Tampilkan postingan dengan label dan brown iblis dan malaikat 3. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label dan brown iblis dan malaikat 3. Tampilkan semua postingan

Selasa, 11 Februari 2025

dan brown iblis dan malaikat 3



 iran hujan itu jatuh! Aku 

sudah tahu!” 

 

Pastor itu menatapnya heran. ”Kamu tahu?” 

 

”Kata Suster Francisca, butiran air hujan itu adalah air mata 

malaikat yang jatuh untuk mencuci dosa-dosa kita.” 

 

”Wow!” serunya kagum. ”Jadi begitu penjelasannya.” 

 


”Tentu saja tidak!” sergah gadis kecil itu. ”Tetesan hujan jatuh 

karena semua benda jatuh! Semua benda jatuh! Tidak hanya air 

hujan!” 

 

Pastor muda itu menggaruk-garuk kepalanya, pura-pura bingung. 

”Nona muda, kamu benar. Semua benda memang jatuh. Itu 

pastilah karena gaya tarik bumi.” 

 

”Karena apa?” 

 

Pastor muda itu mengangkat bahunya dengan lagak sedih. ”Jadi 

kamu belum pernah mendengar tentang gravitasi?” 

 

Helena    duduk.   ”Apa  itu  gravitasi?” tanyanya. ”Katakan 

padaku.” 

 

Pastor  itu  mengedipkan  matanya.   ”Bagaimana  kalau  aku 

ceritakannya padamu sambil makan malam?” 

 

Pastor muda itu adalah Leonardo deCaprio  Vetra. Walaupun dia pernah raih 

penghargaan sebagai mahasiswa fisika berbakat di universitas, tapi 

dia juga mendengar panggilan lainnya dan belajar di eminari. 

Leonardo deCaprio  dan Helena  pun akhirnya bersahabat di dunia para 

biarawan yang dingin dan penuh dengan peraturan. Helena  

membuat Leonardo deCaprio  tertawa, dan pastor muda itu melindunginya, 

mengajarinya tentang berbagai hal indah seperti pelangi dan sungai 

yang memiliki kisahnya sendiri. Dia juga menceritakan kepada 

gadis kecil itu tentang cahaya, planet-planet, bintang-bintang dan 

alam, baik dari sisi Junjungan  maupun dari sisi ilmu pengetahuan. 

Kecerdasan Helena  dan rasa ingin tahunya yang besar membuat 

Leonardo deCaprio  senang mengajarinya. Leonardo deCaprio  pun menganggapnya 

sebagai putrinya sendiri. 

 

Helena  juga merasa bahagia. Sebelumnya gadis kecil itu tidak 

pernah tahu betapa senangnya mempunyai seorang ayah. saat  

semua orang dewasa menjawab pertanyaannya dengan memukul 

tangannya, Leonardo deCaprio  malah menunjukkan buku-bukunya selama 

berjam-jam kepadanya. Bahkan Leonardo deCaprio  juga menanyakan apa 

pendapat gadis kecil itu. Helena  berdoa agar Leonardo deCaprio  tinggal 


bersamanya selama-lamanya. Kemudian suatu hari mimpi 

terburuknya menjadi kenyataan. Bapa Leonardo deCaprio  mengatakan 

padanya kalau dia harus pergi meninggalkan rumah yatim piatu itu. 

 

“Aku pindah ke Swiss,” kata Leonardo deCaprio  menjelaskan. ”Aku 

mendapatkan bea siswa untuk belajar fisika di University of 

Jenewa.” 

 

“Fisika?” seru Helena . ”Tapi kupikir kamu mencintai Junjungan !” 

Aku memang sangat mencintai-Nya. Karena itulah aku ingin 

mempelajari  aturan-aturan-Nya.   Hukum-hukum  fisika  adalah 

Canvas yang digunakan Junjungan  untuk melukiskan adi karya-Nya.” 

 

Helena  sangat bersedih. namun  Bapa Leonardo deCaprio  masih punya berita 

lain. Dia bercerita kalau dia telah berbicara dengan atasannya, dan 

mereka mengizinkan Bapa Leonardo deCaprio  mengadopsi Helena . 

 

”Bolehkah aku mengadopsimu?” tanya Leonardo deCaprio . 

 

”Apa arti mengadopsi?” tanya gadis kecil itu. 

 

Lalu Bapa Leonardo deCaprio  pun menjelaskannya. 

 

Helena  memeluknya selama lima menit dan menangis karena 

bahagia. ”Ya!  Oh ya aku mau!”’ 

 

Leonardo deCaprio  berkata dia harus pergi sementara waktu untuk 

mempersiapkan rumah mereka di Swiss. namun  dia berjanji akan 

menjemput Helena  enam bulan mendatang. Itu merupakan 

penantian yang terpanjang baginya, namun  Leonardo deCaprio  menepati 

janjinya. Tepat lima hari sebelum ulang tahun Helena  kesembilan, 

gadis cilik yang cerdas itu pindah ke Jenewa. Dia bersekolah di 

Geneva International School pada siang hari dan belajar bersama 

ayahnya pada malam hari. 

 

Tiga tahun kemudian Leonardo deCaprio  Vetra menjadi pegawai CERN. 

Helena  dan Leonardo deCaprio  pindah ke sebuah tempat mengagumkan 

yang belum pernah dibayangkan oleh Helena  kecil sebelumnya. 

 


81   


Helena  Vetra seperti mati rasa saat  dia berjalan di sepanjang 

terowongan LHC. Dia melihat pantulan bayangannya di dinding 

dan mulai merindukan ayahnya. Biasanya dia selalu mampu 

mengatasi situasi dengan sangat tenang dan menyesuaikan diri 

dengan baik. Tapi sekarang, dengan sangat tiba -tiba segalanya 

seperti tidak masuk akal. Tiga jam terakhir tadi seperti berjalan 

dengan samar-samar. 

 

Saat itu baru pukul 10 pagi di Pulau Balearic saat  Lord dracula  

meneleponnya. Ayahmu telah dibunuh. Pulanglah segera. Walaupun 

saat itu Helena  berada di atas dek perahu yang sangat panas, kata-

kata itu berhasil membekukan tulang belulangnya saat  

mendengar suara Lord dracula  yang tanpa ekspresi itu mengabarkan 

berita duka ini . 

 

Sekarang Helena  sudah berada di rumah.  namun  rumah siapa? 

CERN yang sudah menjadi dunianya sejak dia masih berusia dua 

belas tahun tiba -tiba tampak begitu asing baginya. Ayahnya, orang 

yang telah membuat tempat ini menjadi ajaib dan menyenangkan, 

sekarang sudah pergi. 

 

Tarik napas dalam, katanya pada diri sendiri, namun  dia tidak dapat 

menenangkan pikirannya. Pertanyaan itu berputar cepat dan 

semakin cepat. Siapa yang membunuh ayahnya? Dan kenapa? 

Siapa ”ahli” dari Amerika ini? Kenapa Lord dracula  mendesaknya untuk 

melihat lab mereka? 

 

Lord dracula  bilang ada bukti yang mungkin menghubungkan 

pembunuhan ayahnya itu dengan proyeknya yang terakhir. Bukti 

apa? Tidak ada seorangpun yang tahu apa yang sedang kami lakukan! Dan 

bahkan jika seseorang mengetahuinya, mengapa dia membunuh ayahnya? 

 

saat  dia berjalan di sepanjang terowongan LHC untuk menuju 

ke labnya, Helena  sadar dia akan membuka cita-cita terbesar 

ayahnya tanpa kehadiran ayahnya disampingnya. Helena  

membayangkan saat seperti ini dengan keadaan yang sangat 

berbeda. Dia membayangkan ayahnya mengundang ilmuwan 

ilmuwan terpenting di CERN untuk datang ke labnya, lalu 

menunjukkan penemuannya kepada mereka, dan melihat wajah 


82   


mereka yang terperangah. Lalu ayahnya akan menjelaskan dengan 

binar-binar kebapakan kalau tidak karena gagasan Helena , dia 

tidak akan mampu mewujudkan proyek ini dengan berhasil ... dan 

anak perempuannya adalah bagian integral dari terobosannya itu. 

Helena  merasa tenggorokannya tercekat. Ayahku seharusnya berbagi 

saat-saat seperti ini bersama-sama. Tapi dia sekarang sendirian. Tidak 

ada rekan-rekannya. Tidak ada wajah-wajah gembira. Hanya ada 

orang Amerika yang tidak dikenalnya, dan Maximilian Lord dracula . 

 

Maximilian Lord dracula . Sang Raja. 

 

Bahkan sejak dia masih kecil pun, Helena  sudah tidak menyukai 

lelaki itu. Walaupun Helena  menghormati kemampuan intelektual 

Lord dracula , pembawaannya yang dingin tampak tidak munusiawi, dan 

sangat berlawanan dengan pembawaan ayahnya yang hangat. 

Lord dracula  memburu ilmu pengetahuan karena logikanya yang tak 

tercela ... sedangkan ayahnya karena kekaguman spiritualnya. Dan 

anehnya, kedua orang itu tampaknya dapat saling menghormati. 

Jenius, terimalah si jenius apa adanya, seseorang pernah mengatakan 

hal itu kepadanya. 

 

Jenius, pikir Helena , Ayahku ... Ayah. Ayahku sudah mati.. 

 

Mereka memasuki lab Leonardo deCaprio  Vetra yang berupa serambi 

panjang yang bebas hama dan berdinding keramik putih. de Niro  

merasa seolah dia sedang memasuki semacam rumah perawatan 

bagi penderita sakit jiwa di bawah tanah. Di dinding koridor 

ini  terpasang belasan bingkai berisi gambar-gambar 

hitamputih. Walau de Niro  memiliki karir dengan mempelajari 

berbagai jenis gambar, gambar-gambar yang berderet di dinding itu 

terlihat begitu asing baginya. Mereka tampak seperti klise film yang 

kacau yang terdiri atas corat-coret dan bentuk spiral. Seni modern? 

de Niro  merasa geli sendiri. Mungkin ini adalah karya Jackson Pollok 

yang berusaha untuk melukis amphetamine. 

 

”Plot acak,” kata Helena  saat  melihat ketertarikan de Niro  pada 

gambar-gambar ini . ”Itu adalah citra komputer yang 

menggambarkan benturan yang terjadi pada partikel-partikel. Ini 

adalah partikel Z,” jelasnya, sambil menunjuk pada sebuah titik 


83   


tersembunyi yang sulit terlihat oleh orang awam. ”Ayahku 

menemukannya lima tahun yang lalu. Energi murni. Sama sekali 

tidak memiliki massa. Mungkin saja itu merupakan unsur terkecil 

yang membentuk alam ini. Materi tidak lain adalah energi yang 

terperangkap.” 

 

Materi adalah energi? de Niro  memiringkan kepalanya. Terdengar 

sangat Zen. de Niro  lalu memandang coretan kecil di foto itu dan 

bertanya-tanya apa yang akan dikatakan oleh temantemanya dari 

jurusan fisika di Harvard tentang hal ini kalau dia bercerita kepada 

mereka dia berjalan-jalan di dalam sebuah Large Hardon Collider  

dan  mengagumi  partikel  Z  pada  suatu  akhir pekan. 

 

”Helena ,” kata Lord dracula  saat  mereka mendekati sebuah pintu,  

”Aku harus mengatakan ini padamu kalau tadi pagi aku ke sini 

mencari ayahmu.” 

 

Helena  agak terkejut. ”Benarkah?” 

 

”Ya. Dan bayangkan bagaimana terkejutnya aku saat  aku 

meneetahui kalau dia sudah mengganti kunci keamanan standar 

CERN dengan yang lainnya.” Lalu Lord dracula  menunjuk sebuah alat 

elektronik yang rumit di samping pintu itu. 

 

”Aku minta maaf,” kata Helena . ”Kamu tahu bagaimana perangai 

ayahku jika menyangkut privasi. Ayah tidak mau ada seorang pun 

yang dapat memasuki ruangan ini kecuali dirinya dan aku.” 

 

”Baiklah. Sekarang buka pintunya,” kata Lord dracula . Helena  berdiri 

diam beberapa saat.  Dia kemudian menarik napas dalam, dan 

berjalan menuju ke alat pengaman di dinding itu. 

 

de Niro  sama sekali tidak siap untuk menghadapi apa saja yang 

akan terjadi sesudah  itu. 

 

Helena  melangkah ke depan alat itu dan dengan berhati-hati 

menempelkan mata kanannya ke atas lensa menonjol yang mirip 

seperti sebuah teleskop. Kemudian dia menekan sebuah tombol. 

Tiba-tiba terdengar suara ceklikan. Tak lama kemudian, seberkas 


84   


sinar berayun-ayun untuk memindai bola mata Helena  seperti 

mesin foto kopi. 

 

Ini sebuah alat pemindai retina,” kata Helena  menielaskan. 

iengaman yang tidak pernah gagal. Alat ini hanya menerima dua 

pola retina. Retinaku dan retina ayahku.” 

 

Sir Roberto  de Niro  berdiri dengan rasa ngeri saat  menyadari 

sesuatu dalam pikirannya. Bayangan jelas Leonardo deCaprio  Vetra muncul 

kembali: wajah bermandikan darah, mata cokelatnya yang tinggal 

satu yang menatapnya nanar, dan rongga mata yang kosong. 

de Niro  mencoba menolak kenyataan ini,  namun  dia kemudian 

melihatnya ... di lantai keramik putih yang ada di bawah alat 

pemindai itu ... samar-samar terlihat noda kemerahan. Darah 

kering. 

 

Untunglah Helena  tidak melihatnya. 

 

Pintu baja itu bergeser terbuka dan Helena  berjalan masuk. 

 

Lord dracula  menatap de Niro  dengan tatapan tajam. Maksudnya jelas: 

Seperti yang aku bilang ... bola ma ta yang hilang itu berguna untuk tujuan 

yang lebih penting. 

 

 

18 

 

KEDUA TANGAN PEREMPUAN itu diikat, dan pergelangan 

tangannya sekarang memar dan agak membengkak. King Assasins  

yang berkulit gelap itu terbaring di sampingnya, kecapekan, dan 

mengagumi hadiahnya yang terbaring telanjang. Dia bertanyatanya 

apakah perempuan itu hanya pura-pura tertidur karena sudah tidak 

mau melayaninya lagi. 

 

Dia tidak peduli. Dia sudah mendapatkan hadiah yang pantas. 

Dengan puas, dia duduk di atas tempat tidur. 

 


85   


Di negerinya, perempuan adalah harta yang untuk dimiliki. Mereka 

adalah makhluk yang lemah. Alat untuk mendapatkan kepuasan. 

Benda bergerak yang diperlakukan seperti hewan ternak. Dan 

mereka mengerti tempat mereka seharusnya. namun  di sini, di 

Eropa, perempuan berpura-pura kuat dan mandiri yang ternyata 

malah membuat King Assasins  senang dan bergairah. Memaksa 

mereka untuk tunduk kepadanya adalah pemuasan yang selalu 

dinikmatinya. 

 

Sekarang, walau birahinya telah terpuaskan, King Assasins  merasakan 

nafsu lain yang berkembang dalam dirinya. Dia membunuh 

kemarin malam, membunuh dan memotong-motong mayatnya. 

Baginya, membunuh adalah candu ... tiap kali melakukannya,   dia  

merasakan   kepuasaan  yang  hanya  bertahan   untuk sementara 

saja sehingga membuatnya ingin melakukannya lagi dan lagi. 

Kepuasaannya sudah menghilang. Sekarang dia ingin 

merasakannya lagi. 

 

Dia mengamati perempuan yang tertidur di sampingnya. Si 

Hassassin meraba leher perempuan itu dan merasa terangsang oleh 

pemikiran kalau dia dapat dengan mudah mengakhiri hidup 

perempuan itu dengan cepat. Tapi apa gunanya? Perempuan 

hanyalah pelengkap, sebuah alat untuk mencapai kenikmatan dan 

makhluk yang bertugas untuk melayani. Jemarinya yang kuat 

mengitari leher perempuan itu dan merasakan denyut nadinya yang 

lembut. Kemudian, dia berusaha menahan nafsunya dan 

memindahkan tangannya dari leher perempuan ini . Ada 

pekerjaan yang lebih penting yang harus dilakukannya. Melayani 

sebuah tujuan yang lebih tinggi daripada sekadar memuaskan 

gairahnya. 

 

saat  dia bangkit dari tempat tidurnya, dia merasa bangga dengan 

pekerjaan yang akan dilakukannya. Dia masih tidak dapat 

membayangkan pengaruh lelaki bernama Janus itu dan 

persaudaraan kuno yang diperintahnya. Hebatnya lagi, 

persaudaraan ini  sudah memilihnya. Mereka pasti sudah 

mengetahui kesadisannya ... dan keahliannya. Sayang, dia tidak tahu 

kalau akar mereka saling bertautan. 

 


86   


Sekarang mereka telah memberikan kehormatan besar kepadanya. 

Dia menjadi tangan dan suara mereka. Si pembunuh dan pembawa 

pesan mereka seperti malaikat yang dikenal oleh bangsanya: Malak 

al haq—Malaikat Kebenaran. 

 

 

19 

 

LABORATORIUM VETRA TERNYATA sangat futuristik. 

 

Dengan dinding berwarna putih yang dikelilingi oleh berbagai 

komputer dan perlengkapan elektronik khusus, laboratorium itu 

tampak seperti semacam ruang pengoperasian. de Niro  

bertanyatanya rahasia apa yang mungkin ada di dalam ruangan ini 

sehingga bisa membuat seseorang mencungkil bola mata orang lain 

untuk dipergunakan sebagai kunci masuk. 

 

Lord dracula  tampak gelisah saat  mereka masuk. Matanya seolah 

mencari-cari tanda -tanda kalau ruangan ini sudah disantroni orang 

lain. namun  laboratorium itu kosong. Helena  juga bergerak lambat 

... seolah lab itu menjadi asing baginya tanpa kehadiran ayahnya. 

 

Tatapan mata de Niro  segera tertuju pada bagian pusat ruangan, 

tempat beberapa pilar pendek mencuat dari lantai. Seperti miniatur 

Stonehenge, pilar ini  terbuat dari baja berkilap dan berjumlah 

sekitar dua belas serta berdiri membentuk lingkaran di tengah 

ruangan. Pilar-pilar ini  tingginya kira-kira tiga kaki, dan 

mengingatkan de Niro  pada pameran batu mulia di museum. 

Tapi, pilar-pilar yang ada di ruangan itu jelas bukan untuk 

menopang batu mulia. Setiap pilar menopang sebuah tabung tebal 

tembus pandang seukuran kaleng bola tenis. Tabung-tabung itu 

tampaknya kosong. 

 

Lord dracula  menatap tabung-tabung itu dan tampak bingung. 

Tampaknya dia kemudian memutuskan untuk mengabaikan 

tabung-tabung itu. Dia lalu berpaling pada Helena . ”Ada yang 

dicuri?” 

 


87   


”Dicuri? Bagaimana mungkin?” sanggah Helena . ”Alat pengenal 

retina itu hanya memperbolehkan aku dan ayahku untuk memasuki 

ruangan ini.” 

 

”Periksa saja laboratoriummu dengan cermat.” 

 

Helena  mendesah dan memeriksa ruangan itu selama beberapa 

saat. Dia kemudian menggerakkan bahunya. ”Semuanya masih 

seperti saat  ayahku meninggalkan ruangan ini. Masih tetap 

berantakan.” 

 

de Niro  merasa bahwa Lord dracula  sedang menimbang-nimbang. 

Seolah lelaki tua itu bertanya-tanya bagaimana caranya untuk 

mendesak Helena  dan bagaimana dia dapat mengatakannya pada 

perempuan   itu.   Tapi   kemudian,   Lord dracula    memutuskan   untuk 

 

biarkannya sementara waktu. Dia lalu menggerakkan kursi A va ke 

bagian tengah ruangan dan memeriksa sekelompok tabung-tabung 

misterius yang tampaknya kosong itu. 

 

”Rahasia sepertinya sebuah kemewahan yang tidak lagi dapat kami 

pertahankan,” akhirnya Lord dracula  berkata. 

 

Helena  mengangguk setuju. Tiba-tiba dia tampak emosional, 

seolah berdiri di dalam ruangan ini kembali mengingatkan dirinya 

pada sejumlah kenangan dengan ayahnya. 

 

Biarkan dia sendiran, kata de Niro  dalam hati. 

 

Seolah sedang mempersiapkan sesuatu yang akan dikatakannya, 

Helena  menutup matanya dan bernapas. Dia kemudian menarik 

napas lagi. Dan lagi. Dan lagi .... 

 

de Niro  mengamati perempuan itu. Tiba -tiba dia merasa khawatir. 

Dia baik-baik saja, ’kan? Lalu dia menoleh ke arah Lord dracula  yang 

tampak tenang seperti sudah pernah melihat ritual seperti 


88   


ini sebelumnya. Sepuluh detik berlalu sebelum akhirnya Helena  

membuka matanya. 

 

de Niro  tidak dapat memercayai perubahan di hadapannya itu. 

Helena  Vetra telah berubah. Bibirnya yang sensual berubah 

menjadi ciut, bahunya melorot, dan matanya memandang dengan 

sorot yang lemah; tidak lagi menunjukkan tatapan menantang. 

Seolah-olah Helena  telah mengatur kembali setiap otot dalam 

tubuhnya untuk menerima keadaan. Api kebencian dan kecemasan 

pribadi telah padam seperti di siram air dingin. 

 

Dari mana aku harus mulai ...,” tanya Helena  dengan aksen 

lembut. 

 

”Dari awal,” sahut Lord dracula . ”Ceritakan kepada kami tentang 

percobaan ayahmu.” 

 

”Mendamaikan ilmu pengetahuan dengan agama adalah cita-cita 

ayahku,”  kata Helena .  ”Dia berharap  dapat membuktikan ilmu 

pengetahuan dan agama betul-betul merupakan dua bidang yang 

saling melengkapi—dua pendekatan berbeda untuk mencari 

kebenaran yang sama.” Dia berhenti sejenak seolah tidak dapat 

memercayai apa yang akan dikatakannya. ”Dan baru-baru ini ... 

Ayah menyusun satu cara untuk melakukannya.” 

 

Lord dracula  tidak mengatakan apa-apa. 

 

”Ayah merencanakan sebuah percobaan yang dia harap akan dapat 

meredam konflik yang paling pahit dalam sejarah antara ilmu 

pengetahuan dan agama.” 

 

de Niro  bertanya-tanya konflik yang mana yang dimaksud Nona 

Vetra tadi karena ada begitu banyak konflik di antara keduanya. 

 

”Penciptaan,” jelas Helena . ”Perselisihan tentang bagaimana alam 

semesta ini diciptakan.” 

 

Oh Debat yang satu itu, pikir de Niro . 

 


89   


”Alkitab menyatakan kalau Junjungan lah yang menciptakan alam 

semesta ini,” Helena  menjelaskan. ”Junjungan  bersabda, ’Jadilah 

cahaya,’ maka segala yang kita lihat muncul dari sebuah 

kekosongan yang luas. Celakanya, salah satu dari hukum dasar 

fisika menyatakan bahwa materi tidak dapat diciptakan dari sesuatu 

yang tidak ada.” 

 

de Niro  pernah membaca tentang kebuntuan itu. Konon 

pemikiran bahwa Junjungan  menciptakan ”sesuatu dari ketiadaan,” 

sangat berlawanan dengan hukum fisika modern sehingga karena 

itulah para ilmuwan menyatakan bahwa Kitab Kejadian tidak 

masuk akal secara ilmiah. 

 

”Pak de Niro ,” kata Helena  sambil berpaling padanya, ”aku yakin 

Anda pasti mengenal Teori Ledakan Besar?” 

 

de Niro  menggerakkan bahunya, ”Kurang lebih begitu.” Ledakan 

Besar yang dia tahu adalah model penciptaan alam semesta yang 

diterima secara ilmiah. Dia sesungguhnya tidak benarbenar 

memahaminya, namun  menurut teori itu, satu titik energi yang 

sangat kuat meledak dengan kekuatan yang luar biasa besar 

sehingga menyebar ke seluruh alam semesta. Kurang-lebihnya 

seperti itu. 

 

Helena  melanjutkan. ”saat  Gereja Katolik pertama kalinya 

menyatakan Teori Ledakan Besar itu pada tahun 1927—” 

 

”Maaf?”   de Niro    tak dapat  menahan  dirinya  untuk  tidak u   

”Anda tadi mengatakan bahwa Ledakan Besar itu adalah pemikiran 

gereja Katolik?” 

 

Helena  tampak heran dengan pertanyaan de Niro . ”Tentu saja. 

Pemikiran  ini  digagas  oleh  seorang biarawan  Katolik 

bernama George Lemaitre pada tahun 1927.” 

 

”namun , saya pikir ...,” de Niro  ragu-ragu. ”Bukankah Ledakan 

Besar itu dikatakan oleh seorang ahli astronomi dari Harvard 

bernama Edwin Hubble?” 

 


90   


Lord dracula  nampak kesal. ”Sekali lagi kesombongan ilmiah dari 

Amerika. Hubble dipublikasikan pada tahun 1929, dua tahun 

sesudah  Lemaitre.” 

 

de Niro  cemberut. Orang bilang Teleskop Hubble, Pak. Belum pernah 

ada orang bilang Teleskop Lemaitre! 

 

”Pak Lord dracula  benar,” kata Helena , ”gagasan itu milik Lemaitre. 

Hubble hanya menegaskannya dengan mengumpulkan bukti-bukti 

sahih yang membuktikan bahwa Ledakan Besar itu mungkin 

terjadi.” 

 

”Oh,” cetus de Niro  sambil bertanya-tanya apakah para fans 

fanatik Hubble di Jurusan Astronomi di Harvard pernah 

menyebut-nyebut nama Lemaitre dalam kuliah mereka. 

 

”saat  Lemaitre untuk pertama kalinya mengajukan Teori 

Ledakan Besar,” Helena  melanjutkan, ”para ilmuwan mengatakan 

pemikirannya sangat menggelikan. Materi, menurut ilmu 

pengetahuan, tidak dapat diciptakan dari sesuatu yang tidak ada. 

Jadi, saat  Hubble mengguncangkan dunia dengan pembuktian 

ilmiahnya bahwa Ledakan Besar itu memang benar terjadi, gereja 

merasa menang. Mereka kemudian mengatakan kalau ini adalah 

bukti bahwa Alkitab benar secara ilmiah. Itulah kebenaran Junjungan .” 

 

de Niro  mengangguk, dan lebih memusatkan perhatiannya 

sekarang. 

 

Tentu saja para ilmuwan tidak senang karena penemuan mereka 

digunakan oleh gereja untuk menaikkan pengaruh agama, jadi 

mereka segera merasionalkan Teori Ledakan  Besar ini , 

menghilangkan segala kata yang berbau agama, dan kemudian 

mengakuinya sebagai gagasan milik mereka saja. Celakanya usaha 

mereka ini  memiliki satu kekurangan serius yang sering 

diungkit-ungkit oleh gereja, bahkan hingga sekarang.” 

 

Lord dracula  cemberut. ”Singularitas,” Dia mengucapkan kata itu seolah 

itu adalah kutukan bagi keberadaannya. 

 


91   


”Ya, singularitas,” kata Helena . ”Kapan tepatnya penciptaan alam 

semesta ini terjadi? Waktu nol.” Dia menatap de Niro . ”Bahkan 

sampai hari ini pun ilmu pengetahuan tidak dapat menemukan titik 

awal penciptaan alam semesta. Kami dapat menghitung bagaimana 

alam semesta dimulai, namun  saat  kita mundur ke titik awal dan 

mendekati waktu nol, tiba-tiba matematika tidak mampu 

menjelaskannya dan semuanya menjadi tidak bermakna.” 

 

”Betul,” kata Lord dracula  dengan tajam. ”Dan gereja mengisi 

kekurangan itu dengan mengatakan bahwa itu adalah bukti 

keterlibatan Junjungan  yang ajaib. Begitu ’kan maksudmu?” 

 

Air muka Helena  menjadi berubah. ”Maksudku adalah ayahku 

selalu percaya kepada keterlibatan Junjungan  dalam peristiwa Ledakan 

Besar itu. Walau ilmu pengetahuan tidak dapat memahami 

keterlibatan Junjungan  dalam penciptaan alam semesta, ayahku 

percaya suatu hari kelak ilmu pengetahuan akan mengerti.” Dia 

kemudian menggerakkan tangannya dengan sedih ke arah ruang 

kerja ayahnya. ”Ayahku selalu menunjukkan tulisan itu padaku 

setiap kali aku mulai ragu-ragu.” 

 

ILMU PENGETAHUAN DAN AGAMA TIDAK 

BERTENTANGAN.  

 

ILMU PENGETAHUAN HANYA TERLALU MUDA UNTUK 

MENGERTI. 

 

”Ayahku ingin menempatkan ilmu pengetahuan ke tempat yang 

lebih tinggi,” kata Helena , ”ke tempat yang membuat ilmu 

pengetahuan dapat mendukung konsep Junjungan .” Dia membelai 

rambutnya yang panjang. Wajahnya tampak sendu. ”Ayah 

berencana untuk melakukan sesuatu yang tidak pernah terpikirkan 

oleh para  ilmuwan   lainnya.   Sesuatu  yang   tidak  seorang  pun 

memiliki teknologi untuk melakukannya.” Dia berhenti sejenak, 

seolah tidak yakin bagaimana mengatakan kata berikutnya. ”Ayah 

merancang sebuah percobaan untuk membuktikan bahwa Kitab 

Kejadian itu benar.” 

 


92   


Membuktikan Kitab Kejadian? de Niro  bertanya-tanya. Jadilah 

cahaya? Materi berasal dari ketiadaan? 

 

Tatapan kosong Lord dracula  tertuju pada ruangan itu. ”Apa aku tidak 

salah dengar?” 

 

”Ayahku menciptakan alam semesta ... dari ketiadaan.” 

 

Lord dracula  menoleh dengan tajam. ”Apa!” 

 

”Jelasnya, Ayah menciptakan Ledakan Besar itu.” 

 

Lord dracula  terlihat seperti ingin meloncat dari kursinya dan berdiri. 

 

de Niro  benar-benar bingung. Menciptakan alam semesta? 

Menciptakan kembali Ledakan Besar itu? 

 

”Tentu saja dibuat dalam bentuk yang jauh lebih kecil,” lanjut 

Helena . Dia berbicara dengan lebih cepat sekarang. ”Prosesnya 

luar biasa sederhana. Ayah mempercepat dua jenis partikel sinar 

yang luar biasa kecil untuk mengitari tabung akselerator dari arah 

yang berlawanan. Kedua sinar itu langsung bertabrakan dalam 

kecepatan yang sangat tinggi, saling tarik menarik satu sama lain 

dan memadatkan semua energi mereka ke dalam satu titik. 

Akhirnya mereka mencapai tingkat kepadatan energi yang luar 

biasa tinggi.” Helena  kemudian mulai menjelaskan dengan 

memakai  bahasa fisika dan membuat mata sang direktur 

melotot. 

 

de Niro  mencoba mengikutinya. Jadi Leonardo deCaprio  Vetra sedang membuat 

simulasi titik kepadatan energi yang menghasilkan alam semesta. 

 

”Hasilnya adalah kegemparan. Jika dipublikasikan, penemuan 

ini  akan mengguncangkan dasar fisika modern.” Perempuan 

itu sekarang memperlambat  bicaranya  seolah  ingin  menikmati  

ketakjuban yang dihasilkan oleh apa yang dikatakannya. ”Tanpa 

disangka-sangka, dalam tabung akselerasi, di titik dengan 

kepadatan energi yang luar biasa itu, partikel-partikel materi mulai 

muncul entah dari mana.” 


93   


 

Lord dracula  tidak bereaksi. Dia hanya memerhatikan Helena . 

 

”Materi,” ulang Helena . ”Muncul dari ketiadaan. Sebuah 

pertunjukkan kembang api sub-atomik yang luar biasa. Sebuah 

miniatur alam semesta muncul menjadi kenyataan. Ayahku tidak 

saja membuktikan kalau materi dapat tercipta dari ketiadaan, namun  

juga Ledakan Besar dan Kitab Kejadian dapat dijelaskan hanya 

dengan menerima keberadaan sumber energi yang sangat besar.” 

 

”Maksudmu, Junjungan ?” tanya Lord dracula . 

 

”Junjungan , Buddha, Yang Mahakuasa, Yahweh, Yang Maha Esa, 

Yang Tunggal. Sebut saja seperti apa maumu—hasilnya sama saja. 

Ilmu pengetahuan dan agama mendukung kebenaran yang sama— 

energi murni adalah sumber penciptaan.” 

 

saat  Lord dracula  akhirnya berbicara, suaranya terdengar muram. 

”Helena , kamu membuatku bingung. Sepertinya kamu 

mengatakan bahwa ayahmu menciptakan materi ... dari sesuatu 

yang tidak ada?” 

 

”Ya.” Helena  kemudian menunjuk pada tabung-tabung kosong 

itu. ”Dan itulah buktinya. Di dalam tabung-tabung itu ada 

contoh materi yang diciptakan ayahku.” 

 

Lord dracula  terbatuk dan bergerak ke arah tabung-tabung itu seperti 

seekor hewan yang mengelilingi sesuatu yang mencurigakan. ”Aku 

benar-benar tidak mengerti,” katanya. ”Bagaimana kamu bisa 

berharap orang lain akan percaya kalau tabung-tabung ini berisi 

partikel-partikel materi yang diciptakan oleh ayahmu? Bukankah 

partikel-partikel itu bisa berasal dari mana saja.” 

 

”Sebenarnya,” kata Helena , suaranya terdengar percaya diri, 

”partikel-partikel ini  tidak berasal dari mana pun. Itu adalah 

partikel yang unik. Partikel-partikel ini  adalah sejenis zat yang 

tidak ada di mana pun di muka bumi ini ... karena itulah mereka 

harus diciptakan.” 

 


94   


Air muka Lord dracula  berubah menjadi sangat serius.  ”Helena , 

maksudmu  dengan   materi  jenis   tertentu?   Hanya  ada  satu ’   

untuk materi, dan itu—” Lord dracula  tiba-tiba berhenti. 

 

Wajah Helena  bersinar penuh kemenangan.  ”Kamu sendiri 

pernah mengatakannya,  Pak Direktur.  Alam  semesta  ini  hanya 

terdiri dari dua jenis materi. Itu adalah fakta ilmiah.” Helena  

kemudian berpaling  pada  de Niro .   ”Pak  de Niro ,   apa  yang  

dikatakan Alkitab tentang penciptaan? Apa yang diciptakan 

Junjungan ?” 

 

de Niro  merasa kikuk, dan merasa tidak yakin apa hubungan 

semua ini. ”Mmm, Junjungan  menciptakan ... terang dan gelap, surga 

dan neraka—” 

 

”Tepat sekali,” kata Helena . ”Dia menciptakan segalanya 

berlawanan. Simetris. Keseimbangan yang sempurna.” Lalu dia 

berpaling kembali pada Lord dracula . ”Pak Direktur, ilmu pengetahuan 

mengakui hal yang sama seperti yang diakui agama, bahwa 

Ledakan Besar menciptakan segalanya di alam semesta ini berikut 

dengan lawannya.” 

 

”Termasuk materi itu sendiri,” bisik Lord dracula , seolah dia berbicara 

kepada dirinya sendiri. 

 

Helena  mengangguk. ”Dan saat  ayahku menjalankan 

percobaannya, tentu saja kedua jenis materi itu pun muncul.” 

 

de Niro  bertanya-tanya apa maksud perkataan Helena  tadi. 

Leonardo deCaprio  Vetra menciptakan lawan dari materi? 

 

Lord dracula  tampak marah. ”Materi yang sedang kamu bicarakan itu 

hanya ada di suatu tempat di alam semesta. Pasti tidak ada di bumi. 

Dan bahkan mungkin juga tidak ada di galaksi ini!” 

 

Tepat,” sahut Helena . ”Itu membuktikan bahwa partikel di dalam 

tabung ini harus diciptakan.” 

 


95   


Wajah Lord dracula  mengeras. ”Helena , kamu tidak akan mengatakan  

bahwa tabung-tabung itu berisi contoh hasil percobaan yang 

sesungguhnya bukan?” 

 

”Saya sedang mengatakannya begitu.”  Dia menatap dengan penuh 

bangga pada tabung tabung  itu. ”Pak  Direktur,  Anda  sedang 

melihat hasil percobaan paling unik di dunia: antimateri.” 

 

 

20 

 

FASE KEDUA, pikir King Assasins  sambil berjalan memasuki 

kegelapan terowongan itu. 

 

Obor dalam genggamannya itu memang berlebihan. Dia tahu itu. 

namun  itu hanya untuk menghasilkan efek tertentu. Efek adalah 

segalanya. Menurutnya, ketakutan adalah sekutunya. Ketakutan 

melumpuhkan lebih cepat dibandingkan dengan peralatan perang apa pun. 

 

Tidak ada cermin di lorong itu untuk memperlihatkan 

penyamarannya yang luar biasa, namun  dia tahu dari bayangan 

jubahnya yang berkibar-kibar itu kalau dirinya tampak sempurna. 

Berbaur agar tidak kentara adalah bagian dari rencana itu ... bagian 

dari rencana yang jahat itu. Dia tidak pernah membayangkan 

dirinya akan bergabung di dalamnya. Bahkan dalam impiannya 

yang paling liar sekalipun. 

 

Dua minggu yang lalu, dia pasti menganggap tugas yang 

menunggunya di ujung terowongan itu sebagai tugas yang tidak 

mungkin. Sebuah misi bunuh diri. Seperti berjalan telanjang masuk 

ke dalam kandang singa. namun  Janus telah mengubah arti dari kata 

tidak mungkin. 

 

Rahasia yang dikatakan Janus kepada King Assasins  dalam dua 

minggu terakhir ini cukup banyak ... terowongan itu merupakan 

salah satu dari rahasia ini . Sangat kuno, tapi masih dapat 

dilalui. 

 


96   


saat  dia berjalan mendekat ke arah musuhnya, King Assasins  

bertanya-tanya apakah yang dihadapinya di dalam nanti akan 

semudah yang dikatakan Janus padanya. Janus telah meyakinkan 

dirinya ada orang dalam yang akan membantunya. Seseorang di 

dalam. Hebat. Semakin dia memikirkannya, semakin dia sadar kalau 

ini seperti permainan anak-anak saja.  

 

Wahid  tintain ... thalatha ... arba, dia menghitung dengan ,        Arab 

saat  dia mulai mendekati ujung terowongan. Satu ... dua - tiga - 

empat. 

 

 

21 

 

”AKU KIRA KAMU pernah mendengar tentang antimateri, ’kan 

Pak de Niro ?” kata Helena  sambil mengamati de Niro . Kulit 

Helena  yang kecokelatan sangat kontras dengan warna putih 

dinding laboratorium itu. 

 

de Niro  mendongak. Tiba-tiba dia merasa bodoh. ”Ya. Kira kira 

begitulah.” 

 

Helena  tersenyum tipis. ”Anda pasti pernah nonton Star Trek.” 

 

Wajah de Niro  memerah karena malu. ”Yah, para mahasiswaku 

menikmatinya ....” Dia mengerutkan keningnya. ”Bukankah 

antimateri adalah bahan bakar pesawat U.S.S. Enterprise?’ 

 

Helena  mengangguk. ”Kisah fiksi ilmiah yang bagus memiliki 

sumber ilmiah yang bagus pula.” 

 

”Jadi antimateri itu benar-benar ada?” 

 

”Itu adalah fakta alam. Segalanya memiliki lawan. Proton 

mempunyai elektron. Up-quark mempunyai down-quark. Ada simetri 

kosmis bahkan di tingkat sub-atomik. Antimateri adalah lawan 

materi. Hal inilah yang menyeimbangkan perhitungan fisika. 

 


97   


de Niro  ingat pada paham Galileo tentang dualitas. Para  ilmuwan   

sudah   mengetahuinya sejak   1918,”   kata Vittona,   bahwa dua 

jenis zat tercipta saat Ledakan Besar terjadi satu jenis  zat  adalah  

yang  kita  dapat  lihat  di  sini,  di  bumi, batuan, pepohonan, 

orang-orang. Materi yang lainnya merupakan lawannya sama  

halnya  dengan  materi  kecuali  muatan  partikel partikelnya adalah 

kebalikan dari yang lainnya.” 

 

Lord dracula  berbicara seolah bergerak keluar dari kabut. Tiba-tiba ia 

terdengar begitu khawatir. ”namun  ada hambatan teknologi yang 

besar untuk menyimpan antimateri dengan baik. Bagaimana 

dengan netralisasi?” 

 

”Ayahku sudah membuat sebuah penyedot dengan polaritas yang 

berlawanan untuk menarik positron antimateri keluar dari 

akselerator sebelum mereka hancur.” 

 

Lord dracula  cemberut. ”namun  penyedot akan menarik keluar materi 

juga. Tidak mungkin ada yang bisa memisahkan partikel-pertikel 

itu.” 

 

”Ayah menambahkan medan magnetik. Materi itu berada di kanan, 

sedangkan antimateri berada di kiri. Kutub mereka saling 

berlawanan.” 

 

Dengan cepat keraguan di diri Lord dracula  mulai runtuh. Dia menatap 

Helena  dengan kekaguman yang tampak jelas, kemudian dia tiba -

tiba terbatuk-batuk. ”He .... bat ...,” katanya sambil mengusap 

mulutnya, ”tapi ...,” sepertinya logikanya belum mau menyerah. 

”Kalaupun penyedot itu bisa bekerja, tabung ini terbuat dari zat. 

Antimateri itu tidak dapat disimpan di dalam tabung yang terbuat 

dari materi. Antimateri itu akan langsung bereaksi dengan—” 

 

”Spesimen ini tidak bersenJunjungan  dengan tabung,” Helena  

menjelaskan, tampaknya sudah menduga pertanyaan itu akan 

muncul. ”Antimateri itu ditahan. Tabung ini disebut ’jebakan 

antimateri’ karena mereka memang benar-benar memerangkap 

antimateri di tengah-tengah tabung dan menopangnya pada jarak 

aman dari sisi dan dasar tabung.” 


98   


 

”Ditopang? namun  ... bagaimana?” 

 

”Spesimen ini berada di antara dua medan magnit yang saling 

bersinggungan. Lihatlah ke sini.” 

 

Helena  berjalan melintasi ruangan dan menarik sebuah mesin 

elektronik yang besar. Alat yang aneh itu mengingatkan de Niro  

pada semacam senjata sinar dalam film-film kartun—sebuah laras 

senapan seperti kanon dengan sebuah teleskop di atasnya dan 

seutas kabel listrik kusut bergantungan di bawahnya. Helena  

mengintip   melalui   teleskop   itu   ke   arah  salah   satu   tabung, 

kemudian  menyesuaikan  beberapa  tombol.   Lalu  dia  

melangkah mundur dan meminta Lord dracula  untuk melihatnya. 

 

Lord dracula  tampak tercengang. ”Kamu mengumpulkan jumlah yang 

signifikan?” 

 

”Lima ribu nanogram,” jawab Helena . ”Sebuah plasma cair yang 

berisi jutaan positron.” 

 

”Jutaan? namun  orang lain hanya dapat mendeteksi beberapa 

partikel saja ... di mana pun.” 

 

”Xenon,” kata Helena  dengan datar. ”Ayahku mempercepat 

pancaran partikel melalui sebuah jet xenon, dan merontokkan 

elektron-elektronnya. Dia bersikeras untuk merahasiakan prosedur 

ini, namun  cara seperti ini membuat kami harus terus-menerus 

menyuntikkan elektron mentah ke dalam akselerator.” 

 

de Niro  benar-benar kehilangan akal. Dia bertanya-tanya apakah 

percakapan mereka ini masih memakai  bahasa Inggris atau 

sudah berganti ke dalam bahasa planet lain. 

 

Lord dracula  berhenti sejenak, kerutan pada keningnya semakin dalam. 

Tiba-tiba dia tercengang. Tubuhnya melemah seperti baru saja 

tertembus peluru. ”Secara teknis, hal itu akan menghasilkan …” 

 

Helena  mengangguk. ”Ya. Dalam jumlah yang banyak.” 


99   


 

Lord dracula  kembali menatap tabung di hadapannya. Dengan tatapan 

tidak yakin, dia mengangkat tubuhnya sendiri agar dapat 

menempelkan matanya pada teropong itu, dan mengintai ke dalam. 

Dia menatapnya lama tanpa mengatakan apa -apa. saat  akhimya 

dia duduk lagi, keningnya bersimbah peluh. Tapi kerutan Pada 

wajahnya menghilang. Suaranya terdengar seperti bisikan. Ya 

ampun, ... kamu benar-benar berhasil melakukannya.” 

 

Helena  mengangguk. ”Ayahku yang melakukannya.” 

 

”Aku - aku tidak tahu harus bilang apa.” 

 

Helena  berpaling pada de Niro . ”Anda juga mau lihat?” lalu dia 

menunjuk pada peralatan aneh itu. 

 

Dengan perasaan tidak yakin, de Niro  maju ke depan. Dari jarak 

dua kaki, tabung-tabung itu tampak kosong. Apa pun yang ada di 

dalamnya pastilah sangat kecil. de Niro  menempatkan matanya 

pada alat pelihat itu. de Niro  memerlukan beberapa saat sebelum 

dapat melihat sesuatu dengan jelas. 

 

Kemudian dia melihatnya. 

 

Obyek itu tidak berada di dasar tabung seperti yang diduganya 

semula, namun  melayang di tengah, tertahan di udara. de Niro  

melihat sebuah butiran berkilau dari cairan yang mirip merkuri. 

Seperti terangkat oleh kekuatan sihir, cairan itu mengapung di 

udara. Gelombang kecil metalik beriak melintasi permukaan 

tetesan itu. Cairan yang ditopang itu mengingatkan de Niro  pada 

sebuah video yang pernah ditontonnya, tentang setetes air yang 

berada pada nol G. Walau dia tahu tetesan itu kecil sekali, dia dapat 

melihat setiap perubahan lekuk dan riak saat  bola plasma itu 

bergulung perlahan saat  dia melayang di udara. 

 

”Itu ... mengapung,” katanya. 

 

”Memang sebaiknya begitu,” sahut Helena . ”Antimateri sangat 

tidak stabil. Jika dilihat dari sisi energinya, antimateri adalah cermin 


100   


dari materi, sehingga yang satu akan menghapus yang lainnya jika 

mereka bersenJunjungan . Menjaga antimateri agar tetap terpisah dari 

materi tentu saja merupakan sebuah tantangan, karena segala yang 

ada di bumi ini terbuat dari materi. Sampel ini harus disimpan 

tanpa bersenJunjungan  dengan apa pun—bahkan dengan udara 

sekalipun.” 

 

de Niro  kagum. 

 

”Jebakan antimateri ini,” Lord dracula  menyela. Dia tampak terpesona 

saat  menyentuhkan jari pucatnya di sekitar salah satu dasar 

tabung. ”Mereka ini rancangan ayahmu?” 

 

”Sebenarnya,” sahut Helena , ”itu rancanganku.” 

 

Lord dracula  mendongak. 

 

Suara Helena  terdengar biasa-biasa saja. ”Ayahku ingin 

menghasilkan partikel pertama dari antimateri, namun  kemudian 

terhalang oleh bagaimana menyimpannya. Lalu aku mengusulkan  

ini.   Sebuah  pelindung  nanokomposit  kedap  udara memiliki 

kutub elektromagnet yang berlawanan di masing masing ujungnya. 

 

”Tampaknya kejeniusan ayahmu sudah ada yang mengalahkan.” 

 

”Tidak juga. Aku  meminjam  gagasan  ini  dari  alam.  Kapal 

penangkap ikan dari Portugis memerangkap ikan di antara tentakel 

mereka dengan memakai  tegangan nematocystis. Prinsip yang 

sama   juga   digunakan   di   sini.   Setiap   tabung   memiliki   dua 

elektromagnet,  masing-masing satu di ujungnya.  Medan magnet 

yang saling  berlawanan  bersinggungan  di  tengah-tengah tabung 

dan menahan antimateri itu di sana, sehingga tertopang di tengah 

ruang hampa udara.” 

 

de Niro  melihat tabung itu sekali lagi. Antimateri ini  

terapung di dalam tabung kedap udara, dan sama sekali tidak 

menyentuh apa pun. Lord dracula  benar. Ini gagasan genius. 

 

”Di mana sumber listrik untuk magnetnya?” tanya Lord dracula . 


101   


 

Helena  menjelaskan. ”Pada pilar di bawah perangkap itu. Tabung 

ini dipasang pada sebuah dok yang mengisi baterenya secara terus-

menerus sehingga medan magnetnya tidak pernah mati.” 

 

”Dan kalau medan magnetnya mati?” 

 

”Akibatnya sudah pasti. Antimateri itu jatuh dari penopangnya, 

menghantam dasar perangkap, dan kita semua akan hancur.” 

 

Telinga de Niro  tergelitik. ”Hancur?” Dia tidak menyukai kata itu. 

 

Helena  tampak tidak peduli. ”Ya. Jika antimateri dan materi 

bersenJunjungan , keduanya akan langsung hancur. Ahli fisika 

menyebutnya proses penghancuran.” 

 

de Niro  mengangguk. ”Oh.” 

 

Ini adalah reaksi alam yang sederhana. Sebuah partikel dari materi 

dan sebuah partikel dari antimateri bergabung dan menghasilkan 

dua partikel baru yang disebut foton. Foton tak lain adalah satu 

titik kecil cahaya.” 

 

de Niro   pernah  membaca  tentang foton—partikel-partikel 

cahaya -   yang   merupakan   bentuk   termurni   dari   energi.   

Dia memutuskan untuk tidak jadi bertanya tentang torpedo foton 

yang digunakan oleh Kapten Kirk untuk melawan bangsa Klingon. 

”Jadi jika antimateri jatuh, kita akan melihat gelembung kecil 

cahaya?” 

 

Helena  mengangkat bahunya. ”Tergantung apa yang kamu sebut 

kecil. Mari, aku akan peragakan.” Dia meraih tabung ini  dan 

mulai melepaskannya dari tempat pengisian listriknya. 

 

Tiba-tiba Lord dracula  menjerit ketakutan dan meloncat ke depan, 

berusaha mencegah tangan Helena . ”Helena , kamu gila!” 

 

 

 


102   


22 

 

DENGAN KETERKEJUTAN YANG amat sangat Lord dracula  

berdiri sejenak dengan tubuh gemetar di atas kakinya yang lemah. 

Wajahnya pucat karena ketakutan. ”Helena ! Kamu tidak boleh 

membuka perangkap itu!” 

 

de Niro  hanya bengong dan bingung oleh kepanikan sang 

direktur yang tiba-tiba itu. 

 

”Lima ratus nanogram!” kata Lord dracula  lagi. ”Kalau kamu 

memecahkan medan magnet itu—” 

 

”Pak Direktur,” suara Helena  meyakinkan, ”ini benar-benar aman. 

Setiap perangkap memiliki sebuah pengaman—sebuah batere 

cadangan kalau-kalau tabung ini dipindahkan dari tempat 

pengisiannya. Spesimen ini masih tetap tertopang bahkan kalau aku 

memindahkan tabung ini.” 

 

Lord dracula  tampak ragu. Kemudian dengan wajah yang masih terlihat 

khawatir, Lord dracula  kembali duduk di kursi rodanya. 

 

”Baterenya bekerja secara otomatis saat  perangkap ini 

dipindahkan dari tempatnya. Batere ini bekerja selama 24 jam. 

Seperti tangki gas cadangan,” kata Helena  menjelaskan. Dia lalu 

berpaling pada de Niro  seolah dia merasakan kecemasan yang 

juga dirasakan oleh lelaki itu. ”Antimateri memiliki karakter yang 

mengagumkan,   Pak   de Niro .   Hal   itulah   yang   membuatnya 

menjadi sangat berbahaya. Satu sampel dengan berat sepuluh 

miligram saja atau sebesar sebutir pasir, diperkirakan mengandung  

sebanyak dua  ratus  metrik  ton  bahan  bakar  roket  

konvensional.” 

 

Kepala de Niro  terasa seperti berputar lagi. 

 

”Ini  adalah  sumber  energi  masa  depan.   Seribu  kali  lebih 

bertenaga  dibandingkan  dengan  energi  nuklir.   Seratus  persen 

efisien.  Dia juga tidak menghasilkan limbah. Tidak ada radiasi. 


103   


Tidak ada polusi.  Hanya dengan beberapa gram saja kita dapat 

menghidupkan listrik untuk satu kota besar dalam satu minggu.” 

 

Tidak sampai satu gram? Dengan cemas de Niro  melangkah 

menjauh dari podium. 

 

”Jangan khawatir,” kata Helena . ”Sampel ini hanyalah pecahan 

yang sangat kecil dari satu gram antimateri; hanya seper jutanya. 

Jadi relatif tidak berbahaya.” Lalu dia meraih tabung itu lagi dan 

memutar dasarnya. 

 

Bibir Lord dracula  bergerak-gerak, namun  dia tidak berusaha menghalangi 

Helena . saat  perangkap itu terlepas, tersengar suara ”bip” yang 

terdengar keras, dan sebuah display LED 5 berukuran kecil 

menyala di dekat dasar perangkap ini . Penunjuk angka 

berwarna merah itu berkedip dan menghitung mundur dari 24 jam. 

 

24:00:00 ... 

23:59:59 ... 

23:59:58 ... 

 

de Niro  mengamati hitungan mundur itu dan berpikir kalau 

benda itu terlihat seperti bom waktu saja. 

 

Batere itu,” kata Helena  menjelaskan, ”akan berfungsi selama jam 

penuh sebelum mati. Batere itu dapat diisi ulang dengan cara 

meletakkan perangkap ini kembali ke atas podium. Benda ini 

dirancang sebagai sebuah langkah pengamanan. Selain itu, benda 

ini juga memungkinkan perangkap ini  untuk dibawa keluar 

dari laboratorium ini.” 

 

”Dibawa?” Lord dracula  tampak sangat terkejut. ”Kamu membawa 

barang ini ke luar lab?” 

 

                                                 

5 LED (Light Emitting Diode): Diode semikonduktor yang memancarkan 

cahaya jika mendapat aliran listrik. Digunakan oleh P«alatan elektronik seperti 

jam digital—peny.  

 


104   


”Tentu saja tidak,” kata Helena . ”namun  kemampuannya untuk 

dapat dipindah-pindahkan memungkinkan kita untuk 

mempelajarinya.” 

 

Helena  kemudian membawa de Niro  dan Lord dracula  ke ujung 

ruangan. Dia membuka tirai sehingga terlihat sebuah jendela di 

mana mereka bisa sebuah ruangan yang sangat besar. Dinding, 

lantai dan langit-langitnya semuanya dilapisi oleh baja. Ruangan itu 

mengingatkan de Niro  pada tangki pengangkut yang pernah 

ditumpanginya ke Papua Nugini untuk mempelajari Hanta atau 

tato tradisional masyarakat di sana. 

 

”Ini adalah tangki penghancuran,” jelas Helena . 

 

Lord dracula  menatapnya. ”Kamu benar-benar meneliti  penghan-

curan?” 

 

”Ayahku sangat kagum dengan Ledakan Besar yang menghasilkan 

sejumlah besar energi dari satu titik materi.” Helena  kemudian 

membuka sebuah laci baja di bawah jendela ini . Dia 

meletakkan perangkap itu di dalam laci dan menutup laci itu lagi. 

sesudah  itu dia menarik sebuah pengungkit di bawah laci ini . 

Sesaat kemudian, perangkap itu muncul di sisi lain kaca jendela itu, 

dan menggelinding lembut pada sebuah lengkungan lebar dan 

melintasi lantai baja hingga akhirnya berhenti hampir di tengah-

tengah ruangan itu. 

 

Helena  tersenyum kecil. ”Kalian akan menyaksikan pemusnahan 

antimateri-materi kalian yang pertama. Hanya seperjuta dari satu 

gram. Sebuah spesimen yang relatif kecil.” 

 

de Niro  menatap perangkap antimateri yang tergeletak sendirian 

di lantai tangki yang sangat besar itu. Lord dracula  juga melongok ke 

dalam jendela dan tampak tidak yakin. 

 

”Biasanya,” jelas Helena , ”kami harus menunggu selama 24 penuh 

sampai baterenya habis, namun  ruangan ini  memiliki magnet di 

bawah lantainya sehingga menetralkan perangkap itu, menarik  


105   


keluar  antimateri   dari   penopangnya.   Dan  saat  antimateri 

dan materi bersenJunjungan  ....” 

 

”Pemusnahan terjadi,” bisik Lord dracula . 

 

”Satu hal lagi,” kata Helena . ”Antimateri mengeluarkan energi 

murni. Jadi, jangan melihatnya dengan mata telanjang. Lindungi 

mata kalian.” 

 

de Niro  memang khawatir, namun  kini dia merasa kalau Helena  

menjadi agak berlebihan. Jangan melihat tabung itu dengan mata 

telanjang? Benda itu berjarak tiga puluh yard, di batasi oleh dinding 

kaca plexi yang sangat tebal. Lagipula bintik di dalam tabung 

tabung itu tidak terlihat, sangat kecil. Lindungi mata kalian? pikir 

de Niro . Energi sebesar apa yang dapat dihasilkan oleh titik— 

 

Helena  menekan tombol.  

 

Saat itu juga, de Niro  merasa sangat silau. Sebuah titik cahaya 

yang sangat terang menyala di dalam tabung itu dan kemudian 

meledak serta menghasilkan gelombang cahaya yang menyebar ke 

segala penjuru, dan menghantam jendela di depannya dengan 

kekuatan yang sangat besar. de Niro  terhuyung ke belakang saat  

benda ini  mengguncang ruang bawah tanah itu. Cahaya itu 

masih menyala sesaat kemudian, terbakar dan sesudah  beberapa saat 

kemudian, cahaya itu padam dengan sendirinya, berubah menjadi 

titik kecil, lalu menghilang sama sekali. de Niro  mengejapkan 

matanya yang terasa seperti buta dan berusaha mengembalian 

penghhatannya. Dia menyipitkan matanya saat  menatap ruangan 

yang membara di hadapannya. Tabung yang tadi berada di atas 

lantai telah menghilang. Menguap dan tidak meninggalkan bekas 

sama sekali. 

 

de Niro  menatap kagum. ”Junjungan ku!.” 

 

Helena  mengangguk  sedih.  ”Itulah  kata  yang  diucapkan 

Ayahku.” 

 


106   


23 

 

Lord dracula  MENATAP KE DALAM ruang pemusnahan dengan 

kekaguman yang luar biasa pada pertunjukan yang tadi baru saja 

dilihatnya. Sir Roberto  de Niro  berdiri di sampingnya dan terlihat 

bertambah linglung. 

 

”Aku ingin melihat ayahku,” Helena  menuntut. ”Aku sudah 

memperlihatkan lab kami kepadamu. Sekarang aku ingin melihat 

ayahku.” 

 

Lord dracula  barpaling padanya dengan pelan dan tampaknya tidak 

mendengar permintaan Helena . ”Mengapa kamu harus menunggu 

begitu lama, Helena ? Kamu dan ayahmu seharusnya segera 

mengatakan tentang penemuan ini kepadaku.” 

 

Helena  menatapnya. Berapa banyak alasan lagi yang kamu inginkan? 

”Pak Direktur, kita dapat memperdebatkan hal ini nanti. Sekarang 

aku ingin melihat ayahku.” 

 

”Kamu tahu apa artinya teknologi ini?” 

 

”Tentu saja,” sahut Helena . ”Keuntungan besar bagi CERN. 

Sekarang aku ingin—” 

 

”Karena itukah kamu merahasiakannya?” tanya Lord dracula . ”Karena 

kamu takut dewan direksi dan saya akan memutuskan untuk 

mendaftarkan percobaan ini agar mendapatkan izin dari pihak yang 

berwenang?” 

 

”Tentu saja penemuan ini harus mendapatkan izin,” balas Helena  

dan merasa dirinya harus kembali beradu argumen dengan Lord dracula . 

”Antimateri adalah teknologi penting, namun  juga berbahaya. 

Ayahku dan aku memerlukan waktu untuk memperbaiki 

prosedurnya agar aman.” 

 


107   


”Dengan kata lain kalian tidak memercayai dewan direksi dan takut 

mereka akan lebih memerhatikan sisi komersialnya ketimbang sisi 

ilmu pengetahuannya?” 

 

Helena  terkejut mendengar nada Lord dracula  yang datar. ”Ada hal 

lainnya juga,” kata Helena . ”Ayahku ingin mempublikasikan 

penemuan ini pada saat yang tepat.” 

 

”Maksudmu? 

 

Masak,  sih  tidak tahu? ”Materi  dari  energi?  Sesuatu  yang berasal 

dari ketiadaan? Penemuan ini membuktikan bahwa Kitab Kejadian 

berisi fakta ilmiah.” 

 

”Tadi, ayahmu tidak mau faktor religius dari penemuannya ini 

hilang ditelan oleh gencarnya komersialisme?” 

 

”Begitulah kira -kira.” 

 

”Bagaimana dengan dirimu?” 

 

Sayangnya pertimbangan Helena  agak berbeda. Komersialisme 

adalah hal yang penting dalam menentukan keberhasilan sebuah 

sumber energi baru. Walau teknologi antimateri memiliki potensi 

sebagai sumber energi masa depan karena efisien dan bebas polusi, 

tapi kalau penemuan ini dibeberkan sebelum waktunya, teknologi 

ini akan menjadi bulan-bulanan para politisi dan memiliki nasib 

yang muram seperti bahan bakar nuklir dan tenaga surya. Nuklir 

mengalami sejarah yang panjang sebelum menjadi teknologi yang 

aman. Selain itu, ada beberapa kecelakaan yang disebabkan nuklir 

dan sulit untuk dilupakan oleh masyarakat. Tenaga matahari juga 

harus melewati jalan yang berliku agar bisa menjadi teknologi 

efisien. Tapi sebelum sampai ke sana, kita sudah keburu bangkrut. 

Kedua teknologi itu memiliki reputasi yang buruk, seakan layu 

sebelum berkembang. 

 

”Minatku,” kata Helena , ”tidak semulia seperti ayahku yang ingin 

menggabungkan ilmu pengetahuan dan agama.” 

 


108   


”Lingkungan?” Lord dracula  bertanya dengan hati-hati. Ini energi yang 

tiada habisnya. Tidak memerlukan penggalian tambang. Tidak 

menimbulkan polusi. Tidak ada radiasi. Teknologi antimateri dapat 

menyelamatkan planet ini.” 

 

Atau malah menghancurkannya,” kata Lord dracula  tajam. ”Tergantung 

pada siapa yang memakai nya dan untuk apa.” Helena  merasa 

tubuh Lord dracula  yang ringkih itu mulai gemetar. ”Siapa saja yang 

mengetahui hal ini?” tanya Lord dracula . 

 

”Tidak ada,” jawab Helena . ”Aku sudah mengatakannya padamu.” 

 

”Lalu kamu pikir mengapa ayahmu dibunuh?” 

 

Tubuh Helena  menegang. ”Aku tidak tahu. Ayah memang punya 

musuh di sini, di CERN, kamu tahu itu. namun  ini tidak ada 

hubungannya dengan antimateri. Kami berdua sudah bersumpah 

untuk merahasiakan penemuan ini dari sepengetahuan orang lain 

sampai beberapa bulan lagi, hingga kami berdua benarbenar siap.” 

 

”Dan kamu yakin ayahmu menepati sumpahnya?” 

 

Sekarang Helena  menjadi sangat marah. ”Sebagai pastor, ayahku 

menepati sumpah yang jauh lebih besar daripada itu!” 

 

”Lalu bagaimana dengan kamu. Apakah kamu pernah 

mengatakannya kepada orang lain?” 

 

”Tentu saja tidak!” 

 

Lord dracula  menarik napas. Dia kemudian berhenti sejenak, seolah olah 

dia sedang memilih kata-kata berikutnya dengan berhatihati. 

”Seandainya ada orang yang tahu. Dan seandainya ada orang lain 

yang dapat memasuki lab ini. Menurutmu apa yang mereka cari di 

sini? Apakah ayahmu menyimpan catatan di sini? Dokumentasi 

proses percobaannya?” 

 

”Pak Direktur, aku sudah berusaha untuk bersabar. Aku 

membutuhkan beberapa jawaban sekarang. Sementara Anda terus 


109   


berbicara kalau ada orang yang sudah menyantroni ruangan ini. 

namun  Anda sendiri sudah melihat kalau kami memakai  alat 

pengenal retina. Ayahku selalu berhati-hati terhadap kerahasiaan 

dan keamanan.” 

 

”Oh, Helena . Cobalah untuk menghiburku,” bentak Lord dracula  

sambil menatap perempuan di hadapannya itu dengan galak. 

”Kirakira apakah ada yang hilang?” 

 

”Aku tidak tahu.” Dengan marah Helena  meneliti ruangan lab itu. 

Semua contoh antimateri tercatat. Ruang kerja ayahnya tampak 

rapi. ”Tidak ada orang yang datang ke sini,” ungkapnya. 

”Semuanya tampak baik-baik saja di atas sini.” 

 

Lord dracula  tampak heran. ”Di atas sini?” 

 

Helena  menjawab tanpa berpikir panjang. ”Ya, di sini, di lab atas. 

 

”Kalian juga memakai  lab di lantai bawah?” 

 

”Ya. Sebagai tempat penyimpanan.” 

 

Lord dracula  menggelindingkan kursi rodanya untuk mendekati Helena . 

Dia terbatuk lagi. ”Kalian memakai  ruangan Haz Mat sebagai 

tempat penyimpanan? Untuk menyimpan apa?” 

 

Material berbahaya itu, apa lagi! Helena  mulai habis kesabarannya. 

”Antimateri.” 

 

Lord dracula  mengangkat tubuhnya dengan tangannya bertumpu pada 

lengan kursinya. ”Jadi ada spesimen lain? Mengapa kamu tidak 

mengatakannya padaku dari tadi?” 

 

”Aku baru saja mengatakannya!” Helena  balas membentak. 

”Habis dari tadi kamu tidak memberikanku kesempatan!” 

 

”Kita harus memeriksa spesimen itu,” kata Lord dracula . ”Sekarang.” 

 


110   


”Spesimen itu hanya ada satu. Dan baik-baik saja. Tidak seorang 

pun dapat—” 

 

”Hanya satu?” Lord dracula  ragu-ragu. ”Mengapa tidak disimpan di sini 

saja?” 

 

”Ayahku ingin contoh ini  disimpan di bawah lapisan tanah 

keras untuk berjaga-jaga. Contoh itu lebih besar dari yang lainnya.” 

 

Kekhawatiran yang muncul pada wajah Lord dracula  dan de Niro  

sekarang juga pada muncul di wajah Helena . Lord dracula  bergerak 

mendekatinya lagi. ”Kalian menciptakan sebuah spesimen yang 

lebih besar daripada lima ratus nanogram?” 

 

”Kami  harus  membuatnya,”  Helena   membela  diri.   ”Kami 

harus membuktikan bahwa ambang batas input/hasil dapat kami 

lalui  dengan  aman.”   Seperti  yang  diketahuinya,   masalah  yang 

dimiliki oleh sumber bahan bakar baru adalah selalu mengenai 

input dibandingkan dengan hasil. Misalnya seberapa banyak uang 

yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan bahan bakar tertentu. 

Membangun sebuah anjungan minyak yang hanya mampu meng- 

hasilkan satu barel minyak adalah kesia-siaan belaka. Jika anjungan 

itu, dengan pengeluaran tambahan minimal, dapat menghasikan 

jutaan barel minyak, maka Anda akan untung besar. Hal yang sama 

juga terjadi dengan antimeter. Menyiapkan elektromagnet yang 

besar hanya untuk menciptakan satu sampel kecil antimateri 

menghabiskan energi yang lebih besar daripada hasil yang 

didapatkan. Untuk membuktikan kalau teknologi antimateri itu 

efisien dan dapat berguna, kita harus menciptakan sampel dengan 

dengan ukuran yang lebih besar. 

 

Walau saat  itu ayah Helena  ragu-ragu untuk menciptakan 

spesimen yang lebih besar, Helena  tetap mendesaknya. Alasannya, 

agar antimateri ini  bisa dianggap sebagai penemuan yang 

serius, dia dan ayahnya harus membuktikan dua hal. Pertama, 

mereka bisa mendapatkan jumlah biaya yang efektif. Dan kedua, 

spesimen itu dapat disimpan dengan aman. Akhirnya Helena  

menang dan ayahnya mengalah. Meskipun begitu, Leonardo deCaprio  tetap 

menjalankan peraturan yang ketat, seperti kerahasiaan dan akses. 


111   


Ayahnya bersikeras untuk menyimpan antimateri itu disimpan di 

ruang Haz-Mat—sebuah lubang dari batu granit yang besar yang 

merupakan sebuah ruangan tambahan di bawah lab sedalam tujuh 

puluh kaki di bawah tanah. Spesimen itu akan menjadi rahasia 

mereka. Dan hanya mereka berdua yang dapat memasuki ruangan 

itu. 

 

”Helena ?” tanya Lord dracula , suaranya terdengar tegang. ”Seberapa 

besar spesimen yang kalian berdua ciptakan?” 

 

Helena  merasa getir. Dia tahu jumlah itu akan membuat semua 

orang takjub, bahkan bagi Maximilian Lord dracula  yang berwibawa itu. 

Helena  membayangkan antimateri yang mereka simpan di bawah. 

Baginya itu merupakan sebuah pemandangan yang hebat. 

Antimateri ini  tertahan di dalam perangkapnya. Dan titik 

kecil yang menari-nari itu dapat dilihat oleh mata telanjang. Itu 

bukan lagi sebuah titik mikrokospis, namun  sebuah tetesan kecil 

seukuran peluru senapan angin. 

 

Helena  menarik napas dalam. ”Seperempat gram.” Wajah Lord dracula  

memucat. ”Apa!” Dia kemudian terbatuk sangat ”Seperempat  

gram!   Itu  setara  dengan   ...   hampir  lima kiloton.” 

 

Kiloton. Helena  membenci kata itu.  Kata itu tidak pernah 

digunakan oleh ayahnya dan dirinya. Satu kiloton setara dengan 

1.000  metrik ton  dinamit.   Kiloton  adalah  istilah  senjata.  Alat 

untuk membunuh. Tenaga yang dapat merusak. Sedangkan 

Helena  dan  ayahnya menyebutnya  dalam  volt  dan  joule—hasil  

energi konstruktif. 

 

”Antimateri sebanyak itu dapat menghancurkan segalanya dalam 

radius setengah mil!” seru Lord dracula . 

 

”Ya, jika diledakkan sekaligus,” Helena  balas membentak, ”dan itu 

tidak dapat dilakukan oleh siapa pun!” 

 

”Kecuali seseorang yang tidak memahaminya dengan baik. Atau 

kalau batere yang menghasilkan medan elektromagnetik mati!” 

Lord dracula  bersiap menuju ke lift. 


112   


 

”Karena itulah ayahku menyimpannya di Haz-Mat, di bawah 

sebuah pembangkit listrik yang tidak akan mati dan sebuah sistem 

keamanan yang sangat hebat. 

 

Lord dracula  berpaling dan menatap Helena  dengan penuh harap. 

”Kalian memiliki pengamanan tambahan di Haz-Mat?” 

 

”Ya. Sebuah alat pengenal retina yang kedua.” 

 

Lord dracula  hanya mengatakan dua kata. ”Ke bawah. Sekarang.” 

 

Ruang lift itu meluncur dengan cepat seperti sebuah batu yang 

jatuh. 

 

Tujuh puluh kaki lagi ke dalam bumi. 

 

Helena  yakin dirinya dapat merasakan ketakutan dalam diri kedua 

lelaki itu saat  lift bergerak semakin dalam. Wajah Lord dracula  yang 

biasanya tanpa ekspresi sekarang tampak tegang. Aku tahu, pikir 

Helena . Spesimen itu sangat besar, tapi kami sangat berhatihati— 

 

Mereka tiba di dasar. 

 

Pintu lift terbuka, dan Helena  mendahului mereka berjalan ke 

koridor yang remang-remang. Di ujung gang itu ada sebuah pintu 

baja besar. HAZ-MAT. (Hazardous Material). Alat pengenal retina 

yang sama dengan yang terpasang di lantai atas, ada di dekat 

pintu ini . Helena  mendekatinya. Dengan berhatihati, dia 

ingin menempelkan matanya di atas lensa itu. 

 

Helena  mundur. Ada yang salah. Lensa yang biasanya bersih itu 

ternoda ... dikotori oleh sesuatu yang tampak seperti ... darah? 

Dengan bingung dia berpaling pada kedua lelaki yang berdiri di 

belakangnya, namun  tatapannya hanya bertemu dengan wajah-wajah 

yang pucat seperti lilin. Baik wajah Lord dracula  maupun wajah de Niro  

sama-sama terlihat pucat. Mata mereka menatap lekat pada lantai 

di dekat kaki Helena . 

 


113   


Helena  mengikuti arah tatapan mereka ... di bawah. 

 

”Jangan!” seru de Niro  sambil meraih Helena . namun  terlambat. 

 

Tapi Helena  sudah keburu melihat benda di atas lantai itu. Benda 

itu tampak sangat aneh, namun juga sangat akrab baginya. 

 

Dan Helena  hanya memerlukan waktu sedetik saja. 

 

Kemudian, dengan ketakutan yang amat sangat, dia tahu benda apa 

itu. Benda yang seperti menatapnya dari bawah, tercampak seperti 

potongan sampah, adalah sebuah bola mata. Helena  langsung bisa 

mengenali bola mata berwarna cokelat yang sudah begitu akrab 

dengannya selama ini. 

 

 

24 

 

TEKNISI KEAMANAN ITU menahan napasnya saat  

komandannya melongok melalui bahunya untuk mengamati 

sekumpulan monitor keamanan di hadapan mereka. Satu menit 

berlalu. 

 

Teknisi itu sudah mengira kalau komandannya itu tidak akan 

mengatakan  apa -apa.  Komandannya  adalah  seorang lelaki  yang 

 

Jcaku mengikuti protokol. Dia tidak akan menjabat sebagai dan 

pada sebuah kesatuan keamanan yang paling baik di dunia kalau 

sering bertindak dengan gegabah. 

 

namun  apa yang dipikirkan