lan,
serta menafsirkan sebab-sebab terjadinya berdasarkan
penelitiannya dalam ilmu oPtik.
- Dia mempelajari pengaruh pembiasan cahaya ketika
sampai ke atmosferbumi, sehingga dia mengetahui jarak
antara dua bintang. Dia menjelaskan bahwa ukuran dan
jarak yang tampak semakin kecil bagi kita pada
hakekatnya disebabkan oleh pengaruh pembiasan'
Sebagaimana dia juga menjelaskan bahwa asap, atau
lapisan gas yang tebal di udara, memiliki pengaruh
tersendiri bagi diketahuinya dua ukuran sebelumnya'
Dia menafsirkan kepada kita mengapa bulan dan
matahari kadang-kadang nampak bersamaan di langit
atau berdekatan, bahkan nampak semakin besar ketika
berada di tengah-tengah langit. Ini sebenarnya yaitu
masalah yang terpisah dari dari penelitian pembiasan,
dan penafsiran Ibu Al-Haitsam dalam hal ini merupakan
penafsiran yang dapat diterima hingga sekarang.
- Dia berhasil menentukan ketinggian kutub dengan
akurat, dan menjelaskannya di dalam bukunya "Risalah
lrtifa' Al-Qutub." Astronom kita, Ridha Madwar,
mengatakan dalam ceramahnya tentang aspek astronomi
Ibnul Haitsam dan menjelaskan kepada para hadirin
bahwa penemuan Ibnul Haitsam dalam hal ini sangat sulit
dan memerlukan cara meneropong bintang dan
menghitung yang akurat. Cara menentukan ketinggian
qutub ini masih dipergunakan hingga sekarang.
Karyanya di Bidang Astronomi
Ibnul Haitsam menulis sebanyak 1Tbuku dalam ilmu
astronomi, dan di antara buku-buku itu yang sampai
kepada kita hanya berjumlah12 buku saja. Berikut
sebagian nama-nama buku tersebut:
- " At-Tanbih Ala Ma Fi Ar-Rashdi Min Al-Ghalath"
- "lrtifa' Al-Kawakib"
- " Maqalah Fi Ab'ad Al-Ajram As-Samawiyyah wa lqdar
l'zhamiha wa Ghairiha"
- "Kitab EiHa{ati Al-Alam"
Risalah Fi Asy-Syafaq"
Di Bidang llmu Matematika
Al-Hasan bin Al-Haitsam menguasai ilmu matematika,
dan dia menerapkan ilmu ini pada ilmu fisika dan
astronomi. saat studi dua ilmu ini memiliki korelasi
yang kuat dengan matematika dan dijadikan sandaran
dalam penelitian keduanya, maka ini menjadi bukti yang
kuat bahwa Ibnul Haitsam termasuk pelopor ilmu dan
berada di barisan terdepan bersama para ilmuwan lain
yang menonjol dalambidang fisika danmatematika secara
bersamaan. Mereka itulah para ilmuwan yang telah
memprogram akal kita melalui pencucian otak dan iklan
Baratbahwa dalam daftar mereka hanya ada nama-nama
ilmuwan seperti warga Anglo Saxons dan orangorang |erman3, Ishac Newton, Alfred Whitehead, danAlbert Einstein. Adapun penemuan Ibnul Haitsam dalam
ilmu matematika yaitu sebagai berikut:
- Dia membuat tesis dalam ilmu hitung, aljabar, dan
trigonometri serta dua geometri yang sama' Ini jelas
menunjukkan pada kemampuannya yang besar dalam
ilmumatematika.
- Dia membuat kesimpulan tentang hukum yang benar
mengenai luas bentuk bola, piramid, silender, potongan'
dan potongan melingkar.
- Dia memperaktikkan ilmunya dalambidang optik
kepada ilmu aljabar.
- Para ilmuwan muslim, di antara Ibnul Haitsam
menerapkan ilmu geometri pada logika dan menyebutnya
"Logika Matematika Geometri. "
Dalam hal ini, Ibnul Haitsam telah menulis buku, dan
ia mengatakan,
"Dalam buku ini saya mengumPulkan dasar-dasar
geometri dan urutan angka-angka dari buku Euklides dan
Apollonius. saya membuat dasar-dasar itu secara variatif
dan memb aginya,lalu saya membuktikannya dengan
bukti-buk ti yag saya susun dari masalah-masalah
pendidikan dan logika, sehingga merijadi dasar-dasar
yang beraturan antara Euklides dan Apollonius"'
Ini berarti bahwa perkataan Ibnul Haitsam dalam
bukunya yaitu dia menyusun teori-teori itu dan
menetapkannyadenganbukti.buktiataudalil-dalilyangberkelanjutan. Memang ini memerlukan dua dasar ilmu
matematika Yunani itu. namun saat para ilmuwan
muslim mempelajari warisan intelektual Yunani, mereka
menganalisanya, menielaskannya dan memberikan
penambahan yang sangat banyak sehingga hasil
penemuan mereka berdasarkan teori yang ada menjadi
revolusi ilmiah yang besar dalam bidang penelitian dan
penulisan buku. ]adi mereka bukan hanya sekedar
"tukang pos" antara peradaban Yunani dan Barat,
sebagaimana yang dikatakan oleh para ahli sejarah di
Barat.
- Dalam hal itu semua, Ibnul Haitsam bukanlah
seorang yang dangkal ilmunya dalambidang matematika,
melainkan dia yaitu seorang spesialis ilmu matematika
sejati. Barangkali sebagian peranannya dalam menyelesaikan berbagai persoalan ilmu matematika dapat
meniadi bukti bagi dirinya, misalnya:
= Masalah geometri yang diselesaikan oleh Ibnul
Haitsam: "Bagaimana anda menggambar dua garis lurus
dari dua titik yang harus ada di dalam lingkaran tertentu
sehingga kedua garis itumembentuk dua sudutyangs.mur
dengan yang digambar dari titik yang ada di sekelilingnya?"
= Masalah susunan angka-angka (bilangan) yang
telah diselesaikan oleh Ibnul Haitsam:
"Apa bilangan genap yang dapat dibagi 7, dan jika
dibagi 2,3,4,5, dan 6 maka sisa pembagian itu selamanyadan dalam keadaan aPaPun yaitu bilangan genap?"
Karyanya di Bidang llmu Matematika
Berikut sebagian karya Ibnul Haitsam dalam ilmu
matematika:
* Dalam ilmu hitung:
- "Al-lami' Fillshul Al-Hisab"
- "llal Al-Hisab Al-Hindi"
* Dalam ilmu aljabar:
='Ta'liq Ala llm Al-labar"
* Dalam ilmu geometri :
Dia memitki sebanyak 58 karya dalam ilmu geometri
dan hanya 21 buku yang sampai kepada kita, di
antaranya:
= " Al-Mukhtashar Fi llm Al-Handasah"
= "Tlrbi' Ad-Da'irah"
= Makalah yang berisi tentang tesis bahwa bulatan
(sesuatu yang bulat seperti bola) merupakan bentuk benda
yang paling luas yang sekelilingnya sama, dan lingkaran
merupakan bentuk benda datar yang paling luas yang
sekelilingnya sama.
= Al - Asykal Al -Hilaliy ah"
Bidang Keilmuan LainnYa
Al-Hasan bin Al-Haitsam iuga menonjol dalam ilmu
filsafat, logika, psikologi, teologi, akhlak, dan bahasa'
Dalam hal itu semua, dia telah mengarang sebanyak 40
buku. Sebagaimana dia juga memilikibeberapa karya tulis
dalambidang kedokteran, sekalipun dia tidak menjadikan
dokter sebagai profesinya.
Ahli sejarah kedokteran dan ilmu pengetahuan, Ibnu
Abi Ushaibi'ah mengatakan dalam bukunya "Uyunul
Anba' Fi Thabaqat Al-Athibba"'bahwa Ibnul Haitsam
memiliki lebih dari dua ratus karya tulis. namun yang
sangat disayangkan, kebanyakan daribuku-buku ini telah
hilang dan tidak sampai kepada kita kecuali sedikit.
Sekalipun demikian, yang sedikit ini masih cukup untuk
membuktikan kejeniusan Ibnul Haitsam dan mengangkat
citranya di antara sekianbanyak ilmuwan pada masanya
dan masa-masa berikutnya.
lbnul Haitsam : Pelopor Pemikiran dan Penemuan llmiah
Ada banyak sebab yang membuat kita terdorong
untuk melihat Al-Hasan bin Al-Haitsam dengan rasa
hormat, karena dia dianggap sebagai pelopor yang
sebenarnya bagi pemikiran dan penemuan ilmiah. Secara
global sebab-sebab itu dapat kami paparkan sebagai
berikut:
1- Revolusi besar yang diwujudkan oleh Ibnul
Haitsam dengan menggagas ilmu optik.
Lahirnya ilmu optik dibidani oleh Al-Hasanbin AlHaitsam sebagai suatu revolusi yang sangat besar dan
dijadikan rujukan utama oleh para ilmuwan yang lain.Dia telah menemukan ilmu sempurna beruPa ilmu cahaya'
karena dia telah keluar menuju cahaya dengan usaha dan
gagasannya yarr1 cemerlang. Itmu ini bukanlah ilmu
pinggiran, tetapi lahir dari aliran ilmu dan besar
pengaruhnya bagi kemajuan peradaban manusia' Dari
ilmu optik ini muncul penemuanbesar, seperti; teleskop'
kacamata, mikroskop, kamera, lampu sorot, proiektor
layar lebar, dan lain sebagainya. Bahkdn munculnya ide
pembuatan video dan komputer iuga tidak terlepas dari
perananilmu oPtik ini.
Memang benar bahwa Penemuan-Penemuan ini
berdampak pada Penemuan ilmiah besar lainnya yang
diprakarsai oleh para ilmuwan Barat, seperti dalam
bidang matematika, listrik, magnet, rekaman suara'
elektonik, dan lain sebagainya. namun ini semua tidak
merubah hakekat bahwa awal mulanya merupakan
penemuan Ibnul Haitsam. Bahkan tidak hanya sekedar itu,
karena kita telah terbiasa dengan munculnya seorang
ilmuwanbaru lalu dia menggagas suatu ilmu dan
dilengkapi serta disempurnakan oleh ilmuwan lain
sesudah nya'sedangkanlbnulHaitsam,diatelahmembuat
dasar-dasar ilmu itu, lalu secara terus menerus
melakukan eksperimen, sehingga dia berhasil mengembangkannya dari tingkatan pertama, kedua, dan ketiga
hingga akhir haYatnYa.
Adapun rahasia terbesar Ibnul Haitsam yaitu dia
memiliki keberanian dan otak yang cemerlang sehingga dia
termotivasi untuk meneliti "cahaya, bayangan dan
kegelapan." Sesuatu yang tidak berwujud fisik itu jika
dipikirkan dalam penelitian-sebelum masa kitadianggap sebagai khayalan dan membuang-buang waktu
saja untuk suatu ilmu yang tidak bermanfaat. Karena
manfaat ilmu cahaya pada masa Ibnul Haitsam tidak jelas
kecuali bagi sebagian ilmuwan. Karena itu, tidak heran
kalau kemampuan berpikir iLniah Ibnul Haitsam dapat
menciptakan penemuan baru. Keberaniannya untuk
meneliti sesuatu yang tidak biasa dan tidak pemah terdetik
dalam benak orang lain menjadi langkah awal baginya
untuk memajukan peradaban manusia.
Sekarang, mari kita lihat pengakuan seorang ilmuwan
besar dalam bidang matematika dan seorang pemikir serta
penulis terkemuka yang berasal dari Amerika, Dr. facob
Bronovisko. sesudah diaberbicara di dalambukunya "AthThathawwur Al-Hadhari Lil lnsan" tentang Gherardo de
Cremona, seorang penerjemah Itali terkenal dan banyak
menerjemahkan buku-buku Arab ke dalam bahasa Latin,
di samping juga warisan intelektual Yunania, dan sesudah
dia menyebutkan bahwa Gherardo pernah tinggal di
Toledo-Andalusia untuk menerjemahkan buku-buku
Archimedes, Gelenus, dan Euklides, dia mengalihkan
pembicaraanya tentang Al-Hasan bin Al-Haitsam:s
"sekalipun demikian, saya pribadi berpendapat
bahwa buku-buku yang diterjemahkan oleh Gherardo de
Cremona dan yang pating besar pengaruhnya bukan
berbahasa Yunani. Hal itu, karena perhatian saya tertuju
pada pengetahuan tentang luar angkasa, yang mana
pendapat warga Yunani mengenai hal itu banyak
yang salah, dan tidak dapat dipahami untuk pertama
kalinya hingga tahun 1.000 Masehi melalui seorang ahli
matematika yang fase kehiduPannya sangat aneh.6 Dia
bernama A1-Hasanbin Al-Haitsam, seorang rasionalis dan
penemu dalam peradaban Atab.7warga Yunani berkeyakinan bahwa cahaya
keluar dari mata ke objekbenda yang dilihat. Sedangkan
Ibnul Haitsam yaitu orang yang pertama kali mengenal
bahwa kita melihat sesuatu karena benda itu menghadap
dan mengirimkan cahaya kepada mata. Pemikiran Yunani
tidak bisa menjelaskan bagaimana tubuh kita kelihatan,
seperti tangan ini, sedangkan ukurannya berubah jika
dia bergerak. Sedangkan dalam penafsiran Ibnul Haitsam,
bahwa kerucut cahaya yang keluar dari tangan dan
bentuknya menjadi semakin kecil setiap kali tangan itu
digerakkan ke arah yang lebih jauh dari Anda. jika
digerakkan ke arah Anda, maka kerucut cahaya yang
sampai ke mata Anda akan lebih besar. Dan, inilah satusatunya yang menyebabkan perbedaan pada ukuran
tangan itu.
Sebenarnya ini merupakan pemikiran yang
sederhana, namun tidak terlalu diperhatikan oleh
para ilmuwan selama enam ratus tahun, (ini jika kita
membuat pengecualian pada Bacon)8. namun para
tekhnisi telah memperhatikan itu dengan cara ilmiah,
sehingga pemikiran mengerucutnya cahaya yang keluar
daribenda ke mata menjadi dasar dari gambarperspektif
(perspektiae drawing). Gambar ini merupakan ide yangmengembalikan kehidupan kepada ilmu matematika.e
Bronovisko lalu menambahkan, "Revolusi
gambar pespektif pindah berubah menjadi jenis kesenian
di Utara Italia-Florensa-pada abad kelima belas
Masehi. Di sana ada manuskrip yang diterjemahkan
dari buku 'Ilmu Adh-Dhau'10 karangan Ibnul Haitsam,
dan berada di perpustakaan Vatikan, Roma. Di dalam
terjemahan itu ada komentar dari Lorenz Gebroti
yang membuat gambarperspektif dipintu pembaptisan di
Florensa."
Apa maksud perkataan Bronovisko tersebut? Jelas ini
merupakan suatu pengakuan dari seorang ahli
matematika besar Amerika mengenai tingginya
kedudukan Al-Hasan bin Al-Haitsam yang mengungguli
kedudukan para pemikir dan ilmuwan Yunani yang tidak
lupa disebutkan oleh goresan pena warga Eropa.
Pengakuan ini berarti bahwa Ibnul Haitsam-sekalipun
dengan pemikiran ilmiahnya yang mudah, tetapi tidak
diketahui orang lain-telah menemukan salah satu
hakekat penting bagi ilmu dan alam, yaitu bahwa kerucut
cahaya dari objek benda yang dilihat ke mata semakin
menyempit saat benda itu semakin jauh dari mata, dan
kerucut cahaya ini semakin membesar saat objek benda
itu semakin dekat dengan mata. Karena itu, mata melihat
benda yang dekat menjadi besar dan melihatbenda yang
jauh menjadi kecil. Sebenarnya hal ini termasuk dari salah
satu terapan ilmu matematika yang telah menciptakan
"revolusi" dalam seni gambar, bahkan pada gilirannya
menyebabkan ditemukannya aPa yang dikenal dengan
sebutan "perspektiae drawing"ll. Inilah penemuan lain
dari Ibnul Haitsam yang kurang diperhatikan olehbangsa
Arab dan kaum muslimin. Lebih dari itu, saya juga tidak
mendapatkan tanda-tanda dalam semua literatur Arab
yang mengutip materi buku ini, apalagi kita akan mamPu
menciptakan suatu penemuan seperti penemuan ilmuwan
kita yang jenius ini.Metode eksperimen yang digunakan oleh Ibnul
Haitsam
Ibnul Haitsam yaitu seorang ilmuwan yang aktif di
laboratorium dan sering melakukan eksperimen. Dia
mampu memberdayakan potensi akalnya untuk
menginterpretasikan berbagai fenomena yang melingkupinya, sehingga dia memiliki gagasan yang logis dari hasil
penelitiannya. Sebelumnya kita telah mengetahui hasil
penelitian Ibnul Haitsam pada ruang gelap yang telah
menciptakan revolusi pada kamera dan semacamnya.
Karena itu tidak diragukan lagi bahwa metode
eksperimennya yang didukung oleh amanat ilmiahnya dan
pengetahuannya tentang ilmu filsafat dan logika menjadi
faktoryang turut serta membentukcara berpikir ilmiahnya.
3 - Ibnul Haitsam menggagas metode ilmiah
Di antara hasil kejeniusan Ibnul Haitsam yaitu dia
berhasil menggagas metode ilmiah (scientific method) yang
menjadi aturan dalam melakukan penelitian ilmiah pada
masa sekarang. Dari metode inilah dia dapat menyelesaikan
masalah-masalah yang berhubungan dengan gerhana
matahari, cahaya, dan perbintangan. Dalam bukubukunya kita dapatkan sesuatu yang menunjukkanbahwa
saat melakukan eksperimen, dia melihat, mengamati,
membandingkan, dan menentukan sampel (metode
sampling), sama dengan metode penelitian ilmiah yang
digunakan pada saat ini. Akan tetapi, yang sangat
disayangkan yaitu bahwa para sejarawan Baratmengatakan bahwa metode penelitian ilmiah ditemukan
oleh seorang filsuf Inggris, Francis Bacon. Dan, ini tentu
merupakan penipuan yang ditujukan kepada Ibnul Haitsam
dan sikap tidak affair yang didasari oleh fanatisme
kesukuan. Padahal seharusnya permadani ilmu dan
peradaban harus bersih dari segala bentuk fanatisme'
Barangkali karena para sejarawan Barat tidak mau
penemuan ini diciptakan oleh ilmuwan Arab Muslim,
sehingga mereka menganggaPnya sebagai penemuan
pemikir Barat. Bahkan mereka memberi menyebut
penemuan ilmiah ini dengan sebutan metode Bacon
(Baconian method). Akan tetapi, bukti-bukti yang kuat
menyatakan bahwa metode ilmiah ini ditemukan oleh Ibnul
Haitsam. Berikut bukti-bukti tersebut:
l. - Bacon hidup antara tahun 1'561, - 1'626 M'
Sedangkan Ibnul Haitsam hidup antara tahun 965 -1039
M. Ini berarti bahwa Ibnul Haitsam hidup lebih awal
dengan selisih waktu 6 abad dari lahirnya Bacon.
2 - Bacon hanyalah seorang filsuf teoritis dan bukan
seorang ilmuwan. Sedangkan Ibnul Haitsam yaitu
seorang ilmuwan, aktif di laboratorium dan banyak
membuat eksperimen yang selalu diulang-ulang dalam
berbagai kondisi agar dapat menyimpulkan kaedahkaedah umum.
3 - Metode ilmiah Bacon tidak mencakup semua unsur
penelitian. Sedangkan metode Ibnul Haitsam mencakup
semua unsurpenelitian sehingga semPurna dan menjadipercontohan. Hal ini dapat kita lihat dari perkataan
Profesor Qadri Thauqan dalam bukunya "Turatsul Arabi
Al-llmi,"
"Saya baru saja tahu dari buku manuskrip Ibnul
Haitsam tentang ilmu optik yang saya peroleh dari Profesor
Ahmad Samih, bahwa Ibnul Haitsam yaitu orang yang
membuat dasar-dasarmetode ilmiah. Dia juga melakukan
eksperimen untuk meyakinkan kebenaran dari suatu teori.
Cara eksrpimen inilah yang kita praktikkan sekarang di
sekolah-sekolah tingkat menengah dan atas."
Dia juga mengatakan dalam judul lain pada buku ini,
"Saya katakan bahwa di antara para ilmuwan Arab ada
yang mendahului Bacon dalam menemukan metode
ilmiah. Bahkan metode yang ditemukan Bacon tidak
memenuhi unsur-unsur penting yang harus ada dalam
penelitian ilmiah."
Sedangkan unsur-unsur penting yang harus ada
dalam penelitian ilmiah yaitu ; pengamatan, perbandingan, peninjauan, eksperimen, dan penentuan
sampel. Saya berpendapat seperti pendapat yang lain
bahwa cara penelitian seperti ini masih dipergunakan
hingga sekarang. namun sesudah mempelajari buku
"Kitab Al-Manazhir" darr komentar Profesor Musthofa
Nazhift2 dan penjelasannya yang detil, maka benar bahwa
Ibnul Haitsam telah mengetahui cara yang paling ideal.Dia menyarankan untuk melakukan Pengamatan,
melakukan perbandingan, menentukan samPel, dan
bersandar pada fakta yang ada, sebagaimana dalam
metode penelitian ilmiah modern."
Inilah kesaksian Profesor Qadri Thauqan yang
mungkin masih dapat diragukan karena dia yaitu
seorang pemikir Arab muslim. namun kami akan
memaparkan bukti lainnya yang dapat menepis keraguan
tersebut, yaitu bahwa menurut sebagian sejarawan Batat,
Bacon tidak pemah menerapkan metode ilmiah itu karena
alasan yang sangat sederhana, yaitu bahwa dia hanyalah
seorang filsuf teoritis dan pejabat negara. fadi bukan
seorang peneliti. Selain itu, pada tahun 1660 Masehi atau
sebelum Bacon meninggal, di Inggris dibangun lembaga
riset ilmiah yang diberi nama "The Royal Society of
London"l3 untuk menerapkan metode Bacon. Ini meniadi
bukti kuat bahwa Bacon sendiri tidak pernah
menerapkannya. Dengan demikian jelas bahwa metode
ilmiah ditemukan oleh Al-Hasan bin Al-Haitsam. Dari
pengetahuan yang dimiliki oleh Ibnul Haitsam, dia
memang yang menemukan cara itu dan menerapkannya.
Dalam hal ini kita memiliki dasar yang kuat yang berasal
dari perkataan Ibnul Haitsam sendiri saat dia berbicara
di depan masjid Al-Azhar ,
u Ad'a dua tugas yang
dipertimbangkan dalam ilmu; pertama, cara melakukanpengamatan hakekat ilmiah dan hukum-hukum yang
bersifat umum, dan kedua , cara untuk mendapatkan nilai
perbandingan yang dilakukan dengan bukti-bukti (dalil)
dari hukum-hukum itu, apakah ia sesuai dengan realita
yang ada atau tidak sesuai sehingga harus dibuang, dan
hal itu tentu sesudah melihat dan mempelajari hasil
perbandingan tersebut."
Karena itu, tidakkah terasa sangat aneh, jika para
sejarawan Barat mengatakan bahwa metode ilmiah
ditemukan oleh seorang filsuf teoritis Inggris yang tidak
pernah berhubungan dengan penelitian ilmiah dan
melakukan percobaan, padahal dia hidup pada masa
belakangan tetapi pengetahuan tentang hal itu tidak
lengkap, malah justru Ibnul Haitsam yang hidup jauh
lebih dahulu darinya telah menguasai dan menerapkan
metode ilmiah itu.
4 - Metode aplikasi Ibnul Haitsam
Metode yang kami maksud di sini bukanlah metode
ilmiah yangbaru sa1'a kami jelaskan, melainkanyang kami
maksud yaitu metode aplikasi Ibnul Haitsam dalam
bidang matematika untuk melakukan penelitian dalam
ilmu optik, dan aplikasinya dalam ilmu cahaya untuk
melakukan penelitian dalam ilmu astronomi, serta
usahanya untuk menginterpretasikan berbagai penemuan
ini. Perlu diketahui bahwa tidak semua usaha ini
membuahkan hasil, karena hanya sebagiannya dari hasil
penelitian itu yang benar. Hal ini disebabkan olehkurangnya pengetahuan dan alat ukur yang masihbelum
memadai pada saat itu, dan bukan dikarenakan metodenya atau kemamPuannya untuk yang kurang teliti.
Sebab bagaimana Pun suatu Penemuan sangat erat
kaitannya dengan karunia yang diberikan oleh Tuhan.
Ibnul Haitsam merupakan contoh ilmuwan yang
memiliki pemikiran besar yang tidak pernah membatasi
diri dalam menciptakan suatu Penemuan. Dia telah
banyak menemukan hal-hal penting dalam penelitaar,nya,
seperti teori pemantulan dan pembiasan. namun apa
yang ditemukan oleh Ibnul Haitsam bukan suatu hasil
yang final, melainkan sebagai titik permulaan untuk
membuat penemuan yang sebenarnya. Barangkali perlu
bagi kita untuk mengetahui usaha Ibnul Haitsam dalam
memahami ketebalan lapisan atmosfer, agar kita
berkesimpulan bahwa yang pertama, hanya dengan
memikirkan usaha itu lalu melakukannya
merupakan dalil yang kuat bahwa dia mengetahui
batasan lapisan atmosfer atau mengetahui bahwa udara
yang melingkupi bumi membentuk lapisan tertentu,
sebesar apapun ketebalannya, dan akan berakhir hingga
batas tertentu. Pemikiran seperti ini sebenarnya
merupakan suatu penemuan ilmiah yang sangatbesar, di
mana para ilmuwan pada saat itu masih berdebat tentang
hakekat langit. Kedua, bahwa saat Ibnul Haitsam
melakukan perbandingan, dia tidak langsung menggunakan cara-cara yang didasarkan pada Pengetahuannya dalam ilmu optik dan ilmu matematika,
melainkan juga didasarkan pada pemikiran ilmiahnya
yang ditopang oleh keberhasilannya dalam melakukan
eksperimen dan keahliannya dalam memakai
peralatan tekhnologi yang ada pada saat itu.
Eropa masih mengagungkan astronom asal Yunani,
Eratosthenes yang pada abad ketiga sebelum Masehi telah
mengukur luas bola bumi dengan memakai dua
ukuran pada bayangan tongkat berkepala di Aswan dan
Alexandria. Tidak diragukan, bahwa ini memang
merupakan suatu penemuan ilmiah, namun para
pemikir dan ilmuwan Eropa hendaknya mempergunakan
ukuran yang sama saat mereka melihat usaha yang
dilakukan oleh Ibnul Haitsam pada saat mengukur
ketebalan lapisan atmosfer berdasarkan pembiasan
cahaya matahari. Namun yang sangat disayangkan,
mereka mengingkari penemuan yang diprakarsai oleh
para ilmuwan muslim dan mengklaimnya sebagai
penemuan warga Eropa.
Kemampuan Bahasa lbnul Haitsam dan Kejelasannya dalam
Mengungkapkan
Manusia hidup dalam iklim "bahasa" seperti halnya
mereka hidup dalam iklim "tJdara." Manusia senantiasa
dikelilingi oleh bahasa dan bahasa merupakan sarana
dalam berinteraksi dengan sesamanya sejak dari buaian
hingga menuju liang lahat. Setidaknya lebih dari seratus
kali, manusia berinteraksi dengan memakai bahasa.Dengan bahasa seseorang mencari ilmu dan pengetahuan
serta mampu mendalami pemikiran oranS lain. jika
seseorang tidak dapat berbahasa dengan baik yang
merupakan ekspresi dari pikirannya dan dapat dipahami
oleh orang lain, maka ini menunjukkan pada keterbatasan
wawasan dan kemampuan akalnya. Kita tidak yakin
bahwa ada seorang ilmuwan besar atau profesor dalam
spesialisasi ilmu tertentu yang tidak mampu berbahasa
dengan baik dan tidak bisa menyampaikan sesuatu
dengan jelas. Bahkan saat kita mendengar ada seorang
profesor terkenal yang bisa menulis, tetapi Penyampaiannya tidak baik dan pemikiran tidak jelas, maka kita
tahu bahwa dia hanyalah "ba[on" yang hanya berisi
wawasan dan pengetahuan.
Para ilmuwan besar kita yang hidup masa kejayaan
peradaban Islam memahami ilmu bahasa Arab dan
menguasai cara penyampaiannya yang baik serta fasih
dalam berbicara. Sebagaimana mereka juga memiliki
wawasan pengetahuan umtun yang luas. jika mereka
menulis karya-kary arry a, maknanya jelas dan bahasanya
lugas, sehingga pembaca merasa rindu untuk membacanya kembali, mencintai ilmu dan pengetahuan.
Ilmuwan kita yang satu ini, Al-Hasan bin Al-Haitsam
yaitu seorang penulis handaL penyampaian gagasannya
bagus, bahasanya lugas, dan maknanya jelas. Bahkan
sekalipun kita telah berpisah dengannya selama seribu
tahun, namun kita masih mampu untuk memahamibukunya dan menguasai pemikirannya lebih dari yang
kita pahami dari para ilmuwan terkemuka yang hidup
pada masanya.
Kemampuanbahasa dan luasnya wawasan Al-Hasan
bin Al-Haitsam memiliki keistimewaan dan keunggulan
tersendiri dalam berbagai istilah ilmiah, sehingga dengan
demikian sempurnalah gelar "ilmuwan besar" yang
disandangnya. saat kita melihat istilah-istilah ilmiah,
kita dapatkan Ibnul Haitsam telah memasukkanbahasa
kita ke dalam perbendaharaan istilah ilmu optik yang
lalu diserap ke dalam bahasa Latin dan berbagai
bahasa Eropa lainnya. Bahkan juga bahasa penduduk
bumi yang sejalan denganbahasa Eropa. Misalnya ketika
Ibnul Haitsam menjelaskan tentang anatomi mata dan
susunannya, diamemberikan nama-namanya dengan
bahasa Arab yang kita kenal sekarang. Adakalanya istilah
ini diterjemahkan oleh warga Baratke dalambahasa
mereka, dan adakalanya diterjemahkan maknanya atau
sedikit dirubah laf.azhArabnya, sebagaimana yang bisa
kita lihat pada beberapa contoh berikut:
ISTILAH ARAB IBNUL HAITSAM
ISTILAH LATIN YANG MENYERAP ISTILAH IBNUL HAITSAM
Asy - Sy ab akiyy ahAl- Qurniyy ah,\s - S a' il Az-Zui ai iAs- S a' il
Al-I\La' i RetinaComeaViteous HumourAquesous Humour
saat Ibnul Haitsam mempelajari sinar cahaya yang
melewati lubang kecil,lalu dia membuat kotak khususuntuk itu, dan dia memberi nama kota itu dengan sebutan
"ruang gelapi'istilah ini lalu dipakai oleh para
penerjemahnya ke dalam bahasa Latin menjadi "ctmera
obsecura" (ruang getap atau rumah gelap). Akan tetapi
laf.azh pertama yang banyak digunakan. Lafazh ini
lalu dipakai menjadi nama alat pemotret gambar.
Adapun penyebutannya dalam bahasa-bahasa Eropa
lainnya, yaitu sebagai berikut:
Inggris = Camera
Spanyol = Camara
Prancis = Cam6ra
]erman = Kammera
Itali =.,iEamera
Sedangkan dalam bahasa lainnya'di dunia, istilah
kamera tidak jauh dari istilah yang digunakan oleh orangorang Eropa.
Al-Hasan bin Al-Haitsam: llmuwan Berhati Mulia
Ibnul Haitsam yaitu contoh orang yang mulia, bersih
hatinya dan mencintai kebaikan. Hal ini dapat diketahui
dari penghormatannya yang diberikan kepada para
ilmuwan dan tidak menyelewengkannya. jika dalam
penelitiannya, dia menemukan sesuatu yang baru, dia
menyebutkannya dalam buku-bukunya dengan sikap
tawadhu' dan tidak sombong. Dia juga bukan tipe orang
yang suka mendekatkan diri kepada Penguasa agat
mendapatkan jabatan atau memPeroleh penghargaansecara materi, melainkan dia selalu bergantung kepada
dirinya sendiri dan hidup dari hasil keringatnya sendiri.
Dia memilih berprofesi sebagai pengganda naskah-naskah
manuskrip. Untuk dapat hidup setahun, dia cukup
menggandakan tiga naskah manuskrip dan menjualrya.
sesudah itu, dia menjalani hari-harinya dengan pola hidup
zuhud agar dapat konsentrasi dalam melakukan
penelitian dan menulis karya-karyanya. Mari kita baca aPa
yang ditulis oleh sejarawan, Ibnu Abi Ushaibi'ah tentang
sifat-sifat Ibnul Haitsam,
"Ibnul Haitsam yaitu orang yang berhati mulia,
sangat cerdas, menguasai berbagai macam ilmu, dan tidak
ada seorang pun yang menyamainya dalam bidang
matematika pada masanya, juga yang qrendekatinya. Dia
selalu menyibukkan diri, banyak mengarang buku-buku
dan berpola hidup zuhud."
Berkepribadian bersih, amanah, berakhlak mulia, dan
suka mencari kebenaranseperti yang dilakukan olehlbnul
Haitsam hendaknya menjadi sifat yang bukan hanya
dimiliki oleh ilmuwan kita, melainkan juga merupakan
sifat dan kepribadian semua ilmuwan, pemikir, atau
budayawan. Bahkan seharusnya juga sejalan dengan
pemikiran ilmiahnya dan menjadi sifat utamanya baginya
dalam rangka menemukan berbagai pengetahuan ilmiah.
Sebelumnya telah kami ielaskan bahwa Ibnul Haitsam
yaitu orang yang membuat dasar-dasar penelitian
ilmiah. Dasar penelitian ilmiah ini tentu sangat ditunggu-
tunggu sesudah beradab-abad lamanya bagi perkembangan ilmu dan peradaban manusia, hingga
akhirnya datang Ibnul Haitsam yang membuatnya'
Penemuan yang sesudah berabad-abad lamanya baru
muncul ini dikarenakan cara penelitian ilmiah memang
sulit dan memerlukan kerja keras, sebab ia berhubungan
dengan ukuran-ukuran, yaitu ukuran ketepatan (akurasi)
dan amanah itu sendiri. Atau barangkali kita katakan
"ukuran di atas segala ukuran."
Mari kita baca tulisan Ibnul Haitsam sendiri, berupa
kata-kata yang mendorong untuk mencari kebenaran
sehingga terjadi Penemuan ilmiah secara besar-besaran,
"Sejak kecil saya meragukan aPa yang selama ini diyakini
oleh warga dari berbagai pendapat yang berbedabeda. Masing-masing dari kelompok berpegang teguh
kepada pendapat yang diyakininya. Tetapi saya iustru
meragukan semuanya. Karena saya yakin bahwa
kebenaran itu satu. Adapun perbedaan biasanya hanya
dari sudut pandang. saat ilmu pengetahuan saya
tentang hal-hat yang bersifat praktis itu telah semPurna,
saya terfokus urttuk mencari tambang kebenaran dan saya
berusaha menepis segala prasangka atau isu-isu lainnya.
Dan, saat Allah masih memberi saya umur paniang,
saya menulis tentang banyak hal dari berbagai macam
ilmu,lalu saya terdorong untuk menyebarkan pemikiran
saya."
Usahanya dalam mencari kebenaran-meminiam
istilah Abbas Al-Aqqad-merupakan "kunci kepribadiannya dan kuatnya keyakinan ilmiahnya." Dalam
buku-bukunya, Ibnul Haitsam memang menegaskan
tentang hal ini. Dia mengatakan, "Kebenaran itu
diperlukan bagi dirinya sendiri, dan setiaP yang
diperlukan bagi dirinya sendiri bukan berarti bahwa orang yang mencarinya tidak mendapatkannya. Memang,
ditemukannya kebenaran itu sulit, dan jalan menuju
kebenaran itu terjal."
Dalam ungkapannya berikut ini, Ibnul Haitsam
memberitahukan kepada kita tentang misinya dalam
kehidupan dan apa yang diharapkannya. Dia berkata,
"Selama masih hidup, saya akan berusaha bersungguhsungguh dan mengkhususkan waktu saya untuk menulis
dengan tiga harapanberiku| Pertama, agar warga
dapat mengambil manfaat, ilmu, dan agama dari bukubuku saya sebagai persembahkan saya bagi mereka.
Kedua, tulisan ini merupakan rekaman pemikiran saya
dan misi hidup saya. Ketiga, sayamenjadikan buku-buku
itu sebagai tabungan bagi hari tua saya."
Kejeniuasan Ibnul Haitsam dalam Pengakuan 0rang Barat
* Heward Aiper mengatakan dalambukunya "Tarikh
Ar-Riyadhiyyat,"
"Tidak diragukair bahwa Ibnul Haitsam yaitu
seorang ilmuwan muslim terkemuka dalam ilmumatematika pada masanya dan seorang fisikawan muslim
terkemuka sepanjang sejarah. Kontribusinya bagi ilmu
optik tidak dapat dilupakan."
* George Sarton mengatakan dalam bukunya
" Muqaddimah Li T arikh Al-llm, "
"Ibnul Haitsam yaitu ilmuwan terkemuka di Arab
dalam ilmu fisika, bahkan dia yaitu seorang fisikawan
terkemuka pada masa abad pertengahan, dan termasuk
salah satu ilmuwan dalam ilmu optik yang sangat sedikit
jumlahnya di dunia."
Dia juga mengatakan, "Ibnul Haitsam yaitu
ilmuwan muslim terkemuka sepanjang zaman dalam ilmu
pengetahuan alam."
* Killy mengatakan dalambukunya "Tarilch Al'Falak,"
"Ibnul Haitsam banyak membuat penemuan dan
yang terpenting yaitu teori kesesuain. Teori ini
bertentangan dengan aPa yang dikatakan oleh AlKhawarizmi dan semua ilmuwan lainnya. Dia menjelaskan teori itu disertai dengan dalil-dalil yang akurat."
* Seorang orientalis |erman, Zigrid Hunke,
mengatakan dalambukunya "Syams AllahTastha' Ala AlGharb,"
"Ibnul Haitsam yaitu salah seorang dari ilmuwan
Arab terkemuka dan yang paling berpengaruh di Batat."
Dia juga mengatakan, "Ibnul Haitsam yaitu orang
yang pertama kali melakukan eksperimen denganmemakai "perangkat lubang" atav"ruang gelap" yartg
pada hakekabrya merupakanbenhrk awal darikamera yang
ada sekarang. Dia berhasil membuktikan bahwa cahaya
menyebar pada garis-garis yang lurus. Dia hampir saja tidak
percaya saat matanya melihat gambar dunia terbalik
saat dipantulkan. Eskprimen yang sama lalu
dilakukan oleh seniman Itali, Leonardo Da Vinci yang hidup
antara tahun 1,452hrngga tahun 1518 M. Kedua orang ini
terpisah olehwaktu hampir lima abad lamanya."
* Dolaporta mengatakan tentang Fetlo, yang menerjemahkan buku "Al-Manazhir" karangan Ibnul
Haitsam:
"Fetlo telah keliru dalam mengutip perkataan Ibnul
Haitsam, karena dia hanyalah kera yang meniru. Padahal
buku yang telah diterjemahkan ini telah dijadikan rujukan
oleh warga Eropa dalam ilmu optik selama abad
pertengahan."
* ]ack Resler mengatakan dalam bukunya "AlH adhar ah Al - Ar abiyy ah, "
"Al-Hasanbin Al-Haitsam yang hidup di Cairo antara
tahun 965 - 1039 M telah membuat lompatan yangbesar
bagi pengembangan ilmu optik dan fisiologi mata.
Penelitiannya dalam ilmu optik yang diterjemahkan ke
dalambahasa Latin dan Itali menjadi sumber inspirasibagi
para ilmuwan dalambidang fisika.Ibnul Haitsam yaitu
pe.nemu lensa sejak dini mendahului Roger Bacon, Fetlo, dan
para ilmuwan Eropa lainnya, bahkan mereka bergantungpada usahanya sesudah tiga abad lalu . Terutama dalam
penelitiannya yang secara khusus berhubungan dengan
mikroskop dan teleskop. saat Ibnul Haitsammengkritik
teori Euklides dan Ptolemaeus tentang penglihatan, dia
ilulmpu memberikan penjelasan yang akurat tentang mata,
lensa dan penglihatan melalui pembuktian kedua mata.
Dan, dia juga menvlparkandenganbenar tentang fenomena
pembiasan cahaya. Dialah orang yang pertama kali
melakukan eksrprimen dengan memakai alat yang
disebut "ruang gelap" yang merupakan dasarPenemuan
fotografi. Pada abad kesembilanbelas, seorang ilmuwan
dalam bidang matematika, Chal menganggap bahwa
"penelitian Ibnul Haitsam berasal pengetahuan kita tentang
ilmu optik." Sedangkan astronom Bijurdan menjustifasikasi
bahwa teori Ibnul Haitsam tmtang ilmu optik menggungguli
teori Ptolemaeus.la Karena dia mengamatinya secara khusus
dan mampu menyelesaikan permasalahannya dengan
analisa yang tepat."
* Profesor Hakim Sa'id, Ketua Majtis Ilmu di Pakistan,
mengatakan dalam sambutannya yang disampaikan
dalam acara peringatan lahirnya Al-Hasan bin AlHaitsam di Karachi pada tahun \965,15
Tidak diragukan lagi bahwa pemahaman manusia
tentang bulan kembali kepada tekhnologi modem. Namun
perlu diperhatikanbahwa Al-Hasan yaitu pelopor para
ilmuwan Amerika dalam hal itu. Karena semua teori
mereka dalam ilmu matematika didasarkan pada hasil
penemuannya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
Al-Hasan bin Al-Haitsam yaitu orang yang memiliki
pemikiran abad kedua puluh, sekalipun dia hidup pada
abad kesepuluh."
* Penulis asal Arab Saudi, Profesor Ibrahim Al-Muslim,
mengatakan dalam bukunya " lthlalah Ala Ulumil AtDa' il,"
"saat ilmuwan yang bernama lbhanes Kepler di
lerman melakukan penelitian tentang hukum alam yang
membuat Galileo mamPu melihat bintang-bintang yang
tidak tersembunyi dengan kacamata pembesar, seorang
ilmuwan yang bernama Ibnul Haitsam berada di
belakangnya."
* Seorang ilmuwan besar Mesir, Mushtofa Musyrifa,
mengatakan,
"Orang yang membaca buku Ibnul Haitsam tentang
keraguannya kepada Euklides akan mengetahui ketepatan
pemikirannya. Dia juga akan bisa mendalami cara
penelitiannya. Sebagaimana iuga akan jelas baginya
kebenaran geomerti Euklides dalam ilmu matematika.
Dalam buku ini, dia yaitu seorang ahli matematika yang
lebih akurat dari aPa yang dikatakan oleh warga ."
* Seorang astronom Mesir, Mu'hammad RidhaMadwar, mengatakan,
"jika kita ingin membandingkan Ibnul Haitsam
dengan para ilmuwan di masa kita, maka tidak berlebihan
jika saya katakanbahwa dia sejajar dengan ilmuwan
Ensteinpada masa kita ini."
* Pemikiran dan ilmuwan Arab, Profesor Qadri
Thauqan, mengatakan dalam bukunya, " Tur at s Al- Arab
Al-llmi Fir Riyadhat Wal Falk,'
"Tentang Ibnul Haitsam, aPa yang ingin saya
katakan? Sesungguhnya dia yaitu kebanggaan bangsa
Arab dan termasuk diantara para ilmuwan Arab yang
mendunia. Dia membuat penemuan dalam bidang
matematika dan unggul dalam ilmu optik. Kalaubukan
karenanya niscaya tidak akan pernah tercapai kemajuan
yang ada. Dia menerapkan geometripada ilmu logika, dan
kalau bukan karena kemampuannya dalam berbahasa
Arab dan menguasai kaedah-kaedahnya dan cara
penyampaiannya yang baik dan lugas niscaya dia tidak
akan mampu menulis buku-buku yang sangat bernilai dan
tesis-tesis yang berharga. jika anda membaca
bukunya dalam ilmu optik, dia akan membuat anda suka
padanya, sehingga anda ingin lebih mengetahuinya."
Dia juga mengatakan, "Buku-buku karangan Ibnul
Haitsam dalam ilmu optik menjadi sumber rujukan
penting bagi para ilmuwan pada abad pertengahan,
seperti; Roger Bacon, Potello, Leonardo Da Vinci,
Copernicus, Galileo dan lain sebagainya. EnsiklopediaBritanica mengakui bahwa buku-buku Ibnul Haitsam
dalam ilmu optik telah memberikan insprirasi bagi
ditemukannya kacamata."
Profesor Musthofa Nazhif, peneliti tentang studi
peradaban Islam, mengatakan,
"Ibnul Haitsam telah melakukan pengamatan yang
didasarkan pada pemantauan, sehingga dia mengungguli
Bacon. Dia telah membuat teori bagi para ilmuwan dalam
bidang pengetahuan alam tentang fenomena cahaya, teori
penglihatan, pelangi, pemantulan cahaya, dan Pembiasannya. Dia juga melakukan percobaan tentang
memancarnya cahaya yang berasal dari benda yang
bersinar itu sendiri, seperi cahaya matahari di siang hari
dan cahaya yang timbul dari permukaan benda yang
bersinar dengan sendirinya serta cahaya yangberasal dari
pantulan benda lain. Dia juga melakukan eksperimen
pada cahaya bulan, cahaya bintang-bintang, cahaya
matahari terbit yang berbenturan dengan cahaya bulan
serta meneliti cahaya yang kuat dan cahaya yang lemah."
Dia juga mengatakan, "Klaim yang mengatakan
bahwa yang menemukan teori gambal melalui lubang
kecil yaitu Delaporta, atau Roger Bacon, atau Potello,
atau Leonardo Da Vinci atau lainnya, selain dari Ibnul
Haitsam tentu sangat diragukan dan tidak sesuai dengan
kenyataan. Kepeloporan Ibnul Haitsam dalam hal ini dan
waktu penemuannya yang lebih lama merupakan bukti
sejarah yang tidak dapat dipungkiri, melainkanharus kitapertegas dan sebarkan bahwa Ibnul Haitsam yaitu
penemu teori gambar pada lubang kecil tersebut."
Dia menambahkan, "Ibnul Haitsam merupakan
seorang ilmuwan yang di dalam dirinya telah menyatu
sifat-sifat ilmuwan dalam konteks sekarang, karena dia
yaitu seorang ilmuwan dalam bidang pengetahuan
alam, baik secara teoritis maupun praktis, sama seperti
Kelvin."15
ABU AR.RAIHAN AL-BIRUNI
AntAr-Raihan Al-Biruni merupakan salah satu
dari dua ilmuwan besar muslim dalam bidang pengetahuan alam, sekalipun para ilmuwan Barat
mengatakan bahwa dialah satu-satunya ilmuwan terbesar
muslim. Bahkan salah seorang dari mereka menganggapnya sebagai pemikir ilmiah terbesar sepanjang
sejarah manusia.
Tempat, Tanggal lahir, dan Riwayat Hidupnya
Ada perbedaan pendapat tentang tahun lahir dan
wafatnya Al-Biruni. Namun kebanyakan mengatakan
bahwa dia dilahirkan pada tahun 362 H (973 M),
sekalipun ada juga yang mengatakan bahwa dia
dilahirkan pada tahun 351 H (962M). Adapun tempat
kelahirannya adatah salah satu pinggiran kota Kats yang
merupakan pusat kota Khawatizmdi Asia Tengah'
Inilah yang menyebabkan dia dipanggil dengannamaAl-Biruni, karena Birun yaitu bahasa Persia yangberarti
pinggiran kota. Bahasa ibunya yaitu bahasa Persia dan
kebudayaannya juga kebudayaan Persia, sekalipun dari
segi ras mereka berasal dari Turki. Nama lengkapnya
yaitu Abu Ar-Raihan Muhammad bin Ahmad AlKhawarizmi Al-Biruni. warga berilmu pada
masanya memanggilnya dengan "ttstadz" (guru besar)
sebagai bukti tingkat keilmuannya yang ti.ggi. Sedangkan
warga Barat mengenalnya dengan panggilan
Master Aliboron.
Sejak usia kanak-kanak, Al-Birunibelajar kepada Abu
An-Nashr bin Arraq. Dia menunjukkan potensinya yang
besar sejak usia dini dalambidang matematika, astronomi,
geografi, sejarah, danberbagai macam ilmu lainnya.
saat dia berusia dua puluh tahun, Abu Ar-Raihan
pergi ke negeri )urjan dan bekerja pada pangeran Syamsul
Ma'ali Qabus bin Wasykamir. Itulah kesempatan yang
baik baginya untuk bertemu dengan para ilmuwan besar
yang bekerja di istana Syamsul Ma'ali. Di antaranya dia
bertemu dengan Ibnu Sina yang dikenal memiliki
persahabatan dekat dengan Al-Biruni sehingga
membuahkan korespondensi ilmiah yang sangat bemilai
antara kedua ilmuwanbesar ini.
Abu Ar-Raihan mulai menulis buku sejak dia berana
Istana ]urjan. Dia telah bekerja selama sepuluh tahun di
istana itu, lalu kembali ke Khawarizmsekitar tahun
400 H (1010 M) danbekerja kepada Kharizmiyah (Abu AlAbbas AI-Ma'mun) dan menjadikannya sebagai penasihat
khususnya. Selama berada di istana Abu Al-Abbas,
kehidupan Al-Biruni dipenuhi dengan kegiatan
melakukan penelitian hingga terjadi sesuatu yang tidak
disangka-sangka, yaitu berubahnya situasi politik akibat
terbunuh Abu Al-Abbas dan kekuasaannya diambil alih
oleh sultan GhaznahlT, Mahmud bin Sabkatkin atau
Mahmud Al-Ghaznawi, yar.g lalu menguasai
Khawarizm
Tentara Mahmud Al-Ghaznawi menahan semua
tawanan termsuk para ilmuwan yang berada di istana
Khawarizmsyah. Sultan Al-Ghaznawi yaitu seorang
yang keras dan tidak paham agama Islam yang
sebenarnya sehingga dia memerintahkan untuk
membunuhpara ilmuwan tersebut. Al-Biruni termasuk di
antara yang hampir saja menemui ajalnya saat itu, kalau
bukan karena diselamatkan oleh seorang cendikiawan
pengikut sultan Al-Ghaznawi yang telah mengenal Abu
Ar-Raihan dan pengalamannya dalam ilmu perbintangan,
sehingga dia membiarkannya hidup dan disuruhbekerja
di istananya di Ghaznah. Abu Ar-Raihan Al-Biruni
lalu turut melakukan penaklukan yang dilakukan
oleh sultan di Utara India. sesudah berada di India, AlBiruni mempelajari bahasa penduduk setempat, agama/filsafat, ilmu, dan kebudayaan mereka. Di sana dia
menulis buku-buku tentang sejarah mereka yang menjadi
rujukan terpenting bagi India hingga waktu belakangan.
Dia tinggal di India dalam waktu yang sangat lama,
bahkan ada yang mengatakan hampir empat puluh
tahun. Dia lalu kembali ke Ghaznah dan menfokuskan diri melakukan penelitian dan menulis. sesudah
wafatnya Sultan Mahmud, Al-Biruni tetap menjaga
hubungan baiknya dengan istana Ghaznah pada masa
pemerintahan anaknya, Sultan Mas'ud.
Al-Biruni terus melakukan penelitian dan menulis
hingga akhir hayatnya. Para sejarawan sepakat bahwa
dia wafat pada tahun 440H (1048 M). Namun, seorang
orientalis bernama Max Mayerhope menegaskan bahwa
selama dia melakukan penelitian tentang biografi AlBiruni dan penemuan ilmiahnya, dia menyimpulkan
bahwa Al-Biruni wafat pada tahun 442 H (1050 M).
Para llmuwan yang Hidup Semasa dengannya
Al-Biruni hidup masa tiga ilmuwan muslim besar dan
terkemuka, /aitu Ibnu Sina, Al-Hasan bin Al-Haitsam,
dan Al-Karkhi.
Bidang Spesialisasi yang Paling Menonjol Ditekuni oleh
Al-Biruni
Al-Biruni yaitu ilmuwan muslim yang paling banyak
menulis ensiklopedia sehingga dia sangat menonjol dalam
semua bidang pengetahuan dan penelitian, tanpamengurangi akurasi dan kebenaran hasil penelitiannya
pada saat yang bersamaan dalam ilmu dan penelitan yang
ditekuninya. Adapun Penemuan ilmiahnya yang
terpenting terfokus pada beberapa ilmu berikut:
* Ilmu matematika: geometri, ilmu hitung, ilmu hitung
trigonometri, dan aljabar.
* Ilmu pengetahuan alam: Mekanik, Hidrostatistik dan
optik.
Dia memiliki banyak karya tulis dalam bidang
astronomi, geologi, geokimia, geografi, dan geografi
matematika.
lalu dalam ilmu humaniora dia dikenal dengan
penelitian dan karya-karyanya seperti; karya dalam
sejarah, filsafat, agama, sosial, dan kalenderberbagai suku
bangsa.
Kemampuan Bahasa Al-Biruni
Al-Biruni menguasai banyak bahasa yang umum
dipakai pada masa itu, di samping memiliki kemampuan
intelektualitas yang sangat istimewa. Ini semua telah
membantunya dalam melakukan penelitian dan menulis
karya-karyanya. Selain bisa bahasa Arab dan bahasa Persia, Al-Biruni juga bisa bahasa Iberia, Suryani, dan
Sanskerta. Dan, terakhir dia menguasai bahasa kebudayaan India dan banyak menulis buku-buku dalam
bahasa India, sehingga buku-bukunya yang berbahasa
India diterjemahkan ke dalam bahasa Arab dan ilmukaum muslimin diterjemahkan ke dalam bahasa India.
Perlu diberitahukan bahwa Al-Biruni secara khusus
sangat menyukai bahasa Arab dan banyak dipergunakan
dalam karya-karyanya.
Penelitian dan Penemuan llmiah Al-Biruni
(1) - Dalam llmu Matematika
* Aljabar:
= A1-Biruni mempelajari persamaan Al-Khawarizmi
dalam aljabar dan memberikan penambahan padanya.
= Dia menyusun kaedah-kaedah geometri.
* Geometri:
= Dia membuat dasar-dasar gambar pada permukaan
bola.
= Dia membuat rumus-rumus matematika untuk
menghitung lingkaran bumi dan diameternya yang
dikenal dengan rumus Al-Biruni.
= Dia menyelesaikan soal-soal yang dikenal dengan
sebutan soal-soal Al-Biruni, yaitu soal-soal yang tidak
dapat diselesaikan dengan penggaris dan jangka.
* Hitungan trigonometri:
= Dia berhasil menemukan rumus-rumus yang sesuai
dengan sinus.
= Dia membuat tabel-tabel matematika bagi sinus
sudut danbayangannya.
= Dia membahas sudut segitiga dan membaginyasecara rata.
* Kalkulus:
= Dia berhasil membuat rumus kalkulus yang
ditemukan oleh Tsabit bin Qurah dengan memakai
bukti-bukti geometris. Penemuan ini akhirnya diklaim
sebagai penemuan Ishac Newton oleh orang Barat.
* Aritmatika (ilmu hitung)
Dia memiliki beberapa buku yang dikarangnya dalam
aritmatika. Dia juga menulis buku tentang sejarah angka
India dan perpindahannya ke Arab serta Pengembangannya seperti yang kita kenal sekarang.
Beberapa Karyanya di Bidang Matematika dan
Aplikasinya
- " Kitab Al -Masa' il Al-Handasiyy ah"
- "Kitab Tasthih Ash-Shuwar Wa Tabthih Al-Kuwar"
- "Kitab lstikhrai Al-Authar Fi Ad-Dairah Bikhattsash AlKhaththi Al- Munhani F iha"
- "Kitab lam'i Ath-Thuruq As-Sa'irah Ei Ma'rifati Autar
Ad-Da'irah"
- "Kitab Tariamah Ma Fi Barahin As-Sadhanah Min
Thuruq Al-Hisab"
- "Kitab Kaifiyyati Rusum Al-HindifiTa'allum Al-Hisab"
(2) Bidang Ilmu Pengetahuan Alam (Fisika)
* Dia mengembangkan cara dan menemukan
peralatan untuk menentukan timbangan logam dengan
tingkat akurasi yang tinggi mendekati cara-cara yang adapada masa sekarang.
* Dia menerangkan fenomena khusus yang
berhubungan dengan tekanan zat cair gas dan
keseimbangannya. Dia juga menjelaskan mengapa air
yang menguap dan mata air naik ke atas. Untuk
mengetahui fenomena ini, dia memakai rumusnunus hidrostatistik.
* Dia telah mendahului para ilmuwan pada masanya
dalam menyimpulkan bahwa kecepatan cahaya melebihi
kecepatan suara. Dia sependapat dengan Ibnul Haitsam
dalam menentang pendapat Galenus, dan mengatakan
bahwa sinar cahaya bersumber dari objek benda yang
dilihat ke mata.
(3) Bidang Geologi dan Ilmu Pertambangan
Al-Biruni memperingatkan terjadinya dua fenomena,
yaitu; "terbenamnya daratan oleh air laut" dan
"penyurutan air laut" baik pada masa lampau sebelum
terciptanya manusia, maupun sesudah nya. Dia menjelaskan secara khusus bahwa jazftah Arab telah
ditenggelamkan oleh air laut sebelum air laut itu menyusut
kembali dan meninggalkan bekas-bekasnya pada lapisan
bumi dan tanda-tandanya di batu dan karang.
Sebagaimana dia juga menjelaskan bahwa lembah sungai
As-Sanad sebelumnya yaitu laut sebelum ditanami
pohon-pohon yang akhirnya menutupi sungai itu
selamanyaDari tulisan-tulisan Al-Biruni nampak jelas bahwa dia
mengetahui hakekat perubahan yang terjadi pada kulit
bumi, dan bahwa perubahan itu terjadi secara pelan dan
bertahap dalam jangka waktu yang sangat paniang, atau
seperti yang kita ketahui dengan istilah sekarang "Eon
dan masa geologi." Bahkan dia juga mengetahui hakekat
dan sisa-sisa kehiduPan masa lalu di bumi dari hasil
penggalian. Kedua hal ini tidak diketahui oleh bangsa
Eropa kecuali sesudah masa kebangkitan, dengan selisih
waktu bertahun-tahun.
Dalam bukunya, " Al-lamahir Ei Ma'rifatil lawahir," AlBiruni telah menggagas dasar-dasar ilmiah bagi ilmu
pertambangan dan cara menambang. Dia lalu
menulis buku tentang logam berdasarkan fungsinya
secara fisika. Dia juga membuat dasar-dasar ukuran
kekerasan logam yang dipergunakan sekarang. Buku ini
terdiri dari penielasan tentang berbagai macam logam,
tempat-tempat asalnya, cara mengeluarkannya dari
tambang, campuran dan jenis kotoran yang ada padanya,
dan berbagai macam manfaatnYa.
Sedangkan dalam buku "Maqalah Fin Nasab Allati
Baina Al-Falzat Wal lawahir Eil Haim," Al-Biruni
memaparkan hasil penelitiannya tentang timbangan
delapan belas jenis logam dan batu. Timbangantimbangan ini sangat mendekati hasil penelitian modern,
sekalipun telahberlalu seribu tahun antara masa Al-Biruni
dengan masa kita. Karena itu, tidak diragukanbahwa halini merupakan suatu penemuan ilmiah yang besar.
(4) Ilmu Astronomi
Al-Biruni yaitu orang yar.g pertama kali menyimpulkan adanya pergerakan titik matahari yang
terjauh dari bumi. Sebagaimana dia juga membuat tabeltabel astronomi baru berdasarkan hasil penelitiannya
dalam meneropong bintang-bintang. Dia bahkan
mengkritisi tabel-tabel astronomi yang dibuat oleh para
ilmuwan sebelumnya dan memperbaikinya.
Dalam dua bukunyayangberjudul, "Al-Qanun AlMas'udi Fi Al-Hai'ah Wa An-Nujum" dan "At-Tafhim li
Awa'il Shina'at At-Tanjim," Al-Biruni menulis sebagian
besar hasil penelitiannya dalam ilmu astronomi.
Sebagaimana juga dalam buku yang pertama ini, dia
mengumpulkan hasil penelitiannya dalam meneropong
bintang-bintang dan berbagai teori astronomi yang
dikritisinya secara objektif.
Berikut sebagian karya Al-Biruni dalam ilmu
astronomi:
- "Al-Qanun Al-Mas'udi Fi AL-Hai'ah Wa An-Nujum"
- At-TafhimLi Awa'il Shina'at At-Taniim
- "Kitab Maqalid Al-llmi Al-Hai'ah Wa MaYahduts Fi
Basithat Al-Kurrah"
- "Kitab Istisyhad Bi lkhtilaf Al-Arshad"
- Kitab Ath-Thatbiq llaTahqiq Harakat Asy-Syams"
- "Kitab FiTahqiq Manazil Al-Qamar"
Kitab Kurriyat As-Sama"'
* "Kitab Ru'yat Al-Ahillah"
- "Kitab Al-Amal Bi Al-lstharlab"
- "Kitab Dawa'ir As-Samawat Ei Al-lstharlab"
- "Kitab lsti'ab Al-Wujuh Al-Mumkinah Fi Shifat Allstharlab"
- "lfrad Al-Maqal Fi Amri Azh-Zhilal"
- " Kitab T ashwir Al- Amri Al-F