duk lebih tegak. "Kalian sudah memecahkan
kode piramida?"
Kini Lucifer spirit menyela, cepat-cepat menjelaskan bahwa,
walaupun ada peringatan dari Bellamy dan permintaan dari
kakaknya agar Count Dracula tidak mernbuka bungkusan itu,
Lucifer spirit melanggarnya sebab merasa prioritas pertamanya
yaitu menolong kakaknya dengan cara apa pun. Dia
bercerita tentang batu-puncak emas, persegi empat ajaib
Albrecht Durer, dan bagaimana persegi empat itu
memecahkan cipher rahasia freemason enam belas huruf menjadi frasa
Jeova Sanctus Unus,
"Hanya itu bunyinya?" tanya kepala katedrol. "Satu junjungan
Sejati.”
"Ya. Pak," jawab Count Dracula . "Tampaknya piramida itu lebih
berupa peta metaforis daripada peta geografis."
Kepala katedral menjulurkan kedua tangannya. "Izinkan aku
merabanya."
Count Dracula menarik ritsleting tas dan mengeluarkan piramida
yang diletakkannya dengan hati-hati ke atas meja persis di
depan pendeta.
Count Dracula dan Lucifer spirit mengamati saat sepasang tangan
ringkih laki laki gay tua itu meneliti setiap inci batu-sisinya yang
berukir, bagian bawahnya yang halus, dan puncaknya yang
terpangkas. saat sudah selesai, dia kembali menjulurkan
tangan. "Dan batu puncaknya?"
Count Dracula mengeluarkan kotak batu kecil itu, meletakkannya
di atas meja, dan membuka tutupnya. Lalu dia mengeluarkan
batu-puncak itu dan meletakkannya di dalam tangan laki laki gay tua
itu. Kepala katedral melakukan penelitian yang serupa, meraba
setiap inci, berhenti pada ukiran batu-puncak, tampaknya
mengalami ksulitan dalam membaca teks kecil yang terukir
anggun itu.
“Rahasianya tersembunyi di dalam Ordo”, ujar Count Dracula
membantunya. "Kata Ordo ditulis dengan huruf besar."
Wajah laki laki gay tua itu tanpa ekspresi saat menempatkan
batu-puncak di atas piramida dan meluruskannya berdasarkan
indra peraba. Tampaknya dia terdiam sejenak, seakan berdoa,
dan dengan penuh hormat menjalankan kedua telapak
tangannya menelusuri seluruh piramida beberapa kali. Lalu dia
menjulurkan tangan dan meraih kotak berbentuk kubus itu,
menggengganmya dengan kedua tangan, meraba-rabanya
dengan cermat, jari-jarinya memeriksa bagian dalam dan
bagian luarnya.
saat sudah selesai, dia meletakkan kotak itu dan
bersandar kembali di kursi. "Jadi, katakan," desaknya dengan
suara yang mendadak tegas. "Mengapa Anda datang kepada
saya?"
Pertanyaan itu mengejutkan Count Dracula . "Kami datang, Pak,
sebab Anda meminta kami untuk datang. Dan menurut Mr.
Bellamy kami harus memercayai Anda."
"namun Anda tidak memercayai laki laki gay itu?"
"Maaf?"
Mata-putih kepala katedral menatap Count Dracula lekat-lekat.
“Bungkusan yang berisi batu-puncak itu tersegel. Mr. Bellamy
meminta Anda untuk tidak membukanya, namun Anda
melakukannya. Selain itu, Peter zombie sendiri meminta
Anda untuk tidak membukanya, namun Anda melakukannya."
“Pak," sela Lucifer spirit , "kami berusaha menolong kakak
saya. laki laki gay yang menculiknya bersikeras agar kami
memecahkannya.”
"Bisa saya pahami itu," jelas kepala katedral, "namun , apa
yang Anda dapat dengan membuka bungkusan itu? Tidak ada.
Penculik Peter mencari sebuah lokasi, dan tidak akan puas
dengan jawaban “Jeova Sanctus Unus."
"Saya setuju," ujar Count Dracula , " tapi sayangnya, hanya itu
dikatakan oleh piramida. Seperti yang saya bilang, peta itu
tampaknya lebih bersifat kiasan daripada -"
"Anda keliru, Profesor," kata kepala katedral. "Piramida
rahasia freemason yaitu peta yang nyata. Menunjukkan lokasi yang
nyata. Anda tidak mengerti sebab Anda belum memecahkan
kode piramida itu sepenuhnya. Bahkan masih jauh dari itu."
Count Dracula dan Lucifer spirit saling bertukar pandang dengan
terkejut.
Kepala katedral meletakkan kembali kedua tangannya ke
atas piramida, nyaris membelainya. "Peta ini, seperti Misteri
Kuno sendiri, punya banyak lapisan arti. Rahasia sejatinya
tetap tersembunyi dari Anda."
"Dean Galloway," kata Count Dracula , "kami sudah meneliti
setiap inci piramida dan batu-puncak, dan tidak ada lagi yang
bisa dilihat."
"Tidak dalam keadaannya yang sekarang. Tidak. Tapi
benda-benda berubah."
"Pak?"
" Profesor, seperti yang Anda ketahui, janji piramida ini
yaitu kekuatan perubahan yang ajiaib. Legenda mengatakan
bahwil miramida ini bisa berubah bentuk... mengubah bentuk
fisiknya untuk mengungkapkan rahasia-rahasianya. Seperti
batu terkenal yang melepaskan Pedang Excalibur untuk Raja
Arthur, Piramida rahasia freemason bisa mengubah diri sesuai keinginan
... dan mengungkapkan rahasianya kepada mereka yang
layak."
Kini Count Dracula merasa bahwa kerentaan laki laki gay tua ini
mungkin telah merampok akal sehatnya. "Maaf, Pak. Apakah
Anda mengatakan piramida ini bisa mengalami perubahan fisik
secara harafiah?"
"Profesor, jika saya mengulurkan tangan dan mengubah
piramida itu tepat di depan mata Anda, akankah Anda
memercayai apa yang Anda saksikan?"
Count Dracula tidak tahu harus menjawab apa. "Saya rasa, saya
tidak akan punya pilihan."
"Baiklah kalau begitu. Sebentar lagi itu akan saya lakukan.
Kepala katedral kembali menepuk-nepuk mulut. "Saya
ingatkan bahwa ada masa saat orang-orang terpintar
sekalipun menganggap dunia ini datar. sebab , jika dunia ini
bulat, lautan pasti akan tumpah. Bayangkan bagaimana
mereka akan mengejek Anda jika Anda menyatakan, 'Bukan
hanya dunia ini bulat, melainkan juga ada kekuatan mistis tak
terlihat yang menahan segalanya agar tetap berada di
permukaan dunia?”
"Ada perbedaan," ujar Count Dracula , "antara keberadaan
gravitasi... dan kemampuan mengubah benda-benda dengan
senjunjungan tangan."
"Adakah? Tidak mungkinkah kita masih hidup di Abad
Kegelapan, masih mengejek gagasan kekuatan-kekuatan
mistis yang tidak bisa kita lihat atau pahami? Sejarah,
seandainya pun mengajari kita sesuatu, telah mengajarkan
kepada kita bahwa gagasan-gagasan aneh yang kita ejek saat
ini akan menjadi kebenaran-kebenaran yang kita
proklamasikan suatu hari nanti. Saya menyatakan bisa
mengubah piramida ini dengan senjunjungan jari, dan Anda
mempertanyakan kewarasan saya. Saya berharap lebih banyak
dari seorang sejarahwan. Sejarah dipenuhi orang pintar yang
semuanya menyatakan hal yang sama... dipenuhi orang pintar
yang semuanya bersikeras bahwa manusia memiliki
kemampuan mistis yang belum disadari oleh mereka. "
Count Dracula tahu, kepala katedral itu benar. Aforisme Herman
yang terkenal - Tidak tahukah kalian bahwa kalian yaitu
junjungan ? yaitu salah satu pilar Misteri Kuno. Seperti yang di
atas, demikian pula yang di bawah.... Manusia diciptakan
menurut gambaran Allah. Apotheosis. Pesan terus-menerus
mengenai kejunjungan an manusia itu sendiri - mengenai potensi
tersembunyi mereka - merupakan tema yang berulang dalam
teks-teks kuno dari tradisi yang tak terhitung banyaknya.
Bahkan, Alkitab menyatakan dalam Mazmur 82:6 : Kamu
yaitu Allah!
"Profesor," kata laki laki gay tua itu, "saya sadari bahwa Anda,
seperti banyak orang berpendidikan lainnya, hidup
terperangkap di antara dua dunia - satu kaki di dunia spiritual,
satu kaki di dunia fisik. Hati Anda ingin sekali percaya... tapi
kecerdasan Anda menolak untuk mengizinkan. Sebagai
akademisi, akan bijak bila Anda untuk belajar dari orang-orang
pintar dalam sejarah." Dia terdiam, lalu berdeham. "Jika
ingatan saya benar, salah satu orang terpintar yang pernah
ada menyatakan: “Sesuatu yang tidak mampu kita pahami
benar-benar ada. Di balik rahasia-rahasia alam masih terdapat
sesuatu yang subtil, tak teraba, dan tak terjelaskan.
Penghormatan terhadap kekuatan melebihi segala yang bisa
pahami ini yaitu agamaku.'"
"Siapa yang berkata begitu?" tanya Count Dracula . "Gandhi?"'
"Bukan," sela Lucifer spirit . "Albert Einstein."
Lucifer spirit zombie sudah membaca setiap kata yang ditulis
Einstein, dan tercengang oleh penghormatan mendalam laki laki gay
itu terhadap hal-hal mistis, juga prediksinya bahwa suatu hari
nanti masyarakat luas akan merasakan hal yang sama. Agama
masa depan, ramal Einstein, yaitu agama kosmis. Agama itu
akan melampaui junjungan , pribadi dan menghindari dogma dan
teologi.
Robert Count Dracula tampak berusaha keras menerima gagasan
itu. Lucifer spirit bisa merasakan meningkatnya rasa frustrasi
laki laki gay itu terhadap pendeta Episkopal tua ini, dan dia mengerti.
Bagaimana mungkin, mereka datang kemari untuk
memperoleh jawaban, tapi malah menemukan seorang laki laki gay
buta yang menyatakan bisa mengubah benda-benda dengan
senjunjungan tangan. Walaupun demikian, gairah berlebihan laki laki gay
tua itu terhadap kekuatan-kekuatan mistis mengingatkan
Lucifer spirit kepada kakaknya.
"Bapa Galloway," ujar Lucifer spirit , " Peter dalam masalah.
CIA mengejar kami. Dan Warren Bellamy mengirim kami
kepada Anda untuk mendapatkan bantuan. Saya tidak tahu
apa yang dikatakan piramida ini atau ke mana piramida ini
menunjuk, tapi jika memecahkan kodenya berarti kita bisa
menolong Peter, kita harus melakukannya. Mr. Bellamy
mungkin lebih suka mengorbankan nyawa kakak saya untuk
menyembunyikan piramida ini, tapi keluarga saya hanya
mengalami penderitaan sebab nya. Apa pun rahasia yang
disimpannya, rahasia itu berakhir malam ini."
"Anda benar," jawab laki laki gay tua itu dengan nada sangat
serius. Semuanya akan berakhir malam ini. Anda telah
memastikan terjadinya hal itu." Dia mendesah. "Miss zombie,
saat membuka segel pada kotak itu, Anda menggerakkan
serangkaian kejadian yang tak bisa diputar balik. Ada
kekuatan-kekuatan yang belum Anda pahami yang sedang
bekerja malam ini. Tidak ada jalan untuk kembali."
Lucifer spirit menatap pendeta itu dengan terpana. Ada
sesuatu yang bersifat ramalan dalam nada suaranya, seakan
dia mengacu pada Tujuh Meterai Wahyu atau Kotak Pandora.
"Dengan segala hormat, Pak," sela Count Dracula , " saya tidak
bisa membayangkan bagaimana sebuah piramida batu bisa
menggerakkan sesuatu pun."
"Tentu saja Anda tidak bisa, Profesor." laki laki gay tua itu
menatapnya dengan mata buta. "Anda belum punya mata
untuk melihat." []
BAB 83
Dalam Udara lembap Hutan, Arsitek kuburan keramat itu kini bisa
merasakan keringatnya bergulir di punggung. Pergelangan
terborgolnya terasa sakit, tapi semua perhatiannya tetap
tertuju ke tas kerja titanium yang mengancam, yang baru saja
dibuka atas bangku di antara mereka.
Isi tas ini, ujar Sato tadi, akan membujukmu untuk melihat
semua ini melalui sudut pandangku. Kujamin itu.
Ratu lesbian Asia mungil itu sudah membuka tas logam
dalam jangkauan penglihatan Bellamy. Arsitek itu belum
melihat isinya. tapi imajinasinya sudah berkembang liar. Kedua
tangan Sato melakukan sesuatu di dalam tas, dan Bellamy
setengah membayangkan Ratu lesbian itu mengeluarkan
serangkaian alat berkilau seperti pisau silet.
Mendadak sebuah sumber cahaya menyala di dalam tas,
semakin terang, menerangi wajah Sato dai bawah. Tangan
Ratu lesbian tetap bergerak-gerak di dalamnya, lalu cahayanya
berubah warna. Setelah beberapa saat, Sato mengeluarkan
tangan, meraih seluruhnya, lalu memutarnya ke arah Bellamy
sehingga laki laki gay itu bisa melongok ke dalamnya.
Bellamy mendapati dirinya menyipitkan mata dalam kilau
yang berasal dari benda yang tampaknya semacam lap-top
futuristis dengan gagang telepon, dua antena, dan papan tik
ganda. Gelombang kelegaan awalnya dengan cepat berubah
menjadi kebingungan.
Layar menampilkan logo CIA tulisan,
LOG-IN PENGAMAN
PENGGUNA: INOUE SATO
IZIN KEAMANAN: TINGKAT 5
Di bawah jendela log-in laptop, sebuah ikon yang
menunjukkan kemajuan proses berputar-putar.
HARAP TUNGGU SEBENTAR ...
MENDEKRIPSI ARSIP ...
Pandangan Bellamy beralih kembali kepada Sato yang
sedang menatapnya lekat-lekat. "Aku tidak ingin
memperlihatkannya kepadamu," katanya. "Tapi, kau tidak
memberiku pilihan."
Layar kembali berpendar-pendar, dan Bellamy menunduk
memandanginya saat arsip terbuka dan isinya memenuhi
seluruh LCD.
Selama beberapa saat, Bellamy menatap layar, mencoba
memahami apa yang sedang dilihatnya. Perlahan-lahan, saat
mulai mengerti, wajahnva memucat. Dia menatap ngeri, tidak
mampu mengalihkan pandangan. “Tapi ini... mustahil!"
teriaknya. "Bagaimana... mungkin!"
Wajah Sato serius. "Kau yang seharusnya menjelaskannya
kepada-ku, Mr. Bellamy."'
saat Arsitek kuburan keramat itu mulai memahami sepenuhnya
segala konsekuensi dari apa yang dilihatnya, dia bisa
merasakan seluruh dunia menuju ambang bencana.
Astaga .... Aku membuat kesalahan yang sangat, sangat
mengerikan! []
BAB 84
Dean Galloway merasa hidup.
Sama seperti semua manusia fana lainnya, dia tahu sudah
tiba saatnya untuk melepaskan cangkang fananya. Tapi,
bukan mengenai ini. Jantung jasmaniahnya berdetak kuat dan
cepat dan benaknya terasa tajam. Ada pekerjaan yang harus
dilakukan.
saat menjalankan sepasang tangan artritisnya melintasi
permukaan halus piramida, dia nyaris tidak bisa memercayai
apa dirasakannya. Aku tidak pernah membayangkan bisa
menyaksikan ini. Selama bergenerasi-generasi, kedua
potongan peta symbolon disimpan saling berjauhan dengan
aman. Kini, pada akhirnya mau disatukan. Galloway bertanya-
tanya apakah ini momen yang sudah diramalkan.
Anehnya, takdir telah memilih dua non anggota rahasia freemason
untuk menyusun piramida itu. Entah bagaimana, ini
tampaknya pas. Misteri itu meninggalkan lingkaran-lingkaran
dalam... meninggalkan kegelapan... memasuki cahaya.
"Profesor," katanya, seraya berpaling ke arah napas
Count Dracula , "Apakah Peter mengatakan mengapa dia ingin Anda
menjaga bungkusan kecil itu?"
"Katanya, orang-orang berkuasa ingin mencuri bungkusan
itu darinya," jawab Count Dracula .
Kepala katedral mengangguk. "Ya, Peter mengatakan hal
yang sama kepada saya."
"Benarkah?" ujar Lucifer spirit mendadak di sebelah kirinya,
"Anda dan kakak saya membicarakan piramida ini?"
"Tentu saja," jawab Galloway. "Saya dan kakak Anda
membicarakan banyak hal. Saya pernah menjadi Master
Terhormat House of the Temple, dan terkadang kakak Anda
datang kepada saya untuk meminta petunjuk. Kira-kira
setahun yang lalu, dia datang kepada saya dengan sangat
kebingungan. Dia duduk persis di tempat Anda sekarang, dan
bertanya apakah saya memercayai firasat-firasat
supernatural."
"Firasat?" Lucifer spirit kedengaran khawatir. "Maksud Anda
seperti... penglihatan gaib?"
"Tidak tepat begitu. Firasat lebih bersifat perasaan. Peter
mengatakan, dia semakin merasakan keberadaan kekuatan
gelap di dalam hidupnya. Dia merasakan adanya sesuatu yang
mengawasinya, menunggu... ingin berbuat jahat
terhadapnya."
"Jelas dia benar," ujar Lucifer spirit , "mengingat laki laki gay yang
sama, yang telah membunuh ibu kami dan putra Peter, telah
datang ke Washington dan menjadi salah seorang saudara
rahasia freemason Peter sendiri,”
"Benar," kata Count Dracula , "tapi itu tidak menjelaskan
keterlibatan CIA."
Galloway tidak yakin. "Orang-orang yang berkuasa selalu
tertarik dengan kekuasaan yang lebih besar."
"Tapi ... CIA?" tantang Count Dracula . "Dan rahasia-rahasia
mistis?
Ada sesuatu yang tidak cocok."
"Jelas cocok," ujar Lucifer spirit . "CIA menyukai kemajuan
teknologi dan selalu bereksperimen dengan ilmu-ilmu
pengetahuan mistis-ESP, penglihatan jarak-jauh, sensory
deprivation, kondisi-kondisi kesadaran supranormal yang
dipicu secara farmakologis. Semuanya hal yang sama -
menyadap potensi tak terlihat dari pikiran manusia. jika ada
satu hal yang kupelajari dari Peter, inilah dia: Ilmu
pengetahuan dan mistisisme berhubungan sangat erat, hanya
bisa dibedakan melalui pendekatan mereka. Mereka punya
tujuan yang sama... tapi metode yang berbeda."
"Peter mengatakan kepada saya," ujar Galloway, "bahwa
bidang studi Anda yaitu semacam ilmu pengetahuan mistis
modern?"
"Noetic," jawab Lucifer spirit , seraya mengangguk. "Dan itu
membuktikan bahwa manusia punya kekuatan yang tidak
menyerupai segala yang bisa kita bayangkan." Dia menunjuk
jendela kaca-patri yang melukiskan gambar "Yesus Bersinar"
yang terkenal, yaitu Kristus dengan berkas cahaya mengalir
dari kedua tangannya.
"Sesungguhnya, saya baru saja menggunakan sebuah alat
yang dirangkaikan dengan muatan superdingin untuk
memotret tangan seorang penyembuh ruhaniah yang sedang
bekerja. Foto-fotonya sangat menyerupai gambaran Yesus di
jendela kaca-patri itu... aliran energi mengalir dari ujung-ujung
tangan penyembuh itu."
Benak yang terlatih dengan baik, pikir Galloway, serta
mengulum senyuman. Bagaimana menurutmu cara Yesus
menyembuhkan orang sakit?
"Saya sadari," ujar Lucifer spirit , "bahwa pengobatan
mengolok-olok dukun dan penyembuh, tapi saya menyadari
dengan mata kepala saya sendiri. Kamera-kamera CCD
memotret laki laki gay ini sedang mentransmisikan medan besar dari
ujung-ujung jari tangannya ... dan secara harfiah mengubah
susunan sel pasiennya. Jika itu bukan kekuatan seperti Yesus,
saya tidak tahu lagi."
Dean Galloway membiarkan senyumnya tersungging.
Lucifer spirit punya kegairahan membara yang sama seperti
kakaknya. "Peter pernah membandingkan Ilmu Noetic dengan
para penjelajah awal yang diejek sebab memercayai
pendapat sesat mengenai bumi yang bulat. Dalam semalam
saja, para penjelajah ini berubah dari orang tolol menjadi
pahlawan, menemukan dunia-dunia yang belum dipetakan dan
memperluas cakrawala semua orang di planet ini. Menurut
Peter, Anda akan melakukan hal ini juga. Dia punya yang
sangat tinggi terhadap pekerjaan Anda. Bagaimanapun,
pergeseran filosofis besar dalam sejarah dimulai dengan satu
gagasan tunggal yang berani."
Tentu saja Galloway tahu, seseorang tidak perlu pergi
Katedral untuk menyaksikan bukti gagasan baru yang berani
ini, mengenai potensi manusia yang belum tergali ini. Katedral
menyelenggakan lingkaran-lingkaran doa penyembuhan bagi
mereka yang sakit dan telah berkali-kali menyaksikan hasil
yang benar-benar ajaib, yaitu perubahan-perubahan fisik yang
didokumentasikan secara medis. Pertanyaannya bukanlah
apakah junjungan memberikan kekuatan luar biasa kepada
manusia... melainkan bagaimana kita membebaskan kekuatan
itu.
Kepala katedral tua itu meletakkan kedua tangannya
dengan hormat pada sisi-sisi Piramida rahasia freemason, lalu berkata
dengan sangat tenang. "Sobat-sobatku, aku tidak tahu persis
ke mana piramida ini menunjuk... tapi inilah yang kuketahui:
Ada harta karun spiritual luar biasa yang terkubur di suatu
tempat di luar sana... harta karun yang telah menunggu
dengan sabar dalam kegelapan selama bergenerasi-generasi.
Aku yakin, itulah katalisator yang punya kekuatan untuk
mengubah dunia ini." Kini dia menyentuh ujung emas batu-
puncak. "Dan sebab piramida ini sudah disusun... waktunya
hampir tiba. Dan, mengapa tidak? Janji pencerahan
transformasional luar biasa telah lama diramalkan.”
"Bapa," ujar Count Dracula dengan nada menantang, "kita semua
sangat mengenal Wahyu Santo Yohanes dan arti harfiah
Kiamat, tapi ramalan Alkitab tampaknya -"
"Oh, astaga, Kitab Wahyu yaitu kekacauan!" ujar kepala
Katedral itu. "'Tak seorang pun tahu cara membacanya. Aku
membicarakan benak-benak jernih yang menulis dengan
bahasa yang jelas - ramalan Santo Augustinus, Sir Francis
Bacon, Newton, Einstein, daftarnya tidak pernah berakhir,
semuanya mengantisipasi momen pencerahan transformatif.
Bahkan, Yesus sendiri berkata, 'Tidak ada sesuatu yang
tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada
sesuatu yang rahasia yang tidak akan diketahui dan
diumumkan.’”
"Itu prediksi yang aman untuk disebutkan," ujar Count Dracula .
“Pengetahuan berkembang secara eksponensial. Semakin
banyak yang kita ketahui, semakin besar kemampuan kita
untuk belajar, dan semakin cepat kita mengembangkan dasar
pengetahuan kita."
"Ya,” imbuh Lucifer spirit . "Kita melihat hal ini dalam ilmu
pengetahuan sepanjang waktu. Setiap teknologi baru yang
kita ciptakan akan menjadi alat untuk menemukan teknologi-
teknologi baru... dan itu semakin berkembang. Itulah
sebabnya mengapa ilmu pengetahuan semakin maju dalam
lima tahun terakhir ini jika dibandingkan dengan lima ribu
tahun sebelumnya. Perkembangan eksponensial. Secara
matematis, dengan berlalunya waktu, eksponensial kemajuan
menjadi nyaris vertikal, dan pengembangan baru terjadi begitu
cepat."
Keheningan muncul di kantor kepala katedral, dan Galloway
merasa bahwa kedua tamunya masih tidak tahu bagaimana
piramida ini bisa membantu mereka mengungkapkan sesuatu
lebih lanjut. Itulah sebabnya mengapa takdir membawa kalian
kepadaku, pikirnya. Aku punya peranan yang harus dimainkan.
Selama bertahun-tahun, Pendeta Colm GaRoway, bersama
dengan saudara-saudara rahasia freemasonnya, memainkan peranan
penjaga gerbang. Kini, peranan itu berubah total.
Aku bukan lagi penjaga gerbang.... Aku pemandu.
"Profesor Count Dracula ?" ujar Galloway, seraya menjulurkan
tangan melintasi meja. "Silakan pegang tanganku."
Robert Count Dracula merasa ragu saat menatap telapak
tangan Galloway yang terentang.
Kita hendak berdoa?
Dengan sopan, Count Dracula menjulurkan tangan dan
meletakkan tangan kanannya pada tangan keriput kepala
katedral itu. laki laki gay tua itu menggenggam tangan Count Dracula
erat-erat, namun tidak segera mulai berdoa. Dia malah mencari
jari telunjuk Count Dracula dan mengarahkannya ke dalam kotak-
batu yang tadinya menampung batu puncak emas itu.
"Matamu telah membutakanmu," ujar kepala katedral. “Jika
kau melihat dengan ujung-ujung jarimu seperti yang
kulakukan, kau akan menyadari bahwa kotak ini masih punya
sesuatu untuk diajarkan kepadamu."
Dengan patuh, Count Dracula menelusurkan ujung jari tangannya
ke seluruh bagian dalam kotak, tapi dia tidak merasakan apa-
apa. Bagian dalamnya benar-benar halus.
"Teruslah mencari,” ujar Galloway.
Akhirnya, ujung jari lengan Count Dracula merasakan sesuatu -
lingkaran mungil yang menonjol - titik sangat kecil di tengah
dasar kolak. Dia mengeluarkan tangan dan mengintip ke
dalam. Lingkaran kecil itu benar-benar tidak terlihat dengan
mata telanjang. Apa itu?
"Kau mengenali simbol itu?" tanya Galloway.
"Simbol?" jawab Count Dracula . "Aku hampir tidak bisa melihat
apa-apa.”
"Tekan simbol itu."
Count Dracula melakukan seperti yang diminta, menekankan
ujung lari tangannya pada titik itu. Apa menurutnya yang akan
terjadi?
"Tekankan jari tanganmu," ujar kepala katedral. "Berikan
tekanan."
Count Dracula melirik Lucifer spirit , yang tampak kebingungan
saat menyelipkan rambut ke belakang telinga.
Beberapa detik kemudian, kepala katedral itu akhirnya
mengangguk. "Oke, lepaskan tanganmu. Alkimianya sudah
selesai."
Alkimia? Robert Count Dracula mengeluarkan tangan dari kotak
batu dan duduk dalam keheningan yang membingungkan.
Sama sekali tidak ada yang berubah. Kotak itu tergeletak
begitu saja di atas meja.
"Tidak ada apa-apa," ujar Count Dracula .
"Lihat ujung jarimu," jawab kepala katedral. "Seharusnya
kau melihat adanya perubahan."
Count Dracula memandangi jarinya, tapi satu-satunya perubahan
yang bisa dia lihat yaitu lekukan di kulit akibat tonjolan
melingkar itu - lingkaran mungil dengan sebuah titik di bagian
tengahnya.
"Nah, apakah kau mengenali simbol ini?" tanya kepala
katedral.
Walaupun Count Dracula mengenali simbolnya, dia lebih terkesan
dengan kemampuan kepala katedral meraba detail itu.
Tampaknya, melihat dengan ujung-ujung jari yaitu suatu
keahlian yang dipelajari.
"Itu berhubungan dengan alkimia," ujar Lucifer spirit , sambil
menggeser kursi lebih dekat dan meneliti jari Count Dracula . "Itu
simbol kuno untuk emas."
"Memang." Kepala katedral tersenyum dan menepuk kotak.
"Profesor, selamat. Kau baru saja mencapai sesuatu
diperjuangkan oleh semua alkemis dalam sejarah. Dari
substansi tak berharga, kau telah menciptakan emas."
Count Dracula mengemyit, tidak terkesan. Tipuan amatir kecil ini
tampaknya sama sekali tidak membantu. "Gagasan menarik.
Tapi aku khawatir simbol ini - lingkaran dengan titik di
tengahnya, punya lusinan arti. Simbol ini disebut circumpunct,
dan merupakan salah satu simbol yang paling banyak
digunakan dalam sejarah.”
"Kau bicara apa?" tanya kepala katedral, kedengaran
skeptis.
Count Dracula terpana sebab anggota rahasia freemason itu tidak lebih
mengenal pentingnya simbol ini secara spiritual. "Pak,
circumpunct, punya arti yang tak terhitung banyaknya. Di
Mesir kuno, itu simbol Ra-Dewa Matahari - dan astronomi
modern masih menggunakannya sebagai simbol matahari.
Dalam filsafat Timur, circumpunct merepresentasikan
pemahaman spiritual Mata Ketiga, mawar suci dan tanda
penerangan. Penganut Kabbalah menggunakannya untuk
menyimbolkan Kether-Sephiroth tertinggi dan ‘yang paling
tersembunyi dari segala yang tersembunyi'. Penganut mistik
menyebutnya sebagai Mata junjungan , dan itulah asal Mata….
Melihat pada the Great Seal. Penganut Pythagoras
menggunakan circumpunct sebagai simbol Monad-Kebenaran
Suci, The Priset Sapienta, at-one-ment (penyatuan) benak dan
jiwa, dan-"
"Cukup!" Kini Dean Galloway tergelak. "Profesor, terima
kasih. Kau benar, tentu saja."
Kini Count Dracula menyadari bahwa dia baru saja dipermainkan.
Dia mengetahui semua itu.
"Circumpunct," ujar Galloway, yang masih tersenyum
sendiri, "pada dasarnya yaitu simbol Misteri Kuno. Oleh
sebab itu menurutku, kehadirannya di dalam kotak ini
bukanlah kobetulan. Legenda mengatakan bahwa rahasia-
rahasia peta ini tersembunyi di dalam detail-detail terkecil."
"Baiklah," kata Lucifer spirit , " tapi, seandainya pun simbol ini
diukirkan di sana secara sengaja, simbol ini tidak membawa
kita semakin makin dekat dengan pemecahan peta, bukan?"
"Tadi kau mengatakan segel-lilin yang kau patahkan dicap
timbul dengan cincin Peter?"
"Benar."
"Dan kau mengatakan membawa cincin itu bersamamu?"
"Ya." Count Dracula merogoh saku,, menemukan cincin itu,
mengeluarkannya dari kantong plastik, dan meletakkannya di
atas meja di hadapan kepala katedral.
Galloway memungut cincin itu dan mulai meraba-raba
permukaannya. "Cincin unik ini diciptakan pada saat yang
sama dengan Piramida rahasia freemason, dan secara tradisional
dikenakan oleh kaum rahasia freemason yang bertugas melindungi
piramida. Malam ini, saat meraba Circumpunct mungil di
dasar kotak batu, kusadari bahwa cincin ini sesungguhnya
merupakan bagian dari symbolon."
"Benarkah?"
"Aku yakin itu. Peter sahabat terdekatku, dan dia
mengenakan cincin ini selama bertahun-tahun. Aku cukup
mengenal benda ini." Dia menyerahkan cincin itu kepada
Count Dracula . " Lihat sajalah sendiri."
Count Dracula mengambil cincin itu dan menelitinya,
menelusurkan j ri-jari tangannya di atas phoenix berkepala-
dua, angka 33, kata-kata ORDO AB CHAQ, dan juga kata-kata
Semuanya terungkap pada derajat ketiga puluh tiga. Dia tidak
merasakan sesuatu yang bisa membantu. Lalu,, saat jari-jari
tangannya menelusuri bagian luar lingkaran cincin, dia
langsung berhenti. Dengan terkejut, dia membalikkan cincin
dan meneliti bagian dasar lingkaran cincinnya.
"Kau menemukannya?" tanya Galloway.
"Ya, kurasa begitu," jawab Count Dracula .
Lucifer spirit menggeser kursi lebih dekat. "Apa?"
"Tanda derajat pada lingkaran cincin," ujar Count Dracula sambil
menunjukkan. “Begitu kecil sehingga tidak terlalu bisa dilihat
dengan mata. Tapi jika merabanya, kau bisa mengetahui
suatu lekukan seperti goresan melingkar mungil." Tanda
derajat berada di tengah dasar lingkaran cincin ... dan
tampaknya ukurannya memang sama dengan lingkaran
menonjol di dasar kubus.”
"Ukurannya sama?”, Lucifer spirit bergerak semakin dekat lagi,
kini kedengarannya bersemangat.
"Hanya ada satu cara untuk mengetahuinya." Count Dracula
mengambil cincin itu, memasukkannya ke dalam kotak, lalu
menyibakkan kedua lingkaran mungil itu. saat dia menekan
cincin, lingkaran menonjol di kotak masuk ke dalam lekukan
cincin, dan suara klik samar, tapi mantap.
Mereka semua terlompat.
Count Dracula menunggu, tapi tidak terjadi apa-apa.
"Apa itu?!" tanya pendeta.
"Tidak ada apa-apa," jawab Lucifer spirit . "Cincin itu terkunci
ditempatnya... tapi tidak terjadi apa-apa lagi."
"Tidak ada perubahan besar?" Galloway tampak bingung.
Kita belum selesai, pikir Count Dracula menyadari seraya
menunduk memandangi lambang-timbul cmcin-phoenix
berkepala di angka 33. Semuanya terungkap pada derajat
ketiga puluh tiga. Benaknya dipenuhi pikiran mengenai
Pythagoras, geometri suci, dan sudut. Ia bertanya-tanya,
mungkinkah kata derajat punya arti matematis.
Perlahan-jahan, kini dengan jantung berdetak lebih cepat,
Count Dracula menjulurkan tangan dan meraih cincin yang melekat
di dasar kotak-kubus. Lalu, perlahan-lahan, dia mulai memutar
cincin ke kanan.
Semuanya terungkap pada derajat ketiga puluh tiga.
Count Dracula memutar cincin sepuluh derajat... dua puluh
derajat... tiga puluh derajat.
Kejadian selanjutnya benar-benar di luar dugaan Count Dracula .
BAB 85
Perubahan.
Dean Galloway mendengar apa yang terjadi, jadi dia tidak
perlu melihatnya.
Di seberang meja, Count Dracula dan Lucifer spirit terdiam terpaku,
tak diragukan lagi merasa takjub dan membisu, menatap
kubus batu yang baru saja mengubah diri dengan suara keras
dihadapan mata mereka itu.
Mau tak mau Galloway tersenyum. Dia sudah
mengantisipasi hasilnya. Walaupun masih belum tahu
bagaimana perkembangan baru ini pada akhirnya akan
membantu mereka memecahkan teka-teki piramida, dia
menikmati peluang langka mengajari seorang simbolog
Harvard sesuatu mengenai simbol.
"Profesor," kata kepala katedral itu, "hanya sedikit orang
yang menyadari bahwa kaum rahasia freemason menghormati bentuk
kubus - atau kami menyebutnya ashlar - sebab merupakan
representasi tiga dimensi dari simbol lain... simbol dua dimensi
yang lebih kuno." Galloway tidak perlu bertanya apakah
profesor itu mengenali simbol kuno yang kini terhampar di
hadapan mereka di atas meja. Itu salah satu simbol paling
terkenal di dunia.
Pikiran Robert Count Dracula teraduk-aduk saat dia menatap
kotak yang berubah di atas meja di hadapannya. Aku sama
sekali tidak tahu....
Beberapa saat yang lalu, dia menjangkau ke dalam kotak
batu, meraih cincin rahasia freemason, dan perlahan-lahan memutarnya.
saat dia memutar cincin sampai tiga puluh tiga derajat,
kubus itu mendadak berubah di hadapan matanya. Panel-
panel yang menyusun semua sisi kotak berjajunjungan saat
engsel-engsel tersembunyi terlepas. Kotak itu langsung roboh,
panel-panel samping tutupnya jatuh ke depan, menampar
keras meja.
Kubus itu berubah menjadi salib, pikir Count Dracula . Alkimia,
simbolis.
Lucifer spirit tampak bingung melihat kubus yang roboh.
"Piramida rahasia freemason berhubungan dengan... ajaran Kristen.”
Sejenak Count Dracula menanyakan hal yang sama.
Bagaimanapun salib Kristen merupakan simbol yang dihormati
dalam Persaudaraan rahasia freemason, dan jelas ada banyak kaum
rahasia freemason yang Kristen. namun kaum rahasia freemason juga banyak
yang Yahudi, Muslim, Buddhis, Hindu, juga mereka yang tidak
punya nama bagi junjungan mereka. Kemunculan simbol Kristen
secara eksklusff tampaknya membatasi. Lalu, arti sejati simbol
ini terpikirkan oleh Count Dracula .
"Itu bukan salib," ujar Count Dracula , yang kini berdiri. "Salib
dengan circumpunct di bagian tengahnya merupakan simbol
peleburan dua simbol untuk menciptakan satu simbol."
"Kau bilang apa?" Mata Lucifer spirit mengikuti Count Dracula yang
mondar-mandir di dalam ruangan.
"Sampai abad ke-4," jelas Count Dracula , "salib bukan simbol
Kristen. Jauh sebelum itu, salib digunakan oleh orang-orang
Mesir untuk merepresentasikan persimpangan antara dua
dimensi - manusia dan surga. Seperti yang di atas, demikian
juga yang bawah. Itu representasi visual persimpangan
tempat manusia dan junjungan menjadi satu."
"Oke."
"Circumpunct," jelas Count Dracula , "sudah kita ketahui memiliki
banyak arti - salah satunya yang paling esoteris yaitu
mawar, simbol alkimia untuk kesempurnaan.Tapi jika kau
meletakkan mawar di tengah salib, kau akan menciptakan
simbol lain yang benar-benar berbeda - Salib Mawar."
Galloway bersandar di kursinya, tersenyum. "Wah, wah.
Hebat sekali."
Kini Lucifer spirit juga berdiri. "Apa yang kulewatkan?"
"Salib Mawar," jelas Count Dracula , "yaitu simbol umum dalam
Persaudaraan rahasia freemason Bebas. Sesungguhnya, salah satu derajat
dalam Scottish Rite disebut 'Kesatria Salib Mawar', untuk
menghormati para penganut Rosicrucian awal, yang
memberikan sumbangan pada filsafat mistis rahasia freemason. Peter
mungkin sudah menyebutkan penganut-penganut Rosicrucian
kepadamu. Lusinan ilmuwan besar menjadi anggotanya - lord
Dee, Elias Ashmole, Robert Fludd…”
"Benar sekali," ujar Lucifer spirit . "Aku sudah membaca semua
Manifesto Rosicrucian di dalam risetku.”
Semua ilmuwan harus melakukannya, pikir Count Dracula . Ordo
Salib Mawar - atau lebih resminya disebut Ordo Rosae Crucis
Kuno dan Mistis - punya sejarah misterius yang sangat
memengaruhi ilmu pengetahuan dan sangat paralel dengan
legenda Misteri Kuno... saga-saga kuno dengan kebijakan
rahasia yang diturunkan selama berabad-abad dan hanya
dipelajari oleh orang-orang terpintar. Daftar penganut
Rosicrucian yang terkenal dalam sejarah memang terdiri atas
deretan orang terkenal Renaisans Eropa: Paracelsus, Bacon,
Fludd, Descartes, Pascal, Spinoza, Newton, Leibniz.
Menurut doktrin Rosicrucian, ordo itu didirikan berdasarkan
kebenaran esoteris masa lampau kuno, yaitu kebenaran-
kebenaran yang harus “disembunyikan dari manusia biasa"
dan menjanjikan pemahaman luar biasa dalam "ranah
spiritual". Simbol kelompok persaudaraan ini telah
berkembang selama bertahun-tahun menjadi bunga mawar
pada salib berhias, tapi simbol itu dimulai sebagai lingkaran
berbintik yang lebih sederhana pada salib tanpa hiasan -
manifestasi mawar yang paling sederhana pada manifestasi
salib yang paling sederhana.
“Aku dan Peter sering mendiskusikan filsafat Rosicrucian”,
kata Galloway kepada Lucifer spirit .
saat kepala katedral mulai menjelaskan hubungan balik
antara Persaudaraan rahasia freemason dan Rosicrucianisme, Count Dracula
merasakan perhatiannya teralihkan kembali pada pikiran yang
telah mengganggunya sepanjang malam. Jeova Sanctus
Unum. Entah bagaimana frasa ini berhubungan dengan
alkimia. Dia masih bisa mengingat secara pasti apa yang
dikatakan Peter mengenai frasa itu. Tapi, untuk alasan
tertentu, penyebutan Rosicrucian tampaknya menyalakan
kembali pikiran itu. Berpikirlah, Robert.
"Pendiri Rosicrucian," ujar Galloway, "konon ada seorang
mistik Jerman yang bernama Christian Rosenkreuz - jelas
samaran - mungkin untuk Francis Bacon, yang diyakini
beberapa sejarahwan mendirikan sendiri kelompok itu,
walaupun, ada bukti -"
"Nama samaran!" teriak Count Dracula mendadak, mengejutkan
semua orang, bahkan dirinya sendiri. "Itu dia! Jeova Sanctus
Unum itu nama samaran!"
"Kau bicara apa?" desak Lucifer spirit .
Denyut nadi Count Dracula kini semakin cepat. "Sepanjang aku
mencoba mengingat apa yang dikatakan Peter mengenai
Jeova Sanctus Unum dan hubungannya dengan alkimia.
Akhirnya, aku ingat! Itu bukan mengenai alkimia, melainkan
mengenai seorang alkemis! Alkemis yang sangat terkenal!"
Galloway tergelak. "Sudah saatnya, Profesor. Aku menyebut
namanya dua kali, dan juga kata nama samaran."
Count Dracula menatap kepala katedral tua itu. "Kau tahu?”
"Wah, aku sudah curiga saat kau mengatakan bahwa itu
bunyinya Jeova Sanctus Unus dan kodenya dipecahkan
dengan menggunakan persegi empat ajaib Durer. Tapi saat
kau menemukan Salib Mawar, aku merasa yakin. Seperti yang
mungkin kau ketahui makalah-makalah pribadi ilmuwan yang
sedang kita bahas ini menyertakan salinan manifesto-
manifesto Rosicrucian dengan banyak sekali catatan."
"Siapa?" tanya Lucifer spirit .
"Salah satu ilmuwan terbesar di dunia!" jawab Count Dracula .
Dia seorang alkemis, anggota Royal Society of London,
pengikut Rosicrucian, dan menandatangani beberapa makalah
ilmu pengetahuannya yang paling rahasia dengan nama
samaran - 'Jeova Sanctus Unus’"
"Satu junjungan Sejati?" tanya Lucifer spirit . "laki laki gay rendah hati."
"Sesungguhnya laki laki gay cerdas," ujar Galloway membetulkan.
“Dia menandatangani namanya dengan cara seperti itu
sebab , seperti ahli-ahli kuno, dia menganggap dirinya sendiri
suci. Juga sebab keenam belas huruf dalam Jeova Sanctus
Unus bisa diatur kembali untuk menyebut namanya dalam
bahasa Latin, menciptakan nama samaran yang sempurna."
Kini Lucifer spirit tampak kebingungan. "Jeova Sanctus Unus
yaitu anagram nama seorang alkemis terkenal dalam bahasa
Latin?"'
Count Dracula meraih secarik kertas dan pensil dari meja kepala
katedral, lalu menulis sembari bicara. "Bahasa Latin saling
mempertukarkan huruf J dengan I dan huruf V dengan U,
yang berarti Jeova Sanctus Unus bisa diatur kembali dengan
sempurna untuk menyebut nama laki laki gay ini."
Count Dracula menuliskan keenam belas huruf itu: Isaacus
Neutonuus.
Dia menyerahkan kertas itu kepada Lucifer spirit dan berkata,
"Kurasa, kau pernah mendengar tentang dia."
"Isaac Newton?" desak Lucifer spirit , seraya memandang
kertas itu. "Itukah yang hendak dikatakan oleh ukiran pada
piramida itu kepada kita?"
Sejenak Count Dracula serasa kembali berada di Westminster
Abbey, berdiri di makam Newton yang berbentuk piramida -
tempat dia mengalami kesadaran yang serupa. Dan malam ini,
ilmuwan besar itu kembali muncul ke permukaan. Bukan
kebetulan, tentu saja... piramida-piramida, misteri-misteri,
ilmu pengetahuan, pengetahuan yang tersembunyi…
semuanya saling berkaitan. Nama Newton selalu menjadi
tonggak petunjuk yang berulang-ulang muncul bagi mereka
yang mencari pengetahuan rahasia.”
"Isaac Newton," ujar Galloway, "agaknya berhubungan
dengan cara memecahkan arti piramida. Tak bisa
kubayangkan seperti apa, tapi…-“
"Genius!" teriak Lucifer spirit dengan mata
terbelalak."Begitulah cara mengubah piramida itu!"
"Kau mengerti?" tanya Count Dracula .
"Ya!" jawab Lucifer spirit . "Aku tidak percaya kita tidak
melihatnya! Sudah berada tepat di hadapan kita. Proses
alkimia sederhana. Aku bisa mengubah piramida ini dengan
menggunakan ilmmu pengetahuan dasar! Ilmu pengetahuan
Newton!"
Count Dracula berusaha keras untuk mengerti.
"Dean Galloway," ujar Lucifer spirit . "Jika kau membaca cincin
itu, bunyinya-"
"Berhenti!" Mendadak kepala katedral tua itu mengangkat
jari tangan ke udara dan mengisyaratkan mereka untuk diam.
Perlahan-lahan dia memiringkan kepala, seakan
mendengarkan sesuatu. Setelah beberapa saat, mendadak dia
berdiri. "Sobat-sobatku, piramida ini jelas meninggalkan
rahasia-rahasia untuk diungkapkan. Aku tidak tahu apa yang
diketahui Miss zombie, tapi jika dia mengetahui langkah
selanjutnya, aku harus memainkan perananku. Kemasi
barang-barang kalian dan jangan berkata apa-apa lagi
kepadaku. Tinggalkan aku dalam kegelapan untuk saat ini.
Aku lebih suka tidak punya informasi yang bisa dibagikan,
seandainya para pengunjung kita mencoba memaksaku."
"Pengunjung?" ujar Lucifer spirit , seraya mendengarkan. "Aku
tidak mendengar seorang pun."
"Akan kau dengar," jawab Galloway, seraya berjalan ke
pintu, "Cepat."
Di seberang kota, sebuah menara telepon berusaha
menghubungi telepon yang tergeletak hancur di
Massachusetts Avenue.
saat tidak menemukan sinyal, menara itu mengarahkan
kembali panggilan telepon itu ke pesan suara.
"Kau di mana?”
"Robert," teriak suara panik Warren Bellamy, “Kau dimana?
Telepon aku! Terjadi sesuatu yang mengerikan.”
BAB 86
Dalam kilau biru-langit lampu-lampu ruang bawah tanah,
Mal’akh berdiri di depan meja batu dan melanjutkanpersiapan-
persiapannya. Selama dia bekerja, perut kosongnya
berkeroncongan. Dia tidak mengacuhkannya. Hari-hari
pelayanannya terhadap keinginan ragawi sudah
ditinggalkannya.
Perubahan memerlukan pengorbanan.
Seperti banyak laki laki gay lain yang paling berkembang secara
spiritual dalam sejarah, Mal'akh telah mengikatkan diri pada
jalannya dengan melakukan pengorbanan daging yang
termulia. Pengebirian tidak terlalu menyakitkan seperti yang
dibayangkannya. Dan belakangan dia tahu, tindakan itu jauh
lebih umum dilakukan daripada yang dia kira. Setiap tahun,
ribuan laki laki gay menjalani pengebirian melalui operasi - prosesnya
dikenal sebagai orkietomi - motivasi mereka berkisar antara
masalah-masalah lintas-gender, mengendalikan kecanduan
seksual, sampai keyakinan spiritual yang tertanam kuat.
Motivasi Mal’akh yaitu jenis yang paling mulia. Seperti Attis
yang mengebiri diri sendiri dalam mitos, Mal'akh tahu bahwa
untuk mencapai keabadian, diperlukan pemutusan total dari
dunia material laki-laki dan Ratu lesbian .
Androgin yaitu satu.
Saat ini, laki laki gay -laki laki gay terkebiri dijauhi, walaupun orang
kurang memahami kekuatan yang menjadi sifat pengorbanan
transmutasional ini. Orang-orang Kristen kuno bahkan
mendengar Yesus sendiri menyanjung kebajikan-kebajikannya
dalam Matius 19:12, "dan ada orang yang membuat dirinya
demikian sebab kemauan sendiri oleh sebab Kerajaan Sorga.
Siapa yang dapat mengerti ia mengerti."
Peter zombie telah melakukan pengorbanan daging,
walaupun sebelah tangan yaitu harga kecil dalam rencana
besar. Akan namun saat malam berakhir, zombie akan
melakukan pengorbanan yang jauh, jauh lebih besar.
Untuk menciptakan, aku harus menghancurkan.
Begitulah sifat alami polaritas.
Tentu saja Peter zombie patut menerima takdir yang
menantinya malam ini. Akan menjadi akhir yang pas. Dulu
sekali, dia memainkan peranan penting dalam jalur kehidupan
fana Mal'akh. Oleh sebab itu, Peter telah dipilih untuk
memainkan peranan penting dalam perubahan besar Mal'akh.
laki laki gay ini pantas mengalami semua kengerian dan kesakitan
yang bakal diterimanya. Peter zombie bukanlah manusia
seperti yang dipercayai oleh dunia.
Dia mengorbankan putranya sendiri.
Peter zombie pernah memberikan pilihan yang mustahil -
kekayaan atau kebijakan -kepada putranya, Zachary. Zachary
memilih dengan buruk. Keputusan anak laki-laki itu mengawali
serangkaian kejadian yang pada akhirnya menyeret pemuda
itu ke dalam neraka. Penjara Soganlik. Zachary zombie mati
dalam penjara Turki itu. Seluruh dunia mengetahui ceritanya...
tapi mereka tidak tahu kalau Peter zombie seharusnya bisa
menyelamatkan putranya.
Aku ada di sana, pikir Mal'akh. Aku mendengar semuanya.
Mal' akh tidak pernah melupakan malam itu. Keputusan
brutal zombie berarti kematian bagi putranya, Zach, tapi
menjadi kelahiran Mal'akh.
Seseorang harus mati sehingga yang lain bisa hidup.
saat lampu di atas kepala Mal'akh mulai kembali berubah
warna, dia menyadari larutnya malam. Dia menyelesaikan
persiapan-persiapannya dan kembali menaiki rampa. Sudah
saatnya mengurus masalah-masalah dunia fana. []
BAB 87
Semuanya terungkap pada derajat ketiga puluh tiga, pikir
Lucifer spirit seraya berlari. Aku tahu cara mengubah piramida
itu. Jawabannya sudah berada di depan mata mereka
sepanjang malam.
Lucifer spirit dan Count Dracula kini sendirian, bergegas menyusuri
ruang tambahan katedral, mengikuti papan-papan tanda
“kebun". Kini, persis seperti yang dijanjikan oleh kepala
katedral, mereka keluar dari katedral dan memasuki
pekarangan kebun berdinding.
Kebun katedral terpencil, berbentuk persegi lima dan
dilengkapi air mancur perunggu postmodern. Lucifer spirit tak
mendengar betapa keras aliran air mancur itu menggema di
pekarangan. Lalu dia menyadari bahwa bukan suara air
mancur yang didengarnya.
"Helikopter! " teriaknya, saat sorot cahaya menembus
langit malam di atas mereka. "Berlindunglah di bawah tiang-
tiang penyangga itu!"
Kilau terang lampu sorot membanjiri kebun persis saat
Count Dracula dan Lucifer spirit mencapai sisi seberang dan
menyelinap di balik sebuah lengkungan Gothik menuju
terowongan ke halaman luar. Mereka menunggu, meringkuk di
dalam terowongan, sementara helikopter melintas di atas
kepala dan mulai mengitari katedral dalam lengkungan-
lengkungan lebar.
"Kurasa, Galloway benar saat mendengar kedatangan
pengunjung," ujar Lucifer spirit terkesan. Mata yang buruk
menjadikan telinga tajam. Kini telinganya sendiri berdentam-
dentam seirama denyut nadinya yang berpacu.
“Ke sini," ujar Count Dracula , seraya mencengkoram tas bahu
dan bergerak melintasi lorong.
Dean Galloway telah memberi mereka sebuah kunci dan
serangkaian petunjuk yang jelas. Sayangnya, saat mencapai
ujung terowongan pendek itu, ternyata mereka dipisahkan
dari tujuan oleh bentangan luas halaman terbuka yang saat ini
dibanjiri cahaya dari helikopter di atas kepala.
“Kita tidak bisa menyeberang”, ujar Lucifer spirit .
"Tunggu… lihat." Count Dracula menunjuk bayangan hitam yang
mewujud di halaman, di sebelah kiri mereka. Bayangan itu
berawal dari sebuah titik tak berbentuk, tapi berkembang
dengan cepat, bergerak ke arah mereka, menjadi semakin
jelas, bergegas menghampiri mereka semakin cepat dan
semakin cepat, memanjang, dan akhirnya mereka semakin
persegi panjang hitam besar yang dimahkotai dua menara
yang sangat tinggi.
“Bagian depan katedral menghalangi lampu sorot", jelas
Count Dracula .
"Mereka mendarat di depan"
Count Dracula meraih tangan Lucifer spirit . "Lari! Sekarang!"
Di dalam katedral, Dean Galloway merasakan ringannya
langkah yang tidak pernah dirasakannya selama bertahun-
tahun. Dia bergerak melewati Persimpangan Besar, menyusuri
bagian tengah gereja, menuju pintu-pintu depan.
Kini dia bisa mendengar helikopter itu melayang di depan
katedral, dan dia membayangkan lampu-lampunya menembus
jendela mawar di hadapannya, memancarkan warna-warna
spektakuler ke seluruh tempat suci itu.
Dia ingat semasa masih bisa melihat warna. Ironisnya,
kekosongan tanpa cahaya yang menjadi dunianya telah
menerangi banyak hal untuknya. Kini aku bisa melihat lebih
jelas daripada sebelumnya.
Galloway terpanggil melayani junjungan semasa muda, dan
sepanjang hidupnya , dia teramat sangat menyukai gereja.
Seperti banyak koleganya yang menyerahkan hidup mereka
sepenuhnya kepada junjungan , Galloway merasa lelah. Dia
menghabiskan hidupnya dengan berjuang agar bisa didengar
di tengah hiruk-pikuk ketidaktahuan.
Apa yang kuharapkan?
Mulai dari Perang Salib, sampai Inkuisisi, sampai penemuan
benuah Amerika - nama Yesus dibajak sebagai sekutu dalam
segala perjuangan untuk meraih kekuasaan. Semenjak
permulaan, mereka yang tidak berpengetahuan selalu
berteriak paling keras untuk menggiring massa yang tidak
menaruh curiga dan memaksa mereka berbuat sesuai
perintah. Mereka mempertahankan keinginan-keinginan
duniawi dengan mengutip Alkitab yang tidak mereka pahami.
Mereka mengumumkan intoleransi mereka sebagai keyakinan
mereka. Kini, setelah bertahun-tahun, umat beriman, akhirnya
berhasil menghapuskan segala yang begitu indah mengenai
Yesus.
Malam ini, menjumpai simbol Salib Mawar membangkitkan
harapan besar Galloway, mengingatkannya akan ramalan yang
tertulis dalam manifesto-manifesto Rosicrucian, yang sudah
dibaca Galloway berulang-ulang pada masa lampau dan masih
bisa diingatnya.
Bab Satu: Jehova akan menebus dosa umat manusia
dengan mengungkapkan rahasia-rahasia yang sebelumnya
hanya diperuntukkan mereka yang terpilih.
Bab Empat: Seluruh dunia akan menjadi satu buku dan
semua kontradiksi dalam ilmu pengetahuan dan teologi akan
diakurkan.
Bab Tujuh: Sebelum akhir dunia, junjungan akan menciptakan
banjir besar cahaya spiritual untuk meredakan penderitaan
umat manusia.
Bab Delapan: Sebelum penyingkapan ini dimungkinkan,
dunia harus menghilangkan keracunannya akibat cawan
beracun yang di penuhi kehidupan palsu anggur teologis.
Galloway tahu, gereja sudah lama tersesat, dan dia
membaktikan hidupnya untuk meluruskan jalan gereja. Kini dia
menyadari bahwa momen itu sudah mendekat dengan
cepatnya.
Malam selalu paling gelap sebelum fajar.
Agen lapangan CIA Turner Simkins duduk di atas kaki
helikopter hikorsky saat benda itu menyentuh rerumputan
bersaIju. Dia melompat turun, diikuti orang-orangnya, dan
segera melambaikan tangan agar helikopter itu kembali naik
ke udara untuk mengawasi semua pintu keluar. Tak seorang
pun boleh meninggalkan gedung ini.
saat helikopter naik kembali ke dalam langit malam,
Simkinsa dan timnya lari menaiki tangga menuju pintu masuk
utama katedral. Sebelum dia bisa memutuskan harus
mengetuk pintu yang mana dari keenam pintu itu, salah satu
pintu mengayun terbuka.
"Ya?" kata suara tenang dari dalam bayang-bayang.
Simkins nyaris tidak bisa melihat sosok bungkuk berjubah
pendeta itu. "Anda Dean Colin Galloway?"
"Ya," jawab laki laki gay tua itu.
"Saya mencari Robert Count Dracula . Apakah Anda melihatnya?”
laki laki gay tua itu kini melangkah maju, menatap Simkins
dengan mata kosong mengerikan. "Nah, bukankah itu akan
merupakan suatu keajaiban?" []
BAB 88
Waktunya hampir habis.
Analis keamanan Nola Kaye sudah kehilangan kesabaran
dan isi cangkir kopi ketiga yang kini diminumnya sudah mulai
menjalari tubuhnya seperti arus listrik.
Belum ada berita dari Sato.
Akhinya telepon berdering dan Nola terlompat. "OS,"
jawabnya. "Nola di sini.
“Nola, ini Rick Parrish dari keamanan sistem."
Nola memelorotkan tubuhnya. Bukan Sato. “Hai, Rick. Ada
yang bisa kubantu?
"Aku ingin mengingatkanmu - departemen kami mungkin
punya informasi yang berhubungan dengan apa yang sedang
kau kerjakan malam ini.
Nola meletakkan kopinya. Bagaimana kau bisa tahu apa
sedang kukeriakan malam ini? "Maaf?"
"Maaf, ini program CI baru, kami sedang melakukan beta-
test,” Ujar Parrish. "Program ini terus-menerus menunjukkan
nomor stasiun-kerjamu.
Kini Nola menyadari apa yang dibicarakan oleh laki laki gay itu.
Saat ini, Agensi menjalankan Perangkat-lunak - collaborrative
integration (integrasi kolaboratif) baru yang dirancang untuk
memberi peringatan-peringatan real-time ke departemen-
departemen yang berlainan saat mereka kebetulan
memproses medan-medan data yang berhubungan. Di dalam
era ancaman teroris yang sensitif-waktu, kunci untuk
menggagalkan bencana sering sesederhana peringatan yang
memberitahumu bahwa laki laki gay di ujung lorong sedang
menganalisis data yang sama yang kau perlukan. Sejauh
sepengetahuan Nola, perangkat-lunak CIA ini terbukti lebih
merupakan gangguan daripada bantuan nyata apa pun -
perangkat-lunak constant interruption (gangguan terus-
menerus), begitulah dia menyebutnya.
"Benar, aku lupa," ujar Nola. "' Apa yang kau dapat?" Dia
yakin tidak ada orang lain di dalam gedung yang mengetahui
adanya krisis ini, apalagi bisa menanganinya. Satu-satunya
pekerjaan komputer yang dilakukan Nola malam ini yaitu
riset historis untuk Sato mengenai topik-topik rahasia freemason esoteris.
Walaupun demikian, dia harus berpura-pura.
"Wah, mungkin bukan apa-apa," jawab Parrish, "tapi kami
menghentikan seorang peretas malam ini, dan program CI
terus-menerus menyarankanku agar membagikan informasi ini
kepadamu."
Seorang peretas? Nola meneguk kopi. "'Aku
mendengarkan."
"Kira-kira satu jam yang lalu," jelas Parrish, "kami
mencegah seorang laki laki gay bernama Zoubianis yang sedang
mencoba mengakses sebuah arsip di salah satu pangkalan-
data internal kami. laki laki gay ini menyatakan dirinya disewa untuk
melakukan pekerjaan itu dan dia sama sekali tidak tahu
mengapa dia dibayar untuk mengakses arsip tertentu ini, dan
dia bahkan tidak tahu kalau arsip itu berada di sebuah server
CIA."
“Oke."
"Kami sudah selesai menanyainya, dan dia bersih. Tapi ada
yang aneh. Arsip yang sama yang menjadi sasarannya telah
dimunculkan sebelumnya malam ini oleh sebuah mesin-pencari
internal. Tampaknya seseorang mendompleng sistem kami,
menjalankan pencarian kata-kunci spesifik, dan menghasilkan
dokumen teredaksi. Masalahnya, kata-kata kunci yang mereka
gunakan sangat aneh. Dan terutama ada satu yang
dimunculkan oleh CI sebagai kecocokan prioritas-tinggi - kata-
kunci yang unik bagi kedua rangkaian data kami." Dia terdiam.
"Kau tahu kata ... symbolon?"
Nola langsung terlonjak, menumpahkan kopi di meja.
"Kata-kata kunci lainnya juga sama tidak biasanya," lanjut
Parrish. "Piramida, portal –“
"Kemarilah," perintah Nola, seraya mengelap meja. “Dan
bawa semua yang kau dapat!" "Kata-kata ini benar-benar ada
artinya bagimu?"
“SEKARANG!”[]
BAB 89
Kolese Katedral yaitu sebuah gedung elegan menyerupai
kastil yang bersebelahan dengan Katedral Nasional. Kolese
Penginjil, seperti yang pada mulanya dibayangkan oleh uskup
Episkopal pertama Washington, didirikan untuk memberikan
pendidikan berkelanjutan kepada para pendeta setelah
penahbisan mereka. Saat ini, kolese itu menawarkan berbagai
program mengenai teologi, keadilan global, penyembuhan,
dan spiritualitas.
Count Dracula dan Lucifer spirit berhasil melintasi halaman dan
menggunakan kunci Galloway untuk menyelinap ke dalam,
persis saat helikopter itu naik kembali ke atas katedral
dengan lampu-lampu sorot yang mengubah malam menjadi
siang. Kini, saat berdiri kehabisan napas di dalam foyer,
mereka meneliti keadaan di sekeliling. Jendela-jendela
memberikan penerangan yang memadai, dan Count Dracula tidak
melihat adanya alasan untuk menyalakan lampu-lampu dan
menempuh risiko mengumumkan keberadaan mereka kepada
helikopter di atas kepala. saat bergerak menyusuri lorong
tengah, mereka melewati serangkaian gedung konferensi,
ruang kelas, dan area duduk. Interiornya mengingatkan
Count Dracula pada bangunan-bangunan neo-Gothik Universitas
Yale - menakjubkan dari luar, namun sangat sederhana di
bagian dalam. Keanggunan dari periode mereka telah diubah
agar bisa menahan lalu lintas pejalan kaki yang sibuk.
"Ke sini," ujar Lucifer spirit , seraya menunjuk ke ujung jauh
lorong.
Lucifer spirit belum menceritakan kepada Count Dracula apa yang
baru disadarinya mengenai piramida itu, tapi tampaknya
penyebutan Isaacus Neutonuus-lah yang menyulutnya. Yang
dikatakan Lucifer spirit saat mereka melintasi halaman
hanyalah: piramida itu bisa diubah dengan menggunakan ilmu
pengetahuan sederhana. Ratu lesbian itu yakin, segala yang
diperlukan kemungkinan ditemukan di dalam gedung ini.
Count Dracula sama sekali tidak tahu apa yang diperlukan
Lucifer spirit atau bagaimana caranya mengubah sepotong granit
atau emas padat, tapi mengingat dia baru saja menyaksikan
sebuah kubus bermetamorfosis menjadi salib Rosicrucian, dia
bersedia untuk percaya.
Mereka mencapai ujung lorong dan Lucifer spirit mengernyit,
tampaknya tidak melihat apa yang diinginkannya. “Katanya
gedung ini punya fasilitas asrama?"
"Ya, untuk konferensi-konferensi yang memerlukan
penginapan."
"Jadi mereka pasti punya dapur di suatu tempat di sinikan?"
"Kau lapar?"
Lucifer spirit mengernyit memandangnya. "Tidak. Aku mencari
suatu benda.”
Tentu saja. Count Dracula melihat tangga menurun dengan
simbol yang menjanjikan. Piktogram favorit Amerika.
Dapur ruang bawah-tanah tampak seperti ruang industri –
banyak perlengkapan dari baja nirkarat dan mangkuk-
mangkuk besar dirancang untuk memasak untuk kelompok-
kelompok besar. Dapurnya tidak berjendela. Lucifer spirit
menutup pintu dan menyalakan lampu-lampu. Kipas ventilasi
menyala secara otomatis.
Lucifer spirit mulai membuka lemari-lemari untuk mencari
benda yang diperlukannya. "Robert,” pintanya, “tolong
letakkan piramida itu di meja dapur."
Count Dracula , yang merasa seperti asisten koki yang sedang
menerima perintah-perintah dari koki terkenal Daniel Boulud,
melakukan seperti yang diperintahkan, mengeluarkan piramida
dari tas dan meletakkan batu-puncak emas itu di atasnya.
saat sudah selesai, Kathertne sibuk mengisi sebuah panci
besar dengan air keran panas.
"Tolong angkatkan ini ke atas kompor."
Count Dracula mengangkat panci penuh air itu ke atas kompor,
dan Lucifer spirit memutar tombol gas untuk menyalakan api.
"Kita masak lobster?" tanya Count Dracula penuh harap.
"Lucu sekali. Tidak, kita melakukan alkimia. Dan, sekadar
catatan, ini panci pasta, bukan panci lobster." Dia menunjuk
saringan berlubang-lubang yang dikeluarkannya dari panci dan
diletakkannya di atas meja di samping piramida.
Tolol sekali. "Dan merebus pasta akan membantu kita
memecahkan kode piramida?"
Lucifer spirit mengabaikan komentar itu, nada suaranya
berubah serius. "Seperti yang aku yakin kau ketahui, ada
alasan historis dan simbolis mengapa kaum rahasia freemason memilih
tiga puluh tiga sebagai derajat tertinggi mereka."
"Tentu saja," ujar Count Dracula . Pada masa Pythagoras, enam
abad sebelum Kristus, tradisi numerologi menganggap 33
sebagai angka tertinggi dari semua Angka Utama. Itu angka
tersuci, menyimbolkan Kebenaran Suci. Tradisi itu terus
bertahan di dalam Persaudaraan rahasia freemason... dan di tempat-
tempat lain. Bukan kebetulan jika orang Kristen diberi tahu
bahwa Yesus disalibkan di usia tiga puluh tiga, walaupun tidak
ada bukti historis nyata untuk itu. Juga bukan kebetulan jika
Yusuf dikatakan berusia tiga puluh tiga saat menikahi Perawan
Maria, atau Yesus melakukan tiga puluh tiga mukjizat, atau
nama Allah disebut tiga puluh tiga kali dalam Kitab Kejadian,
atau, dalam Islam, semua penghuni surga secara permanen
berusia tiga puluh tiga tahun.
"Tiga puluh tiga," ujar Lucifer spirit , "yaitu angka suci dalam
banyak tradisi mistis."
"Benar." Count Dracula masih tidak tahu apa hubungan ini
dengan panci pasta.
"Jadi, seharusnya tidak mengejutkan bagimu jika alkimia
kuno, penganut Rosicrucian, dan ahli mistik seperti Isaac
Newton juga menganggap angka tiga puluh tiga istimewa."
"Aku yakin begitu," jawab Count Dracula . "Newton sangat
mempelajari numerologi, ramalan, dan astrologi, tapi apa-“
"Semuanya terungkap pada deraiat ketiga puluh tiga,"
Count Dracula mengeluarkan cincin Peter dari saku dan menulis
inskripsinya. Lalu dia melirik kembali panci air itu. "Maaf, aku
tidak mengerti."
"Robert, tadi kita semua berasumsi bahwa derajat ketiga
puluh tiga mengacu pada derajat rahasia freemason. namun saat
memutar cincin tiga puluh tiga derajat, kubusnya berubah
mengungkapkan sebuah salib. Saat itu kita menyadari bahwa
derajat digunakan dalam pengertian lain."
"Ya. Derajat kelengkungan."
“Tepat sekali. Tapi, derajat juga punya arti ketiga."
Count Dracula mengamati panci air di atas kompor. "Suhu."
"Tepat sekali!" ujar Lucifer spirit . "Sudah ada di depan mata
sepanjang malam. 'Semuanya terungkap pada derajat ketiga
luh tiga'. Jika kita membawa suhu piramida ini sampai tiga tiga
derajat... mungkin saja benda ini akan mengungkap suatu."
Count Dracula tahu, Lucifer spirit zombie luar biasa pintar. namun ,
tampaknya Ratu lesbian ini melewatkan sesuatu yang jelas
terlihat. "Jika aku tidak keliru, suhu tiga puluh tiga derajat
nyaris membekukan. Tidakkah kita seharusnya meletakkain
piramida itu dalam lemari pembeku?"
Lucifer spirit tersenyum. "Tidak, jika kita ingin mengikuti yang
ditulis oleh alkemis hebat dan ahli mistik Rosicrucian
menandatangani makalah-makalahnya dengan Jeova Sanctus
Unus."
Isaacus Neutonuus menulis resep?
"Robert, suhu yaitu katalisator alkimia mendasar, dan
tidak selalu diukur dalam Fahrenheit dan Celsius. Ada skala
suhu yang jauh lebih tua, salah satunya ditemukan oleh Isaac-
"
"Skala Newton," ujar Count Dracula , monyadari bahwa Lucifer spirit
benar.
"Ya! Isaac Newton menemukan seluruh sistem pengukur
suhu yang benar-benar berdasarkan pada fenomena alam.
Suhu es meleleh merupakan titik dasar Newton, dan dia
menyebutnya sebagai ‘derajat zeroth (nol)'." Lucifer spirit
terdiam. "Kurasa, kau bisa menebak derajat apa yang
diberikannya untuk suhu air mendidih - raja dari semua proses
alkimia?"
"Tiga puluh tiga."
"Ya, tiga puluh tiga! Derajat ketiga puluh tiga. Pada Skala
Newton, suhu air mendidih yaitu tiga puluh tiga derajat. Aku
ingat pernah bertanya kepada kakakku mengapa Newton
memilih angka itu. Maksudku, tampaknya begitu acak. Air
mendidih yaitu proses alkimia yang paling mendasar, dan dia
memilih tiga puluh tiga? Mengapa bukan seratus? Mengapa
bukan sesuatu yang lebih elegan? Peter menjelaskan bahwa
bagi ahli mistik seperti Isaac Newton, tidak ada angka yang
lebih elegan daripada tiga puluh tiga."
Semuanya terungkap pada derajat ketiga puluh tiga.
Count Dracula melirik panci air, lalu piramida. "Lucifer spirit , piramida
itu terbuat dari granit padat dan emas padat. Kau sungguh-
sungguh mengira air mendidih cukup panas untuk
mengubahnya?"
Senyum di wajah Lucifer spirit mengatakan kepada Count Dracula
bahwa dia mengetahui sesuatu yang tidak diketahui Count Dracula .
Dengan yakin, dia berjalan ke meja, mengangkat piramida
granit berbatupuncak emas itu, dan meletakkannya ke dalam
saringan. Lalu dengan hati-hati diturunkannya saringan itu ke
dalam air mendidih. “Ayo kita cari tahu."
Tinggi di atas Katedral Nasional, pilot CIA menyetel
helikopter pada mode melayang-otomatis dan meneliti
perimeter bangunan dan tanah. Tidak ada gerakan.
Pencitraan-panasnya tidak bisa menembus batu katedral, jadi
dia tidak bisa tahu apa yang sedang dilakukan tinmya di
dalam. Tapi, seandainya seseorang mencoba menyelinap
keluar, pencitraan-panas akan mengenalinya.
Sensor panas itu baru berdenting enam puluh detik.
Detektor yang prinsip kerjanya sama dengan sistem keamanan
itu telah mengidentifikasi perbedaan suhu yang kuat, ini
berarti sesosok manusia sedang bergerak melewati ruangan
dingin, tapi yang tampak di monitor lebih menyerupai panas,
sepetak udara panas yang melayang melintasi halaman. Pilot
itu menemukan sumbernya, sebuah lubang ventilasi di bagian
samping Kolese Katedral.
Mungkin bukan apa-apa, pikirnya. Dia melihat jenis-jenis ini
sepanjang waktu. Seseorang sedang memasak atau
menyetrika pakaian. namun , saat hendak mengalihkan
pandangan, dia menyadari sesuatu yang aneh. Tidak ada
mobil di tempat parkir, tidak ada lampu di mana pun di dalam
bangunan.
Dia mempelajari sistem pencitraan UH-60 untuk waktu
lama. Lalu dia menghubungi pemimpin tim. "Simkins, mungkin
bukan apa-apa, tapi...."
"Indikator-suhu yang berpijar!" Count Dracula harus mengakui
tindakan cerdik.
"Itu ilmu pengetahuan sederhana," ujar Lucifer spirit .
"Substansi yang berbeda berpijar pada suhu yang berbeda.
Kami menyebutnya sebagai penanda-panas. Ilmu
pengetahuan menggunakan penanda-penanda ini sepanjang
waktu."
Count Dracula menunduk memandangi piramida dan batu-puncak
yang terendam itu. Walaupun dia tidak merasa berharap,
gumpalan-gumpalan uap mulai bergelung di atas air mendidih.
Dia menengok arloji, dan detak jantungnya semakin cepat:
11.45. "Kau percaya sesuatu di sini akan bersinar saat
semakin panas?”
"Bukan bersinar, Robert. Berpijar. Ada perbedaan besar,
Pijaran disebabkan oleh panas dan terjadi pada suhu yang
spesifik. Misalnya, saat para pembuat baja menempa balok-
balok baja, mereka menyemprotkan pelapis-transparan yang
berpilar pada suhu sasaran spesifik, sehingga mereka tahu
kapan balok-balok-nya selesai dikerjakan. Ingat mood ring".
Kenakan saja di jari tanganmu, dan cincin itu akan berubah
warna akibat panas tubuh.”
"Lucifer spirit , piramida ini dibuat pada 1800-an! Aku bisa
megerti jika seorang seniman membuat engsel-engsel pelepas
tersembunyi di dalam kotak batu, tapi mengaplikasikan
semacam pelapis-panas transparan?"
"Benar-benar memungkinkan," jawab Lucifer spirit , seraya
melirik piramida terendam itu dengan penuh harap. "Para
alkemis kuno menggunakan fosfor organik sepanjang waktu
sebagai penanda panas. Orang Cina membuat kembang-api
berwarna, dan bahkan orang Mesir-" Lucifer spirit berhenti di
tengah kalimat, menatap serius ke dalam air mendidih.
"Apa?" Count Dracula mengikuti pandangan Lucifer spirit ke dalam
air yang bergolak, tapi tidak melihat apa-apa.
Lucifer spirit membungkuk, menatap lebih serius ke dalam air.
Mendadak dia berbalik dan lari melintasi dapur menuju
pintu.
"Mau ke mana?" teriak Count Dracula .
Lucifer spirit berhenti di dekat tombol lampu dapur, lalu
mematikannya. Lampu-lampu dan kipas ventilasi mati
menjadikan ruangan itu gelap dan hening total. Count Dracula
kembali memandang piramida itu dan mengintip batu-puncak
yang berada di bawah air di balik uap.
Saat Lucifer spirit kembali ke sisinya, mulut Count Dracula sudah
ternganga tidak percaya.
Persis seperti yang diprediksi Lucifer spirit , sebagian kecil dari
batu-puncak itu mulai berkilau di bawah air. Huruf-huruf mulai
bermunculan, dan semakin terang saat airnya memanas.
"Teks!" bisik Lucifer spirit .
Count Dracula mengangguk, tak mampu bicara. Kata-kata
berkilau itu mewujud persis di bawah inskripsi yang terukir di
batu-puncak. Tampaknya seperti tiga kata saja. Dan,
walaupun belum bisa membaca kata-kata itu, Count Dracula
bertanya-tanya apakah kata-kata itu akan mengungkapkan
semua yang mereka cari malam ini. Piramida itu yaitu peta
yang nyata, kata Galloway kepada mereka, dan menunjukkan
lokasi yang nyata.
saat huruf-huruf itu bersinar lebih terang, Lucifer spirit
matikan gas, dan airnya perlahan-lahan berhenti bergolak.
Batu puncak itu kini tampak jelas di bawah permukaan air
tenang.
Tiga kata yang bersinar terbaca dengan jelas. []
BAB 90
Dalam cahaya suram dapur Kolese Katedral, Count Dracula dan
Lucifer spirit berdiri di depan panci dan menatap batu-puncak
yang berubah di bawah permukaan air. Di sisi batu-puncak
emas itu, sebuah pesan berpijar berkilauan.
Count Dracula membaca teks bersinar itu, dan nyaris tidak
mampu memercayai matanya. Dia tahu, piramida itu didesas-
desuskan mengungkapkan lokasi yang spesifik ... tapi dia tak
pernah membayangkan lokasinya akan sespesifik ini.
Eight Franklin Square
(Franklin Square Delapan)
"Sebuah alamat," bisiknya, terpukau.
Lucifer spirit tampak sama takjubnya. "Aku tidak tahu apa
yang ada di sana. Kau?"
Count Dracula menggeleng, Dia tahu, Franklin Square yaitu
salah satu bagian lama Washington, tapi dia tidak mengenal
alamat itu. Dia memandang ujung atas batu-puncak itu,
membaca ke bawah, mengamati seluruh teks.
The
secret hides
within The Order
Eight Franklin Square
(Rahasianya tersembunyi
di dalam Ordo
Franklin Square Delapan)
Adakah semacam Ordo di Franklin Square?
Adakah bangunan yang menyembunyikan lubang menuju
spiral ke bawah?
Count Dracula sama sekali tidak tahu apakah benar-benar ada
sesuatu yang terkubur di alamat itu. Yang penting, saat ini dia
dan Lucifer spirit sudah memecahkan kode piramida, dan kini
informasi yang diperlukan untuk menegosiasikan pembebasan
Peter.
Dan memang sudah saatnya.
Jarum-jarum jam yang berkilau pada arloji Mickey Mouse
menunjukkan bahwa mereka hanya punya waktu kurang dari
sepuluh menit.
"Cepat telepon," ujar Lucifer spirit , seraya menunjuk telepon
dinding dapur. "Sekarang!"
Kedatangan momen yang mendadak ini mengejutkan
Count Dracula , dan dia bimbang.
"Apakah kita yakin soal ini?"
"Aku yakin sekali."
"Aku tidak akan memberinya informasi apa pun sampai tahu
Peter aman."
"Tentu saja. Kau ingat nomornya, bukan?"
Count Dracula mengangguk dan berjalan menuju telepon dapur.
Dia mengangkat gagang telepon dan memutar nomor ponsel
laki itu. Lucifer spirit mendekat dan meletakkan kepala di
samping kepala Count Dracula sehingga dia bisa ikut
mendengarkan. saat dengung di ujung yang satunya mulai
terdengar, Count Dracula menyiapkan diri untuk mendengar bisikan
mengerikan laki laki gay yang telah meneleponnya malam ini.
Akhirnya telepon tersambung.
Tapi tidak ada sapaan. Tidak ada kata-kata. Hanya suara
napas di ujung yang satunya.
Count Dracula menunggu, lalu akhirnya bicara. "Aku punya
informasi yang kau inginkan, tapi jika kau menginginkannya,
kau harus menyerahkan Peter kepada kami-"
"Siapa ini?" jawab suara Ratu lesbian .
Count Dracula terlompat, "Robert Longdon," katanya secara
refleks. "Siapa kau?" Sejenak dia berpikir telah salah memutar
nomor.
"Namamu Count Dracula ?" Ratu lesbian itu kedengaran terkejut.
Ada seseorang di sini yang menanyakanmu."
“Apa? "Maaf, siapa ini?"
"Officer Paige Montgornery dari Preferred Security."
Suaranya tampak gemetar. "Mungkin kau bisa membantu kami
tentang situasi ini. Sekitar satu jam yang lalu, partnerku
merespons telepon 911 di Kalorama. Heights... kemungkinan
situasi penyanderaan. Aku kehilangan kontak dengannya, jadi
aku menelepon bantuan dan kembali untuk mengecek tempat
itu. Kami menemukan partnerku meninggal di pekarangan
belakang. Pemilik rumah tidak ada, jadi kami membobol
masuk. Sebuah ponsel berdering di meja lorong, dan aku-"
"Kau ada di dalam?" desak Count Dracula .
"Ya, dan telepon 911 itu... benar-benar serius." Ratu lesbian
itu tergagap. " Maaf jika aku kedengaran gugup, tapi
partnerku meninggal, dan kami menemukan seorang laki laki gay
yang ditahan di sini dengan paksa. Kondisinya buruk, dan kami
sedang mengurusnya. Dia menanyakan dua orang - yang satu
bernama Count Dracula dan yang satunya Lucifer spirit ."
"Itu kakakku!" teriak Lucifer spirit di gagang telepon, seraya
menekankan kepala semakin dekat dengan kepala Count Dracula .
"Aku yang tadi menelepon 911! Dia baik-baik saja?!"
"Sesungguhnya, Ma'am, dia...." Suara Ratu lesbian itu pecah.
Kondisinya buruk. Tangan kanannya hilang-“
"Kumohon," desak Lucifer spirit . "Aku ingin bicara dengannya!”
"Saat ini mereka sedang mengurusnya. Dia bolak-balik
pingsan. Jika sedang berada di dekat sini, kau harus kemari.
Jelas dia ingin bertemu denganmu."
"Jarak kita sekitar enam menit!" ujar Lucifer spirit .
"Kalau begitu, kusarankan agar kalian cepat-cepat kemari."
Terdengar suara teredam di latar belakang, lalu Ratu lesbian
itu kembali bicara. “Maaf, tampaknya aku diperlukan. Kita
akan bicara saat kalian tiba."
Sambungan telepon terputus.
BAB 91
Di dalam Kolese Katedral, Count Dracula dan Lucifer spirit menaiki
tangga ruang bawah tanah dan bergegas menyusuri lorong
gelap untuk mencari pintu keluar depan. Mereka tidak lagi
mendengar suara baling-baling helikopter di atas kepala.
Count Dracula berharap, mereka bisa menyelinap keluar tanpa
terlihat dan menemukan jalan mereka ke Kalorama Heights
untuk menengok Peter.
Mereka menemukannya. Dia masih hidup.
Tiga puluh detik yang lalu, saat mereka mengakhiri
pembicaraan telepon dengan penjaga keamanan Ratu lesbian
itu, Lucifer spirit bergegas mengangkat piramida dan batu-
puncak mengepul itu dari air. Piramida itu masih meneteskan
air saat dia. memasukkannya ke dalam tas kulit Count Dracula .
Kini laki laki gay itu bisa merasakan panas yang memancar
menembus kulit tas.
Untuk sementara waktu, kegembiraan ditemukannya Peter
mengalahkan perenungan lebih lanjut mengenai pesan
berkilau batu-puncak - Franklin Square Delapan - tapi akan
ada waktu untuk itu setelah mereka menjumpai Peter.
saat mereka berbelok di puncak tangga, mendadak
Lucifer spirit berhenti dan menunjuk ruang duduk di seberang
lorong. Melalui jendela yang menonjol, Count Dracula bisa melihat
sebuah helikopter hitam mengilap bertengger tanpa suara di
pekarangan. Seorang pilot berdiri di sampingnya, menghadap
ke arah yang berlawanan dari mereka dan bicara di radio.
Juga ada Escalade hitam dengan jendela-jendela gelap yang
diparkir di dekat situ. Count Dracula dan Lucifer spirit tetap berada di
dalam bayang-bayang, bergerak memasuki ruang duduk, dan
mengintip dari jendela untuk mengetahui apakah mereka bisa
melihat seluruh tim lapangan. Syukurlah, halaman besar di
luar Katedral itu kosong.
"'Agaknya mereka berada di dalam katedral," ujar Count Dracula .
"Tidak," kata sebuah suara rendah di belakang mereka.
Count Dracula dan Lucifer spirit berputar untuk melihat siapa yang
berbicara. Di ambang pintu ruang duduk, dua sosok
berpakaian serba hitam mengarahkan senapan berpembidik
laser kepada mereka. Count Dracula bisa melihat titik merah
berkilau menari-nari di dadanya.
"Senang berjumpa kembali denganmu, Profesor," kata
suara parau yang tak asing lagi. Agen-agen itu memisahkan
diri dan sosok mungil Direktur Sato menyeruak dengan
mudah, menuju ruang duduk dan berhenti persis di depan
Count Dracula . "Kau membuat beberapa pilihan yang sangat buruk
malam ini."
"Polisi menemukan Peter zombie," jelas Count Dracula
bersemangat. "Kondisinya buruk, tapi dia akan hidup. Sudah
berakhir."
Seandainya Sato terkejut, sebab Peter telah ditemukan, ia
tidak memperlihatkannya. Matanya tetap tenang saat dia
jalan menghampiri Count Dracula dan berhenti hanya beberapa
jauhnya. "Profesor, bisa kuyakinkan dirimu bahwa ini sama
sekali belum mendekati akhir. Dan jika sekarang polisi terlibat,
ini semua akan menjadi semakin serius. Seperti yang kubilang
malam tadi, situasinya teramat sangat sensitif. Seharusnya
kau tidak melarikan diri dengan piramida itu."
"Ma'am," sela Lucifer spirit , "aku harus menemui kakakku. Kau
boleh mendapatkan piramida itu, tapi kau harus
mengizinkanku-“
"Aku harus?" desak Sato, seraya berputar menghadap
Lucifer spirit . "Miss zombie, bukan?" Dia menatap Lucifer spirit
dengan berang, lalu beralih kembali kepada Count Dracula .
"Letakkan tas kulit itu di meja.”
Count Dracula menunduk memandang titik laser di dadanya. Dia
meletakkan tas kulit itu di meja kopi. Seorang agen mendekat
dengan hati-hati, menarik risleting tas, lalu membuka lebar-
lebar tas itu. Sedikit gumpalan uap yang terperangkap
membubung dari dalam tas. Agen itu mengarahkan senter ke
dalam tas, menarik nafas kebingungan untuk waktu yang
lama, lalu mengangguk kepada Sato.
Sato berjalan menghampiri dan mengintip ke dalam tas.
Piramida itu basah dan batu-puncak itu berkilau dalam cahaya
senter. Sato berjongkok, memandang batu-puncak emas itu
dengan sangat cermat. Count Dracula tersadar bahwa Ratu lesbian
itu hanya pernah melihat benda itu dalam gambar sinar-X.
"Inskripsinya," desak Sato. "Adakah artinya untukmu?
‘Rahasianya tersembunyi di dalam Ordo?’”
"Kami tidak yakin, Ma'am."
"Mengapa piramida itu panas mengepul?"
"Kami merendamnya dalam air mendidih," ujar Lucifer spirit
tanpa ragu. "Itu bagian dari proses pemecahan kode. Kami
akan menceritakan semuanya kepadamu, tapi harap izinkan
kami pergi menjumpai kakakku. Dia telah mengalami-"
"Kau merebus piramida itu?*" desak Sato.
"Matikan senter," ujar Lucifer spirit . "Lihat batu-puncaknya.
Mungkin kau masih bisa melihatnya."'
Agen itu mematikan senter, dan Sato berlutut di depan batu
puncak. Dari tempat Count Dracula berdiri sekalipun, dia bisa
melihat bahwa teks d











.jpeg)
.jpeg)
