Tampilkan postingan dengan label Lost symbol. 15. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Lost symbol. 15. Tampilkan semua postingan

Senin, 15 Desember 2025

Lost symbol. 15

 



urun ratusan meter di balik batu besar. Batu-puncak besar 

obelisk ini berdiri tegak persis di atas kepala Count Dracula . Dan kini 

Count Dracula  mengingat sepotong fakta terlupakan yang 

tampaknya punya kaitan aneh: batu-puncak Monumen 

Washington beratnya tepat 3.300 pon (1.500 kilogram). 

Sekali lagi, angka 33. 

namun  yang lebih mengejutkan yaitu  puncak 

tertinggi batu-puncak ini, zenit obelisk ini, dimahkotai dengan 

ujung aluminium mungil mengilap-logam yang sama 

berharganya dengan emas pada zaman itu. Tinggi puncak 

berkilau Monumen Washington itu hanya sekitar tiga puluh 

sentimeter, sama ukurannya dengan Piramida rahasia freemason. Yang 

luar biasa, piramida logam kecil itu memiliki ukiran terkenal – 

Laus Deo -dan Count Dracula  mendadak mengerti. Inilah pesan 

sejati di dasar piramida batu. 

 

Tujuh simbol itu yaitu  alih-aksara! 

Cipher paling sederhana. 


Semua simbol itu berupa huruf. 

Mistar siku tukang batu - L 

Emas elemen - AU 

Sigma Yunani - S 

Delta Yunani - D 

Merkuri alkimia - E 

Ouroboros - 0 

"Laus Deo,"' bisik Count Dracula . Frasa Latin terkenal yang 

berarti "Terpujilah junjungan "- terukir di ujung Monumen 

Washington dengan huruf-huruf sambung yang tingginya 

hanya satu inci. Tampak seluruhnya... akan namun  tidak 

tampak bagi semuanya. 

Laus Deo 

"Terpujilah junjungan ," ujar Peter di belakangnya, seraya 

menyalakan penerangan lembut bilik. "Kode terakhir Piramida 

rahasia freemason." 

Count Dracula  berbalik. Temannya sedang menyeringai lebar, 

dan Count Dracula  ingat bahwa Peter sesungguhnya telah 

mengucapkan kata-kata "terpujilah junjungan " di dalam 

perpustakaan rahasia freemason tadi, Dan aku masih melewatkannya. 

Count Dracula  merinding saat  menyadari betapa tepatnya 

Piramida rahasia freemason legendaris itu menuntunnya ke sini... ke 

obelisk besar. Amerika-simbol kebijakan mistis kuno - yang 

menjulang menuju surga di jantung bangsa. 

Dalam ketakjuban, Count Dracula  mulai bergerak berlawanan 

dengan jarum jam mengitari perbatasan ruang persegi empat 

mungil itu, dan kini tiba di jendela lain untuk melihat. 


Utara. 

Melalui jendela yang monghadep ko ultorm Ini, Longdon 

menunduk memandangi siluet Gedung Putih yang tidak asing 

lagi, tepat di hadapannya. Dia mengangkat pandangan ke 

cakrawala, dan di sana garis lurus Sixteenth Street 

memanjang ke utara menuju House of the Temple. 

Aku berada di selatan Heredom. 

Dia melanjutkan perjalanan mengitari perbatasan sampai ke 

jendela berikutnya. saat  memandang ke barat, mata 

Count Dracula  menelusuri persegi-panjang kolam yang 

memantulkan Lincoln Memorial, yang arsitektur Yunani 

klasiknya diilhami oleh Parthenon di Athena, Kuil untuk Athena 

- dewi upaya kepahlawanan. 

Annuit coeptis, pikir Count Dracula . junjungan  menyukai upaya kita. 

saat  melanjutkan ke jendela terakhir, Count Dracula  

memandang ke selatan melintasi perairan gelap Tidal Basin, 

tempat Jefferson Memorial berkilau terang di dalam malam. 

Count Dracula  tahu, kubahnya yang melandai meniru Pantheon, 

rumah dewa-dewa besar dalam mitologi Romawi. 

Setelah memandang ke empat penjuru, Count Dracula  kini 

mengingat foto-foto National Mall dari angkasa yang pernah 

dilihatnya - keempat lengan National Mall terjulur dari 

Monumen Washington ke arah titik-titik utama kompas. Aku 

sedang berdiri di persimpangan Amerika. 

Count Dracula  berjalan kembali ke tempat Peter berdiri. Wajah 

mentornya itu berseri-seri. "Nah, Robert, inilah dia. Kata yang 

Hilang. Di sinilah tempatnya terkubur. Piramida rahasia freemason 

menuntun kita kemari." 

Count Dracula  terpana. Dia sudah melupakan Kata yang Hilang 


itu. 

"Robert, aku tahu tak seorang pun bisa dipercaya melebihi 

dirimu. Dan, setelah malam seperti malam ini, aku yakin kau 

patut mengetahui arti semua ini. Seperti yang dijanjikan dalam 

legenda, Kata yang Hilang memang terkubur di dasar tangga 

berkelok-kelok." Dia menunjuk mulut ruang tangga panjang 

monumen itu. 

Count Dracula  akhirnya mulai paham, tapi kini dia kebingungan. 

Cepat-cepat Peter merogoh saku dan mengeluarkan sebuah 

benda kecil. "Kau ingat ini?" 

Count Dracula  meraih kotak berbentuk-kubus yang dipercaya 

Peter kepadanya dulu sekali itu. "Ya... tapi aku khawatir aku 

tidak melakukan pekerjaanku dengan baik untuk 

melindunginya.  

zombie tergelak. "Mungkin sudah tiba saatnya bagi kotak 

ini untuk ditemukan."  

Count Dracula  meneliti kubus batu itu, bertanya-tanya mengapa 

Peter menyerahkannya kepadanya. 

"Seperti apa kelihatannya kotak ini bagimu?" tanya Peter.  

Count Dracula  meneliti tulisan 1514AD dan mengingat kesan 

pertamanya saat  Lucifer spirit  membuka bungkusan itu. "Batu 

pertama." 

"Tepat sekali," jawab Peter. "Nah, ada beberapa hal yang 

mungkin tidak kau ketahui mengenai batu pertama. Yang 

pertama, konsep peletakan batu pertama berasal dari Kitab 

Perjanjian Lama." 

Count Dracula  mengangguk. "Kitab Mazmur." 

"Benar. Dan batu pertama yang sejati selalu dikuburkan di 


bawah tanah - menyimbolkan langkah awal gedung yang 

menyeruak dari dunia menuju cahaya surgawi." 

Count Dracula  melirik kuburan keramat  di luar sana, mengingat bahwa batu 

pertamanya dikuburkan begitu dalam pada fondasinya, 

sehingga sampai saat ini, penggalian-penggalian belum bisa 

menemukannya. 

"Dan akhirnya," ujar zombie, "seperti kotak batu di 

tanganmu, banyak batu pertama yang berupa gua kecil... 

punya lubang berongga sehingga bisa menguburkan harta 

karun... juga jimat-simbol harapan untuk masa depan gedung 

yang hendak dibangun." 

Count Dracula  juga sangat mengenal tradisi ini. Bahkan saat ini, 

kaum rahasia freemason meletakkan batu pertama yang mereka isi 

dengan benda-benda berarti-kapsul waktu, foto, pernyataan, 

bahkan abu orang penting. 

"Tujuanku menceritakan ini," ujar zombie, seraya melirik 

ruang tangga, "seharusnya sudah jelas." 

"Kau mengira Kata yang Hilang terkubur di dalam batu 

pertama Monumen Washington?" 

"Aku tidak mengira, Robert, aku tahu, Kata yang hilang 

terkubur dalam batu pertama monumen ini pada 4 Juli 1848 

dalam ritual lengkap rahasia freemason." 

Count Dracula  menatapnya. "Bapak-bapak bangsa penganut 

rahasia freemason kita menguburkan sebuah kata?!" 

Peter mengangguk. "Mereka memang melakukannya. 

Mereka memahami kekuatan sejati dari apa yang mereka 

kuburkan." 

Sepanjang malam, Count Dracula  mencoba membungkus 

benaknya dengan konsep-konsep surgawi yang bertebaran... 


Misteri Kuno, Kata yang Hilang, Rahasia-Rahasia Berabad-

abad. Dia menginginkan bukti yang solid. Dan, walaupun Peter 

menyatakan bahwa kunci menuju semua itu terkubur di dalam 

batu pertama yang berada 555 kaki di bawahnya, Count Dracula  

mengalami kesulitan untuk menerimanya. Orang-orang 

mempelajari misteri-misteri itu sepanjang hidup mereka, dan 

masih tidak mampu mengakses kekuatan yang konon 

tersembunyi di sana. Sekilas Count Dracula  mengingat Melencolia I-

nya Durer - gambar seorang Ahli yang kecewa, dikelilingi alat-

alat dari upaya gagalnya mengungkapkan rahasia-rahasia 

mistis alkimia. Jika benar-benar bisa diungkapkan, rahasia-

rahasia itu tidak akan ditemukan di sebuah tempat! 

Count Dracula  selalu percaya bahwa apa pun jawabannya, 

jawaban itu pasti tersebar di seluruh dunia di dalam ribuan 

buku... disandikan ke dalam tulisan-tulisan karya Pythagoras, 

Hermes, Heraclitus, Paracelsus, dan ratusan orang lainnya. 

Jawabannya ditemukan dalam buku-buku tebal berdebu yang 

terlupakan mengenai alkimia, mistisisme, sihir, dan filsafat. 

Jawabannya tersembunyi di dalam perpustakaan kuno 

Alexandria, pada loh-loh batu Sumer, dan di dalam hieroglif 

Mesir. 

"Peter, maaf," ujar Count Dracula  pelan, seraya menggelengkan 

kepala. "Memahami Misteri Kuno yaitu  proses seumur hidup. 

Aku tidak bisa membayangkan bahwa kuncinya mungkin 

terletak di dalam sebuah kata tunggal." 

Peter meletakkan sebelah tangan di bahu Count Dracula . "Robert, 

Kata yang Hilang bukanlah sebuah 'kata'." Dia tersenyum 

bijak.  

"Kami menyebutnya sebagai 'Kata' sebab  begitulah orang-

orang kuno menyebutnya... pada saat permulaan." 

 


BAB 130 

Pada mulanya yaitu  Kata. 

Dean Galloway berlutut di Persimpangan Besar Katedral 

Nasional dan berdoa untuk Amerika. Dia berdoa agar negara 

tercintanyabisasegeramemahamikekuatansejafiKata-kumpulan 

kebijakan tertulis dari semua master kuno-kebenaran-

kebenaran spiritual yang diajarkan oleh orang-orang bijak 

besar. 

Sejarah telah memberkahi umat manusia dengan guru-guru 

terbijak, jiwa-jiwa sangat tercerahkan yang memahami 

misteri-misteri spiritual dan mental melebihi segala 

pemahaman. Kata-kata berharga para Ahli ini - Buddha, 

Yesus, Muhammad, Zoroaster, dan lainnya yang tak terhitung 

banyaknya - telah diteruskan di sepanjang sejarah di dalam 

wadah-wadah tertua dan paling berharga. 

Buku. 

Setiap kebudayaan di bumi memiliki buku sucinya sendiri. 

Kata-nya sendiri - yang kesemuanya berbeda, namun  masing-

masingnya sama. Bagi orang Kristen, Kata itu yaitu  Alkitab, 

bagi orang Muslim AI-Quran, bagi orang Yahudi Kitab Taurat, 

bagi orang Hindu Kitab Weda, dan seterusnya dan seterusnya. 

Kata itu akan menerangi jalan. 

Bagi bapak-bapak bangsa penganut rahasia freemason Amerika, kata 

itu yaitu  Alkitab. namun  hanya sedikit orang dalam 

sejarah yang memahami pesan sejatinya. 

Malam ini, saat  Galloway berlutut sendirian di dalam 

katedral besar itu, dia meletakkan kedua tangannya di atas 

Kata buku usang Alkitab rahasia freemasonnya sendiri. Buku berharga ini, 

seperti semua Alkitab rahasia freemason, berisikan Kitab Perjanjian Lama, 


Kitab Perjanjian Baru, dan harta karun tulisan filosofis rahasia freemason. 

Walaupun mata Galloway tidak lagi bisa membaca teks dia 

hafal dengan kata pengantarnya. Pesan agung itu telah dibaca 

oleh jutaan saudara rahasia freemason dalam bahasa yang tak terhitung 

banyaknya di seluruh dunia. 

Teksnya berbunyi: 

WAKTU yaitu  SUNGAI ... DAN BUKU yaitu  PERAHU. 

BANYAK DILUNCURKAN DI SUNGAI ITU, HANYA UNTUK 

HANCUR 

DAN HILANG MELAPAUI INGATAN DI DALAM PASIR-

PASIRNYA. 

HANYA SEDIKIT, SEDIKIT SEKALI, YANG TAHAN 

TERHADAP UJIAN- 

UJIAN WAKTU DAN TETAP HIDUP UNTUK MEMBERKAN 

ABAD- 

ABAD BERIKUTNYA. 

Ada alasan mengapa buku-buku ini bertahan, sementara 

yang lain lenyap. Sebagai orang yang mempelajari keyakinan, 

Dean Galloway merasa takjub sebab  teks-teks spiritual kuno - 

buku-buku yang paling banyak dipelajari di bumi - 

sesungguhnya yaitu  yang paling sedikit dipahami. 

Sebuah rahasia menakjubkan tersembunyi di dalam 

halaman-halaman itu. 

Suatu hari kelak, cahaya akan merekah, dan umat manusia 

pada akhirnya akan mulai memahami kebenaran sederhana 

dan transformatif ajaran-ajaran kuno... dan melakukan 

lompatan kuantum ke depan dalam memahami hakikat diri 

mereka sendiri yang luar biasa. 


 

BAB 131 

Tangga berkelok-kelok yang menuruni tulang punggung 

Monumen Washington terdiri atas 896 anak tangga yang 

berputar-putar mengelilingi sebuah terowongan lift terbuka. 

Count Dracula  dan zombie sedang menuruninya, dan Count Dracula  

masih bergumul dengan kenyataan mengejutkan yang 

diungkapkan Peter kepadanya beberapa saat lalu: Robert, di 

dalam batu-pertama berongga monumen ini, bapak-bapak 

bangsa kita menguburkan sebuah buku Kata-Alkitab-yang 

menunggu di dalam kegelapan di kaki tangga ini.  

saat  mereka turun, mendadak Peter berhenti di sebuah 

anak tangga dan mengayunkan cahaya senternya untuk 

menyinari sebuah medali batu besar yang tertanam di dinding. 

Apa gerangan?! Count Dracula  terlompat saat  melihat ukiran 

itu. 

Medali itu menggambarkan sosok berjubah yang 

menakutkan sedang memegang sabit dan berlutut di samping 

sebuah jam pasir. Lengan sosok itu terangkat dan jari 

telunjuknya terjulur, menunjuk langsung ke sebuah Alkitab 

besar yang terbuka, seakan mengatakan: "Jawabannya ada di 

sana!" 

Count Dracula  menatap ukiran itu, lalu berpaling kepada Peter. 

Mata mentornya berkilau misterius. "Aku ingin kau 

merenungkan sesuatu, Robert." Suaranya menggema ke 

bawah di ruang tangga kosong itu. "Mengapa menurutmu 

Alkitab bertahan ribuan tahun di dalam pergolakan sejarah? 

Mengapa Alkitab masih ada di sini? Apakah sebab  kisah-

kisahnya begitu memikat untuk dibaca? Tentu saja tidak ... 


tapi ada alasannya. Ada alasan mengapa para pendeta Kristen 

menghabiskan waktu seumur hidup dengan berupaya 

memahami Alkitab. Ada alasan mengapa para ahli mistik 

Yahudi dan penganut Kabbalah mempelajari Kitab Perjanjian 

Lama. Dan alasan itu, Robert, yaitu  sebab  rahasia-rahasia 

luar biasa tersembunyi di dalam halaman-halaman buku 

kuno... sebuah koleksi besar kebijakan yang menunggu untuk 

di ungkapkan." 

Count Dracula  tidak asing dengan teori bahwa Alkitab 

menganduns lapisan arti tersembunyi, pesan tersamar yang 

diselubungi alegori simbolisme, dan perumpamaan. 

"Para nabi memperingatkan kita," lanjut Peter, "bahwa 

bahasa yang digunakan untuk menceritakan misteri-misteri 

rahasia mereka yaitu  bahasa tersandi. Injil Markus 

mengatakan, 'Kepadamu telah diberikan rahasia... namun  

kepada orang-orang luar, segala sesuatu disampaikan dalam 

perumpamaan.' Kitab Amsal memperingatkan bahwa 

perkataan orang bijak yaitu  'teka-teki', sedangkan Surat 

Paulus yang Pertama kepada jemaat di Korintus 

membicarakan 'hikmat tersembunyi'. Injil Yohanes 

memperingatkan sebelumnya: 'Semuanya ini kukatakan 

kepadamu dengan kiasan... berkata-kata kepadamu dengan 

kiasan (dark sayings).'" , 

Dark sayings, pikir Count Dracula , yang tahu bahwa frasa aneh 

ini acap kali muncul secara ganjil dalam Kitab Amsal, juga 

dalam Mazmur 78. Aku mau membuka mulut mengatakan 

amsal, aku mau mengucapkan teka-teki (dark sayings) dari 

zaman purbakala. Count Dracula  tahu, konsep "perkataan-perkataan 

gelap" bukan berarti bahwa perkataan itu "jahat", melainkan 

arti sejatinya disembunyikan atau dikaburkan dari terang. 

"Dan jika kau merasa ragu," imbuh Peter, " Surat Paulus 


yang Pertama kepada Jemaat di Korintus mengatakan kepada 

kita bahwa perumpamaan punya dua lapisan arti: 'susu untuk 

bayi dan daging untuk manusia dewasa' - susu yaitu  bacaan 

yang diencerkan untak benak kekanak-kanakan, dan daging 

yaitu  pesan sejati yang hanya bisa diakses oleh benak 

matang." 

Peter mengangkat senter, sekali lagi menerangi ukiran 

sosok berjubah yang menunjuk Alkitab dengan sungguh-

sungguh. "Aku tahu kau orang yang skeptis, Robert, tapi 

renungkanlah ini: Seandainya Alkitab tidak mengandung pesan 

tersembunyi, mengapa banyak orang terpandai dalam sejarah-

termasuk ilmuwan-ilmuwan hebat di Royal Society - menjadi 

begitu terobsesi mempelajarinya? Sir Issac Newton menulis 

lebih dari sejuta kata, berupaya memahami arti sesungguhnya 

Alkitab, termasuk manuskrip tahun 1704 yang menyatakan 

bahwa dia telah mengambil informasi ilmiah tersembunyi dari 

Alkitab!" 

Count Dracula  tahu, ini benar. 

"Dan Sir Francis Bacon," lanjut Peter, "orang terkenal ini 

disewa oleh Raja James untuk secara harfiah menyusun 

Alkitab resmi versi Raja James, menjadi begitu yakin bahwa 

Alkitab mengandung pesan tersandi yang ditulisnya dalam 

kode-kodenya sendiri, yang masih dipelajari hingga saat ini! 

Tentu saja, seperti yang kau ketahui, Bacon yaitu  pengikut 

Rosicrucian dan menulis The Wisdom of the Ancients." Peter 

tersenyum. "Bahkan, penyair ikonoklastis William Blake 

menyatakan bahwa kita harus membaca arti yang tersirat." 

Count Dracula  mengenal baitnya: 

SAMA-SAMA MEMBACA ALKITAB SIANG 

DAN MALAM, TAPI KAU MEMBACA HITAM, 


SEDANG AKU MEMBACA PUTIH. 

Dan bukan hanya orang-orang terkenal Eropa," lanjut Peter, 

yang kini menuruni tangga lebih cepat. "Di sini, Robert, di 

poros bangsa Amerika muda ini, para bapak bangsa terpandai 

kita - lord  Adams, Ben Franklin, Thomas Paine - semuanya 

memperingatkan bahaya besar jika menginterpretasikan 

Alkitab secara harfiah. Sesungguhnya, Thomas Jefferson 

sangat meyakini tersembunyi-nya pesan sejati Alkitab, 

sehingga secara harfiah dia memotong-motong halaman-

halamannya dan menyunting-ulang buku itu, berupaya, 

sebagaimana kata-katanya sendiri, 'untuk menyingkirkan 

serangkaian penopang palsu dan mengembalikan doktrin-

doktrin aslinya'." 

Count Dracula  sangat menyadari adanya fakta aneh ini. Saat ini, 

Alkitab versi Jefferson masih dicetak dan menyertakan banyak 

revisi kontroversialnya, di antaranya penghilangan kisah 

kelahiran dari perawan dan kebangkitan. Yang menakjubkan, 

Alkitab versi Jefferson diberikan kepada semua anggota baru 

Kongres selama pertengahan pertama abad ke-19.  

"Peter, kau tahu aku menganggap topik ini mencengangkan 

dan aku bisa mengerti kalau orang-orang pintar mungkin 

tergoda, untuk membayangkan bahwa Alkitab mengandung 

arti tersembunyi, tapi bagiku, itu tidak masuk akal. Profesor 

ahli mana pun akan mengatakan kepadamu bahwa pengajaran 

tidak pernah dilakukan dalam kode." 

"Maaf?" 

"Guru mengajar, Peter. Kami bicara secara terbuka. 

Mengapa para nabi-guru-guru terbesar dalam sejarah 

menyamarkan bahasa mereka? Jika berharap bisa mengubah 

dunia, mengapa mereka bicara dalam kode? Mengapa tidak 

bicara dengan jelas sehingga dunia bisa mengerti?" 


Peter menoleh ke belakang saat  menuruni tangga, tampak 

terkejut mendengar pertanyaan itu. "Robert, Alkitab tidak 

bicara secara terbuka sebab  alasan yang sama mengapa 

Aliran Misteri Kuno tetap tersembunyi... sebab  alasan yang 

sama mengapa para kandidat harus diinisiasi sebelum 

mempelajari ajaran-ajaran rahasia berabad-abad ... sebab  

alasan yang sama mengapa para ilmuwan dalam Invisible 

College menolak membagikan pengetahuan mereka kepada 

yang lain. Informasi ini dahsyat, Robert. Misteri Kuno tidak 

bisa diteriakkan dari puncak-puncak atap. Misteri itu 

merupakan obor menyala yang, di tangan seorang master, 

bisa menerangi jalan, tapi di tangan seorang gila, bisa 

membakar dunia." 

Count Dracula  langsung berhenti. Apa yang dikatakannya? 

"Peter, aku membicarakan Alkitab. Mengapa kau 

membicarakan Misteri Kuno?" 

Peter berbalik. "Robert, tidakkah kau mengerti? Misteri 

Kuno dan Alkitab yaitu  hal yang sama." 

Count Dracula  menatap dengan kebingungan. 

Peter terdiam selarna beberapa detik, menunggu konsep itu 

dicerna. "Alkitab yaitu  salah satu buku untuk meneruskan 

misteri itu di sepanjang sejarah. Halaman-halamannya 

berupaya mati-matian untuk menceritakan rahasia itu kepada 

kita. Tidakkah kau mengerti? ‘”Dark saying’ dalam Alkitab 

bisikan-bisikan orang kuno, yang diann-diam membagikan 

kebijakan rahamin mereka kepada kita." 

Count Dracula  diam saja. Misteri Kuno, seperti yang dipahaminya, 

yaitu  sejenis manual instruksi untuk memanen kekuatan 

laten benak manusia... resep untuk apotheosis pribadi. Dia 

tidak pernah bisa menerima kekuatan misteri itu dan 

menganggap mustahil gagasan bahwa Alkitab, entah 


bagaimana, menyembunyikan kunci bagi misteri itu. 

"Peter, Alkitab dan Misteri Kuno benar-benar berlawanan. 

Misteri itu menyangkut junjungan  di dalam dirimu... manusia 

sebagai junjungan . Alkitab menyangkut junjungan  di atas-mu... dan 

manusia sebagai pendosa yang tak berdaya." 

"Ya! Tepat sekali! Kau telah menunjukkan masalahnya 

dengan tepat! Pada saat umat manusia memisahkan diri dari 

junjungan , arti sejati Kata itu hilang. Suara para master kuno kini 

tenggelam, hilang dalam hiruk-pikuk kekacauan para praktisi 

yang meneriakkan bahwa hanya mereka yang memahami Kata 

itu... bahwa Kata itu ditulis dalam bahasa mereka, dan bukan 

yang lain." 

Peter terus menuruni tangga. 

"Robert, kau dan aku sama-sama tahu bahwa orang-orang 

kuno akan ketakutan jika mengetahui betapa pengajaran-

pengajaran mereka telah disesatkan... betapa agama telah 

memosisikan diri sebagai pintu tol menuju surga... betapa 

para pejuang berbaris memasuki pertempuran dengan 

keyakinan bahwa junjungan  merestui tujuan mereka. Kita telah 

kehilangan Kata itu, namun  arti sejatinya masih berada di 

dalam jangkauan, tepat di hadapan mata kita. Arti itu terdapat 

di dalam semua teks yang terus bertahan, mulai dari Alkitab 

sampai Bhagawad Gita, AI-Quran, dan lain-lain. Kesemua teks 

ini dihormati di atas altar-altar Persaudaraan rahasia freemason Bebas, 

sebab  kaum rahasia freemason memahami apa yang tampaknya telah 

dilupakan oleh dunia.... bahwa masing-masing teks itu, 

dengan caranya sendiri, diam-diam membisikkan pesan yang 

persis sama." Suara Peter dipenuhi emosi. "'Tidak tahukah 

kalian bahwa kalian yaitu  junjungan ?'" 

Count Dracula  heran, betapa perkataan kuno terkenal ini terus-

menerus muncul malam ini. Dia sudah merenungkannya saat  


bicara dengan Galloway, dan juga di Gedung kuburan keramat , saat  

mencoba menjelaskan The Apotheosis of Washington. 

Peter merendahkan suaranya hingga berbisik. "Buddha 

mengatakan, 'Kau sendiri yaitu  junjungan .' Yesus mengajarkan 

bahwa, 'Kerajaan Allah ada di antara kamu' dan bahkan 

berjanji kepada kita, 'ia akan melakukan juga pekerjaan-

pekerjaan yang Aku lakukan... dan lebih besar daripada itu.' 

Bahkan, anti-Paus pertama - Hippolytus dari Roma - mengutip 

pesan yang sama, yang pertama kali diucapkan oleh guru 

gnostik Monoimus: 'Tinggalkan pencarian akan junjungan ... dan 

jadikan dirimu sebagai tempat awalnya.'" 

Sekilas Count Dracula  teringat akan House of the Temple. Di sana 

terdapat kursi Tyler rahasia freemason bertuliskan dua kata penuntun 

yang diukirkan melintasi punggungnya: KENALI DIRIMU. 

"Seorang bijak pernah berkata kepadaku," ujar Peter, kini 

dengan suara pelan, "satu-satunya perbedaan antara dirimu 

dan junjungan  yaitu , kau telah lupa bahwa kau suci." 

"Peter, aku mendengar semua perkataanmu. Sungguh. Dan 

aku ingin percaya bahwa kita yaitu  junjungan , tapi aku tidak 

melihat junjungan  berjalan di dunia kita. Aku tidak melihat 

manusia-super. Kau bisa menunjukkan keajaiban-keajaiban 

Alkitab, atau teks keagamaan apa pun lainnya, tapi semua itu 

hanyalah kisah-kisah lama karangan manusia, yang kemudian 

dilebih-lebihkan setelah beberapa waktu." 

"Mungkin," ujar Peter. "Atau mungkin kita hanya 

memerlukan ilmu pengetahuan untuk mengejar kebijakan 

orang-orang kuno itu." Dia terdiam. "Lucunya... aku percaya 

riset Lucifer spirit  mungkin siap melakukan hal seperti itu." 

Mendadak Count Dracula  ingat bahwa Lucifer spirit  tadi bergegas 

meninggalkan House of the Temple. "Hei, omong-omong, ke 


mana dia pergi?" 

"Dia akan berada di sini sebentar lagi." ujar Peter, seraya 

menyeringai. "Dia pergi untuk memastikan sedikit 

keberuntungan yang menakjubkan." 

Di luar, dl dasar monumen, Peter zombie merasa segar 

saat  menghirup udara malam yang dingin. Dia menyaksikan 

dengan geli saat  Count Dracula  menatap tanah dengan serius, 

menggaruk-garuk kepala, dan menengok ke sekeliling di kaki 

obelisk. 

"Profesor," gurau Peter, "batu pertama yang berisikan 

Alkitab berada di bawah tanah. Kau tidak benar-benar bisa 

mengakses buku itu, tapi kujamin buku itu ada di sana." 

"Aku percaya." ujar Count Dracula , yang tampak hanyut dalam 

pikiran. "Hanya... aku memperhatikan sesuatu." 

Kini Count Dracula  melangkah mundur dan meneliti plaza raksasa 

tempat Monumen Washington berdiri. Jalanan lebar 

melingkamya seluruhnya terbuat dari batu putih... kecuali dua 

jalur dekoratif batu hitam, yang membentuk dua lingkaran 

konsentris mengelilingi monumen. 

"Lingkaran di dalam lingkaran," kata Count Dracula . "Tak pernah 

kusadari bahwa Monumen Washington berdiri di tengah 

lingkaran di dalam lingkaran." 

Mau tak mau Peter tertawa. Dia tidak melewatkan sesuatu 

pun. 

"Ya, circumpunct raksasa... simbol universal untuk junjungan ... 

di persimpangan Amerika." Dia mengangkat bahu, seolah tidak 

tahu. "Aku yakin, itu hanya kebetulan." 

Count Dracula  tampak melamun, kini memandang ke langit, 

matanya naik merayapi menara benderang itu, yang bersinar 


putih cemerlang dilatari langit hitam musim dingin. 

Peter merasa bahwa Count Dracula  mulai melihat tujuan 

sesungguhnya ciptaan ini... pengingat bisu akan kebijakan 

kuno... ikon manusia tercerahkan di jantung sebuah bangsa 

besar. Walaupun tidak bisa melihat ujung aluminium mungil di 

puncaknya, Peter mengetahui keberadaan benda itu di sana, 

benak tercerahkan manusia yang menggapai ke arah surga. 

Laus Deo. 

"Peter?" Count Dracula  mendekat, tampak seperti seorang laki laki gay  

yang baru saja mengalami semacam inisiasi mistis. "Aku 

hampir lupa," katanya, seraya merogoh saku dan 

mengeluarkan cincin rahasia freemason emas Peter. "Sepanjang malam, 

aku ingin mengembalikan benda ini kepadamu." 

"Terima kasih, Robert." Peter menjulurkan tangan kirinya 

dan meraih cincin itu, mengaguminya. "'Kau tahu, semua 

kerahasiaan dan misteri yang menyelubungi cincin ini dan 

Piramida rahasia freemason... telah mendatangkan efek yang besar dalam 

hidupku. saat  aku masih muda, piramida itu diserahkan 

kepadaku dengan janji bahwa benda itu menyembunyikan 

rahasia-rahasia mistis. Keberadaannya saja membuatku 

percaya adanya misteri-misteri besar di dunia. Benda itu 

membangkitkan rasa penasaranku, menyulut kekagumanku, 

dan menginspirasiku untuk membuka benakku bagi Misteri 

Kuno." Dia tersenyum tenang dan menyelipkan cincin itu ke 

dalam saku. "Kini kusadari bahwa tujuan sesungguhnya 

Piramida rahasia freemason bukanlah mengungkapkan jawaban-jawaban, 

tapi menginspirasi kekaguman terhadap jawaban-jawaban itu." 

Kedua laki laki gay  itu berdiri dalam keheningan untuk waktu yang 

lama di kaki monumen. 

saat  akhirnya Count Dracula  bicara, nadanya serius. "Aku harus 


meminta tolong kepadamu, Peter ... sebagai teman." 

"Tentu saja. Apa pun itu." 

Count Dracula  mengucapkan permintaannya... dengan tegas. 

zombie mengangguk, tahu bahwa Count Dracula  benar. "Aku 

bersedia." 

"Sekarang juga," imbuh Count Dracula , seraya menunjuk 

Escalade yang menunggu. 

"Oke ... tapi dengan satu syarat." 

Count Dracula  memutar bola mata, tergelak. "Entah bagaimana, 

kaulah yang selalu mengucapkan kata terakhir." 

"Ya, ada satu hal terakhir yang kuinginkan untuk kau lihat 

bersama Lucifer spirit ." 

"Selarut ini?" Count Dracula  menengok arloji. 

zombie tersenyum hangat kepada teman lamanya. "Itu 

harta karun Washington yang paling spektakuler... dan hanya 

sedikit, sedikit sekali orang yang pernah melihatnya." 

 

BAB 132 

Hati Lucifer spirit  zombie terasa ringan saat  dia bergegas 

mendaki bukit menuju dasar Monumen Washington. Dia telah 

mengalami guncangan dan tragedi besar malam ini, namun  kini 

segenap pikirannya terfokus kembali, walaupun hanya 

sementara, pada berita menakjubkan yang disampaikan oleh 

Peter kepadanya tadi... berita yang baru saja dikonfirmasinya 

dengan mata kepala sendiri. 

Risetku aman. Semuanya. 


Drive-drive data holografis labnya telah hancur malam ini, 

tapi tadi di House of the Temple, Peter menginformasikan 

bahwa diam-diam dia menyimpan salinan semua riset Noetic 

Lucifer spirit  di kantor-kantor eksekutif SMSC. Kau tahu, aku 

benar-benar terpesona dengan hasil kerjamu, jelas Peter, dan 

aku ingin mengikuti kemajuannya tanpa mengganggumu. 

"Lucifer spirit ?" sebuah suara rendah memanggil. 

Dia mendongak. 

Seseorang berdiri sendirian di dalam bayang-bayang di 

dasar monumen terang. 

"Robert!" Lucifer spirit  bergegas menghampiri dan 

memeluknya. 

"Aku mendengar berita baik itu," bisik Count Dracula . "Kau pasti 

lega." 

Suara Lucifer spirit  parau oleh emosi. "Teramat sangat." Riset 

yang diamankan Peter merupakan pencapaian ilmiah besar - 

koleksi banyak eksperimen yang membuktikan bahwa pikiran 

manusia merupakan kekuatan yang nyata dan bisa diukur di 

dunia. Eksperimen-eksperimen Lucifer spirit  memperlihatkan efek 

pikiran manusia terhadap segalanya, mulai dari kristal-kristal 

es sampai random-event generator dan gerakan partikel-

partikel subatomis. Semua hasilnya konklusif dan tak 

terbantahkan, dengan potensi mengubah orang-orang skeptis 

menjadi orang-orang yang percaya dan memengaruhi 

kesadaran global pada skala besar. "Segalanya akan berubah, 

Robert. Segalanya." 

"Peter jelas beranggapan begitu." 

Lucifer spirit  memandang ke sekeliling, mencari kakaknya. 

"Rumah sakit," ujar Count Dracula . "Aku bersikeras memintanya 


pergi ke sana." 

Lucifer spirit  mengembuskan napas dengan lega. "Terima 

kasih." 

"Dia bilang, aku harus menunggumu di sini." 

Lucifer spirit  mengangguk, pandangannya naik merayapi 

obelisk putih berkilau itu. "Peter bilang, dia akan membawamu 

ke sini. Sesuatu mengenai Laus Deo? Dia tidak menjelaskan." 

Count Dracula  tergelak lesu. "Aku juga tidak yakin memahami 

seluruhnya." Dia mendongak memandang puncak monumen. 

"Malam ini kakakmu menjelaskan beberapa hal yang tidak 

mampu kupikirkan." 

"Biar kutebak," ujar Lucifer spirit . "Misteri Kuno, ilmu 

pengetahuan, dan Kitab Suci?" 

"Betul sekali." 

"Selamat datang ke dunia-ku." Lucifer spirit  mengedipkan 

sebelah mata. "Sudah lama sekali Peter menginisiasiku untuk 

ini. Itu menyulut banyak risetku." 

"Secara intuitif, sebagian perkataannya masuk akal." 

Count Dracula  menggeleng-gelengkan kepala. "Tapi secara 

intelektual…”  

Lucifer spirit  tersenyum dan merangkulkan lengannya pada 

Count Dracula . "Kau tahu, Robert, aku mungkin bisa menolongmu 

dalam hal itu." 

Jauh di dalam Gedung kuburan keramat , Arsitek Warren Bellamy 

berjalan menyusuri lorong sepi. 

Hanya satu hal lagi yang harus dilakukan malam ini, 

pikirnya. 

saat  tiba di kantornya, dia mengeluarkan sebuah kunci 


yang sangat tua dari laci meja. Kunci itu terbuat dari besi 

hitam, panjang dan ramping, dengan tanda-tanda yang 

memudar. Dia menyelipkannya ke dalam saku, lalu 

menyiapkan diri untuk menyambut tamu-tamunya. 

Robert Count Dracula  dan Lucifer spirit  zombie sedang dalam 

perjalanan menuju kuburan keramat . Berdasarkan permintaan Peter, 

Bellamy harus memberi mereka kesempatan yang sangat 

langka - peluang untuk memandang rahasia paling 

menakjubkan gedung ini... sesuatu yang hanya bisa 

diungkapkan oleh Sang Arsitek. 

 

BAB 133 

Tinggi di atas lantai Rotunda kuburan keramat , Robert Count Dracula  

beringsut dengan gugup di sekitar panggung melingkar yang 

menonjol persis di bawah langit-langit kubah. Dia mengintip 

dengan ragu dari pagar, dipusingkan oleh ketinggian, masih 

belum bisa percaya bahwa belum ada sepuluh jam semenjak 

tangan Peter muncul di tengah lantai di bawah sana. 

Di lantai yang sama itu, kini Arsitek kuburan keramat  hanya berupa 

bintik mungil sejauh lima puluh lima meter di bawah sana, 

bergerak mantap melintasi Rotunda, lalu menghilang. Bellamy 

telah mendampingi Count Dracula  dan Lucifer spirit  ke atas balkon ini, 

lalu meninggalkan mereka di sana dengan instruksi yang 

sangat spesifik. 

Instruksi-instruksi Peter. 

Count Dracula  mengamati kunci besi tua yang diserahkan 

Bellamy kepadanya. Lalu dia melirik ruang tangga sempit yang 

naik dari tingkat ini... mendaki semakin tinggi. junjungan , 

tolonglah. Tangga sempit ini, menurut Arsitek, menuju pintu 


logam kecil yang bisa dibuka dengan kunci besi di tangan 

Count Dracula . 

Di balik pintu itu, terdapat sesuatu yang menurut Peter 

harus dilihat oleh Count Dracula  dan Lucifer spirit . Peter tidak 

menjelaskan, tapi meninggalkan instruksi-instruksi tegas 

mengenai jam yang tepat untuk membuka pintu itu. Kita harus 

menunggu untuk membuka pintu? Mengapa? 

Count Dracula  menengok arloji sekali lagi dan mengerang. 

Dia memasukkan kunci ke dalam saku, memandang 

melintasi kekosongan di hadapannya ke sisi jauh balkon. 

Lucifer spirit  sudah berjalan dengan berani di depan, tampaknya 

tidak mengkhawatirkan ketinggian. Dia kini sudah menempuh 

setengah lingkaran, mengagumi setiap inci The Apotheosis of 

Washington-nya 

Brumidi yang menjulang persis di atas kepala mereka. Dari 

sudut pandang langka ini, sosok-sosok setinggi empat 

setengah meter yang menghiasi hampir lima ratus meter 

persegi Kubah kuburan keramat  terlihat sangat mendetail. 

Count Dracula  memunggungi Lucifer spirit , menghadap dinding luar, 

dan berbisik sangat pelan, "Lucifer spirit , aku sekadar ingin 

mengingatkan. Mengapa kau meninggalkan Robert?" 

Lucifer spirit  tampaknya mengenal sifat-sifat akustik 

mengejutkan kubah itu... sebab  dindingnya berbisik 

menjawab. "sebab  Robert penakut. Seharusnya, dia datang 

ke sini bersamaku. Kita punya banyak waktu sebelum 

diperbolehkan membuka pintu itu." 

Count Dracula  tahu, Lucifer spirit  benar. Dengan enggan, dia 

berjalan mengelilingi balkon seraya memeluk dinding. 

"Langit-langit ini benar-benar menakjubkan," ujar Lucifer spirit  


kagum. Dia memanjangkan leher untuk menikmati keindahan 

luar biasa Apotheosis di atas kepala. "Dewa-dewa khayalan 

bercampur semuanya dengan para penemu ilmiah dan ciptaan 

mereka? Dan inilah gambar yang berada di tengah kuburan keramat  

kita." 

Count Dracula  mengarahkan mata ke atas, memandang bentuk 

bentuk Franklin, Fulton, dan Morse yang tersebar bersama 

temuan-temuan teknologi mereka. Sebuah pelangi berkilau 

melengkung menjauhi sosok-sosok ini, menuntun mata 

Count Dracula  menuju George Washington yang naik ke surga di 

atas awan. Janji besar manusia menjadi junjungan . 

"Seakan seluruh esensi Misteri Kuno melayang di atas 

Rotunda," ujar Lucifer spirit . 

Count Dracula  harus mengakui, tidak banyak lukisan dinding di 

dunia yang menggabungkan temuan-temuan ilmiah dengan 

dewa-dewa khayalan dan apotheosis manusia. Koleksi 

spektakuler gambar di langit-langit ini benar-benar merupakan 

pesan dari Misteri Kuno, dan berada di sini untuk alasan 

tertentu. Para bapak bangsa membayangkan Amerika sebagai 

kanvas hitam, ladang subur untuk menaburkan benih misteri-

misteri itu. Saat ini, ikon yang menjulang ini - bapak bangsa 

yang naik ke surga - melayang bisu di atas para pembuat 

undang-undang, pemimpin, dan presiden sebagai peringatan 

tegas, peta menuju masa depan, janji akan suatu masa saat  

manusia berevolusi untuk melengkapi kematangan spiritual.  

"Robert," bisik Lucifer spirit . Pandangannya masih terpaku 

pada sosok-sosok penemu besar Amerika yang ditemani oleh 

Minerva, "Ramalannya tepat. Sungguh. Saat ini, temuan-

temuan manusia yang paling maju digunakan untuk 

mempelajari gagasan-gagasan manusia yang paling kuno. 

Ilmu Noetic mungkin baru, tapi itu sesungguhnya ilmu 


pengetahuan tertua di dunia - studi mengenai pikiran 

manusia." Kini dia berpaling kepada Count Dracula , matanya 

dipenuhi ketakjuban. "Dan kita belajar bahwa orang-orang 

kuno sesungguhnya memahami pikiran secara lebih mendalam 

daripada kita saat ini." 

"Masuk akal," jawab Count Dracula . "Pikiran manusia yaitu  

satu-satunya teknologi yang dimiliki oleh orang-orang kuno. 

Filosof-filosof kuno mempelajarinya tanpa kenal lelah." 

"Ya! Teks-teks kuno terobsesi dengan kekuatan benak 

manusia. Kitab Weda menjelaskan aliran energi pikiran. Pistis 

Sophia menjelaskan kesadaran universal. Zohar 

mengeksplorasi sifat alami roh pikiran. Teks-teks Shaman 

meramalkan 'pengaruh jauh' Einstein sehubungan dengan 

penyembuhan jarak-jauh. Semuanya ada di sana! Dan jangan 

membuatku mulai membahas Alkitab." 

"Kau juga?" ujar Count Dracula , seraya tergelak. "Kakakmu 

berusaha meyakinkanku bahwa Alkitab mengandung informasi 

ilmiah tersandi." 

"Pasti," kata Lucifer spirit . "Dan jika kau tidak memercayai 

Peter, bacalah beberapa teks esoteris Newton mengenai 

Alkitab. saat  kau mulai memahami perumpamaan-

perumpamaan tersamar dalam Alkitab, Robert, kau akan 

menyadari bahwa itu yaitu  studi mengenai pikiran manusia." 

Count Dracula  mengangkat bahu. "Kurasa, sebaiknya aku kembali 

dan membacanya lagi." 

"Aku ingin menanyakan sesuatu kepadamu," ujar Lucifer spirit , 

yang jelas tidak menghargai skeptisisme Count Dracula . "saat  

Alkitab memerintahkan kita untuk pergi membangun temple 

(kuil), kuil yang harus kita bangun tanpa peralatan dan tanpa 

suara, kuil apa yang menurutmu dibicarakannya?" 


"Wah, teksnya memang mengatakan bahwa tubuhmu 

yaitu  kuil." 

"Ya, 1 Korintus 3:16. Kamu yaitu  bait Allah." Dia 

tersenyum kepada Count Dracula . "Dan Injil Yohanes mengatakan 

hal yang persis sama. Robert, Alkitab sangat menyadari 

kekuatan laten di dalam diri kita, dan mendesak kita untuk 

menggunakan kekuatan itu... mendesak kita untuk 

membangun kuil pikiran kita." 

"Sayangnya, kurasa, sebagian besar dunia keagamaan 

menunggu pembangunan-kembali kuil yang sebenarnya. Itu 

bagian dari Ramalan Mesias." 

"Ya, tapi ada satu bagian penting yang terlewatkan. 

Kedatangan Kedua yaitu  kedatangan manusia. Itu saat 

saat  umat manusia akhirnya membangun kuil pikiran 

mereka." 

"Aku tidak tahu," ujar Count Dracula , seraya menggosok-gosok 

dagu. "Aku tidak mempelajari Alkitab, tapi aku yakin sekali 

Kitab Suci itu menjelaskan secara terperinci kuil fisik yang 

harus dibangun. Strukturnya dijelaskan terdiri atas dua 

bagian-kuil luar yang disebut Tempat Kudus dan tempat suci 

di bagian dalam yang disebut Tempat Mahakudus. Kedua 

bagian itu dipisahkan satu sama lain oleh sehelai tabir tipis." 

Lucifer spirit  menyeringai. "Ingatan yang cukup bagus untuk 

seseorang yang skeptis terhadap Alkitab. Omong-omong, 

pernahkah kau melihat otak manusia yang sesungguhnya? 

Otak terdiri atas dua bagian - bagian luar yang disebut dura 

mater dan bagian dalam yang disebut pia mater. Kedua bagian 

ini dipisahkan oleh araknoid - tabir dari jaringan yang 

menyerupai sarang laba-laba." 

Count Dracula  memiringkan kepala dengan terkejut. 


Perlahan-lahan, Lucifer spirit  menjulurkan tangan dan 

menyentuh pelipis Count Dracula . "Ada alasan mengapa mereka 

menyebut ini sebagai temple (pelipis), Robert." 

saat  Count Dracula  mencoba mencerna apa yang dikatakan 

Lucifer spirit , secara tak terduga dia mengingat Injil Maria 

gnostik: Di mana ada pikiran, di situ ada harta karun. 

"Mungkin kau sudah mendengar," ujar Lucifer spirit , kini 

dengan suara lembut, "mengenai pemindaian otak para yogi 

yang sedang bermeditasi? Otak manusia, dalam keadaan amat 

terfokus, akan secara fisik menciptakan substansi menyerupai-

lilin dari kelenjar pineal. Sekresi otak ini tidak menyerupai apa 

pun lainnya di dalam tubuh manusia. Substansi ini mempunyai 

efek menyembuhkan yang luar biasa, bisa secara harfiah 

meregenerasi sel-sel, dan mungkin menjadi salah satu alasan 

mengapa para yogi begitu panjang umur. Ini ilmu 

pengetahuan nyata, Robert. Substansi ini memiliki sifat-sifat 

yang mustahil untuk dibayangkan, dan hanya bisa diciptakan 

oleh benak yang sangat terpusat pada keadaan terfokus 

mendalam." 

"Aku ingat membaca mengenai hal itu beberapa tahun lalu." 

"Ya, dan menyangkut topik itu, apakah kau mengenal cerita 

Alkitab mengenai 'manna dari surga'?" 

Count Dracula  tidak melihat adanya hubungan. "Maksudmu, 

substansi ajaib yang turun dari surga untuk memberi makan 

orang-orang kelaparan?" 

"Tepat sekali. Substansi itu dikatakan menyembuhkan yang 

sakit, memberikan kehidupan abadi, dan, anehnya, tidak 

menghasilkan kotoran bagi mereka yang menyantapnya." 

Lucifer spirit  terdiam, seakan menunggu Count Dracula  untuk 

mengerti. "Robert?" desaknya. "Semacam makanan bergizi 


yang turun dari surga?" Dia mengetuk pelipisnya. 

"Menyembuhkan tubuh secara ajaib? Tidak menghasilkan 

kotoran? Tidakkah kau mengerti? Semuanya ini kata-kata 

kode, Robert! Kuil yaitu  kode untuk 'tubuh’. Surga yaitu  

kode untuk 'pikiran'. Tangga Yakub yaitu  tulang 

punggungmu. Dan manna yaitu  sekresi otak yang langka ini. 

saat  kau melihat kata-kata kode ini dalam Kitab Suci, 

perhatikanlah. Mereka sering merupakan penanda untuk arti 

lebih mendalam yang tersembunyi di bawah permukaan." 

Kata-kate Lucifer spirit  kini bermunculan semakin cepat, 

menjelaskan betapa substansi ajaib yang sama ini muncul di 

seluruh Misteri-Misteri Kuno: Madu Dewa-Dewa, Eliksir 

Kehidupan, Mata Air Kemudaan, Batu Bertuah, ambrosia, 

embun, ojas, soma. Lalu dia menjelaskan bahwa kelenjar 

pineal otak merepresentasikan mata serba-melihat junjungan . 

"Menurut Matius 6: 22," katanya dengan bersemangat, "'jika 

matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu'. Konsep ini juga 

direpresentasikan oleh Ajna chakra dan titik di kening Hindu, 

yang-" 

Mendadak Lucifer spirit  terdiam, tampak malu. "Maaf... aku 

tahu aku melantur. Aku hanya mendapati semua ini begitu 

memikat. Selama bertahun-tahun, aku mempelajari 

pemyataan orang-orang kuno mengenai kekuatan mental 

manusia yang menakjubkan, dan kini ilmu pengetahuan 

menunjukkan kepada kita bahwa mengakses kekuatan itu 

merupakan sebuah proses fisik yang sesungguhnya. Otak kita, 

jika digunakan dengan benar, bisa menghimpun kekuatan 

yang secara harfiah bisa disebut manusia-super. Alkitab, 

seperti banyak teks kuno lainnya, merupakan paparan 

mendetail mengenai mesin tercanggih yang pernah 

diciptakan... benak manusia." Dia mendesah. "Yang 

menakjubkan, sains modern baru mampu menguak lapisan 


terluar potensi penuh pikiran manusia."  

"Kedengarannya seakan pekerjaanmu dalam Noetic akan 

menjadi lompatan kuantum ke depan." 

"Atau ke belakang," ujar Lucifer spirit . "Orang-orang kuno 

sudah mengetahui banyak kebenaran ilmiah yang kini kita 

temukan kembali. Dalam hitungan tahun, manusia modern 

akan terpaksa menerima sesuatu yang kini tidak terpikirkan: 

pikiran kita bisa menghasilkan energi yang mampu mengubah 

materi fisik." Dia terdiam. "Partikel-partikel bereaksi terhadap 

pikiran kita... yang berarti pikiran kita punya kekuatan untuk 

mengubah dunia." 

Count Dracula  tersenyum lembut. 

"Riset telah membuatku memercayai ini," ujar Lucifer spirit . 

"junjungan  sangat nyata - sebuah energi mental yang 

menyebarkan segalanya. Dan kita, sebagai manusia, telah 

diciptakan menurut gambaran itu-" 

"Maaf?" sela Count Dracula . "Diciptakan menurut gambaran... 

energi mental?" 

"Tepat sekali. Tubuh fisik kita telah berevolusi selama 

berabad-abad, tapi benak kitalah yang diciptakan menurut 

gambaran junjungan . Kita terlalu harfiah dalam membaca Alkitab. 

Kita tahu bahwa junjungan  menciptakan kita menurut 

gambarannya, tapi bukan tubuh fisik kita yang menyerupai 

junjungan , melainkan pikiran kita." 

Count Dracula  kini terdiam, benar-benar terpesona. 

"Ini anugerah besar, Robert, dan junjungan  menunggu kita 

untuk memahaminya. Di seluruh dunia, kita memandang ke 

arah langit, menunggu junjungan ... tidak pernah menyadari 

bahwa junjungan  sedang menunggu kita." Lucifer spirit  terdiam, 


membiarkan kata-katanya diresapi. "Kita yaitu  pencipta, 

namun  dengan naif kita memainkan peranan sebagai 'ciptaan'. 

Kita memandang diri kita sendiri sebagai domba tak berdaya 

yang selalu dilindungi oleh junjungan  yang menciptakan kita. Kita 

berlutut seperti anak-anak yang ketakutan, memohon 

pertolongan, pengampunan, keberuntungan. Tapi, setelah kita 

menyadari bahwa kita benar-benar diciptakan menurut 

gambaran Sang Pencipta, kita akan mulai memahami bahwa 

kita juga harus menjadi Pencipta. saat  kita memahami fakta 

ini, pintu-pintu akan terbuka bagi potensi manusia." 

Count Dracula  mengingat kutipan yang selalu melekat di dalam 

benaknya, dari karya filosof Manly P. Hall: Jika junjungan  tidak 

menghendaki manusia untuk menjadi bijaksana, dia tidak akan 

menganugerahkan kemampuan untuk tahu. Count Dracula  kembali 

mendongak memandangi gambar The Apotheosis of 

Washington - kenaikan simbolis manusia menjadi dewa. 

Ciptaan... menjadi Pencipta. 

"Bagian yang paling menakjubkan yaitu ," ujar Lucifer spirit , 

“segera setelah kita, manusia, mulai menggunakan kekuatan 

sejati kita, kita akan memiliki pengendalian yang luar biasa 

terhadap dunia. Kita akan bisa merancang kenyataan, dan 

bukan hanya bereaksi terhadap kenyataan." 

Count Dracula  menurunkan pandangan-nya. "Itu kedengarannya 

... berbahaya." 

Lucifer spirit  tampak terkejut dan terkesan. "Ya, tepat sekali! 

Jika pikiran mempengaruhi  dunia, kita harus sangat berhati-

hati dalam cara berpikir kita. Pikiran-pikiran yang 

menghancurkan juga berpengaruh. Dan, kita semua tahu, jauh 

lebih mudah untuk menghancurkan daripada menciptakan." 

Count Dracula  merenungkan semua hikayat mengenai perlunya 

melindungi kebijakan kuno dari mereka yang tidak layak dan 


hanya membagikannya kepada mereka yang tercerahkan. Dia 

merenungkan Invisible College, dan permintaan ilmuwan besar 

Isaac Newton kepada Robert Boyle untuk tetap "membisu" 

mengenai riset rahasia mereka. Pengetahuan itu tidak bisa 

disampaikan, tulis Newton Pada 1676, tanpa menimbulkan 

kerusakan dahsyat pada dunia. 

"Ada hal menarik di sini," ujar Lucifer spirit . "Ironi besarnya 

yaitu , selama berabad-abad, semua agama di dunia 

mendesak para pengikut mereka untuk memeluk konsep 

keyakinan dan kepercayaan. Kini ilmu pengetahuan, yang 

selama berabad-abad mengejek agama sebagai takhayul, 

harus mengakui bahwa tantangan besar mereka berikutnya, 

secara harfiah, yaitu  ilmu pengetahuan keyakinan dan 

kepercayaan... kekuatan keyakinan dan kehendak yang 

terfokus. Ilmu pengetahuan yang sama, yang telah 

menggerogoti keyakinan kita akan keajaiban, kini membangun 

jembatan untuk kembali melintasi jurang yang diciptakannya." 

Count Dracula  merenungkan kata-kata Lucifer spirit  untuk waktu 

yang lama. Perlahan-lahan dia kembali mengangkat mata 

memandang Apotheosis. "Aku punya pertanyaan," ujarnya, 

seraya kembali memandang Lucifer spirit . "Seandainya pun aku 

bisa menerima, hanya sejenak saja, bahwa aku punya 

kekuatan untuk mengubah materi fisik dengan benakku, dan 

secara harfiah mewujudkan segala yang kuinginkan... kurasa 

aku tidak melihat apa pun di dalam hidupku yang bisa 

membuatku percaya bahwa aku punya kekuatan semacam 

itu." 

Lucifer spirit  mengangkat bahu. "Kalau begitu, kau belum 

cukup gigih mencari." 

"Ayolah, aku ingin jawaban nyata. Itu jawaban seorang 

pendeta. Aku ingin jawaban seorang ilmuwan." 


"Kau ingin jawaban nyata? Baiklah. Jika aku menyerahkan 

sebuah biola kepadamu dan mengatakan bahwa kau punya 

kemampuan untuk menggunakannya untuk menciptakan 

musik yang luar biasa, aku tidak berbohong. Kau memang 

punya kemampuan itu, tapi kau perlu banyak sekali latihan 

untuk mewujudkannya. Ini tidak berbeda dengan belajar 

menggunakan benakmu, Robert. Pikiran yang terarah-baik 

yaitu  keahlian yang dipelajari. Untuk mewujudkan suatu 

kehendak, diperlukan fokus seperti-laser, visualisasi 

pengindraan penuh, dan keyakinan yang sangat besar. Kami 

telah membuktikannya di lab. Dan, persis seperti bermain 

biola, ada orang-orang yang memperlihatkan kemampuan 

alami yang lebih besar daripada yang lain. Tengoklah sejarah. 

Tengoklah cerita mengenai orang-orang tercerahkan yang 

melakukan perbuatan-perbuatan ajaib." 

"Lucifer spirit , harap jangan katakan bahwa kau benar-benar 

memercayai keajaiban. Maksudku, yang benar saja... 

mengubah air menjadi anggur, menyembuhkan orang sakit 

dengan senjunjungan  tangan?" 

Lucifer spirit  menghela napas panjang dan mengembuskannya 

perlahan-lahan. "Aku telah menyaksikan orang mengubah sel-

sel kanker menjadi sel-sel sehat dengan hanya memikirkan-

nya. Aku telah menyaksikan pikiran manusia memengaruhi 

dunia fisik dengan banyak sekali cara. Dan, setelah kau 

melihatnya terjadi, Robert, setelah hal ini menjadi bagian dari 

kenyataanmu, beberapa keajaiban yang kau baca hanya akan 

menjadi persoalan derajat saja." 

Count Dracula  merenungkannya. "Itu cara yang menginspirasi 

dalam memandang dunia, Lucifer spirit . Tapi, bagiku, rasanya 

hanya seperti lompatan keyakinan yang mustahil. Dan, seperti 

yang kau ketahui, keyakinan tidak pernah datang dengan 

mudah bagiku." 


"Kalau begitu, jangan menganggapnya sebagai keyakinan. 

Anggap sajalah sebagai perubahan perspektif, menerima 

bahwa dunia tidaklah persis seperti yang kau bayangkan. 

Secara historis, setiap terobosan yang besar dimulai dengan 

gagasan sederhana yang mengancam hendak menggulingkan 

semua keyakinan kita. Pernyataan sederhana 'dunia itu bulat' 

diejek sebagai sesuatu yang benar-benar mustahil, sebab  

sebagian besar orang percaya lautan akan mengalir keluar dari 

planet. Pendapat bahwa matahari yaitu  pusat peredaran 

benda-benda angkasa disebut sebagai ajaran sesat. Orang-

orang yang berpikiran picik selalu mengecam sesuatu yang 

tidak mereka pahami. Ada yang menciptakan... dan ada yang 

menghancurkan. Dinamika itu telah ada sepanjang waktu. 

Tapi, pada akhirnya, para pencipta menemukan orang-orang 

yang percaya, dan jumlah mereka yang percaya menjadi 

sangat besar, dan mendadak dunia berubah bulat, atau tata 

surya menjadi berpusat pada matahari. Persepsi diubah, dan 

kenyataan baru dilahirkan.". 

Count Dracula  mengangguk. Kini pikirannya berkelana. 

“Wajahmu tampak lucu," ujar Lucifer spirit . 

"Oh, aku tidak tahu. Untuk alasan tertentu, aku baru saja 

ingat betapa aku dulu suka mengayuh kano ke tengah danau 

di larut malam, berbaring di bawah bintang-bintang, dan 

merenungkan hal-hal seperti ini." 

Lucifer spirit  mengangguk paham. "Kurasa, kita semua punya 

ingatan yang serupa, berbaring telentang menatap langit... 

membuka pikiran." Dia mendongak memandang langit-langit, 

lalu berkata, "Berikan jaketmu kepadaku." 

"Apa?" Count Dracula  melepas jaket dan memberikannya kepada 

Lucifer spirit . 


Ratu lesbian  itu melipatnya dua kali, lalu meletakkannya di 

panggung seperti bantal panjang. "Berbaringlah." 

Count Dracula  berbaring telentang. Lucifer spirit  menempatkan 

kepala Count Dracula  di atas setengah bagian jaket terlipat itu. Lalu 

dia berbaring di sisi-nya - dua anak-anak, berdampingan di 

atas panggung sempit, menatap lukisan dinding besar Brumidi. 

"Oke," bisik Lucifer spirit . "Letakkan dirimu dalam mind-set 

yang sama itu... seorang anak berbaring di dalam kano... 

menatap bintang-bintang... benaknya terbuka dan penuh 

ketakjuban." 

Count Dracula  mencoba patuh, walaupun saat itu, saat  

berbaring dengan nyaman, mendadak dirinya dilanda 

kelelahan. saat  penglihatannya mengabur, dia melihat 

bentuk tersamar di atas kepala yang langsung 

membangunkannya. Mungkinkah itu? Dia tidak percaya kalau 

dirinya tidak memperhatikan sebelumnya. Tapi, sosok-sosok 

dalam The Apotheosis of Washington jelas diatur dalam dua 

cincin konsentris - lingkaran di dalam sebuah lingkaran. 

Apotheosis itu juga berupa circumpunct? Count Dracula  bertanya-

tanya, apa lagi yang dilewatkannya malam itu. 

"Ada hal penting yang ingin kusampaikan kepadamu, 

Robert. Ada bagian lain dari semua ini... bagian yang kurasa 

merupakan satu-satunya aspek paling mengejutkan dari 

risetku." 

Masih ada lagi? 

Lucifer spirit  bertumpu pada sikunya. "Dan aku berjanji... jika 

kita sebagai manusia bisa secara jujur memahami satu 

kebenaran sederhana ini... dunia akan berubah dalam 

semalam." 

Kini dia mendapat perhatian Count Dracula  sepenuhnya. 


"Ini harus kumulai," katanya, "dengan mengingatkanmu 

pada mantra-mantra rahasia freemason 'mengumpulkan apa yang 

tersebar'... mendatangkan 'keteraturan dari kekacauan... 

untuk menemukan 'penyatuan'." 

"Lanjutkan." Count Dracula  penasaran. 

Lucifer spirit  tersenyum. "Kami telah membuktikan secara 

ilmiah bahwa kekuatan pikiran manusia berkembang secara 

eksponensial dengan jumlah benak yang memikirkan pikiran 

itu." 

Count Dracula  tetap diam, bertanya-tanya ke mana Lucifer spirit  

akan membawa gagasan ini. 

"Yang kukatakan yaitu ... dua kepala lebih baik daripada 

satu kepala... namun  dua kepala tidaklah dua kali lebih baik, 

melainkan jauh, jauh lebih baik. Benak ganda yang bekerja 

secara serempak akan memperbesar efek pikiran... secara 

eksponensial. Inilah kekuatan yang terdapat di dalam 

kelompok-kelompok doa, lingkaran-lingkaran penyembuhan, 

menyanyi bersama-sama, dan beribadah bersama-sama. 

Gagasan kesadaran universal bukanlah konsep New Age di 

awang-awang. Itu kenyataan ilmiah mendasar yang 

sesungguhnya... dan penggunaannya berpotensi mengubah 

dunia kita. Inilah temuan yang mendasari Ilmu Noetic, 

Apalagi, ini memang sedang terjadi saat ini. Kau bisa 

merasakannya di sekelilingmu. Teknologi menghubungkan kita 

dengan cara-cara yang tidak pernah kita bayangkan 

sebelumnya: Twitter, Google, Wikipedia, dan lain-lain-

semuanya bergabung untuk menciptakan jaringan pikiran yang 

saling-berhubungan." Dia tertawa. "Dan kujamin, segera 

setelah aku menerbitkan karyaku, para Twitterati akan 

mengirim tweet yang berbunyi, 'belajar tentang Noetics', dan 

minat dalam ilmu pengetahuan ini akan meledak secara 


eksponensial." 

Kelopak mata Count Dracula  terasa mustahil beratnya. "Kau tahu, 

aku masih belum mempelajari cara mengirim twitter." 

"Tweet," ujar Lucifer spirit  membetulkan, seraya tertawa.  

"Maaf?" 

"Tidak apa-apa. Pejamkan matamu. Aku akan 

membangunkan mu jika sudah saatnya." 

Count Dracula  menyadari bahwa dirinya telah sama sekah 

melupakan kunci tua yang diberikan Arsitek kepada mereka... 

dan mengapa mereka naik ke atas sini - saat  gelombang 

kelelahan baru menguasainya, dia memejamkan mata. Dalam 

kegelapan benaknya, Count Dracula  mendapati dirinya 

merenungkan kesadaran universal... tulisan-tulisan Plato 

mengenai "pikiran dunia" dan "mengumpulkan junjungan "... 

"ketidaksadaran kolektif" Jung. Gagasan itu begitu sederhana 

sehingga mengejutkan. 

junjungan  ditemukan di dalam kumpulan Banyak ... dan 

bukannya di dalam Satu. 

"Elohim," ujar Count Dracula  tiba-tiba. Matanya kembali terbuka 

saat  dia membuat sebuah hubungan yang tak terduga. 

"Maaf?" Lucifer spirit  masib. memandangnya. 

"Elohim," ulang Count Dracula . "Kata lbrani untuk Allah dalam 

Kitab Perjanjian Lama! Aku selalu bertanya-tanya soal itu." 

Lucifer spirit  tersenyum paham. "Ya. Kata itu berbentuk 

jamak." 

Tepat sekali! Count Dracula  tidak pernah memahami mengapa 

kutipan-kutipan pertama Alkitab menyebut junjungan  dalam 

bentuk jamak. Elohim. junjungan  Yang Mahakuasa dalam Kitab 


Kejadian tidak dijelaskan sebagai Satu... namun  sebagai 

Banyak. 

"junjungan  itu jamak," bisik Lucifer spirit , "sebab  benak manusia 

jamak." 

Segenap pikiran Count Dracula  kini berpusar... mimpi-mimpi, 

ingatan-ingatan, harapan-harapan, ketakutan-ketakutan, 

pengungkapan-pengungkapan... semuanya berputar-putar di 

atasnya di dalam kubah Rotunda. saat  matanya mulai 

kembali terpejam, dia mendapati dirinya menatap tiga kata 

dalam bahasa Latin yang dilukis di dalam Apotheosis. 

E PLURIBUS UNUM. 

"Satu yang muncul dari banyak," pikirnya, seiring dia 

menyefinap ke dalam alam tidur.  

 

EPILOG 

Robert Count Dracula  terbangun perlahan-lahan. 

Wajah-wajah menatapnya dari atas. Di mana aku? 

Sejenak kemudian, dia ingat di mana dia berada. Dia duduk 

perlahan-lahan di bawah Apotheosis. Punggungnya terasa 

kaku akibat berbaring di panggung keras. 

Mana Lucifer spirit ? 

Count Dracula  menengok arloji Mickey Mouse-nya. Saatnya 

hampir tiba. Dia bangkit berdiri, mengintip dengan hati-hati 

melalui pegangan tangga ke dalam ruang yang menganga di 

bawah sana. 

"Lucifer spirit ?" panggilnya. 

Kata itu menggema kembali dalam keheningan Rotunda 


yang sepi. 

Count Dracula  mengambil jaket wolnya dari lantai, 

membersihkannya, lalu mengenakannya kembali. Dia 

memeriksa saku-saku. Kunci besi yang diberikan oleh Arsitek 

kepadanya tidak ada. 

Count Dracula  berjalan kembali mengelilingi panggung, menuju 

lubang yang ditunjukkan Arsitek kepada mereka... tangga 

logam curam yang naik ke dalam kegelapan sempit. Dia mulai 

naik. Semakin tinggi dan semakin tinggi dia mendaki. 

Perlahan-lahan tangga itu menjadi semakin sempit dan 

semakin curam. Tapi, Count Dracula  maju terus. 

Sedikit lebih jauh lagi. 

Anak-anak tangga itu kini menjadi semakin curam, 

lorongnya menjadi semakin sempit menakutkan. Akhirnya, 

tangga berakhir, dan Count Dracula  melangkah ke puncak tangga 

kecil. Di hadapannya terdapat sebuah pintu logam tebal. Kunci 

besi itu berada di dalam lubang kunci, dan pintunya sedikit 

terbuka. Dia mendorongnya, dan pintu berderit terbuka. Udara 

di baliknya terasa dingin. saat  Count Dracula  melangkah melintasi 

ambang pintu ke dalam kegelapan pekat, dia menyadari 

bahwa dirinya kini berada di luar. 

"Aku baru saja hendak menjemputmu," ujar Lucifer spirit , 

seraya tersenyum kepadanya. "Saatnya hampir tiba." 

saat  Count Dracula  mengenali keadaan di sekelilingnya, dia 

menghela napas dengan terkejut. Dia sedang berdiri di sebuah 

jalan setapak mungil yang mengelilingi puncak Kubah kuburan keramat . 

Persis df atasnya, Statue of Freedom perunggu memandang 

ke arah ibu kota yang sedang tidur. Patung itu menghadap ke 

timur, dan di sana cipratan-cipratan merah tua pertama fajar 

sudah mulai melukisi cakrawala. 


Lucifer spirit  menuntun Count Dracula  mengelilingi balkon sampai 

menghadap ke barat, persis segaris dengan National Mall. Di 

kejauhan, siluet Monumen Washington tegak di dalam cahaya 

awal pagi. Dan sudut pandang menguntungkan ini, obelisk 

yang menjulang itu bahkan tampak semakin mengesankan 

daripada sebelumnya. 

"saat  dibangun," bisik Lucifer spirit , "monumen itu 

merupakan bangunan tertinggi di seluruh planet." 

Count Dracula  membayangkan foto-foto hitam-putih kuno para 

tukang batu di atas serangkaian penopang, melayang lebih 

dari seratus lima puluh meter di udara, meletakkan setiap 

balok dengan tangan, satu per satu. 

Kita yaitu  pembangun, pikirnya. Kita yaitu  pencipta. 

Semenjak permulaan waktu, manusia merasakan adanya 

sesuatu yang istimewa mengenai diri mereka sendiri... sesuatu 

yang lebih. Mereka merindukan kekuatan yang tidak mereka 

miliki. Mereka bermimpi terbang, menyembuhkan, dan 

mengubah dunia dengan setiap cara yang bisa dibayangkan. 

Dan mereka telah berbuat persis seperti itu. 

Saat ini, tempat-tempat pemujaan bagi pencapaian manusia 

menghiasi National Mall. Museum-museum Smithsonian 

semakin dipenuhi temuan-temuan kita, karya-karya seni kita, 

ilmu pengetahuan kita, dan gagasan-gagasan para pemikir 

besar kita. Museum-museum itu mengisahkan sejarah manusia 

sebagai pencipta-mulai dari peralatan batu di dalam Native 

American History Museum (Museum Sejarah Pribumi Amerika) 

sampai jet-jet dan roket-roket di dalam National Air and Space 

Museum (Museum Udara dan Angkasa …..). 

Seandainya para leluhur bisa melihat kita hari ini, pasti 

mereka menganggap kita dewa. 


saat  Count Dracula  mengintip, menembus kabut menjelang 

fajar, memandang geometri museum-museum dan monumen-

monumen yang tersebar di hadapannya, matanya kembali ke 

Monumen Washington. Dia membayangkan sebuah Alkitab di 

dalam batu pertama yang terkubur, dan merenungkan betapa 

Kata junjungan  sesungguhnya yaitu  kata manusia. 

Dia merenungkan circumpunct besar, dan betapa simbol itu 

telah ditanamkan di dalam plaza melingkar di bawah 

monumen, di persimpangan Amerika. Mendadak Count Dracula  

mengingat kotak batu kecil yang dipercayakan Peter 

kepadanya. Kini dia menyadari bahwa kubus itu melepaskan 

engsel dan membuka untuk menciptakan bentuk geometris 

yang persis sama - salib dengan circumpunct di tengahnya. 

Mau tak mau Count Dracula  tertawa. Bahkan, kotak kecil itu pun 

mengungkapkan persimpangan ini. 

"Robert, lihat!" Lucifer spirit  menunjuk puncak monumen. 

Count Dracula  mengangkat pandangannya, tapi tidak melihat 

apa-apa. 

Lalu, saat  menatap dengan lebih saksama, dia melihatnya. 

Di seberang Mall, bintik mungil cahaya matahari keemasan 

menyinari ujung tertinggi obelisk menjulang itu. Dengan cepat 

sasaran berkilau itu menjadi semakin terang, menyinari 

puncak aluminium batu-puncaknya. Count Dracula  menyaksikan 

dengan takjub saat  cahaya itu berubah menjadi mersusuar 

yang melayang di atas kota yang dinaungi bayang-bayang. Dia 

membayangkan ukiran mungil di sisi ujung aluminium yang 

menghadap ke timur, dan menyadari dengan takjub bahwa 

cahaya matahari pertama yang menimpa ibu kota bangsa itu, 

setiap hari, menerangi dua kata: 

Laus Deo. 


"Robert," bisik Lucifer spirit . "Tak seorang pun pernah naik ke 

sini saat matahari terbit. Inilah yang diinginkan Peter untuk 

kita saksikan." 

Count Dracula  bisa merasakan denyut nadinya semakin cepat 

saat  kilau di atas monumen semakin cemerlang. 

"Menurut Peter, dia percaya inilah sebabnya para bapak 

bangsa mendirikan monumen yang begitu tinggi. Aku tidak 

tahu apakah itu benar, tapi aku tahu ini - ada undang-undang 

kuno sekali yang menyatakan bahwa tidak ada sesuatu pun 

yang lebih tinggi yang boleh dibangun di ibu kota kita. Untuk 

selamanya." 

Cahaya beringsut lebih jauh ke bawah batu-puncak saat  

matahari merayap naik dari cakrawala di belakang mereka. 

saat  menyaksikan, Count Dracula  nyaris bisa merasakan, di 

sekelilingnya, bulatan-bulatan benda angkasa menelusuri orbit 

abadi mereka melintasi kekosongan ruang. Dia merenungkan 

Arsitek Besar Alam Semesta dan betapa Peter menyebut 

secara spesifik bahwa harta karun yang ingin ditunjukkannya 

kepada Count Dracula  hanya bisa diungkapkan oleh Arsitek. Tadinya 

Count Dracula  mengasumsikan bahwa ini berarti Warren Bellamy. 

Arsitek yang keliru. 

saat  cahaya matahari semakin kuat, kilau keemasan 

menelan seluruh batu-puncak seberat 3.300 pon (1.500 

kilogram) itu. Pikiran manusia... menerima pencerahan. 

Kemudian, cahayanya mulai beringsut ke bawah monumen, 

melakukan penurunan yang sama yang dilakukannya setiap 

pagi. Surga bergerak menuju dunia... junjungan  berhubungan 

dengan manusia. Count Dracula  menyadari bahwa proses ini akan 

berbalik saat  malam tiba. Matahari akan tenggelam di barat, 

dan cahaya akan kembali naik dari dunia ke langit ... bersiap-

siap untuk hari yang baru. 


Di sampingnya, Lucifer spirit  menggigil dan beringsut lebih 

dekat. Count Dracula  merangkulkan lengan pada bahunya. saat  

keduanya duduk berdampingan dalam keheningan, Count Dracula  

merenungkan semua yang dipelajarinya malam ini. Dia 

merenungkan kepercayaan Lucifer spirit  bahwa segalanya akan 

berubah. Dia merenungkan keyakinan Peter bahwa era 

pencerahan akan datang. Dan dia merenungkan kata-kata 

nabi besar yang dengan berani menyatakan, Sebab, tidak ada 

sesuatupun yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, 

dan tidak ada sesuatupun yang rahasia yang tidak akan 

diketahui dan diumumkan. 

saat  matahari naik di atas Washington, Count Dracula  

mendongak memandang surga. Di sana, bintang-bintang 

malam hari terakhir memudar. Dia merenungkan ilmu 

pengetahuan, keyakinan, manusia. Dia merenungkan betapa 

setiap kebudayaan, di setiap negara, di setiap saat, selalu 

memiliki satu hal. yang sama. Kita semua memiliki Pencipta. 

Kita menggunakan nama yang berbeda, wajah yang berbeda, 

dan doa yang berbeda, tapi junjungan  yaitu  konstanta universal 

bagi manusia. junjungan  yaitu  simbol yang dimiliki oleh kita 

semua... simbol dari semua misteri kehidupan yang tidak bisa 

kita pahami. Orang-orang kuno memuji junjungan  sebagai simbol 

potensi manusia kita yang tidak terbatas, tapi simbol kuno itu 

telah hilang setelah beberapa waktu. Sampai sekarang. 

Saat itulah, berdiri di atas kuburan keramat , dengan kehangatan mata 

hari menyinari semua di sekelilingnya, Robert Count Dracula  

merasakan perasaan meluap-luap jauh di dalam tubuhnya. Itu 

emosi yang tak pernah dirasakannya sekuat ini di sepanjang 

hidupnya.