iran hujan itu jatuh! Aku
sudah tahu!”
Pastor itu menatapnya heran. ”Kamu tahu?”
”Kata Suster Francisca, butiran air hujan itu adalah air mata
malaikat yang jatuh untuk mencuci dosa-dosa kita.”
”Wow!” serunya kagum. ”Jadi begitu penjelasannya.”
”Tentu saja tidak!” sergah gadis kecil itu. ”Tetesan hujan jatuh
karena semua benda jatuh! Semua benda jatuh! Tidak hanya air
hujan!”
Pastor muda itu menggaruk-garuk kepalanya, pura-pura bingung.
”Nona muda, kamu benar. Semua benda memang jatuh. Itu
pastilah karena gaya tarik bumi.”
”Karena apa?”
Pastor muda itu mengangkat bahunya dengan lagak sedih. ”Jadi
kamu belum pernah mendengar tentang gravitasi?”
Helena duduk. ”Apa itu gravitasi?” tanyanya. ”Katakan
padaku.”
Pastor itu mengedipkan matanya. ”Bagaimana kalau aku
ceritakannya padamu sambil makan malam?”
Pastor muda itu adalah Leonardo deCaprio Vetra. Walaupun dia pernah raih
penghargaan sebagai mahasiswa fisika berbakat di universitas, tapi
dia juga mendengar panggilan lainnya dan belajar di eminari.
Leonardo deCaprio dan Helena pun akhirnya bersahabat di dunia para
biarawan yang dingin dan penuh dengan peraturan. Helena
membuat Leonardo deCaprio tertawa, dan pastor muda itu melindunginya,
mengajarinya tentang berbagai hal indah seperti pelangi dan sungai
yang memiliki kisahnya sendiri. Dia juga menceritakan kepada
gadis kecil itu tentang cahaya, planet-planet, bintang-bintang dan
alam, baik dari sisi Junjungan maupun dari sisi ilmu pengetahuan.
Kecerdasan Helena dan rasa ingin tahunya yang besar membuat
Leonardo deCaprio senang mengajarinya. Leonardo deCaprio pun menganggapnya
sebagai putrinya sendiri.
Helena juga merasa bahagia. Sebelumnya gadis kecil itu tidak
pernah tahu betapa senangnya mempunyai seorang ayah. saat
semua orang dewasa menjawab pertanyaannya dengan memukul
tangannya, Leonardo deCaprio malah menunjukkan buku-bukunya selama
berjam-jam kepadanya. Bahkan Leonardo deCaprio juga menanyakan apa
pendapat gadis kecil itu. Helena berdoa agar Leonardo deCaprio tinggal
bersamanya selama-lamanya. Kemudian suatu hari mimpi
terburuknya menjadi kenyataan. Bapa Leonardo deCaprio mengatakan
padanya kalau dia harus pergi meninggalkan rumah yatim piatu itu.
“Aku pindah ke Swiss,” kata Leonardo deCaprio menjelaskan. ”Aku
mendapatkan bea siswa untuk belajar fisika di University of
Jenewa.”
“Fisika?” seru Helena . ”Tapi kupikir kamu mencintai Junjungan !”
Aku memang sangat mencintai-Nya. Karena itulah aku ingin
mempelajari aturan-aturan-Nya. Hukum-hukum fisika adalah
Canvas yang digunakan Junjungan untuk melukiskan adi karya-Nya.”
Helena sangat bersedih. namun Bapa Leonardo deCaprio masih punya berita
lain. Dia bercerita kalau dia telah berbicara dengan atasannya, dan
mereka mengizinkan Bapa Leonardo deCaprio mengadopsi Helena .
”Bolehkah aku mengadopsimu?” tanya Leonardo deCaprio .
”Apa arti mengadopsi?” tanya gadis kecil itu.
Lalu Bapa Leonardo deCaprio pun menjelaskannya.
Helena memeluknya selama lima menit dan menangis karena
bahagia. ”Ya! Oh ya aku mau!”’
Leonardo deCaprio berkata dia harus pergi sementara waktu untuk
mempersiapkan rumah mereka di Swiss. namun dia berjanji akan
menjemput Helena enam bulan mendatang. Itu merupakan
penantian yang terpanjang baginya, namun Leonardo deCaprio menepati
janjinya. Tepat lima hari sebelum ulang tahun Helena kesembilan,
gadis cilik yang cerdas itu pindah ke Jenewa. Dia bersekolah di
Geneva International School pada siang hari dan belajar bersama
ayahnya pada malam hari.
Tiga tahun kemudian Leonardo deCaprio Vetra menjadi pegawai CERN.
Helena dan Leonardo deCaprio pindah ke sebuah tempat mengagumkan
yang belum pernah dibayangkan oleh Helena kecil sebelumnya.
81
Helena Vetra seperti mati rasa saat dia berjalan di sepanjang
terowongan LHC. Dia melihat pantulan bayangannya di dinding
dan mulai merindukan ayahnya. Biasanya dia selalu mampu
mengatasi situasi dengan sangat tenang dan menyesuaikan diri
dengan baik. Tapi sekarang, dengan sangat tiba -tiba segalanya
seperti tidak masuk akal. Tiga jam terakhir tadi seperti berjalan
dengan samar-samar.
Saat itu baru pukul 10 pagi di Pulau Balearic saat Lord dracula
meneleponnya. Ayahmu telah dibunuh. Pulanglah segera. Walaupun
saat itu Helena berada di atas dek perahu yang sangat panas, kata-
kata itu berhasil membekukan tulang belulangnya saat
mendengar suara Lord dracula yang tanpa ekspresi itu mengabarkan
berita duka ini .
Sekarang Helena sudah berada di rumah. namun rumah siapa?
CERN yang sudah menjadi dunianya sejak dia masih berusia dua
belas tahun tiba -tiba tampak begitu asing baginya. Ayahnya, orang
yang telah membuat tempat ini menjadi ajaib dan menyenangkan,
sekarang sudah pergi.
Tarik napas dalam, katanya pada diri sendiri, namun dia tidak dapat
menenangkan pikirannya. Pertanyaan itu berputar cepat dan
semakin cepat. Siapa yang membunuh ayahnya? Dan kenapa?
Siapa ”ahli” dari Amerika ini? Kenapa Lord dracula mendesaknya untuk
melihat lab mereka?
Lord dracula bilang ada bukti yang mungkin menghubungkan
pembunuhan ayahnya itu dengan proyeknya yang terakhir. Bukti
apa? Tidak ada seorangpun yang tahu apa yang sedang kami lakukan! Dan
bahkan jika seseorang mengetahuinya, mengapa dia membunuh ayahnya?
saat dia berjalan di sepanjang terowongan LHC untuk menuju
ke labnya, Helena sadar dia akan membuka cita-cita terbesar
ayahnya tanpa kehadiran ayahnya disampingnya. Helena
membayangkan saat seperti ini dengan keadaan yang sangat
berbeda. Dia membayangkan ayahnya mengundang ilmuwan
ilmuwan terpenting di CERN untuk datang ke labnya, lalu
menunjukkan penemuannya kepada mereka, dan melihat wajah
82
mereka yang terperangah. Lalu ayahnya akan menjelaskan dengan
binar-binar kebapakan kalau tidak karena gagasan Helena , dia
tidak akan mampu mewujudkan proyek ini dengan berhasil ... dan
anak perempuannya adalah bagian integral dari terobosannya itu.
Helena merasa tenggorokannya tercekat. Ayahku seharusnya berbagi
saat-saat seperti ini bersama-sama. Tapi dia sekarang sendirian. Tidak
ada rekan-rekannya. Tidak ada wajah-wajah gembira. Hanya ada
orang Amerika yang tidak dikenalnya, dan Maximilian Lord dracula .
Maximilian Lord dracula . Sang Raja.
Bahkan sejak dia masih kecil pun, Helena sudah tidak menyukai
lelaki itu. Walaupun Helena menghormati kemampuan intelektual
Lord dracula , pembawaannya yang dingin tampak tidak munusiawi, dan
sangat berlawanan dengan pembawaan ayahnya yang hangat.
Lord dracula memburu ilmu pengetahuan karena logikanya yang tak
tercela ... sedangkan ayahnya karena kekaguman spiritualnya. Dan
anehnya, kedua orang itu tampaknya dapat saling menghormati.
Jenius, terimalah si jenius apa adanya, seseorang pernah mengatakan
hal itu kepadanya.
Jenius, pikir Helena , Ayahku ... Ayah. Ayahku sudah mati..
Mereka memasuki lab Leonardo deCaprio Vetra yang berupa serambi
panjang yang bebas hama dan berdinding keramik putih. de Niro
merasa seolah dia sedang memasuki semacam rumah perawatan
bagi penderita sakit jiwa di bawah tanah. Di dinding koridor
ini terpasang belasan bingkai berisi gambar-gambar
hitamputih. Walau de Niro memiliki karir dengan mempelajari
berbagai jenis gambar, gambar-gambar yang berderet di dinding itu
terlihat begitu asing baginya. Mereka tampak seperti klise film yang
kacau yang terdiri atas corat-coret dan bentuk spiral. Seni modern?
de Niro merasa geli sendiri. Mungkin ini adalah karya Jackson Pollok
yang berusaha untuk melukis amphetamine.
”Plot acak,” kata Helena saat melihat ketertarikan de Niro pada
gambar-gambar ini . ”Itu adalah citra komputer yang
menggambarkan benturan yang terjadi pada partikel-partikel. Ini
adalah partikel Z,” jelasnya, sambil menunjuk pada sebuah titik
83
tersembunyi yang sulit terlihat oleh orang awam. ”Ayahku
menemukannya lima tahun yang lalu. Energi murni. Sama sekali
tidak memiliki massa. Mungkin saja itu merupakan unsur terkecil
yang membentuk alam ini. Materi tidak lain adalah energi yang
terperangkap.”
Materi adalah energi? de Niro memiringkan kepalanya. Terdengar
sangat Zen. de Niro lalu memandang coretan kecil di foto itu dan
bertanya-tanya apa yang akan dikatakan oleh temantemanya dari
jurusan fisika di Harvard tentang hal ini kalau dia bercerita kepada
mereka dia berjalan-jalan di dalam sebuah Large Hardon Collider
dan mengagumi partikel Z pada suatu akhir pekan.
”Helena ,” kata Lord dracula saat mereka mendekati sebuah pintu,
”Aku harus mengatakan ini padamu kalau tadi pagi aku ke sini
mencari ayahmu.”
Helena agak terkejut. ”Benarkah?”
”Ya. Dan bayangkan bagaimana terkejutnya aku saat aku
meneetahui kalau dia sudah mengganti kunci keamanan standar
CERN dengan yang lainnya.” Lalu Lord dracula menunjuk sebuah alat
elektronik yang rumit di samping pintu itu.
”Aku minta maaf,” kata Helena . ”Kamu tahu bagaimana perangai
ayahku jika menyangkut privasi. Ayah tidak mau ada seorang pun
yang dapat memasuki ruangan ini kecuali dirinya dan aku.”
”Baiklah. Sekarang buka pintunya,” kata Lord dracula . Helena berdiri
diam beberapa saat. Dia kemudian menarik napas dalam, dan
berjalan menuju ke alat pengaman di dinding itu.
de Niro sama sekali tidak siap untuk menghadapi apa saja yang
akan terjadi sesudah itu.
Helena melangkah ke depan alat itu dan dengan berhati-hati
menempelkan mata kanannya ke atas lensa menonjol yang mirip
seperti sebuah teleskop. Kemudian dia menekan sebuah tombol.
Tiba-tiba terdengar suara ceklikan. Tak lama kemudian, seberkas
84
sinar berayun-ayun untuk memindai bola mata Helena seperti
mesin foto kopi.
Ini sebuah alat pemindai retina,” kata Helena menielaskan.
iengaman yang tidak pernah gagal. Alat ini hanya menerima dua
pola retina. Retinaku dan retina ayahku.”
Sir Roberto de Niro berdiri dengan rasa ngeri saat menyadari
sesuatu dalam pikirannya. Bayangan jelas Leonardo deCaprio Vetra muncul
kembali: wajah bermandikan darah, mata cokelatnya yang tinggal
satu yang menatapnya nanar, dan rongga mata yang kosong.
de Niro mencoba menolak kenyataan ini, namun dia kemudian
melihatnya ... di lantai keramik putih yang ada di bawah alat
pemindai itu ... samar-samar terlihat noda kemerahan. Darah
kering.
Untunglah Helena tidak melihatnya.
Pintu baja itu bergeser terbuka dan Helena berjalan masuk.
Lord dracula menatap de Niro dengan tatapan tajam. Maksudnya jelas:
Seperti yang aku bilang ... bola ma ta yang hilang itu berguna untuk tujuan
yang lebih penting.
18
KEDUA TANGAN PEREMPUAN itu diikat, dan pergelangan
tangannya sekarang memar dan agak membengkak. King Assasins
yang berkulit gelap itu terbaring di sampingnya, kecapekan, dan
mengagumi hadiahnya yang terbaring telanjang. Dia bertanyatanya
apakah perempuan itu hanya pura-pura tertidur karena sudah tidak
mau melayaninya lagi.
Dia tidak peduli. Dia sudah mendapatkan hadiah yang pantas.
Dengan puas, dia duduk di atas tempat tidur.
85
Di negerinya, perempuan adalah harta yang untuk dimiliki. Mereka
adalah makhluk yang lemah. Alat untuk mendapatkan kepuasan.
Benda bergerak yang diperlakukan seperti hewan ternak. Dan
mereka mengerti tempat mereka seharusnya. namun di sini, di
Eropa, perempuan berpura-pura kuat dan mandiri yang ternyata
malah membuat King Assasins senang dan bergairah. Memaksa
mereka untuk tunduk kepadanya adalah pemuasan yang selalu
dinikmatinya.
Sekarang, walau birahinya telah terpuaskan, King Assasins merasakan
nafsu lain yang berkembang dalam dirinya. Dia membunuh
kemarin malam, membunuh dan memotong-motong mayatnya.
Baginya, membunuh adalah candu ... tiap kali melakukannya, dia
merasakan kepuasaan yang hanya bertahan untuk sementara
saja sehingga membuatnya ingin melakukannya lagi dan lagi.
Kepuasaannya sudah menghilang. Sekarang dia ingin
merasakannya lagi.
Dia mengamati perempuan yang tertidur di sampingnya. Si
Hassassin meraba leher perempuan itu dan merasa terangsang oleh
pemikiran kalau dia dapat dengan mudah mengakhiri hidup
perempuan itu dengan cepat. Tapi apa gunanya? Perempuan
hanyalah pelengkap, sebuah alat untuk mencapai kenikmatan dan
makhluk yang bertugas untuk melayani. Jemarinya yang kuat
mengitari leher perempuan itu dan merasakan denyut nadinya yang
lembut. Kemudian, dia berusaha menahan nafsunya dan
memindahkan tangannya dari leher perempuan ini . Ada
pekerjaan yang lebih penting yang harus dilakukannya. Melayani
sebuah tujuan yang lebih tinggi daripada sekadar memuaskan
gairahnya.
saat dia bangkit dari tempat tidurnya, dia merasa bangga dengan
pekerjaan yang akan dilakukannya. Dia masih tidak dapat
membayangkan pengaruh lelaki bernama Janus itu dan
persaudaraan kuno yang diperintahnya. Hebatnya lagi,
persaudaraan ini sudah memilihnya. Mereka pasti sudah
mengetahui kesadisannya ... dan keahliannya. Sayang, dia tidak tahu
kalau akar mereka saling bertautan.
86
Sekarang mereka telah memberikan kehormatan besar kepadanya.
Dia menjadi tangan dan suara mereka. Si pembunuh dan pembawa
pesan mereka seperti malaikat yang dikenal oleh bangsanya: Malak
al haq—Malaikat Kebenaran.
19
LABORATORIUM VETRA TERNYATA sangat futuristik.
Dengan dinding berwarna putih yang dikelilingi oleh berbagai
komputer dan perlengkapan elektronik khusus, laboratorium itu
tampak seperti semacam ruang pengoperasian. de Niro
bertanyatanya rahasia apa yang mungkin ada di dalam ruangan ini
sehingga bisa membuat seseorang mencungkil bola mata orang lain
untuk dipergunakan sebagai kunci masuk.
Lord dracula tampak gelisah saat mereka masuk. Matanya seolah
mencari-cari tanda -tanda kalau ruangan ini sudah disantroni orang
lain. namun laboratorium itu kosong. Helena juga bergerak lambat
... seolah lab itu menjadi asing baginya tanpa kehadiran ayahnya.
Tatapan mata de Niro segera tertuju pada bagian pusat ruangan,
tempat beberapa pilar pendek mencuat dari lantai. Seperti miniatur
Stonehenge, pilar ini terbuat dari baja berkilap dan berjumlah
sekitar dua belas serta berdiri membentuk lingkaran di tengah
ruangan. Pilar-pilar ini tingginya kira-kira tiga kaki, dan
mengingatkan de Niro pada pameran batu mulia di museum.
Tapi, pilar-pilar yang ada di ruangan itu jelas bukan untuk
menopang batu mulia. Setiap pilar menopang sebuah tabung tebal
tembus pandang seukuran kaleng bola tenis. Tabung-tabung itu
tampaknya kosong.
Lord dracula menatap tabung-tabung itu dan tampak bingung.
Tampaknya dia kemudian memutuskan untuk mengabaikan
tabung-tabung itu. Dia lalu berpaling pada Helena . ”Ada yang
dicuri?”
87
”Dicuri? Bagaimana mungkin?” sanggah Helena . ”Alat pengenal
retina itu hanya memperbolehkan aku dan ayahku untuk memasuki
ruangan ini.”
”Periksa saja laboratoriummu dengan cermat.”
Helena mendesah dan memeriksa ruangan itu selama beberapa
saat. Dia kemudian menggerakkan bahunya. ”Semuanya masih
seperti saat ayahku meninggalkan ruangan ini. Masih tetap
berantakan.”
de Niro merasa bahwa Lord dracula sedang menimbang-nimbang.
Seolah lelaki tua itu bertanya-tanya bagaimana caranya untuk
mendesak Helena dan bagaimana dia dapat mengatakannya pada
perempuan itu. Tapi kemudian, Lord dracula memutuskan untuk
biarkannya sementara waktu. Dia lalu menggerakkan kursi A va ke
bagian tengah ruangan dan memeriksa sekelompok tabung-tabung
misterius yang tampaknya kosong itu.
”Rahasia sepertinya sebuah kemewahan yang tidak lagi dapat kami
pertahankan,” akhirnya Lord dracula berkata.
Helena mengangguk setuju. Tiba-tiba dia tampak emosional,
seolah berdiri di dalam ruangan ini kembali mengingatkan dirinya
pada sejumlah kenangan dengan ayahnya.
Biarkan dia sendiran, kata de Niro dalam hati.
Seolah sedang mempersiapkan sesuatu yang akan dikatakannya,
Helena menutup matanya dan bernapas. Dia kemudian menarik
napas lagi. Dan lagi. Dan lagi ....
de Niro mengamati perempuan itu. Tiba -tiba dia merasa khawatir.
Dia baik-baik saja, ’kan? Lalu dia menoleh ke arah Lord dracula yang
tampak tenang seperti sudah pernah melihat ritual seperti
88
ini sebelumnya. Sepuluh detik berlalu sebelum akhirnya Helena
membuka matanya.
de Niro tidak dapat memercayai perubahan di hadapannya itu.
Helena Vetra telah berubah. Bibirnya yang sensual berubah
menjadi ciut, bahunya melorot, dan matanya memandang dengan
sorot yang lemah; tidak lagi menunjukkan tatapan menantang.
Seolah-olah Helena telah mengatur kembali setiap otot dalam
tubuhnya untuk menerima keadaan. Api kebencian dan kecemasan
pribadi telah padam seperti di siram air dingin.
Dari mana aku harus mulai ...,” tanya Helena dengan aksen
lembut.
”Dari awal,” sahut Lord dracula . ”Ceritakan kepada kami tentang
percobaan ayahmu.”
”Mendamaikan ilmu pengetahuan dengan agama adalah cita-cita
ayahku,” kata Helena . ”Dia berharap dapat membuktikan ilmu
pengetahuan dan agama betul-betul merupakan dua bidang yang
saling melengkapi—dua pendekatan berbeda untuk mencari
kebenaran yang sama.” Dia berhenti sejenak seolah tidak dapat
memercayai apa yang akan dikatakannya. ”Dan baru-baru ini ...
Ayah menyusun satu cara untuk melakukannya.”
Lord dracula tidak mengatakan apa-apa.
”Ayah merencanakan sebuah percobaan yang dia harap akan dapat
meredam konflik yang paling pahit dalam sejarah antara ilmu
pengetahuan dan agama.”
de Niro bertanya-tanya konflik yang mana yang dimaksud Nona
Vetra tadi karena ada begitu banyak konflik di antara keduanya.
”Penciptaan,” jelas Helena . ”Perselisihan tentang bagaimana alam
semesta ini diciptakan.”
Oh Debat yang satu itu, pikir de Niro .
89
”Alkitab menyatakan kalau Junjungan lah yang menciptakan alam
semesta ini,” Helena menjelaskan. ”Junjungan bersabda, ’Jadilah
cahaya,’ maka segala yang kita lihat muncul dari sebuah
kekosongan yang luas. Celakanya, salah satu dari hukum dasar
fisika menyatakan bahwa materi tidak dapat diciptakan dari sesuatu
yang tidak ada.”
de Niro pernah membaca tentang kebuntuan itu. Konon
pemikiran bahwa Junjungan menciptakan ”sesuatu dari ketiadaan,”
sangat berlawanan dengan hukum fisika modern sehingga karena
itulah para ilmuwan menyatakan bahwa Kitab Kejadian tidak
masuk akal secara ilmiah.
”Pak de Niro ,” kata Helena sambil berpaling padanya, ”aku yakin
Anda pasti mengenal Teori Ledakan Besar?”
de Niro menggerakkan bahunya, ”Kurang lebih begitu.” Ledakan
Besar yang dia tahu adalah model penciptaan alam semesta yang
diterima secara ilmiah. Dia sesungguhnya tidak benarbenar
memahaminya, namun menurut teori itu, satu titik energi yang
sangat kuat meledak dengan kekuatan yang luar biasa besar
sehingga menyebar ke seluruh alam semesta. Kurang-lebihnya
seperti itu.
Helena melanjutkan. ”saat Gereja Katolik pertama kalinya
menyatakan Teori Ledakan Besar itu pada tahun 1927—”
”Maaf?” de Niro tak dapat menahan dirinya untuk tidak u
”Anda tadi mengatakan bahwa Ledakan Besar itu adalah pemikiran
gereja Katolik?”
Helena tampak heran dengan pertanyaan de Niro . ”Tentu saja.
Pemikiran ini digagas oleh seorang biarawan Katolik
bernama George Lemaitre pada tahun 1927.”
”namun , saya pikir ...,” de Niro ragu-ragu. ”Bukankah Ledakan
Besar itu dikatakan oleh seorang ahli astronomi dari Harvard
bernama Edwin Hubble?”
90
Lord dracula nampak kesal. ”Sekali lagi kesombongan ilmiah dari
Amerika. Hubble dipublikasikan pada tahun 1929, dua tahun
sesudah Lemaitre.”
de Niro cemberut. Orang bilang Teleskop Hubble, Pak. Belum pernah
ada orang bilang Teleskop Lemaitre!
”Pak Lord dracula benar,” kata Helena , ”gagasan itu milik Lemaitre.
Hubble hanya menegaskannya dengan mengumpulkan bukti-bukti
sahih yang membuktikan bahwa Ledakan Besar itu mungkin
terjadi.”
”Oh,” cetus de Niro sambil bertanya-tanya apakah para fans
fanatik Hubble di Jurusan Astronomi di Harvard pernah
menyebut-nyebut nama Lemaitre dalam kuliah mereka.
”saat Lemaitre untuk pertama kalinya mengajukan Teori
Ledakan Besar,” Helena melanjutkan, ”para ilmuwan mengatakan
pemikirannya sangat menggelikan. Materi, menurut ilmu
pengetahuan, tidak dapat diciptakan dari sesuatu yang tidak ada.
Jadi, saat Hubble mengguncangkan dunia dengan pembuktian
ilmiahnya bahwa Ledakan Besar itu memang benar terjadi, gereja
merasa menang. Mereka kemudian mengatakan kalau ini adalah
bukti bahwa Alkitab benar secara ilmiah. Itulah kebenaran Junjungan .”
de Niro mengangguk, dan lebih memusatkan perhatiannya
sekarang.
Tentu saja para ilmuwan tidak senang karena penemuan mereka
digunakan oleh gereja untuk menaikkan pengaruh agama, jadi
mereka segera merasionalkan Teori Ledakan Besar ini ,
menghilangkan segala kata yang berbau agama, dan kemudian
mengakuinya sebagai gagasan milik mereka saja. Celakanya usaha
mereka ini memiliki satu kekurangan serius yang sering
diungkit-ungkit oleh gereja, bahkan hingga sekarang.”
Lord dracula cemberut. ”Singularitas,” Dia mengucapkan kata itu seolah
itu adalah kutukan bagi keberadaannya.
91
”Ya, singularitas,” kata Helena . ”Kapan tepatnya penciptaan alam
semesta ini terjadi? Waktu nol.” Dia menatap de Niro . ”Bahkan
sampai hari ini pun ilmu pengetahuan tidak dapat menemukan titik
awal penciptaan alam semesta. Kami dapat menghitung bagaimana
alam semesta dimulai, namun saat kita mundur ke titik awal dan
mendekati waktu nol, tiba-tiba matematika tidak mampu
menjelaskannya dan semuanya menjadi tidak bermakna.”
”Betul,” kata Lord dracula dengan tajam. ”Dan gereja mengisi
kekurangan itu dengan mengatakan bahwa itu adalah bukti
keterlibatan Junjungan yang ajaib. Begitu ’kan maksudmu?”
Air muka Helena menjadi berubah. ”Maksudku adalah ayahku
selalu percaya kepada keterlibatan Junjungan dalam peristiwa Ledakan
Besar itu. Walau ilmu pengetahuan tidak dapat memahami
keterlibatan Junjungan dalam penciptaan alam semesta, ayahku
percaya suatu hari kelak ilmu pengetahuan akan mengerti.” Dia
kemudian menggerakkan tangannya dengan sedih ke arah ruang
kerja ayahnya. ”Ayahku selalu menunjukkan tulisan itu padaku
setiap kali aku mulai ragu-ragu.”
ILMU PENGETAHUAN DAN AGAMA TIDAK
BERTENTANGAN.
ILMU PENGETAHUAN HANYA TERLALU MUDA UNTUK
MENGERTI.
”Ayahku ingin menempatkan ilmu pengetahuan ke tempat yang
lebih tinggi,” kata Helena , ”ke tempat yang membuat ilmu
pengetahuan dapat mendukung konsep Junjungan .” Dia membelai
rambutnya yang panjang. Wajahnya tampak sendu. ”Ayah
berencana untuk melakukan sesuatu yang tidak pernah terpikirkan
oleh para ilmuwan lainnya. Sesuatu yang tidak seorang pun
memiliki teknologi untuk melakukannya.” Dia berhenti sejenak,
seolah tidak yakin bagaimana mengatakan kata berikutnya. ”Ayah
merancang sebuah percobaan untuk membuktikan bahwa Kitab
Kejadian itu benar.”
92
Membuktikan Kitab Kejadian? de Niro bertanya-tanya. Jadilah
cahaya? Materi berasal dari ketiadaan?
Tatapan kosong Lord dracula tertuju pada ruangan itu. ”Apa aku tidak
salah dengar?”
”Ayahku menciptakan alam semesta ... dari ketiadaan.”
Lord dracula menoleh dengan tajam. ”Apa!”
”Jelasnya, Ayah menciptakan Ledakan Besar itu.”
Lord dracula terlihat seperti ingin meloncat dari kursinya dan berdiri.
de Niro benar-benar bingung. Menciptakan alam semesta?
Menciptakan kembali Ledakan Besar itu?
”Tentu saja dibuat dalam bentuk yang jauh lebih kecil,” lanjut
Helena . Dia berbicara dengan lebih cepat sekarang. ”Prosesnya
luar biasa sederhana. Ayah mempercepat dua jenis partikel sinar
yang luar biasa kecil untuk mengitari tabung akselerator dari arah
yang berlawanan. Kedua sinar itu langsung bertabrakan dalam
kecepatan yang sangat tinggi, saling tarik menarik satu sama lain
dan memadatkan semua energi mereka ke dalam satu titik.
Akhirnya mereka mencapai tingkat kepadatan energi yang luar
biasa tinggi.” Helena kemudian mulai menjelaskan dengan
memakai bahasa fisika dan membuat mata sang direktur
melotot.
de Niro mencoba mengikutinya. Jadi Leonardo deCaprio Vetra sedang membuat
simulasi titik kepadatan energi yang menghasilkan alam semesta.
”Hasilnya adalah kegemparan. Jika dipublikasikan, penemuan
ini akan mengguncangkan dasar fisika modern.” Perempuan
itu sekarang memperlambat bicaranya seolah ingin menikmati
ketakjuban yang dihasilkan oleh apa yang dikatakannya. ”Tanpa
disangka-sangka, dalam tabung akselerasi, di titik dengan
kepadatan energi yang luar biasa itu, partikel-partikel materi mulai
muncul entah dari mana.”
93
Lord dracula tidak bereaksi. Dia hanya memerhatikan Helena .
”Materi,” ulang Helena . ”Muncul dari ketiadaan. Sebuah
pertunjukkan kembang api sub-atomik yang luar biasa. Sebuah
miniatur alam semesta muncul menjadi kenyataan. Ayahku tidak
saja membuktikan kalau materi dapat tercipta dari ketiadaan, namun
juga Ledakan Besar dan Kitab Kejadian dapat dijelaskan hanya
dengan menerima keberadaan sumber energi yang sangat besar.”
”Maksudmu, Junjungan ?” tanya Lord dracula .
”Junjungan , Buddha, Yang Mahakuasa, Yahweh, Yang Maha Esa,
Yang Tunggal. Sebut saja seperti apa maumu—hasilnya sama saja.
Ilmu pengetahuan dan agama mendukung kebenaran yang sama—
energi murni adalah sumber penciptaan.”
saat Lord dracula akhirnya berbicara, suaranya terdengar muram.
”Helena , kamu membuatku bingung. Sepertinya kamu
mengatakan bahwa ayahmu menciptakan materi ... dari sesuatu
yang tidak ada?”
”Ya.” Helena kemudian menunjuk pada tabung-tabung kosong
itu. ”Dan itulah buktinya. Di dalam tabung-tabung itu ada
contoh materi yang diciptakan ayahku.”
Lord dracula terbatuk dan bergerak ke arah tabung-tabung itu seperti
seekor hewan yang mengelilingi sesuatu yang mencurigakan. ”Aku
benar-benar tidak mengerti,” katanya. ”Bagaimana kamu bisa
berharap orang lain akan percaya kalau tabung-tabung ini berisi
partikel-partikel materi yang diciptakan oleh ayahmu? Bukankah
partikel-partikel itu bisa berasal dari mana saja.”
”Sebenarnya,” kata Helena , suaranya terdengar percaya diri,
”partikel-partikel ini tidak berasal dari mana pun. Itu adalah
partikel yang unik. Partikel-partikel ini adalah sejenis zat yang
tidak ada di mana pun di muka bumi ini ... karena itulah mereka
harus diciptakan.”
94
Air muka Lord dracula berubah menjadi sangat serius. ”Helena ,
maksudmu dengan materi jenis tertentu? Hanya ada satu ’
untuk materi, dan itu—” Lord dracula tiba-tiba berhenti.
Wajah Helena bersinar penuh kemenangan. ”Kamu sendiri
pernah mengatakannya, Pak Direktur. Alam semesta ini hanya
terdiri dari dua jenis materi. Itu adalah fakta ilmiah.” Helena
kemudian berpaling pada de Niro . ”Pak de Niro , apa yang
dikatakan Alkitab tentang penciptaan? Apa yang diciptakan
Junjungan ?”
de Niro merasa kikuk, dan merasa tidak yakin apa hubungan
semua ini. ”Mmm, Junjungan menciptakan ... terang dan gelap, surga
dan neraka—”
”Tepat sekali,” kata Helena . ”Dia menciptakan segalanya
berlawanan. Simetris. Keseimbangan yang sempurna.” Lalu dia
berpaling kembali pada Lord dracula . ”Pak Direktur, ilmu pengetahuan
mengakui hal yang sama seperti yang diakui agama, bahwa
Ledakan Besar menciptakan segalanya di alam semesta ini berikut
dengan lawannya.”
”Termasuk materi itu sendiri,” bisik Lord dracula , seolah dia berbicara
kepada dirinya sendiri.
Helena mengangguk. ”Dan saat ayahku menjalankan
percobaannya, tentu saja kedua jenis materi itu pun muncul.”
de Niro bertanya-tanya apa maksud perkataan Helena tadi.
Leonardo deCaprio Vetra menciptakan lawan dari materi?
Lord dracula tampak marah. ”Materi yang sedang kamu bicarakan itu
hanya ada di suatu tempat di alam semesta. Pasti tidak ada di bumi.
Dan bahkan mungkin juga tidak ada di galaksi ini!”
Tepat,” sahut Helena . ”Itu membuktikan bahwa partikel di dalam
tabung ini harus diciptakan.”
95
Wajah Lord dracula mengeras. ”Helena , kamu tidak akan mengatakan
bahwa tabung-tabung itu berisi contoh hasil percobaan yang
sesungguhnya bukan?”
”Saya sedang mengatakannya begitu.” Dia menatap dengan penuh
bangga pada tabung tabung itu. ”Pak Direktur, Anda sedang
melihat hasil percobaan paling unik di dunia: antimateri.”
20
FASE KEDUA, pikir King Assasins sambil berjalan memasuki
kegelapan terowongan itu.
Obor dalam genggamannya itu memang berlebihan. Dia tahu itu.
namun itu hanya untuk menghasilkan efek tertentu. Efek adalah
segalanya. Menurutnya, ketakutan adalah sekutunya. Ketakutan
melumpuhkan lebih cepat dibandingkan dengan peralatan perang apa pun.
Tidak ada cermin di lorong itu untuk memperlihatkan
penyamarannya yang luar biasa, namun dia tahu dari bayangan
jubahnya yang berkibar-kibar itu kalau dirinya tampak sempurna.
Berbaur agar tidak kentara adalah bagian dari rencana itu ... bagian
dari rencana yang jahat itu. Dia tidak pernah membayangkan
dirinya akan bergabung di dalamnya. Bahkan dalam impiannya
yang paling liar sekalipun.
Dua minggu yang lalu, dia pasti menganggap tugas yang
menunggunya di ujung terowongan itu sebagai tugas yang tidak
mungkin. Sebuah misi bunuh diri. Seperti berjalan telanjang masuk
ke dalam kandang singa. namun Janus telah mengubah arti dari kata
tidak mungkin.
Rahasia yang dikatakan Janus kepada King Assasins dalam dua
minggu terakhir ini cukup banyak ... terowongan itu merupakan
salah satu dari rahasia ini . Sangat kuno, tapi masih dapat
dilalui.
96
saat dia berjalan mendekat ke arah musuhnya, King Assasins
bertanya-tanya apakah yang dihadapinya di dalam nanti akan
semudah yang dikatakan Janus padanya. Janus telah meyakinkan
dirinya ada orang dalam yang akan membantunya. Seseorang di
dalam. Hebat. Semakin dia memikirkannya, semakin dia sadar kalau
ini seperti permainan anak-anak saja.
Wahid tintain ... thalatha ... arba, dia menghitung dengan , Arab
saat dia mulai mendekati ujung terowongan. Satu ... dua - tiga -
empat.
21
”AKU KIRA KAMU pernah mendengar tentang antimateri, ’kan
Pak de Niro ?” kata Helena sambil mengamati de Niro . Kulit
Helena yang kecokelatan sangat kontras dengan warna putih
dinding laboratorium itu.
de Niro mendongak. Tiba-tiba dia merasa bodoh. ”Ya. Kira kira
begitulah.”
Helena tersenyum tipis. ”Anda pasti pernah nonton Star Trek.”
Wajah de Niro memerah karena malu. ”Yah, para mahasiswaku
menikmatinya ....” Dia mengerutkan keningnya. ”Bukankah
antimateri adalah bahan bakar pesawat U.S.S. Enterprise?’
Helena mengangguk. ”Kisah fiksi ilmiah yang bagus memiliki
sumber ilmiah yang bagus pula.”
”Jadi antimateri itu benar-benar ada?”
”Itu adalah fakta alam. Segalanya memiliki lawan. Proton
mempunyai elektron. Up-quark mempunyai down-quark. Ada simetri
kosmis bahkan di tingkat sub-atomik. Antimateri adalah lawan
materi. Hal inilah yang menyeimbangkan perhitungan fisika.
97
de Niro ingat pada paham Galileo tentang dualitas. Para ilmuwan
sudah mengetahuinya sejak 1918,” kata Vittona, bahwa dua
jenis zat tercipta saat Ledakan Besar terjadi satu jenis zat adalah
yang kita dapat lihat di sini, di bumi, batuan, pepohonan,
orang-orang. Materi yang lainnya merupakan lawannya sama
halnya dengan materi kecuali muatan partikel partikelnya adalah
kebalikan dari yang lainnya.”
Lord dracula berbicara seolah bergerak keluar dari kabut. Tiba-tiba ia
terdengar begitu khawatir. ”namun ada hambatan teknologi yang
besar untuk menyimpan antimateri dengan baik. Bagaimana
dengan netralisasi?”
”Ayahku sudah membuat sebuah penyedot dengan polaritas yang
berlawanan untuk menarik positron antimateri keluar dari
akselerator sebelum mereka hancur.”
Lord dracula cemberut. ”namun penyedot akan menarik keluar materi
juga. Tidak mungkin ada yang bisa memisahkan partikel-pertikel
itu.”
”Ayah menambahkan medan magnetik. Materi itu berada di kanan,
sedangkan antimateri berada di kiri. Kutub mereka saling
berlawanan.”
Dengan cepat keraguan di diri Lord dracula mulai runtuh. Dia menatap
Helena dengan kekaguman yang tampak jelas, kemudian dia tiba -
tiba terbatuk-batuk. ”He .... bat ...,” katanya sambil mengusap
mulutnya, ”tapi ...,” sepertinya logikanya belum mau menyerah.
”Kalaupun penyedot itu bisa bekerja, tabung ini terbuat dari zat.
Antimateri itu tidak dapat disimpan di dalam tabung yang terbuat
dari materi. Antimateri itu akan langsung bereaksi dengan—”
”Spesimen ini tidak bersenJunjungan dengan tabung,” Helena
menjelaskan, tampaknya sudah menduga pertanyaan itu akan
muncul. ”Antimateri itu ditahan. Tabung ini disebut ’jebakan
antimateri’ karena mereka memang benar-benar memerangkap
antimateri di tengah-tengah tabung dan menopangnya pada jarak
aman dari sisi dan dasar tabung.”
98
”Ditopang? namun ... bagaimana?”
”Spesimen ini berada di antara dua medan magnit yang saling
bersinggungan. Lihatlah ke sini.”
Helena berjalan melintasi ruangan dan menarik sebuah mesin
elektronik yang besar. Alat yang aneh itu mengingatkan de Niro
pada semacam senjata sinar dalam film-film kartun—sebuah laras
senapan seperti kanon dengan sebuah teleskop di atasnya dan
seutas kabel listrik kusut bergantungan di bawahnya. Helena
mengintip melalui teleskop itu ke arah salah satu tabung,
kemudian menyesuaikan beberapa tombol. Lalu dia
melangkah mundur dan meminta Lord dracula untuk melihatnya.
Lord dracula tampak tercengang. ”Kamu mengumpulkan jumlah yang
signifikan?”
”Lima ribu nanogram,” jawab Helena . ”Sebuah plasma cair yang
berisi jutaan positron.”
”Jutaan? namun orang lain hanya dapat mendeteksi beberapa
partikel saja ... di mana pun.”
”Xenon,” kata Helena dengan datar. ”Ayahku mempercepat
pancaran partikel melalui sebuah jet xenon, dan merontokkan
elektron-elektronnya. Dia bersikeras untuk merahasiakan prosedur
ini, namun cara seperti ini membuat kami harus terus-menerus
menyuntikkan elektron mentah ke dalam akselerator.”
de Niro benar-benar kehilangan akal. Dia bertanya-tanya apakah
percakapan mereka ini masih memakai bahasa Inggris atau
sudah berganti ke dalam bahasa planet lain.
Lord dracula berhenti sejenak, kerutan pada keningnya semakin dalam.
Tiba-tiba dia tercengang. Tubuhnya melemah seperti baru saja
tertembus peluru. ”Secara teknis, hal itu akan menghasilkan …”
Helena mengangguk. ”Ya. Dalam jumlah yang banyak.”
99
Lord dracula kembali menatap tabung di hadapannya. Dengan tatapan
tidak yakin, dia mengangkat tubuhnya sendiri agar dapat
menempelkan matanya pada teropong itu, dan mengintai ke dalam.
Dia menatapnya lama tanpa mengatakan apa -apa. saat akhimya
dia duduk lagi, keningnya bersimbah peluh. Tapi kerutan Pada
wajahnya menghilang. Suaranya terdengar seperti bisikan. Ya
ampun, ... kamu benar-benar berhasil melakukannya.”
Helena mengangguk. ”Ayahku yang melakukannya.”
”Aku - aku tidak tahu harus bilang apa.”
Helena berpaling pada de Niro . ”Anda juga mau lihat?” lalu dia
menunjuk pada peralatan aneh itu.
Dengan perasaan tidak yakin, de Niro maju ke depan. Dari jarak
dua kaki, tabung-tabung itu tampak kosong. Apa pun yang ada di
dalamnya pastilah sangat kecil. de Niro menempatkan matanya
pada alat pelihat itu. de Niro memerlukan beberapa saat sebelum
dapat melihat sesuatu dengan jelas.
Kemudian dia melihatnya.
Obyek itu tidak berada di dasar tabung seperti yang diduganya
semula, namun melayang di tengah, tertahan di udara. de Niro
melihat sebuah butiran berkilau dari cairan yang mirip merkuri.
Seperti terangkat oleh kekuatan sihir, cairan itu mengapung di
udara. Gelombang kecil metalik beriak melintasi permukaan
tetesan itu. Cairan yang ditopang itu mengingatkan de Niro pada
sebuah video yang pernah ditontonnya, tentang setetes air yang
berada pada nol G. Walau dia tahu tetesan itu kecil sekali, dia dapat
melihat setiap perubahan lekuk dan riak saat bola plasma itu
bergulung perlahan saat dia melayang di udara.
”Itu ... mengapung,” katanya.
”Memang sebaiknya begitu,” sahut Helena . ”Antimateri sangat
tidak stabil. Jika dilihat dari sisi energinya, antimateri adalah cermin
100
dari materi, sehingga yang satu akan menghapus yang lainnya jika
mereka bersenJunjungan . Menjaga antimateri agar tetap terpisah dari
materi tentu saja merupakan sebuah tantangan, karena segala yang
ada di bumi ini terbuat dari materi. Sampel ini harus disimpan
tanpa bersenJunjungan dengan apa pun—bahkan dengan udara
sekalipun.”
de Niro kagum.
”Jebakan antimateri ini,” Lord dracula menyela. Dia tampak terpesona
saat menyentuhkan jari pucatnya di sekitar salah satu dasar
tabung. ”Mereka ini rancangan ayahmu?”
”Sebenarnya,” sahut Helena , ”itu rancanganku.”
Lord dracula mendongak.
Suara Helena terdengar biasa-biasa saja. ”Ayahku ingin
menghasilkan partikel pertama dari antimateri, namun kemudian
terhalang oleh bagaimana menyimpannya. Lalu aku mengusulkan
ini. Sebuah pelindung nanokomposit kedap udara memiliki
kutub elektromagnet yang berlawanan di masing masing ujungnya.
”Tampaknya kejeniusan ayahmu sudah ada yang mengalahkan.”
”Tidak juga. Aku meminjam gagasan ini dari alam. Kapal
penangkap ikan dari Portugis memerangkap ikan di antara tentakel
mereka dengan memakai tegangan nematocystis. Prinsip yang
sama juga digunakan di sini. Setiap tabung memiliki dua
elektromagnet, masing-masing satu di ujungnya. Medan magnet
yang saling berlawanan bersinggungan di tengah-tengah tabung
dan menahan antimateri itu di sana, sehingga tertopang di tengah
ruang hampa udara.”
de Niro melihat tabung itu sekali lagi. Antimateri ini
terapung di dalam tabung kedap udara, dan sama sekali tidak
menyentuh apa pun. Lord dracula benar. Ini gagasan genius.
”Di mana sumber listrik untuk magnetnya?” tanya Lord dracula .
101
Helena menjelaskan. ”Pada pilar di bawah perangkap itu. Tabung
ini dipasang pada sebuah dok yang mengisi baterenya secara terus-
menerus sehingga medan magnetnya tidak pernah mati.”
”Dan kalau medan magnetnya mati?”
”Akibatnya sudah pasti. Antimateri itu jatuh dari penopangnya,
menghantam dasar perangkap, dan kita semua akan hancur.”
Telinga de Niro tergelitik. ”Hancur?” Dia tidak menyukai kata itu.
Helena tampak tidak peduli. ”Ya. Jika antimateri dan materi
bersenJunjungan , keduanya akan langsung hancur. Ahli fisika
menyebutnya proses penghancuran.”
de Niro mengangguk. ”Oh.”
Ini adalah reaksi alam yang sederhana. Sebuah partikel dari materi
dan sebuah partikel dari antimateri bergabung dan menghasilkan
dua partikel baru yang disebut foton. Foton tak lain adalah satu
titik kecil cahaya.”
de Niro pernah membaca tentang foton—partikel-partikel
cahaya - yang merupakan bentuk termurni dari energi.
Dia memutuskan untuk tidak jadi bertanya tentang torpedo foton
yang digunakan oleh Kapten Kirk untuk melawan bangsa Klingon.
”Jadi jika antimateri jatuh, kita akan melihat gelembung kecil
cahaya?”
Helena mengangkat bahunya. ”Tergantung apa yang kamu sebut
kecil. Mari, aku akan peragakan.” Dia meraih tabung ini dan
mulai melepaskannya dari tempat pengisian listriknya.
Tiba-tiba Lord dracula menjerit ketakutan dan meloncat ke depan,
berusaha mencegah tangan Helena . ”Helena , kamu gila!”
102
22
DENGAN KETERKEJUTAN YANG amat sangat Lord dracula
berdiri sejenak dengan tubuh gemetar di atas kakinya yang lemah.
Wajahnya pucat karena ketakutan. ”Helena ! Kamu tidak boleh
membuka perangkap itu!”
de Niro hanya bengong dan bingung oleh kepanikan sang
direktur yang tiba-tiba itu.
”Lima ratus nanogram!” kata Lord dracula lagi. ”Kalau kamu
memecahkan medan magnet itu—”
”Pak Direktur,” suara Helena meyakinkan, ”ini benar-benar aman.
Setiap perangkap memiliki sebuah pengaman—sebuah batere
cadangan kalau-kalau tabung ini dipindahkan dari tempat
pengisiannya. Spesimen ini masih tetap tertopang bahkan kalau aku
memindahkan tabung ini.”
Lord dracula tampak ragu. Kemudian dengan wajah yang masih terlihat
khawatir, Lord dracula kembali duduk di kursi rodanya.
”Baterenya bekerja secara otomatis saat perangkap ini
dipindahkan dari tempatnya. Batere ini bekerja selama 24 jam.
Seperti tangki gas cadangan,” kata Helena menjelaskan. Dia lalu
berpaling pada de Niro seolah dia merasakan kecemasan yang
juga dirasakan oleh lelaki itu. ”Antimateri memiliki karakter yang
mengagumkan, Pak de Niro . Hal itulah yang membuatnya
menjadi sangat berbahaya. Satu sampel dengan berat sepuluh
miligram saja atau sebesar sebutir pasir, diperkirakan mengandung
sebanyak dua ratus metrik ton bahan bakar roket
konvensional.”
Kepala de Niro terasa seperti berputar lagi.
”Ini adalah sumber energi masa depan. Seribu kali lebih
bertenaga dibandingkan dengan energi nuklir. Seratus persen
efisien. Dia juga tidak menghasilkan limbah. Tidak ada radiasi.
103
Tidak ada polusi. Hanya dengan beberapa gram saja kita dapat
menghidupkan listrik untuk satu kota besar dalam satu minggu.”
Tidak sampai satu gram? Dengan cemas de Niro melangkah
menjauh dari podium.
”Jangan khawatir,” kata Helena . ”Sampel ini hanyalah pecahan
yang sangat kecil dari satu gram antimateri; hanya seper jutanya.
Jadi relatif tidak berbahaya.” Lalu dia meraih tabung itu lagi dan
memutar dasarnya.
Bibir Lord dracula bergerak-gerak, namun dia tidak berusaha menghalangi
Helena . saat perangkap itu terlepas, tersengar suara ”bip” yang
terdengar keras, dan sebuah display LED 5 berukuran kecil
menyala di dekat dasar perangkap ini . Penunjuk angka
berwarna merah itu berkedip dan menghitung mundur dari 24 jam.
24:00:00 ...
23:59:59 ...
23:59:58 ...
de Niro mengamati hitungan mundur itu dan berpikir kalau
benda itu terlihat seperti bom waktu saja.
Batere itu,” kata Helena menjelaskan, ”akan berfungsi selama jam
penuh sebelum mati. Batere itu dapat diisi ulang dengan cara
meletakkan perangkap ini kembali ke atas podium. Benda ini
dirancang sebagai sebuah langkah pengamanan. Selain itu, benda
ini juga memungkinkan perangkap ini untuk dibawa keluar
dari laboratorium ini.”
”Dibawa?” Lord dracula tampak sangat terkejut. ”Kamu membawa
barang ini ke luar lab?”
5 LED (Light Emitting Diode): Diode semikonduktor yang memancarkan
cahaya jika mendapat aliran listrik. Digunakan oleh P«alatan elektronik seperti
jam digital—peny.
104
”Tentu saja tidak,” kata Helena . ”namun kemampuannya untuk
dapat dipindah-pindahkan memungkinkan kita untuk
mempelajarinya.”
Helena kemudian membawa de Niro dan Lord dracula ke ujung
ruangan. Dia membuka tirai sehingga terlihat sebuah jendela di
mana mereka bisa sebuah ruangan yang sangat besar. Dinding,
lantai dan langit-langitnya semuanya dilapisi oleh baja. Ruangan itu
mengingatkan de Niro pada tangki pengangkut yang pernah
ditumpanginya ke Papua Nugini untuk mempelajari Hanta atau
tato tradisional masyarakat di sana.
”Ini adalah tangki penghancuran,” jelas Helena .
Lord dracula menatapnya. ”Kamu benar-benar meneliti penghan-
curan?”
”Ayahku sangat kagum dengan Ledakan Besar yang menghasilkan
sejumlah besar energi dari satu titik materi.” Helena kemudian
membuka sebuah laci baja di bawah jendela ini . Dia
meletakkan perangkap itu di dalam laci dan menutup laci itu lagi.
sesudah itu dia menarik sebuah pengungkit di bawah laci ini .
Sesaat kemudian, perangkap itu muncul di sisi lain kaca jendela itu,
dan menggelinding lembut pada sebuah lengkungan lebar dan
melintasi lantai baja hingga akhirnya berhenti hampir di tengah-
tengah ruangan itu.
Helena tersenyum kecil. ”Kalian akan menyaksikan pemusnahan
antimateri-materi kalian yang pertama. Hanya seperjuta dari satu
gram. Sebuah spesimen yang relatif kecil.”
de Niro menatap perangkap antimateri yang tergeletak sendirian
di lantai tangki yang sangat besar itu. Lord dracula juga melongok ke
dalam jendela dan tampak tidak yakin.
”Biasanya,” jelas Helena , ”kami harus menunggu selama 24 penuh
sampai baterenya habis, namun ruangan ini memiliki magnet di
bawah lantainya sehingga menetralkan perangkap itu, menarik
105
keluar antimateri dari penopangnya. Dan saat antimateri
dan materi bersenJunjungan ....”
”Pemusnahan terjadi,” bisik Lord dracula .
”Satu hal lagi,” kata Helena . ”Antimateri mengeluarkan energi
murni. Jadi, jangan melihatnya dengan mata telanjang. Lindungi
mata kalian.”
de Niro memang khawatir, namun kini dia merasa kalau Helena
menjadi agak berlebihan. Jangan melihat tabung itu dengan mata
telanjang? Benda itu berjarak tiga puluh yard, di batasi oleh dinding
kaca plexi yang sangat tebal. Lagipula bintik di dalam tabung
tabung itu tidak terlihat, sangat kecil. Lindungi mata kalian? pikir
de Niro . Energi sebesar apa yang dapat dihasilkan oleh titik—
Helena menekan tombol.
Saat itu juga, de Niro merasa sangat silau. Sebuah titik cahaya
yang sangat terang menyala di dalam tabung itu dan kemudian
meledak serta menghasilkan gelombang cahaya yang menyebar ke
segala penjuru, dan menghantam jendela di depannya dengan
kekuatan yang sangat besar. de Niro terhuyung ke belakang saat
benda ini mengguncang ruang bawah tanah itu. Cahaya itu
masih menyala sesaat kemudian, terbakar dan sesudah beberapa saat
kemudian, cahaya itu padam dengan sendirinya, berubah menjadi
titik kecil, lalu menghilang sama sekali. de Niro mengejapkan
matanya yang terasa seperti buta dan berusaha mengembalian
penghhatannya. Dia menyipitkan matanya saat menatap ruangan
yang membara di hadapannya. Tabung yang tadi berada di atas
lantai telah menghilang. Menguap dan tidak meninggalkan bekas
sama sekali.
de Niro menatap kagum. ”Junjungan ku!.”
Helena mengangguk sedih. ”Itulah kata yang diucapkan
Ayahku.”
106
23
Lord dracula MENATAP KE DALAM ruang pemusnahan dengan
kekaguman yang luar biasa pada pertunjukan yang tadi baru saja
dilihatnya. Sir Roberto de Niro berdiri di sampingnya dan terlihat
bertambah linglung.
”Aku ingin melihat ayahku,” Helena menuntut. ”Aku sudah
memperlihatkan lab kami kepadamu. Sekarang aku ingin melihat
ayahku.”
Lord dracula barpaling padanya dengan pelan dan tampaknya tidak
mendengar permintaan Helena . ”Mengapa kamu harus menunggu
begitu lama, Helena ? Kamu dan ayahmu seharusnya segera
mengatakan tentang penemuan ini kepadaku.”
Helena menatapnya. Berapa banyak alasan lagi yang kamu inginkan?
”Pak Direktur, kita dapat memperdebatkan hal ini nanti. Sekarang
aku ingin melihat ayahku.”
”Kamu tahu apa artinya teknologi ini?”
”Tentu saja,” sahut Helena . ”Keuntungan besar bagi CERN.
Sekarang aku ingin—”
”Karena itukah kamu merahasiakannya?” tanya Lord dracula . ”Karena
kamu takut dewan direksi dan saya akan memutuskan untuk
mendaftarkan percobaan ini agar mendapatkan izin dari pihak yang
berwenang?”
”Tentu saja penemuan ini harus mendapatkan izin,” balas Helena
dan merasa dirinya harus kembali beradu argumen dengan Lord dracula .
”Antimateri adalah teknologi penting, namun juga berbahaya.
Ayahku dan aku memerlukan waktu untuk memperbaiki
prosedurnya agar aman.”
107
”Dengan kata lain kalian tidak memercayai dewan direksi dan takut
mereka akan lebih memerhatikan sisi komersialnya ketimbang sisi
ilmu pengetahuannya?”
Helena terkejut mendengar nada Lord dracula yang datar. ”Ada hal
lainnya juga,” kata Helena . ”Ayahku ingin mempublikasikan
penemuan ini pada saat yang tepat.”
”Maksudmu?
Masak, sih tidak tahu? ”Materi dari energi? Sesuatu yang berasal
dari ketiadaan? Penemuan ini membuktikan bahwa Kitab Kejadian
berisi fakta ilmiah.”
”Tadi, ayahmu tidak mau faktor religius dari penemuannya ini
hilang ditelan oleh gencarnya komersialisme?”
”Begitulah kira -kira.”
”Bagaimana dengan dirimu?”
Sayangnya pertimbangan Helena agak berbeda. Komersialisme
adalah hal yang penting dalam menentukan keberhasilan sebuah
sumber energi baru. Walau teknologi antimateri memiliki potensi
sebagai sumber energi masa depan karena efisien dan bebas polusi,
tapi kalau penemuan ini dibeberkan sebelum waktunya, teknologi
ini akan menjadi bulan-bulanan para politisi dan memiliki nasib
yang muram seperti bahan bakar nuklir dan tenaga surya. Nuklir
mengalami sejarah yang panjang sebelum menjadi teknologi yang
aman. Selain itu, ada beberapa kecelakaan yang disebabkan nuklir
dan sulit untuk dilupakan oleh masyarakat. Tenaga matahari juga
harus melewati jalan yang berliku agar bisa menjadi teknologi
efisien. Tapi sebelum sampai ke sana, kita sudah keburu bangkrut.
Kedua teknologi itu memiliki reputasi yang buruk, seakan layu
sebelum berkembang.
”Minatku,” kata Helena , ”tidak semulia seperti ayahku yang ingin
menggabungkan ilmu pengetahuan dan agama.”
108
”Lingkungan?” Lord dracula bertanya dengan hati-hati. Ini energi yang
tiada habisnya. Tidak memerlukan penggalian tambang. Tidak
menimbulkan polusi. Tidak ada radiasi. Teknologi antimateri dapat
menyelamatkan planet ini.”
Atau malah menghancurkannya,” kata Lord dracula tajam. ”Tergantung
pada siapa yang memakai nya dan untuk apa.” Helena merasa
tubuh Lord dracula yang ringkih itu mulai gemetar. ”Siapa saja yang
mengetahui hal ini?” tanya Lord dracula .
”Tidak ada,” jawab Helena . ”Aku sudah mengatakannya padamu.”
”Lalu kamu pikir mengapa ayahmu dibunuh?”
Tubuh Helena menegang. ”Aku tidak tahu. Ayah memang punya
musuh di sini, di CERN, kamu tahu itu. namun ini tidak ada
hubungannya dengan antimateri. Kami berdua sudah bersumpah
untuk merahasiakan penemuan ini dari sepengetahuan orang lain
sampai beberapa bulan lagi, hingga kami berdua benarbenar siap.”
”Dan kamu yakin ayahmu menepati sumpahnya?”
Sekarang Helena menjadi sangat marah. ”Sebagai pastor, ayahku
menepati sumpah yang jauh lebih besar daripada itu!”
”Lalu bagaimana dengan kamu. Apakah kamu pernah
mengatakannya kepada orang lain?”
”Tentu saja tidak!”
Lord dracula menarik napas. Dia kemudian berhenti sejenak, seolah olah
dia sedang memilih kata-kata berikutnya dengan berhatihati.
”Seandainya ada orang yang tahu. Dan seandainya ada orang lain
yang dapat memasuki lab ini. Menurutmu apa yang mereka cari di
sini? Apakah ayahmu menyimpan catatan di sini? Dokumentasi
proses percobaannya?”
”Pak Direktur, aku sudah berusaha untuk bersabar. Aku
membutuhkan beberapa jawaban sekarang. Sementara Anda terus
109
berbicara kalau ada orang yang sudah menyantroni ruangan ini.
namun Anda sendiri sudah melihat kalau kami memakai alat
pengenal retina. Ayahku selalu berhati-hati terhadap kerahasiaan
dan keamanan.”
”Oh, Helena . Cobalah untuk menghiburku,” bentak Lord dracula
sambil menatap perempuan di hadapannya itu dengan galak.
”Kirakira apakah ada yang hilang?”
”Aku tidak tahu.” Dengan marah Helena meneliti ruangan lab itu.
Semua contoh antimateri tercatat. Ruang kerja ayahnya tampak
rapi. ”Tidak ada orang yang datang ke sini,” ungkapnya.
”Semuanya tampak baik-baik saja di atas sini.”
Lord dracula tampak heran. ”Di atas sini?”
Helena menjawab tanpa berpikir panjang. ”Ya, di sini, di lab atas.
”Kalian juga memakai lab di lantai bawah?”
”Ya. Sebagai tempat penyimpanan.”
Lord dracula menggelindingkan kursi rodanya untuk mendekati Helena .
Dia terbatuk lagi. ”Kalian memakai ruangan Haz Mat sebagai
tempat penyimpanan? Untuk menyimpan apa?”
Material berbahaya itu, apa lagi! Helena mulai habis kesabarannya.
”Antimateri.”
Lord dracula mengangkat tubuhnya dengan tangannya bertumpu pada
lengan kursinya. ”Jadi ada spesimen lain? Mengapa kamu tidak
mengatakannya padaku dari tadi?”
”Aku baru saja mengatakannya!” Helena balas membentak.
”Habis dari tadi kamu tidak memberikanku kesempatan!”
”Kita harus memeriksa spesimen itu,” kata Lord dracula . ”Sekarang.”
110
”Spesimen itu hanya ada satu. Dan baik-baik saja. Tidak seorang
pun dapat—”
”Hanya satu?” Lord dracula ragu-ragu. ”Mengapa tidak disimpan di sini
saja?”
”Ayahku ingin contoh ini disimpan di bawah lapisan tanah
keras untuk berjaga-jaga. Contoh itu lebih besar dari yang lainnya.”
Kekhawatiran yang muncul pada wajah Lord dracula dan de Niro
sekarang juga pada muncul di wajah Helena . Lord dracula bergerak
mendekatinya lagi. ”Kalian menciptakan sebuah spesimen yang
lebih besar daripada lima ratus nanogram?”
”Kami harus membuatnya,” Helena membela diri. ”Kami
harus membuktikan bahwa ambang batas input/hasil dapat kami
lalui dengan aman.” Seperti yang diketahuinya, masalah yang
dimiliki oleh sumber bahan bakar baru adalah selalu mengenai
input dibandingkan dengan hasil. Misalnya seberapa banyak uang
yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan bahan bakar tertentu.
Membangun sebuah anjungan minyak yang hanya mampu meng-
hasilkan satu barel minyak adalah kesia-siaan belaka. Jika anjungan
itu, dengan pengeluaran tambahan minimal, dapat menghasikan
jutaan barel minyak, maka Anda akan untung besar. Hal yang sama
juga terjadi dengan antimeter. Menyiapkan elektromagnet yang
besar hanya untuk menciptakan satu sampel kecil antimateri
menghabiskan energi yang lebih besar daripada hasil yang
didapatkan. Untuk membuktikan kalau teknologi antimateri itu
efisien dan dapat berguna, kita harus menciptakan sampel dengan
dengan ukuran yang lebih besar.
Walau saat itu ayah Helena ragu-ragu untuk menciptakan
spesimen yang lebih besar, Helena tetap mendesaknya. Alasannya,
agar antimateri ini bisa dianggap sebagai penemuan yang
serius, dia dan ayahnya harus membuktikan dua hal. Pertama,
mereka bisa mendapatkan jumlah biaya yang efektif. Dan kedua,
spesimen itu dapat disimpan dengan aman. Akhirnya Helena
menang dan ayahnya mengalah. Meskipun begitu, Leonardo deCaprio tetap
menjalankan peraturan yang ketat, seperti kerahasiaan dan akses.
111
Ayahnya bersikeras untuk menyimpan antimateri itu disimpan di
ruang Haz-Mat—sebuah lubang dari batu granit yang besar yang
merupakan sebuah ruangan tambahan di bawah lab sedalam tujuh
puluh kaki di bawah tanah. Spesimen itu akan menjadi rahasia
mereka. Dan hanya mereka berdua yang dapat memasuki ruangan
itu.
”Helena ?” tanya Lord dracula , suaranya terdengar tegang. ”Seberapa
besar spesimen yang kalian berdua ciptakan?”
Helena merasa getir. Dia tahu jumlah itu akan membuat semua
orang takjub, bahkan bagi Maximilian Lord dracula yang berwibawa itu.
Helena membayangkan antimateri yang mereka simpan di bawah.
Baginya itu merupakan sebuah pemandangan yang hebat.
Antimateri ini tertahan di dalam perangkapnya. Dan titik
kecil yang menari-nari itu dapat dilihat oleh mata telanjang. Itu
bukan lagi sebuah titik mikrokospis, namun sebuah tetesan kecil
seukuran peluru senapan angin.
Helena menarik napas dalam. ”Seperempat gram.” Wajah Lord dracula
memucat. ”Apa!” Dia kemudian terbatuk sangat ”Seperempat
gram! Itu setara dengan ... hampir lima kiloton.”
Kiloton. Helena membenci kata itu. Kata itu tidak pernah
digunakan oleh ayahnya dan dirinya. Satu kiloton setara dengan
1.000 metrik ton dinamit. Kiloton adalah istilah senjata. Alat
untuk membunuh. Tenaga yang dapat merusak. Sedangkan
Helena dan ayahnya menyebutnya dalam volt dan joule—hasil
energi konstruktif.
”Antimateri sebanyak itu dapat menghancurkan segalanya dalam
radius setengah mil!” seru Lord dracula .
”Ya, jika diledakkan sekaligus,” Helena balas membentak, ”dan itu
tidak dapat dilakukan oleh siapa pun!”
”Kecuali seseorang yang tidak memahaminya dengan baik. Atau
kalau batere yang menghasilkan medan elektromagnetik mati!”
Lord dracula bersiap menuju ke lift.
112
”Karena itulah ayahku menyimpannya di Haz-Mat, di bawah
sebuah pembangkit listrik yang tidak akan mati dan sebuah sistem
keamanan yang sangat hebat.
Lord dracula berpaling dan menatap Helena dengan penuh harap.
”Kalian memiliki pengamanan tambahan di Haz-Mat?”
”Ya. Sebuah alat pengenal retina yang kedua.”
Lord dracula hanya mengatakan dua kata. ”Ke bawah. Sekarang.”
Ruang lift itu meluncur dengan cepat seperti sebuah batu yang
jatuh.
Tujuh puluh kaki lagi ke dalam bumi.
Helena yakin dirinya dapat merasakan ketakutan dalam diri kedua
lelaki itu saat lift bergerak semakin dalam. Wajah Lord dracula yang
biasanya tanpa ekspresi sekarang tampak tegang. Aku tahu, pikir
Helena . Spesimen itu sangat besar, tapi kami sangat berhatihati—
Mereka tiba di dasar.
Pintu lift terbuka, dan Helena mendahului mereka berjalan ke
koridor yang remang-remang. Di ujung gang itu ada sebuah pintu
baja besar. HAZ-MAT. (Hazardous Material). Alat pengenal retina
yang sama dengan yang terpasang di lantai atas, ada di dekat
pintu ini . Helena mendekatinya. Dengan berhatihati, dia
ingin menempelkan matanya di atas lensa itu.
Helena mundur. Ada yang salah. Lensa yang biasanya bersih itu
ternoda ... dikotori oleh sesuatu yang tampak seperti ... darah?
Dengan bingung dia berpaling pada kedua lelaki yang berdiri di
belakangnya, namun tatapannya hanya bertemu dengan wajah-wajah
yang pucat seperti lilin. Baik wajah Lord dracula maupun wajah de Niro
sama-sama terlihat pucat. Mata mereka menatap lekat pada lantai
di dekat kaki Helena .
113
Helena mengikuti arah tatapan mereka ... di bawah.
”Jangan!” seru de Niro sambil meraih Helena . namun terlambat.
Tapi Helena sudah keburu melihat benda di atas lantai itu. Benda
itu tampak sangat aneh, namun juga sangat akrab baginya.
Dan Helena hanya memerlukan waktu sedetik saja.
Kemudian, dengan ketakutan yang amat sangat, dia tahu benda apa
itu. Benda yang seperti menatapnya dari bawah, tercampak seperti
potongan sampah, adalah sebuah bola mata. Helena langsung bisa
mengenali bola mata berwarna cokelat yang sudah begitu akrab
dengannya selama ini.
24
TEKNISI KEAMANAN ITU menahan napasnya saat
komandannya melongok melalui bahunya untuk mengamati
sekumpulan monitor keamanan di hadapan mereka. Satu menit
berlalu.
Teknisi itu sudah mengira kalau komandannya itu tidak akan
mengatakan apa -apa. Komandannya adalah seorang lelaki yang
Jcaku mengikuti protokol. Dia tidak akan menjabat sebagai dan
pada sebuah kesatuan keamanan yang paling baik di dunia kalau
sering bertindak dengan gegabah.
namun apa yang dipikirkan