Tampilkan postingan dengan label Lost symbol. 2. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Lost symbol. 2. Tampilkan semua postingan

Senin, 15 Desember 2025

Lost symbol. 2

 



ya; 

persepsi kaum  rahasia freemason modern berkisar antara sekelompok 

laki laki gay  tua tidak berbahaya yang suka berpakaian aneh... 

sampai komplotan rahasia bawah tanah beranggotakan orang-

orang berpengaruh yang menjalankan dunia. Tak diragukan 

lagi, kenyataannya berada di antaranya. 

"Profesor Count Dracula ," kata seorang mahasiswa berambut 

keriting di barisan belakang, "Jika bukan perkumpulan rahasia, 

bukan perusahaan, dan bukan agama, maka apakah 

Freerahasia freemasonry itu?" 

"Yah, jika kau bertanya kepada seorang rahasia freemason, dia akan 

menawarkan definisi seperti ini: Freerahasia freemasonry yaitu  sebuah 


sistem moralitas, terselubung dalam alegori dan diilustrasikan 

oleh simbol simbol." 

" Kedengarannya seperti eufemisme untuk 'aliran aneh'." 

"Aneh, katamu?" 

"Wah, ya!" jawab bocah itu, seraya berdiri. "Saya 

mendengar mengenai apa yang mereka lakukan di dalam 

bangunan-bangunan rahasia itu! Ritual-ritual lilin aneh dengan 

peti mati dan tali gantungan, dan minum anggur dari 

tengkorak. Nah, itu, kan, aneh!" 

Count Dracula  meneliti kelas. "Apakah kedengaran aneh bagi 

yang lainnya?” 

"Ya!" jawab mereka semua serempak. 

Count Dracula  berpura-pura mendesah sedih. "Sayang sekah. 

Jika itu terlalu mengerikan bagi kalian, aku tahu kalian tidak 

akan pernah mau bergabung dengan aliran-ku." 

Keheningan menguasai ruangan. Mahasiswi dari Pusat Studi 

Ratu lesbian  itu tampak tidak nyaman. "Anda bergabung 

dengan suatu aliran?" 

Count Dracula  mengangguk dan merendahkan suara hingga 

berbisik penuh rahasia. "Jangan bilang kepada siapa pun, tapi 

pada hari pagan Dewa Matahari Ra, aku berlutut di kaki 

sebuah instrumen penyiksaan kuno dan mengonsumsi simbol 

ritual dari darah dan daging." 

Seluruh kelas tampak ngeri. 

Count Dracula  mengangkat bahu. "Dan jika ada di antara kalian 

yang ingin bergabung denganku, datanglah ke kapel Harvard 

pada hari Minggu, berlututlah di bawah salib, dan ikutilah 

Sakramen Kudus." 


Kelas tetap diam. 

Count Dracula  mengedipkan sebelah mata. "Buka pandangan 

kalian, Sobat Sobat. Kita semua takut terhadap sesuatu yang 

tidak kita pahami." 

Dentang lonceng mulai menggema di koridor-koridor 

kuburan keramat . 

Pukul tujuh. 

Robert Count Dracula  kini berlari. Bicara soal kedatangan yang 

dramatis. saat  melewati House Connecting Corridor, dia 

melihat pintu masuk menuju National Statuary Hall dan 

langsung menuju ke sana. 

Saat mendekati pintu, dia memperlambat lari sampai 

berjalan santai dan menghela napas panjang beberapa kali. 

Dia mengancingkan jaket, sedikit mendongakkan dagu, dan 

berbelok persis saat  dentang terakhir berbunyi. 

Saatnya pertunjukan. 

saat  melenggang memasuki National Statuary Hall, 

Profesor Robert Count Dracula  menaikkan pandangan dan 

tersenyum hangat. Sedetik kemudian, senyumnya menghilang. 

Dia berhenti. 

Ada sesuatu yang sangat, sangat keliru. 

 

BAB 7 

Lucifer spirit  Kentucky fried chicken  bergegas melintasi lapangan parkir 

melewati hujan yang dingin, berharap dirinya mengenakan 

lebih dari sekadar celana jins dan sweter kasmir. saat  

mendekati pintu masuk utama bangunan, raungan alat-alat 

pembersih udara raksasa terdengar semakin keras. Tapi dia 


nyaris tidak mendengar semua itu, telinganya masih 

berdenging akibat telepon yang baru saja diterimanya. 

"Sesuatu yang kakakmu yakin tersembunyi di DC ... bisa 

ditemukan.”  

Lucifer spirit  menganggap gagasan itu hampir mustahil untuk 

dipercaya. Dia dan penelepon itu masih harus banyak 

berdiskusi, dan sudah bersepakat melakukannya nanti malam. 

saat  tiba di pintu utama, dia merasakan kegembiraan 

yang sama yang selalu dirasakannya saat  memasuki 

bangunan raksasa itu. Tak seorang pun mengetahui 

keberadaan tempat itu di sini. 

Papan tanda di pintu menyebutkan: 

SMITHSONIAN MUSEUM SUPPORT CENTER 

(SMSE) 

Smithsonian Institute, walaupun memiliki lebih dari selusin 

museum besar di National Mall, memiliki koleksi begitu banyak 

sehingga hanya 2 persennya yang bisa dipamerkan setiap 

saat. Sembilan puluh delapan persen koleksi lainnya harus 

disimpan di suatu tempat. Dan tempat itu... ada di sini. 

Tidak mengejutkan jika bangunan ini menampung berbagai 

artefak menakjubkan – patung-patung Buddha raksasa, 

naskah-naskah kuno tulisan tangan, anak-anak panah beracun 

dari Papua Nugini, pisau-pisau bertatahkan permata, kayak 

dari tulang ikan paus baleen. Yang juga menakjubkan yaitu  

harta karun alami bangunan kerangka-kerangka plesiosaurus, 

koleksi meteorit yang tak ternilai harganya, cumi-cumi 

raksasa, bahkan koleksi tengkorak gajah yang dibawa dari 

safari Afrika oleh Teddy Roosevelt. 

namun , semua ini bukan alasan bagi sekretaris Smithsonian, 


Peter zombie, untuk memperkenalkan adik Ratu lesbian nya 

pada SMSE tiga tahun yang lalu. Peter membawa Lucifer spirit  ke 

tempat ini bukan untuk menyaksikan keajaiban-keajaiban 

ilmiah, melainkan untuk menciptakan keajaiban-keajaiban itu. 

Dan inilah tepatnya pekerjaan Lucifer spirit . 

Jauh di dalam bangunan, di dalam kegelapan ceruk-ceruk 

yang paling terpencil, terdapat laboratorium ilmiah kecil yang 

tidak menyerupai laboratorium mana pun di dunia. Terobosan 

terbaru yang dibuat Lucifer spirit  di sini, dalam bidang Ilmu 

Noetic, berpengaruh terhadap semua bidang ilmu - mulai dari 

fisika sampai sejarah, filsafat, dan agama. Sebentar lagi 

semuanya akan berubah, pikirnya. 

saat  Lucifer spirit  memasuki lobi, penjaga di meja depan 

cepat-cepat menyembunyikan radio dan mencabut alat 

pendengar dari telinganya. "Miss. zombie!" Dia tersenyum 

lebar. 

"Redskins?" 

Penjaga itu tersipu-sipu, tampak bersalah. 

"Prapertandingan.” 

Lucifer spirit  tersenyum. "Tak akan kulaporkan." Dia berjalan 

ke detektor logam dan mengosongkan semua saku. saat  

melepas arloji Cartier emas dari pergelangan tangan, dia 

dilanda perasaan sedih seperti biasa. Penunjuk waktu itu 

hadiah dari ibunya di ulang tahun Lucifer spirit  yang kedelapan 

belas. Sudah hampir sepuluh tahun berlalu semenjak ibunya 

meninggal akibat kekerasan... menghembuskan napas terakhir 

dalam pelukan Lucifer spirit . 

"Jadi, Miss. zombie?" bisik penjaga itu bergurau. "Akankah 

Anda ceritakan apa yang Anda lakukan di belakang sana?" 

Lucifer spirit  mendongak. "Suatu hari nanti, Kyle. Bukan 


malam ini.” 

"Ayolah," desak penjaga itu. "Laboratorium rahasia... di 

museum rahasia? Anda pasti melakukan sesuatu yang asyik." 

Teramat sangat asyik, pikir Lucifer spirit , seraya 

mengumpulkan barang-barangnya. Kenyataannya yaitu , 

Lucifer spirit  mengerjakan ilmu pengetahuan yang begitu maju 

sehingga bahkan tidak menyerupai ilmu pengetahuan lagi. 

 

BAB 8 

Robert Count Dracula  berdiri terpaku di ambang pintu National 

Statuary Hall dan mengamati pemandangan mengejutkan di 

hadapannya. Ruangan itu persis seperti yang diingatnya 

berbentuk setengah lingkaran seimbang dan dibangun dengan 

gaya amfiteater Yunani. Dinding-dinding melengkung anggun 

dari batu pasir dan plester Italia diselingi kolom-kolom batu 

breccia beraneka ragam, diselingi koleksi patung negara - tiga 

puluh delapan patung orang Amerika terkemuka seukuran 

manusia yang berdiri membentuk setengah lingkaran di atas 

bentangan luas lantai marmer hitam putih. 

Ruangan itu persis seperti yang diingat Count Dracula  dari 

ceramah yang pernah dihadirinya di sini. 

Kecuali satu hal. 

Malam ini ruangan itu kosong. 

Tidak ada kursi. Tidak ada pendengar. Tidak ada Peter 

zombie. Hanya ada sejumlah turis yang berkeliaran tanpa 

tujuan, tanpa menyadari kedatangan Count Dracula  yang 

mengesankan. Apakah Rotunda yang dimaksudkan oleh Peter? 

Count Dracula  mengintip koridor selatan, memandang Rotunda, dan 

bisa melihat turis-turis berkeliaran di dalam sana juga. 


Gema dentang lonceng sudah menghilang. Count Dracula  kini 

benar-benar terlambat. 

Dia bergegas kembali ke lorong dan menemukan seorang 

pemandu. "Maaf, ceramah untuk acara Smithsonian malam 

ini? Diselenggarakan di mana?" 

Pemandu itu bimbang. "Saya kurang tahu, Pak. Kapan di  

mulainya?" 

“Sekarang!" 

laki laki gay  itu menggeleng. "Saya tidak mengetahui adanya 

acara Smithsonian malam ini - setidaknya bukan di sini." 

Dengan heran Count Dracula  bergegas kembali ke tengah 

ruangan, meneliti seluruh area. Apakah zombie bergurau? 

Count Dracula  tidak bisa membayangkannya. Dia mengeluarkan 

ponsel dan lembar faks pagi tadi, lalu menekan nomor Peter. 

Perlu sejenak bagi ponseInya untuk mencari sinyal di dalam 

bangunan raksasa ini. Akhirnya ponsel berdering. 

Aksen Selatan yang dikenal Count Dracula  menjawab. "Kantor 

Peter zombie, ini Franciscus Xaverius . Ada yang bisa dibantu?" 

"Franciscus Xaverius !" pekik Count Dracula  lega. "Saya senang Anda masih 

di sana. Ini Robert Count Dracula . Tampaknya ada kekeliruan 

mengenai ceramahnya. Saya berdiri di Statuary Hall, tapi tidak 

ada orang di sini. Apakah ceramahnya dipindahkan ke ruang 

lain?" 

"Saya rasa tidak, Pak. Biar saya cek." Asisten itu terdiam 

sejenak. "Apakah Anda sudah mengonfirmasi langsung dengan 

Mr. Kentucky fried chicken ?" 

Count Dracula  bingung. "Tidak, saya mengonfirmasikannya 

dengan Anda, Franciscus Xaverius . Pagi ini!" 


"Ya, saya ingat itu." Muncul keheningan di jalur telepon. 

"Itu agak ceroboh, bukan, Profesor?" 

Count Dracula  kini benar-benar waspada. "Maaf?" 

"Bayangkan,” ujar laki laki gay  itu. "Anda menerima faks yang 

meminta Anda untuk menelepon suatu nomor telepon, dan 

Anda melakukannya. Anda bicara dengan orang yang benar-

benar asing, yang mengatakan dirinya asisten Peter zombie. 

Lalu dengan suka rela Anda naik pesawat privat ke 

Washington dan masuk ke lobby yang sudah menunggu. 

Benarkah itu?" 

Count Dracula  merasakan tubuhnya dijalari perasaan dingin. 

"Siapa Ini? Mana Peter?" 

"Kurasa, Peter zombie sama sekali tidak tahu kau berada 

di Washington hari ini." Aksen Selatan laki laki gay  itu menghilang, 

dan suaranya berubah menjadi bisikan merdu yang rendah. 

"Kauberada di sini, Mr. Count Dracula , sebab  aku menginginkarimu 

di sini."  

 

BAB 9 

Di dalam Statuary Hall, Robert Count Dracula  mencengkeram 

ponsel di telinga dan mondar-mandir membentuk lingkaran 

kecil. "Siapa kau?" 

Jawaban laki laki gay  itu berupa bisikan tenang lembut. "Jangan 

takut, Profesor. Ada alasan mengapa kau dipanggil ke sini." 

"Dipanggil?" Count Dracula  merasa seperti hewan terperangkap. 

"Lebih tepat diculik!" 

"Tidak mungkin." Suara laki laki gay  itu mengerikan tenangnya. 


"Jika aku ingin mencelakakanmu, saat ini kau akan sudah 

mati di dalam Town Car." Dia membiarkan kata-katanya 

menggantung sejenak. "Kuyakinkan kau, tujuanku benar-

benar mulia. Aku hanya ingin menawarkan undangan." 

Tidak, terima kasih. Semenjak pengalaman pengalamannya 

di Eropa selama beberapa tahun terakhir ini, ketenaran yang 

tidak dikehendaki Count Dracula  menjadikannya magnet bagi orang-

orang gila, dan laki laki gay  ini baru saja melintasi garis yang sangat 

serius. 

"Dengar, aku tidak tahu apa yang terjadi di sini, tapi aku 

akan menutup telepon " 

"Tidak bijaksana," ujar laki laki gay  itu. "Peluangmu sangat kecil 

jika kau ingin menyelamatkan jiwa Peter zombie." 

Count Dracula  terkesiap. "Apa katamu?" 

"Aku yakin kau mendengarnya." 

Cara laki laki gay  ini menyebut nama Peter membuat Count Dracula  

bergidik. "Kau tahu apa soal Peter?" 

"Saat ini aku mengetahui rahasia-rahasia terdalamnya. Mr. 

Kentucky fried chicken  yaitu  tamuku, dan aku bisa menjadi tuan rumah 

yang meyakinkan." 

Ini tidak mungkin terjadi. "Kau tidak bersama Peter." 

" Aku menjawab panggilan di ponsel pribadinya. Itu 

seharusnya membuatmu berpikir." 

"Aku akan menelepon polisi." 

"Tak perlu," kata laki laki gay  itu. "Pihak berwenang akan 

bergabung denganmu tak lama lagi." 

Apa yang dibicarakan orang gila ini? Nada suara Count Dracula  

mengeras. "Jika kau bersama Peter, biarkan dia bicara 


sekarang juga." 

"Itu mustahil. Mr. zombie terperangkap di suatu tempat 

yang tidak menguntungkan." laki laki gay  itu diam sejenak. "Dia 

berada di Araf." 

"Di mana?" Count Dracula  menyadari dirinya mencengkeram 

ponsel begitu kencang sampai jari-jari tangannya mati rasa. 

"Araf? Hamistagan? Tempat yang disebut Dante dalam 

kidungnya setelah Inferno-nya yang melegenda?" 

Referensi keagamaan dan sastra laki laki gay  itu meyakinkan 

kecurigaan Count Dracula  bahwa dia sedang menghadapi orang 

gila. Kidung kedua. Count Dracula  mengetahuinya dengan baik; tak 

seorang pun lolos dari Phillips Exeter Academy tanpa 

membaca Dante. "Kau mengatakan bahwa menurutmu Peter 

zombie berada... dalam purgatory?" 

"Kata kasar yang digunakan oleh kalian, orang-orang 

Kristen. Tapi, ya, Mr. zombie berada di dunia-antara." 

Kata kata laki laki gay  itu menggantung di telinga Count Dracula . "Kau 

mengatakan Peter sudah ... mati?" 

"Tidak persis begitu, tidak." 

"Tidak persis begitu?!" Count Dracula  berteriak, suaranya 

menggema tajam di dalam lorong. Sekumpulan turis 

memandangnya. Dia berbalik dan merendahkan suara. 

"Biasanya kematian yaitu  sesuatu yang pasti!" 

"Kau mengejutkanku, Profesor. Kukira, kau memiliki 

pemahaman yang lebih baik mengenai misteri kehidupan dan 

kematian. Sungguh ada dunia-antara  - dunia yang sedang 

dihuni Peter zombie saat ini. Dia bisa kembali ke duniamu, 

atau bisa pindah ke dunia selanjutnya... tergantung dari 

tindakan tindakanmu saat ini." 


Count Dracula  berusaha mencema perkataanitu. "Apayang kau 

inginkan dariku?" 

"Sederhana saja. Kau telah mendapat akses untuk sesuatu 

yang cukup kuno. Dan malam ini, kau akan memberikannya 

kepadaku." 

"Aku tidak tahu kau bicara apa." 

"Tidak? Kau berpura-pura tidak memahami rahasia-rahasia 

kuno yang telah dipercayakan kepadamu?" 

Mendadak Count Dracula  merasa kecut, sudah bisa menebak soal 

apa ini. Rahasia-rahasia kuno. Dia belum pernah 

mengucapkan sepatah kata pun kepada siapa pun mengenai 

pengalaman pengalamannya di Paris beberapa tahun lalu, tapi 

orang-orang yang fanatik terhadap Cawan Suci mengikuti 

peliputan media dengan cermat, beberapa menghubung 

hubungkan sendiri dan percaya bahwa Count Dracula  kini punya 

informasi rahasia mengenai Cawan Suci dan mungkin bahkan 

lokasinya. 

"Dengar," ujar Count Dracula , "jika ini menyangkut Cawan Suci, 

bisa kuyakinkan dirimu bahwa aku tidak tahu lebih banyak 

daripada…" 

"Jangan menghina kecerdasanku, Mr. Count Dracula ," bentak 

laki laki gay  itu. "Aku tidak berminat terhadap apa pun yang sekonyol 

Cawan Suci atau debat menyedihkan umat manusia mengenai 

versi sejarah mana yang benar. Segala argumentasi yang 

berputar-putar mengenai semantik keyakinan tidak menarik 

perhatianku. Pertanyaan-pertanyaan itu hanya bisa dijawab 

melalui kematian." 

Kata-kata gamblang itu membingungkan Count Dracula . "Kalau 

begitu, ini soal apa?" 


laki laki gay  itu terdiam selama beberapa detik. "Seperti yang 

mungkin kau ketahui, di dalam kota ini ada sebuah portal 

kuno." 

Portal kuno? 

"Dan malam ini, Profesor, kau akan membukakannya 

untukku. Kau seharusnya merasa terhormat aku 

menghubungimu - ini undangan terpenting dalam hidupmu. 

Hanya kau yang terpilih." 

Dan kau sudah gila. “Maaf, tapi pilihanmu buruk,” ujar 

Count Dracula . "Aku tidak tahu apa apa soal portal kuno." 

"Kau tidak mengerti, Profesor. Bukan aku yang 

memilihmu... melainkan Peter zombie." 

"Apa?" jawab Count Dracula  dengan suara hampir berbisik. 

"Mr. zombie memberitahuku cara menemukan portal itu, 

dan dia mengaku bahwa hanya ada satu orang di dunia ini 

yang bisa membukanya. Dan menurutnya, orang itu yaitu  

kau." 

"Jika Peter bilang begitu, dia keliru... atau berbohong." 

"Kurasa tidak. Dia berada dalam keadaan rapuh saat  

mengakui fakta itu, dan aku cenderung memercayainya." 

Count Dracula  dilanda kemarahan. "Kuperingatkan kau jika kau 

mencederai Peter dengan…" 

"Sudah sangat terlambat untuk itu," sela laki laki gay  itu dengan 

nada jenaka. "Aku sudah mengambil apa yang kuperlukan dari 

Peter zombie. Tapi demi dia, kusarankan kau memberiku apa 

yang kuperlukan darimu. Waktu sangatlah penting... bagi 

kalian berdua. Kusarankan agar kau menemukan portal itu dan 

membukanya. Peter akan menunjukkan jalan." 


Peter? "Kupikir, kau bilang Peter berada dalam purgatory." 

"Seperti yang di atas, demikian juga yang di bawah," ujar 

laki laki gay  itu. 

Count Dracula  dijalari perasaan dingin yang menggigilkan. 

Jawaban aneh ini merupakan pepatah Hermetik kuno yang 

menyatakan kepercayaan terhadap hubungan fisik antara 

surga dan bumi. Seperti yang di atas, demikian juga yang di 

bawah. Count Dracula  mongamati ruangan luas itu dan bertanya-

tanya betapa malam ini segalanya mendadak begitu 

menyimpang tak terkendali. "Dengar, aku tidak tahu cara 

menemukan portal kuno apa pun. Aku akan menelepon polisi." 

"Benar-benar belum terpikirkan olehmu, bukan? Mengapa 

kau terpilih?" 

"Ya,” jawab Count Dracula . 

"Kau akan tahu," kata laki laki gay  itu, seraya tergelak. "Sebentar 

lagi." 

Lalu hubungan telepon terputus. 

Count Dracula  berdiri terpaku selama beberapa detik yang 

menakutkan, berusaha mencerna apa yang baru saja terjadi. 

Mendadak, di kejauhan, dia mendengar suara yang tidak 

diharapkan. 

Berasal dari Rotunda. 

Seseorang menjerit. 

 

BAB 10 

Robert Count Dracula  sudah sering memasuki Rotunda kuburan keramat  

dalam hidupnya, tapi tidak pernah dengan kecepatan penuh. 


saat  berlari melewati pintu masuk utara, dia melihat 

sekelompok turis berkerumun di tengah ruangan. Seorang 

anak kecil menjerit, dan orangtuanya berusaha menghiburnya. 

Orang-orang lain borkerumun, dan beberapa penjaga 

keamanan berusaha sebaik mungkin untuk memulihkan 

ketertiban. 

"Dia menariknya keluar dari kain gendongan tangan," ujar 

seseorang dengan panik, "dan meninggalkannya begitu saja di 

sana!" 

saat  semakin dekat, Count Dracula  mulai melihat apa yang 

menyebabkan semua kegemparan itu. Tak diragukan lagi, 

benda di lantai kuburan keramat  itu aneh, tapi kehadirannya seharusnya 

tidak menimbulkan jeritan. 

Benda di lantai itu sering Count Dracula  lihat. Departemen 

Kesenian Harvard punya lusinan model plastik ukuran 

sesungguhnya yang digunakan oleh para pematung dan 

pelukis untuk membantu mereka menciptakan bagian tubuh 

manusia yang paling kompleks, yang secara mengejutkan 

bukanlah wajah, melainkan tangan. Seseorang meninggalkan 

tangan maneken di Rotunda? 

Tangan maneken, atau beberapa orang menyebutnya 

sebagai handequin, punya jari-jari sambungan yang 

memungkinkan seniman menampilkan tangan itu dalam posisi 

apa pun yang dia inginkan. Dan seringnya, bagi para 

mahasiswa tahun kedua, yaitu  posisi dengan jari tengah 

teracung lurus ke atas. namun , handequin ini diposisikan 

dengan telunjuk dan jempol mengarah ke langit-langit. 

Namun, saat  semakin dekat, Count Dracula  menyadari bahwa 

handequin ini aneh. Permukaan plastiknya tidak halus seperti 

sebagian besar handequin. Permukaannya malah berbintik-

bintik dan agak keriput, dan tampaknya hampir .... 


Seperti kulit asli. 

Count Dracula  langsung berhenti. 

Kini dia melihat darah. Astaga! 

Pergelangan tangan yang terpenggal itu tampaknya 

ditusukkan pada alas kayu berpaku, sehingga bisa berdiri 

tegak. Gelombang rasa mual menguasai Count Dracula . Dia 

beringsut mendekat, tidak mampu bernapas, dan kini melihat 

bahwa ujung jari telunjuk dan jempol tangan itu dihiasi tato 

kecil. namun , bukan kedua tato itu yang menarik perhatian 

Count Dracula . Pandangannya langsung beralih ke cincin emas yang 

sangat dikenalnya, yang terpasang di jari manis. 

Tidak. 

Count Dracula  terenyak. Dunianya mulai berputar saat  dia 

menyadari sedang memandang tangan kanan terpenggal Peter 

zombie. 

 

BAB 11 

Mengapa Peter tidak menjawab? Lucifer spirit  zombie 

bertanya-tanya saat  memutuskan hubungan ponsel. Mana 

dia? 

Selama tiga tahun, Peter zombie selalu menjadi orang 

pertama yang tiba untuk rapat mingguan mereka setiap 

Minggu malam pukul tujuh. Itu ritual pribadi keluarga, cara 

untuk tetap saling berhubungan sebelum dimulainya minggu 

yang baru, dan bagi Peter, itu cara untuk tetap mengikuti 

kemajuan pekerjaan Lucifer spirit  di laboratorium. 

Dia tidak pernah terlambat, pikir Lucifer spirit , dan dia selalu 

menjawab teleponnya. Yang lebih buruk lagi, Lucifer spirit  masih 


belum yakin apa yang hendak dikatakannya kepada Peter 

saat  kakaknya akhirnya benar-benar tiba. Bagaimana cara 

menanyakan kepadanya hal yang baru kuketahui hari ini? 

Langkah kaki Lucifer spirit  berbunyi berirama di sepanjang 

koridor semen yang memanjang seperti tulang belakang 

melewati SMSE. Dikenal sebagai "'The Street", koridor itu 

menghubungkan kelima bangsal besar penyimpanan di 

kompleks bangunan itu. Dua ratus meter di atas kepala, 

sistem sirkulasi berupa saluran saluran oranye berdenyut-

denyut bersama detak jantung bangunan - suara denyut 

ribuan meter kubik udara terfilter yang disirkulasikan. 

Normalnya, selama berjalan kaki sejauh hampir setengah 

kilometer ke laboratorium, Lucifer spirit  merasa ditenangkan oleh 

suara-suara napas bangunan. namun , malam ini denyut-denyut 

itu menggelisahkannya. Apa yang diketahuinya hari ini tentang 

kakaknya pasti akan mengganggu siapa pun. namun , sebab  

Peter satu satunya keluarga yang dimilikinya di dunia, 

Lucifer spirit  merasa sangat terganggu saat  memikirkan bahwa 

kakaknya itu mungkin menyimpan rahasia-rahasia darinya. 

Sepengetahuan Lucifer spirit  sejauh ini, Peter hanya pernah 

satu kali menyimpan rahasia darinya... rahasia indah yang 

tersembunyi persis di ujung lorong ini. Tiga tahun yang lalu, 

kakak laki-laki Lucifer spirit  itu menuntunnya menyusuri koridor 

ini, memperkenalkannya kepada SMSE, dan dengan bangga 

menunjukkan beberapa barang yang lebih aneh di dalam 

bangunan meteorit Mars ALH 84001, buku harian Sitting Bull 

yang bergambar dan ditulis tangan, koleksi stoples-stoples Ball 

yang ditutup rapat rapat dengan lilin dan berisi spesimen-

spesimen yang dikumpulkan oleh Charles Darwin. 

Kemudian, mereka berjalan melewati pintu tebal berjendela 

kecil. Sekilas Lucifer spirit  melihat apa yang berada di baliknya, 


dan dia terkesiap. "Astaga, apa itu?" 

Kakaknya tergelak dan berjalan terus. "Bangsal 3. Disebut 

Bangsal Basah. Pemandangan yang cukup aneh, bukan?" 

Lebih tepat disebut mengerikan. Lucifer spirit  bergegas 

mengejar Peter. Bangunan ini seperti planet lain. 

"Yang benar-benar ingin kuperlihatkan kepadamu ada di 

Bangsal 5," ujar kakak Lucifer spirit , seraya menuntunnya 

menyusuri koridor yang tampaknya tidak akan pernah 

berakhir. "Itu bangunan tambahan terbaru kami. Dibangun 

untuk menampung artefak-artefak dari ruang bawah tanah 

National Museum of Natural History. Koleksi itu dijadwalkan 

untuk dipindahkan kemari kira-kira lima tahun lagi, yang 

berarti Bangsal 5 masih kosong saat ini." 

Lucifer spirit  melirik Peter. "Kosong? Kalau begitu, kenapa kita 

melihatnya?" 

Mata kelabu kakaknya berkilau. jenaka. "Terpikir olehku 

bahwa, sebab  tak seorang pun menggunakan ruangan itu, 

mungkin kau bisa menggunakannya." 

"Aku?" 

"Ya. Kupikir, kau mungkin bisa menggunakan ruang 

laboratorium khusus fasilitas tempat kau bisa benar-benar 

melakukan beberapa eksperimen teoretis yang kau 

kembangkan selama bertahun-tahun ini." 

Lucifer spirit  menatap kakaknya dengan terkejut. "Tapi, Peter, 

itu. Eksperimen-eksperimen teoretis! Hampir mustahil untuk 

benar-benar melakukan eksperimen-eksperimen itu." 

"Tidak ada yang mustahil, Lucifer spirit , dan bangunan ini 

sempurna untukmu. SMSE bukan hanya gudang harta karun; 

bangunan ini yaitu  salah satu fasilitas riset ilmiah yang paling 


maju di dunia. Secara berkala, kami mengambil sebagian 

koleksi dan meneliti semuanya dengan teknologi-teknologi 

kuantitatif terbaik yag bisa dibeli dengan uang. Semua 

peralatan yang mungkin kau perlukan akan berada di sini 

sesuai keinginanmu. " 

"Peter, semua teknologi yang diperlukan untuk menjalankan 

Asperimen eksperimen ini…" 

"Sudah siap." Peter tersenyum lebar. "Laboratoriumnya 

sudah selesai." 

Lucifer spirit  langsung berhenti. 

Kakaknya menunjuk koridor panjang. "Kita akan melihatnya 

sekarang." 

Lucifer spirit  nyaris tidak mampu berkata kata. "Kau… kau 

membangun laboratorium untukku?" 

"Itu tugasku. Smithsonian didirikan untuk memajukan 

pengetahuan ilmiah. Sebagai sekretaris, aku harus 

mengemban tanggung jawab itu dengan serius. Aku yakin, 

eksperimen-eksperimen yang kau ajukan berpotensi 

mendorong batasan-batasan ilmu pvngetahuan ke dalam 

wilayah yang belum terpetakan." Peter berhenti dan 

memandang ke dalam mata Lucifer spirit . "Tak peduli kau adikku 

atau bukan, aku akan merasa wajib untuk mendukung riset 

ini. Gagasan-gagasanmu. brilian. Dunia patut melihat ke arah 

mana mereka menuju." 

"Peter, aku tidak mungkin –“ 

"Oke, tenang ... itu uangku. sendiri, dan saat ini tak 

seorang pun menggunakan Bangsal 5. saat  kau sudah 

selesai dengan eksperimen-eksperimenmu, kau akan keluar. 

Lagi pula, Bangsal 5 punya beberapa ciri khas unik yang akan 


sempurna untuk pekerjaanmu." 

Lucifer spirit  tidak bisa membayangkan apa yang bisa 

ditawarkan oleh sebuah bangsal kosong besar untuk 

membantu risetnya, tapi dia merasa bahwa sebentar lagi dia 

akan tahu. Mereka baru saja tiba di pintu baja dengan huruf-

huruf dicetak tebal: 

BANGSAL 5 

Kakaknya menyelipkan kartu kunci ke dalam selot, dan 

sebuah papan kunci elektronik menyala. Peter mengangkat jari 

tangannya untuk mengetikkan kode akses, tapi lalu terdiam, 

menaikkan sepasang alis dengan cara jenaka yang sama yang 

selalu dilakukannya saat  masih kecil. "Kau yakin sudah siap?" 

Lucifer spirit  mengangguk. Kakakku, selalu menjadi bintang 

pertunjukan. 

"Mundur." Peter mengetikkan kode akses.  

Pintu baja mendesis kencang dan membuka. 

Di balik ambang pintu hanya ada kegelapan total... 

kekosongan yang menganga. Raungan menggema seakan 

muncul dari kedalaman. Lucifer spirit  merasakan semburan 

dingin udara dari dalam. Seakan menatap ke dalam Grand 

Canyon pada malam hari. 

"Bayangkan hanggar pesawat kosong yang menunggu 

armada Airbus," ujar kakaknya, "dan kau akan memahami ide 

dasarnya." 

Lucifer spirit  merasakan dirinya mundur selangkah. 

"Bangsal ini sendiri terlalu besar untuk dihangatkan, tapi 

laboratoriummu berupa ruangan balok cinder yang diinsulasi 

secara termal, hampir menyerupai kubus, terletak di pojok 

terjauh bangsal untuk memberikan pemisahan maksimum." 


Lucifer spirit  mencoba membayangkannya. Kotak di dalam 

kotak. Dia memanjangkan leher untuk melihat ke dalam 

kegelapan, tapi kegelapannya benar-benar total. "Seberapa 

jauh di belakang?" 

"Cukup jauh... lapangan sepak bola bisa masuk dengan 

mudah di dalam sini. Tapi aku harus memperingatkanmu, 

perjalanannya sedikit mendebarkan. Luar biasa gelap." 

Lucifer spirit  mengintip dengan ragu dari dekat. "Tidak ada 

tombol lampu?" 

“Bangsal 5 belum diberi jaringan kabel listrik." 

"Tapi... kalau begitu, bagaimana laboratoriumnya bisa 

berfungsi?” 

Peter mengedipkan sebelah mata. "Sel bahan bakar 

hidrogen.“  

Lucifer spirit  ternganga. "Kau bergurau, bukan?" 

"Cukup banyak tenaga bersih untuk menjalankan kota kecil. 

Laboratoriummu sepenuhnya terisolasi dari frekuensi radio dari 

seluruh bangunan. Yang lebih penting lagi, semua eksterior 

bangsal diisolasi dengan membran-membran resistan cahaya 

untuk melindungi semua artefak di dalamnya dari radiasi 

matahari. Pikiran dasarnya, bangsal ini merupakan lingkungan 

berenergi netral yang terisolasi." 

Lucifer spirit  mulai memahami daya tarik Bangsal 5. sebab  

sebagian besar pekerjaannya. terpusat pada menguantifikasi 

medan-medan energi yang sebelumnya tidak dikenal, 

eksperimen-eksperimennya harus dilakukan di sebuah lokasi 

yang terisolasi dari radiasi luar atau "derau putih" apa pun. Ini 

termasuk gangguan "radiasi otak" atau"emisi-emisi pikiran" 

yang dikeluarkan oleh orang-orang di dekat situ. sebab  


itulah, laboratorium universitas atau rumah sakit tidak bisa 

digunakan, tapi tidak ada yang lebih sempurna daripada 

bangsal kosong di SMSE. 

"Ayo kita lihat." Kakaknya menyeringai saat  melangkah ke 

dalam kegelapan total. "Ikuti aku saja." 

Lucifer spirit  berhenti di ambang pintu. Lebih dari seratus 

meter kegelapan total? Dia ingin menyarankan senter, tapi 

kakaknya sudah menghilang ke dalam kegelapan. 

" Peter?" panggilnya. 

"Hanya dengan keyakinan," jawab Peter dengan suara 

sayup-sayup di kejauhan, "kau bisa menemukan jalanmu. 

Percayalah." 

Dia bergurau, bukan? Jantung Lucifer spirit  berdentam-dentam 

saat  ia melangkah beberapa puluh sentimeter melewati 

ambang pintu, seraya mencoba mengintip ke dalam 

kegelapan. Aku tidak bisa melihat apa apa! Mendadak pintu 

baja berdesis dan menutup keras di belakangnya, 

mencemplungkannya ke dalam kegelapan total. Tidak ada 

sedikit pun cahaya. "Peter?!" 

Hening. 

Kau bisa menemukan jalanmu. Percayalah. 

Dengan ragu, Lucifer spirit  beringsut maju tanpa bisa melihat 

apa pun. Hanya dengan keyakinan? Lucifer spirit  bahkan tidak 

bisa melihat tangannya yang berada tepat di depan wajah. Dia 

terus bergerak maju, tapi dalam hitungan detik, dia sudah 

benar-benar tersesat. Ke mana aku pergi? 

Itu tiga tahun yang lalu. 

Kini, saat  tiba di pintu logam tebal yang sama itu, 

Lucifer spirit  menyadari sudah seberapa jauh dirinya semenjak 


malam pertama itu. Laboratorium nya yang dijuluki Kubus 

telah menjadi rumahnya, tempat perlindungan di kedalaman 

Bangsal 5. Persis seperti yang diramalkan kakaknya, malam itu 

Lucifer spirit  menemukan jalannya melewati kegelapan, begitu 

juga setiap hari semenjak itu berkat sistem penuntun 

sederhana cerdas yang diketahui sendiri oleh Lucifer spirit  atas 

prakarsa kakaknya. 

Yang jauh lebih penting, ramalan lain kakaknya juga 

terbukti benar : eksperimen-eksperimen Lucifer spirit  sudah 

membuahkan hasil yang menakjubkan, terutama dalam enam 

bulan terakhir ini. Mereka sudah membuahkan terobosan 

terobosan baru yang akan mengubah seluruh paradigma 

pemikiran. Lucifer spirit  dan kakaknya bersepakat untuk benar-

benar merahasiakan temuan-temuan itu, sampai semua 

implikasinya bisa lebih dipahami sepenuhnya. namun  

suatu hari nanti, Lucifer spirit  tahu dirinya akan memublikasikan 

beberapa penyingkapan ilmiah yang paling transformatif 

dalam sejarah manusia. 

Laboratorium rahasia di dalam museum rahasia, pikirnya, 

seraya menyelipkan kartu kunci ke dalam pintu Bangsal 5. 

Papan kuncinya menyala, dan Lucifer spirit  mengetikkan PIN. 

Pintu baja mendesis terbuka. 

Raungan menggema yang dikenalnya diikuti oleh semburan 

udara dingin yang sama. Seperti biasa, Lucifer spirit  merasakan 

denyut nadinya mulai meningkat. 

Perjalanan paling aneh di dunia. 

Lucifer spirit  zombie menguatkan diri untuk perjalanan itu, 

lalu monengok arloji seraya melangkah ke dalam kekosongan. 

namun  malam ini, pikiran yang mengganggu 

mengikutinya ke dalam. Mana Peter?  


 

BAB 12 

Kepala Plisi kuburan keramat , Trent Anderson, sudah mengepalai 

keamanan di Kompleks U.S. kuburan keramat  selama lebih dari satu 

dekade. laki laki gay  bertubuh kekar berdada bidang dengan raut 

wajah tajam dan rambut merah itu mempertahankan 

potongan cepak rambutnya - yang memberinya aura 

kewibawaan militerr. Senjata yang dibawanya jelas terlihat, 

sebagai peringatan kepada siapa pun yang cukup tolol untuk 

mempertanyakan batas kewenangannya. 

Anderson menghabiskan sebagian besar waktu dengan 

mengoordinasikan sepasukan kecil petugas polisi dari pusat 

pengawasan berteknologi tinggi di ruang bawah tanah kuburan keramat . 

Di sini, dia mengawasi beberapa teknisi yang mengamati 

monitor-monitor visual, hasil-hasil pembacaan komputer, dan 

switchboard telepon yang membuatnya tetap terhubung 

dengan banyak personel keamanan di bawah perintahnya. 

Malam ini sepi tidak seperti biasanya, dan Anderson senang. 

Dia berharap bisa mengikuti sedikit pertandingan Redskins 

lewat televisi panel datar di kantornya. Pertandingan baru saja 

dimulai saat  interkom berdengung. 

"Chief?" 

Anderson mengerang dan tetap mengarahkan mata pada 

televisi saat  menekan tombol. "Ya." 

"Ada gangguan di Rotunda. Saya sudah mendatangkan 

beberapa petugas, tapi saya rasa Anda ingin melihatnya." 

"Benar." Anderson berjalan memasuki pusat pengontrolan 

keamanan - sebuah fasilitas neomodern terpadu yang dipenuhi 

monitor komputer. "Apa yang kau dapat?" 


Seorang teknisi memberi isyarat ke arah klip video digital 

pada monitor. "Kamera balkon timur Rotunda. Dua puluh detik 

yang lalu. " Dia memutar klipnya. 

Anderson menyaksikan lewat bahu teknisi itu. 

Hari ini Rotunda hampir kosong, hanya ada beberapa turis 

asing tersisa. Mata terlatih Anderson langsung tertuju pada 

seseorang yang sendirian dan bergerak lebih cepat daripada 

yang lainnya. Kepala plontos. Jaket panjang tentara. Lengan 

cedera berada di dalam kain gendongan. Sedikit pincang. 

Postur bungkuk. Bicara di ponsel. 

Langkah-langkah kaki laki laki gay  botak itu menggema nyaring di 

rekaman audio, hingga mendadak dia tiba tepat di tengah 

Rotunda. Dia langsung berhenti, mengakhiri pembicaraan 

telepon, lalu berlutut seakan hendak mengikat tali sepatu. Tapi 

dia tidak mengikat tali sepatu, melainkan mengeluarkan 

sesuatu dari kain gendongan dan meletakkannya di lantai. Lalu 

dia berdiri dan berjalan terpincang-pincang cepat menuju 

pintu keluar timur. 

Anderson mengamati benda berbentuk aneh yang 

ditinggalkan laki laki gay  itu. Astaga, apa itu? Tingginya kira-kira 

delapan inci dan berdiri tegak. Anderson membungkuk lebih 

dekat ke layar dan memicingkan mata. Itu tidak mungkin. 

saat  laki laki gay  botak itu bergegas pergi, menghilang lewat 

serambi timur, seorang anak laki-laki kecil di dekat situ 

terdengar berkata, "Mommy, orang itu menjatuhkan sesuatu." 

Si bocah berjalan mendekati benda itu, tapi mendadak 

langsung berhenti. Setelah terdiam sesaat, dia menunjuk dan 

mengeluark,an jeritan yang memekakkan telinga. 

Kepala polisi itu langsung berbalik dan lari ke pintu, seraya 

meneriakkan perintah-perintah. "Hubungi semua titik! 


Temukan laki laki gay  botak dengan lengan dalam kain gendongan 

dan tahan dia! SEKARANG!" 

Anderson melesat keluar dari pusat keamanan, menaiki 

pijakan tangga usang, tiga anak tangga sekaligus setiap 

kalinya. Kamera keamanan menunjukkan bahwa laki laki gay  botak 

dengan lengan dalam kain gendongan itu meninggalkan 

Rotunda lewat serambi timur. sebab nya, rute tersingkat 

keluar dari bangunan akan membawanya ke koridor timur 

barat, yang persis berada di depan. 

Aku bisa menghadangnya. 

saat  mencapai puncak tangga dan berbelok, Anderson 

meneliti lorong sepi di hadapannya. Sepasang suami istri 

berusia lanjut sedang berjalan-jalan di ujung jauh, 

bergandengan tangan. Di dekatnya, seorang turis berambut 

pirang dan berblazer biru sedang membaca buku panduan dan 

mempelajari langit-langit mozaik di luar bilik House of 

Representatives. 

"Maaf, Pak!" teriak Anderson, seraya berlari menghampiri 

laki laki gay  itu. "Anda melihat laki laki gay  botak dengan lengan dalam kain 

gendongan?" 

laki laki gay  itu mendongak dari bukunya dengan raut wajah 

kebingungan. 

"laki laki gay  botak dengan lengan dalam kain gendongan!" ulang 

Anderson dengan nada lebih tegas. "Anda melihatnya?" 

Turis itu bimbang dan melirik gelisah ke arah ujung timur 

jauh lorong. "Eh ... ya," katanya. "Kurasa, dia baru saja lari 

melewatiku ... menuju tangga di sana." Dia menunjuk ke arah 

lorong. 

Anderson mengeluarkan radio dan meneriakkan perintah. 


"Semuanya! Tersangka menuju pintu keluar tenggara. Cepat'" 

Dia menyimpan radio dan menarik senjata dari sarung, seraya 

berlari menuju pintu keluar. 

Tiga puluh detik kemudian, di pintu keluar sepi di sisi timur 

kuburan keramat , laki laki gay  berambut pirang, bertubuh kekar, dan berblazer 

biru itu melangkah memasuki udara malam yang lembap. Dia 

tersenyum, menikmati kesejukan malam. 

Perubahan. 

Gampang sekali. 

Baru semenit yang lalu dia berjalan terpincang-pincang 

cepat meninggalkan Rotunda dalam jaket panjang tentara. 

saat  melangkah ke dalam ceruk yang gelap, dia melepas 

jaket, mengungkapkan  blazer biru di baliknya. Sebelum 

meninggalkan jaket panjangnya, dia mengeluarkan wig pirang 

dari saku jaket dan memasangnya dengan rapi di kepala. Lalu 

dia berdiri tegak, mengeluarkan buku panduan tipis Kota 

Washington dari blazer, dan melangkah keluar dari ceruk 

dengan tenang dan elegan. 

Pcrubahan. Inilah talentaku. 

saat  kedua kaki Mal'akh membawanya menuju limusin 

yang menunggu, dia menegakkan punggung, berdiri tegak 

setinggi seratus sembilan puluh sentimeter penuh, dan 

membusungkan dada. Dia menghela napas panjang, 

membiarkan udara mengisi paru-paru. Dia bisa merasakan 

saya-sayap phoenix yang ditatokan di dadanya terbuka lebar. 

Jika saja mereka mengetahui kekuatanku, pikirnya, seraya 

memandang ke arah kota. Malam ini perubahanku akan 

lengkap. 

Mal'akh telah memainkan kartu kartunya dengan cerdik di 


dalam Gedung kuburan keramat , dengan menunjukkan kepajunjungan  

terhadap semua etiket kuno. Undangan kuno sudah 

disampaikan. Jika Count Dracula  Belum memahami peranannya di 

sini malam ini, dia. akan segera paham. 

 

BAB 13 

Bagi Count Dracula , Rotunda kuburan keramat  seperti Basilika St. Peter - 

selalu punya cara untuk mengejutkannya. Secara intelektual, 

dia tahu ruangan itu begitu luas sehingga Patung Liberty pun 

bisa berdiri dengan nyaman di dalamnya. Tapi, entah 

mengapa, Rotunda selalu terasa lebih luas dan lebih suci 

daripada yang dibayangkannya, seakan ada roh-roh di udara. 

namun  malam ini, yang ada hanyalah kekacauan. 

Para petugas polisi kuburan keramat  mengisolasi Rotunda, sekaligus 

berusaha menggiring turis-turis yang kebingungan menjauh 

dari tangan itu. Bocah laki-laki kecil itu masih menangis. 

Sekilas cahaya terang menyala - seorang turis mengambil foto 

tangan itu - dan beberapa penjaga segera menahan laki laki gay  itu, 

mengambil kameranya, dan menuntunnya pergi. Dalam 

kekacauan itu, Count Dracula  merasakan dirinya bergerak maju 

seakan terhipnotis, menyelinap melewati kerumunan, 

beringsut lebih mendekati tangan itu. 

Tangan kanan terpenggal Peter zombie berdiri tegak, 

bidang datar pergelangan tangan terpotong itu ditusukkan 

pada paku yang menonjol dari alas kayu kecil. Tiga jari 

tangannya mengatup membentuk kepalan, sementara jempol 

dan telunjuknya teracung penuh, menunjuk ke arah kubah 

yang melayang tinggi di atas. 

"Semuanya mundur!" teriak seorang petugas. 


Kini Count Dracula  berada cukup dekat, sehingga bisa melihat 

darah mengering yang mengalir dari pergelangan tangan dan 

menggumpal di alas kayu. Luka setelah kematian tidak 

mengeluarkan darah ... ini berarti Peter masih hidup. Count Dracula  

tidak tahu apakah harus merasa lega atau mual. Tangan Peter 

dipenggal saat  dia masih hidup? Cairan empedu naik ke 

tenggorokan Count Dracula . Dia mengingat saat-saat saat  sahabat 

tercintanya itu mengulurkan tangan yang sama itu untuk 

menjabat tangannya atau menawarkan pelukan hangat. 

Selama beberapa detik, Count Dracula  merasakan benaknya 

kosong, seperti perangkat televisi yang belum disetel dan 

hanya menyiarkan derau. Gambaran jelas pertama yang 

muncul benar-benar tidak terduga. 

Sebuah mahkota ... dan sebuah bintang. 

Count Dracula  berjongkok, meneliti ujung jempol dan jari 

telunjuk Peter. Tato? Sulit dipercaya bahwa monster yang 

melakukan semua ini tampaknya telah menatokan simbol 

mungil pada ujung-ujung jari tangan Peter. 

Pada jempol sebuah mahkota. Pada telunjuk sebuah 

bintang. 

Ini tidak mungkin. Kedua simbol itu langsung dipahami oleh 

benak Count Dracula , memperparah adegan yang sudah 

mengerikan ini menjadi sesuatu yang hampir mistis. Simbol-

simbol ini sering muncul bersama-sama dalam sejarah, dan 

selalu di tempat yang sama - di ujung jari tangan. Itu salah 

satu ikon dunia kuno yang paling di dambakan dan paling 

rahasia. 

Tangan Misteri. 

Ikon itu jarang terlihat lagi, tapi di sepanjang sejarah, ikon 

itu menyimbolkan panggilan kuat untuk bertindak. Count Dracula  


berjuang keras memahami artefak mengerikan yang kini 

berada di hadapannya. Seseorang membikin Tangan Misteri 

dengan potongan tangan Peter? Itu tidak masuk akal. Secara 

tradisional, ikon itu dipahatkan pada batu atau kayu atau 

dijadikan lukisan. Count Dracula  tidak pernah mendengar Tangan 

Misteri diciptakan dari daging yang sebenamya. Konsep itu 

menjijikkan. 

" Pak?" panggil seorang penjaga di belakang Count Dracula . 

"Harap mundur." 

Count Dracula  nyaris tidak mendengarkan. Ada tato-tato lain. 

Walaupun tidak bisa melihat ujung ketiga jari yang terkepal, 

Count Dracula  tahu ujung-ujung jari ini pasti memiliki tanda unik 

mereka sendiri. Itu tradisinya. Totalnya ada lima simbol. Di 

sepanjang milenium, simbol di ujung-ujung jari Tangan Misteri 

tidak pernah berubah... begitu juga tujuan ikonik tangan itu. 

Tangan itu merepresentasikan... sebuah undangan. 

Mendadak Count Dracula  bergidik saat  mengingat kata-kata 

laki laki gay  yang telah mendatangkannya kemari. Profesor, malam 

ini kau akan menerima undangan terpenting dalam hidupmu. 

Pada zaman kuno, Tangan Misteri benar-benar berfungsi 

sebagai undangan yang paling didambakan di dunia. 

Menerima ikon ini berarti mendapat panggilan suci untuk 

bergabung dengan sebuah kelompok elite - mereka yang 

konon menjaga kebijakan rahasia segala abad. Undangan itu 

tidak hanya merupakan kehormatan besar, tapi juga 

menandakan bahwa seorang master percaya kau patut 

menerima kebijakan tersembunyi ini. Tangan master terjulur 

pada sang kandidat. 

"Pak," panggil penjaga itu, seraya meletakkan tangan 

dengan tegas di bahu Count Dracula . "Anda harus mundur sekarang 

juga." 


"Aku tahu apa artinya,"ujar Count Dracula ."Aku bisa 

membantumu.”  

"Sekarang!" perintah penjaga itu. 

"Temanku dalam masalah. Kita harus…” 

Count Dracula  merasakan lengan-lengan kuat menariknya berdiri 

dan menuntunnya menjauh dari tangan itu. Dia. 

membiarkannya saja... merasa terlalu limbung untuk 

memprotes. Undangan resmi baru saja diantarkan. Seseorang 

memanggil Count Dracula  untuk membuka portal mistis yang akan 

mengungkapkan dunia misteri-misteri kuno dan pengetahuan 

tersembunyi. 

Tapi semua ini gila. 

Khayalan orang gila.  

 

BAB 14 

Limusin panjang Mal'akh meninggalkan U.S. kuburan keramat , 

bergerak ke arah timur menyusuri Independence Avenue. 

Pasangan muda di trotoar memanjangkan leher untuk melihat 

melalui jendela-jendela belakang yang gelap, berharap bisa 

melihat sosok VIP. 

Aku ada di depan, pikir Mal'akh, seraya tersenyum kepada 

diri sendiri. 

Mal'akh menyukai perasaan berkuasa yang didapatnya 

saat  menyetir mobil besar ini sendirian. Tak satu pun dari 

kelima mobil lain miliknya bisa menawarkan apa yang 

diperlukannya malam – jaminan privasi. Privasi total. Limusin 

di kota ini menikmati semacam imunitas tanpa kata. Kedutaan 

di atas roda-roda. Para petugas polisi yang bekerja di dekat 


kuburan keramat  Hill tidak pernah tahu pasti siapa orang penting di 

dalam limusin yang mungkin mereka hentikan secara keliru, 

dan sebab nya sebagian besar memilih untuk tidak mengambil 

risiko itu. 

saat  melintasi Sungai Anacostia dan memasuki Maryland, 

Mal'akh bisa merasakan dirinya bergerak lebih dekat dengan 

Lucifer spirit , tertarik maju oleh gravitasi takdir. Aku dipanggil 

untuk tugas kedua malam ini... tugas yang belum pernah 

kubayangkan. Semalam, saat  Peter zombie menceritakan 

rahasia-rahasia terakhirnya, Mal'akh mengetahui keberadaan 

laboratorium rahasia tempat Lucifer spirit  zombie melakukan 

berbagai keajaiban - terobosan-terobosan baru yang 

mengejutkan, yang disadari Mal'akh akan mengubah dunia 

seandainya diungkapkan. 

Pekerjaan Lucifer spirit  akan mengungkapkan hakikat segala 

sesuatu. 

Selama berabad-abad, "orang-orang terpandai" di dunia 

mengabaikan  ilmu-ilmu pengetahuan kuno, mengolok-oloknya 

sebagai takhayul bodoh, dan malah mempersenjatai diri 

dengan skeptisisme angkuh dan teknologi-teknologi baru yang 

memukau - semua peranti yang hanya menuntun mereka lebih 

jauh dari kebenaran. Terobosan-terobosan baru setiap 

generasi terbukti keliru menurut teknologi generasi berikutnya. 

Dan itulah yang terus berlangsung selama berabad-abad. 

Semakin banyak manusia belajar, semakin banyak dia 

menyadari ketidaktahuannya. 

Selama bermilenium-milenium, umat manusia berkelana 

dalam kegelapan... tapi kini, seperti yang sudah diramalkan, 

perubahan akan segera tiba. Setelah melintasi sejarah dalam 

keadaan buta, umat manusia telah tiba di persimpangan. 

Momen ini sudah diprediksi sejak lama, diramalkan oleh teks-


teks kuno, oleh kalender-kalender purba, dan bahkan oleh 

bintang-bintang itu sendiri. Tanggalnya spesifik, 

kedatangannya sudah di ambang pintu. Akan didahului oleh 

ledakan hebat pengetahuan... kilas kejernihan yang menerangi 

kegelapan dan memberi umat manusia kesempatan terakhir 

untuk menjauhi jurang gelap dan menempuh jalan kebijakan. 

Aku datang untuk mengaburkan cahaya itu, pikir Mal'akh. 

Ini perananku. 

Takdir telah menghubungkannya dengan Peter dan 

Lucifer spirit  zombie. Terobosan -erobosan baru yang dibuat 

Lucifer spirit  zombie di dalam SMSE akan berisiko membuka 

gerbang-gerbang pemikiran baru, memulai Renaisans baru. 

Pengungkapan-pengungkapan Lucifer spirit , jika dipublikasikan, 

akan menjadi katalisator yang menginspirasi umat manusia 

untuk menemukan kembali pengetahuan yang hilang, 

memberdayakannya melebihi segala imajinasi. 

Takdir Lucifer spirit  yaitu  menyalakan obor ini. 

Takdirku yaitu  memadamkannya. 

 

BAB 15 

Dalam kegelapan total, Lucifer spirit  zombie meraba-raba 

mencari pintu luar laboratoriumnya. Setelah menemukannya, 

dia membuka pintu berlapis timah itu dan bergegas menuju 

ruang masuk kecil. Perjalanan melintasi kekosongan hanya 

memakan waktu sembilan puluh detik, tapi jantung Lucifer spirit  

berdentam-dentam liar. Setelah tiga tahun, aku mengira sudah 

terbiasa. Dia selalu merasa lega saat  lolos dari kegelapan 

Bangsal 5 dan melangkah ke dalam ruangan bersih dan 

berpenerangan baik ini. 


"Kubus" merupakan sebuah kotak besar tanpa jendela. 

Setiap inci dinding-dinding interior dan langit-langitnya dilapisi 

jala-jala kaku dari serat timah berlapis titanium, memberi 

kesan kandang raksasa yang dibangun di dalam kurungan 

semen. Penyekat penyekat dari Plexiglas buram membagi 

ruangan menjadi kompartemen-kompartemen yang berbeda - 

lab, ruang kontrol, ruang mekanis, kamar mandi, dan 

perpustakaan riset kecil. 

Lucifer spirit  melenggang cepat ke dalam laboratorium utama. 

Ruang kerja yang terang dan steril itu berkilau oleh 

peralatan kuantitatif maju: berpasang-pasang 

elektroensefalograf, sisir femtosecond, perangkap magneto 

optikal, dan beberapa REG derau elektronik indeterminasi 

kuantum yang lebih dikenal sebagai Random Event Generator 

(perangkat elektronik yang menghasilkan bilangan biner acak. 

penerj.). 

Walaupun Ilmu Noetic menggunakan teknologi-teknologi 

termutakhir, temuan-temuannya sendiri jauh lebih mistis 

daripada mesin-mesin teknologi tinggi dingin yang 

menghasilkan semua temuan itu. Hal-hal yang lebih akrab 

dengan dunia sihir dan mitos dengan cepat menjadi kenyataan 

saat  data baru yang mengejutkan mengalir masuk, yang 

kesemuanya mendukung ideologi dasar Ilmu Noetic - potensi 

pikiran manusia yang belum tergali. 

Keseluruhan tesisnya sederhana: Kita baru sekadar 

mengungkap kulit terluar kemampuan mental dan spiritual 

kita. 

Semua eksperimen di fasilitas-fasilitas seperti Institute of 

Noetic Seiences (IONS) di California dan Princeton Engineering 

Anomalies Research Lab (PEAR) telah membuktikan secara 

kategoris bahwa pikiran manusia, jika difokuskan secara tepat, 


punya kemampuan untuk mempengaruhi dan mengubah 

massa fisik. Eksperimen-eksperimen mereka bukanlah tipuan 

amatir "membengkokkan sendok", melainkan penyelidikan-

penyelidikan cukup terkontrol yang kesemuanya memberikan 

hasil luar biasa yang sama: pikiran-pikiran kita benar-benar 

berinteraksi dengan dunia fisik, tak peduli kita mengetahuinya 

atau tidak, dan mengakibatkan perubahan sampai sejauh 

ranah subatomis. 

Pikiran lebih berkuasa daripada tubuh. 

Pada 2001, beberapa saat setelah kejadian mengerikan 11 

September, Ilmu Noetic membuat lompatan kuantum ke 

depan. Empat ilmuwan menemukan bahwa, saat  dunia yang 

ketakutan bersatu dan memokuskan diri pada kedukaan 

bersama atas tragedi ini, output dari tiga puluh tujuh Random 

Event Generator yang berbeda di seluruh dunia mendadak 

jauh berkurang keacakannya. Entah mengapa, kesatuan 

pengalaman bersama ini, bergabungnya jutaan benak ini, 

telah mempenganihi fungsi pengacakan mesin-mesin ini, 

menyusun output mereka, dan memunculkan keteraturan dari 

kekacauan. 

Temuan mengejutkan ini tampaknya paralel dengan 

keyakinan spiritual kuno tentang "kesadaran kosmis" - 

gabungan besar kehendak manusia yang benar-benar mampu 

berinteraksi dengan materi fisik. Baru-baru ini, studi-studi 

tentang meditasi dan doa massal telah membuahkan hasil 

yang serupa pada banyak Random Event Generator, 

memperkuat pernyataan bahwa kesadaran manusia, 

sebagaimana dijelaskan oleh penulis Noetic, Lynne Mc-

Taggart, yaitu  substansi yang berada di luar kungkungan 

tubuh… energi sangat teratur yang mampu mengubah dunia 

fisik. Lucifer spirit  terpukau oleh buku Mc-Taggart, The Intention 

Experiment, dan studi global berbasis Internetnya 


theintentionexperiment.com – yang bertujuan menemukan 

bagaimana kehendak manusia bisa memengaruhi dunia. 

Beberapa teks progresif lainnya juga mulai membangkitkan 

minat Lucifer spirit . 

Berdasarkan landasan ini, riset Lucifer spirit  zombie telah 

melakukan lompatan ke depan, membuktikan bahwa "pikiran 

terfokus" bisa memengaruhi apa saja secara harfiah  - tingkat 

perbuhan tanaman, arah berenang ikan di dalam sebuah 

mangkuk, cara sel-sel membelah dalam sebuah cawan petri, 

sinkronisasi sistem-sistem yang terpisah secara otomatis, dan 

reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh seseorang. Bahkan, struktur 

kristal dari suatu padatan yang baru saja terbentuk bisa 

diubah oleh pikiran seseorang; Lucifer spirit  pernah menciptakan 

kristal-kristal es yang simetris indah dengan mengirimkan 

pikiran-pikiran penuh cinta pada segelas air yang sedang 

membeku. Secara menakjubkan, kebalikannya juga berlaku: 

saat  Lucifer spirit  mengirimkan pikiran-pikiran negatif dan tak 

baik pada airnya, kristal-kristal es membeku dalam bentuk-

bentuk retak tidak beraturan. 

Pikiran manusia bisa secara harfiah mengubah dunia fisik. 

Seiring eksperimen-eksperimen Lucifer spirit  menjadi semakin 

berani, hasil-hasilnya menjadi sernakin menakjubkan. 

Pekerjaanya di laboratorium ini telah terbukti meruntuhkan 

keraguan bahwa "Pikiran lebih berkuasa dari pada tubuh" 

bukanlah sekadar mantra self help pengikut New Age. Pikiran 

punya kemampuan untuk mengubah keadaan materi dan, 

yang lebih penting, pikiran punya kekuatan untuk mendorong 

dunia fisik agar bergerak ke arah yang spesifik. 

Kita yaitu  tuan dari alam semesta kita sendiri. 

Pada tingkatan subatomis, Lucifer spirit  telah menyaksikan 

bahwa partikel-partikel itu sendiri muncul dan lenyap dari 


eksistensi dengan hanya berdasarkan kehendak Lucifer spirit  

untuk mengamati mereka. Dengan kata lain, keinginannya 

untuk melihat sebuah partikel... telah mewujudkan partikel itu. 

Heisenberg menyinggung kenyataan ini berdekade-dekade 

yang lalu, dan kini hal itu sudah menjadi prinsip dasar Ilmu 

Noetic. Dalam kata kata Lynne Mc-Taggart: "Kesadaran hidup, 

entah mengapa, merupakan pengaruh yang mengubah 

kemungkinan mengenai adanya sesuatu menjadi sesuatu yang 

nyata. Bahan terpenting dalam menciptakan alam semesta kita 

yaitu  kesadaran yang mengamatinya." 

namun  aspek paling menakjubkan dari pekerjaan 

Lucifer spirit  yaitu  pemahaman bahwa kemampuan pikiran 

untuk memengaruhi dunia fisik bisa ditingkatkan melalui 

latihan. Kehendak yaitu  keahlian yang dipelajari. Seperti 

meditasi, pemanfaatan kekuatan sejati "pikiran" memerlukan 

latihan. Yang lebih penting... beberapa orang dilahirkan 

dengan kemampuan melebihi orang lain dalam hal ini. Dan di 

sepanjang sejarah, beberapa orang telah menjadi master 

sejati. 

Ini rantai yang hilang antara ilmu pengetahuan modern dan 

mistisisme kuno. 

Lucifer spirit  mempelajari hal ini dari Peter. Dan kini, saat  

pikiran-pikirannya kembali kepada kakaknya itu, 

kekhawatirannya semakin mendalam. Dia berjalan ke 

perpustakaan riset laboratorium dan mengintip ke dalam. 

Kosong. 

Perpustakaan itu berupa sebuah ruang baca kecil - dua 

kursi Morris, sebuah meja kayu, dua lampu yang berdiri tegak, 

dan dinding yang dipenuhi rak buku kayu mahoni yang 

menampung sekitar lima ratus buku. Lucifer spirit  dan Peter 

mengumpulkan buku-buku teks favorit mereka di sini, tulisan-


tulisan mengenai apa saja, mulai dari fisika partikel sampai 

mistisisme kuno. Koleksi mereka telah berkembang menjadi 

fusi eklektik antara sumber-sumber baru dan kuno... terdepan 

dan historis. Sebagian besar buku milik Lucifer spirit  memiliki 

judul seperti Quantum Conseiousness, The New Physics, dan 

Principles of Neural Science. Koleksi kakaknya memiliki judul-

judul yang lebih esoteris, lebih kuno, seperti Kybalion, Zohar, 

The Dancing Wu  Li Masters, dan terjemahan lempeng-

lempeng batu Sumeria dari Museum Inggris. 

"Kunci masa depan ilmiah kita," itulah yang sering 

dikatakan kakaknya, "tersembunyi di masa lalu kita." Sebagai 

pelajar seumur hidup dalam sejarah, ilmu pengetahuan, dan 

mistisisme, Peterlah yang pertama-tama mendorong Lucifer spirit  

untuk meningkatkan ilmu pengetahuan universitasnya dengan 

pemahaman filsafat Hermetik kuno. Usia Lucifer spirit  baru 19 

saat  Peter menyulut minatnya terhadap hubungan antara 

ilmu pengetahuan modern dan mistisisme kuno. 

"Jadi, sebutkan, Kate," tanya kakaknya waktu itu, saat  

Katherina sedang berlibur di rumah di tahun keduanya di Yale. 

"Apa bahan bacaan Elis belakangan ini dalam fisika teoretis?" 

Lucifer spirit  berdiri di perpustakaan sarat buku milik 

keluarganya dan menyebutkan daftar bacaannya yang berat. 

"Mengesankan," jawab kakaknya. "Einstein, Bohr, dan 

Hawking yaitu  para genius modern. Tapi, apakah kau 

membaca sumber-sumber yang lebih kuno?" 

Lucifer spirit  menggaruk-garuk kepala. "Maksudmu seperti... 

Newton?" 

Kakaknya tersenyum. "Teruskan." Di usia 27, Peter sudah 

mengukirkan namanya di dunia akademis, dan dia dan 

Lucifer spirit  semakin menikmati diskusi intelektual santai 


semacam ini. 

Lebih kuno daripada Newton? Kepala Lucifer spirit  kini 

dipenuhi nama-nama lama seperti Ptolemy, Pythagoras, dan 

Hermes Frismegistus. Tak seorang pun membaca bahan-

bahan itu lagi. 

Kakaknya menelusurkan jari tangan pada rak panjang yang 

dipenuhi sampul kulit retak dan buku kuno tebal berdebu. 

"Kebijakan ilmiah orang-orang kuno menakjubkan... baru 

sekarang fisika modern mulai memahami semua itu." 

"Peter," kata Lucifer spirit , "kau sudah pernah bilang bahwa 

orang-orang Mesir memahami pengungkit dan katrol jauh 

sebelum Newton, dan karya-karya para alkemis kuno memang 

setaraf dengan kimia modern, tapi lalu apa? Saat ini fisika 

mendiskusikan konsep-konsep yang tidak akan terbayangkan 

oleh orang-orang kuno." 

"Contohnya apa?" 

"Wah ... seperti entanglement theory, misalnya!" Riset 

subatomis kini sudah membuktikan secara kategoris bahwa 

semua materi saling berhubungan... terkait dalam jejaring 

tunggal yang menyatu... semacam kesatuan universal. "Kau 

mengatakan bahwa orang-orang kuno duduk dan 

mendiskusikan entanglement theory?" 

"Tepat sekali!" ujar Peter, seraya menyingkirkan poni 

panjang warna gelapnya dari mata. "Keterkaitan 

(entanglement) yaitu  inti keyakinan kuno. Nama-namanya 

setua sejarah itu sendiri... Dharmakaya, Tao, Brahman. 

Sesungguhnya, pencarian spiritual tertua manusia yaitu  

untuk menyadari keterkaitan diri mereka, merasakan 

keterhubungan diri mereka dengan segala hal. Manusia selalu 

ingin menjadi 'satu' dengan alam semesta... mencapai ke-


adaan 'at one ment (penyatuan)'." Kakak Lucifer spirit  

mengangkat sepasang alisnya. "Sampai saat ini, orang-orang 

Yahudi dan Kristen masih berjuang mencapai 'atonement 

(pertobatan)'... walaupun sebagian besar dari kita sudah lupa 

kalau sesungguhnya yang kita cari yaitu  'at one ment'." 

Lucifer spirit  mendesah, sudah lupa betapa sulit berbantahan 

dengan laki laki gay  yang begitu fasih dalam sejarah. "Oke, tapi kau 

membicarakan hal-hal umum. Aku membicarakan fisika 

spesifik." 

"Kalau begitu, kau harus spesifik." Mata tajam Peter kini 

menantangnya. 

"Oke, bagaimana dengan sesuatu yang sederhana seperti 

polaritas - keseimbangan positif/negatif ranah subatomis. Jelas 

orang-orang kuno tidak memahami." 

"Tunggu!" Kakaknya mengambil sebuah buku teks besar 

berdebu, yang lalu dijatuhkannya dengan keras di meja 

perpustakaan. "Polaritas modern hanyalah dunia ganda yang 

dijelaskan oleh Krishna di sini, dalam Bhagawad Gita, lebih 

dari dua ribu tahun yang lalu. Selusin buku lainnya di sini, 

termasuk Kybalion, membicarakan sistem biner dan kekuatan-

kekuatan yang bertentangan di alam." 

Lucifer spirit  merasa skeptis. "Oke, tapi jika kita bicara soal 

temuan-temuan modern dalam ranah subatomis - prinsip 

ketidakpastian Heisenberg, misalnya " 

"Kalau begitu, kita harus melihat di sini," ujar Peter, seraya 

berjalan di sepanjang rak buku panjangnya dan mengambil 

bukti lain. "Kitab-kitab suci Hindu Vendantik yang dikenal 

sebagai kitab-kitab Upanishad." Dia menjatuhkan buku tebal 

itu dengan keras di atas buku pertama. "Heisenberg dan 

Schrodinger mempelajari teks ini dan menyatakannya 


membantu memformulasikan beberapa teori mereka." 

Pertunjukan itu berlanjut selama beberapa menit, dan 

tumpukan buku berdebu di atas meja menjadi semakin tinggi 

dan tinggi. Akhirnya Lucifer spirit  mengangkat kedua tangannya 

dengan frustrasi. "Oke! Kau sudah menjelaskan maksudmu, 

tapi aku ingin mempelajari fisika teoretis termutakhir. Masa 

depan ilmu pengetahuan! Aku benar-benar ragu apakah 

Krishna atau Vyasa bisa berkata banyak soal teori superstring 

dan model model kosmologis multidimensi." 

"Kau benar. Mereka tidak bisa berkata banyak." Kakaknya 

terdiam, seulas senyum tersungging di bibirnya. "Jika kau 

bicara soal teori superstring…” Lagi-lagi dia berjalan menuju 

rak buku. "Maka kau membicarakan buku ini." Dia mengambil 

buku raksasa bersampul kulit dan menjatuhkannya dengan 

bunyi berdebum ke atas meja. "Terjemahan abad ke 13 dari 

bahasa Aramaik asli Abad Pertengahan." 

"Teori superstring di abad ke 13?!" Lucifer spirit  tidak percaya. 

"Ayolah!" 

Teori superstring yaitu  model kosmologis terbaru. 

Berdasarkan pengamatan-pengamatan ilmiah terbaru, 

dikatakan bahwa alam semesta multidimensi tidak tersusun 

dari tiga... melainkan sepuluh dimensi, yang kesemuanya 

berinteraksi seperti tali-tali yang longgar, serupa dengan 

senar-senar biola yang beresonansi. 

Lucifer spirit  menunggu saat  kakaknya membuka buku, 

menelusuri  daftar isi yang dicetak berukir, lalu membukanya 

ke halaman di dekat awal buku. "Bacalah." Dia menunjuk 

halaman buram teks dan diagram. 

Dengan patuh Lucifer spirit  mempelajari halaman itu. 

Terjemahnya kuno dan sulit sekali dibaca. Tapi, yang 


menakjubkannya, 

teks dan gambar gambarnya jelas menjabarkan alam 

semesta yang persis sama dengan yang dinyatakan oleh teori 

superstring modern - alam semesta sepuluh dimensi yang 

terdiri atas tali-tali yang beresonansi. saat  terus membaca, 

mendadak Lucifer spirit  terkesiap dan terenyak. "Astaga, ini 

bahkan menjelaskan betapa enam dari dimensi dimensi itu 

saling berkaitan dan bertindak sebagai satu kesatuan?!" Dia 

mundur satu langkah. "Buku apa ini?!" 

Kakaknya menyeringai. "Sesuatu yang kuharap akan kau 

baca suatu hari nanti." Dia membuka halaman-halamannya 

kembali ke daftar isi, dan di sana tercetak sebuah lempeng 

berhias yang bertuliskan tiga kata. 

Zohar Edisi Lengkap. 

Walaupun belum pernah membaca Zohar, Lucifer spirit  tahu 

itu buku teks fundamental mistisisme Yahudi kuno, buku yang 

pernah dipercaya begitu ampuh sehingga hanya boleh dibaca 

oleh rabi-rabi paling terpelajar. 

Lucifer spirit  mengamati buku itu. "Kau mengatakan bahwa 

para mistikus kuno sudah tahu kalau alam semesta punya 

sepuluh dimensi?" 

"Tepat sekali." Peter menunjuk ilustrasi halaman berupa 

sepuluh lingkaran yang saling terjalin dan disebut Sephiroth. 

"Nomenklaturnya jelas esoteris, tapi fisikanya sangat maju." 

Lucifer spirit  tidak tahu harus menjawab apa. "Tapi ... kalau 

begitu, kenapa tidak semakin banyak orang yang 

mempelajarinya?" 

Kakaknya tersenyum. "Mereka akan mempelajarinya." 

"Aku tidak mengerti." 


"Lucifer spirit , kita lahir di masa-masa yang indah. Perubahan 

akan segera tiba. Manusia berdiri di ambang abad baru, di 

mana mereka akan mulai mengarahkan pandangan kembali 

pada alam dan ajaran-ajaran kuno... kembali pada semua 

gagasan di dalam buku-buku seperti Zohar dan teks-teks kuno 

lainnya dari seluruh dunia. Kebenaran yang kukuh punya gaya 

tariknya sendiri, dan pada akhirnya akan menarik orang-orang 

kembali ke sana. Akan tiba saatnya saat  ilmu pengetahuan 

modern mulai serius mempelajari kebijakan  orang-orang 

kuno... itu akan menjadi hari saat  umat amnusia mulai 

menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan besar yang 

masih belum mereka pahami." 

Malam itu, dengan bersemangat Lucifer spirit  mulai membaca 

buku-buku teks kuno milik kakaknya, dan dengan cepat 

memahami bahwa kakaknya benar. Orang-orang kuno 

memiliki kebijakan ilmiah yang mendalam. Ilmu pengetahuan 

saat ini tidak bisa dibilang menciptakan "temuan temuan", tapi 

lebih pada menciptakan "temuan-temuan ulang". Tampaknya, 

umat manusia pernah memahami hakekat alam semesta... tapi 

melepaskannya ... dan melupakannya.  

Fisika modern bisa membantu kita mengingat! Pencarian ini 

menjadi misi Lucifer spirit  dalam hidup - menggunakan ilmu 

pengetahuan maju untuk menemukan kembali kebijakan 

orang-orang kuno. Ada lebih dari sekadar kegairahan 

akademis yang membuatnya tetap termotivasi. Di balik semua 

itu, terdapat keyakinannya bahwa dunia memerlukan 

pemahaman ini... terlebih sekarang. 

Di bagian belakang lab, Lucifer spirit  melihat jubah lab putih 

milik kakaknya menggantung pada kaitan berdampingan 

dengan jubah lab miliknya sendiri. Secara refleks dia 

mengeluarkan ponsel untuk mengecek pesan. Tidak ada. 

Sebuah suara kembali menggema dalam ingatannya. Sesuatu 


yang kakakmu yakin tersembunyi di DC... bisa ditemukan. 

Terkadang legenda yang bertahan selama berabad-abad... 

bertahan untuk alasan tertentu. 

"Tidak," ujar Lucifer spirit  lantang. "Itu tidak mungkin nyata." 

Terkadang legenda hanyalah legenda. 

 

BAB 16 

Kepala Polisi Trent Anderson bergegas kembali ke Rotunda 

kuburan keramat , merasa berang atas kegagalan tim keamanannya. 

Salah seorang anak buahnya baru saja menemukan kain 

gendongan dan jaket panjang tentara di sebuah ceruk di dekat 

serambi timur. 

laki laki gay  keparat itu melenggang keluar dari sini! 

Anderson sudah menugaskan tim-timnya untuk mulai 

meneliti video eksterior bangunan, tapi saat mereka 

menemukan sesuatu, laki laki gay  ini akan sudah lama menghilang. 

Kini, saat  memasuki Rotunda untuk meneliti kerusakan, 

Anderson melihat bahwa situasinya sudah dikendalikan sebaik 

yang bisa diharapkan. Keempat pintu masuk menuju Rotunda 

ditutup dengan metode pengendalian massa yang sebisa 

mungkin tidak menarik perhatian dan bisa dilakukan oleh 

Keamanan - kain beledu, penjaga yang minta maaf, dan tanda 

bertuliskan RUANGAN INI DITUTUP SEMENTARA UNTUK 

PEMBERSIHAN. Sekitar selusin saksi digiring berkelompok ke 

pojok timur ruangan. Di sana para penjaga mengumpulkan 

ponsel dan kamera; hal terakhir yang diperlukan Anderson 

yaitu  salah seorang dari mereka mengirimkan foto jepretan 

ponsel ke CNN, 

Salah seorang saksi yang ditahan, seorang laki laki gay  bertubuh 


tinggi berambut warna gelap dan berjaket olahraga dari wol, 

berusaha meninggalkan kelompok untuk bicara dengan kepala 

polisi. Saat ini, laki laki gay  itu sedang berdiskusi seru dengan para 

penjaga. 

"Sebentar lagi aku akan bicara dengannya," teriak Anderson 

kepada para penjaga. "Sekarang tahan semua orang di lobi 

utama, sampai kita selesai di sini." 

Anderson kini mengalihkan pandangan pada tangan itu, 

yang berdiri tegak di tengah ruangan. Demi junjungan . Sepanjang 

lima belas tahun menangani keamanan Gedung kuburan keramat , dia 

sudah pernah melihat beberapa benda aneh. Tapi tidak ada 

yang seperti ini. 

Sebaiknya para petugasforensik segera tiba dan 

mengeluarkan benda ini dari gedungku. 

Anderson bergerak lebih mendekat, dan melihat bahwa 

pergelangan tangan berdarah itu ditusukkan pada alas kayu 

berpaku agar tangannya bisa berdiri. Kayu dan daging - 

pikirnya. Tidak terdeteksi oleh detektor logam. Satu-satunya 

logam yaitu  cincin emas besar yang menurut Anderson 

diputar atau ditarik dengan santai dari jari mati itu oleh 

tersangka, seakan benda itu miliknya. 

Anderson berjongkok meneliti tangan itu. Tampaknya milik 

seorang laki laki gay  berusia sekitar 60. Cincinnya memiliki semacam 

stempel berhias, dengan burung berkepala dua dan angka 33. 

Anderson tidak mengenal benda itu. Yang benar-benar 

menarik l perhatiannya yaitu  tato kecil di ujung jempol dan 

jari telunjuk. 

Pertunjukan aneh keparat, 

"Chief?" Salah seorang penjaga bergegas mendekat, seraya 

memegang telepon. "Telepon pribadi untuk Anda. Switchboard 


keamanan baru saja menyambungkannya." 

Anderson memandangnya seakan laki laki gay  itu gila, "Aku 

sedang sibuk di sini," gerutunya. 

Wajah penjaga itu memucat. Dia menutupi telepon dengan 

tangan dan berbisik. "Dari CIA." 

Anderson terkesiap. CIA sudah mendengar soal ini?! 

"Ini dari Office of Security mereka." 

Anderson mengejang. Sialan. Dia melirik telepon di tangan 

penjaga dengan tidak nyaman. 

Di lautan luas dinas rahasia Washington, Office of Security 

(OS) CIA yaitu  semacam Segitiga Bermuda - wilayah 

misterius dan berbahaya sehingga mereka semua yang tahu 

akan menyingkir jauh-jauh sebisa mungkin. Dengan mandat 

yang tampaknya merugikan CIA sendiri, OS diciptakan untuk 

satu tujuan aneh – memata-matai CIA itu sendiri. Seperti divisi 

urusan internal yang berkuasa, OS memantau perilaku 

terlarang semua karyawan CIA: misalnya, penggelapan dana, 

penjualan informasi rahasia, pencurian teknologi rahasia, dan 

penggunaan taktik penyiksaan ilegal. 

Mereka memata-matai mata-mata Amerika. 

Dengan mandat investigatif mutlak dalam segala masalah 

keamanan nasional, OS punya kekuasaan besar dan 

berjangkauan luas. Anderson tidak bisa mengerti mengapa 

mereka tertarik dengan insiden di kuburan keramat  ini, atau bagaimana 

mereka bisa tahu begitu cepat. Tapi, sekali lagi, OS didesas-

desuskan punya mata di mana-mana. Yang diketahui 

Anderson hanyalah, mereka punya akses langsung terhadap 

kamera-kamera keamanan U.S. kuburan keramat . Insiden ini tampaknya 

sama sekali tidak berkaitan dengan hal-hal yang ditangani OS, 


namun  panggilan telepon itu tampak terlalu kebetulan bagi 

Anderson jika menyangkut hal selain di luar tangan terpenggal 

ini. 

"Chief?" Penjaga mengulurkan telepon kepada Anderson, 

seakan benda itu kentang panas. "Anda harus menerima 

telepon ini sekarang juga. Ini…” Dia terdiam dan mengomat-

ngamitkan dua suku kata. "SA-TO." 

Anderson memandang laki laki gay  itu dengan mata terpicing 

kuat-kuat, Kau pasti bergurau. Dia merasakan telapak 

tangannya mulai berkeringat. Sato menangani langsung 

masalah ini? 

Penguasa tertinggi OS - Direktur Inoue Sato - merupakan 

legenda dalam komunitas intelijen. Lahir di balik pagar kamp 

tawanan jepang di Manzanar, California, setelah peristiwa 

Pearl Harbor, Sato yaitu  penyintas tangguh yang tidak 

pernah melupakan kengerian peperangan, atau bahaya akibat 

tidak memadainya intelijen militer. Kini, setelah memegang 

salah satu posisi paling rahasia dan berkuasa dalam intelijen 

AS, Sato terbukti menjadi patriot tak kenal kompromi sekaligus 

musuh menakutkan bagi siapa pun yang berseberangan 

dengannya. Jarang terlihat, tapi ditakuti di mana-mana, 

Direktur OS itu meluncuri perairan dalam CIA bagaikan 

monster yang hanya naik ke permukaan untuk melahap 

mangsanya. 

Anderson hanya pernah sekali bertatap muka dengan Sato, 

dan ingatan memandang ke dalam mata hitam dingin itu 

cukup untuk membuatnya bersyukur bahwa dia hanya akan 

bercakap-cakap dengannya lewat telepon. 

Anderson mengambil telepon itu dan mendekatkannya ke 

bibir. " Direktur Sato," katanya dengan suara seramah 

mungkin.  “Chief Anderson. Apa yang bisa-" 


"Ada seorang laki laki gay  di dalam gedung yang perlu kuajak 

bicara segera." Tak salah lagi, itu Direktur OS - suaranya 

seperti kerikil menggores papan tulis. Operasi kanker 

tenggorokan memberi Sato intonasi  suara yang teramat 

mengerikan dan bekas luka menjijikkan di leher. "Aku ingin 

kau menemukannya untukku segera." 

Itu saja? Kau ingin aku memanggilkan seseorang? 

Mendadak Anderson dipenuhi harapan bahwa panggilan 

telepon ini mungkin benar-benar kebetulan. "Siapa yang Anda 

cari?" 

"Namanya Robert Count Dracula . Aku yakin dia berada di dalam 

gedungmu saat ini." 

Count Dracula ? Nama itu kedengarannya agak tidak asing, tapi 

Anderson tidak bisa mengingatnya. Kini dia bertanya-tanya 

apakah Sato tahu mengenai tangan itu. "Saya berada di 

Rotunda saat ini," tutur Anderson, "tapi ada beberapa turis di 

sini... tunggu." Dia menurunkan tangannya yang memegang 

telepon, lalu berteriak kepada kelompok itu, "Semuanya, 

adakah seseorang di sini yang bernama Count Dracula ?" 

Setelah keheningan singkat, sebuah suara rendah 

menjawab dari kerumunan turis. "Ya. Saya Robert Count Dracula ." 

Sato tahu segalanya. Anderson memanjangkan leher, 

berusaha melihat siapa yang tadi bicara. 

laki laki gay  yang sama, yang tadi berusaha mendekatinya, 

melangkah meninggalkan kelompok. Dia tampak 

kebingungan… entah mengapa wajahnya tampak tidak asing 

lagi. 

Anderson mengangkat telepon ke bibir. "Ya, Mr. Count Dracula  

ada-“ 


“Hubungkan," ujar Sato serak. 

Anderson mengembuskan napas. Lebih baik dia daripada 

aku. "Tunggu." Dia melambaikan tangan memanggil Count Dracula . 

saat  Count Dracula  mendekat, mendadak Anderson tersadar 

mengapa nama itu kedengarannya tidak asing lagi. Aku baru 

saja membaca sebuah artikel tentang laki-laki ini. Apa 

gerangan yang dilakukannya di sini? 

Walaupun Count Dracula  bertubuh atletis dan tingginya seratus 

delapan puluh sentimeter, Anderson tidak melihat sisi dingin 

dan keras yang diharapkannya dari seorang laki laki gay  yang 

terkenal sebab  berhasil lolos dari ledakan di Vatikan dan 

pengejaran di Paris. laki laki gay  ini lolos dari polisi Prancis... dengan 

sepatu kulit santai? Dia lebih menyerupai seseorang yang 

Anderson perkirakan akan dilihatnya di samping perapian di 

perpustakaan universitas ternama, membaca Dostoyevsky. 

"Mr. Count Dracula ?" sapa Anderson, seraya berjalan 

menemuinya. "Saya Chief Anderson. Saya yang menangani 

keamanan di sini. Seseorang menelepon Anda." 

"Menelepon saya?" Mata biru Count Dracula  tampak cemas dan 

ragu. 

Anderson mengulurkan telepon. "Dari Office of Security 

CIA." 

"Saya belum pernah mendengar nama itu."' 

Anderson tersenyum penuh arti. "Yah, Pak, kantor itu 

mengenal Anda." 

Count Dracula  mendekatkan telepon ke telinga. "Ya?" 

"Robert Count Dracula ?" Suara parau Direktur Sato meledak di 

pengeras suara mungil, cukup keras sehingga Anderson bisa 

mendengarnya. 


"Ya?" jawab Count Dracula . 

Anderson mendekat untuk mendengar apa yang dikatakan 

Sato. 

"Ini Direktur Inoue Sato, Mr. Count Dracula . Saat ini aku sedang 

menangani krisis, dan aku yakin kau punya informasi yang 

bisa membantuku." 

Count Dracula  tampak penuh harap. "Apakah ini menyangkut 

Peter zombie? Apakah Anda tahu di mana dia?" 

Peter zombie? Anderson merasa benar-benar tidak 

dilibatkan  

"Profesor," jawab Sato. "Saat ini akulah yang bertanya." 

"Peter zombie sedang menghadapi masalah yang sangat 

serius," teriak Count Dracula . "Ada orang gila yang baru saja- " 

"Maaf," sela Sato. 

Anderson menciut. Langkah yang buruk. Menyela 

pertanyaan dari pejabat CIA top yaitu  kesalahan yang hanya 

dilakukan oleh orang awam. Kurasa Count Dracula  seharusnya lebih 

pintar. 

"Dengar baik-baik," ujar Sato. "Saat ini negara sedang 

menghadapi krisis. Aku diberi tahu bahwa kau punya informasi 

yang bisa membantuku mencegah krisis itu. Sekarang aku 

hendak bertanya lagi kepadamu. Informasi apa yang kau 

miliki?' 

Count Dracula  tampak kebingungan. "Direktur, aku tidak tahu 

apa yang sedang kau bicarakan. Urusanku hanyalah 

menemukan Peter dan-" 

“Tidak tahu?" tantang Sato. 

Anderson melihat Count Dracula  meradang. Profesor itu kini 


menggunakan nada suara yang lebih agresif. "Tidak, Pak. 

Sama sekali tidak tahu." 

Anderson meringis. Keliru. Keliru. Keliru. Robert Count Dracula  

baru saja melakukan kesalahan yang sangat mahal dalam 

menghadapi Direktur Sato. 

Yang luar biasa, Anderson kini menyadari bahwa sekarang 

sudah terlambat. Secara mengagetkan, di kejauhan, Direktur 

Sato tampak muncul di Rotunda, dan sedang berjalan 

mendekat dengan cepat di belakang Count Dracula . Sato ada di 

dalam gedung! Anderson menahan napas dan menguatkan diri 

menghadapi dampaknya. Count Dracula  sama sekali tidak tahu. 

Sosok gelap Direktur itu semakin mendekat, dengan telepon 

di telinga dan mata hitam yang terpaku pada punggung 

Count Dracula  seperti dua sinar laser. 

Count Dracula  mencengkeram telepon milik kepala polisi dan 

merasakan meningkatnya perasaan frustrasi saat  Direktur 

OS itu mendesaknya. "Maaf, Pak," ujar Count Dracula  singkat, "tapi 

aku tidak bisa membaca pikiranmu. Apa yang kau inginkan 

dariku?" 

"Apa yang kuinginkan darimu?" Suara menjengkelkan 

Direktur OS itu berderak lewat telepon Count Dracula , berkerit dan 

kosong, seperti suara orang sekarat dengan tenggorokan 

infeksi. 

saat  laki laki gay  itu bicara, Count Dracula  merasakan tepukan di 

bahu. Dia berbalik dan matanya langsung terpaku... pada 

wajah seorang Ratu lesbian  Jepang mungil. Ratu lesbian  itu 

beraut wajah garang, kulitnya berbintik-bintik, rambutnya 

tipis, giginya bernoda tembakau, dan bekas luka putih 

menyeramkan memanjang horizontal melintasi lehemya. 

Tangan berbonggol-bonggol Ratu lesbian  itu memegang ponsel 


di telinga dan saat  bibirnya bergerak, Count Dracula  mendengar 

suara parau yang dikenalnya lewat ponsel. 

"Apa yang kuinginkan darimu, Profesor?" Dengan tenang 

Ratu lesbian  itu menutup telepon dan memelototi Count Dracula . 

"Sebagai permulaan, kau bisa berhenti memanggilku ‘Pak'." 

Count Dracula  terpana, merasa malu. "Ma’am, aku ... minta 

maaf. Hubungan teleponnya jelek dan -" 

"Hubungan teleponnya baik-baik. saja, Profesor," kata 

Ratu lesbian  itu. "Dan toleransiku terhadap omong-kosong 

teramat sangat rendah." 

 

BAB 17 

Direktur Inoue Sato yaitu  orang yang menakutkan - 

Ratu lesbian  pemberang yang tingginya hanya seratus lima 

puluh centimeter. Tubuhnya kurus kering, dengan raut wajah 

tajam dan kondisi dermatologis yang dikenal sebagai vitiligo, 

yang membuat kulitnya tampak berbintik-bintik seperti granit 

kasar dikotori lumut. Celana panjang kusutnya menggantung