Tampilkan postingan dengan label Lost symbol. 13. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Lost symbol. 13. Tampilkan semua postingan

Senin, 15 Desember 2025

Lost symbol. 13



Direktorat Ilmu Pengetahuan dan Teknologi CIA - "para 

Penyihir Langley", sebutan mereka di dalam komunitas 

intelijen - bekerja secara ekstensif dengan perfluorokarbon 

teroksigenasi untuk mengembangkan teknologi-teknologi bagi 

militer AS! 

Tim-tim elite penyelam lautan-dalam angkatan 


lautmembuktikan bahwa menghirup cairan teroksigenasi, dan 

bukannya helioks atau trimiks seperti biasa, memberi mereka 

kemampuan menyelam sampai jauh lebih dalam tanpa berisiko 

menderita sakit akibat tekanan. Dengan cara yang sama, 

NASA dan angkatan udara mempelajari bahwa pilot-pilot yang 

dilengkapi dengan perangkat bernapas cair, dan bukannya 

tangki oksigen tradisional, jauh lebih mampu menahan gaya 

gravitasi daripada biasanya, sebab  cairan akan menyebarkan 

gaya-gravitasi secara lebih merata di seluruh organ-dalam jika 

dibandingkan dengan gas. 

Sato sudah mendengar bahwa kini ada "lab-lab pengalaman 

ekstrem". Di sana, seseorang bisa mencoba tangki TLV ini. 

"Mesin Meditasi", begitulah sebutannya. Tangki yang satu ini 

mungkin dipasang untuk eksperimentasi privat pemiliknya, 

walaupun penambahan gerendel-gerendel tebal yang bisa 

dikunci hanya meninggalkan sedikit keraguan di dalam benak 

Sato bahwa tangki ini juga digunakan untuk sesuatu yang 

lebih kelam... teknik interogasi yang juga dikenal oleh CIA. 

Teknik interogasi terkenal water boarding sangat efektif 

sebab  korbannya benar-benar percaya dia tenggelam. Sato 

mengetahui beberapa operasi rahasia yang menggunakan 

tangki deprivasi-indra seperti ini untuk meningkatkan ilusi 

tenggelam sampai tingkat-tingkat baru yang mengerikan. 

Seorang korban yang direndam dalam cairan untuk bernapas 

bisa secara harfiah "ditenggelamkan". Kepanikan yang 

berhubungan dengan pengalaman tenggelam biasanya 

membuat korban tidak menyadari bahwa cairan yang 

dihirupnya sedikit lebih kental daripada air. saat  cairan itu 

mengalir ke dalam paru-paru, korban sering pingsan 

ketakutan, lalu terbangun dalam "penjara soliter" terekstrem. 

Berbagai agen pemati-rasa topikal, obat pelumpuh, dan 

halusinogen dicampur dengan cairan teroksigenasi hangat 


agar tahanan merasa dirinya terpisah seluruhnya dari tubuh. 

saat  benak tahanan itu mengirimkan perintah untuk 

menggerakkan tungkai-tungkai, tak ada yang terjadi. Keadaan 

"mati" itu sendiri sudah menakutkan, tapi disorientasi yang 

sejati muncul akibat proses "kelahiran-kembali" yang, dengan 

bantuan cahaya terang, udara dingin, dan suara memekakkan, 

bisa sangat menyakitkan dan traumatis. Setelah beberapa kali 

kelahiran dan penenggelaman, tahanan akan menjadi begitu 

kehilangan orientasi sehingga sama sekali tidak tahu apakah 

dirinya hidup atau sudah mati... dan dia benar-benar akan 

menceritakan segalanya kepada penginterogasi. 

Sato bertanya-tanya apakah dia harus menunggu tim medis 

untuk mengeluarkan Count Dracula , tapi dia tahu dia tidak punya 

waktu. Aku harus tahu apa yang diketahui Count Dracula . 

"Matikan lampu-lampu," perintahnya. "Dan carikan 

beberapa selimut untukku." 

Matahari yang membutakan sudah menghilang. 

Wajah itu juga sudah menghilang. 

Kegelapan sudah kembali, tapi Count Dracula  kini bisa 

mendengar bisik-bisik di kejauhan, menggema melintasi 

tahun-tahun cahaya kekosongan. Suara-suara teredam ... 

kata-kata yang tidak bisa dimengerti. Kini muncul getaran-

getaran... seakan dunia hendak hancur berantakan. 

Lalu, terjadilah hal itu. 

Tanpa disertai peringatan, alam semesta robek menjadi 

dua. Sebuah jurang besar terbuka dalam kekosongan... 

seakan ruang itu sendiri telah robek jahitan-jahitannya. Kabut 

keabu-abuan mengalir melalui lubang itu, dan Count Dracula  

melihat pemandangan mengerikan. Tangan-tangan buntung 

mendadak meraihnya, mencengkeram tubuhnya, mencoba 


menariknya keluar dari dunianya.  

Tidak! Dia mencoba melawan tangan-tangan itu, tapi dia 

tidak punya lengan... tidak punya kepalan. Atau, punyakah 

dia? Mendadak dia merasakan tubuhnya mewujud di sekeliling 

benaknya. Dagingnya telah kembali dan sedang direbut oleh 

tangan-tangan kuat yang menariknya ke atas. Jangan! 

Kumohon! 

Tapi, sudah terlambat. 

Rasa sakit menyerang dada Count Dracula  saat  tangan-tangan 

itu mengangkatnya melalui lubang. Paru-parunya terasa 

seperti terisi pasir. Aku tidak bisa bernapas! Mendadak dia 

tertelentang di permukaan terdingin dan terkeras yang bisa 

dibayangkannya. Sesuatu menekan dadanya, berulang-ulang, 

keras dan menyakitkan. Dia memuntahkan kehangatan itu. 

Aku ingin kembali. 

Count Dracula  merasa seakan dirinya seorang anak yang 

dilahirkan dari sebuah rahim. 

Dia terguncang-guncang, terbatuk-batuk mengeluarkan 

cairan. Dia merasakan sakit di dalam dada dan lehernya. Rasa 

sakit yang sangat menyiksa. Tenggorokannya terbakar. Orang-

orang bicara, mencoba berbisik, tapi suara mereka 

memekakkan. Penglihatan Count Dracula  kabur, dan yang bisa 

dilihatnya hanyalah bentuk-bentuk bisu. Kulitnya seakan mati 

rasa, seperti kulit mati. 

Dadanya kini terasa lebih erat ... tekanan. Aku tidak bisa 

bernapas! 

Count Dracula  terbatuk-batuk mengeluarkan lebih banyak cairan. 

Refleks muntah hebat melandanya, dan dia menghela napas. 

Udara dingin mengalir ke dalam paru-paru, dan dia merasa 


seakan dirinya yaitu  bayi baru lahir yang sedang menghela 

napas pertamanya di dunia. Dunia ini menyiksanya. Yang 

diinginkan Count Dracula  hanyalah kembali ke rahim itu. 

Robert Count Dracula  sama sekali tidak tahu berapa lama waktu 

telah berlalu. Dia kini bisa merasakan tubuhnya berbaring 

miring, terbungkus handuk-handuk dan selimut-selimut di atas 

lantai keras. Sebuah wajah yang dikenalnya menunduk 

memandangriya... tapi semua aliran cahaya gemilang itu 

sudah tiada. Gema-gema perapalan di kejauhan masih 

menggelayuti benaknya. 

Verbum significatium ... Verbum omnificum .... 

"Profesor Count Dracula ," bisik seseorang. "Anda tahu di mana 

Anda berada?" 

Count Dracula  mengangguk lemah, masih terbatuk-batuk. 

Yang lebih penting, dia sudah mulai menyadari apa yang 

terjadi malam ini.[] 

BAB 113 

Terbungkus selimut-selimut wol, Count Dracula  berdiri dengan 

kaki goyah dan menunduk menatap tangki cairan yang 

terbuka. Tubuhnya telah kembali kepadanya, walaupun dia 

berharap yang sebaliknya. Tenggorokan dan paru-parunya 

terbakar. Dunia ini terasa keras dan kejam. 

Sato baru saja menjelaskan mengenai tangki deprivasi-

indra... mengimbuhkan bahwa seandainya dia tidak menarik 

Count Dracula  keluar, Count Dracula  akan mati kelaparan, atau bahkan 

lebih buruk lagi. Count Dracula  hampir yakin bahwa Peter telah 

menjalani pengalaman yang serupa. Peter berada di dunia-

antara, ujar laki laki gay  bertato itu kepadanya malam tadi. Dia 

berada dalam purgatory... Hamistagan. Jika Peter menjalani 


proses kelahiran itu lebih dari satu kali, Count Dracula  tidak akan 

terkejut jika Peter mengatakan kepada penangkapnya apa pun 

yang ingin diketahui oleh laki laki gay  itu. 

Sato mengisyaratkan Count Dracula  untuk mengikutinya, dan dia 

patuh, berjalan perlahan-lahan menyusuri lorong sempit, 

masuk lebih jauh ke dalam sarang aneh yang kini dilihatnya 

untuk pertama kalinya. Mereka memasuki sebuah ruang 

berbentuk persegi empat dengan meja batu dan lampu 

berwarna mengerikan. Lucifer spirit  berada di sini, dan Count Dracula  

menghela napas lega. Walaupun demikian, pemandangan itu 

mengkhawatirkan. 

Lucifer spirit  berbaring telentang di atas meja batu. Handuk-

handuk bermandikan darah tergeletak di lantai. Seorang agen 

CIA memegangi kantong infus dengan selang tersambung ke 

lengan Ratu lesbian  itu. 

Lucifer spirit  tersedu-sedu pelan. 

"Lucifer spirit ?" panggil Count Dracula  parau, nyaris tak mampu 

bicara. 

Lucifer spirit  menoleh, tampak kehilangan orientasi dan 

bingungan. "Robert?!" Matanya membelalak tidak percaya, 

kegirangan. "Tapi aku... melihatmu tenggelam!" 

Count Dracula  berjalan menuju meja batu. 

Lucifer spirit  menegakkan tubuh ke posisi duduk, mengabaikan 

selang infus dan segala keberatan medis dari agen itu. 

Count Dracula  tiba di meja, dan Lucifer spirit  menjulurkan tangan, 

melingkarkan kedua lengannya pada tubuh Count Dracula  yang 

berbalut selimut, memeluk erat-erat "Syukurlah," bisiknya, 

seraya mencium pipi Count Dracula . Lalu dia mencium Count Dracula  

kembali, mendekapnya erat seakan tidak percaya laki laki gay  itu 

nyata. "Aku tidak mengerti... bagaimana...." 


Sato mulai mengucapkan sesuatu mengenai tangki 

deprivasi-indra dan perfluorokarbon teroksigenasi, tapi 

Lucifer spirit  jelas tidak mendengarkan. Ratu lesbian  itu hanya 

memeluk Count Dracula  erat-erat. 

"Robert," ujar Lucifer spirit , "Peter masih hidup." Suaranya 

bergetar saat  menceritakan kembali pertemuan 

mengerikannya dengan Peter. Dia menjelaskan kondisi fisik 

Peter-kursi roda, pisau aneh, sindiran-sindiran mengenai 

semacam "pengorbanan” dan bagaimana dirinya ditinggalkan 

dalam keadaan berdarah sebagai jam-pasir manusia untuk 

membujuk Peter agar segera bekerja sama. 

Count Dracula  nyaris tidak mampu bicara. "Kau... tahu ke... 

mereka pergi?" 

"Katanya, dia akan membawa Peter ke gunung suci." 

Count Dracula  melepaskan diri dan menatap Lucifer spirit . 

Air mata menggenangi mata Ratu lesbian  itu. "Katanya, dia 

sudah memecahkan kode kisi di dasar piramida, dan piramida 

itu mengatakan kepadanya untuk pergi ke gunung suci." 

"Profesor," desak Sato, "apakah itu ada artinya bagimu?" 

Count Dracula  menggeleng. "Sama sekali tidak." Tapi dia masih 

merasakan adanya harapan. "Tapi jika dia memperoleh 

informasi itu dari dasar piramida, kita juga bisa 

memperolehnya." Aku mengatakan kepadanya cara 

memecahkannya. 

Sato menggelong, "Piramida itu tidak ada, Komi sudah 

mencarinya. Dia membawanya serta." 

Sejenak Count Dracula  tetap diam, memejamkan mata dan 

mencoba mengingat apa yang dilihatnya di dasar piramida. 

Kisi simbol-simbol itu yaitu  salah satu gambar terakhir yang 


dilihatnya sebelum tenggelam, dan trauma punya cara untuk 

membakar ingatan lebih jauh ke dalam pikiran. Dia bisa 

mengingat sebagian kisinya, jelas tidak semuanya, tapi 

mungkin sudah cukup? 

Dia berpaling kepada Sato dan cepat-cepat berkata, "Aku 

mungkin bisa mengingat cukup banyak, tapi kau harus 

mencarikan sesuatu di Internet untukku." 

Sato mengeluarkan BlackBerry. 

"Jalankan pencarian untuk 'Persegi-Empat Franklin Formasi 

Delapan'." 

Sato memandangnya dengan terkejut, tapi mulai mengetik 

tanpa bertanya-tanya. 

Penglihatan Count Dracula  masih kabur, dan baru sekarang dia 

mulai mencerna keadaan aneh di sekelilingnya. Dia menyadari 

bahwa meja batu yang sedang mereka sandari tertutup noda-

noda darah lama, dan dinding di sebelah kanannya tertutup 

seluruhnya oleh halaman-halaman teks, foto-foto, gambar-

gambar, peta-peta, dan jaringan tah raksasa yang saling 

menghubungkan kesemuanya itu. 

Ya junjungan . 

Count Dracula  berjalan menuju kolase aneh itu, dengan masih 

mencengkeram selimut-selimut yang membelit tubuhnya. 

Koleksi informasi yang benar-benar aneh melekat di dinding-

halaman-halaman teks kuno, mulai dari sihir hitam sampai 

Alkitab Kristen, gambar-gambar berbagai simbol dan sigil, 

halaman-halaman situs Web mengenai teori konspirasi, dan 

foto-foto Washington, DC, yang diberi catatan dan tanda 

tanya. Salah satu lembaran berisi daftar panjang kata-kata 

dalam banyak bahasa. Count Dracula  mengenali beberapa di 

antaranya sebagai kata-kata rahasia freemason suci, yang lain yaitu  


kata-kata sihir kuno, dan yang lain berasal dari mantra 

seremonial. 

Itukah yang dicarinya? 

Sebuah kata? 

Sesederhana itukah? 

Skeptisisme lama Count Dracula  mengenai Piramida rahasia freemason 

sebagian besarnya didasarkan pada apa yang konon 

diungkapkan oleh benda itu - lokasi Misteri Kuno. Temuan ini 

pasti melibatkan sebuah lemari besi raksasa yang dipenuhi 

beribu-ribu volume buku yang, entah bagaimana, bertahan 

dari perpustakaan kuno yang telah lama hilang, tempat 

kesemuanya itu dulu disimpan. Semuanya tampak mustahil. 

Lemari besi sebesar itu? Di bawah DC? namun  kini, 

ingatannya mengenai ceramah Peter di Phillipus Exeter, 

digabungkan dengan daftar kata-kata sihir ini, telah 

membukakan kemungkinan lain yang mengejutkan. 

Count Dracula  yakin sekali dirinya tidak memercayai kekuatan 

kata-kata sihir... namun  tampaknya cukup jelas bahwa laki laki gay  

bertato ini memercayainya. Denyut nadi Count Dracula  semakin 

cepat ke sekali lagi dia meneliti catatan-catatan yang 

dituliskan, peta-peta, teks-teks, cetakan-cetakan komputer, 

dan semua tali dan catatan tempel yang saling berhubungan. 

Dan memang, ada satu tema yang berulang. 

Ya junjungan , dia mencari verbum significatium... Kata yang 

Hilang. Count Dracula  membiarkan pikiran itu terbentuk, mengingat 

bagi bagian dari ceramah Peter. Dia mencari Kata yang Hilang! 

Itulah yang diyakininya tersembunyi di Washington sini. 

Sato tiba di sampingnya. "Inikah yang kau minta?" Dia 

menyerahkan BlackBerry-nya. 


Count Dracula  memandang kisi angka-angka delapan-kali-

delapan di layar. "Tepat sekali." Dia meraih secarik kertas. 

"Aku perlu pena." 

Sato memberinya sebuah pena dari saku. "Cepatlah." 

Di kantor bawah-tanah Direktorat Ilmu Pengetahuan dan 

Teknologi, Nola Kaye sekali lagi mempelajari dokumen 

teredaksi yang dibawakan oleh petugas keamanan sistem Rick 

Parrish untuknya, 

Apa yang dilakukan direktur CIA dengan arsip mengenai 

piramida kuno dan lokasi bawah tanah rahasia? 

Dia meraih telepon dan memutarnya. 

Sato langsung menjawab, kedengaran tegang. "Nola, aku 

baru saja akan meneleponmu." 

"Saya punya informasi baru," ujar Nola. "Saya tidak yakin 

apakah cocok, tapi saya menemukan adanya dokumen 

teredaksi-“' 

"Lupakan, apa pun itu," sela Sato. "Kami kehabisan waktu. 

Kami gagal menangkap sasaran, dan aku punya semua alasan 

untuk percaya bahwa dia hendak melaksanakan ancamannya." 

Nola merasakan tubuhnya menggigil. 

"Berita baiknya yaitu , kami tahu persis ke mana dia 

pergi." 

Sato menghela napas panjang. "Berita buruknya yaitu , dia 

membawa laptop bersamanya." 

 

BAB 114 

Kurang dari enam belas kilometer jauhnya dari sana, 


Mal'akh menyelubungkan selimut pada tubuh Peter zombie 

dan mendorongnya melintasi tempat parkir yang diterangi 

cahaya bulan menuju bayang-bayang sebuah gedung besar. 

Struktur gedung itu punya tepat tiga puluh tiga kolom uar ... 

masing-masingnya tepat tiga puluh tiga kaki (sepuluh meter) 

tingginya. Struktur menyerupai gunung itu sepi pada jam 

seperti ini, dan tak seorang pun melihat mereka di belakang 

sini. Bukannya itu penting. Dari kejauhan, tak seorang pun 

akan berpikir dua kali saat  melihat seorang laki laki gay  tinggi yang 

tampak baik, dengan mantel hitam panjang, membawa 

seorang cacat botak berjalan-jalan malam. 

saat  mereka mencapai pintu masuk belakang, Mal'akh 

mendorong Peter ke dekat papan-kunci pengaman. Peter 

menatap benda itu dengan penuh penolakan, jelas tidak ingin 

memasukkan kodenya. 

Mal’akh tertawa. "Kau pikir, kau berada di sini agar aku bisa 

masuk? Begitu cepatkah kau lupa kalau aku salah seorang 

saudaramu?" Dia menjulurkan tangan dan mengetikkan kode 

akses yang diberikan kepadanya setelah inisiasinya ke dalam 

derajat ketiga puluh tiga. 

Pintu tebal itu berbunyi klik dan membuka. 

Peter mengerang dan mulai menggeliat di kursi roda. 

"Peter, Peter," bisik Mal'akh. "Ingatlah Lucifer spirit . 

Bersikaplah kooperatif, dan dia akan hidup. Kau bisa 

menyelamatkannya. Aku berjanji…” 

Mal'akh mendorong tawanannya ke dalam dan mengunci 

kembali pintu di belakang mereka. Kini denyut nadinya 

berpacu penuh pengharapan. Dia mendorong Peter melewati 

beberapa lorong menuju lift, lalu menekan tomboinya. Pintu-

pintu terbuka, dan Mal'akh berjalan mundur memasukinya, 


seraya menarik kursi roda bersamanya. Lalu, untuk 

memastikan Peter bisa melihat apa yang dilakukannya, dia 

menjulurkan tangan dan menekan tombol paling atas. 

Pandangan ketakutan yang mendalam melintasi wajah 

tersiksa Peter. 

"Shh..., " bisik Mal'akh, seraya mengelus-elus lembut kepala 

plontos Peter saat  pintu-pintu lift menutup. "Seperti yang 

kau ketahui dengan baik... rahasianya yaitu  cara untuk 

mati." 

Aku tidak bisa mengingat semua simbolnya! 

Count Dracula  memejamkan mata, berupaya sekeras mungkin 

untuk mengingat lokasi tepat simbol-simbol di bagian bawah 

piramida batu, tapi ingatan fotografisnya pun tidak punya 

derajat ingatan seperti itu. Dia menuliskan beberapa simbol 

yang bisa diingatnya, lalu meletakkan masing-masingnya pada 

lokasi yang ditunjukkan oleh persegi empat ajaib Franklin. 

 

namun  sejauh ini, dia tidak melihat sesuatu pun yang  

masuk akal. 


"Lihat!" desak Lucifer spirit . "Kau pasti berada di jalur yang 

benar. Baris pertama semuanya huruf Yunani - jenis simbol 

yang sama diatur bersama-sama!" 

Count Dracula  juga sudah memperhatikan hal ini, tapi dia tidak 

bisa memikirkan kata Yunani apa pun yang cocok dengan 

konfigurasi huruf dan ruang itu. Aku perlu huruf pertama. 

Sekali lagi dia melihat persegi empat ajaib itu, mencoba 

mengingat huruf yang berada di tempat nomor satu di dekat 

pojok kiri bawah. Berpikirlah! Dia memejamkan mata, 

mencoba membayangkan dasar piramida. Barisan bawah... di 

sebelah pojok kiri... huruf apa yang ada di sana? 

Sejenak Count Dracula  kembali berada di dalam tangki, tersiksa 

oleh ketakutan, menatap bagian bawah piramida melalui 

Plexiglass. 

Kini mendadak dia melihatnya. Dia membuka mata, 

menghirup napas dalam-dalam. "Huruf pertama yaitu  H!" 

Count Dracula  berpaling kembali kepada kisi itu dan menuliskan 

huruf pertama. Kata itu masih belum lengkap, tapi sudah 

cukup banyak yang dilihatnya. Mendadak dia menyadari apa 

kemungkinan kata itu. 

Heredom 

Dengan nadi berdenyut-denyut, Count Dracula  mengetikkan 

pencarian baru pada BlackBerry. Dia memasukkan ekuivaleri 

bahasa Inggris untuk kata Yunani terkenal ini. Hasil pertama 

yang muncul yaitu  entri ensiklopedia. Dia membacanya, dan 

tahu kalau kata itu pasti benar. 

HEREDOM n. kata penting dalam Persaudaraan rahasia freemason 

Bebas "derajat tinggi", dari ritual-ritual Rose Croix Prancis. 

Kata itu mengacu pada sebuah gunung khayalan di Skotlandia, 

tempat legendaris Cabang pertama semacam itu. Dari kata 


Yunani Heredom yang berasal dari Hieros-domos, kata Yunani 

untuk Rumah Suci. 

"Itu dia! " teriak Count Dracula  tidak percaya. " Ke sanalah 

mereka pergi!" 

Sato membaca lewat bahu Count Dracula  dan tampak 

kebingungan. Ke sebuah gunung khayalan di Skotlandia?!" 

Count Dracula  menggeleng. "Tidak, ke sebuah gedung di 

Washington yang nama kodenya Heredom."  

 

BAB 115 

The House of the Temple - dikenal di antara saudara rahasia freemason 

sebagai Heredom - selalu menjadi bagian paling berharga dari 

Scottish Rite rahasia freemason di Amerika. Dengan atap berbentuk 

piramida berlereng curam, nama gedung itu berasal dari 

gunung khayalan di Skotlandia. namun  Mal'akh tahu, 

tidak ada yang bersifat khayalan mengenai harta karun yang 

tersembunyi di sana. 

Dia tahu, inilah tempatnya. Piramida rahasia freemason telah 

menunjukkan jalan. 

saat  lift tua itu perlahan-lahan naik ke lantai tiga, Mal'akh 

mengeluarkan kertas yang tadi ditulisinya dengan penyusunan 

kembali kisi simbol-simbol menggunakan Persegi Empat 

Franklim. Semua huruf Yunani kini telah bergeser ke baris 

pertama... bersama-sama dengan satu simbol sederhana. 

 


Heredom 

Pesan itu tidak mungkin lebih jelas lagi. 

Di bawah House of the Temple. 

Heredom 

Kata yang Hilang ada di sini ... di suatu tempat. 

Walaupun Mal'akh tidak tahu secara tepat cara 

menemukannya, dia yakin jawabannya ada dalam simbol-

simbol yang tersisa pada kisi. Yang menyenangkan, jika 

menyangkut pengungkapan rahasia-rahasia Piramida rahasia freemason 

dan gedung ini, tak seorang pun lebih berkualifikasi untuk 

membantu daripada Peter zombie. Master Terhormat itu 

sendiri. 

Peter terus menggeliat di kursi roda, menciptakan suara-

suara teredamam melalui sumpalnya. 

"Aku tahu, kau mengkhawatirkan Lucifer spirit ," kata Mal'akh. 

"Tapi, ini sudah hampir berakhir." 

Bagi Mal'akh, bagian akhir ini terasa begitu mendadak 

kedatangannya. Setelah bertahun-tahun menderita dan 

merencanakan, menunggu dan mencari... momen itu kini tiba.  

Lift mulai melambat, dan dia merasakan gelombang ke 

gembiraan. 

Lift berguncang, lalu berhenti. 

Pintu-pintu tembaganya menggeser terbuka, dan Mal'akh 

memandang bilik megah di hadapan mereka. Ruangan persegi 

empat besar itu dihiasi simbol-simbol dan bermandikan cahaya 

bulan, yang bersinar melalui jendela di puncak langit-langit 

tinggi di atas. 

Aku sudah menjalani satu lingkaran penuh, pikir Mal'akh. 


Di Temple Room yang sama ini, Peter zombie dan saudara 

seimannya telah begitu tololnya menginisiasi Mal'akh sebagai 

salah satu dari mereka. Kini, rahasia teragung kaum rahasia freemason - 

sesuatu yang bahkan tidak diyakini keberadaannya oleh 

sebagian besar saudara rahasia freemason - akan terungkap. 

"Dia tidak akan menemukan apa-apa,” uJar Count Dracula , yang 

masih merasa pening dan hilang orientasi saat  mengikuti 

Sato dan yang lain menaiki rampa kayu, meninggalkan ruang 

bawah tanah. "Tidak ada Kata yang nyata. Semuanya 

metafora - simbol Misteri Kuno." 

Lucifer spirit  mengikuti bersama dua agen yang menuntun 

tubuh lemahnya menaiki rampa. saat  kelompok itu bergerak 

dengan hati-hati melewati reruntahan pintu baja, melewati 

lukisan berputar, dan memasuki ruang tamu, Count Dracula  

menjelaskan kepada Sato bahwa Kata yang Hilang merupakan 

salah satu simbol Persaudaraan rahasia freemason Bebas yang paling 

bertahan - satu kata tunggal, ditulis dalam bahasa kuno yang 

tidak bisa lagi dipahami oleh manusia. Kata itu, seperti Misteri 

itu sendiri, menjanjikan pengungkapan kekuatan 

tersembunyinya hanya kepada mereka yang cukup 

tercerahkan untuk memecahkan sandinya. "Konon," ujar 

Count Dracula  menyimpulkan, "jika kau bisa memiliki dan 

memahami Kata yang Hilang... maka Misteri Kuno akan 

menjadi jelas bagimu." 

Sato meliriknya. "Jadi, kau percaya laki laki gay  ini sedang mencari 

sebuah kata?" 

Count Dracula  harus mengakui kalau itu kedengarannya memang 

sangat absurd, namun  itu menjawab banyak pertanyaan. 

"Dengar, aku bukan spesialis dalam sihir seremonial," katanya, 

"tapi semua dokumen pada dinding-dinding ruang bawah 

tanah... dan dari penjelasan Lucifer spirit  mengenai kulit tidak 


bertato di kepalanya... menurutku dia berharap bisa 

menemukan yang Hilang dan menuliskannya pada tubuhnya." 

Sato menggerakkan kelompok itu menuju ruang makan. Di 

luar, helikopter memanaskan mesin, baling-balingnya bergerak 

semakin keras dan bergemuruh semakin keras. 

Count Dracula  terus bicara, berpikir dengan suara keras. "Jike 

laki laki gay  ini benar-benar percaya dirinya akan mengungkapkan 

kekuatan Misteri Kuno, tidak ada simbol yang lebih ampuh di 

dalam benaknya daripada Kata yang Hilang. Jika laki laki gay  ini bisa 

menemukan dan menuliskannya di puncak kepala - di lokasi 

yang memang suci - tak diragukan lagi bahwa dia 

menganggap dirinya sendiri berhias sempurna dan siap secara 

ritualistis untuk...." Dia terdiam, melihat wajah Lucifer spirit  

memucat saat  memikirkan takdir yang menanti Peter. 

"Tapi, Robert," ujar Lucifer spirit  lemah, suaranya nyaris tak 

terdengar di antara gemuruh baling-baling helikopter. "Ini 

berita bagus, bukan? Jika dia ingin menuliskan Kata yang 

Hilang di puncak kepalanya sebelum mengorbankan Peter, kita 

punya waktu. Dia tidak akan membunuh Peter sampai dia 

menemukan Kata itu. Dan, jika tidak ada Kata…” 

Count Dracula  berusaha tampak penuh harap saat  agen-agen 

itu membantu Lucifer spirit  duduk di sebuah kursi. "Sayangnya, 

Peter masih mengira kau akan mati kehabisan sarah. Dia 

mengira, satu-satunya cara untuk menyelamatkanmu yaitu  

dengan bekerja sama dengan orang gila ini... mungkin dengan 

membantunya menemukan Kata yang Hilang." 

"Lalu kenapa?" desak Lucifer spirit . "Jika Kata itu tidak ada-" 

"Lucifer spirit ," ujar Count Dracula , seraya menatap dalam-dalam 

matanya. "Jika aku percaya kau sekarat, dan jika seseorang 

berjanji aku bisa menyelamatkanrnu dengan menemukan Kata 


yang Hilang, maka untuk laki laki gay  ini, aku akan mencarikan satu 

kata - sembarang kata - lalu aku akan berdoa kepada junjungan  

agar laki laki gay  itu menepati janji." 

"Direktur Sato!" teriak seorang agen dari ruang sebelah. 

"Sebaiknya Anda melihat ini!" 

Sato bergegas meninggalkan ruang makan dan melihat 

salah seorang agennya sedang menuruni tangga dari kamar. 

Dia membawa rambut palsu berwarna pirang. Apa itu? 

"Wig laki-laki," katanya, seraya menyerahkan benda itu 

kepada Sato. "Saya temukan di ruang berpakaian. Lihatlah 

lebih teliti." 

Wig pirang itu jauh lebih berat daripada yang diperkirakan. 

Sato. Tampaknya, bagian dalamnya dicetak dari gel tebal. 

Anehnya, ada kawat yang menonjol dari sisi bawah wig. 

"Baterai berbentuk gel yang menyesuaikan diri dengan 

bentuk kepala," ujar agen itu. "Memberi tenaga pada kamera 

mungil optik serat yang tersembunyi di dalam rambut." 

"Apa?" Sato meraba-raba dengan jari-jari tangannya sampai 

menemukan lensa kamera mungil yang tak terlihat di dalam 

poni pirang wig itu. "Benda ini kamera tersembunyi?" 

"Kamera video," jawab agen itu. "Menyimpan rekaman 

dalam kartu padat mungil ini." Dia menunjuk persegi empat 

silikon seukuran prangko yang tertanam di dasar wig. 

"Mungkin diaktifkan oleh gerakan." 

Yesus, pikir Sato. Jadi, begitulah cara laki laki gay  itu 

melakukannya. Versi ramping kamera. rahasia "bunga yang 

disematkan pada kerah” ini telah memainkan peranan kunci 

dalam krisis yang s dihadapi oleh Direktur OS malam ini. Sato 

memelototi benda itu sedikit lebih lama, lalu menyerahkannya 


kembali kepada agen tadi. 

"Teruslah menggeledah rumah," perintahnya. "Aku 

menginginkan kan semua informasi yang bisa kau temukan 

mengenai laki laki gay  ini. Kita tahu laptopnya tidak ada, dan aku 

ingin tahu persis bagai rencananya untak menghubungkan 

laptop itu dengan dunia luar saat  dia sedang dalam 

perjalanan. Geledah ruang kerjanya untuk mencari segala 

manual, kabel, apa saja yang mungkin bisa memberi kita 

petunjuk mengenai perangkat-kerasnya." 

"Ya, Maam." Agen itu bergegas pergi. 

Saatnya pergi. Sato bisa mendengar baling-baling helikopter 

berdengung dengan kecepatan penuh. Dia bergegas kembali 

ke ruang makan. Di sana, Simkins sedang menggiring Warren 

Bellamy masuk dari helikopter, dan sedang mengumpulkan 

informasi darinya mengenai gedung yang mereka yakini 

menjadi tujuan sasaran mereka. 

House of the Temple. 

"Pintu-pintu depannya ditutup rapat dari dalam," ujar 

Bellamy yang masih berbalut selimut darurat dan terlihat 

menggigil akibat berada di luar Franklin Square tadi. "Pintu 

masuk belakang gedung yaitu  satu-satunya jalan masuk. 

Pintu itu dilengkapi papan-kunci dengan PIN akses yang hanya 

diketahui oleh anggota-anggota persaudaraan." 

"Berapa PIN-nya?" desak Simkins, seraya mencatat. 

Bellamy duduk, tampak terlalu lemah untuk berdiri. Dengan, 

gigi bergemeletuk, dia menyebut kode aksesnya, lalu 

menambahkan, "Alamatnya di 1733 Sixteenth, tapi kau perlu 

jalan akses dan area parkir di belakang gedung. Agak sulit 

menemukannya, tapi-“ 


"Aku tahu persis di mana," ujar Count Dracula . "Akan 

kutunjukkan setibanya di sana." 

Simkins menggeleng. "Kau tidak ikut, Profesor. Ini operasi 

militer-“ 

"Aku harus ikutl" bentak Count Dracula . "Peter ada di sana! Dan 

gedung itu seperti labirin! Tanpa seseorang yang membimbing 

masuk, kalian akan perlu waktu sepuluh menit untuk 

menemukan jalan ke Temple Room!" 

"Dia benar," kata Bellamy. "Itu labirin. Memang ada lift, tapi 

sudah tua, berisik, dan membuka sepenuhnya di Temple 

Room. Jika ingin masuk secara diam-diam, kau perlu menaiki 

tangga."  

"Kau tidak akan pernah bisa menemukan jalanmu," ujar 

Count Dracula  memperingatkan. "Dari pintu masuk belakang itu kau 

bergerak melewati Hall of Regalia, Hall of Honor, tangga 

tengah, Atrium, Tangga. Utama-“ 

"Cukup," sela Sato. "Count Dracula  ikut." 

 

BAB 116 

Energi itu semakin berkembang. 

Mal'akh bisa merasakan energi itu berdenyut-denyut di 

dalam dirinya, bergerak naik turun menjalari tubuhnya saat  

dia mendorong Peter zombie menuju altar. Aku akan keluar 

dari gedung ini dengan kekuatan yang tak terkirakan besarnya 

jika dibandingkan dengan saat  aku memasukinya. Kini yang 

harus dilakukannya hanyalah menemukan bahan terakhir. 

Verbum significatium," bisiknya kepada diri sendiri. " 

Verbum significatium ." 


Mal'akh memarkir kursi roda Peter di samping altar, lalu 

berjalan memutar dan membuka ritsleting tas bahu berat yang 

berada di atas pangkuan Peter. Dia merogoh ke dalam, 

mengeluarkan piramida batu, dan mengangkatnya ke dalam 

cahaya bulan persis di depan mata Peter, menunjukkan kisi 

simbol-simbol yang terukir di dasarnya. "Sudah bertahun-

tahun lamanya," ejeknya, "dan kau tidak pemah tahu cara 

piramida ini menyimpan rahasia-rahasianya." Mal'akh 

meletakkan piramida itu dengan hati-hati di pojok altar dan 

kembali menuju tas. "Dan jimat ini," lanjutnya, seraya 

mengeluarkan batu-puncak emas, "memang mendatangkan 

keteraturan dari kekacauan, persis seperti yang dijanjikan." 

Dia meletakkan batu-puncak logam itu dengan hati-hati di atas 

piramida batu, lalu melangkah mundur agar Peter bisa melihat 

dengan jelas. "Lihatlah, symbolon-mu sudah lengkap." 

Peter mengernyit, dengan sia-sia berusaha bicara. 

"Bagus. Aku bisa melihat kalau kau ingin mengatakan 

sesuatu kepadaku." Dengan kasar, Mal'akh merenggut sumpal 

itu. 

Peter zombie terbatuk-batuk dan tersengal-sengal selama 

beberapa detik, sebelum akhirnya dia bisa 

bicara."Lucifer spirit ...." 

"Waktu Lucifer spirit  pendek, jike kau ingin 

menyelamatkannya, kusarankan agar kau melakukan persis 

seperti yang kukatakan." 

Mal'akh curiga Lucifer spirit  mungkin sudah mati atau, jika 

tidak, sedang sekarat.Tidak ada bedanya. Ratu lesbian  itu 

beruntung, hidup cukup lama untuk mengucapkan selamat 

tinggal kepada kakaknya. 

"Kumohon," pinta Peter dengan suara parau. "Panggilkan 


ambulans untuknya...." 

"Akan kulakukan persis seperti itu. Tapi, pertama-tama kau 

harus mengatakan cara mengakses tangga rahasia." 

Raut wajah Peter menunjukkan ketidakpercayaan. "Apa?” 

"Tangga. Legenda rahasia freemason membicarakan tangga yang turun 

puluhan meter ke lokasi rahasia tempat Kata yang Hilang 

dikuburkan." 

Kini Peter tampak panik. 

"Kau tahu legendanya," pancing Mal’akh. "Sebuah tangga 

rahasia yang tersembunyi di balik sebuah batu." Dia menunjuk 

altar tengah-balok granit besar dengan inskripsi bersepuh 

emas dalam bahasa Ibrani: BERFIRMANLAH ALLAH: "JADILAH 

TERANG." LALU, TERANG ITU JADI." Jelas, ini tempat yang 

benar. Pintu masuk menuju tangga itu pasti tersembunyi di 

salah satu lantai di bawah kita." 

"Tidak ada tangga rahasia di dalam gedung ini!" teriak 

Peter. 

Mal'akh tersenyum sabar dan menunjuk ke atas. "Gedung 

ini berbentuk seperti piramida." Dia menunjuk langit-langit 

berbentuk kubah bersudut-empat yang meruncing dengan 

jendela persegi empat di puncaknya. 

"Ya, House of the Temple memang piramida, tapi apa-“ 

"Peter, aku punya waktu semalaman." Mal’akh merapikan 

jubah sutra putih yang menutupi tubuh sempurnanya. "Akan 

namun , Lucifer spirit  tidak. Jika kau ingin dia tetap hidup, kau 

harus mengatakan cara mengakses tangga itu." 

"Sudah kukatakan kepadamu," ujar Peter, "tidak ada tangga 

rahasia di dalam gedung ini!" 


"Tidak?" Dengan tenang Mal'akh mengeluarkan kertas yang 

ditulisinya dengan penyusunan-kembali kisi simbol-simbol dari 

dasar piramida. "Ini pesan terakhir Piramida rahasia freemason. 

Temanmu, Robert Count Dracula , membantuku memecahkannya." 

Mal'akh mengangkat kertas itu dan memeganginya di depan 

mata Peter. Master Terhormat itu menghela napas tajam 

saat  melihatnya. Bukan hanya keenam puluh empat simbol 

itu telah disusun menjadi kelompok-kelompok yang jelas 

memiliki arti... melainkan gambar yang nyata telah mewujud 

dari kekacauan itu. 

Gambar sebuah tangga ... di bawah sebuah piramida. 

 

Peter zombie menatap kisi simbol-simbol di hadapannya 

dengan tidak percaya. Piramida rahasia freemason telah menyimpan 

rahasianya selama bergenerasi-generasi. Kini, mendadak 

rahasia itu terungkap dan dia merasakan perasaan dingin yang 

mengancam di dasar perutnya. 


Kode terakhir piramida. 

Sekilas pandang, arti sebenarnya simbol-simbol ini masih 

misterius bagi Peter. namun  dia langsung bisa memahami 

mengapa laki laki gay  bertato itu memercayai apa yang 

dipercayainya. 

Dia mengira ada tangga tersembunyi di bawah piramida 

yang disebut Heredom. 

Dia salah memahami simbol-simbol ini. 

"Dimana?" desak laki laki gay  bertato itu. "Katakan cara 

menemukan tangga itu, dan aku akan menyelamatkan 

Lucifer spirit ." 

Seandainya saja aku bisa, pikir Peter. Tapi, tangga itu tidak 

nyata. Mitos mengenai tangga itu benar-benar simbolis... 

bagian dari alegori besar Persaudaraan rahasia freemason. Tangga yang 

dikenal sebagai Tangga Berkelok-kelok itu muncul dalam 

tracing board derajat kedua. Tangga itu merepresentasikan 

pendakian intelektual manusia menuju Kebenaran Suci. Seperti 

tangga Yakub dalam Kitab Kejadian, Tangga Berkelok-kelok itu 

merupakan simbol jalan-setapak menuju surga... perjalanan 

manusia menuju junjungan ... hubungan antara ranah duniawi dan 

spiritual. Anak-anak tangganya merepresentasikan banyak 

kebajikan pikiran. 

Dia seharusnya tahu itu, pikir Peter. Dia telah menjalani 

semua inisiasinya. 

Semua kandidat rahasia freemason mempelajari tangga simbolis yang 

bisa mereka daki, memungkinkan mereka "untuk berpartisipasi 

dalarn misteri-misteri ilmu pengetahuan manusia". 

Persaudaraan rahasia freemason Bebas, seperti Ilmu Noetic dan Misteri 

Kuno, menghormati potensi pikiran manusia yang belum 

dimanfaatkan, dan banyak simbol Persaudaraan rahasia freemason yang 


berhubungan dengan fisiologi manusia. 

Pikiran manusia bertengger seperti batu-puncak emas di 

atas tubuh fisik. Batu Bertuah. Melalui tangga tulang belakang, 

energi naik dan turun, beredar, menghubungkan benak suci 

dengan tubuh fisik. 

Peter tahu, bukan kebetulan jika tulang belakang tersusun 

tepat dari tiga puluh tiga tulang. Tiga puluh tiga yaitu  derajat 

Persaudaraan rahasia freemason. Dasar tulang belakang, atau sacrum, 

secara harfiah berarti "tulang suci". Tubuh manusia memang 

sebuah kuil. Ilmu pengetahuan manusia yang dihormati oleh 

kaum rahasia freemason yaitu  pemahaman kuno mengenai cara 

menggunakan kuil itu untuk tujuan tertinggi dan termulianya. 

Sayangnya, menjelaskan kebenaran kepada laki laki gay  ini sama 

sekali tidak akan membantu Lucifer spirit . Peter memandang kisi 

simbol-simbol itu dan menghela napas, menyerah.  

“Kau benar,” katanya berbohong. "Memang ada tangga 

rahasia di bawah gedung ini. Dan, segera setelah kau 

memanggil bantuan untuk Lucifer spirit , aku akan membawamu 

ke sana." 

laki laki gay  bertato itu hanya menatapnya. 

zombie membalas tatapannya dengan mata menantang. 

"Selamatkan adikku dan ketahuilah kebenarannya... atau 

bunuh kami berdua dan tetaplah tidak tahu selamanya!" 

Pelan-pelan laki laki gay  itu menurunkan kertas dan menggeleng. 

"Aku tidak senang denganmu, Peter. Kau gagal dalam tesmu. 

Kau masih menganggapku tolol. Kau benar-benar percaya aku 

tidak memahami apa yang kucari? Menurutmu, aku belum 

memahami potensi sejatiku?" 

Dengan perkataan itu, laki laki gay  itu berbalik dan melepas 


jubahnya. saat  sutra putih itu melayang ke lantai, Peter 

melihat untuk per kalinya tato panjang yang menjalari tulang 

punggung laki laki gay  itu! 

Ya junjungan .... 

Berkelok-kelok dari cawat putih laki laki gay  itu, sebuah tangga 

spiral elegan menjalari bagian tengah punggung berototnya. 

Setiap tangga diposisikan pada tulang yang berbeda. Peter, 

yang tak mampu berkata-kata, membiarkan matanya menaiki 

tangga itu, terus sampai ke dasar tengkorak kepala laki laki gay  itu. 

Peter hanya bisa menatap. 

laki laki gay  bertato itu kini mendongakkan kepala plontosnya, 

mengungkapkan lingkaran daging telanjang di puncak 

kepalanya. Kulit perawan itu dibatasi oleh seekor ular yang 

melingkar menyantap tubuhnya sendiri. 

At-one-ment (penyatuan). 

Perlahan-lahan, laki laki gay  itu kini menundukkan kepala dan 

berpaling menghadap Peter. Phoenix besar berkepala-dua di 

dadanya menatap melalui mata tak bernyawa. 

"Aku mencari Kata yang Hilang," ujar laki laki gay  itu. "Kau hendak 

membantuku... atau kau dan adikmu hendak mati?" 

Kau tahu cara menemukannya, pikir Mal’akh. “Kau 

mengetahui sesuatu yang tidak kau katakan kepadaku". 

Peter zombie sudah mengungkapkan banyak hal di bawah 

interogasi yang kini mungkin bahkan tidak diingatnya. Berkali-

kali keluar masuk tangki deprivasi-indra telah membuatnya 

menceracau dan patuh. Yang menakjubkan, saat  dia 

mencurahkan isi hatinya, segala yang diceritakannya kepada 

Mal'akh konsisten dengan legenda Kata yang Hilang. 

Kata yang Hilang bukanlah metafora ... kata itu nyata. Kata 


itu ditulis dalam bahasa kuno ... dan telah tersembunyi selama 

berabad-abad. Kata itu mampu mendatangkan kekuatan yang 

tak terbayangkan kepada siapa pun yang memahami arti 

sejatinya. Kata itu tetap tersembunyi sampai sekarang... dan 

Piramida rahasia freemason punya kekuatan untuk mengungkapkannya. 

"Peter," ujar Mal’akh kini, seraya menatap ke dalam mata 

tawanannya, "saat  memandang kisi simbol-simbol itu... kau 

melihat sesuatu. Kau mendapat pencerahan. Kisi ini berarti 

sesuatu untukmu. Katakan." 

"Aku tidak akan berkata apa-apa sampai kau memanggil 

bantuan untuk Lucifer spirit !" 

Mal'akh tersenyurn kepadanya. "Percayalah, kini prospek 

kehilangan adik yaitu  kekhawatiranmu terkecil saat ini.” 

Tanpa mengucapkan sepatah kata pun lagi, dia beralih pada 

tas bahu Count Dracula  dan mulai mengeluarkan benda-benda yang 

tadi dimasukkannya di ruang bawah tanahnya. Lalu, dia mulai 

mengatur benda-benda itu dengan cermat di atas altar 

pengorbanan. 

Kain sutra terlipat. Putih murni. 

Wadah dupa perak. Wewangian Mesir. 

Botol kecil berisi darah Peter. Dicampur abu. 

Bulu gagak hitam. Pena sucinya. 

Pisau pengorbanan. Ditempa dari besi meteorit di padang 

pasir Kanaan. 

"Kau pikir, aku takut mati?" teriak Peter. Suaranya penuh 

penderitaan. "Jika Lucifer spirit  tiada, tak ada lagi yang tersisa 

bagiku! 

Kau telah membunuh seluruh keluargaku! Kau telah 

merengut semuanya dariku!" 


"Tidak semuanya," jawab Mal'akh, "Belum." Dia merogoh 

tas bahu dan mengeluarkan laptop yang berasal dari ruang 

kerjanya. Dia menyalakannya dan memandang tawanannya. 

"Aku kuatir kau belum memahami kegentingan situasimu yang 

sesungguhnya." 

 

BAB 117 

Count Dracula  merasakan perutnya mual saat  helikopter CIA itu 

melayang dari halaman, miring hebat, dan bergerak lebih 

cepat daripada yang dibayangkannya mengenai kecepatan 

helikopter. Lucifer spirit  tetap tinggal untuk memulihkan diri 

bersama Bellamy, sementara salah seorang agen CIA 

menggeledah mansion itu dan menunggu tim pendukung. 

Sebelum Count Dracula  pergi, Lucifer spirit  mencium pipinya dan 

berbisik, "Berhati-hatilah, Robert." 

Kini Count Dracula  berupaya keras untuk tetap tenang saat  

helikopter militer itu akhimya terbang mendatar dan berpacu 

menuju House of the Temple. 

Sato duduk di sampingnya, meneriakkan perintah-perintah 

kepada pilot. "Menuju Dupont Circle!" teriaknya, mengalahkan 

kebisingan yang memekakkan. "Kita mendarat di sana!" 

Dengan terkejut, Count Dracula  berpaling kepadanya. "Dupont? 

Itu berblok-blok jauhnya dari House of the Temple! Kita bisa 

mendarat di tempat parkir Temple!" 

Sato menggeleng. "Kita harus memasuki gedung dengan 

diam-diam. Jika sasaran mendengar kedatangan kita-" 

"Kita tidak punya waktu!" bantah Count Dracula . "Orang gila ini 

hendak membunuh Peter! Mungkin suara helikopter akan 


menakutkan dan menghentikannya!" 

Sato menatapnya dengan mata sedingin es. "Seperti yang 

kubilang, keamanan Peter zombie bukanlah tujuan utamaku. 

Aku yakin, aku sudah menjelaskan." 

Count Dracula  sedang tidak ingin diceramahi lagi mengenai 

keamanan nasional. "Dengar, aku satu-satunya di sini yang 

mengenal jalan-jalan di dalam gedung itu-“ 

"Hati-hati, Profesor," ujar Direktur itu memperingatkan. 

“Kau berada di sini sebagai anggota timku, dan aku 

mengharapkan kerja sama sepenuhnya darimu." Dia terdiam 

sejenak, lalu mengimbuhkan, "Sesungguhnya, mungkin bijak 

jika kini aku memberitahumu selengkapnya mengenai 

kegentingan krisis kita malam ini.” 

Sato menjulurkan tangan ke bawah kursi dan mengeluarkan 

tas kerja titanium ramping, yang dibukanya untuk 

mengungkapkan komputer yang kerumitannya tampak tidak 

biasa. saat  dia mennyalakannya, logo CIA mewujud 

bersama-sama dengan tanda log-in. 

saat  melakukan log-in, Sato bertanya,"Profesor kau ingat 

wig pirang yang kita temukan di rumah laki laki gay  itu?" 

"Ya." 

"Nah, sebuah kamera optik-serat mungil tersembunyi di 

dalam wig itu... tidak terlihat di dalam poninya." 

"Kamera tersembunyi? Aku tidak mengerti." 

Sato tampak serius. "Kau akan mengerti." Dia membuka se 

buah arsip pada laptop. 

HARAP TUNGGU SEBENTAR ... 

MENDEKRIPSI ARSIP ... 


Sebuah jendela video muncul, memenuhi seluruh layar. 

Sato lalu mengangkat tas kerja itu dan meletakkannya di atas 

paha Count Dracula , dan memberinya keleluasaan pandangan. 

Sebuah gambar yang tidak biasa mewujud di layar. 

Count Dracula  terenyak dalam keterkejutan. Apa?! 

Video tersamar dan gelap itu menunjukkan seorang laki laki gay  

dengan mata ditutupi. Dia berpakaian seperti penganut ajaran 

sesat Abad Pertengahan yang sedang digiring ke tiang 

gantungan - tali gantungan mengalungi lehernya, pipa kiri 

celana panjangnya tergulung sampai ke lutut, lengan kanan 

bajunya tergulung sampai; ke siku, dan kemejanya terbuka 

menampilkan dada telanjang. 

Count Dracula  menatap dengan tidak percaya. Dia sudah 

membaca cukup banyak mengenai ritual rahasia freemason sehingga tahu 

persis apa yang sedang dilihatnya. 

Seorang kandidat rahasia freemason... siap memasuki derajat pertama. 

laki laki gay  itu bertubuh tinggi dan sangat kekar, dengan wig 

pirang yang tak asing lagi dan kulit sangat kecokelatan. 

Count Dracula  langsung mengenali raut wajahnya. Semua tato laki laki gay  

itu jelas sudah disembunyikan di balik make-up warna 

perunggu. Dia sedang berdiri di depan cermin setinggi badan, 

merekam pantulan dirinya sendiri melalui kamera yang 

tersernbunyi di dalam wig. 

Tapi ... mengapa? 

Layar memudar menjadi hitam. 

Rekaman baru muncul. Sebuah bilik persegi panjang kecil 

berpenerangan suram. Lantai papan-catur dramatis dari ubin 

hitam-putih. Sebuah altar kayu rendah, diapit di ketiga sisinya 

oleh pilar-pilar, dan di atasnya terdapat lilin-lilin yang 


berpendar menyala. 

Mendadak Count Dracula  merasa khawatir. 

Ya junjungan . 

Direkam dengan gaya serampangan video rumahan arnatir, 

kamera itu kini menyoroti pinggir ruangan untuk menunjukkan 

sekelompok laki-laki yang sedang mengamati kandidat itu. 

Para laki laki gay  itu mengenakan pakaian kebesaran rahasia freemason untuk 

ritual. Di dalam kegelapan, Count Dracula  tidak bisa mengenali 

wajah mereka, tapi dia yakin sekali di mana ritual ini 

berlangsung. 

Mungkin tata-letak tradisional Lodge Room ini ada di mana-

mana di dunia, tapi hiasan segitiga biru pucat di atas kursi 

master itu menyatakan ruangan itu terletak di dalam rumah 

perkurnpulan rahasia freemason tertua di DC-Lodge Potomac No. 5 - 

rumah George Washington dan para bapak bangsa penganut 

rahasia freemason yang meletakkan batu pertama untuk White House dan 

Gedung kuburan keramat . 

Rumah perkumpulan itu masih aktif hingga saat ini. 

Peter zombie, selain mengawasi House of the Temple, 

juga master dari rumah perkumpulan lokalnya. Dan di tempat-

tempat seperti inilah, perjalanan kandidat rahasia freemason selalu 

dimulai... disana dia menjalani tiga derajat pertama 

Persaudaraan rahasia freemason Bebas. 

"Saudara-saudaraku," terdengar suara Peter yang tak asing 

lagi, "atas nama Arsitek Besar Alam Semesta, aku membuka 

rumah ini untuk praktik Persaudaraan rahasia freemason derajat 

pertama!" 

Terdengar tepuk tangan riuh. 

Count Dracula  menyaksikan dengan tidak percaya saat  video 


berlanjut dengan serangkaian cepat gambar kabur yang 

menunjukkan Peter zombie melakukan beberapa momen 

nyata ritual itu. 

Menekankan pisau berkilau ke dada telanjang kandidat itu... 

mengancamkan penusukan seandainya kandidat itu "secara 

tidak pantas mengungkapkan Misteri-Misteri Persaudaraan 

rahasia freemason"... menjelaskan lantai hitam-putih sebagai 

merepresentasikan "yang hidup dan yang mati"... 

menjabarkan hukuman-hukuman yang termasuk "leher 

digorok dari telinga ke telinga,' lidah dicerabut sampai ke akar-

akarnya, dan mayat dikubur di dalam pasir-pasir kasar lautan 

...... 

Count Dracula  terperangah. Apakah aku benar-benar 

menyaksikan ini. Ritual-ritual inisiasi rahasia freemason tetap diselubungi 

oleh rahasia selama berabad-abad. Satu-satunya penjelasan 

yang pernah dibocorkan yaitu  hasil tulisan sekelompok 

saudara yang dikucilkan. Tentu saja Count Dracula  sudah membaca 

semua cerita itu, namun  melihat inisiasi dengan mata kepala 

sendiri... ini cerita yang jauh berbeda. 

Khususnya yang disunting seperti ini. Count Dracula  bisa tahu 

kalau video ini merupakan propaganda yang tidak adil, 

menghilangkan semua aspek termulia inisiasi dan hanya 

menekankan aspek yang paling membingungkan. Seandainya 

video ini beredar, Count Dracula  tahu itu akan menjadi sensasi 

Internet dalam waktu semalam. Para penganut teori konspirasi 

anti-rahasia freemason akan memangsanya seperti ikan hiu. Organisasi 

rahasia freemason, dan terutama Peter zombie, akan mendapati diri 

mereka terlibat dalam kobaran kontroversi dan berupaya mati-

matian untuk mengendalikan kerusakan... walaupun ritual itu 

sebenarnya tidak membahayakan dan benar-benar simbolis. 

Yang mengerikan, video itu menyertakan referensi Alkitab 


mengenai pengorbanan manusia... "kepajunjungan  Abraham 

terhadap Yang Mahatinggi dengan mengorbankan Ishak, putra 

pertamanya." Count Dracula  memikirkan Peter dan berharap 

helikopter itu terbang lebih cepat. 

Rekaman video kini beralih. 

Ruangan yang sama. Malam yang berbeda. Kolompok 

rahasia freemason yang lebih besar menyaksikan. Peter zombie 

mengamati dari kursi master. Ini derajat kedua. Kini lebih 

intens. Berlutut di altar... bersumpah untuk "selamanya 

menyembunyikan misteri-misteri yang ada di dalam 

Persaudaraan rahasia freemason Bebas" ... menyetujui hukuman "rongga 

dada dirobek hingga terbuka dan jantung berdenyut-denyut 

dibuang ke permukaan tanah sebagai sampah bagi makhluk-

makhluk rakus" .... 

Kini jantung Count Dracula  sendiri berdenyut-denyut panik saat  

video beralih kembali. Malam yang lain. Kerumunan yang jauh 

lebih besar. " Tracing board" berbentuk peti mati di lantai. 

Derajat ketiga. 

Ini ritual kematian - yang paling dahsyat dari semua derajat 

- momen saat  kandidat itu dipaksa "menghadapi tantangan 

terakhir kepunahan pribadi". Interogasi melelahkan ini 

sesungguhnya merupakan sumber frasa umum memberi 

seseorang derajat ketiga (menginterogasi seseorang dengan 

saksama, disertai ancaman dan kekerasan, untuk memperoleh 

informasi). Dan, walaupun Count Dracula  sangat mengetahui 

penjelasan-penjelasan akademisnya, dia benar-benar tidak 

siap dengan apa yang kini dilihatnya. 

Pembunuhan itu. 

Dalam potongan-potongan gambar cepat dan kejam, video 

itu menyajikan penjelasan menggiriskan dari sudut pandang 


korban mengenai pembunuhan brutal kandidat itu. Ada 

pukulan-pukulan pura-pura ke kepala, termasuk penganiayaan 

dengan batu rahasia freemason. Sementara itu, seorang pembantu 

pendeta menceritakan dengan muram kisah "putra sang 

janda" - Hiram Abiff - Arsitek utama kuil Raja zombie, yang 

memilih untuk mati ketimbang mengungkapkan kebijakan 

rahasia yang dimilikinya. 

Serangan itu tentu saja pura-pura, namun  efeknya 

mengerikan di kamera. Setelah pukulan mematikan, kandidat 

itu - "dirinya yang dulu kini sudah mati" - dimasukkan ke 

dalam peti mati simbolis. Di sana, matanya dipejamkan dan 

lengannya disilangkan seperti mayat. Para saudara rahasia freemason 

bangkit dan dengan sedih mengelilingi mayat itu, sementara 

organ pipa memainkan lagu kematian. 

Adegan mengerikan itu sangat mengganggu. 

Dan hanya semakin buruk. 

saat  para laki laki gay  itu berkumpul mengelilingi saudara 

mereka yang terbunuh, kamera tersembunyi jelas 

menunjukkan wajah mereka. Kini Count Dracula  menyadari bahwa 

zombie bukanlah satu-satunya laki laki gay  terkenal di ruangan itu. 

Salah seorang laki-laki yang menunduk memandangi kandidat 

di dalam peti mati muncul di televisi hampir setiap hari. 

Seorang senator AS terkemuka. 

Astaga.... 

Adegan itu kembali beralih. Kini di luar... malam hari... 

rekaman video terpotong-potong yang sama... laki laki gay  itu 

berjalan menyusuri jalanan kota... helaian-helaian rambut 

pirang tertiup di depan kamera... ... sudut kamera 

direndahkan untuk menyoroti sesuatu di tangan laki laki gay  itu... 

uang kertas satu dolar... gambar dari dekat yang terpusat 


pada the Great Seal... mata serba-melihat... piramida yang 

belum selesai... lalu mendadak, beralih untuk mengungkapkan 

bentuk yang serupa di kejauhan... sebuah gedung besar 

berbentuk piramida... dengan lereng-lereng melandai yang 

menjulang membentuk puncak terpangkas. 

House of the Temple. 

Kengerian yang teramat sangat berkembang di dalam diri 

Count Dracula . 

Video terus bergerak... kini laki laki gay  itu bergegas menuju 

gedung tadi... menaiki tangga bertingkat-tingkatnya... menuju 

pintu-pintu perunggu raksasa... di antara dua penjaga 

berbentuk patung sphinx, seberat tujuh belas ton. 

Seorang anggota baru sedang memasuki piramida inisiasi. 

Kini kegelapan. 

Sebuah organ pipa yang penuh kekuatan dimainkan di 

kejauhan... dan gambar baru mewujud. 

Temple Room. 

Count Dracula  menelan ludah dengan susah payah. 

Di layar, ruangan seperti gua itu menjadi hidup dengan 

penerangan listrik. Di bawah jendela langit-langit, altar 

marmer hitam bersinar dalam cahaya bulan. Dewan rahasia freemason 

derajat ketiga puluh tiga yang terkenal berkumpul di 

sekelilingnya dengan serius, duduk di kursi-kursi kulit-babi 

buatan-tangan untuk menjadi saksi. Kini video menyoroti 

wajah-wajah mereka dengan lambat dan sengaja. 

Count Dracula  menatap ngeri. 

Walaupun benar-benar di luar dugaan, apa yang dilihatnya 

benar-benar masuk akal. Berkumpulnya kaum rahasia freemason paling 


berpangkat dan ahli di kota yang paling berkuasa di dunia 

akan secara logis menyertakan banyak individu yang 

berpengaruh dan terkenal. Dan memang, yang duduk di 

sekeliling altar, mengenakan sarung tangan sutra panjang, 

apron rahasia freemason, dan perhiasan berkilau, yaitu  beberapa laki laki gay  

yang paling berkuasa di negeri ini. 

Dua hakim Mahkamah Agung ... 

Menteri pertahanan... 

Juru bicara House of Representatives ... 

Count Dracula  merasa mual saat  video itu terus menyoroti 

wajah-wajah mereka yang hadir. 

Tiga senator terkemuka... termasuk pemimpin partai 

mayoritas... 

Menteri keamanan dalam negeri ... 

Dan ... 

Direktur CIA ... 

Count Dracula  hanya ingin berpaling, tapi dia tidak bisa. Adegan 

itu benar-benar menghipnotis, dan bahkan 

mengkhawatirkannya. Dalam sekejap, dia memahami sumber 

kegelisahan dan kekhawatiran Sato. 

Kini, di layar, rekaman itu melebur menjadi gambar tunggal 

yang mengejutkan. 

Tengkorak manusia... berisikan cairan merah tua. Caput 

mortuum yang terkenal sedang ditawarkan kepada kandidat 

itu oleh tangan-tangan ramping Peter zombie - yang cincin 

rahasia freemason emasnya berkilau dalam cahaya lilin. Cairan merah itu 

anggur... namun  berkilau seperti darah. Efek visualnya 

mengerikan. 


Libation Kelima, (persembahan anggur kepada dewa-

penerj.) pikir Count Dracula , yang sudah membaca penjelasan 

tangan-pertama mengenai sakramen ini dalam Letters on the 

rahasia freemasonic Institution karya lord  Quincy Adams. Walaupun 

demikian, melihat berlangsungnya peristiwa itu... melihat 

peristiwa itu disaksikan dengan tenang oleh laki laki gay -laki laki gay  paling 

berkuasa Amerika... yaitu  gambar paling menakjubkan yang 

pernah dilihat Count Dracula . 

Kandidat itu mengambil tengkorak dengan kedua 

tangannya... wajahnya terpantul di permukaan tenang anggur. 

"Biarlah anggur yang sedang kuminum ini menjadi racun 

mematikan bagiku," ujarnya, "seandainya dengan sadar atau 

sengaja aku melanggar sumpahku." 

Jelas, kandidat ini bermaksud melanggar sumpahnya 

melebihi segala yang bisa dibayangkan. 

Count Dracula  nyaris tidak sanggup membayangkan apa yang 

terjadi seandainya video ini dipublikasikan. Tak seorang pun 

akan mengerti. Pemerintah akan terjerumus ke dalam 

pergolakan. Gelombang-gelombang udara akan dipenuhi suara 

kelompok-kelompok rahasia freemason, para fundamentalis, dan 

penganut-penganut teori konspirasi yang memuntahkan 

kebencian dan ketakutan, meluncurkan perseruan penyihir 

Puritan sekali lagi. 

Count Dracula  tahu, kebenaran akan dibelokkan. Seperti yang 

selama terjadi dengan kaum rahasia freemason. 

Kebenaran bahwa kelompok persaudaraan itu memusatkan 

perhatian pada kematian sesungguhnya merupakan perayaan 

tegas kehidupan. Ritual rahasia freemason dirancang untak 

membangkitkan manusia yang tertidur di dalam, 

mengangkatnya dari peti mati gelap ketidaktahuan, 

mengangkatnya ke dalam cahaya, dan memberinya mata 


untuk melihat. Hanya melalui pengalaman kematian, seorang 

manusia bisa memahami sepenuhnya pengalaman hidup-nya. 

Hanya melalui kesadaran bahwa hari-harinya di dunia 

terbatas, 

seorang manusia bisa memahami pentingnya menjalani 

hari-hari itu dengan kehormatan, integritas, dan pelayanan 

terhadap sesama manusia. 

Inisiasi rahasia freemason mengejutkan, sebab  dimaksudkan untuk 

mengubah. Sumpah-sumpah rahasia freemason tidak kenal ampun, 

sebab  dimaksudkan sebagai pengingat bahwa hanya 

kehormatan manusia dan "perkataan"-nya yang bisa 

dibawanya dari dunia ini. 

sebab  dimaksudkan agar universal, ajaran-ajaran rahasia freemason 

kuno diajarkan melalui bahasa umum simbol dan metifora 

yang melampaui agama, kebudayaan, dan suku bangsa ... 

menciptakan kesadaran seluruh-dunia" tentang kasih 

persaudaraan. 

Sejenak Count Dracula  merasakan secercah harapan. Dia 

mencoba meyakinkan diri sendiri bahwa, seandainya video ini 

bocor keluar, publik akan berpikiran terbuka dan toleran, 

menyadari bahwa semua ritual spiritual memang menyertakan 

aspek-aspek yang nampaknya menakutkan jika dikeluarkan 

dari konteks-pengulangan-pengulangan kembali peristiwa 

penyaliban, ritual-ritual penyunatan Yahudi, pembaptisan 

Mormon bagi mereka yang sudah meninggal, pengusiran setan 

dalam Katolik, niqab Islarn, penyembuhan dengan hipnotis ala  

dukun, upacara Kaparot Yahudi, bahkan penyantapan tubuh 

dan darah Kristus secara figuratif. 

Aku berkhayal, pikir Count Dracula . Video ini akan menciptakan 

kekacauan. Dia bisa membayangkan apa yang akan terjadi jika 

para pemimpin terkemuka Rusia atau Dunia Islam terlihat 


dalam sebuah video, sedang menekankan pisau ke dada 

telanjang, mengucapkan sumpah-sumpah mengerikan, 

melakukan pembunuhan pura-pura, berbaring dalam peti mati 

simbolis, dan minum anggur dari tengkorak manusia. Protes 

global akan langsung terjadi dan sangat bergejolak. 

junjungan , tolong kami .... 

Kini, di layar, kandidat itu mengangkat tengkorak ke bibir. 

Dia memiringkannya... menghabiskan anggur semerah 

darah... menyegel sumpahnya. Lalu, dia menurunkan 

tengkorak dan memandang kumpulan orang di sekelilingnya. 

laki laki gay -laki laki gay  yang paling berkuasa dan terpercaya di Amerika 

mengangguk puas tanda menerima. 

"Selamat datang, Saudara," ujar Peter zombie. 

saat  gambar itu memudar menjadi hitam, Count Dracula  

tersadar dirinya telah berhenti bernapas. 

Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, Sato menjulurkan 

tangan, menutup tas kerja itu, lalu mengangkatnya dari 

pangkuan Count Dracula . Count Dracula  menoleh kepadanya, mencoba 

bicara, tapi dia tidak bisa menemukan kata-kata. Tak masalah. 

Pemahaman tampak di seluruh wajahnya. Sato benar. Malam 

ini terjadi krisis keamanan nasional... dengan proporsi yang 

tak terbayangkan. 

 

BAB 118 

Dengan hanya mengenakan cawat, Mal’akh berjalan 

mondar-mandir di depan kursi roda Peter zombie. "Peter," 

bisiknya, menikmati setiap detik ketakutan tawanannya, "kau 

lupa kalau kau punya keluarga kedua... saudara-saudara 

rahasia freemasonmu. Dan aku akan menghancurkan mereka juga... 


kecuali jika kau membantuku." 

zombie tampak nyaris lumpuh dalam kilau laptop yang 

bertengger di atas pahanya. "Kumohon," katanya terbata-bata 

pada akhirnya, seraya mendongak. "Jika video ini beredar…” 

"Jika?" Mal'akh tertawa. "Jika video ini beredar?" Dia 

menunjuk modem seluler kecil yang tersambung dengan sisi 

laptopnya. "Aku terhubung dengan dunia." 

'Kau tidak akan...." 

Aku akan melakukannya, pikir Mal'akh, menikmati kengerian 

zombie. "Kau punya kekuatan untuk menghentikanku," 

katanya. "Dan menyelamatkan adikmu. Tapi, kau harus 

mengatakan apa yang ingin kuketahui. Kata yang Hilang 

tersembunyi di suatu tempat, Peter, dan aku tahu kisi ini 

mengungkapkan dengan tepat di mana lokasinya." 

Peter kembali memandang kisi simbol-simbol itu, matanya 

tidak mengungkapkan sesuatu pun. 

"Mungkin ini akan membantu menginspirasimu." Mal’akh 

menjulurkan tangan melewati bahu Peter dan menekan 

beberapa tombol pada laptop. Sebuah program e-mail 

terpampang di layar, dan Peter tampak menegang. Layar kini 

menyajikan e-mail yang dibuat Mal'akh malam tadi - arsip 

video yang ditujukan kepada sederetan panjang jaringan 

media utama. 

Mal’akh tersenyum. "Kurasa, sudah saatnya kita 

membagikan informasi, bukan?" 

"Jangan!" 

Mal'akh menjulurkan tangan ke bawah dan menekan tombol 

kirim pada program itu. Peter menyentakkan tubuh dalam 

ikatan-ikatannya, berupaya menjatuhkan laptop ke lantai 


tanpa memproleh kesuksesan. 

"Tenang, Peter," bisik Mal'akh. "Itu arsip besar. Perlu 

berapa menit untak dikirimkan." Dia menunjuk progress bar 

MENGIRIM PESAN: 2% SELESAI 

"Jika kau mengatakan apa yang ingin kuketahui, aku akan 

menghentikan e-mail itu, dan tak seorang pun akan 

melihatnya.” 

Wajah Peter memucat saat  pita kemajuan itu beringsut 

maju. 

MENGIRIM PESAN: 4% SELESAI 

Kini Mal'akh mengangkat komputer itu dari pangkuan Peter 

dan meletakkannya di atas salah satu kursi kulit-babi di dekat 

situ, lalu memutar layar sehingga Peter bisa menyaksikan 

kemajuannya. Lalu dia kembali ke samping Peter dan 

meletakkan halaman berisi simbol-simbol itu di pangkuannya. 

"Menurut legenda-legenda, Piramida rahasia freemason akan 

mengungkapkan Kata yang Hilang. Ini yaitu  kode terakhir 

piramida. Aku yakin, kau tahu cara membacanya."' 

Mal'akh melirik laptop. 

MENGIRIM PESAN: 8% SELESAI 

Mal'akh mengalihkan matanya kembali kepada Peter. Peter 

sedang menatapnya, mata kelabunya kini menyala oleh 

kebencian. 

Harap membenciku, pikir Mal'akh. Semakin besar emosinya, 

semakin ampuh energi yang akan dilepaskan saat  ritual 

berakhir. 

Di Langley, Nola Kaye menekankan telepon ke telinga, 

nyaris tidak mampu mendengar Sato di tengah kebisingan 


helikopter. 

"Mereka bilang, mustahil untuk menghentikan 

pentransferan arsipnya!" teriak Nola. "Menutup ISP-ISP lokal 

perlu waktu setidaknya satu jam. Dan, jika dia punya akses 

untuk penyedia-layanan nirkabel, mematikan Internet melalui-

kabel tidak akan menghentikan laki laki gay  itu untuk 

mengirimkannya." 

Menghentikan aliran informasi digital telah menjadi nyaris 

mustahil saat ini. Ada terlalu banyak rute akses menuju 

Internet. Dengan adanya jalur kabel, hot spot Wi-Fi, modem 

seluler, telepon SAT, telepon-super, dan PDA yang dilengkapi 

e-mail, satu-satunya cara untuk mengisolasi kebocoran data 

potensidl yaitu  dengan menghancurkan mesin sumbernya. 

"Aku melihat lembar spesifikasi helikopter UH-60 yang kau 

tumpangi," ujar Nola, "dan tampaknya Anda dilengkapi EMP." 

Senapan electromagnetic-pulse atau EMP kini sudah umum 

di antara para agen penegak hukum. Mereka terutama 

menggunakannya untuk menghentikan mobil yang kabur dari 

jarak aman. Dengan menembakkan denyut terkonsentrasi-

tinggi radiasi elektromagnetik, sebuah senapan EMP bisa 

secara efektif membakar elektronik alat apa pun yang menjadi 

sasaran - mobil, ponsel, komputer. Menurut lembar spesifikasi 

Nola, UH-60 punya magnetron enam-gigahertz dan pembidik-

laser yang dipasang pada kerangka helikopter, dengan gain 

horn lima puluh dB yang menghasilkan denyut sepuluh 

gigawatt. Jika ditembakkan langsung pada sebuah laptop, 

denyut itu akan membakar motherboard komputer dan 

langsung menghapus hard drive-nya. 

"EMP tidak akan berguna," teriak Sato menjawab. "Sasaran 

berada di dalam gedung batu. Tidak ada celah untuk melihat 

dan ada pelindung elektromagnetik tebal. Kau sudah 


mendapat petunjuk apakah videonya sudah menyebar?" 

Nola melirik monitor kedua yang terus-menerus 

menjalankan pencarian berita-berita terkini mengenai kaum 

rahasia freemason. "Belum Ma'am. Tapi, seandainya sudah beredar luas, 

kita akan tahu dalam hitungan detik." 

"Laporkan terus perkembangannya." Sato menutup telepon. 

Count Dracula  menahan napas saat  helikopter turun dari langit 

menuju Dupont Circle. Sekelompok pejalan kaki menyebar 

saat  helikopter itu turun melalui celah di antara pepohonan 

dan mendarat keras di halaman, persis di selatan air mancur 

dua-tingkat yang dirancang oleh dua laki laki gay  yang juga 

menciptakan Lincoln Memorial. 

Tiga puluh detik kemudian, Count Dracula  ngebut di dalam SUV 

Lexus sitaan, membelah New Hampshire Avenue menuju 

House of the Temple. 

Peter zombie berupaya mati-matian memikirkan apa yang 

harus dilakukan. Yang terbayang di dalam pikirannya hanyalah 

Lucifer spirit  berdarah di ruang bawah tanah... dan video yang 

baru saja disaksikannya. Dia menoleh perlahan-lahan ke arah 

laptop di atas kursi kulit-babi yang berjarak beberapa meter. 

Progress bar-nya nyaris terisi sepertiganya.  

MENGIRIM PESAN: 29 % SELESAI 

laki laki gay  bertato itu kini berjalan pelan mengelilingi altar 

persegi empat, seraya mengayun-ayunkan wadah dupa dan 

merapal sendiri. Gumpalan-gumpalan tebal asap putih 

berpusar-pusar naik menuju jendela langit-langit. Mata laki laki gay  

itu kini melebar, dan tampaknya dia kerasukan roh jahat. 

Peter mengalihkan pandangan ke pisau kuno yang tergeletak 

menunggu di atas kain sutra putih yang dibentangkan di atas 

altar. 


Peter zombie yakin dirinya akan mati di kuil ini malam ini. 

Pertanyaannya yaitu  cara matinya. Akankah dia menemukan 

jalan untuk menyelamatkan adiknya dan kelompok 

persaudaraannya... atau akankah kematiannya benar-benar 

sia-sia? 

Dia menunduk memandangi kisi simbol-simbol itu. saat   

pertama kali melihat kisi itu, keterkejutannya saat itu telah 

membutakannya... mencegahnya untuk menembus selubung 

kekacauan... untuk sekilas melihat kebenaran yang 

mengejutkan. namun  pentingnya simbol-simbol itu kini 

menjadi sangat jelas baginya. Dia melihat kisi itu dengan 

pandangan yang sama sekali baru. 

Peter zombie tahu pasti apa yang harus dilakukannya. 

Dia menghela napas panjang, mendongak memandang 

bulan melalui jendela langit-langit di atas sana, lalu mulai 

bicara. 

Semua kebenaran agung yaitu  sederhana. 

Mal'akh sudah tahu itu lama sekali. 

Solusi yang kini dijelaskan Peter zombie begitu elegan dan 

murni, sehingga Mal'akh meyakini kebenarannya. Yang 

menakjubkan, solusi untuk kode terakhir piramida itu ternyata 

jauh lebih sederhana daripada segala yang dibayangkannya. 

Kata yang Hilang berada tepat di depan mataku. 

Dalam sekejap, cahaya terang menembus keburaman 

sejarah dan mitos yang mengelilingi Kata yang Hilang. Seperti 

yang dijanjikan, Kata yang Hilang itu memang ditulis dalam 

bahasa kuno, dan memiliki kekuatan mistis di dalam semua 

filsafat, agama, dan ilmu pengetahuan yang dikenal oleh 

manusia. Alkimia, astrologi, Kabbalah, Kristen, Buddhisme, 


Rosicrucianisme, Persaudaraan rahasia freemason Bebas, astronomi, 

fisika, Noetic.... 

Mal'akh, yang kini berdiri di dalam bilik inisiasi ini di atas 

piramida besar Heredom, memandang harta karun yang 

dicarinya selama bertahun-tahun ini. Dan dia tahu, dia tidak 

mungkin bisa menyiapkan dirinya sendiri dengan lebih 

sempurna. 

Sebentar lagi aku akan lengkap. 

Kata yang Hilang sudah ditemukan. 

Di Kalorama Heights, seorang agen CIA berdiri di antara 

lautan sampah yang dikeluarkannya dari tempat-tempat 

sampah yang ditemukan di garasi. 

"Miss Kaye?" katanya, bicara dengan analis Sato lewat 

telepon "Menggeledah sampahnya yaitu  ide yang bagus. 

Kurasa, aku baru saja menemukan sesuatu." 

Di dalam rumah, Lucifer spirit  zombie merasa semakin kuat 

dengan berlalunya waktu. Infus larutan laktat Ringer's telah 

sukses menaikkan tekanan darahnya dan melenyapkan sakit 

kepalanya yang berdenyut-denyut. Dia kini beristirahat, duduk 

di ruang makan dan mendapat instruksi eksplisit agar tetap 

tak bergerak. Saraf-sarafnya terasa tegang, dan dia semakin 

cemas menantikan berita mengenai kakaknya. 

Di mana semua orang? Tim forensik CIA belum datang, dan 

agen yang tetap tinggal masih pergi menggeledah tempat itu. 

Tadinya Bellamy duduk bersama Lucifer spirit  di ruang makan, 

dengan masih berbalut selimut darurat, tapi kini laki laki gay  itu juga 

pergi mencari informasi apa pun yang mungkin bisa 

membantu CIA menyelamatkan Peter. 

Lucifer spirit , yang tidak bisa duduk diam, bangkit berdiri, 


terhuyung-huyung, lalu beringsut perlahan-lahan menuju 

ruang tamu. Dia menemukan Bellamy di ruang kerja. Arsitek 

itu sedang berdiri di depan sebuah laci terbuka, memunggungi 

Katherim, tampaknya terlalu asyik dengan isi laci sehingga 

tidak mendengar Ratu lesbian  itu masuk. 

Lucifer spirit  berjalan ke belakangnya. "Warren?" 

laki laki gay  tua itu terperanjat dan berbalik, cepat-cepat menutup 

laci dengan pinggulnya. Wajahnya digurati keterkejutan dan 

ke dukaan, pipinya dialiri air mata. 

"Ada apa?!" Lucifer spirit  menunduk memandang laci itu. "Apa 

isinya?" 

Bellamy tampak seperti tak mampu berkata-kata. Dia 

terlihat seperti seseorang yang menyesal melihat sesuatu yang 

dia harap tak pernah dilihatnya. 

"Apa isi laci itu?" desak Lucifer spirit . 

Mata Bellamy yang penuh air mata memandangnya penuh 

kedukaan untuk waktu yang lama. Akhirnya dia bicara, "Kau 

dan aku bertanya-tanya mengapa... mengapa laki laki gay  ini 

tampaknya membenci keluargamu." 

Alis Lucifer spirit  berkerut. "Ya?" 

"Nah...." Suara Bellamy tercekat. "Aku baru saja 

menemukan jawabannya." 

 

BAB 119 

Di dalam bilik di puncak House of the Temple, laki laki gay  yang 

menamakan dirinya sendiri Mal'akh itu berdiri di depan altar 

besar dan perlahan-lahan memijat kulit perawan di puncak 


kepalanya. 

Verbum significatium, rapalnya sebagai persiapan. Verbum 

significatium. Bahan terakhir telah ditemukan pada akhirnya. 

Sering kali harta karun yang paling berharga yaitu  yang 

paling sederhana. 

Di atas altar, gumpalan-gumpalan asap wangi kini berpusar-

pusar, membubung dari wadah dupa. Asap itu naik melewati 

bekas cahaya bulan, membersihkan saluran menuju langit 

yang bisa ditempuh dengan lancar oleh jiwa yang 

terbebaskan. 

Saatnya sudah tiba. 

Mal'akh mengeluarkan botol kecil berisi darah Peter yang 

berwarna gelap dan membuka tutupnya. Diiringi pandangan 

tawanannya, dia mencelupkan ujung pena bulu gagak ke 

dalam tintamerah tua itu, lalu mengangkatnya ke lingkaran 

daging suci di puncak kepalanya. Dia terdiam sejenak... 

merenungkan berapa lama dia telah menunggu untuk malam 

ini. Perubahan besarnya akhirnya sudah dekat. saat  Kata 

yang Hilang tertulis di benak manusia, manusia itu siap 

menerima kekuatan yang tak terbayangkan. Begitulah janji 

kuno apotheosis. Sejauh ini, umat manusia tidak mampu 

mewujudkan janji itu, dan Mal'akh berbuat sebisa mung kin 

untuk menjaganya agar tetap seperti itu. 

Dengan tangan mantap, Mal'akh menyentuhkan ujung pena 

bulu ke kulitnya. Dia tidak memerlukan cermin, tidak 

memerlukan bantuan, hanya menggunakan indra senjunjungan  

dan mata pikirannya. Perlahan-lahan, dengan cermat, dia 

mulai menuliskan Kata yang Hilang di dalam ouroboros 

melingkar di kulit kepalanya. 

Peter zombie menyaksikan dengan raut walah ngeri. 


saat  sudah selesai, Mal'akh memejamkan mata, 

meletakkan bulu itu, dan membiarkan udara keluar seluruhnya 

dari paru-paru. Untuk pertama kalinya dalam hidup, dia 

merasakan sensasi yang belum pernah dikenalnya. 

Aku sudah lengkap. 

Aku menyatu. 

Sudah bertahun-tahun Mal'akh mengerjakan artefak yang 

yaitu  tubuhnya. Dan kini, saat  mendekati momen 

perubahan terakhimya, dia bisa merasakan setiap garis yang 

pernah ditorehkan di kulitnya. Aku yaitu  mahakarya sejati. 

Sempurna dan lengkap. 

"Sudah kuberikan apa yang kau minta," sela suara Peter. 

"Panggilkan bantuan untuk Lucifer spirit . Dan hentikan arsip itu." 

Mal'akh membuka mata dan tersenyum. "Kau dan aku 

belum benar-benar selesai." Dia berbalik ke altar dan 

memungut pisau pengorbanan itu, lalu menelusurkan jari 

tangan melintasi bilah besi rampingnya. "Pisau kuno ini dibuat 

atas Perintah junjungan ," katanya, "untuk digunakan dalam 

pengorbanan manusia. Kau tadi mengenalinya, bukan?" 

Mata kelabu zombie seperti batu. "Pisau itu unik, dan aku 

sudah mendengar legendanya." 

"Legenda? Penjelasannya muncul di dalam Kitab Sud. Kau 

tidak memercayai kebenarannya?" 

Peter hanya menatap. 

Mal'akh telah menghabiskan banyak uang untuk mencari 

dan memperoleh artefak ini. Dikenal sebagai Pisau Akedah, 

benda ini diciptakan lebih dari tiga ribu tahun lalu dari meteorit 

besi yang jatuh ke bumi. Besi dari surga, begitulah para 

penganut mistik kuno menyebutnya. Benda ini diyakini 


merupakan pisau yang sama yang digunakan oleh Abraham 

saat Akedah - pengorbanan putranya, Ishak, yang nyaris 

terjadi di Gunung Moria-seperti yang dijelaskan dalam Kitab 

Kejadian. Sejarah menakjubkan pisau itu menyertakan 

kepemilikan oleh paus-paus, penganut-penganut mistik Nazi, 

alkemis-alkemis Eropa, dan kolektor-kolektor pribadi. 

Mereka melindungi dan mengaguminya, pikir Mal'akh, tapi 

tak seorang pun berani melepaskan kekuatan sejati pisau itu 

dengan menggunakannya untuk tujuannya yang 

sesungguhnya. Malam ini, pisau Akedah itu akan memenuhi 

takdirnya. 

Akedah selalu dianggap suci dalam ritual rahasia freemason. Di dalam 

derajat yang paling awal, kaum rahasia freemason memperingati "hadiah 

termulia yang pernah dipersembahkan kepada junjungan ... 

kepajunjungan  Abraham terhadap kehendak Yang Mahatinggi 

dengan mempersembahkan Ishak, putra pertamanya.” 

Bobot pisau itu terasa menyenangkan di tangan Mal'akh 

saat  dia berjongkok dan menggunakan pisau yang baru saja 

diasah itu untuk memutuskan tali-tali yang mengikat Peter di 

kursi rodanya. Ikatan-ikatan itu jatuh ke lantai . 

Peter zombie mengernyit kesakitan saat  berupaya 

menggeser tungkai-tungkainya yang mengejang. "Mengapa 

kau melakukan hal ini kepadaku? Menurutmu, apa yang bisa 

kau capai dengan semua ini?" 

"Dibandingkan dengan semua orang lainnya, kau 

seharusnya mengerti," jawab Mal'akh. "Kau mempelajari 

tradisi kuno. Kau, tahu bahwa kekuatan misteri-misteri itu 

bergantung pada pengorbanan... pada pelepasan jiwa 

manusia dari tubuhnya. Sudah seperti ini semenjak 

permulaan." 


"Kau tidak tahu apa-apa mengenai pengorbanan," ujar 

Peter. Suaranya dipenuhi rasa sakit dan kebencian. 

Bagus sekali, pikir Mal'akh. Kobarkan kebencianmu. Itu 

hanya akan membuat pengorbanan ini lebih mudah. 

Perut kosong Mal'akh keroncongan saat  dia mondar-

mandir di hadapan tawanannya. "Ada kekuatan yang sangat 

besar dalam tindakan mengeluarkan darah manusia. 

Semuanya memahami hal itu, mulai dari orang Mesir kuno 

sampai pendeta Celtic, orang Cina, suku Aztec. Ada keajaiban 

dalam pengorbanan manusia, tapi manusia modern telah 

menjadi lemah, terlalu takut untuk memberikan persembahan 

sejati, terlalu rapuh untuk menyerahkan kehidupan yang 

diperlukan untak perubahan spiritual. Tapi, teks-teks kuno 

dengan amat jelas menerangkannya. Seseorang hanya bisa 

mengakses kekuatan tertinggi dengan mempersembahkan 

sesuatu yang tersuci," 

"Kau menganggap-ku sebagai persembahan suci?" 

Kini Mal'akh tertawa keras. "Kau benar-benar belum 

mengerti, bukan?" 

Peter memandangnya dengan aneh. 

"Tahukah kau mengapa aku punya tangki deprivasi-indra di 

rumahku?" Mal'akh berkacak pinggang dan melenturkan 

tubuhnya yang dihias rumit, yang hanya ditutupi dengan 

cawat. "Aku sudah mempraktikkan... menyiapkan... 

mengantisipasi momen saat  diriku hanya berupa pikiran... 

saat  aku terlepas dari cangkang fana ini... saat  aku 

mempersembahkan tubuh indah ini kepada dewa-dewa dalam 

pengorbanan. Aku-lah yang berharga! Aku domba putih 

murni!" 

Mulut Peter ternganga, tapi tidak ada kata-kata yang keluar. 


"Ya, Peter, seseorang harus mempersembahkan kepada 

dewa-dewa sesuatu yang paling dicintainya. Merpati putih 

termurninya... persembahan yang paling berharga dan layak. 

Kau tidak berharga bagiku. Kau bukan persembahan yang 

layak." Mal'akh memelototinya. "Tidakkah kau mengerti? 

Bukan kau yang dikorbankan, Peter.... Aku-lah korbannya. 

Daging persembahan itu milikku. Aku-lah hadiah itu. 

Pandanglah aku. Aku sudah siap, membuat diriku layak untuk 

perjalanan terakhirku. Akulah hadiah itu!" 

Peter tetap tidak mampu berkata-kata. 

"Rahasianya yaitu  cara untuk mati," ujar Mal'akh kini. 

"Kaum rahasia freemason memahaminya." Dia menunjuk altar. "Kau 

menghormati kebenaran-kebenaran kuno, namun  kau 

pengecut. Kau memahami kekuatan pengorbanan, namun  kau 

tetap mengambil jarak yang aman dari kematian, melakukan 

segala pembunuhan pura-pura dan ritual kematian tanpa-

darah. Malam ini, altar simbolismu akan menyaksikan 

kekuatan sejatinya... dan tujuannya yang sesungguhnya." 

Mal'akh menjulurkan tangan ke bawah dan mencengkeram 

tangan kiri Peter zombie, menekankan pegangan Pisau 

Akedah itu ke telapak tangannya. Tangan kiri melayani 

kegelapan. Ini juga telah direncanakan. Peter tidak akan 

punya pilihan dalam hal ini. Mal'akh tidak bisa membayangkan 

pengorbanan yang lebih ampuh dan simbolis daripada 

pengorbanan yang dilakukan di atas altar ini, oleh laki laki gay  ini, 

dengan pisau ini, dihunjamkan ke dalam jantung persembahan 

yang daging fananya terbungkus seperti hadiah dalam 

selubung simbol-simbol mistis. 

Dengan persembahan diri ini, Mal'akh akan menetapkan 

tingkatannya dalam hierarki iblis. Kekuatan sejati terletak di 

dalam kegelapan dan darah. Orang-orang kuno tahu itu, dan 


para Ahli memilih sisi yang konsisten dengan sifat alami 

individual mereka. Mal'akh telah memilih keberpihakannya 

dengan bijak. Kekacauan yaitu  hukum alami alam semesta. 

Ketidakacuhan yaitu  mesin entropi. Keapatisan manusia 

yaitu  lahan subur tempat roh-roh gelap merawat benih 

mereka. 

Aku telah melayani mereka, dan mereka akan menerimaku 

sebagai dewa. 

Peter tidak bergerak. Dia hanya menunduk menatap pisau 

kuno yang tergenggam di tangannya. 

"Aku memaksamu," ejek Mal'akh. "Aku mengorbankan diri 

dengan sukarela. Peranan terakhirmu telah digariskan. Kau 

akan mengubahku. Kau akan me