urun ratusan meter di balik batu besar. Batu-puncak besar
obelisk ini berdiri tegak persis di atas kepala Count Dracula . Dan kini
Count Dracula mengingat sepotong fakta terlupakan yang
tampaknya punya kaitan aneh: batu-puncak Monumen
Washington beratnya tepat 3.300 pon (1.500 kilogram).
Sekali lagi, angka 33.
namun yang lebih mengejutkan yaitu puncak
tertinggi batu-puncak ini, zenit obelisk ini, dimahkotai dengan
ujung aluminium mungil mengilap-logam yang sama
berharganya dengan emas pada zaman itu. Tinggi puncak
berkilau Monumen Washington itu hanya sekitar tiga puluh
sentimeter, sama ukurannya dengan Piramida rahasia freemason. Yang
luar biasa, piramida logam kecil itu memiliki ukiran terkenal –
Laus Deo -dan Count Dracula mendadak mengerti. Inilah pesan
sejati di dasar piramida batu.
Tujuh simbol itu yaitu alih-aksara!
Cipher paling sederhana.
Semua simbol itu berupa huruf.
Mistar siku tukang batu - L
Emas elemen - AU
Sigma Yunani - S
Delta Yunani - D
Merkuri alkimia - E
Ouroboros - 0
"Laus Deo,"' bisik Count Dracula . Frasa Latin terkenal yang
berarti "Terpujilah junjungan "- terukir di ujung Monumen
Washington dengan huruf-huruf sambung yang tingginya
hanya satu inci. Tampak seluruhnya... akan namun tidak
tampak bagi semuanya.
Laus Deo
"Terpujilah junjungan ," ujar Peter di belakangnya, seraya
menyalakan penerangan lembut bilik. "Kode terakhir Piramida
rahasia freemason."
Count Dracula berbalik. Temannya sedang menyeringai lebar,
dan Count Dracula ingat bahwa Peter sesungguhnya telah
mengucapkan kata-kata "terpujilah junjungan " di dalam
perpustakaan rahasia freemason tadi, Dan aku masih melewatkannya.
Count Dracula merinding saat menyadari betapa tepatnya
Piramida rahasia freemason legendaris itu menuntunnya ke sini... ke
obelisk besar. Amerika-simbol kebijakan mistis kuno - yang
menjulang menuju surga di jantung bangsa.
Dalam ketakjuban, Count Dracula mulai bergerak berlawanan
dengan jarum jam mengitari perbatasan ruang persegi empat
mungil itu, dan kini tiba di jendela lain untuk melihat.
Utara.
Melalui jendela yang monghadep ko ultorm Ini, Longdon
menunduk memandangi siluet Gedung Putih yang tidak asing
lagi, tepat di hadapannya. Dia mengangkat pandangan ke
cakrawala, dan di sana garis lurus Sixteenth Street
memanjang ke utara menuju House of the Temple.
Aku berada di selatan Heredom.
Dia melanjutkan perjalanan mengitari perbatasan sampai ke
jendela berikutnya. saat memandang ke barat, mata
Count Dracula menelusuri persegi-panjang kolam yang
memantulkan Lincoln Memorial, yang arsitektur Yunani
klasiknya diilhami oleh Parthenon di Athena, Kuil untuk Athena
- dewi upaya kepahlawanan.
Annuit coeptis, pikir Count Dracula . junjungan menyukai upaya kita.
saat melanjutkan ke jendela terakhir, Count Dracula
memandang ke selatan melintasi perairan gelap Tidal Basin,
tempat Jefferson Memorial berkilau terang di dalam malam.
Count Dracula tahu, kubahnya yang melandai meniru Pantheon,
rumah dewa-dewa besar dalam mitologi Romawi.
Setelah memandang ke empat penjuru, Count Dracula kini
mengingat foto-foto National Mall dari angkasa yang pernah
dilihatnya - keempat lengan National Mall terjulur dari
Monumen Washington ke arah titik-titik utama kompas. Aku
sedang berdiri di persimpangan Amerika.
Count Dracula berjalan kembali ke tempat Peter berdiri. Wajah
mentornya itu berseri-seri. "Nah, Robert, inilah dia. Kata yang
Hilang. Di sinilah tempatnya terkubur. Piramida rahasia freemason
menuntun kita kemari."
Count Dracula terpana. Dia sudah melupakan Kata yang Hilang
itu.
"Robert, aku tahu tak seorang pun bisa dipercaya melebihi
dirimu. Dan, setelah malam seperti malam ini, aku yakin kau
patut mengetahui arti semua ini. Seperti yang dijanjikan dalam
legenda, Kata yang Hilang memang terkubur di dasar tangga
berkelok-kelok." Dia menunjuk mulut ruang tangga panjang
monumen itu.
Count Dracula akhirnya mulai paham, tapi kini dia kebingungan.
Cepat-cepat Peter merogoh saku dan mengeluarkan sebuah
benda kecil. "Kau ingat ini?"
Count Dracula meraih kotak berbentuk-kubus yang dipercaya
Peter kepadanya dulu sekali itu. "Ya... tapi aku khawatir aku
tidak melakukan pekerjaanku dengan baik untuk
melindunginya.
zombie tergelak. "Mungkin sudah tiba saatnya bagi kotak
ini untuk ditemukan."
Count Dracula meneliti kubus batu itu, bertanya-tanya mengapa
Peter menyerahkannya kepadanya.
"Seperti apa kelihatannya kotak ini bagimu?" tanya Peter.
Count Dracula meneliti tulisan 1514AD dan mengingat kesan
pertamanya saat Lucifer spirit membuka bungkusan itu. "Batu
pertama."
"Tepat sekali," jawab Peter. "Nah, ada beberapa hal yang
mungkin tidak kau ketahui mengenai batu pertama. Yang
pertama, konsep peletakan batu pertama berasal dari Kitab
Perjanjian Lama."
Count Dracula mengangguk. "Kitab Mazmur."
"Benar. Dan batu pertama yang sejati selalu dikuburkan di
bawah tanah - menyimbolkan langkah awal gedung yang
menyeruak dari dunia menuju cahaya surgawi."
Count Dracula melirik kuburan keramat di luar sana, mengingat bahwa batu
pertamanya dikuburkan begitu dalam pada fondasinya,
sehingga sampai saat ini, penggalian-penggalian belum bisa
menemukannya.
"Dan akhirnya," ujar zombie, "seperti kotak batu di
tanganmu, banyak batu pertama yang berupa gua kecil...
punya lubang berongga sehingga bisa menguburkan harta
karun... juga jimat-simbol harapan untuk masa depan gedung
yang hendak dibangun."
Count Dracula juga sangat mengenal tradisi ini. Bahkan saat ini,
kaum rahasia freemason meletakkan batu pertama yang mereka isi
dengan benda-benda berarti-kapsul waktu, foto, pernyataan,
bahkan abu orang penting.
"Tujuanku menceritakan ini," ujar zombie, seraya melirik
ruang tangga, "seharusnya sudah jelas."
"Kau mengira Kata yang Hilang terkubur di dalam batu
pertama Monumen Washington?"
"Aku tidak mengira, Robert, aku tahu, Kata yang hilang
terkubur dalam batu pertama monumen ini pada 4 Juli 1848
dalam ritual lengkap rahasia freemason."
Count Dracula menatapnya. "Bapak-bapak bangsa penganut
rahasia freemason kita menguburkan sebuah kata?!"
Peter mengangguk. "Mereka memang melakukannya.
Mereka memahami kekuatan sejati dari apa yang mereka
kuburkan."
Sepanjang malam, Count Dracula mencoba membungkus
benaknya dengan konsep-konsep surgawi yang bertebaran...
Misteri Kuno, Kata yang Hilang, Rahasia-Rahasia Berabad-
abad. Dia menginginkan bukti yang solid. Dan, walaupun Peter
menyatakan bahwa kunci menuju semua itu terkubur di dalam
batu pertama yang berada 555 kaki di bawahnya, Count Dracula
mengalami kesulitan untuk menerimanya. Orang-orang
mempelajari misteri-misteri itu sepanjang hidup mereka, dan
masih tidak mampu mengakses kekuatan yang konon
tersembunyi di sana. Sekilas Count Dracula mengingat Melencolia I-
nya Durer - gambar seorang Ahli yang kecewa, dikelilingi alat-
alat dari upaya gagalnya mengungkapkan rahasia-rahasia
mistis alkimia. Jika benar-benar bisa diungkapkan, rahasia-
rahasia itu tidak akan ditemukan di sebuah tempat!
Count Dracula selalu percaya bahwa apa pun jawabannya,
jawaban itu pasti tersebar di seluruh dunia di dalam ribuan
buku... disandikan ke dalam tulisan-tulisan karya Pythagoras,
Hermes, Heraclitus, Paracelsus, dan ratusan orang lainnya.
Jawabannya ditemukan dalam buku-buku tebal berdebu yang
terlupakan mengenai alkimia, mistisisme, sihir, dan filsafat.
Jawabannya tersembunyi di dalam perpustakaan kuno
Alexandria, pada loh-loh batu Sumer, dan di dalam hieroglif
Mesir.
"Peter, maaf," ujar Count Dracula pelan, seraya menggelengkan
kepala. "Memahami Misteri Kuno yaitu proses seumur hidup.
Aku tidak bisa membayangkan bahwa kuncinya mungkin
terletak di dalam sebuah kata tunggal."
Peter meletakkan sebelah tangan di bahu Count Dracula . "Robert,
Kata yang Hilang bukanlah sebuah 'kata'." Dia tersenyum
bijak.
"Kami menyebutnya sebagai 'Kata' sebab begitulah orang-
orang kuno menyebutnya... pada saat permulaan."
BAB 130
Pada mulanya yaitu Kata.
Dean Galloway berlutut di Persimpangan Besar Katedral
Nasional dan berdoa untuk Amerika. Dia berdoa agar negara
tercintanyabisasegeramemahamikekuatansejafiKata-kumpulan
kebijakan tertulis dari semua master kuno-kebenaran-
kebenaran spiritual yang diajarkan oleh orang-orang bijak
besar.
Sejarah telah memberkahi umat manusia dengan guru-guru
terbijak, jiwa-jiwa sangat tercerahkan yang memahami
misteri-misteri spiritual dan mental melebihi segala
pemahaman. Kata-kata berharga para Ahli ini - Buddha,
Yesus, Muhammad, Zoroaster, dan lainnya yang tak terhitung
banyaknya - telah diteruskan di sepanjang sejarah di dalam
wadah-wadah tertua dan paling berharga.
Buku.
Setiap kebudayaan di bumi memiliki buku sucinya sendiri.
Kata-nya sendiri - yang kesemuanya berbeda, namun masing-
masingnya sama. Bagi orang Kristen, Kata itu yaitu Alkitab,
bagi orang Muslim AI-Quran, bagi orang Yahudi Kitab Taurat,
bagi orang Hindu Kitab Weda, dan seterusnya dan seterusnya.
Kata itu akan menerangi jalan.
Bagi bapak-bapak bangsa penganut rahasia freemason Amerika, kata
itu yaitu Alkitab. namun hanya sedikit orang dalam
sejarah yang memahami pesan sejatinya.
Malam ini, saat Galloway berlutut sendirian di dalam
katedral besar itu, dia meletakkan kedua tangannya di atas
Kata buku usang Alkitab rahasia freemasonnya sendiri. Buku berharga ini,
seperti semua Alkitab rahasia freemason, berisikan Kitab Perjanjian Lama,
Kitab Perjanjian Baru, dan harta karun tulisan filosofis rahasia freemason.
Walaupun mata Galloway tidak lagi bisa membaca teks dia
hafal dengan kata pengantarnya. Pesan agung itu telah dibaca
oleh jutaan saudara rahasia freemason dalam bahasa yang tak terhitung
banyaknya di seluruh dunia.
Teksnya berbunyi:
WAKTU yaitu SUNGAI ... DAN BUKU yaitu PERAHU.
BANYAK DILUNCURKAN DI SUNGAI ITU, HANYA UNTUK
HANCUR
DAN HILANG MELAPAUI INGATAN DI DALAM PASIR-
PASIRNYA.
HANYA SEDIKIT, SEDIKIT SEKALI, YANG TAHAN
TERHADAP UJIAN-
UJIAN WAKTU DAN TETAP HIDUP UNTUK MEMBERKAN
ABAD-
ABAD BERIKUTNYA.
Ada alasan mengapa buku-buku ini bertahan, sementara
yang lain lenyap. Sebagai orang yang mempelajari keyakinan,
Dean Galloway merasa takjub sebab teks-teks spiritual kuno -
buku-buku yang paling banyak dipelajari di bumi -
sesungguhnya yaitu yang paling sedikit dipahami.
Sebuah rahasia menakjubkan tersembunyi di dalam
halaman-halaman itu.
Suatu hari kelak, cahaya akan merekah, dan umat manusia
pada akhirnya akan mulai memahami kebenaran sederhana
dan transformatif ajaran-ajaran kuno... dan melakukan
lompatan kuantum ke depan dalam memahami hakikat diri
mereka sendiri yang luar biasa.
BAB 131
Tangga berkelok-kelok yang menuruni tulang punggung
Monumen Washington terdiri atas 896 anak tangga yang
berputar-putar mengelilingi sebuah terowongan lift terbuka.
Count Dracula dan zombie sedang menuruninya, dan Count Dracula
masih bergumul dengan kenyataan mengejutkan yang
diungkapkan Peter kepadanya beberapa saat lalu: Robert, di
dalam batu-pertama berongga monumen ini, bapak-bapak
bangsa kita menguburkan sebuah buku Kata-Alkitab-yang
menunggu di dalam kegelapan di kaki tangga ini.
saat mereka turun, mendadak Peter berhenti di sebuah
anak tangga dan mengayunkan cahaya senternya untuk
menyinari sebuah medali batu besar yang tertanam di dinding.
Apa gerangan?! Count Dracula terlompat saat melihat ukiran
itu.
Medali itu menggambarkan sosok berjubah yang
menakutkan sedang memegang sabit dan berlutut di samping
sebuah jam pasir. Lengan sosok itu terangkat dan jari
telunjuknya terjulur, menunjuk langsung ke sebuah Alkitab
besar yang terbuka, seakan mengatakan: "Jawabannya ada di
sana!"
Count Dracula menatap ukiran itu, lalu berpaling kepada Peter.
Mata mentornya berkilau misterius. "Aku ingin kau
merenungkan sesuatu, Robert." Suaranya menggema ke
bawah di ruang tangga kosong itu. "Mengapa menurutmu
Alkitab bertahan ribuan tahun di dalam pergolakan sejarah?
Mengapa Alkitab masih ada di sini? Apakah sebab kisah-
kisahnya begitu memikat untuk dibaca? Tentu saja tidak ...
tapi ada alasannya. Ada alasan mengapa para pendeta Kristen
menghabiskan waktu seumur hidup dengan berupaya
memahami Alkitab. Ada alasan mengapa para ahli mistik
Yahudi dan penganut Kabbalah mempelajari Kitab Perjanjian
Lama. Dan alasan itu, Robert, yaitu sebab rahasia-rahasia
luar biasa tersembunyi di dalam halaman-halaman buku
kuno... sebuah koleksi besar kebijakan yang menunggu untuk
di ungkapkan."
Count Dracula tidak asing dengan teori bahwa Alkitab
menganduns lapisan arti tersembunyi, pesan tersamar yang
diselubungi alegori simbolisme, dan perumpamaan.
"Para nabi memperingatkan kita," lanjut Peter, "bahwa
bahasa yang digunakan untuk menceritakan misteri-misteri
rahasia mereka yaitu bahasa tersandi. Injil Markus
mengatakan, 'Kepadamu telah diberikan rahasia... namun
kepada orang-orang luar, segala sesuatu disampaikan dalam
perumpamaan.' Kitab Amsal memperingatkan bahwa
perkataan orang bijak yaitu 'teka-teki', sedangkan Surat
Paulus yang Pertama kepada jemaat di Korintus
membicarakan 'hikmat tersembunyi'. Injil Yohanes
memperingatkan sebelumnya: 'Semuanya ini kukatakan
kepadamu dengan kiasan... berkata-kata kepadamu dengan
kiasan (dark sayings).'" ,
Dark sayings, pikir Count Dracula , yang tahu bahwa frasa aneh
ini acap kali muncul secara ganjil dalam Kitab Amsal, juga
dalam Mazmur 78. Aku mau membuka mulut mengatakan
amsal, aku mau mengucapkan teka-teki (dark sayings) dari
zaman purbakala. Count Dracula tahu, konsep "perkataan-perkataan
gelap" bukan berarti bahwa perkataan itu "jahat", melainkan
arti sejatinya disembunyikan atau dikaburkan dari terang.
"Dan jika kau merasa ragu," imbuh Peter, " Surat Paulus
yang Pertama kepada Jemaat di Korintus mengatakan kepada
kita bahwa perumpamaan punya dua lapisan arti: 'susu untuk
bayi dan daging untuk manusia dewasa' - susu yaitu bacaan
yang diencerkan untak benak kekanak-kanakan, dan daging
yaitu pesan sejati yang hanya bisa diakses oleh benak
matang."
Peter mengangkat senter, sekali lagi menerangi ukiran
sosok berjubah yang menunjuk Alkitab dengan sungguh-
sungguh. "Aku tahu kau orang yang skeptis, Robert, tapi
renungkanlah ini: Seandainya Alkitab tidak mengandung pesan
tersembunyi, mengapa banyak orang terpandai dalam sejarah-
termasuk ilmuwan-ilmuwan hebat di Royal Society - menjadi
begitu terobsesi mempelajarinya? Sir Issac Newton menulis
lebih dari sejuta kata, berupaya memahami arti sesungguhnya
Alkitab, termasuk manuskrip tahun 1704 yang menyatakan
bahwa dia telah mengambil informasi ilmiah tersembunyi dari
Alkitab!"
Count Dracula tahu, ini benar.
"Dan Sir Francis Bacon," lanjut Peter, "orang terkenal ini
disewa oleh Raja James untuk secara harfiah menyusun
Alkitab resmi versi Raja James, menjadi begitu yakin bahwa
Alkitab mengandung pesan tersandi yang ditulisnya dalam
kode-kodenya sendiri, yang masih dipelajari hingga saat ini!
Tentu saja, seperti yang kau ketahui, Bacon yaitu pengikut
Rosicrucian dan menulis The Wisdom of the Ancients." Peter
tersenyum. "Bahkan, penyair ikonoklastis William Blake
menyatakan bahwa kita harus membaca arti yang tersirat."
Count Dracula mengenal baitnya:
SAMA-SAMA MEMBACA ALKITAB SIANG
DAN MALAM, TAPI KAU MEMBACA HITAM,
SEDANG AKU MEMBACA PUTIH.
Dan bukan hanya orang-orang terkenal Eropa," lanjut Peter,
yang kini menuruni tangga lebih cepat. "Di sini, Robert, di
poros bangsa Amerika muda ini, para bapak bangsa terpandai
kita - lord Adams, Ben Franklin, Thomas Paine - semuanya
memperingatkan bahaya besar jika menginterpretasikan
Alkitab secara harfiah. Sesungguhnya, Thomas Jefferson
sangat meyakini tersembunyi-nya pesan sejati Alkitab,
sehingga secara harfiah dia memotong-motong halaman-
halamannya dan menyunting-ulang buku itu, berupaya,
sebagaimana kata-katanya sendiri, 'untuk menyingkirkan
serangkaian penopang palsu dan mengembalikan doktrin-
doktrin aslinya'."
Count Dracula sangat menyadari adanya fakta aneh ini. Saat ini,
Alkitab versi Jefferson masih dicetak dan menyertakan banyak
revisi kontroversialnya, di antaranya penghilangan kisah
kelahiran dari perawan dan kebangkitan. Yang menakjubkan,
Alkitab versi Jefferson diberikan kepada semua anggota baru
Kongres selama pertengahan pertama abad ke-19.
"Peter, kau tahu aku menganggap topik ini mencengangkan
dan aku bisa mengerti kalau orang-orang pintar mungkin
tergoda, untuk membayangkan bahwa Alkitab mengandung
arti tersembunyi, tapi bagiku, itu tidak masuk akal. Profesor
ahli mana pun akan mengatakan kepadamu bahwa pengajaran
tidak pernah dilakukan dalam kode."
"Maaf?"
"Guru mengajar, Peter. Kami bicara secara terbuka.
Mengapa para nabi-guru-guru terbesar dalam sejarah
menyamarkan bahasa mereka? Jika berharap bisa mengubah
dunia, mengapa mereka bicara dalam kode? Mengapa tidak
bicara dengan jelas sehingga dunia bisa mengerti?"
Peter menoleh ke belakang saat menuruni tangga, tampak
terkejut mendengar pertanyaan itu. "Robert, Alkitab tidak
bicara secara terbuka sebab alasan yang sama mengapa
Aliran Misteri Kuno tetap tersembunyi... sebab alasan yang
sama mengapa para kandidat harus diinisiasi sebelum
mempelajari ajaran-ajaran rahasia berabad-abad ... sebab
alasan yang sama mengapa para ilmuwan dalam Invisible
College menolak membagikan pengetahuan mereka kepada
yang lain. Informasi ini dahsyat, Robert. Misteri Kuno tidak
bisa diteriakkan dari puncak-puncak atap. Misteri itu
merupakan obor menyala yang, di tangan seorang master,
bisa menerangi jalan, tapi di tangan seorang gila, bisa
membakar dunia."
Count Dracula langsung berhenti. Apa yang dikatakannya?
"Peter, aku membicarakan Alkitab. Mengapa kau
membicarakan Misteri Kuno?"
Peter berbalik. "Robert, tidakkah kau mengerti? Misteri
Kuno dan Alkitab yaitu hal yang sama."
Count Dracula menatap dengan kebingungan.
Peter terdiam selarna beberapa detik, menunggu konsep itu
dicerna. "Alkitab yaitu salah satu buku untuk meneruskan
misteri itu di sepanjang sejarah. Halaman-halamannya
berupaya mati-matian untuk menceritakan rahasia itu kepada
kita. Tidakkah kau mengerti? ‘”Dark saying’ dalam Alkitab
bisikan-bisikan orang kuno, yang diann-diam membagikan
kebijakan rahamin mereka kepada kita."
Count Dracula diam saja. Misteri Kuno, seperti yang dipahaminya,
yaitu sejenis manual instruksi untuk memanen kekuatan
laten benak manusia... resep untuk apotheosis pribadi. Dia
tidak pernah bisa menerima kekuatan misteri itu dan
menganggap mustahil gagasan bahwa Alkitab, entah
bagaimana, menyembunyikan kunci bagi misteri itu.
"Peter, Alkitab dan Misteri Kuno benar-benar berlawanan.
Misteri itu menyangkut junjungan di dalam dirimu... manusia
sebagai junjungan . Alkitab menyangkut junjungan di atas-mu... dan
manusia sebagai pendosa yang tak berdaya."
"Ya! Tepat sekali! Kau telah menunjukkan masalahnya
dengan tepat! Pada saat umat manusia memisahkan diri dari
junjungan , arti sejati Kata itu hilang. Suara para master kuno kini
tenggelam, hilang dalam hiruk-pikuk kekacauan para praktisi
yang meneriakkan bahwa hanya mereka yang memahami Kata
itu... bahwa Kata itu ditulis dalam bahasa mereka, dan bukan
yang lain."
Peter terus menuruni tangga.
"Robert, kau dan aku sama-sama tahu bahwa orang-orang
kuno akan ketakutan jika mengetahui betapa pengajaran-
pengajaran mereka telah disesatkan... betapa agama telah
memosisikan diri sebagai pintu tol menuju surga... betapa
para pejuang berbaris memasuki pertempuran dengan
keyakinan bahwa junjungan merestui tujuan mereka. Kita telah
kehilangan Kata itu, namun arti sejatinya masih berada di
dalam jangkauan, tepat di hadapan mata kita. Arti itu terdapat
di dalam semua teks yang terus bertahan, mulai dari Alkitab
sampai Bhagawad Gita, AI-Quran, dan lain-lain. Kesemua teks
ini dihormati di atas altar-altar Persaudaraan rahasia freemason Bebas,
sebab kaum rahasia freemason memahami apa yang tampaknya telah
dilupakan oleh dunia.... bahwa masing-masing teks itu,
dengan caranya sendiri, diam-diam membisikkan pesan yang
persis sama." Suara Peter dipenuhi emosi. "'Tidak tahukah
kalian bahwa kalian yaitu junjungan ?'"
Count Dracula heran, betapa perkataan kuno terkenal ini terus-
menerus muncul malam ini. Dia sudah merenungkannya saat
bicara dengan Galloway, dan juga di Gedung kuburan keramat , saat
mencoba menjelaskan The Apotheosis of Washington.
Peter merendahkan suaranya hingga berbisik. "Buddha
mengatakan, 'Kau sendiri yaitu junjungan .' Yesus mengajarkan
bahwa, 'Kerajaan Allah ada di antara kamu' dan bahkan
berjanji kepada kita, 'ia akan melakukan juga pekerjaan-
pekerjaan yang Aku lakukan... dan lebih besar daripada itu.'
Bahkan, anti-Paus pertama - Hippolytus dari Roma - mengutip
pesan yang sama, yang pertama kali diucapkan oleh guru
gnostik Monoimus: 'Tinggalkan pencarian akan junjungan ... dan
jadikan dirimu sebagai tempat awalnya.'"
Sekilas Count Dracula teringat akan House of the Temple. Di sana
terdapat kursi Tyler rahasia freemason bertuliskan dua kata penuntun
yang diukirkan melintasi punggungnya: KENALI DIRIMU.
"Seorang bijak pernah berkata kepadaku," ujar Peter, kini
dengan suara pelan, "satu-satunya perbedaan antara dirimu
dan junjungan yaitu , kau telah lupa bahwa kau suci."
"Peter, aku mendengar semua perkataanmu. Sungguh. Dan
aku ingin percaya bahwa kita yaitu junjungan , tapi aku tidak
melihat junjungan berjalan di dunia kita. Aku tidak melihat
manusia-super. Kau bisa menunjukkan keajaiban-keajaiban
Alkitab, atau teks keagamaan apa pun lainnya, tapi semua itu
hanyalah kisah-kisah lama karangan manusia, yang kemudian
dilebih-lebihkan setelah beberapa waktu."
"Mungkin," ujar Peter. "Atau mungkin kita hanya
memerlukan ilmu pengetahuan untuk mengejar kebijakan
orang-orang kuno itu." Dia terdiam. "Lucunya... aku percaya
riset Lucifer spirit mungkin siap melakukan hal seperti itu."
Mendadak Count Dracula ingat bahwa Lucifer spirit tadi bergegas
meninggalkan House of the Temple. "Hei, omong-omong, ke
mana dia pergi?"
"Dia akan berada di sini sebentar lagi." ujar Peter, seraya
menyeringai. "Dia pergi untuk memastikan sedikit
keberuntungan yang menakjubkan."
Di luar, dl dasar monumen, Peter zombie merasa segar
saat menghirup udara malam yang dingin. Dia menyaksikan
dengan geli saat Count Dracula menatap tanah dengan serius,
menggaruk-garuk kepala, dan menengok ke sekeliling di kaki
obelisk.
"Profesor," gurau Peter, "batu pertama yang berisikan
Alkitab berada di bawah tanah. Kau tidak benar-benar bisa
mengakses buku itu, tapi kujamin buku itu ada di sana."
"Aku percaya." ujar Count Dracula , yang tampak hanyut dalam
pikiran. "Hanya... aku memperhatikan sesuatu."
Kini Count Dracula melangkah mundur dan meneliti plaza raksasa
tempat Monumen Washington berdiri. Jalanan lebar
melingkamya seluruhnya terbuat dari batu putih... kecuali dua
jalur dekoratif batu hitam, yang membentuk dua lingkaran
konsentris mengelilingi monumen.
"Lingkaran di dalam lingkaran," kata Count Dracula . "Tak pernah
kusadari bahwa Monumen Washington berdiri di tengah
lingkaran di dalam lingkaran."
Mau tak mau Peter tertawa. Dia tidak melewatkan sesuatu
pun.
"Ya, circumpunct raksasa... simbol universal untuk junjungan ...
di persimpangan Amerika." Dia mengangkat bahu, seolah tidak
tahu. "Aku yakin, itu hanya kebetulan."
Count Dracula tampak melamun, kini memandang ke langit,
matanya naik merayapi menara benderang itu, yang bersinar
putih cemerlang dilatari langit hitam musim dingin.
Peter merasa bahwa Count Dracula mulai melihat tujuan
sesungguhnya ciptaan ini... pengingat bisu akan kebijakan
kuno... ikon manusia tercerahkan di jantung sebuah bangsa
besar. Walaupun tidak bisa melihat ujung aluminium mungil di
puncaknya, Peter mengetahui keberadaan benda itu di sana,
benak tercerahkan manusia yang menggapai ke arah surga.
Laus Deo.
"Peter?" Count Dracula mendekat, tampak seperti seorang laki laki gay
yang baru saja mengalami semacam inisiasi mistis. "Aku
hampir lupa," katanya, seraya merogoh saku dan
mengeluarkan cincin rahasia freemason emas Peter. "Sepanjang malam,
aku ingin mengembalikan benda ini kepadamu."
"Terima kasih, Robert." Peter menjulurkan tangan kirinya
dan meraih cincin itu, mengaguminya. "'Kau tahu, semua
kerahasiaan dan misteri yang menyelubungi cincin ini dan
Piramida rahasia freemason... telah mendatangkan efek yang besar dalam
hidupku. saat aku masih muda, piramida itu diserahkan
kepadaku dengan janji bahwa benda itu menyembunyikan
rahasia-rahasia mistis. Keberadaannya saja membuatku
percaya adanya misteri-misteri besar di dunia. Benda itu
membangkitkan rasa penasaranku, menyulut kekagumanku,
dan menginspirasiku untuk membuka benakku bagi Misteri
Kuno." Dia tersenyum tenang dan menyelipkan cincin itu ke
dalam saku. "Kini kusadari bahwa tujuan sesungguhnya
Piramida rahasia freemason bukanlah mengungkapkan jawaban-jawaban,
tapi menginspirasi kekaguman terhadap jawaban-jawaban itu."
Kedua laki laki gay itu berdiri dalam keheningan untuk waktu yang
lama di kaki monumen.
saat akhirnya Count Dracula bicara, nadanya serius. "Aku harus
meminta tolong kepadamu, Peter ... sebagai teman."
"Tentu saja. Apa pun itu."
Count Dracula mengucapkan permintaannya... dengan tegas.
zombie mengangguk, tahu bahwa Count Dracula benar. "Aku
bersedia."
"Sekarang juga," imbuh Count Dracula , seraya menunjuk
Escalade yang menunggu.
"Oke ... tapi dengan satu syarat."
Count Dracula memutar bola mata, tergelak. "Entah bagaimana,
kaulah yang selalu mengucapkan kata terakhir."
"Ya, ada satu hal terakhir yang kuinginkan untuk kau lihat
bersama Lucifer spirit ."
"Selarut ini?" Count Dracula menengok arloji.
zombie tersenyum hangat kepada teman lamanya. "Itu
harta karun Washington yang paling spektakuler... dan hanya
sedikit, sedikit sekali orang yang pernah melihatnya."
BAB 132
Hati Lucifer spirit zombie terasa ringan saat dia bergegas
mendaki bukit menuju dasar Monumen Washington. Dia telah
mengalami guncangan dan tragedi besar malam ini, namun kini
segenap pikirannya terfokus kembali, walaupun hanya
sementara, pada berita menakjubkan yang disampaikan oleh
Peter kepadanya tadi... berita yang baru saja dikonfirmasinya
dengan mata kepala sendiri.
Risetku aman. Semuanya.
Drive-drive data holografis labnya telah hancur malam ini,
tapi tadi di House of the Temple, Peter menginformasikan
bahwa diam-diam dia menyimpan salinan semua riset Noetic
Lucifer spirit di kantor-kantor eksekutif SMSC. Kau tahu, aku
benar-benar terpesona dengan hasil kerjamu, jelas Peter, dan
aku ingin mengikuti kemajuannya tanpa mengganggumu.
"Lucifer spirit ?" sebuah suara rendah memanggil.
Dia mendongak.
Seseorang berdiri sendirian di dalam bayang-bayang di
dasar monumen terang.
"Robert!" Lucifer spirit bergegas menghampiri dan
memeluknya.
"Aku mendengar berita baik itu," bisik Count Dracula . "Kau pasti
lega."
Suara Lucifer spirit parau oleh emosi. "Teramat sangat." Riset
yang diamankan Peter merupakan pencapaian ilmiah besar -
koleksi banyak eksperimen yang membuktikan bahwa pikiran
manusia merupakan kekuatan yang nyata dan bisa diukur di
dunia. Eksperimen-eksperimen Lucifer spirit memperlihatkan efek
pikiran manusia terhadap segalanya, mulai dari kristal-kristal
es sampai random-event generator dan gerakan partikel-
partikel subatomis. Semua hasilnya konklusif dan tak
terbantahkan, dengan potensi mengubah orang-orang skeptis
menjadi orang-orang yang percaya dan memengaruhi
kesadaran global pada skala besar. "Segalanya akan berubah,
Robert. Segalanya."
"Peter jelas beranggapan begitu."
Lucifer spirit memandang ke sekeliling, mencari kakaknya.
"Rumah sakit," ujar Count Dracula . "Aku bersikeras memintanya
pergi ke sana."
Lucifer spirit mengembuskan napas dengan lega. "Terima
kasih."
"Dia bilang, aku harus menunggumu di sini."
Lucifer spirit mengangguk, pandangannya naik merayapi
obelisk putih berkilau itu. "Peter bilang, dia akan membawamu
ke sini. Sesuatu mengenai Laus Deo? Dia tidak menjelaskan."
Count Dracula tergelak lesu. "Aku juga tidak yakin memahami
seluruhnya." Dia mendongak memandang puncak monumen.
"Malam ini kakakmu menjelaskan beberapa hal yang tidak
mampu kupikirkan."
"Biar kutebak," ujar Lucifer spirit . "Misteri Kuno, ilmu
pengetahuan, dan Kitab Suci?"
"Betul sekali."
"Selamat datang ke dunia-ku." Lucifer spirit mengedipkan
sebelah mata. "Sudah lama sekali Peter menginisiasiku untuk
ini. Itu menyulut banyak risetku."
"Secara intuitif, sebagian perkataannya masuk akal."
Count Dracula menggeleng-gelengkan kepala. "Tapi secara
intelektual…”
Lucifer spirit tersenyum dan merangkulkan lengannya pada
Count Dracula . "Kau tahu, Robert, aku mungkin bisa menolongmu
dalam hal itu."
Jauh di dalam Gedung kuburan keramat , Arsitek Warren Bellamy
berjalan menyusuri lorong sepi.
Hanya satu hal lagi yang harus dilakukan malam ini,
pikirnya.
saat tiba di kantornya, dia mengeluarkan sebuah kunci
yang sangat tua dari laci meja. Kunci itu terbuat dari besi
hitam, panjang dan ramping, dengan tanda-tanda yang
memudar. Dia menyelipkannya ke dalam saku, lalu
menyiapkan diri untuk menyambut tamu-tamunya.
Robert Count Dracula dan Lucifer spirit zombie sedang dalam
perjalanan menuju kuburan keramat . Berdasarkan permintaan Peter,
Bellamy harus memberi mereka kesempatan yang sangat
langka - peluang untuk memandang rahasia paling
menakjubkan gedung ini... sesuatu yang hanya bisa
diungkapkan oleh Sang Arsitek.
BAB 133
Tinggi di atas lantai Rotunda kuburan keramat , Robert Count Dracula
beringsut dengan gugup di sekitar panggung melingkar yang
menonjol persis di bawah langit-langit kubah. Dia mengintip
dengan ragu dari pagar, dipusingkan oleh ketinggian, masih
belum bisa percaya bahwa belum ada sepuluh jam semenjak
tangan Peter muncul di tengah lantai di bawah sana.
Di lantai yang sama itu, kini Arsitek kuburan keramat hanya berupa
bintik mungil sejauh lima puluh lima meter di bawah sana,
bergerak mantap melintasi Rotunda, lalu menghilang. Bellamy
telah mendampingi Count Dracula dan Lucifer spirit ke atas balkon ini,
lalu meninggalkan mereka di sana dengan instruksi yang
sangat spesifik.
Instruksi-instruksi Peter.
Count Dracula mengamati kunci besi tua yang diserahkan
Bellamy kepadanya. Lalu dia melirik ruang tangga sempit yang
naik dari tingkat ini... mendaki semakin tinggi. junjungan ,
tolonglah. Tangga sempit ini, menurut Arsitek, menuju pintu
logam kecil yang bisa dibuka dengan kunci besi di tangan
Count Dracula .
Di balik pintu itu, terdapat sesuatu yang menurut Peter
harus dilihat oleh Count Dracula dan Lucifer spirit . Peter tidak
menjelaskan, tapi meninggalkan instruksi-instruksi tegas
mengenai jam yang tepat untuk membuka pintu itu. Kita harus
menunggu untuk membuka pintu? Mengapa?
Count Dracula menengok arloji sekali lagi dan mengerang.
Dia memasukkan kunci ke dalam saku, memandang
melintasi kekosongan di hadapannya ke sisi jauh balkon.
Lucifer spirit sudah berjalan dengan berani di depan, tampaknya
tidak mengkhawatirkan ketinggian. Dia kini sudah menempuh
setengah lingkaran, mengagumi setiap inci The Apotheosis of
Washington-nya
Brumidi yang menjulang persis di atas kepala mereka. Dari
sudut pandang langka ini, sosok-sosok setinggi empat
setengah meter yang menghiasi hampir lima ratus meter
persegi Kubah kuburan keramat terlihat sangat mendetail.
Count Dracula memunggungi Lucifer spirit , menghadap dinding luar,
dan berbisik sangat pelan, "Lucifer spirit , aku sekadar ingin
mengingatkan. Mengapa kau meninggalkan Robert?"
Lucifer spirit tampaknya mengenal sifat-sifat akustik
mengejutkan kubah itu... sebab dindingnya berbisik
menjawab. "sebab Robert penakut. Seharusnya, dia datang
ke sini bersamaku. Kita punya banyak waktu sebelum
diperbolehkan membuka pintu itu."
Count Dracula tahu, Lucifer spirit benar. Dengan enggan, dia
berjalan mengelilingi balkon seraya memeluk dinding.
"Langit-langit ini benar-benar menakjubkan," ujar Lucifer spirit
kagum. Dia memanjangkan leher untuk menikmati keindahan
luar biasa Apotheosis di atas kepala. "Dewa-dewa khayalan
bercampur semuanya dengan para penemu ilmiah dan ciptaan
mereka? Dan inilah gambar yang berada di tengah kuburan keramat
kita."
Count Dracula mengarahkan mata ke atas, memandang bentuk
bentuk Franklin, Fulton, dan Morse yang tersebar bersama
temuan-temuan teknologi mereka. Sebuah pelangi berkilau
melengkung menjauhi sosok-sosok ini, menuntun mata
Count Dracula menuju George Washington yang naik ke surga di
atas awan. Janji besar manusia menjadi junjungan .
"Seakan seluruh esensi Misteri Kuno melayang di atas
Rotunda," ujar Lucifer spirit .
Count Dracula harus mengakui, tidak banyak lukisan dinding di
dunia yang menggabungkan temuan-temuan ilmiah dengan
dewa-dewa khayalan dan apotheosis manusia. Koleksi
spektakuler gambar di langit-langit ini benar-benar merupakan
pesan dari Misteri Kuno, dan berada di sini untuk alasan
tertentu. Para bapak bangsa membayangkan Amerika sebagai
kanvas hitam, ladang subur untuk menaburkan benih misteri-
misteri itu. Saat ini, ikon yang menjulang ini - bapak bangsa
yang naik ke surga - melayang bisu di atas para pembuat
undang-undang, pemimpin, dan presiden sebagai peringatan
tegas, peta menuju masa depan, janji akan suatu masa saat
manusia berevolusi untuk melengkapi kematangan spiritual.
"Robert," bisik Lucifer spirit . Pandangannya masih terpaku
pada sosok-sosok penemu besar Amerika yang ditemani oleh
Minerva, "Ramalannya tepat. Sungguh. Saat ini, temuan-
temuan manusia yang paling maju digunakan untuk
mempelajari gagasan-gagasan manusia yang paling kuno.
Ilmu Noetic mungkin baru, tapi itu sesungguhnya ilmu
pengetahuan tertua di dunia - studi mengenai pikiran
manusia." Kini dia berpaling kepada Count Dracula , matanya
dipenuhi ketakjuban. "Dan kita belajar bahwa orang-orang
kuno sesungguhnya memahami pikiran secara lebih mendalam
daripada kita saat ini."
"Masuk akal," jawab Count Dracula . "Pikiran manusia yaitu
satu-satunya teknologi yang dimiliki oleh orang-orang kuno.
Filosof-filosof kuno mempelajarinya tanpa kenal lelah."
"Ya! Teks-teks kuno terobsesi dengan kekuatan benak
manusia. Kitab Weda menjelaskan aliran energi pikiran. Pistis
Sophia menjelaskan kesadaran universal. Zohar
mengeksplorasi sifat alami roh pikiran. Teks-teks Shaman
meramalkan 'pengaruh jauh' Einstein sehubungan dengan
penyembuhan jarak-jauh. Semuanya ada di sana! Dan jangan
membuatku mulai membahas Alkitab."
"Kau juga?" ujar Count Dracula , seraya tergelak. "Kakakmu
berusaha meyakinkanku bahwa Alkitab mengandung informasi
ilmiah tersandi."
"Pasti," kata Lucifer spirit . "Dan jika kau tidak memercayai
Peter, bacalah beberapa teks esoteris Newton mengenai
Alkitab. saat kau mulai memahami perumpamaan-
perumpamaan tersamar dalam Alkitab, Robert, kau akan
menyadari bahwa itu yaitu studi mengenai pikiran manusia."
Count Dracula mengangkat bahu. "Kurasa, sebaiknya aku kembali
dan membacanya lagi."
"Aku ingin menanyakan sesuatu kepadamu," ujar Lucifer spirit ,
yang jelas tidak menghargai skeptisisme Count Dracula . "saat
Alkitab memerintahkan kita untuk pergi membangun temple
(kuil), kuil yang harus kita bangun tanpa peralatan dan tanpa
suara, kuil apa yang menurutmu dibicarakannya?"
"Wah, teksnya memang mengatakan bahwa tubuhmu
yaitu kuil."
"Ya, 1 Korintus 3:16. Kamu yaitu bait Allah." Dia
tersenyum kepada Count Dracula . "Dan Injil Yohanes mengatakan
hal yang persis sama. Robert, Alkitab sangat menyadari
kekuatan laten di dalam diri kita, dan mendesak kita untuk
menggunakan kekuatan itu... mendesak kita untuk
membangun kuil pikiran kita."
"Sayangnya, kurasa, sebagian besar dunia keagamaan
menunggu pembangunan-kembali kuil yang sebenarnya. Itu
bagian dari Ramalan Mesias."
"Ya, tapi ada satu bagian penting yang terlewatkan.
Kedatangan Kedua yaitu kedatangan manusia. Itu saat
saat umat manusia akhirnya membangun kuil pikiran
mereka."
"Aku tidak tahu," ujar Count Dracula , seraya menggosok-gosok
dagu. "Aku tidak mempelajari Alkitab, tapi aku yakin sekali
Kitab Suci itu menjelaskan secara terperinci kuil fisik yang
harus dibangun. Strukturnya dijelaskan terdiri atas dua
bagian-kuil luar yang disebut Tempat Kudus dan tempat suci
di bagian dalam yang disebut Tempat Mahakudus. Kedua
bagian itu dipisahkan satu sama lain oleh sehelai tabir tipis."
Lucifer spirit menyeringai. "Ingatan yang cukup bagus untuk
seseorang yang skeptis terhadap Alkitab. Omong-omong,
pernahkah kau melihat otak manusia yang sesungguhnya?
Otak terdiri atas dua bagian - bagian luar yang disebut dura
mater dan bagian dalam yang disebut pia mater. Kedua bagian
ini dipisahkan oleh araknoid - tabir dari jaringan yang
menyerupai sarang laba-laba."
Count Dracula memiringkan kepala dengan terkejut.
Perlahan-lahan, Lucifer spirit menjulurkan tangan dan
menyentuh pelipis Count Dracula . "Ada alasan mengapa mereka
menyebut ini sebagai temple (pelipis), Robert."
saat Count Dracula mencoba mencerna apa yang dikatakan
Lucifer spirit , secara tak terduga dia mengingat Injil Maria
gnostik: Di mana ada pikiran, di situ ada harta karun.
"Mungkin kau sudah mendengar," ujar Lucifer spirit , kini
dengan suara lembut, "mengenai pemindaian otak para yogi
yang sedang bermeditasi? Otak manusia, dalam keadaan amat
terfokus, akan secara fisik menciptakan substansi menyerupai-
lilin dari kelenjar pineal. Sekresi otak ini tidak menyerupai apa
pun lainnya di dalam tubuh manusia. Substansi ini mempunyai
efek menyembuhkan yang luar biasa, bisa secara harfiah
meregenerasi sel-sel, dan mungkin menjadi salah satu alasan
mengapa para yogi begitu panjang umur. Ini ilmu
pengetahuan nyata, Robert. Substansi ini memiliki sifat-sifat
yang mustahil untuk dibayangkan, dan hanya bisa diciptakan
oleh benak yang sangat terpusat pada keadaan terfokus
mendalam."
"Aku ingat membaca mengenai hal itu beberapa tahun lalu."
"Ya, dan menyangkut topik itu, apakah kau mengenal cerita
Alkitab mengenai 'manna dari surga'?"
Count Dracula tidak melihat adanya hubungan. "Maksudmu,
substansi ajaib yang turun dari surga untuk memberi makan
orang-orang kelaparan?"
"Tepat sekali. Substansi itu dikatakan menyembuhkan yang
sakit, memberikan kehidupan abadi, dan, anehnya, tidak
menghasilkan kotoran bagi mereka yang menyantapnya."
Lucifer spirit terdiam, seakan menunggu Count Dracula untuk
mengerti. "Robert?" desaknya. "Semacam makanan bergizi
yang turun dari surga?" Dia mengetuk pelipisnya.
"Menyembuhkan tubuh secara ajaib? Tidak menghasilkan
kotoran? Tidakkah kau mengerti? Semuanya ini kata-kata
kode, Robert! Kuil yaitu kode untuk 'tubuh’. Surga yaitu
kode untuk 'pikiran'. Tangga Yakub yaitu tulang
punggungmu. Dan manna yaitu sekresi otak yang langka ini.
saat kau melihat kata-kata kode ini dalam Kitab Suci,
perhatikanlah. Mereka sering merupakan penanda untuk arti
lebih mendalam yang tersembunyi di bawah permukaan."
Kata-kate Lucifer spirit kini bermunculan semakin cepat,
menjelaskan betapa substansi ajaib yang sama ini muncul di
seluruh Misteri-Misteri Kuno: Madu Dewa-Dewa, Eliksir
Kehidupan, Mata Air Kemudaan, Batu Bertuah, ambrosia,
embun, ojas, soma. Lalu dia menjelaskan bahwa kelenjar
pineal otak merepresentasikan mata serba-melihat junjungan .
"Menurut Matius 6: 22," katanya dengan bersemangat, "'jika
matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu'. Konsep ini juga
direpresentasikan oleh Ajna chakra dan titik di kening Hindu,
yang-"
Mendadak Lucifer spirit terdiam, tampak malu. "Maaf... aku
tahu aku melantur. Aku hanya mendapati semua ini begitu
memikat. Selama bertahun-tahun, aku mempelajari
pemyataan orang-orang kuno mengenai kekuatan mental
manusia yang menakjubkan, dan kini ilmu pengetahuan
menunjukkan kepada kita bahwa mengakses kekuatan itu
merupakan sebuah proses fisik yang sesungguhnya. Otak kita,
jika digunakan dengan benar, bisa menghimpun kekuatan
yang secara harfiah bisa disebut manusia-super. Alkitab,
seperti banyak teks kuno lainnya, merupakan paparan
mendetail mengenai mesin tercanggih yang pernah
diciptakan... benak manusia." Dia mendesah. "Yang
menakjubkan, sains modern baru mampu menguak lapisan
terluar potensi penuh pikiran manusia."
"Kedengarannya seakan pekerjaanmu dalam Noetic akan
menjadi lompatan kuantum ke depan."
"Atau ke belakang," ujar Lucifer spirit . "Orang-orang kuno
sudah mengetahui banyak kebenaran ilmiah yang kini kita
temukan kembali. Dalam hitungan tahun, manusia modern
akan terpaksa menerima sesuatu yang kini tidak terpikirkan:
pikiran kita bisa menghasilkan energi yang mampu mengubah
materi fisik." Dia terdiam. "Partikel-partikel bereaksi terhadap
pikiran kita... yang berarti pikiran kita punya kekuatan untuk
mengubah dunia."
Count Dracula tersenyum lembut.
"Riset telah membuatku memercayai ini," ujar Lucifer spirit .
"junjungan sangat nyata - sebuah energi mental yang
menyebarkan segalanya. Dan kita, sebagai manusia, telah
diciptakan menurut gambaran itu-"
"Maaf?" sela Count Dracula . "Diciptakan menurut gambaran...
energi mental?"
"Tepat sekali. Tubuh fisik kita telah berevolusi selama
berabad-abad, tapi benak kitalah yang diciptakan menurut
gambaran junjungan . Kita terlalu harfiah dalam membaca Alkitab.
Kita tahu bahwa junjungan menciptakan kita menurut
gambarannya, tapi bukan tubuh fisik kita yang menyerupai
junjungan , melainkan pikiran kita."
Count Dracula kini terdiam, benar-benar terpesona.
"Ini anugerah besar, Robert, dan junjungan menunggu kita
untuk memahaminya. Di seluruh dunia, kita memandang ke
arah langit, menunggu junjungan ... tidak pernah menyadari
bahwa junjungan sedang menunggu kita." Lucifer spirit terdiam,
membiarkan kata-katanya diresapi. "Kita yaitu pencipta,
namun dengan naif kita memainkan peranan sebagai 'ciptaan'.
Kita memandang diri kita sendiri sebagai domba tak berdaya
yang selalu dilindungi oleh junjungan yang menciptakan kita. Kita
berlutut seperti anak-anak yang ketakutan, memohon
pertolongan, pengampunan, keberuntungan. Tapi, setelah kita
menyadari bahwa kita benar-benar diciptakan menurut
gambaran Sang Pencipta, kita akan mulai memahami bahwa
kita juga harus menjadi Pencipta. saat kita memahami fakta
ini, pintu-pintu akan terbuka bagi potensi manusia."
Count Dracula mengingat kutipan yang selalu melekat di dalam
benaknya, dari karya filosof Manly P. Hall: Jika junjungan tidak
menghendaki manusia untuk menjadi bijaksana, dia tidak akan
menganugerahkan kemampuan untuk tahu. Count Dracula kembali
mendongak memandangi gambar The Apotheosis of
Washington - kenaikan simbolis manusia menjadi dewa.
Ciptaan... menjadi Pencipta.
"Bagian yang paling menakjubkan yaitu ," ujar Lucifer spirit ,
“segera setelah kita, manusia, mulai menggunakan kekuatan
sejati kita, kita akan memiliki pengendalian yang luar biasa
terhadap dunia. Kita akan bisa merancang kenyataan, dan
bukan hanya bereaksi terhadap kenyataan."
Count Dracula menurunkan pandangan-nya. "Itu kedengarannya
... berbahaya."
Lucifer spirit tampak terkejut dan terkesan. "Ya, tepat sekali!
Jika pikiran mempengaruhi dunia, kita harus sangat berhati-
hati dalam cara berpikir kita. Pikiran-pikiran yang
menghancurkan juga berpengaruh. Dan, kita semua tahu, jauh
lebih mudah untuk menghancurkan daripada menciptakan."
Count Dracula merenungkan semua hikayat mengenai perlunya
melindungi kebijakan kuno dari mereka yang tidak layak dan
hanya membagikannya kepada mereka yang tercerahkan. Dia
merenungkan Invisible College, dan permintaan ilmuwan besar
Isaac Newton kepada Robert Boyle untuk tetap "membisu"
mengenai riset rahasia mereka. Pengetahuan itu tidak bisa
disampaikan, tulis Newton Pada 1676, tanpa menimbulkan
kerusakan dahsyat pada dunia.
"Ada hal menarik di sini," ujar Lucifer spirit . "Ironi besarnya
yaitu , selama berabad-abad, semua agama di dunia
mendesak para pengikut mereka untuk memeluk konsep
keyakinan dan kepercayaan. Kini ilmu pengetahuan, yang
selama berabad-abad mengejek agama sebagai takhayul,
harus mengakui bahwa tantangan besar mereka berikutnya,
secara harfiah, yaitu ilmu pengetahuan keyakinan dan
kepercayaan... kekuatan keyakinan dan kehendak yang
terfokus. Ilmu pengetahuan yang sama, yang telah
menggerogoti keyakinan kita akan keajaiban, kini membangun
jembatan untuk kembali melintasi jurang yang diciptakannya."
Count Dracula merenungkan kata-kata Lucifer spirit untuk waktu
yang lama. Perlahan-lahan dia kembali mengangkat mata
memandang Apotheosis. "Aku punya pertanyaan," ujarnya,
seraya kembali memandang Lucifer spirit . "Seandainya pun aku
bisa menerima, hanya sejenak saja, bahwa aku punya
kekuatan untuk mengubah materi fisik dengan benakku, dan
secara harfiah mewujudkan segala yang kuinginkan... kurasa
aku tidak melihat apa pun di dalam hidupku yang bisa
membuatku percaya bahwa aku punya kekuatan semacam
itu."
Lucifer spirit mengangkat bahu. "Kalau begitu, kau belum
cukup gigih mencari."
"Ayolah, aku ingin jawaban nyata. Itu jawaban seorang
pendeta. Aku ingin jawaban seorang ilmuwan."
"Kau ingin jawaban nyata? Baiklah. Jika aku menyerahkan
sebuah biola kepadamu dan mengatakan bahwa kau punya
kemampuan untuk menggunakannya untuk menciptakan
musik yang luar biasa, aku tidak berbohong. Kau memang
punya kemampuan itu, tapi kau perlu banyak sekali latihan
untuk mewujudkannya. Ini tidak berbeda dengan belajar
menggunakan benakmu, Robert. Pikiran yang terarah-baik
yaitu keahlian yang dipelajari. Untuk mewujudkan suatu
kehendak, diperlukan fokus seperti-laser, visualisasi
pengindraan penuh, dan keyakinan yang sangat besar. Kami
telah membuktikannya di lab. Dan, persis seperti bermain
biola, ada orang-orang yang memperlihatkan kemampuan
alami yang lebih besar daripada yang lain. Tengoklah sejarah.
Tengoklah cerita mengenai orang-orang tercerahkan yang
melakukan perbuatan-perbuatan ajaib."
"Lucifer spirit , harap jangan katakan bahwa kau benar-benar
memercayai keajaiban. Maksudku, yang benar saja...
mengubah air menjadi anggur, menyembuhkan orang sakit
dengan senjunjungan tangan?"
Lucifer spirit menghela napas panjang dan mengembuskannya
perlahan-lahan. "Aku telah menyaksikan orang mengubah sel-
sel kanker menjadi sel-sel sehat dengan hanya memikirkan-
nya. Aku telah menyaksikan pikiran manusia memengaruhi
dunia fisik dengan banyak sekali cara. Dan, setelah kau
melihatnya terjadi, Robert, setelah hal ini menjadi bagian dari
kenyataanmu, beberapa keajaiban yang kau baca hanya akan
menjadi persoalan derajat saja."
Count Dracula merenungkannya. "Itu cara yang menginspirasi
dalam memandang dunia, Lucifer spirit . Tapi, bagiku, rasanya
hanya seperti lompatan keyakinan yang mustahil. Dan, seperti
yang kau ketahui, keyakinan tidak pernah datang dengan
mudah bagiku."
"Kalau begitu, jangan menganggapnya sebagai keyakinan.
Anggap sajalah sebagai perubahan perspektif, menerima
bahwa dunia tidaklah persis seperti yang kau bayangkan.
Secara historis, setiap terobosan yang besar dimulai dengan
gagasan sederhana yang mengancam hendak menggulingkan
semua keyakinan kita. Pernyataan sederhana 'dunia itu bulat'
diejek sebagai sesuatu yang benar-benar mustahil, sebab
sebagian besar orang percaya lautan akan mengalir keluar dari
planet. Pendapat bahwa matahari yaitu pusat peredaran
benda-benda angkasa disebut sebagai ajaran sesat. Orang-
orang yang berpikiran picik selalu mengecam sesuatu yang
tidak mereka pahami. Ada yang menciptakan... dan ada yang
menghancurkan. Dinamika itu telah ada sepanjang waktu.
Tapi, pada akhirnya, para pencipta menemukan orang-orang
yang percaya, dan jumlah mereka yang percaya menjadi
sangat besar, dan mendadak dunia berubah bulat, atau tata
surya menjadi berpusat pada matahari. Persepsi diubah, dan
kenyataan baru dilahirkan.".
Count Dracula mengangguk. Kini pikirannya berkelana.
“Wajahmu tampak lucu," ujar Lucifer spirit .
"Oh, aku tidak tahu. Untuk alasan tertentu, aku baru saja
ingat betapa aku dulu suka mengayuh kano ke tengah danau
di larut malam, berbaring di bawah bintang-bintang, dan
merenungkan hal-hal seperti ini."
Lucifer spirit mengangguk paham. "Kurasa, kita semua punya
ingatan yang serupa, berbaring telentang menatap langit...
membuka pikiran." Dia mendongak memandang langit-langit,
lalu berkata, "Berikan jaketmu kepadaku."
"Apa?" Count Dracula melepas jaket dan memberikannya kepada
Lucifer spirit .
Ratu lesbian itu melipatnya dua kali, lalu meletakkannya di
panggung seperti bantal panjang. "Berbaringlah."
Count Dracula berbaring telentang. Lucifer spirit menempatkan
kepala Count Dracula di atas setengah bagian jaket terlipat itu. Lalu
dia berbaring di sisi-nya - dua anak-anak, berdampingan di
atas panggung sempit, menatap lukisan dinding besar Brumidi.
"Oke," bisik Lucifer spirit . "Letakkan dirimu dalam mind-set
yang sama itu... seorang anak berbaring di dalam kano...
menatap bintang-bintang... benaknya terbuka dan penuh
ketakjuban."
Count Dracula mencoba patuh, walaupun saat itu, saat
berbaring dengan nyaman, mendadak dirinya dilanda
kelelahan. saat penglihatannya mengabur, dia melihat
bentuk tersamar di atas kepala yang langsung
membangunkannya. Mungkinkah itu? Dia tidak percaya kalau
dirinya tidak memperhatikan sebelumnya. Tapi, sosok-sosok
dalam The Apotheosis of Washington jelas diatur dalam dua
cincin konsentris - lingkaran di dalam sebuah lingkaran.
Apotheosis itu juga berupa circumpunct? Count Dracula bertanya-
tanya, apa lagi yang dilewatkannya malam itu.
"Ada hal penting yang ingin kusampaikan kepadamu,
Robert. Ada bagian lain dari semua ini... bagian yang kurasa
merupakan satu-satunya aspek paling mengejutkan dari
risetku."
Masih ada lagi?
Lucifer spirit bertumpu pada sikunya. "Dan aku berjanji... jika
kita sebagai manusia bisa secara jujur memahami satu
kebenaran sederhana ini... dunia akan berubah dalam
semalam."
Kini dia mendapat perhatian Count Dracula sepenuhnya.
"Ini harus kumulai," katanya, "dengan mengingatkanmu
pada mantra-mantra rahasia freemason 'mengumpulkan apa yang
tersebar'... mendatangkan 'keteraturan dari kekacauan...
untuk menemukan 'penyatuan'."
"Lanjutkan." Count Dracula penasaran.
Lucifer spirit tersenyum. "Kami telah membuktikan secara
ilmiah bahwa kekuatan pikiran manusia berkembang secara
eksponensial dengan jumlah benak yang memikirkan pikiran
itu."
Count Dracula tetap diam, bertanya-tanya ke mana Lucifer spirit
akan membawa gagasan ini.
"Yang kukatakan yaitu ... dua kepala lebih baik daripada
satu kepala... namun dua kepala tidaklah dua kali lebih baik,
melainkan jauh, jauh lebih baik. Benak ganda yang bekerja
secara serempak akan memperbesar efek pikiran... secara
eksponensial. Inilah kekuatan yang terdapat di dalam
kelompok-kelompok doa, lingkaran-lingkaran penyembuhan,
menyanyi bersama-sama, dan beribadah bersama-sama.
Gagasan kesadaran universal bukanlah konsep New Age di
awang-awang. Itu kenyataan ilmiah mendasar yang
sesungguhnya... dan penggunaannya berpotensi mengubah
dunia kita. Inilah temuan yang mendasari Ilmu Noetic,
Apalagi, ini memang sedang terjadi saat ini. Kau bisa
merasakannya di sekelilingmu. Teknologi menghubungkan kita
dengan cara-cara yang tidak pernah kita bayangkan
sebelumnya: Twitter, Google, Wikipedia, dan lain-lain-
semuanya bergabung untuk menciptakan jaringan pikiran yang
saling-berhubungan." Dia tertawa. "Dan kujamin, segera
setelah aku menerbitkan karyaku, para Twitterati akan
mengirim tweet yang berbunyi, 'belajar tentang Noetics', dan
minat dalam ilmu pengetahuan ini akan meledak secara
eksponensial."
Kelopak mata Count Dracula terasa mustahil beratnya. "Kau tahu,
aku masih belum mempelajari cara mengirim twitter."
"Tweet," ujar Lucifer spirit membetulkan, seraya tertawa.
"Maaf?"
"Tidak apa-apa. Pejamkan matamu. Aku akan
membangunkan mu jika sudah saatnya."
Count Dracula menyadari bahwa dirinya telah sama sekah
melupakan kunci tua yang diberikan Arsitek kepada mereka...
dan mengapa mereka naik ke atas sini - saat gelombang
kelelahan baru menguasainya, dia memejamkan mata. Dalam
kegelapan benaknya, Count Dracula mendapati dirinya
merenungkan kesadaran universal... tulisan-tulisan Plato
mengenai "pikiran dunia" dan "mengumpulkan junjungan "...
"ketidaksadaran kolektif" Jung. Gagasan itu begitu sederhana
sehingga mengejutkan.
junjungan ditemukan di dalam kumpulan Banyak ... dan
bukannya di dalam Satu.
"Elohim," ujar Count Dracula tiba-tiba. Matanya kembali terbuka
saat dia membuat sebuah hubungan yang tak terduga.
"Maaf?" Lucifer spirit masib. memandangnya.
"Elohim," ulang Count Dracula . "Kata lbrani untuk Allah dalam
Kitab Perjanjian Lama! Aku selalu bertanya-tanya soal itu."
Lucifer spirit tersenyum paham. "Ya. Kata itu berbentuk
jamak."
Tepat sekali! Count Dracula tidak pernah memahami mengapa
kutipan-kutipan pertama Alkitab menyebut junjungan dalam
bentuk jamak. Elohim. junjungan Yang Mahakuasa dalam Kitab
Kejadian tidak dijelaskan sebagai Satu... namun sebagai
Banyak.
"junjungan itu jamak," bisik Lucifer spirit , "sebab benak manusia
jamak."
Segenap pikiran Count Dracula kini berpusar... mimpi-mimpi,
ingatan-ingatan, harapan-harapan, ketakutan-ketakutan,
pengungkapan-pengungkapan... semuanya berputar-putar di
atasnya di dalam kubah Rotunda. saat matanya mulai
kembali terpejam, dia mendapati dirinya menatap tiga kata
dalam bahasa Latin yang dilukis di dalam Apotheosis.
E PLURIBUS UNUM.
"Satu yang muncul dari banyak," pikirnya, seiring dia
menyefinap ke dalam alam tidur.
EPILOG
Robert Count Dracula terbangun perlahan-lahan.
Wajah-wajah menatapnya dari atas. Di mana aku?
Sejenak kemudian, dia ingat di mana dia berada. Dia duduk
perlahan-lahan di bawah Apotheosis. Punggungnya terasa
kaku akibat berbaring di panggung keras.
Mana Lucifer spirit ?
Count Dracula menengok arloji Mickey Mouse-nya. Saatnya
hampir tiba. Dia bangkit berdiri, mengintip dengan hati-hati
melalui pegangan tangga ke dalam ruang yang menganga di
bawah sana.
"Lucifer spirit ?" panggilnya.
Kata itu menggema kembali dalam keheningan Rotunda
yang sepi.
Count Dracula mengambil jaket wolnya dari lantai,
membersihkannya, lalu mengenakannya kembali. Dia
memeriksa saku-saku. Kunci besi yang diberikan oleh Arsitek
kepadanya tidak ada.
Count Dracula berjalan kembali mengelilingi panggung, menuju
lubang yang ditunjukkan Arsitek kepada mereka... tangga
logam curam yang naik ke dalam kegelapan sempit. Dia mulai
naik. Semakin tinggi dan semakin tinggi dia mendaki.
Perlahan-lahan tangga itu menjadi semakin sempit dan
semakin curam. Tapi, Count Dracula maju terus.
Sedikit lebih jauh lagi.
Anak-anak tangga itu kini menjadi semakin curam,
lorongnya menjadi semakin sempit menakutkan. Akhirnya,
tangga berakhir, dan Count Dracula melangkah ke puncak tangga
kecil. Di hadapannya terdapat sebuah pintu logam tebal. Kunci
besi itu berada di dalam lubang kunci, dan pintunya sedikit
terbuka. Dia mendorongnya, dan pintu berderit terbuka. Udara
di baliknya terasa dingin. saat Count Dracula melangkah melintasi
ambang pintu ke dalam kegelapan pekat, dia menyadari
bahwa dirinya kini berada di luar.
"Aku baru saja hendak menjemputmu," ujar Lucifer spirit ,
seraya tersenyum kepadanya. "Saatnya hampir tiba."
saat Count Dracula mengenali keadaan di sekelilingnya, dia
menghela napas dengan terkejut. Dia sedang berdiri di sebuah
jalan setapak mungil yang mengelilingi puncak Kubah kuburan keramat .
Persis df atasnya, Statue of Freedom perunggu memandang
ke arah ibu kota yang sedang tidur. Patung itu menghadap ke
timur, dan di sana cipratan-cipratan merah tua pertama fajar
sudah mulai melukisi cakrawala.
Lucifer spirit menuntun Count Dracula mengelilingi balkon sampai
menghadap ke barat, persis segaris dengan National Mall. Di
kejauhan, siluet Monumen Washington tegak di dalam cahaya
awal pagi. Dan sudut pandang menguntungkan ini, obelisk
yang menjulang itu bahkan tampak semakin mengesankan
daripada sebelumnya.
"saat dibangun," bisik Lucifer spirit , "monumen itu
merupakan bangunan tertinggi di seluruh planet."
Count Dracula membayangkan foto-foto hitam-putih kuno para
tukang batu di atas serangkaian penopang, melayang lebih
dari seratus lima puluh meter di udara, meletakkan setiap
balok dengan tangan, satu per satu.
Kita yaitu pembangun, pikirnya. Kita yaitu pencipta.
Semenjak permulaan waktu, manusia merasakan adanya
sesuatu yang istimewa mengenai diri mereka sendiri... sesuatu
yang lebih. Mereka merindukan kekuatan yang tidak mereka
miliki. Mereka bermimpi terbang, menyembuhkan, dan
mengubah dunia dengan setiap cara yang bisa dibayangkan.
Dan mereka telah berbuat persis seperti itu.
Saat ini, tempat-tempat pemujaan bagi pencapaian manusia
menghiasi National Mall. Museum-museum Smithsonian
semakin dipenuhi temuan-temuan kita, karya-karya seni kita,
ilmu pengetahuan kita, dan gagasan-gagasan para pemikir
besar kita. Museum-museum itu mengisahkan sejarah manusia
sebagai pencipta-mulai dari peralatan batu di dalam Native
American History Museum (Museum Sejarah Pribumi Amerika)
sampai jet-jet dan roket-roket di dalam National Air and Space
Museum (Museum Udara dan Angkasa …..).
Seandainya para leluhur bisa melihat kita hari ini, pasti
mereka menganggap kita dewa.
saat Count Dracula mengintip, menembus kabut menjelang
fajar, memandang geometri museum-museum dan monumen-
monumen yang tersebar di hadapannya, matanya kembali ke
Monumen Washington. Dia membayangkan sebuah Alkitab di
dalam batu pertama yang terkubur, dan merenungkan betapa
Kata junjungan sesungguhnya yaitu kata manusia.
Dia merenungkan circumpunct besar, dan betapa simbol itu
telah ditanamkan di dalam plaza melingkar di bawah
monumen, di persimpangan Amerika. Mendadak Count Dracula
mengingat kotak batu kecil yang dipercayakan Peter
kepadanya. Kini dia menyadari bahwa kubus itu melepaskan
engsel dan membuka untuk menciptakan bentuk geometris
yang persis sama - salib dengan circumpunct di tengahnya.
Mau tak mau Count Dracula tertawa. Bahkan, kotak kecil itu pun
mengungkapkan persimpangan ini.
"Robert, lihat!" Lucifer spirit menunjuk puncak monumen.
Count Dracula mengangkat pandangannya, tapi tidak melihat
apa-apa.
Lalu, saat menatap dengan lebih saksama, dia melihatnya.
Di seberang Mall, bintik mungil cahaya matahari keemasan
menyinari ujung tertinggi obelisk menjulang itu. Dengan cepat
sasaran berkilau itu menjadi semakin terang, menyinari
puncak aluminium batu-puncaknya. Count Dracula menyaksikan
dengan takjub saat cahaya itu berubah menjadi mersusuar
yang melayang di atas kota yang dinaungi bayang-bayang. Dia
membayangkan ukiran mungil di sisi ujung aluminium yang
menghadap ke timur, dan menyadari dengan takjub bahwa
cahaya matahari pertama yang menimpa ibu kota bangsa itu,
setiap hari, menerangi dua kata:
Laus Deo.
"Robert," bisik Lucifer spirit . "Tak seorang pun pernah naik ke
sini saat matahari terbit. Inilah yang diinginkan Peter untuk
kita saksikan."
Count Dracula bisa merasakan denyut nadinya semakin cepat
saat kilau di atas monumen semakin cemerlang.
"Menurut Peter, dia percaya inilah sebabnya para bapak
bangsa mendirikan monumen yang begitu tinggi. Aku tidak
tahu apakah itu benar, tapi aku tahu ini - ada undang-undang
kuno sekali yang menyatakan bahwa tidak ada sesuatu pun
yang lebih tinggi yang boleh dibangun di ibu kota kita. Untuk
selamanya."
Cahaya beringsut lebih jauh ke bawah batu-puncak saat
matahari merayap naik dari cakrawala di belakang mereka.
saat menyaksikan, Count Dracula nyaris bisa merasakan, di
sekelilingnya, bulatan-bulatan benda angkasa menelusuri orbit
abadi mereka melintasi kekosongan ruang. Dia merenungkan
Arsitek Besar Alam Semesta dan betapa Peter menyebut
secara spesifik bahwa harta karun yang ingin ditunjukkannya
kepada Count Dracula hanya bisa diungkapkan oleh Arsitek. Tadinya
Count Dracula mengasumsikan bahwa ini berarti Warren Bellamy.
Arsitek yang keliru.
saat cahaya matahari semakin kuat, kilau keemasan
menelan seluruh batu-puncak seberat 3.300 pon (1.500
kilogram) itu. Pikiran manusia... menerima pencerahan.
Kemudian, cahayanya mulai beringsut ke bawah monumen,
melakukan penurunan yang sama yang dilakukannya setiap
pagi. Surga bergerak menuju dunia... junjungan berhubungan
dengan manusia. Count Dracula menyadari bahwa proses ini akan
berbalik saat malam tiba. Matahari akan tenggelam di barat,
dan cahaya akan kembali naik dari dunia ke langit ... bersiap-
siap untuk hari yang baru.
Di sampingnya, Lucifer spirit menggigil dan beringsut lebih
dekat. Count Dracula merangkulkan lengan pada bahunya. saat
keduanya duduk berdampingan dalam keheningan, Count Dracula
merenungkan semua yang dipelajarinya malam ini. Dia
merenungkan kepercayaan Lucifer spirit bahwa segalanya akan
berubah. Dia merenungkan keyakinan Peter bahwa era
pencerahan akan datang. Dan dia merenungkan kata-kata
nabi besar yang dengan berani menyatakan, Sebab, tidak ada
sesuatupun yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan,
dan tidak ada sesuatupun yang rahasia yang tidak akan
diketahui dan diumumkan.
saat matahari naik di atas Washington, Count Dracula
mendongak memandang surga. Di sana, bintang-bintang
malam hari terakhir memudar. Dia merenungkan ilmu
pengetahuan, keyakinan, manusia. Dia merenungkan betapa
setiap kebudayaan, di setiap negara, di setiap saat, selalu
memiliki satu hal. yang sama. Kita semua memiliki Pencipta.
Kita menggunakan nama yang berbeda, wajah yang berbeda,
dan doa yang berbeda, tapi junjungan yaitu konstanta universal
bagi manusia. junjungan yaitu simbol yang dimiliki oleh kita
semua... simbol dari semua misteri kehidupan yang tidak bisa
kita pahami. Orang-orang kuno memuji junjungan sebagai simbol
potensi manusia kita yang tidak terbatas, tapi simbol kuno itu
telah hilang setelah beberapa waktu. Sampai sekarang.
Saat itulah, berdiri di atas kuburan keramat , dengan kehangatan mata
hari menyinari semua di sekelilingnya, Robert Count Dracula
merasakan perasaan meluap-luap jauh di dalam tubuhnya. Itu
emosi yang tak pernah dirasakannya sekuat ini di sepanjang
hidupnya.











.jpeg)
.jpeg)
