tertulis. Itu berari perusaaan ini, yang ingin bertaan dalam
bisnis selama 80 taun, masi belum memiliki kesepakatan pem-
bagian saam yang jelas. Alibaba sepenunya idak tau tentang
pembagian saam, apalagi konsep yang jelas tentang di mana garis
pemisa antara kepemilikan dan tanggung jawab terkait.
Mereka idak lebi dari sekumpulan domba yang berjalan tan-
pa tujuan dalam medan pertempuran dunia bisnis, bakan terma-
suk ketuanya, Jack Ma.
Cai Congxin memasuki kantor pusat Alibaba dan menjadi sa-
la satu dari kawanan domba itu. Tentunya, Jack Ma tela membe-
rinya tugas yang sangat pening yaitu mengawasi seluru masala
inansial mereka dan berindak sebagai konsultan mereka untuk
masala ukum.
Jack Ma pandai meliat talenta orang lain dan tau bagaimana
memanfaatkannya dengan baik. Cai Congxin berbakat dalam ma-
najemen bisnis dan menilai karakter orang lain. Ia memiliki lebi
banyak pengalaman dalam mengatur dan menjalankan perusa-
aanperusaaan internasional. sebab itu mereka cocok sedari
awal.
Mereka mulai dengan menyusun kembali struktur perusaaan
Alibaba. Tak diragukan lagi ini adala al yang sangat pening da-
lam membangun perusaaan internasional. Idealisme yang inggi
arus disertai ole struktur manajemen yang prakis, sejalan de-
ngan protokol internasional.
Congxin terkejut saat mengetaui bawa kedelapan belas
pendiri perusaaan itu idak memiliki satu pun kontrak perjanjian
di antara mereka. Seperinya Congxin iba tepat waktu. Jack Ma
bergurau padanya, “Kami belum secara resmi menjadi perusaaan
sebab kami menunggumu untuk mendirikannya bagi kami.”
Congxin sendiri menyusun kontrak parisipasi ekuitas, ditulis
dengan inda dalam baasa Inggris. Kontrak itu benar-benar leng-
kap, dan sepenunya mengikui peraturan internasional. Itu ada-
la persyaratan standar untuk perusaaan internasional.
Congxin mengirimkan salinan kontrak ini ke seiap pe-
megang saam namun idak ada dari mereka yang memaaminya.
sebab itu dengan sabar Congxin menjelaskannya pada mereka
di ruma Jack Ma. Saat itu cuaca panas ingga lebi dari 30 derajat
celcius dan idak ada mesin pendingin ruangan, anya ada sebua
kipas angin tua. Congxin terbiasa mengenakan jas dan sepatu ku-
lit seingga ia kepanasan. Ia tak punya pilian lain selain melepas
jasnya, dan meliat kemejanya basa ole keringat.
Ia tak anya bicara soal kontrak. Ia mulai dari awal dengan
subjek pembagian modal, ak pemegang saam, dan pencairan
saam. Ini adala pelajaran tentang organisasi untuk bisnis inter-
nasional. Ini bukan anya al yang arus didengarkan ole kede-
lapan belas orang ini dan Jack Ma sendiri, namun juga bisa
diliat sebagai penggani banyak pelajaran yang terlewatkan se-
belumnya. Jika mereka idak mengganikan yang ilang sekarang,
maka perusaaan mereka idak akan perna bertumbu lebi dari
taap perusaaan muda.
Jack Ma dan imnya benarbenar dimenangkan ole Cai Cong-
xin. Ia benarbenar sala satu orang Tiongkok klasik yang belajar
dan bekerja di luar negeri sebelum kembali pulang. Ia benarbenar
seorang cendekia dan direktur investasi internasional yang sangat
berpengalaman. Ia berdedikasi teradap pekerjaannya dan berse-
dia memberi instruksi pada mereka selama berjamjam. Mereka
akan bersedia mengikuinya ke medan perang mana pun. Mereka
belajar banyak dari pelajaranpelajaran yang diberikannya. Tentu-
nya mereka masi memiliki pertanyaan-pertanyaan yang belum
terjawab, tapi selama Mr. Cai ada di sana, mereka bisa memaami
konsep ‘internasional’ dan ‘perusaaan besar’ dengan segera.
Jack Ma mengambil inisiaif untuk menjadi yang pertama
menandatangani namanya di kontrak. Keika yang lain meliat
pemimpin mereka menuliskan namanya, mereka pun mengambil
pulpen mereka, setenga mengeri, setenga idak. Itu adala pro-
ses yang sangat pening sebab menandakan bawa kepemilikan
saam para pendiri Alibaba akirnya ditentukan sepenunya da-
lam ukum, dan menjadi dasar saat mereka meraup keuntungan
delapan taun ke depan.
Tak lama setela itu, mereka menerima sejumla dana besar
dari investor internasional, berkat adanya Cai Congxin dalam im
mereka. Total dana yang mereka dapatkan adala 5 juta dolar.
Tak perlu diulang lagi apa peningnya Cai Congxin bergabung
di Alibaba. Setela menerima dana sebesar itu, Jack Ma, yang tak
perna kekurangan ambisi ataupun keberanian, mengarakan
matanya ke ong Kong. Meskipun posisinya sebagai pusat inan-
sial dan perdagangan internasional sedikit menurun dalam taun-
taun belakangan, ong Kong masi menjadi pusat perdagangan
pening. ong Kong akan membuka pintu lebi jau lagi bagi Aliba-
ba jika Alibaba berasil menjangkaunya.
Cai Congxin sekarang menjadi Cief Financial Oicer (CFO).
Jack Ma berkata padanya, “Mr. Cai, sekarang kita akan ke ong Kong,
tempat yang kau kenal dengan baik. anya kau yang bisa membuka
kantor cabang kita di sana. Sekarang kau adala CEO kantor Alibaba
di ong Kong.” Congxin tak membuangbuang waktu dan langsung
menuju kota yang namanya berari ‘Pelabuan arum’.
Belakangan Cai Congxin berkata tentang al ini: “Orangorang
yang bekerja bersamaku di sini cenderung melakukan al yang me-
nurutku menarik. Menurut mereka, saat membuat keputusan pen-
ing dalam idup, Anda arus lebi mengandalkan perasaan yang
kuat dalam intuisi Anda dan bukan akal seat. Aku suka bekerja
dengan orangorang yang memiliki gaira dan semangat. Aku suka
mengambil risiko! sebab itu aku memutuskan untuk bergabung.
Itu saja alasannya.”
Ada satu orang lagi yang arus disebutkan jika bicara tentang Alibaba, ia adala Masayosi Son. Ia adala orang Korea yang
lair di Jepang; atau bisa dibilang ia adala orang Jepang dengan
latar belakang Korea. Namun leluurnya adala orang Tiongkok. Ia
tetap menggunakan nama keluarga Son–yang disebut Sun dalam
baasa Tiongoa–sebab asal muasalnya ini . Ia juga bukan
pria yang inggi, posturnya kurang lebi sama dengan Jack Ma,
atau mungkin sedikit lebi inggi. Namun dainya lebar, ampir
sama dengan aktor ilm Ge You. Dai yang lebar dianggap sebagai
tanda kecerdasan. Menurut Ge You, “Tak ada rambut yang tumbu
di atas otak yang cerdik.”
Namun Masayosi Son tak sekadar cerdas; sama seperi Jack
Ma, ia juga sangat bijaksana. Saat itu ia adala individu terkaya di
Asia.
Berkat Cai Congxin, Jack Ma dan Alibaba mendapat pengakuan
dari bank investasi Goldman Sacs. Dana pertama 5 juta dolar tela
disalurkan. Namun, ari demi ari internet berkembang makin pe-
sat. Alibaba arus beradaptasi dengan situasi global dan melakukan
perubaan cepat. Pendanaan masi menjadi prasyarat pening.
Di Silicon Valley, California, Jack Ma bertemu dengan lebi dari
40 bank investasi, tapi tak satu pun dari mereka tertarik dengan
e-commece. Tak ada dari mereka yang menyadari bawa Alibaba
akan menjadi sala satu perusaaan internasional yang sangat be-
sar. Ini berari tak seorang pun dari manajer bank investasi terse-
but tertarik berinvestasi di perusaaan Tiongkok miliknya.
Jack Ma agak jengkel akan al itu. Dari Silicon Valley ingga
San Fransisco yang ia liat anyala kemakmuran dan kesibukan.
Bakan di malam ari, jalanan penu dengan lampu. Lalu lintas tak
perna sepi. Orangorang Amerika yang tekun mengejar tren glo-
bal siang dan malam, melakukan semua yang mereka bisa untuk
menjadikan mimpi mereka menjadi kenyataan.
Saat itu, Jack Ma berjanji pada dirinya sendiri bawa ia akan
menjadikan Alibaba besar dan sukses. Perusaaan Tiongkok arus
bisa menjadi sala satu 500 perusaaan terbaik dunia. Mereka a-
rus sama tekunnya seperi orangorang Amerika yang ia liat, dan
menggapai bintang!
Namun masala pendanaannya mengambat perkembangan
perusaaan. Saat ia mengkawairkan persoalan ini, teman India-
nya merekomendasikan Masayosi Son.
Kawan India Jack Ma bernama Guta dan ia adala seorang ana-
lis yang sangat berpengalaman. Ia mengirimkan email pada Jack
Ma yang mengatakan, “Ada seseorang yang ingin bertemu dengan-
mu. Orang itu pasi akan bermanfaat bagimu.” Jack Ma segera ter-
bang ke Beijing di mana Masayosi Son inggal.
Banyak ali industri internet berkumpul ari itu di Fuua Man-
sion. Dengan berpakaian jaket biasa, Jack Ma memasuki ruangan
dengan separu potong kertas di tangannya.
Ada layar dalam ruangan ini yang memproyeksikan web-
site Alibaba. Masayosi Son meliat layar ini sejenak sebe-
lum berkata, “Kamu punya 20 menit untuk bicara.” Namun setela
Jack Ma bicara selama enam menit, dia melambaikan tangannya
dan berteriak, “Stop!’
lalu ia bertanya langsung, “Seberapa banyak investasi
yang kau butukan?”
Ia idak menyangka pria kecil bertubu kurus dengan jaket
usang ini berani menjawab, “Aku suda mendapatkan bantuan
dana yang kuperlukan kemarin. Aku idak perlu uang lagi.”
Masayosi Son terpana. Ia bertanya, “Kalau kau idak perlu
uang, lalu untuk apa kau mencariku?”
Jack Ma menjawab, dengan sedikit nekat, “Aku datang bukan
sebab kemauanku sendiri. Seorang teman memintaku melaku-
kannya.”
anya seperi itu, keadaan kembali berbalik. Masayosi Son se-
gera memutuskan bawa SotBank, perusaaan internet mulina-
sional yang ia dirikan, akan berinvestasi 30 juta dolar AS di Alibaba.
Jack Ma lalu memutuskan bawa jumla itu terlalu banyak,
jadi ia menguranginya sebanyak 10 juta dolar, seingga nilai inves-
tasi Masayosi Son menjadi 20 juta dolar.
Bertauntaun lalu mereka bertemu kembali. Jack Ma
berkata padanya: “Orangorang sering berkata bawa kau cukup
gila. Aku juga agak gila. Aku punya pertanyaan. Mengapa kau me-
mutuskan untuk berinvestasi pada perusaaan kecil seperi Yaoo
15 taun yang lalu? Mengapa kau bisa memutuskan untuk berin-
vestasi 20 juta dolar pada Alibaba anya dalam waktu enam menit
saat industri internet sedang mengalami kekeringan sembilan ta-
un yang lalu?”
Masayosi Son menjawab: “Aku percaya pada Jerry Yang. Aku
menemukannya. Aku meliat gaira dan kemampuan dalam ma-
tanya, jadi aku memutuskan untuk berinvestasi 100 juta dolar AS
saat Yaoo baru didirikan untuk membuka jalan bagi mereka me-
rai kesuksesan secara internasional.
“Sama seperi itu, saat aku meliatmu sembilan taun yang
lalu, namamu bukan apa-apa, dan industri internet di Tiongkok
baru saja dimulai. Tapi kau punya sepasang mata yang bersinar
yang menunjukkan mimpimimpi dan antusiasme yang kau miliki.
Aku merasa kau sama gilanya dengan Jerry Yang, jadi aku memu-
tuskan untuk berinvestasi di perusaaanmu. Kita berdua ‘orang
gila’. Tapi ada satu al yang berbeda. Kau masi sekurus sembilan
taun yang lalu, sementara aku seperinya bertamba gemuk.”
Jack Ma menjawab: “Aku mengeri. Seperinya sedikit kegilaan
adala jalan menuju sukses. Kita perlu mimpimimpi besar, gaira
dan strategi yang baik.”
Masayosi Son berkata, “Itu benar. Dalam enam menit aku
meliatmu, aku merasa kau sangat asli. Saat itu aku yakin Alibaba
akan menjadi sebesar Google. Google berkembang sebab iklan-
nya. Alibaba tak anya mengandalkan iklan, namun juga ubungan
pribadi. Ini berari peluang stabilitas Alibaba lebi besar.
Tiongkok akan menjadi negara dengan GDP terbesar di dunia,
dan Alibaba memiliki akses ke pasar global, bukan anya Tiongkok.
sebab itula aku berarap aku bisa memperluas kesuksesanku
bersamamu dan perusaaanmu.”
Jack Ma bertanya, “Skala Alibaba masi cukup kecil saat itu,
apa yang membuatmu yakin?”
Mayasosi Son menjawab: “Kubilang waktu aku meliatmu,
perusaaanmu akan benarbenar menjadi perusaaan internet
Tiongkok pertama yang mengimplementasikan bisnis model yang
diciptakan ole orang Tiongkok sendiri dan yang menjadi nomor
satu di dunia berdasarkan bisnis model ini . Saat itu, kesuk-
sesan banyak perusaaan internet, enta itu milik Jepang atau
Eropa, anya meniru model Amerika.
“Alibaba membuat bisnis model baru, jadi kau pasi sukses. Aku
merasa Alibaba adala perusaaan yang ebat. Waktu aku ber-
temu denganmu, aku bilang kau adala seorang palawan. Suatu
saat orangorang akan membandingkanmu dengan Jerry Yang dan
Bill Gates, sebab kalian semua menciptakan bisnis model yang
sunggu-sunggu baru.”
Inila percakapan yang terjadi antara Masayosi Son dan Jack
Ma sembilan taun berikutnya, dan merupakan conto utama dari
dua pria ebat yang sangat mengormai. Di taun 2003, Masa-
yosi Son mengundang Jack Ma ke Tokyo. Mereka idak mendisku-
sikan masala inansial, tapi anya duduk dan bertukar ide tentang
tren-tren utama dalam industri internet.
Sebelum mereka menandatangani nama mereka di kontrak
baru, mereka pergi ke kamar kecil untuk buang air kecil. Di kamar
kecil, Jack Ma mengajukan angka 82 juta dolar AS. Masayosi Son
setuju tanpa ragu, dan segera setela itu mereka menandatanga-
ni kesepakatan ini tanpa rintangan sama sekali. Dengan ini,
Alibaba memasuki pasar C2C (custome to custome) dan Taobao
Marketplace dilairkan. Bisnis C2C adala fasilitator yang me-
mungkinkan klien mereka untuk bertransaksi langsung satu sama
lain. Tak lama setela itu Yaoo Cina diambilali ole Alibaba,
dan Yaoo Cina membeli 40% saam Alibaba searga 1 miliar
dolar dalam bentuk tunai, beserta layanan Yaoo Cina. Sebagai
pemegang saam terbesar Yaoo Cina, Masayosi Son sekali lagi
bekerja sama dengan Alibaba. Jack Ma dijadikan anggota direksi
SotBank.
Kedua pria ini menjadi semakin dalam dengan lingkaran
e-commece dan internet. Mereka saling mengagumi tapi juga
idak saling mengala dalam al keuntungan. Kadang pemikiran
mereka bertentangan dalam alal spesiik seperi pembelian Ya-
oo Cina dan pemindaan plaform pembayaran online Alibaba,
Alipay. sebab keduanya idak suka berkompromi, kadang perseli-
sian terjadi.
Mungkin inila ari dari bisnis dan saam gabungan. Bagaimana
pun Jack Ma adala seorang visioner dan Masayosi Son memiliki
injauan yang sangat baik. Di ari ia berinvestasi pada Alibaba, ia
mulai mendapatkan asil yang besar. Jack Ma idak akan mengala
pada Masayosi Son, dan Masayosi Son jelas merupakan tanding-
an yang sepadan.
Di taun 2003 Taobao berdiri. Tak lama lalu , Alipay diluncur-
kan setela dikembangkan ole Jack Ma dan imnya. Taobao suk-
ses besar, dan turut berkontribusi dalam pesatnya perkembangan
sektor e-commece Alibaba. Namun, kompeisi selalu ada dalam
dunia bisnis.
Mereka beradapan dengan EacNet. Saat itu, EacNet memi-
liki saam terbesar dalam pasa e-commece transaksi individual
di Tiongkok. Dikepalai ole dewan direksi dan CGO, Sao Yibo,
EacNet suda menapakkan kakinya dengan mantap. Seperinya
tak mungkin Taobao bisa mengalakannya.
Sao Yibo berusia 26 taun dan merupakan genius matemaika
sejak ia masi muda. Ia lulusan arvard University. Ia berpenge-
tauan luas dan penu kekuatan. Di bawa kepemimpinannya,
EacNet maju dengan teriakan perang, siap bertempur langsung
dengan Taobao.
sebab itu, Anda bisa meliat iklaniklan kedua perusaaan
itu di banyak kota, di tempat masuk stasiun subway, tempat pem-
berenian kendaraan umum, dan kios koran. EacNet memiliki
3,5 juta pengguna terdatar saat itu. Selalu ada produk baru yang
diungga seiap deik, penawaran seiap sepulu deik dan pe-
nyelesaian transaksi seiap menitnya. Secara total, ada 2.350.000
produk di situs, dan perusaaan ini menyimpan transaksi
bernilai 800 juta yuan.
Sebesar itula EacNet. Di taun 2003, ia bergabung dengan
perusaaan e-commece terbesar dunia, eBay. eBay memberikan
dana sebesar 150 juta dolar AS dan membeli 67% saam EacNet,
menjadi pemegang saam terbesar di balik EacNet. EacNet me-
miliki pengalaman yang ebat, dana yang melimpa, dan dukung-
an perusaaan global.
Namun Jack Ma terlair berani. Pada 7 Juli 2003 ia mengumum-
kan secara publik, “Alibaba akan berinvestasi 100 juta yuan dalam
membuat website Taobao yang akan menjadi plaform bagi trans-
aksitransaksi baik B2C (business to consume) maupun C2C.”
“Jack Ma yang gila suda menjadi gila lagi!” Inila judul yang
paling populer yang digunakan media saat itu. Ada satu arikel
yang sangat berpengaru yang menulis, “Jack Ma dengan idak
rasional mengabiskan 100.000.000 yuan dan mengancurkan
reputasi Taobao.” Arikel ini bertanya, “Apaka perilaku Jack
Ma masuk akal sementara pasar e-commece masi sangat idak
pasi di Tiongkok? ... Sektor e-commece keru dan gelap. Apaka
orangorang benar bisa menemukan arta karun di Taobao? anya
waktu yang akan berbicara.” (Taobao dalam baasa Tiongoa ber-
ari ‘mendulang arta karun’).
Keraguan media dapat dimengeri. Saat itu industri internet se-
dang mengalami kekeringan para, dan tak ada tanda-tanda akan
turunnya ujan. Jack Ma akan melakukan investasi terbesar yang
perna ada dalam industri internet. Terlebi lagi, EacNet suda
memegang 80% pasar dan dipegang ole perusaaan Amerika
yang berpengalaman, eBay.
Lawan Jack Ma sekarang bukan anya Sao Yibo. Sekarang ia
beradapan dengan CEO veteran Meg Witman, yang bagaikan
juara inju kelas berat jika dibandingkan Jack Ma yang kecil dan ku-
rus.
Bagaimana ia akan menandingi perang ini ? Mungkin su-
da jelas siapa yang akan menang dan siapa yang akan kala. Na-
mun demikian, irai panggung terbuka pelanpelan. Pelan, sebab
Meg Witman bakan idak mengenali lawannya, Jack Ma. Dari
posisinya yang inggi ia anya meliat apa yang ada di adapan-
nya, dan benarbenar melewatkan Jack Ma. Mungkin inila sala
satu alasan kegagalan EacNet. Waktu Taobao pertama kali mulai
beraksi, EacNet sama sekali idak memperaikannya, dan jelas
idak mengira akan bersaing dengannya.
Selain itu, Meg Witman seperinya idak mengindakan fakta
bawa Jack Ma memiliki pendukung kuat di belakangnya. Pendu-
kungnya ini adala Masayosi Son, yang memutuskan untuk
berinvestasi 82 juta dolar AS lagi di Alibaba, dengan tujuan spesiik
membuat plaform B2C.
Jack Ma seperi Monkey King dalam legenda Tiongkok dengan
kemampuannya bertransigurasi. Begitu ia mendengar kata ‘ber-
tumbu,’ ia bisa memperbesar dirinya untuk berdiri ingga ke
langit. Si raksasa Meg Witman tercengang saat ia beradapan
dengan Jack Ma setela ia ibaiba membesar, tanpa memberikan
waktu baginya untuk bereaksi.
Namun Meg Witman, bagaimanapun juga, layak mendapatkan
reputasi sebagai pebisnis wanita yang ebat, pelaku bisnis ingkat
dunia. eBay suda mengambil ali pasar C2C di Amerika, Jerman,
Inggris, Kanada, Prancis, Korea, dan Australia saat itu. Tiongkok
adala target mereka berikutnya. Ini sebab pasar Tiongkok masi
berkembang pesat. Jumla komputer dan pengguna komputer me-
ningkat cepat. Tak ada batasan bagi perkembangan e-commece di
Tiongkok.
Witman berkata pada para investor di Wall Street bawa tak
diragukan lagi eBay akan menguasai Tiongkok. Jika eBay suda
mengontrol pasar Tiongkok maka eBay tela melengkapi keping-
an-kepingan akir yang ilang dari teka-teki teritorial global. Pemi-
kirannya tentang EacNet adala, “Berikan apa pun dan seberapa
banyaknya pun yang diperlukan.”
Sementara itu, Jack Ma suda paam dengan jelas apa tujuan
akir Witman. Ia yakin Witman akan membuat plaform e-com-
mece yang akan meruntukan batas antara B2B dan C2C. Jika ia
idak melakukan sesuatu sekarang, maka Alibaba akan berisiko se-
penunya terapus.
Tidak ada kompromi dalam perang. anya ada ‘kau mai dan
aku idup’. Jack Ma sadar akan prinsip ini, apalagi wanita karier
yang sukses itu, Meg Witman. Mereka pergi berperang dengan
senapan terisi.
Di bulan Juli 2003, Witman membuat pernyataan berikut se-
tela mendapatkan porsi saam yang besar di EacNet: “Dalam
delapan belas bulan ke depan, perang memperebutkan pasar e-
commece Tiongkok akan berakir.”
Jack Ma keberatan dengan pernyataan ini . Ia tak meng-
iraukan peraturan idak tertulis yang berlaku dalam kebiasaan
bisnis Barat. Ia percaya pada peribaasa Tiongkok “Bakan naga
yang terkuat idak bisa mengalakan ular setempat.” Ia berkata,
“Perusaaan asing idak memaami Tiongkok.”
Kampanye ini dimulai dengan EacNet berinvestasi pada
seac engine Google dan Baidu (perusaaan web Tiongkok yang
sala satu dari banyak layanannya adala ensiklopedia online mi-
rip dengan Wikipedia). Sebua iklan yang muncul di website Tao-
bao berkata: “Jika Anda mencari arta karun, bukala EacNet!”
Di omepage EacNet, sebua banne mengatakan, “Bukala toko
dan dulangla arta karun–nikmai idup sepenunya!”—jelas
sebua pelanggaran pada ak cipta Taobao. Jack Ma segera meng-
ajukan tuntutan. EacNet diberikan peringatan dan diminta untuk
mengapus iklan itu segera. Namun Witman adala pelaku bisnis
yang andal dan berpengalaman. Ia memutuskan untuk berkonsen-
trasi menaikkan ingkat kunjungan situs—lebi banyak kunjungan
berari lebi banyak konsumen. Di bulan Juli 2003, saat Taobao
yang baru lair mengiklankan situsnya, ibaiba ia menemukan
bawa semua web potal suda dipenui iklan eBay. Bakan jika
Taobao memiliki dananya, tak mungkin mereka bisa bersaing. Tak
akan ada yang memperaikan.
Ternyata Witman membayar lebi daripada tarif biasa untuk
sebua iklan. Selain mengiklankan EacNet, ia juga ingin memblokir
iklan-iklan dari website-website pesaing seperi Taobao, Aupo, Ebid,
Artrade, dan Yaoo Aucion. Perjanjian yang EacNet tandatangani
dengan banyak web potal jelas menyatakan bawa jika mereka me-
lakukan markeing untuk website mana pun milik Taobao dan per-
usaaan terkait lainnya, mereka akan dikenakan denda besar.
Iklan adala basis transaksi bisnis. Singkatnya, tak ada iklan, tak
ada bisnis. Jack Ma tela diblokir dari segala ara ole Witman,
memaksanya untuk menerapkan strategi tak langsung yang meru-
pakan terobosan baru.
Dalam semalam, iklan Taobao muncul di ribuan website priba-
di. Iklan mereka juga tersebar di stasiunstasiun bawa tana dan
bus-bus umum.
Berkenaan dengan iklan dua perusaaan ini , seorang
komentator berkata: “Jika ingkat kunjungan empat portal utama
adala sekitar 800.000 per ari, maka itula audiens yang didapat
iklaniklan EacNet. Namun di sisi lain, iklaniklan Taobao diara-
kan ke website-website berskala kecil dan menenga.
Tiongkok memiliki beberapa juta website berskala kecil dan me-
dium. Jika ingkat kunjungan masingmasing website anya 10.000,
maka Taobao masi dengan muda mendapatkan jumla audiens
yang sama dengan EacNet. Dan jelas mereka pasi meminta arga
yang jau lebi renda dibandingkan portalportal web besar.
“asil dari dua teknik iklan ini juga cukup berbeda. Semua
orang tau bawa meskipun kita mengunjungi situssitus besar un-
tuk meliat alal seperi berita seiap ari, sebagian besar waktu
kita masi digunakan untuk meliat situs dan forum berskala kecil
dan menenga. Ini berari sebenarnya lebi efekif untuk beriklan
di website berskala kecil.”
Tentunya, Jack Ma masi belum menyera perial peran yang
bisa dimainkan mediamedia utama. Pada tanggal 5 April 2004,
Taobao secara resmi mengumumkan di Guangzou bawa mereka
akan bekerja sama dengan 21CN. Keduanya akan mengimplemen-
tasikan kerja sama dalam bidangbidang seperi televisi, plaform
pengiriman teks, situs-situs email, dan event-event markeing.
21CN adala anak perusaaan dari Cina Telecom. Perusaaan itu
adala portal internet terbesar di selatan Tiongkok dan merupakan
sala satu dari sepulu portal terbesar di seluru negeri.
Jack Ma tela menetapkan langka di Guangzou, dan delapan
ari berikutnya, pada tanggal 13 April, baik Sina dan Yaoo melun-
curkan inventori online 1PAI.com, yang juga bermanfaat bagi Tao-
bao.
Dengan munculnya lawan baru, teknik pemblokiran Witman
terancam gagal setela didera dari berbagai sisi. Saat itu Taobao
tak tetap tenang mengadapi EacNet. Taobao juga mengumpul-
kan kekuatan dan memperbaiki infrastrukturnya. Jack Ma memu-
tuskan untuk menjual Alipay untuk memecakan masala akun-
tabilitas dalam kaitannya dengan transaksi C2C dan mengapus
konlik kepeningan.
Alipay dengan segera meningkatkan reputasi Taobao sebagai
situs tepercaya setela bekerja sama dengan Commercial Bank of
Cina untuk menyediakan sistem pembayaran online dan dengan
Pusat Inspeksi Kartu Idenitas dari Kementerian Keamanan Umum.
Konsumen mulai berbondongbondong mengunjungi Taobao.
Di saat yang sama, Taobao meluncurkan perangkat cat instan
bernama Taobao Wangwang yang memungkinkan konsumen untuk
mengubungi si penjual langsung saat melakukan pembelian. Pe-
rangkat cat instan ini mengganikan sotware alternaif lain-
nya seperi QQ. Meskipun Wangwang jelas idak sebesar QQ, Wang-
wang didesain dengan lebi baik. Wangwang dibuat kusus untuk
transaksi online, jadi banyak dari fungsinya merupakan sebua pro-
duk dan alat bantu komunikasi online antara penjual dan pembeli.
Wangwang juga lebi komunikaif dibandingkan QQ. Wang-
wang mungkin sedikit meniru QQ, tapi merupakan salinan yang
kreaif, didesain dengan mengingat kepeningan prakis. Peluncur-
an Wangwang mendapat sambutan luas, sebab perangkat terse-
but memang memenui kepeningankepeningan individu. Mes-
kipun Wangwang masi anya menyediakan plaform komunikasi,
neizen merasa perangkat ini kebutuan mereka terutama
dalam kaitannya dengan transaksi online.
Munculnya Wangwang menandakan subdivisi pertama dalam
pasar cat instan Tiongkok. Wangwang mengindari kompeisi
langsung dengan QQ, dan dianggap sebagai terobosan baru yang
sukses dalam al bisnis model. Dari perspekif bisnis, itur, desain,
target pengguna, dan kegunaan aktual Wangwang semuanya se-
suai dengan kebutuan transaksi online.
Ini al yang sangat pening. Alipay dan Taobao Wangwang ada-
la dua properi yang menyokong Taobao saat Taobao berjuang
menyaingi EacNet. Diadapkan dengan perkembangan cepat yang
dibuat Taobao, eBay mulai memikirkan takik yang perlu ia ambil un-
tuk melawan balik. eBay perlu beruba untuk menarik lebi banyak
pengguna internet untuk bergabung dengan EacNet dan mencega
suksesnya rencana ekspansi Taobao.
Pada tanggal 13 Juni, EacNet mengumumkan secara publik
bawa ia akan membatalkan rencananya menetapkan batasan
pada para penjual. Langka ini idak anya gagal menarik populari-
tas, namun juga sangat merugikan para penjual. Menurut staisik
yang diterbitkan ole Taobao, websitenya mendapatkan 500.000
pengguna ari itu, jumla yang sangat besar ingga kadang me-
nyebabkan seve mereka rusak.
Yang menarik adala media idak menambakan baan bakar
ke dalam api selama persaingan bisnis ini. EacNet dan Taobao se-
dang dalam perikaian. Si pendatang baru Taobao menolak ditelan
ole si veteran EacNet. Banyak arikel muncul di surat kabar me-
nyatakan bawa Taobao tela memimpin dalam al e-commece.
Media internasional pun mulai memperaikan pertarungan pere-
butan pasar C2C ini.
Kantor berita Reuters menguip analis penelii pasar Piper Jaf-
fray, “Dalam lima taun ke depan, mata semua orang akan terpaku
pada Tiongkok. Persaingan di sini sangat dasyat, dan ini baru saja
dimulai. eBay idak semesinya menjadi pemimpin pasar.” Reuters
sendiri menerbitkan arikel yang mengatakan bawa Taobao tela
menjadi lawan yang kuat bagi eBay.
Tentunya Reuters berbicara dari perspekif AngloAmerika. Se-
bua arikel online yang diterbitkan ole seorang etaile Singapu-
ra mengatakan bawa “Taobao tela menjadi website nomor satu
untuk C2C e-commece di Tiongkok.”
Menurut sampel survei yang dilakukan ole para reporter, 72%
penjual individu juga tela memili untuk berjualan melalui plat-
form Taobao.
EacNet, yang mengontrol ketat lebi dari 50% pasar C2C
Tiongkok di taun 2003 idak menyangka akan dikalakan ole
Taobao anya dalam waktu satu taun. Meg Witman tentu ter-
kejut meliat Taobao berlari mendauluinya!
Jack Ma menjadi semakin berani selagi persaingan itu berlan-
jut. Di tanggal 19 Juli, Alibaba mengumumkan bawa Alibaba akan
menginvestasikan 350 juta yuan pada anak perusaaannya, Tao-
bao. Ini adala tambaan dari 100 juta yuan yang tela diinvestasi-
kan setaun sebelumnya. Secara total Alibaba tela menginvesta-
sikan 540 juta yuan untuk Taobao.
Di bulan September 2004, staisik memperliatkan bawa
jumla pengguna individu di Taobao kurang lebi iga kalinya jum-
la pengguna EacNet. Pada tanggal 21 September, Taobao memu-
blikasikan data transaksi mereka. Total untuk bulan Agustus adala
120 juta yuan, dan angka ratarata arian untuk bulan September
suda mencapai tuju juta. Sementara angka performa eBay
EacNet untuk perempat taun kedua di taun 2004 menunjukkan
bawa total transaksi bulanan mereka adala 160 juta yuan.
Pikirkan perbedaan jumla pengguna masingmasing situs. Ada
6.090.000 pengguna baru di EacNet, dan 2.020.000 pengguna di
Taobao. Ini berari jumla transaksi pengguna individu di Taobao
iga kali lipat dibandingkan EacNet.
Pada tanggal 20 Oktober 2005, Jack Ma mengumumkan ba-
wa ia akan menaikkan investasi Taobao ingga satu miliar yuan. Ia
mengatakan bawa eBay mencoba membuat plaform global di
Tiongkok, dan ini seperi “mencoba mengendarai motor kelas satu
di trek kecil yang kotor”. Ia juga mengatakan bawa model kepe-
mimpinan eBay sangat baik untuk pertarungan kelompok, namun
mereka idak tau tentang takik gerilya.
Jack Ma membandingkan Alibaba dengan seekor buaya di Su-
ngai Yangtze. Atau dengan perumpaan lain: “Kami seperi berta-
rung dengan iu air laut. Jika kami memasuki laut, kami akan mai,
itu suda jelas. Namun bila kami tetap berada di Sungai Yangtze,
kami masi punya peluang untuk menang.”
Di bulan Oktober 2006, Meg Witman mengumumkan bawa
ia akan menjual eBay–EacNet. Pada tanggal 20 Oktober 2006,
eBay–EacNet bekerja sama dengan perusaaan mobile internet
Tiongkok TOM Online; eBay–EacNet Cina dan 40 juta dolar AS
digunakan untuk mendapatkan 49% saam. TOM Online membeli
51% saam dengan pengalaman manajemen lokalnya dan 20 juta
dolar AS.
Setela kesepakatan dibuat, perusaaan gabungan ini
dinamakan TOM–EacNet. Wang Leilei ditunjuk menjadi CEOnya.
Di saat yang sama, Wang Leilei berkata, “Kami idak sanggup
bersaing dengan lawan yang sanggup idak memperitungkan bia-
ya yang ia keluarkan.”
Perang itu akirnya berakir, dan tak satu tembakan pun dike-
luarkan. Jack Ma menjadi pemenangnya. Taobao dinyatakan se-
bagai pemimpin pasar C2C Tiongkok.
Pada tanggal 10 Desember 2002, uang Xingcu, kepala koki sebua restoran di Distrik Louu di Senzen, terkena de-
mam. Tiongkok dan seluru dunia bersiaga akan penyakit menular
bernama Severe Acute Respitory Syndrome (SARS). Penyakit itu
sangat muda menular dan memaikan, membaayakan idup
semua orang.
Penyakit itu datang seperi badai, dengan cepat menyapu
seiap sudut bumi, dengan episentrumnya di Tiongkok berputar
menyebar cepat. Jack Ma dan rekanrekannya segera menyadari
selama epedemi SARS ini terjadi, orangorang akan lebi nyaman
berbelanja secara online.
SARS memang merajalela namun idup arus terus berlang-
sung.
Di bulan Maret 2003, prediksi mereka di Alibaba benar terjadi:
ada 3.500 anggota baru seiap arinya. Angka ini 50% lebi inggi
dibandingkan triwulan pertama taun sebelumnya. Tingkat trans-
aksi online anggota lama juga meningkat secara keseluruan.
Menurut staisik, ada 900 ingga 1.200 peluang bisnis baru
yang diungga seiap arinya. Ini iga kali lebi inggi dibandingkan
dibandingkan waktu yang sama taun sebelumnya. Jumla tang-
gapan yang diberikan pembeli internasional dua kali lebi banyak
dibandingkan triwulan sebelumnya. Jumla pencarian 30 produk
terpopuler di Tiongkok ole pembeli internasional meningkat em-
pat kali lipat, dan jumla supplie meningkat dua kali lipat diban-
dingkan waktu yang sama taun sebelumnya.
Seiap bulan website ini mendapatkan 185 juta its dan
2,4 juta transaksi, pertanyaan dan tanggapan; 380.000 pembeli
dan 1,9 juta penjual dari berbagai belaan dunia yang mencari pe-
luang bisnis dan melakukan segala jenis transaksi melalui Alibaba.
Pada tanggal 30 April, saat SARS mencapai puncaknya, wali
kota angzou, Man Linseng, mendatangai kantor Alibaba untuk
mencari fakta selama satu jam. Ia berarap, dalam kondisi yang sa-
ngat idak biasa ini, industri e-commece bisa membangkitkan per-
dagangan lokal dan membantu bisnis-bisnis keluar dari kesulitan
yang diadapi sekarang ini.
Banyak orang merasa bawa bisnis online adala strategi yang
paling mungkin dikerjakan dan bebas risiko untuk bisnisbisnis ber-
skala kecil dan menenga. Di mata Alibaba, yang menjadikan bisnis
bisnis seperi itu target utamanya, ini adala peluang dari surga.
Namun selalu ada dua sisi mata koin. Saat bisnis Alibaba mulai
maju, sebua kesalaan terjadi. Pada tanggal 11 April, seorang kar-
yawan Alibaba yang berusia 26 taun terbang ke Guangzou untuk
mengadiri Pameran Komoditas Ekspor Tiongkok. Ia inggal selama
tuju ari penu di zona bencana SARS ini .
Orangorang idak percaya. Mereka menuntut, bakan agak
murka: “Bagaimana mungkin mereka idak tau adanya penyebar-
an virus SARS? Mengapa mereka mengirimkan staf ke sana untuk
perjalanan bisnis, apalagi di saat seperi itu?”
Alibaba menjelaskan: “Ini adala pertama kalinya kami meng-
adiri Pameran Komoditas Ekspor Tiongkok, dan kami bertemu de-
ngan SARS. Meskipun banyak orang mengindari tempattempat
ramai, kami suda berjanji pada klienklien kami bawa kami akan
mengadiri pameran ini . Alibaba arus pergi, bagaimanapun
kondisinya.”
Meskipun Guangzou suda menyatakan bawa daera ter-
sebut adala zona peringatan mera untuk SARS, waktu pameran
ini suda dekat dan Alibaba idak bisa membatalkan janjinya
pada klien-kliennya.
Dalam tuju ari itu, representaif Alibaba sangat sibuk. Di
siang ari 18 April, ia terbang kembali ke angzou. Pada tanggal
21, ia kembali bekerja meskipun suda sangat lela. Namun pada
tanggal 22, ia mendapai gejalagejala seperi idung tersumbat,
radang tenggorokan, dan daak. Ia berkonsultasi dengan dokter di
ruma sakit dan diberikan obat, namun seperinya idak kunjung
membaik, jadi dua ari lalu ia memutuskan untuk bereni
meminumnya.
Dari tanggal 28 sampai 30 April ia kembali bekerja meskipun
belum sembu benar. Pada tanggal 2 Mei ia demam. Di tanggal 3,
ia kembali diperiksa di ruma sakit. Di tanggal 5, suu tubunya
mencapai 39oC.
Pukul 6 malam itu di ruma sakit, spesialis dari im SARS Ze-
jiang dan angzou mendiagnosisnya “kemungkinan terjangkit
SARS”. Di tanggal 7 malam, ia dipindakan ke klinik SARS untuk me-
ngonirmasi diagnosis ini .
Semua itu terjadi begitu cepat, dan semua orang terkejut.
Orangorang menjadi pucat saat mendengar penyakit yang sangat
menular ini seperinya ada di manamana dalam waktu sekeika.
Penyakit itu seola berjalan seperi antu di kantor Alibaba, mem-
buat semua orang menyingkir.
Ini adala kasus keempat di angzou. Pemerinta kota me-
merintakan kantor Alibaba untuk dikaranina. Kantor itu menjadi
tempat yang terisolasi di kota. Merespons al ini, Jack Ma mengi-
rimkan surat untuk para stafnya: “Temanteman Ali terkasi, ai-
ku terasa berat beberapa ari belakangan ini. Aku sunggu ingin
mengungkapkan permintaan maaku yang tulus pada kalian se-
mua sejak aku mendengar bawa diagnosis itu suda dikonirmasi
pagi ini. Jika ada yang bisa dilakukan untuk kesembuan rekan kita
yang malangnya terkena penyakit ini, atau menjamin keseatan
staf lainnya, juga penduduk angzou, aku bersedia memberikan
apa pun yang aku miliki! Memang benar, masi banyak aspek yang
kurang dari Alibaba. Banyak pertanyaan yang arus kita renungkan
setela bencana ini lewat. Sebagai orang yang bertanggung jawab
atas perusaaan ini, aku bersedia mengemban tanggung jawab
penu atas apa yang terjadi, jika aku memang bisa. Namun akal se-
at memberitauku bawa sekarang bukan waktunya untuk mulai
menyalakan orang lain. Sekarang aku perlu semua orang bersa-
tu untuk melalui krisis ini dan mengadapi tantangan yang ada di
adapan kita. Kita adala perusaaan muda yang dibentuk ole
orangorang muda. Melewai krisis ini akan membuat kita tumbu
dengan sangat cepat. Mari kita bersatu dalam doa bagi rekan kita
yang jatu sakit, dan berarap agar ia cepat sembu!”
Sore ari jam 4 di tanggal 6 Mei, Jack Ma dengan mengenakan
masker membuat pengumuman bagi semua orang. Sebua pesan
disebarkan pada semua orang yang bekerja di ruma. Semua orang
memakai masker. Mereka cepatcepat mengumpulkan semua yang
mereka butukan di ruma. Dalam waktu anya dua jam, para ali
teknik tela memasang sotware yang diperlukan dalam komputer
mereka.
al yang paling pening bagi staf Alibaba yang pulang ke ruma
adala mengisolasi diri mereka. Mereka mengunci pintu, membe-
rikan kunci pada penjaga di gerbang depan kamp mereka. Ada pos
pos untuk pencegaan epidemi dan petugaspetugas dari Kemen-
terian Keamanan Nasional di luar.
Makan pagi, makan siang, dan makan malam diantarkan ke kamp
mereka seiap arinya. Seiap ari seseorang dengan baju pelindung
yang tebal mengunjungi seiap ruma dengan tabung besar di pung-
gung mereka dan sebua selang panjang, yang mereka gunakan
untuk menyiram seiap ruangan sementara keluarga di ruma itu
menyingkir daulu. Seperi spesialis pesisida, mereka menyemprot
lalu pergi.
Ini adala terpaan besar bagi moral para staf. Sebagian besar
perusaaan lain keilangan moivasi maupun energi untuk terus
bekerja. Namun staf Alibaba tetap memiliki semangat juang me-
reka. Mereka tetap berada di depan komputer delapan jam seiap
arinya, mencega kejadian ini memengarui transaksi. Ke-
seluruan alur kerja didesain untuk memasikan al ini.
Beberapa taun berikutnya, seorang anggota pendiri yang ke-
mudian menjadi CFO Alibaba mengenang: “Seiap ari sekitar jam
delapan pagi, semua orang menyalakan komputer mereka. Mereka
melakukan al yang persis searusnya mereka lakukan. Bedanya
anya idak beradapadapan seperi sebelumnya. Saat makan
siang mereka pergi untuk menyantap sesuatu. Mereka lalu
kembali ke adapan komputer mereka sekitar pukul satu siang.
Jam delapan atau jam sembilan malam mereka akan berkaraoke
bersama secara online dan bersenangsenang. Semuanya itu di-
lakukan secara spontan, dan tak ada yang perlu dikawairkan.”
Dari sana kita bisa meliat bawa SARS idak mengecilkan se-
mangat juang para staf Alibaba. Sebaliknya, para staf tetap giat
bekerja. Mungkin ini bukan suatu kebetulan, namun merupakan
sikap mental yang tela dibina dan dipupuk dalam jangka waktu
yang lama. 500 anggota ini tersebar di seluru kota. Mereka
tela mengisolasi dan melindungi diri mereka di ruma mereka
masing-masing.
Internet memungkinkan pemimpin perusaaan memberikan
araan, dan memberikan jalan bagi staf untuk mengerjakan tugas
tugas mereka yang berubungan dengan pekerjaan. Semuanya
tetap jelas dan teratur dengan baik. Perusaaan ini tetap
berjalan mulus seperi mesin yang suda dilumasi dengan oli.
Lalu fenomena yang ane terjadi. Saat konsumen menelepon,
kadang terdengar suara orang yang lanjut usia menjawab, “ello,
ini Alibaba!”
Para pengguna Alibaba terkejut. Sejak kapan Alibaba mempe-
kerjakan orang yang usianya suda lanjut? Ternyata para tetua ini
adala keluarga staf Alibaba yang bekerja dari ruma mereka, yang
tela memperingatkan temanteman dan keluarga mereka bawa
mereka arus menerima telepon dengan cara seperi ini.
Jack Ma berkata pada para stafnya, “Aku sangat tersentu be-
berapa ari belakangan ini. Dalam mengadapi tantangan seka-
rang ini, semua orang di Ali memili untuk tetap opimis dan ber-
komitmen. Kita saling mendukung dan menjaga. Diadapkan de-
ngan baaya seperi SARS, kita idak melupakan misi dan tanggung
jawab Ali! Bencana pada akirnya akan ilang, dan keidupan akan
menemukan caranya untuk terus berlanjut. Saat mengadapi ben-
cana, kita idak bisa mengenikan perjuangan untuk merai tuju-
an yang kita dambakan!”
Tentunya, masamasa suram yang diakibatkan ole SARS pada
akirnya ilang. Jelas terliat bawa Alibaba berasil tumbu se-
makin kuat. Alasannya, sebab tentu saja banyak bisnis yang mulai
mencoba model pasar B2B pada saatsaat sulit ini.
Orangorang menjadi tau betapa muda dan cepatnya e-com-
mece saat mereka terpaksa mencobanya. Setela mereka menco-
banya satu kali, mereka terus menggunakan metode transaksi ini.
Sejak itu, Alibaba terus maju tanpa tandatanda akan bereni.
Ada kejadian pening lain yang perlu disebutkan yang terjadi di
masa ini. Media lalu menyebutnya “munculnya Ya dan Ba.”
Yang mereka maksudkan adala penggabungan dan akuisisi Yaoo
dan Alibaba. Atau bisa disebut juga ‘kolaborasi’.
Yaoo adala perusaaan internet yang didirikan di Amerika
Serikat pada taun 1994 ole David Vilo dan Jerry Yang, seorang
warganegara Amerika keturunan Tiongkok. Yaoo memasuki pasar
Tiongkok dengan nama Yaoo Cina.
Yaoo adala website terdepan di Tiongkok saat itu, bersama
Sina dan Sou. Tapi di taun 2005, Jerry Yang mulai merasa bawa
operasional Yaoo Cina idak opimal.
Jack Ma ingin Alibaba tetap bertaan ingga 102 taun dan
masuk dalam datar 500 ‘perusaaan terbaik dunia’. Globalisasi
adala satusatunya cara merai tujuan ini. Berakuisisi dengan se-
bua perusaaan transnasional adala sala satu jalan pintas pa-
ling muda namun efekif dalam al strategi globalisasi. sebab itu
kesepakatan bisnis diperlukan.
Di musim panas 2005, Jack Ma menerima surat dari Jerry Yang.
Isi dari email ini sangat sederana. Email itu adala undang-
an baginya untuk pergi ke Amerika Serikat untuk mengadiri Digital
Cina Forum.
Keduanya berdiskusi panjang. Mereka adala teman lama,
yang berkenalan saat Jack Ma bekerja di Kementerian Perdagang-
an Internasional. Jack Ma sangat mengagumi orang ternama dalam
bidang online ini.
Jack Ma bicara apa yang ada di pikirannya dengan bebas. Ia
mengekspresikan perlunya sebua seac engine. Seac engine
ini diperlukan untuk pengembangan website mana pun.
Semakin dan semakin banyak orang mulai menggunakan seac
engine. Jika mereka idak bisa menemukan website Anda, maka
idak akan ada gunanya.
Dengan pemikiran yang besar, Jack Ma ingin menyatukan B2B,
B2C, dan C2C yang dengan itu akan menyatukan Tiongkok dan se-
luru dunia. Namun mimpinya idak bisa menjadi kenyataan tanpa
bantuan seac engine dan seac engine Yaoo jelas nomor satu.
Jadi ia mengajukan ide untuk berkolaborasi dengan Jerry Yang,
yang setuju untuk memperimbangkan al itu, tapi dengan sikap
yang agak terdiam. Sebenarnya, Jerry Yang sangat senang dengan
proposal Jack Ma, namun ia belum memberikan pendapatnya saat
itu.
Jerry Yang empat taun lebi muda dibandingkan Jack Ma. Lair
taun 1968 di Taiwan, ia adala lulusan Stanford Univercity, Califor-
nia. Ia adala pengusaan internet pertama. Menurut Masayosi
Son, ia dan Jack Ma samasama memiliki caaya di mata mereka.
Tak lama lalu Beijing Wealt Forum diselenggarakan. CEO
global Yaoo, Marissa Mayor melewai Sangai dan memutuskan
untuk mengunjungi Jack Ma. Mayor seperinya datang dengan se-
bua misi. Dengan tenang ia mendengar Jack Ma takik bisnis glo-
bal Alibaba. Kadang ia meginterupsi dan mengatakan pada Jack Ma
bawa kolaborasi dengan Yaoo adala pilian terbaiknya dalam
al strategi global.
Setela itu, Jerry Yang melakukan kunjungan pribadi dengan
mobilnya ke San Fransisco. Di sana ia bertemu Jack Ma dan mereka
pergi untuk minum bersama dan berlanjut ingga tenga malam.
Jerry Yang idak bicara. Jack Ma juga idak banyak bicara. Kedua-
nya terliat seperi dua orang yang tenggelam dalam duka. Namun
mereka sedang saling mengukur dan mereka tau apa yang satu
sama lain pikirkan.
Caaya kekuningan yang remang-remang dan bau alkool de-
ngan cepat membuat kedua pria ini , yang sebelumnya anya
berteman, menjadi lebi akrab. Malam itu mereka adala dua orang
biasa yang tersusun dari dara dan daging, meskipun keduanya ada-
la penguasa internet. Mereka seperinya mengeri perasaan satu
sama lain.
Lama setela itu, Jack Ma berkata dalam sebua wawancara
dengan seorang reporter: “Aku merasa sangat terguga. Keajaib-
an senimen manusia bekerja, dan aku menyadari kalau aku sala.
Jika aku idak menerima, maka yang lainnya juga mungkin idak
akan ada yang menerima. Yaoo Cina terancam akan bubar. Ini
akan memberi dampak besar pada band Yaoo secara global, dan
itu bukan al yang ingin aku liat, sebagai seseorang yang selalu
mengidolakan perusaaan ini . Aku ingin menerima tantang-
an itu dan meliat apaka aku bisa memperbaikinya.”
Mungkin senimen manusia adala musu terbesar para pela-
ku bisnis dalam perang perdagangan. Namun Jerry Yang membuat
Jack Ma merasakan perasaan yang idak bisa dijelaskan. Mungkin
itu rasa ormat atau kekaguman. Apa pun itu, ia memutuskan un-
tuk berbisnis dengan Yaoo malam itu. Ini bukan anya senimen.
Dari sudut pandang rasional, Jack Ma memang membutukan
kontrol akan perusaaan seperi Yaoo. anya dengan cara ini ia
bisa membuat Alibaba benarbenar menjadi perusaaan internet
global luar dalam.
Akuisisi ini diumumkan secara resmi pada tanggal 11
Agustus setela negosiasi panjang. Setela pengumuman itu, Jack
Ma arus memulai upayanya untuk mereformasi sebua perusa-
aan baru yang idak dikenalnya dengan baik. Ini jelas sebua tan-
tangan, sebab ia idak tau menau tentang Yaoo Cina.
Jack Ma belum menelii tentang Yaoo Cina sebelum bicara
dengan kantor pusat Yaoo, sebab Yaoo global idak mau Yaoo
Cina tau terlebi daulu mengenai perpindaan ini.
Jerry Yang dan Jack Ma selalu mengindari percakapan tentang
Yaoo Cina dalam diskusi mereka, jadi perusaaan ini baru
tau tentang nasibnya saat mendengar pengumuman resmi terse-
but. Baru saat itu mereka tau bawa mereka tela menjadi anak
perusaaan Alibaba.
“Aku tela mendapatkan seac engine yang akan menjadi
plaform internasional dan merek masa depan,” ujar Jack Ma. “Aku
idak tau lebi banyak tentang Yaoo daripada orangorang pada
umumnya, jadi aku idak tau apa yang ada di tanganku. Namun
meliat Yaoo memiliki lebi dari 400 karyawan dan merupakan
anak perusaaan dari sebua perusaaan mulinasional, seperi-
nya takkan ada yang sala.”
Pada tanggal 13 Agustus, ari keiga setela Alibaba berakuisisi
dan bekerja sama dengan Yaoo, Jack Ma dan beberapa orang lain-
nya muncul di kantor Yaoo. al pertama yang ia katakan adala,
“Pertamatama, aku minta maaf sebab idak bisa berkomunikasi
dengan kalian sebelumnya disebab kan peraturan-peraturan ter-
tentu. Kedua, aku arap kalian memberiku kesempatan dan wak-
tu. Aku butu satu taun untuk mengamai apa yang terjadi di sini.
Terakir, kuarap semua orang bisa bekerja dengan nyaman dalam
ruang kantor yang berAC.”
Setela beberapa invesigasi, ia menyimpulkan bawa ternya-
ta Yaoo Cina adala perusaaan yang sangat bersifat Tiongkok.
Bakan lebi rumit daripada kebanyakan perusaaan Tiongkok,
dan performanya bakan lebi buruk.
Ia arus menstruktur ulang perusaaan ini dan mena-
namkan nilainilai ini dan araan. Ia arus membuat sistem ma-
najemen yang efekif. Ia merencanakan beberapa langka. Yang
pertama adala “menjaga perasaan umum”. Ia berkata: “Banyak
akuisisi langsung mengejar asil sedari awal. Namun aku percaya
Alibaba arus memosisikan dirinya daulu. Tidak masala jika kita
kala dalam beberapa perang.”
Langka berikutnya, diinspirasikan dari kecintaan Jack Ma akan
novel bela diri, adala “Melumpukan kekuatan!” seperi itu kata
katanya. “Banyak perusaaan mencoba dan meningkatkan asil
dalam waktu sesingkat mungkin setela melakukan akuisisi. Na-
mun pada akirnya asil yang dicapai jatu kembali. Menurutku
lebi baik kurangi produkivitas di permulaan, dan bersikan sam-
pasampa dengan cermat.”
Namun, tak semuanya berjalan sesuai rencana.
Beberapa ilosoi Alibaba seperi ‘gaira’ dan ‘menyambut per-
ubaan’, idak diterima di Yaoo Cina, sebab bertolak belakang
dengan budaya perusaaan mereka sebelumnya. Yaoo Cina
adala conto ipikal budaya teknik. Pikiran lebi diutamakan di-
bandingkan perasaan. Alibaba, sebaliknya, selalu menempatkan
gaira terlebi daulu.
sebab itu Jack Ma memikirkannya kembali selama beberapa
malam: “Aku suda mendapatkan perusaaan itu, tapi ia memiliki
pemikirannya sendiri. Sebagai seorang aya tak ada gunanya aku
memukul atau memarainya. Bagaimana kalau aku membiarkan
Yaoo Cina memili budaya kerjanya sendiri?
“Dari awal perbedaannya jelas. Mereka fokus pada staf teknis.
Tiongkok utara dan selatan berbeda. Nilai-nilai mereka berbeda.
Budaya mereka memanifestasikan dirinya dengan cara yang ber-
beda. Jika memang begitu, mengapa kedua perusaaan ini arus
disamakan?”
Sejak itu, Jack Ma menyerakan kekuatannya ke level yang le-
bi renda. Ia anya meminta bawa, “Pertama, Yaoo memiliki
teknologi yang tepat, mengorganisasi imnya dengan baik, dan
membentuk sebua organisasi. Kedua, perusaaan itu mempunyai
struktur yang aman dan kuat, dan meningkatkan kunjungan situs
serta pendapatannya.
“Tujuan utamanya di sini, dan fokus dari semua pekerjaan ada-
la menguba Yaoo dari perusaaan berisiko inggi menjadi per-
usaaan berisiko renda. Pendapatan adala nomor dua.”
asilnya, dalam enam bulan, orangorang meliat bawa Ya-
oo Cina mulai mengikui jejak Alibaba. Sebelumnya, Yaoo Ci-
na memiliki dindingdinding pui. Namun sekarang dindingdin-
ding ini dicat kuning oranye seperi Alibaba. Dindingdinding
ini perlaan dipenui dengan fotofoto yang menunjukkan
momenmomen kebanggaan para staf. Bakan kamar mandinya
mulai menunjukkan perubaan, dengan tanaman ijau dan poster
poster lucu di dindingnya.
Dalam meeing besar para staf enam bulan berikutnya, karya-
wan Yaoo idak lagi mengikui pola yang diatur saat memberikan
tanggapan. Masingmasing im mengenakan baju yang berbeda.
Di antara waktu isiraat sebelum cerama para pemimpin yang
disampaikan dengan cara yang akrab, mereka berganian naik ke
panggung dan melakukan suatu pertunjukkan. Yaoo jelas ber-
uba mengikui gaya Alibaba dalam melakukan alal.
Penggabungan ‘Ya dan Ba’ memberi Jack Ma batu loncatan
yang bisa ia gunakan untuk mendorong dirinya menuju globalisasi.
Ada kemungkinan mimpinya untuk mengintegrasikan plaform e-
commece B2B, B2C, dan C2C akan menjadi kenyataan.
Pelangi muncul setela ujan. Filosofer Lao Tzu, yang mencipta-kan Taoisme di abad keenam sebelum Masei perna berkata,
“Surga memberkai mereka yang rajin.” Pada tanggal 15 Juli 2000,
sebua majala inansial kelas dunia terbit sebelum waktu pener-
bitan biasanya. Dan yang lebi mengejutkannya, ada seseorang
yang idak terlupakan di alaman sampul majala itu. Matanya
berkilat dan dalam senyum di wajanya terpancar keyakinan. Ia
adala pria berwaja Tiongoa yang luar biasa, mengesankan, dan
penu energi!
Majala Forbes didi