Tampilkan postingan dengan label Lost symbol. 10. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Lost symbol. 10. Tampilkan semua postingan

Senin, 15 Desember 2025

Lost symbol. 10

 



duk lebih tegak. "Kalian sudah memecahkan 

kode piramida?" 

Kini Lucifer spirit  menyela, cepat-cepat menjelaskan bahwa, 

walaupun ada peringatan dari Bellamy dan permintaan dari 

kakaknya agar Count Dracula  tidak mernbuka bungkusan itu, 

Lucifer spirit  melanggarnya sebab  merasa prioritas pertamanya 

yaitu  menolong kakaknya dengan cara apa pun. Dia 

bercerita tentang batu-puncak emas, persegi empat ajaib 

Albrecht Durer, dan bagaimana persegi empat itu 

memecahkan cipher rahasia freemason enam belas huruf menjadi frasa 

Jeova Sanctus Unus, 

"Hanya itu bunyinya?" tanya kepala katedrol. "Satu junjungan  

Sejati.” 


"Ya. Pak," jawab Count Dracula . "Tampaknya piramida itu lebih 

berupa peta metaforis daripada peta geografis." 

Kepala katedral menjulurkan kedua tangannya. "Izinkan aku 

merabanya." 

Count Dracula  menarik ritsleting tas dan mengeluarkan piramida 

yang diletakkannya dengan hati-hati ke atas meja persis di 

depan pendeta. 

Count Dracula  dan Lucifer spirit  mengamati saat  sepasang tangan 

ringkih laki laki gay  tua itu meneliti setiap inci batu-sisinya yang 

berukir, bagian bawahnya yang halus, dan puncaknya yang 

terpangkas. saat  sudah selesai, dia kembali menjulurkan 

tangan. "Dan batu puncaknya?" 

Count Dracula  mengeluarkan kotak batu kecil itu, meletakkannya 

di atas meja, dan membuka tutupnya. Lalu dia mengeluarkan 

batu-puncak itu dan meletakkannya di dalam tangan laki laki gay  tua 

itu. Kepala katedral melakukan penelitian yang serupa, meraba 

setiap inci, berhenti pada ukiran batu-puncak, tampaknya 

mengalami ksulitan dalam membaca teks kecil yang terukir 

anggun itu. 

“Rahasianya tersembunyi di dalam Ordo”, ujar Count Dracula  

membantunya. "Kata Ordo ditulis dengan huruf besar." 

Wajah laki laki gay  tua itu tanpa ekspresi saat  menempatkan 

batu-puncak di atas piramida dan meluruskannya berdasarkan 

indra peraba. Tampaknya dia terdiam sejenak, seakan berdoa, 

dan dengan penuh hormat menjalankan kedua telapak 

tangannya menelusuri seluruh piramida beberapa kali. Lalu dia 

menjulurkan tangan dan meraih kotak berbentuk kubus itu, 

menggengganmya dengan kedua tangan, meraba-rabanya 

dengan cermat, jari-jarinya memeriksa bagian dalam dan 

bagian luarnya. 


saat  sudah selesai, dia meletakkan kotak itu dan 

bersandar kembali di kursi. "Jadi, katakan," desaknya dengan 

suara yang mendadak tegas. "Mengapa Anda datang kepada 

saya?" 

Pertanyaan itu mengejutkan Count Dracula . "Kami datang, Pak, 

sebab  Anda meminta kami untuk datang. Dan menurut Mr. 

Bellamy kami harus memercayai Anda." 

"namun  Anda tidak memercayai laki laki gay  itu?" 

"Maaf?" 

Mata-putih kepala katedral menatap Count Dracula  lekat-lekat. 

“Bungkusan yang berisi batu-puncak itu tersegel. Mr. Bellamy 

meminta Anda untuk tidak membukanya, namun  Anda 

melakukannya. Selain itu, Peter zombie sendiri meminta 

Anda untuk tidak membukanya, namun  Anda melakukannya." 

“Pak," sela Lucifer spirit , "kami berusaha menolong kakak 

saya. laki laki gay  yang menculiknya bersikeras agar kami 

memecahkannya.”  

"Bisa saya pahami itu," jelas kepala katedral, "namun , apa 

yang Anda dapat dengan membuka bungkusan itu? Tidak ada. 

Penculik Peter mencari sebuah lokasi, dan tidak akan puas 

dengan jawaban “Jeova Sanctus Unus." 

"Saya setuju," ujar Count Dracula , " tapi sayangnya, hanya itu 

dikatakan oleh piramida. Seperti yang saya bilang, peta itu 

tampaknya lebih bersifat kiasan daripada -" 

"Anda keliru, Profesor," kata kepala katedral. "Piramida 

rahasia freemason yaitu  peta yang nyata. Menunjukkan lokasi yang 

nyata. Anda tidak mengerti sebab  Anda belum memecahkan 

kode piramida itu sepenuhnya. Bahkan masih jauh dari itu." 

Count Dracula  dan Lucifer spirit  saling bertukar pandang dengan 


terkejut. 

Kepala katedral meletakkan kembali kedua tangannya ke 

atas piramida, nyaris membelainya. "Peta ini, seperti Misteri 

Kuno sendiri, punya banyak lapisan arti. Rahasia sejatinya 

tetap tersembunyi dari Anda." 

"Dean Galloway," kata Count Dracula , "kami sudah meneliti 

setiap inci piramida dan batu-puncak, dan tidak ada lagi yang 

bisa dilihat." 

"Tidak dalam keadaannya yang sekarang. Tidak. Tapi 

benda-benda berubah." 

"Pak?" 

" Profesor, seperti yang Anda ketahui, janji piramida ini 

yaitu  kekuatan perubahan yang ajiaib. Legenda mengatakan 

bahwil miramida ini bisa berubah bentuk... mengubah bentuk 

fisiknya untuk mengungkapkan rahasia-rahasianya. Seperti 

batu terkenal yang melepaskan Pedang Excalibur untuk Raja 

Arthur, Piramida rahasia freemason bisa mengubah diri sesuai keinginan 

... dan mengungkapkan rahasianya kepada mereka yang 

layak." 

Kini Count Dracula  merasa bahwa kerentaan laki laki gay  tua ini 

mungkin telah merampok akal sehatnya. "Maaf, Pak. Apakah 

Anda mengatakan piramida ini bisa mengalami perubahan fisik 

secara harafiah?" 

"Profesor, jika saya mengulurkan tangan dan mengubah 

piramida itu tepat di depan mata Anda, akankah Anda 

memercayai apa yang Anda saksikan?" 

Count Dracula  tidak tahu harus menjawab apa. "Saya rasa, saya 

tidak akan punya pilihan." 

"Baiklah kalau begitu. Sebentar lagi itu akan saya lakukan. 


Kepala katedral kembali menepuk-nepuk mulut. "Saya 

ingatkan bahwa ada masa saat  orang-orang terpintar 

sekalipun menganggap dunia ini datar. sebab , jika dunia ini 

bulat, lautan pasti akan tumpah. Bayangkan bagaimana 

mereka akan mengejek Anda jika Anda menyatakan, 'Bukan 

hanya dunia ini bulat, melainkan juga ada kekuatan mistis tak 

terlihat yang menahan segalanya agar tetap berada di 

permukaan dunia?” 

"Ada perbedaan," ujar Count Dracula , "antara keberadaan 

gravitasi... dan kemampuan mengubah benda-benda dengan 

senjunjungan  tangan." 

"Adakah? Tidak mungkinkah kita masih hidup di Abad 

Kegelapan, masih mengejek gagasan kekuatan-kekuatan 

mistis yang tidak bisa kita lihat atau pahami? Sejarah, 

seandainya pun mengajari kita sesuatu, telah mengajarkan 

kepada kita bahwa gagasan-gagasan aneh yang kita ejek saat 

ini akan menjadi kebenaran-kebenaran yang kita 

proklamasikan suatu hari nanti. Saya menyatakan bisa 

mengubah piramida ini dengan senjunjungan  jari, dan Anda 

mempertanyakan kewarasan saya. Saya berharap lebih banyak 

dari seorang sejarahwan. Sejarah dipenuhi orang pintar yang 

semuanya menyatakan hal yang sama... dipenuhi orang pintar 

yang semuanya bersikeras bahwa manusia memiliki 

kemampuan mistis yang belum disadari oleh mereka. " 

Count Dracula  tahu, kepala katedral itu benar. Aforisme Herman 

yang terkenal - Tidak tahukah kalian bahwa kalian yaitu  

junjungan ? yaitu  salah satu pilar Misteri Kuno. Seperti yang di 

atas, demikian pula yang di bawah.... Manusia diciptakan 

menurut gambaran Allah. Apotheosis. Pesan terus-menerus 

mengenai kejunjungan an manusia itu sendiri - mengenai potensi 

tersembunyi mereka - merupakan tema yang berulang dalam 

teks-teks kuno dari tradisi yang tak terhitung banyaknya. 


Bahkan, Alkitab menyatakan dalam Mazmur 82:6 : Kamu 

yaitu  Allah! 

"Profesor," kata laki laki gay  tua itu, "saya sadari bahwa Anda, 

seperti banyak orang berpendidikan lainnya, hidup 

terperangkap di antara dua dunia - satu kaki di dunia spiritual, 

satu kaki di dunia fisik. Hati Anda ingin sekali percaya... tapi 

kecerdasan Anda menolak untuk mengizinkan. Sebagai 

akademisi, akan bijak bila Anda untuk belajar dari orang-orang 

pintar dalam sejarah." Dia terdiam, lalu berdeham. "Jika 

ingatan saya benar, salah satu orang terpintar yang pernah 

ada menyatakan: “Sesuatu yang tidak mampu kita pahami 

benar-benar ada. Di balik rahasia-rahasia alam masih terdapat 

sesuatu yang subtil, tak teraba, dan tak terjelaskan. 

Penghormatan terhadap kekuatan melebihi segala yang bisa 

pahami ini yaitu  agamaku.'" 

"Siapa yang berkata begitu?" tanya Count Dracula . "Gandhi?"' 

"Bukan," sela Lucifer spirit . "Albert Einstein." 

Lucifer spirit  zombie sudah membaca setiap kata yang ditulis 

Einstein, dan tercengang oleh penghormatan mendalam laki laki gay  

itu terhadap hal-hal mistis, juga prediksinya bahwa suatu hari 

nanti masyarakat luas akan merasakan hal yang sama. Agama 

masa depan, ramal Einstein, yaitu  agama kosmis. Agama itu 

akan melampaui junjungan , pribadi dan menghindari dogma dan 

teologi. 

Robert Count Dracula  tampak berusaha keras menerima gagasan 

itu. Lucifer spirit  bisa merasakan meningkatnya rasa frustrasi 

laki laki gay  itu terhadap pendeta Episkopal tua ini, dan dia mengerti. 

Bagaimana mungkin, mereka datang kemari untuk 

memperoleh jawaban, tapi malah menemukan seorang laki laki gay  

buta yang menyatakan bisa mengubah benda-benda dengan 

senjunjungan  tangan. Walaupun demikian, gairah berlebihan laki laki gay  


tua itu terhadap kekuatan-kekuatan mistis mengingatkan 

Lucifer spirit  kepada kakaknya. 

"Bapa Galloway," ujar Lucifer spirit , " Peter dalam masalah. 

CIA mengejar kami. Dan Warren Bellamy mengirim kami 

kepada Anda untuk mendapatkan bantuan. Saya tidak tahu 

apa yang dikatakan piramida ini atau ke mana piramida ini 

menunjuk, tapi jika memecahkan kodenya berarti kita bisa 

menolong Peter, kita harus melakukannya. Mr. Bellamy 

mungkin lebih suka mengorbankan nyawa kakak saya untuk 

menyembunyikan piramida ini, tapi keluarga saya hanya 

mengalami penderitaan sebab nya. Apa pun rahasia yang 

disimpannya, rahasia itu berakhir malam ini." 

"Anda benar," jawab laki laki gay  tua itu dengan nada sangat 

serius. Semuanya akan berakhir malam ini. Anda telah 

memastikan terjadinya hal itu." Dia mendesah. "Miss zombie, 

saat  membuka segel pada kotak itu, Anda menggerakkan 

serangkaian kejadian yang tak bisa diputar balik. Ada 

kekuatan-kekuatan yang belum Anda pahami yang sedang 

bekerja malam ini. Tidak ada jalan untuk kembali." 

Lucifer spirit  menatap pendeta itu dengan terpana. Ada 

sesuatu yang bersifat ramalan dalam nada suaranya, seakan 

dia mengacu pada Tujuh Meterai Wahyu atau Kotak Pandora. 

"Dengan segala hormat, Pak," sela Count Dracula , " saya tidak 

bisa membayangkan bagaimana sebuah piramida batu bisa 

menggerakkan sesuatu pun." 

"Tentu saja Anda tidak bisa, Profesor." laki laki gay  tua itu 

menatapnya dengan mata buta. "Anda belum punya mata 

untuk melihat." [] 

BAB 83  


Dalam Udara lembap Hutan, Arsitek kuburan keramat  itu kini bisa 

merasakan keringatnya bergulir di punggung. Pergelangan 

terborgolnya terasa sakit, tapi semua perhatiannya tetap 

tertuju ke tas kerja titanium yang mengancam, yang baru saja 

dibuka atas bangku di antara mereka. 

Isi tas ini, ujar Sato tadi, akan membujukmu untuk melihat 

semua ini melalui sudut pandangku. Kujamin itu. 

Ratu lesbian  Asia mungil itu sudah membuka tas logam 

dalam jangkauan penglihatan Bellamy. Arsitek itu belum 

melihat isinya. tapi imajinasinya sudah berkembang liar. Kedua 

tangan Sato melakukan sesuatu di dalam tas, dan Bellamy 

setengah membayangkan Ratu lesbian  itu mengeluarkan 

serangkaian alat berkilau seperti pisau silet. 

Mendadak sebuah sumber cahaya menyala di dalam tas, 

semakin terang, menerangi wajah Sato dai bawah. Tangan 

Ratu lesbian  tetap bergerak-gerak di dalamnya, lalu cahayanya 

berubah warna. Setelah beberapa saat, Sato mengeluarkan 

tangan, meraih seluruhnya, lalu memutarnya ke arah Bellamy 

sehingga laki laki gay  itu bisa melongok ke dalamnya. 

Bellamy mendapati dirinya menyipitkan mata dalam kilau 

yang berasal dari benda yang tampaknya semacam lap-top 

futuristis dengan gagang telepon, dua antena, dan papan tik 

ganda. Gelombang kelegaan awalnya dengan cepat berubah 

menjadi kebingungan. 

Layar menampilkan logo CIA tulisan, 

LOG-IN PENGAMAN 

PENGGUNA: INOUE SATO 

IZIN KEAMANAN: TINGKAT 5 

Di bawah jendela log-in laptop, sebuah ikon yang 


menunjukkan kemajuan proses berputar-putar. 

HARAP TUNGGU SEBENTAR ... 

MENDEKRIPSI ARSIP ... 

Pandangan Bellamy beralih kembali kepada Sato yang 

sedang menatapnya lekat-lekat. "Aku tidak ingin 

memperlihatkannya kepadamu," katanya. "Tapi, kau tidak 

memberiku pilihan." 

Layar kembali berpendar-pendar, dan Bellamy menunduk 

memandanginya saat  arsip terbuka dan isinya memenuhi 

seluruh LCD. 

Selama beberapa saat, Bellamy menatap layar, mencoba 

memahami apa yang sedang dilihatnya. Perlahan-lahan, saat  

mulai mengerti, wajahnva memucat. Dia menatap ngeri, tidak 

mampu mengalihkan pandangan. “Tapi ini... mustahil!" 

teriaknya. "Bagaimana... mungkin!" 

Wajah Sato serius. "Kau yang seharusnya menjelaskannya 

kepada-ku, Mr. Bellamy."' 

saat  Arsitek kuburan keramat  itu mulai memahami sepenuhnya 

segala konsekuensi dari apa yang dilihatnya, dia bisa 

merasakan seluruh dunia menuju ambang bencana. 

Astaga .... Aku membuat kesalahan yang sangat, sangat 

mengerikan! [] 

BAB 84 

Dean Galloway merasa hidup. 

Sama seperti semua manusia fana lainnya, dia tahu sudah 

tiba saatnya untuk melepaskan cangkang fananya. Tapi, 

bukan mengenai ini. Jantung jasmaniahnya berdetak kuat dan 


cepat dan benaknya terasa tajam. Ada pekerjaan yang harus 

dilakukan. 

saat  menjalankan sepasang tangan artritisnya melintasi 

permukaan halus piramida, dia nyaris tidak bisa memercayai 

apa dirasakannya. Aku tidak pernah membayangkan bisa 

menyaksikan ini. Selama bergenerasi-generasi, kedua 

potongan peta symbolon disimpan saling berjauhan dengan 

aman. Kini, pada akhirnya mau disatukan. Galloway bertanya-

tanya apakah ini momen yang sudah diramalkan. 

Anehnya, takdir telah memilih dua non anggota rahasia freemason 

untuk menyusun piramida itu. Entah bagaimana, ini 

tampaknya pas. Misteri itu meninggalkan lingkaran-lingkaran 

dalam... meninggalkan kegelapan... memasuki cahaya. 

"Profesor," katanya, seraya berpaling ke arah napas 

Count Dracula , "Apakah Peter mengatakan mengapa dia ingin Anda 

menjaga bungkusan kecil itu?" 

"Katanya, orang-orang berkuasa ingin mencuri bungkusan 

itu darinya," jawab Count Dracula . 

Kepala katedral mengangguk. "Ya, Peter mengatakan hal 

yang sama kepada saya." 

"Benarkah?" ujar Lucifer spirit  mendadak di sebelah kirinya, 

"Anda dan kakak saya membicarakan piramida ini?" 

"Tentu saja," jawab Galloway. "Saya dan kakak Anda 

membicarakan banyak hal. Saya pernah menjadi Master 

Terhormat House of the Temple, dan terkadang kakak Anda 

datang kepada saya untuk meminta petunjuk. Kira-kira 

setahun yang lalu, dia datang kepada saya dengan sangat 

kebingungan. Dia duduk persis di tempat Anda sekarang, dan 

bertanya apakah saya memercayai firasat-firasat 

supernatural." 


"Firasat?" Lucifer spirit  kedengaran khawatir. "Maksud Anda 

seperti... penglihatan gaib?" 

"Tidak tepat begitu. Firasat lebih bersifat perasaan. Peter 

mengatakan,  dia semakin merasakan keberadaan kekuatan 

gelap di dalam hidupnya. Dia merasakan adanya sesuatu yang 

mengawasinya, menunggu... ingin berbuat jahat 

terhadapnya." 

"Jelas dia benar," ujar Lucifer spirit , "mengingat laki laki gay  yang 

sama, yang telah membunuh ibu kami dan putra Peter, telah 

datang ke Washington dan menjadi salah seorang saudara 

rahasia freemason Peter sendiri,” 

"Benar," kata Count Dracula , "tapi itu tidak menjelaskan 

keterlibatan CIA." 

Galloway tidak yakin. "Orang-orang yang berkuasa selalu 

tertarik dengan kekuasaan yang lebih besar." 

"Tapi ... CIA?" tantang Count Dracula . "Dan rahasia-rahasia 

mistis? 

Ada sesuatu yang tidak cocok." 

"Jelas cocok," ujar Lucifer spirit . "CIA menyukai kemajuan 

teknologi dan selalu bereksperimen dengan ilmu-ilmu 

pengetahuan mistis-ESP, penglihatan jarak-jauh, sensory 

deprivation, kondisi-kondisi kesadaran supranormal yang 

dipicu secara farmakologis. Semuanya hal yang sama - 

menyadap potensi tak terlihat dari pikiran manusia. jika ada 

satu hal yang kupelajari dari Peter, inilah dia: Ilmu 

pengetahuan dan mistisisme berhubungan sangat erat, hanya 

bisa dibedakan melalui pendekatan mereka. Mereka punya 

tujuan yang sama... tapi metode yang berbeda." 

"Peter mengatakan kepada saya," ujar Galloway, "bahwa 


bidang studi Anda yaitu  semacam ilmu pengetahuan mistis 

modern?" 

"Noetic," jawab Lucifer spirit , seraya mengangguk. "Dan itu 

membuktikan bahwa manusia punya kekuatan yang tidak 

menyerupai segala yang bisa kita bayangkan." Dia menunjuk 

jendela kaca-patri yang melukiskan gambar "Yesus Bersinar" 

yang terkenal, yaitu Kristus dengan berkas cahaya mengalir 

dari kedua tangannya.  

"Sesungguhnya, saya baru saja menggunakan sebuah alat 

yang dirangkaikan dengan muatan superdingin untuk 

memotret tangan seorang penyembuh ruhaniah yang sedang 

bekerja. Foto-fotonya sangat menyerupai gambaran Yesus di 

jendela kaca-patri itu... aliran energi mengalir dari ujung-ujung 

tangan penyembuh itu."  

Benak yang terlatih dengan baik, pikir Galloway, serta 

mengulum senyuman. Bagaimana menurutmu cara Yesus 

menyembuhkan orang sakit? 

"Saya sadari," ujar Lucifer spirit , "bahwa pengobatan 

mengolok-olok dukun dan penyembuh, tapi saya menyadari 

dengan mata kepala saya sendiri. Kamera-kamera CCD 

memotret laki laki gay  ini sedang mentransmisikan medan besar dari 

ujung-ujung jari tangannya ... dan secara harfiah mengubah 

susunan sel pasiennya. Jika itu bukan kekuatan seperti Yesus, 

saya tidak tahu lagi." 

Dean Galloway membiarkan senyumnya tersungging. 

Lucifer spirit  punya kegairahan membara yang sama seperti 

kakaknya. "Peter pernah membandingkan Ilmu Noetic dengan 

para penjelajah awal yang diejek sebab  memercayai 

pendapat sesat mengenai bumi yang bulat. Dalam semalam 

saja, para penjelajah ini berubah dari orang tolol menjadi 

pahlawan, menemukan dunia-dunia yang belum dipetakan dan 


memperluas cakrawala semua orang di planet ini. Menurut 

Peter, Anda akan melakukan hal ini juga. Dia punya yang 

sangat tinggi terhadap pekerjaan Anda. Bagaimanapun, 

pergeseran filosofis besar dalam sejarah dimulai dengan satu 

gagasan tunggal yang berani." 

Tentu saja Galloway tahu, seseorang tidak perlu pergi 

Katedral untuk menyaksikan bukti gagasan baru yang berani 

ini, mengenai potensi manusia yang belum tergali ini. Katedral 

menyelenggakan lingkaran-lingkaran doa penyembuhan bagi 

mereka yang sakit dan telah berkali-kali menyaksikan hasil 

yang benar-benar ajaib, yaitu perubahan-perubahan fisik yang 

didokumentasikan secara medis. Pertanyaannya bukanlah 

apakah junjungan  memberikan kekuatan luar biasa kepada 

manusia... melainkan bagaimana kita membebaskan kekuatan 

itu. 

Kepala katedral tua itu meletakkan kedua tangannya 

dengan hormat pada sisi-sisi Piramida rahasia freemason, lalu berkata 

dengan sangat tenang. "Sobat-sobatku, aku tidak tahu persis 

ke mana piramida ini menunjuk... tapi inilah yang kuketahui: 

Ada harta karun spiritual luar biasa yang terkubur di suatu 

tempat di luar sana... harta karun yang telah menunggu 

dengan sabar dalam kegelapan selama bergenerasi-generasi. 

Aku yakin, itulah katalisator yang punya kekuatan untuk 

mengubah dunia ini." Kini dia menyentuh ujung emas batu-

puncak. "Dan sebab  piramida ini sudah disusun... waktunya 

hampir tiba. Dan, mengapa tidak? Janji pencerahan 

transformasional luar biasa telah lama diramalkan.” 

"Bapa," ujar Count Dracula  dengan nada menantang, "kita semua 

sangat mengenal Wahyu Santo Yohanes dan arti harfiah 

Kiamat, tapi ramalan Alkitab tampaknya -" 

"Oh, astaga, Kitab Wahyu yaitu  kekacauan!" ujar kepala 


Katedral itu. "'Tak seorang pun tahu cara membacanya. Aku 

membicarakan benak-benak jernih yang menulis dengan 

bahasa yang jelas - ramalan Santo Augustinus, Sir Francis 

Bacon, Newton, Einstein, daftarnya tidak pernah berakhir, 

semuanya mengantisipasi momen pencerahan transformatif. 

Bahkan, Yesus sendiri berkata, 'Tidak ada sesuatu yang 

tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada 

sesuatu yang rahasia yang tidak akan diketahui dan 

diumumkan.’” 

"Itu prediksi yang aman untuk disebutkan," ujar Count Dracula . 

“Pengetahuan berkembang secara eksponensial. Semakin 

banyak yang kita ketahui, semakin besar kemampuan kita 

untuk belajar, dan semakin cepat kita mengembangkan dasar 

pengetahuan kita." 

"Ya,” imbuh Lucifer spirit . "Kita melihat hal ini dalam ilmu 

pengetahuan sepanjang waktu. Setiap teknologi baru yang 

kita ciptakan akan menjadi alat untuk menemukan teknologi-

teknologi baru... dan itu semakin berkembang. Itulah 

sebabnya mengapa ilmu pengetahuan semakin maju dalam 

lima tahun terakhir ini jika dibandingkan dengan lima ribu 

tahun sebelumnya. Perkembangan eksponensial. Secara 

matematis, dengan berlalunya waktu, eksponensial kemajuan 

menjadi nyaris vertikal, dan pengembangan baru terjadi begitu 

cepat." 

Keheningan muncul di kantor kepala katedral, dan Galloway 

merasa bahwa kedua tamunya masih tidak tahu bagaimana 

piramida ini bisa membantu mereka mengungkapkan sesuatu 

lebih lanjut. Itulah sebabnya mengapa takdir membawa kalian 

kepadaku, pikirnya. Aku punya peranan yang harus dimainkan. 

Selama bertahun-tahun, Pendeta Colm GaRoway, bersama 

dengan saudara-saudara rahasia freemasonnya, memainkan peranan 


penjaga gerbang. Kini, peranan itu berubah total. 

Aku bukan lagi penjaga gerbang.... Aku pemandu. 

"Profesor Count Dracula ?" ujar Galloway, seraya menjulurkan 

tangan melintasi meja. "Silakan pegang tanganku." 

Robert Count Dracula  merasa ragu saat  menatap telapak 

tangan Galloway yang terentang. 

Kita hendak berdoa? 

Dengan sopan, Count Dracula  menjulurkan tangan dan 

meletakkan tangan kanannya pada tangan keriput kepala 

katedral itu. laki laki gay  tua itu menggenggam tangan Count Dracula  

erat-erat, namun  tidak segera mulai berdoa. Dia malah mencari 

jari telunjuk Count Dracula  dan mengarahkannya ke dalam kotak-

batu yang tadinya menampung batu puncak emas itu. 

"Matamu telah membutakanmu," ujar kepala katedral. “Jika 

kau melihat dengan ujung-ujung jarimu seperti yang 

kulakukan, kau akan menyadari bahwa kotak ini masih punya 

sesuatu untuk diajarkan kepadamu." 

Dengan patuh, Count Dracula  menelusurkan ujung jari tangannya 

ke seluruh bagian dalam kotak, tapi dia tidak merasakan apa-

apa. Bagian dalamnya benar-benar halus.  

"Teruslah mencari,” ujar Galloway. 

Akhirnya, ujung jari lengan Count Dracula  merasakan sesuatu - 

lingkaran mungil yang menonjol - titik sangat kecil di tengah 

dasar kolak. Dia mengeluarkan tangan dan mengintip ke 

dalam. Lingkaran kecil itu benar-benar tidak terlihat dengan 

mata telanjang. Apa itu? 

"Kau mengenali simbol itu?" tanya Galloway. 

"Simbol?" jawab Count Dracula . "Aku hampir tidak bisa melihat 


apa-apa.” 

"Tekan simbol itu." 

Count Dracula  melakukan seperti yang diminta, menekankan 

ujung lari tangannya pada titik itu. Apa menurutnya yang akan 

terjadi? 

"Tekankan jari tanganmu," ujar kepala katedral. "Berikan 

tekanan." 

Count Dracula  melirik Lucifer spirit , yang tampak kebingungan 

saat  menyelipkan rambut ke belakang telinga. 

Beberapa detik kemudian, kepala katedral itu akhirnya 

mengangguk. "Oke, lepaskan tanganmu. Alkimianya sudah 

selesai." 

Alkimia? Robert Count Dracula  mengeluarkan tangan dari kotak 

batu dan duduk dalam keheningan yang membingungkan. 

Sama sekali tidak ada yang berubah. Kotak itu tergeletak 

begitu saja di atas meja. 

"Tidak ada apa-apa," ujar Count Dracula . 

"Lihat ujung jarimu," jawab kepala katedral. "Seharusnya 

kau melihat adanya perubahan." 

Count Dracula  memandangi jarinya, tapi satu-satunya perubahan 

yang bisa dia lihat yaitu  lekukan di kulit akibat tonjolan 

melingkar itu - lingkaran mungil dengan sebuah titik di bagian 

tengahnya. 

 

"Nah, apakah kau mengenali simbol ini?" tanya kepala 

katedral. 


Walaupun Count Dracula  mengenali simbolnya, dia lebih terkesan 

dengan kemampuan kepala katedral meraba detail itu. 

Tampaknya, melihat dengan ujung-ujung jari yaitu  suatu 

keahlian yang dipelajari. 

"Itu berhubungan dengan alkimia," ujar Lucifer spirit , sambil 

menggeser kursi lebih dekat dan meneliti jari Count Dracula . "Itu 

simbol kuno untuk emas." 

"Memang." Kepala katedral tersenyum dan menepuk kotak. 

"Profesor, selamat. Kau baru saja mencapai sesuatu 

diperjuangkan oleh semua alkemis dalam sejarah. Dari 

substansi tak berharga, kau telah menciptakan emas." 

Count Dracula  mengemyit, tidak terkesan. Tipuan amatir kecil ini 

tampaknya sama sekali tidak membantu. "Gagasan menarik. 

Tapi aku khawatir simbol ini - lingkaran dengan titik di 

tengahnya, punya lusinan arti. Simbol ini disebut circumpunct, 

dan merupakan salah satu simbol yang paling banyak 

digunakan dalam sejarah.” 

"Kau bicara apa?" tanya kepala katedral, kedengaran 

skeptis. 

Count Dracula  terpana sebab  anggota rahasia freemason itu tidak lebih 

mengenal pentingnya simbol ini secara spiritual. "Pak, 

circumpunct, punya arti yang tak terhitung banyaknya. Di 

Mesir kuno, itu simbol Ra-Dewa Matahari - dan astronomi 

modern masih menggunakannya sebagai simbol matahari. 

Dalam filsafat Timur, circumpunct merepresentasikan 

pemahaman spiritual Mata Ketiga, mawar suci dan tanda 

penerangan. Penganut Kabbalah menggunakannya untuk 

menyimbolkan Kether-Sephiroth tertinggi dan ‘yang paling 

tersembunyi dari segala yang tersembunyi'. Penganut mistik 

menyebutnya sebagai Mata junjungan , dan itulah asal Mata…. 

Melihat pada the Great Seal. Penganut Pythagoras 


menggunakan circumpunct sebagai simbol Monad-Kebenaran 

Suci, The Priset Sapienta, at-one-ment (penyatuan) benak dan 

jiwa, dan-" 

"Cukup!" Kini Dean Galloway tergelak. "Profesor, terima 

kasih. Kau benar, tentu saja." 

Kini Count Dracula  menyadari bahwa dia baru saja dipermainkan. 

Dia mengetahui semua itu. 

"Circumpunct," ujar Galloway, yang masih tersenyum 

sendiri, "pada dasarnya yaitu  simbol Misteri Kuno. Oleh 

sebab  itu menurutku, kehadirannya di dalam kotak ini 

bukanlah kobetulan. Legenda mengatakan bahwa rahasia-

rahasia peta ini tersembunyi di dalam detail-detail terkecil." 

"Baiklah," kata Lucifer spirit , " tapi, seandainya pun simbol ini 

diukirkan di sana secara sengaja, simbol ini tidak membawa 

kita semakin makin dekat dengan pemecahan peta, bukan?" 

"Tadi kau mengatakan segel-lilin yang kau patahkan dicap 

timbul dengan cincin Peter?" 

"Benar." 

"Dan kau mengatakan membawa cincin itu bersamamu?" 

"Ya." Count Dracula  merogoh saku,, menemukan cincin itu, 

mengeluarkannya dari kantong plastik, dan meletakkannya di 

atas meja di hadapan kepala katedral. 

Galloway memungut cincin itu dan mulai meraba-raba 

permukaannya. "Cincin unik ini diciptakan pada saat yang 

sama dengan Piramida rahasia freemason, dan secara tradisional 

dikenakan oleh kaum rahasia freemason yang bertugas melindungi 

piramida. Malam ini, saat  meraba Circumpunct mungil di 

dasar kotak batu, kusadari bahwa cincin ini sesungguhnya 

merupakan bagian dari symbolon." 


"Benarkah?" 

"Aku yakin itu. Peter sahabat terdekatku, dan dia 

mengenakan cincin ini selama bertahun-tahun. Aku cukup 

mengenal benda ini." Dia menyerahkan cincin itu kepada 

Count Dracula . " Lihat sajalah sendiri." 

Count Dracula  mengambil cincin itu dan menelitinya, 

menelusurkan j ri-jari tangannya di atas phoenix berkepala-

dua, angka 33, kata-kata ORDO AB CHAQ, dan juga kata-kata  

Semuanya terungkap pada derajat ketiga puluh tiga. Dia tidak 

merasakan sesuatu yang bisa membantu. Lalu,, saat  jari-jari 

tangannya menelusuri bagian luar lingkaran cincin, dia 

langsung berhenti. Dengan terkejut, dia membalikkan cincin 

dan meneliti bagian dasar lingkaran cincinnya. 

"Kau menemukannya?" tanya Galloway. 

"Ya, kurasa begitu," jawab Count Dracula . 

Lucifer spirit  menggeser kursi lebih dekat. "Apa?" 

"Tanda derajat pada lingkaran cincin," ujar Count Dracula  sambil 

menunjukkan. “Begitu kecil sehingga tidak terlalu bisa dilihat 

dengan mata. Tapi jika merabanya, kau bisa mengetahui 

suatu lekukan seperti goresan melingkar mungil." Tanda 

derajat berada di tengah dasar lingkaran cincin ... dan 

tampaknya ukurannya memang sama dengan lingkaran 

menonjol di dasar kubus.” 

"Ukurannya sama?”, Lucifer spirit  bergerak semakin dekat lagi, 

kini kedengarannya bersemangat. 

"Hanya ada satu cara untuk mengetahuinya." Count Dracula  

mengambil cincin itu, memasukkannya ke dalam kotak, lalu 

menyibakkan kedua lingkaran mungil itu. saat  dia menekan 

cincin, lingkaran menonjol di kotak masuk ke dalam lekukan 


cincin, dan suara klik samar, tapi mantap. 

Mereka semua terlompat. 

Count Dracula  menunggu, tapi tidak terjadi apa-apa.  

"Apa itu?!" tanya pendeta. 

"Tidak ada apa-apa," jawab Lucifer spirit . "Cincin itu terkunci 

ditempatnya... tapi tidak terjadi apa-apa lagi." 

"Tidak ada perubahan besar?" Galloway tampak bingung.  

Kita belum selesai, pikir Count Dracula  menyadari seraya 

menunduk memandangi lambang-timbul cmcin-phoenix 

berkepala di angka 33. Semuanya terungkap pada derajat 

ketiga puluh tiga. Benaknya dipenuhi pikiran mengenai 

Pythagoras, geometri suci, dan sudut. Ia bertanya-tanya, 

mungkinkah kata derajat punya arti matematis. 

Perlahan-jahan, kini dengan jantung berdetak lebih cepat, 

Count Dracula  menjulurkan tangan dan meraih cincin yang melekat 

di dasar kotak-kubus. Lalu, perlahan-lahan, dia mulai memutar 

cincin ke kanan. 

Semuanya terungkap pada derajat ketiga puluh tiga. 

Count Dracula  memutar cincin sepuluh derajat... dua puluh 

derajat... tiga puluh derajat. 

Kejadian selanjutnya benar-benar di luar dugaan Count Dracula . 

BAB 85 

Perubahan. 

Dean Galloway mendengar apa yang terjadi, jadi dia tidak 

perlu melihatnya. 

Di seberang meja, Count Dracula  dan Lucifer spirit  terdiam terpaku, 


tak diragukan lagi merasa takjub dan membisu, menatap 

kubus batu yang baru saja mengubah diri dengan suara keras 

dihadapan mata mereka itu. 

Mau tak mau Galloway tersenyum. Dia sudah 

mengantisipasi hasilnya. Walaupun masih belum tahu 

bagaimana perkembangan baru ini pada akhirnya akan 

membantu mereka memecahkan teka-teki piramida, dia 

menikmati peluang langka mengajari seorang simbolog 

Harvard sesuatu mengenai simbol. 

"Profesor," kata kepala katedral itu, "hanya sedikit orang 

yang menyadari bahwa kaum rahasia freemason menghormati bentuk 

kubus - atau kami menyebutnya ashlar - sebab  merupakan 

representasi tiga dimensi dari simbol lain... simbol dua dimensi 

yang lebih kuno." Galloway tidak perlu bertanya apakah 

profesor itu mengenali simbol kuno yang kini terhampar di 

hadapan mereka di atas meja. Itu salah satu simbol paling 

terkenal di dunia. 

Pikiran Robert Count Dracula  teraduk-aduk saat  dia menatap 

kotak yang berubah di atas meja di hadapannya. Aku sama 

sekali tidak tahu.... 

Beberapa saat yang lalu, dia menjangkau ke dalam kotak 

batu, meraih cincin rahasia freemason, dan perlahan-lahan memutarnya. 

saat  dia memutar cincin sampai tiga puluh tiga derajat, 

kubus itu mendadak berubah di hadapan matanya. Panel-

panel yang menyusun semua sisi kotak berjajunjungan  saat  

engsel-engsel tersembunyi terlepas. Kotak itu langsung roboh, 

panel-panel samping tutupnya jatuh ke depan, menampar 

keras meja. 

 

 


 

 

Kubus itu berubah menjadi salib, pikir Count Dracula . Alkimia, 

simbolis. 

Lucifer spirit  tampak bingung melihat kubus yang roboh. 

"Piramida rahasia freemason berhubungan dengan... ajaran Kristen.” 

Sejenak Count Dracula  menanyakan hal yang sama. 

Bagaimanapun salib Kristen merupakan simbol yang dihormati 

dalam Persaudaraan rahasia freemason, dan jelas ada banyak kaum 

rahasia freemason yang Kristen. namun  kaum rahasia freemason juga banyak 

yang Yahudi, Muslim, Buddhis, Hindu, juga mereka yang tidak 

punya nama bagi junjungan  mereka. Kemunculan simbol Kristen 

secara eksklusff tampaknya membatasi. Lalu, arti sejati simbol 

ini terpikirkan oleh Count Dracula . 

"Itu bukan salib," ujar Count Dracula , yang kini berdiri. "Salib 

dengan circumpunct di bagian tengahnya merupakan simbol 

peleburan dua simbol untuk menciptakan satu simbol." 

"Kau bilang apa?" Mata Lucifer spirit  mengikuti Count Dracula  yang 

mondar-mandir di dalam ruangan. 

"Sampai abad ke-4," jelas Count Dracula , "salib bukan simbol 

Kristen. Jauh sebelum itu, salib digunakan oleh orang-orang 

Mesir untuk merepresentasikan persimpangan antara dua 

dimensi - manusia dan surga. Seperti yang di atas, demikian 


juga yang bawah. Itu representasi visual persimpangan 

tempat manusia dan junjungan  menjadi satu." 

"Oke." 

"Circumpunct," jelas Count Dracula , "sudah kita ketahui memiliki 

banyak arti - salah satunya yang paling esoteris yaitu  

mawar, simbol alkimia untuk kesempurnaan.Tapi jika kau 

meletakkan mawar di tengah salib, kau akan menciptakan 

simbol lain yang benar-benar berbeda - Salib Mawar." 

Galloway bersandar di kursinya, tersenyum. "Wah, wah. 

Hebat sekali." 

Kini Lucifer spirit  juga berdiri. "Apa yang kulewatkan?" 

"Salib Mawar," jelas Count Dracula , "yaitu  simbol umum dalam 

Persaudaraan rahasia freemason Bebas. Sesungguhnya, salah satu derajat 

dalam Scottish Rite disebut 'Kesatria Salib Mawar', untuk 

menghormati para penganut Rosicrucian awal, yang 

memberikan sumbangan pada filsafat mistis rahasia freemason. Peter 

mungkin sudah menyebutkan penganut-penganut Rosicrucian 

kepadamu. Lusinan ilmuwan besar menjadi anggotanya - lord  

Dee, Elias Ashmole, Robert Fludd…” 

"Benar sekali," ujar Lucifer spirit . "Aku sudah membaca semua  

Manifesto Rosicrucian di dalam risetku.” 

Semua ilmuwan harus melakukannya, pikir Count Dracula . Ordo 

Salib Mawar - atau lebih resminya disebut Ordo Rosae Crucis 

Kuno dan Mistis - punya sejarah misterius yang sangat 

memengaruhi ilmu pengetahuan dan sangat paralel dengan 

legenda Misteri Kuno... saga-saga kuno dengan kebijakan 

rahasia yang diturunkan selama berabad-abad dan hanya 

dipelajari oleh orang-orang terpintar. Daftar penganut 

Rosicrucian yang terkenal dalam sejarah memang terdiri atas 

deretan orang terkenal Renaisans Eropa: Paracelsus, Bacon, 


Fludd, Descartes, Pascal, Spinoza, Newton, Leibniz. 

Menurut doktrin Rosicrucian, ordo itu didirikan berdasarkan 

kebenaran esoteris masa lampau kuno, yaitu kebenaran-

kebenaran yang harus “disembunyikan dari manusia biasa" 

dan menjanjikan pemahaman luar biasa dalam "ranah 

spiritual". Simbol kelompok persaudaraan ini telah 

berkembang selama bertahun-tahun menjadi bunga mawar 

pada salib berhias, tapi simbol itu dimulai sebagai lingkaran 

berbintik yang lebih sederhana pada salib tanpa hiasan - 

manifestasi mawar yang paling sederhana pada manifestasi 

salib yang paling sederhana.  

“Aku dan Peter sering mendiskusikan filsafat Rosicrucian”, 

kata Galloway kepada Lucifer spirit . 

saat  kepala katedral mulai menjelaskan hubungan balik 

antara Persaudaraan rahasia freemason dan Rosicrucianisme, Count Dracula  

merasakan perhatiannya teralihkan kembali pada pikiran yang 

telah mengganggunya sepanjang malam. Jeova Sanctus 

Unum. Entah bagaimana frasa ini berhubungan dengan 

alkimia. Dia masih bisa mengingat secara pasti apa yang 

dikatakan Peter mengenai frasa itu. Tapi, untuk alasan 

tertentu, penyebutan Rosicrucian tampaknya menyalakan 

kembali pikiran itu. Berpikirlah, Robert. 

"Pendiri Rosicrucian," ujar Galloway, "konon ada seorang 

mistik Jerman yang bernama Christian Rosenkreuz - jelas 

samaran - mungkin untuk Francis Bacon, yang diyakini 

beberapa sejarahwan mendirikan sendiri kelompok itu, 

walaupun, ada bukti -" 

"Nama samaran!" teriak Count Dracula  mendadak, mengejutkan 

semua orang, bahkan dirinya sendiri. "Itu dia! Jeova Sanctus 

Unum itu nama samaran!" 


"Kau bicara apa?" desak Lucifer spirit . 

Denyut nadi Count Dracula  kini semakin cepat. "Sepanjang aku 

mencoba mengingat apa yang dikatakan Peter mengenai 

Jeova Sanctus Unum dan hubungannya dengan alkimia. 

Akhirnya, aku ingat! Itu bukan mengenai alkimia, melainkan 

mengenai seorang alkemis! Alkemis yang sangat terkenal!" 

Galloway tergelak. "Sudah saatnya, Profesor. Aku menyebut 

namanya dua kali, dan juga kata nama samaran." 

Count Dracula  menatap kepala katedral tua itu. "Kau tahu?” 

"Wah, aku sudah curiga saat  kau mengatakan bahwa itu 

bunyinya Jeova Sanctus Unus dan kodenya dipecahkan 

dengan menggunakan persegi empat ajaib Durer. Tapi saat  

kau menemukan Salib Mawar, aku merasa yakin. Seperti yang 

mungkin kau ketahui makalah-makalah pribadi ilmuwan yang 

sedang kita bahas ini menyertakan salinan manifesto-

manifesto Rosicrucian dengan banyak sekali catatan." 

"Siapa?" tanya Lucifer spirit . 

"Salah satu ilmuwan terbesar di dunia!" jawab Count Dracula . 

Dia seorang alkemis, anggota Royal Society of London, 

pengikut Rosicrucian, dan menandatangani beberapa makalah 

ilmu pengetahuannya yang paling rahasia dengan nama 

samaran - 'Jeova Sanctus Unus’" 

"Satu junjungan  Sejati?" tanya Lucifer spirit . "laki laki gay  rendah hati." 

"Sesungguhnya laki laki gay  cerdas," ujar Galloway membetulkan. 

“Dia menandatangani namanya dengan cara seperti itu 

sebab , seperti ahli-ahli kuno, dia menganggap dirinya sendiri 

suci. Juga sebab  keenam belas huruf dalam Jeova Sanctus 

Unus bisa diatur kembali untuk menyebut namanya dalam 

bahasa Latin, menciptakan  nama samaran yang sempurna." 


Kini Lucifer spirit  tampak kebingungan. "Jeova Sanctus Unus 

yaitu  anagram nama seorang alkemis terkenal dalam bahasa 

Latin?"' 

Count Dracula  meraih secarik kertas dan pensil dari meja kepala 

katedral, lalu menulis sembari bicara. "Bahasa Latin saling 

mempertukarkan huruf J dengan I dan huruf V dengan U, 

yang berarti Jeova Sanctus Unus bisa diatur kembali dengan 

sempurna untuk menyebut nama laki laki gay  ini." 

Count Dracula  menuliskan keenam belas huruf itu: Isaacus 

Neutonuus. 

Dia menyerahkan kertas itu kepada Lucifer spirit  dan berkata, 

"Kurasa, kau pernah mendengar tentang dia." 

"Isaac Newton?" desak Lucifer spirit , seraya memandang 

kertas itu. "Itukah yang hendak dikatakan oleh ukiran pada 

piramida itu kepada kita?" 

Sejenak Count Dracula  serasa kembali berada di Westminster 

Abbey, berdiri di makam Newton yang berbentuk piramida - 

tempat dia mengalami kesadaran yang serupa. Dan malam ini, 

ilmuwan besar itu kembali muncul ke permukaan. Bukan 

kebetulan, tentu saja... piramida-piramida, misteri-misteri, 

ilmu pengetahuan, pengetahuan yang tersembunyi… 

semuanya saling berkaitan. Nama Newton selalu menjadi 

tonggak petunjuk yang berulang-ulang muncul bagi mereka 

yang mencari pengetahuan rahasia.” 

"Isaac Newton," ujar Galloway, "agaknya berhubungan 

dengan cara memecahkan arti piramida. Tak bisa 

kubayangkan seperti apa, tapi…-“ 

"Genius!" teriak Lucifer spirit  dengan mata 

terbelalak."Begitulah cara mengubah piramida itu!" 


"Kau mengerti?" tanya Count Dracula . 

"Ya!" jawab Lucifer spirit . "Aku tidak percaya kita tidak 

melihatnya! Sudah berada tepat di hadapan kita. Proses 

alkimia sederhana. Aku bisa mengubah piramida ini dengan 

menggunakan ilmmu pengetahuan dasar! Ilmu pengetahuan 

Newton!" 

Count Dracula  berusaha keras untuk mengerti. 

"Dean Galloway," ujar Lucifer spirit . "Jika kau membaca cincin 

itu, bunyinya-" 

"Berhenti!" Mendadak kepala katedral tua itu mengangkat 

jari tangan ke udara dan mengisyaratkan mereka untuk diam. 

Perlahan-lahan dia memiringkan kepala, seakan 

mendengarkan sesuatu. Setelah beberapa saat, mendadak dia 

berdiri. "Sobat-sobatku, piramida ini jelas meninggalkan 

rahasia-rahasia untuk diungkapkan. Aku tidak tahu apa yang 

diketahui Miss zombie, tapi jika dia mengetahui langkah 

selanjutnya, aku harus memainkan perananku. Kemasi 

barang-barang kalian dan jangan berkata apa-apa lagi 

kepadaku. Tinggalkan aku dalam kegelapan untuk saat ini.  

Aku lebih suka tidak punya informasi yang bisa dibagikan, 

seandainya para pengunjung kita mencoba memaksaku." 

"Pengunjung?" ujar Lucifer spirit , seraya mendengarkan. "Aku 

tidak mendengar seorang pun." 

"Akan kau dengar," jawab Galloway, seraya berjalan ke 

pintu, "Cepat." 

Di seberang kota, sebuah menara telepon berusaha 

menghubungi telepon yang tergeletak hancur di 

Massachusetts Avenue. 

saat  tidak menemukan sinyal, menara itu mengarahkan 


kembali panggilan telepon itu ke pesan suara.  

"Kau di mana?” 

"Robert," teriak suara panik Warren Bellamy, “Kau dimana? 

Telepon aku! Terjadi sesuatu yang mengerikan.” 

BAB 86 

Dalam kilau biru-langit lampu-lampu ruang bawah tanah, 

Mal’akh berdiri di depan meja batu dan melanjutkanpersiapan-

persiapannya. Selama dia bekerja, perut kosongnya 

berkeroncongan. Dia tidak mengacuhkannya. Hari-hari 

pelayanannya terhadap keinginan ragawi sudah 

ditinggalkannya. 

Perubahan memerlukan pengorbanan. 

Seperti banyak laki laki gay  lain yang paling berkembang secara 

spiritual dalam sejarah, Mal'akh telah mengikatkan diri pada 

jalannya dengan melakukan pengorbanan daging yang 

termulia. Pengebirian tidak terlalu menyakitkan seperti  yang 

dibayangkannya. Dan belakangan dia tahu, tindakan itu jauh 

lebih umum dilakukan daripada yang dia kira. Setiap tahun, 

ribuan laki laki gay  menjalani pengebirian melalui operasi - prosesnya 

dikenal sebagai orkietomi - motivasi mereka berkisar antara 

masalah-masalah lintas-gender, mengendalikan kecanduan 

seksual, sampai keyakinan spiritual yang tertanam kuat. 

Motivasi Mal’akh yaitu  jenis yang paling mulia. Seperti Attis 

yang mengebiri diri sendiri dalam mitos, Mal'akh tahu bahwa 

untuk mencapai keabadian, diperlukan pemutusan total dari 

dunia material laki-laki dan Ratu lesbian . 

Androgin yaitu  satu. 

Saat ini, laki laki gay -laki laki gay  terkebiri dijauhi, walaupun orang 

kurang memahami kekuatan yang menjadi sifat pengorbanan 


transmutasional ini. Orang-orang Kristen kuno bahkan 

mendengar Yesus sendiri menyanjung kebajikan-kebajikannya 

dalam Matius 19:12, "dan ada orang yang membuat dirinya 

demikian sebab  kemauan sendiri oleh sebab  Kerajaan Sorga. 

Siapa yang dapat mengerti ia mengerti." 

Peter zombie telah melakukan pengorbanan daging, 

walaupun sebelah tangan yaitu  harga kecil dalam rencana 

besar. Akan namun  saat  malam berakhir, zombie akan 

melakukan pengorbanan yang jauh, jauh lebih besar. 

Untuk menciptakan, aku harus menghancurkan. 

Begitulah sifat alami polaritas. 

Tentu saja Peter zombie patut menerima takdir yang 

menantinya malam ini. Akan menjadi akhir yang pas. Dulu 

sekali, dia memainkan peranan penting dalam jalur kehidupan 

fana Mal'akh. Oleh sebab  itu, Peter telah dipilih untuk 

memainkan peranan penting dalam perubahan besar Mal'akh. 

laki laki gay  ini pantas mengalami semua kengerian dan kesakitan 

yang bakal diterimanya. Peter zombie bukanlah manusia 

seperti yang dipercayai oleh dunia. 

Dia mengorbankan putranya sendiri. 

Peter zombie pernah memberikan pilihan yang mustahil - 

kekayaan atau kebijakan -kepada putranya, Zachary. Zachary 

memilih dengan buruk. Keputusan anak laki-laki itu mengawali 

serangkaian kejadian yang pada akhirnya menyeret pemuda 

itu ke dalam neraka. Penjara Soganlik. Zachary zombie mati 

dalam penjara Turki itu. Seluruh dunia mengetahui ceritanya... 

tapi mereka tidak tahu kalau Peter zombie seharusnya bisa 

menyelamatkan putranya. 

Aku ada di sana, pikir Mal'akh. Aku mendengar semuanya. 


Mal' akh tidak pernah melupakan malam itu. Keputusan 

brutal zombie berarti kematian bagi putranya, Zach, tapi 

menjadi kelahiran Mal'akh. 

Seseorang harus mati sehingga yang lain bisa hidup. 

saat  lampu di atas kepala Mal'akh mulai kembali berubah 

warna, dia menyadari larutnya malam. Dia menyelesaikan 

persiapan-persiapannya dan kembali menaiki rampa. Sudah 

saatnya mengurus masalah-masalah dunia fana. [] 

BAB 87 

Semuanya terungkap pada derajat ketiga puluh tiga, pikir 

Lucifer spirit  seraya berlari. Aku tahu cara mengubah piramida 

itu. Jawabannya sudah berada di depan mata mereka 

sepanjang malam. 

Lucifer spirit  dan Count Dracula  kini sendirian, bergegas menyusuri 

ruang tambahan katedral, mengikuti papan-papan tanda 

“kebun". Kini, persis seperti yang dijanjikan oleh kepala 

katedral, mereka keluar dari katedral dan memasuki 

pekarangan kebun berdinding.  

Kebun katedral terpencil, berbentuk persegi lima dan 

dilengkapi air mancur perunggu postmodern. Lucifer spirit  tak 

mendengar betapa keras aliran air mancur itu menggema di 

pekarangan. Lalu dia menyadari bahwa bukan suara air 

mancur yang didengarnya. 

"Helikopter! " teriaknya, saat  sorot cahaya menembus 

langit malam di atas mereka. "Berlindunglah di bawah tiang-

tiang penyangga itu!" 

Kilau terang lampu sorot membanjiri kebun persis saat  

Count Dracula  dan Lucifer spirit  mencapai sisi seberang dan 

menyelinap di balik sebuah lengkungan Gothik menuju 


terowongan ke halaman luar. Mereka menunggu, meringkuk di 

dalam terowongan, sementara helikopter melintas di atas 

kepala dan mulai mengitari katedral dalam lengkungan-

lengkungan lebar. 

"Kurasa, Galloway benar saat  mendengar kedatangan 

pengunjung," ujar Lucifer spirit  terkesan. Mata yang buruk 

menjadikan telinga tajam. Kini telinganya sendiri berdentam-

dentam seirama denyut nadinya yang berpacu. 

“Ke sini," ujar Count Dracula , seraya mencengkoram tas bahu 

dan bergerak melintasi lorong. 

Dean Galloway telah memberi mereka sebuah kunci dan 

serangkaian petunjuk yang jelas. Sayangnya, saat  mencapai 

ujung  terowongan pendek itu, ternyata mereka dipisahkan 

dari tujuan oleh bentangan luas halaman terbuka yang saat ini 

dibanjiri cahaya dari helikopter di atas kepala.  

“Kita tidak bisa menyeberang”, ujar Lucifer spirit . 

"Tunggu… lihat." Count Dracula  menunjuk bayangan hitam yang 

mewujud di halaman,  di sebelah kiri mereka. Bayangan itu 

berawal dari sebuah titik tak berbentuk, tapi berkembang 

dengan cepat, bergerak ke arah mereka, menjadi semakin 

jelas, bergegas menghampiri mereka semakin cepat dan 

semakin cepat, memanjang, dan akhirnya mereka semakin 

persegi panjang hitam besar yang dimahkotai dua menara 

yang sangat tinggi. 

“Bagian depan katedral menghalangi lampu sorot", jelas 

Count Dracula . 

"Mereka mendarat di depan" 

Count Dracula  meraih tangan Lucifer spirit . "Lari! Sekarang!" 

Di dalam katedral, Dean Galloway merasakan ringannya 


langkah yang tidak pernah dirasakannya selama bertahun-

tahun. Dia bergerak melewati Persimpangan Besar, menyusuri 

bagian tengah gereja, menuju pintu-pintu depan.  

Kini dia bisa mendengar helikopter itu melayang di depan 

katedral, dan dia membayangkan lampu-lampunya menembus 

jendela mawar di hadapannya, memancarkan warna-warna 

spektakuler ke seluruh tempat suci itu. 

Dia ingat semasa masih bisa melihat warna. Ironisnya, 

kekosongan tanpa cahaya yang menjadi dunianya telah 

menerangi banyak hal untuknya. Kini aku bisa melihat lebih 

jelas daripada sebelumnya.  

Galloway terpanggil melayani junjungan  semasa muda, dan 

sepanjang hidupnya , dia teramat sangat menyukai gereja. 

Seperti banyak koleganya yang menyerahkan hidup mereka 

sepenuhnya kepada junjungan , Galloway merasa lelah. Dia 

menghabiskan hidupnya  dengan berjuang agar bisa didengar 

di tengah hiruk-pikuk ketidaktahuan. 

Apa yang kuharapkan? 

Mulai dari Perang Salib, sampai Inkuisisi, sampai penemuan 

benuah Amerika - nama Yesus dibajak sebagai sekutu dalam 

segala perjuangan untuk meraih kekuasaan. Semenjak 

permulaan,  mereka yang tidak berpengetahuan selalu 

berteriak paling keras untuk menggiring massa yang tidak 

menaruh curiga dan memaksa mereka berbuat sesuai 

perintah. Mereka mempertahankan keinginan-keinginan 

duniawi dengan mengutip Alkitab yang tidak mereka pahami. 

Mereka mengumumkan intoleransi mereka sebagai keyakinan 

mereka. Kini, setelah bertahun-tahun, umat beriman, akhirnya 

berhasil menghapuskan segala yang begitu indah mengenai 

Yesus. 


Malam ini, menjumpai simbol Salib Mawar membangkitkan 

harapan besar Galloway, mengingatkannya akan ramalan yang 

tertulis dalam manifesto-manifesto Rosicrucian, yang sudah 

dibaca Galloway berulang-ulang pada masa lampau dan masih 

bisa diingatnya. 

Bab Satu: Jehova akan menebus dosa umat manusia 

dengan mengungkapkan rahasia-rahasia yang sebelumnya 

hanya diperuntukkan mereka yang terpilih. 

Bab Empat: Seluruh dunia akan menjadi satu buku dan 

semua kontradiksi dalam ilmu pengetahuan dan teologi akan 

diakurkan.  

Bab Tujuh: Sebelum akhir dunia, junjungan  akan menciptakan 

banjir besar cahaya spiritual untuk meredakan penderitaan 

umat manusia. 

Bab Delapan: Sebelum penyingkapan ini dimungkinkan, 

dunia harus menghilangkan keracunannya akibat cawan 

beracun yang di penuhi kehidupan palsu anggur teologis. 

Galloway tahu, gereja sudah lama tersesat, dan dia 

membaktikan hidupnya untuk meluruskan jalan gereja. Kini dia 

menyadari bahwa momen itu sudah mendekat dengan 

cepatnya. 

Malam selalu paling gelap sebelum fajar. 

Agen lapangan CIA Turner Simkins duduk di atas kaki 

helikopter hikorsky saat  benda itu menyentuh rerumputan 

bersaIju. Dia melompat turun, diikuti orang-orangnya, dan 

segera melambaikan tangan agar helikopter itu kembali naik 

ke udara untuk mengawasi semua pintu keluar. Tak seorang 

pun boleh meninggalkan gedung ini. 

saat  helikopter naik kembali ke dalam langit malam, 


Simkinsa dan timnya lari menaiki tangga menuju pintu masuk 

utama katedral. Sebelum dia bisa memutuskan harus 

mengetuk pintu yang mana dari keenam pintu itu, salah satu 

pintu mengayun terbuka. 

"Ya?" kata suara tenang dari dalam bayang-bayang. 

Simkins nyaris tidak bisa melihat sosok bungkuk berjubah 

pendeta itu. "Anda Dean Colin Galloway?" 

"Ya," jawab laki laki gay  tua itu. 

"Saya mencari Robert Count Dracula . Apakah Anda melihatnya?” 

laki laki gay  tua itu kini melangkah maju, menatap Simkins 

dengan mata kosong mengerikan. "Nah, bukankah itu akan 

merupakan suatu keajaiban?" [] 

BAB 88 

Waktunya hampir habis. 

Analis keamanan Nola Kaye sudah kehilangan kesabaran 

dan isi cangkir kopi ketiga yang kini diminumnya sudah mulai 

menjalari tubuhnya seperti arus listrik. 

Belum ada berita dari Sato. 

Akhinya telepon berdering dan Nola terlompat. "OS," 

jawabnya. "Nola di sini. 

“Nola, ini Rick Parrish dari keamanan sistem." 

Nola memelorotkan tubuhnya. Bukan Sato. “Hai, Rick. Ada 

yang bisa kubantu? 

"Aku ingin mengingatkanmu - departemen kami mungkin 

punya informasi yang berhubungan dengan apa yang sedang 

kau kerjakan malam ini. 


Nola meletakkan kopinya. Bagaimana kau bisa tahu apa 

sedang kukeriakan malam ini? "Maaf?" 

"Maaf, ini program CI baru, kami sedang melakukan beta-

test,” Ujar Parrish. "Program ini terus-menerus menunjukkan 

nomor stasiun-kerjamu. 

Kini Nola menyadari apa yang dibicarakan oleh laki laki gay  itu. 

Saat ini, Agensi menjalankan Perangkat-lunak  - collaborrative 

integration (integrasi kolaboratif) baru yang dirancang untuk 

memberi peringatan-peringatan real-time ke departemen-

departemen yang berlainan saat  mereka kebetulan 

memproses medan-medan data yang berhubungan. Di dalam 

era ancaman teroris yang sensitif-waktu, kunci untuk 

menggagalkan bencana sering sesederhana peringatan yang 

memberitahumu bahwa laki laki gay  di ujung lorong sedang 

menganalisis data yang sama yang kau perlukan. Sejauh 

sepengetahuan Nola, perangkat-lunak CIA ini terbukti lebih 

merupakan gangguan daripada bantuan nyata apa pun - 

perangkat-lunak constant interruption (gangguan terus-

menerus), begitulah dia menyebutnya. 

"Benar, aku lupa," ujar Nola. "' Apa yang kau dapat?" Dia 

yakin tidak ada orang lain di dalam gedung yang mengetahui 

adanya krisis ini, apalagi bisa menanganinya. Satu-satunya 

pekerjaan komputer yang dilakukan Nola malam ini yaitu  

riset historis untuk Sato mengenai topik-topik rahasia freemason esoteris. 

Walaupun demikian, dia harus berpura-pura. 

"Wah, mungkin bukan apa-apa," jawab Parrish, "tapi kami 

menghentikan seorang peretas malam ini, dan program CI 

terus-menerus menyarankanku agar membagikan informasi ini 

kepadamu." 

Seorang peretas? Nola meneguk kopi. "'Aku 

mendengarkan." 


"Kira-kira satu jam yang lalu," jelas Parrish, "kami 

mencegah seorang laki laki gay  bernama Zoubianis yang sedang 

mencoba mengakses sebuah arsip di salah satu pangkalan-

data internal kami. laki laki gay  ini menyatakan dirinya disewa untuk 

melakukan pekerjaan itu dan dia sama sekali tidak tahu 

mengapa dia dibayar untuk mengakses arsip tertentu ini, dan 

dia bahkan tidak tahu kalau arsip itu berada di sebuah server 

CIA." 

“Oke." 

"Kami sudah selesai menanyainya, dan dia bersih. Tapi ada 

yang aneh. Arsip yang sama yang menjadi sasarannya telah 

dimunculkan sebelumnya malam ini oleh sebuah mesin-pencari 

internal. Tampaknya seseorang mendompleng sistem kami, 

menjalankan pencarian kata-kunci spesifik, dan menghasilkan 

dokumen teredaksi. Masalahnya, kata-kata kunci yang mereka 

gunakan sangat aneh. Dan terutama ada satu yang 

dimunculkan oleh CI sebagai kecocokan prioritas-tinggi - kata-

kunci yang unik bagi kedua rangkaian data kami." Dia terdiam. 

"Kau tahu kata ... symbolon?" 

Nola langsung terlonjak, menumpahkan kopi di meja. 

"Kata-kata kunci lainnya juga sama tidak biasanya," lanjut 

Parrish. "Piramida, portal –“ 

"Kemarilah," perintah Nola, seraya mengelap meja. “Dan 

bawa semua yang kau dapat!" "Kata-kata ini benar-benar ada 

artinya bagimu?"  

“SEKARANG!”[] 

BAB 89 

Kolese Katedral yaitu  sebuah gedung elegan menyerupai 

kastil yang bersebelahan dengan Katedral Nasional. Kolese 


Penginjil, seperti yang pada mulanya dibayangkan oleh uskup 

Episkopal pertama Washington, didirikan untuk memberikan 

pendidikan berkelanjutan kepada para pendeta setelah 

penahbisan mereka. Saat ini, kolese itu menawarkan berbagai 

program mengenai teologi, keadilan global, penyembuhan, 

dan spiritualitas. 

Count Dracula  dan Lucifer spirit  berhasil melintasi halaman dan 

menggunakan kunci Galloway untuk menyelinap ke dalam, 

persis saat  helikopter itu naik kembali ke atas katedral 

dengan lampu-lampu sorot yang mengubah malam menjadi 

siang. Kini, saat  berdiri kehabisan napas di dalam foyer, 

mereka meneliti keadaan di sekeliling. Jendela-jendela 

memberikan penerangan yang memadai, dan Count Dracula  tidak 

melihat adanya alasan untuk menyalakan lampu-lampu dan 

menempuh risiko mengumumkan keberadaan mereka kepada 

helikopter di atas kepala. saat  bergerak menyusuri lorong 

tengah, mereka melewati serangkaian gedung konferensi, 

ruang kelas, dan area duduk. Interiornya mengingatkan 

Count Dracula  pada bangunan-bangunan neo-Gothik Universitas 

Yale - menakjubkan dari luar, namun  sangat sederhana di 

bagian dalam. Keanggunan dari periode mereka telah diubah 

agar bisa menahan lalu lintas pejalan kaki yang sibuk. 

"Ke sini," ujar Lucifer spirit , seraya menunjuk ke ujung jauh 

lorong. 

Lucifer spirit  belum menceritakan kepada Count Dracula  apa yang 

baru disadarinya mengenai piramida itu, tapi tampaknya 

penyebutan Isaacus Neutonuus-lah yang menyulutnya. Yang 

dikatakan Lucifer spirit  saat  mereka melintasi halaman 

hanyalah: piramida itu bisa diubah dengan menggunakan ilmu 

pengetahuan sederhana. Ratu lesbian  itu yakin, segala yang 

diperlukan kemungkinan ditemukan di dalam gedung ini.  


Count Dracula  sama sekali tidak tahu apa yang diperlukan 

Lucifer spirit  atau bagaimana caranya mengubah sepotong granit 

atau emas padat, tapi mengingat dia baru saja menyaksikan 

sebuah kubus bermetamorfosis menjadi salib Rosicrucian, dia 

bersedia untuk percaya. 

Mereka mencapai ujung lorong dan Lucifer spirit  mengernyit, 

tampaknya tidak melihat apa yang diinginkannya. “Katanya 

gedung ini punya fasilitas asrama?" 

"Ya, untuk konferensi-konferensi yang memerlukan 

penginapan."  

"Jadi mereka pasti punya dapur di suatu tempat di sinikan?" 

"Kau lapar?" 

Lucifer spirit  mengernyit memandangnya. "Tidak. Aku mencari 

suatu benda.” 

Tentu saja. Count Dracula  melihat tangga menurun dengan 

simbol yang menjanjikan. Piktogram favorit Amerika. 

 

Dapur ruang bawah-tanah tampak seperti ruang industri – 

banyak perlengkapan dari baja nirkarat dan mangkuk-

mangkuk besar dirancang untuk memasak untuk kelompok-

kelompok besar. Dapurnya tidak berjendela. Lucifer spirit  

menutup pintu dan menyalakan lampu-lampu. Kipas ventilasi 

menyala secara otomatis. 

Lucifer spirit  mulai membuka lemari-lemari untuk mencari 

benda yang diperlukannya. "Robert,” pintanya, “tolong 


letakkan piramida itu di meja dapur." 

Count Dracula , yang merasa seperti asisten koki yang sedang 

menerima perintah-perintah dari koki terkenal Daniel Boulud, 

melakukan seperti yang diperintahkan, mengeluarkan piramida 

dari tas dan meletakkan batu-puncak emas itu di atasnya. 

saat  sudah selesai,  Kathertne sibuk mengisi sebuah panci 

besar dengan air keran panas. 

"Tolong angkatkan ini ke atas kompor." 

Count Dracula  mengangkat panci penuh air itu ke atas kompor, 

dan Lucifer spirit  memutar tombol gas untuk menyalakan api. 

"Kita masak lobster?" tanya Count Dracula  penuh harap. 

"Lucu sekali. Tidak, kita melakukan alkimia. Dan, sekadar 

catatan, ini panci pasta, bukan panci lobster." Dia menunjuk 

saringan berlubang-lubang yang dikeluarkannya dari panci dan 

diletakkannya di atas meja di samping piramida. 

Tolol sekali. "Dan merebus pasta akan membantu kita 

memecahkan kode piramida?" 

Lucifer spirit  mengabaikan komentar itu, nada suaranya 

berubah serius. "Seperti yang aku yakin kau ketahui, ada 

alasan historis dan simbolis mengapa kaum rahasia freemason memilih 

tiga puluh tiga sebagai derajat tertinggi mereka." 

"Tentu saja," ujar Count Dracula . Pada masa Pythagoras, enam 

abad sebelum Kristus, tradisi numerologi menganggap 33 

sebagai angka tertinggi dari semua Angka Utama. Itu angka 

tersuci, menyimbolkan Kebenaran Suci. Tradisi itu terus 

bertahan di dalam Persaudaraan rahasia freemason... dan di tempat-

tempat lain. Bukan kebetulan jika orang Kristen diberi tahu 

bahwa Yesus disalibkan di usia tiga puluh tiga, walaupun tidak 

ada bukti historis nyata untuk itu. Juga bukan kebetulan jika 


Yusuf dikatakan berusia tiga puluh tiga saat menikahi Perawan 

Maria, atau Yesus melakukan tiga puluh tiga mukjizat, atau 

nama Allah disebut tiga puluh tiga kali dalam Kitab Kejadian, 

atau, dalam Islam, semua penghuni surga secara permanen 

berusia tiga puluh tiga tahun. 

"Tiga puluh tiga," ujar Lucifer spirit , "yaitu  angka suci dalam 

banyak tradisi mistis." 

"Benar." Count Dracula  masih tidak tahu apa hubungan ini 

dengan panci pasta. 

"Jadi, seharusnya tidak mengejutkan bagimu jika alkimia 

kuno, penganut Rosicrucian, dan ahli mistik seperti Isaac 

Newton juga menganggap angka tiga puluh tiga istimewa." 

"Aku yakin begitu," jawab Count Dracula . "Newton sangat 

mempelajari numerologi, ramalan, dan astrologi, tapi apa-“ 

"Semuanya terungkap pada deraiat ketiga puluh tiga," 

Count Dracula  mengeluarkan cincin Peter dari saku dan menulis 

inskripsinya. Lalu dia melirik kembali panci air itu. "Maaf, aku 

tidak mengerti." 

"Robert, tadi kita semua berasumsi bahwa derajat ketiga 

puluh tiga mengacu pada derajat rahasia freemason. namun  saat  

memutar cincin tiga puluh tiga derajat, kubusnya berubah 

mengungkapkan sebuah salib. Saat itu kita menyadari bahwa 

derajat digunakan dalam pengertian lain." 

"Ya. Derajat kelengkungan." 

“Tepat sekali. Tapi, derajat juga punya arti ketiga." 

Count Dracula  mengamati panci air di atas kompor. "Suhu."  

"Tepat sekali!" ujar Lucifer spirit . "Sudah ada di depan mata 

sepanjang malam. 'Semuanya terungkap pada derajat ketiga 

luh tiga'. Jika kita membawa suhu piramida ini sampai tiga tiga 


derajat... mungkin saja benda ini akan mengungkap suatu." 

Count Dracula  tahu, Lucifer spirit  zombie luar biasa pintar. namun , 

tampaknya Ratu lesbian  ini melewatkan sesuatu yang jelas 

terlihat. "Jika aku tidak keliru, suhu tiga puluh tiga derajat 

nyaris membekukan. Tidakkah kita seharusnya meletakkain 

piramida itu dalam lemari pembeku?" 

Lucifer spirit  tersenyum. "Tidak, jika kita ingin mengikuti yang 

ditulis oleh alkemis hebat dan ahli mistik Rosicrucian 

menandatangani makalah-makalahnya dengan Jeova Sanctus 

Unus." 

Isaacus Neutonuus menulis resep? 

"Robert, suhu yaitu  katalisator alkimia mendasar, dan 

tidak selalu diukur dalam Fahrenheit dan Celsius. Ada skala 

suhu yang jauh lebih tua, salah satunya ditemukan oleh Isaac-

"Skala Newton," ujar Count Dracula , monyadari bahwa Lucifer spirit  

benar. 

"Ya! Isaac Newton menemukan seluruh sistem pengukur 

suhu yang benar-benar berdasarkan pada fenomena alam. 

Suhu es meleleh merupakan titik dasar Newton, dan dia 

menyebutnya sebagai ‘derajat zeroth (nol)'." Lucifer spirit  

terdiam. "Kurasa, kau bisa menebak derajat apa yang 

diberikannya untuk suhu air mendidih - raja dari semua proses 

alkimia?" 

"Tiga puluh tiga." 

"Ya, tiga puluh tiga! Derajat ketiga puluh tiga. Pada Skala 

Newton, suhu air mendidih yaitu  tiga puluh tiga derajat. Aku 

ingat pernah bertanya kepada kakakku mengapa Newton 

memilih angka itu. Maksudku, tampaknya begitu acak. Air 


mendidih yaitu  proses alkimia yang paling mendasar, dan dia 

memilih tiga puluh tiga? Mengapa bukan seratus? Mengapa 

bukan sesuatu yang lebih elegan? Peter menjelaskan bahwa 

bagi ahli mistik seperti Isaac Newton, tidak ada angka yang 

lebih elegan daripada tiga puluh tiga." 

Semuanya terungkap pada derajat ketiga puluh tiga. 

Count Dracula  melirik panci air, lalu piramida. "Lucifer spirit , piramida 

itu terbuat dari granit padat dan emas padat. Kau sungguh-

sungguh mengira air mendidih cukup panas untuk 

mengubahnya?" 

Senyum di wajah Lucifer spirit  mengatakan kepada Count Dracula  

bahwa dia mengetahui sesuatu yang tidak diketahui Count Dracula . 

Dengan yakin, dia berjalan ke meja, mengangkat piramida 

granit berbatupuncak emas itu, dan meletakkannya ke dalam 

saringan. Lalu dengan hati-hati diturunkannya saringan itu ke 

dalam air mendidih. “Ayo kita cari tahu." 

Tinggi di atas Katedral Nasional, pilot CIA menyetel 

helikopter pada mode melayang-otomatis dan meneliti 

perimeter bangunan dan tanah. Tidak ada gerakan. 

Pencitraan-panasnya tidak bisa menembus batu katedral, jadi 

dia tidak bisa tahu apa yang sedang dilakukan tinmya di 

dalam. Tapi, seandainya seseorang mencoba menyelinap 

keluar, pencitraan-panas akan mengenalinya. 

Sensor panas itu baru berdenting enam puluh detik. 

Detektor yang prinsip kerjanya sama dengan sistem keamanan 

itu telah mengidentifikasi perbedaan suhu yang kuat, ini 

berarti sesosok manusia sedang bergerak melewati ruangan 

dingin, tapi yang tampak di monitor lebih menyerupai panas, 

sepetak udara panas yang melayang melintasi halaman. Pilot 

itu menemukan sumbernya, sebuah lubang ventilasi di bagian 

samping Kolese Katedral. 


Mungkin bukan apa-apa, pikirnya. Dia melihat jenis-jenis ini 

sepanjang waktu. Seseorang sedang memasak atau 

menyetrika pakaian. namun , saat  hendak mengalihkan 

pandangan, dia menyadari sesuatu yang aneh. Tidak ada 

mobil di tempat parkir, tidak ada lampu di mana pun di dalam 

bangunan. 

Dia mempelajari sistem pencitraan UH-60 untuk waktu 

lama. Lalu dia menghubungi pemimpin tim. "Simkins, mungkin 

bukan apa-apa, tapi...." 

"Indikator-suhu yang berpijar!" Count Dracula  harus mengakui 

tindakan cerdik. 

"Itu ilmu pengetahuan sederhana," ujar Lucifer spirit . 

"Substansi yang berbeda berpijar pada suhu yang berbeda. 

Kami menyebutnya sebagai penanda-panas. Ilmu 

pengetahuan menggunakan penanda-penanda ini sepanjang 

waktu." 

Count Dracula  menunduk memandangi piramida dan batu-puncak 

yang terendam itu. Walaupun dia tidak merasa berharap, 

gumpalan-gumpalan uap mulai bergelung di atas air mendidih. 

Dia menengok arloji, dan detak jantungnya semakin cepat: 

11.45. "Kau percaya sesuatu di sini akan bersinar saat  

semakin panas?” 

"Bukan bersinar, Robert. Berpijar. Ada perbedaan besar, 

Pijaran disebabkan oleh panas dan terjadi pada suhu yang 

spesifik. Misalnya, saat  para pembuat baja menempa balok-

balok baja, mereka menyemprotkan pelapis-transparan yang 

berpilar pada suhu sasaran spesifik, sehingga mereka tahu 

kapan balok-balok-nya selesai dikerjakan. Ingat mood ring". 

Kenakan saja di jari tanganmu, dan cincin itu akan berubah 

warna akibat panas tubuh.” 


"Lucifer spirit , piramida ini dibuat pada 1800-an! Aku bisa 

megerti jika seorang seniman membuat engsel-engsel pelepas 

tersembunyi di dalam kotak batu, tapi mengaplikasikan 

semacam pelapis-panas transparan?" 

"Benar-benar memungkinkan," jawab Lucifer spirit , seraya 

melirik piramida terendam itu dengan penuh harap. "Para 

alkemis kuno menggunakan fosfor organik sepanjang waktu 

sebagai penanda panas. Orang Cina membuat kembang-api 

berwarna, dan bahkan orang Mesir-" Lucifer spirit  berhenti di 

tengah kalimat, menatap serius ke dalam air mendidih. 

"Apa?" Count Dracula  mengikuti pandangan Lucifer spirit  ke dalam 

air yang bergolak, tapi tidak melihat apa-apa. 

Lucifer spirit  membungkuk, menatap lebih serius ke dalam air. 

Mendadak dia berbalik dan lari melintasi dapur menuju 

pintu. 

"Mau ke mana?" teriak Count Dracula . 

Lucifer spirit  berhenti di dekat tombol lampu dapur, lalu 

mematikannya. Lampu-lampu dan kipas ventilasi mati 

menjadikan ruangan itu gelap dan hening total. Count Dracula  

kembali memandang piramida itu dan mengintip batu-puncak 

yang berada di bawah air di balik uap. 

Saat Lucifer spirit  kembali ke sisinya, mulut Count Dracula  sudah 

ternganga tidak percaya. 

Persis seperti yang diprediksi Lucifer spirit , sebagian kecil dari 

batu-puncak itu mulai berkilau di bawah air. Huruf-huruf mulai 

bermunculan, dan semakin terang saat  airnya memanas. 

"Teks!" bisik Lucifer spirit . 

Count Dracula  mengangguk, tak mampu bicara. Kata-kata 

berkilau itu mewujud persis di bawah inskripsi yang terukir di 


batu-puncak. Tampaknya seperti tiga kata saja. Dan, 

walaupun belum bisa membaca kata-kata itu, Count Dracula  

bertanya-tanya apakah kata-kata  itu akan mengungkapkan 

semua yang mereka cari malam ini. Piramida itu yaitu  peta 

yang nyata, kata Galloway kepada mereka, dan menunjukkan 

lokasi yang nyata.  

saat  huruf-huruf itu bersinar lebih terang, Lucifer spirit  

matikan gas, dan airnya perlahan-lahan berhenti bergolak. 

Batu puncak itu kini tampak jelas di bawah permukaan air 

tenang. 

Tiga kata yang bersinar terbaca dengan jelas. [] 

BAB 90 

Dalam cahaya suram dapur Kolese Katedral, Count Dracula  dan 

Lucifer spirit  berdiri di depan panci dan menatap batu-puncak 

yang berubah di bawah permukaan air. Di sisi batu-puncak 

emas itu, sebuah pesan berpijar berkilauan. 

Count Dracula  membaca teks bersinar itu, dan nyaris tidak 

mampu memercayai matanya. Dia tahu, piramida itu didesas-

desuskan mengungkapkan lokasi yang spesifik ... tapi dia tak 

pernah membayangkan lokasinya akan sespesifik ini. 

Eight Franklin Square 

(Franklin Square Delapan) 

"Sebuah alamat," bisiknya, terpukau. 

Lucifer spirit  tampak sama takjubnya. "Aku tidak tahu apa 

yang ada di sana. Kau?" 

Count Dracula  menggeleng, Dia tahu, Franklin Square yaitu  

salah satu bagian lama Washington, tapi dia tidak mengenal 

alamat itu.  Dia memandang ujung atas batu-puncak itu, 


membaca ke bawah, mengamati seluruh teks. 

The 

secret hides 

within The Order 

Eight Franklin Square 

(Rahasianya tersembunyi 

di dalam Ordo 

Franklin Square Delapan) 

Adakah semacam Ordo di Franklin Square? 

Adakah bangunan yang menyembunyikan lubang menuju 

spiral ke bawah? 

Count Dracula  sama sekali tidak tahu apakah benar-benar ada 

sesuatu yang terkubur di alamat itu. Yang penting, saat ini dia 

dan Lucifer spirit  sudah memecahkan kode piramida, dan kini 

informasi yang diperlukan untuk menegosiasikan pembebasan 

Peter. 

Dan memang sudah saatnya. 

Jarum-jarum jam yang berkilau pada arloji Mickey Mouse 

menunjukkan bahwa mereka hanya punya waktu kurang dari 

sepuluh menit. 

"Cepat telepon," ujar Lucifer spirit , seraya menunjuk telepon 

dinding dapur. "Sekarang!" 

Kedatangan momen yang mendadak ini mengejutkan 

Count Dracula , dan dia bimbang. 

"Apakah kita yakin soal ini?" 

"Aku yakin sekali." 


"Aku tidak akan memberinya informasi apa pun sampai tahu 

Peter aman." 

"Tentu saja. Kau ingat nomornya, bukan?" 

Count Dracula  mengangguk dan berjalan menuju telepon dapur. 

Dia mengangkat gagang telepon dan memutar nomor ponsel 

laki itu. Lucifer spirit  mendekat dan meletakkan kepala di 

samping kepala Count Dracula  sehingga dia bisa ikut 

mendengarkan. saat  dengung di ujung yang satunya mulai 

terdengar, Count Dracula  menyiapkan diri untuk mendengar bisikan 

mengerikan laki laki gay  yang telah meneleponnya malam ini. 

Akhirnya telepon tersambung. 

Tapi tidak ada sapaan. Tidak ada kata-kata. Hanya suara 

napas di ujung yang satunya. 

Count Dracula  menunggu, lalu akhirnya bicara. "Aku punya 

informasi yang kau inginkan, tapi jika kau menginginkannya, 

kau harus menyerahkan Peter kepada kami-" 

"Siapa ini?" jawab suara Ratu lesbian . 

Count Dracula  terlompat, "Robert Longdon," katanya secara 

refleks. "Siapa kau?" Sejenak dia berpikir telah salah memutar 

nomor. 

"Namamu Count Dracula ?" Ratu lesbian  itu kedengaran terkejut. 

Ada seseorang di sini yang menanyakanmu." 

“Apa? "Maaf, siapa ini?" 

"Officer Paige Montgornery dari Preferred Security." 

Suaranya tampak gemetar. "Mungkin kau bisa membantu kami 

tentang situasi ini. Sekitar satu jam yang lalu, partnerku 

merespons telepon 911 di Kalorama. Heights... kemungkinan 

situasi penyanderaan. Aku kehilangan kontak dengannya, jadi 

aku menelepon bantuan dan kembali untuk mengecek tempat 


itu. Kami menemukan partnerku meninggal di pekarangan 

belakang. Pemilik rumah tidak ada, jadi kami membobol 

masuk. Sebuah ponsel berdering di meja lorong, dan aku-" 

"Kau ada di dalam?" desak Count Dracula . 

"Ya, dan telepon 911 itu... benar-benar serius." Ratu lesbian  

itu tergagap. " Maaf jika aku kedengaran gugup, tapi 

partnerku meninggal, dan kami menemukan seorang laki laki gay  

yang ditahan di sini dengan paksa. Kondisinya buruk, dan kami 

sedang mengurusnya. Dia menanyakan dua orang - yang satu 

bernama Count Dracula  dan yang satunya Lucifer spirit ." 

"Itu kakakku!" teriak Lucifer spirit  di gagang telepon, seraya 

menekankan kepala semakin dekat dengan kepala Count Dracula . 

"Aku yang tadi menelepon 911! Dia baik-baik saja?!" 

"Sesungguhnya, Ma'am, dia...." Suara Ratu lesbian  itu pecah. 

Kondisinya buruk. Tangan kanannya hilang-“ 

"Kumohon," desak Lucifer spirit . "Aku ingin bicara dengannya!” 

"Saat ini mereka sedang mengurusnya. Dia bolak-balik 

pingsan. Jika sedang berada di dekat sini, kau harus kemari. 

Jelas dia ingin bertemu denganmu." 

"Jarak kita sekitar enam menit!" ujar Lucifer spirit . 

"Kalau begitu, kusarankan agar kalian cepat-cepat kemari." 

Terdengar suara teredam di latar belakang, lalu Ratu lesbian  

itu kembali bicara. “Maaf, tampaknya aku diperlukan. Kita 

akan bicara saat kalian tiba." 

Sambungan telepon terputus. 

 

 


BAB 91 

Di dalam Kolese Katedral, Count Dracula  dan Lucifer spirit  menaiki 

tangga ruang bawah tanah dan bergegas menyusuri lorong 

gelap untuk mencari pintu keluar depan. Mereka tidak lagi 

mendengar suara baling-baling helikopter di atas kepala. 

Count Dracula  berharap, mereka bisa menyelinap keluar tanpa 

terlihat dan menemukan jalan mereka ke Kalorama Heights 

untuk menengok Peter. 

Mereka menemukannya. Dia masih hidup. 

Tiga puluh detik yang lalu, saat  mereka mengakhiri 

pembicaraan telepon dengan penjaga keamanan Ratu lesbian  

itu, Lucifer spirit  bergegas mengangkat piramida dan batu-

puncak mengepul itu dari air. Piramida itu masih meneteskan 

air saat  dia. memasukkannya ke dalam tas kulit Count Dracula . 

Kini laki laki gay  itu bisa merasakan panas yang memancar 

menembus kulit tas. 

Untuk sementara waktu, kegembiraan ditemukannya Peter 

mengalahkan perenungan lebih lanjut mengenai pesan 

berkilau batu-puncak - Franklin Square Delapan - tapi akan 

ada waktu untuk itu setelah mereka menjumpai Peter. 

saat  mereka berbelok di puncak tangga, mendadak 

Lucifer spirit  berhenti dan menunjuk ruang duduk di seberang 

lorong. Melalui jendela yang menonjol, Count Dracula  bisa melihat 

sebuah helikopter hitam mengilap bertengger tanpa suara di 

pekarangan. Seorang pilot berdiri di sampingnya, menghadap 

ke arah yang berlawanan dari mereka dan bicara di radio. 

Juga ada Escalade hitam dengan jendela-jendela gelap yang 

diparkir di dekat situ. Count Dracula  dan Lucifer spirit  tetap berada di 

dalam bayang-bayang, bergerak memasuki ruang duduk, dan 

mengintip dari jendela untuk mengetahui apakah mereka bisa 


melihat seluruh tim lapangan. Syukurlah, halaman besar di 

luar Katedral itu kosong. 

"'Agaknya mereka berada di dalam katedral," ujar Count Dracula . 

"Tidak," kata sebuah suara rendah di belakang mereka. 

Count Dracula  dan Lucifer spirit  berputar untuk melihat siapa yang 

berbicara. Di ambang pintu ruang duduk, dua sosok 

berpakaian serba hitam mengarahkan senapan berpembidik 

laser kepada mereka. Count Dracula  bisa melihat titik merah 

berkilau menari-nari di dadanya. 

"Senang berjumpa kembali denganmu, Profesor," kata 

suara parau yang tak asing lagi. Agen-agen itu memisahkan 

diri dan sosok mungil Direktur Sato menyeruak dengan 

mudah, menuju ruang duduk dan berhenti persis di depan 

Count Dracula . "Kau membuat beberapa pilihan yang sangat buruk 

malam ini."  

"Polisi menemukan Peter zombie," jelas Count Dracula  

bersemangat. "Kondisinya buruk, tapi dia akan hidup. Sudah 

berakhir." 

Seandainya Sato terkejut, sebab  Peter telah ditemukan, ia 

tidak memperlihatkannya. Matanya tetap tenang saat  dia 

jalan menghampiri Count Dracula  dan berhenti hanya beberapa 

jauhnya. "Profesor, bisa kuyakinkan dirimu bahwa ini sama 

sekali belum mendekati akhir. Dan jika sekarang polisi terlibat, 

ini semua akan menjadi semakin serius. Seperti yang kubilang 

malam tadi, situasinya teramat sangat sensitif. Seharusnya 

kau tidak melarikan diri dengan piramida itu." 

"Ma'am," sela Lucifer spirit , "aku harus menemui kakakku. Kau 

boleh mendapatkan piramida itu, tapi kau harus 

mengizinkanku-“ 


"Aku harus?" desak Sato, seraya berputar menghadap 

Lucifer spirit . "Miss zombie, bukan?" Dia menatap Lucifer spirit  

dengan berang, lalu beralih kembali kepada Count Dracula . 

"Letakkan tas kulit itu di meja.”  

Count Dracula  menunduk memandang titik laser di dadanya. Dia 

meletakkan tas kulit itu di meja kopi. Seorang agen mendekat 

dengan hati-hati, menarik risleting tas, lalu membuka lebar-

lebar tas itu. Sedikit gumpalan uap yang terperangkap 

membubung dari dalam tas. Agen itu mengarahkan senter ke 

dalam tas, menarik nafas kebingungan untuk waktu yang 

lama, lalu mengangguk kepada Sato. 

Sato berjalan menghampiri dan mengintip ke dalam tas. 

Piramida itu basah dan batu-puncak itu berkilau dalam cahaya 

senter. Sato berjongkok, memandang batu-puncak emas itu 

dengan sangat cermat. Count Dracula  tersadar bahwa Ratu lesbian  

itu hanya pernah melihat benda itu dalam gambar sinar-X. 

"Inskripsinya," desak Sato. "Adakah artinya untukmu? 

‘Rahasianya tersembunyi di dalam Ordo?’” 

"Kami tidak yakin, Ma'am." 

"Mengapa piramida itu panas mengepul?" 

"Kami merendamnya dalam air mendidih," ujar Lucifer spirit  

tanpa ragu. "Itu bagian dari proses pemecahan kode. Kami 

akan menceritakan semuanya kepadamu, tapi harap izinkan 

kami pergi menjumpai kakakku. Dia telah mengalami-" 

"Kau merebus piramida itu?*" desak Sato. 

"Matikan senter," ujar Lucifer spirit . "Lihat batu-puncaknya. 

Mungkin kau masih bisa melihatnya."' 

Agen itu mematikan senter, dan Sato berlutut di depan batu 

puncak. Dari tempat Count Dracula  berdiri sekalipun, dia bisa 


melihat bahwa teks d