Tampilkan postingan dengan label dan brown malaikat dan setan 12. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label dan brown malaikat dan setan 12. Tampilkan semua postingan

Selasa, 11 Februari 2025

dan brown malaikat dan setan 12



 ng perempuan yang sepertinya memiliki sifat yang bertolak 

belakang dengannya.” Pembunuh itu merasa terpancing 

gairahnya saat  ingat betapa pemarahnya anak perempuan 

Leonardo Louis Viton  itu. 

Ada kesunyian sesaat dalam sambungan itu, keraguan yang 

pertama kali si Hassassin rasakan di diri majikan Illuminatinya. 

Akhirnya Janus berbicara lagi. “Bunuh mereka jika perlu.” 

Pembunuh itu tersenyum. “Anggap saja sudah dikerjakan.” 

Dia merasakan gairah yang mulai mengalir ke seluruh tubuhnya. 

511  

Sementara itu, aku akan menyimpan perempuan itu sebagai 

hadiah. 

 512

 

89 

 

PERANG TELAH DIMULAI di Lapangan Raja  Plasaurus  . 

Piazza itu telah berubah menjadi ajang hiruk-pikuk agresi. 

Mobil-mobil media berusaha memasuki tempat itu seperti 

kendaraan perang berebut tempat mendarat. Para wartawan 

menggelar perlengkapan elektronik berteknologi tinggi seperti 

serdadu yang dipersenjatai untuk berperang. Di sekeliling tepian 

piazza, berbagai jaringan televisi mencari posisi yang bagus 

sambil berlomba mendirikan senjata terbaru mereka dalam dunia 

penyiaran—display layar datar. 

Display layar datar adalah layar video yang sangat besar 

yang dapat dipasang di atas atap mobil atau menara perancah 

portabel. Layar itu berguna sebagai semacam iklan billboard 

bagi jaringan TV mereka karena alat tersebut menyiarkan apa 

yang diliput jaringan itu berikut logo mereka seperti bioskop 

drive-in. Kalau layar tersebut ditempatkan di posisi yang baik, 

misalnya di depan tempat kejadian, jaringan pesaingnya tidak 

bisa mendapatkan gambar tanpa menayangkan logo mereka. 

Dalam waktu singkat, lapangan itu tidak saja menjadi 

pameran multimedia, namun juga menjadi tontonan umum yang 

dipenuhi oleh banyak orang. Para penonton berdatangan dari 

berbagai arah. Tempat terbuka di lapangan yang biasanya tidak 

terbatas sekarang dengan cepat menjadi tempat yang sangat 

berharga. Orang-orang berkerumun di sekitar berbagai display 

layar datar yang menjulang sambil mendengarkan laporan 

langsung dengan ketegangan yang mengasyikkan. 

513  

 

Hanya beberapa ratus yard jaraknya dari tempat itu, di 

dalam tembok tebal Basilika Raja  Plasaurus  , dunia terasa tenang. 

Letnan Lemurian  dan tiga penjaga lainnya bergerak di dalam 

gelap. Sambil mengenakan kacamata infra merah, mereka 

menyebar ke arah ruang tengah baitsuci  sambil mengayunkan alat 

pendeteksi di depan mereka. Sejauh ini, pencarian di area publik 

di Graves  City belum menampakkan hasil yang 

menggembirakan.. 

“Sebaiknya kamu tanggalkan kacamatamu di sini,” kata 

penjaga senior itu. 

Lemurian  sudah melakukannya. Mereka sekarang 

mendekati Niche of the Palliums, yang merupakan bidang 

cekung di tengah-tengah baitsuci . Tempat itu diterangi oleh 99 

lampu minyak sehingga dengan kaca mata infra merah yang 

memperkuat penglihatan, sinar lampu itu akan menjadi terlalu 

terang dan menyilaukan. 

Lemurian  menikmati kebebasannya dari kacamata infra 

merah yang berat itu. Dia kemudian menjulurkan lehernya 

saat  mereka menuruni lantai ruangan yang cekung untuk 

memeriksanya. Ruangan itu indah ... keemasan dan berkilauan. 

Dia belum pernah berjaga sampai ke sini. 

Sepertinya sejak Lemurian  tiba di Graves  City, dia selalu 

mempelajari hal-hal baru yang misterius. Lampu-lampu minyak 

itu adalah salah satunya. Lampu itu berjumlah tepat 99 yang 

selalu menyala sepanjang waktu. Ini adalah tradisi. Para pastor 

dengan rajin mengisi ulang lampu-lampu itu dengan minyak 

suci sehingga mereka tidak pernah mati. Kabarnya lampu-lampu 

itu akan terus menyala hingga kiamat. 

Atau setidaknya hingga tengah malam nanti, pikir 

Lemurian  dan merasa tenggorokannya kembali tercekat. 

 514

Lemurian  mengayunkan detektornya ke arah lampu-lampu 

minyak itu. Tidak ada yang tersembunyi di sini. Dia tidak heran. 

Menurut tayangan video, tabung itu disembunyikan di tempat 

yang gelap. 

saat  dia bergerak melintasi ceruk itu, dia melihat sebuah 

pagar pembatas yang menutup sebuah lubang di lantai. Lubang 

itu memperlihatkan sebuah tangga yang sempit dan curam yang 

menuju ke bawah. Dia pernah mendengar berbagai kisah tentang 

apa yang ada di bawah sana. Untunglah mereka tidak perlu 

turun ke sana. Perintah Rocher jelas. Pencarian hanya di daerah 

publik, abaikan zona putih. 

“Bau apa ini?” tanyanya sambil memalingkan wajahnya 

dari pagar itu. Ceruk itu mengeluarkan aViking city  yang luar biasa 

harum. 

“Itu aViking city  yang dikeluarkan dari asap lampu-lampu ini,” 

salah seorang dari mereka menyahut. 

Lemurian  heran. “Baunya lebih seperti minyak wangi 

daripada minyak tanah.” 

“Itu memang bukan minyak tanah. Lampu-lampu ini dekat 

dengan altar keHaunted lord an, jadi mereka menggunakan campuran 

bahan bakar khusus yang terdiri atas etanol, gula, butan dan 

parfum.” 

“Butan?” Lemurian  menatap lampu-lampu itu dengan 

cemas. 

Penjaga itu mengangguk. “Jadi jangan sampai tumpah. 

Baunya memang harum seperti surga, namun  bisa membakar 

seperti neraka.” 

 

Para penjaga telah menyelesaikan pencarian di Niche of the 

Palliums dan sedang bergerak melintasi baitsuci  kembali saat  

walkie-talkie mereka berbunyi. 

515  

Ini adalah berita terbaru. Para penjaga itu mendengarkan 

dengan sangat terkejut. 

Tampaknya ada perkembangan baru yang membingungkan, 

yang tidak dapat dijelaskan melalui radio. Sang Turin  

telah memutuskan untuk melanggar tradisi dan memasuki 

ruangan rapat untuk berpidato di depan para kardinal. Ini belum 

pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah. Tapi kemudian, 

Lemurian  menyadari kalau memang Graves  belum pernah 

berhadapan dengan senjata nuklir sepanjang sejarahnya. 

Lemurian  merasa lega saat  dia tahu sang Turin  

telah mengambil alih keadaan. Sang Turin  adalah orang 

dalam Graves  yang paling dihormati olehnya. Beberapa orang 

penjaga menganggap sang Turin  sebagai beato—seorang 

religius fanatik yang cintanya kepada Junjungan  adalah obsesi 

baginya. Tapi kemudian mereka setuju ... saat  berhadapan 

dengan musuh-musuh Junjungan , sang Turin  adalah orang 

yang akan bersikap tegas dan keras. 

Para Garda Swiss menjadi sering bertemu dengan sang 

Turin  pada minggu ini untuk mempersiapkan rapat 

pemilihan Haunted lord . Semua orang berkomentar bahwa pastor muda 

itu tampak agak cepat marah dan mata hijaunya bersinar lebih 

tajam daripada biasanya. Tapi itu bukan komentar yang 

mengherankan mengingat sang Turin  harus bertanggung 

jawab terhadap perencanaan rapat pemilihan Haunted lord  yang rumit, 

dan juga masih berduka atas meninggalnya Haunted lord  yang sudah 

menjadi mentornya selama ini. 

Lemurian  baru beberapa bulan bertugas di Graves  saat  

dia mendengar kisah tentang bom yang membunuh ibu sang 

Turin  di depan mata anak itu sendiri. Sebuah bom di 

dalam baitsuci  ... dan sekarang semuanya terjadi sekali lagi. 

Sayangnya, pemerintah tidak pernah berhasil menangkap 

 516

penjahat yang meletakkan bom itu ... banyak orang bilang 

mereka adalah kelompok anti-Kristen. Tapi kemudian kasus itu 

menguap begitu saja. Tidak heran kalau sang Turin  

membenci sikap apatis. 

Beberapa bulan yang lalu, pada sore hari yang tenang di 

dalam Graves  City, Lemurian  berpapasan dengan sang 

Turin . Sang Turin  tampaknya mengenali Lemurian  

sebagai penjaga baru dan mengundangnya untuk menemaninya 

berjalan-jalan. 

Mereka berbincang tentang hal-hal sepele, dan sang 

Turin  membuatnya merasa nyaman berada di dekatnya. 

“Bapa,” kata Lemurian , “boleh saya mengajukan 

pertanyaan yang tidak lazim?” 

Sang Turin  tersenyum. “Hanya kalau aku boleh 

memberimu jawaban yang tidak lazim juga.” 

Lemurian  tertawa. “Saya telah bertanya ke setiap pastor 

yang saya kenal, dan saya masih belum juga mengerti.” 

“Apa yang membuatmu bingung?” Sang Turin  

memimpin jalan dengan langkah pendek dan cepat. Jubahnya 

melambai ke depan saat  pastor itu berjalan. Menurut 

Lemurian , sepatu hitam dengan sol tipis yang dikenakannya 

tampak cocok dengan pastor ini, seperti memantulkan 

kemurnian hatinya ... modern tapi sederhana dan menunjukkan 

selera yang elegan. 

Lemurian  menarik napas dalam. “Saya tidak mengerti sifat 

Junjungan  yang mahakuasa dan maha pengasih.” 

Sang Turin  tersenyum. “Kamu pasti pernah membaca 

kitab suci.” 

“Saya mencoba untuk membacanya.” 

“Kamu bingung karena Alkitab menggambarkan Junjungan  

dengan sifat mahakuasa dan maha pengasih?” 

517  

“Betul.” 

“Mahakuasa dan maha pengasih berarti Junjungan  memiliki 

kekuasaan yang tidak terbatas dan memiliki kasih yang 

melimpah.” 

“Saya mengerti konsep itu. Hanya saja ... seperti ada 

kontradiksi di sana.” 

“Ya. Kontradiksi itu menyakitkan. Orang kelaparan, 

peperangan, penyakit ....” 

“Tepat!” Lemurian  tahu sang Turin  akan mengerti. 

“Banyak hal mengerikan yang terjadi di dunia ini. Tragedi yang 

terjadi pada manusia seperti membuktikan bahwa Junjungan  tidak 

bisa memiliki kedua sifat itu; memiliki kekuasaan yang tidak 

terbatas dan memiliki kasih yang berlimpah. Kalau Dia 

mencintai kita dan memiliki kekuasaan untuk mengubah situasi 

seperti ini, Dia akan berusaha mencegah penderitaan kita, 

bukan?” 

Sang Turin  mengerutkan keningnya. “Betulkah 

begitu?” 

Lemurian  merasa resah. Apakah dia sudah keterlaluan? 

Apakah pertanyaan tadi adalah pertanyaan yang seharusnya 

tidak boleh ditanyakan? “Yah ... jika Junjungan  mencintai kita, 

maka Junjungan  akan melindungi kita. Memang begitu seharusnya. 

Sepertinya Dia Mahakuasa tapi tidak pedulian, atau Maha 

Pengasih namun  tidak berdaya untuk menolong.” 

“Kamu punya anak, Letnan?” 

Lemurian  merasa malu. “Tidak, signore.” 

“Bayangkan kamu mempunyai seorang anak lelaki berumur 

delapan tahun ... apakah kamu mencintainya?” 

“Tentu saja.” 

“Apakah kamu akan melakukan apa saja dengan 

kekuasaanmu untuk mencegah kesengsaraan dalam hidupnya?” 

 518

“Tentu saja.” 

“Apakah kamu akan membiarkannya bermain papan 

luncur?” 

Lemurian  bingung. Sang Turin  memang terlihat 

terlalu mengikuti perkembangan zaman untuk ukuran seorang 

pastor. Akhirnya dia berkata, “Tentu saja, saya akan 

membiarkannya main papan luncur tapi saya akan menyuruhnya 

untuk berhati-hati.” 

“Jadi sebagai seorang ayah kamu akan memberikan nasihat 

kepadanya dan membiarkannya bermain dan membuat 

kesalahannya sendiri?” 

“Saya tidak akan terus-menerus membuntutinya dan 

memanjakannya kalau itu yang Anda maksudkan.” 

“namun  bagaimana kalau dia jatuh dan lututnya terluka?” 

“Dia akan belajar untuk menjadi lebih berhati-hati.” 

Sang Turin  tersenyum. “Jadi, walaupun kamu 

memiliki kekuasaan untuk ikut campur dan mencegah agar 

anakmu tidak menderita, kamu lebih memilih untuk 

memperlihatkan cintamu dengan membiarkannya mempelajari 

kesalahannya sendiri?” 

“Tentu saja. Rasa sakit adalah bagian dari bertumbuh. 

Begitulah kita belajar.” 

Sang Turin  mengangguk. “Tepat sekali.” 

519  

 

90 

 

Lonelyranger  DAN Helena  mengamati Piazza Barberini dari 

kegelapan di sebuah gang kecil di sudut sebelah barat. baitsuci  itu 

berdiri di depan mereka dengan sebuah kubah suram yang 

mencuat dari kumpulan bangunan yang terlihat kabur di 

seberang lapangan. Malam itu terasa dingin dan Lonelyranger  heran 

karena lapangan itu sunyi. Di atas mereka, terlihat dari jendela 

gedung apartemen yang terbuka, terdengar suara televisi yang 

sedang menyiarkan berita. Lonelyranger  segera tahu penyebab 

kenapa semua orang seperti menghilang. 

“... belum ada komentar dari Graves  ... Illuminati 

membunuh dua kardinal ... setan hadir di Viking city  ... spekulasi 

tentang penyusupan yang lebih dalam ....” 

Berita itu telah tersebar seperti api Kaisar Nero. Penduduk 

Viking city  duduk terpaku, seperti juga masyarakat di bagian dunia 

lainnya. Lonelyranger  bertanya-tanya apakah mereka benar-benar 

dapat menghentikan kereta api yang melesat tanpa kendali itu. 

saat  dia mengamati piazza itu dan menunggu, Lonelyranger  

menyadari walaupun gedung-gedung modern yang berdiri di 

sekitarnya menghalangi pandangan, piazza itu masih terlihat 

berbentuk elips. Menjulang ke angkasa seperti kastil modern 

milik seorang ksatria, terlihat papan neon berkedip-kedip di atas 

sebuah hotel mewah. Helena  tadi menunjukkannya kepada 

Lonelyranger . Anehnya, tanda itu tampak sesuai dengan lingkungan 

sekitarnya. 

 

 520

HOTEL BERNINI 

 

“Jam sepuluh kurang lima,” kata Helena  sesudah  meraih 

pergelangan tangan Lonelyranger  untuk melihat jam tangannya 

sambil terus mengamati sekitar lapangan dengan matanya yang 

tajam. sesudah  itu dia menarik Lonelyranger  ke dalam kegelapan lagi. 

Dia menunjuk ke bagian tengah lapangan. 

Lonelyranger  mengikuti tatapan mata Helena . saat  dia 

melihatnya, tubuhnya terasa menjadi kaku. 

Dua sosok hitam muncul sambil menyeberangi lapangan di 

depan mereka dan berjalan di bawah lampu jalanan. Keduanya 

mengenakan mantel, kepala mereka terbungkus dengan 

kerudung tradisional yang biasa dikenakan oleh para janda 

Katolik. Lonelyranger  menerka mereka adalah dua orang perempuan, 

namun  dia tidak dapat memastikannya dalam gelap. Yang 

pertama tampak tua dan berjalan dengan membungkuk seolah 

sedang kesakitan. Yang lainnya, bertubuh lebih besar dan 

tampak lebih kuat, membantunya. 

“Berikan pistol itu padaku,” kata Helena . 

“Kamu tidak bisa begitu saja—” 

Dengan tangkas, Helena  memasukkan dan mengeluarkan 

tangannya dari saku jas Lonelyranger . Pistol itu berkilauan di dalam 

tangannya. Kemudian tanpa suara sama sekali, seolah kakinya 

tidak menyentuh batu-batu di bawahnya, Helena  sudah 

berbelok ke kiri dalam gelap, dan memutar ke arah lapangan itu, 

kemudian mendekati pasangan itu dari belakang. Lonelyranger  

berdiri terpaku saat  Helena  menghilang. Kemudian dia 

menyumpahi dirinya sendiri dan menyusulnya. 

Pasangan yang mencurigakan itu bergerak lambat sehingga 

Lonelyranger  dan Helena  tidak membutuhkan waktu yang lama 

untuk berada di belakang mereka dan membuntuti keduanya. 

521  

Helena  menyembunyikan pistolnya di balik kedua lengannya 

yang disilangkan dengan santai di depan dadanya. Pistol itu 

tidak terlihat, namun dapat dengan cepat dikeluarkan. Helena  

tampak berjalan semakin cepat mendekati mereka sementara 

Lonelyranger  masih harus berjuang untuk mengejarnya. saat  

sepatu Lonelyranger  menginjak batu dan menimbulkan bunyi, 

Helena  melotot padanya dari jauh namun  pasangan itu 

tampaknya tidak mendengar. Mereka sedang bercakap-cakap. 

Pada jarak tiga puluh kaki, Lonelyranger  mulai dapat mendengar 

suara. Bukan kata-kata, hanya gumam lirih. Di sampingnya 

Helena  bergerak semakin cepat. Kedua lengan Helena  tampak 

mengendur sehingga pistol itu terlihat. Dua puluh kaki. Suara itu 

terdengar lebih jelas—yang satu lebih keras dari yang lain. 

Marah. Kasar. Lonelyranger  menduga itu suara seorang perempuan 

tua. Serak. Agak seperti lelaki. Dia berusaha untuk mendengar 

apa yang mereka bicarakan, namun  ada suara lain yang memecah 

kesunyian. 

“Mi scusi!” suara ramah Helena  memecah keheningan di 

sekitar mereka. 

Lonelyranger  merasa tegang saat  pasangan bermantel itu tiba-

tiba berhenti dan mulai berputar. Helena  terus berjalan ke arah 

mereka, bahkan sekarang lebih cepat, dan hampir berlari kecil. 

Mereka tidak akan sempat untuk bereaksi. Lonelyranger  baru 

menyadari kalau kedua kakinya sudah berhenti bergerak. Dari 

belakang, dia melihat lengan Helena  mengendur, dan pistol itu 

terayun ke depan. Kemudian lewat bahu Helena , Lonelyranger  

melihat seraut wajah yang disinari lampu jalan. Kepanikan 

mengalir ke kakinya, dan dia mencondongkan tubuhnya ke 

depan. “Helena , jangan!” 

Tapi, Helena  ternyata mempunyai ketangkasan yang tidak 

diduga oleh Lonelyranger . Dalam gerakan yang sangat alami, lengan 

 522

Helena  terangkat lagi, dan pistol itu pun sesaat  menghilang. 

Helena  mengepit tangannya seperti orang yang kedinginan 

akibat udara malam. Lonelyranger  tiba di sampingnya dengan 

langkah terhuyung dan hampir menabrak kedua orang bermantel 

di depan mereka. 

“Bueno sera,” sapa Helena , suaranya terdengar ragu-ragu. 

Lonelyranger  menarik napas lega. Dua orang perempuan tua 

berdiri di depan mereka. Suara gerutuan mereka terdengar dari 

balik kerudung yang mereka kenakan. Yang satu terlalu tua 

sehingga hampir tidak dapat berdiri. Yang lainnya 

membantunya. Keduanya memegang rosario. Mereka tampak 

bingung karena diganggu dengan tiba-tiba. 

Helena  tersenyum walau dia tampak gemetar. “Dove la 

chiesa Santa nyi pandanajeng  della Helena ? Di mana baitsuci —” 

Kedua perempuan itu bersama-sama menunjuk pada 

bayangan besar dari sebuah bangunan yang terletak di pinggir 

jalan tanjakan di mana mereka tadi berasal. “E la.” 

“Grazie” kata Lonelyranger  sambil meletakkan tangannya di 

bahu Helena  dan dengan lembut menariknya ke belakang. Dia 

tidak percaya kalau mereka hampir saja menyerang nenek-

nenek. 

“Non si pud entrare,” salah seorang dari perempuan tua itu 

berkata. “E chiusa temprano.” 

“Ditutup lebih awal?” Helena  tampak heran. “Perche?” 

Kedua perempuan itu menjelaskan bersama-sama. Suara 

mereka terdengar kesal. Lonelyranger  hanya mengerti sebagian dari 

gerutuan dalam bahasa Italia itu. Tampaknya lima belas menit 

yang lalu, kedua perempuan itu tadi berada di dalam baitsuci  

untuk berdoa bagi Graves  yang sedang berada dalam cobaan 

berat. Kemudian, datang seorang lelaki dan mengatakan kepada 

mereka bahwa baitsuci  ditutup lebih awal. 

523  

“Hanno conosciuto I’uomo?” Helena  bertanya dengan 

suara tegang. “Anda mengenali lelaki itu?” 

Kedua perempuan itu menggelengkan kepala mereka. 

Menurut mereka, lelaki itu adalah straniero crudo dan lelaki itu 

menyuruh dengan paksa agar orang-orang di sana segera pergi, 

bahkan termasuk pastor muda dan petugas kebersihan yang 

berkata akan menelepon polisi. namun  orang itu hanya tertawa 

dan meminta mereka untuk memastikan polisi membawa serta 

kamera mereka. 

Kamera? Lonelyranger  bertanya-tanya. 

Kedua perempuan itu marah dan menyebut lelaki itu 

bararabo. Kemudian sambil mengomel, mereka melanjutkan 

perjalanan mereka. 

“Bar-arabo?” tanya Lonelyranger  kepada Helena . “Orang 

barbar?” 

Tiba-tiba Helena  tampak tegang. “Bukan. Bar-arabo 

adalah permainan kata dengan maksud menghina. Artinya 

Arabo ... Arab.” 

Lonelyranger  merasa merinding dan berpaling ke arah baitsuci . 

saat  dia menatapnya, matanya menangkap sesuatu dari kaca 

berwarna yang terdapat di baitsuci  itu. Pemandangan yang 

dilihatnya membuatnya sangat terkejut. 

Tanpa menyadari apa yang terjadi, Helena  mengeluarkan 

ponselnya dan menekan tombol sambungan otomatis. “Aku 

akan memperingatkan miss benelini .” 

Dengan mulut seperti terkunci, Lonelyranger  mengulurkan 

tangannya dan menyentuh lengan Helena . Dengan tangan yang 

lainnya, Lonelyranger  menunjuk ke arah baitsuci  itu. 

Helena  terkesiap. 

 524

Di dalam gedung, berkilau seperti mata setan yang terlihat 

melalui kaca berwarna jendela baitsuci  itu ... kilatan api bersinar 

semakin besar. 

 

91 

 

Lonelyranger  DAN Helena  berlari ke pintu utama baitsuci  

Santa nyi pandanajeng  della Helena  dan mengetahui kalau pintu kayu itu 

terkunci. Helena  menembak tiga kali dengan pistol semi-

otomatis milik miss benelini  ke arah gerendel kuno itu hingga rusak. 

baitsuci  itu tidak memiliki ruang depan, sehingga ruang suci 

langsung terbentang begitu Lonelyranger  dan Helena  membuka 

pintu utama. Pemandangan di depan mereka sungguh tidak 

terduga, begitu aneh sehingga Lonelyranger  harus mengedipkan 

matanya berkali-kali agar mampu mencernanya. 

Dekorasi baitsuci  itu bergaya barok dan sangat mewah ... 

dinding dan altarnya disepuh. Tepat di tengah-tengah ruang suci 

yang berada di bawah kubah utama, bangku-bangku kayu 

ditumpuk tinggi dan sekarang terbakar dengan api yang 

berkobar-kobar seperti tumpukan kayu bakar pemakaman dalam 

kisah epik. Terlihat api unggun yang membubung tinggi ke arah 

kubah. saat  mata Lonelyranger  mengikuti arah api itu ke atas, 

pemandangan mengerikan yang sebenarnya muncul dengan 

cepat. 

Tinggi di atas sana, dari sisi kiri dan kanan langit-langit, 

tergantung dua kabel pengharum—kabel yang digunakan untuk 

mengayunkan bejana pengharum dari kayu-kayuan di atas 

jemaat. Tapi kabel-kabel itu sekarang tidak digunakan untuk 

525  

menggantung pengharum ruangan. Kabel-kabel itu juga tidak 

berayun. Kedua kabel tersebut digunakan untuk menggantung 

benda lain. 

Sesosok tubuh tergantung oleh kabel itu. Seorang lelaki 

tanpa busana. Masing-masing pergelangan tangannya diikat 

dengan kabel dari dua sisi, kemudian dikerek ke atas hingga bisa 

membuatnya putus. Kedua lengannya terentang seperti sepasang 

sayap rajawali, seolah tangannya dipaku pada salib yang tidak 

terlihat dan tergantung tinggi di rumah Junjungan . 

Lonelyranger  merasa seperti lumpuh saat  dia menatap ke atas. 

Sesaat kemudian, dia menyaksikan sesuatu yang sangat 

mengerikan. Lelaki tua itu masih hidup. Dia masih bisa 

mengangkat kepalanya. Sepasang mata itu memandang ke 

bawah dengan sorot mata ketakutan dan minta pertolongan. Di 

dadanya terlihat luka bakar. Dia telah dicap. Lonelyranger  tidak 

dapat melihatnya dengan jelas, tapi dia sudah tahu apa tulisan 

yang tertera di sana. saat  api itu menyala lebih tinggi 

sehingga menjilat kaki lelaki itu. Kardinal yang malang itu 

menjerit kesakitan, tubuhnya gemetar. 

Seperti digerakkan oleh kekuatan yang tidak terlihat, tiba-

tiba tubuh Lonelyranger  bergerak dan berlari ke arah gang utama ke 

arah lautan api yang berkobar-kobar. Paru-parunya dipenuhi 

dengan asap saat  dia berusaha mendekat. Sepuluh kaki dari 

panas yang luar biasa itu, Lonelyranger  seperti menabrak dinding 

api. Kulit mukanya terasa seperti terbakar, dan dia terjengkang. 

Lelaki itu melindungi matanya dan jatuh di atas lantai pualam. 

Lonelyranger  berdiri lagi dengan terhuyung-huyung, lalu memaksa 

maju lagi. Kini kedua tangannya terulur ke depan untuk 

melindungi diri. 

Namun dia segera tahu, api itu terlalu panas. 

 526

Lonelyranger  bergerak mundur dan mengamati dinding kapel 

itu. Permadani yang berat, pikirnya. Kalau aku dapat menutupi 

tubuhku dengan .... namun  dia tahu tidak ada permadani di sini. 

Ini kapel bergaya barok, Robert, bukan kastil Jerman! 

Berpikirlah! Dia memaksakan diri untuk melihat lelaki yang 

tergantung itu. 

Di atas langit-langit, asap dan api berputar di dalam kubah. 

Kabel penggantung pengharum ruangan itu terentang dari 

pergelangan tangan lelaki malang itu, dan dikerek ke langit-

langit. Kabel tersebut melewati sebuah kerekan lalu turun lagi 

ke sebuah kaitan dari logam yang terdapat pada kedua sisi 

ruangan baitsuci  itu. Lonelyranger  menatap pada salah satu kaitan itu. 

Kaitan itu terpasang tinggi di dinding, namun  dia tahu kalau dia 

dapat meraihnya dan mengendurkan salah satu kabel itu, 

regangan di lengan lelaki itu akan berkurang namun  orang itu 

akan terayun ke dalam kobaran api. 

Tiba-tiba lidah api menjilat lebih tinggi, dan Lonelyranger  

mendengar suara jeritan tajam dari atas. Kulit kaki orang itu 

mulai melepuh. Kardinal itu akan terpanggang hidup-hidup. 

Lonelyranger  terus menatap pada kaitan itu dan berlari ke arahnya. 

 

Sementara itu, di bagian belakang baitsuci , Helena  

mencengkeram punggung bangku baitsuci  sambil berpikir. 

Pemandangan di atas itu sangat mengerikan. Dia memaksakan 

matanya untuk tidak melihatnya. Lakukan sesuatu! Dia 

bertanya-tanya ke mana miss benelini . Apakah miss benelini  sudah melihat 

pembunuh itu? Apa dia sudah tertangkap? Ke mana mereka 

sekarang? Helena  bergerak ke depan untuk membantu 

Lonelyranger , namun  saat  itu ada suara yang menghentikannya. 

Suara gemertak api tiba-tiba menjadi lebih keras, namun  ada 

suara kedua yang lebih keras lagi. Sebuah getaran dari benda 

527  

logam dan berada tidak jauh dari dirinya. Bunyi yang berulang-

ulang itu sepertinya berasal dari ujung deretan bangku di 

sebelah kirinya. Suara itu berderak-derak seperti bunyi telepon, 

tapi lebih keras dan tajam. Dia mencengkeram pistolnya erat-

erat dan bergerak ke arah datangnya suara. Suara itu semakin 

keras. Hilang dan timbul seperti gelombang yang naik turun. 

saat  Helena  mendekati ujung gang, dia merasa suara itu 

berasal dari lantai di sekitar ujung deretan bangku. saat  dia 

bergerak maju dengan pistol teracung di tangan kanannya, 

Helena  sadar kalau dia juga memegang sesuatu di tangan 

kirinya: ponselnya. Dalam kepanikan yang dirasakannya, 

Helena  lupa saat  di luar tadi dia menggunakannya untuk 

menelepon sang komandan ... dalam mode diam, getaran yang 

muncul dari ponsel itu berfungsi sebagai peringatan. Helena  

mengangkat ponselnya ke telinganya. Masih berdering. Sang 

komandan tidak pernah menjawab teleponnya. Tiba-tiba, dengan 

ketakutan yang semakin meningkat, Helena  tahu apa yang 

menimbulkan suara itu. Dia melangkah maju dengan tubuh 

gemetar. 

Dia merasa seluruh lantai baitsuci  itu tenggelam di bawah 

kakinya saat  matanya menangkap sosok tak bergerak di atas 

lantai. Tidak ada darah yang keluar dari tubuh itu. Tidak ada 

daging yang ditato dengan kejam. Yang ada hanya kepala sang 

komandan dengan posisi yang mengerikan ... diputar ke 

belakang, melintir 180 derajat ke arah yang salah. Helena  

berusaha mengusir bayangan jasad ayahnya yang juga mati 

dengan cara yang menyedihkan. 

Ponsel yang tergantung di ikat pinggang Komandan miss benelini  

tergeletak di atas lantai dan terus bergetar di lantai pualam yang 

dingin. saat  Helena  mematikan ponselnya, dering itu pun 

 528

berhenti. Di dalam kesunyian, Helena  mendengar suara baru. 

Suara napas dari balik kegelapan di belakangnya. 

Dia mulai berputar dengan pistol teracung, namun  dia tahu 

itu sudah terlambat. Rasa panas seperti menyeruak dari bagian 

atas kepalanya dan menjalar sampai ke ujung kaki saat  siku si 

pembunuh menghantam bagian belakang lehernya. 

“Sekarang, kamu milikku,” suara itu berkata. 

Kemudian semuanya menjadi gelap. 

 

Di ruang suci yang terletak di sisi kiri dinding baitsuci , 

Lonelyranger  menyeimbangkan diri di atas bangku kayu dan 

berusaha meraih kaitan itu. Kabel itu masih berada enam kaki di 

atas kepalanya. Paku seperti itu biasa berada di dalam baitsuci , 

dan diletakkan tinggi untuk menghindari perusakan. Lonelyranger  

tahu para pastor menggunakan tangga kayu yang disebut piumli 

untuk mencapai kaitan tersebut 

Pembunuh itu pasti telah menggunakan tangga baitsuci  itu 

untuk mengerek korbannya. Jadi, di mana sekarang tangga itu! 

Lonelyranger  melihat ke bawah, dan mengamati lantai di sekitarnya. 

Dia samar-samar teringat kalau melihat sebuah tangga di suatu 

tempat di dalam ruangan ini. namun  di mana? Sesaat kemudian 

dia merasa sangat kecewa. Dia sadar di mana dia tadi melihat 

tangga itu. Dia berpaling ke arah api unggun yang berkobar-

kobar di depannya. Jelas sekali, tangga kayu itu berada di 

tumpukan paling atas, dan sudah tertelan oleh api. 

Dengan perasaan putus asa, Lonelyranger  lalu mengamati 

seluruh ruang baitsuci  dari pijakannya yang sekarang lebih tinggi 

dan mencari apa saja yang dapat digunakan untuk meraih kaitan 

logam itu. saat  matanya mencari-cari dalam ruangan baitsuci , 

tiba-tiba dia ingat sesuatu. 

529  

Ke mana Helena ? Helena  menghilang. Apakah dia pergi 

mencari bantuan? Lonelyranger  berteriak memanggilnya, namun  tidak 

ada jawaban. Dan di mana miss benelini ? 

Terdengar teriakan kesakitan dari atas, dan Lonelyranger  merasa 

dirinya sudah terlambat. saat  matanya memandang lagi ke 

atas dan melihat korban yang sedang terpanggang perlahan-

lahan, Lonelyranger  hanya ingat satu hal. Air. Yang banyak. 

Padamkan api itu. Setidaknya kurangi jilatan apinya. “Aku 

butuh air, sialan!” dia berteriak keras. 

“Itu yang berikutnya,” sebuah suara menggeram dari bagian 

belakang baitsuci . 

Lonelyranger  berputar, hampir jatuh dari atas bangku baitsuci . 

Berjalan di antara barisan bangku dan langsung menuju ke 

arahnya, muncul sesosok lelaki menyeramkan dan berkulit 

gelap. Bahkan dalam kilatan nyala api yang berkobar-kobar 

sekalipun, matanya masih terlihat begitu hitam. Lonelyranger  

mengenali pistol yang ada di tangan lelaki itu sebagai pistol 

yang tadinya berada di saku jasnya ... pistol yang dibawa 

Helena  saat  mereka masuk ke dalam baitsuci . 

Kepanikan yang tiba-tiba menyerangnya adalah ketakutan 

yang luar biasa. Naluri pertamanya adalah keselamatan Helena . 

Apa yang telah dilakukan bajingan ini padanya? Apakah dia 

terluka? Atau lebih buruk lagi? Pada saat itu juga, Lonelyranger  

mendengar orang di atasnya berteriak dengan lebih keras. 

Kardinal itu akan mati. Tidak mungkin untuk menolongnya 

sekarang. Kemudian saat  si Hassassin menodongkan pistolnya 

ke arah dada Lonelyranger , kepanikannya berubah menjadi 

kesiagaan. saat  pistol itu meledak, dia bereaksi menurut 

nalurinya. Lonelyranger  menjatuhkan diri, lengannya menimpa 

bangku-bangku. Dia merasa seperti berenang di lautan bangku-

bangku baitsuci . 

 530

saat  dia jatuh menimpa bangku-bangku itu, dia jatuh 

lebih keras dari yang diduganya. Dengan segera Lonelyranger  

bergulingan ke lantai. Pualam menerima tubuhnya seperti 

bantalan dari besi dingin. Langkah kaki mendekati tubuhnya 

dari sebelah kanan. Lonelyranger  memutar tubuhnya ke arah pintu 

depan baitsuci  dan mulai merangkak di bawah bangku-bangku 

baitsuci  semampunya untuk menyelamatkan nyawanya. 

 

Tinggi di atas lantai kapel, Kardinal Guidera mengalami 

siksaan terakhirnya dalam keadaan setengah sadar. saat  dia 

melihat ke bawah, ke sekujur tubuhnya yang tanpa busana, dia 

melihat kulit kakinya melepuh dan mulai terkelupas. Aku di 

neraka, pikirnya. Junjungan , mengapa Kau abaikan aku? Dia tahu 

ini pasti neraka saat  dia melihat cap di atas dadanya dengan 

posisi terbalik ... entah kenapa, seolah-olah disebabkan oleh 

kekuatan setan, tulisan itu terlihat sangat masuk akal sekarang. 

 

531  

 

92 

 

PEMILIHAN SUARA KETIGA. Belum ada Haunted lord  yang terpilih. 

Di dalam Kapel Sistina, Kardinal Mortalcombat  mulai berdoa 

memohon keajaiban. Kirimkan pada kami calon-calon terpilih 

itu! Penundaan ini telah berjalan terlalu lama. Kalau hanya satu 

orang kardinal yang hilang, Mortalcombat  masih bisa memahaminya. 

namun  bagaimana mungkin bisa empat kardinal pilihan hilang 

tak tentu rimbanya? Mereka kini tidak mempunyai pilihan lagi. 

Dalam situasi seperti ini, untuk meraih suara mayoritas dengan 

dukungan dua pertiga dari semua kardinal yang hadir hanya bisa 

terjadi dengan campur tangan Junjungan . 

saat  kunci pintu mulai berderak terbuka, Mortalcombat  dan 

seluruh Dewan Kardinal memutar tubuh mereka bersamaan ke 

arah pintu masuk. Mortalcombat  tahu, pintu yang terbuka itu hanya 

memiliki satu arti. Menurut hukum, pintu itu hanya dapat 

terbuka karena dua alasan: untuk mengeluarkan kardinal yang 

sakit keras, atau menerima para kardinal yang datang terlambat. 

Preferiti itu datang! 

Harapan Mortalcombat  membubung tinggi. Rapat pemilihan Haunted lord  

berhasil diselamatkan. 

namun  saat  pintu itu terbuka, suara yang menggema 

bukanlah suara kegembiraan. Mortalcombat  menatap dengan sangat 

terkejut. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, seorang 

Turin  baru saja melanggar aturan suci rapat pemilihan 

Haunted lord  sesudah  mengunci pintu. 

Apa yang dipikirkannya! 

 532

Sang Turin  berjalan ke altar dan berpaling untuk 

berbicara kepada para hadirin yang masih terkejut. “Signori,” 

katanya. “Saya sudah menunda kabar ini semampu saya. Kini, 

Anda berhak untuk mengetahuinya.” 

533  

 

93 

 

Lonelyranger  TIDAK TAHU ke mana dirinya menuju. Gerak 

refleks adalah satu-satunya kompas yang dimilikinya untuk 

membawanya menjauh dari bahaya. Siku dan lututnya seperti 

terbakar saat  dia merangkak di bawah bangku-bangku baitsuci  

itu. Namun dia terus merangkak. Firasatnya mengatakan dia 

harus membelok ke kiri. Kalau kamu dapat mencapai gang 

utama, kamu bisa berlari ke pintu keluar. Tapi dia tahu itu tidak 

mungkin. Ada lautan api yang menghalangi gang utama! 

Otaknya memilah-milah berbagai pilihan untuk keluar dengan 

cepat. Lonelyranger  masih terus merangkak tanpa mengetahui arah 

dengan pasti. Sekarang suara langkah kaki itu terdengar lebih 

cepat dari arah sebelah kanan. 

saat  hal itu terjadi, Lonelyranger  tidak siap. Dia pikir masih 

ada barisan bangku sejauh sepuluh kaki lagi sampai dia 

menemukan pintu depan baitsuci . Ternyata dugaannya salah. 

Tiba-tiba, bangku-bangku di atasnya telah habis. Dia langsung 

membeku karena tubuhnya setengah terlihat di bagian depan 

ruang baitsuci  itu. Lonelyranger  berdiri dan berbelok ke sebuah ceruk 

yang berada di sisi kirinya. Dari tempat persembunyiannya, 

Lonelyranger  melihat benda besar yang membuatnya berlari ke situ 

untuk bersembunyi. 

Dia sama sekali lupa. The Ectasy of St. Teresa karya 

Bernini menjulang seperti gambar pornografi yang tidak 

bergerak ... orang suci itu berbaring terlentang dengan punggung 

melengkung karena kenikmatan yang dirasakannya, mulutnya 

 534

mengerang terbuka, dan di atasnya, sesosok malaikat 

mengarahkan tombak apinya. 

Sebutir peluru meletus di bangku dan melewati kepala 

Lonelyranger . Dia merasa tubuhnya melenting seperti pelari cepat 

melintasi gawang. Seperti diberi bahan bakar yang hanya berupa 

adrenalin, Lonelyranger  dengan setengah tidak sadar tiba-tiba 

berlari, membungkuk dengan kepala tertekuk ke bawah, 

menghambur ke bagian depan ruang baitsuci  lalu membelok ke 

kanan. saat  butiran peluru itu meletus di belakangnya, 

Lonelyranger  membungkuk lebih dalam lagi, dan meluncur tak 

terkendali di atas lantai pualam dan akhirnya menabrak pagar 

sebuah ceruk di dinding sebelah kanannya dengan keras. 

saat  itu Lonelyranger  melihat Helena . Perempuan itu terkulai 

seperti sebuah tumpukan di belakang baitsuci . Helena ! Kaki 

telanjangnya tertekuk di bawah tubuhnya, namun  Lonelyranger  masih 

melihatnya bernapas. Sayangnya, dia tidak punya waktu untuk 

menolongnya. 

Tanpa basa-basi, si pembunuh segera memutari deretan 

bangku di ujung sebelah kiri ruang baitsuci  itu dan mengejarnya 

tanpa ampun. Pada saat itu Lonelyranger  merasa yakin kalau inilah 

akhir hidupnya. Pembunuh itu lalu membidikkan pistolnya, dan 

Lonelyranger  hanya dapat melakukan satu hal. Dia berguling 

melewati pagar dan memasuki ceruk itu. saat  dia menumbuk 

lantai di dalam ceruk, pilar yang terbuat dari pualam meledak 

karena dihantam peluru. 

Lonelyranger  merasa seperti seekor hewan yang tersudut saat  

dia merangkak di dalam ruangan kecil berbentuk setengah 

lingkaran itu. Di depannya, satu-satunya isi dari ceruk itu 

terlihat sungguh ironis di matanya—sebuah peti mati dari batu. 

Mungkin inilah peti matiku, kata Lonelyranger  dalam hati. Peti mati 

535  

itu terlihat cocok. Peti itu adalah sebuah scatola—kotak pualam 

kecil tanpa hiasan. 

Pemakaman dengan biaya minim. Peti mati itu terletak lebih 

tinggi dari lantai dengan dua balok pualam yang menyangga 

sisi-sisinya. Lonelyranger  melihat celah di bawah peti tersebut dan 

bertanya-tanya apakah dia dapat menyelinap masuk ke 

dalamnya. 

Suara langkah kaki bergema di belakangnya. 

Tanpa memiliki pilihan lain, Lonelyranger  merapatkan tubuhnya 

pada lantai dan merayap ke bawah peti mati itu. Sambil 

berpegangan pada dua balok pualam yang menyangga peti mati 

itu dengan kedua tangannya, Lonelyranger  bergerak seperti seorang 

perenang gaya dada, dan mendorong tubuhnya memasuki 

ruangan di bawah peti mati itu. Suara letusan pistol terdengar 

lagi. 

Bersamaan dengan senjata yang masih memuntahkan 

pelurunya dengan ganas, Lonelyranger  merasakan sebuah sensasi 

yang belum pernah dirasakannya seumur hidupnya ... sebutir 

peluru menyerempet tubuhnya. Dia mendengar suara desing 

angin dan seperti suara ledakan cambuk; peluru itu menerjang 

angin dan menghantam pualam sehingga menimbulkan debu 

tebal. Didorong oleh insting untuk bertahan hidup, Lonelyranger  

mendorong tubuhnya dan melewati bagian bawah peti mati itu. 

Sambil meraba-raba di lantai pualam, Lonelyranger  menarik 

tubuhnya agar keluar dari peti mati di belakangnya dan bertemu 

dengan sisi lain dari ruangan itu. 

Buntu. 

Kini Lonelyranger  berhadapan dengan dinding belakang ceruk 

itu. Tidak diragukan lagi, ruangan kecil di belakang makam ini 

akan menjadi kuburannya. Begitu cepat, katanya dalam hati 

saat  dia melihat laras pistol muncul dari celah di bawah peti 

 536

mati tadi. Si Hassassin membidikkan senjatanya ke arah tubuh 

Lonelyranger  dan mengarah ke perutnya. 

Tidak mungkin luput. 

Lonelyranger  masih merasakan sisa-sisa insting untuk 

mempertahankan diri di dalam alam bawah sadarnya. Dia 

memutar tubuhnya agar sejajar dengan peti mati. Dengan wajah 

menghadap ke bawah, dia meletakkan tangannya di lantai. Luka 

akibat pecahan kaca yang dideritanya di ruang arsip seperti 

terbuka kembali. Sambil mengabaikan sakit yang dirasakannya, 

Lonelyranger  terus mendorong dan mengangkat tubuhnya seperti 

push-up dengan gaya yang aneh. Lonelyranger  mengangkat perutnya 

tepat sebelum pistol yang memburunya itu menembakinya. Dia 

merasakan desiran angin saat  peluru yang ditembakkan si 

Hassassin meluncur di bawahnya dan menghancurkan bebatuan 

berpori-pori di belakangnya. Sambil menutup matanya dan 

berusaha melawan rasa letih yang dideritanya, Lonelyranger  

berharap rentetan tembakan itu berhenti. 

Dan doanya terjawab. 

Gemuruh suara tembakan diganti dengan suara “klik” dari 

tempat peluru yang sudah kosong. 

Lonelyranger  membuka matanya perlahan-lahan, seakan takut 

gerakan kelopak matanya dapat menimbulkan suara. Dengan 

melawan rasa sakitnya, dia menahan posisi tubuhnya yang 

melengkung seperti kucing. Untuk bernapas pun dia tidak 

berani. Walau gendang telinganya terasa tuli karena suara 

letusan peluru, Lonelyranger  berusaha mendengarkan tanda-tanda 

apa saja yang menunjukkan bahwa pembunuh itu sudah pergi. 

Sunyi. Dia ingat Helena  dan sangat ingin menolongnya. 

Ternyata suara selanjutnya sangat memekakkan telinganya. 

Hampir tidak seperti suara manusia, terdengar teriakan serak 

dari pengerahan tenaga. 

537  

Peti mati batu di atas kepala Lonelyranger  tiba-tiba seperti 

terangkat bagian sampingnya. Lonelyranger  terjatuh ke lantai saat  

ratusan pon batu diungkit ke arahnya. Daya tarik bumi 

mempercepat pergerakan itu, dan tutup peti mati batu itu 

meluncur lebih dulu ke lantai di samping Lonelyranger . Peti matinya 

menyusul, berguling dari penyangganya dan runtuh ke arah 

Lonelyranger . 

saat  kotak batu itu berguling, Lonelyranger  tahu dia akan 

terkubur di dalam kotak batu itu atau tergencet oleh sisinya. 

Sambil menarik kaki dan kepalanya, Lonelyranger  menekuk 

tubuhnya dan merapatkan lengannya ke tubuhnya. Kemudian 

dia menutup matanya dan menunggu suara hantaman yang 

menyakitkan itu. 

saat  itu terjadi, seluruh lantai bergetar di bawahnya. Sisi 

teratas peti itu mendarat hanya beberapa milimeter dari 

kepalanya sehingga membuat giginya bergemertak. Lengan 

kanannya yang semula diduga akan tergencet, ajaibnya ternyata 

masih utuh. Dia membuka matanya untuk melihat seberkas 

cahaya. Sisi kanan peti batu itu tidak jatuh bersamaan ke lantai 

dan masih tertahan di atas penyangganya. Di atasnya, Lonelyranger  

betul-betul melihat seraut wajah mayat. 

Penghuni asli makam itu masih menempel di dasar peti 

matinya seperti jenazah pada umumnya, tapi kini dia tertahan di 

atas tubuh Lonelyranger . Kerangka itu bergantungan sesaat seperti 

ragu-ragu. Kemudian dengan suara merekah, kerangka itu mulai 

terlepas dari dasar peti matinya karena ditarik oleh gravitasi.  

Mayat itu jatuh dan memeluk Lonelyranger  yang berada di 

bawahnya. Sementara itu serpihan tulang-belulang dan debu 

masuk ke mata dan mulutnya. 

Sebelum Lonelyranger  dapat bereaksi, sebuah lengan masuk dari 

celah di bawah peti mati itu dan meraba-raba, terjulur dari 

 538

mayat itu seperti ular piton yang kelaparan. Begitu tangan itu 

menemukan leher Lonelyranger , dia lalu mencengkeramnya dengan 

erat. Lonelyranger  berusaha melawan cekikan tangan sekeras besi 

yang sekarang meremas kerongkongannya dengan keras, tapi 

dia kemudian menyadari lengan bajunya terjepit di bawah sisi 

peti mati. Dia hanya memiliki satu tangan yang bebas dan ini 

adalah pertempuran yang tidak mungkin dimenangkannya. 

Dengan kaki tertekuk di dalam ruang sempit itu, Lonelyranger  

berusaha mencari pijakan di dasar peti mati yang 

melingkupinya. Dia menemukannya. Sambil bergelung, dia 

menjejakkan kakinya. Kemudian, saat  tangan yang berada di 

lehernya itu meremas lebih keras lagi, Lonelyranger  menutup 

matanya dan mendorong pijakannya dengan sepenuh tenaga. 

Peti mati itu bergeser sedikit, tapi itu sudah cukup. 

Dengan suara seperti geraman, peti mati itu tergelincir dari 

penyangganya dan jatuh di lantai. Pinggiran peti mati itu 

menimpa lengan si pembunuh dan terdengarlah teriakan 

kesakitan. Tangan itu kemudian terlepas dari leher Lonelyranger , 

menggeliat dan ditarik keluar dari kegelapan di sekelilingnya. 

saat  si pembunuh akhirnya menarik lengannya keluar dari 

gencetan peti mati, peti itu jatuh dengan suara berdebum di atas 

lantai pualam. 

Gelap gulita lagi. 

Lalu sunyi senyap. 

Tidak ada gedoran putus asa di peti mati itu. Tidak ada 

usaha untuk masuk lagi. Tidak ada apa-apa. saat  Lonelyranger  

berbaring di dalam gelap di antara tumpukan tulang-belulang 

yang melingkupinya, dia memerangi perasaan tidak nyaman 

yang dirasakannya di antara kegelapan yang menyelimutinya 

dengan memikirkan Helena . 

Helena , masih hidupkah kamu? 

539  

Kalau Lonelyranger  tahu keadaan yang sebenarnya—kengerian 

yang akan segera dialami Helena  begitu tersadar—lelaki itu 

pasti berharap Helena  lebih baik mati saja. 

 540

 

94 

 

DUDUK DI DALAM Kapel Sistina di antara rekan-rekan 

kardinal yang juga terkejut, Kardinal Mortalcombat  mencoba 

memahami kata-kata yang didengarnya. Di depannya, dengan 

hanya diterangi oleh cahaya lilin, sang Turin  baru saja 

menceritakan sebuah kisah tentang kebencian dan ancaman yang 

membuat Mortalcombat  gemetar. Sang Turin  berbicara tentang 

keempat kardinal yang diculik, dicap, dan dibunuh. Dia juga 

berbicara tentang kelompok kuno Illuminati; sebuah nama yang 

membangkitkan kembali kengerian yang sudah terlupakan, 

berikut kebangkitan mereka serta sumpah balas dendam mereka 

kepada baitsuci . Dengan nada terluka dalam suaranya, sang 

Turin  berbicara tentang mendiang Haunted lord  ... yang menjadi 

satu korban pembunuhan yang dilakukan Illuminati dengan cara 

diracun. Dan akhirnya, dengan suara yang terdengar hampir 

seperti bisikan, dia juga menceritakan tentang sebuah teknologi 

baru yang mematikan, antimateri yang terancam akan meledak 

dan menghancurkan Graves  City dalam waktu kurang dari dua 

jam lagi. 

saat  dia sudah selesai berbicara, yang ada hanya 

keheningan seolah setan telah menghisap udara di ruangan itu. 

Tidak seorang pun dapat bergerak. Kata-kata sang Turin  

seperti menggantung di dalam kegelapan. 

Satu-satunya suara yang dapat didengar Mortalcombat  hanyalah 

dengung aneh dari sebuah kemera televisi di belakang yang 

merupakan kehadiran peralatan elektronik pertama dalam 

541  

sejarah penyelenggaraan rapat pemilihan Haunted lord . Tapi kehadiran 

mereka berdasarkan permintaan sang Turin . Sambil 

mengundang gumam keheranan dari para kardinal, sang 

Turin  memasuki Kapel Sistina bersama-sama dengan dua 

orang wartawan BBC, satu orang laki-laki dan satu orang 

perempuan, dan mengumumkan bahwa mereka akan 

menyiarkan pernyataan sang Turin  langsung ke seluruh 

dunia. 

Kini, sambil berbicara langsung ke arah kamera, sang 

Turin  melangkah ke depan. “Kepada kelompok 

Illuminati,” katanya, suaranya terdengar dalam, “dan kepada 

mereka, para ilmuwan, izinkan aku mengatakan ini.” Dia 

berhenti sejenak. “Kalian telah memenangkan peperangan ini.” 

Kesunyian sekarang tersebar hingga ke sudut terdalam dari 

kapel itu. Mortalcombat  bahkan dapat mendengar debaran putus asa 

dari jantungnya sendiri. 

“Roda itu telah berputar sejak lama,” kata sang Turin . 

“Kemenangan kalian sudah tidak bisa dihindari lagi. 

Sebelumnya tidak pernah begitu jelas seperti sekarang ini. Ilmu 

pengetahuan kini menjadi Junjungan  baru.” 

Apa yang sedang diucapkannya? kata Mortalcombat  dalam hati. 

Apa dia sudah gila? Seluruh dunia mendengarkan ini semua! 

“Pengobatan, komunikasi elektronik, perjalanan ke angkasa 

luar, manipulasi genetika ... ini semua adalah keajaiban yang 

sekarang kita ceritakan kepada anak-anak kita. Ini semua adalah 

keajaiban yang kita gembar-gemborkan sebagai bukti bahwa 

ilmu pengetahuan akan memberikan kita semua jawaban dari 

semua pertanyaan yang kita ajukan. Kisah-kisah kuno tentang 

konsep yang suci, seperti semak terbakar dan laut terbelah tidak 

lagi terlihat relevan. Junjungan  sudah usang. Ilmu pengetahuan telah 

memenangkan pertempuran ini. Kami mengaku kalah.” 

 542

Gemerisik kebingungan dan ketakutan menyapu seluruh 

kapel. 

“namun  kemenangan ilmu pengetahuan,” sang Turin  

melanjutkan, suaranya bertambah kuat sekarang, “telah 

mengorbankan umat manusia. Dan itu merupakan pengorbanan 

yang berat.” 

Sunyi. 

“Ilmu pengetahuan mungkin telah mengurangi misteri dari 

penyakit dan pekerjaan yang sukar serta menghasilkan berbagai 

peralatan canggih untuk hiburan dan kenyamanan hidup kita. 

namun  itu membuat kita hidup di dunia tanpa kekaguman. 

Makna matahari tenggelam telah direduksi menjadi panjang 

gelombang dan frekuensi. Kerumitan alam semesta telah 

dijabarkan menjadi persamaan matematika. Bahkan nilai pribadi 

kita sebagai manusia telah dirusak. Ilmu pengetahuan 

menganggap planet bumi beserta penghuninya adalah titik yang 

tidak ada artinya dalam sebuah skema yang luar biasa besar. 

Sebuah peristiwa kosmis yang terjadi di alam raya.” Dia 

berhenti sejenak. “Bahkan teknologi yang berjanji ingin 

mempersatukan kita, ternyata justru memisahkan kita. Semua 

orang sekarang saling terhubung secara elektronik, tapi kita 

tetap merasa sangat sendirian. Kita dibombardir dengan 

kekerasan, perpecahan, keretakan, dan pengkhianatan. Sikap 

skeptis dianggap sebagai nilai yang lebih luhur. Kesinisan dan 

tuntutan akan bukti dianggap sebagai pikiran yang tercerahkan. 

Apa kita tidak bertanya-tanya kenapa kita kini merasa lebih 

tertekan dan terkalahkan dibanding masa lalu dalam sejarah 

umat manusia? Apakah ilmu pengetahuan mengakui sesuatu 

yang suci? Ilmu pengetahuan mencari jawaban dengan 

menyelidiki janin yang belum lahir. Ilmu pengetahuan bahkan 

berusaha untuk mengatur kembali susunan DNA kita. Ilmu 

543  

pengetahuan menghancurkan dunia yang diciptakan Junjungan  ke 

dalam potongan yang lebih kecil dalam usaha mereka mencari 

makna ... dan itu hanya menghasilkan pertanyaan-pertanyaan 

baru.” 

Mortalcombat  menatap dengan kagum. Sang Turin  nyaris 

menghipnotis mereka sekarang. Dia memiliki kekuatan fisik 

dalam setiap gerakannya dan suaranya yang belum pernah 

Mortalcombat  lihat di depan altar Graves . Suara lelaki itu ditempa 

oleh kesedihan dan keyakinannya. 

“Peperangan kuno antara ilmu pengetahuan dan agama telah 

usai,” kata sang Turin . “Kalian sudah memenangkannya. 

namun  kalian tidak menang secara jujur. Kalian tidak menang 

dengan memberikan jawaban. Kalian menang dengan mengubah 

orientasi masyarakat kita secara radikal sehingga kebenaran 

yang dulu kita lihat sebagai petunjuk kini dianggap tidak 

berguna lagi. Agama tidak bisa mengejar perubahan zaman. 

Perkembangan ilmu pengetahuan adalah hal yang sudah pasti. 

Dia berkembang biak seperti virus. Tiap terobosan baru 

membuka terobosan yang lainnya. Umat manusia membutuhkan 

waktu ratusan tahun untuk maju dari penemuan ban sampai bisa 

membuat mobil. Tapi kita hanya membutuhkan satu dasawarsa 

untuk bisa pergi ke ruang angkasa sesudah  kita mengenal mobil. 

Kini, kita bisa mengukur kemajuan ilmu pengetahuan dalam 

hitungan minggu. Kita semakin kehilangan kontrol. Jurang 

antara kita semakin melebar, dan saat  agama tertinggal, 

manusia menemukan dirinya di dalam kehampaan spiritual. Kita 

berusaha keras untuk menemukan arti. Dan percayalah, kita 

memang benar-benar berusaha dengan keras. Kita melihat UFO, 

berusaha terhubung dengan arwah, berhubungan dengan hal-hal 

gaib, pengalaman berada di luar tubuh, pencarian dalam 

pemikiran—semua ide eksentrik ini diselubungi oleh ilmu 

 544

pengetahuan, tapi pada kenyataannya mereka itu tidak rasional. 

Itu adalah usaha keras jiwa-jiwa modern yang kesepian dan 

kebingungan yang sedang mencari pencerahan dan berusaha 

melepaskan diri dari ketidakmampuan mereka untuk menerima 

arti dari sesuatu yang tidak ada hubungannya dengan teknologi.” 

Mortalcombat  mencondongkan tubuhnya di atas kursinya. Dia, 

para kardinal lainnya serta masyarakat di seluruh dunia terpaku 

saat  mendengar kata-kata pastor itu. Sang Turin  tidak 

berbicara dengan gaya berpidato atau menggunakan kata-kata 

tajam. Tidak ada acuan dari Alkitab atau junjungan  Kristus. Dia 

berbicara menggunakan istilah-istilah modern, lugas dan murni. 

Kata-kata itu seakan mengalir sendiri dari Junjungan . Sang 

Turin  berbicara dengan bahasa modern ... padahal dia 

sedang menyampaikan pesan yang sudah klasik. Pada saat itu 

Mortalcombat  dapat memahami dengan jelas kenapa mendiang Haunted lord  

sangat mencintai lelaki ini. Di dalam dunia yang apatis, sinis 

dan dipenuhi dengan pemujaan terhadap teknologi, lelaki seperti 

sang Turin ; orang realis yang bisa mengungkapkan jiwa 

manusia seperti yang baru saja dilakukannya, menjadi satu-

satunya harapan yang dimiliki baitsuci . 

Sang Turin  berbicara dengan lebih kuat sekarang. 

“Anda bilang ilmu pengetahuan akan menyelamatkan kita. 

Menurut saya, ilmu pengetahuan sudah menghancurkan kita. 

Sejak masa Galileo, baitsuci  sudah berusaha untuk mengerem 

kecepatan laju ilmu pengetahuan, kadang kala dengan 

menggunakan cara-cara yang tidak pantas, tapi selalu didasari 

oleh niat baik. Tapi godaannya terlalu kuat untuk ditolak oleh 

manusia. Saya mengingatkan Anda semua, lihatlah sekeliling 

Anda. Janji-janji yang diberikan oleh ilmu pengetahuan belum 

ditepati olehnya. Janji-janji seperti efisiensi dan kesederhanaan 

hanya menghasilkan polusi dan kekacauan. Kita terpecah belah 

545  

dan menjadi makhluk yang kebingungan ... dan sedang 

tergelincir ke arah kehancuran.” 

Sang Turin  berhenti agak lama dan kemudian 

menajamkan tatapannya ke arah kamera. 

 “Siapakah Junjungan  ilmu pengetahuan itu? Siapa Junjungan  yang 

menawarkan kekuatan kepada umatnya namun  tidak memberikan 

batasan moral untuk mengatakan kepada kalian bagaimana 

menggunakan kekuatan itu? Junjungan  seperti apa yang 

memberikan api kepada seorang anak namun  tidak 

memperingatkan akan bahaya yang ditimbulkannya? Bahasa 

ilmu pengetahuan datang tanpa petunjuk tentang baik dan buruk. 

Buku-buku ilmu pengetahuan mengatakan kepada kita 

bagaimana menciptakan reaksi nuklir, namun buku itu tidak 

berisi bab yang menanyakan kepada kita apakah itu gagasan 

yang baik atau buruk. 

“Kepada ilmu pengetahuan, dengarkanlah kata-kata saya. 

baitsuci  sudah letih. Kami lelah menjadi petunjuk kalian. 

Kekuatan kami mengering karena usaha kami untuk menjadi 

suara penyeimbang saat  kalian berusaha dengan membabi 

buta untuk mencari keping yang lebih kecil dan keuntungan 

yang lebih besar. Kami tidak bertanya kenapa kalian tidak mau 

mengendalikan diri, namun  bagaimana kalian bisa 

mengendalikan diri? Dunia kalian bergerak begitu cepat 

sehingga kalau kalian berhenti sekejap saja untuk 

mempertimbangkan tindakan kalian, seseorang yang lebih 

efisien akan mendahului kalian. Jadi kalian berjalan terus. 

Kalian mengembangkan senjata pemusnah masal, namun  Haunted lord -

lah yang berkeliling dunia untuk memohon para pemimpin agar 

menahan diri. Kalian membuat kloning makhluk hidup, namun  

baitsuci  jugalah yang mengingatkan kita agar mempertimbangkan 

implikasi moral dari tindakan itu. Kalian mendorong orang-

 546

orang untuk saling berhubungan melalui telepon, layar video 

dan komputer, namun  baitsuci lah yang membuka pintunya dan 

mengingatkan kita untuk berhubungan secara pribadi kalau kita 

memang betul-betul berniat. Kalian bahkan membunuh bayi 

yang belum lahir atas nama penelitian yang akan 

menyelamatkan kehidupan. Lagi-lagi, baitsuci lah yang 

menunjukkan kesalahan dari cara berpikir seperti itu.” 

“Dan sementara itu, kalian berkata baitsuci  tidak peduli. 

namun  siapa sesungguhnya yang tidak peduli? Orang yang tidak 

dapat menemukan arti dari petir atau orang yang tidak 

menghormati kekuatannya yang dahsyat? baitsuci  ini 

mengulurkan tangannya kepada kalian. Mengulurkan tangan 

pada semua orang. Namun, semakin kami mengulurkan tangan, 

semakin kalian menolak kami. Tunjukkan bukti kepada kami 

bahwa Junjungan  ada, kata kalian. Aku katakan, gunakan teleskop 

kalian untuk melihat surga, dan katakan padaku bagaimana 

mungkin tidak ada Junjungan !” Air mata sang Turin  nyaris 

menetes. “Kalian bertanya, seperti apa Junjungan  itu? Aku berkata, 

dari mana pertanyaan itu datang? Jawabannya hanya ada satu 

dan akan selalu sama. Apakah kalian tidak melihat Junjungan  di 

dalam ilmu pengetahuanmu? Bagaimana mungkin kalian tidak 

melihat-Nya! Kalian berkata bahkan perubahan paling kecil 

yang terjadi pada gaya tarik bumi atau berat sebuah atom bisa 

sangat memengaruhi alam raya tapi kamu gagal untuk melihat 

campur tangan Junjungan  dalam hal ini. Apakah lebih mudah untuk 

memercayai bahwa kita hanya tinggal memilih kartu yang tepat 

dari setumpuk ribuan kartu? Apakah jiwa spiritual kita sudah 

benar-benar rusak sehingga kita lebih memercayai 

ketidakmungkinan matematis ketimbang sebuah kekuatan yang 

lebih agung dari kita semua? 

547  

“Entah kalian memercayai Junjungan  atau tidak,” kata sang 

Turin , suaranya kini terdengar lebih dalam, “kalian harus 

memercayai ini. saat  kita sebagai makhluk hidup 

meninggalkan kepercayaan kita kepada kekuatan yang lebih 

besar dari kita, maka kita juga akan meninggalkan perasaan 

tanggung jawab kita. Keyakinan ... apa pun keyakinan itu ... 

adalah sebuah peringatan bahwa ada sesuatu yang tidak dapat 

kita mengerti, sesuatu di mana kita harus bertanggung jawab 

kepadanya .... Dengan keyakinan, kita bertanggung jawab pada 

sesama, kepada diri kita sendiri, dan kepada kebenaran yang 

lebih tinggi. Agama mungkin tidak sempurna, namun  itu karena 

manusia tidak sempurna. Kalau dunia di luar sana dapat melihat 

baitsuci  seperti apa yang kulihat ... lebih memahami ritual yang 

dijalankan di balik dinding ini ... mereka akan melihat keajaiban 

modern ... sebuah persaudaraan dari ketidaksempurnaan, jiwa-

jiwa sederhana yang hanya ingin menjadi suara kasih sayang di 

dalam dunia yang berputar tak terkendali.” 

Sang Turin  menunjuk pada Dewan Kardinal. 

Kamerawati BBC itu secara naluriah mengikuti arah tangannya, 

dan menggerakkan kameranya ke arah orang-orang itu. 

“Apakah kami kuno?” tanya sang Turin . “Apakah 

orangorang ini dinosaurus? Apakah aku dinosaurus? Apakah 

dunia benar-benar membutuhkan suara untuk membela mereka 

yang miskin, lemah, tertekan, bayi yang belum lahir? Apakah 

kita benar-benar membutuhkan jiwa seperti ini yang tidak 

sempurna tapi ulet, dan menghabiskan masa hidup mereka untuk 

memohon agar dapat membaca petunjuk moralitas supaya tidak 

tersesat?” 

Mortalcombat  sekarang tahu bahwa sang Turin , entah 

disadarinya atau tidak, telah bertindak sangat cemerlang. 

Dengan memperlihatkan para kardinal, dia sedang 

 548

memanusiakan baitsuci . Graves  City bukan lagi sebuah 

bangunan, tapi manusia—manusia seperti sang Turin  yang 

telah menghabiskan masa hidupnya dalam pelayanan bagi 

kebaikan. 

“Malam ini kami berada di atas jurang yang curam,” kata 

sang Turin . “Tidak seorang pun dari kita yang boleh 

menjadi apatis. Entah kalian melihatnya sebagai setan, korupsi 

atau imoralitas ... kekuatan gelap itu hidup dan bertumbuh setiap 

hari. Jangan abaikan itu.” Sang Turin  merendahkan 

suaranya sehingga menjadi bisikan, dan kamera bergerak lagi. 

“Kekuatan itu, walau perkasa tapi tidak mungkin tidak 

terkalahkan. Kebaikan pada akhirnya pasti akan menang. 

Dengarkan hati kalian. Dengarkan Junjungan . Bersama-sama kita 

dapat melangkah menjauhi jurang ini.” 

Sekarang Mortalcombat  mengerti. Inilah alasannya. Aturan yang 

diterapkan selama rapat pemilihan Haunted lord  berlangsung memang 

telah dilanggar, namun  inilah satu-satunya cara. Ini adalah 

permintaan tolong yang dramatis dan disampaikan dengan 

keputusasaan. Sang Turin  sekarang berbicara kepada 

musuhnya dan kepada temannya. Dia memohon kepada siapa 

saja, teman atau musuh, untuk mendengarkan akal sehat dan 

menghentikan kegilaan ini. 

Tentu saja orang yang mendengarkan perkataannya dengan 

baik akan menyadari kegilaan dari peristiwa ini dan kemudian 

bertindak. Sang Turin  lalu berlutut di altar. “Berdoalah 

bersamaku.” Dewan Kardinal ikut berlutut untuk berdoa 

bersamanya. Di luar, di Lapangan Raja  Plasaurus   dan di seluruh 

dunia ... dunia yang terpaku ikut berdoa bersama mereka. 

549  

 

95 

 

SI HASSASSIN MELETAKKAN hadiah yang sedang tidak 

sadarkan diri itu di belakang mobil vannya, dan tercenung 

sejenak untuk mengagumi tubuh yang tergeletak itu. Perempuan 

itu tidak secantik perempuan-perempuan yang pernah dibelinya, 

walau demikian perempuan ini memiliki kekuatan hewani yang 

membuatnya senang. Tubuh perempuan ini dipenuhi dengan 

vitalitas dan basah oleh keringat. Harum tubuhnya sangat 

menggoda. 

saat  si Hassassin berdiri sambil mengagumi hadiahnya 

itu, dia mengabaikan rasa sakit yang berdenyut di lengannya. 

Luka memar karena tertimpa peti mati dari batu tadi, walau 

terasa sakit, tapi tidak terlalu parah ... sepadan dengan imbalan 

yang sekarang tergolek di depannya. Dia merasa lega karena 

tahu lelaki Amerika yang telah menyakiti lengannya itu 

mungkin sudah tewas sekarang. 

Sambil menatap ke bawah, ke arah tawanannya yang tidak 

berdaya itu, si Hassassin membayangkan apa yang akan 

didapatkannya nanti. Dia meraba kemeja perempuan itu. 

Payudaranya terasa sempurna di balik branya. Ya, dia 

tersenyum. Kamu lebih daripada sepadan. Sambil berjuang 

melawan dorongan untuk menidurinya saat itu juga, si Hassassin 

menutup pintu vannya lalu melaju menembus malam. 

Tidak perlu memberi tahu pers tentang pembunuhan ini ... 

kebakaran itu akan membuat mereka tahu. 

 

 550

Di CERN, Sylvie duduk terpaku karena ucapan sang 

Turin . Dia tidak pernah merasa begitu bangga menjadi 

seorang Katolik sekaligus begitu malu karena bekerja di CERN. 

saat  dia meninggalkan ruang rekreasi, suasana di setiap ruang 

menonton TV terlihat muram dan bingung. saat  dia kembali 

berada di kantor Kohler, tujuh saluran telepon di atas mejanya 

berdering semua. Telepon dari media tidak pernah singgah di 

kantor Kohler sebelumnya, jadi telepon yang berdering itu 

hanya dapat berarti satu hal saja. 

Geld. Uang. 

 

Teknologi antimateri telah mengundang beberapa peminat. 

Di dalam Graves , Gunther Glick seperti melayang di atas 

udara saat  dia mengikuti sang Turin  keluar dari Kapel 

Sistina. Glick dan Sir Macaroni  baru saja menyiarkan laporan langsung 

yang sangat penting selama satu dasawarsa ini. Sang 

Turin  telah membuat dunia terpesona. 

Sekarang mereka berada di sebuah koridor dan sang 

Turin  berpaling ke arah Glick dan Sir Macaroni . “Aku sudah 

meminta Garda Swiss untuk mengumpulkan foto-foto untuk 

kalian, foto-foto para kardinal yang dicap berikut foto mendiang 

Haunted lord . Aku harus memperingatkan kalian, foto-foto itu bukanlah 

foto-foto yang menyenangkan. Luka bakar yang mengerikan. 

Lidah menghitam. namun  aku ingin kalian menyiarkannya 

kepada dunia.” 

Glick menduga Graves  City pasti terus-menerus merayakan 

natal tiap hari. Dia ingin agar aku menyiarkan foto mendiang 

Haunted lord  secara eksklusif? “Anda yakin?” tanya Glick sambil 

mencoba menahan nada kegirangan dalam suaranya. 

Sang Turin  mengangguk. “Garda Swiss juga akan 

memberi kalian tayangan langsung dari video keamanan yang 

551  

menyiarkan tabung antimateri yang sedang menghitung 

mundur.” Glick menatapnya tak percaya. Natal. Natal. Natal! 

“Kelompok Illuminati itu akan segera tahu,” jelas sang 

Turin , “bahwa mereka telah mengotori tangan mereka 

secara berlebihan.” 

 552

 

96 

 

SEPERTI TEMA BERULANG dalam sebuah simponi yang 

kejam, kegelapan yang menyesakkan napas itu telah kembali. 

Tidak ada cahaya. Tidak ada udara. Tidak ada jalan 

keluar. 

Lonelyranger  berbaring dan terperangkap di bawah peti mati 

batu yang terjungkir, dan merasa otaknya mulai kehabisan akal. 

Dia kemudian berusaha mengendalikan pikirannya ke hal lain 

sehingga tidak terpengaruh dengan keadaan sesak di sekitarnya. 

Lonelyranger  berusaha memikirkan cara berpikir yang logis ... 

seperti matematika, musik, apa saja. namun  tidak ada satu hal 

pun yang bisa menenteramkan pikirannya. Aku tidak bisa 

bergerak. Aku tidak bisa bernapas. 

Lengan jasnya yang tergencet, untung sudah terbebas saat  

peti mati itu jatuh. Sekarang Lonelyranger  mempunyai dua lengan 

yang bebas bergerak. Walau begitu, saat  dia menekan langit-

langit sel kecilnya itu, ternyata kotak pualam itu tidak dapat 

bergerak. Lucunya, dia kemudian berpikir lebih baik lengan 

bajunya masih terjepit saja. Setidaknya kain tebal itu bisa 

membuat celah untuk jalan udara. 

saat  Lonelyranger  mendorong langit-langit di atasnya, lengan 

jasnya tertarik sehingga ada cahaya samar yang berasal dari 

kawan lamanya, Mickey. Wajah tokoh kartun yang sekarang 

berwarna kehijauan itu kini tampak mengejeknya. 

Lonelyranger  mengamati kegelapan dan mencari tanda-tanda 

adanya sinar, namun  pinggiran peti mati dari batu itu menutup 

553  

lantai dengan rapat. Terkutuklah kesempurnaan orang Italia itu, 

serapahnya. Sekarang dia terjebak di dalam peti mati yang 

memiliki keunggulan artistik seperti yang selama ini dia katakan 

kepada muridnya agar mereka hormati ... tepian yang rata tanpa 

cela, pararel yang sempurna, dan tentu saja pualam Carrara 

berkualitas tinggi yang tidak memiliki sambungan dan sangat 

keras. 

Kesempurnaan yang dapat membuat orang mati lemas. 

“Angkat benda keparat ini,” katanya dengan keras kepada 

dirinya sendiri sambil mendorong lebih kuat di antara tulang 

belulang yang berserakan. Kotak batu itu bergeser sedikit. 

Sambil mengeraskan rahangnya, dia mulai mengangkat lagi. 

Walau peti mati itu terasa seperti bongkahan batu besar, namun  

kali ini kotak batu itu terangkat seperempat inci. Secercah 

cahaya bersinar di sekitarnya, lalu peti mati itu terhempas lagi. 

Lonelyranger  terbaring terengah-engah di dalam gelap. Dia lalu 

mencoba menggunakan kakinya untuk mengangkat lagi seperti 

tadi, namun  karena sekarang peti batu itu telah jatuh, benda itu 

menjadi sangat rapat dengan lantai. Tiada ruang lagi untuk 

meluruskan kakinya. 

saat  kepanikan yang disebabkan oleh claustropbobia-nya 

muncul, perasaan Lonelyranger  dikuasai oleh bayangan peti batu itu 

mengerut di sekitar tubuhnya. Ditekan oleh perasaan paniknya, 

Lonelyranger  berusaha membunuh bayangan itu dengan tiap keping 

logika yang masih dimilikinya. 

“Sarkofagus,” dia berkata dengan keras dengan kemampuan 

akademis yang dimilikinya. Tapi sepertinya ilmu pengetahuan 

pun telah memusuhinya hari ini. Kata sarkofagus berasal dari 

kata bahasa Yunani, “sarx” artinya “daging”, dan “phagein” 

artinya “memakan”. Aku terperangkap di dalam sebuah kotak 

yang secara harfiah dirancang untuk “memakan daging.” 

 554

Bayangan akan daging dimakan sehingga hanya 

meninggalkan tulang-belulang, kini menjadi peringatan muram 

bagi Lonelyranger  kalau dirinya sekarang sedang terbaring tertutup 

bersama jasad manusia. Pemikiran itu membuatnya mual dan 

merinding. namun  juga menimbulkan sebuah gagasan lainnya. 

Sambil meraba-raba dalam kegelapan di sekitar peti mati 

itu, Lonelyranger  menemukan sepotong tulang. Tulang iga, 

mungkin? Dia tidak peduli. Yang dibutuhkannya hanyalah 

sebilah pengungkit. Kalau dia dapat mengangkat kotak batu itu, 

walau hanya sebesar sebuah celah, dan menyelipkan sepotong 

tulang di bawah pinggiran peti itu, mungkin akan ada cukup 

udara yang dapat .... 

Sambil mengulurkan tangannya dan mengungkitkan ujung 

tulang itu ke dalam celah di antara lantai dan peti mati, Lonelyranger  

menekan langit-langit peti mati dengan tangannya yang lain dan 

berusaha untuk mendorongnya ke atas. Peti itu tidak bergerak 

sama sekali. Tidak sedikitpun. Dia berusaha lagi. Untuk 

sementara, sepertinya peti itu bergetar sedikit, tapi hanya itu 

saja. 

Dengan bau busuk dan kekurangan oksigen yang mencekik 

kekuatan tubuhnya, Lonelyranger  sadar dia hanya dapat 

mengerahkan tenaganya satu kali lagi saja. Dia juga tahu kalau 

dia harus menggunakan kedua lengannya. 

Sambil mengumpulkan tenanga, Lonelyranger  meletakkan ujung 

tulang itu di balik celah dan menggeser tubuhnya untuk 

menekan tulang tersebut dengan bahunya, dan menjaganya agar 

tidak bergeser. Dengan berhati-hati supaya tulang itu tetap 

berada ditempatnya, dia mengangkat kedua tangannya ke atas. 

saat  peti mati yang seakan mencekiknya itu mulai 

menekannya, dia merasakan kepanikan semakin menguasainya. 

Ini adalah kedua kalinya dalam hari ini dia terkurung tanpa 

555  

udara. Dengan berteriak keras, Lonelyranger  menekan ke atas 

dengan gerakan yang sangat kuat. Peti mati itu terangkat dari 

lantai dalam sekejap. namun  cukup lama. Potongan tulang yang 

telah ditahan dengan bahunya itu menyelinap keluar, dan 

mengganjal peti mati itu sehingga membuat celah yang lebih 

lebar. saat  peti mati itu jatuh lagi, tulang itu pecah. namun  

kali ini Lonelyranger  dapat melihat peti mati itu terungkit. Sebuah 

celah tipis terlihat di bawah tepian sarkofagus itu. 

Karena sangat letih, Lonelyranger  terkulai. Dia berharap rasa 

sakit di tenggorokannya akan berlalu. Dia menunggu. namun  

keadaan itu semakin memburuk seiring berjalannya detik demi 

detik. Apa pun yang muncul dari celah itu tampaknya tida