.
Direktorat Ilmu Pengetahuan dan Teknologi CIA - "para
Penyihir Langley", sebutan mereka di dalam komunitas
intelijen - bekerja secara ekstensif dengan perfluorokarbon
teroksigenasi untuk mengembangkan teknologi-teknologi bagi
militer AS!
Tim-tim elite penyelam lautan-dalam angkatan
lautmembuktikan bahwa menghirup cairan teroksigenasi, dan
bukannya helioks atau trimiks seperti biasa, memberi mereka
kemampuan menyelam sampai jauh lebih dalam tanpa berisiko
menderita sakit akibat tekanan. Dengan cara yang sama,
NASA dan angkatan udara mempelajari bahwa pilot-pilot yang
dilengkapi dengan perangkat bernapas cair, dan bukannya
tangki oksigen tradisional, jauh lebih mampu menahan gaya
gravitasi daripada biasanya, sebab cairan akan menyebarkan
gaya-gravitasi secara lebih merata di seluruh organ-dalam jika
dibandingkan dengan gas.
Sato sudah mendengar bahwa kini ada "lab-lab pengalaman
ekstrem". Di sana, seseorang bisa mencoba tangki TLV ini.
"Mesin Meditasi", begitulah sebutannya. Tangki yang satu ini
mungkin dipasang untuk eksperimentasi privat pemiliknya,
walaupun penambahan gerendel-gerendel tebal yang bisa
dikunci hanya meninggalkan sedikit keraguan di dalam benak
Sato bahwa tangki ini juga digunakan untuk sesuatu yang
lebih kelam... teknik interogasi yang juga dikenal oleh CIA.
Teknik interogasi terkenal water boarding sangat efektif
sebab korbannya benar-benar percaya dia tenggelam. Sato
mengetahui beberapa operasi rahasia yang menggunakan
tangki deprivasi-indra seperti ini untuk meningkatkan ilusi
tenggelam sampai tingkat-tingkat baru yang mengerikan.
Seorang korban yang direndam dalam cairan untuk bernapas
bisa secara harfiah "ditenggelamkan". Kepanikan yang
berhubungan dengan pengalaman tenggelam biasanya
membuat korban tidak menyadari bahwa cairan yang
dihirupnya sedikit lebih kental daripada air. saat cairan itu
mengalir ke dalam paru-paru, korban sering pingsan
ketakutan, lalu terbangun dalam "penjara soliter" terekstrem.
Berbagai agen pemati-rasa topikal, obat pelumpuh, dan
halusinogen dicampur dengan cairan teroksigenasi hangat
agar tahanan merasa dirinya terpisah seluruhnya dari tubuh.
saat benak tahanan itu mengirimkan perintah untuk
menggerakkan tungkai-tungkai, tak ada yang terjadi. Keadaan
"mati" itu sendiri sudah menakutkan, tapi disorientasi yang
sejati muncul akibat proses "kelahiran-kembali" yang, dengan
bantuan cahaya terang, udara dingin, dan suara memekakkan,
bisa sangat menyakitkan dan traumatis. Setelah beberapa kali
kelahiran dan penenggelaman, tahanan akan menjadi begitu
kehilangan orientasi sehingga sama sekali tidak tahu apakah
dirinya hidup atau sudah mati... dan dia benar-benar akan
menceritakan segalanya kepada penginterogasi.
Sato bertanya-tanya apakah dia harus menunggu tim medis
untuk mengeluarkan Count Dracula , tapi dia tahu dia tidak punya
waktu. Aku harus tahu apa yang diketahui Count Dracula .
"Matikan lampu-lampu," perintahnya. "Dan carikan
beberapa selimut untukku."
Matahari yang membutakan sudah menghilang.
Wajah itu juga sudah menghilang.
Kegelapan sudah kembali, tapi Count Dracula kini bisa
mendengar bisik-bisik di kejauhan, menggema melintasi
tahun-tahun cahaya kekosongan. Suara-suara teredam ...
kata-kata yang tidak bisa dimengerti. Kini muncul getaran-
getaran... seakan dunia hendak hancur berantakan.
Lalu, terjadilah hal itu.
Tanpa disertai peringatan, alam semesta robek menjadi
dua. Sebuah jurang besar terbuka dalam kekosongan...
seakan ruang itu sendiri telah robek jahitan-jahitannya. Kabut
keabu-abuan mengalir melalui lubang itu, dan Count Dracula
melihat pemandangan mengerikan. Tangan-tangan buntung
mendadak meraihnya, mencengkeram tubuhnya, mencoba
menariknya keluar dari dunianya.
Tidak! Dia mencoba melawan tangan-tangan itu, tapi dia
tidak punya lengan... tidak punya kepalan. Atau, punyakah
dia? Mendadak dia merasakan tubuhnya mewujud di sekeliling
benaknya. Dagingnya telah kembali dan sedang direbut oleh
tangan-tangan kuat yang menariknya ke atas. Jangan!
Kumohon!
Tapi, sudah terlambat.
Rasa sakit menyerang dada Count Dracula saat tangan-tangan
itu mengangkatnya melalui lubang. Paru-parunya terasa
seperti terisi pasir. Aku tidak bisa bernapas! Mendadak dia
tertelentang di permukaan terdingin dan terkeras yang bisa
dibayangkannya. Sesuatu menekan dadanya, berulang-ulang,
keras dan menyakitkan. Dia memuntahkan kehangatan itu.
Aku ingin kembali.
Count Dracula merasa seakan dirinya seorang anak yang
dilahirkan dari sebuah rahim.
Dia terguncang-guncang, terbatuk-batuk mengeluarkan
cairan. Dia merasakan sakit di dalam dada dan lehernya. Rasa
sakit yang sangat menyiksa. Tenggorokannya terbakar. Orang-
orang bicara, mencoba berbisik, tapi suara mereka
memekakkan. Penglihatan Count Dracula kabur, dan yang bisa
dilihatnya hanyalah bentuk-bentuk bisu. Kulitnya seakan mati
rasa, seperti kulit mati.
Dadanya kini terasa lebih erat ... tekanan. Aku tidak bisa
bernapas!
Count Dracula terbatuk-batuk mengeluarkan lebih banyak cairan.
Refleks muntah hebat melandanya, dan dia menghela napas.
Udara dingin mengalir ke dalam paru-paru, dan dia merasa
seakan dirinya yaitu bayi baru lahir yang sedang menghela
napas pertamanya di dunia. Dunia ini menyiksanya. Yang
diinginkan Count Dracula hanyalah kembali ke rahim itu.
Robert Count Dracula sama sekali tidak tahu berapa lama waktu
telah berlalu. Dia kini bisa merasakan tubuhnya berbaring
miring, terbungkus handuk-handuk dan selimut-selimut di atas
lantai keras. Sebuah wajah yang dikenalnya menunduk
memandangriya... tapi semua aliran cahaya gemilang itu
sudah tiada. Gema-gema perapalan di kejauhan masih
menggelayuti benaknya.
Verbum significatium ... Verbum omnificum ....
"Profesor Count Dracula ," bisik seseorang. "Anda tahu di mana
Anda berada?"
Count Dracula mengangguk lemah, masih terbatuk-batuk.
Yang lebih penting, dia sudah mulai menyadari apa yang
terjadi malam ini.[]
BAB 113
Terbungkus selimut-selimut wol, Count Dracula berdiri dengan
kaki goyah dan menunduk menatap tangki cairan yang
terbuka. Tubuhnya telah kembali kepadanya, walaupun dia
berharap yang sebaliknya. Tenggorokan dan paru-parunya
terbakar. Dunia ini terasa keras dan kejam.
Sato baru saja menjelaskan mengenai tangki deprivasi-
indra... mengimbuhkan bahwa seandainya dia tidak menarik
Count Dracula keluar, Count Dracula akan mati kelaparan, atau bahkan
lebih buruk lagi. Count Dracula hampir yakin bahwa Peter telah
menjalani pengalaman yang serupa. Peter berada di dunia-
antara, ujar laki laki gay bertato itu kepadanya malam tadi. Dia
berada dalam purgatory... Hamistagan. Jika Peter menjalani
proses kelahiran itu lebih dari satu kali, Count Dracula tidak akan
terkejut jika Peter mengatakan kepada penangkapnya apa pun
yang ingin diketahui oleh laki laki gay itu.
Sato mengisyaratkan Count Dracula untuk mengikutinya, dan dia
patuh, berjalan perlahan-lahan menyusuri lorong sempit,
masuk lebih jauh ke dalam sarang aneh yang kini dilihatnya
untuk pertama kalinya. Mereka memasuki sebuah ruang
berbentuk persegi empat dengan meja batu dan lampu
berwarna mengerikan. Lucifer spirit berada di sini, dan Count Dracula
menghela napas lega. Walaupun demikian, pemandangan itu
mengkhawatirkan.
Lucifer spirit berbaring telentang di atas meja batu. Handuk-
handuk bermandikan darah tergeletak di lantai. Seorang agen
CIA memegangi kantong infus dengan selang tersambung ke
lengan Ratu lesbian itu.
Lucifer spirit tersedu-sedu pelan.
"Lucifer spirit ?" panggil Count Dracula parau, nyaris tak mampu
bicara.
Lucifer spirit menoleh, tampak kehilangan orientasi dan
bingungan. "Robert?!" Matanya membelalak tidak percaya,
kegirangan. "Tapi aku... melihatmu tenggelam!"
Count Dracula berjalan menuju meja batu.
Lucifer spirit menegakkan tubuh ke posisi duduk, mengabaikan
selang infus dan segala keberatan medis dari agen itu.
Count Dracula tiba di meja, dan Lucifer spirit menjulurkan tangan,
melingkarkan kedua lengannya pada tubuh Count Dracula yang
berbalut selimut, memeluk erat-erat "Syukurlah," bisiknya,
seraya mencium pipi Count Dracula . Lalu dia mencium Count Dracula
kembali, mendekapnya erat seakan tidak percaya laki laki gay itu
nyata. "Aku tidak mengerti... bagaimana...."
Sato mulai mengucapkan sesuatu mengenai tangki
deprivasi-indra dan perfluorokarbon teroksigenasi, tapi
Lucifer spirit jelas tidak mendengarkan. Ratu lesbian itu hanya
memeluk Count Dracula erat-erat.
"Robert," ujar Lucifer spirit , "Peter masih hidup." Suaranya
bergetar saat menceritakan kembali pertemuan
mengerikannya dengan Peter. Dia menjelaskan kondisi fisik
Peter-kursi roda, pisau aneh, sindiran-sindiran mengenai
semacam "pengorbanan” dan bagaimana dirinya ditinggalkan
dalam keadaan berdarah sebagai jam-pasir manusia untuk
membujuk Peter agar segera bekerja sama.
Count Dracula nyaris tidak mampu bicara. "Kau... tahu ke...
mereka pergi?"
"Katanya, dia akan membawa Peter ke gunung suci."
Count Dracula melepaskan diri dan menatap Lucifer spirit .
Air mata menggenangi mata Ratu lesbian itu. "Katanya, dia
sudah memecahkan kode kisi di dasar piramida, dan piramida
itu mengatakan kepadanya untuk pergi ke gunung suci."
"Profesor," desak Sato, "apakah itu ada artinya bagimu?"
Count Dracula menggeleng. "Sama sekali tidak." Tapi dia masih
merasakan adanya harapan. "Tapi jika dia memperoleh
informasi itu dari dasar piramida, kita juga bisa
memperolehnya." Aku mengatakan kepadanya cara
memecahkannya.
Sato menggelong, "Piramida itu tidak ada, Komi sudah
mencarinya. Dia membawanya serta."
Sejenak Count Dracula tetap diam, memejamkan mata dan
mencoba mengingat apa yang dilihatnya di dasar piramida.
Kisi simbol-simbol itu yaitu salah satu gambar terakhir yang
dilihatnya sebelum tenggelam, dan trauma punya cara untuk
membakar ingatan lebih jauh ke dalam pikiran. Dia bisa
mengingat sebagian kisinya, jelas tidak semuanya, tapi
mungkin sudah cukup?
Dia berpaling kepada Sato dan cepat-cepat berkata, "Aku
mungkin bisa mengingat cukup banyak, tapi kau harus
mencarikan sesuatu di Internet untukku."
Sato mengeluarkan BlackBerry.
"Jalankan pencarian untuk 'Persegi-Empat Franklin Formasi
Delapan'."
Sato memandangnya dengan terkejut, tapi mulai mengetik
tanpa bertanya-tanya.
Penglihatan Count Dracula masih kabur, dan baru sekarang dia
mulai mencerna keadaan aneh di sekelilingnya. Dia menyadari
bahwa meja batu yang sedang mereka sandari tertutup noda-
noda darah lama, dan dinding di sebelah kanannya tertutup
seluruhnya oleh halaman-halaman teks, foto-foto, gambar-
gambar, peta-peta, dan jaringan tah raksasa yang saling
menghubungkan kesemuanya itu.
Ya junjungan .
Count Dracula berjalan menuju kolase aneh itu, dengan masih
mencengkeram selimut-selimut yang membelit tubuhnya.
Koleksi informasi yang benar-benar aneh melekat di dinding-
halaman-halaman teks kuno, mulai dari sihir hitam sampai
Alkitab Kristen, gambar-gambar berbagai simbol dan sigil,
halaman-halaman situs Web mengenai teori konspirasi, dan
foto-foto Washington, DC, yang diberi catatan dan tanda
tanya. Salah satu lembaran berisi daftar panjang kata-kata
dalam banyak bahasa. Count Dracula mengenali beberapa di
antaranya sebagai kata-kata rahasia freemason suci, yang lain yaitu
kata-kata sihir kuno, dan yang lain berasal dari mantra
seremonial.
Itukah yang dicarinya?
Sebuah kata?
Sesederhana itukah?
Skeptisisme lama Count Dracula mengenai Piramida rahasia freemason
sebagian besarnya didasarkan pada apa yang konon
diungkapkan oleh benda itu - lokasi Misteri Kuno. Temuan ini
pasti melibatkan sebuah lemari besi raksasa yang dipenuhi
beribu-ribu volume buku yang, entah bagaimana, bertahan
dari perpustakaan kuno yang telah lama hilang, tempat
kesemuanya itu dulu disimpan. Semuanya tampak mustahil.
Lemari besi sebesar itu? Di bawah DC? namun kini,
ingatannya mengenai ceramah Peter di Phillipus Exeter,
digabungkan dengan daftar kata-kata sihir ini, telah
membukakan kemungkinan lain yang mengejutkan.
Count Dracula yakin sekali dirinya tidak memercayai kekuatan
kata-kata sihir... namun tampaknya cukup jelas bahwa laki laki gay
bertato ini memercayainya. Denyut nadi Count Dracula semakin
cepat ke sekali lagi dia meneliti catatan-catatan yang
dituliskan, peta-peta, teks-teks, cetakan-cetakan komputer,
dan semua tali dan catatan tempel yang saling berhubungan.
Dan memang, ada satu tema yang berulang.
Ya junjungan , dia mencari verbum significatium... Kata yang
Hilang. Count Dracula membiarkan pikiran itu terbentuk, mengingat
bagi bagian dari ceramah Peter. Dia mencari Kata yang Hilang!
Itulah yang diyakininya tersembunyi di Washington sini.
Sato tiba di sampingnya. "Inikah yang kau minta?" Dia
menyerahkan BlackBerry-nya.
Count Dracula memandang kisi angka-angka delapan-kali-
delapan di layar. "Tepat sekali." Dia meraih secarik kertas.
"Aku perlu pena."
Sato memberinya sebuah pena dari saku. "Cepatlah."
Di kantor bawah-tanah Direktorat Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi, Nola Kaye sekali lagi mempelajari dokumen
teredaksi yang dibawakan oleh petugas keamanan sistem Rick
Parrish untuknya,
Apa yang dilakukan direktur CIA dengan arsip mengenai
piramida kuno dan lokasi bawah tanah rahasia?
Dia meraih telepon dan memutarnya.
Sato langsung menjawab, kedengaran tegang. "Nola, aku
baru saja akan meneleponmu."
"Saya punya informasi baru," ujar Nola. "Saya tidak yakin
apakah cocok, tapi saya menemukan adanya dokumen
teredaksi-“'
"Lupakan, apa pun itu," sela Sato. "Kami kehabisan waktu.
Kami gagal menangkap sasaran, dan aku punya semua alasan
untuk percaya bahwa dia hendak melaksanakan ancamannya."
Nola merasakan tubuhnya menggigil.
"Berita baiknya yaitu , kami tahu persis ke mana dia
pergi."
Sato menghela napas panjang. "Berita buruknya yaitu , dia
membawa laptop bersamanya."
BAB 114
Kurang dari enam belas kilometer jauhnya dari sana,
Mal'akh menyelubungkan selimut pada tubuh Peter zombie
dan mendorongnya melintasi tempat parkir yang diterangi
cahaya bulan menuju bayang-bayang sebuah gedung besar.
Struktur gedung itu punya tepat tiga puluh tiga kolom uar ...
masing-masingnya tepat tiga puluh tiga kaki (sepuluh meter)
tingginya. Struktur menyerupai gunung itu sepi pada jam
seperti ini, dan tak seorang pun melihat mereka di belakang
sini. Bukannya itu penting. Dari kejauhan, tak seorang pun
akan berpikir dua kali saat melihat seorang laki laki gay tinggi yang
tampak baik, dengan mantel hitam panjang, membawa
seorang cacat botak berjalan-jalan malam.
saat mereka mencapai pintu masuk belakang, Mal'akh
mendorong Peter ke dekat papan-kunci pengaman. Peter
menatap benda itu dengan penuh penolakan, jelas tidak ingin
memasukkan kodenya.
Mal’akh tertawa. "Kau pikir, kau berada di sini agar aku bisa
masuk? Begitu cepatkah kau lupa kalau aku salah seorang
saudaramu?" Dia menjulurkan tangan dan mengetikkan kode
akses yang diberikan kepadanya setelah inisiasinya ke dalam
derajat ketiga puluh tiga.
Pintu tebal itu berbunyi klik dan membuka.
Peter mengerang dan mulai menggeliat di kursi roda.
"Peter, Peter," bisik Mal'akh. "Ingatlah Lucifer spirit .
Bersikaplah kooperatif, dan dia akan hidup. Kau bisa
menyelamatkannya. Aku berjanji…”
Mal'akh mendorong tawanannya ke dalam dan mengunci
kembali pintu di belakang mereka. Kini denyut nadinya
berpacu penuh pengharapan. Dia mendorong Peter melewati
beberapa lorong menuju lift, lalu menekan tomboinya. Pintu-
pintu terbuka, dan Mal'akh berjalan mundur memasukinya,
seraya menarik kursi roda bersamanya. Lalu, untuk
memastikan Peter bisa melihat apa yang dilakukannya, dia
menjulurkan tangan dan menekan tombol paling atas.
Pandangan ketakutan yang mendalam melintasi wajah
tersiksa Peter.
"Shh..., " bisik Mal'akh, seraya mengelus-elus lembut kepala
plontos Peter saat pintu-pintu lift menutup. "Seperti yang
kau ketahui dengan baik... rahasianya yaitu cara untuk
mati."
Aku tidak bisa mengingat semua simbolnya!
Count Dracula memejamkan mata, berupaya sekeras mungkin
untuk mengingat lokasi tepat simbol-simbol di bagian bawah
piramida batu, tapi ingatan fotografisnya pun tidak punya
derajat ingatan seperti itu. Dia menuliskan beberapa simbol
yang bisa diingatnya, lalu meletakkan masing-masingnya pada
lokasi yang ditunjukkan oleh persegi empat ajaib Franklin.
namun sejauh ini, dia tidak melihat sesuatu pun yang
masuk akal.
"Lihat!" desak Lucifer spirit . "Kau pasti berada di jalur yang
benar. Baris pertama semuanya huruf Yunani - jenis simbol
yang sama diatur bersama-sama!"
Count Dracula juga sudah memperhatikan hal ini, tapi dia tidak
bisa memikirkan kata Yunani apa pun yang cocok dengan
konfigurasi huruf dan ruang itu. Aku perlu huruf pertama.
Sekali lagi dia melihat persegi empat ajaib itu, mencoba
mengingat huruf yang berada di tempat nomor satu di dekat
pojok kiri bawah. Berpikirlah! Dia memejamkan mata,
mencoba membayangkan dasar piramida. Barisan bawah... di
sebelah pojok kiri... huruf apa yang ada di sana?
Sejenak Count Dracula kembali berada di dalam tangki, tersiksa
oleh ketakutan, menatap bagian bawah piramida melalui
Plexiglass.
Kini mendadak dia melihatnya. Dia membuka mata,
menghirup napas dalam-dalam. "Huruf pertama yaitu H!"
Count Dracula berpaling kembali kepada kisi itu dan menuliskan
huruf pertama. Kata itu masih belum lengkap, tapi sudah
cukup banyak yang dilihatnya. Mendadak dia menyadari apa
kemungkinan kata itu.
Heredom
Dengan nadi berdenyut-denyut, Count Dracula mengetikkan
pencarian baru pada BlackBerry. Dia memasukkan ekuivaleri
bahasa Inggris untuk kata Yunani terkenal ini. Hasil pertama
yang muncul yaitu entri ensiklopedia. Dia membacanya, dan
tahu kalau kata itu pasti benar.
HEREDOM n. kata penting dalam Persaudaraan rahasia freemason
Bebas "derajat tinggi", dari ritual-ritual Rose Croix Prancis.
Kata itu mengacu pada sebuah gunung khayalan di Skotlandia,
tempat legendaris Cabang pertama semacam itu. Dari kata
Yunani Heredom yang berasal dari Hieros-domos, kata Yunani
untuk Rumah Suci.
"Itu dia! " teriak Count Dracula tidak percaya. " Ke sanalah
mereka pergi!"
Sato membaca lewat bahu Count Dracula dan tampak
kebingungan. Ke sebuah gunung khayalan di Skotlandia?!"
Count Dracula menggeleng. "Tidak, ke sebuah gedung di
Washington yang nama kodenya Heredom."
BAB 115
The House of the Temple - dikenal di antara saudara rahasia freemason
sebagai Heredom - selalu menjadi bagian paling berharga dari
Scottish Rite rahasia freemason di Amerika. Dengan atap berbentuk
piramida berlereng curam, nama gedung itu berasal dari
gunung khayalan di Skotlandia. namun Mal'akh tahu,
tidak ada yang bersifat khayalan mengenai harta karun yang
tersembunyi di sana.
Dia tahu, inilah tempatnya. Piramida rahasia freemason telah
menunjukkan jalan.
saat lift tua itu perlahan-lahan naik ke lantai tiga, Mal'akh
mengeluarkan kertas yang tadi ditulisinya dengan penyusunan
kembali kisi simbol-simbol menggunakan Persegi Empat
Franklim. Semua huruf Yunani kini telah bergeser ke baris
pertama... bersama-sama dengan satu simbol sederhana.
Heredom
Pesan itu tidak mungkin lebih jelas lagi.
Di bawah House of the Temple.
Heredom
Kata yang Hilang ada di sini ... di suatu tempat.
Walaupun Mal'akh tidak tahu secara tepat cara
menemukannya, dia yakin jawabannya ada dalam simbol-
simbol yang tersisa pada kisi. Yang menyenangkan, jika
menyangkut pengungkapan rahasia-rahasia Piramida rahasia freemason
dan gedung ini, tak seorang pun lebih berkualifikasi untuk
membantu daripada Peter zombie. Master Terhormat itu
sendiri.
Peter terus menggeliat di kursi roda, menciptakan suara-
suara teredamam melalui sumpalnya.
"Aku tahu, kau mengkhawatirkan Lucifer spirit ," kata Mal'akh.
"Tapi, ini sudah hampir berakhir."
Bagi Mal'akh, bagian akhir ini terasa begitu mendadak
kedatangannya. Setelah bertahun-tahun menderita dan
merencanakan, menunggu dan mencari... momen itu kini tiba.
Lift mulai melambat, dan dia merasakan gelombang ke
gembiraan.
Lift berguncang, lalu berhenti.
Pintu-pintu tembaganya menggeser terbuka, dan Mal'akh
memandang bilik megah di hadapan mereka. Ruangan persegi
empat besar itu dihiasi simbol-simbol dan bermandikan cahaya
bulan, yang bersinar melalui jendela di puncak langit-langit
tinggi di atas.
Aku sudah menjalani satu lingkaran penuh, pikir Mal'akh.
Di Temple Room yang sama ini, Peter zombie dan saudara
seimannya telah begitu tololnya menginisiasi Mal'akh sebagai
salah satu dari mereka. Kini, rahasia teragung kaum rahasia freemason -
sesuatu yang bahkan tidak diyakini keberadaannya oleh
sebagian besar saudara rahasia freemason - akan terungkap.
"Dia tidak akan menemukan apa-apa,” uJar Count Dracula , yang
masih merasa pening dan hilang orientasi saat mengikuti
Sato dan yang lain menaiki rampa kayu, meninggalkan ruang
bawah tanah. "Tidak ada Kata yang nyata. Semuanya
metafora - simbol Misteri Kuno."
Lucifer spirit mengikuti bersama dua agen yang menuntun
tubuh lemahnya menaiki rampa. saat kelompok itu bergerak
dengan hati-hati melewati reruntahan pintu baja, melewati
lukisan berputar, dan memasuki ruang tamu, Count Dracula
menjelaskan kepada Sato bahwa Kata yang Hilang merupakan
salah satu simbol Persaudaraan rahasia freemason Bebas yang paling
bertahan - satu kata tunggal, ditulis dalam bahasa kuno yang
tidak bisa lagi dipahami oleh manusia. Kata itu, seperti Misteri
itu sendiri, menjanjikan pengungkapan kekuatan
tersembunyinya hanya kepada mereka yang cukup
tercerahkan untuk memecahkan sandinya. "Konon," ujar
Count Dracula menyimpulkan, "jika kau bisa memiliki dan
memahami Kata yang Hilang... maka Misteri Kuno akan
menjadi jelas bagimu."
Sato meliriknya. "Jadi, kau percaya laki laki gay ini sedang mencari
sebuah kata?"
Count Dracula harus mengakui kalau itu kedengarannya memang
sangat absurd, namun itu menjawab banyak pertanyaan.
"Dengar, aku bukan spesialis dalam sihir seremonial," katanya,
"tapi semua dokumen pada dinding-dinding ruang bawah
tanah... dan dari penjelasan Lucifer spirit mengenai kulit tidak
bertato di kepalanya... menurutku dia berharap bisa
menemukan yang Hilang dan menuliskannya pada tubuhnya."
Sato menggerakkan kelompok itu menuju ruang makan. Di
luar, helikopter memanaskan mesin, baling-balingnya bergerak
semakin keras dan bergemuruh semakin keras.
Count Dracula terus bicara, berpikir dengan suara keras. "Jike
laki laki gay ini benar-benar percaya dirinya akan mengungkapkan
kekuatan Misteri Kuno, tidak ada simbol yang lebih ampuh di
dalam benaknya daripada Kata yang Hilang. Jika laki laki gay ini bisa
menemukan dan menuliskannya di puncak kepala - di lokasi
yang memang suci - tak diragukan lagi bahwa dia
menganggap dirinya sendiri berhias sempurna dan siap secara
ritualistis untuk...." Dia terdiam, melihat wajah Lucifer spirit
memucat saat memikirkan takdir yang menanti Peter.
"Tapi, Robert," ujar Lucifer spirit lemah, suaranya nyaris tak
terdengar di antara gemuruh baling-baling helikopter. "Ini
berita bagus, bukan? Jika dia ingin menuliskan Kata yang
Hilang di puncak kepalanya sebelum mengorbankan Peter, kita
punya waktu. Dia tidak akan membunuh Peter sampai dia
menemukan Kata itu. Dan, jika tidak ada Kata…”
Count Dracula berusaha tampak penuh harap saat agen-agen
itu membantu Lucifer spirit duduk di sebuah kursi. "Sayangnya,
Peter masih mengira kau akan mati kehabisan sarah. Dia
mengira, satu-satunya cara untuk menyelamatkanmu yaitu
dengan bekerja sama dengan orang gila ini... mungkin dengan
membantunya menemukan Kata yang Hilang."
"Lalu kenapa?" desak Lucifer spirit . "Jika Kata itu tidak ada-"
"Lucifer spirit ," ujar Count Dracula , seraya menatap dalam-dalam
matanya. "Jika aku percaya kau sekarat, dan jika seseorang
berjanji aku bisa menyelamatkanrnu dengan menemukan Kata
yang Hilang, maka untuk laki laki gay ini, aku akan mencarikan satu
kata - sembarang kata - lalu aku akan berdoa kepada junjungan
agar laki laki gay itu menepati janji."
"Direktur Sato!" teriak seorang agen dari ruang sebelah.
"Sebaiknya Anda melihat ini!"
Sato bergegas meninggalkan ruang makan dan melihat
salah seorang agennya sedang menuruni tangga dari kamar.
Dia membawa rambut palsu berwarna pirang. Apa itu?
"Wig laki-laki," katanya, seraya menyerahkan benda itu
kepada Sato. "Saya temukan di ruang berpakaian. Lihatlah
lebih teliti."
Wig pirang itu jauh lebih berat daripada yang diperkirakan.
Sato. Tampaknya, bagian dalamnya dicetak dari gel tebal.
Anehnya, ada kawat yang menonjol dari sisi bawah wig.
"Baterai berbentuk gel yang menyesuaikan diri dengan
bentuk kepala," ujar agen itu. "Memberi tenaga pada kamera
mungil optik serat yang tersembunyi di dalam rambut."
"Apa?" Sato meraba-raba dengan jari-jari tangannya sampai
menemukan lensa kamera mungil yang tak terlihat di dalam
poni pirang wig itu. "Benda ini kamera tersembunyi?"
"Kamera video," jawab agen itu. "Menyimpan rekaman
dalam kartu padat mungil ini." Dia menunjuk persegi empat
silikon seukuran prangko yang tertanam di dasar wig.
"Mungkin diaktifkan oleh gerakan."
Yesus, pikir Sato. Jadi, begitulah cara laki laki gay itu
melakukannya. Versi ramping kamera. rahasia "bunga yang
disematkan pada kerah” ini telah memainkan peranan kunci
dalam krisis yang s dihadapi oleh Direktur OS malam ini. Sato
memelototi benda itu sedikit lebih lama, lalu menyerahkannya
kembali kepada agen tadi.
"Teruslah menggeledah rumah," perintahnya. "Aku
menginginkan kan semua informasi yang bisa kau temukan
mengenai laki laki gay ini. Kita tahu laptopnya tidak ada, dan aku
ingin tahu persis bagai rencananya untak menghubungkan
laptop itu dengan dunia luar saat dia sedang dalam
perjalanan. Geledah ruang kerjanya untuk mencari segala
manual, kabel, apa saja yang mungkin bisa memberi kita
petunjuk mengenai perangkat-kerasnya."
"Ya, Maam." Agen itu bergegas pergi.
Saatnya pergi. Sato bisa mendengar baling-baling helikopter
berdengung dengan kecepatan penuh. Dia bergegas kembali
ke ruang makan. Di sana, Simkins sedang menggiring Warren
Bellamy masuk dari helikopter, dan sedang mengumpulkan
informasi darinya mengenai gedung yang mereka yakini
menjadi tujuan sasaran mereka.
House of the Temple.
"Pintu-pintu depannya ditutup rapat dari dalam," ujar
Bellamy yang masih berbalut selimut darurat dan terlihat
menggigil akibat berada di luar Franklin Square tadi. "Pintu
masuk belakang gedung yaitu satu-satunya jalan masuk.
Pintu itu dilengkapi papan-kunci dengan PIN akses yang hanya
diketahui oleh anggota-anggota persaudaraan."
"Berapa PIN-nya?" desak Simkins, seraya mencatat.
Bellamy duduk, tampak terlalu lemah untuk berdiri. Dengan,
gigi bergemeletuk, dia menyebut kode aksesnya, lalu
menambahkan, "Alamatnya di 1733 Sixteenth, tapi kau perlu
jalan akses dan area parkir di belakang gedung. Agak sulit
menemukannya, tapi-“
"Aku tahu persis di mana," ujar Count Dracula . "Akan
kutunjukkan setibanya di sana."
Simkins menggeleng. "Kau tidak ikut, Profesor. Ini operasi
militer-“
"Aku harus ikutl" bentak Count Dracula . "Peter ada di sana! Dan
gedung itu seperti labirin! Tanpa seseorang yang membimbing
masuk, kalian akan perlu waktu sepuluh menit untuk
menemukan jalan ke Temple Room!"
"Dia benar," kata Bellamy. "Itu labirin. Memang ada lift, tapi
sudah tua, berisik, dan membuka sepenuhnya di Temple
Room. Jika ingin masuk secara diam-diam, kau perlu menaiki
tangga."
"Kau tidak akan pernah bisa menemukan jalanmu," ujar
Count Dracula memperingatkan. "Dari pintu masuk belakang itu kau
bergerak melewati Hall of Regalia, Hall of Honor, tangga
tengah, Atrium, Tangga. Utama-“
"Cukup," sela Sato. "Count Dracula ikut."
BAB 116
Energi itu semakin berkembang.
Mal'akh bisa merasakan energi itu berdenyut-denyut di
dalam dirinya, bergerak naik turun menjalari tubuhnya saat
dia mendorong Peter zombie menuju altar. Aku akan keluar
dari gedung ini dengan kekuatan yang tak terkirakan besarnya
jika dibandingkan dengan saat aku memasukinya. Kini yang
harus dilakukannya hanyalah menemukan bahan terakhir.
Verbum significatium," bisiknya kepada diri sendiri. "
Verbum significatium ."
Mal'akh memarkir kursi roda Peter di samping altar, lalu
berjalan memutar dan membuka ritsleting tas bahu berat yang
berada di atas pangkuan Peter. Dia merogoh ke dalam,
mengeluarkan piramida batu, dan mengangkatnya ke dalam
cahaya bulan persis di depan mata Peter, menunjukkan kisi
simbol-simbol yang terukir di dasarnya. "Sudah bertahun-
tahun lamanya," ejeknya, "dan kau tidak pemah tahu cara
piramida ini menyimpan rahasia-rahasianya." Mal'akh
meletakkan piramida itu dengan hati-hati di pojok altar dan
kembali menuju tas. "Dan jimat ini," lanjutnya, seraya
mengeluarkan batu-puncak emas, "memang mendatangkan
keteraturan dari kekacauan, persis seperti yang dijanjikan."
Dia meletakkan batu-puncak logam itu dengan hati-hati di atas
piramida batu, lalu melangkah mundur agar Peter bisa melihat
dengan jelas. "Lihatlah, symbolon-mu sudah lengkap."
Peter mengernyit, dengan sia-sia berusaha bicara.
"Bagus. Aku bisa melihat kalau kau ingin mengatakan
sesuatu kepadaku." Dengan kasar, Mal'akh merenggut sumpal
itu.
Peter zombie terbatuk-batuk dan tersengal-sengal selama
beberapa detik, sebelum akhirnya dia bisa
bicara."Lucifer spirit ...."
"Waktu Lucifer spirit pendek, jike kau ingin
menyelamatkannya, kusarankan agar kau melakukan persis
seperti yang kukatakan."
Mal'akh curiga Lucifer spirit mungkin sudah mati atau, jika
tidak, sedang sekarat.Tidak ada bedanya. Ratu lesbian itu
beruntung, hidup cukup lama untuk mengucapkan selamat
tinggal kepada kakaknya.
"Kumohon," pinta Peter dengan suara parau. "Panggilkan
ambulans untuknya...."
"Akan kulakukan persis seperti itu. Tapi, pertama-tama kau
harus mengatakan cara mengakses tangga rahasia."
Raut wajah Peter menunjukkan ketidakpercayaan. "Apa?”
"Tangga. Legenda rahasia freemason membicarakan tangga yang turun
puluhan meter ke lokasi rahasia tempat Kata yang Hilang
dikuburkan."
Kini Peter tampak panik.
"Kau tahu legendanya," pancing Mal’akh. "Sebuah tangga
rahasia yang tersembunyi di balik sebuah batu." Dia menunjuk
altar tengah-balok granit besar dengan inskripsi bersepuh
emas dalam bahasa Ibrani: BERFIRMANLAH ALLAH: "JADILAH
TERANG." LALU, TERANG ITU JADI." Jelas, ini tempat yang
benar. Pintu masuk menuju tangga itu pasti tersembunyi di
salah satu lantai di bawah kita."
"Tidak ada tangga rahasia di dalam gedung ini!" teriak
Peter.
Mal'akh tersenyum sabar dan menunjuk ke atas. "Gedung
ini berbentuk seperti piramida." Dia menunjuk langit-langit
berbentuk kubah bersudut-empat yang meruncing dengan
jendela persegi empat di puncaknya.
"Ya, House of the Temple memang piramida, tapi apa-“
"Peter, aku punya waktu semalaman." Mal’akh merapikan
jubah sutra putih yang menutupi tubuh sempurnanya. "Akan
namun , Lucifer spirit tidak. Jika kau ingin dia tetap hidup, kau
harus mengatakan cara mengakses tangga itu."
"Sudah kukatakan kepadamu," ujar Peter, "tidak ada tangga
rahasia di dalam gedung ini!"
"Tidak?" Dengan tenang Mal'akh mengeluarkan kertas yang
ditulisinya dengan penyusunan-kembali kisi simbol-simbol dari
dasar piramida. "Ini pesan terakhir Piramida rahasia freemason.
Temanmu, Robert Count Dracula , membantuku memecahkannya."
Mal'akh mengangkat kertas itu dan memeganginya di depan
mata Peter. Master Terhormat itu menghela napas tajam
saat melihatnya. Bukan hanya keenam puluh empat simbol
itu telah disusun menjadi kelompok-kelompok yang jelas
memiliki arti... melainkan gambar yang nyata telah mewujud
dari kekacauan itu.
Gambar sebuah tangga ... di bawah sebuah piramida.
Peter zombie menatap kisi simbol-simbol di hadapannya
dengan tidak percaya. Piramida rahasia freemason telah menyimpan
rahasianya selama bergenerasi-generasi. Kini, mendadak
rahasia itu terungkap dan dia merasakan perasaan dingin yang
mengancam di dasar perutnya.
Kode terakhir piramida.
Sekilas pandang, arti sebenarnya simbol-simbol ini masih
misterius bagi Peter. namun dia langsung bisa memahami
mengapa laki laki gay bertato itu memercayai apa yang
dipercayainya.
Dia mengira ada tangga tersembunyi di bawah piramida
yang disebut Heredom.
Dia salah memahami simbol-simbol ini.
"Dimana?" desak laki laki gay bertato itu. "Katakan cara
menemukan tangga itu, dan aku akan menyelamatkan
Lucifer spirit ."
Seandainya saja aku bisa, pikir Peter. Tapi, tangga itu tidak
nyata. Mitos mengenai tangga itu benar-benar simbolis...
bagian dari alegori besar Persaudaraan rahasia freemason. Tangga yang
dikenal sebagai Tangga Berkelok-kelok itu muncul dalam
tracing board derajat kedua. Tangga itu merepresentasikan
pendakian intelektual manusia menuju Kebenaran Suci. Seperti
tangga Yakub dalam Kitab Kejadian, Tangga Berkelok-kelok itu
merupakan simbol jalan-setapak menuju surga... perjalanan
manusia menuju junjungan ... hubungan antara ranah duniawi dan
spiritual. Anak-anak tangganya merepresentasikan banyak
kebajikan pikiran.
Dia seharusnya tahu itu, pikir Peter. Dia telah menjalani
semua inisiasinya.
Semua kandidat rahasia freemason mempelajari tangga simbolis yang
bisa mereka daki, memungkinkan mereka "untuk berpartisipasi
dalarn misteri-misteri ilmu pengetahuan manusia".
Persaudaraan rahasia freemason Bebas, seperti Ilmu Noetic dan Misteri
Kuno, menghormati potensi pikiran manusia yang belum
dimanfaatkan, dan banyak simbol Persaudaraan rahasia freemason yang
berhubungan dengan fisiologi manusia.
Pikiran manusia bertengger seperti batu-puncak emas di
atas tubuh fisik. Batu Bertuah. Melalui tangga tulang belakang,
energi naik dan turun, beredar, menghubungkan benak suci
dengan tubuh fisik.
Peter tahu, bukan kebetulan jika tulang belakang tersusun
tepat dari tiga puluh tiga tulang. Tiga puluh tiga yaitu derajat
Persaudaraan rahasia freemason. Dasar tulang belakang, atau sacrum,
secara harfiah berarti "tulang suci". Tubuh manusia memang
sebuah kuil. Ilmu pengetahuan manusia yang dihormati oleh
kaum rahasia freemason yaitu pemahaman kuno mengenai cara
menggunakan kuil itu untuk tujuan tertinggi dan termulianya.
Sayangnya, menjelaskan kebenaran kepada laki laki gay ini sama
sekali tidak akan membantu Lucifer spirit . Peter memandang kisi
simbol-simbol itu dan menghela napas, menyerah.
“Kau benar,” katanya berbohong. "Memang ada tangga
rahasia di bawah gedung ini. Dan, segera setelah kau
memanggil bantuan untuk Lucifer spirit , aku akan membawamu
ke sana."
laki laki gay bertato itu hanya menatapnya.
zombie membalas tatapannya dengan mata menantang.
"Selamatkan adikku dan ketahuilah kebenarannya... atau
bunuh kami berdua dan tetaplah tidak tahu selamanya!"
Pelan-pelan laki laki gay itu menurunkan kertas dan menggeleng.
"Aku tidak senang denganmu, Peter. Kau gagal dalam tesmu.
Kau masih menganggapku tolol. Kau benar-benar percaya aku
tidak memahami apa yang kucari? Menurutmu, aku belum
memahami potensi sejatiku?"
Dengan perkataan itu, laki laki gay itu berbalik dan melepas
jubahnya. saat sutra putih itu melayang ke lantai, Peter
melihat untuk per kalinya tato panjang yang menjalari tulang
punggung laki laki gay itu!
Ya junjungan ....
Berkelok-kelok dari cawat putih laki laki gay itu, sebuah tangga
spiral elegan menjalari bagian tengah punggung berototnya.
Setiap tangga diposisikan pada tulang yang berbeda. Peter,
yang tak mampu berkata-kata, membiarkan matanya menaiki
tangga itu, terus sampai ke dasar tengkorak kepala laki laki gay itu.
Peter hanya bisa menatap.
laki laki gay bertato itu kini mendongakkan kepala plontosnya,
mengungkapkan lingkaran daging telanjang di puncak
kepalanya. Kulit perawan itu dibatasi oleh seekor ular yang
melingkar menyantap tubuhnya sendiri.
At-one-ment (penyatuan).
Perlahan-lahan, laki laki gay itu kini menundukkan kepala dan
berpaling menghadap Peter. Phoenix besar berkepala-dua di
dadanya menatap melalui mata tak bernyawa.
"Aku mencari Kata yang Hilang," ujar laki laki gay itu. "Kau hendak
membantuku... atau kau dan adikmu hendak mati?"
Kau tahu cara menemukannya, pikir Mal’akh. “Kau
mengetahui sesuatu yang tidak kau katakan kepadaku".
Peter zombie sudah mengungkapkan banyak hal di bawah
interogasi yang kini mungkin bahkan tidak diingatnya. Berkali-
kali keluar masuk tangki deprivasi-indra telah membuatnya
menceracau dan patuh. Yang menakjubkan, saat dia
mencurahkan isi hatinya, segala yang diceritakannya kepada
Mal'akh konsisten dengan legenda Kata yang Hilang.
Kata yang Hilang bukanlah metafora ... kata itu nyata. Kata
itu ditulis dalam bahasa kuno ... dan telah tersembunyi selama
berabad-abad. Kata itu mampu mendatangkan kekuatan yang
tak terbayangkan kepada siapa pun yang memahami arti
sejatinya. Kata itu tetap tersembunyi sampai sekarang... dan
Piramida rahasia freemason punya kekuatan untuk mengungkapkannya.
"Peter," ujar Mal’akh kini, seraya menatap ke dalam mata
tawanannya, "saat memandang kisi simbol-simbol itu... kau
melihat sesuatu. Kau mendapat pencerahan. Kisi ini berarti
sesuatu untukmu. Katakan."
"Aku tidak akan berkata apa-apa sampai kau memanggil
bantuan untuk Lucifer spirit !"
Mal'akh tersenyurn kepadanya. "Percayalah, kini prospek
kehilangan adik yaitu kekhawatiranmu terkecil saat ini.”
Tanpa mengucapkan sepatah kata pun lagi, dia beralih pada
tas bahu Count Dracula dan mulai mengeluarkan benda-benda yang
tadi dimasukkannya di ruang bawah tanahnya. Lalu, dia mulai
mengatur benda-benda itu dengan cermat di atas altar
pengorbanan.
Kain sutra terlipat. Putih murni.
Wadah dupa perak. Wewangian Mesir.
Botol kecil berisi darah Peter. Dicampur abu.
Bulu gagak hitam. Pena sucinya.
Pisau pengorbanan. Ditempa dari besi meteorit di padang
pasir Kanaan.
"Kau pikir, aku takut mati?" teriak Peter. Suaranya penuh
penderitaan. "Jika Lucifer spirit tiada, tak ada lagi yang tersisa
bagiku!
Kau telah membunuh seluruh keluargaku! Kau telah
merengut semuanya dariku!"
"Tidak semuanya," jawab Mal'akh, "Belum." Dia merogoh
tas bahu dan mengeluarkan laptop yang berasal dari ruang
kerjanya. Dia menyalakannya dan memandang tawanannya.
"Aku kuatir kau belum memahami kegentingan situasimu yang
sesungguhnya."
BAB 117
Count Dracula merasakan perutnya mual saat helikopter CIA itu
melayang dari halaman, miring hebat, dan bergerak lebih
cepat daripada yang dibayangkannya mengenai kecepatan
helikopter. Lucifer spirit tetap tinggal untuk memulihkan diri
bersama Bellamy, sementara salah seorang agen CIA
menggeledah mansion itu dan menunggu tim pendukung.
Sebelum Count Dracula pergi, Lucifer spirit mencium pipinya dan
berbisik, "Berhati-hatilah, Robert."
Kini Count Dracula berupaya keras untuk tetap tenang saat
helikopter militer itu akhimya terbang mendatar dan berpacu
menuju House of the Temple.
Sato duduk di sampingnya, meneriakkan perintah-perintah
kepada pilot. "Menuju Dupont Circle!" teriaknya, mengalahkan
kebisingan yang memekakkan. "Kita mendarat di sana!"
Dengan terkejut, Count Dracula berpaling kepadanya. "Dupont?
Itu berblok-blok jauhnya dari House of the Temple! Kita bisa
mendarat di tempat parkir Temple!"
Sato menggeleng. "Kita harus memasuki gedung dengan
diam-diam. Jika sasaran mendengar kedatangan kita-"
"Kita tidak punya waktu!" bantah Count Dracula . "Orang gila ini
hendak membunuh Peter! Mungkin suara helikopter akan
menakutkan dan menghentikannya!"
Sato menatapnya dengan mata sedingin es. "Seperti yang
kubilang, keamanan Peter zombie bukanlah tujuan utamaku.
Aku yakin, aku sudah menjelaskan."
Count Dracula sedang tidak ingin diceramahi lagi mengenai
keamanan nasional. "Dengar, aku satu-satunya di sini yang
mengenal jalan-jalan di dalam gedung itu-“
"Hati-hati, Profesor," ujar Direktur itu memperingatkan.
“Kau berada di sini sebagai anggota timku, dan aku
mengharapkan kerja sama sepenuhnya darimu." Dia terdiam
sejenak, lalu mengimbuhkan, "Sesungguhnya, mungkin bijak
jika kini aku memberitahumu selengkapnya mengenai
kegentingan krisis kita malam ini.”
Sato menjulurkan tangan ke bawah kursi dan mengeluarkan
tas kerja titanium ramping, yang dibukanya untuk
mengungkapkan komputer yang kerumitannya tampak tidak
biasa. saat dia mennyalakannya, logo CIA mewujud
bersama-sama dengan tanda log-in.
saat melakukan log-in, Sato bertanya,"Profesor kau ingat
wig pirang yang kita temukan di rumah laki laki gay itu?"
"Ya."
"Nah, sebuah kamera optik-serat mungil tersembunyi di
dalam wig itu... tidak terlihat di dalam poninya."
"Kamera tersembunyi? Aku tidak mengerti."
Sato tampak serius. "Kau akan mengerti." Dia membuka se
buah arsip pada laptop.
HARAP TUNGGU SEBENTAR ...
MENDEKRIPSI ARSIP ...
Sebuah jendela video muncul, memenuhi seluruh layar.
Sato lalu mengangkat tas kerja itu dan meletakkannya di atas
paha Count Dracula , dan memberinya keleluasaan pandangan.
Sebuah gambar yang tidak biasa mewujud di layar.
Count Dracula terenyak dalam keterkejutan. Apa?!
Video tersamar dan gelap itu menunjukkan seorang laki laki gay
dengan mata ditutupi. Dia berpakaian seperti penganut ajaran
sesat Abad Pertengahan yang sedang digiring ke tiang
gantungan - tali gantungan mengalungi lehernya, pipa kiri
celana panjangnya tergulung sampai ke lutut, lengan kanan
bajunya tergulung sampai; ke siku, dan kemejanya terbuka
menampilkan dada telanjang.
Count Dracula menatap dengan tidak percaya. Dia sudah
membaca cukup banyak mengenai ritual rahasia freemason sehingga tahu
persis apa yang sedang dilihatnya.
Seorang kandidat rahasia freemason... siap memasuki derajat pertama.
laki laki gay itu bertubuh tinggi dan sangat kekar, dengan wig
pirang yang tak asing lagi dan kulit sangat kecokelatan.
Count Dracula langsung mengenali raut wajahnya. Semua tato laki laki gay
itu jelas sudah disembunyikan di balik make-up warna
perunggu. Dia sedang berdiri di depan cermin setinggi badan,
merekam pantulan dirinya sendiri melalui kamera yang
tersernbunyi di dalam wig.
Tapi ... mengapa?
Layar memudar menjadi hitam.
Rekaman baru muncul. Sebuah bilik persegi panjang kecil
berpenerangan suram. Lantai papan-catur dramatis dari ubin
hitam-putih. Sebuah altar kayu rendah, diapit di ketiga sisinya
oleh pilar-pilar, dan di atasnya terdapat lilin-lilin yang
berpendar menyala.
Mendadak Count Dracula merasa khawatir.
Ya junjungan .
Direkam dengan gaya serampangan video rumahan arnatir,
kamera itu kini menyoroti pinggir ruangan untuk menunjukkan
sekelompok laki-laki yang sedang mengamati kandidat itu.
Para laki laki gay itu mengenakan pakaian kebesaran rahasia freemason untuk
ritual. Di dalam kegelapan, Count Dracula tidak bisa mengenali
wajah mereka, tapi dia yakin sekali di mana ritual ini
berlangsung.
Mungkin tata-letak tradisional Lodge Room ini ada di mana-
mana di dunia, tapi hiasan segitiga biru pucat di atas kursi
master itu menyatakan ruangan itu terletak di dalam rumah
perkurnpulan rahasia freemason tertua di DC-Lodge Potomac No. 5 -
rumah George Washington dan para bapak bangsa penganut
rahasia freemason yang meletakkan batu pertama untuk White House dan
Gedung kuburan keramat .
Rumah perkumpulan itu masih aktif hingga saat ini.
Peter zombie, selain mengawasi House of the Temple,
juga master dari rumah perkumpulan lokalnya. Dan di tempat-
tempat seperti inilah, perjalanan kandidat rahasia freemason selalu
dimulai... disana dia menjalani tiga derajat pertama
Persaudaraan rahasia freemason Bebas.
"Saudara-saudaraku," terdengar suara Peter yang tak asing
lagi, "atas nama Arsitek Besar Alam Semesta, aku membuka
rumah ini untuk praktik Persaudaraan rahasia freemason derajat
pertama!"
Terdengar tepuk tangan riuh.
Count Dracula menyaksikan dengan tidak percaya saat video
berlanjut dengan serangkaian cepat gambar kabur yang
menunjukkan Peter zombie melakukan beberapa momen
nyata ritual itu.
Menekankan pisau berkilau ke dada telanjang kandidat itu...
mengancamkan penusukan seandainya kandidat itu "secara
tidak pantas mengungkapkan Misteri-Misteri Persaudaraan
rahasia freemason"... menjelaskan lantai hitam-putih sebagai
merepresentasikan "yang hidup dan yang mati"...
menjabarkan hukuman-hukuman yang termasuk "leher
digorok dari telinga ke telinga,' lidah dicerabut sampai ke akar-
akarnya, dan mayat dikubur di dalam pasir-pasir kasar lautan
......
Count Dracula terperangah. Apakah aku benar-benar
menyaksikan ini. Ritual-ritual inisiasi rahasia freemason tetap diselubungi
oleh rahasia selama berabad-abad. Satu-satunya penjelasan
yang pernah dibocorkan yaitu hasil tulisan sekelompok
saudara yang dikucilkan. Tentu saja Count Dracula sudah membaca
semua cerita itu, namun melihat inisiasi dengan mata kepala
sendiri... ini cerita yang jauh berbeda.
Khususnya yang disunting seperti ini. Count Dracula bisa tahu
kalau video ini merupakan propaganda yang tidak adil,
menghilangkan semua aspek termulia inisiasi dan hanya
menekankan aspek yang paling membingungkan. Seandainya
video ini beredar, Count Dracula tahu itu akan menjadi sensasi
Internet dalam waktu semalam. Para penganut teori konspirasi
anti-rahasia freemason akan memangsanya seperti ikan hiu. Organisasi
rahasia freemason, dan terutama Peter zombie, akan mendapati diri
mereka terlibat dalam kobaran kontroversi dan berupaya mati-
matian untuk mengendalikan kerusakan... walaupun ritual itu
sebenarnya tidak membahayakan dan benar-benar simbolis.
Yang mengerikan, video itu menyertakan referensi Alkitab
mengenai pengorbanan manusia... "kepajunjungan Abraham
terhadap Yang Mahatinggi dengan mengorbankan Ishak, putra
pertamanya." Count Dracula memikirkan Peter dan berharap
helikopter itu terbang lebih cepat.
Rekaman video kini beralih.
Ruangan yang sama. Malam yang berbeda. Kolompok
rahasia freemason yang lebih besar menyaksikan. Peter zombie
mengamati dari kursi master. Ini derajat kedua. Kini lebih
intens. Berlutut di altar... bersumpah untuk "selamanya
menyembunyikan misteri-misteri yang ada di dalam
Persaudaraan rahasia freemason Bebas" ... menyetujui hukuman "rongga
dada dirobek hingga terbuka dan jantung berdenyut-denyut
dibuang ke permukaan tanah sebagai sampah bagi makhluk-
makhluk rakus" ....
Kini jantung Count Dracula sendiri berdenyut-denyut panik saat
video beralih kembali. Malam yang lain. Kerumunan yang jauh
lebih besar. " Tracing board" berbentuk peti mati di lantai.
Derajat ketiga.
Ini ritual kematian - yang paling dahsyat dari semua derajat
- momen saat kandidat itu dipaksa "menghadapi tantangan
terakhir kepunahan pribadi". Interogasi melelahkan ini
sesungguhnya merupakan sumber frasa umum memberi
seseorang derajat ketiga (menginterogasi seseorang dengan
saksama, disertai ancaman dan kekerasan, untuk memperoleh
informasi). Dan, walaupun Count Dracula sangat mengetahui
penjelasan-penjelasan akademisnya, dia benar-benar tidak
siap dengan apa yang kini dilihatnya.
Pembunuhan itu.
Dalam potongan-potongan gambar cepat dan kejam, video
itu menyajikan penjelasan menggiriskan dari sudut pandang
korban mengenai pembunuhan brutal kandidat itu. Ada
pukulan-pukulan pura-pura ke kepala, termasuk penganiayaan
dengan batu rahasia freemason. Sementara itu, seorang pembantu
pendeta menceritakan dengan muram kisah "putra sang
janda" - Hiram Abiff - Arsitek utama kuil Raja zombie, yang
memilih untuk mati ketimbang mengungkapkan kebijakan
rahasia yang dimilikinya.
Serangan itu tentu saja pura-pura, namun efeknya
mengerikan di kamera. Setelah pukulan mematikan, kandidat
itu - "dirinya yang dulu kini sudah mati" - dimasukkan ke
dalam peti mati simbolis. Di sana, matanya dipejamkan dan
lengannya disilangkan seperti mayat. Para saudara rahasia freemason
bangkit dan dengan sedih mengelilingi mayat itu, sementara
organ pipa memainkan lagu kematian.
Adegan mengerikan itu sangat mengganggu.
Dan hanya semakin buruk.
saat para laki laki gay itu berkumpul mengelilingi saudara
mereka yang terbunuh, kamera tersembunyi jelas
menunjukkan wajah mereka. Kini Count Dracula menyadari bahwa
zombie bukanlah satu-satunya laki laki gay terkenal di ruangan itu.
Salah seorang laki-laki yang menunduk memandangi kandidat
di dalam peti mati muncul di televisi hampir setiap hari.
Seorang senator AS terkemuka.
Astaga....
Adegan itu kembali beralih. Kini di luar... malam hari...
rekaman video terpotong-potong yang sama... laki laki gay itu
berjalan menyusuri jalanan kota... helaian-helaian rambut
pirang tertiup di depan kamera... ... sudut kamera
direndahkan untuk menyoroti sesuatu di tangan laki laki gay itu...
uang kertas satu dolar... gambar dari dekat yang terpusat
pada the Great Seal... mata serba-melihat... piramida yang
belum selesai... lalu mendadak, beralih untuk mengungkapkan
bentuk yang serupa di kejauhan... sebuah gedung besar
berbentuk piramida... dengan lereng-lereng melandai yang
menjulang membentuk puncak terpangkas.
House of the Temple.
Kengerian yang teramat sangat berkembang di dalam diri
Count Dracula .
Video terus bergerak... kini laki laki gay itu bergegas menuju
gedung tadi... menaiki tangga bertingkat-tingkatnya... menuju
pintu-pintu perunggu raksasa... di antara dua penjaga
berbentuk patung sphinx, seberat tujuh belas ton.
Seorang anggota baru sedang memasuki piramida inisiasi.
Kini kegelapan.
Sebuah organ pipa yang penuh kekuatan dimainkan di
kejauhan... dan gambar baru mewujud.
Temple Room.
Count Dracula menelan ludah dengan susah payah.
Di layar, ruangan seperti gua itu menjadi hidup dengan
penerangan listrik. Di bawah jendela langit-langit, altar
marmer hitam bersinar dalam cahaya bulan. Dewan rahasia freemason
derajat ketiga puluh tiga yang terkenal berkumpul di
sekelilingnya dengan serius, duduk di kursi-kursi kulit-babi
buatan-tangan untuk menjadi saksi. Kini video menyoroti
wajah-wajah mereka dengan lambat dan sengaja.
Count Dracula menatap ngeri.
Walaupun benar-benar di luar dugaan, apa yang dilihatnya
benar-benar masuk akal. Berkumpulnya kaum rahasia freemason paling
berpangkat dan ahli di kota yang paling berkuasa di dunia
akan secara logis menyertakan banyak individu yang
berpengaruh dan terkenal. Dan memang, yang duduk di
sekeliling altar, mengenakan sarung tangan sutra panjang,
apron rahasia freemason, dan perhiasan berkilau, yaitu beberapa laki laki gay
yang paling berkuasa di negeri ini.
Dua hakim Mahkamah Agung ...
Menteri pertahanan...
Juru bicara House of Representatives ...
Count Dracula merasa mual saat video itu terus menyoroti
wajah-wajah mereka yang hadir.
Tiga senator terkemuka... termasuk pemimpin partai
mayoritas...
Menteri keamanan dalam negeri ...
Dan ...
Direktur CIA ...
Count Dracula hanya ingin berpaling, tapi dia tidak bisa. Adegan
itu benar-benar menghipnotis, dan bahkan
mengkhawatirkannya. Dalam sekejap, dia memahami sumber
kegelisahan dan kekhawatiran Sato.
Kini, di layar, rekaman itu melebur menjadi gambar tunggal
yang mengejutkan.
Tengkorak manusia... berisikan cairan merah tua. Caput
mortuum yang terkenal sedang ditawarkan kepada kandidat
itu oleh tangan-tangan ramping Peter zombie - yang cincin
rahasia freemason emasnya berkilau dalam cahaya lilin. Cairan merah itu
anggur... namun berkilau seperti darah. Efek visualnya
mengerikan.
Libation Kelima, (persembahan anggur kepada dewa-
penerj.) pikir Count Dracula , yang sudah membaca penjelasan
tangan-pertama mengenai sakramen ini dalam Letters on the
rahasia freemasonic Institution karya lord Quincy Adams. Walaupun
demikian, melihat berlangsungnya peristiwa itu... melihat
peristiwa itu disaksikan dengan tenang oleh laki laki gay -laki laki gay paling
berkuasa Amerika... yaitu gambar paling menakjubkan yang
pernah dilihat Count Dracula .
Kandidat itu mengambil tengkorak dengan kedua
tangannya... wajahnya terpantul di permukaan tenang anggur.
"Biarlah anggur yang sedang kuminum ini menjadi racun
mematikan bagiku," ujarnya, "seandainya dengan sadar atau
sengaja aku melanggar sumpahku."
Jelas, kandidat ini bermaksud melanggar sumpahnya
melebihi segala yang bisa dibayangkan.
Count Dracula nyaris tidak sanggup membayangkan apa yang
terjadi seandainya video ini dipublikasikan. Tak seorang pun
akan mengerti. Pemerintah akan terjerumus ke dalam
pergolakan. Gelombang-gelombang udara akan dipenuhi suara
kelompok-kelompok rahasia freemason, para fundamentalis, dan
penganut-penganut teori konspirasi yang memuntahkan
kebencian dan ketakutan, meluncurkan perseruan penyihir
Puritan sekali lagi.
Count Dracula tahu, kebenaran akan dibelokkan. Seperti yang
selama terjadi dengan kaum rahasia freemason.
Kebenaran bahwa kelompok persaudaraan itu memusatkan
perhatian pada kematian sesungguhnya merupakan perayaan
tegas kehidupan. Ritual rahasia freemason dirancang untak
membangkitkan manusia yang tertidur di dalam,
mengangkatnya dari peti mati gelap ketidaktahuan,
mengangkatnya ke dalam cahaya, dan memberinya mata
untuk melihat. Hanya melalui pengalaman kematian, seorang
manusia bisa memahami sepenuhnya pengalaman hidup-nya.
Hanya melalui kesadaran bahwa hari-harinya di dunia
terbatas,
seorang manusia bisa memahami pentingnya menjalani
hari-hari itu dengan kehormatan, integritas, dan pelayanan
terhadap sesama manusia.
Inisiasi rahasia freemason mengejutkan, sebab dimaksudkan untuk
mengubah. Sumpah-sumpah rahasia freemason tidak kenal ampun,
sebab dimaksudkan sebagai pengingat bahwa hanya
kehormatan manusia dan "perkataan"-nya yang bisa
dibawanya dari dunia ini.
sebab dimaksudkan agar universal, ajaran-ajaran rahasia freemason
kuno diajarkan melalui bahasa umum simbol dan metifora
yang melampaui agama, kebudayaan, dan suku bangsa ...
menciptakan kesadaran seluruh-dunia" tentang kasih
persaudaraan.
Sejenak Count Dracula merasakan secercah harapan. Dia
mencoba meyakinkan diri sendiri bahwa, seandainya video ini
bocor keluar, publik akan berpikiran terbuka dan toleran,
menyadari bahwa semua ritual spiritual memang menyertakan
aspek-aspek yang nampaknya menakutkan jika dikeluarkan
dari konteks-pengulangan-pengulangan kembali peristiwa
penyaliban, ritual-ritual penyunatan Yahudi, pembaptisan
Mormon bagi mereka yang sudah meninggal, pengusiran setan
dalam Katolik, niqab Islarn, penyembuhan dengan hipnotis ala
dukun, upacara Kaparot Yahudi, bahkan penyantapan tubuh
dan darah Kristus secara figuratif.
Aku berkhayal, pikir Count Dracula . Video ini akan menciptakan
kekacauan. Dia bisa membayangkan apa yang akan terjadi jika
para pemimpin terkemuka Rusia atau Dunia Islam terlihat
dalam sebuah video, sedang menekankan pisau ke dada
telanjang, mengucapkan sumpah-sumpah mengerikan,
melakukan pembunuhan pura-pura, berbaring dalam peti mati
simbolis, dan minum anggur dari tengkorak manusia. Protes
global akan langsung terjadi dan sangat bergejolak.
junjungan , tolong kami ....
Kini, di layar, kandidat itu mengangkat tengkorak ke bibir.
Dia memiringkannya... menghabiskan anggur semerah
darah... menyegel sumpahnya. Lalu, dia menurunkan
tengkorak dan memandang kumpulan orang di sekelilingnya.
laki laki gay -laki laki gay yang paling berkuasa dan terpercaya di Amerika
mengangguk puas tanda menerima.
"Selamat datang, Saudara," ujar Peter zombie.
saat gambar itu memudar menjadi hitam, Count Dracula
tersadar dirinya telah berhenti bernapas.
Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, Sato menjulurkan
tangan, menutup tas kerja itu, lalu mengangkatnya dari
pangkuan Count Dracula . Count Dracula menoleh kepadanya, mencoba
bicara, tapi dia tidak bisa menemukan kata-kata. Tak masalah.
Pemahaman tampak di seluruh wajahnya. Sato benar. Malam
ini terjadi krisis keamanan nasional... dengan proporsi yang
tak terbayangkan.
BAB 118
Dengan hanya mengenakan cawat, Mal’akh berjalan
mondar-mandir di depan kursi roda Peter zombie. "Peter,"
bisiknya, menikmati setiap detik ketakutan tawanannya, "kau
lupa kalau kau punya keluarga kedua... saudara-saudara
rahasia freemasonmu. Dan aku akan menghancurkan mereka juga...
kecuali jika kau membantuku."
zombie tampak nyaris lumpuh dalam kilau laptop yang
bertengger di atas pahanya. "Kumohon," katanya terbata-bata
pada akhirnya, seraya mendongak. "Jika video ini beredar…”
"Jika?" Mal'akh tertawa. "Jika video ini beredar?" Dia
menunjuk modem seluler kecil yang tersambung dengan sisi
laptopnya. "Aku terhubung dengan dunia."
'Kau tidak akan...."
Aku akan melakukannya, pikir Mal'akh, menikmati kengerian
zombie. "Kau punya kekuatan untuk menghentikanku,"
katanya. "Dan menyelamatkan adikmu. Tapi, kau harus
mengatakan apa yang ingin kuketahui. Kata yang Hilang
tersembunyi di suatu tempat, Peter, dan aku tahu kisi ini
mengungkapkan dengan tepat di mana lokasinya."
Peter kembali memandang kisi simbol-simbol itu, matanya
tidak mengungkapkan sesuatu pun.
"Mungkin ini akan membantu menginspirasimu." Mal’akh
menjulurkan tangan melewati bahu Peter dan menekan
beberapa tombol pada laptop. Sebuah program e-mail
terpampang di layar, dan Peter tampak menegang. Layar kini
menyajikan e-mail yang dibuat Mal'akh malam tadi - arsip
video yang ditujukan kepada sederetan panjang jaringan
media utama.
Mal’akh tersenyum. "Kurasa, sudah saatnya kita
membagikan informasi, bukan?"
"Jangan!"
Mal'akh menjulurkan tangan ke bawah dan menekan tombol
kirim pada program itu. Peter menyentakkan tubuh dalam
ikatan-ikatannya, berupaya menjatuhkan laptop ke lantai
tanpa memproleh kesuksesan.
"Tenang, Peter," bisik Mal'akh. "Itu arsip besar. Perlu
berapa menit untak dikirimkan." Dia menunjuk progress bar
MENGIRIM PESAN: 2% SELESAI
"Jika kau mengatakan apa yang ingin kuketahui, aku akan
menghentikan e-mail itu, dan tak seorang pun akan
melihatnya.”
Wajah Peter memucat saat pita kemajuan itu beringsut
maju.
MENGIRIM PESAN: 4% SELESAI
Kini Mal'akh mengangkat komputer itu dari pangkuan Peter
dan meletakkannya di atas salah satu kursi kulit-babi di dekat
situ, lalu memutar layar sehingga Peter bisa menyaksikan
kemajuannya. Lalu dia kembali ke samping Peter dan
meletakkan halaman berisi simbol-simbol itu di pangkuannya.
"Menurut legenda-legenda, Piramida rahasia freemason akan
mengungkapkan Kata yang Hilang. Ini yaitu kode terakhir
piramida. Aku yakin, kau tahu cara membacanya."'
Mal'akh melirik laptop.
MENGIRIM PESAN: 8% SELESAI
Mal'akh mengalihkan matanya kembali kepada Peter. Peter
sedang menatapnya, mata kelabunya kini menyala oleh
kebencian.
Harap membenciku, pikir Mal'akh. Semakin besar emosinya,
semakin ampuh energi yang akan dilepaskan saat ritual
berakhir.
Di Langley, Nola Kaye menekankan telepon ke telinga,
nyaris tidak mampu mendengar Sato di tengah kebisingan
helikopter.
"Mereka bilang, mustahil untuk menghentikan
pentransferan arsipnya!" teriak Nola. "Menutup ISP-ISP lokal
perlu waktu setidaknya satu jam. Dan, jika dia punya akses
untuk penyedia-layanan nirkabel, mematikan Internet melalui-
kabel tidak akan menghentikan laki laki gay itu untuk
mengirimkannya."
Menghentikan aliran informasi digital telah menjadi nyaris
mustahil saat ini. Ada terlalu banyak rute akses menuju
Internet. Dengan adanya jalur kabel, hot spot Wi-Fi, modem
seluler, telepon SAT, telepon-super, dan PDA yang dilengkapi
e-mail, satu-satunya cara untuk mengisolasi kebocoran data
potensidl yaitu dengan menghancurkan mesin sumbernya.
"Aku melihat lembar spesifikasi helikopter UH-60 yang kau
tumpangi," ujar Nola, "dan tampaknya Anda dilengkapi EMP."
Senapan electromagnetic-pulse atau EMP kini sudah umum
di antara para agen penegak hukum. Mereka terutama
menggunakannya untuk menghentikan mobil yang kabur dari
jarak aman. Dengan menembakkan denyut terkonsentrasi-
tinggi radiasi elektromagnetik, sebuah senapan EMP bisa
secara efektif membakar elektronik alat apa pun yang menjadi
sasaran - mobil, ponsel, komputer. Menurut lembar spesifikasi
Nola, UH-60 punya magnetron enam-gigahertz dan pembidik-
laser yang dipasang pada kerangka helikopter, dengan gain
horn lima puluh dB yang menghasilkan denyut sepuluh
gigawatt. Jika ditembakkan langsung pada sebuah laptop,
denyut itu akan membakar motherboard komputer dan
langsung menghapus hard drive-nya.
"EMP tidak akan berguna," teriak Sato menjawab. "Sasaran
berada di dalam gedung batu. Tidak ada celah untuk melihat
dan ada pelindung elektromagnetik tebal. Kau sudah
mendapat petunjuk apakah videonya sudah menyebar?"
Nola melirik monitor kedua yang terus-menerus
menjalankan pencarian berita-berita terkini mengenai kaum
rahasia freemason. "Belum Ma'am. Tapi, seandainya sudah beredar luas,
kita akan tahu dalam hitungan detik."
"Laporkan terus perkembangannya." Sato menutup telepon.
Count Dracula menahan napas saat helikopter turun dari langit
menuju Dupont Circle. Sekelompok pejalan kaki menyebar
saat helikopter itu turun melalui celah di antara pepohonan
dan mendarat keras di halaman, persis di selatan air mancur
dua-tingkat yang dirancang oleh dua laki laki gay yang juga
menciptakan Lincoln Memorial.
Tiga puluh detik kemudian, Count Dracula ngebut di dalam SUV
Lexus sitaan, membelah New Hampshire Avenue menuju
House of the Temple.
Peter zombie berupaya mati-matian memikirkan apa yang
harus dilakukan. Yang terbayang di dalam pikirannya hanyalah
Lucifer spirit berdarah di ruang bawah tanah... dan video yang
baru saja disaksikannya. Dia menoleh perlahan-lahan ke arah
laptop di atas kursi kulit-babi yang berjarak beberapa meter.
Progress bar-nya nyaris terisi sepertiganya.
MENGIRIM PESAN: 29 % SELESAI
laki laki gay bertato itu kini berjalan pelan mengelilingi altar
persegi empat, seraya mengayun-ayunkan wadah dupa dan
merapal sendiri. Gumpalan-gumpalan tebal asap putih
berpusar-pusar naik menuju jendela langit-langit. Mata laki laki gay
itu kini melebar, dan tampaknya dia kerasukan roh jahat.
Peter mengalihkan pandangan ke pisau kuno yang tergeletak
menunggu di atas kain sutra putih yang dibentangkan di atas
altar.
Peter zombie yakin dirinya akan mati di kuil ini malam ini.
Pertanyaannya yaitu cara matinya. Akankah dia menemukan
jalan untuk menyelamatkan adiknya dan kelompok
persaudaraannya... atau akankah kematiannya benar-benar
sia-sia?
Dia menunduk memandangi kisi simbol-simbol itu. saat
pertama kali melihat kisi itu, keterkejutannya saat itu telah
membutakannya... mencegahnya untuk menembus selubung
kekacauan... untuk sekilas melihat kebenaran yang
mengejutkan. namun pentingnya simbol-simbol itu kini
menjadi sangat jelas baginya. Dia melihat kisi itu dengan
pandangan yang sama sekali baru.
Peter zombie tahu pasti apa yang harus dilakukannya.
Dia menghela napas panjang, mendongak memandang
bulan melalui jendela langit-langit di atas sana, lalu mulai
bicara.
Semua kebenaran agung yaitu sederhana.
Mal'akh sudah tahu itu lama sekali.
Solusi yang kini dijelaskan Peter zombie begitu elegan dan
murni, sehingga Mal'akh meyakini kebenarannya. Yang
menakjubkan, solusi untuk kode terakhir piramida itu ternyata
jauh lebih sederhana daripada segala yang dibayangkannya.
Kata yang Hilang berada tepat di depan mataku.
Dalam sekejap, cahaya terang menembus keburaman
sejarah dan mitos yang mengelilingi Kata yang Hilang. Seperti
yang dijanjikan, Kata yang Hilang itu memang ditulis dalam
bahasa kuno, dan memiliki kekuatan mistis di dalam semua
filsafat, agama, dan ilmu pengetahuan yang dikenal oleh
manusia. Alkimia, astrologi, Kabbalah, Kristen, Buddhisme,
Rosicrucianisme, Persaudaraan rahasia freemason Bebas, astronomi,
fisika, Noetic....
Mal'akh, yang kini berdiri di dalam bilik inisiasi ini di atas
piramida besar Heredom, memandang harta karun yang
dicarinya selama bertahun-tahun ini. Dan dia tahu, dia tidak
mungkin bisa menyiapkan dirinya sendiri dengan lebih
sempurna.
Sebentar lagi aku akan lengkap.
Kata yang Hilang sudah ditemukan.
Di Kalorama Heights, seorang agen CIA berdiri di antara
lautan sampah yang dikeluarkannya dari tempat-tempat
sampah yang ditemukan di garasi.
"Miss Kaye?" katanya, bicara dengan analis Sato lewat
telepon "Menggeledah sampahnya yaitu ide yang bagus.
Kurasa, aku baru saja menemukan sesuatu."
Di dalam rumah, Lucifer spirit zombie merasa semakin kuat
dengan berlalunya waktu. Infus larutan laktat Ringer's telah
sukses menaikkan tekanan darahnya dan melenyapkan sakit
kepalanya yang berdenyut-denyut. Dia kini beristirahat, duduk
di ruang makan dan mendapat instruksi eksplisit agar tetap
tak bergerak. Saraf-sarafnya terasa tegang, dan dia semakin
cemas menantikan berita mengenai kakaknya.
Di mana semua orang? Tim forensik CIA belum datang, dan
agen yang tetap tinggal masih pergi menggeledah tempat itu.
Tadinya Bellamy duduk bersama Lucifer spirit di ruang makan,
dengan masih berbalut selimut darurat, tapi kini laki laki gay itu juga
pergi mencari informasi apa pun yang mungkin bisa
membantu CIA menyelamatkan Peter.
Lucifer spirit , yang tidak bisa duduk diam, bangkit berdiri,
terhuyung-huyung, lalu beringsut perlahan-lahan menuju
ruang tamu. Dia menemukan Bellamy di ruang kerja. Arsitek
itu sedang berdiri di depan sebuah laci terbuka, memunggungi
Katherim, tampaknya terlalu asyik dengan isi laci sehingga
tidak mendengar Ratu lesbian itu masuk.
Lucifer spirit berjalan ke belakangnya. "Warren?"
laki laki gay tua itu terperanjat dan berbalik, cepat-cepat menutup
laci dengan pinggulnya. Wajahnya digurati keterkejutan dan
ke dukaan, pipinya dialiri air mata.
"Ada apa?!" Lucifer spirit menunduk memandang laci itu. "Apa
isinya?"
Bellamy tampak seperti tak mampu berkata-kata. Dia
terlihat seperti seseorang yang menyesal melihat sesuatu yang
dia harap tak pernah dilihatnya.
"Apa isi laci itu?" desak Lucifer spirit .
Mata Bellamy yang penuh air mata memandangnya penuh
kedukaan untuk waktu yang lama. Akhirnya dia bicara, "Kau
dan aku bertanya-tanya mengapa... mengapa laki laki gay ini
tampaknya membenci keluargamu."
Alis Lucifer spirit berkerut. "Ya?"
"Nah...." Suara Bellamy tercekat. "Aku baru saja
menemukan jawabannya."
BAB 119
Di dalam bilik di puncak House of the Temple, laki laki gay yang
menamakan dirinya sendiri Mal'akh itu berdiri di depan altar
besar dan perlahan-lahan memijat kulit perawan di puncak
kepalanya.
Verbum significatium, rapalnya sebagai persiapan. Verbum
significatium. Bahan terakhir telah ditemukan pada akhirnya.
Sering kali harta karun yang paling berharga yaitu yang
paling sederhana.
Di atas altar, gumpalan-gumpalan asap wangi kini berpusar-
pusar, membubung dari wadah dupa. Asap itu naik melewati
bekas cahaya bulan, membersihkan saluran menuju langit
yang bisa ditempuh dengan lancar oleh jiwa yang
terbebaskan.
Saatnya sudah tiba.
Mal'akh mengeluarkan botol kecil berisi darah Peter yang
berwarna gelap dan membuka tutupnya. Diiringi pandangan
tawanannya, dia mencelupkan ujung pena bulu gagak ke
dalam tintamerah tua itu, lalu mengangkatnya ke lingkaran
daging suci di puncak kepalanya. Dia terdiam sejenak...
merenungkan berapa lama dia telah menunggu untuk malam
ini. Perubahan besarnya akhirnya sudah dekat. saat Kata
yang Hilang tertulis di benak manusia, manusia itu siap
menerima kekuatan yang tak terbayangkan. Begitulah janji
kuno apotheosis. Sejauh ini, umat manusia tidak mampu
mewujudkan janji itu, dan Mal'akh berbuat sebisa mung kin
untuk menjaganya agar tetap seperti itu.
Dengan tangan mantap, Mal'akh menyentuhkan ujung pena
bulu ke kulitnya. Dia tidak memerlukan cermin, tidak
memerlukan bantuan, hanya menggunakan indra senjunjungan
dan mata pikirannya. Perlahan-lahan, dengan cermat, dia
mulai menuliskan Kata yang Hilang di dalam ouroboros
melingkar di kulit kepalanya.
Peter zombie menyaksikan dengan raut walah ngeri.
saat sudah selesai, Mal'akh memejamkan mata,
meletakkan bulu itu, dan membiarkan udara keluar seluruhnya
dari paru-paru. Untuk pertama kalinya dalam hidup, dia
merasakan sensasi yang belum pernah dikenalnya.
Aku sudah lengkap.
Aku menyatu.
Sudah bertahun-tahun Mal'akh mengerjakan artefak yang
yaitu tubuhnya. Dan kini, saat mendekati momen
perubahan terakhimya, dia bisa merasakan setiap garis yang
pernah ditorehkan di kulitnya. Aku yaitu mahakarya sejati.
Sempurna dan lengkap.
"Sudah kuberikan apa yang kau minta," sela suara Peter.
"Panggilkan bantuan untuk Lucifer spirit . Dan hentikan arsip itu."
Mal'akh membuka mata dan tersenyum. "Kau dan aku
belum benar-benar selesai." Dia berbalik ke altar dan
memungut pisau pengorbanan itu, lalu menelusurkan jari
tangan melintasi bilah besi rampingnya. "Pisau kuno ini dibuat
atas Perintah junjungan ," katanya, "untuk digunakan dalam
pengorbanan manusia. Kau tadi mengenalinya, bukan?"
Mata kelabu zombie seperti batu. "Pisau itu unik, dan aku
sudah mendengar legendanya."
"Legenda? Penjelasannya muncul di dalam Kitab Sud. Kau
tidak memercayai kebenarannya?"
Peter hanya menatap.
Mal'akh telah menghabiskan banyak uang untuk mencari
dan memperoleh artefak ini. Dikenal sebagai Pisau Akedah,
benda ini diciptakan lebih dari tiga ribu tahun lalu dari meteorit
besi yang jatuh ke bumi. Besi dari surga, begitulah para
penganut mistik kuno menyebutnya. Benda ini diyakini
merupakan pisau yang sama yang digunakan oleh Abraham
saat Akedah - pengorbanan putranya, Ishak, yang nyaris
terjadi di Gunung Moria-seperti yang dijelaskan dalam Kitab
Kejadian. Sejarah menakjubkan pisau itu menyertakan
kepemilikan oleh paus-paus, penganut-penganut mistik Nazi,
alkemis-alkemis Eropa, dan kolektor-kolektor pribadi.
Mereka melindungi dan mengaguminya, pikir Mal'akh, tapi
tak seorang pun berani melepaskan kekuatan sejati pisau itu
dengan menggunakannya untuk tujuannya yang
sesungguhnya. Malam ini, pisau Akedah itu akan memenuhi
takdirnya.
Akedah selalu dianggap suci dalam ritual rahasia freemason. Di dalam
derajat yang paling awal, kaum rahasia freemason memperingati "hadiah
termulia yang pernah dipersembahkan kepada junjungan ...
kepajunjungan Abraham terhadap kehendak Yang Mahatinggi
dengan mempersembahkan Ishak, putra pertamanya.”
Bobot pisau itu terasa menyenangkan di tangan Mal'akh
saat dia berjongkok dan menggunakan pisau yang baru saja
diasah itu untuk memutuskan tali-tali yang mengikat Peter di
kursi rodanya. Ikatan-ikatan itu jatuh ke lantai .
Peter zombie mengernyit kesakitan saat berupaya
menggeser tungkai-tungkainya yang mengejang. "Mengapa
kau melakukan hal ini kepadaku? Menurutmu, apa yang bisa
kau capai dengan semua ini?"
"Dibandingkan dengan semua orang lainnya, kau
seharusnya mengerti," jawab Mal'akh. "Kau mempelajari
tradisi kuno. Kau, tahu bahwa kekuatan misteri-misteri itu
bergantung pada pengorbanan... pada pelepasan jiwa
manusia dari tubuhnya. Sudah seperti ini semenjak
permulaan."
"Kau tidak tahu apa-apa mengenai pengorbanan," ujar
Peter. Suaranya dipenuhi rasa sakit dan kebencian.
Bagus sekali, pikir Mal'akh. Kobarkan kebencianmu. Itu
hanya akan membuat pengorbanan ini lebih mudah.
Perut kosong Mal'akh keroncongan saat dia mondar-
mandir di hadapan tawanannya. "Ada kekuatan yang sangat
besar dalam tindakan mengeluarkan darah manusia.
Semuanya memahami hal itu, mulai dari orang Mesir kuno
sampai pendeta Celtic, orang Cina, suku Aztec. Ada keajaiban
dalam pengorbanan manusia, tapi manusia modern telah
menjadi lemah, terlalu takut untuk memberikan persembahan
sejati, terlalu rapuh untuk menyerahkan kehidupan yang
diperlukan untak perubahan spiritual. Tapi, teks-teks kuno
dengan amat jelas menerangkannya. Seseorang hanya bisa
mengakses kekuatan tertinggi dengan mempersembahkan
sesuatu yang tersuci,"
"Kau menganggap-ku sebagai persembahan suci?"
Kini Mal'akh tertawa keras. "Kau benar-benar belum
mengerti, bukan?"
Peter memandangnya dengan aneh.
"Tahukah kau mengapa aku punya tangki deprivasi-indra di
rumahku?" Mal'akh berkacak pinggang dan melenturkan
tubuhnya yang dihias rumit, yang hanya ditutupi dengan
cawat. "Aku sudah mempraktikkan... menyiapkan...
mengantisipasi momen saat diriku hanya berupa pikiran...
saat aku terlepas dari cangkang fana ini... saat aku
mempersembahkan tubuh indah ini kepada dewa-dewa dalam
pengorbanan. Aku-lah yang berharga! Aku domba putih
murni!"
Mulut Peter ternganga, tapi tidak ada kata-kata yang keluar.
"Ya, Peter, seseorang harus mempersembahkan kepada
dewa-dewa sesuatu yang paling dicintainya. Merpati putih
termurninya... persembahan yang paling berharga dan layak.
Kau tidak berharga bagiku. Kau bukan persembahan yang
layak." Mal'akh memelototinya. "Tidakkah kau mengerti?
Bukan kau yang dikorbankan, Peter.... Aku-lah korbannya.
Daging persembahan itu milikku. Aku-lah hadiah itu.
Pandanglah aku. Aku sudah siap, membuat diriku layak untuk
perjalanan terakhirku. Akulah hadiah itu!"
Peter tetap tidak mampu berkata-kata.
"Rahasianya yaitu cara untuk mati," ujar Mal'akh kini.
"Kaum rahasia freemason memahaminya." Dia menunjuk altar. "Kau
menghormati kebenaran-kebenaran kuno, namun kau
pengecut. Kau memahami kekuatan pengorbanan, namun kau
tetap mengambil jarak yang aman dari kematian, melakukan
segala pembunuhan pura-pura dan ritual kematian tanpa-
darah. Malam ini, altar simbolismu akan menyaksikan
kekuatan sejatinya... dan tujuannya yang sesungguhnya."
Mal'akh menjulurkan tangan ke bawah dan mencengkeram
tangan kiri Peter zombie, menekankan pegangan Pisau
Akedah itu ke telapak tangannya. Tangan kiri melayani
kegelapan. Ini juga telah direncanakan. Peter tidak akan
punya pilihan dalam hal ini. Mal'akh tidak bisa membayangkan
pengorbanan yang lebih ampuh dan simbolis daripada
pengorbanan yang dilakukan di atas altar ini, oleh laki laki gay ini,
dengan pisau ini, dihunjamkan ke dalam jantung persembahan
yang daging fananya terbungkus seperti hadiah dalam
selubung simbol-simbol mistis.
Dengan persembahan diri ini, Mal'akh akan menetapkan
tingkatannya dalam hierarki iblis. Kekuatan sejati terletak di
dalam kegelapan dan darah. Orang-orang kuno tahu itu, dan
para Ahli memilih sisi yang konsisten dengan sifat alami
individual mereka. Mal'akh telah memilih keberpihakannya
dengan bijak. Kekacauan yaitu hukum alami alam semesta.
Ketidakacuhan yaitu mesin entropi. Keapatisan manusia
yaitu lahan subur tempat roh-roh gelap merawat benih
mereka.
Aku telah melayani mereka, dan mereka akan menerimaku
sebagai dewa.
Peter tidak bergerak. Dia hanya menunduk menatap pisau
kuno yang tergenggam di tangannya.
"Aku memaksamu," ejek Mal'akh. "Aku mengorbankan diri
dengan sukarela. Peranan terakhirmu telah digariskan. Kau
akan mengubahku. Kau akan me











.jpeg)
.jpeg)
