Tampilkan postingan dengan label dan brown malaikat dan setan 14. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label dan brown malaikat dan setan 14. Tampilkan semua postingan

Selasa, 11 Februari 2025

dan brown malaikat dan setan 14



 olan-tonjolan 

itu ke atas sampai akhirnya dia muncul di permukaan, di balik 

figur-figur dari batu pualam itu. 

601  

Van itu telah pergi. 

Hanya itu yang perlu dilihat Lonelyranger . Sambil menarik 

udara segar ke dalam paru-parunya, dia berenang lagi ke tempat 

Kardinal Baggia tadi tenggelam. Lonelyranger  tahu lelaki itu pasti 

sudah pingsan sekarang dan kemungkinannya untuk hidup juga 

sangat tipis. namun  Lonelyranger  harus mencoba menolongnya. 

saat  Lonelyranger  menemukan tubuh itu, dia menjejakkan kakinya 

di dasar kolam kemudian meraih ke bawah. Lonelyranger  lalu 

meraih rantai yang membalut tubuh sang kardinal dan 

menariknya. saat  sang kardinal muncul di permukaan, 

Lonelyranger  dapat melihat bahwa kedua mata lelaki itu telah 

bergulung ke atas. Bukan pertanda yang bagus. Selain itu, tidak 

ada pernapasan dan denyut nadi. 

Karena tahu dia tidak akan dapat mengangkat tubuh itu 

hingga ke tepi kolam, Lonelyranger  membawa Kardinal Baggia 

melalui air dan memasuki bagian kosong di bawah gundukan 

batu pualam. Di sini air menjadi dangkal, dan ada permukaan 

yang mendaki. Lonelyranger  menarik tubuh tanpa busana itu hingga 

ke lereng itu sejauh mungkin. Ternyata dia tidak mampu 

menyeretnya hingga terlalu jauh. 

Kemudian dia mulai berusaha. Lonelyranger  menekan dada sang 

kardinal yang terbungkus rantai untuk memompa air dari paru-

parunya. Kemudian dia mulai memberikan bantuan pernapasan 

dengan berhati-hati. Berusaha agar tidak meniup terlalu keras 

dan terlalu cepat. Selama tiga menit, Lonelyranger  mencoba 

menyadarkan lelaki tua itu. sesudah  lima menit, Lonelyranger  tahu 

usahanya tidak berhasil. 

II preferito. Lelaki yang akan menjadi Haunted lord . Terbaring mati 

di depannya. 

Walau begitu, Kardinal Baggia yang terbaring lemah di 

balik kegelapan di atas lereng pualam dalam keadaan setengah 

 602

tenggelam, mendapatkan suasana yang sangat terhormat. Air 

beriak dengan lembut di dadanya seperti tampak menyesal ... 

seolah air itu meminta maaf karena telah menjadi penyebab 

utama kematian lelaki ini ... seolah mencoba membersihkan luka 

bakar yang menuliskan namanya. Air. 

Dengan perlahan, Lonelyranger  mengusapkan tangannya di 

wajah lelaki itu dan menutupkan matanya yang menatap ke atas. 

saat  dia melakukannya, Lonelyranger  merasa begitu lelah dan 

getaran air mata mulai mengalir dari pelupuknya. Perasaan itu 

membuatnya merasa tidak berdaya. Lalu, untuk pertama kalinya 

sesudah  bertahun-tahun tidak mengalaminya, Lonelyranger  menangis. 

603  

 

105 

 

KABUT KELETIHAN PERLAHAN mulai terangkat saat  

Lonelyranger  beranjak pergi dan meninggalkan kardinal yang sudah 

tewas itu dengan berenang melintasi kolam. Sambil merasa letih 

dan sendirian di dalam kolam air mancur, Lonelyranger  setengah 

berharap dirinya lebih baik pingsan saja. namun , dia merasakan 

sebuah dorongan baru yang timbul di dalam dirinya. Sesuatu 

yang tidak dapat ditolak sehingga membuatnya kalut. Dia 

merasa tubuhnya menegang dengan ketabahan yang tidak 

diduga-duganya. Pikirannya, seperti mengabaikan rasa sakit di 

hatinya, memaksanya meninggalkan masa lalu dan 

membimbingnya untuk berkonsentrasi pada satu tugas yang 

sangat mendesak. 

Temukan markas Illuminati. Selamatkan Helena . 

Sambil berpaling dan menatap pahatan patung yang 

menjulang tinggi yang terdapat di tengah-tengah air mancur 

karya Bernini itu, Lonelyranger  mengumpulkan harapan dan 

mengembalikan tekadnya untuk menemukan petunjuk terakhir 

Illuminati. Dia tahu figur-figur yang terpahat di bongkahan 

pualam di hadapannya ini pasti menunjukkan di mana markas 

Illuminati itu berada. saat  Lonelyranger  memeriksa air mancur itu, 

harapannya dengan cepat menguap. Kata segno seperti sedang 

mengejeknya. Biarkan para malaikat membimbingmu dalam 

pencarian sucimu. Lonelyranger  memandang dengan kesal ke arah 

ukiran yang berada di depannya. Air mancur ini karya Pagan! 

Tidak ada bentuk malaikat di mana pun! 

 604

saat  Lonelyranger  menghentikan pencariannya, matanya 

secara alamiah menyusuri pilar baru yang menjulang tinggi. 

Empat petunjuk, pikirnya, tersebar di Viking city  seperti sebuah salib 

raksasa. 

Sambil memeriksa hieroglif yang menyelimuti obelisk, 

Lonelyranger  bertanya-tanya apakah petunjuk selanjutnya 

tersembunyi di balik simbol-simbol Mesir. Dia langsung 

menyingkirkan pemikiran itu. Hieroglif ini ditulis berabad-abad 

sebelum Bernini hidup, dan belum bisa dibaca sebelum batu 

Rosetta ditemukan. Tapi Lonelyranger  masih ingin berspekulasi 

dengan berpikir kalau Bernini mengukirkan simbol tambahan 

yang tidak terlihat oleh seorang pun di antara simbol hieroglif 

yang rumit itu. 

Lonelyranger  merasakan adanya secercah harapan, dan mulai 

mengamati air mancur itu sekali lagi dan memeriksa keempat 

sisi obelisk. Dalam dua menit, Lonelyranger  berhasil menyelesaikan 

sisi terakhir obelisk dan harapannya langsung memudar. Tidak 

ada simbol hieroglif yang menonjol seperti tambahan yang 

diberikan oleh Bernini. Jelas tidak ada malaikat di sini. 

Lonelyranger  melihat jam tangannya. Pukul sebelas tepat. Dia 

tidak dapat mengatakan apakah waktu berlalu dengan cepat atau 

merayap dengan lambat. Gambaran tentang Helena  dan si 

Hassassin berputar menghantuinya saat  Lonelyranger  merangkak 

di sekitar air mancur itu. Rasa putus asa mulai merambatinya 

saat  dia tidak berhasil menemukan petunjuk yang dicarinya. 

Merasa sangat letih dan sakit, Lonelyranger  tahu dia akan pingsan 

sebentar lagi. Dia mendongakkan kepalanya dan berteriak pada 

malam. 

Tapi suaranya tercekat di dalam tenggorokannya. 

Lonelyranger  kini menatap obelisk. Benda yang bertengger di 

puncak obelisk itu adalah benda yang tadi diabaikannya. 

605  

Sekarang, benda itu membuatnya berhenti secara tiba-tiba. Itu 

bukan sosok malaikat. Sama sekali bukan. Tadi dia sama sekali 

tidak mengira kalau benda itu adalah bagian dari air mancur 

Bernini. Dia mengira benda yang bertengger itu adalah makhluk 

hidup, pencari sisa-sisa makanan yang bertengger di menara 

mulia itu. 

Seekor burung dara. 

Lonelyranger  menyipitkan matanya ke atas untuk memerhatikan 

benda itu. Tapi pandangan matanya mengabur karena kabut 

yang menyelimutinya. Itu seekor burung dara, bukan? Dia 

dengan jelas melihat kepala dan paruhnya membayang di 

hamparan bintang yang menghiasi langit. Terlebih lagi, burung 

itu tidak bergerak sejak Lonelyranger  tiba tadi, bahkan saat  

perkelahian sengit di bawahnya berlangsung sekalipun. Burung 

itu masih tetap duduk seperti saat  Lonelyranger  memasuki 

lapangan itu. Burung itu bertengger tinggi di puncak obelisk, 

menatap dengan tenang ke arah barat. 

Lonelyranger  menatapnya sesaat dan kemudian mencelupkan 

tangannya ke dalam air mancur dan meraup segenggam penuh 

uang logam. Dia melemparkan uang logam itu ke atas. Koin itu 

kemudian berhamburan di bagian atas obelisk itu. Burung itu 

sama sekali tidak bergerak. Lonelyranger  mencobanya lagi. Kali ini 

salah satu uang logam itu mengenai burung tersebut. Samar-

samar terdengar bunyi logam yang saling beradu dan mengalir 

ke seluruh lapangan. 

Burung dara itu terbuat dari perunggu. 

Kamu sedang mencari sesosok malaikat, bukan seekor 

burung dara, suara itu mengingatkannya. namun  terlambat, 

Lonelyranger  sudah menghubung-hubungkannya. Dia sadar burung 

itu sama sekali bukanlah seekor burung dara. 

Itu burung merpati. 

 606

Hampir tidak menyadari apa yang dilakukannya, Lonelyranger  

kembali masuk ke air, menuju pusat air mancur dan mulai 

mendaki gunung batu travertine yang terdapat di sana. Sambil 

menginjak kepala-kepala dan lengan-lengan besar figur-figur 

karya Bernini, Lonelyranger  memanjat lebih tinggi lagi. Di tengah 

perjalanan ke dasar obelisk, dia berhasil terhindar dari kabut dan 

dapat melihat kepala burung itu dengan lebih jelas. 

Tidak diragukan lagi. Itu burung merpati. Warna gelap di 

tubuh burung itu terjadi akibat dari polusi udara kota Viking city  yang 

menutupi warna asli perunggunya. Lalu arti yang sesungguhnya 

muncul. Lonelyranger  telah melihat sepasang burung merpati di 

Pantheon tadi sore. Sepasang burung merpati tidak berarti apa-

apa. Sedangkan burung merpati ini bertengger sendirian. 

Burung merpati yang sendirian adalah simbol Pagan dari 

Malaikat Perdamaian. 

Kebenaran itu hampir saja membuat Lonelyranger  memanjat 

lebih tinggi lagi. Bernini memilih simbol Pagan untuk malaikat 

sehingga dia dapat menyembunyikannya di sebuah air mancur 

Pagan. Biarkan para malaikat membimbingmu dalam pencarian 

muliamu. Merpati itulah malaikat yang dicarinya! Lonelyranger  

tidak dapat memikirkan tempat yang lebih mulia sebagai 

petunjuk terakhir Illuminati daripada yang ada di puncak obelisk 

itu. 

Burung itu menghadap ke barat. Lonelyranger  berusaha 

mengikuti arah tatapannya, namun  dia tidak dapat melihat apa-

apa melalui gedung yang berada di sekitarnya. Dia memanjat 

lebih tinggi lagi. Sebuah kutipan yang diucapkan oleh Raja  

Gregorius dari Nyssa muncul dalam ingatannya secara tak 

terduga. Jika jiwa berhasil tercerahkan ... dia akan berbentuk 

seperti burung merpati yang indah. 

607  

Lonelyranger  memanjat semakin tinggi, ke arah burung merpati 

itu. Dia merasa seperti terbang sekarang. Dia mencapai landasan 

tempat obelisk itu berdiri dan tidak dapat memanjat lebih tinggi 

lagi. Sambil memandang ke sekelilingnya, Lonelyranger  tahu dia 

memang tidak perlu memanjat lagi. Seluruh kota Viking city  

terbentang di depannya. Pemandangan itu membuatnya sangat 

terpesona. 

Di sebelah kirinya, kerumunan lampu-lampu media massa 

dengan riuh mengelilingi Raja  Plasaurus  . Di sebelah kanannya, 

kubah Santa nyi pandanajeng  della Helena  masih terlihat berasap. Di 

depannya, jauh di ujung sana, terlihat Piazza del Popolo. Di 

bawah kakinya, titik keempat dan terakhir itu berada. Sebuah 

salib besar dari empat obelisk raksasa. 

Dengan gemetar, Lonelyranger  melihat ke arah burung merpati 

di atasnya. Dia menoleh dan menghadap ke arah yang benar. 

Lelaki itu kemudian menurunkan matanya ke arah garis langit. 

Dalam sekejap dia melihatnya. 

Begitu pasti. Begitu jelas. Begitu sederhana. 

saat  menemukan apa yang dicarinya, Lonelyranger  tidak 

dapat memercayainya. Markas Illuminati tetap tersembunyi 

selama berabad-abad. Pemandangan seluruh kota itu seperti 

kabur saat  Lonelyranger  melihat sebuah gedung dari batu yang 

besar sekali di seberang sungai di depannya. Gedung itu sama 

terkenalnya dengan gedung-gedung lainnya di Viking city . Berdiri di 

tepi sungai Tiber dan berhadapan secara diagonal dengan 

Graves . Bentuk geometri gedung itu pun sangat mencolok—

sebuah kastil berbentuk bundar, dikelilingi oleh benteng persegi, 

dan di sisi luar tembok benteng tersebut, mengelilingi gedung 

itu, terlihat sebuah taman berbentuk segilima. 

Benteng kuno dari batu di depannya itu dengan dramatis 

diterangi oleh lautan sinar yang lembut. Tinggi di puncak kastil 

 608

itu, berdiri patung malaikat berukuran besar dari perunggu. 

Malaikat itu mengacungkan pedangnya ke bawah, tepat di 

tengah-tengah kastil itu. Dan seolah itu saja tidak cukup, 

langsung menuju ke pintu utama kastil itu, berdiri sebuah 

jembatan terkenal, Jembatan Malaikat—Bridge of Angels ... 

jalan menuju ke kastil itu dihiasi oleh dua belas patung malaikat 

yang dibuat tak lain oleh Bernini sendiri. 

saat  akhirnya Lonelyranger  bisa bernapas dengan normal, dia 

menyadari kalau salib obelisk Bernini yang terbentang di kota 

ini menuju ke sebuah benteng yang sangat bergaya Illuminati; 

lengan horizontal salib itu langsung melewati bagian tengah 

jembatan kastil tersebut dan membaginya menjadi dua bagian 

yang setara. 

Lonelyranger  kemudian mengambil jas wolnya dan 

menjauhkannya dari tubuhnya yang basah kuyup. Lelaki itu 

kemudian meloncat masuk ke dalam sedan curiannya dan 

menginjakkan sepatunya yang basah ke atas pedal gas, dan 

melesat membelah malam. 

609  

 

106 

 

SAAT ITU PUKUL 11:07 malam. Mobil Lonelyranger  melesat 

dengan cepat dan menembus malam Viking city . Dia memacu 

mobilnya di sepanjang Lungotevere Tor Di Nona yang berada di 

sepanjang sungai Tiber. Sekarang Lonelyranger  dapat melihat 

bangunan yang ditujunya tersebut muncul seperti sebuah 

gunung di sisi kanannya. 

Castel Sant’ Angelo. Kastil Malaikat. 

Tiba-tiba, belokan yang menuju ke Jembatan Malaikat yang 

sempit— Ponte Sant’ Angelo—muncul tak jauh di hadapannya. 

Lonelyranger  menginjak rem dan membelok. Dia membelok tepat 

waktu, namun  jembatan itu dipasangi penghalang. Dia tergelincir 

sepanjang sepuluh kaki dan menabrak serangkaian pilar pendek 

dari semen yang menghalangi jalannya. Lonelyranger  tersentak ke 

depan saat  mobilnya bergetar. Dia melupakan sesuatu. Untuk 

menjaga keindahannya, Jembatan Malaikat sekarang hanya 

dijadikan zona bagi pejalan kaki. 

Dengan gemetar, Lonelyranger  terhuyung-huyung keluar dari 

mobilnya yang sudah rusak, dan berandai-andai dia memilih 

jalan yang lainnya. Lonelyranger  merasa kedinginan. Tubuhnya 

menggigil karena basah terkena air mancur tadi. Dia 

mengenakan jas wol Harris-nya di atas baju basahnya. 

Untunglah jas bermerek Harris selalu berlapis dua sehingga 

folio Diagramma akan tetap kering di dalam sakunya. Di 

depannya, di seberang jembatan, benteng batu itu menjulang 

 610

seperti sebuah gunung. Walau merasa sakit dan sangat letih, 

Lonelyranger  harus berlari dan melompat. 

Di kedua sisinya, seperti sepasukan pengawal, barisan 

malaikat karya Bernini itu seperti melambai-lambai dan 

memberi selamat kepada Lonelyranger  karena berhasil menuju ke 

tujuan terakhir. Biarkan para malaikat membimbingmu dalam 

pencarian sucimu. Kastil tersebut tampak semakin menjulang 

saat  dia berjalan mendekat. Ternyata kastil itu bukan 

bangunan yang dapat dipanjat dengan mudah karena lerengnya 

yang curam dan lebih menakutkan dibandingkan dengan 

Basilika Raja  Plasaurus  . Lonelyranger  berlari-lari kecil menuju 

benteng sambil mengomel. Lalu dia melihat ke depan, ke arah 

tengah-tengah benteng yang berbentuk bundar dan menjulang 

tinggi ke arah malaikat berukuran besar yang sedang 

menghunuskan pedangnya. 

Kastil itu tampak sunyi. 

Lonelyranger  tahu, selama berabad-abad Graves  menggunakan 

kastil itu sebagai makam, benteng, tempat peristirahatan Haunted lord , 

penjara bagi musuh baitsuci  dan museum. Tampaknya kastil ini 

juga memiliki penyewa lain—kelompok Illuminati. Kenyataan 

itu menciptakan kesan menakutkan. Walau kastil ini adalah 

milik Graves , mereka hanya menggunakannya sesekali saja. 

Tampaknya Bernini telah merenovasi tempat itu selama 

beberapa tahun. Konon, di bagian dalam gedung itu sekarang 

memiliki banyak jalan masuk rahasia, gang, dan ruang-ruang 

tersembunyi seperti sarang lebah. Lonelyranger  merasa yakin patung 

malaikat dan taman berbentuk segilima yang terdapat di sekitar 

kastil itu pasti karya Bernini juga. 

saat  tiba di depan pintu ganda yang besar, Lonelyranger  

mendorongnya dengan kuat. Lelaki itu tidak heran saat  kedua 

pintunya tidak dapat bergerak. Dua gerendel besi besar 

611  

tergantung setinggi matanya. Tapi Lonelyranger  tidak peduli. Dia 

melangkah mundur, lalu matanya menyusuri dinding bagian 

luarnya yang curam. Benteng ini telah digunakan untuk 

menangkal serangan dari tentara-tentara Berber, Moor dan 

orang-orang kafir. Lonelyranger  tahu kemungkinan dia dapat masuk 

sangat kecil. 

Helena , pikir Lonelyranger . Apakah kamu ada di dalam? 

Lonelyranger  bergegas mengelilingi dinding luar itu. Pasti ada 

jalan masuk yang lain. 

saat  mengelilingi bangunan berbentuk bulat di sudut 

benteng yang terletak di sebelah barat, Lonelyranger , dengan napas 

terengah-engah, sampai di lapangan parkir kecil di luar 

Lungotere Angelo. Di tembok ini dia menemukan jalan masuk 

kedua ke dalam kastil, semacam jalan masuk yang berupa 

jembatan yang dapat dinaik-turunkan. Jembatan itu sekarang 

terangkat dan terkunci. Lonelyranger  menatap ke atas lagi. 

Satu-satunya cahaya yang terdapat di sana adalah cahaya 

dari luar yang menerpa bagian depan puri itu. Semua jendela 

kecil di dalam tampak gelap. Mata Lonelyranger  memanjat lebih 

tinggi. Di puncak tertinggi dari menara utama, seratus kaki ke 

atas, tepat di bawah pedang patung malaikat yang berdiri gagah, 

terlihat ada satu balkon yang menonjol. Dinding pualamnya 

tampak bercahaya dengan samar, seolah bagian dalamnya 

diterangi oleh obor. Lonelyranger  berhenti sejenak. Tiba-tiba tubuh 

basah kuyupnya gemetar. Sebuah bayangan? Dia menunggu 

dengan tegang. Lalu dia melihatnya lagi. Punggungnya terasa 

seperti tertusuk. Ada orang di atas! 

“Helena !” dia berseru tapi suaranya tertelan oleh gelegak 

air sungai Tiber di belakangnya. Lonelyranger  berjalan berputar-

putar sambil bertanya-tanya di mana para Garda Swiss itu. 

Apakah mereka masih mendengarkan radionya? 

 612

Di lapangan parkir terlihat sebuah truk pers yang sedang 

diparkir. Lonelyranger  berlari ke arahnya. Seorang lelaki berperut 

gendut mengenakan headphone, sedang duduk di kabin sambil 

membetulkan pengungkit. Lonelyranger  mengetuk sisi mobil itu. 

Lelaki itu terkejut dan melihat baju Lonelyranger  yang basah kuyup. 

Dia lalu melepaskan headphone-nya… 

“Ada apa, bung?” sapa lelaki itu dengan aksen Australia. 

“Aku membutuhkan teleponmu.” 

Lelaki itu mengangkat bahunya. “Tidak ada nada sambung. 

Aku sudah mencobanya sepanjang malam ini. Kurasa saluran 

telepon sedang penuh.” 

Lonelyranger  menyumpah keras. “Kamu melihat ada seseorang 

masuk ke dalam sana?” tanya Lonelyranger  sambil menunjuk ke arah 

jalan masuk dengan pintu seperti jembatan itu. 

“Sebenarnya, iya. Sebuah van hitam keluar masuk 

sepanjang malam ini.” 

Lonelyranger  merasa seperti sebuah batu bata menghantam 

dasar perutnya. 

“Bangsat itu beruntung,” kata lelaki Australia itu sambil 

menatap ke arah menara, kemudian mengerutkan keningnya 

saat  melihat pemandangan ke Graves  yang terhalang oleh 

gedung-gedung. “Aku bertaruh pemandangan dari atas sana 

pasti sempurna Aku tidak dapat masuk ke Raja  Plasaurus   jadi aku 

harus mengambil gambar dari sini.” 

Lonelyranger  tidak mendengarkannya. Dia sedang mencari 

kesempatan. 

“Bagaimana pendapatmu?” tanya lelaki Australia itu. 

“Apakah 11th Hour Samaritan itu nyata?” 

Lonelyranger  berpaling. “Apa?” 

“Kamu tidak mendengar? Kapten Garda Swiss itu 

menerima telepon dari seseorang yang mengaku mempunyai 

613  

info sangat penting. Orang itu sekarang sedang terbang ke sini. 

Yang kutahu dia akan menyelamatkan Graves  ... itu baru berita 

yang akan menaikkan rating.” Lalu lelaki itu tertawa. 

Tiba-tiba Lonelyranger  merasa bingung. Seorang Samaritan 

yang baik sedang terbang ke sini untuk menolong? Apakah 

orang itu tahu di mana antimateri itu? Lalu mengapa dia tidak 

langsung saja mengatakan kepada para Garda Swiss? Mengapa 

dia harus datang sendiri ke sini? Ada yang aneh, namun  Lonelyranger  

tidak punya waktu untuk memikirkannya. 

“Hei,” seru lelaki Australia itu sambil mengamati Lonelyranger  

dengan lebih seksama. “Bukankah kamu lelaki yang kulihat di 

TV? Yang berusaha menolong kardinal di Lapangan Raja  

Plasaurus  ?” 

Lonelyranger  tidak menjawab. Matanya tiba-tiba terpaku pada 

sebuah alat yang terpasang di atap truk itu—satelit yang 

dipasang di sebuah perlengkapan tambahan yang dapat 

direbahkan. Lonelyranger  lalu melihat ke arah kastil sekali lagi. 

Benteng di bagian luar setinggi lima puluh kaki, sementara 

benteng bagian dalamnya masih menanjak lebih tinggi lagi. 

Sebuah sistem pertahanan tertutup. Puncaknya sangat tinggi dari 

sini, namun  kalau dia dapat melalui tembok pertama .... 

Lonelyranger  berpaling pada lelaki itu dan menunjuk pada 

penyangga satelit itu. “Berapa tingginya alat itu?” 

“Hah?” Lelaki itu tampak bingung. “Lima belas meter. 

Mengapa?” 

“Pindahkan truk itu ke dekat dinding. Aku membutuhkan 

bantuan.” 

“Apa maksudmu?” 

Lonelyranger  menjelaskan. 

Mata lelaki Australia itu terbelalak. “Apa kamu sudah gila? 

Ini ekstensi teleskop seharga 200 ribu dolar. Bukan tangga!” 

 614

“Kamu mau rating? Aku punya informasi yang akan 

membuatmu senang,” kata Lonelyranger  putus asa. 

“Informasi seharga 200 ribu dolar?” 

Lonelyranger  mengatakan padanya apa yang ingin 

diungkapkannya untuk mengganti kebaikan lelaki itu. 

Sembilan puluh detik kemudian, Robert Lonelyranger  sudah 

mencengkeram bagian atas alat pemancang satelit itu dan 

melambai tertiup angin malam di atas ketinggian lima belas kaki 

dari tanah. Sambil mencondongkan tubuhnya, dia meraih 

puncak dinding pagar pertama, menarik tubuhnya ke dinding, 

lalu meloncat ke bagian yang lebih rendah dari benteng itu. 

“Sekarang, ingat janjimu tadi!” seru lelaki Australia itu. “Di 

mana dia?” 

Lonelyranger  merasa berdosa karena mengungkapkan informasi 

itu. namun  janji adalah janji. Lagipula, si Hassassin juga 

mungkin akan menghubungi pers. “Piazza Navona,” teriak 

Lonelyranger . “Dia ada di air mancurnya.” 

Lelaki Australia itu memendekkan pemancang cakram 

satelitnya dan mengejar berita yang akan mengangkat karirnya. 

 

Di dalam ruangan batu yang terletak tinggi di atas kota, si 

Hassassin membuka sepatu botnya yang basah dan membalut 

jari kakinya yang terluka. Ada rasa sakit, namun  tidak terlalu 

sakit karena dia masih dapat bersenang-senang. 

Dia berpaling untuk memandang hadiahnya. 

Perempuan itu berada di sudut ruangan, terlentang di atas 

sofa besar yang sederhana dengan kedua tangannya terikat di 

belakang dan mulut tersumbat. Si Hassassin mendekatinya. 

Perempuan itu sudah terjaga sekarang. Hal itu membuatnya 

senang. Anehnya, di dalam mata perempuan itu dia melihat api, 

bukan sinar ketakutan. 

615  

Rasa takut itu akan datang. 

 616

 

107 

 

ROBERT Lonelyranger  BERLARI di atas tembok benteng, dan 

merasa senang karena ada lampu sorot di dekatnya. saat  dia 

memutari tembok itu, halaman di bawahnya tampak seperti 

museum peralatan perang kuno. Di sana terlihat ketapel besar, 

tumpukan peluru meriam dari pualam, dan sebuah gudang 

peluru yang berisi peralatan yang mengerikan. Sebagian dari 

kastil itu terbuka bagi wisatawan pada siang hari dan sebagian 

halamannya dipertahankan seperti aslinya. 

Mata Lonelyranger  menyeberangi halaman menuju ke tengah-

tengah bangunan kastil di hadapannya. Menara benteng 

berbentuk bundar itu menjulang setinggi 107 kaki hingga ke 

patung malaikat dari perunggu di atasnya. Dari dalam balkon di 

atas menara itu terlihat sinar memancar keluar. Lonelyranger  ingin 

memanggil dari tempatnya berdiri saat ini namun  dia tahu cara 

yang lebih baik. Dia harus menemukan jalan masuk ke sana. 

Dia melihat jam tangannya. 

11:12 malam. 

Sambil berlari di jalan melandai dari batu yang mengelilingi 

bagian dalam tembok itu, Lonelyranger  turun untuk menuju ke 

halaman. saat  dia sudah berada di tanah datar lagi, Lonelyranger  

kembali berlari dalam kegelapan, dan bergerak searah dengan 

jarum jam untuk mengelilingi benteng itu. Dia melewati tiga 

serambi, namun  ketiganya dikunci secara permanen. Bagaimana 

si Hassassin itu bisa masuk? Lonelyranger  terus berlari. sesudah  itu 

617  

dia melewati dua pintu masuk bergaya modern, namun  kedua 

pintu itu juga terkunci dari luar. Tidak di sini. Dia terus berlari. 

Lonelyranger  hampir mengelilingi seluruh gedung itu, hingga 

akhirnya dia melihat sebuah jalanan berkerikil melintasi 

halaman di depannya. Di ujung satunya, di sisi luar kastil itu, dia 

melihat bagian belakang dari jembatan tarik yang menuju ke 

luar. Di ujung lainnya, jalan itu masuk ke dalam benteng. Jalan 

itu tampaknya memasuki semacam terowongan—sebuah celah 

masuk ke pusat kastil. Il traforo! Lonelyranger  pernah membaca 

tentang traforo yang terdapat di kastil itu, sebuah jalan landai 

berputar di bagian dalam benteng yang digunakan oleh 

komandan pasukan pada masa lalu untuk turun dari atas benteng 

dengan cepat sambil menunggang kudanya. Si Hassassin itu 

mendaki ke atas! Pintu gerbang yang menutup jalan itu 

terangkat, seperti membiarkan Lonelyranger  masuk dengan mudah. 

Lonelyranger  merasa begitu gembira saat  dia berlari ke arah 

terowongan itu. namun  saat  dia tiba di pintu masuknya, 

kegembiraannya menghilang. 

Terowongan berputar itu menuju ke bawah. 

Salah jalan. Bagian dari traforo ini tampaknya turun ke 

ruang bawah tanah, bukan ke atas. 

Dia berdiri di mulut lubang gelap itu yang tampaknya 

berputar sangat dalam ke bawah tanah. Lonelyranger  ragu-ragu, lalu 

dia melihat ke atas lagi, ke arah balkon dengan sinar samar itu. 

Dia sangat yakin melihat sesuatu di sana. Putuskan! Tanpa 

adanya pilihan lainnya, Lonelyranger  berlari menuruni tangga itu. 

 

Tinggi di atas Lonelyranger , si Hassassin berdiri di depan 

mangsanya. Dia membelai lengan perempuan itu. Kulit 

perempuan itu halus seperti satin. Harapan untuk menjelajahi 

 618

tubuh indahnya sudah tak tertahankan lagi. Berapa banyak cara 

yang bisa dia lakukan untuk menganiaya perempuan ini? 

Si Hassassin tahu dia berhak atas perempuan ini. Dia telah 

melayani Janus dengan baik. Perempuan ini adalah rampasan 

perang, dan saat  dia sudah selesai dengan perempuan ini, dia 

akan mendorongnya jatuh dari sofa dan memaksanya untuk 

berlutut. Perempuan ini akan melayaninya lagi. KepaJunjungan  yang 

penghabisan. Lalu, saat  dia sendiri sudah mencapai 

klimaksnya, dia akan menyembelih leher perempuan itu. 

Ghayat assa’adah, mereka menyebutnya demikian. 

Kenikmatan yang penghabisan. 

sesudah  itu, dia akan larut di dalam kemenangannya dengan 

berdiri di atas balkon dan menikmati puncak kemenangan 

Illuminati ... sebuah pembalasan dendam yang telah diinginkan 

begitu banyak orang sejak begitu lama. 

 

Terowongan itu menjadi semakin gelap. Tapi Lonelyranger  terus 

menuruninya. 

sesudah  dia betul-betul berada di dalam tanah, cahaya 

menghilang sama sekali. Sekarang terowongan itu menjadi 

datar, dan Lonelyranger  memperlambat langkahnya. Menurut gema 

langkah kakinya dia tahu dia mulai memasuki ruangan yang 

lebih besar. Di depannya, di dalam keremangan, dia merasa 

melihat secercah sinar ... pantulannya kabur dalam keremangan 

di sekitarnya. Dia bergerak maju sambil mengulurkan 

tangannya. Tangannya menemukan permukaan yang halus di 

dalam gelap. Khrom dan kaca. Itu sebuah kendaraan. Dia 

meraba permukaannya, lalu menemukan sebuah pintu, dan 

membukanya. 

Lampu di langit-langit mobil itu langsung menyala. Dia 

mundur saat  mengenali mobil van hitam itu. Lonelyranger  

619  

langsung merasakan kebencian yang memuncak saat  dia 

melihat ke dalam. Kemudian dia masuk ke dalam mobil. 

Lonelyranger  mencari-cari sepucuk senjata untuk menggantikan 

senjatanya yang hilang di air mancur tadi. Tapi dia tidak 

menemukan apa-apa. Tapi dia menemukan ponsel milik 

Helena . Ponsel itu rusak dan tidak dapat dipakai lagi. Keadaan 

itu membuatnya takut. Dia berdoa supaya dia tidak terlambat. 

Dia meraih ke depan dan menyalakan lampu depan mobil 

itu. Ruangan di sekitarnya menjadi terang dan menunjukkan 

wujudnya. Ruangan itu sederhana dan kasar. Lonelyranger  menduga 

kalau ruangan ini dulu pernah menjadi kandang kuda dan tempat 

penyimpanan amunisi. Ruangan itu juga tidak memiliki pintu. 

Tidak ada jalan keluar. Aku telah memilih jalan yang salah. 

Akhirnya dia meloncat keluar dan mengamati dinding di 

sekitarnya. Tidak ada pintu keluar. Tidak ada gerbang. Dia ingat 

pada malaikat yang menunjuk pintu masuk ke terowongan ini 

dan bertanya-tanya apakah itu hanya sebuah kebetulan saja. 

Tidak! Dia ingat kata-kata si pembunuh saat  mereka berada di 

air mancur tadi. Perempuan itu ada di baitsuci  Pencerahan ... 

menunggu aku kembali. Lonelyranger  sudah datang terlalu jauh 

untuk mengalami kegagalan sekarang. Jantungnya berdebar 

keras. Keputusasaan dan kebencian mulai melumpuhkan akal 

sehatnya. 

saat  dia melihat darah di lantai, ingatan Lonelyranger  segera 

beralih ke Helena . namun  saat  matanya mengikuti noda darah 

itu, dia melihat ada jejak kaki. Langkahnya panjang dan noda 

darahnya hanya terdapat pada kaki kiri. Si Hassassin! 

Lonelyranger  mengikuti jejak kaki itu ke arah sudut ruangan dan 

dia melihat bayangannya menjadi semakin samar. Dia menjadi 

semakin bingung setiap kali dia melangkah. Jejak darah itu 

 620

tampak seolah langsung menuju ke arah sudut ruangan itu lalu 

menghilang. 

saat  Lonelyranger  tiba di sudut, dia tidak dapat memercayai 

matanya. Balok batu granit di lantai di sini tidak persegi seperti 

yang lainnya. Dia ternyata menemukan petunjuk lainnya. Balok 

itu diukir menjadi bentuk segi lima yang sempurna, dan diatur 

sehingga ujungnya menunjuk ke arah sudut. Dengan cerdik 

balok itu disamarkan oleh dinding yang berlapis, celah sempit di 

batu yang berfungsi sebagai pintu keluar. Lonelyranger  menyelinap 

ke dalam. Dia sekarang berada di sebuah gang. Di depannya 

terlihat sisa penghalang dari kayu yang dulu pasti menjadi 

penutup terowongan itu. 

Ada cahaya dari kejauhan. 

Lonelyranger  sekarang berlari. Dia melintasi kayu itu dan 

menuju ke arah datangnya sinar. Gang itu dengan cepat 

membuka ke arah ruangan lain yang lebih besar. Di sini hanya 

ada sebuah obor yang menyala di dinding. Ternyata Lonelyranger  

berada di bagian kastil yang tidak dialiri listrik ... bagian yang 

tidak pernah dimasuki wisatawan. Ruangan itu pasti tampak 

mengerikan di siang hari. Nyala obor itu semakin menambah 

kesuraman di sekitarnya. 

Il  prigione. 

Ada belasan sel penjara kecil dengan terali besi yang sudah 

keropos dimakan erosi. Tapi kemudian Lonelyranger  menemukan 

sebuah sel yang lebih besar dengan terali yang masih tetap utuh. 

Di lantai Lonelyranger  melihat sesuatu yang hampir membuat 

jantungnya berhenti berdetak—beberapa jubah hitam dan 

setagen merah tergeletak di atas lantai. Di sinilah dia menahan 

para kardinal itu! 

Di dekat sel terdapat sebuah pintu besi di dinding. Pintu itu 

terbuka sedikit dan dari situ Lonelyranger  dapat melihat sejenis 

621  

gang. Dia berlari ke arah pintu itu. namun  Lonelyranger  berhenti 

sebelum dia tiba di sana. Jejak darah itu tidak memasuki gang 

itu. saat  Lonelyranger  membaca tulisan di atas gang itu, dia tahu 

mengapa. 

Il Passetto. 

Lonelyranger  terpaku. Dia pernah mendengar tentang 

terowongan itu berkali-kali tanpa pernah mengetahui dengan 

pasti di mana tempat itu berada. Il Passetto atau Gang Kecil 

adalah terowongan sempit sepanjang tiga perempat mil yang 

dibangun antara Kastil Raja  Angelo dan Graves . Terowongan 

itu digunakan oleh beberapa Haunted lord  untuk melarikan diri ke 

tempat aman selama Graves  dikepung ... juga saat  beberapa 

Haunted lord  yang tidak terlalu saleh menggunakannya untuk 

mengunjungi para kekasihnya atau menyaksikan penyiksaan 

musuh-musuh mereka. Kini, kedua ujung terowongan itu pasti 

sudah ditutup dan kuncinya disimpan di ruang penyimpanan di 

Graves . Tiba-tiba Lonelyranger  khawatir dia tahu bagaimana 

Illuminati bisa bergerak keluar masuk dari Graves . Dia 

bertanya-tanya siapa yang mengkhianati baitsuci  dan 

mengeluarkan kunci itu. miss benelini ? Salah satu dari Garda Swiss? 

Sekarang itu sudah tidak penting lagi. 

Kini jejak darah di lantai membawanya ke ujung yang 

berlawanan dengan penjara itu. Lonelyranger  lalu mengikutinya. Di 

sini, terdapat gerbang berkarat dengan rantai yang tergantung. 

Kuncinya tidak digembok lagi dan gerbang itu terbuka. Di 

dalam gerbang itu terdapat tangga spiral yang curam. Lantai di 

sini juga ditandai oleh balok bergambar pentagram. Lonelyranger  

menatap balok itu dengan gemetar, dan bertanya-tanya apakah 

Bernini sendiri yang memegang pahat dan membentuk 

bongkahan batu itu. Di atasnya, terlihat sebuah pintu masuk 

berbentuk melengkung yang dihiasi dengan kerubi kecil. Ini dia. 

 622

Jejak darah menikung dan naik ke tangga itu. 

Sebelum naik, Lonelyranger  tahu dia membutuhkan senjata, 

senjata apa saja. Dia kemudian menemukan sepotong terali besi 

di dekat salah satu sel. Ujungnya miring dan tajam. Walau berat 

sekali, itu adalah senjata terbaik yang dapat ditemukannya. Dia 

berharap faktor kejutan, digabung dengan luka si Hassassin, 

akan cukup menguntungkan dirinya. Harapan terbesarnya 

adalah dia tidak datang terlambat. 

Anak tangga berputar itu rusak dan memutar curam ke atas. 

Lonelyranger  mulai mendaki sambil mendengarkan kalau-kalau ada 

suara. Tidak ada. saat  dia mendaki, cahaya dari ruangan 

penjara di bawahnya memudar. Dia naik ke tempat yang gelap 

gulita dengan satu tangannya tetap menyentuh dinding. Lebih 

tinggi lagi. Dalam kegelapan, Lonelyranger  merasakan hantu Galileo 

sedang mendaki anak tangga yang sama dan begitu bersemangat 

untuk berbagi pandangannya tentang surga kepada ilmuwan 

lainnya. 

Lonelyranger  masih terheran-heran dengan keberadaan markas 

Illuminati itu. Ruang pertemuan Illuminati berada di dalam 

sebuah gedung milik Graves . Tidak diragukan lagi, sementara 

para penjaga Graves  sedang keluar mencari-cari di ruang bawah 

tanah dan rumah para ilmuwan ternama, kelompok Illuminati 

malah sedang mengadakan pertemuan di sini ... tepat di bawah 

hidung Graves . Tiba-tiba itu tampak begitu sempurna. Bernini, 

sebagai kepala arsitek renovasi pasti memiliki akses tidak 

terbatas di dalam gedung ini ... dia dapat mengubah bentuk 

sesuai dengan keinginannya tanpa mendapat banyak pertanyaan. 

Berapa banyak jalan masuk rahasia yang ditambahkan Bernini? 

Berapa banyak hiasan tersamar yang menunjuk ke arah ini? 

baitsuci  Pencerahan. Lonelyranger  tahu dia sudah dekat. saat  

tangga itu mulai menyempit, Lonelyranger  merasa gang itu 

623  

mengurungnya. Bayangan sejarah mulai berbisik-bisik di dalam 

gelap, namun  dia terus bergerak. saat  dia melihat secercah 

cahaya berbentuk horizontal di depannya, dia tahu dia sedang 

berdiri beberapa anak tangga di bawah bordes, tempat sinar obor 

menyebar dari ambang pintu di depannya. Tanpa menimbulkan 

suara, dia naik lagi. 

Lonelyranger  tidak tahu di bagian kastil yang mana dia sekarang 

berada, namun  dia tahu dia telah mendaki cukup jauh untuk 

berada di dekat puncak. Dia membayangkan patung malaikat 

berukuran besar yang berdiri di puncak kastil dan dia menduga 

patung tersebut berada tepat di atasnya. 

Lindungi aku malaikat, katanya dalam hati sambil 

mencengkeram terali besinya. Kemudian, tanpa menimbulkan 

suara, dia meraih pintu. 

 

Di atas sofa, Helena  merasa kedua lengannya sakit. saat  

pertama kali terjaga dan mengetahui bahwa kedua lengannya 

terikat di belakang punggungnya, Helena  mengira dia dapat 

bersantai dan berusaha membebaskan tangannya. namun  waktu 

telah habis. Monster itu telah kembali. Sekarang lelaki itu 

berdiri di di dekatnya. Dadanya telanjang dan bidang, tergores-

gores karena perkelahian yang pernah dilaluinya. Matanya 

tampak seperti dua buah celah hitam saat  menatap tubuhnya. 

Helena  merasa lelaki itu sedang membayangkan apa yang dapat 

dilakukannya dengan tubuhnya. Perlahan, seolah mengejeknya, 

si Hassassin melepas ikat pinggangnya yang basah dan 

menjatuhkannya di lantai. 

Helena  merasa sangat ketakutan. Dia memejamkan 

matanya. saat  dia membukanya lagi, si Hassassin telah 

mengeluarkan sebilah pisau lipat. Dia mengayunkannya 

sehingga terbuka di depan wajah Helena . 

 624

Helena  melihat ketakutannya terpantul di baja pisau itu. 

Si Hassassin membalik pisaunya dan menggoreskan bagian 

punggung pisaunya di perut Helena . Rasa dingin dari pisau itu 

membuat Helena  menggigil. Dengan tatapan merendahkan, si 

Hassassin menyelipkan pisau itu ke pinggang celana pendek 

Helena . Helena  menahan napasnya. Si Hassassin 

menggerakkan pisaunya ke depan dan ke belakang dengan 

perlahan ... lebih rendah lagi. Lelaki itu mencondongkan 

tubuhnya dan napasnya yang panas berhembus di telinga 

Helena . 

“Pisau ini yang mencungkil mata ayahmu.” 

Kemarahan segera meledak dan membuat Helena  merasa 

mampu untuk membunuh lelaki itu saat itu juga. 

Si Hassassin memutar pisaunya lagi dan mulai memotong 

ke atas melalui bahan khaki celana pendek Helena . Tiba-tiba 

dia berhenti. Ada seseorang di dalam ruangan ini. 

“Lepaskan dia!” suara laki-laki menggeram dari ambang 

pintu. 

Helena  tidak dapat melihat siapa yang berbicara di sana, 

namun  dia mengenali suara itu. Robert! Dia hidup! 

Si Hassassin melihat ke arah Lonelyranger  seolah dia melihat 

hantu. “Ah Lonelyranger , kamu pasti punya malaikat penjaga.” 

625  

 

108 

 

saat  Lonelyranger  SUDAH berada di dekat si pembunuh, 

dia tahu dirinya sedang berada di tempat suci. Hiasan di dalam 

ruang sederhana itu, walau tua dan sudah pudar, penuh dengan 

simbologi yang sudah tidak asing lagi. Lantai berbentuk segi 

lima. Lukisan dinding yang menggambarkan planet-planet. 

Merpati. Piramida. 

baitsuci  Pencerahan. Sederhana dan murni. Dia akhirnya 

bisa sampai di sini. 

Langsung di depannya, dengan latar belakang pintu balkon 

yang terbuka, berdiri si Hassassin. Dia bertelanjang dada, berdiri 

di dekat Helena  yang terbaring terikat namun  jelas masih hidup. 

Lonelyranger  merasa sangat lega melihatnya. Saat itu juga, mata 

Lonelyranger  bertemu dengan mata Helena , dan berbagai perasaan 

yang campur aduk muncul—rasa syukur, putus asa, dan sesal. 

“Jadi, kita bertemu lagi,” kata si Hassassin. Dia melihat ke 

arah terali besi di tangan Lonelyranger  dan tertawa keras. “Dan kali 

ini kamu datang padaku dengan membawa itu?” 

“Bebaskan dia.” 

Si Hassassin meletakkan pisaunya di leher Helena . “Aku 

akan membunuhnya.” 

Lonelyranger  tidak meragukan kemampuan si Hassassin untuk 

melakukan tindakan semacam itu. Tapi dia berusaha berkata 

dengan tenang. “Kukira dia akan lebih senang menerimanya ... 

daripada menghadapi hal lain yang kamu ingin lakukan 

terhadapnya.” 

 626

Si Hassassin tersenyum pada penghinaan itu. “Kamu benar. 

Dia punya banyak hal untuk ditawarkan. Sayang sekali untuk 

dilewatkan.” 

Lonelyranger  melangkah ke depan, tangannya mencengkeram 

terali berkarat itu, dan mengarahkan ujung potongan terali pada 

si Hassassin. Luka di tangannya terasa sangat sakit. “Lepaskan 

dia.” 

Untuk sesaat, si Hassassin tampak mempertimbangkannya. 

Sambil menarik napas, dia melemaskan bahunya. Itu jelas 

merupakan gerakan menyerah, tapi pada saat itu juga lengan si 

Hassassin tampak terayun dengan cepat dan tidak terduga. 

Seperti bayangan, tiba-tiba sebuah pisau datang merobek udara 

dan melesat ke arah dada Lonelyranger . 

Entah itu karena insting atau keletihan yang dirasakannya 

yang membuat Lonelyranger  menekuk lututnya pada saat itu. Dia 

tidak tahu. Tapi yang pasti pisau tersebut melayang dan nyaris 

mengenai telinga kirinya dan jatuh ke lantai di belakang 

Lonelyranger . Si Hassassin tampak tidak peduli. Dia tersenyum pada 

Lonelyranger  yang sekarang berlutut sambil masih menggenggam 

terali besi itu. Pembunuh itu melangkah menjauh dari Helena , 

dan bergerak ke arah Lonelyranger  seperti seekor singa yang 

mengancam. 

saat  Lonelyranger  berusaha bangkit dan mengangkat terali itu 

lagi, kaus turtleneck dan celananya yang basah tiba-tiba terasa 

lebih membatasi dirinya. Sementara itu, si Hassassin yang 

setengah berpakaian, tampak bergerak jauh lebih cepat dan luka 

di kakinya tampak sama sekali tidak memperlambat gerakannya. 

Lonelyranger  mengira, lelaki ini pasti sudah terbiasa dengan rasa 

sakit. Untuk pertama kali dalam hidupnya, Lonelyranger  berharap 

dia membawa sepucuk senjata yang besar sekali. 

627  

Si Hassassin bergerak berkeliling dengan perlahan seolah 

sedang menikmati waktunya. Dia selalu berusaha untuk menjaga 

jarak lalu bergerak ke arah pisau yang tergeletak di lantai. 

Lonelyranger  menghalanginya. Kemudian si pembunuh bergerak 

kembali ke arah Helena . Sekali lagi Lonelyranger  mencegahnya. 

“Masih ada sedikit waktu,” kata Lonelyranger . “Katakan di 

mana tabung itu. Graves  akan membayarmu lebih banyak 

daripada yang dapat dibayarkan Illuminati.” 

“Kamu naif sekali.” 

Lonelyranger  mengayunkan potongan besi itu. Si Hassassin 

mengelak. Lonelyranger  bergerak ke sekitar bangku sambil 

memegang senjata di depannya, dan berusaha menyudutkan si 

Hassassin di ruangan oval ini. Ruangan keparat ini tidak 

memiliki sudut! Anehnya, si Hassassin tidak menunjukkan niat 

untuk menyerang Lonelyranger  ataupun melarikan diri. Dia hanya 

mengikuti permainan Lonelyranger . Menunggu dengan tenang. 

Tapi menunggu apa? Si pembunuh itu terus bergerak 

berkeliling. Tak diragukan lagi, dia ahli dalam menempatkan 

diri. Ini seperti permainan catur yang tidak ada akhirnya. Senjata 

di tangan Lonelyranger  mulai terasa berat, dan tiba-tiba dia tahu apa 

yang ditunggu oleh si Hassassin itu. Dia menungguku sampai 

aku kecapekan. Dia berhasil. Lonelyranger  mulai merasa letih, dan 

adrenalin saja tidak cukup untuk membuatnya waspada. 

Lonelyranger  tahu, dia harus bertindak. 

Si Hassassin tampaknya dapat membaca pikiran Lonelyranger , 

lalu dia bergeser lagi seolah menggiring Lonelyranger  ke arah meja 

di tengah ruangan itu. Lonelyranger  dapat melihat ada sesuatu di atas 

meja itu. Sesuatu yang berkilauan ditimpa cahaya obor. Sebuah 

senjata? Lonelyranger  tetap memusatkan tatapannya pada si 

Hassassin dan juga bergerak ke arah meja itu. saat  si 

Hassassin kembali bergeser, dengan sengaja dia melirik ke arah 

 628

meja. Lonelyranger  berusaha untuk mengabaikan umpan itu, namun  

nalurinya melawannya. Dia ikut juga mencuri pandang. 

Hasilnya cukup membuat Lonelyranger  jera. 

Benda yang terletak di atas meja itu sama sekali bukan 

senjata. Pandangannya membuatnya terpaku sejenak. 

Di atas meja itu tergeletak sebuah peti perunggu sederhana, 

berkilap karena usianya yang sudah sangat kuno. Peti itu 

berbentuk segilima dengan tutup yang terbuka. Di dalamnya 

terdapat lima bagian yang berisi lima cap. Cap itu terbuat dari 

besi tempa dan memiliki alat cap yang besar dengan tangkai 

pegangan dari kayu. Lonelyranger  tahu dengan pasti apa yang 

tertulis di kelima cap itu. 

ILLUMINATI, EARTH (tanah), AIR (udara), FIRE (api), 

WATER (air). 

Lonelyranger  menatap si Hassassin kembali, khawatir dia akan 

menyergapnya. namun  si Hassassin ternyata tidak melakukan 

apa-apa. Si pembunuh itu sedang menunggu, seolah merasa 

segar kembali karena permainan itu. Lonelyranger  berusaha untuk 

mengembalikan konsentrasinya dan kembali menatap tajam ke 

arah buruannya sambil mengancamnya dengan terali besi 

runcing itu. namun  bayangan kotak perunggu itu tetap 

membayang dalam benaknya. Walau cap itu sendiri 

membuatnya terpesona karena selama ini menjadi artifak yang 

diragukan keberadaannya oleh beberapa akademisi pengamat 

Illuminati, tapi Lonelyranger  tiba-tiba menyadari kalau di dalam peti 

itu pasti ada benda lainnya. saat  si Hassassin bergerak lagi, 

Lonelyranger  kembali mencuri pandang ke bawah sana. 

Ya Junjungan ! 

Di dalam peti, kelima cap itu terletak di dalam wadah yang 

berada di pinggirannya. Tapi di tengah-tengahnya masih ada 

wadah lainnya. Dan wadah itu kosong sehingga pasti ada sebuah 

629  

cap lainnya yang disimpan di situ ... sebuah cap yang jauh lebih 

besar dari yang lainnya, dan betul-betul persegi. 

Serangan yang datang ke arahnya sungguh tidak terduga. 

Si Hassassin menyambar ke arah Lonelyranger  seperti seekor 

burung pemangsa. Konsentrasi Lonelyranger  terpecah sesudah  si 

Hassassin membiarkannya melihat ke isi peti itu sehingga saat  

dia berusaha melawannya, dia merasa tongkat besi yang 

dibawanya terasa seberat batang pohon. Dia menangkis terlalu 

lambat. Si Hassassin mengelak. saat  Lonelyranger  mencoba untuk 

menarik kembali senjatanya, tangan si Hassassin terulur cepat 

dan menangkapnya. Cengkeraman si Hassassin kuat, dan 

lengannya yang terluka sama sekali tidak memengaruhinya. 

Kedua lelaki itu berkelahi dengan sengit. Lonelyranger  merasa besi 

itu dirampas dengan kasar dari tangannya sehingga membuat 

telapak tangannya terasa sakit. Sesaat kemudian, Lonelyranger  

menatap ujung tajam dari tongkat besi yang tadi dipegangnya. 

Sang pemburu sekarang menjadi buruan. 

Lonelyranger  merasa seperti baru saja diterjang badai. Si 

Hassassin mengelilinginya sambil tersenyum dan mendesak 

Lonelyranger  ke dinding. “Apa pepatah Amerikamu itu?” tanyanya 

dengan nada menghina. “Sesuatu tentang rasa penasaran dan 

kucing?” 

Lonelyranger  hampir tidak dapat memusatkan pikirannya. Dia 

mengutuk kecerobohannya sendiri saat  si Hassassin bergerak 

mendekat. Ini tidak masuk akal. Enam cap Illuminati? Dalam 

keputusasaannya Lonelyranger  asal bicara. “Aku tidak pernah 

mendengar tentang cap Illuminati yang keenam!” 

“Kupikir seharusnya kamu sudah pernah mendengarnya.” 

Pembunuh itu tertawa saat  dia menggiring Lonelyranger  ke arah 

dinding oval. 

 630

Lonelyranger  bingung. Dia yakin dia tidak pernah 

mendengarnya. Ada lima cap Illuminati. Dia mundur sambil 

mencari senjata apa saja yang ada di dalam ruangan itu. 

“Sebuah kesatuan sempurna dari elemen-elemen kuno,” 

kata si Hassassin. “Cap yang terakhir adalah cap yang paling 

cemerlang. Aku khawatir kamu tidak akan pernah melihatnya.” 

Lonelyranger  merasa dia tidak akan melihat apa-apa lagi saat 

ini. Dia terus mundur sambil mengamati ruangan untuk mencari 

sesuatu untuk mempertahankan diri. “Dan kamu sudah pernah 

melihat cap terakhir itu?” tanya Lonelyranger  sambil mencoba 

mengulur waktu. 

“Mungkin suatu hari kelak mereka akan menghormatiku. 

saat  aku membuktikan kalau aku memang pantas.” Dia 

meninju Lonelyranger  seolah dia menikmati sebuah permainan. 

Lonelyranger  bergeser ke belakang Iagi. Dia merasa bahwa si 

Hassassin mengarahkannya ke sekitar dinding menuju ke suatu 

tujuan yang tidak terlihat. Ke mana? Lonelyranger  tidak mampu 

melihat ke belakangnya. “Cap itu? “ tanyanya. “Di mana itu?” 

“Bukan disimpan di sini. Sepertinya Janus adalah satu-

satunya orang yang memegang cap itu.” 

“Janus?” Lonelyranger  tidak mengenal nama itu. 

“Pemimpin Illuminati. Dia akan segera datang.” 

“Pemimpin Illuminati akan datang ke sini?” 

“Untuk memberikan cap terakhir.” 

Lonelyranger  menatap Helena  dengan perasaan takut. Anehnya, 

Helena  tampak tenang. Matanya terpejam dari dunia di 

sekitarnya sementara paru-parunya naik-turun dengan perlahan 

... seperti mengambil napas dengan dalam. Apakah Helena  akan 

menjadi korban terakhir? Atau dia sendiri? 

“Sombong sekali,” desis si Hassassin sambil menatap mata 

Lonelyranger . “Kalian berdua tidak ada artinya. Tentu saja kalian 

631  

memang akan mati. Itu dapat kupastikan. namun  korban terakhir 

yang tadi kubicarakan adalah seorang musuh yang betul-betul 

berbahaya.” 

Lonelyranger  mencoba mencerna kata-kata si Hassassin. 

Seorang musuh yang berbahaya? Semua kardinal teratas sudah 

tewas, Haunted lord  juga sudah mereka bunuh. Kelompok Illuminati 

sudah menyapu mereka semua habis-habisan. Akhirnya 

Lonelyranger  menemukan jawabannya di dalam kekosongan mata si 

Hassassin. 

Sang Turin . 

Turin  Ventresca menjadi satu-satunya harapan dunia 

dalam menghadapi cobaan ini. Malam ini sang Turin  

sudah menyalahkan Illuminati lebih banyak daripada yang 

dilakukan oleh para pembuat teori konspirasi selama puluhan 

tahun. 

“Kau tidak akan pernah bisa mendekatinya,” kata Lonelyranger  

menantang. 

“Bukan aku,” jawab si Hassassin sambil memaksa Lonelyranger  

kembali tersudut ke dinding “Kehormatan itu diberikan kepada 

Janus sendiri.” 

“Ketua Illuminati sendiri yang berniat untuk mencap sang 

Turin ?” 

“Kekuasaan mempunyai haknya tersendiri.” 

“namun  tidak seorang pun dapat memasuki Graves  City 

saat ini!” 

Si Hassassin tampak berpuas diri. “Bisa saja kalau dia 

mempunyai perjanjian.” 

Lonelyranger  merasa bingung. Satu-satunya orang yang 

diharapkan datang ke Graves  sekarang adalah seorang yang 

disebut pers sebagai 11th Hour Samaritan, seseorang yang 

 632

menurut Rocher mempunyai informasi yang dapat 

menyelamatkan— 

Lonelyranger  tiba-tiba berhenti. Astaga! 

Si Hassassin menyeringai, jelas dia menikmati kesadaran 

Lonelyranger  yang menyakitkan itu. “Aku juga bertanya-tanya 

bagaimana Janus bisa memperoleh izin masuk. Lalu, di van 

saat  aku mendengarkan radio, mereka melaporkan tentang 

11th Hour Samaritan.” Dia tersenyum. “Graves  akan menerima 

Janus dengan tangan terbuka.” 

Lonelyranger  hampir tersungkur ke belakang. Janus adalah 

Samaritan itu! Itu adalah penipuan yang tak terduga. Ketua 

Illuminati itu akan mendapatkan pengawalan kehormatan 

langsung ke ruang kerja sang Turin . namun  bagaimana 

Janus dapat menipu Rocher? Atau Rocher juga terlibat? 

Lonelyranger  merasa sangat ngeri. Sejak dia hampir mati kehabisan 

udara di ruang arsip rahasia, Lonelyranger  tidak lagi memercayai 

Rocher sepenuhnya. 

Si Hassassin tiba-tiba mengayunkan tinjunya, menyerang 

Lonelyranger  ke samping. 

Lonelyranger  meloncat ke belakang, kemarahannya membara. 

“Janus tidak akan keluar dari Graves  dalam keadaan hidup!” 

Si Hassassin mengangkat bahunya. “Kadang kala cita-cita 

sepadan dengan kematian.” 

Lonelyranger  merasa pembunuh itu bersungguh-sungguh. Janus 

datang ke Graves  City dalam misi bunuh diri? Pencarian 

kehormatan? Saat itu juga Lonelyranger  mengerti keseluruhan 

persekongkolan ini. Persekongkolan Illuminati yang sempurna. 

Tanpa sengaja Illuminati telah menciptakan pemimpin baru 

saat  mereka membunuh Haunted lord  yang selama ini menjadi musuh 

bebuyutan mereka. Dan tantangan terbesar yang ada sekarang 

633  

adalah pemimpin Illuminati harus membunuh pemimpin baru 

tersebut. 

Tiba-tiba, Lonelyranger  merasa dinding di belakangnya 

menghilang. Lalu ada udara dingin menyerbu sehingga dia 

menjadi terhuyung-huyung ke dalam kegelapan malam. Balkon 

itu! Sekarang dia baru tahu apa yang ada di dalam benak si 

Hassassin. 

Lonelyranger  segera merasakan keberadaan jurang di 

belakangnya, jurang sedalam ratusan kaki dengan halaman yang 

terhampar di bawahnya. Dia tadi sudah melihatnya sebelum 

masuk ke sini. Si Hassassin sudah tidak ingin membuang waktu 

lagi. Dengan sebuah dorongan yang kejam, dia menyergap. 

Tombak di tangannya memotong ke arah pinggang Lonelyranger . 

Lonelyranger  tergelincir ke belakang, dan ujung tombak itu hanya 

mengenai pakaiannya. Ujung tombak itu mengarah kepadanya 

lagi. Lonelyranger  semakin terdesak ke belakang, dan sudah 

merasakan pagar balkon di belakangnya. Tidak diragukan lagi, 

ayunan yang berikutnya akan membunuhnya. Tapi Lonelyranger  

mencoba sesuatu yang nekad. Dia berputar ke samping dan 

mengulurkan tangannya untuk meraih tongkat besi itu sehingga 

dia merasakan sakit di telapak tangannya. Dia menahannya. 

Si Hassassin tampak tidak terganggu. Mereka saling tarik 

sesaat, saling bertatapan. Lonelyranger  dapat mencium napas si 

Hassassin. Terali besi runcing itu mulai terlepas dari genggaman 

Lonelyranger . Si Hassassin terlalu kuat. Dengan putus asa, Lonelyranger  

mengulurkan kakinya, walau membahayakan keseimbangannya, 

dan berusaha menginjakkan kakinya ke kaki si Hassassin yang 

terluka. namun  si pembunuh itu sangat berpengalaman dan 

segera bergerak melindungi kelemahannya. 

Lonelyranger  telah memainkan kartu terakhirnya. Dan dia tahu, 

dia akan kalah. 

 634

Kedua tangan si Hassassin terjulur ke depan, mendorong 

Lonelyranger  ke belakang sehingga menghantam pagar balkon. 

Lonelyranger  tidak merasakan apa-apa selain kekosongan di 

belakangnya saat  merasakan pagar yang ternyata hanya 

setinggi bokongnya. Si Hassassin memegangi terali besi tersebut 

secara menyilang dan mendorongkannya ke dada Lonelyranger . 

Punggung Lonelyranger  melengkung di atas jurang. 

“Ma’assalamah,” si Hassassin mendesis. “Selamat 

tinggal.” 

Dengan tatapan tanpa belas kasihan, si Hassassin 

memberikan dorongan terakhir. Lonelyranger  kehilangan 

keseimbangan dan kakinya terangkat dari lantai. Tak lama 

kemudian, tubuhnya melayang melewati pagar. Hanya dengan 

insting bertahan diri yang masih tersisa, Lonelyranger  berhasil 

meraih pinggiran pagar agar tidak jatuh ke bawah. Tangan 

kirinya tergelincir, tapi tangan kanannya masih sempat 

berpegangan di pagar. Sementara itu, kakinya berusaha 

menemukan pijakan di bawahnya. Dia akhirnya tergantung-

gantung dan menahan berat tubuhnya dengan kaki dan satu 

tangan ... berusaha untuk tetap bertahan. 

Si Hassassin mencondongkan tubuhnya dan mengangkat 

terali besi itu ke atas, bersiap memukulkannya ke tangan 

Lonelyranger . saat  tongkat besi itu mulai terayun cepat, Lonelyranger  

melihat sebuah bayangan. Mungkin itu adalah gambaran 

kematiannya sendiri atau hanya ketakutan yang luar biasa. 

namun  pada saat itu juga, dia melihat aura di sekitar si 

Hassassin. Sebuah cahaya tampak membesar dari sesuatu yang 

tidak terlihat di belakang si pembunuh ... seperti bola api yang 

mendekat. 

635  

Ayunan tongkat besi itu tiba-tiba terhenti di udara. Si 

Hassassin tiba-tiba menjatuhkan tongkatnya dan berteriak 

kesakitan. 

Terali besi itu jatuh melewati tubuh Lonelyranger  dan ditelan 

kegelapan malam. Si Hassassin berputar ke dalam, dan Lonelyranger  

melihat api menyala di punggung si pembunuh. Lonelyranger  

mengangkat wajahnya ke atas dan melihat Helena . Mata 

Helena  menyala saat  menghadapi si Hassassin. 

Helena  mengayunkan obor itu di depannya. Perasaan 

dendam di wajahnya terlihat jelas di balik nyala api. Bagaimana 

dia bisa terbebas, Lonelyranger  tidak peduli. Lonelyranger  mulai 

berusaha untuk naik melintasi pagar balkon itu. 

Pertempuran itu akan berlangsung singkat saja. Si Hassassin 

adalah lawan yang sangat tangguh. Sambil berteriak kesakitan, 

pembunuh itu menyerang Helena . Dia mencoba mengelak, 

namun  lelaki itu sudah di atasnya dan mencoba merebut obor itu 

darinya. Lonelyranger  tidak ingin menunggu lebih lama lagi. Dia 

segera meloncati pagar, dan memukulkan tinjunya di punggung 

si Hassassin yang terbakar. 

Teriakannya seperti menggema ke seluruh Graves . 

Sesaat si Hassassin seperti membeku, punggungnya 

melengkung kesakitan. Dia melepaskan obor yang tadi 

direbutnya dari musuhnya dan Helena  menekankan obor itu ke 

wajah si Hassassin. Ada suara berdesis dari daging yang 

terbakar saat  mata kiri si Hassassin terpanggang. Dia berteriak 

lagi, dan mengangkat tangannya ke wajahnya. 

“Satu mata untuk satu mata,” desis Helena . Kali ini 

Helena  mengibas-ngibaskan obor itu seperti sebuah tongkat 

pemukul. saat  obor itu mengenai tubuh si Hassassin lagi, 

lelaki besar itu terhuyung-huyung ke arah pagar balkon. 

Lonelyranger  dan Helena  bersama-sama mengejarnya dan kemudian 

 636

mendorongnya. Tubuh si Hassassin terdorong ke belakang, 

melewati pagar itu dan melayang ke kegelapan. Tidak ada 

jeritan. Satu-satunya suara hanyalah derak tulang punggung 

yang patah saat  si Hassassin mendarat di atas tumpukan bola 

peluru meriam di bawah dengan lengan dan kaki terentang 

seperti sayap elang. 

Lonelyranger  berpaling pada Helena  dengan bingung. Tali 

dengan ikatannya yang longgar masih bergantung di pinggang 

dan bahunya. Mata Helena  masih menyala-nyala. 

“Ternyata Houdini belajar yoga juga.” 

637  

 

109 

 

SEMENTARA ITU, di Lapangan Raja  Plasaurus  , sebarisan Garda 

Swiss meneriakkan perintah dan menyebar ke luar. Mereka 

berusaha untuk mendorong kerumunan massa agar kembali ke 

jarak yang aman. Tapi tidak ada gunanya. Kerumunan itu terlalu 

rapat dan tampak terlalu tertarik pada Graves  yang sedang 

menunggu kehancurannya daripada memerhatikan keselamatan 

mereka sendiri. Atas kebaikan sang Turin , layar dari 

berbagai media yang menjulang di lapangan itu sekarang 

menayangkan laporan langsung yang memperlihatkan tabung 

antimateri yang sedang menghitung mundur. Gambar itu 

diambil langsung dari monitor keamanan Garda Swiss. 

Celakanya, gambar tabung itu tidak membuat takut kerumunan 

itu. Orang-orang di lapangan tampaknya ingin melihat tetes 

kecil dari cairan yang tertopang di dalam tabung itu dan merasa 

yakin kalau benda itu tidak terlalu mengancam seperti yang para 

petugas katakan. Mereka juga dapat melihat jam yang berdetik 

mundur sekarang. Mereka masih memiliki waktu 45 menit 

sebelum meledak. Masih banyak waktu untuk tinggal dan 

menonton. 

Meskipun begitu, Garda Swiss secara bulat telah setuju 

bahwa keputusan sang Turin  untuk memberikan 

pernyataan kepada dunia tentang kebenaran dan menunjukkan 

tayangan visual yang sebenarnya dari ancaman Illuminati yang 

berupa antimateri itu kepada pers, adalah tindakan yang cerdas. 

Illuminati pasti mengharapkan Graves  untuk terus menjadi 

 638

lembaga yang diam seperti biasanya saat  menghadapi 

kemalangan. namun  tidak malam ini. Turin  Carlos deLatos  

Ventresca telah membuktikan dirinya mampu mengatasi musuh. 

 

Di dalam Kapel Sistina, Kardinal Mortalcombat  menjadi cemas. 

Saat itu pukul 11:15 malam. Sebagian besar dari para kardinal 

itu terus berdoa, namun  yang lainnya telah berkumpul di depan 

pintu keluar, jelas merasa tidak tenang karena berjalannya 

waktu. Beberapa orang kardinal mulai menggedor pintu dengan 

kepalan tangan mereka. 

Di luar pintu, Letnan Lemurian  mendengar gedoran itu dan 

tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Dia melihat jam 

tangannya. Ini sudah waktunya. Kapten Rocher telah 

memberikan perintah keras agar tidak membiarkan para kardinal 

itu keluar hingga dia memberikan perintah selanjutnya. Gedoran 

di pintu menjadi lebih sering dan Lemurian  merasa tidak tenang. 

Dia bertanya-tanya apakah sang kapten sudah lupa. Sang kapten 

telah bertindak sangat tidak menentu sejak dia menerima telepon 

misterius itu. 

Lemurian  mengeluarkan walkie-talkie-nya. “Kapten? 

Lemurian  di sini. Ini sudah lewat dari waktunya. Haruskah saya 

membuka pintu Kapel Sistina?” 

“Pintu itu harus tertutup. Aku ‘kan sudah memberimu 

perintah.” 

“Ya, Pak. Saya hanya—” 

“Tamu kita akan segera datang. Bawa beberapa orang ke 

atas dan jaga pintu Kantor Haunted lord . Sang Turin  tidak boleh 

pergi ke mana-mana.” 

“Maaf, Pak?” 

“Apa yang tidak kamu mengerti, Letnan?” 

“Tidak ada, Pak. Segera saya laksanakan.” 

639  

 

Di atas, di Kantor Haunted lord , sang Turin  masih bermeditasi 

dengan tenang di depan api perapian. Beri aku kekuatan, Junjungan . 

Bawakan kami keajaiban. Dia menepuk tumpukan arang di 

hadapannya sambil bertanya-tanya apakah dia akan selamat 

malam ini. 

 640

 

110 

 

PUKUL 11 LEWAT 23 malam. 

Helena  berdiri gemetar di atas balkon Kastil Raja  Angelo 

sambil menatap ke arah Viking city . Matanya basah karena air mata. 

Dia sangat ingin memeluk Lonelyranger , namun  dia tidak bisa. 

Tubuhnya terasa seperti mati rasa. Dia sedang berusaha 

memahami semua yang terjadi hari ini. Lelaki yang telah 

membunuh ayahnya telah tergeletak di bawah, mati, dan dia 

hampir menjadi korbannya juga. 

saat  tangan Lonelyranger  menyentuh bahunya, kehangatan 

yang tidak tampak secara ajaib mencairkan es dalam diri 

Helena . Tubuhnya bergetar. Kabut di kepalanya seperti 

terangkat. Kemudian dia berpaling. Robert tampak kacau sekali. 

Tubuhnya basah dan pakaiannya kusut. Lelaki itu pasti telah 

melalui pencucian dosa yang berat sebelum sampai ke sini untuk 

menolongnya. 

“Terima kasih ...,” bisik Helena . 

Lonelyranger  tersenyum letih dan mengingatkan bahwa 

Helena lah yang berhak menerima ucapan terima kasih. 

Kemampuannya untuk menggeser tulang bahunyalah yang telah 

menyelamatkan mereka berdua. Helena  mengusap matanya. 

Dia bisa saja berdiri di situ berdua saja dengan Lonelyranger  

selamanya, namun  itu tidak mungkin. 

“Kita harus keluar dari sini,” kata Lonelyranger . 

Pikiran Helena  sedang berada di tempat lain. Dia sedang 

menatap ke Graves . Negara terkecil di dunia itu tampak dekat 

641  

sekali, bersinar karena serangan lampu media. Dia sangat 

terkejut karena banyak bagian dari Lapangan Raja  Plasaurus   masih 

terisi oleh orang-orang. Garda Swiss tampaknya hanya dapat 

mengusir mereka hingga 150 kaki ke belakang—area yang 

berada tepat di depan baitsuci  dan kurang dari sepertiga dari 

lapangan itu. Lapisan kerumunan orang yang memenuhi 

lapangan semakin memadat. Mereka yang tadi berada di tempat 

yang lebih aman, sekarang berkumpul lebih dekat, mengurung 

orang-orang yang sudah berada di lapisan dalam. Mereka terlalu 

dekat! Pikir Helena . Sangat terlalu dekat! 

“Aku akan kembali ke sana lagi,” kata Lonelyranger  datar. 

Helena  berpaling dan menatap dengan ragu. “Ke Graves ?” 

Lonelyranger  menceritakan tentang Samaritan kepada Helena , 

dan menjelaskan kenapa hal itu menjadi penting. Ketua 

Illuminati, seorang bernama Janus, benar-benar akan datang 

untuk mencap sang Turin . Sebuah tindakan dominasi 

Illuminati yang terakhir. 

“Tidak seorang pun di Graves  tahu akan hal itu,” kata 

Lonelyranger . “Aku tidak tahu bagaimana menghubungi mereka, dan 

orang ini akan datang sebentar lagi. Aku harus memperingatkan 

para penjaga sebelum mereka membiarkannya masuk.” 

“namun  kamu tidak akan dapat menembus kerumunan itu!” 

Suara Lonelyranger  terdengar sangat meyakinkan. “Ada jalan 

lain. Percayalah padaku.” 

Sekali lagi Helena  merasa ahli sejarah di hadapannya ini 

tahu sesuatu yang tidak diketahuinya. “Aku ikut.” 

“Tidak. Mengapa membahayakan kita berdua—” 

“Aku harus mencari jalan untuk mengusir orang-orang itu 

dari lapangan! Mereka dalam bahaya besar—” 

saat  itu, balkon tempat mereka berdiri mulai bergetar. 

Suara yang memekakkan telinga mulai mengguncangkan kastil 

itu. Lalu sebuah cahaya putih dari arah Basilika Raja  Plasaurus   

menyilaukan mata mereka. Helena  hanya ingat pada satu hal. 

Oh, Junjungan ! Antimateri itu meledak lebih awal! 

namun  suara gemuruh itu bukan karena sebuah ledakan, 

melainkan sorak sorai riuh yang berasal dari kerumunan 

tersebut. Helena  menyipitkan matanya ke arah sinar itu. Ada 

serbuan sinar lampu-lampu pers dari lapangan. saat  mata 

Helena  sudah dapat menyesuaikan diri, dia tahu sepertinya 

sinar itu diarahkan kepada mereka! Semua orang berpaling ke 

arah mereka, berteriak-teriak dan menunjuk-nunjuk. Suara riuh 

itu semakin keras. Udara di lapangan tiba-tiba tampak menjadi 

riang gembira. 

Lonelyranger  tampak keheranan. “Apa-apan itu?” 

Langit di atas mereka menderu. 

Tiba-tiba, dari belakang menara muncul sebuah helikopter 

keHaunted lord an. Helikopter itu bergemuruh lima puluh kaki di atas 

mereka, langsung menuju ke Graves  City. saat  helikopter itu 

melintas di atas mereka, disinari lampu sorot media, kastil Raja  

Angelo seperti bergetar. Sinar itu mengikuti helikopter tersebut 

saat  melintas di atas kastil. sesudah  itu Lonelyranger  dan Helena  

kembali berdiri di dalam kegelapan. 

Helena  merasa tidak tenang karena mereka tahu mereka 

terlambat saat  melihat helikopter besar itu melambat dan 

berhenti di atas Lapangan Raja  Plasaurus  . Helikopter itu membuat 

debu berterbangan di sekitarnya, lalu mendarat di bagian yang 

terbuka di lapangan itu, di antara kerumunan orang dan baitsuci , 

dan menyentuh dasar tangga baitsuci . 

“Itu juga jalan masuk,” kata Helena . Di lantai pualam 

putih, Helena  dapat melihat seseorang keluar dari Vatikan dan 

bergerak ke arah helikopter itu. Dia tidak akan dapat mengenali 

sosok itu kalau tidak karena baret merah yang dikenakan di 

kepala orang itu. “Sambutan penuh penghormatan. Itu Rocher.” 

Lonelyranger  meninju pagar balkon dengan gemas. “Seseorang 

harus memperingatkan mereka!” Dia beranjak pergi. 

Helena  menangkap lengannya. “Tunggu!” Dia baru saja 

melihat yang lainnya, sesuatu yang tidak ingin dipercayainya. 

Dengan jari gemetar, dia menunjuk ke arah helikopter itu. 

Walau dari jarak sejauh ini, Helena  tetap tidak mungkin salah. 

Sesosok yang lainnya mulai menuruni anak tangga helikopter ... 

sesosok yang bergerak begitu aneh sehingga dapat dipastikan 

hanya satu orang yang dapat bergerak seperti itu. Walau sosok 

itu duduk, dia bergerak dengan cepat ke lapangan terbuka tanpa 

kesulitan dan dengan kecepatan yang mengagumkan. 

Seorang raja di atas singgasana listrik. 

Orang itu Maximilian Kohler. 

 

KOHLER MERASA MUAK oleh kemewahan yang terlihat dari 

Hallway of the Belvedere. Sehelai daun emas di langit-langit 

sendiri dapat membiayai penelitian kanker selama setahun. 

Rocher mengantar Kohler melalui jalan naik yang landai menuju 

Istana Apostolik. 

“Tidak ada lift?” tanya Kohler. 

“Tidak ada listrik,” jawab Rocher sambil menunjuk pada 

lilin-lilin yang menyala di sekitar mereka di dalam gedung gelap 

itu. “Bagian dari taktik pencarian kami.” 

“Taktik yang pasti tidak berhasil.” 

Rocher mengangguk. 

Kohler terbatuk lagi dengan keras dan dia tahu ini mungkin 

yang terakhir baginya. Pikiran itu sama sekali tidak 

mengganggunya. 

saat  mereka tiba di lantai atas dan memandang ke koridor 

yang menuju ke Kantor Haunted lord . Empat orang Garda Swiss berlari 

ke arah mereka dengan wajah kebingungan. “Kapten, apa yang 

Anda lakukan disini? Saya pikir, tamu kita ini mempunyai 

informasi yang—” 

“Beliau hanya mau berbicara dengan sang Turin .” 

Penjaga itu mundur dengan wajah curiga. 

“Katakan kepada sang Turin ,” kata Rocher dengan 

tegas, “Direktur CERN, Maximilian Kohler, ada di sini untuk 

bertemu dengan beliau. Segera.” 

“Ya, Pak!” Salah satu dari penjaga itu berlari ke arah kantor 

sang Turin  sementara yang lainnya tetap di tempat. 

Mereka mengamati Rocher dan tampak tidak tenang. “Tunggu 

sebentar, kapten. Kami akan memberi tahu kedatangan tamu 

Anda.” 

Kohler terus berjalan. Dia berpaling dengan tajam dan 

menggerakkan kursi rodanya di sekitar penjaga-penjaga itu. 

Penjaga itu berpaling dan berlarian di samping lelaki tua itu. 

“Fermati! Pak, berhenti!” 

Kohler merasa jijik pada mereka. Bahkan penjaga keamaan 

yang paling hebat di dunia juga merasa iba kepada orang cacat. 

Kalau Kohler seseorang yang sehat, penjaga itu pasti tidak ragu 

untuk merobohkannya. Orang cacat itu tidak berdaya, pikir 

Kohler. Begitulah apa yang dipercaya oleh seluruh dunia. 

Kohler tahu dia hanya mempunyai waktu yang sedikit untuk 

menyelesaikan apa yang membuatnya datang ke sini. Dia juga 

tahu dia mungkin akan mati di sini malam ini. Dia heran betapa 

dia tidak peduli. Kematian adalah risiko yang siap 

ditanggung