Sabtu, 04 Januari 2025

alibaba jackma 4


  tertulis. Itu berari perusaaan ini, yang ingin bertaan dalam 

bisnis selama 80 taun, masi belum memiliki kesepakatan pem-

bagian saam yang jelas. Alibaba sepenunya idak tau tentang 

pembagian saam, apalagi konsep yang jelas tentang di mana garis 

pemisa antara kepemilikan dan tanggung jawab terkait. 

Mereka idak lebi dari sekumpulan domba yang berjalan tan-

pa tujuan dalam medan pertempuran dunia bisnis, bakan terma-

suk ketuanya, Jack Ma. 

Cai Congxin memasuki kantor pusat Alibaba dan menjadi sa-

la satu dari kawanan domba itu.  Tentunya, Jack Ma tela membe-

rinya tugas yang sangat pening yaitu mengawasi seluru masala 

inansial mereka dan berindak sebagai konsultan mereka untuk 

masala ukum.

Jack Ma pandai meliat talenta orang lain dan tau bagaimana 

memanfaatkannya dengan baik. Cai Congxin berbakat dalam ma-

najemen bisnis dan menilai karakter orang lain. Ia memiliki lebi 

banyak pengalaman dalam mengatur dan menjalankan perusa-

aan­perusaaan internasional. sebab  itu mereka cocok sedari 

awal.

Mereka mulai dengan menyusun kembali struktur perusaaan 

Alibaba. Tak diragukan lagi ini adala al yang sangat pening da-

lam membangun perusaaan internasional. Idealisme yang inggi 

arus disertai ole struktur manajemen yang prakis, sejalan de-

ngan protokol internasional.



Congxin terkejut saat mengetaui bawa kedelapan belas 

pendiri perusaaan itu idak memiliki satu pun kontrak perjanjian 

di antara mereka. Seperinya Congxin iba tepat waktu. Jack Ma 

bergurau padanya, “Kami belum secara resmi menjadi perusaaan 

sebab  kami menunggumu untuk mendirikannya bagi kami.”

Congxin sendiri menyusun kontrak parisipasi ekuitas, ditulis 

dengan inda dalam baasa Inggris. Kontrak itu benar-benar leng-

kap, dan sepenunya mengikui peraturan internasional. Itu ada-

la persyaratan standar untuk perusaaan internasional. 

Congxin mengirimkan salinan kontrak ini  ke seiap pe-

megang saam namun idak ada dari mereka yang memaaminya. 

sebab  itu dengan sabar Congxin menjelaskannya pada mereka 

di ruma Jack Ma. Saat itu cuaca panas ingga lebi dari 30 derajat 

celcius dan idak ada mesin pendingin ruangan, anya ada sebua 

kipas angin tua. Congxin terbiasa mengenakan jas dan sepatu ku-

lit seingga ia kepanasan. Ia tak punya pilian lain selain melepas 

jasnya, dan meliat kemejanya basa ole keringat. 

Ia tak anya bicara soal kontrak. Ia mulai dari awal dengan 

subjek pembagian modal, ak pemegang saam, dan pencairan 

saam. Ini adala pelajaran tentang organisasi untuk bisnis inter-

nasional.  Ini bukan anya al yang arus didengarkan ole kede-

lapan belas orang ini  dan Jack Ma sendiri, namun juga bisa 

diliat sebagai penggani banyak pelajaran yang terlewatkan se-

belumnya. Jika mereka idak mengganikan yang ilang sekarang, 

maka perusaaan mereka idak akan perna bertumbu lebi dari 

taap perusaaan muda. 

Jack Ma dan imnya benar­benar dimenangkan ole Cai Cong-

xin. Ia benar­benar sala satu orang Tiongkok klasik yang belajar 

dan bekerja di luar negeri sebelum kembali pulang. Ia benar­benar 

seorang cendekia dan direktur investasi internasional yang sangat 

berpengalaman. Ia berdedikasi teradap pekerjaannya dan berse-

dia memberi instruksi pada mereka selama berjam­jam. Mereka 

akan bersedia mengikuinya ke medan perang mana pun. Mereka 



belajar banyak dari pelajaran­pelajaran yang diberikannya. Tentu-

nya mereka masi memiliki pertanyaan-pertanyaan yang belum 

terjawab, tapi selama Mr. Cai ada di sana, mereka bisa memaami 

konsep ‘internasional’ dan ‘perusaaan besar’ dengan segera. 

Jack Ma mengambil inisiaif untuk menjadi yang pertama 

menandatangani namanya di kontrak. Keika yang lain meliat 

pemimpin mereka menuliskan namanya, mereka pun mengambil 

pulpen mereka, setenga mengeri, setenga idak. Itu adala pro-

ses yang sangat pening sebab  menandakan bawa kepemilikan 

saam para pendiri Alibaba akirnya ditentukan sepenunya da-

lam ukum, dan menjadi dasar saat mereka meraup keuntungan 

delapan taun ke depan. 

Tak lama setela itu, mereka menerima sejumla dana besar 

dari investor internasional, berkat adanya Cai Congxin dalam im 

mereka. Total dana yang mereka dapatkan adala 5 juta dolar. 

Tak perlu diulang lagi apa peningnya Cai Congxin bergabung 

di Alibaba. Setela menerima dana sebesar itu, Jack Ma, yang tak 

perna kekurangan ambisi ataupun keberanian, mengarakan 

matanya ke ong Kong. Meskipun posisinya sebagai pusat inan-

sial dan perdagangan internasional sedikit menurun dalam taun-

taun belakangan, ong Kong masi menjadi pusat perdagangan 

pening. ong Kong akan membuka pintu lebi jau lagi bagi Aliba-

ba jika Alibaba berasil menjangkaunya. 

Cai Congxin sekarang menjadi Cief Financial Oicer (CFO). 

Jack Ma berkata padanya, “Mr. Cai, sekarang kita akan ke ong Kong, 

tempat yang kau kenal dengan baik. anya kau yang bisa membuka 

kantor cabang kita di sana. Sekarang kau adala CEO kantor Alibaba 

di ong Kong.” Congxin tak membuang­buang waktu dan langsung 

menuju kota yang namanya berari ‘Pelabuan arum’.

Belakangan Cai Congxin berkata tentang al ini: “Orang­orang 

yang bekerja bersamaku di sini cenderung melakukan al yang me-

nurutku menarik. Menurut mereka, saat membuat keputusan pen-

ing dalam idup, Anda arus lebi mengandalkan perasaan yang 



kuat dalam intuisi Anda dan bukan akal seat. Aku suka bekerja 

dengan orang­orang yang memiliki gaira dan semangat. Aku suka 

mengambil risiko! sebab  itu aku memutuskan untuk bergabung. 

Itu saja alasannya.”



Ada satu orang lagi yang arus disebutkan jika bicara tentang Alibaba, ia adala Masayosi Son. Ia adala orang Korea yang 

lair di Jepang; atau bisa dibilang ia adala orang Jepang dengan 

latar belakang Korea. Namun leluurnya adala orang Tiongkok. Ia 

tetap menggunakan nama keluarga Son–yang disebut Sun dalam 

baasa Tiongoa–sebab  asal muasalnya ini . Ia juga bukan 

pria yang inggi, posturnya kurang lebi sama dengan Jack Ma, 

atau mungkin sedikit lebi inggi. Namun dainya lebar, ampir 

sama dengan aktor ilm Ge You. Dai yang lebar dianggap sebagai 

tanda kecerdasan. Menurut Ge You, “Tak ada rambut yang tumbu 

di atas otak yang cerdik.”

Namun Masayosi Son tak sekadar cerdas; sama seperi Jack 

Ma, ia juga sangat bijaksana. Saat itu ia adala individu terkaya di 

Asia. 

Berkat Cai Congxin, Jack Ma dan Alibaba mendapat pengakuan 

dari bank investasi Goldman Sacs. Dana pertama 5 juta dolar tela 

disalurkan. Namun, ari demi ari internet berkembang makin pe-

sat. Alibaba arus beradaptasi dengan situasi global dan melakukan 

perubaan cepat. Pendanaan masi menjadi prasyarat pening. 

Di Silicon Valley, California, Jack Ma bertemu dengan lebi dari 

40 bank investasi, tapi tak satu pun dari mereka tertarik dengan 

e-comme­ce. Tak ada dari mereka yang menyadari bawa Alibaba 

akan menjadi sala satu perusaaan internasional yang sangat be-

sar. Ini berari tak seorang pun dari manajer bank investasi terse-

but tertarik berinvestasi di perusaaan Tiongkok miliknya. 

Jack Ma agak jengkel akan al itu. Dari Silicon Valley ingga 

San Fransisco yang ia liat anyala kemakmuran dan kesibukan. 

Bakan di malam ari, jalanan penu dengan lampu. Lalu lintas tak 

perna sepi. Orang­orang Amerika yang tekun mengejar tren glo-

bal siang dan malam, melakukan semua yang mereka bisa untuk 

menjadikan mimpi mereka menjadi kenyataan. 

Saat itu, Jack Ma berjanji pada dirinya sendiri bawa ia akan 

menjadikan Alibaba besar dan sukses. Perusaaan Tiongkok arus 



bisa menjadi sala satu 500 perusaaan terbaik dunia. Mereka a-

rus sama tekunnya seperi orang­orang Amerika yang ia liat, dan 

menggapai bintang!

Namun masala pendanaannya mengambat perkembangan 

perusaaan. Saat ia mengkawairkan persoalan ini, teman India-

nya merekomendasikan Masayosi Son. 

Kawan India Jack Ma bernama Guta dan ia adala seorang ana-

lis yang sangat berpengalaman. Ia mengirimkan email pada Jack 

Ma yang mengatakan, “Ada seseorang yang ingin bertemu dengan-

mu. Orang itu pasi akan bermanfaat bagimu.” Jack Ma segera ter-

bang ke Beijing di mana Masayosi Son inggal.

Banyak ali industri internet berkumpul ari itu di Fuua Man-

sion. Dengan berpakaian jaket biasa, Jack Ma memasuki ruangan 

dengan separu potong kertas di tangannya. 

Ada layar dalam ruangan ini  yang memproyeksikan web-

site Alibaba. Masayosi Son meliat layar ini  sejenak sebe-

lum berkata, “Kamu punya 20 menit untuk bicara.” Namun setela 

Jack Ma bicara selama enam menit, dia melambaikan tangannya 

dan berteriak, “Stop!’

  lalu  ia bertanya langsung, “Seberapa banyak investasi 

yang kau butukan?”

Ia idak menyangka pria kecil bertubu kurus dengan jaket 

usang ini berani menjawab, “Aku suda mendapatkan bantuan 

dana yang kuperlukan kemarin. Aku idak perlu uang lagi.”

Masayosi Son terpana. Ia bertanya, “Kalau kau idak perlu 

uang, lalu untuk apa kau mencariku?”

Jack Ma menjawab, dengan sedikit nekat, “Aku datang bukan 

sebab  kemauanku sendiri. Seorang teman memintaku melaku-

kannya.”

anya seperi itu, keadaan kembali berbalik. Masayosi Son se-

gera memutuskan bawa SotBank, perusaaan internet mulina-

sional yang ia dirikan, akan berinvestasi 30 juta dolar AS di Alibaba. 

Jack Ma   lalu  memutuskan bawa jumla itu terlalu banyak, 



jadi ia menguranginya sebanyak 10 juta dolar, seingga nilai inves-

tasi Masayosi Son menjadi 20 juta dolar. 

Bertaun­taun   lalu  mereka bertemu kembali. Jack Ma 

berkata padanya: “Orang­orang sering berkata bawa kau cukup 

gila. Aku juga agak gila. Aku punya pertanyaan. Mengapa kau me-

mutuskan untuk berinvestasi pada perusaaan kecil seperi Yaoo 

15 taun yang lalu? Mengapa kau bisa memutuskan untuk berin-

vestasi 20 juta dolar pada Alibaba anya dalam waktu enam menit 

saat industri internet sedang mengalami kekeringan sembilan ta-

un yang lalu?”

Masayosi Son menjawab: “Aku percaya pada Jerry Yang. Aku 

menemukannya. Aku meliat gaira dan kemampuan dalam ma-

tanya, jadi aku memutuskan untuk berinvestasi 100 juta dolar AS 

saat Yaoo baru didirikan untuk membuka jalan bagi mereka me-

rai kesuksesan secara internasional.

“Sama seperi itu, saat aku meliatmu sembilan taun yang 

lalu, namamu bukan apa-apa, dan industri internet di Tiongkok 

baru saja dimulai. Tapi kau punya sepasang mata yang bersinar 

yang menunjukkan mimpi­mimpi dan antusiasme yang kau miliki. 

Aku merasa kau sama gilanya dengan Jerry Yang, jadi aku memu-

tuskan untuk berinvestasi di perusaaanmu. Kita berdua ‘orang 

gila’. Tapi ada satu al yang berbeda. Kau masi sekurus sembilan 

taun yang lalu, sementara aku seperinya bertamba gemuk.”

Jack Ma menjawab: “Aku mengeri. Seperinya sedikit kegilaan 

adala jalan menuju sukses. Kita perlu mimpi­mimpi besar, gaira 

dan strategi yang baik.” 

Masayosi Son berkata, “Itu benar. Dalam enam menit aku 

meliatmu, aku merasa kau sangat asli. Saat itu aku yakin Alibaba 

akan menjadi sebesar Google. Google berkembang sebab  iklan-

nya. Alibaba tak anya mengandalkan iklan, namun juga ubungan 

pribadi. Ini berari peluang stabilitas Alibaba lebi besar.

Tiongkok akan menjadi negara dengan GDP terbesar di dunia, 

dan Alibaba memiliki akses ke pasar global, bukan anya Tiongkok. 



sebab  itula aku berarap aku bisa memperluas kesuksesanku 

bersamamu dan perusaaanmu.”

Jack Ma bertanya, “Skala Alibaba masi cukup kecil saat itu, 

apa yang membuatmu yakin?”

Mayasosi Son menjawab: “Kubilang waktu aku meliatmu, 

perusaaanmu akan benar­benar menjadi perusaaan internet 

Tiongkok pertama yang mengimplementasikan bisnis model yang 

diciptakan ole orang Tiongkok sendiri dan yang menjadi nomor 

satu di dunia berdasarkan bisnis model ini . Saat itu, kesuk-

sesan banyak perusaaan internet, enta itu milik Jepang atau 

Eropa, anya meniru model Amerika. 

“Alibaba membuat bisnis model baru, jadi kau pasi sukses. Aku 

merasa Alibaba adala perusaaan yang ebat. Waktu aku ber-

temu denganmu, aku bilang kau adala seorang palawan. Suatu 

saat orang­orang akan membandingkanmu dengan Jerry Yang dan 

Bill Gates, sebab  kalian semua menciptakan bisnis model yang 

sunggu-sunggu baru.”

Inila percakapan yang terjadi antara Masayosi Son dan Jack 

Ma sembilan taun berikutnya, dan merupakan conto utama dari 

dua pria ebat yang sangat mengormai. Di taun 2003, Masa-

yosi Son mengundang Jack Ma ke Tokyo. Mereka idak mendisku-

sikan masala inansial, tapi anya duduk dan bertukar ide tentang 

tren-tren utama dalam industri internet.

Sebelum mereka menandatangani nama mereka di kontrak 

baru, mereka pergi ke kamar kecil untuk buang air kecil. Di kamar 

kecil, Jack Ma mengajukan angka 82 juta dolar AS. Masayosi Son 

setuju tanpa ragu, dan segera setela itu mereka menandatanga-

ni kesepakatan ini  tanpa rintangan sama sekali. Dengan ini, 

Alibaba memasuki pasar C2C (custome­ to custome­) dan Taobao 

Marketplace dilairkan. Bisnis C2C adala fasilitator yang me-

mungkinkan klien mereka untuk bertransaksi langsung satu sama 

lain. Tak lama setela itu Yaoo Cina diambilali ole Alibaba, 

dan Yaoo Cina membeli 40% saam Alibaba searga 1 miliar 



dolar dalam bentuk tunai, beserta layanan Yaoo Cina. Sebagai 

pemegang saam terbesar Yaoo Cina, Masayosi Son sekali lagi 

bekerja sama dengan Alibaba. Jack Ma dijadikan anggota direksi 

SotBank. 

Kedua pria ini  menjadi semakin dalam dengan lingkaran 

e-comme­ce dan internet. Mereka saling mengagumi tapi juga 

idak saling mengala dalam al keuntungan. Kadang pemikiran 

mereka bertentangan dalam al­al spesiik seperi pembelian Ya-

oo Cina dan pemindaan plaform pembayaran online Alibaba, 

Alipay. sebab  keduanya idak suka berkompromi, kadang perseli-

sian terjadi. 

Mungkin inila ari dari bisnis dan saam gabungan. Bagaimana 

pun Jack Ma adala seorang visioner dan Masayosi Son memiliki 

injauan yang sangat baik. Di ari ia berinvestasi pada Alibaba, ia 

mulai mendapatkan asil yang besar. Jack Ma idak akan mengala 

pada Masayosi Son, dan Masayosi Son jelas merupakan tanding-

an yang sepadan. 

  

Di taun 2003 Taobao berdiri. Tak lama   lalu , Alipay diluncur-

kan setela dikembangkan ole Jack Ma dan imnya. Taobao suk-

ses besar, dan turut berkontribusi dalam pesatnya perkembangan 

sektor e-comme­ce Alibaba. Namun, kompeisi selalu ada dalam 

dunia bisnis. 

Mereka beradapan dengan EacNet. Saat itu, EacNet memi-

liki saam terbesar dalam pasa­ e-comme­ce transaksi individual 

di Tiongkok. Dikepalai ole dewan direksi dan CGO, Sao Yibo, 

EacNet suda menapakkan kakinya dengan mantap. Seperinya 

tak mungkin Taobao bisa mengalakannya. 

Sao Yibo berusia 26 taun dan merupakan genius matemaika 

sejak ia masi muda. Ia lulusan arvard University. Ia berpenge-



tauan luas dan penu kekuatan. Di bawa kepemimpinannya, 

EacNet maju dengan teriakan perang, siap bertempur langsung 

dengan Taobao. 

sebab  itu, Anda bisa meliat iklan­iklan kedua perusaaan 

itu di banyak kota, di tempat masuk stasiun subway, tempat pem-

berenian kendaraan umum, dan kios koran. EacNet memiliki 

3,5 juta pengguna terdatar saat itu. Selalu ada produk baru yang 

diungga seiap deik, penawaran seiap sepulu deik dan pe-

nyelesaian transaksi seiap menitnya. Secara total, ada 2.350.000 

produk di situs, dan perusaaan ini  menyimpan transaksi 

bernilai 800 juta yuan. 

Sebesar itula EacNet. Di taun 2003, ia bergabung dengan 

perusaaan e-comme­ce terbesar dunia, eBay. eBay memberikan 

dana sebesar 150 juta dolar AS dan membeli 67% saam EacNet, 

menjadi pemegang saam terbesar di balik EacNet. EacNet me-

miliki pengalaman yang ebat, dana yang melimpa, dan dukung-

an perusaaan global. 

Namun Jack Ma terlair berani. Pada 7 Juli 2003 ia mengumum-

kan secara publik, “Alibaba akan berinvestasi 100 juta yuan dalam 

membuat website Taobao yang akan menjadi plaform bagi trans-

aksi­transaksi baik B2C (business to consume­) maupun C2C.”

“Jack Ma yang gila suda menjadi gila lagi!” Inila judul yang 

paling populer yang digunakan media saat itu. Ada satu arikel 

yang sangat berpengaru yang menulis, “Jack Ma dengan idak 

rasional mengabiskan 100.000.000 yuan dan mengancurkan 

reputasi Taobao.” Arikel ini  bertanya, “Apaka perilaku Jack 

Ma masuk akal sementara pasar e-comme­ce masi sangat idak 

pasi di Tiongkok? ... Sektor e-comme­ce keru dan gelap. Apaka 

orang­orang benar bisa menemukan arta karun di Taobao? anya 

waktu yang akan berbicara.” (Taobao dalam baasa Tiongoa ber-

ari ‘mendulang arta karun’).

Keraguan media dapat dimengeri. Saat itu industri internet se-

dang mengalami kekeringan para, dan tak ada tanda-tanda akan 



turunnya ujan. Jack Ma akan melakukan investasi terbesar yang 

perna ada dalam industri internet. Terlebi lagi, EacNet suda 

memegang 80% pasar dan dipegang ole perusaaan Amerika 

yang berpengalaman, eBay.

Lawan Jack Ma sekarang bukan anya Sao Yibo. Sekarang ia 

beradapan dengan CEO veteran Meg Witman, yang bagaikan 

juara inju kelas berat jika dibandingkan Jack Ma yang kecil dan ku-

rus. 

Bagaimana ia akan menandingi perang ini ? Mungkin su-

da jelas siapa yang akan menang dan siapa yang akan kala. Na-

mun demikian, irai panggung terbuka pelan­pelan. Pelan, sebab  

Meg Witman bakan idak mengenali lawannya, Jack Ma. Dari 

posisinya yang inggi ia anya meliat apa yang ada di adapan-

nya, dan benar­benar melewatkan Jack Ma. Mungkin inila sala 

satu alasan kegagalan EacNet. Waktu Taobao pertama kali mulai 

beraksi, EacNet sama sekali idak memperaikannya, dan jelas 

idak mengira akan bersaing dengannya. 

Selain itu, Meg Witman seperinya idak mengindakan fakta 

bawa Jack Ma memiliki pendukung kuat di belakangnya. Pendu-

kungnya ini  adala Masayosi Son, yang memutuskan untuk 

berinvestasi 82 juta dolar AS lagi di Alibaba, dengan tujuan spesiik 

membuat plaform B2C.

Jack Ma seperi Monkey King dalam legenda Tiongkok dengan 

kemampuannya bertransigurasi. Begitu ia mendengar kata ‘ber-

tumbu,’ ia bisa memperbesar dirinya untuk berdiri ingga ke 

langit. Si raksasa Meg Witman tercengang saat ia beradapan 

dengan Jack Ma setela ia iba­iba membesar, tanpa memberikan 

waktu baginya untuk bereaksi. 

Namun Meg Witman, bagaimanapun juga, layak mendapatkan 

reputasi sebagai pebisnis wanita yang ebat, pelaku bisnis ingkat 

dunia. eBay suda mengambil ali pasar C2C di Amerika, Jerman, 

Inggris, Kanada, Prancis, Korea, dan Australia saat itu. Tiongkok 

adala target mereka berikutnya. Ini sebab  pasar Tiongkok masi 



berkembang pesat. Jumla komputer dan pengguna komputer me-

ningkat cepat. Tak ada batasan bagi perkembangan e-comme­ce di 

Tiongkok. 

Witman berkata pada para investor di Wall Street bawa tak 

diragukan lagi eBay akan menguasai Tiongkok. Jika eBay suda 

mengontrol pasar Tiongkok maka eBay tela melengkapi keping-

an-kepingan akir yang ilang dari teka-teki teritorial global. Pemi-

kirannya tentang EacNet adala, “Berikan apa pun dan seberapa 

banyaknya pun yang diperlukan.”

Sementara itu, Jack Ma suda paam dengan jelas apa tujuan 

akir Witman. Ia yakin Witman akan membuat plaform e-com-

me­ce yang akan meruntukan batas antara B2B dan C2C. Jika ia 

idak melakukan sesuatu sekarang, maka Alibaba akan berisiko se-

penunya terapus.

Tidak ada kompromi dalam perang. anya ada ‘kau mai dan 

aku idup’. Jack Ma sadar akan prinsip ini, apalagi wanita karier 

yang sukses itu, Meg Witman. Mereka pergi berperang dengan 

senapan terisi. 

Di bulan Juli 2003, Witman membuat pernyataan berikut se-

tela mendapatkan porsi saam yang besar di EacNet: “Dalam 

delapan belas bulan ke depan, perang memperebutkan pasar e-

comme­ce Tiongkok akan berakir.”

Jack Ma keberatan dengan pernyataan ini . Ia tak meng-

iraukan peraturan idak tertulis yang berlaku dalam kebiasaan 

bisnis Barat. Ia percaya pada peribaasa Tiongkok “Bakan naga 

yang terkuat idak bisa mengalakan ular setempat.” Ia berkata, 

“Perusaaan asing idak memaami Tiongkok.”

Kampanye ini  dimulai dengan EacNet berinvestasi pada 

sea­c engine Google dan Baidu (perusaaan web Tiongkok yang 

sala satu dari banyak layanannya adala ensiklopedia online mi-

rip dengan Wikipedia). Sebua iklan yang muncul di website Tao-

bao berkata: “Jika Anda mencari arta karun, bukala EacNet!” 

Di omepage EacNet, sebua banne­ mengatakan, “Bukala toko 



dan dulangla arta karun–nikmai idup sepenunya!”—jelas 

sebua pelanggaran pada ak cipta Taobao. Jack Ma segera meng-

ajukan tuntutan. EacNet diberikan peringatan dan diminta untuk 

mengapus iklan itu segera. Namun Witman adala pelaku bisnis 

yang andal dan berpengalaman. Ia memutuskan untuk berkonsen-

trasi menaikkan ingkat kunjungan situs—lebi banyak kunjungan 

berari lebi banyak konsumen. Di bulan Juli 2003, saat Taobao 

yang baru lair mengiklankan situsnya, iba­iba ia menemukan 

bawa semua web po­tal suda dipenui iklan eBay. Bakan jika 

Taobao memiliki dananya, tak mungkin mereka bisa bersaing. Tak 

akan ada yang memperaikan. 

Ternyata Witman membayar lebi daripada tarif biasa untuk 

sebua iklan. Selain mengiklankan EacNet, ia juga ingin memblokir 

iklan-iklan dari website-website pesaing seperi Taobao, Aupo, Ebid, 

Artrade, dan Yaoo Aucion. Perjanjian yang EacNet tandatangani 

dengan banyak web po­tal jelas menyatakan bawa jika mereka me-

lakukan markeing untuk website mana pun milik Taobao dan per-

usaaan terkait lainnya, mereka akan dikenakan denda besar. 

Iklan adala basis transaksi bisnis. Singkatnya, tak ada iklan, tak 

ada bisnis. Jack Ma tela diblokir dari segala ara ole Witman, 

memaksanya untuk menerapkan strategi tak langsung yang meru-

pakan terobosan baru. 

Dalam semalam, iklan Taobao muncul di ribuan website priba-

di. Iklan mereka juga tersebar di stasiun­stasiun bawa tana dan 

bus-bus umum. 

Berkenaan dengan iklan dua perusaaan ini , seorang 

komentator berkata: “Jika ingkat kunjungan empat portal utama 

adala sekitar 800.000 per ari, maka itula audiens yang didapat 

iklan­iklan EacNet. Namun di sisi lain, iklan­iklan Taobao diara-

kan ke website-website berskala kecil dan menenga.

Tiongkok memiliki beberapa juta website berskala kecil dan me-

dium. Jika ingkat kunjungan masing­masing website anya 10.000, 

maka Taobao masi dengan muda mendapatkan jumla audiens 



yang sama dengan EacNet. Dan jelas mereka pasi meminta arga 

yang jau lebi renda dibandingkan portal­portal web besar. 

“asil dari dua teknik iklan ini juga cukup berbeda. Semua 

orang tau bawa meskipun kita mengunjungi situs­situs besar un-

tuk meliat al­al seperi berita seiap ari, sebagian besar waktu 

kita masi digunakan untuk meliat situs dan forum berskala kecil 

dan menenga. Ini berari sebenarnya lebi efekif untuk beriklan 

di website berskala kecil.”

Tentunya, Jack Ma masi belum menyera perial peran yang 

bisa dimainkan media­media utama. Pada tanggal 5 April 2004, 

Taobao secara resmi mengumumkan di Guangzou bawa mereka 

akan bekerja sama dengan 21CN. Keduanya akan mengimplemen-

tasikan kerja sama dalam bidang­bidang seperi televisi, plaform 

pengiriman teks, situs-situs email, dan event-event markeing. 

21CN adala anak perusaaan dari Cina Telecom. Perusaaan itu 

adala portal internet terbesar di selatan Tiongkok dan merupakan 

sala satu dari sepulu portal terbesar di seluru negeri. 

Jack Ma tela menetapkan langka di Guangzou, dan delapan 

ari berikutnya, pada tanggal 13 April, baik Sina dan Yaoo melun-

curkan inventori online 1PAI.com, yang juga bermanfaat bagi Tao-

bao. 

Dengan munculnya lawan baru, teknik pemblokiran Witman 

terancam gagal setela didera dari berbagai sisi. Saat itu Taobao 

tak tetap tenang mengadapi EacNet. Taobao juga mengumpul-

kan kekuatan dan memperbaiki infrastrukturnya. Jack Ma memu-

tuskan untuk menjual Alipay untuk memecakan masala akun-

tabilitas dalam kaitannya dengan transaksi C2C dan mengapus 

konlik kepeningan. 

Alipay dengan segera meningkatkan reputasi Taobao sebagai 

situs tepercaya setela bekerja sama dengan Commercial Bank of 

Cina untuk menyediakan sistem pembayaran online dan dengan 

Pusat Inspeksi Kartu Idenitas dari Kementerian Keamanan Umum. 

Konsumen mulai berbondong­bondong mengunjungi Taobao. 



Di saat yang sama, Taobao meluncurkan perangkat cat instan 

bernama Taobao Wangwang yang memungkinkan konsumen untuk 

mengubungi si penjual langsung saat melakukan pembelian. Pe-

rangkat cat instan ini  mengganikan sotware alternaif lain-

nya seperi QQ. Meskipun Wangwang jelas idak sebesar QQ, Wang-

wang didesain dengan lebi baik. Wangwang dibuat kusus untuk 

transaksi online, jadi banyak dari fungsinya merupakan sebua pro-

duk dan alat bantu komunikasi online antara penjual dan pembeli. 

Wangwang juga lebi komunikaif dibandingkan QQ. Wang-

wang mungkin sedikit meniru QQ, tapi merupakan salinan yang 

kreaif, didesain dengan mengingat kepeningan prakis. Peluncur-

an Wangwang mendapat sambutan luas, sebab  perangkat terse-

but memang memenui kepeningan­kepeningan individu. Mes-

kipun Wangwang masi anya menyediakan plaform komunikasi, 

neizen merasa perangkat ini  kebutuan mereka terutama 

dalam kaitannya dengan transaksi online. 

Munculnya Wangwang menandakan subdivisi pertama dalam 

pasar cat instan Tiongkok. Wangwang mengindari kompeisi 

langsung dengan QQ, dan dianggap sebagai terobosan baru yang 

sukses dalam al bisnis model. Dari perspekif bisnis, itur, desain, 

target pengguna, dan kegunaan aktual Wangwang semuanya se-

suai dengan kebutuan transaksi online. 

Ini al yang sangat pening. Alipay dan Taobao Wangwang ada-

la dua properi yang menyokong Taobao saat Taobao berjuang 

menyaingi EacNet. Diadapkan dengan perkembangan cepat yang 

dibuat Taobao, eBay mulai memikirkan takik yang perlu ia ambil un-

tuk melawan balik. eBay perlu beruba untuk menarik lebi banyak 

pengguna internet untuk bergabung dengan EacNet dan mencega 

suksesnya rencana ekspansi Taobao. 

Pada tanggal 13 Juni, EacNet mengumumkan secara publik 

bawa ia akan membatalkan rencananya menetapkan batasan 

pada para penjual. Langka ini idak anya gagal menarik populari-

tas, namun juga sangat merugikan para penjual. Menurut staisik 



yang diterbitkan ole Taobao, website­nya mendapatkan 500.000 

pengguna ari itu, jumla yang sangat besar ingga kadang me-

nyebabkan se­ve­ mereka rusak. 

Yang menarik adala media idak menambakan baan bakar 

ke dalam api selama persaingan bisnis ini. EacNet dan Taobao se-

dang dalam perikaian. Si pendatang baru Taobao menolak ditelan 

ole si veteran EacNet. Banyak arikel muncul di surat kabar me-

nyatakan bawa Taobao tela memimpin dalam al e-comme­ce. 

Media internasional pun mulai memperaikan pertarungan pere-

butan pasar C2C ini. 

Kantor berita Reuters menguip analis penelii pasar Piper Jaf-

fray, “Dalam lima taun ke depan, mata semua orang akan terpaku 

pada Tiongkok. Persaingan di sini sangat dasyat, dan ini baru saja 

dimulai. eBay idak semesinya menjadi pemimpin pasar.” Reuters 

sendiri menerbitkan arikel yang mengatakan bawa Taobao tela 

menjadi lawan yang kuat bagi eBay.

Tentunya Reuters berbicara dari perspekif Anglo­Amerika. Se-

bua arikel online yang diterbitkan ole seorang ­etaile­ Singapu-

ra mengatakan bawa “Taobao tela menjadi website nomor satu 

untuk C2C e-comme­ce di Tiongkok.”

Menurut sampel survei yang dilakukan ole para reporter, 72% 

penjual individu juga tela memili untuk berjualan melalui plat-

form Taobao.

EacNet, yang mengontrol ketat lebi dari 50% pasar C2C 

Tiongkok di taun 2003 idak menyangka akan dikalakan ole 

Taobao anya dalam waktu satu taun. Meg Witman tentu ter-

kejut meliat Taobao berlari mendauluinya!

Jack Ma menjadi semakin berani selagi persaingan itu berlan-

jut. Di tanggal 19 Juli, Alibaba mengumumkan bawa Alibaba akan 

menginvestasikan 350 juta yuan pada anak perusaaannya, Tao-

bao. Ini adala tambaan dari 100 juta yuan yang tela diinvestasi-

kan setaun sebelumnya. Secara total Alibaba tela menginvesta-

sikan 540 juta yuan untuk Taobao.



Di bulan September 2004, staisik memperliatkan bawa 

jumla pengguna individu di Taobao kurang lebi iga kalinya jum-

la pengguna EacNet. Pada tanggal 21 September, Taobao memu-

blikasikan data transaksi mereka. Total untuk bulan Agustus adala 

120 juta yuan, dan angka rata­rata arian untuk bulan September 

suda mencapai tuju juta. Sementara angka performa eBay­

EacNet untuk perempat taun kedua di taun 2004 menunjukkan 

bawa total transaksi bulanan mereka adala 160 juta yuan. 

Pikirkan perbedaan jumla pengguna masing­masing situs. Ada 

6.090.000 pengguna baru di EacNet, dan 2.020.000 pengguna di 

Taobao. Ini berari jumla transaksi pengguna individu di Taobao 

iga kali lipat dibandingkan EacNet. 

Pada tanggal 20 Oktober 2005, Jack Ma mengumumkan ba-

wa ia akan menaikkan investasi Taobao ingga satu miliar yuan. Ia 

mengatakan bawa eBay mencoba membuat plaform global di 

Tiongkok, dan ini seperi “mencoba mengendarai motor kelas satu 

di trek kecil yang kotor”. Ia juga mengatakan bawa model kepe-

mimpinan eBay sangat baik untuk pertarungan kelompok, namun 

mereka idak tau tentang takik gerilya. 

Jack Ma membandingkan Alibaba dengan seekor buaya di Su-

ngai Yangtze. Atau dengan perumpaan lain: “Kami seperi berta-

rung dengan iu air laut. Jika kami memasuki laut, kami akan mai, 

itu suda jelas. Namun bila kami tetap berada di Sungai Yangtze, 

kami masi punya peluang untuk menang.”

Di bulan Oktober 2006, Meg Witman mengumumkan bawa 

ia akan menjual eBay–EacNet. Pada tanggal 20 Oktober 2006, 

eBay–EacNet bekerja sama dengan perusaaan mobile internet 

Tiongkok TOM Online; eBay–EacNet Cina dan 40 juta dolar AS 

digunakan untuk mendapatkan 49% saam. TOM Online membeli 

51% saam dengan pengalaman manajemen lokalnya dan 20 juta 

dolar AS. 

Setela kesepakatan dibuat, perusaaan gabungan ini  

dinamakan TOM–EacNet. Wang Leilei ditunjuk menjadi CEO­nya. 



Di saat yang sama, Wang Leilei berkata, “Kami idak sanggup 

bersaing dengan lawan yang sanggup idak memperitungkan bia-

ya yang ia keluarkan.” 

Perang itu akirnya berakir, dan tak satu tembakan pun dike-

luarkan. Jack Ma menjadi pemenangnya. Taobao dinyatakan se-

bagai pemimpin pasar C2C Tiongkok.



Pada tanggal 10 Desember 2002, uang Xingcu, kepala koki sebua restoran di Distrik Louu di Senzen, terkena de-

mam. Tiongkok dan seluru dunia bersiaga akan penyakit menular 

bernama Severe Acute Respitory Syndrome (SARS). Penyakit itu 

sangat muda menular dan memaikan, membaayakan idup 

semua orang. 

Penyakit itu datang seperi badai, dengan cepat menyapu 

seiap sudut bumi, dengan episentrumnya di Tiongkok berputar 

menyebar cepat. Jack Ma dan rekan­rekannya segera menyadari 

selama epedemi SARS ini terjadi, orang­orang akan lebi nyaman 

berbelanja secara online. 

SARS memang merajalela namun idup arus terus berlang-

sung. 

Di bulan Maret 2003, prediksi mereka di Alibaba benar terjadi: 

ada 3.500 anggota baru seiap arinya. Angka ini 50% lebi inggi 

dibandingkan triwulan pertama taun sebelumnya. Tingkat trans-

aksi online anggota lama juga meningkat secara keseluruan. 

Menurut staisik, ada 900 ingga 1.200 peluang bisnis baru 

yang diungga seiap arinya. Ini iga kali lebi inggi dibandingkan 

dibandingkan waktu yang sama taun sebelumnya. Jumla tang-

gapan yang diberikan pembeli internasional dua kali lebi banyak 

dibandingkan triwulan sebelumnya. Jumla pencarian 30 produk 

terpopuler di Tiongkok ole pembeli internasional meningkat em-

pat kali lipat, dan jumla supplie­ meningkat dua kali lipat diban-

dingkan waktu yang sama taun sebelumnya. 

Seiap bulan website ini  mendapatkan 185 juta its dan 

2,4 juta transaksi, pertanyaan dan tanggapan; 380.000 pembeli 

dan 1,9 juta penjual dari berbagai belaan dunia yang mencari pe-

luang bisnis dan melakukan segala jenis transaksi melalui Alibaba. 

Pada tanggal 30 April, saat SARS mencapai puncaknya, wali 

kota angzou, Man Linseng, mendatangai kantor Alibaba untuk 

mencari fakta selama satu jam. Ia berarap, dalam kondisi yang sa-

ngat idak biasa ini, industri e-comme­ce bisa membangkitkan per-



dagangan lokal dan membantu bisnis-bisnis keluar dari kesulitan 

yang diadapi sekarang ini. 

Banyak orang merasa bawa bisnis online adala strategi yang 

paling mungkin dikerjakan dan bebas risiko untuk bisnis­bisnis ber-

skala kecil dan menenga. Di mata Alibaba, yang menjadikan bisnis­

bisnis seperi itu target utamanya, ini adala peluang dari surga. 

Namun selalu ada dua sisi mata koin. Saat bisnis Alibaba mulai 

maju, sebua kesalaan terjadi. Pada tanggal 11 April, seorang kar-

yawan Alibaba yang berusia 26 taun terbang ke Guangzou untuk 

mengadiri Pameran Komoditas Ekspor Tiongkok. Ia inggal selama 

tuju ari penu di zona bencana SARS ini . 

Orang­orang idak percaya. Mereka menuntut, bakan agak 

murka: “Bagaimana mungkin mereka idak tau adanya penyebar-

an virus SARS? Mengapa mereka mengirimkan staf ke sana untuk 

perjalanan bisnis, apalagi di saat seperi itu?”

Alibaba menjelaskan: “Ini adala pertama kalinya kami meng-

adiri Pameran Komoditas Ekspor Tiongkok, dan kami bertemu de-

ngan SARS. Meskipun banyak orang mengindari tempat­tempat 

ramai, kami suda berjanji pada klien­klien kami bawa kami akan 

mengadiri pameran ini . Alibaba arus pergi, bagaimanapun 

kondisinya.”

Meskipun Guangzou suda menyatakan bawa daera ter-

sebut adala zona peringatan mera untuk SARS, waktu pameran 

ini  suda dekat dan Alibaba idak bisa membatalkan janjinya 

pada klien-kliennya. 

Dalam tuju ari itu, representaif Alibaba sangat sibuk. Di 

siang ari 18 April, ia terbang kembali ke angzou. Pada tanggal 

21, ia kembali bekerja meskipun suda sangat lela. Namun pada 

tanggal 22, ia mendapai gejala­gejala seperi idung tersumbat, 

radang tenggorokan, dan daak. Ia berkonsultasi dengan dokter di 

ruma sakit dan diberikan obat, namun seperinya idak kunjung 

membaik, jadi dua ari   lalu  ia memutuskan untuk bereni 

meminumnya.



Dari tanggal 28 sampai 30 April ia kembali bekerja meskipun 

belum sembu benar. Pada tanggal 2 Mei ia demam. Di tanggal 3, 

ia kembali diperiksa di ruma sakit. Di tanggal 5, suu tubunya 

mencapai 39oC. 

Pukul 6 malam itu di ruma sakit, spesialis dari im SARS Ze-

jiang dan angzou mendiagnosisnya “kemungkinan terjangkit 

SARS”. Di tanggal 7 malam, ia dipindakan ke klinik SARS untuk me-

ngonirmasi diagnosis ini . 

Semua itu terjadi begitu cepat, dan semua orang terkejut. 

Orang­orang menjadi pucat saat mendengar penyakit yang sangat 

menular ini seperinya ada di mana­mana dalam waktu sekeika. 

Penyakit itu seola berjalan seperi antu di kantor Alibaba, mem-

buat semua orang menyingkir. 

Ini adala kasus keempat di angzou. Pemerinta kota me-

merintakan kantor Alibaba untuk dikaranina. Kantor itu menjadi 

tempat yang terisolasi di kota. Merespons al ini, Jack Ma mengi-

rimkan surat untuk para stafnya: “Teman­teman Ali terkasi, ai-

ku terasa berat beberapa ari belakangan ini. Aku sunggu ingin 

mengungkapkan permintaan maaku yang tulus pada kalian se-

mua sejak aku mendengar bawa diagnosis itu suda dikonirmasi 

pagi ini. Jika ada yang bisa dilakukan untuk kesembuan rekan kita 

yang malangnya terkena penyakit ini, atau menjamin keseatan 

staf lainnya, juga penduduk angzou, aku bersedia memberikan 

apa pun yang aku miliki! Memang benar, masi banyak aspek yang 

kurang dari Alibaba. Banyak pertanyaan yang arus kita renungkan 

setela bencana ini lewat. Sebagai orang yang bertanggung jawab 

atas perusaaan ini, aku bersedia mengemban tanggung jawab 

penu atas apa yang terjadi, jika aku memang bisa. Namun akal se-

at memberitauku bawa sekarang bukan waktunya untuk mulai 

menyalakan orang lain. Sekarang aku perlu semua orang bersa-

tu untuk melalui krisis ini dan mengadapi tantangan yang ada di 

adapan kita. Kita adala perusaaan muda yang dibentuk ole 

orang­orang muda. Melewai krisis ini akan membuat kita tumbu 



dengan sangat cepat. Mari kita bersatu dalam doa bagi rekan kita 

yang jatu sakit, dan berarap agar ia cepat sembu!”

Sore ari jam 4 di tanggal 6 Mei, Jack Ma dengan mengenakan 

masker membuat pengumuman bagi semua orang. Sebua pesan 

disebarkan pada semua orang yang bekerja di ruma. Semua orang 

memakai masker. Mereka cepat­cepat mengumpulkan semua yang 

mereka butukan di ruma. Dalam waktu anya dua jam, para ali 

teknik tela memasang sotware yang diperlukan dalam komputer 

mereka. 

al yang paling pening bagi staf Alibaba yang pulang ke ruma 

adala mengisolasi diri mereka. Mereka mengunci pintu, membe-

rikan kunci pada penjaga di gerbang depan kamp mereka. Ada pos­

pos untuk pencegaan epidemi dan petugas­petugas dari Kemen-

terian Keamanan Nasional di luar.

Makan pagi, makan siang, dan makan malam diantarkan ke kamp 

mereka seiap arinya. Seiap ari seseorang dengan baju pelindung 

yang tebal mengunjungi seiap ruma dengan tabung besar di pung-

gung mereka dan sebua selang panjang, yang mereka gunakan 

untuk menyiram seiap ruangan sementara keluarga di ruma itu 

menyingkir daulu. Seperi spesialis pesisida, mereka menyemprot 

lalu pergi. 

Ini adala terpaan besar bagi moral para staf. Sebagian besar 

perusaaan lain keilangan moivasi maupun energi untuk terus 

bekerja. Namun staf Alibaba tetap memiliki semangat juang me-

reka. Mereka tetap berada di depan komputer delapan jam seiap 

arinya, mencega kejadian ini  memengarui transaksi. Ke-

seluruan alur kerja didesain untuk memasikan al ini. 

Beberapa taun berikutnya, seorang anggota pendiri yang ke-

mudian menjadi CFO Alibaba mengenang: “Seiap ari sekitar jam 

delapan pagi, semua orang menyalakan komputer mereka. Mereka 

melakukan al yang persis searusnya mereka lakukan. Bedanya 

anya idak beradap­adapan seperi sebelumnya. Saat makan 

siang mereka pergi untuk menyantap sesuatu. Mereka   lalu  



kembali ke adapan komputer mereka sekitar pukul satu siang. 

Jam delapan atau jam sembilan malam mereka akan berkaraoke 

bersama secara online dan bersenang­senang. Semuanya itu di-

lakukan secara spontan, dan tak ada yang perlu dikawairkan.”

Dari sana kita bisa meliat bawa SARS idak mengecilkan se-

mangat juang para staf Alibaba. Sebaliknya, para staf tetap giat 

bekerja. Mungkin ini bukan suatu kebetulan, namun merupakan 

sikap mental yang tela dibina dan dipupuk dalam jangka waktu 

yang lama. 500 anggota ini  tersebar di seluru kota. Mereka 

tela mengisolasi dan melindungi diri mereka di ruma mereka 

masing-masing. 

Internet memungkinkan pemimpin perusaaan memberikan 

araan, dan memberikan jalan bagi staf untuk mengerjakan tugas­

tugas mereka yang berubungan dengan pekerjaan. Semuanya 

tetap jelas dan teratur dengan baik. Perusaaan ini  tetap 

berjalan mulus seperi mesin yang suda dilumasi dengan oli. 

Lalu fenomena yang ane terjadi. Saat konsumen menelepon, 

kadang terdengar suara orang yang lanjut usia menjawab, “ello, 

ini Alibaba!”

Para pengguna Alibaba terkejut. Sejak kapan Alibaba mempe-

kerjakan orang yang usianya suda lanjut? Ternyata para tetua ini 

adala keluarga staf Alibaba yang bekerja dari ruma mereka, yang 

tela memperingatkan teman­teman dan keluarga mereka bawa 

mereka arus menerima telepon dengan cara seperi ini.

Jack Ma berkata pada para stafnya, “Aku sangat tersentu be-

berapa ari belakangan ini. Dalam mengadapi tantangan seka-

rang ini, semua orang di Ali memili untuk tetap opimis dan ber-

komitmen. Kita saling mendukung dan menjaga. Diadapkan de-

ngan baaya seperi SARS, kita idak melupakan misi dan tanggung 

jawab Ali! Bencana pada akirnya akan ilang, dan keidupan akan 

menemukan caranya untuk terus berlanjut. Saat mengadapi ben-

cana, kita idak bisa mengenikan perjuangan untuk merai tuju-

an yang kita dambakan!”



Tentunya, masa­masa suram yang diakibatkan ole SARS pada 

akirnya ilang. Jelas terliat bawa Alibaba berasil tumbu se-

makin kuat. Alasannya, sebab  tentu saja banyak bisnis yang mulai 

mencoba model pasar B2B pada saat­saat sulit ini. 

Orang­orang menjadi tau betapa muda dan cepatnya e-com-

me­ce saat mereka terpaksa mencobanya. Setela mereka menco-

banya satu kali, mereka terus menggunakan metode transaksi ini. 

Sejak itu, Alibaba terus maju tanpa tanda­tanda akan bereni. 

  

Ada kejadian pening lain yang perlu disebutkan yang terjadi di 

masa ini. Media   lalu  menyebutnya “munculnya Ya dan Ba.” 

Yang mereka maksudkan adala penggabungan dan akuisisi Yaoo 

dan Alibaba. Atau bisa disebut juga ‘kolaborasi’.

Yaoo adala perusaaan internet yang didirikan di Amerika 

Serikat pada taun 1994 ole David Vilo dan Jerry Yang, seorang 

warganegara Amerika keturunan Tiongkok. Yaoo memasuki pasar 

Tiongkok dengan nama Yaoo Cina. 

Yaoo adala website terdepan di Tiongkok saat itu, bersama 

Sina dan Sou. Tapi di taun 2005, Jerry Yang mulai merasa bawa 

operasional Yaoo Cina idak opimal. 

Jack Ma ingin Alibaba tetap bertaan ingga 102 taun dan 

masuk dalam datar 500 ‘perusaaan terbaik dunia’. Globalisasi 

adala satu­satunya cara merai tujuan ini. Berakuisisi dengan se-

bua perusaaan transnasional adala sala satu jalan pintas pa-

ling muda namun efekif dalam al strategi globalisasi. sebab  itu 

kesepakatan bisnis diperlukan. 

Di musim panas 2005, Jack Ma menerima surat dari Jerry Yang. 

Isi dari email ini  sangat sederana. Email itu adala undang-

an baginya untuk pergi ke Amerika Serikat untuk mengadiri Digital 

Cina Forum. 



Keduanya berdiskusi panjang. Mereka adala teman lama, 

yang berkenalan saat Jack Ma bekerja di Kementerian Perdagang-

an Internasional. Jack Ma sangat mengagumi orang ternama dalam 

bidang online ini. 

Jack Ma bicara apa yang ada di pikirannya dengan bebas. Ia 

mengekspresikan perlunya sebua sea­c engine. Sea­c engine 

ini  diperlukan untuk pengembangan website mana pun. 

Semakin dan semakin banyak orang mulai menggunakan sea­c 

engine. Jika mereka idak bisa menemukan website Anda, maka 

idak akan ada gunanya. 

Dengan pemikiran yang besar, Jack Ma ingin menyatukan B2B, 

B2C, dan C2C yang dengan itu akan menyatukan Tiongkok dan se-

luru dunia. Namun mimpinya idak bisa menjadi kenyataan tanpa 

bantuan sea­c engine dan sea­c engine Yaoo jelas nomor satu. 

Jadi ia mengajukan ide untuk berkolaborasi dengan Jerry Yang, 

yang setuju untuk memperimbangkan al itu, tapi dengan sikap 

yang agak terdiam. Sebenarnya, Jerry Yang sangat senang dengan 

proposal Jack Ma, namun ia belum memberikan pendapatnya saat 

itu. 

Jerry Yang empat taun lebi muda dibandingkan Jack Ma. Lair 

taun 1968 di Taiwan, ia adala lulusan Stanford Univercity, Califor-

nia. Ia adala pengusaan internet pertama. Menurut Masayosi 

Son, ia dan Jack Ma sama­sama memiliki caaya di mata mereka. 

Tak lama   lalu  Beijing Wealt Forum diselenggarakan. CEO 

global Yaoo, Marissa Mayor melewai Sangai dan memutuskan 

untuk mengunjungi Jack Ma. Mayor seperinya datang dengan se-

bua misi. Dengan tenang ia mendengar Jack Ma takik bisnis glo-

bal Alibaba. Kadang ia meginterupsi dan mengatakan pada Jack Ma 

bawa kolaborasi dengan Yaoo adala pilian terbaiknya dalam 

al strategi global. 

Setela itu, Jerry Yang melakukan kunjungan pribadi dengan 

mobilnya ke San Fransisco. Di sana ia bertemu Jack Ma dan mereka 

pergi untuk minum bersama dan berlanjut ingga tenga malam. 



Jerry Yang idak bicara. Jack Ma juga idak banyak bicara. Kedua-

nya terliat seperi dua orang yang tenggelam dalam duka. Namun 

mereka sedang saling mengukur dan mereka tau apa yang satu 

sama lain pikirkan.

Caaya kekuningan yang remang-remang dan bau alkool de-

ngan cepat membuat kedua pria ini , yang sebelumnya anya 

berteman, menjadi lebi akrab. Malam itu mereka adala dua orang 

biasa yang tersusun dari dara dan daging, meskipun keduanya ada-

la penguasa internet. Mereka seperinya mengeri perasaan satu 

sama lain. 

Lama setela itu, Jack Ma berkata dalam sebua wawancara 

dengan seorang reporter: “Aku merasa sangat terguga. Keajaib-

an senimen manusia bekerja, dan aku menyadari kalau aku sala. 

Jika aku idak menerima, maka yang lainnya juga mungkin idak 

akan ada yang menerima. Yaoo Cina terancam akan bubar. Ini 

akan memberi dampak besar pada b­and Yaoo secara global, dan 

itu bukan al yang ingin aku liat, sebagai seseorang yang selalu 

mengidolakan perusaaan ini . Aku ingin menerima tantang-

an itu dan meliat apaka aku bisa memperbaikinya.”

Mungkin senimen manusia adala musu terbesar para pela-

ku bisnis dalam perang perdagangan. Namun Jerry Yang membuat 

Jack Ma merasakan perasaan yang idak bisa dijelaskan. Mungkin 

itu rasa ormat atau kekaguman. Apa pun itu, ia memutuskan un-

tuk berbisnis dengan Yaoo malam itu. Ini bukan anya senimen. 

Dari sudut pandang rasional, Jack Ma memang membutukan 

kontrol akan perusaaan seperi Yaoo. anya dengan cara ini ia 

bisa membuat Alibaba benar­benar menjadi perusaaan internet 

global luar dalam. 

Akuisisi ini  diumumkan secara resmi pada tanggal 11 

Agustus setela negosiasi panjang. Setela pengumuman itu, Jack 

Ma arus memulai upayanya untuk mereformasi sebua perusa-

aan baru yang idak dikenalnya dengan baik. Ini jelas sebua tan-

tangan, sebab  ia idak tau menau tentang Yaoo Cina. 



Jack Ma belum menelii tentang Yaoo Cina sebelum bicara 

dengan kantor pusat Yaoo, sebab  Yaoo global idak mau Yaoo 

Cina tau terlebi daulu mengenai perpindaan ini. 

Jerry Yang dan Jack Ma selalu mengindari percakapan tentang 

Yaoo Cina dalam diskusi mereka, jadi perusaaan ini  baru 

tau tentang nasibnya saat mendengar pengumuman resmi terse-

but. Baru saat itu mereka tau bawa mereka tela menjadi anak 

perusaaan Alibaba. 

“Aku tela mendapatkan sea­c engine yang akan menjadi 

plaform internasional dan merek masa depan,” ujar Jack Ma. “Aku 

idak tau lebi banyak tentang Yaoo daripada orang­orang pada 

umumnya, jadi aku idak tau apa yang ada di tanganku. Namun 

meliat Yaoo memiliki lebi dari 400 karyawan dan merupakan 

anak perusaaan dari sebua perusaaan mulinasional, seperi-

nya takkan ada yang sala.”

Pada tanggal 13 Agustus, ari keiga setela Alibaba berakuisisi 

dan bekerja sama dengan Yaoo, Jack Ma dan beberapa orang lain-

nya muncul di kantor Yaoo. al pertama yang ia katakan adala, 

“Pertama­tama, aku minta maaf sebab  idak bisa berkomunikasi 

dengan kalian sebelumnya disebab kan peraturan-peraturan ter-

tentu. Kedua, aku arap kalian memberiku kesempatan dan wak-

tu. Aku butu satu taun untuk mengamai apa yang terjadi di sini. 

Terakir, kuarap semua orang bisa bekerja dengan nyaman dalam 

ruang kantor yang ber­AC.”

Setela beberapa invesigasi, ia menyimpulkan bawa ternya-

ta Yaoo Cina adala perusaaan yang sangat bersifat Tiongkok. 

Bakan lebi rumit daripada kebanyakan perusaaan Tiongkok, 

dan performanya bakan lebi buruk.

Ia arus menstruktur ulang perusaaan ini  dan mena-

namkan nilai­nilai ini dan araan. Ia arus membuat sistem ma-

najemen yang efekif. Ia merencanakan beberapa langka. Yang 

pertama adala “menjaga perasaan umum”. Ia berkata: “Banyak 

akuisisi langsung mengejar asil sedari awal. Namun aku percaya 



Alibaba arus memosisikan dirinya daulu. Tidak masala jika kita 

kala dalam beberapa perang.”

Langka berikutnya, diinspirasikan dari kecintaan Jack Ma akan 

novel bela diri, adala “Melumpukan kekuatan!” seperi itu kata­

katanya. “Banyak perusaaan mencoba dan meningkatkan asil 

dalam waktu sesingkat mungkin setela melakukan akuisisi. Na-

mun pada akirnya asil yang dicapai jatu kembali. Menurutku 

lebi baik kurangi produkivitas di permulaan, dan bersikan sam-

pa­sampa dengan cermat.”

Namun, tak semuanya berjalan sesuai rencana. 

Beberapa ilosoi Alibaba seperi ‘gaira’ dan ‘menyambut per-

ubaan’, idak diterima di Yaoo Cina, sebab  bertolak belakang 

dengan budaya perusaaan mereka sebelumnya. Yaoo Cina 

adala conto ipikal budaya teknik. Pikiran lebi diutamakan di-

bandingkan perasaan. Alibaba, sebaliknya, selalu menempatkan 

gaira terlebi daulu.

sebab  itu Jack Ma memikirkannya kembali selama beberapa 

malam: “Aku suda mendapatkan perusaaan itu, tapi ia memiliki 

pemikirannya sendiri. Sebagai seorang aya tak ada gunanya aku 

memukul atau memarainya. Bagaimana kalau aku membiarkan 

Yaoo Cina memili budaya kerjanya sendiri?

“Dari awal perbedaannya jelas. Mereka fokus pada staf teknis. 

Tiongkok utara dan selatan berbeda. Nilai-nilai mereka berbeda. 

Budaya mereka memanifestasikan dirinya dengan cara yang ber-

beda. Jika memang begitu, mengapa kedua perusaaan ini arus 

disamakan?”

Sejak itu, Jack Ma menyerakan kekuatannya ke level yang le-

bi renda. Ia anya meminta bawa, “Pertama, Yaoo memiliki 

teknologi yang tepat, mengorganisasi imnya dengan baik, dan 

membentuk sebua organisasi. Kedua, perusaaan itu mempunyai 

struktur yang aman dan kuat, dan meningkatkan kunjungan situs 

serta pendapatannya.



“Tujuan utamanya di sini, dan fokus dari semua pekerjaan ada-

la menguba Yaoo dari perusaaan berisiko inggi menjadi per-

usaaan berisiko renda. Pendapatan adala nomor dua.”

asilnya, dalam enam bulan, orang­orang meliat bawa Ya-

oo Cina mulai mengikui jejak Alibaba. Sebelumnya, Yaoo Ci-

na memiliki dinding­dinding pui. Namun sekarang dinding­din-

ding ini  dicat kuning oranye seperi Alibaba. Dinding­dinding 

ini  perlaan dipenui dengan foto­foto yang menunjukkan 

momen­momen kebanggaan para staf. Bakan kamar mandinya 

mulai menunjukkan perubaan, dengan tanaman ijau dan poster­

poster lucu di dindingnya. 

Dalam meeing besar para staf enam bulan berikutnya, karya-

wan Yaoo idak lagi mengikui pola yang diatur saat memberikan 

tanggapan. Masing­masing im mengenakan baju yang berbeda. 

Di antara waktu isiraat sebelum cerama para pemimpin yang 

disampaikan dengan cara yang akrab, mereka berganian naik ke 

panggung dan melakukan suatu pertunjukkan. Yaoo jelas ber-

uba mengikui gaya Alibaba dalam melakukan al­al. 

Penggabungan ‘Ya dan Ba’ memberi Jack Ma batu loncatan 

yang bisa ia gunakan untuk mendorong dirinya menuju globalisasi. 

Ada kemungkinan mimpinya untuk mengintegrasikan plaform e-

comme­ce B2B, B2C, dan C2C akan menjadi kenyataan. 



Pelangi muncul setela ujan. Filosofer Lao Tzu, yang mencipta-kan Taoisme di abad keenam sebelum Masei perna berkata, 

“Surga memberkai mereka yang rajin.” Pada tanggal 15 Juli 2000, 

sebua majala inansial kelas dunia terbit sebelum waktu pener-

bitan biasanya. Dan yang lebi mengejutkannya, ada seseorang 

yang idak terlupakan di alaman sampul majala itu. Matanya 

berkilat dan dalam senyum di wajanya terpancar keyakinan. Ia 

adala pria berwaja Tiongoa yang luar biasa, mengesankan, dan 

penu energi!

Majala Forbes didi