebagai kegiatan kita yang berlangsung dalam kaitannya dengan
pasar yang lalu bertumbuh menjadi keinginan kita .
Contoh :
kita memerlukan obat sakit kepala flu saat sakit. Jika obat ini dapat diminum dengan rasional maka seseorang ini akan memiliki kesembuhan yang lebih cepat. Namun kita tidak hanya ingin memperoleh obat secara sembarang namun mereka harus berusaha untuk mencari obat yang dianggapnya paling manjur dan memiliki reaksi cepat sehingga mereka harus bisa berkonsultasi kepada dokter atau tabib dalam memperoleh
obat ini dan sesuai keinginannya sebab ada rasa kebiasaan atau sugesti yaitu Contoh
seseorang tadi memilih obat nama dagang (branded generik) di apotek ini . Maka kita
ini memilih obat paramex yang sesuai dengan kebutuhan dalam mengobati penyakitnya dan
sesuai dengan keinginannya yang obat ini dianggap sugesti kuat mempercepat
kesembuhannya walau obat ini lumayan mahal dibandingkan dengan obat generiknya.
Pemasaran merupakan sub bagian dasar pemasaran dimana nilai pelayanan
kefarmasian atau yang lebih dikenal dengan (Pharmaceutical care) diterapkan . Orientasi
Pemasaran tidak hanya terbatas pada produk namun justru memberi perhatian
yang berlebih pada layanan farmasi yang optimal . Sehingga pemasaran dan praktek pelayanan
kefarmasian memiliki sejarah hidup panjang berdampingan satu sama lain. Alat pemasaran
sudah dipakai untuk membantu tabib menangani banyak isu-isu dalam berbagai ruang
lingkup praktik, seperti berapa tarifnya untuk satu resep obat, apakah perlu untuk memperoleh pelayanan pengawasan farmakokinetik atau satelit peracikan di rumah sakit, yang produk bebasnya (OTC) dibawa, dan apakah akan memakai perantara untuk semua produk atau memesan langsung dari produsen.
Contoh
Produk farmasi biasanya digolongkan dalam 2 golongan obat yaitu obat bebas atau Over the counter (OTC) yang dapat dibeli secara bebas oleh konsumen dan obat Ethical atau obat keras yang hanya dapat dibeli melalui reesep dokter.
Di negarakita untuk obat golongan keras (ethical) dokter yaitu penentu utama tunggal dalam pemilihan dan pemakaian obat untuk pasien sedang di negara maju seperti eropa permintaan farmasi ditentukan oleh 4 pihak yaitu konsumen, dokter, manufaktur asuransi kesehatan dan tabib . tabib di negarakita peranannya sangat kecil dalam pemilihan obat ethical, walau mereka memiliki otoritas ilmu atau profesi yang tidak diragukan. Demikian pula pasien biasanya tidak
berpeluang untuk memilih dari berbagai pilihan obat yang ada, padahal mereka harus
membayar 100% biaya pengobatan. Dengan sifat seperti ini maka pemasaran obat ethical sangat berbeda dengan produk komersial biasa. Permintaan untuk produk farmasi khususnya ethical berbeda dengan permintaan untuk produk komoditas biasa. Permintaan produk farmasi ethical yaitu derivat dari permintaan kesehatan yang ditentukan oleh dokter, tidak boleh pasien sebagai konsumen dan pembeli . ini memiliki pengartian yang luas dan kompleks pada
pemasaraan farmasi termasuk startegi, pentargetan (targeting) pasar, positioning maupun
implementasi ”marketing mix”.
Aspek pokok pemasaran meliputi beberapa hal, antara lain :
. Pemasaran memerlukan keputusan menyangkut 4 P (product, place, price and promotion) untuk produk fisik Contoh seperti obat, alat kesehatan, kosmetik, dan lain-lain dan 7 P (product, price, place, promotion, people, process and physical evidence untuk jasa, Contoh pelayanan informasi obat, penyuluhan obat, . 4P dan 7P ini dikenal dengan istilah bauran pemasaran (marketing mix), yaitu serangkaian aktivitas terkendali yang dipakai manufaktur untuk menanggapi keinginan pasar sasaran. Pemasaran berkenaan dengan usaha memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen .
Untuk itu, pemahaman atas perilaku konsumen, berdan kebutuhan, keinginan mereka yang merupakan kunci sukses pemasaran.
. Pemasaran meliputi pertukaran, dimana pasar dan konsumen saling memberi sesuatu yang bernilai, sehingga masing-masing pihak memperoleh manfaat yang menonjol . Pemasar menyediakan produk atau jasa, lalu menginformasikan dan memfasilitasi pengiriman atau penyampaian kepada konsumen . sedang konsumen melengkapi pertukaran ini dengan membayar uang senilai tertentu yang disepakati dan memberi informasi berharga yang berpotensi dipakai untuk menfasilitasi pertukaran dimasa datang. Pemasaran membantu proses menciptakan nilai bagi konsumen . teori nilai mengacu pada hubungan antra manfaat dan biaya atau apa yang diterima sesorang dibandingkan apa yang ia berikan. Sebuah produk dianggapan kan
memberi nilai positif bila manfaat yang diterima lebih besar dibandingkan biaya yang dikeluarkan.
. Pemasaran dapat dilakukan oleh personal maupun organisasi.
. Pemasaran berlangsung dalam berbagai setting atau konteks. Diantaranya manufaktur bisnis (profit-oriented) dan organisasi nirlaba; online dan offline: barang fisik, jasa, maupun non tradtional marketing (person, place, cause event, dan organization marketing).
pemasaran berpengaruh bagi manufaktur , konsumen, dan masayrakat lebih luas. Bagi manufaktur , fungsi pemasaran amat membantu manufaktur dalam memahami kebutuhan dan keingginan konsumen secara sistematis. Pemasaran membantu manufaktur menjalin relasi jangka panjang saling menguntungkan dengan
konsumen sasaran. Pemasaran juga memfasilitasi aliran produk secara efektif dan efisien
dalam rantai pasokan, mulai dari bahan baku hingga produk akhir sampai tangan konsumen.
Dalam internal organisasi, fungsi pemasaran berkoordinasi dan berintegrasi dengan fungsi-
fungsi lainnya dalam rangka membuat , menginformasikan , menentukan harga, dan
mendistribusikan produk. Disamping, fungsi pemasaran juga mendatangkan pendapatan dan
laba bagi manufaktur melalui produk atau jasa yang terjual. Bagi konsumen, fungsi pemasaran memfasilitasi proses pembelian melalui penyediaan pilihan produk dan jasa, informasi mengenai pilihan pilihan ini ., ketersediaan produk
dilokasi fisik dan/atau virtual yang nyaman dan mudah diakses, dan layanan pra pembelian,
saat pembelian hingga purnabeli.
Pengetahuan pemasaran juga amat membantu sesorang untuk berkarir dalam beraneka profesi, seperti manajer merek, manajer produk, manajer penjualan manajer periklanan, manajer humas, manajer riset pasar, akademisi pemasaran, penelitian pemasaran, dan lain-lain.
Selain itu, bagi para konsumen , pemasaran berkontribusi positif lewat aktivitas tanggungjawab sosial manufaktur . Kontribusi ini bermanfaat bagi para stake holder, mulai dari karyawan, konsumen , hingga para konsumen . prinsipnya , peran penting pemasaran diwujudkan melalui Beberapa
fungsi universal yang meliputi:
-. Pengambilan risiko (risk taking), yaitu menghadapi segala ketidakpastian berkenaan
dengan pembelian yang dilakukan konsumen di masa datang.
-. Pemastian informasi pemasaran (securing marketing information), menyangkut
pengumpulan informasi mengenai konsumen, pesaing, dan saluran distribusi demi
kepentingan pengambilan keputusan pemasaran.
- Pembelian (buying), yaitu memastikan bahwa produk yang dijual tersedia dalam jumlah
jumlah memadai agar dapat memenuhi permintaan konsumen . Bagi pengecer, Contoh kemampuan memahami perilaku konsumen bermanfaat dalam mencegah
preferensi konsumen dimasa datang.
-. Penjualan (selling), yaitu memakai periklanan, personal sellingdan promosi penjualan untuk menyelaraskan produk dengan kebutuhan konsumen .
-. Pengangkutan (transporting), berkaitan dengan memindahkan produk dari lokasi produksi ke lokasi yang nyaman diakses oleh para pembeli.
-. Penyimpanan (storing), berkaitan dengan aktivitas menyimpan produk sampai
diperlukan untuk dijual.
-. Standarisasi dan Pengelompokan (standardizing and grading), yaitu memastikan bahwa produk sesuai dengan pengendalian kualitas dan kuantitas dalam hal ukuran, berat dan variabel lainnya.
-. Keuangan (financing) yaitu menyediakan fasilitas kredit kepada anggota saluran distribusi (PBF) dan konsumen.
, saat pengatur dan para pemasar akan memulai aktivitasnya, suatu pola pemikiran sebagai orientasi atau filosofi dalam pemasaran akan menuntun dalam penentuan tujuan dan menyusun startegi untuk mencapai keluaran hasil yang diharapkan. Ada beberapa tipe pola orientasi Pemasaran yaitu orientasi internal
tercermin dalam orientasi produksi, orientasi produk, dan orientasi penjualan, sedang
orientasi eksternal terdiri dari orientasi konsumen dan orientasi social marketing (holistic
marketing). meski begitu setiap orientasi memiliki keunikan dan konteks penerapanya masing-masing. .
--Orientasi Produksi
menganggap bahwa konsumen akan menyukai dan mengutamakan produk yang sudah
tersedia dan terjangkau oleh konsumen dan harganya ekonomis. Penganut orientasi yang
bermula pada era revolusi industri akan menciptakan efisiensi produksi, biaya rendah dan
distribusi missal. maka fokus utama orientasi ini yaitu distribusi dan harga.
Orientasi ini masih banyak ditemukan dinegara berkembang seperti negarakita , apalagi
dalam situasi krisis ekonomi. Membanjiri produk murah dari negara lain merupakan
salahsatu contoh penerapan orientasi produksi. Risiko terbesar orientasi produksi yang dihasilkan
cenderung standard dan mengabaikan keinginan khusus konsumen. Selain itu produk murah
dianggapan kan berkualitas buruk oleh kebanyakan konsumen.
Contoh , obat generik yang ditargetkan sebagai program pemerintah untuk meningkatkan keterjangkauan pelayanan kesehatan bagi para konsumen khususnya dalam hal daya beli obat. Oleh sebab pemasaran obat generik tidak memerlukan biaya promosi (iklan, seminar, perlombaan) maka harga dapat ditekan sehingga produsen obat (pabrik obat) tetap memperoleh keuntungan begitupula konsumennya mampu membeli dengan harga terjangkau.
Banyak obat meragukan obat generik sebab harganya jauh lebih murah dari obat
breandednya bisa jadi harganya seperempat dari harga breandednya. Hal ini terjadi sebab
biaya yang dikeluarkan oleh produsen untuk menghasilkan obat lebih dari 50% merupakan
biaya non produksi.alokasi biaya yang paling besar yaitu berupa iklan, seminar dikalangan
medis, dan brosur dan barang promosi lain. Kalaupun ada iklan OGB sifatnya missal dan
dilakukan oleh pemerintah dinamakan iklan layanan konsumen . Biaya yang dikenakan oleh
media jauh lebih kecil dibandingkan dengan breandednya. Sehingga iklan popular yang
dibintangi salahsatu artis berkomentar bahwa “buat apa beli mereknya yang penting khasiatnya”, sehingga mutu produk yang kerap diiklankan oleh pemerintah ini membuat konsumen semakin penasaran apakah obat generik ini mutu kualitasnya akan
sama dengan obat breanded generiknya. Sehingga dengan teknik perkembangan teknologi
dan pengujian klinisnya bahwa anggapan mutu obat generic sudah memiliki citra yang positif
ditengah-tengah konsumen .
--. Orientasi produk
menganggap bahwa konsumen akan menyukai produk obat yang tersedia dimana-mana,
mutu yang baik dan harga ekonomis. Proses pemasaran produk obat bersifat tertentu. Contoh , obat yang dijual secara bebas dapat dilakukan secara umum kepada public baik melalui media cetak maupun media elektronik. Namun obat
yang termasuk dalam daftar G sesuai dengan kode etik kedokteran tidak boleh diiklankan secara langsung kepada umum. sebab pemasaran atau memperkenalkan produk obatan yang termasuk dalam daftar G tidak dapat dilakukan secara langsung maka produsen obat dalam kegiatan pemasarannya biasanya melakukan beberapa hal salahsatunya memakai jasa PBF, memakai jasa detailer, . Perusahan farmasi di era revolusi industri teori produk bukan hanya pada berorientasi pada produk fisik saja namun akan berkonsentrasi pada usaha menciptakan efisiensi produksi, biaya rendah dan distribusi massal.
Contoh :
Informasi obat kepada pasien yang diberikan oleh tabib di Apotek dapat juga dinamakan produk. Pemasar kerap memakai istilah Goods dan Services untuk membedakan produk fisik dan produk intangible (produk nirwujud atau tidak terwujud). Menjual produk kosmetik jangan hanya diartikan menjual suatu cream pemutih, parfum dan pemerah bibir namun harus lebih dari itu yaitu menawarkan citra penampilan, kecantikan dan percaya diri.
“menjual” obat ke pasien pada intinya yaitu menjual harapan kepada pasien untuk sembuh
dan sehat sebagai puncak kepuasannya. Menjual obat tidak diartikan hanya menjual
obat secara fisik saja. Melainkan obat dan informasi obat merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Informasi yang objektif dan benar merupakan salahsatu dasar untuk
menciptakan dan mengajak konsumen untuk lebih percaya kepada produk yang kita jual
sehingga menjadikan kepuasan konsumen.
--. Orientasi Penjualan (selling orientation)
Berkeyakinan bahwa konsumen tidak tertarik untuk membeli produk dalam jumlah banyak, jika mereka tidak diyakinkan dan bahkan bila perlu dibujuk dengan promosi yang gencar. Praktek pemasaran ini biasanya dilakukan untuk produk yang kurang dikenal konsumen atau pemasaran nirlaba (penggalangan dana sosial, ). Kebanyakan praktek
penjualan ini berorientasi [pada penjualan jika menghadapi overcapacity (penawaran jauh
melampaui permintaan). Tujuannya lebih dititikberatkan pada “menjual apa yang bisa dibuat”
dan bukannya “membuat apa yang diinginkan pasar”.
--. Orientasi Konsumen (konsumen orientation)
menganggap bahwa untuk mewujudkan keberhasilan pencapaian tujuan pemasaran
terletak pada kemampuan manufaktur farmasi dalam menciptakan, memberi , dan
menginformasikan nilai konsumen kepada pasar sasarannya secara lebih efektif dibandingkan para pesaing. Orientasi ini bertumpu pada empat
pilar utama: pasar sasaran, kebutuhan konsumen , pemasaran terintegrasi (intregated
marketing) dan laba . Pasar sasaran yaitu konsumen yang dipilih untuk dilayani dengan program pemasaran khusus bagi mereka. Mengapa pasar sasaran laba , Alasannya yaitu bahwa kebutuhan dan keinginan setiap konsumen begitu beragam. Amat sulit barang kali tidak mungkin) untuk bisa memenuhi semua kebutuhan dan keinginan yang dimiliki semua konsumen dengan tingkat kepuasan yang sama. maka , sebagian besar pemasar berfokus pada tipe konsumen yang yang menonjol yang dijadikan target untuk dilayani. Lebih lanjut keberhasilan pemasaran sangat ditentukan pula oleh kemampuan manufaktur farmasi dalam membedakan jenis jenis kebutuhan :
. Secret needs (contohnya, konsumen ingin dipandang teman-temannya sebagai
konsumen yang cerdas dalam memilih produk).
. Delight needs (Contoh konsumen berharap bahwa manufaktur farmasi memberi
diskon terhadap pembelian OGB dalam jumlah banyak).
. Stated needs (contohnya konsumen memerlukan obat generic berlogo (OGB) yang harganya terjangkau).
. Real needs (contohnya, konsumen memerlukan OGB yang biaya pengoperasionalnya murah.
Unstated needs (konsumen mengharapkan pelayanan informasi obat OGB dari manufaktur farmasi).
Orientasi konsumen cukup cerdas untuk memahami apa yang mereka butuhkan, oleh
sebab itu orientasi konsumen menempatkan konsumen sebagai pusat dari segala aktivitas
manufaktur ini , diperlukan integrasi anatar fungsi pemasaran (seperti periklanan,
layanan konsumen , riset pemasaran) dan antar departemen (departemen riset dan
pengembangan, departemen akuntansi dan keuangan, departemen produksi, departemen
sumber daya kita ). Dengan kata lain diperlukan keselarasan antara external marketing
(pemasaran yang ditujukan kepada fihak di luar manufaktur farmasi dan internal
marketing (proses merekrut, menyeleksi, melatih, dan memotivasi para karyawan sedemikian
rupa sehingga mereka sanggup melayani konsumen secara memuaskan).
--. Orientasi societal marketing (holistic marketing)
Dalam industri dan bisnis farmasi, Pemasaran harus dilandasi ketergantungan
antara empat Dimensi pokok antara lain: internal marketing, integrate marketing, relation
ship marketing, dan performance marketing. Pemasaran internal bertujuan memastikan
bahwa setiap pihak (baik personal maupun tim kerja) dalam manufaktur farmasi atau bisnis
farmasi sungguh-sungguh menghayati dan menerapkan prinsip-prinsip Pemasaran .
Fokus utamanya yaitu merekrut, menyeleksi, memperkerjakan, melatih, dan memotivasi
karyawan yang bersedia dan sanggup melayani konsumen dengan baik. Integrate marketing
menekankan keselarasan antar elemen bauran pemasaran, yaitu produk, harga, promosi,
kuantitas dan waktu pemasaran.
Produk yang tepat
Industri farmasi tergolong industri yang sangat memperhatikan banyak faktor regulasi
(highly regulated) terutama dalam hal keamanan, efikasi dan kualitas. Kesalahan dalam hitungan milligram pada produk obat dapat memicu tidak hanya penurunan jumlah yang drastic, namun akibat fatal bagi keselamatan jiwa konsumen. Sehingga untuk mengembangkan inovasi baru diperlukan riset dan uji klinis untuk memastikan keamanan dan khasiat produk obat. Hanya produk yang dapat dibuktikan aman, berkhasiat nyata dan
bermutu baik yang dapat diizinkan untuk dapat diproduksi dan dipasarkan. Evaluasi obat pada
sistem registrasi obat diberbagai negara dilakukan dengan sangat ketat dan kerap
memerlukan waktu yang relatif cukup lama.
Pada manufaktur farmasi modern, divisi riset dan pengembangan bekerja sama dengan
riset pemasaran untuk mengembangan produk baru yang sesuai dengan sifat pasien
tertentu. Masukan dari departemen riset pemasaran diperlukan berbagai informasi yang
berkaitan dengan market termasuk produk lain yang ada di pasar, harga maupun bentuk
sediaan obat yang dapat diterima oleh dokter maupun pasien.
Obat harus memiliki ketersediaan yang tepat saat diperlukan . Keterlambatan dalam pemakaian obat dapat berakibat serius yang merugikan pasien . Contoh injeksi epinefrin harus selalu tersedia saat setiap saaat di emergency room (UGD) rumah sakit, sebab terjadinya keterlambatan dalam memberi akan memicu kejadian fatal bagi pasien. Pada Dimensi pemasaran, ketepatan waktu juga bermakna terutama dalam peluncuran produk obat baru.
Dalam hal kuantitas obat memiliki persyaratan yang biasa ketat. Setiap obat memiliki suatu dosis yang dapat dipatuhi oleh pasien , dokter, tabib dan
semua pihak lainnya. Jika dosis itu berlebih dari dosis lazimnya maka obat sudah memiliki
indikasi yang sudah berbeda menjadi hal yang lebih toksik sehingga dapat mengancam
keselamatan jiwa pasien. Demikan dosis yang lebih kecil dari dosis lazim maka akan memicu salahsatunya menjadi resistensi, Contoh pada pemakaian antibiotik bila obat ini dipakai secara terus-menurus secara sub dosis maka masalah resistensi pemakaian antibiotik semakin meningkat. Produk obat akan berkhasiat yang baik jika obat dipakai secara rasional yaitu tepat dosis, tepat pasien, tepat indikasi, tepat pemberian dan cara pemakaian . Dalam Pemasaran , sifat kuantitas produk farmasi berkaitan dengan
kemasan (packaging). Pada satu sisi kemasan produk farmasi mesti menjamin mutu dan pada
sisi lain dapat dipakai sebagai sarana promosi dengan kemasan yang bagus dan menarik.
Kemasan obat baik kemasan primer maupun sekunder harus memiliki kualitas baik, dapat
melindungi obat dari pengaruh eksternal seperti suhu dan kelembapan udara dan tidak boleh
bereaksi dengan obat yang dapat menimbulkan degradasi mutu.
Berbeda dengan produk makanan/minuman dan lainnya, produk farmasi Contoh obat ethical, obat narkotik dan psikotropik, hanya boleh dijual disarana tertentu oleh profesi tertentu dengan cara tertentu yang diatur sebagaimana undang-undang kefarmasian. Mengapa Pemasaran obat ini dilakukan pengaturan sedemikian ketat ?
sebab obat yaitu produk yang berkaitan dengan kesehatan dan keselamatan jiwa kita .
Contoh obat golongan keras harus melalui resep dokter sebab obat ini memiliki risiko
berbahaya bila dari kerasionalitasan obatnya dapat diabaikan sehingga mempengaruhi
fungsi oragan tubuh lainnya menjadi rusak, demikian pula dengan obat narkotik yang memiliki
sifat ketergantungan obat semakin tinggi dan psikotropik memiliki efek halusinasi yang tinggi
terhadap golongan psikotropik ini . Cara penyimpanan yang tidak tepat, informasi yang
tidak tepat dan cara pemakaian yang tidak tepat dapat berakibat fatal bagi pasien
Pemasaran diartikan suatu fungsi organisasi dan rangkaian proses untuk menciptakan, menginformasikan , dan menyampaikan nilai kepada konsumen dan untuk mengelola hubungan dengan konsumen dengan cara yang menguntungkan organisasi dan para produsen . Pemasaran dalam bidang farmasi merupakan sub bagian dasar pemasaran dimana nilai pelayanan kefarmasian atau yang lebih dikenal dengan
(pharmaceutical care) diterapkan . Orientasi pemasraan farmasi tidak hanya terbatas pada
produk namun justru memberi perhatian yang berlebih pada layanan farmasi yang optimal .
Sehingga pemasaran dan praktek pelayanan kefarmasian memiliki sejarah hidup
panjang berdampingan satu sama lain.
Pemasaran biasanya menjadi penting sebab pemasaran berpengaruh bagi manufaktur , konsumen, dan masayrakat lebih luas. Bagi manufaktur , fungsi pemasaran amat membantu manufaktur dalam memahami kebutuhan dan keingginan konsumen secara sistematis. Pemasaran membantu manufaktur menjalin relasi jangka panjang saling menguntungkan dengan konsumen sasaran. Pemasaran juga memfasilitasi aliran produk secara efektif dan efisien dalam rantai pasokan, mulai dari bahan baku hingga produk akhir sampai tangan konsumen. Dalam internal organisasi, fungsi pemasaran berkoordinasi dan berintegrasi dengan fungsi-fungsi lainnya dalam rangka membuat , menginformasikan , menentukan harga, dan mendistribusikan produk. Disamping, fungsi pemasaran juga mendatangkan pendapatan dan laba bagi manufaktur melalui produk atau jasa yang terjual. Bagi konsumen, fungsi pemasaran memfasilitasi proses pembelian melalui penyediaan pilihan produk dan jasa, informasi mengenai pilihan pilihan ini ., ketersediaan produk dilokasi fisik dan/atau virtual yang nyaman dan mudah diakses, dan layanan pra pembelian, saat
pembelian hingga purnabeli. saat pengatur dan para pemasar akan memulai aktivitasnya, suatu pola pemikiran sebagai orientasi atau filosofi dalam pemasaran akan menuntun dalam penentuan tujuan dan menyusun startegi untuk mencapai keluaran hasil yang diharapkan. Tipe pola orientasi
Pemasaran yang kita kenal memiliki banyak orientasi antara lain orientasi internal
tercermin dalam orientasi produksi, orientasi produk, dan orientasi penjualan, sedang
orientasi eksternal terdiri dari orientasi konsumen dan orientasi social marketing (holistic
marketing).
Dalam industri dan bisnis farmasi, Pemasaran harus dilandasi ketergantungan
antara empat Dimensi pokok antara lain: internal marketing, integrate marketing, relationship
marketing, dan performance marketing. Pemasaran internal ini sangat bertujuan untuk
memastikan setiap pihak (baik personal maupun tim kerja) dalam manufaktur farmasi atau
bisnis farmasi harus sungguh-sungguh menghayati dan menerapkan prinsip-prinsip
Pemasaran . Fokus utamanya yaitu merekrut, menyeleksi, memperkerjakan, melath,
dan memotivasi karyawan yang bersedia dan sanggup melayani konsumen dengan baik.
Integrate marketing menekankan keselarasan antar elemen bauran pemasaran, yaitu ketepatan produk, harga, promosi, kuantitas dan waktu pemasaran.
proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan kita inilah yang menjadi teori pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan harga (price), penempatan barang (place), dan mempromosikan barang (promotion). seseorang yang bekerja dibidang pemasaran dinamakan pemasar. Pemasar ini sebaiknya memiliki
pengetahuan dalam teori dan prinsip pemasaran agar kegiatan pemasaran dapat tercapai
sesuai dengan kebutuhan dan keinginan kita terutama pihak konsumen yang dituju. Agar
konsumen dapat dipertahankan sebagai konsumen , sesuatu organisasi harus berusaha agar
konsumen konsisten menyukai produk yang dihasilkan oleh organisasi. Untuk memahami teori inti pemasaran, pemasar perlu memahami serangkaian istilah berikut ini:
, perlu ditegaskan bahwa dalam teori mutakhir, semua organisasi
menjalankan dua fungsi yaitu fungsi produksi dan pemasaran, baik organisasi mencari laba
maupun organisasi nirlaba. terkait dengan ini maka produk atau komoditas yang
dihasilkan berupa barang, jasa, dan gagasan.
Melalui produksi dan pemasaran barang, jasa, dan gagasan suatu organisasi memenuhi
komitmennya kepada konsumen , konsumen dan pemilik organisasi. Organisasi itu menciptakan daya keinginan (utilitas) dari barang , jasa dan gagasan. ada empat macam dasar utilitas yaitu bentuk, waktu, tempat dan kepemimpinan. Utilitas bentuk tercipta saat suatu manufaktur mengubah bahan mentah dan komponen lain menjadi
barang dan jasa akhir. Bahan baku paracetamol, lemak bulu domba dapat diubah menjadi obat
jadi paracetamol dengan berbagai bentuk sediaan seperti tablet, syrup begitu juga lemak
gelatin domba, sapi yang bisa dibuat menjadi cangkang kapsul. Utilitas waktu dan tempat tercipta bila barang dan jasa tersedia bagi konsumen pada waktu dan tempat dimana konsumen mau membelinya, sedang utilitas kepemilikan terjadi saat barang dan jasa berpindah tangan melalui pembelian. Untuk dapat bertahan hidup, semua organisasi harus menciptakan utilitas. Pada bentuk (desain) dan pemasaran
barang,jasa dan gagasan yaitu fondasi penciptaan utilitas.
Kebutuhan yaitu keperluan mendasar kita . Kebutuhan menjadi keinginan jika diarahkan pada objek khusus sebagai pemuas kebutuhan. Contoh obat dikategorikan sebagai kebutuhan dasar bahkan dalam kondisi sakit, kebutuhan obat tidak kalah pentingnya dengan kebutuhan makanan. Obat diperlukan pasien untuk kesehatannya agar
tetap bisa survive. Untuk orang dengan penyakit tertentu bahkan dia harus mengkonsumsi
obat sepanjang hidupnya. teori dasar kedua dari suatu pemasaran yaitu keinginan yang
merupakan bentuk dari kebutuhan kita yang dilatarbelakangi atau dipertajam oleh kultur
dan personalitas peesonal .Contoh orang jawa memerlukan makanan seperti beras, keju,
selai kacangtanah dan air putih, sedang warga AS lebih menginginkan kebutuhan makanannnya seperti, hamburger, kentang goreng, dan minuman softdrink. Dalam realitasnya keinginan kita berkembang dinamis dan maka para produsen berusaha untuk mengembangkan produk atau jasa yang dapat memuaskan keinginan konsumen.
kita pada dasarnya memiliki keinginan yang hampir tidak terbatas namun sumber
daya yang dimilikinya faktanya terbatas. Mereka ingin memilih produk dengan nilai dan kepuasan sesuai dengan kemampuan keuangannya. Jika ada kemauan untuk membeli dan ada kemampuan untuk membeli, maka faktor keinginan akan menjadi suatu kebutuhan. maka permintaan baru akan terjadi jika ada keinginan dan kemampuan
membayar.
Permintaan yaitu keinginan terhadap produk khusus yang didukung oleh kemampuan
membayar (mau dan mampu membeli). Pemasar tidak menciptakan kebutuhan, namun
kebutuhan ada lebih dulu dari pada pemasar. Menurut teori ekonomi, permintaan untuk
suatu komoditas ditentukan beberapa faktor antara lain : proferensi konsumen, kekuatan daya
beli dan harga. Permintaan konsumen dapat terjadi jika ada keinginan konsumen untuk
membeli dan ada kemampuan untuk membayarnya. maka secara kuantitatif permintaan berkaitan langsung dengan pendapatan . Permintaan untuk produksi farmasi yaitu derivate dari permintaan kesehatan. Dalam banyak hal permintaan kesehatan dan permintaan produk farmasi/obat merupakan suatu kesatauan yang tidak dapat
dipisahkan. Penentu utama permintaan obat (ethical) yaitu dokter, sebab dokter yang
menentukan obat apa yang dipakai oleh pasien, jumlahnya berapa (dosis) dan dipakai berapa lama. Dalam hal ini sebetulnya dokter sebagai “penentu ” sebab pasien mempercayakan sepenuhnya kepada dokter atas obat-obat yang harus dibeli dan
dipakai nya. Tentunya pasien berharap pemilihan obat yang dilakukan oleh dokter yang ini yang terbaik untuk kesehatan pasien dan terjangkau oleh kemampuan finansialnya. Pada sisi lain, tabib yang memberi layanan obat dengan konseling pasien dapat mempengaruhi permintaan obat. tabib memiliki suatu tugas dan peran untuk
menjamin pasien memperoleh informasi tentang pemakaian obat termasuk mekanisme
kerja obat ini , indikasi, kontra indikasi, efek samping obat. Selain itu tabib harus memastikan bahwa resep obat ini dengan dosis pemberian yang tepat dan sesuai. Meningkatnya peran tabib dalam konseling obat untuk pasien dan konsultasi
medikasi dengan dokter memiliki efek yang positif terhadap pasar tabib . Konseling obat yang diberikan oleh tabib relative memiliki biaya lebih rendah dan dalam banyak hal dapat meningkatkan kepatuhan pasien dalam memakai obat. Pelayanan ini dapat memberi insentif baru pada pasar farmasi dengan menciptakan persaingan yang lebih sehat diantara ritel farmasi.
Dari sudut pandang sifat sosiodemografi ada faktor yang mempengaruhi permintaan kesehatan antara lain: usia, gender dan ras. Penduduk lansia (lebih dari 65 tahun) yaitu pasien terbanyak baik di rumah sakit maupun dibanyak praktek dokter pribadi. Pada tahun 1945 tercatat dirumah sakit AS 60 % pasien rawat jalan dan 82% pasien rawat inap yang di RS yaitu pasien yang berusia lanjut walau jumlah mereka hanya 9% dari seluruh
penduduk AS. Demikian juga dalam konsumsi obat proporsi pasien usia lanjut yang mengkonsumsi obat sebesar 3 % belanja resep di ritel farmasi. Hal ini yang menjadikan tingkat pemakaian obat pada pasien usia lanjut jauh lebih tinggi dibandingkan pasien yang berusia lebih muda, antara lain sebab pasien usia lanjut biasanya kerap memperoleh
terapi banyak obat atau polifarmasi.
teori nilai mengacu pada anggapan konsumen terhadap hubungan antara
manfaat biaya ysng diperoleh dari produk atau jasa tertentu. Dalam literature ekonomi,
manfaatberkaitan erat dengan utilitas (utility). teori utilitas mengacu pada
kemampuan produk atau jasa untuk memuaskan keinginan konsumen. prinsipnya ada empat macam utilitas yaitu , bentuk, waktu, tempat dan kepemilikian. Utilitas bentuk
tercipta saat manufaktur farmasi mengubah bahan baku obat menjadi produk obat jadi sehingga dapat diubah dalam bentuk sediaan tablet, kapsul, suspense, emulsi
. Utilitas waktu dan tempat terwujud bila
pasien memperoleh produk obat tersedian saat dan dilokasi mereka ingin membelinya.
Tipe utilitas Deskripsi Contoh
Fungsi organisasi
yang
bertanggungjawab
Bentuk Konversi bahan baku menjadi
obat jadi dengan berbagai
bentuk sediaan (tablet, kaplet,
suspense, )
Tablet
paracetamol,
kapsul cefadroxil,
cefixim dry sirup
(suspensi)
Produksi
Waktu Ketersediaan obat jadi pada
saat konsumen
memerlukan nya
Appointment
dengan dokter
Pemasaran
Tempat Ketersediaan obat jadi dilokasi
yang nyaman diakses oleh
pasien /konsumen
Apotek, Toko obat,
PBF
Pemasaran
Kepemilikan Kemampuan manufaktur
farmasi menghasilkan obat
jadi dari PBF ke Apotek
lalu ke pembeli
Penjualan OGB
yang ditunjuk
pemerintah untuk
ketersediaan obat
ini dan PBF
pemerintah yang
ditunjuk sebagai
mitra pemerintah
dalam
pendistribusian
obat ini
Pemasaran
prinsipnya , proses penciptaan nilai dalam pemasaran meliputi dua elemen penting yaitu nilai bagi konsumen dan meraih nilai dari
konsumen . Proses menciptakan nilai bagi konsumen dilakukan melalui langkah, yaitu : . Memahami pasar dan kebutuhan dan keinginan konsumen . Langkah ini memerlukan riset pasar komprehensif dan perancangan sistem informasi pemasaran yang sistematis.
. membuat strategi pemasaran berorientasi pada konsumen . Langkah yang menonjol asinya
meliputi segmentasi pasar (mengelompokan pasar keseluruhan kedalam segmen-segmen yang memiliki kesamaan dalam hal kebutuhan, keinginan, perilaku, dan tanggapan
terhadap program pemasaran), marketing target (mengevaluasi segmen pasr dan memilih pasar sasaran yang ingin dilayani), membuat value proporsition (kombinasi manfaat yang ditawarkan) yang mampu memberi diferensiasi unik (dalam hal
produk, layanan, personil, dan/atau citra), dan menentukan positioning yang tepat.
. membuat program pemasaran terintegrasi yang ammpu memberi nilai superior bagi konsumen . Program pemasaran dapat berupa bauran pemasaran yaitu produk, price, place, dan promotion. Untuk produk berupa jasa Contoh layanan informasi obat
4P bisa tambah dengan 3 P yaitu orang (people), proses (process) dan kejadian (physical
evidence).
. Menjalin relasi yang menguntungkan dan menciptakan customer delight. Setidaknya
bentuk relasi yang perlu dibangun, dipertahankan dan dikembangkan yaitu customer relation (relasi dengan konsumen ) dan partner relationship (relasi dengan mitra pemasaran).
Kepuasan konsumen sangat berkaitan erat dengan suatu kualitas. Dalam produk obat jadi ada tiga aspek yang harus dipahami yaitu aman (safety), manjur (efficacy), dan kualitas mutu (quality) sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan untuk menjamin efficacy, safety dan quality harus dilakukan sistem pengatur mutu yang komprehensif mulai sejak awal proses (kualitas bahan baku), proses produksi sampai produk ini mengalami pengujian produk, produk sampai beredar dan siap dikonsumsi oleh konsumen . dalam hal quality assurance pada industry farmasi dikenal anatra lain: good manufacturing
practice (GMP), good laboratory practice (GLP), dan good distribution practice( GDP). usaha
dalam menjaaga mutu produk harus dilaksanakan secara menyeluruh artinya tidak ada
satupun yang boleh mencederai konsumen. Terlebih lagi dalam hal produk farmasi yang
berkaitan dengan keselamatan jiwa pasien sama sekali tidak ada ruang untuk kompromi
mengenai masalah keamanan, khasiat dan mutu obat.
Pertukaran merupakan teori inti pemasaran, meliputi perolehan produk yang diinginkan dari seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai gantinya, supaya muncul potensi pertukaran, ada beberapa lima persyaratan yang harus dipenuhi anatra lain:
-. Masing-masing pihak bebas untuk menerima atau menolak tawaran pertukaran.
-. Masing-masing pihak yakin bahwa bertransasksi dengan pihak lain merupakan hal yang
tepat dan diinginkan.
-. Sekurang-kurangnya ada dua pihak.
-. Masing-masing pihak memiliki sesuatu yang mungkin bernilai bagi pihak lain.
-. Masing-masing pihakl mampu berkomunikasi dan menyerahkan sesuatu.
Pertukaran yaitu suatu proses dan bukan hanya peristiwa. Kedua pihak dalam pertukaran jika mereka berunding artinya berusaha untuk mencapai syarat-syarat disepakati kedua belah pihak. Bila suatu kesepakatan dicapai, kita mengatakan transasksi sudah berlangsung.
Contoh :
seseorang wanita menginginkan suatu produk kosmetik yang dijual di toko kosmetik, wanita tadi dapat memperoleh kosmetik dari toko penjual dengan cara membelinya. Dalam jual beli ini sebetulnya sudah terjadi pertukaran yaitu kosmetik ditukar dengan uang. Pertukaran yaitu teori inti pemasaran dan transasksi yaitu satuan unit ukur pemasaran. teorinya transaksi yaitu perdagangan nilai antara dua atau lebih
pihak, artinya wanita ini membeli kosmetik dari sebuah toko kosmetik dan sebagai gantinya toko kosmetik memperoleh uang. Pemasaran transaksi yaitu bagian dari suatu gagasan yang lebih besar yang dinamakan relationship marketing. Relation marketing memiliki tujuan membangun hubungan jangka panjang yang saling memuaskan dengan fihak yang memiliki kepentingan utama dengan konsumen , pemasok, distributor dalam rangka mempertahankan preferensi dan kelangsungan bisnis jangka panjang. Mereka harus membangun ikatan ekonomi, teknik dan soasial yang kuat diantara fihak yang berkepentingan. dalam hal ini harus didasari bahwa pemasaran saat kekinian modern sudah mengalami pergeseran yang menonjol dari usaha untuk memperoleh profit secara maksimal pada setiap transaksi, berubah menjadi keuntungan bersama diantara stakeholder termasuk produsen (manufaktur farmasi),
distributor maupun konsumen. Semakin lama persaingan semakin bertambah, bukan hanya
antar manufaktur -manufaktur farmasi (produsen) melainkan jaringan pasar, dengan keuntungan yang diperoleh manufaktur farmasi yang sudah membangun jaringan kerja yang lebih baik. Prinsip kerjanya yaitu sederhana, bagimana saat manufaktur farmasi membangun suatu hubungan jaringan pasar yang efektif dengan pemercaya utama dan dengan sendirinya keuntungan (profit) menyusulnya.
teori pertukaran membawa kepada teori pasar sebuah pasar yaitu para pembeli aktual dan potensi dari suatu produk. Pembeli ini memiliki kebutuhan dan keinginan tertentu yang dapat dipuaskan melalui pertukaran. Oleh maka , ukuran pasar tergantung pada jumlah orang memperlihatkan kebutuhan yang memiliki sumber daya untuk mewujudkan pertukaran dan bersedia menawarkan sumber daya ini dipertukarkan dengan apa yang dinginkan. Asal kata pasar yang dipakai yaitu untuk tempat dimana pembeli dan penjual berkumpul mempertukarkan barang mereka, seperti alun-alun desa. Para ekonom
memakai kata pasar untuk sekumpulan pembeli dan penjual dimana mereka mentransaksi kelas produk tertentu, seperti pasar perumahan atau pasar biji-bijian. Pemasar melihat penjual sebagai industri dan pasar pembeli dan penjual dihubungkan dengan arus. Industri memberi produk, jasa dan komunikasi kepada pasar. Sebagai gantinya, mereka menerima uang dan informasi dari pembeli. Rangkaian dalam
memperlihatkan pertukaran uang dan barang; bagian luar memperlihatkan pertukaran
informasi. Ekonomi modern beroperasi dengan prinsip pembagian kerja, dimana tiap orang
berspesialisasi menghasilkan sesuatu, menerima upah, dan membeli barang yang diperlukan
dengan uang yangdiperolehnya. sebab nya ekonomi modern melimpah dengan pasar.
Produsen pergi ke pasar sumber daya (pasar bahan mentah, pasar tenaga kerja, pasar uang),
membeli sumber daya, mengubahnya menjadi barang dan jasa. Produsen menjual kepada perantara yang menjualnya kepada konsumen. Konsumen menjual tenaganya untuk memperoleh pendapatan yang akan dipakai untuk membayar
barang dan jasa yang mereka beli. Pemerintah merupakan pasar lain yang memainkan berbagai peranan. Ia membeli barang dari pasar sumber daya, produsen, dan perantara, membayar dan menjajaki pasar-pasar ini (termasuk pasar konsumen) Mereka menyebut pasar kebutuhan (seperti pasar pencari kesehatan; pasar produk eropa);pasar demografis (seperti pasar anak ABG atau pasar lansia) atau mereka memakai teori non konsumen seperti pasar finansial, pasar tenaga kerja dan pasar donor.
teori pasar akhirnya membawa kita kepada lingkaran lengkap teori pemasaran.
Pemasaran berarti pengelolaan pasar untuk terjadinya pertukaran dengan maksud
memuaskan kebutuhan dan keinginan kita . Kita dapat kembali pada definisi pemasaran
. Proses pertukaran melibatkan kerja. Penjual harus mencari pembeli, meneliti kebutuhannya, membuat produk dan jasa yang baik, menentukan
harganya, mempromosikan, menyimpan dan menyerahkan. Kegiatan seperti pengembangan
produk, penelitian, komunikasi, distribusi, penentuan harga, dan jasa yaitu inti kegiatan
pemasaran. Walaupun kita biasanya berpikir bahwa pemasaran diselenggarakan oleh penjual,
pembeli juga melakukan pemasaran. Konsumen melakukan pemasaran saat mereka
mencari barang yangdiperlukan pada harga yang terjangkau. Disini memperlihatkan unsur utama dalam sistem pemasaran modern. Dalam keadaan biasa, pemasaran melayani pasar pengguna akhir dihadapkan para pesaing.
manufaktur dan para pesaing mengirimkan masing-masing produk dan pesan-pesannya
langsung kepada konsumen atau melalui perantara pemasaran kepada pengguna akhirnya.
Semua pelaku dalam sistem dipengaruhi oleh lingkungan. Masing-masing pihak dalam sistem
menambahkan nilai kepada tingkat berikutnya, maka keberhasilan suatu manufaktur
tidak hanya bergantung kepada kegiatnnya sendiri, namun juga kepada bagaimana kecocokan
keseluruhan rangkaian nilai melayani kebutuhan konsumen akhir. Para pemasar terbaik masa kini memahami kebutuhan untuk memiliki pendekatan yang lebih lengkap dan kohesif, yang melampau penerapan tradisional dari teori pemasaran.
teori pemasaran holistik didasarkan atas pengembangan desain, dan pengimplementasian
program pemasaran, proses, dan aktivitas-aktivitas yang menyadari keluasan dan sifat saling
ketergantungannya. Pemasaran holistik menyadari bahwa segala hal berarti dalam pemasaran
dan prespektif yang luas dan terintegrasi kerap diperlukan. Jadi, pemasaran holistik yaitu
suatu pendekatan yang berusaha menyadari dan mendamaikan ruanglingkup dan
kompleksitas aktivitas pemasaran. manufaktur yang berhasil yaitu manufaktur yang dapat
mengubah pemasarannyas sesuai dengan perubahan di pasar dan ruang pasar mereka.
Terobosan manufaktur farmasi Dexamedica menjelaskan bagaimana manufaktur ini
sudah berhasil berubah dan berkembang dari tahun ketahun.
1. Pemasaran hubungan
Tujuan kunci pemasaran yaitu mengembangkan hubungan yang dalam dan bertahan lama dengan orang dan organisasi yang dapat secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kesuksesan aktivitas pemasaran manufaktur ini . Empat konstituen kunci untuk pemasran hubungan yaitu konsumen , pegawai, mitra pemasaran (saluran, pemasok, distributor dan agen) dan anggota konsumen (pemegang saham, investor, analis). Pemasar harus menghormati kebutuhan untuk menciptakan kemakmuran
diantara semua konstituen ini, mengembangkan kebijakan dan strategi untuk menyeimbangkan pengembalian bagi semua pemegang kepentingan kunci. Untuk mengembangkan hubungan yang kuat dengan konstituen ini diperlukan pemahaman
tentang kemampuan dan sumber daya mereka, juga kebutuhan, tujuan dan keinginan mereka. Hasil akhir dari pemasaran hubungan yaitu aset manufaktur yang unik dinamakan jaringan pemasaran . Pelaku dari sebuah jaringan pemasaran yaitu manufaktur dan pemegang kepentingan pendukungnya antara lain: konsumen , pegawai, pemasok, distributor, agen pengiklan, ilmuwan universitas, yang dengannya manufaktur ini sudah membangun bisnis yang menguntungkan. Prinsip operasinya sederhana yaitu bangunlah jaringan hubungan yang efektif dengan para pemegang kepentingan dan keuntungan tetap akan beriringan. manufaktur ini juga semakin banyak mengsubkontrakan aktivitas ke manufaktur outsourcing yang bisa berproduksi
dengan lebih baik dan murah, sementara manufaktur berfokus pada aktivitas intinya.
Sekarang ini semakin banyak manufaktur yang juga membentuk penawaran, layanan,
dan pesan terpisah untuk konsumen peesonal , berdasar atas informasi tentang transasksi masa lalu, demografis, psikografis, dan preferensi media dan distribusi. Dengan berfokus pada konsumen , produk dan saluran yang saling menguntungkan dan meraih jumlah yang lebih besar dari pengeluaran konsumen dengan membangun
kesetiaan konsumen lebih tinggi. Mereka memperkirakan nilai seumur hidup dari setiap
konsumen dan membuat penawaran pasar dan harga untuk mengambil keuntungan sepanjang hidup konsumen ini .
Tujuan lain dari pemasaran hubungan yaitu menempatkan penekanan yang lebih besar pada kegiatan mempertahankan konsumen . Menarik konsumen baru mungkin memerlukan biaya lima kali lebih besar daripada melakukan pekerjaan yang cukup baik
untuk mempertahankan konsumen yang sudah ada. manufaktur membangun pangsa konsumen dengan menawarkan variasi barang yang lebih banyak kepada konsumen yang sudah ada. Mereka melatih pegawai mereka dalam cross selling dan up-selling.
2. Pemasaran Terintegrasi
Tugas pemasar pada pemasaran terintgrasi yaitu merencakan aktivitas pemasaran dan membentuk program pemasaran yang terintegrasi penuh untuk menciptakan, menginformasikan dan menghantar nilai kepada konsumen . Aktivitas pemasaran
muncul dalam semua bentuk. Mc Charty mengklasifikasikan aktivitas-aktivitas ini
sebagai sarana bauran pemasaran dari empat jenis yang luas dinamakan nya dengan empat
P antara lain produk (product), harga (price), tempat (place), promosi (promotion).
Pemasar membuat keputusan bauran pemasaran untuk mempengaruhi saluran perdagangan mereka dan juga konsumen akhir mereka. Begitu memahami kelompok bauran pemasaran pemasar membuat atau menyesuaikan penawaran atau
solusi, menginformasikan konsumen dan menyadari adanya banyak sumber informasi
lain, menetapkan harga yang menawarkan nilai yang sebetulnya , dan memilih tempat dimana penawaran dapat diakses. manufaktur sukses memuaskan kebutuhan konsumen dan melampaui ekspektasi mereka secara ekonomis dan nyaman dan dengan komunikasi yang efektif. Dua prinsip
dari pemasaran terintegrasi yaitu banyak aktivitas pemasaran yang berbeda menginformasikan dan menyampaikan nilai, dan saat dikoordinasikan aktivitas pemasaran memaksimalkan efek gabungannya. Dengan kata lain, pemasar harus
mendesain dan menerapkan satu aktivitas pemasaran dengan semua aktivitas lainnya dalam pikiran.
Contoh , suatu pemasaran yang memakai strategi komunikasi yang terintegrasi berarti mengambil pilihan komunikasi yang saling memperkuat dan
melengkapi. seseorang pemasar memakai televisi, radio, iklan cetak, brosur, hubungan konsumen , dan komunikasi melaui situs internet sehingga setiap media berkontribusi secara peesonal sekaligus saling memperbaiki efektivitas satu sama lain. Setiap komunikasi juga harus menyampaikan citra merek yang konsisten kepada
konsumen pada setiap kontak merek. Menerapkan strategi saluran terintegrasi berarti
memastikan bahwa saluran langsung maupun tidak langsung, seperti penjualan online
dan eceran bekerja sama untuk memaksimalkan penjualan dan ekuitas merek.
3. Pemasaran Internal
Pemasaran holistik meliputi pemasaran internal, memastikan bahwa setiap orang dalam organisasi menganut prinsip pemasaran yang tepat, terutama pengatur senior. Prosedur kerja pemasaran internal tugas merekrut, melatih, dan memotivasi karyawan, karyawan yang kompeten, yang ingin melayani konsumen dengan baik. Pemasar yang
cerdas menyadari bahwa aktivitas pemasaran didalam manufaktur bisa menjadi sepenting atau bahkan lebih penting daripada aktivitas pemasaran yang diarahkan keluar manufaktur .
Pemasar internal harus terjadi pada dua tingkat yaitu tingkat pertama berfungsi pemasaran, tenaga penjualan, periklanan, pelayanan konsumen , pengatur produk, riset pemasaran harus bekerja sama. Terlalu sering tenaga penjualanmenganggap
manajer produk tidak menyetujui suatu kampanye iklan. Semua fungsi pemasaran harus
dikoordinasikan dari sudut pandang konsumen . Pada tingkat kedua, departemen lain
harus menerapkan pemasaran, mereka juga memeikirkan konsumen . Disini pemasaran
bukan sekedar departemen, melainkan orientasi manufaktur . Jadi pemasaran internal
mengharuskan penyelarasan vertikal dengan pengatur senior dan penyelarasan
horisontal dengan departemen lain, sehingga setiap orang memahami, menghargai, dan
mendukung usaha pemasaran.
4. Pemasaran Kinerja dan memiliki tanggung jawab sosial Pemasaran holistik juga meliputi pemasaran kinerja dan memahami pengembalian
bagi bisnis dari aktivitas dan program pemasaran dan juga menjawab keprihatinan yang lebih luas dan pengaruh hukum etika, sosial, dan lingkungan mereka. pengatur puncak tidak hanya melihat pendapatan penjualan dalam memeriksa hasil pemasaran dan mengartikan apa yang terjadi kedalam pangsa pasar, tingkat kehilangan
konsumen , kepuasan konsumen , kualitas produk dan ukuran-ukuran lainnya.
teori berwawasan sosial menganggap bahwa tugas organisasi yaitu menuntut pemasar untuk memasukan pertimbangan sosial dan etika dalam praktek pemasaran mereka. Mereka harus menyeimbangkan dan menyiasati kriteria yang sering mengalami konflik, yaitu laba manufaktur , kepuasan konsumen, dan kepentingan publik.
Banyak penerapan pemasaran hubungan (marketing relationship) untuk praktik
kefarmasian dan perawatan kesehatan yang mandiri. Dalam banyak ruang lingkup apotek,
produk kefarmasian dan layanan keperawatan pasien, disediakan untuk orang-orang yang
memerlukan perhatian dan perawatan selama jangka waktu panjang sebab kondisi kronis.
Pembentukan sebuah hubungan penyedia layanan pasien sangat penting untuk keberhasilan
pengobatan pasien. Memang, sifat hubungan terapeutik antara tabib dan pasien
merupakan pondasi teori tualisasi asuhan kefarmasian. Sebuah kerjasama antara dokter dan
pasien yang dibentuk dengan tujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan pasien yang
berhubungan dengan obat.
Beberapa hal yang perlu dijelaskan mengenai marketing relationship dengan praktek
apotek yaitu para ahli perlu mengetahui bahwa sebagian besar apotek penuh dengan data
yang dapat dipakai untuk pemasaran satu persatu dan dapat memenuhi kebutuhan unit
dari setiap konsumen nya. Data ini tidak hanya yang berkaitan dengan bagian produksi dan
penyediaan layanan, namun bagaimana pemasaran ini dapat berkomunikasi dengan
konsumen , pemberi resep (dokter) dan mitra lainnya. Selain itu prinsip yang sama dapat
diterapkan untuk interaksi dengan dokter dan penyedia lain seperti kelompok pengusaha/PSA, pembayar pihak ketiga, vendor computer, PBF. Membangun, mengembangkan dan memelihara hubungan dengan para pemangku kelompok ini tidak hanya berjalan sewaktu saja namun diharapkan praktisi farmasi dan kelompok lain dapat membuat pertemuan pelayanan dengan pasien di sepanjang waktu sehingga kepuasan,
kualitas, nilai dan loyalitas bisa diperoleh dengan baik. Walaupun layanan apotek yang
berorientasi pada pasien sudah selayaknya terciptakan dan praktek marketing relationship
dapat membantu untuk meningkatkan pelayanan yang disediakan oleh tabib , berpotensi
mengarah ouput pasien, kinerja keuangan semakin meningkat sehingga praktek asuhan
kefarmasian sangat bermanfaat bagi para farmasinya.
Menghadapi persaingan yang sangat ketat di era globalisasi dan pasar bebas ini,
manufaktur farmasi dituntut untuk memiliki pengatur pemasaran yang dinamis dan andal
yang dapat mencegah perubahan pasar yang berlangsung dengan kecepatan yang luar
biasa. pengatur pemasaran yang dimaksud disini meliputi analisa , perencanaan,
implementasi, dan pengendalian dari program yang sudah disusun dan ditetapkan
untuk menciptakan, membangun dan menjaga benefit dari pertukaran dengan
pembeli target untuk mencapai tujuan manufaktur . maka
pengatur pemasaran yaitu mengelola permintaan yang bararti pula
mengelola hubungan baik dengan konsumen.
Sementara orang berpendapat keliru yang menyatakan bahwa pengatur pemasaran
hanya sebatas memasarkan dan menjual output manufaktur kepada konsumen, sesuai
dengan kemampuan produksi yang dapat dihasilkan oleh manufaktur . Cara pandang ini
terlalu lebih sempit sebab dalam realitasnya manufaktur menghadapi permintaan yang tidak
langsung secara linear. Pada suatu saat tidak ada permintaan, lain kali ada permintaan cukup,
adapula permintaan iraguler atau permintaan yang terlalu banyak. dalam hal ini pengatur pemasaran mesti mencari cara yang terbaik dan nyata dalam menghadapai berbagai permintaan yang terlalu banyak. Dalam hal ini pengatur pemasaran mesti mencari cara yang terbaik dan nyata dalam menghadapi berbagai permintaan ini . Pemasaran pengatur tidak hanya concern terhadap usaha untuk menemukan dan meningkatkan permintaan namun juga menaruh perhatian terhadap
permintaan yang menurun. Dalam masalah kelebihan permintaan manufaktur mungkin
memerlukan demarketing yaitu mengurangi permintaan secara temporer atau permanen. Hal
ini perlu dikemukakan sebab kelebihan permintaan yang tidak dapat dipenuhi oleh
manufaktur tabib akan berdampak negatif pada konsumen yang pada akhirnya dapat
merusak kepercayaannya kepada manufaktur .
Mengelola permintaan bersifat startegi sebab berarti mengelola konsumen. Permintaan yang dikelola oleh organisasi pemasaran pada dasarnya ada 2 yaitu: permintaan dari konsumen lama dan permintaan dari konsumen baru. Konsumen lama yaitu asset manufaktur yang memiliki andil besar terhadap eksistensi dan keberhasilan manufaktur .
Konsumen lama harus tetap dijaga, dirawat dan diperhatikan dengan prioritas yang tinggi agar
tetap dalam raihan manufaktur . Konsumen dengan loyalitas tinggi yaitu nyawa sekaligus
masa depan manufaktur . Untuk memperluas pasar peruhaan, memang diperlukan konsumen
baru sesuai dengan kapasitas dan daya dukung resources yang dimiliki oleh manufaktur
sehingga manufaktur tetap dapat memberi pelayanan yang terbaik dan dapat memuaskan
seluruh konsumennya. Perluasan konsumen baru tidak boleh mengorbankan atau mengabaikan konsumen lama yang sudah terbukti memiliki loyalitas yang tinggi terhadap manufaktur . Kata kunci agar manufaktur tetap dapat mempertahankan konsumen lama dan mampu meraih konsumen baru yaitu kesenangan yang berkaitan dengan produk yang ditawarkan di pasar dan komunikasi pemasaran yang dipakai .Produk
yang memiliki nilai konsumen yang besar dengan komunikasi pemasaran yang baik dipercaya akan dapat mempertahankan loyalitas konsumen lama dan meraih konsumen baru dalam jumlah yang terus meningkat. Pemasar sebaiknya memiliki pengetahuan dalam teori dan prinsip pemasaran agar kegiatan pemasaran dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan kita terutama pihak konsumen yang dituju. Kebutuhan merupakan suatu keperluan mendasar kita . Kebutuhan menjadi keinginan jika diarahkan pada objek khusus sebagai pemuas kebutuhan. Contoh teori pemasaran pada kebutuhan yaitu obat yang
dikategorikan sebagai kebutuhan dasar bahkan dalam kondisi sakit, kebutuhan obat tidak
kalah pentingnya dengan kebutuhan makanan. Obat diperlukan pasien untuk kesehatannya agar tetap bisa survive. Untuk orang dengan penyakit tertentu bahkan dia harus mengkonsumsi obat sepanjang hidupnya. Melalui produksi dan pemasaran barang, jasa, dan gagasan suatu organisasi memenuhi komitmennya kepada konsumen , konsumen dan pemilik organisasi. Organisasi itu menciptakan daya kemauan/keinginan (utilitas) dari barang, jasa dan gagasan. ada empat macam dasar utilitas yaitu bentuk, waktu, tempat dan kepemimpinan. kita pada dasarnya memiliki keinginan yang hampir tidak terbatas namun sumber daya yang dimilikinya faktanya terbatas. Mereka ingin memilih produk
dengan nilai dan kepuasan sesuai dengan kemampuan keuangannya. Jika ada kemauan untuk membeli dan ada kemampuan untuk membeli, maka faktor keinginan akan menjadi suatu kebutuhan. maka permintaan baru akan terjadi jika ada keinginan dan kemampuan membayar.
Permintaan merupakan suatu keinginan terhadap produk khusus yang didukung oleh kemampuan membayar (mau dan mampu membeli). Menurut teori ekonomi, permintaan
untuk suatu komoditas ditentukan beberapa faktor antara lain: proferensi konsumen,
kekuatan daya beli dan harga teori nilai mengacu pada anggapan konsumen terhadap hubungan antara
manfaat biaya yang diperoleh dari produk atau jasa tertentu. Dalam literature ekonomi,
manfaatberkaitan erat dengan utilitas (utility). teori utilitas mengacu pada
kemampuan produk atau jasa untuk memuaskan keinginan konsumen. prinsipnya
ada empay macam utilitas yaitu , bentuk, waktu, tempat dan kepemilikian.
Proses penciptaan nilai dalam pemasaran meliputi dua elemen penting yaitu nilai bagi
konsumen dan meraih nilai dari konsumen . Proses
menciptakan nilai bagi konsumen dilakukan melalui empat langkah, yaitu Memahami pasar
dan kebutuhan dan keinginan konsumen , membuat strategi pemasaran berorientasi pada
konsumen , membuat program pemasaran terintegrasi yang ammpu memberi nilai
superior bagi konsumen , menjalin relasi yang menguntungkan dan menciptakan customer
delight. Setidaknya bentuk relasi yang perlu dibangun, dipertahankan dan dikembangkan
yaitu customer relation (relasi dengan konsumen ) dan partner relationship (relasi dengan
mitra pemasaran).
Pertukaran merupakan teori inti pemasaran, meliputi perolehan produk yang
diinginkan dari seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai gantinya, supaya muncul
potensi pertukaran. Ada beberapa lima persyaratan yang harus dipenuhi anatra lain ada
sekurang-kurangnya dua pihak, masing-masing pihak memiliki sesuatu yang mungkin bernilai
bagi pihak lain, masing-masing pihak mampu berkomunikasi dan menyerahkan sesuatu,
masing-masing pihak bebas untuk menerima atau menolak tawaran pertukaran, masing-
masing pihak yakin bahwa bertransasksi dengan pihak lain merupakan hal yang tepat dan
diinginkan.
Pemasaran transaksi yaitu bagian dari suatu gagasan yang lebih besar yang dinamakan
relationship marketing. Relation marketing memiliki tujuan membangun hubungan jangka
panjang yang saling memuaskan dengan fihak yang memiliki kepentingan utama
dengan konsumen , pemasok, distributor dalam rangka mempertahankan preferensi dan
kelangsungan bisnis jangka panjang. Mereka harus membangun ikatan ekonomi, teknik dan
soasial yang kuat diantara fihak yang berkepentingan. dalam hal ini harus didasari
bahwa pemasaran saat kekinian modern sudah mengalami pergeseran yang menonjol
dari usaha untuk memperoleh profit secara maksimal pada setiap transaksi, berubah menjadi
keuntungan bersama diantara stakeholder termasuk produsen (manufaktur farmasi),
distributor maupun konsumen.
teori pasar akhirnya membawa kita kepada lingkaran lengkap teori pemasaran.
Pemasaran berarti pengelolaan pasar untuk terjadinya pertukaran dengan maksud
memuaskan kebutuhan dan keinginan kita . Kegiatan seperti pengembangan produk,
penelitian, komunikasi, distribusi, penentuan harga, dan jasa yaitu inti kegiatan pemasaran.
teori pemasaran holistik didasarkan atas pengembangan desain, dan
pengimplementasian program pemasaran, proses, dan aktivitas-aktivitas yang menyadari
keluasan dan sifat saling ketergantungannya. Pemasaran holistik menyadari bahwa segala hal
berarti dalam pemasaran dan prespektif yang luas dan terintegrasi kerap diperlukan. Jadi,
pemasaran holistik yaitu suatu pendekatan yang berusaha menyadari dan mendamaikan
ruanglingkup dan kompleksitas aktivitas pemasaran. Empat komponen dari pemasaran
holistik yaitu pemasaran hubungan pemasaran terintegrasi, pemasaran internal, dan
pemasaran yang memiliki tanggungjawab sosial.
Rangkaian tugas yang diperlukan untuk pengatur pemasaran yang sukses antara lain
yaitu mengembangkan strategi dan rencana pemasaran, menangkap pemahaman
pemasaran, berhubungan dengan konsumen , membangun merek yang kuat, membentuk
penawaran pasar, menghantarkan dan menginformasikan nilaidan menciptakan
pertumbuhan jangka panjang.
Glosarium
Cross selling Yang menawarkan produk/ jasa tertentu dengan produk yang berbeda
Customer Value Untuk menjelaskan preferensi relatif konsumen yang kuat terhadap atribut produk atau layanan tertentu yang dievaluasi langsung
Over the counter (OTC) obat yang dapat dibeli tanpa resep dokter biasa dinamakan dengan obat bebas yang terdiri atas obat bebas dan obat bebas terbatas.
Partner relationship Dua atau lebih orang harus bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu sambil membangun hubungan yang saling
menguntungkan. Ini berarti kemitraan selalu disepakati, dibangun atas keinginan untuk memiliki kepercayaan, dan saling menguntungkan.
Pharmaceutical Care Paradigma baru sebuah pelayanan kefarmasian yang merupakan bagian dari pelayanan kesehatan (health care) dan
bertujuan untuk meningkatkan pemakaian obat yang rasional, aman, dan efisien demi mencapai peningkatan kualitas hidup kita .
manufaktur Profit Oriented manufaktur yang berorientasi kepada keuntungan, yaitu segala perilaku yang dilakukan manufaktur baik proses
produksi dan segala kegiatan yang dilakukan oleh manufaktur ini hanya semata untuk memperoleh keuntungan.
Unstated Needs Kebutuhan yang tidak diungkap,konsumen mengharapkan pelayanan optimal dari farmasi)
Up-selling Penjual menjual produk tertentu agar bernilai jual lebih dengan tambahan manfaat, keunggulan atau garansi yang dirasa lebih menguntungkan pembeli
, pada akhir-akhir ini perhatian terhadap kepuasan ataupun ketidakpuasan konsumen semakin besar. Semakin banyak yang menaruh perhatian
terhadap kepuasan konsumen seperti konsumen, konsumeris, dan peneliti perilaku konsumen. Ini juga akan menguntungkan konsumen untuk memilih manufaktur farmasi mana yang memberi pelayanan yang baik terhadap konsumen.
Kita percaya bahwa konsumen memperkirakan penawaran mana yang akan menyerahkan nilai tertinggi. Para konsumen menginginkan nilai maksimum dengan dibatasi oleh biaya pencarian dan keterbatasan pengetahuan, mobilitas, dan penghasilan. Mereka membentuk suatu harapan akan nilai dan bertindak berdasar pengetahuan, mobilitas dan
penghasilan. Kenyataan apakah suatu penawaran memenuhi harapan akan nilai
mempengaruhi kepuasan dan kemungkinan pembelian kembali.
Menurut beberapa ahli kepuasan atau ketidakpuasan memiliki definisi yang berbeda
namun pada dasarnya sama, berikut tokoh yang mengemukakan pendapatnya tentang
kepuasan atau ketidakpuasan konsumen :
1. Day (dalam Tse dan Wilton 1988) menyatakan kepuasan atau ketidakpuasan konsumen
yaitu respon konsumen terhadap evaluasi ketidaksesuaian yang dirasakan antara
harapan sebelumnya dan kinerja aktual produk yang dirasakan sesudah pemakaian.
2. Wilkie (1990) mengartikan sebagai suatu tanggapan emosional pada evalusi terhadap
pengalaman konsumsi suatu produk atau jasa.
3. Engel, et al. (1990) menyatakan bahwa kepuasan konsumen merupakan evaluasi
purnabeli di mana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya sama atau melampaui
harapan konsumen , sedang ketidakpuasan timbul bila hasil tidak memenuhi
harapan.
4. Kotler, et al (1996) menandaskan bahwa kepuasan konsumen yaitu tingkat perasaan
seseorang sesudah membandingkan kinerja yang ia rasakan di banding harapannya.
Dari beberapa definisi dikemukakan ditarik kesimpulan bahwa kepuasan merupakan
fungsi dari anggapan kesan atas kinerja dan harapan. Jika kinerja berada dibawah harapan,
konsumen tidak puas. Jika kinerja memenuhi harapan, konsumen puas. Jika kinerja melebihi
harapan konsumen sangat puas atau senang.
Banyak manufaktur farmasi memfokuskan pada kepuasan tinggi, namun itu bukan tujuan
akhir sebab para konsumen yang kepuasannya hanya terbatas artinya sangat mudah untuk
berubah pikiran bila memperoleh tawaran yang lebih baik. Jika manufaktur meningkatkan
kepuasan konsumen dengan menurunkan harganya atau meningkatkan pelayanan, mungkin
laba akan menurun. manufaktur mungkin dapat meningkatkan profitibilitasnya dengan cara
lain selain peningkatan kepuasan (Contoh , dengan meningkatkan proses manufaktur atau
berinvestasi lebih banyak dalam riset dan pengembangan). manufaktur juga memiliki
banyak stakeholder (produsen ), termasuk karyawan, penyalur/pemasok (PBF),
dan pemegang saham. Menghabiskan lebih banyak usaha untuk meningkatkan kepuasan
peklanggan bisa mengalihkan dana dari peningkatan kepuasan “mitra” lainnya. manufaktur
harus beroperasi pada filosofi bahwa manufaktur berusaha mengantarkan tingkat kepuasan
yang lebih tinggi sekaligus menghantarkan tingkat kepuasan yang lebih bisa diterima oleh
pemangku/pemegang kepentingan lainnya, berdasar total sumber dayanya.
Menciptakan konsumen yang loyal yaitu inti dari setiap bisnis. Berikut pernyataan ahli
pemasaran Don Pepers dan Martha Rogers. Satu-satunya nilai yang diciptakan manufaktur
anda yaitu nilai yang berasal dari konsumen yaitu semua nilai yang anda miliki dimasa
depan. Suatu bisnis dinamakan sukses jika berhasil memperoleh , mempertahankan, dan
menumbuhkan konsumen . konsumen merupakan satu-satunya alasan manufaktur
membangun pabrik, mempekerjakan karyawan, menjadwalkan rapat, membuat jalur serat
optik, atau melibatkan diri dalam aktivitas bisnis apapun. Tanpa konsumen , anda tidak
memiliki bisnis.
Manajer yang meyakini bahwa konsumen yaitu satu-satunya ”pusat laba” sejati
manufaktur menganggap bahwa diagram organisasi tradisional dalam sebuah piramid dengan
presiden berada pada puncaknya, pengatur ditengah-tengah dan orang-orang garis depan
dan konsumen pada bagian bawah ini merupakan sutu bangunan piramid yang sudah
ketinggalan zaman. manufaktur pemasaran yang berhasilan yaitu yang membalik diagram
ini dengan tingkatan paling atas yaitu konsumen , ututan berikutnya yaitu orang-
orang garis depan yang memenuhi, melayani, dan memuaskan konsumen , dibawahnya
ada manajer menengah yang tugasnya mendukung orang garis depan sehingga mereka
dapat, melayani konsumen dengan baik. Dan didasar piramid yaitu pengatur puncak yang
tugasnya mempekerjakan dan mendukung manajer menengah yang baik dan
mengindikasikan bahwa manajer berada di semua tingkat sebaiknya harus terlibat secara
pribadi dalam mengetahui, memenuhi, dan melayani konsumen .
Dewasa ini konsumen lebih terdidik dan berpengetahuan. Mereka memiliki sarana
(Contoh internet) untuk mengverivikasi klaim manufaktur dan mencari alternativ yang lebih
unggul. Bagaimana konsumen mengambil pilihan?. konsumen cenderung memaksimalkan nilai,
didalam batasan biaya pencarian dan pengetahuan, mobilitas, dan pendapatan. konsumen
memperkirakan tawaran mana yang akan menghantarkan nilai anggapan tertinggi dan
bertindak dasar atas pikiran ini . Sesuai atau tidaknya suatu penawaran dengan harapan
akan mempengaruhi kepuasan konsumen dan besarnya proartikel ilitas bahwa konsumen akan
membeli produk itu lagi.
Nilai yang dianggapan kan konsumen (CPV- Customer preceived value) yaitu selisih
antara penilaian konsumen prospektif atas semua manfaat biaya dari suatu penawaran
terhadap alternatifnya. Total manfaat konsumen (total customer benefit) yaitu nilai moneter
kumpulan manfaat ekonomi, fungsional, dan psikologis yang diharapkan konsumen dari suatu
penawaran pasar yang di sebab kan oleh produk, jasa, personel, dan citra yang terlibat. Total
biaya konsumen (total customer cost) yaitu kumpulan biaya yang dianggapan kan yang
diharapkan konsumen untuk dikeluarkan dalam mengevaluasi, memperoleh , memakai ,
dan menyingkirkan suatu penawaran pasar termasuk biaya moneter, waktu, energi dan
psikologis.
Nilai yang dianggapan kan konsumen didasarkan pada selisih antara apa yang didapatkan
konsumen dan apa yang ia berikan untuk kemungkinan pilihan yang berbeda. konsumen
memperoleh manfaat dan menanggung biaya. Pemasar dapat meningkatkan nilai penawaran
konsumen melalui beberapa kombinasi peningkatan manfaat ekonomi, fungsional atau
emosional dan atau mengurangi satu jenis biaya atau lebih. konsumen yang memilih antara
dua penawaran nilai V1 dan V2 akan mempelajari rasio V1:V2 dan lebih memilih V1 jika
rasionya lebih besar daripada satu., lebih memilih V2 jika rasionya lebih kecil daripada satu,
dan rasionya netral jika rasionya sama dengan satu.
kerap manajer mengadakan analisa nilai konsumen untuk mengungkapkan
kekuatan dan kelemahan manufaktur relatif terhadap kekuatan dan kelemahan bebagai
pesainnya. tindakan dalam analisa ini yaitu :
1. Mengidentifikasi atribut dan manfaat utama yang di nilai konsumen
konsumen ditanyakan apa tingkat atribut ini , manfaat dan kinerja yang mereka
cari dalam memilih produk dan penyedia layanan.
2. Menilai arti penting kuantitattif dari atribut dan manfaat yang berbeda.
konsumen diminta memeringkat arti penting berbgai atribut dan manfaat. Jika peringkat
mereka jauh berbedapemasar harus mengelompokan mereka kedalam berbagi segmen.
3. Menilai kinerja manufaktur dan pesaing berdasar nilai konsumen yang berbeda dan
membandingkannya dengan hakikat pentingnya kinerja ini .
Jika tawaran manufaktur melebihi tawaran pesaing atas semua atribut dan manfaat
penting, manufaktur dspat mengenakan harga yang lebih tinggi sehingga menghasilkan
laba yang tinggi atau manufaktur dapat mengenalkan harga yang sama dan
memperoleh pangsa pasar yang lebih banyak.
4. melihat-lihat nilai konsumen sepanjang waktu
Secara berkala manufaktur harus mengulangi studi nilai konsumen dan posisi pesaing
saat terjadi perubahan dalam hal ekonomi, teknologi dan fitur.
1. Menghantarkan Nilai konsumen yang Tinggi
Konsumen memiliki beragam tingkat loyalitas terhadap merek, apotek, manufaktur tertentu. Oliver mengartikan loyalitas sebagai komitmen yang dipegang secara mendalam untuk membeli atau mendukung kembali produk atau jasa yang disukai di masa depan, meski pengaruh situasi dan usaha pemasaran berpotensi memicu konsumen beralih. Proporsi penawaran nilai dari seluruh kelompok manfaat yang dijanjikan manufaktur untuk dihantarkan proporsi nilai melebihi sekedar posisioning inti penawaran. Contoh
manufaktur Unilever memakai penerapan berupa dialog nyata. penerapan ini berjalan memakai mesin linguistik. mesin ini dapat menganalisa konsumen di masing masing kata dan lalu menyediakan pusat kontak agen sehingga dengan mudah membaca tanggapan dari konsumen .
Proposisi nilai yaitu pernyataan tentang pengalaman yang akan didapatkan konsumen
dari penawaran pasar manufaktur dan dari hubungan mereka dengan pemasok. Merek harus
mempresentasiukan janji tentang pengalaman total yang dapat diharapkan konsumen .
Ditepati atau tidaknya janji itu tergantung pada kemampuan manufaktur untuk mengelola
sistem penghantaran nilainya. Sistem penghantaran nilai (value delivery system) meliputi
semua pengalaman yang akan didapatkan konsumen dalam proses memperoleh dan
memakai penawaran. Inti dari sistem penghantaran nilai yang baik yaitu sekumpulan
proses bisnis inti yang membantu manufaktur menhantarkan nilai konsumen yang berbeda.
Berikut ini contoh manufaktur yang ahli dalam menghantarkan nilai konsumen .
Contoh :
Apotek Century yaitu rantai sebuah penjualan sediaan farmasi yang memiliki
kelengkapan kebutuhan obat, kosmetik dan perlengkapan kesehatan yang terbesar di
negarakita . seseorang penyapa berdiri di bagian depan OTC lengkap dengan memakai snelli jas
pharmacy untuk siap menyambut dan melayani informasi kebutuhan obat dan perlengkapan
kesahatan lainnya bila konsumen ingin menanyakan sesuatu. Mereka siap menyiapkan
keranjang mini obat bila konsumen/konsumen memerlukan nya. Apoteker bagian
konseling menempatkan posisi ruang konsultan bila dari salah satu konsumen
memerlukan informasi obat secara detail dan jelas dengan cara konseling. Selain kebutuhan
PIO dan konseling obat yang dapat terlayani, konsumen bila sudah sering dengan obat
langganannya seperti long life drug (hipertensi, diabetes mellitus, dan lain-lain), obat OTC dan
lain sebagainya. Apotek ini siap ,menghantarkan pelayanan dellivery ke alamat rumah
yang tertuju. Apotek ini memberi point untuk setiap pembelian produk obat dan
perlengkapan kesehatan lainnya untuk setiap pembelian di tempat mereka dengan
memakai kartu anggota (member card) loyalitas. sebab semuanya dilakukan untuk
melebihi ekspektasi normal konsumen , Apotek century ini memiliki sekelompok konsumen
yang amat setia.
2. Kepuasan konsumen
Banyak manufaktur farmasi secara sistematis mengukur seberapa baik mereka mempertahankan dan memperlakukan konsumen mereka. Mengenali faktor yang membentuk kepuasan, dan melakukan perubahan dalam operasi dan pemasaran mereka. Dalam mengevaluasi kepuasan atau ketidakpuasan konsumen terhadap produk manufaktur memiliki beberapa faktor. Ada beberapa faktor yang dipakai untuk mengevaluasi
kepuasan terhadap produk manufaktur, yaitu:
. Daya tahan. . Kemampuan melayani . . Estetika. . Kualitas yang dianggapan kan. . Kinerja sifat operasi pokok dari produk yang dibeli. . Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan dari produk yang dibeli. . Keandalan dari produk. . Kesesuain dengan yang menonjol manufaktur akan bertindak bijaksana dengan mengukur kepuasan konsumen secara teratur, sebab salahsatu kunci untuk mempertahankan konsumen yaitu kepuasan
konsumen . konsumen yang sangat puas biasanya tetap setia untuk waktu yang lebih lama,
membeli lagi saat memperkenalkan produk baru dan memperbaharui produk lama,
membahas hal-hal baik tentang manufaktur dan produknya kepada orang lain, tidak terlalu memperhatikan merek pesaing, dan tidak terlalu sensitif terhadap harga, menawarkan ide produk atau jasa kepada manufaktur dan biaya pelayanannya lebih murah dibandingkan
dengan konsumen yang baru sebab transaksi dapat menjadi hal rutin. Kepuasan yang lebih
besar juga berhubungan dengan tingkat pengembalian yang lebih tinggi dan resiko yang lebih rendah di pasar saham. walau demikian, hubungan antara kepuasan konsumen dan loyalitas konsumen tidak seimbang . Anggaplah kepuasan konsumen diberi peringkat angka 1 sampai dengan 5, konsumen cukup puas namun masih mudah beralih saat ada tawaran yang lebih baik. Pada tingkat kelima, konsumen sangai ingin membeli kembali dan bahkan menyebarkan berita
baik tentang manufaktur . Kepuasan dan kesenangan yang tinggi menciptkan ikatan emosional dengan merek atau manufaktur . Bukan hanya menciptakan preferensi rasional. saat
konsumen menilai kepuasan mereka berdasar elemen kinerja manufaktur , Contoh pengiriman-manufaktur harus menyadari bahwa konsumen memiliki cara yang beragam dalam mengartikan kinerja yang baik. Pengiriman yang baik bisa berrati pengiriman dini,
tepat waktu kelengakapan pesanan dan lain-lain. manufaktur juga harus meyadari bahwa dua
konsumen dapat melaporkan bahwa mereka “sangat puas” namun dengan alas an yang
berbeda. seseorang mungkin terpuaskan hampir sepanjang waktu dan mungkin orang lain
sulit dipuaskan namun senang dalam kejadian ini.
3. Teknik Pengukuran Kepuasan konsumen
, ada beberapa metode untuk mengukur kepuasan konsumen . survey berkala dapat melacak kepuasan konsumen secara langsung dan juga mengajukan pertanyaan untuk mengukur niat pembelian kembali dan kemungkinan atau
ketersediaan responden untuk menyarankan suatu manufaktur dan merek kepada orang lain. Selain mengadakan survey berkala, manufaktur dapat melihat-lihat tingkat
kehilangan konsumen dan menghubungi konsumen yang berhenti membeli atau beralih ke
pemasok lain untuk mengetahui alasannya. Terakhir manufaktur dapat memperkerjakan
pembelanja misterius untuk berperan sebagai pembeli yang potensial dan melaporkan titik
kuat dan lemah yang dialaminya dalam membeli produk perusahann maupun produk pesaing.
Manajer sendiri dapat memasuki situasi penjualan manufaktur dan pesaing dimana mereka
tidak dikenal dan mengalami langsung perlakuan mereka terima atau mereka dapat
menelepon manufaktur mereka sendiri dan mengajukan pertanyaan dan keluhan untuk
melihat bagaimana karyawan menangani panggilan ini .
Selain melacak ekspektasi nilai dan kepuasan konsumen untuk manufaktur mereka
sendiri, manufaktur harus melihat-lihat kinerja pesaing mereka dalam bidang ini. Pernah terjadi
suatu manufaktur sudah bangga menemukan bahwa 80% konsumen nya mengatakan mereka
puas, ternyata sang CEO menemukan bahwa pesaing utamanya memperoleh nilai kepuasan
konsumen 90%. Selanjutnya ia semakin terkejut, saat pesaing ini ingin membidik tingkat
kepuasan yang memiliki nilai persentase sebesar 95%.
4. Pengaruh Kepuasan konsumen
Bagi manufaktur yang berpusat pada konsumen , kepuasan konsumen merupakan tujuan
dan sarana pemasaran. Dewasa ini manufaktur harus lebih baik lagi memperhatikan tingkat
kepuasan konsumen nya sebab dunia Informasi Teknologi (seperti internet) menyediakan
sarana bagi konsumen untuk menyebarkankan berita buruk dengan cepat dan berita baik
keseluruh dunia. Beberapa konsumen bahkan membuat situs web sendiri untuk menyiarkan
kekesalan dan ketidakpuasan. Dengan menjelaskan kejadian dan dan tidakan yang salah
dilakukan oleh manufaktur situs web ini kerap berusaha mendorong ketidakpuasan dan
protes konsumen.
Contoh , negarakita sudah membangun sistem penilaian dengan indeks kepuasan
konsumen negarakita atau dikenal ICSA yang merupakan salah satu untuk mengukur kepuasan
yang dianggapan kan atau yang dirasakan konsumen dalam berbagai manufaktur , industry,
sektor ekonomi nasional. Pada tahun 2017 manufaktur farmasi yang memimpin dunia
perindustrian pada faktor kepuasan konsumen adaalah PT Industri Jamu dan Farmasi Sido
Muncul Tbk. Kenapa Industri farmasi sampai saat ini merupakan satu-satunya industry
tradisional yang sangat maju ? sebab industri sidomuncul secara konsisten diawasi dan
diproduksi sesuai standar kualitas dan menjalani prosedur good manufacturing practice
(GMP) selain itu dalam hal pemasaran periklanan atau penyampaian pesan berita yang positif
bukan hanya konsumen konsumen yang ada di Nasional bahkan sampai tingkat regional dan
atau internasional.
5. Keluhan konsumen
Beberapa manufaktur berfikir bahwa cara memperhatikan kepuadsan konsumen yaitu
dengan mencatat keluhan, namun studi ketidakpuasan konsumen memperilihatkan bahwa
walau konsumen yang tidak puas dengan pembelian mereka berkisar 25%, hanya sekitar 5%
yang mengajukan keluhan. 95% lainnya merasa bahwa menyampaikan keluhan tidak
sebanding dengan usahanya, atau mereka tidak tahu bagaimana atau kepada siapa mereka
harus menyampaikan keluhan ini, dan mereka berhenti membeli.
Dari konsumen yang menyampaikan keluhan, antara 54% dan 70% akan membeli
kembali dari manufaktur jika keluhan mereka diselesaikan. Angka itu akan naik menjadi 95%
jika konsumen merasa keluhan mereka diselesaikan dengan cepat. konsumen yang
menyampaikan keluhan pada sebuah manufaktur dan keluhan mereka diseleesaikan dengan
cepat. konsumen yang menyampaikan keluhan pada manufaktur dan keluhan mereka
diselesaikan dengan memuaskan konsumen yang tidak puas rata-rata menggerutu kepada 11
orang. Jika masing-masing-masing orang ini masih memberitahu orang lain lagi, jumlah
orang yang memperoleh berita buruk itu akan berlipat ganda.
Faktanya, sesempurna apapun rancangan dan implementasi sebuah program
pemasaran, kesalahan akan terjadi. Hal terbaik yang dapat dilakukan manufaktur yaitu
mempermudah konsumen menyampaikan keluhan. Formulir saran, nompor bebas pulsa, situs
web, dan alamat email memungkinkan komunikasi dua arah yang cepat. Mengingat besarnya
dampak buruk dari konsumen yang tidak puas, penting bagi pemasar untuk menangani
pengalaman negatif dengan tepat. Di luar itu, prosedur berikut dapat membantu memulihkan
itikad baik konsumen .
a. Membuka hotline gratis 7 hari, 24 jam (lewat telepon, faks, atau email) untuk menerima
dan menindaklanjuti keluhan konsumen .
b. Menghubungi konsumen yang menyampaikan keluhan secepat mungkin. Semakin
lambat tanggapan manufaktur , semakin besarlah ketidakpuasan yang akan menimbulkan
berita negatif.
c. Menerima tanggungjawab atas kekecewaaan konsumen ; jangan menyalahgunakan
konsumen .
d. Mempekerjakan orang layanan konsumen yang memiliki empati.
e. Menyelesaikan keluhan dengan cepat dan mengusahakan kepuasan konsumen .
Sebagian konsumen yang menyampaikan keluhan sebetulnya tidak meminta
kompensasi yang besar sebagai tanda bahwa manufaktur peduli.
6. Menarik dan Mempertahankan konsumen
Selain memperbaiki hubungan dengan para mitranya dirantai pemasokan, banyak
manufaktur bermaksud mengembangkan ikatan dan kesetiaan yang lebih kuat dengan
konsumen akhirnya. Dimasa lalu, banyak manufaktur yang meremehkan konsumen . Para
konsumen mereka mungkin tidak memiliki banyak alternative sumber penawaran atau semua
pemasok sama-sama memiliki kekurangan dalam pelayanan, atau pasar yang sedang
tumbuh pesat sehingga manufaktur tidak perlu repot tentang kepuasan konsumen nya. Jelas
sekali, hal ini sudah berubah.
saat sekarang ini konsumen dewasa sulit dipuaskan. Mereka lebih cerdas, lebih
sadar harga, lebih menuntut, kurang memaafkan, dan didekati oleh lebih banyak pesaing
dengan tawaran yang sama atau yang lebih baik. Sekarang ini tantangan manufaktur yaitu
bukan menghasilkan konsumen -konsumen yang puas, bebrapa pesaing dapat melakukan itu
sehingga tantangan yang sekarang ini untuk lebih baik pada pendekatan pemasaran yaitu
bagaimana untuk menghasilkan konsumen -konsumen yang setia.
manufaktur yang berusaha memperbesar laba dan penjualan mereka harus
menghabiskan waktu cukup banyak waktu dan sumber daya untuk mencari konsumen baru.
Untuk memperoleh petunjuk lanjutan, mereka mengembangkan dan menempatkan iklan
ini dimedia yang akan menjakau prospek baru; mengirimkan surat langsung dan
melakukan panggilan telepon ke prospek baru yang potensial; membeli nama dari pialang
daftar, dan seterusnya.
. Satu studi memperlihatkan bahwa konsumen yang didapatkan melalui
penawaran dioskon 35% memiliki sekitar satu setengah nilai jangka panjang konsumen
yang didapatkan tanpa diskon.
walau demikian, manufaktur tidak hanya cukup hanya menarik konsumen baru saja,
manufaktur harus mempertahankan mereka dan meningkatkan bismis mereka. Terlalu
banyak manufaktur yang mengalami kerugian akibat konsumen yang hilang (customer churn)
atau beralih. Menambahkan konsumen diosini sperti menuangkan air ke ember bocor.
Operator layanan seluler dan TV Kabel Contoh spinner konsumen yang beralih layanan
setidaknya tiga kali setahun untuk mencari tawaran terbaik. Banyak manufaktur kehilangan
25% langganan mereka setiap tahun dengan perkiraan biaya mencapai $2 hingga $4 milyar.
Untuk mengurangi tingkat keberalihan ini, manufaktur harus:
a. mengartikan dan mengukur tingkat retensinya. Untuk majalah tingkat pembahruan
berlangganan yaitu ukuran retensi yang baik. Untuk pemasar , tingkat retensi
yang baik bisa berupa tingkat retensi tahun pertama sampai tahun kedua.
b. Membedakan penyeartikel berkurangnya konsumen secara perlahan-lahan dan
mengidentifikasi konsumen yang dapat dikelola dengan baik. Tidak banyak yang dapat
dilakukan konsumen yang berpindah domisili atau pergi untuk keperluan bisnis, namun
banyak yang dpat dilakukan konsumen yang pergi sebab layanan yang buruk, produk
yang kurang baik, atau harga yang tinggi.
c. Membandingkan kehilangan laba yang dikalikan dengan nilai seumur hidup konsumen
dari konsumen yang hilang terhadap biaya untuk mengurangi tingkat keberalihan.
Selama biaya untuk mengurangi keberalihan lebih rendah dibandingkan dengan laba
yang hilang, manufaktur harus mengeluarkan uang untuk mempertahankan
konsumen nya.
Kebanyakan teori dan praktek pemasaran lebih terpusat pada seni menarik konsumen
baru dari pada mempertahankan konsumen yang sudah ada. Penekanan biasanya diarahkan
pada penjualan dan bukannya pada pembangunan hubungan pada pra penjualan dan
penjualan dan bukan pada perhatian terhadap konsumen sesudahnya penjualan. namun ,
beberapa manufaktur selalu benar-benar peduli terhadap kesetiaan dan retensi konsumen .
Kunci bagi retensi konsumen yaitu kepuasan konsumen . konsumen yang sangat puas antara
lain:
. Menawarkan gagasan jasa atau produk kepada manufaktur .
. Biaya untuk pelayanannya lebih kecil dibandingkan biaya pelayanan konsumen baru
sebab transaksi yang sudah rutin.
. Tetap setia lebih lama.
. Membeli lebih banyak saat manufaktur memperkenalkan produk baru dan
memperbaharui produk yang sudah ada.
. membahas hal-hal yang baik mengenai perusahan dan produk nya.
. Memberi perhatian yang lebih sedikit kepada merek dan iklan pesaing dan
kurang peka terhadap harga. Dengan demikian, sebuah manufaktur akan bijaksana bial mengukur kepuasan
konsumen secara teratur. manufaktur dapat menelepon pembeli terbaru dan menyelidiki
berapa banayak konsumen yang sangat puas, puas, cukup puas, tidak pyuas, dan sangat tidak
puas. Dia mungkin kehilangan sebesar 80% dari konsumen yang sangat tidak puas, dan
mungkin 40$ dari konsumen yang tidak puas, sekitar 20% dari konsumen yang cukup puas.
namun dia mungkin hanya kehilangan 1-2% dari konsumen yang sangat puas. Intinya
yaitu usaha kan untuk melebihi harapan konsumen , bukan sekedar memenuhinya.
Dewasa ini semakin banyak manufaktur yang mengakui pentingnya memuaskan dan
mempertahankan konsumen yang ada. Disini ada beberapa fakta terkait bertahannya konsumen .
. Pengurangan sebesar 5% dari tingkat kehilangan konsumen dapat meningkatkan laba
sebesar 15% sampai 95% tergantung pada industrinya. . Tingkat laba konsumen cenderung meningkat selama hidup konsumen yang tetap
bertahan. . memperoleh konsumen baru, biasnya mencapai lima kali lipat lebih besar dari pada
bniaya yang tercakup dalam memuaskan dan mempertahankan konsumen . Diperlukan
banyak usaha untuk membujuk konsumen yang puas agar beralih dari pemasok mereka
sekarang.
. Rata-rata manufaktur kehilangan 10% dari konsumen tiap tahunnya.
Contoh : Suatu manufaktur farmasi dengan melakukan analisa biaya perolehan konsumen barunya. manufaktur itu memperoleh hal-hal sebagai berikut:
Biaya rata-rata per telepon penjualan
(termasuk gaji, komisi, tunjangan, dan biaya-biaya) $400 Rata-rata jumlah telepon penjualan untuk mengubah Rata-rata calon konsumen menjadi seseorang konsumen 4x
Biaya untuk menarik konsumen baru $1.200
Perhitungan ini merupakan perhitunga yang terlalu kecil, sebab tidak
memperhitungkan biaya reklame dan promosi, ditambah kenyataan bahwa hanya sebagian
calon yang akhirnya menjadikan konsumen.
Sekarang, Contoh kan manufaktur farmasi memperhatikan rata-rata nilai seumur hidup
konsumen sebagai berikut:
- Pendapatan tahunan dari konsumen $5.000
- Rata-rata tahunan kesetiaan X2
- Marjin laba manufaktur 0,10
- Nilai seumur hidup konsumen $1.000
manufaktur itu jelas mengeluarkan uang untuk menarik konsumen baru yang lebih
banyak daripada nilai konsumen baru ini . manufaktur ini jelas menuju
kebangkrutan, kecuali ia dapat memperoleh konsumen dengan telepon penjualan yang lebih
jarang, mengeluarkan biaya yang lebih kecil untuk setiap kali telepon penjualan, merangsang
pengeluaran tahunan konsumen baru yang lebih besar, mempertahankan konsumen yang
lebih lama atau menjual produk yang lebih menguntungkan.
7. Membangun Loyalitas
Menciptakan hubungan yang kuat dan erat dengan konsumen yaitu mimpi semua
pemasar dan hal ini kerap menjadi kunci keberhasilan pemasaran jangka panjang.
manufaktur yang yang ingin membentuk ikatan konsumen yang kuat harus memperhatikan
beberapa pertimbangan yang beragam, antara lain:
a. Menciptakan produk, jasa dan pengalaman yang unggul bagi pasar sasaran.
b. Mengikutdan kan partisipasi lintas departemen dalam merencanakan dan mengelola
kepuasan dan proses retensi konsumen .
c. Mengintegrasikan suara konsumen untuk menangkap kebutuhan atau persyaratan
konsumen yang dinyatakan maupun yang tidak dalam semua keputusan bisnis.
d. Mengorganisasi dan mengakses database informasi tentang kebutuhan, preferensi,
hubungan, frekuensi pembelian dan kepuasan konsumen perorangan.
e. Mempermudah konsumen menjangkau personel manufaktur yang tepat dan
mengekspresi kebutuhan, anggapan dan keluhan konsumen .
f. Menilai potensi program frekuensi dan program pemasaran klub.
g. Menjalankan program yang mengakui karyawan yang bagus.
Sekelompok peneliti melihat kegiatan membangun retensi dengan menambah manfaat
keuangan, manfaat sosial, atau ikatan struktural. Berikut ini ada beberapa hal yang akan
dijelaskan pada kegiatan pemasaran untuk meningkatkan loyalitas dan retensi.
a. Berinteraksi dengan konsumen
Mendengarkan konsumen merupakan hal penting dalam pengatur hubungan
konsumen . Bebrapa manufaktur menciptakan mekanisme berkelanjutan yang membuat
manajer senior dapat terus terhubung dengan umpan balik konsumen dari lini depan.
b. Mempersonalisasikan pemasaran
Personal manufaktur dapat menciptakan ikatan yang kuat dengan konsumen melalui
pengindivisuan dan personalisasi hubungan. Intinya manufaktur yang ceerdas
mengubah konsumen mereka menjadi klien. Satu perbedaan yang berhasil disimpulkan
yaitu :
“institusi mungkin tidak mengenal nama konsumen ; namun perusahan harus mengenal
nama kliennya. konsumen yang dilayani sebagai bagian dari massa atau bagian dari
segmen yang lebih besar, klien dilayani berdasar basis perorangan. konsumen
dilayani olehj semua orang yang kebetulan bertugas, klien dilayani oleh professional
yang ditugaskan untuk mereka”. Bahan dasar yang berperan kian penting untuk
pemasaran hubungan terbaik saat ini yaitu teknologi yang tepat.
Contoh :
GE plastik tidak dapat menargetkan e-mailnya secara efektif ke konsumen yang berbeda
jika mereka tidak memakai piranti lunak data base yang lebih maju. Dell Computer
tidak dapat menyesuaikan pesanan komputer untiuk konsumen korporat. Globalnya
tanpa memakai teknologi web yang lebih canggih. Perusahan dengan
memakai email, situs web, pusat panggilan, data base dan piranti lunak data base
untuk mengembangkan kontrak berkelanjutan antara manufaktur dan konsumen .
manufaktur e-commerce yang berusaha menarik dan mempertahankan konsumen
menemukan bahwa personalisasi lebih dari sekedar menciptakan informasi yang
khusus. Contoh Nordstrom mengambil pendekatan yang sama untuk situs webnya guna
memastiakn bahwa pembeli online sama puasnya dengan penginjung took terhadap
layanan konsumen manufaktur . Bahkan BBC, model manufaktur media lama inggris
memperoleh manfaat berkat modifikasi penawarannya., praktek yang membawanya
mengalahkan pesaing komersialnya di dunia penyiaran inggris.
c. Menciptakan ikatan institusional
manufaktur dapat memasok konsumen dengan peralatan khusus atau hubungan
computer yang membantu konsumen mengelola pesanan, penggajian, dan persediaan.
konsumen tidak terbujuk untuk beralih ke pemasok lain jika peralihan itu melibatkan
biaya modal tinggi, biaya riset tinggi, atau hilangnya diskon konsumen setia. Salah satu
contoh yang bagus yaitu Mc Kesson Corporation, grosir farmasi terkemuka, yang
mengivestasikan jutaan dolar dalam kemampuan EDI untuk membantu apotek
independen mengelola persediaan, proses input-pesanan, dan ruang rak.
d. Memenangkan kembali
Tanpa melihat atau seberapa keras manufaktur dapat mencoba, kita tidak dapat
mencegah beberapa konsumen yang tidak aktif atau keluar. Tantangannya yaitu
mengaktifkan kembali konsumen yang tidak puas melalui strategi pemenangan kembali.
Sering kali lebih mudah menarik kemabali mantan konsumen (sebab manufaktur
mengetahui nama dan sejarah mereka) daripada menemukan konsumen baru. Kuncinya
yaitu menganalisa penyeartikel keberalihan konsumen melalui wawancara saat
konsumen itu keluar dan survei konsumen yang hilang, dan hanya berusaha
memenangkan kembali mereka yang memiliki potensi lebih kuat.
8. Data Base konsumen
Pemasar harus mengetahui konsumen mereka. Untuk mengetahui konsumen ,
manufaktur harus mengumpulkan informasi dan menyimpannya dalam data base yang dapat
dipakai untuk melaksanakan pemasaran data base. Data base konsumen (customer data
base) yaitu kumpulan informasi komprehensif yang terorganiasi tentang konsumen
perorangan atau prospek terkini yang dapat diakses dan dapat ditindaklanjuti untuk tujuan
pemasaran seperti mengembangkan arahan, arahan kualifikasi, penjualan produk atau jasa,
atau memelihara hubungan dengan konsumen . Pemasaran data base (database marketing)
yaitu proses membangun, memelihara, dan memakai database konsumen dan
database lain (produk, pemasok, penjual perantara) untuk menghubungi, bertransasksi, dan
membangun hubungan dengan konsumen .
Banyak manufaktur mencampuradukan daftar alamat surat menyurat konsumen
dengan data base konsumen . Daftar alamat surat-menyurat konsumen hanyalah sekumpulan
nama, alamat, nomor, telepon. Data base konsumen mengandung lebih banyak informasi,
terakumulasi melalui transaksi konsumen , informasi registrasi, pertanyaan telepon, data
internetdan semua kontak konsumen .
Idealnya database bisnis juga berisi pembelian masa lalu konsumen bisnis; volume,
harga dan laba masa lalu, nama-nama anggota tim pembeli (bedan umur, tanggal lahir, hobi,
dan makanan favorit), status kontrak saat ini, perkiraan bagian pemasok, dalam bisnis
konsumen , pesaing pemasok, penilaian kekuatandan kelemahan kompetitif dalam menjual
dan melayani konsumen , dan praktik, pola, dan kebijakan pembelian yang relevan.
Contoh :
Suatu negara bagian Amerika latin dari manufaktur farmasi swiss Novartis yang
menyimpan data tentang 100.000 petani argentina, mengetahui pembelian zat kimia
pelindung tanaman, mengelompokan mereka berdasar nilai, dan memperlakukan setiap
kelompok secara berbeda. Terobosan pemasaran (Tesco) menjelaskan bagaimana raksasa
supermarket inggris menemukan cara untuk memakai databasenya guna menarik dan
melibatkan konsumen .
biasanya manufaktur dapat memakai database mereka dalam lima cara:
a. Mengidentifikasi prospek
Banyak manufaktur mengahsilkan arahan penjualan dari iklan produk atau jasa mereka.
Iklan biasanya mengandung fitur respon seperti nomor bebas pulsa, dan manufaktur
membangun databasenya dari respon konsumen . manufaktur memilah database untuk
mengidentifikasi prospek terbaik lalu menghubungi mereka lewat surat, telepon atau
panggilan pribadi, dalam usahanya mengubah mereka menjadi konsumen .
b. Memutuskan konsumen mana yang seharusnya menerima tawaran tertentu
manufaktur tertarik untuk menjual, penjualan keatas dan penjualan silang produk dan
jasa mereka. manufaktur menetapkan kriteria yang menjelaskan konsumen sasaran
ideal untuk penawaran tertentu. Lalu mereka meneliti database konsumen mereka
untuk untuk mencari konsumen yang paling dekat tipe ideal. Dengan mencatat tingkat
tanggapan , manufaktur dapat meningkatkan ketepatan sasaran mereka sepanjang waktu.
Sesudah penjualan manufaktur dapat menetapkan urutan kegiatan otomatis, seminggu
lalu mengirimkan ucapan terima kasih, lima minggu lalu , mengirimkan
penawaran baru, sepuluh minggu lalu (jika konsumen belum menanggapi s)
menelepon konsumen dan menawarkan diskon khusus.
c. Memperdalam loyalitas konsumen
manufaktur dapat membangun minat dan antusianisme dengan mengingat preferensi
konsumen dan mengirimkan hadiah yang tepat, kupon diskon dan bahan bacaan yang
menarik.
d. Mengaktifkan kembali pembelian konsumen
manufaktur dapat memasang program surat otomatis (pemasangan otomatis) yang
mengirimkan kartu ulang tahun atau ulang tahun pernikahan, daftar belanja natal, atau
promosi saat musim berakhir. Database dapat membantu manufaktur membuat
penawaran yang menarik dan teratur.
e. Menghindari kesalahan konsumen serius
Sebuah Apotek Farmasi terbesar mengakui beberapa kesalahan yang dilakukannya
akibat tidak memakai data base konsumen dengan baik. Dimana pihak apotek
ini tidak menyusun jadwal diskon kepada konsumen sehingga pada waktu sebulan
itu pihak IT di sebuah apotek ini tidak mengirimkan link messenger kepada para
konsumen , sedang apotek lain sebagai pesaing banyak memasang penerapan ini untuk
memanfaat bulan itu sebagai bulan penting di hari kefarmasian internasional. Sehingga
banyak konsumen akhirnya membuat member card lain.
9. Kelemahan Pemasaran Database dan CRM
Sesudah meliputi berita baik tentang pemasaran data base, kita juga sebaiknya meliputi
masalah dampak negatifnya. Ada empat masalah yang dapat mencegah manufaktur untuk
memakai CRM secara efektif.
Masalah pertamanya yaitu bahwa proses membangun dan memepertahankan
database konsumen memerlukan investasi besar dalam piranti keras computer, piranti lunak
data base, program analisa , hubungan komunikasi dan personel ahli. Sulit mengumpulkan
data yang benar, terutama untuk menangkap semua kejadian interaksi manufaktur dengan
konsumen perorangan. Membangun data base konsumen tidak layak dilakukan dalam masalah
berikut: saat produk merupakan produk yang dibeli satu kali seumur hidup (grand piano);
saat konsumen memperlihatkan sedikit lyalitas terhadap merek (ada banyak bauran
konsumen ); saat penjualan unti sangat kecil dan saat biaya pengumpulan informasi terlalu
tinggi.
Masalah keduanya yaitu sulitnya membuat semua orang dalam manufaktur agar
berorientasi pada konsumen dan memakai informasi yang tersedia. Karyawan
menemukan bahwa lebih mudah bagi mereka untuk melaksanakan pemasaran transaksi
tradisional dibandingkan mempraktikan pemasaran hubungan konsumen . Pemasaran
database yang efektif menuntut pengelolaan dan pelatihan karyawan, penyalur dan pemasok.
Masalah ketiganya yaitu bahwa tidak semua konsumen menginginkan hubungan
dengan manufaktur dan mungkin mereka tidak suka mengetahui bahwa manufaktur sudah
mengumpiulkan begitu banyak informasi pribadi tentang mereka. Pemasar harus
memperhatikan perilaku konsumen terhadap privasi dan keamanan. Contoh : American Express
yang sejak lama dianggap sebagai pemimpin masalah privasi, tidak menjual informasi tentang
transaksi konsumen tertentu. walau demikian, manufaktur pernah menjadi sasaran
kemarahan konsumen saat manufaktur mengumumkan kemitraan dengan knowledgebase
marketing lnc. Yang akan memberi data tentang 175 juta konsumen AS kepada semua
pedagang (merchant) yang menerima kartu American Express, sehingga American Express
membatalkan kemitraan ini . manufaktur online akan bertindak cerdas dalam
menjelaskan kebijakan privasi mereka dan memberi hak kepada konsumen untuk menolak
penyimpanan informasi tentang mereka di database. Negara Eropa tidak terlalu menyukai
pemasaran database dan lebih protektif terhadap informasi pribadi konsumen. Uni Eropa
mengeluarkan undang-undang yang memotong pertumbuhan pemasaran data base di 15
negara anggotanya.
Masalah keempat asumsi dibelakang CRM mungkin tidak selalu benar, Contoh konsumen
setia mungkin mengharapkan dan menuntut lebih banyak dari manufaktur dan tidak
menyukai semua usaha manufaktur untuk mengenakan harga penuh atau harga yang lebih
tinggi. Mereka juga bisa cemburu terhadap perhatian yang diberikan kepada konsumen lain.
konsumen setia mungkin tidak menjadi duta terbaik bagi merek. Satu studi menemukan
bahwa konsumen yang memperoleh nilai tinggi dalam kesetiaan perilaku dan membeli
banyak produk manufaktur merupakan pemasar berita dari mulut ke mulut yang kurang aktif
ketimbang konsumen yang memperoleh nilai tinggi dalam kesetiaan sikap dan
mengekspresikan komitmen yang lebih besar bagi manufaktur .
Manfaat pemasaran database tidak datang tanpa biaya besar, tidak hanya dalam
pengumpulan data konsumen asli, namun juga dalam memelihara dan menggali data ini .
saat pemasaran data base berhasil, gudang data mengahasilkan lebih dari biayanya. namun
data ini harus berada dalam kondisi baik dan hubungan yang ditemukan harus valid.
Pemasaran data base paling sering dipakai oleh pemasaran bisnis dan penyedia jasa
(hotel, bank, maskapai penerbangan, Telkom, manufaktur asuransi, kartu kredit), yang
biasanya dapat mengumpulkan banyak data konsumen dengan mudah. Jenis manufaktur lain
yang berada dalam posisi terbaik untuk berinvestasi dalam CRM yaitu manufaktur yang
banyak melakukan penjualan silang dan penjualan lanjutan seperti GE dan amazon.com) atau
konsumen yang memiliki kebutuhan yang sangat terdifferensiasi dan memiliki nilai yang
sangat terdiferensiasi bagi manufaktur . Pengecer barang kemasan, dan manufaktur barang
kemasan konsumen lebih jarang memakai pemasaran database walau beberapa
manufaktur (Kraft, Quakers OAT dan Nabisco) membangun data base untuk merek
tertentu.
Sistem CRM bila tidak dilakukan dengan serius untuk menjalankannya maka akan
ada bahaya yang ditimbulkan dari CRM ini . Empat bahaya utama CRM antara lain:
a. menerapkan CRM sebelum menciptakan strategi konsumen .
b. Menjalankan CRM sebelum mengubah organisasi untuk menyesuaikan diri.
c. Mengasumsikan bahwa semakin banyak teknologi CRM , berarti semakin baik.
d. Mengintai bukan membujuk konsumen .
Salahsatu alasan dibalik gagalnya CRM yaitu bahwa manufaktur berkonsentrasi pada
proses kontak konsumen tanpa melakukan perubahan terkait dalam struktur dan sistem
internal. Semua hal ini mengarah ke keharusan bagi setiap manufaktur untuk menentukan
seberapa besar (dan dimana) investasi yang ditanamkan dalam membangun dan
mengagumkan pemasaran data base guna mengadakan hubungan dengan konsumen nya.
1. Kepuasan merupakan fungsi dari anggapan kesan atas kinerja dan harapan. Jika kinerja
berada dibawah harapan, konsumen tidak puas. Jika kinerja memenuhi harapan,
konsumen puas. Jika kinerja melebihi harapan konsumen sangat puas atau senang.
2. Banyak manufaktur farmasi memfokuskan pada kepuasan tinggi, namun kepuasan yang
tinggi bukan merupakan tujuan akhir sebab para konsumen juga memiliki kepuasan
yang terbatas artinya sangat mudah untuk berubah pikiran bila memperoleh tawaran yang
lebih baik. manufaktur dapat meningkatkan profitibilitasnya dengan cara lain selain
peningkatan kepuasan (Contoh , dengan meningkatkan proses manufaktur atau
berinvestasi lebih banyak dalam R&D). manufaktur juga memiliki banyak stakeholder
(produsen ), termasuk karyawan, penyalur/pemasok(PBF), dan pemegang
saham.
3. Satu-satunya nilai yang diciptakan manufaktur yaitu nilai yang berasal dari konsumen .
Suatu bisnis dinamakan sukses jika berhasil memperoleh , mempertahankan, dan
menumbuhkan konsumen . konsumen merupakan satu-satunya alasan manufaktur
membangun pabrik, mempekerjakan karyawan, menjadwalkan rapat, membuat jalur
serat optik, atau melibatkan diri dalam aktivitas bisnis apapun. Tanpa konsumen , anda
tidak memiliki bisnis.
4. Nilai yang dianggapan kan konsumen (CPV-customer preceived value) yaitu selisih
antara penilaian konsumen prospektif atas semua manfaat biaya dari suatu penawaran
terhadap alternatifnya. Total manfaat konsumen (total customer benefit) yaitu nilai
moneter kumpulan manfaat ekonomi, fungsional, dan psikologis yang diharapkan
konsumen dari suatu penawaran pasar yang di sebab kan oleh produk, jasa, personel, dan
citra yang terlibat. Total biaya konsumen (total customer cost) yaitu kumpulan biaya
yang dianggapan kan yang diharapkan konsumen untuk dikeluarkan dalam mengevaluasi,
memperoleh , memakai , dan menyingkirkan suatu penawaran pasar termasuk
biaya moneter, waktu, energi dan psikologis.
5. Sistem penghantaran nilai (value delivery system) meliputi semua pengalaman yang
akan didapatkan konsumen dalam proses memperoleh dan memakai penawaran.
Inti dari sistem penghantaran nilai yang baik yaitu sekumpulan proses bisnis inti yang
membantu manufaktur menhantarkan nilai konsumen yang berbeda.
6. Banyak manufaktur farmasi secara sistematis mengukur seberapa baik dalam
mempertahankan dan memperlakukan konsumen sehingga saat mengevaluasi
kepuasan atau ketidakpuasan konsumen terhadap produk, manufaktur harus
memiliki beberapa faktor. Faktor yang dipakai untuk mengevaluasi kepuasan
terhadap produk manufaktur, yaitu: kinerja sifat operasi pokok dari produk yang
dibeli; ciri-ciri atau keistimewaan tambahan dari produk yang dibeli; keandalan dari
produk; kesesuain dengan yang menonjol si; daya tahan; serviceabilit; estetika; kualitas yang
dianggapan kan.
7. Beberapa metode cara mengukur kepuasan konsumen yaitu dengan melakukan survey
berkala sehingga dapat melacak kepuasan konsumen secara langsung dan juga
mengajukan pertanyaan tambahan untuk mengukur niat pembelian kembali dan
kemungkinan atau ketersediaan responden untuk merekomendasikan suatu
manufaktur dan merek kepada orang lain. Metode yang dipakai maka akan memberi
salah satu pengaruh pengaruh kepuasan konsumen itu sendiri. Selain itu juga dengan
mencatat keluhan konsumen dengan cara menyediakan alat seperti formulir saran,
nomor bebas pulsa, web, dan lain-lain sehingga keluhan konsumen dapat tersampaikan
dengan baik.
8. Data base konsumen (customer data base) merupakan kumpulan informasi
komprehensif yang terorganiasi tentang konsumen perorangan atau prospek terkini
yang dapat diakses dan dapat ditindaklanjuti untuk tujuan pemasaran seperti
mengembangkan arahan, arahan kualifikasi, penjualan produk atau jasa, atau
memelihara hubungan dengan konsumen . Pemasaran data base (database marketing)
yaitu proses membangun, memelihara, dan memakai database konsumen dan
database lain (produk, pemasok, penjual perantara) untuk menghubungi, bertransasksi,
dan membangun hubungan dengan konsumen .
9. Pemasaran data base paling sering dipakai oleh pemasaran bisnis dan penyedia jasa
(hotel, bank, maskapai penerbangan, telkom, manufaktur asuransi, kartu kredit), yang
biasanya dapat mengumpulkan banyak data konsumen dengan mudah. Jenis
manufaktur lain yang berada dalam posisi terbaik untuk berinvestasi dalam CRM yaitu
manufaktur yang banyak melakukan penjualan silang dan penjualan lanjutan.
memaksimalkan nilai konsumen berarti mengembangkan hubungan konsumen
untuk jangka panjang. Dewasa ini manufaktur sudah meninggalkan pemasaran
massal yang tidak effisien dan beralih ke pemasaran presisi yang dirancang
untuk membangun hubungan konsumen yang kuat. Ekonomi saat ini didukung oleh bisnis
informasi. Informasi ini sendiri memiliki kelebihan dalam hal mudah dideferensiasikan,
disesuaikan, dipersonalisasikan dan dikirimkan sepanjang jaringan dengan kecepatan yang
mengagumkan.
Masalahnya, informasi tidak selalu menguntungkan namun juga bisa merugikan. Sebagai
contoh, kita konsumen memiliki alat yang cepat dan mudah untuk melakukan belanja-
belanja perbandingan melalui situs ini seperti CVS.com yang menjadi farmasi online pertama
menawarkan produk dikota eropa di tahun 2000-an, CVS health terus berkembang
dengan cara lainnya yaitu mengakuisisi stadlander milik Bergen Brunswig corp, membeli 1268
toko Eckerd health service, 700 toko berdiri bebas di supermarket dan minute clinic.
Pemberdayaan konsumen menjadi cara hidup bagi banyak manufaktur yang harus
menyesuaikan diri dengan peralihan dalam hubungan konsumen mereka. tanggapan
manufaktur terhadap pemberdayaan konsumen menjelaskan beberapa perubahan yang
dibuat manufaktur dalam praktik pemasaran mereka sebagai hasilnya.
CRM melibatkan semua fungsi manufaktur (pemasaran, manufacturing, layanan
konsumen, penjualan dan field service) untuk kontak langsung maupun tidak langsung dengan
konsumen. CRM memakai istilah “touch point” untuk merujuk banyakl cara konsumen
dalam berinteraksi dengan manufaktur . CRM terdiri dari tiga komponen yaitu:
1. konsumen (Customer).
2. Hubungan (Relationship).
3. pengatur (Management).
Pendekatan CRM yaitu konsumen sebagai sentral yang mengfokuskan pada hubungan
jangka panjang dimana manufaktur memberi keuntungandan nilai yang
didasarkan pada sudut pandang konsumen bukan pada sudut manufaktur yang ingin
meningkatkan penjualan. pengatur hubungan konsumen merupakan proses mengelola
Informasi secara rinci tentang konsumen perorangandan semua “titik kontak” konsumen
secara seksama untuk memaksimalkan loyalitas konsumen . Titik kontak konsumen yaitu
semua kejadian diamana konsumen menghadapi manufactur produk merek dan jasa.
Menurut Kotler dan Amstrong, CRM yaitu proses membangun dan mempertahankan
hubungan jangka panjang yang menguntungkan dengan konsumen melalui penyediaan
pelayanan yang bernilai dan yang memuaskan mereka. Kunci untuk membangun strategi
konsumen yang efektif menurut Covey dan Fitzpatrick (1999) antara lain yaitu :
1. Identifikasi sifat unik tiap konsumen yang ada dalam segmen pasar yang yang
sudah menjadi pilihan manufaktur .
2. Dibuat modeling customer maupun konsumen potensial manufaktur .
3. Menciptakan startegi pro-aktif dan rencana operasi yang dimulai dengan value
konsumen yang tinggi.
4. Melakukan redesain organisasi, proses teknologi dan sistem reward untuk
melaksanakan relationship strategies.
Kedepan manufaktur akan menghadapi persaingan yang makin berat antara lain
sebab daur hidup produk (product life cycle) yang makin pendek “ledakan” teknologi baru
dan adanya chanel distribusi baru yang mengubah persaingan. Daur hidup produk yang
pendek sudah mengambil keuntungan manufaktur yang sudah dinikmati selama ini, sebab
datangnya produk inovasi baru dari pesaing yang mengakibatkan produk lama mengalami
pengikisan yang tiba-tiba. Demikian pula teknologi dengan berbagai kemajuannya sudah
mendatangkan banyak perubahan tidak hanya bersifat incremental namun juga kerap
bersifat radikal. Inovasi teknologi dapat mengubah sistem operasi manufaktur maupun
metode produksi secara menonjol dengan hasil kualitatif maupun kuantitatif yang sangat
berbeda apa yang ada selama ini. Inovasi teknologi pada saluran komunikasi yang mengakses
konsumen juga sudah mengalami perkembangan yang sangat spektakuler. manufaktur harus
dapat mengitegrasikan secara efektif, telepon, internet, kantor penjualan dan berbagai ATM
diberbagai kotadengan sistem teknologi informasi (information technology) manufaktur
untuk lebih mempermudah dan memuaskan pelayanan kepada konsumen.
Contoh , banyak manufaktur di dunia yang menerapkan pengatur hubungan
konsumen (Customer Relation Management atau CRM) salah satunya yaitu Eli Lilly and
Company, sebuah manufaktur farmasi yang menerapkan pemakaian sales-force
automation, call centre dan beberapa penerapan software dari Siebel untuk mendukung
usahanya dalam rangka memperkenalkan merek produk obat yang dipasarkan. Pasien yang
memakai mereknya dulu terbiasa menghubungi dokter pribadinya. namun sekarang ia
dapat menghubungi manufaktur melalui telepon untuk memperoleh informasi lebih lanjut
mengenai produk dan merek produknya. Dengan adanya sistem CRM, Lily memanfaatkan
layanan call centre untuk menjalin hubungan yang lebih erat dengan konsumen nya.
Contoh lainnya yaitu Kos Pharmaceutical Inc., sebuah manufaktur farmasi yang
menghasilkan obat untuk penyakit jantung koroner dan paru-paru, sudah
menerapkan CRM pada 2003 dengan 500 tenaga pemasarannya. Staff
pemasarannya bertumbuh dan memiliki komunikasi yang lebih baik antara mereka,
khususnya saat mereka mengunjungi dokter yang sama. Para dokter merasa nyaman sebab
ternyata tenaga pemasaran yang berbeda ini mampu memberi informasi yang
berkesinambungan.
prinsipnya , manufaktur dapat mengembangkan hubungan dengan konsumen nya
melalui tiga pendekatan yaitu: manfaat financial (financial benefit), manfaat sosial (social
benefit); Ikatan struktural (structural benefit).
1. Manfaat finansial (financial benefit)
Manfaat finansial meliputi penghematan biaya yang dikeluarkan oleh seseorang
konsumen saat mereka membeli produk atau jasa dari manufaktur . Implementasi
yang paling sering dari penyediaan manfaat finansial yaitu dengan
menjalankan frequency marketing programs seperti pemberian penghargaan
(reward) berupa diskon khusus bila konsumen sering melakukan pembelian atau
bila membeli dalam jumlah yang besar. Dalam praktek di lapangan, istilah frequency
marketing program kerap dipakai secara bergantian dengan istilah reward
program mengingat kedua istilah ini memiliki makna yang sama.
2. Manfaat sosial (social benefit)
Membangun hubungan dengan konsumen dengan cara memberi manfaat finansial
memang penting, namun tidak cukup sampai di tahap ini saja. Lebih lanjut, Kotler dan
Armstrong (2004) menyatakan bahwa manufaktur perlu juga memberi manfaat
sosial bagi konsumen mereka. Pemberian manfaat sosial lebih menyentuh kebutuhan
dan keinginan konsumen secara lebih personal. Di tingkat ini, hubungan dengan
konsumen tidak hanya tercipta sebab insentif harga yang diberikan oleh pihak
manufaktur , namun ada ikatan sosial bahkan persahabatan baik antar manufaktur
dengan konsumen , maupun antar konsumen yang satu dengan konsumen yang lainnya.
Implementasi dari penyediaan manfaat sosial (social benefit) paling mudah yaitu
berusaha mengingat nama konsumen secara personal .
Hal ini sudah banyak diterapkan oleh hotel-hotel berbintang terhadap konsumen
loyalnya, dimana setiap kali mereka menginap di hotel yang bersangkutan, pihak hotel
senantiasa melayani dengan menyebut nama konsumen yang bersangkutan, bahkan
pihak hotel melalui database yang ada, mampu mengingat layanan-layanan apa saja
yang menjadi preferensi dari konsumen loyal ini .
3. Ikatan struktural (structural ties)
Membangun hubungan jangka panjang yang menguntungkan dengan konsumen melalui
penyediaan ikatan struktural sehingga memudahkan konsumen untuk bertransaksi
dengan manufaktur . Contoh seperti yang dilakukan oleh FedEx, sebagai manufaktur
pengiriman barang, yang melengkapi konsumen dengan sistem onlinesehingga setiap
konsumen dapat menelusuri status dokumen atau barang mereka yang dikirim lewat
manufaktur ini dengan cara mengakses secara online pada situs resmi manufaktur .
Dewasa ini CRM terdiri dari empat komponen penting yaitu:
1. Sales force Automation (SFA).
2. Pelayanan konsumen (Customer Service (CS)).
3. pengatur penjualan dan pemasaran (Sales and Marketing pengatur (SMM)).
4. Layanan dan pengatur aktivitas (Contact and Activity Management).
Sales Force Automation (SFA), pada awalnya didesain untuk mendukung sales
perorangan dalam mengelola nilai perorangan. SFA mendukung cara penjualan dan
hubungan koneksi dengan fungsi lain didalam manufaktur termasuk produksi.
Customer Service (CS), aktivitas purna jual untuk memberi kepuasan kepada
konsumen. Sasarn dari CS yaitu untuk memecahkan masalah internal dan eksternal
konsumen secara cepat dan efektif. Dengan memberi jawaban yang akurat dan cepat
kepada konsumen, manufaktur dapat menghemat biaya sekaligus meningkatkan loyalitas
kepada konsumen. Contoh bentuk customer service termasuk call centre management, field
service, dan help desk management.
Sales and marketing management, CRM memiliki arti dan peran penting pada
Pemasaran Contoh sebuah manufaktur farmasi sudah membelanjakan bermilyar
dollar eropa untuk membangun hubungan yang lebih baik antara manufaktur
farmasi dengan customer dan dokter. seseorang vice president commercial teknologi informasi
farmasi raksasa sudah sudah menugaskan sebuah manufaktur konsultan untuk menangani
pekerjaan yang meliputi :
1. Optimasi untuk 40.000 staf penjual dan pemasaran.
2. Memperbaiki komunikasi manufaktur dengan dokter.
3. Mereduksi belanja pemasaran.
4. Menciptakan metode analisa yang konsisten dengan adanya merger manufaktur .
manufaktur farmasi belum pernah mengalami tantangan yang begitu kompleks dan
serentak yang seperti ada sekarang ini. Penemuan obat blockbuster molekur baru yang
semakin sulit dan mahal. Habis masa hak patent obat yang selama inin menghasilkan
penjualan yang besar, persaingan dengan obat mee to drug dan generic kesemuanya
mengancam profitibilitas manufaktur farmasi. Sementara itu tekanan regulasi pemerintah
yang semakin ketat dengan berbagai pemberitaan media massa yang mengadvokasi
konsumen sudah menciptakan situasi yang tidak kondusif bagi manufaktur farmasi. namun
dalam persaingan yang ketat, manufaktur farmasi meski bekerja lebih cerdik dan
emmanfaatkan secara optimal sumber daya yang dimilikinya. Untuk itu manufaktur farmasi
tidak hanya berfokus kepada produk saja, sekarang meski berfokus kepada CRM untuk meraih
pemahaman yang lebih baik dan menyeluruh terhadap konsumen yang sudah dimilikinya
maupun konsumen potensialnya.
Customer Relationship Management (CRM) merupakan salah satu dari perkembangan
e-commerce yang memperkenankan manufaktur untuk mengembangkan hubungan yang
lebih dekat dengan konsumen dimana manufaktur dapat mempelajari dan menyediakan
pilihan layanan yang sesuai dengan permintaan konsumen . Berikut ini merupakan tahapan-
tahapan pemakaian Customer Relationship Management (CRM) antara lain:
1. Memperoleh konsumen baru (acquire), dengan mempromosikan keunggulan produk
atau jasa dalam hal inovasi dan kemudahan sebab nilai suatu jasa bagi konsumen
yaitu produk yang lebih baik dan didukung oleh layanan yang memuaskan.
2. Meningkatkan keuntungan yang diperoleh dari konsumen yang sudah ada. (enhance),
dengan mendorong terciptanya jasa kompetiten dan penjualan jasa yang lebih baik dari
jasa yang dimiliki oleh konsumen .
3. Mempertahankan konsumen yang memberi keuntungan (retain), dengan menawarkan
apa yang diperlukan oleh konsumen yang menonjol bukan yang diperlukan oleh konsumen
pasar, sebab nilai jasa bagi konsumen yaitu nilai proaktif yang palitcng sesuai dengan
kebutuhannya. Fokus manufaktur saat ini yaitu bagaimana mempertahankan
konsumen yang sudah ada pasti memberi keuntungan bagi manufaktur dari pada
bagaimana memperoleh konsumen baru yang belum tentu menguntungkan.
pemakaian Customer Relationship Management (CRM) memiliki beberapa manfaat
yang dapat berpengaruh bagi meningkatnya nilai suatu manufaktur yaitu:
1. Meningkatkan Loyalitas konsumen
penerapan CRM memungkinkan untuk memakai informasi dari semua titik dengan
konsumen , baik via web, call center, ataupun lewat staff pemasaran dan pelayanan di
lapangan. Konsistensi dan aksepsibilitas informasi ini memungkinkan penjualan dan
pelayanan yang lebih baik dengan berbagai informasi penting mengenai konsumen
ini .
2. Mengurangi Biaya
CRM juga memungkinkan penjualan atau pelayanan dengan biaya lebih murah dalam
sebuah skema program pemasaran yang yang menonjol dan terfokus. Tertuju ke konsumen
yang tepat dan pada waktu yang tepat pula.
3. Meningkatkan Efisiensi Operasional
Otomasi penjualan dan proses layanan dapat mengurangi risiko turunnya kualitas
pelayanan dan mengurangi beban cashflow. pemakaian teknologi web dan call center
Contoh , akan mengurangi hambatan birokrasi dan biaya dan proses administrasi yang
mungkin timbul.
4. Peningkatan Time to Market
penerapan CRM memungkinkan membawa produk ke pasar dengan lebih cepat dengan
informasi konsumen yang lebih baik, adanya data trend pembelian oleh konsumen .
5. Peningkatan Pendapatan
penerapan CRM menyediakan informasi untuk meningkatkan pendapatan dan keuntungan
bagi manufaktur . Dengan penerapan CRM, manufaktur dapat melakukan penjualan dan
pelayanan melalui website sehingga peluang dari penjualan secara global tanpa perlu
menyediakan usaha khusus untuk mendukung penjualan dan pelayanan ini .
Langkah Penting Peningkatan Strategi dan Penerapan CRM
ada beberapa langkah penting untuk meningkatkan strategi CRM yang efektif yaitu
antara lain yaitu :
1. Melakukan pengidentifikasian sifat dari setiap konsumen .
2. Membuat model dari nilai setiap segmen konsumen .
3. Menciptakan strategi yang proaktif dan rencana pelaksanannya atau metoda bisnisnya,
yang dapat menjawab kebutuhan konsumen , dimulai dengan segmen konsumen yang
paling potensial.
4. Mendesain ulang struktur manufaktur sepanjang diperlukan, proses kerja, teknologi dan
sistem penghargaan untuk konsumen dalam rangka menerapkan strategi
peningkatan hubungan dengan konsumen .
manufaktur farmasi yang menerapkan CRM tidak hanya dapat meningkatkan efisisensi
penjualan dan pemasarannya, namun juga dapat meningkatkan loyalitas konsumen. Tidak
hanya dapat memperbaiki operasi manufaktur namun juga dapat memperoleh informasi dari
konsumen untuk memperbaiki kinerja manufaktur sekaliggus meningkatkan keunggulan daya
saingnya secara berkelanjutan. Bagi manufaktur farmasi, menerapkan CRM bukanlah lagi
bersifat suatu opsi namun suatu keharusan agar dapat menanggapi s dinamika keinginan dan
kebutuhan konsumen yang berkembang dan bverubah sangat cepat. Dengan CRM yang
dikelola dengan baik maka seluruh sumber daya, kapabilitas, dan fungsi manufaktur dapat
diintegrasikan secara optimal untuk berfokus pada konsumen-creating value untuk
memberi kepuasan pada kebutuhan konsumen yang pada gilirannya akan dapat
meningkatkan loyalitas konsumen kepada manufaktur .
1. Dewasa ini manufaktur sudah meninggalkan pemasaran massal yang tidak effisien dan
beralih ke pemasaran presisi yang dirancang untuk membangun hubungan konsumen
yang kuat. Ekonomi saat ini didukung oleh bisnis informasi. Informasi ini sendiri
memiliki kelebihan dalam hal mudah dideferensiasikan, disesuaikan,
dipersonalisasikan dan dikirimkan sepanjang jaringan dengan kecepatan yang
mengagumkan.
2. CRM melibatkan semua fungsi manufaktur (pemasaran, manufacturing, layanan
konsumen, penjualan dan field service) untuk kontak langsung maupun tidak langsung
dengan konsumen. CRM memakai istilah “touch point” untuk merujuk banyakl cara
konsumen dalam berinteraksi dengan manufaktur . CRM terdiri dari tiga komponen yaitu
customer, relationship dan pengatur t.
3. Pendekatan CRM merupakan konsumen sebagai sentral yang mengfokuskan pada
hubungan jangka panjang dimana manufaktur memberi benefit dan value yang
didasarkan pada sudut pandang konsumen bukan pada sudut manufaktur yang ingin
meningkatkan penjualan. pengatur hubungan konsumen merupakan proses
mengelola Informasi secara rinci tentang konsumen perorangandan semua “titik
kontak” konsumen secara seksama untuk memaksimalkan loyalitas konsumen .
4. manufaktur akan menghadapi persaingan yang makin berat antara lain sebab daur
hidup produk (product life cycle) yang makin pendek “ledakan” teknologi baru dan
adanya chanel distribusi baru yang mengubah persaingan. Daur hidup produk yang
pendek sudah mengambil keuntungan manufaktur yang sudah dinikmati selama ini,
sebab datangnya produk inovasi baru dari pesaing yang mengakibatkan produk lama
mengalami pengikisan yang tiba-tiba. Demikian pula teknologi dengan berbagai
kemajuannya sudah mendatangkan banyak perubahan tidak hanya bersifat incremental
namun juga kerap bersifat radikal.
5. prinsipnya , manufaktur dapat mengembangkan hubungan dengan konsumen nya
melalui tiga pendekatan yaitu: manfaat financial (financial benefit), manfaat social
(social benefit); Ikatan structural (structural benefit).
6. Dewasa ini CRM terdiri dari empat komponen penting yaitu: Sales Force Automation
(SFA), pada awalnya didesain untuk mendukung sales perorangan dalam mengelola nilai
perorangan. SFA mendukung cara penjualan dan hubungan koneksi dengan fungsi
lain didalam manufaktur termasuk produksi. Customer Service (CS), aktivitas purna jual
untuk memberi kepuasan kepada konsumen. Sasarn dari CS yaitu untuk
memecahkan masalah internal dan eksternal konsumen secara cepat dan efektif.
Dengan memberi jawaban yang akurat dan cepat kepada konsumen, manufaktur
dapat menghemat biaya sekaligus meningkatkan loyalitas kepada konsumen. Contoh
bentuk customer service termasuk call centre management, field service, dan help desk
management. Sales and marketing management, CRM memiliki arti dan peran penting
pada Pemasaran Contoh sebuah manufaktur farmasi sudah membelanjakan
bermilyar dollar eropa untuk membangun hubungan yang lebih baik antara
manufaktur farmasi dengan customer dan dokter.
7. Customer Relationship Management (CRM) merupakan salah satu dari perkembangan
e-commerce yang memperkenankan manufaktur untuk mengembangkan hubungan
yang lebih dekat dengan konsumen dimana manufaktur dapat mempelajari dan
menyediakan pilihan layanan yang sesuai dengan permintaan konsumen .
8. pemakaian Customer Relationship Management (CRM) memiliki beberapa manfaat
yang dapat berpengaruh bagi meningkatnya nilai suatu manufaktur yaitu: meningkatkan
loyalitas konsumen , mengurangi biaya, meningkatkan efisiensi operasional, peningkatan
waktu pasar, peningkatan pendapatan.
9. ada beberapa langkah penting untuk meningkatkan strategi CRM yang efektif yaitu
antara lain yaitu : melakukan pengidentifikasian sifat dari setiap konsumen ,
membuat model dari nilai setiap segmen konsumen , menciptakan strategi yang proaktif
dan rencana pelaksanannya atau metoda bisnisnya, yang dapat menjawab kebutuhan
konsumen , dimulai dengan segmen konsumen yang paling potensial. Mendesain ulang
struktur manufaktur sepanjang diperlukan, proses kerja, teknologi dan sistem
penghargaan untuk konsumen dalam rangka menerapkan strategi
peningkatan hubungan dengan konsumen .
Glosarium
Call center atau contact
center)
Pusat kontak layanan konsumen semacam kantor yang melayani
pertanyaan, protes, permintaan, delivery order, untuk dijawab
dan ditindaklanjuti sesuai call yang masuk.
Cash flow laporan keuangan yang berisi pengaruh kas dari kegiatan
operasi, kegiatan transaksi investasi, kegiatan transaksi
pembiayaan/pendanaan, dan kenaikan atau penurunan bersih
dalam kas suatu manufaktur selama periode tertentu.
Customer delivered value Nilai yang diterima konsumen yaitu selisih antara total customer
value dengan total customer cost.
Frequency Marketing
Program
Merupakan program yang dirancang untuk memberi imbalan
kepada konsumen yang memiliki intensitas tinggi dalam
pembelian barang atau pemakaian jasa dari sebuah
manufaktur .
Helpdesk management Sistem pengatur untuk membantu menangani kebutuhan
customer/user terkait dengan pertanyaan, pelayanan, support
teknis, atau komplain terhadap produk & jasa tertentu dengan
memanfaatkan sistem penomoran (request ticket) untuk
memudahkan penelusuran terhadap tindakan penyelesaian yang
dikoordinasi oleh suatu team.
Total customer value Kumpulan manfaat yang diharapkan diperoleh konsumen dari
produk atau jasa tertentu.
Total customer cost Kumpulan pengorbanan yang diperkirakan konsumen akan
terjadi dalam mengevaluasi, memperoleh dan memakai
produk atau jasa ini .
ebuah manufaktur tidak dapat melayani seluruh konsumen di pasar yang sangat luas
seperti pasar makanan dan minuman dan pasar farmasi. konsumen terlalu banyak
dan tuntutan pembelian mereka berbeda selain itu tidak mungkin manufaktur
dapat melayani semua kebutuhan kelompok pembeli yang ada dipasar ini sebab
sumber daya dan kapabilitas yang dimiliki oleh manufaktur memang terbatas. Kelompok
pembeli ini dinamakan segmen pasar.
Banyak manufaktur yang memanfaatkan segmen pasar. Disini penjual membedakan
segmen-segmen pasar utama, membidik satu atau dua segmen itu, dan mengembangkan
produk dan program pemasaran yang dirancang khusus bagi masing-masing segmen.
Daripada melakukan usaha pemasaran secara terpencar (pendekatan perhatian terpencar),
mereka dapat memuaskan perhatian pada pembeli yang paling mungkin dapat mereka
puaskan.
Segmentasi pasar/pasar sasaran mengaharuskan pemasar melakukan tiga langkah
utama:
1. Mengidentifikasi dan memilah-milah kelompok pembeli yang berbeda yang
mungkin meminta produk dan/atau bauran pemasaran tersendiri (segmentasi pasar).
2. Memilih satu atau lebih segmen pasar untuk dimasuki (pembidikan pasar).
3. Membentuk dan menginformasikan manfaat utama yang membedakan produk
manufaktur dengan produk lain pasar (penetapan posisi pasar).
Segmentasi pasar merupakan proses mengelompokan pasar keseluruhan yang
heterogen menjadi kelompok atau segmen-segmen yang memiliki kesamaan dalam
hal kebutuhan, keinginan, perilaku dan atau respon terhadap program pemasaran yang menonjol .
Segmentasi pasar merupakan teori produk yang mendasari startegi pemasaran manufaktur
dan pengalokasian sumber daya yang harus dilakukan dalam rangka menerapkan
program pemasaran.
Dalam perkembangan terakhir, kebanyakan manufaktur memilih startegi segmentasi.
Market aggregation strategy bisa cocok diterapkan bila pasar secara keseluruhan tidak
banyak berbeda dalam hal kebutuhan atau keinginan yang menonjol , apalagi produk dapat
distandarisasikan. Strategi ini cocok diadopsi saat ada kesulitan operasional dalam
mengembangkan produk atau program pemasaran yang menonjol untuk melayani beraneka ragam
segmen pasar berbeda. namun , manfaat segmentasi kerap lebih besar dibandingkan
kesulitan operasional yang dihadapi dalam mengidentifikasi segmen pasar peesonal .
Segementasi pasar perlu dilakukan terkait dengan beberapa manfaat potensial yang
ditawarkan, Contoh : manufaktur mampu memahami konsumen terbaiknya lebih mendalam;
lebih mudah mengidentifikasi dan bersaing dengan para pesaing bila bnerkonsentrasi pada
sebagian kecil dari pasar keseluruhan; sumber daya manufaktur yang relative terbatas dapat
dikonsentrasikan secara lebih efektif pada sebagian konsumen sasaran; perencanaan lebih
mudah saat manufaktur memperkenalkan konsumen terbaiknya ; dan segmentasi
dapat meningkatkan ukuran pasar keseluruhan dengan cara mendatangkan konsumen baru
yang sesuai dengan profil konsumen tipikal dan sebelumnya belum mengetahui keberadaan
produk manufaktur .
Dalam rangka merealisasikan manfaat potensial segmentasi pasar, manufaktur
memerlukan riset empiris mengenai kebutuhan dan keinginan konsumen, dan sistem
pengatur yang mampu menyesuaikan proses bisnis dengan kebutuhan dan keinginan
ini . Konsumen melakukan pembelian atas dasar manfaat yang diberikan atau
kemampuan produk dan jasa dalam membantu mereka memecahkan maslah yang menonjol yang
dihadapi. manufaktur bisa saja menawarkan macam produk dan jasa, namun konsumen hanya
membeli manfaat atau solusi atas masalah yang ditawarkan oleh produk dan jasa yang
bersangkutan. Manfaat dan solusi atas masalah bisa bersifat fungsional (Contoh
menghilangakan rasa haus), psikologis (Contoh , meningkatkan rasa percaya diri), dan atau
ekonomik (contohnya, memberi penghematan biaya sebesar nilai tertentu).
Segmen pasar terdiri dari sekelompok konsumen yang memiliki kesamaan dalam hal
tuntutan kepuasan terhadap suatu produk. Jika kita mengartikan segmen pasar atas dasar
manfaat dan/atau solusi atas masalah, kita menerapkan perspektif permintaan. Pendekatan
seperti ini berpotensi menghasilkan deskripsi pasar untuk produk tertentu yang terkadang
sama sekali diluar dugaan.
Contoh , manufaktur Farmasi PT Tempo Scan pasifik Tbk. Yang menghasilkan
obat dengan harga ekonomis, terjangkau, dan manjur memasarkan salahsatu produk
ternama Contoh Bodrex, dulunya BodrexR ini hanya dikeluhkan sakit kepala, sakit gigidan
demam saja namun produk ini sekarang memperluas segmentasi produknya dalam beberapa
segmen atau bagian yang lebih kompleks dan lebih tepat, Contoh produk ini membagikan
segmennya dengan variabel umur, manufaktur ini menghasilkan obat untuk menurunkan
demam pada anak-anak yaitu dengan nama bodrexinR, obat penurun demam ini untuk
segmen anak dibawah 5 tahun. namun saat produk ini membagi pemasarannya
berdasar usia dewasa dengan tingkat pemakaian atau manfaat yang diinginkan berbeda
beda, Contoh bagi pasien dewasa yang mengingkan manfaat meringkan sakit kepala sebelah
kepala maka perushaan bodrex menciptakan segmentasinya untuk konsumen dewasa yang
memiliki keluhan sakit sebelah kepala akibat migraine dan tersedianya Bodrex MigraR, begitu
juga usia dewasa dengan tingkat pemakaian atau manfaat yang diinginkan sebagai keluhan flu
dan sakit kepala maka manufaktur ini menciptakan segmentasi pada konsumen dewasa yang
memiliki keluhan flu dan sakit kepala dengan mengeluarkan produk terbarunya Bodrex Flu dan
sakit kepala hijauR.
Pada dasarnya bahwa pasar sautu produk tidak homogen namun herterogen, hal ini yang
mendorong manufaktur melakukan segmentasi pasar yang memiliki tingkat kebutuhan dan
perilaku sama.
biasanya , ada banyak cara yang biasa dipakai untuk melakukan segmentasi.
Namun, dewasa ini ada semacam konsesus diantara para manajer pemasaran, yaitu
mendasarkan segmentasi pada kebutuhan konsumen dan situasi pemakaian produk.
berdasar pandangan ini ada dua cara untuk melakukan segmentasi pasar. Cara pertama
yaitu mulai dengan sifat konsumen yang mudah diidentifikasi dan melihat-lihat
apakah kelompokm konsumen yang ada memang benar-benar memiliki pola kebutuhannya
yang berbeda. Contohnya apakah konsumen di Jakarta memiliki tipe kebutuhan perawatan
dan kecantikan yang berbeda dengan mereka yang tinggal di Yogyakarta. Cara pertama ini
kerap dikenal dengan istilah convenience group atau backward segmentation.
Cara kedua yaitu mengelompokan konsumen berdasar pola kebutuhannya
lalu mencari sifat pembedayang meungkinkan identifikasi secara mudah.
Contoh , apakah konsumen yang suka berkunjung ke salon kecantikan dan perawatan
kesehatan di Mall sensitif terhadap harga, tergolong heavy users dan seterusnya? Cara kedua
ini kita kenal dengan istilah Forward segmentation atau proactive segmentation. Cara ini yang
kini banyak diadopsi manufaktur -manufaktur terkemuka, sebab diawali dengan identifikasi
perbedaan potensial dalam hal kebutuhan, keinginan dan preferensi konsumen , lalu
diikuti usaha menarik produk dan startegi untuk melayani kebutuhan yang berbeda ini
secara menguntungkan.
Segmentasi yang efektif harus memenuhi sayarat sebagai berikut:
1. Dapat diukur (measurable)
Ukuran (size) dan daya beli dan profil segmen ini harus dapat diukur untuk
mengetahui potensinya. Contoh , bahwa jumlah orang terkena penyakit sebab faktor
genetik sulit untuk diukur. Perlu adanya sensus kesehatan dan perlu adanya pengawasan
penyebaran namun sebab minim terbatasnya pengawasan penyebarannya sehingga
tidak bisa dijadikan bahan untuk pemasarannya.
2. Dapat dijangkau (accessible)
Segmen pasar dapat dijangkau dan dilayani secara efektif. Contoh suatu manufaktur
kosmetik memperoleh bahwa pengguna berat mereknya yaitu wanita muda belia
yang lebih banyak waktunya diluar rumah dan lebih banyak bergaul, kecuali jika mereka
tinggal dan membeli kosmetiknya pada tempat tertentu, mereka sulit dilacak.
3. Cukup besar (substansial)
Segmentasi pasar cukup besar atau cukup memebri laba yang dapat dilayani. Suatu
segmen merupakan kelompok homogeny yang cukup bernilai untuk dilayani oleh
program pemasaran yang sesuai. Contoh , produsen mobil tentu tidak harus membuat
mobil khusus untuk orang-orang yang tingginya kurang dari satu meter, jumlah orang
pendek ini sangat terbatas.
4. Dapat dibedakan (differentiable)
Differentiable berarti segmen ini dapat dibedakan dengan jelas.
5. Dapat dilaksanakan (actionable)
Berarti segmen ini dapat dijangkau atau dilayani dengan sumber daya yang dimiliki
manufaktur .
1. Manfaat Segmentasi Pasar
Pemasaran segmen menawarkan beberapa manfaat dibandingkan pemasaran missal.
Berikut yaitu manfaat dan tujuan secara lebih detail:
a. Pasar lebih mudah dibedakan
Sangat sulit bagi manufaktur untuk terus menerus mengikuti selera konsumen yang
selalu berkembang di keadaan pasar yang heterogen. Oleh sebab nya perusaha
cenderung mencari kelompok konsumen yang sifatnya homogeny agar lebih mudah
untuk memahami selera konsumen, agar produk yang dihasilkan manufaktur ini
dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen sehingga produk yang dibuat pun
dapat diterima dengan baik oleh konsumen.
b. Pelayanan lebih baik
Ada empat hal penting yang diinginkan oleh konsumen dalam memenuhi kebutuhannya,
yaitu kualitas, harga, pelayanan, ketepatan waktu. Namun dari kempat hal penting itu,
pelayanan merupakan hal yang paling penting paling dominan. Sedang harga dan
kualitas kerap menjadi nomor dua disbanding pelayanan. Oleh maka
segmentasi pasar harus dilakukan agar bisa memberi pelayanan yang mengarah dan
tepat kepada pasarnya.
c. Startegi pemasaran lebih terarah
Dengan melayani pasar yang sifatnya homogeny, maka dalam merencanakan strategi
pemasaran (marketing mix) yang meliputi produk, harga, distribusi, dan promosinya
dapat lebih terarah dan lebih tajam.
d. Menemukan peluang baru
manufaktur yang memiliki pemahaman atas segmen pasar yang baik tentunya akan
sampai pada titik dimana ia menemukan peluang, meski peluang yang ditemukan tidak
selalu besar.
e. Faktor penentu desain
Dengan adanya pemahaman terhadap kebutuhan segmen-segmen pasar, amka
pemasar dapat mendesain produk sesuai dengan kebutuhan segmen ini dan
desain yang dibuatpun lebih tanggapan ive terhadap kebutuhan pasar.
f. Strategi komunikasi lebih efektif
Komunikasi bisa menjadi efektif bila komunikator tahu persis siapa komunikan yang
diajak komunikasi olehnya; apa kesukaan, kebiasaan, latar belakang.
Dalam hal ini manufaktur sebagai komunikator akan berkomunikasi dengan cara yang
berbeda dan melalui media yang berbeda pula disesuaikan kepada segmen pasar
yang diatargetnya.
g. Melihat kompetitor dengan segmen yang sama
Dengan mengetahui siapa yang menjadi segmen bagi sebuah manufaktur , tentunya
periusahaan itu juga bisa melihat bila ada manufaktur -manufaktur lain (manufaktur
kompetitor) yang menawarkan produk/jasa yang sama, yang juga menargetkan segmen
pasar yang sama dengan yang ditargetnya, dan kegiatan apasaja yang dilakukan
manufaktur -manufaktur kompetitor itu untuk merebut perhatian. Pasar dlam usaha
memenuhi kebutuhan segmen pasar ini .
h. Evaluasi target dan rencana bisnis
Sesudah mengetahui siapa dan bagaimana sifat segmen pasar yang ditarget
maka manufaktur bisa melakukan evaluasi atas efektif tidaknya kegiatan pemasaran
yang sudah dilakukan selama periode tertentu apakah sudah sesuai dengan
klarakteristik pasar yang ditargetnyadan juga manufaktur bisa mempelajari apa yang
lebih dan kurang dari strategi yang sudah berjalan, untuk dibuat perencanaan bisnis
selanjutnya didepan.
2. Jenis-jenis Segmentasi Pasar
Dalam melakukan segmentasi pasar, beberapa variabel dipakai . Variabel-variabel
ini berbeda untuk keperluan segmentasi pasar konsumen akhir dan pasar konsumen
bisnis. pemakaian variabel-variabel ini bermanfaat dalam menemukan konsumen
aktual dan potensial, memahami motivasi pembelian konsumen, dan berkomunikasi dengan
konsumen. Variabel segmentasi pasar konsumen dapat digolongkan dalam enam kategori:
a. Segmentasi pasar berdasar geografis
Pada segmentasi ini, pasar dibagi kedlaam beberapa bagian seperti negara, wilayah,
kota dan desa. Daerah geografis yang dipandang potensial dan menguntungkan akan
menjadi target operasi perusahan.
b. Segmentasi pasar berdasar demografi.
Pada segmentasi ini pasar dibagi menjadi kelompok dengan dasar pembagian
usia, jenis kelamin, tingkat ekonomi, dan tingkat pendidikan.
c. Segmentasi pasar berdasar psikografi
Segmentasi psikografi menelaah bagaimana konsumen dengan segmen demografi
tertentu menanggapi suatu stimuli pemasaran.
d. Segmentasi pasar berdasar sosial budaya
Segmen dasar lebih lanjut untuk segmentasi pasar, segmentasi sosiakultural yang
memiliki variabel sosiologis (kelompok) dan antropologi (budaya) dibagi dalam segmen
yang sesuai tahap pada daur hidup keluarga, kelas social, budaya dan sub budaya, dan
lintas budaya atau segmentasi pasar global.
e. Segmentasi pasar berhubungan secara ekstrim (pikiran dan perasaan)
Merupakan bentuk efektif segmentasi bagi pemakaian merek seperti:
1) Tingkat pemakaian : beda segmentasi terletak pada pengguna berat, pengguna
sedang, dan pengguna ringan. Bukan pengguna sebuah produk, jasa atau merek
khusus.
2) Tingkat kesadaran: kesadaran konsumen pada produk,atau apakah konsumen
memerlukan informasi tentang produk ini .
3) Loyalitas merek: loyalitas konsumen pada merek dijadikan manufaktur sebagai
identifikasi sifat konsumen dimana mereka bisa langsung menjadi
pendukung promosi ke orang denagn sifat yang sama namun dengan
populasi yang lebih besar.
f. Segmentasi pasar berdasar situasi pemakaian
Kesempatan atau situasi bisa menentukan apakah konsumen akan membeli atau
mengkonsumsi. Segmentasi ini dibuat untuk membantu manufaktur memperluas
pemakaian produk.
g. Segmentasi pasar berdasar benefit
Bentuk segmentasi yang mengklasifikasi pembelin sesuai dengan manfaat berbeda yang
mereka cari dari produk merupakan bentuk segmentasi yang kuat. Sebuah studi yang
melakukan pengujian apakah yang mengendalikan prefrensi konsumen terhadap micro
atau craffbeer, teridentifikasi lima keuntungan startegi merek yaitu: fungsional, nilai
uang, manfaat sosial, manfaat emosi positif, manfaat emosi negatif.
h. Segmentasi hybrid
Segmen ini dibentuk berdasar kombinasi bebrapa variabel segmen yang membentuk
sebuag segmentasi tunggal. Contoh segmentasi geodemografis, sangat berguna
untuk menemukan prospek terbaik bagi seseorang pengiklan atau pemasara dalam
menemukan kepribadian, tujuan, dan ketertarikan dan diisolasikan dimana mereka
hidup.
i. Segmentasi pasar berdasar tingkah laku
Segmentasi ini dikelompokan berdasar pengetahuan, sikap, pemakaian atau reaksi
pembeli terhadap suatu produk.
3. Segmentasi Pasar Bisnis
Pemasar pasar konsumen dan bisnis banyak memakai variabel yang sama. Namun
pemasar bisnis juga menambahkan beberapa variabel seperti variabel demografik (macam
manufaktur dan ukuran manufaktur dan lokasi geografis), variabel operasi (sifat
personal , faktor situasi, pendekatan pembelian/purchasing approach).
Pada variabel ini membuat daftar pertanyaan yang diperlukan manufaktur yang
ingin menentukan konsumen mana yang akan dilayani. Dengan pemilih segmen tertentu
daripada mencoba melayani keseluruhan pasar, manufaktur berpeluang lebih besar
untuk menyerahkan nilai kepada konsumen, dan sebab nya akan menerima imbalan
maksimum dari konsumen.
Dalam Industri yang dipilih, manufaktur bisa melakukan segmentasi lebih lanjut
berdaasarkan ukuran industri atau letak geografiknya. Dalam segmen terakhir ini masih pula
bisa dibuat segmentasi menurut pendekatan dan kriteria pembelian. Contohnya,
laboratorium pemerintah, pemasar dan industri memiliki perbedaan dalam
membeli laboratorium. Laboratorium pemerintah memilih harga yang murah. Adapun
laboratorium universitas agak lebih baik dan lab industri swasta memiliki industri yang
lebih baik.
Banyak pemasar percaya bahwa perilaku dan manfaat pembelian memberi dasar untuk
segmentasi. Suatu studi mutakhir pada manufaktur pembungkusan menunjukan adanya
empat segmen, masing-masing mencari faktor harga dan mafaat layanan berikut:
a. Pembelian terprogram (programmed buyers).
Pembeli memandang produk labelling sebagai produk yang tidak begitu penting dalam
operasi mereka. Mereka membeli produk ini secara rutin, dengan harga penuh dan
menerima layanan dibawah rata-rata. Jelas bahwa ini merupakan segmen paling
menguntungkan bagi manufaktur .
b. Pembeli hubungan (relationship buyers)
Pembeli menganggap produk ini sedang penawarannya bagi operasi mereka dan
mengetahui penawaran pesaing. Mereka memilih membeli pada manufaktur yang
bersangkutan sepanjang harganya kompetitif. Mereka memperoleh sedikit potongan dan
layanan alakadarnya.
c. Pembelian transasksi (transaction buyers)
manufaktur ini memandang produk manufaktur pembungkus ini sangat penting untuk
operasi mereka. Mereka peka terhadap harga dan layanan. Mereka sangat mengetahui
tawaran pesaing dan siap berpindah untuk memperoleh harga yang lebih murah, walaupun
kehilangan beberapa layanan.
d. Pemburu Penawaran (supply hunter)
Pembeli ini memandang produk manufaktur sangat penting dan menuntut diskon besar
dan layanan tinggi. Mengetahui pemasok alternative dan siap untuk beralih hanya oleh
sedikit ketidakpuasan. Bagi manufaktur pembeli hanya diperlukan untuk menjaga
volume penjualan.
4. Prosedur melakukan segmentasi pasar
Dalam mengidentifikasi segmen pasar ada tiga tahap prosedur yang harus dialkukan,
yaitu
a. Tahap survey
Pada tahap ini dilakukan wawancara kepada target segmen pasar untuk memperoleh
pemahaman terhadap sikap, motivasi, dan perilaku konsumen. Wawancara bisa dalam
bentuk kuisioner dimana data kuisionernya terkumpul bisa dijadikan informasi atas
atribut-atribut yang diperlukan .
b. Tahap analisa
Di tahap ini, data yang mengandung variabel-variabel bertoleransi tinggi dibuang,
lalu dilakukan analisa kelompok untuk menghasilkan jumlah maksimum segmen
yang berbeda
c. Tahap Pembentukan
Di tahap ini dibentuklah kelompok berdasar perbedaan sikap, perilaku, demografis dan pola media. Dan sifat dominan yang ditemukan pada kelompok ini , diberikanlah nama profil pada kelompok segmen ini .
5. penerapan Segmentasi pasar pada suatu Perusahan
a. Segmentasi Pasar Martini
Dengan melihat segmentasi secara geografisnya, Martini menunjukan semua pasar yang
ada di wilayah negarakita . Tidak hanya di perkotaan, namun kita juga bisa menemukan
produk Martini di pinggiran kota bahkan pedesaan.
Secara demografis Martini , ditujukan untuk kalangan kelas sosial menengah tapi bisa juga
untuk kelas kalangan bawah. Mengingat ada harga kemasan yang bisa yang dijangkau
kelas kalangan bawah dengan harga pasar Rp 900,- dan Rp. 5000,- selain itu Martini diperlukan bagi orang-oranng dengan gaya hidup praktis dan sehat dan kemasan yang mudah didapat dan dibawa sehingga Martini cocok bagi orang aktif dengan mobilitas yang tinggi.
b. Segmentasi pasar Coca Cola
Pada segi segmentasi psikografi, coca-cola memiliki jenis varian yang berbeda. Coca cola
zero yang diproduksi tanpa gula yang rendah kalori diperuntukan bagi konsumen dengan gaya hidup sehat. Coca-cola juga membagi segmentasi pasarnya kedalam asegmentasi demografi yaitu remaja baik itu laki-laki maupun wanita dengan usia 15-21 tahun.
c. Analisa segmentasi produk nissin biscuit
Analisa segmentasi merupakan kegiatan dalam membagisuatu kelompok konsumen sesuai dengan kebutuhan, kebiasaan, atau sikap yang serupa yang diatasi melalui
pemasran. nissin biscuit merupakan salah satu produk minuman yang memiliki segmentasi
pasar yang sangat luas. Contoh pada segmentasi perilaku dan sikap, segmentasi ini
mengelompokan pembeli berdasarklan pengetahuan, pemakaian atau reaksi terhadap
suatu produk. Produk nissin biscuit ini dapat disegmentasikan menjadi pengguna produk kelas
ringan (yang jarang mengkonsumsi), menengah (yang sering mengkonsumsi), dan kelas
berat (yang sering dan teratur mengkonsumsi). Produk nissin biscuit ini jika ditinjau
berdasar segmentasi demografi sangat cocok dikonsumsi oleh semua kalangan yaitu
anak-anak, remaja ataupun orang tua segala umur dan cocok untuk jenis kelamin baik
wanita maupun laki-laki. Alasannya, sebab nissin biscuit dapat mencegah gangguan
pencernaan, mengurangi racun dalam usus, meningkatkan daya tahan tubuh, sehingga
konsumen ingin memperoleh klan kesehatan dari produk nissin biscuit ini .
Segmentasi geografi pada produk nissin biscuit ini lebih bagusnya dipasarkan pada daerah kota
besar atau kota industri dari pada daerah pedesaan. Alasannya yaitu didaerah kota banyak
pencemaran zat-zat kimia pada makanan, oleh maka nissin biscuit cocok untuk menetralisir
racun yang ada ditubuh. Selain itu, konsumen didaerah kota ingin memperoleh produk yang
enak, mudah didapat dan menyehatkan, dan konsumen di pedesaan lebih cenderung kepada
obat yang memakai bahan –bahan rempah atau obat tradisional.
Segmentasi psikografi menyangkut tentang gaya hidup maupun kepribadian
konsumen itu sendiri