Tampilkan postingan dengan label dan brown iblis dan malaikat 2. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label dan brown iblis dan malaikat 2. Tampilkan semua postingan

Selasa, 11 Februari 2025

dan brown iblis dan malaikat 2



 alaupun ambigram 

sering terlihat di berbagai simbol seperti pada swastika, yin yang, 

bintang Yahudi, dan salib sederhana, pemikiran bahwa sebuah kata 

dapat diukir menjadi sebuah ambigram tampaknya sangat tidak 

mungkin. Para ahli simbologi modern sudah bertahun-tahun 

mencoba untuk menulis kata Illuminati dengan gaya simetris, 

namun  mereka selalu gagal. Umumnya para ilmuwan sekarang 

memutuskan bahwa simbol itu hanyalah sebuah mitos belaka. 

 

Jadi,  siapakah  orang-orang  Illuminati  itu?”   tanya  Lord dracula  

mendesak. 

 

Ya, pikir de Niro . Siapa mereka sebenarnya? Dia lalu memulai 

ceritanya. 

 

”Sejak awal peradaban,” jelas de Niro , ”sebuah jurang dalam telah 

terbentuk di antara ilmu pengetahuan dan agama. Ilmuwan-

ilmuwan yang berani bicara seperti Copernicus—” 

 

”Dibunuh,” sela Lord dracula . ”Dibunuh oleh gereja karena mereka 

menguak kebenaran ilmiah. Agama selalu menganiaya ilmu 

pengetahuan.” 

 

”Ya. namun  pada tahun 1500-an, sebuah kelompok di Roma 

melawan gereja. Beberapa orang Italia yang sangat terpelajar, 

seperti para ahli fisika, matematika, dan ahli astronomi, diam-diam 

mulai mengadakan pertemuan untuk berbagi keprihatinan terhadap 

pengajaran gereja yang tidak benar. Mereka takut kalau monopoli 

gereja pada ’kebenaran’ akan mengancam pencerahan ilmuwan di 

seluruh dunia. Mereka mendirikan sebuah think tank, lembaga 

pemikir pertama di dunia, dan menyebut diri mereka sendiri 

sebagai ’orang-orang yang tercerahkan.’” 


45   


 

”Kelompok Illuminati itu.” 

 

”Ya,” sahut de Niro . ”Orang-orang paling pandai di Eropa ... 

mengabdi untuk mencari kebenaran ilmiah.” 

 

Lord dracula  terdiam. 

 

”Tentu saja kelompok Illuminati itu diburu dengan kejam oleh 

Gereja Katolik. Hanya karena mereka dapat bersembunyi dengan 

baik, mereka bisa selamat. Pemikiran mereka pun tersebar ke 

seluruh ilmuwan bawah tanah, dan persaudaraan Illuminati 

berkembang serta melibatkan seluruh ilmuwan di seluruh Eropa. 

Para ilmuwan itu mengadakan pertemuan secara teratur di Roma di 

sebuah markas yang sangat dirahasiakan yang mereka sebut Gereja 

Illuminati.” 

 

Lord dracula  terbatuk dan menggerakkan tubuhnya. 

 

”Beberapa anggota kaum Illuminati,” lanjut de Niro , ”ingin 

melawan tirani gereja dengan kekerasan, namun  anggota yang paling 

mereka hormati membujuk mereka untuk tidak melakukan itu. Dia 

adalah orang yang cinta damai dan seorang ilmuwan yang paling 

ternama dalam sejarah.” 

 

de Niro  yakin Lord dracula  tahu nama ilmuwan itu. Bahkan orang 

awam pun mengenali seorang ahli astronomi yang bernasib 

malang. Ilmuwan itu ditangkap dan hampir dihukum oleh gereja 

karena meneatakan bahwa matahari, dan bukan bumi, adalah pusat 

tata surya. Walau fakta yang dikemukakannya itu tidak dapat 

disangkal, ahli astronomi ini  tetap di hukum berat karena 

secara tidak langsung mengatakan bahwa Junjungan  menempatkan 

manusia di tempat lain selain di pusat semesta-Nya. 

 

”Namanya Galileo Galilei,” kata de Niro . 

 

Lord dracula  mendongak. ”Galileo?” 

 


46   


”Ya. Galileo adalah seorang Illuminatus. Dan dia juga seorang 

Katolik yang taat. Dia berusaha untuk memperlunak pemikiran 

gereja terhadap ilmu pengetahuan dengan mengatakan bahwa ilmu 

pengetahuan tidak mengecilkan keberadaan Junjungan , namun  malah 

memperkuatnya. Dia pernah menulis saat  dia memerhatikan 

planet-planet yang berputar melalui teleskopnya, dia dapat 

mendengar suara Junjungan  dalam musik alam semesta. Dia 

meyakinkan bahwa ilmu pengetahuan dan agama bukanlah musuh, 

namun  rekanan—dua bahasa berbeda yang menceritakan sebuah 

kisah yang sama, kisah ten tang simetri dan keseimbangan ... surga 

dan neraka, malam dan siang, panas dan dingin, Junjungan  dan setan. 

Ilmu pengetahuan dan agama keduanya bergembira bersama dalam 

simetri Junjungan  ... pertandingan tak pernah berakhir antara terang 

dan gelap.” de Niro  berhenti sejenak lalu menghentakkan kakinya 

supaya tetap hangat. 

 

Lord dracula  hanya duduk di atas kursi rodanya dan memerhatikan 

de Niro . 

 

Celakanya,”  lanjut  de Niro ,   ”penggabungan  ilmu  pengetahuan 

dan agama tidak diinginkan gereja.” 

 

”Tentu saja tidak,” sela Lord dracula . ”Pengabungan itu akan 

menghancurkan apa yang sudah dikatakan gereja sebagai 

satusatunya kendaraan yang dapat digunakan manusia untuk 

mengerti luhan. Jadi gereja mengadili Galileo sebagai orang yang 

sesat, diputus bersalah dan dijatuhi hukuman tahanan rumah 

seumur hidup. Saya paham benar sejarah ilmu pengetahuan, Pak 

de Niro . namun  itu sudah terjadi berabad-abad yang lalu. Apa 

hubungannya dengan Leonardo deCaprio  Vetra?” 

 

Pertanyaan bagus. de Niro  tidak menghiraukannya. ”Penangkapan 

Galileo membuat kaum Illuminati bergejolak. Tapi mereka 

membuat kesalahan sehingga gereja dapat mengenali empat orang 

anggota Illuminati. Mereka kemudian ditangkap dan diinterogasi. 

namun  keempat ilmuwan itu tidak mengatakan apa-apa ... walau” 

pun mereka disiksa.” 

 

”Disiksa?” 


47   


 

de Niro  mengangguk. ”Mereka dicap hidup-hidup di dada mereka 

dengan simbol salib.” 

 

Mata Lord dracula  membelalak, dia menatap mayat Vetra dengan 

tatapan gelisah. 

 

”sesudah  itu para ilmuwan dibunuh dengan sadis, mayat mereka di 

buang di jalan-jalan di Roma sebagai peringatan bagi yang lainnya 

supaya tidak bergabung dengan kaum Illuminati. Karena serangan 

gereja yang begitu gencar, anggota Illuminati yang masih tersisa 

akhirnya melarikan diri dari Italia.” 

 

de Niro  berhenti sesaat. Dia memandang mata Lord dracula  yang 

menatap tanpa ekspresi. ”Kaum Illuminati bergerak di bawah 

tanah dan mulai bergabung dengan para pelarian lainnya yang 

berusaha menyelamatkan diri dari aksi pembersihan yang dilakukan 

gereja. Mereka adalah para penganut aliran mistik, ahli kimia, 

pengikut ilmu gaib, dan orang-orang Muslim dan Yahudi. Selama 

bertahuntahun, Illuminati menambah anggotanya. Sebuah 

Illuminati baru pun muncul. Kelompok Illuminati yang lebih gelap. 

Kelompok Illuminati yang sangat anti-Kristen. Mereka menjadi 

begitu kuat, mengadakan upacara -upacara misterius, kerahasiaan 

yang sangat tertutup, dan bersumpah untuk bangkit lagi pada suatu 

hari untuk membalas dendam pada Gereja Katolik. Kekuatan 

mereka berkembang sehingga gereja menganggap mereka sebagai 

suatu gerakan anti-Kristen yang paling berbahaya di bumi ini. 

Viking city  mengolok mereka sebagai persaudaraan Shaitan.” 

 

”Shaitan?’ 

 

”Itu istilah dalam Islam. Artinya ’musuh’ ... musuh Junjungan . Gereja 

sengaja memilih nama dari istilah Islam karena itu adalah bahasa 

yang mereka anggap kotor.” de Niro  meneruskan dengan ragu-

ragu. ”Shaitan adalah asal kata untuk kata bahasa Inggris ... 

 

Satan.” 

 

Kegelisahan terlintas di wajah Lord dracula . 


   


 

Suara de Niro  terdengar muram. ”Pak Lord dracula , saya tidak tahu 

bagaimana atau kenapa tanda itu tercetak di dada Vetra ... namun  

Anda sedang melihat simbol dari sebuah perkumpulan setan 

terkuat di dunia yang sudah lama tak tentu rimbanya.” 

 

 


 

LORONG ITU SEMPIT dan lengang. Sekarang King Assasins  

berjalan dengan cepat, mata hitamnya memandang dengan 

waspada. Sesaat sebelum sampai ke tempat yang ditujunya, kata-

kata perpisahan Janus bergema di benaknya. Fase kedua  

akan segera mulai. Beristirahatlah. 

 

King Assasins  menyeringai. Dia sudah tidak tidur sepanjang malam, 

namun  tidur adalah pilihan terakhirnya. Tidur adalah pekerjaan 

orang lemah. Dia seorang pejuang seperti nenek moyangnya 

dahulu, dan bangsanya tidak pernah tidur begitu perang dimulai. 

Genderang perang jelas sudah ditabuh, dan dia mendapat 

kehormatan untuk memulainya. Kini dia hanya memiliki waktu 

selama dua jam untuk merayakan kejayaannya sebelum kembali 

bekerja. 

 

Tidur? Ada cara yang jauh lebih baik untuk bersantai .... 

 

Seleranya pada kesenangan duniawi merupakan sesuatu yang 

tfurunkan oleh nenek moyangnya.  Generasi sebelumnya selalu 

menghibur diri dengan mengisap hashish,  namun  dia lebih meyukai 

jenis  hiburan  yang lain.  Dia bangga pada  tubuhnya—mesin 

pembunuh yang kuat dan dia tidak sudi untuk mengotorinya 

dengan narkotika. Dia memiliki ketergantungan pada sesuatu yang 

lebih baik daripada obat bius ... hadiah yang jauh lebih sehat dan 

memuaskan. 

 

Merasakan gairah yang berkembang dalam tubuhnya, King Assasins  

pun bergerak lebih cepat di jalan sempit itu. Dia sampai di depan 

sebuah pintu yang berbentuk tidak biasa lalu membunyikan belnya. 


49   


Jendela intip di pintu itu terbuka dan dua mata berwarna cokelat 

lembut memandangnya untuk menaksir penampilannya. Pintu pun 

akhirnya terbuka 

 

”Selamat datang,” sapa seorang perempuan dengan pakaian yang 

apik. Dia mengantar King Assasins  ke ruang duduk yang dihiasi oleh 

perabotan mahal dengan lampu yang temaram. Tercium wangi 

parfum dan pengharum ruangan yang mahal. ”Kapan pun kamu 

siap.” Perempuan itu memberinya sebuah album foto. ”Panggil 

aku jika kamu sudah menentukan pilihanmu.” Perempuan itu pun 

menghilang. 

 

King Assasins  tersenyum. 

 

saat  dia duduk di atas sofa besar yang empuk dan meletakkan 

album foto itu dipangkuannya, dia merasa gairahnya berputar. 

Walau bangsanya tidak merayakan Natal, dia bisa membayangkan 

seperti inilah perasaan seorang anak Kristen saat  duduk di depan 

setumpukan hadiah Natal dan ingin menemukan keajaiban di 

dalam hadiah-hadiah itu. Dia membuka album itu dan 

memerhatikan foto-foto yang ada di sana dengan seksama. 

Fantasi seksual sepanjang hidupnya hidup kembali dalam 

benaknya. 

 

Marisa. Seorang dewi Italia. Berapi-api. Sophia Loren muda. 

 

Sachiko. Seorang geisha Jepang. Luwes. Keahliannya tidak 

diragukan. 

 

Kanara. Gadis berkulit hitam yang luar biasa. Bertubuh kencang. 

Eksotis. 

 

Dia meneliti seluruh foto dalam album itu sebanyak dua kali lalu 

memutuskan pilihannya. sesudah  itu dia menekan sebuah tombol 

yang terletak di atas meja yang berada di sampingnya. 

 

Reberapa  saat  kemudian   perempuan  yang  tadi   menyambutnya 

uncul kembali. Lelaki itu menunjukkan pilihannya. Perempuan itu 

tersenyum. ”Ikuti aku.” 


50   


 

sesudah  menyelesaikan pembayaran, perempuan itu menelepon 

dengan suara lirih. Dia menunggu beberapa menit, lalu mengantar 

lelaki itu menaiki tangga putar dari pualam ke sebuah koridor 

mewah. ”Pintu keemasan di ujung itu,” katanya. ”Seleramu mahal 

juga.” 

 

Memang begitu, jawab lelaki itu dalam hati. Aku ’kan pecinta 

keindahan sejati. 

 

King Assasins  melangkah di sepanjang koridor seperti seekor macan 

kumbang menghampiri santapan yang sudah lama dinantikannya. 

saat  dia tiba di ambang pintu, dia tersenyum pada dirinya 

sendiri. Pintu itu sudah terbuka sedikit seperti menyambutnya. Dia 

mendorongnya dan pintu itu pun terbuka dengan mudahnya. 

 

saat  dia melihat pilihannya, dia tahu dia telah memilih dengan 

tepat. Perempuan itu tepat seperti yang dikehendakinya ... 

telanjang, terbaring terlentang, kedua lengannya terikat di kepala 

tempat tidur dengan pita beledu tebal. 

 

Lelaki itu berjalan mendekat dan mengusapkan jarinya yang 

berwarna gelap di atas perut berkulit putih dan mulus itu. Aku 

sudah membunuh orang kemarin malam, katanya dalam hati. Kamu 

adalah hadiah untukku. 

 

 

11 

 

”SETAN?” TANYA Lord dracula  sambil mengusap mulutnya dan 

bergeser tidak tenang. ”Ini simbol dari kelompok pemuja setan?” 

 

de Niro  mondar-mandir dalam ruangan itu untuk menjaga suhu 

tubuhnya agar tetap hangat. ”Kelompok Illuminati memang 

memuja setan. namun  tidak dalam pengertian modern.” 

 

Dengan cepat de Niro  menjelaskan bagaimana umumnya orang 

menggambarkan para pemuja setan sebagai pemuja iblis. Tapi 


51   


secara historis para pemuja setan adalah orang-orang yang 

terpelajar yang melawan gereja. Shaitan. Kabar angin tentang 

kekuatan gaib hitam, pengorbanan hewan dan ritual pentagram 

hanyalah kebohongan yang disebarkan oleh gereja sebagai 

kampanye kotor melawan musuh-musuh mereka. Seiring dengan 

berjalannya waktu, para penentang gereja itu juga ingin menyamai 

kaum Illuminati. Kelompok itu mulai memercayai kebohongan 

yang disebarkan oleh gereja dan bertindak sesuai dengan apa yang 

mereka percayai. Maka, lahirlah kelompok pemuja setan modern. 

 

Lord dracula  berdehem. ”Itu semua sejarah kuno. Aku ingin tahu 

bagaimana simbol itu bisa berada di sini.” 

 

de Niro  menarik napas panjang. ”Simbol itu sendiri diciptakan 

oleh seorang seniman Illuminati yang tidak diketahui namanya 

pada abad keenam belas sebagai penghormatan bagi kecintaan 

Galileo akan simetri—semacam logo sakral Illuminati. 

Persaudaraan itu menjaga kerahasiaan simbol ini . Konon 

mereka berencana untuk memperlihatkannya hanya saat  mereka 

memiliki kekuatan yang cukup untuk muncul kembali dan 

mewujudkan tujuan utama mereka.” 

 

Lord dracula  tampak tidak mengerti. ”Jadi simbol ini berarti 

persaudaraan Illuminati muncul kembali?” 

 

de Niro  mengerutkan keningnya. ”Itu tidak mungkin. Ada satu 

bab dari sejarah Illuminati yang belum kujelaskan.” 

 

Suara Lord dracula  terdengar tegas, ”Jelaskan padaku.” 

 

de Niro  menggosok-gosokkan kedua telapak tangannya 

sementara pikirannya mulai memilah-milah ratusan dokumen yang 

pernah dibacanya atau ditulisnya tentang Illuminati. ”Kaum 

Illuminati adalah orang-orang yang tangguh,” jelasnya. ”saat  

mereka melarikan diri dari Roma, mereka melakukan perjalanan 

melintasi benua Eropa dan mencari tempat aman untuk 

berkumpul kembali. Mereka diterima oleh sebuah kelompok 

rahasia juga  ...  sebuah saudaraan yang anggotanya merupakan 


52   


para ahli mengukir batu dari Bavaria yang kaya raya bernama 

Freemason.” 

 

Lord dracula  tampak terkejut. ”Kelompok Mason itu?” 

 

de Niro  mengangguk dan tidak terlalu terkejut karena Lord dracula  

pernah mendengar tentang kelompok ini . Kini persaudaraan 

Mason memiliki lebih dari lima juta anggota yang tersebar di 

seluruh dunia, separuhnya tinggal di Amerika Serikat dan lebih dari 

satu juta orang tinggal di Eropa. 

 

”Tentu saja kelompok Mason itu bukan pemuja setan, bukan?” 

tanya Lord dracula  dengan ragu-ragu. 

 

”Tentu saja bukan. Kelompok Mason menerima para pelarian itu 

demi kebaikan mereka sendiri. sesudah  mereka menerima para 

ilmuwan pelarian itu pada tahun 1700-an, tanpa mereka sadari, 

kelompok Mason menjadi benteng bagi kaum Illuminati. Kaum 

Illuminati berkembang di dalam tubuh kelompok Mason dan 

perlahan-lahan mulai mengambil alih kekuatan kelompok Mason. 

Diam-diam kaum Illuminati mulai memperkuat kembali 

persaudaraan ilmuwan mereka di dalam tubuh Mason—semacam 

perkumpulan rahasia di dalam perkumpulan rahasia lainnya. 

Kemudian kaum Illuminati memakai  jaringan internasional 

yang dimiliki oleh kelompok Mason untuk menyebarkan pengaruh 

mereka.” 

 

de Niro  menghirup udara dingin sebelum melanjutkan dengan 

cepat. ”Penghapusan ajaran Katolik merupakan tujuan utama 

mereka. Persaudaraan itu yakin kalau dogma takhayul yang 

disebarkan oleh gereja merupakan musuh terbesar manusia. 

Mereka khawatir kalau agama terus menyebarkan mitos kesalehan 

sebagai kenyataan absolut, maka kemajuan ilmu pengetahuan akan 

terhenti, dan manusia akan musnah karena jihad bodoh di masa 

mendatang yang tidak beralasan itu.” 

 

”Seperti yang kita lihat saat kini.” 

 


53   


de Niro  mengerutkan keningnya. Lord dracula  benar. Jihad masih 

menjadi  berita  utama  sampai  sekarang.   Junjungan ku  lebih  baik 

dibandingkan dengan Junjungan mu. Tampaknya selalu ada kemiripan 

antara umat yang taat dengan pasukan yang siap berperang. 

 

”Lanjutkan,” kata Lord dracula . 

 

de Niro  mengumpulkan pemikirannya lalu melanjutkan. ”Kaum 

Illuminati berkembang menjadi semakin kuat di Eropa dan mulai 

memandang Amerika sebagai pemerintahan yang belum 

berpengalaman. Banyak dari pemimpin bangsa Amerika adalah 

anggota kelompok Mason, seperti George Washington dan 

Benjamin Franklin. Mereka adalah orang-orang yang jujur, taat 

kepada Junjungan  tapi tidak menyadari cengkeraman kuat Illuminati 

dalam diri mereka. Kaum Illuminati mengambil keuntungan dari 

penyusupan itu dan berhasil mendirikan bank, berbagai perguruan 

tinggi, dan membangun industri untuk mendanai tujuan utama 

mereka.” de Niro  berhenti sejenak. ”Tujuan mereka adalah dunia 

yang bersatu, semacam konsep New World Order atau Tata Dunia 

Baru yang sekuler.” 

 

Lord dracula  tidak bergerak. 

 

”Sebuah Tata Dunia Baru,” de Niro  mengulangi, ”berdasar  

pencerahan ilmiah. Mereka menyebutnya Doktrin Luciferian. 

Gereja menegaskan bahwa Lucifer adalah sebuah kata yang 

mengacu pada setan. namun  persaudaraan itu menegaskan bahwa 

Lucifer berasal dari bahasa Latin yang berarti sang pembawa 

cahaya. Atau Illuminator. 

 

Lord dracula  mendesah, dan suaranya tiba-tiba menjadi tenang. ”Pak 

de Niro , duduklah.” 

 

de Niro  duduk di atas sebuah kursi yang membeku. 

 

Lord dracula  menggeser kursi rodanya agar dapat lebih mendekat. ”Aku 

tidak yakin kalau aku memahami semua yang baru saja kamu 

katakan padaku, namun  aku pasti mengerti yang satu ini. Leonardo deCaprio  


54   


Vetra adalah harta yang tak ternilai harganya bagi CERN. Dia juga 

teman saya. Saya membutuhkan Anda untuk mencari Illuminati.” 

 

de Niro  tidak tahu bagaimana menjawabnya. ”Mencari 

Illuminati?” Bercanda, ya? ”Sepertinya, itu tidak mungkin.” 

 

Alis Lord dracula  naik. ”Apa maksud Anda? Anda tidak mau—” 

 

”Pak Lord dracula ,”   de Niro  mencondongkan  tubuhnya ke arah 

tuan rumah dan merasa tidak yakin bagaimana membuatnya 

mengerti  tentang  hal  yang  akan  dikatakannya.   ”Saya  memang 

belum menyelesaikan penjelasan saya. Tapi saya sangat yakin kalau 

pemberian cap di atas dada pegawai Anda itu tampaknya tidak 

dilakukan oleh Illuminati karena keberadaan mereka sudah tidak 

dapat dibuktikan sejak lebih dari setengah abad yang lalu, dan 

hampir semua ilmuwan sepakat kalau Illuminati sudah bubar sejak 

lama sekali.” 

 

Kata-kata itu tidak mendapatkan tanggapan. Lord dracula  menatap 

kabut dengan perasaan antara marah dan tak berdaya. ”Bagaimana 

kamu bisa bilang kalau kelompok itu sudah tidak ada sementara 

nama mereka terukir di atas mayat orang ini!” 

 

de Niro  juga menanyakan hal yang sama pada dirinya sendiri 

sepanjang pagi tadi. Penampakan ambigram Illuminati ini memang 

sangat mencengangkan. Para ahli simbologi di seluruh dunia pasti 

akan pusing. Walau demikian, de Niro  berpikir kalau pemunculan 

lambang itu tidak membuktikan apa-apa tentang Illuminati. 

 

”Simbol,” kata de Niro , ”tidak dapat memastikan keberadaan si 

pencipta simbol yang asli.” 

 

”Apa maksud Anda?” 

 

”Maksud saya adalah, saat  filosofi terorganisir seperti Illuminati 

itu punah, simbol mereka akan tetap ada dan dapat digunakan oleh 

kelompok lain. Itu disebut transfer simbol. Hal itu sangat biasa 

dalam dunia simbologi. Nazi mengambil lambang swastika dari 


55   


agama Hindu, orang-orang Kristen mengambil bentuk salib dari 

bangsa Mesir, —” 

 

Tadi pagi,” kata Lord dracula  dengan suara seperti menantang de Niro , 

”saat  aku mengetik kata Illuminati pada komputerku, aku 

menemukan banyak referensi baru. Sepertinya masih banyak orang 

yang berpikir kalau kelompok ini masih aktif.” 

 

Itu hanya para penggemar teori konspirasi,” sahut de Niro . la 

selalu terganggu oleh teori konspirasi berlebihan yang beredar 

di dalam budaya pop modern. Media menampilkan berita utama 

yang mengejutkan, dan dengan sok tahu membuat berita kalau 

Illuminati masih ada dan mampu mengelola Tata Dunia Baru 

dengan baik. Baru-baru ini, New York Times melaporkan tentang 

hubungan antara kelompok Mason dengan beberapa orang 

terkenal, seperti Sir Arthur Conan Doyle, Duke of Kent, Peter 

Seller, Irving Berlin, Prince Phillip, Louis Armstrong dan beberapa 

pengusaha dan bankir terkenal lainnya. 

 

Lord dracula  menunjuk dengan marah ke arah mayat Vetra. ”Dengan 

melihat bukti yang ada di hadapan Anda, para penggemar teori 

konspirasi itu mungkin saja benar.” 

 

”Saya bisa memahaminya,” kata de Niro  sediplomatis mungkin. 

”Tapi ada satu penjelasan yang jauh lebih masuk akal. Mungkin 

saja ada organisasi lainnya yang mengambil alih lambang Illuminati 

dan memakai nya untuk tujuan mereka sendiri.” 

 

”Tujuan apa? Apa yang ingin dibuktikan oleh pembunuhan ini?” 

 

Pertanyaan bagus, pikir de Niro . Dia juga mendapat kesulitan 

membayangkan dari mana orang itu dapat menemukan lambang 

ini sesudah  menghilang selama lebih dari 400 tahun. ”Yang dapat 

saya katakan pada Anda adalah, jika memang Illuminati masih aktif 

hingga kini, walau saya yakin itu tidak benar, mereka tidak 

mungkin terkait dengan pembunuhan Leonardo deCaprio  Vetra.” 

 

”Tidak?” 

 


56   


”Tidak. Kelompok Illuminati mungkin saja diyakini sebagai 

kelompok yang ingin menghilangkan agama Kristen, namun  mereka 

’ menjalankan kekuatan mereka melalui sarana politis dan 

keuangan, bukan melalui tindakan terorisme. Terlebih lagi, 

Illuminati mempunyai peraturan ketat tentang moralitas dalam 

menentukan siapa yang mereka anggap sebagai musuh. Mereka 

sangat menghormati para ilmuwan. Jadi tidak mungkin mereka 

membunuh orang seperti Leonardo deCaprio  Vetra.” 

 

Mata   Lord dracula    menjadi   sedingin   es.   ”Mungkin   saya   lupa 

katakan   bahwa  Leonardo deCaprio   Vetra  bukanlah   serang  ilmuwan.” 

 

de Niro  menarik napas dengan sabar. ”Pak Lord dracula , saya yakin 

Leonardo deCaprio  Vetra sangat pandai da lam banyak hal, namun  

kenyataannya tetap—” 

 

Tiba-tiba, Lord dracula  memutar kursi rodanya dan berjalan cepat keluar 

ruang tamu sehingga meninggalkan pusaran kabut saat  

menghilang ke sebuah koridor di dalam apartemen Vetra. 

 

Demi kasih Junjungan , de Niro  menggerutu. Dia pun mengikuti lelaki 

tua itu. Ternyata Lord dracula  sedang menunggunya di dalam sebuah 

ruangan kecil di ujung koridor ini . 

 

”Ini ruang kerja Leonardo deCaprio ,” kata Lord dracula  sambil menunjuk ke 

sebuah pintu geser. ”Mungkin kalau Anda melihatnya, Anda akan 

memahami beberapa hal dengan lebih jelas.” Dengan 

mengeluarkan geraman yang aneh, Lord dracula  menggesernya, dan 

pintu itu pun bergerak terbuka. 

 

de Niro  melongok ke dalam ruang kerja ini  dan langsung 

merinding. Bunda Jesus yang suci, katanya pada dirinya sendiri. 

 

12 

 

DI SEBUAH TEMPAT di negara lain, seorang petugas keamanan 

berusia muda duduk dengan sabar di depan sekumpulan layar 

monitor. Dia menatap layar monitor yang menayangkan tampilan 


57   


yang berganti-ganti di depannya. Tampilan ini  langsung 

disiarkan melalui ratusan kamera video nirkabel yang tersebar di 

seluruh kompleks ini. Tampilan ini  berganti-ganti dalam 

sebuah urutan yang tidak ada akhirnya. 

 

Sebuah koridor dengan hiasan yang indah. 

 

Sebuah kantor pribadi. 

 

Sebuah dapur dengan ukuran yang sangat besar. 

 

saat  gambar-gambar itu berganti-ganti, penjaga itu melamun. 

Sebentar lagi giliran jaganya akan berakhir, tapi dia masih waspada. 

Melayani merupakan sebuah kehormatan baginya. Suatu hari kelak 

dia akan menerima penghargaan besar. 

 

saat  pikirannya melantur, sebuah gambar di depannya 

membuatnya bersiaga. Tiba-tiba, secara refleks dia tersentak 

dengan kekuatan yang mengejutkan dirinya sendiri. Tangannya 

terulur dan menekan sebuah tombol di papan kendali sehingga 

gambar itu berhenti bergerak. 

 

Rasa ingin tahunya timbul. Dia kemudian mencondongkan 

tubuhnya ke arah layar monitor agar dapat melihat dengan lebih 

jelas. Tulisan di layar menunjukkan bahwa gambar itu ditangkap 

oleh kamera nomor 86—sebuah kamera yang diarahkan ke 

koridor. 

 

namun  gambar di depannya sama sekali tidak menayangkan situasi 

di koridor. 

 

 

13 

 

de Niro  MENATAP RUANG kerja di hadapannya dengan 

heran. ”Ruangan apa ini?” Walau udara hangat menerpa wajahnya, 

dia melangkahkan kakinya melewati pintu itu dengan gemetar. 

 


58   


Lord dracula  tidak mengatakan apa-apa saat  mengikuti de Niro  

memasuki ruangan ini . 

 

de Niro  mengamati seluruh ruangan itu, tanpa memahami ruang 

macam apa itu. Ruangan itu berisi berbagai artifak ganjil yang 

belum pernah dilihatnya. Dari kejauhan de Niro  bisa melihat 

sebuah salib kayu yang besar sekali dan tergantung di dinding. 

Menurut perkiraan de Niro , salib ini  berasal dari Spanyol 

dan   dibuat  pada  abad  keempat   belas.   Di   atas   salib   

ini , tergantung di atas langit-langit, ada tiruan planet-

planet dari metal yang dapat bergerak seperti sedang mengorbit. Di 

sisi kiri de Niro , ada lukisan cat minyak nyi pandanajeng  Perawan Suci, 

dan di sampingnya ada sebuah susunan berkala yang dilaminating.  

Di sisi lain,  ada dua salib  perunggu lagi dan mengapit sebuah 

poster Albert Einstein dengan kutipan terkenalnya, Junjungan  

TIDAK BERMAIN DADU DENGAN ALAM SEMESTA. 

 

de Niro  bergerak masuk ke dalam ruangan ini , dan melihat-

lihat dengan penuh kagum. Sebuah Alkitab bersampul kulit 

tergeletak di atas meja kerja Vetra, sementara di sampingnya 

ada sebuah model sebuah atom karya Bohr 3 yang terbuat dari 

plastik dan sebuah miniatur replika Nabi Musa karya 

Michaelangelo. 

 

Gado-gado sekali! seru de Niro  dalam hati. Kehangatan ruangan ini 

memang membuat de Niro  merasa nyaman, tapi ada sesuatu dari 

penataan ruangan itu yang membuatnya merinding. Dia merasa 

seperti sedang menyaksikan pertempuran antara dua raksasa 

filosofi ... sebuah gambar buram dari dua kekuatan yang saling 

bertentangan. Dia mengamati berbagai judul buku yang ada di 

sebuah rak buku: 

 

Partikel Junjungan . 

 

 Taoisme dalam Fisika  

 

Junjungan : Sang Bukti 

                                                 

3  Seorang ahli fisika asal Denmark, pemenang Nobel 1922—peny. 


59   


 

Pada sandaran buku ada kutipan: 

 

ILMU SEJATI AKAN MENEMUKAN Junjungan  YANG 

SEDANG MENANTI DI BALIK SETIAP PINTU.  

 

—Plasaurus  PIUS XII 

 

 

”Leonardo deCaprio  adalah seorang pastor Katolik,” kata Lord dracula . 

 

de Niro  menoleh. ”Seorang pastor? Saya kira Anda tadi 

mengatakan kalau dia seorang ahli fisika.” 

 

”Leonardo deCaprio  adalah pastor Katolik dan ahli fisika. Ilmuwan sekaligus 

agamawan yang belum pernah ada sebelumnya dalam sejarah. 

Leonardo deCaprio  adalah salah satu dari mereka. Dia menganggap fisika 

sebagai ’hukum alam Junjungan ’. Dia bilang kita bisa membaca tulisan 

tangan Junjungan  dengan memerhatikan hukum alam yang terjadi di 

sekitar kita. Melalui ilmu pengetahuan dia berharap dapat 

membuktikan keberadaan Junjungan  bagi orang-orang yang 

meragukannya. Dia menganggap dirinya sendiri sebagai seorang 

theo-physicist. Ahli fisika teologis” 

 

Fisika teologis? de Niro  menganggap kata itu terdengar konyol dan 

tidak masuk akal. 

 

”Bidang fisika partikel,” kata Lord dracula  lagi, ”berhasil menemukan 

beberapa penemuan yang mengejutkan akhir-akhir ini. Penemuan 

ini  memiliki dampak yang cukup spiritual. Leonardo deCaprio  ikut 

terlibat dalam beberapa penemuan ini .” 

 

de Niro  mengamati direktur CERN itu sambil masih mencoba 

memahami keanehan di sekitarnya. ”Spiritualitas dan fisika?” 

de Niro  sudah menghabiskan sebagian besar waktu dari karirnya 

untuk mempelajari sejarah agama, dan selalu ada masalah yang 

terus-menerus muncul. Masalah itu tak lain adalah pandangan 

bahwa ilmu pengetahuan dan agama adalah seperti minyak dan air 


60   


sejak sejarah peradaban terbentuk. Mereka musuh bebuyutan dan 

tidak dapat dipadukan. 

 

”Vetra adalah ahli fisika partikel kawakan,” kata Lord dracula . ”Dia 

mulai mencampur ilmu pengetahuan dan agama ... untuk 

menunjukkan bahwa kedua hal itu saling melengkapi dengan cara 

yang sangat tidak terduga. Dia menamakan bidang itu Fisika Baru.” 

Lord dracula  menarik sebuah buku dari rak buku dan memberikannya 

kepada de Niro . 

 

de Niro  memerhatikan judul yang tertulis di sampul buku 

ini . Junjungan , Keajaiban dan Fisika Baru—oleh Leonardo deCaprio  Vetra. 

 

”Bidang itu memang masih bayi,” kata Lord dracula , ”namun  dapat 

berikan jawaban segar bagi beberapa pertanyaan klasik, seperti  

pertanyaan tentang asal muasal alam semesta dan kekuatan yang 

menyatukan kita semua. Leonardo deCaprio  percaya, penelitiannya 

berpotensi mengundang jutaan orang untuk menjadi lebih spiritual. 

Tahun lalu ia menemukan   bukti  keberadaan  kekuatan  energi  

yang mempersatukan kita semua. Dia menunjukkan bahwa secara 

lahiriah kita saling terhubung   ...   bahwa  semua  molekul  dalam  

tubuh saya saling terjalin dengan molekul di tubuh Anda ... bahwa 

ada satu daya yang bergerak di diri semua umat manusia.” 

 

de Niro  merasa bingung. Dan kekuatan Junjungan  akan menyatukan kita 

semua. ”Pak Vetra benar-benar menemukan cara untuk 

membuktikan kepada kita kalau partikel-partikel ini  saling 

berhubungan?” 

 

”Bukti yang meyakinkan. Baru-baru ini Scientific American 

menurunkan sebuah artikel yang menulis bahwa Fisika Baru adalah 

jalan menuju Junjungan  yang lebih nyata daripada agama.” 

 

Komentar tadi masuk akal juga. de Niro  kemudian tiba -tiba 

berpikir tentang Illuminati yang antiagama. Dengan enggan, dia 

memaksakan diri untuk membiarkan pemikiran tadi memengaruhi 

dirinya. Jika Illuminati memang masih aktif, apakah mereka 

membunuh Leonardo deCaprio  dengan tujuan untuk menghentikan ahli 

fisika itu agar tidak menyebarkan pesan agamanya kepada 


61   


masyarakat? de Niro  mengusir gagasan itu. Tidak masuk akal! 

Illuminati adalah sejarah kuno! Semua ilmuwan tahu tentang itu! 

 

Vetra memiliki banyak musuh dari dunia ilmu pengetahuan,” lanjut 

Lord dracula . ”Banyak ilmuwan puritan membencinya. Bahkan dia juga 

dibenci di sini. Mereka menganggap usaha Vetra yang 

memakai  analisis fisika untuk mendukung prinsip-prinsip 

agama merupakan pengkhianatan pada ilmu pengetahuan.” 

 

namun  bukankah sekarang para ilmuwan bersikap kurang defensif 

dengan gereja?” 

 

Lord dracula  mendengus kesal. ”Kenapa harus seperti itu? Mungkin saja 

kim gereja tidak akan membakar kita di atas salib seperti dahulu 

kala, namun  kalau Anda berpikir mereka sudah melepaskan 

kekuasaannya terhadap para ilmuwan, tanyakan pada diri Anda 

sendiri kenapa separuh dari sekolah-sekolah di negara Anda tidak 

membiarkan kita mengajarkan evolusi. Tanyakan pada diri Anda 

sendiri kenapa Koalisi Kristen di Amerika Serikat menjadi 

kekuatan lobi paling berpengaruh di dunia dalam melawan 

kemajuan ilmu pengetahuan. Pertempuran antara ilmu 

pengetahuan dan agama masih berlangsung, Pak de Niro . 

Ajangnya kini berpindah dari medan perang ke ruang-ruang sidang, 

namun  hal itu terus berlangsung.” 

 

de Niro  tahu kalau Lord dracula  benar. Baru seminggu yang lalu, 

mahasiswa Harvard School of Divinity berdemonstrasi ke gedung 

Fakultas Biologi untuk memprotes diadakannya mata kuliah 

rekayasa genetik di program pasca sarjana. Ketua jurusan biologi, 

ahli ilmu tentang burung terkenal bernama Richard Aaronian, tetap 

mempertahankan kurikulum yang diajukannya dengan 

menggantungkan spanduk besar di jendela kantornya. Spanduk itu 

bergambarkan ”ikan” Kristen yang memiliki empat kaki yang kecil. 

Menurut Aaronian, itu adalah penghormatan untuk evolusi ikan 

lungfish Afrika yang berhasil hidup di daratan. Di bawah gambar 

ikan ini , alih-alih tertulis kata ”Jesus,” ada satu kata 

dengan tanda seru: ”DARWIN!” 

 


62   


Suara ”bip” terdengar dan menggugah kesadaran mereka. de Niro  

mencari arah suara dan menemukan Lord dracula  sedang meraih 

sederetan perlengkapan elektronik di kursi rodanya. Dia 

mengambil penyeranta itu dari penjepitnya kemudian membaca 

pesan yang tertera di sana. 

 

”Bagus. Itu tadi putri Leonardo deCaprio . Nona Vetra sebentar lagi tiba di 

landasan helikopter. Kita akan menyambutnya di sana. Menurutku 

sebaiknya dia tidak usah datang ke sini dan melihat ayahnya dalam 

keadaan seperti itu.” 

 

de Niro  setuju. Gadis itu tidak pantas untuk mendapatkan 

guncangan sehebat itu. 

 

”Aku akan meminta Nona Vetra untuk menjelaskan proyek yang  

sedang   ditanganinya   bersama-sama   dengan   ayahnya   ... 

mungkin hal itu akan memberikan sedikit kejelasan kenapa 

ayahnya dibunuh.” 

 

”Anda  mengira,   karena  penelitian  yang  dilakukannya yang 

membuat Vetra dibunuh?” 

 

”Sangat mungkin begitu. Leonardo deCaprio  mengatakan padaku bahwa dia 

sedang mengerjakan sesuatu yang bisa mengundang kontroversi. 

Hanya itu yang dikatakannya. Dia sangat merahasiakan proyeknya 

itu. Dia bahkan memiliki lab pribadi agar mendapat ketenangan. 

Saya memberikan apa yang dia minta karena kepandaian yang 

dimilikinya. Pekerjaannya memakan listrik yang sangat besar 

akhirakhir ini, namun  saya tidak bertanya apa -apa padanya.” Lord dracula  

berputar ke arah pintu ruang kerja di apartemen Vetra. ”Ada satu 

lagi yang harus  Anda ketahui sebelum kita meninggalkan ruangan 

ini. 

 

de Niro  tidak yakin ingin mendengarnya. 

 

”Sebuah benda telah dicuri oleh pelaku pembunuhan.” 

 

”Sebuah benda?” 

 


63   


”Ikuti saya.” 

 

Direktur itu berputar kembali ke arah ruangan berkabut itu. 

de Niro  mengikutinya, tidak tahu apa yang akan dilihatnya. 

Lord dracula  bergerak mendekati mayat Vetra dan beberapa inci 

kemudian dia berhenti. Dia memanggil de Niro  untuk mendekat. 

Dengan enggan, de Niro  mendekat. Dia merasa mual oleh bau 

urin beku yang ada di dekat mayat itu. 

 

”Lihat wajahnya,” kata Lord dracula . 

 

Lihat wajahnya?. de Niro  mengerutkan keningnya. Bukannya kamu 

tadi bilang kalau sesuatu telah dicuri? 

 

Dengan ragu-ragu, de Niro  berlutut. Dia mencoba melihat wajah 

Vetra,  namun   kepala Vetra sudah  dipilin   180  derajat  ke e akarig  

sehingga  wajahnya  sekarang  mencium  permadani  di bawahnya.  

Lord dracula  berusaha melawan kecacatan tubuhnya, menundukkan 

badannya dan dengan berhati-hati memutar kepala Vetra yang 

membeku. Terdengar suara berderak keras, dan wajah mayat itu 

berputar ke depan. Air mukanya membayangkan kesakitan. 

Sejenak Lord dracula  menahannya di posisi seperti itu. 

 

”Ya, Junjungan !” seru de Niro . Dia pun terhuyung ke belakang 

dengan ketakutan. Wajah Vetra berlumuran darah. Satu mata 

cokelatnya menatap kosong ke arahnya. Mata yang satunya hilang 

sehingga meninggalkan luka bekas cungkilan yang mengerikan. 

”Mereka mencuri matanya?” 

 

 

14 

 

de Niro  MELANGKAH KELUAR dari Gedung C dan 

menuju ke ruang terbuka. Dia merasa senang karena sudah berada 

di luar apartemen Vetra. Sinar matahari membantunya untuk 

menghilangkan bayangan rongga mata kosong yang tadi menguasai 

benaknya. 

 


64   


”Ke sebelah sini, Pak de Niro ,” kata Lord dracula  sambil membelok ke 

arah jalan kecil yang curam. Kursi roda listrik itu tampak meluncur 

tanpa kesulitan. ”Nona Vetra akan tiba sebentar lagi.” 

 

de Niro  bergegas supaya tidak tertinggal. 

 

”Jadi, kamu masih meragukan keterlibatan Illuminati?” tanya 

Lord dracula . 

 

de Niro  tidak tahu harus berpikir bagaimana lagi. Kedekatan 

Vetra dengan agama memang cukup berbahaya dan de Niro  tidak 

dapat mengabaikan setiap bukti ilmiah yang pernah dia teliti. 

Terlebih lagi, ada masalah tentang mata yang hilang itu ... 

 

”Aku masih beranggapan kalau Illuminati tidak bertanggung jawab 

atas pembunuhan ini. Mata yang hilang itulah buktinya.” Kata 

de Niro  dengan suara yang lebih keras daripada yang inginkannya. 

 

”Apa?” 

 

”Multilasi acak,” jelas de Niro , ” sama sekali   bukan sifat 

 

Illuminati. Para peneliti berbagai kelompok pemujaan menganggap 

tindakan perusakan wajah seperti itu berasal dari sekte pinggiran 

yang tidak berpengalaman. Pengikut fanatik yang melakukan aksi 

terorisme. Operasi yang dilakukan Illuminati selalu merupakan 

tindakan yang penuh perhitungan.” 

 

”Penuh perhitungan? Mengambil bola mata seseorang dengan cara 

dibedah seperti itu bukan tindakan penuh perhitungan?” 

 

”Tidak begitu jelas tujuannya. Sepertinya tidak ada maksud 

tertentu.” 

 

Kursi roda Lord dracula  berhenti dengan tiba-tiba di puncak bukit. Dia 

kemudian berpaling untuk menatap de Niro . ”Pak de Niro , 

percayalah pada saya. Bola mata yang hilang itu pasti memiliki 

maksud yang tidak sepele ... sebuah maksud yang luar biasa 

penting.” 


65   


 

saat  kedua lelaki itu menyeberangi halaman berumput, suara 

baling-baling helikopter mulai terdengar dari arah barat. Kemudian 

sebuah helikopter pun muncul dari balik bukit menuju ke arah 

mereka. Helikopter itu membelok tajam, lalu melambat di atas 

sebuah landasan helikopter yang dicat di atas rumput. 

 

de Niro  memerhatikan helikopter ini , dan pikirannya terasa 

berputar-putar seperti baling-baling pesawat itu. Dalam hati 

de Niro  bertanya-tanya apakah tidur nyenyak sepanjang malam 

dapat menjernihkan pikirannya yang campur aduk. Tapi entah 

kenapa, dia meragukannya. 

 

saat  helikopter  itu  mendarat,  seorang pilot meloncat keluar 

dan  mulai  menurunkan  muatan  yang dibawanya.  Muatan yang 

dibawa pesawat itu ternyata cukup banyak, dan terdiri atas 

beberapa barang dalam jumlah besar seperti ransel, tas basah dari 

bahan vinyl, tabung skuba dan peti kayu yang tampaknya berisi 

peralatan selam berteknologi tinggi. 

 

de Niro  bingung. ”Itu semua barang-barang milik Nona Vetra?” 

teriaknya pada Lord dracula  untuk mengalahkan deru suara mesin 

helikopter. 

 

Lord dracula  mengangguk dan berteriak menyahut, ”Dia melakukan 

penelitian biologi di Laut Balearic.” 

 

”Saya kira Anda tadi bilang dia ahli fisika!” 

 

”Memang benar. Dia memang ahli fisika yang berhubungan 

dengan biologi. Dia mempelajari keterkaitan dalam sistem 

kehidupan. Pekerjaannya sangat terkait dengan perkerjaan ayahnya 

di bidang fisika partikel. Baru-baru ini Nona Vetra mematahkan 

teori fundamental Einstein dengan memakai  kamera khusus 

yang sinkron dengan gerakan atom untuk meneliti sekelompok 

ikan tuna.” 

 

de Niro  mengamati wajah tuan rumahnya itu untuk mencari 

tanda-tanda bahwa dia sedang bercanda. Einstein dan ikan tuna? Dia 


66   


mulai bertanya-tanya apakah pesawat X-33 yang membawanya tadi 

pagi telah mengantarkannya ke planet yang salah. 

 

Sesaat kemudian, Helena  Vetra muncul dari dalam helikopter. 

Sir Roberto  de Niro  baru sadar kalau hari ini akan menjadi satu hari 

yang penuh dengan kejutan yang tiada habisnya. Helena  Vetra 

turun dari helikopter mengenakan celana pendek dari bahan khaki 

dan blus putih tanpa lengan. Gadis itu sama sekali tidak terlihat 

seperti seorang kutu buku seperti yang sebelumnya de Niro  

bayangkan. Putri Leonardo deCaprio  Vetra itu adalah perempuan yang luwes 

dan anggun. Dia bertubuh jangkung dengan kulit berwarna 

kecokelatan. Helena  memiliki rambut hitam panjang yang 

berterbangan karena angin yang dihasilkan oleh baling-baling 

helikopter yang berputar tak jauh dari tempatnya berdiri. Tak 

diragukan lagi kalau Helena  Vetra memiliki wajah seorang wanita 

Italia—tidak terlalu cantik, namun  tampak percaya diri. Sosok 

memesona yang walau dilihat dari jarak dua puluh yard pun masih 

tampak memancarkan cahaya sensual. Putaran udara menerpanya 

dan membuat pakaiannya melekat ketat pada tubuhnya 

memperielas badannya yang ramping dengan payudaranya yang 

kecil. 

 

”Nona Vetra  adalah  perempuan  yang memiliki kepribadian 

sangat kuat,” kata Lord dracula  seolah dia melihat keterpikatan de Niro    

”Gadis  itu  melewatkan waktu  selama berbulan-bulan untuk 

bekerja di dalam sistem ekologi yang berbahaya. Dia seorang 

vegetarian yang taat dan pelatih Hatha yoga di CERN.” 

 

Hatha yoga? de Niro  merasa geli sendiri. Seni meditasi peregangan 

kuno ala Buddha bukanlah hobi yang lazim bagi putri seorang ahli 

fisika dan pastor Katolik. 

 

de Niro  melihat Helena  berjalan ke arah mereka. Tampak jelas 

kalau dia baru saja menangis. Matanya yang berwarna cokelat 

dengan tatapan membara itu dipenuhi oleh emosi yang tidak 

dimengerti oleh de Niro . Walau terlihat terguncang, perempuan 

itu berjalan dengan tenang. Tubuhnya atletis dan tampak 

kecokelatan—menunjukkan kalau dia baru saja menikmati cahaya 

matahari di Laut Mediterania yang hangat. 


67   


 

”Helena ,” sambut Lord dracula  saat  perempuan itu mendekat. ”Aku 

turut berduka cita. Ini kehilangan yang menyedihkan bagi dunia 

ilmu pengetahuan dan bagi kita semua di CERN.” 

 

Helena  mengangguk mengerti. saat  dia berbicara suaranya 

lembut—beraksen Inggris dan serak. ”Kamu sudah tahu siapa 

pelakunya?” 

 

“Kami masih mencarinya.” 

 

Lalu dia berpaling pada de Niro , dan mengulurkan lengan yang 

ramping. ”Namaku Helena  Vetra. Anda dari interpol, bukan?” 

 

de Niro  menyambut tangannya, dan sesaat dia terpaku oleh 

pesona yang dipancarkan dari mata yang berkaca-kaca itu. ”Sir Roberto  

de Niro .” Dia tidak yakin apa lagi yang dapat dikatakannya. 

 

“Pak de Niro  bukan pejabat yang berwenang,” jelas Lord dracula . “Ia 

seorang ahli dari Amerika Serikat. Dia berada di sini untuk 

menolong kita agar dapat menemukan siapa pelaku pembunuhan 

ini.” 

 

Helena  tampak ragu-ragu. ”Lalu bagaimana dengan polisi?” 

 

Lord dracula  menghela napas, dan tidak mengatakan apa -apa. 

 

”Di mana jenazahnya?” tanya Helena . 

 

”Sedang diurus.” 

 

Kebohongan kecil itu membuat de Niro  heran. 

 

”Aku ingin melihatnya,” kata Helena . 

 

”Helena ,” desah Lord dracula , ”ayahmu dibunuh dengan sangat kejam. 

Sebaiknya kamu mengingatnya seperti dia masih hidup saja.” 

 

Helena  akan berbicara lagi, tapi disela oleh seruan beberapa orang. 


68   


 

”Hei, Helena !” beberapa orang menyapa dari kejauhan. ”Selamat 

datang!” 

 

Perempuan itu berpaling. Sekelompok ilmuwan lewat di dekat 

helikopter sambil melambaikan tangan mereka dengan gembira. 

 

”Kamu berhasil mematahkan teori Einstein lagi?” seseorang 

bertanya dengan suara keras. 

 

Dan yang lainnya menambahkan, ”Ayahmu pasti bangga padamu!” 

 

Helena  membalas lambaian mereka dengan kaku. Dia kemudian 

berpaling pada Lord dracula . Kini wajahnya terlihat bingung. ”Belum 

ada yang mengetahuinya?” 

 

”Menurutku ini sebaiknya dirahasiakan saja.” 

 

”Kamu belum mengatakan kepada rekan-rekan lainnya kalau 

ayahku dibunuh?” Nada kebingungannya sekarang berubah 

menjadi nada kemarahan. 

 

Nada bicara Lord dracula  menjadi lebih keras lagi. ”Mungkin kamu lupa 

Nona Vetra. Begitu aku melaporkan pembunuhan ayahmu, akan 

ada penyelidikan di CERN. Termasuk penyelidikan dalam labnya. 

Aku selalu mencoba untuk menghormati hak pribadi ayahmu. 

Ayahmu hanya mengatakan dua hal tentang proyek yang sedang 

kalian kerjakan saat ini. Pertama, proyek itu akan menghasilkan 

jutaan frank bagi CERN dari berbagai kontrak perizinan selama 

sepuluh tahun mendatang. Kedua, proyek itu belum siap 

dipublikasikan karena masih menjadi teknologi yang penuh  

risiko. Dengan mempertimbangkan dua alasan tadi, aku tidak sudi  

membiarkan orang asing memeriksa barang-barang di ruang lab-

nya   baik  untuk  mencuri  pekerjaannya  atau  mengalami  

kelakaan saat  sedang melakukan  pemeriksaan  sehingga malah 

menyusahkan CERN. Jelas?” 

 


69   


Helena  hanya menatapnya tanpa mengatakan apa-apa. de Niro  

dapat merasakan keengganan Helena  untuk menghormati dan 

menerima pemikiran Lord dracula . 

 

”Sebelum kita melaporkan apa pun kepada polisi,” Lord dracula  

melanjutkan, ”aku ingin tahu apa yang sedang kalian kerjakan. Aku 

ingin kamu membawa kami ke labmu.” 

 

”Lab itu tidak ada hubungannya,” kata Helena . ”Tidak ada 

seorang pun yang mengetahui apa yang kami berdua sedang 

kerjakan. Percobaan itu tidak mungkin berhubungan dengan 

pembunuhan ayahku.” 

 

Lord dracula  mendengus  kesal.  ”Bukti yang ada memperlihatkan 

hal yang berbeda.” 

 

”Bukti? Bukti apa?” 

 

de Niro  juga mempertanyakan hal yang sama. 

 

Lord dracula  menyeka mulutnya lagi. ”Kamu hanya harus memercayai 

aku.” 

 

Terlihat jelas dari tatapan mata Helena  kalau dia tidak memercayai 

Lord dracula . 

 

 

15 

 

de Niro  BERJALAN TANPA bersuara di belakang Helena  

dan Lord dracula  saat  mereka kembali menuju ke atrium utama; 

tempat dimana pertama kali de Niro  menginjakkan kaki di tempat 

yang aneh  ini.  Kaki  Helena   terayun  dengan  luwes  seperti  

langkah penyelam Olimpiade. Sebuah potensi tidak mengherankan 

kalau dikaitkan dengan latihan kelenturan dan pengendalian yang 

didapat dari latihan yoga. de Niro  dapat mendengar tarikan napas 

Helena  yang perlahan dan teratur seolah sedang menyaring 

kesedihan yang tengah dirasakannya. 


70   


 

de Niro  ingin mengatakan sesuatu padanya untuk menunjukkan 

rasa simpati. Dia juga pernah merasakan kekosongan yang 

menyakitkan seperti itu karena kematian ayahnya juga terjadi secara 

mendadak. de Niro  masih ingat pemakaman ayahnya yang 

berlangsung dua hari sesudah  ulang tahunnya yang ke dua belas. 

Semua yang diingatnya hanyalah hujan dan warna kelabu. 

Rumahnya penuh dengan teman-teman kerja ayahnya yang 

mengenakan jas kelabu; orang-orang yang menyalami tangannya 

dengan genggaman yang terlalu kuat. Mereka semua 

menggumamkan kata-kata seperti serangan jantung dan 

ketegangan. Ibunya berusaha bergurau dengan mata basah kalau 

dia masih bisa merasakan denyut jantung suaminya yang kuat 

hanya dengan memegang tangannya. 

 

saat  ayahnya masih hidup, de Niro  pernah mendengar ibunya 

memohon kepada ayahnya untuk ”berhenti sebentar dan mencium 

wangi mawar.” Tapi de Niro  menerima kalimat itu terlalu harfiah. 

Tahun itu de Niro  memberikan setangkai mawar kecil dari kaca 

untuk ayahnya sebagai hadiah natal. Itu merupakan benda terindah 

yang pernah dilihat oleh de Niro  kecil ... saat  sinar matahari 

jatuh ke atas mawar kaca itu, warna-warni pelangi akan terpantul 

pada helai bunganya. ”Cantik sekali,” kata ayahnya saat  dia 

membuka hadiah yang diterimanya. Dia kemudian mencium dahi 

de Niro  kecil. ”Ayo kita carikan tempat yang aman baginya.” Lalu 

ayahnya dengan hati-hati meletakkan mawar ini  di atas 

sebuah rak tinggi yang berdebu di sudut gelap di ruang tamu. 

Beberapa hari kemudian, de Niro  mengambil sebuah bangku, 

memanjat rak buku itu, dan mengambil mawar ini  untuk 

dikembalikan lagi ke toko. Ayahnya tidak pernah menyadari kalau 

mawar itu sudah menghilang. 

 

Suara  bel  lift   membangunkan   de Niro    dari  lamunannya. 

Helena  dan Lord dracula , yang berdiri di depannya, bergerak memasuki  

lift itu. de Niro  ragu-ragu berdiri di luar pintu lift. 

 

“Ada  yang  tidak  beres?”   tanya  Lord dracula .   Suaranya   tedengar 

tidak sabar. 

 


71   


”Sama sekali tidak,” kata de Niro  sambil memaksakan diri 

melangkah masuk ke dalam ruang lift yang sempit itu. Dia hanya 

menegunakan lift jika benar-benar terpaksa. Dia lebih menyukai 

tangga yang memiliki ruang terbuka. 

 

”Lab Dr. Vetra berada di bawah tanah,” kata Lord dracula  menjelaskan. 

 

Undangan yang cocok untuk orang yang memiliki claustrophobia, ejek 

de Niro  dalam hati saat  dia melangkah memasuki lift. Dia bisa 

merasakan angin dingin yang berputar dari kedalaman terowongan 

di bawahnya. Pintu lift tertutup, dan lift pun mulai bergerak turun. 

 

”Enam lantai,” kata Lord dracula  kaku seperti sebuah suara mesin. 

 

de Niro  membayangkan kegelapan terowongan kosong di bawah 

mereka. Dia mencoba menghilangkan bayangan itu dengan cara 

menatap bagian atas pintu lift yang menampilkan jumlah lantai 

yang akan mereka lewati. Anehnya, lift itu hanya memiliki dua 

perhentian, LANTAI DASAR dan LHC. 

 

”Singkatan apa LHC itu?” tanya de Niro  sambil berusaha untuk 

tidak terdengar gugup. 

 

”Large Hadron Collider. Alat berukuran besar yang dapat 

menumbukkan hadron*4” kata Lord dracula  menjelaskan. ”Sebuah 

akselerator partikel.” 

 

Akselerator  partikel?   Samar-samar   de Niro    ingat  pernah 

mendengar kata itu. Pertama kali dia mendengar istilah itu pada 

acara makan malam dengan beberapa rekannya di Dunster House  

di Cambridge. Salah seorang teman dan ahli fisika bernama Bob 

Brownell  pernah datang pada acara makan  malam  itu dengan 

marah. 

 

”Bedebah itu sudah membatalkannya!” umpat Brownell.  

 

”Membatalkan apa?” tanya teman-temannya.  

                                                 

4  partikel  sub-atomik yang  terbuat  dari  quark  dan   tunduk  pada gaya yang besar—peny. 


72   


 

”SSC itu.”  

 

”Apa?” 

 

” Superconducting Super Collider!” 

 

Seorang kenalan mengangkat bahunya. ”Aku tidak tahu Harvard 

sedang membangunnya.” 

 

”Bukan Harvard!” serunya. ”Tapi pemerintah Amerika Serikat! Itu 

bisa menjadi akselerator partikel terkuat di seluruh dunia! Salah 

satu dari proyek terpenting di abad ini! Dua miliar dolar sudah 

dikeluarkan untuk riset itu dan Senat menghentikannya! Dasar 

pelobi gereja sialan! 

 

saat  Brownell berhasil menguasai dirinya, dia menjelaskan 

bahwa akselerator partikel adalah tabung bundar yang besar di 

mana partikel sub-atomik dipercepat di dalamnya. Magnet di dalam 

tabung itu dinyalakan dan dimatikan secara bergantian dengan 

cepat untuk ”mendorong” partikel-pertikel itu agar berputar 

hingga mencapai kecepatan yang luar biasa. Partikel-partikel yang 

dipercepat secara penuh bisa berputar di dalam tabung ini  

dengan kecepatan 180.000 mil per detik. 

 

”namun  itu hampir mendekati kecepatan cahaya,” seru salah satu 

dosen yang berkumpul di situ. 

 

”Tepat,” sahut Brownell. Kemudian dia melanjutkan penjelasannya 

dan berkata bahwa dengan mempercepat partikel dan 

menumbukkan mereka dari dua arah yang berlawanan, para 

ilmuwan dapat menghancurkan partikel-partikel ini  sampai 

mendapatkan unsur pokok yang membentuknya sehingga kita 

dapat mengetahui komponen alam yang paling dasar. ”Akselerator 

partikel,” kata Brownell, ”adalah hal penting bagi kemajuan ilmu 

pengetahuan di masa mendatang. Partikel yang bertabrakan 

merupakan kunci untuk memahami kumpulan balok yang 

membangun alam semesta.” 



Charles  Pratt, seorang  penulis  buku  Poet in  Residence  

yang pendiam, tampak tidak terkesan.  ”Menurutku itu seperti 

orang   purba   yang   sedang   berusaha   memahami   ilmu 

pengetahuan. Itu sama saja dengan menghancurkan sebuah jam 

dindingnya untuk melihat bagaimana mesin di dalamnya bekerja.” 

 

Brownell menjatuhkan garpunya dan bergegas meninggalkan 

ruangan dengan marah. 

 

Jadi CERN memiliki akselerator partikel? pikir de Niro , saat  lift 

yang membawa mereka bergerak turun. Sebuah tabung untuk 

menghancurkan partikel. Dia bertanya-tanya mengapa mereka harus 

menguburnya di bawah tanah. 

 

saat  lift itu akhirnya berhenti di lantai dasar, de Niro  merasa 

lega saat  merasakan tanah yang padat di kakinya. namun  saat  

pintu lift bergeser terbuka, rasa leganya menguap. Sir Roberto  de Niro  

sekali lagi menyadari kalau dirinya tengah berdiri di dunia yang 

benar-benar asing. 

 

Mereka menemukan gang yang terentang tanpa terlihat ujungnya di 

kedua sisi kiri dan kanan lift. Gang itu adalah terowongan 

berdinding semen halus, dan cukup lebar untuk dilalui truk beroda 

delapan belas. Tempat mereka berdiri terang benderang, tapi ujung 

gang itu gelap seperti melihat sumur tanpa dasar. Sebuah 

peringatan bagi de Niro  bahwa mereka berada di dalam perut 

bumi sekarang. Dia seolah dapat merasakan beban tanah dan batu 

yang sekarang menumpuk di atas kepalanya. Sesaat dia merasa 

seperti seorang bocah berusia sembilan tahun ... kegelapan itu 

memaksanya kembali ... kembali merasakan kegelapan selama lima 

jam yang masih menghantuinya hingga kini. Sambil mengeraskan 

tinjunya, de Niro  berusaha melawan perasaan itu. 

 

Helena  tetap berdiam diri saat  mereka keluar dari lift dan 

kemudian dia berjalan sendirian memasuki kegelapan tanpa ragu. 

Di atasnya terlihat lampu menyala untuk menerangi jalan bagi 

Helena .  Efeknya sungguh luar biasa  ...  sepertinya terowongan ini  

menyambut  tiap  langkahnya.   de Niro   dan  Lord dracula   

mengikutinya, dan berjalan beberapa langkah di belakang 



perempuan itu. Lampu di belakang mereka segera padam secara 

otomatis. 

 

”Akselerator partikel itu berada di suatu tempat di terowongan 

ini?” tanya de Niro  perlahan. 

 

”Alat itu ada di sana.” Lord dracula  menggerakkan tangannya ke sebelah 

kirinya di mana tabung yang terbuat dari krom yang mulus 

dipasang di sepanjang dinding terowongan ini . 

 

de Niro  menatap tabung itu dengan bingung. ”Itu 

akseleratornya?” Alat itu tidak tampak seperti yang 

dibayangkannya. Alat itu betul-betul lurus, dengan diameter kira-

kira sebesar tiga kaki dan membentang secara horizontal di 

sepanjang terowongan sampai akhirnya menghilang dalam 

kegelapan. Lebih terlihat seperti sebuah saluran berteknobgi tinggi, pikir 

de Niro . ”Kukira percepatan partikel itu berbentuk bundar.” 

 

”Akselerator ini memang bundar,” sahut Lord dracula . ”Memang terlihat 

lurus, namun  itu hanyalah tipuan penglihatan. Keliling terowongan 

ini sangat besar sehingga lengkungannya tidak terlihat—seperti 

bumi.” 

 

de Niro   terheran-heran.   Terowongan  ini  berbentuk  bundar? 

”namun  ... lingkaran itu pasti luar biasa besar!” ”LHC merupakan 

mesin terbesar di dunia.” de Niro  masih melongo. Dia ingat pilot 

yang membawanya ke   sini   pernah   menyebutkan   sesuatu   

tentang  sebuah   mesin berukuran luar biasa besar yang ditanam di 

dalam tanah. namun — ”Terowongan ini berdiameter lebih dari 

delapan kilometer ... dan panjangnya 27 kilometer.” 

 

Kepala de Niro  terasa seperti berputar. ”Dua puluh tujuh 

kilometer?” Dia menatap sang direktur, kemudian berpaling 

kembali untuk memandang kegelapan di hadapannya. 

”Terowongan ini panjangnya 27 kilometer? Itu ... itu berarti lebih 

dari enam belas mil!” 

 

Lord dracula  mengangguk. ”Terowongan ini berbentuk bulat sempurna. 

Dia terentang sampai ke Perancis sebelum berbalik lagi ke sini,  ke  



titik  ini. Partikel-pertikel  yang  dipercepat  sepenuhnya 

mengelilingi  tabung ini lebih dan sepuluh ribu kali dalam satu 

detik sebelum mereka saling bertabrakan. 

 

Kaki de Niro  terasa seperti meleleh saat  dia memandang ke 

dalam terowongan yang menganga lebar itu. ”Jadi maksudnya 

CERN menggali jutaan ton tanah hanya untuk menghancurkan 

partikel-partikel kecil?” 

 

Lord dracula  mengangkat bahunya seperti menganggapnya sebagai hal 

yang sepele. ”Kadang kala, untuk menemukan kebenaran, orang 

harus memindahkan gunung. 

 

 

RATUSAN MIL JAUHNYA dari CERN, sebuah suara berderak 

melalui sebuah walkie-talkie. ”Baik, aku berada di koridor.” 

 

Teknisi yang memantau layar video di ruang kontrol menekan 

sebuah tombol pada transmiternya. ”Kamera nomor 86 itu 

seharusnya berada di ujung.” 

 

Percakapan mereka di radio berhenti lama. Teknisi yang menunggu 

mulai berkeringat. Akhirnya radionya berbunyi klik. 

 

”Kamera itu tidak ada di sini,” kata suara itu. ”Aku dapat melihat 

tempat kamera ini  terpasang sebelumnya. Seseorang pasti 

sudah memindahkannya.” 

 

Teknisi itu menghela napas berat. ”Terima kasih. Tunggu sebentar, 

ya?” 

 

Dengan mendesah dia mengarahkan kembali perhatiannya pada 

sekumpulan layar video di hadapannya. Kompleks yang luas itu 

memang terbuka untuk umum, dan mereka pernah kehilangan 

berapa  kamera  nirkabel  sebelumnya. Biasanya  dicuri  oleh 

perigunjung yang mencari kenang-kenangan. namun  biasanya kalau 


ada kamera  yang  hilang  dan  dibawa  keluar  dari  jangkauan 

geombang mereka, layar monitor akan terlihat kosong. Dengan 

bingung, sang teknisi memandang layar monitor di hadapannya. 

Dia masih bisa melihat gambar yang sangat jelas dari kamera 

nomor 86. 

 

Jika kamera itu dicuri, kenapa kita masih mendapatkan sinyal? tanyanya 

dalam hati. Tentu saja dia tahu hanya ada satu jawaban untuk itu. 

Kamera itu masih ada di kompleks ini, dan seseorang telah 

memindahkannya. namun  siapa? Dan mengapa? 

 

Lama dia mengamati layar itu. Akhirnya dia mengangkat walkie-

talkie-nya. ”Apakah ada gudang di ruang tangga? Lemari atau 

ruangan kecil yang gelap?” 

 

Suara itu menjawab dengan suara bingung. ”Tidak. Kenapa?” 

 

Teknisi itu mengerutkan keningnya. ”Tidak apa-apa. Terima kasih 

atas pertolonganmu.” Dia lalu mematikan walkie-talkie-nya. dan 

mengerutkan bibirnya. 

 

Dengan memperhitungkan ukuran kamera itu yang kecil, teknisi itu 

tahu kalau kamera nomor 86 dapat saja menyiarkan gambar dari 

mana pun di dalam kompleks yang padat itu. Kelompok bangunan 

itu terdiri atas 32 gedung dan berdiri di atas tanah beradius 

setengah mil yang terjaga ketat. Satu-satunya kemungkinan adalah 

kamera itu telah diletakkan di sebuah tempat yang gelap. Tentu 

saja, hal itu tidak banyak membantu. Kompleks ini tentu memiliki 

banyak tempat gelap—lemari ruang pemeliharaan, saluran 

pemanas, tempat penyimpanan peralatan berkebun, lemari 

penyimpan perlengkapan kamar tidur, bahkan sebuah labirin 

terowongan bawah tanah. Untuk menemukan kamera nomor 86 

bisa memakan waktu sampai berminggu-minggu. 

 

Paling tidak itulah masalahnya, pikirnya. 

 

Selain masalah yang disebabkan oleh sebuah kamera yang 

berpindah tempat secara misterius itu, masih ada masalah lain yang 

lebih menganggu. Sang teknisi menatap gambar yang ditayangkan 



oleh kamera di hadapannya. Benda yang terlihat di layar pemantau 

itu adalah benda yang tidak bergerak. Sebuah mesin modern yang 

belum pernah dilihatnya. Dia mengamati tampilan elektronik yang 

berkedip di dasar benda ini . 

 

Walau penjaga itu pernah  menjalani pelatihan keras untuk 

mersiapkan dirinya da lam menghadapi keadaan yang penuh 

ketegangan,  dia  masih  saja  merasakan  denyut jantungnya  

meningkat. Dia mengatakan pada dirinya sendiri untuk tidak panik. 

 

Pasti ada penjelasan mengenai benda itu. Benda itu terlalu kecil 

untuk  dikatakan  berbahaya.   Namun  keberadaannya  di  dalam 

kompleks itu adalah masalah baginya. Sebuah masalah yang sangat 

mengganggu. 

 

Benar-benar hari yang istimewa, pikirnya. 

 

Keamanan selalu menjadi prioritas utama bagi atasannya, namun  

hari ini adalah hari yang tidak biasa dalam kurun waktu dua belas 

tahun dari karirnya. Teknisi itu memerhatikan benda itu dalam 

waktu yang lama dan mulai merasakan badai menggemuruh dari 

kejauhan. 

 

Lalu, dengan dahi berkeringat, dia memutar nomor telepon 

atasannya. 

 


 

TIDAK BANYAK ANAK yang ingat bagaimana mereka pertama 

kali bertemu dengan ayah mereka, namun  Helena  Vetra masih 

dapat mengingatnya dengan jelas. Waktu itu dia masih berusia 

delapan tahun dan tinggal di suatu asrama yatim piatu Katolik 

bernama Orfanotrofio di Siena yang terletak di dekat Florence. 

Helena  ditinggalkan oleh orang tuanya yang tidak pernah 

dikenalnya. Saat itu hari sedang hujan. Para biarawati 

memanggilnya dua kali untuk makan malam, namun  seperti 

biasanya, dia berpura-pura tidak mendengar. Dia berbaring di 



lapangan dan memandangi rintik hujan ... merasakan butirannya 

jatuh di atas tubuhnya ... mencoba menerka ke mana butiran 

berikutnya akan jatuh. Para biarawati itu memanggilnya lagi, kali ini 

sambil mengancam kalau penyakit pneumonia bisa membuat 

seorang anak yang keras kepala kehilangan rasa ingin tahunya 

terhadap alam. 

 

Aku tidak dapat mendengarmu, kata Helena  pada dirinya sendiri. 

 

Gadis kecil itu basah kuyup saat  seorang pastor datang 

menjemputnya. Dia tidak mengenali lelaki itu. Lelaki itu orang baru 

di situ. Helena  sudah bersiap-siap untuk menghadapi lelaki yang 

diduganya akan mencengkeramnya dan menariknya ke dalam. 

namun  pastor itu tidak melakukannya. Dia bahkan ikut berbaring 

dengannya sehingga membuat jubahnya terendam di dalam 

kubangan air. Helena  menjadi sangat heran. 

 

”Para biarawati cerita kalau kamu banyak bertanya,” kata lelaki 

muda itu. 

 

Helena  menggerutu. ”Apakah bertanya itu jelek?” 

 

Lelaki itu tertawa. ”Wah, sepertinya cerita para suster itu benar.” 

 

”Apa yang kamu lakukan di sini?” 

 

”Sama seperti yang kamu lakukan ... bertanya-tanya kenapa butiran 

hujan jatuh.” 

 

”Aku tidak bertanya-tanya mengapa but